Anda di halaman 1dari 3

“Ketidakadilan Dalam Hidup”

Pengkhotbah 3:16 “Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun
terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.”

Secara harfiah ayat diatas mengandung 2 arti, yaitu :

1. Di pengadilan ada ketidakadilan.

2. Dalam keadilan juga ada ketidakadilan.

Kau tahu, Thomas, masalah terbesar bangsa kita adalah: pe

negakan hukum. Hanya itu. Sesederhana itu.” Beliau berbaik hati

menjelaskan prinsip yang diyakininya, di ketinggian 40.000 kaki,

di atas hamparan awan putih. ”Kita tidak hanya bicara soal hu-

kum dalam artian sempit, seperti menangkap orang-orang jahat.

Melainkan hukum secara luas, yang mengunci sistem agar ber-

jalan lebih baik, membuat semua orang merasa nyaman dan

aman. Jika hukum benar-benar ditegakkan di muka bumi negeri

ini, banyak masalah bisa selesai dengan sendirinya.

”Korupsi misalnya, ketika hukum ditegakkan tanpa tawar-

menawar, pelaku korupsi dengan sendirinya akan tumbang ber-

jatuhan. Pisau hukum menebas mereka dengan hukuman berat

dan serius. Penegak hukum juga akan mengejar hingga ke akar-

akarnya, tidak peduli siapa pun yang mencuri uang rakyat. Pem-

buktian terbalik dipakai, orang-orang yang tidak bisa membukti-

kan dari mana semua kekayaannya berasal akan dihukum.

”Saat masyarakat menerima pesan yang kuat bahwa pemerin-

tah tidak main-main dalam menegakkan hukum, hingga level

paling rendah, orang-orang akan takut melakukannya. Pungutan


114

liar di kantor kelurahan, pungli di Kantor Urusan Agama saat

kau hendak mengurus pernikahan, polisi lalu lintas di perem-

patan jalan, bahkan tukang parkir ilegal, pemalak, apa pun yang

menyakiti rakyat. Mereka akan gentar, takut, karena mereka

tahu, pemerintah akan memburu mereka demi penegakan hu-

kum.

”Penegakan hukum yang sungguh-sungguh ini juga akan me-

nyentuh banyak sisi yang kita abaikan selama ini. Tidak akan

ada perusahaan atau orang-orang kaya berani mengemplang pa-

jak, karena mereka tahu pemerintah akan merampas kekayaan

mereka. Tidak akan ada sekolah, guru-guru yang berani meme-

ras murid dengan dalih karya wisata, uang seragam, buku wajib,

LKS, karena mata penegak hukum terarah ke semua bidang.

Tidak akan ada penjarahan hutan, illegal logging, apalagi konsesi

tambang yang main-main dengan konservasi alam, karena pe-

merintah akan mengambil tindakan serius sekali atas pelang-

garan hukum tersebut.

”Kaubayangkan apa yang akan terjadi, Thomas, jika hukum

ditegakkan kokoh di negeri ini. Menjulang tinggi tanpa tawar-

menawar, tanpa pandang bulu, tanpa tunggu nanti, besok, esok

lusa. Tegak demi kebenaran dan keadilan, berapa pun harganya.

Maka seluruh sistem yang ada di negeri ini dengan sendirinya

akan sembuh. Ajaib membayangkannya, apalagi jika kita bisa

menyaksikannya langsung. Penegakan hukum adalah obat paling


mujarab mendidik masyarakat yang rusak, apatis, dan tidak

peduli lagi. Kau bisa membayangkannya, bukan

Anda mungkin juga menyukai