Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SIDANG ETIK

NOMOR 06/PID.C/2020/PN.PBM
PUNGLI TERHADAP ANGKUTAN UMUM

Christine Angela Margareth A


2011111046
Pungutan liar (pungli) angkutan umum masih saja dijumpai. Jumlah
nominal pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum-oknum terhadap
supir angkutan umum di Indonesia mencapai Rp18 triliun per tahun.

pungutan liar merupakan tindakan menyimpang dan melanggar


aturan sehingga dilakukan penangkapan untuk memberi efek jera.
Saksi M. Iqbal Bin Yamin Kori Bahwa pada hari
jum’at tanggal 20 November 2020 sekitar jam
09:00
Wib di jalan lingkar dekat SPBU Lingkar kel. Muara
Dua Kec. Prabumulih Timur Kota Prabumulih saat
saksi dan anggota opsnal polsek prabumulih timur,
saksi dan tim melihat seorang laki-lakisedang
meminta-minta / pungli kepada sopir mobil fuso
yang melintas lalu saksi dan tim melakukan
penangkapan terhadap Terdakwa Dedi Apriadi Als
Botol Bin Efendi.
Bahwa cara Terdakwa melakukan pungli tersebut
yaitu pada saatu mobil truck/fuso yang melintas
dekat SPBU Lingkar kel. Muara Dua Kec. Prabumulih
Timur Kota Prabumulih Terdakwa berdiri di tengah
jalan mengatur dan mengarahkan mobil yang lewat
sambl menjulurkan tangan sambal meminta uang
kepada sopir mobil truck/fuso yang melintas
tersebut.
Hakim berpendapat bahwa para terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Mengemis di Muka Umum
dengan cara pungli hal tersebut sangat merugikan
dan meresahkan masyarakat sekitar
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Dedi Apriadi Als Botol Bin Efendi telah terbukti
Mahkamah Agung Republik Indonesia secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Mengemis di Muka Umum”
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan
pidana kurungan selama 20 (dua puluh) hari
3. Menetapkanterhadapbarangbukti berupa Uang Tunai Rp 4.000,- (empat ribu
rupiah); Dirampas Untuk Negara 1 (satu) unit sepeda motor sepeda motor Honda
Win 100; Dikembalikan kepada Dedi Apriadi Als Botol Bin Efendi
Mahkamah Agung Republik Indonesia
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,-
(dua ribu lima rupiah)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai