Anda di halaman 1dari 12

Batam, 25 Juli 2013

Kepada Yth,
Majelis Hakim dalam Nomor Perkara
39/PID.B/2013/PN.TBK
Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun
di
Tg. Balai Karimun

Hal : PEMBELAAN (PLEDOI)

Majelis Hakim Yang Mulia


Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat

Kami, Juhri Pasaribu, SH., MH., Harto Halomoan, SH dan Binhot Manalu, SH. Advokat, berkantor
pada Kantor Hukum JUHRIN PASARIBU, SH., MH. & ASSOCIATES, beralamat di Jl. Laksamana Bintan
Komplek. Griya Mas NO. 15 Lt. II Sei Panas Batam. Bertindak untuk dan atas nama :
Nama : DENA FITRISA als DENA Binti IDRISMAN
Tempat Lahir : Kerinci
Umur tgl Lahir : 32 Tahun/ 26 Juli 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Teluk Air RT. 03 RW. 01
Agama : Islam
Pekerjaan : Honorer Sat. Pol PP Kab. Karimun
Pendidikan : SAM (tamat)

Sebagai Terdakwa dalam perkara Perbuatan Tindak Pidana Penipuan Pengadilan Negeri Tanjung
Balai Karimun.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan dengan segala kerendahan hati, kami hendak
mengajukan Pembelaan (Pledoi) atas Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, Nomor Reg. Perkara :
PDM-11/TBK/Ep.2/01/2013 tertangal 11 Juli 2013. dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Majelis Hakim yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang terhormat.

Setelah mempelajari dan mendengar secara seksama surat Tuntutan saudara Jaksa Penuntut Umum
maka sesuai hukum acara, sekarang adalah giliran kami, Tim Penasihat Hukum Terdakwa, untuk
memberikan pendapat, apakah surat Tuntutan telah memenuhi unsur dan ketentuan hukum untuk
mendudukan DENA FITRISA Als DENA Binti IDRISMAN menjadi Terdakwa dan atau apakah ia
telah melakukan tindak pidana sebagaimana di uraikan dalam Surat Tuntutan.
Pendahuluan

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan


Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,
Setelah mendengar dan membaca Surat Tuntutan Pidana atas Sdri. DENA FITRISA Als DENA Binti
INDRISMAN yang diajukan pada perkara ini, sekarang tibalah saatnya kami, sebagai Penasehat
hukum Terdakwa untuk menyampaikan Pledoi ini.

Bahwa sesungguhnya Pledoi ini bukan bermaksud membela Terdakwa agar bebas tanpa
pertimbangan-pertimbangan hukum, melainkan upaya hukum agar sebelum Yang Mulia Majelis
Hakim memberi putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran, bukti-bukti dan segala fakta
hukum atas terjadinya Tindak Pidana Penipuan yang di Dakwakan kepada Terdakwa DENA
FITRISA Als DENA Binti INDRISMAN.

Bahwai Pledoi ini adalah salah satu alat Peradilan untuk membantu Majelis Hakim sampai pada
suatu keyakinan, dan dengan keyakinan tersebut kesalahan atas suatu perbuatan dapat
ditentukan, secara benar, adil dan baik bagi Terdakwa, Negara, Bangsa dan Masyarakat.

Majelis Hakim Yang Kami Hormati,


Jaksa penuntut umum yang terhormat
Dan hadirin sekalian

Bahwa Jaksa Pednunut umum dalam Tuntutannya telah mendalilkan dalam hal-hal sebagai
berikut :

