Dengan hormat,
Mempermaklumkan kami, Penasehat Hukum Para Terdakwa dalam Perkara Nomor
30/Pid.Sus-TPK/PN.Tjk pada Pengadilan Negeri Tanjung Karang Kelas IA, melalui
kesempatan ini menyampaikan Nota pembelaan terhadap Surat Tuntutan Jaksa
Penuntut Umum Nomor: 125/TUT.01.04/24/12/2019 Tanggal 12 Desember
2019dalam perkara A-quo bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus
2359.SK.Pid.Sus.GR&P.XII.2019 tanggal 14 Desember 2019dan telah diregister di Panitera
Pengadilan Negeri Tanjung Karang, untuk dan atas nama Terdakwa :
I. PENDAHULUAN
Pertama-tama, kami tim Pembela ingin menyampaikan ucapan terimakasih
dan penghargaan yang tinggi kepada Majelis Hakim yang telah memimpin
persidangan dan memeriksa Perkara ini dengan arif bijaksana, adil, objektif,
serta bebas dan independen sesuai dengan asas free and impartial tribunal
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari prinsip Negara Hukum (The Rule of
Law/Rechtsstaat). Majelis Hakim juga telah berkenan memberikan kesempatan
Halaman1dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
seluas-luasnya kepada para pihak untuk melakukan tanya jawab secara leluasa
kepada Saksi, maupun Terdakwa. Bahkan Majelis Hakim pun secara aktif dan
kritis mengajukan berbagai pertanyaan kepada Saksi, maupun Terdakwa, guna
mencari dan menemukan kebenaran materiil yang menjadi tujuan dari
persidangan perkara ini sehingga dapat dicapai keadilan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Penuntut Umum yang telah
menjalankan tugasnya secara wajar dan kooperatif, sehingga persidangan ini
dapat berjalan dengan lancar, tanpa ada ketegangan yang berpotensi merusak
suasana dan jalannya proses persidangan perkara ini.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada panitera pengganti
yang telah bekerja sama dengan kami dalam setiap persiapan pelaksanaan
persidangan maupun membuat notulensi persidangan secara baik dan lengkap.
Kini sampailah kita pada agenda persidangan yaitu pembacaan Nota
Pembelaan (Pledoi), yang pada dasarnya mengekspresikan pendapat dan
kesimpulan kami terhadap seluruh proses persidangan, baik yang menyangkut
fakta-fakta (question of facts) maupun yang terkait analisa hukum terhadap
fakta-fakta tersebut (question of law), yang selengkapnya akan termuat dalam
nota pembelaan ini.
ATAU
KEDUA : sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf b Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana;
Halaman2dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
“Bahwa Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH alias EENG, pada sekitar bulan Agustus sampai
dengan September 2019 atau setidak-tidaknya pada tahun 2019 bertempat di ruang kerja
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara, di Jl Teratai No.137 Kelurahan Sri Basuki
Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara dan perumahan Kota Alam Blok A2 No.5
Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Tanjung Karang yang berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara,
telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga
dipandang sebagai perbuatan berlanjut, memberi atau menjanjikan sesuatu, yaitu memberi
uang keseluruhan sejumlah Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) kepada Pegawai
Negeri atau Penyelenggara Negara yaitu AGUNG ILMU MANGKUNEGARA selaku Bupati
Lampung Utara Provinsi Lampung periode tahun 2014-2019 dan tahun 2019-2024 yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Nomor 131.18-309 Tahun 2014 tanggal 3 Februari 2014
tentang pengesahan pengangkatan Bupati Lampung Utara Provinsi Lampung dan Surat
Keputusan Nomor 131.18-399 Tahun 2019 tanggal 11 Maret 2019 tentang pengangkatan Bupati
