Dengan Hormat,
bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan klien kami berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 9 November 2022, atas nama : RIVAL NALDI LUBIS BIN DEDI
SYAMSUDDIN LUBIS, Jenis Kelamin : Laki-laki, Tempat/Tanggal Lahir : Negeri Lama/ 01
April 2003, Agama : Islam, Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa, Alamat : Dusun Sei Tampang,
Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara;
Dengan ini perkenankan kami selaku Penasihat Hukum dalam perkara ini untuk
menyampaikan Kontra Memori Banding atas Memori Banding Jaksa Penuntut Umum
Nomor : 126/Akta.Pid.B/2022/PN.Tjb tertanggal 15 Desember 2022 atas Putusan
Pengadilan Negeri Tanjungbalai Nomor : 280/Pid.Sus/2022/PN.Tjb oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum;
1
MENGADILI
- Bahwa apa yang diuraikan dalam Kontra Memori Banding ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Pembelaan (Pledoi) atas nama
Terdakwa RIVAL NALDI LUBIS Bin DEDI SYAMSUDDIN LUBIS yang dibacakan
pada tanggal 29 November 2022. Secara Mutatis Mutandis tetap berlaku dalam
Kontra Memori Banding ini dan juga sebagai dasar untuk menanggapi Memori
Banding yang dibuat dan di ajukan oleh Jaksa Penuntut Umum;
- Bahwa sebelum membahas Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding (Jaksa
Penuntut Umum), Terbanding (Terdakwa) perlu menegaskan hal-hal sebagai
berikut:
2
1. Bahwa menurut fakta-fakta di persidangan Pengadilan Negeri Tanjungbalai
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
Terdakwa dalam Dakwaan Pertama nya melakukan perbuatan “yang
menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual
barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak
dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 54 Jo. Pasal 29 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai;
- Bahwa Dalam Dakwaan Kedua nya melakukan perbuatan “yang menimbun,
menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan
barang kena cukai yang diketahuinya atau patut harus diduganya berasal dari
tindak pidana berdasarkan undang-undang ini” sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 56 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai;
4
Kabupaten Labuhan Batu dan akan mengantarkan rokok tersebut” ke
simpang Jengkol.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap didalam persidangan serta
dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi Petugas KPPBC TMP C Teluk
Nibung yang melakukan pengejaran, penghentian serta pemeriksaan
Terhadap Terbanding (Terdakwa) serta barang bawaannya secara jelas
bahwa saksi-saksi yang merupakan Petugas KPPBC TMP C Teluk Nibung,
sebelumnya telah menerima informasi dan menelusuri informasi untuk
memperdalam kesesuaian informasi menerangkan didalam Berita Acara
Pemeriksaan nya serta disesuaikan dengan Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum dan telah memberikan keterangan dimuka persidangan yang dengan
jelas menyatakan bahwa “Adapun pemilik rokok Luffman tanpa dilekati
pita cukai tersebut adalah ayah RIVAL NALDI LUBIS Bin DEDI
SYAMSUDDIN LUBIS (belum tertangkap dan masuk dalam Daftar
Pencarian Orang)”.
5
Dakwaan Pertama nya yang menerangkan bahwa Terbanding
(Terdakwa) melakukan perbuatan “yang menawarkan,
menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang
kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak
dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai
lainnya”. Bahwa Terbanding (Terdakwa) juga tidak melakukan
perbuatan seperti yang didakwakan Pembanding didalam
Dakwaan Keduanya yaitu melakukan perbuatan “yang
menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, menukar, memperoleh,
atau memberikan barang kena cukai yang diketahuinya atau patut
harus diduganya berasal dari tindak pidana berdasarkan undang-
undang ini”.
