Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Ny.Y DAN Tn.WY (PASANGAN BARU MENIKAH)


DI JL. NUSA PENIDA, DENPASAR BARAT

OLEH: KELOMPOK 1

1. Ni Nyoman Tri Puspita Dewi C1116001

2. Ni Made Nita Dwiyanti C1116002

3. Kadek Haryka Maestriani C1116003

4. Ni Luh Yunita Asmarani Utami C1116007

5. I Gst Agung Istri Dwi Ardi C1116008

6. Ni Luh Ade Yusma Wardani C1116034

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA Ny.Y dan Tn.WY (PASANGAN BARU MENIKAH)
DARI TANGGAL 10 JUNI 2018
DI JL. NUSA PENIDA NO.58, DENPASAR BARAT

A. Pengkajian : 10 Juni 2018


I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : I Wayan Yustana Yasa Giri
2. Alamat dan No. Telepon : Jl. pulau nusa penida
3. Pekerjaan KK : Swasta
4. Pendidikan KK : D3 keperawatan
5. Komposisi Keluarga :

Hub Status Imunisasi


J Ket
Polio DPT Hepatitis Campak
No Nama Kelg Umur Pddk
K BCG 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
KK
1 I Wayan L KK
Yustana
Yasa
Giri
2 Ni Luh P Istri
Putu
Yuliani

Genogram :

6. Tipe keluarga :
tipe keluarga Tn.WY termasuk kedalam tipe keluarga Dyad family karena terdiri
dari suami dan istri yang tinggal satu rumah dan belum memiliki anak
7. Suku bangsa :
Suku bangsa keluarga Tn. WY adalah suku Bali, Indonesia dan bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah Bali
8. Agama :
agama yang dianut keluarga Tn.WY adalah agama Hindu, tidak ada anggota
keluarga lainnya yang beragama lain.
9. Status sosial ekonomi keluarga :
Istri Tn.WY adalah seorang tenaga kesehatan yang bekerja di salah satu klinik di
daerah Denpasar dan Tn.WY adalah seorang pegawai swasta di daerah Denpasar.
Penghasilan dari Ny.Y berkisar Rp.2.500.000 per bulannya sementara penghasilan
Tn.WY perbulan mencapai Rp.4.500.000. penghasilan mereka dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mengingat belum adanya anak didalam
keluarga mereka. Kedua belah pihak antara Tn.WY dan Ny.Y telah bersepakat
bahwa keduanya saling mendukung dalam mengatur keuangan keluarga. Mereka
tidak memperhitungkan siapa giliran untuk menanggung kebutuhan sehari-hari.
Namun selama ini untuk kewajiban di dapur masih bias di pertanggungjawabkan
oleh Ny.Y selaku istri. Dan urusan membayar listrik dan air masih ditanggung
Tn.WY.
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Ny.Y mengatakan bahwa keluarganya sangat jarang dan bahkan tidak pernah keluar
rumah selama ± 1 bulan terakhir. Mengambil aktivitas ringan di dalam rumah sudah
menjadi hiburan bagi keluarga Ny.Y dan Tn.WY. Mereka mengatakan karena
kesibukan masing-masing anggota keluarga menyebabkan mereka jarang dapat
berkumpul bersama untuk melaksanakan liburan yang terencana.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.WY memasuki tahap perkembangan keluarga tahap I, yakni keluarga
pemula atau pasangan baru. Dimana keluarga Tn.WY masih merencanakan untuk
memikiki keturunan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas keluarga yang belum terpenuhi dari keluarga Tn.WY yaitu memiliki
keturunan, ini disebabkan karena kedua belah pihak masih ingin mempersiapkan
diri sebagai orang tua yang matang. Selain itu Tn.WY dan Ny.Y juga belum
memiliki waktu luang yang sesuai mengingat keduanya merupakan pekerja keras.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Berdasarkan riwayat pengkajian pada tanggal 10 Juni 2018, keluarga Tn.WY dan
Ny.Y tidak memiliki penyakit apapun, menurun ataupun menular. Keduanya juga
kerap memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan terdekat. Namun saat ini istri
Tn.WY yaitu Ny.Y sedang merasakan kecemasan karena ingin sekali memiliki anak
namun merasa belum matang menjadi orang tua.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.WY mengatakan bahwa keluarganya dan keluarga sang istri tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit menular atau penyakit menurun. Karena keluarga dari
kedua belah pihak merupakan keluarga yang mengerti arti penting kesehatan
sehingga rajin memeriksakan diri dan merawat lingkungan.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.WY memiliki ventilasi yang cukup baik dan rungannnya cukup
terang. Penerangan dimalam hari menggunakan listrik dan siang hari hanya
menggunakan sinar matahari alami. Untuk menghemat listrik. Kebersihan rumah,
kamar, dan kamar mandi secara umum cukup baik. Karena mereka berdua jarang
dirumah karena bekerja, jadi jendela di rumah jarang dibuka. Keluarga Tn.WY
memanfaatkan sumber air dari PDAM dan pengelolaan sampah kadang dibakar atau
dibuang dengan memakai jasa pembuangan sampah yang sering melewati rumah
mereka.
Denah rumah