Lampung Utara Provinsi Lampung, melalui WAN HENDRI (Kepala Dinas Perdagangan Provinsi
Lampung) dan RADEN SYAHRIL Alias AMI (orang kepercayaan AGUNG ILMU
MANGKUNEGARA), dengan maksud supaya Pegawai Negeri atau penyelenggara Negara
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yaitu agar AGUNG ILMU
MANGKUNEGARA memberikan pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Comok dan
Konstruksi Fisik Pembangunan Pasar Rakyat Tata Karya di Dinas Perdagangan Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran (TA) 2019 kepada Terdakwa, …….. dst”
“Bahwa Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH alias EENG, pada sekitar bulan Agustus sampai
dengan September 2019 atau setidak-tidaknya pada tahun 2019 bertempat di ruang kerja
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara, di Jl Teratai No.137 Kelurahan Sri Basuki
Kecamatan Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara dan perumahan Kota Alam Blok A2 No.5
Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Tanjung Karang yang berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara,
telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga
dipandang sebagai perbuatan berlanjut, memberi atau menjanjikan sesuatu, yaitu memberi
uang keseluruhan sejumlah Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) kepada Pegawai
Negeri atau Penyelenggara Negara yaitu AGUNG ILMU MANGKUNEGARA selaku Bupati
Lampung Utara Provinsi Lampung periode tahun 2014-2019 dan tahun 2019-2024 yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Nomor 131.18-309 Tahun 2014 tanggal 3 Februari 2014
tentang pengesahan pengangkatan Bupati Lampung Utara Provinsi Lampung dan Surat
Keputusan Nomor 131.18-399 Tahun 2019 tanggal 11 Maret 2019 tentang pengangkatan Bupati
Lampung Utara Provinsi Lampung, melalui WAN HENDRI (Kepala Dinas Perdagangan Provinsi
Lampung) dan RADEN SYAHRIL Alias AMI (orang kepercayaan AGUNG ILMU
MANGKUNEGARA), karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, yaitu karena AGUNG ILMU
MANGKUNEGARA telah memberikan pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Comok
dan Konstruksi Fisik Pembangunan Pasar Rakyat Tata Karya di Dinas Perdagangan Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran (TA) 2019 kepada Terdakwa, …….. dst”
B. Tuntutan
Halaman3dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Bahwa sebagaimana surat tuntutan jaksa penuntut
umumNo.16/TUT.01.06/24/02/2020 tanggal 06 Februari 2020, yang
amarnya :
MENUNTUT
Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang Yang memeriksa
dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH terbukti secara sah
dan meyakinkan menurut hukum bersalah “ melakukan tindak
pidana korupsi secara berlanjut”, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP,
sebagaimana Dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara
selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dikurangi masa penahanan yang
telah dijalani terdakwa, dengan perintah supaya terdakwa tetap
berada dalam tahanan dan pidana denda sebesar Rp. 200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar
maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan barang bukti sebagaimana terdapat dalam Daftar Barang
Bukti dikembalikan kepada penuntut umum untuk dipergunakan dalam
perkara lain;
4. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Halaman4dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Bahwa saksi merupakan Pegawai Negeri Sipil (Anggota Pokja ULP)
bagian pengadaan barang dan jasa Kabupaten Lampung Utara;
Bahwa saksi mengenal terdakwa sebagai pengusaha jasa kontruksi di
Kabupaten Lampung Utara dengan memiliki perusahaan CV.Trisman
Jaya, CV.Putra Bungsu dan CV.Dewa Sakti.
Bahwa Saksi menjelaskan ada tiga proyek pembangunan yaitupasar
rakyat Tata Karya dengan nilai sekitar Rp.3,6 Milyar dengan rekanan
pelaksana (CV.Trisman Jaya), pembangunan pasar tradisional desa
Karang Sari senilai Rp.1,3 Milyar dengan rekanan pelaksana
(CV.Alam Sejahtera), pembanguna pasar tradisonal desa Comok
senilai Rp.1 milyar dengan rekanan (CV.Alam Sejahtera)
Bahwa Saksi menerangkan sepengetahuan saksi yang mengurus
semua adminitrasi lelang terhadap CV.Trisman Jaya, CV.Putra
Bungsu, CV.Dewa Sakti, dan CV.Alam Sejahtera yang digunakan oleh
Sdr. Hendra Wijaya alias EENG ketika mengikuti proses lelang paket
pekerjaan pada Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Lamppung Utara
untuk tahun 2016,2017, 2019 adalah Septo Sugiharto;
3. Saksi EKA CHANDRA HAMID; Jenis kelamin Laki – Laki; Umur 44 tahun;
Tempat, tanggal lahir : Kotabumi, 08 Oktober 1976; Warganegara
Halaman5dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Indonesia; Agama Islam; Pendidikan terakhir S2 (Magister Tekhnik);
Pekerjaan Pensiunan PNS (Anggota Unit Kerja Pengadaan Barang dan
Jasa Kabupaten lampung Utara) ; Alamat Jalan Pagar Alam Palapa 5C
No. 19 Kel. Labuhan Ratu Kec. Bandar Lampung,dipersidangan
menerangkan sebagai berikut:
Saksi menjelaskan untuk proses lelang dan pengamanan lelang
terhadap paket pekerjaan Pembangunan Pasar Comok, Pasar Desa
Karang Sari, dan Pasar Tradisional Tata Karya pada dinas
perdagangan tahun 2019 prosesnya sama dengan lelang
pembangunan pasar yang dimenangkan oleh Terdakwa tahun 2017
yaitu :
a. sebelum pelaksanaan lelang saksi Sairul Hanibal memberikan
kopelan terkait dengan rekanan yang diploting untuk
melaksanakan dan daftar nama perusahaan calon pelaksana oleh
pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara termasuk
diantaranya terdakwa yang memperoleh 2 paket pekerjaan
pasar dengan menggunakan CV. Putra Bungsu dan CV. Trisman
Jaya.
b. sebelum pelaksanaan lelang juga saksi Septo Sugiharto selaku
orang suruhan dari terdakwa datang ke ULP dan menyampaikan
paket pekerjaan yang diploting untuk terdakwa oleh Kadis
Perdagangan serta menanyakan jadwal lelang ke ULP.
c. Dari pihak ULP selanjutnya memberikan bocoran surat
kualifikasi dan dokumen HPS untuk bahan pembuatan dokumen
penawaran kepada rekanan, dimana saksi Septo Sugiharto
meminta bantuan saksi Ero Dikaro
4. Saksi HENDRI, SH, MM; Umur 39 tahun; Tempat, tanggal lahir : Negeri
Ratu, 18 September 1980; Agama Islam; Pekerjaan PNS (Kabag Hukum
dan Plt. Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Lampung Utara);
Pendidikan S2; Kewarganegaraan Indonesia; Alamat Jl. Protokol No.53
Negeri Ratu Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, dipersidangan
menerangkan sebagai berikut :
Saksi menjelaskan bahwa permohonan untuk dilaksanakan lelang
paket pekerjaan dari dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perdagangan,
Dinas Kesehatan, Dinas Capil, dan Dinas Pemukiman diterima oleh
bagian PBJ Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara yang
bersumber dari DAK dan APBD sekitar bulan Juli 2019. Setelah
menerima permohonan jadwal lelang oleh pihak Dinas selanjutnya
saksi melaporkan kepada pak Sekda an. Sofyan selaku Pengguna
Anggaran. Setelah pak Sofyan memerintahkan untuk segera lelang
barulah saya membuat konsep surat perintah tugas lelang;
Saksi menerangkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang bersumber
dari DAK tahun 2019 baik paket pekerjaan Dinas PUPR, Perdagangan
dan Kesehatan semuanya menggunakan metode lelang cepat.
