Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. N KHUSUSNYA Ny.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

DI DESA KARANGANYAR RT 1 RW 1 KECAMATAN TIRTO

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Stase Keperawatan Keluarga


Tahap Profesi Keperawatan (Ners)
Dosen Pembimbing: Wiwiek Natalya, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

Disusun oleh:

LILIS BUDIHARTI

201902040009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes Puskesmas Tirto I No.Register 01

Nama Pengkaji Lilis Budiharti Tanggal Pengkajian 3 Maret


2020

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.W
2. Usia : 65 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : IRT
5. Alamat : Karanganyar RT 1/1

Komposisi Anggota Keluarga

No Hub. Dgn
Nama Umur L/P Agama Pendidikan Pekerjaan
. KK
1. Ny.N 53th P Islam Istri SD IRT
2. Nn.N 25th P Islam Anak SMP Buruh
3. Nn. U 24th P Islam Anak SMP Buruh
4. Nn.M 17th P Islam Anak SMP Belum
Bekerja

Imunisasi
Hepatitis
No Nama Polio DPT Campak DT TT
BCG B
.
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2

1. Tn.W V V V V V V V V V V V V
2. Ny.N V V V V V V V V V V V V
3. Nn.N V V V V V V V V V V V V
V V
4. Nn. U V V V V V V V V V V
V V
5. Nn.M V V V V V V V V V V
6. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: cerai

: Tinggal satu rumah

: Menikah

7. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe keluarga Ny.N yaitu keluarga inti yang mempunyai hubungan darah, yang terdiri
dari ibu, anak dan cucu.

8. Suku Bangsa
Suku bangsa dari keluarga Ny. N adalah Jawa Indonesia.
Pada saat ibu nifas dan anak yang setelah dikhitan tidak boleh memakan daging, telur,
pedas-pedas, gorengan. Hanya boleh memakan makanan yang direbus (seperti tempe
dan tahu rebus).
9. Agama
Semua anggota keluarga memeluk agama Islam.
Keluarga selalu menjalankan sholat 5 waktu, bahkan selalu berjama’ah di mushola
keluarga mengikuti kegiatan pengajian.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Ekonomi kebawah, tingkat kesejahteraan keluarga tahap 1. Pendapatan kepala
keluarga, Ny.N dan Nn.N bisa memenuhi kebutuhan tetapi pas pasan, namun Ny. N
tidak memiliki jaminan hari tua.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Aktivitas yang dilakukan bersama keluarga setiap malam terkadang bergurau dengan
cucunya. Apabila ada waktu luang, Ny.N menghabiskan waktu untuk menjaga dan
bermain bersama cucunya.

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan usia dewasa dimana
anak pertama sudah menikah dan meninggalkan rumah.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga yang belum dipenuhi yaitu mempertahankan
kesehatan. Karena sudah berusia lanjut, Ny.N sering sakit-sakitan. Ny.N juga
mempunyai riwayat hipertensi dan Diabetes Mellitus yang bisa membuat kondisi
kesehatannya terganggu.

14. Riwayat keluarga inti


Data pengkajian pada tanggal 3 Maret 2020 didapatkan bahwa salah satu
keluarga Tn.W ada yang menderita diabetes melitus adalah Ny.N dengan usia 53
tahun. Ny. N mempunyai lima orang anak. Namun sekarang Ny. N tinggal bersama
dengan anak ke tiga, empat, lima. Ny. N mengatakan sudah menderita diabetes
melitus sejak 4 tahun lalu, pernah melakukan operasi pada tahun 2019, dan sudah
sembuh. Ny. N mengatakan kalau di keluarga tidak ada yang mengalami riwayat
penyakit keturunan. Ny.N mengatakan kadang masih merasa pusing, lemas, sering
kencing. Selain itu juga Ny.N mengatakan kaki dan tangan kadang merasa
kesemutan. Ny. N mengatakan juga kadang rutin cek gula darah di apotek dan juga
mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes melitus diet DM. Ny. N mengatakan
kadar gula darahnya terakhir kurang lebih 300 mg/dl. Pemeriksaan tanda-tanda vital
yang telah dilakukan didapatkan tekana darah 150/90 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 85
x/menit. Data pengkajian pada tanggal 5 Maret 2020, pemeriksaan tanda-tanda vital
yang telah dilakukan didapatkan tekana darah 160/80 mmHg, RR 21 x/menit, Nadi 88
x/menit., gula darah 130 mg/dl Pada pengkajian pada tanggal 13 Maret 2020 di
dapatkan tekanan darah 160/80 mmHg, RR 21x/menit, nadi 86x/menit, gula darah 337
mg/dl, berdasarkan data tersebut maka muncul diagnosa ketidakstabilan kadar
glukosa darah dan kesiapan meningkatkan manejemen kesehatan keluarga pada Ny.
N,Nn.N tidak mempunyai riwayat penyakit dan saat ini sehat. Nn.U tidak memiliki
riwayat penyakit dan saat ini sehat. Dan Nn.M tidak memiliki riwayat penyakit dan
saat ini sehat.

