Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyaw Fac7e9cb
Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyaw Fac7e9cb
1 2019
Abstrak- Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi atau
perusahaan) yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi. Konflik dapat terjadi dimanapun termasuk dalam sebuah perusahaan,
konflik terjadi karena masing-masing pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan. Konflik dapat berakibat negatif tetapi dapat pula
berakibat positif. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yaitu di PT YKT Gear Indonesia, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauhmana konflik dapat berpengaruh terhadap karyawan PT YKT Gear Indonesia, apakah pengaruh konflik
dapat menurunkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia atau dapat menaikkan kinerja karyawan PT YKT Gear Indonesia.
Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, konflik memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 0,344. Artinya kenaikan satu poin pada Konflik, maka akan mengakibatkan naiknya Kinerja
Karyawan pada PT YKT Gear Indonesia sebesar 0,344 dan sebaliknya, jika terjadi penurunan satu poin pada Konflik, maka akan
diikuti pula oleh penurunan Kinerja Karyawan sebesar 0,344 pada PT YKT Gear Indonesia. Sedangkan berdasarkan hasil analisis
korelasi sederhana pengaruh konflik terhadap kinerja adalah positif sedang karena nilai r yang dihasilkan sebesar 0,434. Berdasarkan
koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa konflik memiliki kontribusi sebesar 18,81% terhadap kinerja karyawan PT YKT Gear
Indonesia, sisanya sebesar 81,91% dipengaruhi oleh factor lain.
29
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
sebab menghambat kinerja optimal. Perselisihan daya manusia utamanya menyangkut Konflik dan
dianggap sebagai indikasi adanya sesuatu yang salah Kinerja Karyawan.
pada organisasi, dan itu berarti aturan-aturan Namun terdapat fenomena masalah yang
organisasi tidak dijalankan. Pada saat ini, sejumlah ahli terjadi mengenai Konflik yaitu karyawan di PT. YKT
manajemen beranggapan bahwa konflik di dalam Gear Indonesia kurang bertanggung jawab dalam
organisasi tidak dapat dihindari, dan keberadaannya menyelesaikan pekerjaanya dalam menjalankan
dapat memperjelas masalah, mengetahui kekurangan standar prosedur untuk memenuhi kualitas dan
organisasi, solusi terhadap kelemahan, dapat kuantitas yang diharapkan. sehingga menimbulkan
mengarahkan pada tujuan organisasi. konflik antara atasan dengan bawahan. Selain itu
Pengaruh antara Konflik terhadap adanya ketidaksepahaman antara sesama karyawan
Kinerja Karyawan tercermin dalam dimana beberapa karyawan seringkali kurang
pernyataan Mangkuprawira (2009:201) harmonis dan sering terjadi perselisihan.
yaitu : Akibat adanya masalah Konflik yang kurang
Konflik harus dicegah dan diselesaikan sedini tepat maka terjadilah masalah dimana karyawan
mungkin, supaya tetap terwujud kerjasama menjadi kurang maksimal dalam bekerja dan adanya
yang baik, terhindar dari ketegangan dan Gap (selisih) antara Sistem dan Aktual Barang karena
perpecahan di antara sesama karyawan. adanya konflik antar karyawan dan konflik dengan
Persaingan sehat harus selalu diciptakan dan atasan. Konflik yang terjadi di perusahaan ini dapat
dibina agar dinamika organisasi, kreativitas, membuat performa perusahaan tentunya menurun dan
intropeksi diri, pengembangan diri, moral kerja, kinerja setiap individu karyawan di perusahaan
dan produktivitas kerja karyawan meningkat tersebut kurang maksimal.
sehingga tujuan perusahaan, karyawan, dan II. KAJIAN PUSTAKA
masyrakat tercapai. Suatu konflik dapat terjadi karena masing-
Konflik dalam sebuah organisasi akan masing pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan.
berdampak pada performa organisasi. Jika terjadi Kerugian ini bukan hanya bersifat material tetapi dapat
konflik, pada level yang rendah, maka prestasi kerja juga bersifat non material. Untuk mencegah konflik,
dari suatu unit kerja akan rendah. Sebaliknya, jika maka pertama-tama kita harus mempelajari sebab-
terjadi konflik konstruktif, maka kinerja unit kerja sebab yang dapat menimbulkan konflik tersebut.
mulai meningkat. Jika konflik terus terjadi, maka ia Hal-hal yang menyebabkan konflik menurut
akan berubah menjadi disfungsional dan seterusnya Pace (2013:19) antara lain adanya tujuan yang ingin
menjadi konflik yang destruktif. Tenaga, energi, waktu dicapai, ego manusia, kebutuhan, perbedaan
dan kekuasaan, akan terserap oleh konflik yang terjadi. peendapat, salah paham, perasaan dirugikan dan
Kinerja unit kerja akan semakin menurun. Organisasi perasaan sensitif.
menjadi sakit dan tidak produktif lagi. Pada bagian awal telah dibahas sedikit bahwa
Rivai dan Sagala (2011:548) konflik tidak mesti menyebabkan akibat negatif.
berpendapat Kinerja Karyawan sebagai Dengan kata lain akibat yang ditimbulkan oleh konflik
berikut : pada dasarnya ada dua hal pokok yaitu: negatif atau
“Kinerja merupakan perilaku nyata yang merugikan dan positif atau menguntungkan.
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja Akibat negatif atau merugikan dari adanya
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan konflik dalam suatu organisasi sebagaimana
perannya dalam perusahaan”. disampaikan oleh Mangkunegara (2008:200) yaitu:
Penelitian dilakukan di PT. YKT Gear. PT. 1. Kerjasama kurang serasi dan harmonis di antara
YKT Gear Indonesia adalah perusahaan yang bergerak para karyawan.
dibidang Manufaktur Yang memproduksi Gear Dan 2. Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan.
Camshaft PT. YKT Gear Indonesia beralamat di 3. Menimbulkan sikap apriori karyawan.
Kawasan Industri Mitra Karawang Jl. Mitra Raya III 4. Meningkatkan absen dan turnover karyawan.
Blok 1-2 No. 7, Desa Parungmulya Kec. Ciampel Kab.
5. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin
Karawang Jawa Barat. PT. YKT Gear Indonesia
meningkat.
tentunya sangat concern terhadap manajamen sumber
30
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
Adapun akibat-akibat positif /menguntungkan Metode ini ada dua. Pertama, mengganti tujuan
dari adanya konflik adalah sebagai berikut: yang menimbulkan persaingan dengan tujuan
1. Menimbulkan kemampuan mengoreksi diri yang lebih bisa diterima kedua kelompok. Metode
sendiri kedua, mempersatukan kedua kelompok yang
2. Meningkatkan prestasi bertentangan untuk menghadapi “ancaman” atau
3. Pendekatan yang lebih baik “musuh” yang sama.
4. Mengembangkan alternatif yang lebih baik 3. Metode penyelesaian konflikAda tiga metode
Jenis-Jenis Konflik penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu
Konflik merupakan suasana batin yang berisi dominasi atau penekanan, kompromi, dan
kegeliasahan dan pertentangan antara dua motif atau pemecahan masalah integratif.
lebih mendorong seseorang untuk melakukan dua atau a. Dominasi atau penekanan.
lebih kegiatan yang saling bertentangan. Bila tidak Dominasi dan penekanan dapat dilakukan
dikendalikan secara baik akan menimbulkan dampak dengan beberapa cara, yaitu :
negatif yang pada akhirnya dapat menimbulkan 1) Kekerasan (forcing) yang bersifat
perpecahan diantara individu yang ada dalam penekanan otokratik
perusahaan. 2) Penenangan (smoothing) merupakan cara
Terdapat lima jenis konflik dalam kehidupan yang lebih diplomatis
organisasi sebagaimana disampaikan oleh Rivai 3) Penghindaran (avoidance) di mana
(2011:49): manajer menghindar untuk mengambil
1. Konflik dalam diri individu posisi yang tegas
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang 4) Aturan mayoritas (majority rule) mencoba
sama untuk menyelesaikan konflik antar
3. Konflik antar individu dan kelompok kelompok dengan melakukan pemungutan
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang suara (voting) melalui prosedur yang adil.
sama b. Kompromi.
5. Konflik antar organisasi Manajer mencoba menyelesaikan konflik melalui
Cara Mengelola Konflik jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang
Rivai (2011:106) mengemukakan terdapat 3 bertikai. Bentuk-bentuk kompromi meliputi:
cara mengelola konflik, yaitu: 1) Pemisahan (separation), dimana pihak-pihak
1. Metode stimulasi konflik yang sedang bertikai dipisahkan sampai
Metode ini digunakan untuk menimbulkan mereka mencapai persetujuan.
rangsangan anggota, karena anggota pasif yang 2) Perwasitan (arbitrasi), dimana pihak ketiga
disebabkan oleh situasi di mana konflik terlalu (biasanya manajer) diminta memberikan
rendah. Metode ini digunakan untuk merangsang pendapat
konflik yang produktif. Dan metode stimulasi 3) Kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku,
konflik ini meliputi: di mana kemacetan dikembalikan pada
a. Pemasukan atau penempatan orang luar ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan
kedalam kelompok menyetujui bahwa peraturan-peraturan yang
b. Penyusunan kembali organisasi memutuskan penyelesaian konflik
c. Penawaran bonus, pembayaran insentif, dan 4) Penyuapan (bribing). Salah satu pihak
penghargaan untuk mendorong persaingan menerima kompensasi dalam pertukaran untuk
d. Pemilihan manjer-manajer yang tepat tercapainya penyelesaian konflik.
e. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan. c. Pemecahan masalah integratif (secara
2. Metode pengurangan konflik menyeluruh).
Metode ini mengurangi antagonism (permusuhan) Konflik antar kelompok diubah menjadi situasi
yang ditimbulkan oleh konflik. Metode ini pemecahan masalah bersama melaui teknik-teknik
mengelola tingkat konflik melalui “pendinginan pemecahan masalah. Di samping penekanan
suasana” tetapi tidak mengenai masalah-masalah konflik atau pencarian kompromi, kedua belah
yang semula menimbulkan konflik. pihak secara terbuka mencoba menemukan
penyelesaian yang dapat diterima semua pihak.
31
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
32
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
33
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
34
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Dari grafik tersebut terlihat titik-titik yang Hipotesis Alternatif (Ha) merupakan populasi tidak
menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola berdistribusi normal. Teknik pengujian normalitas data
tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dengan metode SPSS 23 dengan criteria pengujian:
di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti Tolak Ho jika P Value (Sig) > taraf signifikan 0,05
tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik Normalitas data dalam penelitian dilihat
heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-
dengan kata lain menerima hipotesis Plot Regression Standardized Residual dari variable
homoskedastisitas. terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data
Uji normalitas data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
Uji normalitas bertujuan untuk menguji garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
apakah dalam model regresi, variable bebas dan normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal
variable terikat, keduanya terdistribusikan secara dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model
normal ataukah tidak. Hipotesis Objek (Ho) regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
merupakan populasi berdistribusi normal dan
35
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
36
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal
Volume 1 No.1 2019
37
Copyright © 2019 BIEJ: Business Innovation & Entrepreneurship Journal