U S

B
KT
KT KT Tn.WY J
P dan Ny.Y

J
KM
PG D
GR P
M
RT MM

Keterangan Denah:
KT : Kamar Tidur MM : Meja Makan
PG : Pintu Gerbang D : Dapur
P : Pelinggih KM : Kamar Mandi
GR : Garasi PM : Pintu Masuk
J : Jendela RT : Ruang Tamu
H : Halaman

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Tetangga dan komunitas di sekitar rumah keluarga Tn. WY adalah heterogen yaitu
berprofesi sebagai pembuat sarana upacara adat, pedagang, dokter, pegawai swasta
dsb. Rumah keluarga Tn. WY merupakan rumah dengan gang pribadi yang dapat
diakses menggunakan 1 sepeda motor dengan jarak antar rumah tetangga yaitu ±
200 meter. Jarak antara jalan raya menuju pintu masuk rumah ± 300 meter.
Keluarga mengatakan terhadap tetangga dan masyarakat sekitar terjalin baik
dibuktikan dengan sesekali tetangga didatangi oleh tetangga untuk menyapa,
bersilahturahmi, bersendagurau, dsb.
3. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Ny.Y dulu mereka sering berpindah tempat tinggal karena tuntutan
pekerjaan. Namun sekarang mereka telah memutuskan untuk menetap sambil
menghemat uang mereka.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga mengatakan bahwa jarang mengikuti kegiatan masyarakat yang diadakan
di banjar mengingat kesibukan kedua nya meniti karir masing-masing. Ny.Y dan
Tn.WY juga mengatakan mereka masih mengikuti beberapa kegiatan di banjar
namun tidak sepenuhnya karena keterbatasan waktu.
5. Sistem pendukung keluarga
Informal :
Tn. WY mengatakan bahwa ketika dirinya atau sang istri mengalami sakit, maka
Ny. Y selaku istri dan Tn.WY selaku suami akan segera menghantarkan anggota
keluarga yang sakit ke tempat/fasilitas kesehatan, anggota keluarga langsung
merespon dengan mengambil tindakan-tindakan sesegera mungkin seperti
mengantar ke pelayanan kesehatan atau membeli obat. Hal tersebut diutarakan
karena keluarga tidak berani mengambil risiko yang tinggi untuk urusan
kesehatan masing-masing.
Formal :
Tn. WY dan Ny.Y mengatakan mempunyai akses jaminan kesehatan masyarakat
pada keluarganya yaituu BPJS Kesehatan.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
Tn.WY sebagai suami bertugas sebagai kepala keluarga sekaligus mengayomi istri
dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan bertanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan keluarga seperti membayar listrik dan air, sementara Ny.Y sebagai istri
berperan sebagai Istri yang mengurus kebutuhan rumah tangga dan dapur. Juga
sebagai orang hindu Ny.Y bertugas memenuhi segala sarana keperluan untuk
upacara keagamaan dikeluarganya.
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.WY dan Ny.Y menerapkan nilai dan norma yang berlaku menurut
ajaran agama dan aturan yang ada di masyarakat. Peraturan yang ada adalah
peraturan yang umum seperti : taat mengikuti kegiatan keagamaan di banjar, taat
menjaga pola hidup sehat, taat menjaga sosialisasi dengan tetangga sekitar, dsb.
3. Pola komunikasi keluarga
Tn.WY dan Ny.Y mengatakan bahwa pola komunikasi dilakukan secara terbuka.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah Bali. Tn. WY dan Ny.Y
mengatakan bahwa bila terdapat suatu persoalan maka harus dibicarakan terlebih
dahulu sebelum diambil keputusan. Tn.WY selaku kepala keluarga menghendaki
tidak adanya masalah yang ditutup-tutupi sehingga semuanya bisa terselesaikan
dengan baik.

4. Struktur kekuatan keluarga


Tn. WY dan Ny.Y mengatakan saling menghormati satu sama lain dan dengan
orang lain di luar keluarga. Di dalam keluarga mereka keputusan dibuat bersama-
sama dari hasil musyawarah keluarga. Ny.Y sendiri selaku Istrinya senantiasa
membantu Tn. WY dalam mengkaji persoalan yang ditemukan. Keputusan yang
diambil sangat dihargai dan didasari keputusan bersama. Dukungan dari keluarga
dekat ada.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Penghasilan Tn.WY dan Ny.Y dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari mengingat belum adanya anak didalam keluarga mereka. Kedua belah
pihak antara Tn.WY dan Ny.Y telah bersepakat bahwa keduanya saling mendukung
dalam mengatur keuangan keluarga. Mereka tidak memperhitungkan siapa giliran
untuk menanggung kebutuhan sehari-hari. Namun selama ini untuk kewajiban di
dapur masih bias di pertanggungjawabkan oleh Ny.Y selaku istri. Dan urusan
membayar listrik dan air masih ditanggung Tn.WY.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn.WY membina dengan baik hubungan suami istri dan antara keluarga dan
tetangga juga terbina dengan baik. Karena Tn.WY merupakan orang yang taat
terhadap aturan dan norma sehingga dimasyarakat sekitar lingkungannya keluarga
Tn.WY di pandang sebagai keluarga yang disiplin dan pekerja keras.
3. Fungsi pendidikan
Mengingat Tn.WY dan Ny.Y belum memiliki anak maka fungsi pendidikan belum
bisa dijalani keluarga Tn.WY
4. Fungsi sosialisasi
Tn. WY dan Ny.Y dapat membina sosialisasi pada anak dan kerabatnya sehingga
dapat membentuk norma dan aturan-aturan. Antar keluarga dan tetangga tidak ada
masalah dalam bersosialisasi. Namun memang keluarga Tn.WY jarang mengikuti
kegiatan sosial masyarakat yang ada mengingat keduanya merupakan pekerja keras
yang jarang berada dirumah.

5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan


a. Mengenal masalah kesehatan
Ny.Y selalu mengkaji dan merespon setiap kondisi kesehatan yang dinilai
menurun dari sang suami mengingat istrinya adalah seorang tenaga kesehatan.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn. WY dan Ny.Y akan segera merespon masalah dan sering kali mengambil
keputusan secara bersama dan ketika ada anggota keluarga yang sakit, perawatan
sebisa mungkin akan digunakan terlebih dahulu dirumah dan jika tidak
memungkinkan barulah dibawa ke pelayanan kesehatan. Tn. WY dan Ny.Y juga
sepakat untuk saling merawat satu sama lain ketika itu masih memungkinkan.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Setiap anggota keluarga ikut merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga
hanya memberikan toleransi waktu perawatan di rumah maksimal 1x24 jam bila
tanda-tanda penyakit yang dialami belum beranjak membaik.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Tn. WY dan Ny.Y termasuk jarang menjaga lingkungan rumah dengan baik,
dikarenakan kesibukan dari kedua belah pihak yang serius meniti karir.
Disamping itu juga karena mereka belum memiliki seorang anak yang akan
dijadikan andalan untuk membantu pekerjaan rumah.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain segera
membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit.

6. Fungsi religious
Ny.Y mengatakan bahwa setiap kali ada waktu luang dirinya dengan suami sering
mengadakan kegiatan tirtayatra dengan sanak keluarganya, ini juga dilakukan untuk
menumbuhkan nilai luhur yang tinggi antara keluarga agar selalu ingat kapanpun dan
dimanapun dengan kepercayaan dan agamanya.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga Tn.WY dan Ny.Y termasuk jarang sekali melakukan rekreasi karena
terbentur dengan jadwal pekerjaan masing-masing.
8. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi Tn. WY dan Ny.Y masih berfungsi dengan baik dan tidak ada
gangguan seksual yang diderita atau menjadi masalah suami istri selama ini.

9. Fungsi afeksi
Antara Tn. WY dan Ny.Y saling menguatkan satu sama lain sehingga masalah jarang
timbul.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Jangka pendek : Tn.WY mengatakan khawatir dengan keadaan istrinya yang
merasa cemas dan sering kelelahan tidak dapat istirahat
Jangka panjang : Tn.WY mengatakan khawatir akan keadaan Ny.Y, takut
kebiasaan karena pekerjaannya membuatnya semakin lelah dan menunda waktu
memiliki momongan.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
Keluarga menuturkan bila terdapat masalah (utamanya kesehatan) maka dengan
segera mereka akan membawa ke fasilitas/pelayanan kesehatan terdekat.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan bahwa bila ada masalah biasanya dibicarakan dahulu secara
bersama-sama
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ditemukan adanya keadaan maladaptif keluarga

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga


1. Hasil pemeriksaan Tn.WY dan Ny.Y

Hasil Nama anggota keluarga


pemeriksaan Tn.WY Ny.Y
KU Baik Baik

TD 130/80 mmHg 110/80 mmHg

Nadi
90x/menit 80 x/menit

Suhu 36,5 oC 37 oC
BB 63 kg 58 kg
RR 22 x/menit 20 x/menit
TB 165 cm 158 cm
LL 27 cm 26 cm
Mesocepal, rambut bersih, warna
Mesocepal, rambut bersih, warna
Kepala hitam ada sedikit uban, ikal dan
hitam dan sedikit uban, dan lurus.
tipis
Simetris, konjungtiva tidak anemis, Simetris, konjungtiva tidak anemis,
Mata
sclera tidak ikterik, sclera tidak ikterik
Bersih, penciuman baik, tidak ada Bersih, penciuman baik, tidak ada
Hidung
pernapasan cuping hidung. pernapasan cuping hidung.
Bersih, simetris, tidak ada serumen, Bersih, simetris, tidak ada serumen,
Telinga
fungsi pendengaran baik. fungsi pendengaran baik.
Mulut Bersih, mukosa bibir lembab Bersih, mukosa bibir lembab.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
tiroid
Pergerakan dada simetris, tidak ada Pergerakan dada simetris, tidak ada
Dada
penggunaan otot penggunaan otot
Paru – paru Aukultasi paru vesikuler Aukultasi paru vesikuler
Datar, simetris, bising usus normal Datar, simetris, tidak ada nyeri tekan,
Abdomen
25x/menit, tidak ada nyeri tekan bising usus normal 30x/menit
Ekstrimitas Tidak ada varises, tidak ada edema Tidak ada varises, tidak ada edema
Genetalia Bersih, jenis kelamin laki-laki Bersih, jenis kelamin perempuan
Kesimpulan Sehat Sehat

VIII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginkan oleh keluarga Tn. WY adalah dapat hidup di usia diusianya
sampai melihat anak-anaknya berkeluarga dengan kondisi kesehatan yang baik.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga


I. Analisis dan Sistesis Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS: Tn.WY mengatakan jika Kurang pengetahuan Hambatan
saat bekerja dia jarang tentang pemeliharaan Pemeliharaan Rumah
membuka jendela rumah, apa rumah
lagi ketika buru-buru Tn.WY
dan Ny.Y tidak sempat Ketidaktepatan
menyapu kamarnya. mengatur waktu
keluarga
DO: secara umum lingkungan
rumahnya memang bersih, Kesulitan
namun sirkulasi udara kurang mempertahankan
karena jendela jarang dibuka. lingkungan nyaman

Sirkulasi udara di
dalam rumah
terganggu
Terhambatnya
pemeliharaan rumah
yang baik
2 DS : Ny.Y dan Tn.WY Kesiapan kognitif tidak Ketidakmampuan
mengatakan merasa saat ini memadai untuk Menjadi Orang Tua
mereka belum memiliki menjadi orang tua
kesiapan untuk menjadi orang
tua, karena mereka juga Merasa peran tidak
mengetahui waktu luang yang cocok
mereka dapatkan diluar
pekerjaan sedikit. Merasa belum mampu
DO : keluarga Tn.WY adalah memenuhi kebutuhan
pekerja keras dan bahkan jarang (waktu luang) dengan
memiliki waktu bersama anak
sehingga pekerjaan membuat
peran mereka tertunda Defisiensi pengetahuan
dan kesiapan menjadi
orang tua
3 DS: Tn.WY mengatakan bahwa Keterampilan Ketidakefektifan
dia dan istrinya jarang bertemu komunikasi tidak Hubungan
dan melakukan rekreasi efektif
bersama karena terbentur
dengan jadwal pekerjaan yang Terbatasnya waktu
padat dalam aktivitas harian
DO: Tn.WY jarang
bercengkrama dalam waktu Keterlambatan dalam
yang lama dengan istri, begitu memenuhi tujuan
pula sebaliknya. Saat perkembangan yang
kunjungan juga kontrak waktu tepat untuk tahap
yang didapat hanya malam hari siklus hidup keluarga
dan itupun sebentar.
II. Perumusan Diagnosis Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1 Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pemeliharaan rumah ditandai dengan kurangnya sirkulasi udara karena jendela
jarang dibuka.
2 Ketidak mampuan menjadi orang tua berhubungan dengan Kesiapan kognitif tidak
memadai untuk menjadi orang tua berhubungan dengan Ny.Y dan Tn.WY
mengatakan merasa saat ini mereka belum memiliki kesiapan untuk menjadi orang
tua, karena mereka juga mengetahui waktu luang yang mereka dapatkan diluar
pekerjaan sedikit.
3 Ketidakefektifan hubungan berhubungan dengan Keterampilan komunikasi tidak
efektif ditandai dengan Tn.WY mengatakan bahwa dia dan istrinya jarang
bertemu dan melakukan rekreasi bersama karena terbentur dengan jadwal
pekerjaan yang padat.

III. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan


1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang pemeliharaan rumah

Kriteria Skor Pembenaran


3
1 Sifat masalah /3 x 1= 1 Kurangnya pengetahuan
tentang pencahayaan dan
sirkulasi udara pada rumah
membuat adanya resiko
penyakit untuk keluarga
Tn.WY
2
Kemungkinan masalah dapat /2 x 2= 2 Kemungkinan masalah
diubah dapat diubah dengan
mudah, karena keluarga
kooperatif untuk menerima
penjelasan tentang cara
memelihara kesehatan
rumah.
Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1= 1 Potensial masalah untuk
dicegah cukup karena
adanya keinginan keluarga
untuk mengetahui cara
merawat lingkungan rumah
yang baik