15. Riwayat keluarga sebelumnya


Menurut Ny.N keluarganya mempunyai penyakit menurun yaitu mempunyai penyakit
Diabetes Mellitus.

III. Rumah, Sanitasi, dan PHBS

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS dirumah Tangga

Kondisi Rumah: (Bunifas) Persalinan ditolong oleh tenaga


kesehatan:
Rumah klien beralaskan tegel dan atap depan
tidak pendek. -

Ventilasi: (Bayi) Memberi Asi Eksklusif:

Kurang, ada jendela dibagian dalam rumah -


klien tetapi tidak bisa dibuka. Sehingga,
ventilasi kurang. (BALITA) Menimbang BALITA setiap
bulan:
Pencahayaan Rumah:
-
Saat siang hari lampu rumah dimatikan,
sehingga dalam rumah klien tampak remang- Menggunakan Air bersih untuk makan
remang dan kurang pencahayaan. dan minum:

Saluran Buang Limbah: Keluarga mengatakan sumber air untuk


Keluarga mengatakan, jika limbah klien akan makan dan minum berasam dari PDAM.
menyerap ke tanah dan disalurkan ke got.
Mencuci tangan dengan air bersih dan
Sumber Air Bersih: sabun:

Keluarga mengatakan sumber air bersih klien Keluarga mengatakan anak sudah diajari
diperoleh dari PDAM. untuk mencuci tangan sebelum mandi tetapi
tidak menggunakan sabun
Tempat Sampah:
Melakukan pembuangan sampah pada
Keluarga mengatakan jika smapahnya tempatnya:
sebelum dibuang disimpan untuk sementara
di tempat sampah dirumahnya. Keluarga mengatakan sampah dibuang di
tempatnya, saat dirumah ditempat sampah
Rasio Luas Bangunan dengan Anggota dan jika sudah banyak dibuang di tempat
Keluarga 8m2 / orang: penampungan sampah

Menjaga lingkungan rumah tampak


bersih:

Rumah klien tampak berantakan dan tampak


jarang dibersihkan

Mengkonsumsi lauk pauk setiap hari:

Keluarga tampak mengkonsumsi lauk pauk


setiap hari

Menggunakan jamban sehat:

Dirumah keluarga mempunyai jamban,


sehingga keluarga BAB dijamban rumahnya.

Memberantas jentik dirumah sekali


seminggu:

Dilingkungan rumah klien tak tampak ada


jentik nyamuk

Makan buah dan sayur setiap hari:

Keluarga mengatakan makan sayur setiap


hari, namun kadang-kadang anak susah jika
diminta untuk makan sayur atau buah

Melakukan aktivitas fisik setiap hari:

Keluarga tak tampak melakukan aktivitas


fisik atau olahraga

Tidak merokok didalam rumah:

KK tidak tampak merokok didalam rumah


IV. Lingkungan
16. Denah Rumah

Dapur Pintu
Kamar 4
belakang
Kamar mandi Kamar 3

Pintu tengah

Kamar 2 Pintu
samping
Kamar 1

Pintu
Jendela utama Jendela
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Solidaritas warga cukup tinggi. Karena apabila ada tetangga yang sakit, pasti tetangga
yang lain akan menjenguknya. Kondisi lingkungan sekitar rumah juga cukup aman dan
kondusif.

18. Mobilitas Geografi Keluarga


Keluarga mempunyai 1 motor yang digunakan sebagai alat transportasi.

19. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga mengikuti kegiatan kemasyarakatan yaitu pengajian dan tahlilan setiap
minggunya.

20. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah yaitu berupa KIS (Kartu
Indonesia Sehat)

V. Struktur Keluarga
21. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi yang dilakukan keluarga lancar tidak ada hambatan. Apabila dalam
keluarga terdapat masalah, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah.

22. Struktur Kekuatan


Dalam keluarga yang menjadi panutan adalah Tn.W. Saat ada masalah yang
mengambil keputusan adalah Tn.W.

23. Struktur Peran


Yang memenuhi kebutuhan keluarga adalah Tn. W dan Nn. N juga membantu
penghasilan keluarga yaitu dengan menjadi buruh menjahit dirumah.

24. Nilai-nilai dan Norma-norma Budaya


Tn.W dan Ny. N mendidik anak dengan baik tidak menggunakan kekerasan.
Anaknya juga mempunyai perilaku yang baik dan mempunyai sopan santun.Dan anak
yang terakhir di pondok masih didekat Pekalongan.

VI. Fungsi-Fungsi Keluarga


25. Fungsi Afektif
Dalam keluarga ini, setiap anggota keluarga sudah memenuhi peran dan tanggung
jawabnya masing-masing. Setiapanggota keluarga Saling menghargai dan menyayangi
satu sama lain, sehingga keluarga menjadi harmonis

26. Fungsi Sosialisasi


Hubungan keluarga dengan masyarakat berjalan dengan baik, keluarga mengikuti
kegiatan yang ada di dalam masyarakat. Lingkungan di sekitar rumah cukup aman dan
kondusif.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan


a Mengenal masalah
Keluarga sudah mengetahui bahwa Ny. N mempunyai riwayat hipertensi dan
DM. Ny. N belum terlalu mengenal tentang penyakit hipertensi dan DM, tetapi
Ny. N sudah sedikit tau tentang apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi.
b Mengambil Keputusan
Saat Ny. N mengalami sakit/ pusing, Ny. N mengambil keputusan untuk
berobat. Ny. N juga tidak selalu menjaga pola makannya tidak mengontrol
tekanan darahnya dan tidak minum obat serta tidak kontrol insulin.
c Kemampuan Merawat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, maka anggota keluarga yang lain akan
merawatnya. Saat sakit, Ny. N merawat dirinya dan berusaha menjaga pola
makan dengan baik.
d Modifikasi Lingkungan
Keluarga menata perabotan dengan tidak terlalu rapi, kemudian rutin untuk
membersihkan rumah.
e Menggunakan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengetahui tentang pentingnya fasilitas kesehatan, keluarga bisa
menjangkau fasilitas kesehatan apabila sakit. Keluarga juga mendapatkan
fasilitas kesehatan dari pemerintah yaitu KIS (Kartu Indonesia Sehat).

28. Fungsi Reproduksi


Ny. N tidak mengalami menstruasi karena sudah menopose. Jumlah anak dalam
keluarga yaitu 5.

29. Fungsi Ekonomi


Penghasilan TN.W dan Nn.N cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi
keluarga tidak mempunyai jaminan hari tua. Ny. N juga membantu dalam
penghasilan keluarga, yaitu dengan menjadi pedagang kecil-kecilan.

VII.Koping Keluarga
30. Stressor keluarga jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek : Ny. N selalu kepikiran dengan kesehatan yang sering
dirasakan kambuh seperti pusing, kesemutan. Biaya berobat dan biaya sehari-hari.
Stresor jangka panjang : Ny.N bingung menghadapi penyakitnya, karena Ny. N
sudah mengurangi manis manis tetapi hasil pemeriksaanya sering tinggi, dan takut
kaki nya terkena lagi dan dioperasi.
31. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap masalah
Ny.N selalu kepikiran terhadap stress jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga
hal tersebut bisa berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan Ny. N
32. Strategi Koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan yaitu dengan mencari informasi tentang masalah yang
dialami, berobat, dan menjaga pola makan, gaya hidup sehat.
33. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga selalu menjalani aktifitas seperti biasa sehingga tidak terlalu stress terhadap
masalah yang dihadapi.