Bahwa Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana irah-irah yang tertulis
diawal kalimat Putusan maka apa yang diputuskan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tanjungbalai dalam Perkara Nomor : 280/Pid.Sus/2022/PN.Tjb memutuskan seseorang
bersalah dan tidak bersalah sesuai dengan keyakinan nya, keyakinan yang didasarkan
kepada Pembuktian disertai dengan suatu Kesimpulan (conclusive) yang berlandaskan
kepada peraturan-peraturan pembuktian tertentu;
Bahwa apa yang dinyatakan oleh Pembanding (Jaksa Penuntut Umum) diatas , ternyata
justru tidak mencerminkan pernyataan yang dikatakan oleh pembanding mengenai
pemidanaan bukan semata-mata untuk memberikan sengsara, nestapa ataupun
pembalasan bagi para pelaku tindak pidana.tetapi dalam permohonan Pembanding (Jaksa
Penuntut Umum) terkesan bahwa Pembanding tidak menyimak atau mendengarkan
dengan baik pada saat Persidangan sedang berlangsung. Sehingga dengan sangat jelas
terlihat bahwa Pembanding (Jaksa Penuntut Umum) memaksakan kehendaknya untuk
melakukan pemidanaan yang tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh
Terbanding (Terdakwa);
Apakah Pembanding (Jaksa Penuntut Umum) akan merasa adil jika Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanjungbalai menetapkan Hukuman kepada seseorang tidak sesuai
dengan tingkat kesalahannya?
7
Apakah keadilan yang Pembanding (Jaksa Penuntut Umum) harapkan adalah Keadilan
untuk Pembanding (Jaksa Penuntut Umum) atau untuk Terbanding (Terdakwa)?
Maka dari hal-hal tersebut Terbanding (Terdakwa) menilai bahwa Jaksa Penuntut Umum
tidak memahami bagaimana terjadinya suatu tindakan kejahatan didalam perkara
tersebut;
Terbanding (Terdakwa) juga tidak meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tanjungbalai untuk melepaskan Terbanding (Terdakwa) dari hukuman pemidanaan.
Namun Terbanding (Terdakwa) memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tanjungbalai untuk memberikan hukuman yang seringan-ringannya sesuai dengan tingkat
kesalahan yang Terbanding (Terdakwa) lakukan;
Tentang Masalah Pemidanaan yang menurut Terbanding (Terdakwa) masih relevan saat ini
yaitu dengan mempertimbangkan :
1. Kesalahan pembuat;
2. Motif dan tujuan dilakukannya tindak pidana;
3. Cara melakukan tindak pidana;
4. Sikap bathin pembuat;
5. Riwayat hidup dan keadaan social dan ekonomi pembuat;
6. Sikap dan pidana;
7. Pengaruh pidana terhadap masa depan pembuat;
8. Pandangan masyarakat terhadap tindak pidana yang dilakukan;
- Selain itu merujuk pada Asas In Dubio Pro Reo dalam Putusan Mahkamah Agung
Nomor 33/K/MIL/2009 yang salah satu pertimbangannya menyebutkan bahwa :
8
”Asas In Dubio Pro Reo yang menyatakan jika terjadi keragu-raguan apakah Terdakwa
salah atau tidak maka sebaiknya diberikan hal yang menguntungkan bagi Terdakwa yaitu
dibebaskan dari dakwaan”
- Merujuk pada Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia (DUHAM) Pasal 14 (1)
Konvenan Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi menjadi Undang-undang no
12 tahun 2005 Tentang Pengesahan International Convenant on Civil and Political
Rights (Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Sipil dan Politik), Pasal 27 (1),
Pasal 28 D (1) UUD 1945, Pasal 17 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
Hak Azasi Manusia, dimana semua orang adalah sama dimuka Hukum dan tanpa
diskriminasi apapun serta berhak atas perlindungan hukum yang sama.
- Merujuk pada Adigium Hukum yang berbunyi “Lebih baik membebaskan seribu
orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah”
Berdasarkan uraian diatas Terbanding (Terdakwa) mohon agar Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan yang memeriksa Perkara Aqou berkenan memberikan putusan:
MENGADILI SENDIRI
Demikian Kontra Memori Banding ini kami sampaikan, Terima kasih atas perhatian serta
telah diperkenankannya kami mengajukan Kontra Memori banding ini.