Dipilihnya metode lelang cepat karena adanya permintaan lelang
cepat yang dikirimkan oleh pihak PPK yang menangani paket
pekerjaan tersebut melalui system informasi kinerja penyedia;
Saksi menerangkan memang benar sebelum pelaksanaan lelang dim
ulai, pihak dinas terkait yaitu PUPR, Dinas Perdagangan, Dinas
Kesehatan, Dinas Catatan Sipil dan Dinas Perumahan dan
Pemukiman datang dengan membawa daftar kopelan untuk
pembagian paket pekerjaan kepada calon rekanan yang ditunjuk
Halaman6dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
untuk dimenangkan oleh pokja Pengadaan barang dan jasa
Kabupaten Lampung Utara yang diterima oleh Plt. Kaubag
Pengadaan yang pada waktu itu dijabat oleh saksi Sairul Hanibal,
ST, MT;
Saksi menerangkan bahwa untuk dinas perdagangan saksi Wan
hendri pernah menghubungi saksi dan menyampaikan bahwa salah
satu stafnya yang bernama saksi A.Rozie sudah menemui anggota
Pokja Pengadaan Barang dan Jasa untuk menyampaikan daftar nama
kopelan paket pekerjaan yang diploting untuk rekanan yang
diyunjuk oleh Dinas Perdagangan dalam paket pekerjaan
Pembangunan Pasar Tradisional Desa Comok, pembangunan pasar
tradisional karang sari dan konstruksi fisik pasar tata karya tahun
2019;
Halaman7dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
9. Saksi SAIRUL HANIBAL ST, MT; Umur 45 tahun; Tempat, tanggal lahir :
Kota Agung, 6 September 1982; Agama Islam; Pekerjaan PNS (Pokja ULP
tahun 2016-2017); Pendidikan S2; Kewarganegaraan Indonesia; Jenis
Kelamin Laki-laki; Alamat Jl. Tuan Raja Ulangan RT.001/RW.001 Desa
Banjar Ketapang Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara;
dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
11. Saksi WAN HENDRI; Umur 47 tahun; Tempat, tanggal lahir : Pekurun, 19
Juli 1972; Agama Islam; Pekerjaan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten
Lampung Utara; Pendidikan S1; Kewarganegaraan Indonesia; Jenis
Kelamin Laki-laki; Alamat Perumahan Kota Alam Blok A2 No.5 Kotabumi
Lampung Utara; dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
Saksi merupakan kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2019. Saksi mulai menjabat sebagai kepala dinas
perdagangan pada bulan Agustus 2017;
Saksi menerangkan bahwa saksi pernah ditemui oleh Terdakwa di
kantor Dinas Perdagangan. Kedatangan Terdakwa ke Kantor Dinas
Perdagangan atas inisiatif Terdakwa namun sebelumnya Terdakwa
sempat koordinasi dengan staff Saksi;
Saksi menerangkan bahwa dalam pertemuan tersebut saksi
menyampaikan kalau di tahun 2019 ada 3 proyek yang akan dilelang
di Dinas Perdagangan;
Halaman8dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Saksi menganjurkan Terdakwa untuk menemui ULP, artimya
berjuang di ULP untuk mendapatkan proyek;
Saksi menerangkan bahwa terdapat dua proyek yang dimenangkan
Terdakwa yaitu Pasar Comok dan Pasar Tata Karya namun saksi
tidak mengetahui menggunakan perusahaan apa. Sedangkan untuk
proyek pasar karang sari dimenangkan oleh Dede Bastian;
Saksi menerangkan bahwa Dede Bastian menggunakan perusahaan
sendiri bukan bagian dari Terdakwa;
Saksi menerangkan sekitar bulan Agustus 2019 setelah pencairan
proyek pasar comok Terdakwa menyerahkan uang sebesar 200 juta
di rumah A. Rozie;
Saksi menerangkan bahwa Terdakwa datang setelah dihubungi oleh
A. Rozie atas perintah saksi dimana saksi minta bantuan karena
banyak urusan kantor yang harus diselesaikan;
Terdakwa menyerahkan uang sebesar 200 juta karena saksi butuh
250 juta sedangkan fee pasar comok jika dihitung 20% adalah 200
juta maka Terdakwa menyarankan saksi untuk meminta
kekurangannya kepada Dede Bastian dimana Dede Bastian yang
mengerjakan proyek pasar Karang sari;
Sehingga total uang yang saksi terima dari Terdakwa dan Dede
Bastian yaitu sekitar Rp. 250.000.000,-;
Saksi menerangkan bahwa uang 250 juta tersebut belum diserahkan
kepada Bupati karena ada hal-hal yang mesti diselesaikan yaitu
penyerahan uang kepada aparat penegak hukum;
Mengenai jumlah uang yang diterima saksi belum disampaikan ke
Bupati karena rencanya seluruh uang setoran fee akan dilaporkan
oleh saksi diakhir dengan keseluruhan proyek dan catatan besaran
fee;
Untuk proyek tata karya ada penyerahan uang dari Terdakwa
sebesar 50 juta dimana saksi pernah hutang kepada Terdakwa yang
nantinya diperhitungkan sebagai fee untuk mendapatkan proyek .