VIII. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga

Nama TTV Kepala Thorax Abdoemen Ekstremitas


Ny.N TD: 150/90 KEPALA Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
mmHg Inspeksi: - Dada - Abdomen - Tidak ada
RR: 21 - Rambut rata, simetris, datar, tidak udema, tidak
x/menit sedikit perkembang ada luka / ada lesi, klien
HR: 85 x/menit beruban an ekspansi benjolan. masih mampu
S: 37 ̊ C - Terdapat paru kanan Auskultasi: menggerakan
benjolan di dan kiri - Terdengar kedua tangan
Tn.W TD: 130/80 dahi sebelah sama. peristaltik dan kakinya
mmHg kanan Palpasi : usus 12 dengan baik.
RR: 21 Palpasi : - Taktil x/menit. - Tampak bekas
x/menit - Tidak ada fremitus Palpasi: operasi
HR: 87 x/menit nyeri tekan paru kanan - Abdomen Palpasi :
S: 37 6,5 C TELINGA dan kiri teraba super, - Tonus otot
Inspeksi: sama. tidak ada baik, kekuatan
Nn.N TD: 120/70 - Bentuk Perkusi: pembesaran otot
mmHg simetris - Sonor hati dan ekstrimitas
RR: 21 Palpasi : disemua limfa. atas 5/5, dan
x/menit - Tidak ada lapang paru. Perkusi: ekstrimitas
HR: 88 x/menit nyeri tekan Auskultasi: - Suara perkusi bawah 5/5.
S: 37 ̊ C MATA - Vesikuler abdomen
Inspeksi: disemua tympani.
- Konjungtiva lapang paru,
tidak anemis, tidak
distribusi alis terdapat
rata, tidak suara paru
ada tambahan.
lingkaran
hitam
HIDUNG
Inspeksi:
- Bersih, tidak
terdapat
sekret
- Tidak ada
septal deviasi
- Tidak ada
mimisan

MULUT
Inspeksi:
- Bibir lembab,
tidak ada
stomatitis
LEHER
Inspeksi:
- Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
Palpasi:
- Tak teraba
pembesaran
kelenjar limfe

IX. Harapan Keluarga


Keluarga berharap bisa mendapatkan informasi dan lebih mengenal masalah
kesehatan yang dialami

RUMUSAN DIAGNOSA

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


KODE DIAGNOSIS
DS : 00179 Ketidakstabilan kadar
1. Ny.N sering glukosa darah pada
mengeluh lemas dan Ny. N
pusin, kesemutan,
selalu pipis
2. Ny.N mengatakan
terkena diabetes
melitus sejak 4 tahun
yang lalu
DO :
1. TD 150/90 mmHg,
RR 21x/menit, Nadi
85 x/menit, GDS 130
mg/dl
DS : 00080 Ketidakefektifan
1. Ketika sakit Ny.N manajemen kesehatan
jarang memeriksakan keluarga
kondisi kesehatannya
ke petugas kesehatan
2. Ny.N tidak
mengkonsumsi obat
padahal sudah tahu
penyakit dm
3. Keluarga Tn.W jarang
memeriksakan keluhan
sebelum parah
DO :
1. TD 150/90 mmHg,
RR 21 x/menit, Nadi
85 x/menit
2. GDS: 130 g/dl

TD: 130/80 mmHg


RR: 21 x/menit
HR: 87 x/menit
S: 37 6,5 C

TD: 120/70 mmHg


RR: 21 x/menit
HR: 88 x/menit
S: 37 ̊ C

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa 1 : Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada Ny. N

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 3 1 3/3x1= Ny. N mengatakan sejak 4 tahun


Aktual lalu mempunyai kadar gula tinggi
Resiko 1
(Hiperglikemi)dan pernah
Potensial
dioperasi

2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2= Kadar gula Ny.N terakhir 130


untuk diubah : g/dl
Mudah 1
Sebagian
Sulit

3. Potensial masalah untuk 3 1 3/3x1= Ny.N dan keluarga mau


dicegah : mendengarkan dan menerima
Tinggi 1
informasi yang diberikan
Sedang
Rendah

4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x1= Ny. N menghindari dan


Masalah dirasakan dg mengurangi makanan yang manis-
ada upaya 1
manis dan mengkonsumsi obat
Masalah dirasakan dg
tidak ada upaya penurun gula
Masalah tidak dirasakan

Jumlah 4

Diagnosa 2 : Ketidakefektifan menejemen kesehatan keluarga pada Ny. N


Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 3 1 3/3x1= Ny. N mengatakan kalau sakit beli


Aktual obat di apotik
Resiko 1
Potensial

1. Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2= Ny.N mudah melupakan


untuk diubah : informasi yang diberikan dan
Mudah 1
jarang periksa ke fasilitas
Sebagian
Sulit kesehatan

3.Potensial masalah untuk 2 1 2/3x1= Keluarga peduli akan kesehatan


dicegah :
Tinggi 0,67
Sedang
Rendah
4.Menonjolnya masalah : 1 1 1/2x1= Ny. N mengatakan jarang periksa
Masalah dirasakan dg ke fasilitas kesehatan dan tidak
ada upaya 0,5
konsumsi obat dari puskesmas
Masalah dirasakan dg
tidak ada upaya atau RS
Masalah tidak dirasakan
Jumlah 3,17

PERENCANAAN
KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Data
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
DS : 00179 Ketidakstabilan Keluarga 1. Kaji terkait
3. Ny.N sering kadar glukosa mampu pengetahuan
mengeluh lemas darah pada mengenal klien tentang
dan pusin, Ny. N masalah penyakitnya
kesemutan ketidakstabilan 2. Beri edukasi
4. Ny.N kadar glukosa atau penyuluhan
mengatakan darah tentang
terkena diabetes pengertian,
melitus sejak 4 klasifikasi,
tahun yang lalu gejala, dan
DO : penatalaksanaan
2. TD 150/90 DM
mmHg, RR 3. Beri edukasi
21x/menit, Nadi tentang diit DM
Keluarga 1. Minta keluarga
85 x/menit,
mampu atau Ny.N
mengambil untuk rutin
keputusan memeriksa
dengan kadar gula
mencari darahnya (min:
informasi ke 1 bulan 1 kali)
petugas 2. Minta Ny.N
kesehatan untuk
mengkonsumsi
obat penurun
gula darah
Keluarga 1. Ajarkan
mampu keluarga dan
merawat Ny.N tentang
anggota senam kaki DM
keluarga 2. Ajarkan
dengan keluarga dan
diabetes Ny.N tentang
mellitus kegawatdarurata
n yang bisa
terjadi pada
pasien DM dan
cara
penanganannya

Keluarga Motivasi keluarga


mampu atau Ny.N untuk
memodifikasi memilih alas kaki
lingkungan yang sesuai dengan
kondisi rumah dan
penyalit Ny.N

Keluarga Motivasi keluarga


mampu atau Ny.N untuk
memanfaatkan rutin memeriksakan
fasilitas penyakitmya ke
kesehatan pelayanan
kesehatan
(Puskesmas) atau
mengikuti
PROLANIS
DS : 00080 Ketidakefektifan Keluarga Beri informasi
4. Ketika sakit manajemen mampu kepada klien dan
Ny.N jarang kesehatan mengenal keluarga terkait
memeriksakan keluarga masalah penyakit yang
kondisi Ketidakefektif dialami klien
kesehatannya ke an manajemen
petugas kesehatan
kesehatan keluarga
Keluarga Jelaskan pada
5. Ny.N tidak
mampu keluarga tentang
mengkonsumsi
mengambil komplikasi DM
obat.
keputusan khususnya ulkus
6. Keluarga Tn.W
dengan diabetik dan cara
jarang
masalah pencegahannya
memeriksakan
Ketidakefektif
keluhan sebelum
an manajemen
parah
kesehatan
DO :
keluarga
3. TD 150/90
Keluarga Ajarkan pada
mmHg, RR 21 mampu keluarga tentang
x/menit, Nadi merawat perawatan kaki DM
85 x/menit\ anggota dan senam kaki
TD: 130/80 mmHg keluarga DM.
RR: 21 x/menit dengan
HR: 87 x/menit masalah
S: 37 6,5 C Ketidakefektif
an manajemen
TD: 120/70 mmHg kesehatan
RR: 21 x/menit keluarga
Keluarga Motivasi keluarga
HR: 88 x/menit
mampu atau Ny.W untuk
S: 37 ̊ C
memodifikasi memilih alas kaki
lingkungan yang sesuai dengan
dengan kondisi rumah dan
masalah penyalit Ny.W
Ketidakefektif
an manajemen
kesehatan
keluarga
Keluarga Motivasi klien dan
mampu keluarga untuk
memanfaatkan memeriksakan
fasilitas penyakitnya ke
kesehatan fasilitas kesehatan
dengan terdekat
masalah
Ketidakefektif
an manajemen
kesehatan
keluarga