Bahwa terdakwa DENA FITRISA alias DENA Binti INDRISMAN pada hari selasa tanggal 15
November 2011 sekira pukul 13.00 WIB atau setidak-tidakynya pada suatu waktu lain dalam
bulan November 2011, bertempat di komp. Timah Rt.003/Rw.005 Kel. Teluk Uma Kec.
Tebing .Kab.imun atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam
darerah hukum Pengadian Negeri Tanjung balai Karimun, dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum , dengan memakai nama palsu , atau martabat
palsu dengan tipu muslihat , ataupun rangkaian kebohongan , menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberikan hutang maupun menghapus
piutang , perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Awalnya saksi M.Fahrizal mengatakan kepada saksi SUSANTI alias SANTI Binti SURATMAN ‘ ada
kerja dilingkungan pemerintahan, mau tak? Kalau mau saya temukan dengan DENA ‘ lalu saksi
SUSANTI alias SANTI Binti SURATMAN menjawab ya sudah ketemukan saja “ kemudian ada hari
selasa tanggal 15 November 2011 sekira pukul 09;30 Wib di kedai kopi Jl. Ahmad Yani tanjung
Balai karimun saksi susantialias SANTI Binti saksi SURATMAN dipertemukan dan dikenalkan oleh
saksi M. FAKHRIZAL dengan terdakwa dan pada saat itu juga hadir saksi MARIANI, terdakwa
langsung menjelaskan dan menawarkan pekerjaan kepada saksi SUSANTI alias SANTI Binti
SURATMAN yaitu honorer di pemerintahan , lalu saksi SUSANTI alias SANTI Binti SURATMAN
berkata kepada terdakwa “ saya pikir dululah sampai besok, nanti saya kasih keputusan “
kemudian terdakwa menjawab “tak bisa kak, harus sekarang , kakak buat lamarannya dan
siapkan uang sebesar Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) nanti jam 13.00 Wib Dena ambil
berkas dan uangnya dan terdakwa pun berkata kepada saksi SUSANTI Alias SANTI “ percayalah
kak kesempatan tidak datang dua kali, udah ada 2 orang Dena masukkan orang kerja
dipemerintahan Karimun, dengan syarat kakak harus menyerahkan uang sebesar Rp.
30.000.000.-(tigapuluh juta rupiah) sebagai uang pelicin untuk masuk kerja” kemudian sekira
pukul 10.10 Wib. Saksi SUSANTI alias SANTI naik oplet pergi ke Bank Mandiri sedangkan saksi
MARIANI dan saksi M.FAKHRIZAL menggunakan sepeda motor menuju Bank Mandiri juga, setelah
sampai di bank mandiri saksi MARIANI menarik uang tunai sebanyak Rp. 30.000.000.- (tigapuluh
juta rupiah) dengan pecahan uang Rp. 50.000.- (limapuluh ribu rupiah) sebanyak enam ikat, lalu
saksi SUSANTI alias SANTI naik oplet dan saksi MARIANI beserta saksi M. FAKHRIZAL
menggunakan sepeda motor pulang menuju kerumah saksi SUSANTI alias SANTI di Komp. Timah
RT.003/RW.005 kel. Teluk Uma Kec. Tebing kab. Karimun.

Selanjutnya pada hari selasa tanggal 15 November 2011 sekira pukul 12.30 Wib. Terdakwa
datang kerumah saksi SUSANTI alias SANTI di komplek imah Rt.003/RW.005 kel. Teluk Uma Kec.
Tebing Kab. Karimun, kemudian saksi SUSANTI alias SANTI menyerahkan uang sebesar Rp.
30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) dan surat lamaran kerja tersebut di terima, setelah uang dan
surat lamaran kerja tersebut di terima terdakwa, saksi SUSANTI alias SANTI menanyakan kepada
terdakwa, pegangan saya apa karena uang ini tidak sedikit Den dan terdakwa menjawab “dah, yo
kita buatkan kwitansi untuk pegangan kakak” lalu saksi SUSANTI alias SANTI mengambil kwitansi
dan menulis isisnya sesuai perintah terdakwa dengan kata-kata “masuk kerja di pemerintah
daerah kabupaten Tanjung balai Karimun (honor kontrak) akan bekerja terhitung tanggal 01
Desember 2011, Tg.Balai karimun, tgl 15 Nov 2011” yang menerima DENA FITRISA dan di
tandatangani oleh terdakwa dengan menggunakan pulpen/pena terdakwa sendiri yang disaksikan
dan di tandatangani oleh saksi M. FAKHRIZAL dan saksi MARIANI, kemudian terdakwa
menanyakan kepada saksi SUSANTI alias SANTI kak ada amplop disiapkan 3 (tiga) amplop, lalu
saksi SUSANTI alias SANTI menjawab “amplop yang bagaimana , dan dijawab oleh terdakwa
amplop yang berwarna coklat” kemudian saksi SUSANTI alias SANTI pergi membeli amplop
setelah kembali lalu menyerahkan kepada terdakwa, selanjutnya terdakwa menghitung uang
sebesar Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) sambil memasukkan dan membaginya dalam
tiga amplop masing-masing berisi Rp. 15.000.000.- (limabelas juta rupiah) , berisi Rp.
12.000.000.- (duabelas juta rupiah) dan berisi Rp. 3.000.000.- (tigajuta rupiah) kemudian
terdakwa lansung pulang.

Bahwa sampai saat ini saksi SUSANTI alias SANTI tidak pernah masuk kerja dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Karimun sesuai dengan apa yang terdakwa janjikan kepada saksi SUSANTI
alias SANTI Binti SURATMAN, perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan di ancam
pidana dalam pasal 378 KUHP.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara jaksa Penuntut Umum yang terhormat,

Bahwa apa yang dikemukakan Sdr. Jaksa Penuntut Umum adalah tidak benar karena Terdakwa
DENA FITRISA Als DENA Binti INDRISMAN di dakwa dan dituntut dalam perkara yang tidak
pernah Terdakwa lakukan, dan hal ini sangat Ironis. Terdakwa dituntut untuk dihukum atas
tindak pidana yang tidak dilakukannya dan oleh karena itu kita semua perlu secara seksama
mencermati bagai mana sampai Terdakwa dituntut dalam persidangan ini.
Bahwa sesuai dengan keterangan Terdakwa : awalnya sekitar bulan Agustus 2011 sekitar jam
10.00 WIB Terdakwa berada di Kantor Sat Pol PP. kemudian Saksi M. FAKHRIZAL datang
menemui Terdakwa dan meminta untuk dipertemukan dengan Saksi AZIZ. Kemudian Terdakwa
dan Saksi M. FAKHRIZAL pergi ke Kantor Bupati Karimun untuk menemui Saksi AZIZ, akan tetapi
pada saat itu Saksi AZIZ tidak ada, kemudian Terdakwa Berkata kepada Saksi M. FAKHRIZAL
“untuk datang lagi besok kalau ingin bertemu dengan Saksi AZIS di Kantor Bupati Karimun”.
Keesokan harinya Saksi M. FAKHRIZAL datang bersama Saksi Susanti terlebih dahulu kekantor
Bupati Karimun dan terdakwa datang setelah Saksi M. FAKHRIZAL dan Saksi SUSANTI datang ke
Kantor Bupati Karimun. Pada saat Terdakwa dan Saksi M FAKHRIZAL bertemu di Kantor Bupati,
terdakwa ada melihat seorang perempuan berada di samping Saksi M FAKHRIZAL, kemudian
Terdakwa bertanya kepada Saksi M. FAKHRIZAL “ siapa bang” lalu Saksi M. FAKHRIZAL Menjawab
“ini keponakan saya yang mau minta tolong dengan saudar Aziz untuk masuk honorer
pemerintahaan” kemudian Terdakwa pertemukan Saksi M FAKHRIZAL dengan Saksi AZIZ dan
setelah itu Terdakwa pergi dan tidak tahu lagi apa kelanjutannya.

Bahwa setelah Terdakwa mempertemukan saksi M.FAKHRIZAL, saksi SUSANTI dengan Saksi AZIS
pada sekita bulan Agustus 2011 di Kantor Bupati Karimun tersebut Terdakwa memang pernah
ada dihubungi melalui Hand Phone oleh Saksi SUSANTI sekitar bulan Oktober 2011 dan
mengatakan kepada terdakwa bahwa sampai sekarang belum dipanggil juga bekerja oleh Saksi
AZIS sedangkan uang sudah diberikan kepada Saksi AZIS sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh
juta rupiah) melalui Saksi M. FAKHRIZAL. Saksi SUSANTI pun meminta tolong kepada terdakwa
untuk menyampaikan pesan kepada Saksi AZIS “bahwa kapan saya dipanggil bekerja di Honorer
Pemkab. Karimun.

Bahwa setelah hampir 1 tahun terhitung dari sejak Terdakwa di telpon saksi SUSANTI (korban)
yaitu berkisar pada tanggal 10 Agustus 2012, terdakwa di laporkan melakukan penipuan oleh
saksi SUSANTI terkait dengan adanya Kwitansi berwarna kuning bertuliskan MASUK KERJA DI
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARIMUN (honorer kontrak) , AKAN BERKERJA TERHITUNG
TANGGAL 01 DESEMBER 2011, tertanda tanda Nama dan Tandatangan Terdakwa. Perlu di
pertanyakan kenapa Terdakwa melaporkan Terdakwa penipuan setelah hampir 1 tahun lamanya?

Bahwa sesuai dengan keterangan Terdakwa , Terdakwa tidak pernah menandatangani kwitansi
yang bertuliskan Pembayaran Untuk MASUK KERJA DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
KARIMUN (honorer kontrak), AKAN BEKERJA TERHITUNG TANGGAL 01 DESEMBER 2011,dan
berisikan uang sebesar Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah), akan tetapi Terdakwa pernah
menandatangani kwitansi kosong berwarna kuning sebagai tandaterima uang penjualan 1 set
kursi sofa milik terdakwa kepada saksi M Fahrizal, berkisar bulan maret 2012, waktu itu saksi M
Fahrizal menyodorkan selembar kwitansi kosong warna kuning kepada Terdakwa untuk di
tandatangani oleh Terdakwa, pada saat terdakwa tidak ada curiga kepada saksi M Fahrizal ,
apabila kwitansi tersebut dipergunakan saksi M Fahrizal untuk kepentingan lain, karena saksi M
Fahrizal meminta untuk tanda bukti pembayaran 1 set kursi sofa tersebut ;
Bahwa sesuai dengan keterangan terdakwa tersebut di atas, Saksi M. FAKHRIZAL mengakui
membeli 1 (satu) set kursi Sofa dari Terdakwa pada sekitar Bulan Maret 2012.
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,
Jaksa Penuntut umum yang Terhormat
Hadirin yang kami hormati,

Bahwa pada tahun 2011 yaitu tepatnya pada hari Selasa tanggal 15 November 2011 saksi M.
FAKRIZAL mengaku bertugas di Kantor Sat Pol PP Kab. Karimun; FAKTANYA, pada hari selasa
tanggal 15 November 2011. “Saksi M. FAKHRIZAL tidak bertugas di dalam Pleton Siaga Satuan
Polisi Pamong Praja Kab. Karimun, melainkan Saksi M. FAKHRIZAL Bekerja atau bertugas di Luar
Pleton Siaga Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Karimun”. Dari sanggahan TERDAKWA tersebut
TERDAKWA menyertai bukti Rekapitulasi Absensi Pleton Siaga Satuan Polisi Pamong Praja Kab.
Karimun dari tanggal 1 November 2011 sampai dengan 30 November 2011 yang asli. (Terlampir).