Saksi dianjurkan oleh Arli Yusran untuk meminjam terlebih dahulu
kepada Terdakwa;
Saksi menerangkan bahwa pencairan terkait proyek tata karya ada
sebanyak 4 termin;
Saksi menerangkan bahwa terkait pencairan tata karya ada
penyerahan uang dari Terdakwa kepada saksi sejumlah 300 juta
pada tanggal 26 September 2019 di rumah saksi;
kemudian pada tanggal 04 Oktober 2019, Raden Syahril
menghubungi saksi dan bertemu di Rumah Makan Pondok Twin.
kemudian saat di parkiran mobil, dari pintu kiri mobil saksi, saksi
memberikan tas kresek warna hitam berisi uang sebesar Rp.
240.000.000,- ke mobil Raden Syahril dan saksi mengatakan kalau
ada keperluan pakai aja dulu 10 juta untuk Raden Syahril dari uang
tersebut;
Total uang yang diterima saksi dari Terdakwa adalah 800 juta yaitu
200 juta dari pencairan pasar comok dan 300 juta sebanyak dua kali
dari pencairan pasar tata karya;
Halaman9dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
12. Saksi ALI YUSRAN; Umur 40 tahun; Tempat, tanggal lahir : Kotabumi, 18
Mei 1979; Agama Islam; Pekerjaan Bendahara Tugas Pembantuan Tahun
2019 Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara; Pendidikan SMA;
Kewarganegaraan Indonesia; Jenis Kelamin Laki-laki; Alamat Jalan
Ahmad Akuan Nomor 330 dan Nomor 311, Kel. Rejo Sari Kec. Kota bumi
Kota Lampung Utara; dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
13. Saksi SYAHRONI; Umur 43 tahun; Tempat, tanggal lahir : Kotabumi, 29
Februari 1976; Agama Islam; Pekerjaan Bendahara Dinas Perdagangan
Kabupaten Lampung Utara; Pendidikan S1; Kewarganegaraan Indonesia;
Jenis Kelamin Laki-laki; Alamat Jalan Syuhada III No. 04 RT/RW 05/05,
Kota Alam, Kota bumi Selatan Kabupaten Lampung Utara; dipersidangan
menerangkan sebagai berikut :
14. Saksi DESYADI; Umur 39 tahun; Tempat, tanggal lahir : Panaragan Jaya,
06 Desember 1979; Agama Islam; Pekerjaan Kepala Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kabupaten Lampung Utara; Pendidikan S2;
Kewarganegaraan Indonesia; Jenis Kelamin Laki-laki; Alamat Jl. Kelapa
No.34, Sepang Jaya, Kec. Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Lampung;
dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
15. Saksi DEDE BASTIAN; Umur 45 tahun; Tempat, tanggal lahir : Kotabumi,
22 Maret 1985; Agama Islam; Pekerjaan Swasta/ Direktur CV. Tata
Chubby; Pendidikan SMA; Kewarganegaraan Indonesia; Jenis Kelamin
Laki-laki; Alamat Jl. K. H. Mansur Sindang Sari, Kotabumi, Lampung
Utara; dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
16. Saksi RIDUAN; Umur 41 tahun; Tempat, tanggal lahir : Kotabumi, 11
April 1978; Agama Islam; Pekerjaan PNS (Kabid. Keamanan dan
Ketertiban di Dinas Perdagangan Kab. Lampung Utara); Pendidikan S1;
Kewarganegaraan Indonesia; Jenis Kelamin Laki-laki; Alamat Jl. Merpati
RT.001/RW.001 Tanjung Harapan, Kec. Kotabumi Selatan, Kab.
Lampung Utara; dipersidangan menerangkan sebagai berikut :
Saksi kenal dengan Terdakwa. Saksi tidak ada hubungan keluarga
dengan Terdakwa
Saksi bersedia memberikan keterangan dan bersedia disumpah.