PELAKSANAAN TINDAKAN

No Diagnosa Tujuan Tanggal Implementasi Evaluasi


keperawatan Khusus
1 1,2 Setelah 5 Maret 1. Mengkaji terkait S:
dilakukan 2020 pengetahuan klien Ny. N mengatakan kadang

tindakan tentang penyakitnya merasa lemas dan pusing


2. Memberi edukasi
keperawata serta sering kesemutan
atau penyuluhan
n selama 3x O:
tentang pengertian,
7 hari TD 150/90 mmHg, RR 21
klasifikasi, gejala,
diharapkan x/menit, Nadi 85 x/menit
dan
kadar penatalaksanaan
A:
glukosa DM Masalah ketidakstabilan
darah pada kadar glukosa darah belum
Ny. N stabil teratasi
dan P:
manajemen Melanjutkan intervensi
kesehatan 1. Observasi kadar
Ny.N glukosa darah
efektif
2. Jelaskan pada keluarga
tentang komplikasi DM
khususnya ulkus
diabetik dan cara
pencegahannya.

3. Ajarkan pada keluarga


tentang diit DM

4. Motivasi keluarga
untuk melakukan
perawatan kaki DM
pada Ny.N

5. Arahkan keluarga
untuk melaporkan
faktor pencetus
S:
Ny. N mengatakan sudah
lama tidak meriksa gula
darah
O:
TD 150/90 mmHg, RR 21
x/menit, Nadi 85 x/menit
A:
Masalah ketidakefektifan
menejemen kesehatan diri
belum teratasi
P:
Melanjutkan intervensi:
1.Kaji tanda-tanda vital
dan keluhan

2.Jelaskan pada keluarga


tentang komplikasi DM
khususnya ulkus
diabetik dan cara
pencegahannya

3.Ajarkan pada keluarga


tentang perawatan kaki
DM dan senam kaki
DM.

4.Berikan informasi
mengenai penyakit

5.Motivasi Ny. N untuk


melakukan senam kaki
DM secara mandiri

2. 1,2 Setelah Jum’at, 5 1. Menjelaskan pada S:


dilakukan Maret keluarga tentang Ny.N mengatakan kadar
tindakan 2020 DM khususnya gula darahnya tidak stabil
selama 3 ulkus diabetik dan setiap periksa
minggu cara O:
diharapkan pencegahannya TD 160/80 mmHg, Nadi
kadar 88 x/menit, RR 21 x/menit
glukosa gds: 130/mg/dl
darah pada A:
Ny. N stabil Masalah ketidakstabilan
dan kadar glukosa darah belum
manajemen teratasi
kesehatan P:
efektif Melanjutkan intervensi:
1. Kaji dan
dokumentasikan kadar
glukosa darah

2. Jelaskan pada keluarga


tentang komplikasi DM
khususnya ulkus
diabetik dan cara
pencegahannya.

3. Ajarkan pada keluarga


tentang perawatan kaki
DM dan senam kaki
DM.

4. Motivasi keluarga untuk


melakukan perawatan
kaki DM pada Ny. N

5. Arahkan keluarga untuk


melaporkan faktor
pencetus
S:
Ny. N mengatakan jarang
cek gula darah setiap bulan
O:
TD 160/80 mmHg, Nadi
88x/menit, RR 21x/menit
GDS : 130 mg/dl
A:
Ketidakefektifan
Manajemen Kesehatan
Keluarga diri belum
teratasi
P:
Melanjutkan intervensi:
1. Kaji tanda-tanda vital
dan keluhan

2. Jelaskan pada keluarga


tentang komplikasi DM
khususnya ulkus
diabetik dan cara
pencegahannya

3. Ajarkan pada keluarga


tentang perawatan kaki
DM dan senam kaki
DM.

4. Berikan informasi
mengenai penyakit

5. Motivasi Ny. N untuk


melakukan senam kaki
DM secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai