Kemukjizat Al-Quran
Kemukjizat Al-Quran
MAKALAH
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu:
Nurlila Kamsi, M.Pd
Disusun Oleh:
Dasa Wisra Hidupi (23862070001)
Dea Riski Amanda (23862080007)
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi
penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul Qur’an’ adalah
rasul itu merupakan utusan yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit.
Mukjizat yang telah diberikan kepada para nabi mempunyai fungsi yang sama,
tidak wajar dituntun dengan mukjizat dalam ilmu tata bahasa, begitu pula
sebaliknya. Tuntunan dan pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus
suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya adalah agar
tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah letak mukjizat yang telah
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kitab suci Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur’an adalah
berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya atau ism fa’il
sangat melemahkan. Secara terminologi yang dimaksud mukjizat atau i’jaz Al-
bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Qur’an atau faktor
luar.(Shihab, 2014)
3
َ ْ ٰ ْ َ ٰ ْ ُ َّْ ْ َ ٰٓ َ ُّ ْ َ ُ ْ ْ َّ ْ ُ
ْهذا الُق ْران َ لا َيأُت ْو َن بم ْثله َول ْو َك َان َ ب ْع ُض ُهم ْ
الجن على ان يأتوا بِ ِمث ِل
َََ ْ
ِٖ ِِ ِ ِ ت ال ِانس و
ِ قل لى ِِٕن اجتمع
َ ْ
ِل َبع ٍض ظ ِه ْي ًرا
ْ ه ْ ُ ْ ْ ُ ْ ََ ْ َ ْ ُ ْ َّ ٰ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ٰ َ ْ َ ْ ُْ ُ َ ْ َ
اّٰلل ِان
ِ ت وادعوا م ِن استطعتم ِمن دو ِن ٍ ام يقولون افترىهۗقل فأتوا بِعش ِر سو ٍر ِمثلِ ٖه مفتري
َ
ُ ْ ْ َ ُ َّ َ ٰ َّ ْ َ ه ْ َ ْ ُ َ ََّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ٰ ُْ ُ
اّٰلل َوان ل ْٓا ِاله ِالا ه َوۚف َهل انت ْم
ِ كنت ْم ص ِد ِق ْين ف ِال ْم ي ْست ِجي ُب ْوا لك ْم فاعل ُم ْوْٓا انمآْ ان ِزل بِ ِعل ِم
َ
ُّم ْس ِل ُم ْون
Tantangan tersebut tidak ada yang bisa menjawabnya pada masa Nabi
masih hidup, setelah Nabi meninggal, sampai saat sekarang ini pun, dan ,
4
24. Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan
(mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Jika tidak ada seorang pun yang mampu membuat satu surat saja seperti
Bukankah beliau seorang yang ummiy (tidak bisa membaca dan tidak bisa
menulis).
mukjizat para nabi pada dua kelompok besar: mukjizat hissiyah(sesuatu yang
dengan umat terdahulu, seperti Nabi Musa dengan tongkatnya yang dapat
berubah menjadi ular dan Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang meninggal
menyembuhkan orang yang sakit buta dengan izin Allah. Mukjizat ‘aqliyah
wafatnya Nabi Muhammad Saw. Alquran tetap menantang Siapa saja yang
ingin dan berusaha untuk menyayangi nya termasuk generasi manusia setelah
Rasul bahkan umat manusia Hari Ini, Esok, dan terus sampai hari akhir.(Asrar,
2019)
5
Yang membedakan al-Qur’an dari mukjizat lain dan kitab lainnya yaitu
penjagaan isi Al-qur’an dijaga dan di pelihara langsung oleh Allah sampai hari
kiamat oleh karena itu tidak perlu di ragukan lagi keaslian dan kebenarannya.
Al-Qur’an menuntun kita dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Dalam
yaitu melalui hafidz Qur’an dengan anugerah yang Allah berikan kepada
karena itu Allah memberi tempat yang tinggi bagi penghafal Qur’an karena
lain yang diinformasikan al-Qur’an jauh-jauh hari sebelum peristiwa itu sendiri
benar-benar terjadi.
lalu yang teramat panjang perjalanannya. Yakni, sejak zaman kejadian manusia
6
pertama Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah
diketahui oleh siapapun dan dari kalangan mana pun kecuali melalui kitab-
kitab samawi yang terdahulu. Padahal, Nabi Muhammad SAW sendiri adalah
seorang Nabi yang ummi (tidak pandai baca tulis), lebih-lebih sebelum masa-
dalam al-Qur'an.
umat manusia. Baik yang berlingkup spesifik (khusus) maupun yang berskala
orang Arab pada saat itu kagum dan terpesona. Walaupun Al-Quran
kalimat mengandung unsur sastra yang sangat baik namun tetap mudah
Hal tersebut karena keistimewaan aspek gaya ba- hasa yang digunakan oleh
Al-Quran. Bahkan, Umar bin Khaththab pun yang mu- lanya dikenal
sebagai seorang yang paling memusuhi Nabi Muhammad SAW dan bahkan
7
berusaha untuk membunuhnya, memutuskan untuk masuk Islam dan
ayat Al- Qur’an. Susunan Al-Qur’an tidak dapat disamakan oleh karya
sebaik apapun.
Juga tak ada seorang peneliti terhadap suatu tempat (dalam Al-Qur’an)
8
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa semua aspek yang
manusia.(Abdurrahman, 2016)
َّ َ ُ ُ َ ْ ْ َْ َ ْ ُ َّ َ ْ َ ْ َْ ُ َ َ ْ
۞ َو ِعند ٗه َمف ِاتح الغي ِب لا َيعل ُم َهآْ ِالا ه َوۗ َو َيعل ُم َما ِفى الب ِر َوال َبح ِرۗ َو َما ت ْسقط ِم ْن َّو َرق ٍة ِالا
ٰ َّ َ ْ َ َْ ُ ُ َ َ َ ْ
َيعل ُم َها َولا حَّب ٍة ِف ْي ظل ٰم ِت الا ْر ِض َولا َرط ٍب َّولا َي ِاب ٍس ِالا ِف ْي ِكت ٍب ُّم ِب ْي ٍن
59. Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang
mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di
laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya.
Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu
yang basah atau yang kering, melainkan (tertulis) dalam kitab yang nyata
(Lauhulmahfuz).
adalah pemapa- ran kisah-kisah lama yang sudah tidak hidup lagi dalam
cerita-cerita Arab saat itu, dan tidak mungkin akan ditemukan secara
dari diri Muhammad sendiri. Dan berikut ini beberapa contoh dari kisah-
kisah tersebut:
9
Kisah Nabi Nuh as
َّ ْ ْ َ َ ٰ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ
ِتلك ِمن انْۢبا ِۤء الغي ِب نو ِحيهآْ ِاليكۚما كنت تعلمهآْ انت ولا قومك ِمن قب ِل هذاۚفاص ِبرۚ ِان
َ َّ ْ َ َْ
ࣖ الع ِاق َبة ِلل ُمت ِق ْين
49. Itu adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan
kepadamu (Nabi Muhammad). Tidak pernah engkau mengetahuinya dan
tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka, bersabarlah. Sesungguhnya
kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Ayat ini diturunkan dalam konteks pemberitaan kisah Nabi Nuh dan para
pengi- kutnya yang menyelamatkan diri dari musibah banjir besar sebagai
nabi-nabi lain, seperti Nabi Ibrahim, Ismail, Luth, Ya‘qub, Musa, Harun,
dan nabi lainnya, yang semuanya sulit diketahui umat manusia tanpa
wahyu.
ketika itu kecuali melalui kitab Perjanjian Lama. Akan tetapi, menjadi
telah mengungkap suatu rincian yang sama sekali tidak diungkap oleh satu
kitab pun sebelumnya, bahkan tidak diketahui kecuali oleh mereka yang
hidup pada masa terjadinya peristiwa tersebut, yaitu pada abad XII SM.
90-92:
10
ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ ُ ُ ْ ُ ٗ َ ْ ً َّ َ ْ ً َ ه
۞ وجاوزنا ِبب ِن ْٓي ِاسرا ِۤءيل البحر فاتبعهم ِفرعون وجنوده بغيا وعدواۗحت ْٓى ِاذآْ ادركه
ْ َ ٰ ْ ٰۤ َ ْ ََ۠ َ ْ ُ ْ َ ٰ ْ َّ َّ َ ٰ َ ٗ ََّ ُ ْ َ ٰ َ َ ُ َ َ ْ
ي ا َمنت ِب ٖه َبن ْوْٓا ِاس َرا ِۤء ْيل َوانا ِم َن ال ُم ْس ِل ِم ْين الـ َن َوقد ْٓ الغرق قال امنت انه ل ْٓا ِاله ِالا ال ِذ
َ َّ ً ٰ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ ْ ُ
ۗواِ ن ك ِث ْي ًراَ ك ل َتك ْو َن ل َم ْن خلفك ا َية ند َ َع َص ْي َت َق ْب ُل َوك ْن َت م َن ال ُم ْفسد ْي َن َفال َي ْو َم ُن َنج ْيك ب
ب
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َٰ َ ٰ َ َّ َ
ࣖ اس ع ْن ا ٰي ِتنا لغ ِفل ْون ِ ِمن الن
90. Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu,
Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan
menindas hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata,
“Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai
oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah
diri kepada-Nya).”
92. Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya
kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-
tanda (kekuasaan) Kami.
Konteks pembicaraan mukjizat dalam ayat di atas, yaitu “hari ini Kami
merupakan satu hal yang tidak diketahui siapa pun pada masa Nabi
11
3. Kemu’jizatan dalam aspek Isyarat Ilmiah
Muhammad yang ummī tentu saja tidak akan mengetahuinya jika tidak
pengetahuan. Misalnya:
Dirinya).
tegak).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya atau ism fa’il (yang
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami berharap para pembaca sudi
13
DAFTAR PUSTAKA
Aisiyah, A., Kumala, I. Z., & Yanti, R. (2022). Urgensi Kemukjizatan al-Quran
dimasa Moden. Advances in Humanities and Contemporary Studies, 3(1), 55–
62.
Mustaqim, M., Afan, M., & Umam, M. C. (2021). Memahami Mukjizat Al-Qur’an
Perspektif Tasyri’, Mafaatihul Ghaib, dan Sains. AL QUDS : Jurnal Studi
Alquran Dan Hadis, 5(2), 801. https://doi.org/10.29240/alquds.v5i2.2393
Nurkhatiqah, A., Fitri, C., & Rahmatina, D. (2022). Bedah Makna, Unsur Dan
Aspek Ijaz Al-Quran. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran Dan Hadis,
2(2), 150–158. https://doi.org/10.54443/mushaf.v2i2.29