Bahwa benar saksi pernah
17. Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH; Jenis kelamin Laki – Laki; Umur 33
tahun; Tempat, tanggal lahir : Kotabumi, 15 Juli 1985; Warganegara
Indonesia; Agama Islam; Pekerjaan Wiraswasta; Alamat Jl. Cemara
No.61 RT 001/ RW 001 Kel. Sri Basuki Kec. Kotabumi Kab. Lampung
Utara / Jl. Abrati No. 141 RT 001/ RW 001 Kel. Kotabumi Pasar, Kec.
Kotabumi Kab. Lampung Utara, dipersidangan menerangkan sebagai
berikut :
Halaman10dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
2. Bahwa dalam dakwaan penuntut umum tersebut merupakan dakwaan yang
tidak dapat dibuktikan atau tidak sesuai dengan fakta sebenarnya;
3. Bahwa faktanya terdakwa tidak pernah menyerahkan uang kepada AGUNG
ILMU MANGKUNEGARA selaku Bupati Lampung Utara secara langsung sesuai
dengan dakwaan penuntut umum;
4. Bahwa benar terdakwa pernah menyerahkan sejumlah uang sebagai bentuk
komitmen fee terkait proyek tersebut, namun terdakwa tidak mengetahui
aliran dana tersebut diberikan kepada siapa serta untuk apa tujuannya;
5. Bahwa saksi WAN HENDRI dalam persidangan menyatakan, saksi yang
meminta komitmen fee tersebut kepada seluruh rekanan – rekanan sebagai
syarat untuk mendapatkan proyek pada dinas perdagangan;
6. Bahwa berdasarkan poin 5 di atas, pemberian komitmen fee tersebut bukan
merupakan inisiatif dari terdakwa namun merupakan budaya atau kebiasaan
sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan pada dinas terkait;
7. Bahwa faktanya pada saat persidangan terdakwa bersamaan dengan proses
persidangan terdakwa juga mengajukan permohonan kepada majelis di
hadapan persidangan untuk menjadi Justice Collaborator. Bentuk
permohonan tersebut merupakan bentuk kerjasama terhadap penegak hukum
dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
8. Bahwa Terdakwa secara sukarela menyerahkan diri dan bukan ditangkap;
V. ANALISA HUKUM
Halaman11dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana, Penuntut Umum KPK menguraikan
konstruksi hukum perbuatan Terdakwa pada halaman 1 sampai dengan
halaman 2 dan halaman 6 surat dakwaan sebagai berikut:
Halaman12dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
MANGKUNEGARA), karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, yaitu karena AGUNG ILMU
MANGKUNEGARA telah memberikan pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Comok
dan Konstruksi Fisik Pembangunan Pasar Rakyat Tata Karya di Dinas Perdagangan Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran (TA) 2019 kepada Terdakwa, …….. dst”
D. Bahwa dari kutipan konstruksi hukum dakwaan diatas, frasa yang menjadi
penekanan kami adalah frasa “memberi uang keseluruhan sejumlah Rp.
