Anda di halaman 1dari 3

1 I.

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN


1.1 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga Dampingan merupakan salah satu program kerja pada Kuliah Kerja Nyata
(KKN) PPM periode XVII tahun 2018 yang merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan oleh
peserta KKN PPM. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf atau kesejahteraan hidup
keluarga yang didampingi dengan cara ikut berpartisipasi dalam mencari solusi terhadap
permasalahan yang ada dan berusaha menggali potensi - potensi dalam lingkungan keluarga
dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik
oleh masyarakat terutama masyarakat prasejahtera yang merupakan sarana utama pelaksanaan
kegiatan.

Gambar 1.1 Keluarga ibu Ni Wayan Werdi


Pada periode KKN ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga di Banjar Dinas Desa di Desa Bungaya. Keluarga dampingan tersebut tergolong
keluarga prasejahtera. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identitas Keluarga Dampingan

1
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. Ni Wayan Werdi Cerai 50 thn Tamat SD/Sederajat Petani / Istri
Mati Pekebun
2. Ni Luh Adri Belum 20 tahun Belum Tamat Pengasuh Anak
kawin SD/Sederajat Anak
3 Ni Made Belum 17 tahun SLTP/SEDERAJAT Belum Anak
Diantari kawin Bekerja

Keluarga terdiri dari ibu Ni Wayan Werdi yang merupakan kepala keluarga,
menggantikan posisi dari suaminya yang sudah meninggal. Ni Wayan Werdi sendiri memiliki
dua orang putri, Ni Luh Adri yang sudah bekerja merantau sebagai pengasuh, dan Ni Made
Diantari yang belum bekerja.
Dalam kesehariannya ibu Ni Wayan Werdi beserta keluarganya menempati sebuah
rumah yang sangat sederhana. Rumah tersebut merupakan hasil bantuan pemerintah melalui
program bedah rumah yang rampung tahun 2014 silam.

1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga


Ibu Ni Wayan Werdi menyambung hidup dengan bekerja sebagai pengrajin anyaman tas
dengan bahan bambu yang dimana bahan tersebut mereka beli terlebih dahulu. Dalam bekerja
membuat anyaman tas tersebut, sering kali putri kedua ibu Ni Wayan Werdi yakni Ni Made
Diantari sering membantu. Anyaman tas tersebut mereka jual ke pengepul dengan kisaran
harga Rp. 55.000,00-/anyaman tas.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Kehidupan keluarga Ibu Ni Wayan Werdi bisa dibilang sangat sederhana dan juga sudah
terbiasa dengan kehidupan yang seadanya. Jika dihitung, setiap harinya keluarga Ibu Ni Wayan
Werdi memerlukan biaya rutin yang dikeluarkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan untuk
beliau beserta salah seorang anaknya. Adapun rincian pengeluaran keluarga diprioritaskan
untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Kebutuhan sehari – hari
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari untuk sehari antara Rp 25,000 sampai Rp. 30,000
sehari untuk membeli kebutuhan dapur (lauk pauk, sayuran dan keperluan dapur lainnya).
Lalu pengeluaran untuk membeli bahan baku kerajinan yang berkisar Rp. 35.000 per paket.

2
b. Kesehatan
Untuk kondisi kesehatan keluarga ibu Ni Wayan Werdi dari keseluruhan tidak ada penyakit
yang diderita namun, kondisi fisik (berat badan) terbilang kurang.
c. Pendidikan
Untuk pengeluaran Pendidikan, ibu Ni Wayan Werdi mengeluarkan biaya pendidikan untuk
putri keduanya, yakni Ni Made Diantari untuk menempuh kejar paket SMP.
d. Keperluan Lainnya
Berkaitan dengan keperluan lainnya seperti biaya listrik, air yang masih gabung dengan
saudaranya dengan kisaran bayar Rp. 15.000, pakaian, dan kebutuhan MCK.

Tabel 1.2 Data Pengeluaran KK Dampingan


No Jenis Kebutuhan Rincian Biaya Keterangan
1 Kebutuhan sehari-hari Kebutuhan pokok
Rp. 25.000 - Rp.
30.000/hari
2 Biaya kesehatan Tidak Menentu

3 Biaya keperluan lainnya Rp. 100.000/bulan Membayar air dan listrik


4 Biaya Pendidikan
Rp. 200.000 Kejar Paket SMP

Anda mungkin juga menyukai