2
Menonjolnya masalah /2 x 1= 1 Keluarga Tn.WY saat ini
sudah berusaha untuk
membangun lingkungan
yang lebih baik.
Total skor 5

2. Ketidak mampuan menjadi orang tua berhubungan dengan Kesiapan


kognitif tidak memadai untuk menjadi orang tua

Kriteria Skor Pembenaran


3
1 Sifat masalah /3 x 1= 1 Kurangnya pengetahuan
tentang bagaimana cara
menjadi orang tua yang
baik membuat adanya
resiko penundaan
keturunan oleh keluarga
2
Kemungkinan masalah dapat /2 x 2= 2 Tn.WY.
diubah Kemungkinan masalah
dapat diubah dengan
mudah, karena keluarga
kooperatif untuk menerima
penjelasan tentang cara
menyiapkan diri menjadi
Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1= 1 sosok orang tua.
Potensial masalah untuk
dicegah cukup karena
adanya keinginan keluarga
untuk mengetahui cara
menyiapkan diri menjaga
2
Menonjolnya masalah /2 x 1= 1 anak dan merawat anak
Keluarga Tn.WY saat ini
sudah berusaha untuk
membangun rumah
tangganya menjadi yang
lebih baik.
Total skor 5

3. Ketidakefektifan hubungan berhubungan dengan Keterampilan


komunikasi tidak efektif

Kriteria Skor Pembenaran


3
1 Sifat masalah /3 x 1= 1 Kurangnya pengetahuan
tentang bagaimana cara
menjaga komunikasi yang
baik membuat adanya
resiko penurunan kualitas
hubungan suami istri pada
Tn.WY dan Ny.Y.
2
Kemungkinan masalah dapat /2 x 2= 2 Kemungkinan masalah
diubah dapat diubah dengan
mudah, karena keluarga
kooperatif untuk menerima
penjelasan tentang cara
menjaga dan memperbaiki
komunikasi yang baik
Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1= 1 Potensial masalah untuk
dicegah cukup karena
adanya keinginan keluarga
untuk mengetahui cara
berkomunikasi walaupun
jarang bertemu
2
Menonjolnya masalah /2 x 1= 1 Keluarga Tn.WY saat ini
sudah berusaha untuk
membangun rumah
tangganya dan komunikasi
antar suami istri menjadi
lebih baik.
Total skor 5

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan


PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN SKOR
1 Ketidakefektifan hubungan berhubungan dengan 5
Keterampilan komunikasi tidak efektif
2 Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan 5
dengan kurang pengetahuan tentang pemeliharaan
rumah
3 Ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan 5
dengan Kesiapan kognitif tidak memadai untuk
menjadi orang tua

V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan:
1. Ketidakefektifan hubungan berhubungan dengan Keterampilan komunikasi tidak
efektif

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi


Setelah diberikan Setelah dilakukan Respon verbal 1. Tingkatkan
asuhan tindakan selama 1x60 keluarga dapat hubungan saling
keperawatan menit keluarga menjawab dan percaya dengan
selama mampu berhubungan mengerti tentang keluarga
2xpertemuan dengan efektif komunikasi efektif 2. Hargai dan dukung
diharapkan mekanisme koping
keluarga mampu adaptif yang
memahami digunakan keluarga
komunikasi yang 3. Fasilitasi komunikasi
efektif akan kekhawatiran/
perasaan antara
pasien dan keluarga
atau antar anggota
keluarga
4. Tentukan pola
komunikasi dalam
keluarga
5. Identifikasi
bagaimana keluarga
menyelesaikan
masalah
6. Bantu keluarga
menetapkan tujuan
terhadap cara yang
lebih kompeten
dalam menangani
perilaku
disfungsional
7. Monitor respon
terapeutik tambahan
8. Dukung pasien untuk
mengidentifikasi
deskrip
9. Dukung kesabaran
dan pengembangan
suatu hubungan
10. Evaluasi
kemampuan pasien
dalam membuat
keputusan

Diagnosa keperawatan:
2. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pemeliharaan rumah

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi


Setelah diberikan Setelah dilakukan Respon verbal 1. Tentukan kebutuan
asuhan tindakan selama 1x60 keluarga dapat pemeliaraan rumah
keperawatan menit keluarga memeliara rumah pasien
selama mampu memeliara dengan baik dan 2. Sediakan informasi
1xpertemuan atau menjaga ruma rumah tertata mengenai bagaimana
diharapkan dengan baik bersih dan rapi membuat rumah
keluarga mampu aman dan bersih
memahami 3. Bantu anggota
pemeliaraan keluarga untuk
rumah yang baik mengembangkan
harapan yang
realistic dari mereka
sendiri dalam
melaksanakan peran
mereka
4. Sarankan pelayanan
perbaikan rumah,
jika diperlukan
5. Sediakan informasi
tentang respite care
(perawatan
sementara) jika
diperlukan

Diagnosa keperawatan:
3. Ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan Kesiapan kognitif tidak
memadai untuk menjadi orang tua

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi


Setelah diberikan Setelah dilakukan Respon verbal 1. Dukung
asuhan tindakan selama 1x60 keluarga dapat pengungkapan
keperawatan menit keluarga memahami dan perasaan (misalnya
selama mampu memahami bersiap untuk rasa bersalah dan
1xpertemuan dan bersiap menjadi orang tua marah) terkait peran
diharapkan bagaimana menjadi menjadi orang tua
keluarga mampu orang tua 2. Berikan edukasi
bersiap diri dan kepada orang tua
paham menjadi 3. Mendampingi orang
orang tua tua dalam
mengembangkan,
mempertahankan dan
menggunakan
dukungan social
4. Dengarkan masalah
dan jangan mengelak
5. Mendampingi
keluarga untuk
mengidentifikasi
peran dalam keluarga
6. Mendukung keluarga
untuk
mengidentifikasi
deskripsi dari
perubahan peran

VI. Implementasi

Tanggal & Waktu No. Dx Prioritas Implementasi

10 Juni 2018 1 Meningkatkan hubungan saling percaya dengan


10.00 Wita keluarga

2 Menentukan kebutuan pemeliaraan rumah pasien

3 Mendukung pengungkapan perasaan (misalnya rasa


bersalah dan marah) terkait peran menjadi orang tua

3 Memberikan edukasi kepada orang tua

2 Menyediakan informasi mengenai bagaimana membuat


rumah aman dan bersih

1 Menghargai dan dukung mekanisme koping adaptif


yang digunakan keluarga
1 Memfasilitasi komunikasi akan kekhawatiran/
perasaan antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
2
Membantu anggota keluarga untuk mengembangkan
harapan yang realistic dari mereka sendiri dalam
melaksanakan peran mereka
3
Mendampingi orang tua dalam mengembangkan,
mempertahankan dan menggunakan dukungan social
3
Mendengarkan masalah dan jangan mengelak
2
Menyarankan pelayanan perbaikan rumah, jika
diperlukan
1
Menentukan pola komunikasi dalam keluarga
2
Menyediakan informasi tentang respite care (perawatan
sementara) jika diperlukan
3
Mendampingi keluarga untuk mengidentifikasi peran
dalam keluarga
1
Mengidentifikasi bagaimana keluarga menyelesaikan
masalah
3
Mendukung keluarga untuk mengidentifikasi deskripsi
dari perubahan peran
1
Membantu keluarga menetapkan tujuan terhadap cara
yang lebih kompeten dalam menangani perilaku
disfungsional
1
Memonitor respon terapeutik tambahan
1
Mendukung pasien untuk mengidentifikasi deskrip
1
Mendukung kesabaran dan pengembangan suatu
hubungan
1
Mengevaluasi kemampuan pasien dalam membuat
keputusan

Anda mungkin juga menyukai