800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) kepada Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara yaitu AGUNG ILMU MANGKUNEGARA selaku Bupati
Lampung Utara Provinsi Lampung”, penulisan frasa yang sedemikian
memberikan penafsiran yang salah mengenai perbuatan Terdakwa yang
sebenarnya, oleh karena penulisan frasa itu akan mengarahkan pada
penafsiran yang salah, yaitu :
- Bahwasanya Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH alias EENG, SECARA
LANGSUNG memberi uang keseluruhan sejumlah Rp. 800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) kepada AGUNG ILMU MANGKUNEGARA selaku
Bupati Lampung Utara Provinsi Lampung;
Halaman13dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
F. Bahwa berdsarkan alasan tersebut di atas, kami Team Penasehat hukum Terdakwa
menilai surat dakwaan Penuntut Umum KPK harus dikategorikan sebagai tidak
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap dengan alasan bahwa dalam dakwaannya
Penuntut Umum KPK jelas menekankan pada hubungan langsung atau
keterkaitan langsung antara Terdakwa dengan AGUNG ILMU MANGKUNEGARA
selaku Bupati Lampung Utara Provinsi Lampung, sehingga asas “PRADUGA TAK
BERSALAH” ( PRESUMPTION OF INNOCENCE) jelas-jelas telah dilanggar karena
Terdakwa HENDRA WIJAYA SALEH alias EENG telah secara tidak langsung diadili
oleh pers dan menyandang sebutan “PENYUAP BUPATI LAMPUNG UTARA” ;
IV.ANALISIS YURIDIS
Sebagaimana telah diuraikan di atas, Terdakwa Hendra Wijaya Saleh telah
didakwa oleh Penuntut Umum dalam dakwaan :
Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tind ak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana
“Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 250.000.000,- ( ddua ratus
lima puluh juta rupiah) setiap orang yang :
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara Negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya ”
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan
dalam jabatannya
Unsur-unsur :
Ad. 1. Unsur Setiap Orang
Bahwa, yang dimaksud dengan pengertian “Setiap orang” adalah setiap orang sebagai
subyek hukum yang telah didakwa melakukan suatu tindak pidana dan dapat
dipertanggungjawabkan menurut hukum atas perbuatan pidana yang telah dilakukannya tersebut,
baik orang perorang, maupun korporasi;
Bahwa orang perorang sebagai subyek hukum selaku pendukung hak dan kewajiban, yang
didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Surat Dakwaan Jaksa
Halaman14dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Penuntut Umum. Subjek Hukum mana dipersyaratkan hadir dimuka persidangan dalam keadaan
bebas, sehat jasmani dan rohani, sehingga dapat dianggap cakap melakukan suatu perbuatan dan
dapat pula dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya tersebut;
Bahwa Terdakwa hadir dipersidangan dalam keadaan bebas, sehat jasmani dan rohani, hal
mana dibuktikan bahwa yang bersangkutan dihadapkan dipersidangan tidak dalam belenggu atau
terbelenggu baik secara fisik maupun phisikis, tidak terhalang suatu penyakit baik penyakit fisik
maupun kejiwaan dengan dibuktikan melalui kemampuannya dalam menjawab semua pertanyaan
yang diajukan kepadanya. Jika dikaitkan dengan pengertian diatas maka yang didudukkan sebagai
Terdakwa dalam perkara a quo merupakan Subyek Hukum dimaksud. Sebagaimana pula mengacu
pada fakta yuridis yang terungkap dipersidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi, dan juga
keterangan Terdakwa yang saling bersesuaian, pada pokoknya bahwa dirinyalah dengan identitas
sebagaimana disebut dan yang dimaksudkan dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum sebagai Subyek
Hukum/Persoon yang didakwa melakukan suatu tindak pidana dalam perkara ini;
Halaman15dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut kami team Penasehat Hukum Terdakwa
berkesimpulan bahwasanya tidak terjadi salah orang (error in persona). Akan tetapi anasir unsur
pasal a quo bersifat formil, sehingga untuk menentukan apakah yang bersangkutan tersebut dapat
dipersalahkan atas suatu tindak pidana sebagaimana yang didakwakan atasnya, maka perlu
dibuktikan dan akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam unsur-unsur Pasal dakwaan berikutnya,
dalam arti bahwa terbuktinya unsur setiap orang ini tergantung pada pembuktian perbuatan materiil
sebagaimana unsur-unsur Pasal dakwaan;
Bahwa demikian juga untuk pembuktian unsur ini, kami team Penasehat Hukum
Terdakwa tidak menyanggahnya, karena benar terbukti bahwasanya saksi Wan Hendri yang
menerima uang dari Terdakwa adalah merupakan pegawai negeri atau penyelenggara Negara,
akan tetapi yang perlu menjadi penekanan adalah bahwasanya Terdakwa sama sekali tidak
pernah memberikan uang kepada Agung Ilmu Mangkunegara, atau mempunyai niat untuk
memberi uang kepada Agung Ilmu Mangkunegara;
Bahwa terkait dengan unsur ini, kami team Penasehat Hukum Terdakwa menyatakan
bahwasanya memang benar uang yang diberikan Terdakwa kepada saksi Wan Hendri adalah
berkaitan dengan jabatan atau kedudukan saksi Wan Hendri sebagai kepala dinas perdagangan
kabupaten Lampung Utara;
Bahwa dari keseluruhan uraian pembuktian unsur diatas, kami team Penasehat
Hukum Terdakwa menyimpulkan bahwasanya benar Terdakwa telah memberi uang
Halaman16dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
keseluruhan sejumlah Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) kepada seseorang yaitu
saksi Wan Hendri berkaitan dengan kedudukan atau jabatan saksi Wan Hendri
selaku Kepala dinas perdagangan kabupaten Lampung Utara yang dilakukan
secara berlanjut;
Bahwa, dengan tanpa mengurangi rasa hormat pada Majelis Hakim Tipikor
yang memeriksa dan mengadili perkara ini, perlu kami sampaikan bahwasanya
Pengadilan Tipikor sejak awal didirikan memang sudah berada pada posisi tidak
mandiri. UU Nomor 30 tahun 2002 yang merupakan dasar hukum terbentuknya KPK
juga merupakan dasar hukum bagi terbentuknya Pengadilan Tipikor untuk pertama
kali (Pasal 53 UU KPK). Pengadilan Tipikor yang dibentuk atas dasar UU KPK ini
dikatakan tidak mandiri karena pada dasarnya diberikan tugas yang sama oleh
pembentuk undang-undang untuk memberantas korupsi (Pasal 1 ayat 3 UU Nomor 30
tahun 2002). Sehingga konsekuensi juridisnya adalah jika Pengadilan Tipikor
memutus berbeda dengan semangat KPK maka Pengadilan Tipikor akan dianggap
anti pemberantasan korupsi. Dalam keadaan yang sedemikian terjadi tekanan
psikologis terhadap Hakim-Hakim Pengadilan Tipikor untuk harus memutus bersalah
terhadap terdakwa yang dihadapkan ke pengadilan Tipikor oleh KPK.
Lebih lanjut bahwasanya kampanye KPK perihal pemberantasan korupsi juga
secara psikologis telah mempengaruhi imparsialitas peradilan dan telah
mempengaruhi pendapat umum di masyarakat (sebagaimana telah kami sampaikan
dalam eksepsi kami sebelumnya). Majelis Hakim dalam suasana psikologis seperti
itu, akan sulit diharapkan bisa bersikap mandiri ketika berhadapan dengan
Halaman17dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
terdakwa. Jika Majelis hakim sampai membebaskan terdakwa maka Majelis hakim
akan dianggap sebagai anti pemberantasan korupsi dan berpihak kepada koruptor,
sebaliknya, jika menghukum Terdakwa nanti dikira karena takut pada pendapat
masyarakat, padahal Majelis Hakim telah menjalankan tugasnya dengan benar.
Keadaan serba salah inilah yang kami maksud sebagai hilangnya kemandirian hakim.
Halaman18dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
Keadilan harus kita maknai sebagai keadaan yang netral dan proporsional.
Perkara yang masuk ke pengadilan harus memberi kemungkinan yang sama bagi
terdakwa untuk menerima hukuman atau dibebaskan dari hukuman. Jika tidak
demikian maka tidak ada kemandirian peradilan.
VI. PETITUM
Berdasarkan argumentasi hukum sebagaimana telah dikemukakan diatas, maka
dengan ini kami Penasihat Terdakwa Hendra Wijaya Saleh , memohon kepada Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
Halaman19dari 20
GUNAWAN RAKA & PARTNERS
dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP,
sebagaimana Dakwaan Kedua.;-----------------------------------------------------
3) Membebaskan Terdakwa Hendra Wijaya Saleh dari segala dakwaan atau
setidak-tidaknya melepaskannya dari semua tuntutan
hukum;------------------------------------
4) Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kedudukan, kemampuan, harkat
dan martabatnya seperti semula ;
---------------------------------------------------------------
5) Membebankan biaya perkara kepada negara;;-----------------------------------
ATAU:
Apabila Majelis Hakim Berpendapat lain Mohon putusan yang seadil-adilnya
Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh.
Kuasa Hukum Para Terdakwa,
Halaman20dari 20