Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang dihadapi oleh keluarga dampingan, pendamping melakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Sesuai dengan gambaran keluarga umum keluarga dampingan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan keluarga dampingan ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan ini yaitu permasalahan ekonomi dan pendidikan. Dalam bidang ekonomi keluarga dampingan masih sangat kesulitan karena penghasilan yang tak menentu. Tidak setiap harinya ada pemasukan bahkan untuk makan sehari-hari pun masih sulit. Selain untuk kebutuhan makan sehari hari, masih juga ada tanggungan biaya pendidikan untuk anak anak mereka yang masih duduk di bangku Sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Kemudian, ada pula tanggungan untuk batita yang masih berumur 2 bulan. Tentu saja hal itu juga menjadi tambahan tanggungan beban pengeluaran. Masalah lainnya, adalah permasalahan dalam bidang pendidikan. Berdasarkan wawancara dengan keluarga dampingan dan beberapa warga sekitar rumah keluarga dampingan ditemukan fakta bahwa sebagian besar anak-anak keluarga dampingan hanya menempuh pendidikan di tingkat SD. Anak-anak keluarga dampingan terkesan hanya menganggap sekolah sebagai tempat bermain dan masih kurang mengerti mengenai pelajaran yang disampaikan di sekolah. Anak anak keluarga dampingan lebih suka bermain diluar rumah bahkan sampai bermain jauh. Mereka juga malas dalam mengerjakan PR yang diberikan guru meski sudah dibantu. Anak kedua dari keluarga dampingan masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). 2.2 Prioritas Masalah Berdasarkan data-data yang telah kami peroleh dapat ditemukan prioritas masalah dari keluarga dampingan yaitu masalah ekonomi dan pendidikan. Bahan pokok tiap tahunnya semakin meningkat sedangkan penghasilan I Gede Saputra dan Ni wayan Nunik tidak menentu menjadikan suatu permasalahan yang harus diprioritaskan. Begitu juga dengan pendidikan. Tinggi rendahnya pendidikan akan berpengaruh pada masa depan atau karir si anak. I Gede Saputra dan Ni Wayan Nunik sudah cukup menjadi contoh bahwa rendahnya pendidikan berpengaruh juga terhadap masa depan karir atau pekerjaan. Semakin rendah pendidikan, semakin sulit pula mendapatkan pekerjaan. Itulah yang dialami oleh I Gede Saputra dan Ni Wayan Nunik. Sebagai seseorang yang hanya tamat SD membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga perekonomian keluargapun menjadi sulit. Oleh karena itu, pendidikan anak menjadi prioritas masalah selanjutnya setelah permasalahan ekonomi.