Bahwa sesuai dalil Jaksa Penuntut Umum pada surat Tuntutannya , Terdakwa dan Saksi M.
FAKHRIZAL terlibat percakapan pada saat sesudah melaksanakan Apel pagi tentang Penerimaan
Pegawai Honorer Pemerintahan Kab. Karimun dan disertai Uang sebagai uang pelicin untuk
masuk kerja yang di sampaikan Terdakwa kepada Saksi M. FAKHRIZAL; Faktanya, tidak pernah
ada pertemuan antara TERDAKWA dengan Saksi M. FAKHRIZAL sehabis Apel, “karena Saksi M.
FAKHRIZAL tidak mungkin datang mengikuti Apel sebab Apel hanya di peruntukan bagi Para
angota Pleton Siaga Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Karimun saja, dimana pada saat itu
TERDAKWA bertugas”. Sedangkan Saksi M. FAHKRIZAL tidak terdaftar bertugas di Pleton Siaga
Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Karimun dan apabila pada saat itu Saksi M. FAKHRIZAL terdaftar
sebagai Honorer pemerintahan Kab. Karimun, tentu saja Saksi M. FAHKRIZAL di wajibkan
mengikuti kegiatan Apel di kesatuannya yang lain di luar Pleton Siaga Satuan Polisi Pamong Praja.

Bahwa sesuai dengan dalil Sdr Jaksa penuntut umum pada tuntannya, Yang pertama
menandatangani kwitansi tersebut adalah Sdri. DENA FITRISA Als DENA Binti INDRISMAN dengan
menggunakan Pulpen/ Pena Terdakwa sendiri yang diambil dari saku baju Dinas SAT. POL PP.
TERDAKWA menegaskan, baju dinas Sat. Pol PP TERDAKWA tidak memiliki kantung/ saku untuk
menyimpan Pena/ Bolpoin.

Bahwa sesuai dengan keterangan saksi SUSANTI dan Saksi MARIANI kwitansi tanda bukti
penerimaan uang sebesar Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) yang bertuliskan Untuk
pembayaran Masuk Kerja di Pemerintah Daerah kabupaten karimun (honorer kontrak), akan
bekerja terhitung tanggal 01 Desember 2011, tulisan tersebut di tulis terlebih dahulu dan setelah
itu di tanda tangani oleh Terdakwa;
Bahwa sesuai dengan keterangan Terdakwa, terdakwa tidak pernah menandatangani kwitansi
yang berisikan tulisan Pembayaran masuk Kerja di Pemerintah daerah kabupaten karimun
(honorer kontrak), akan tetapi terdakwa pernah menandatangani kwitansi kosong berwarna
kuning untuk pembayaran penjualan kursi sofa milik terdakwa kepada saksi Fahrizal. Maka oleh
karena itu untuk membuktikan kebenaran dalil jaksa penuntut umum seharusnya kira perlu
adanya bukti Yuridis Formil yaitu Kwitansi tersebut di adakan uji Labkrim untuk memastikan
apakah memang benar tandatangan di kwitansi sebagai penerima uang adalah tandatangan
terdakwa, dan apakah benar tulisan –tulisan yang tertulis didalam kwitansi tersebut di tulis
terlebih dahulu oleh saksi SUSANTI alias SANTI baru di tandatangani oleh Terdakwa.

Bahwa oleh karena tidak dilakukan uji labkrim terhadap tulisan-tulisan yang tertera di dalam
kwitansi maka secara Yuridis Formil kwitansi yang di jadikan bukti tersebut belum berkekuatan
hukum dijadikan bukti oleh Jaksa penuntut umum.
Bahwa pada dasarnya terdakwa membantah semua pertemuan-pertemuan dengan saksi
Fakhrizal , saksi SUSANTI alias SANTI , saksi MARIANI pada tertanggal 15 November 2011,
pertemuan-pertemuan seperti yang didalilkan jasksa penuntut umum pada surat tuntutannya.

Bahwa kejadian yang diterangkan saksi-saksi pada tanggal 15 November 2011 adalah rekayasa
para saksi-saksi hal ini dapat kami yakini karena terdakwa tidak pernah menerima uang dari saksi
SUSANTI alias SANTI sebesar Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) menandatangani Kwitansi
yang berisikan Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) dan bertuliskan “Masuk kerja
dipemerintah daerah kabupaten karimun (honor kontrak) akan bekerja terhitung tanggal 01
Desember 2011, Tg. Balai karimun, 15 November 2011.
Bahwa sesuai dengan keterangan saksi SUSANTI, tulisan tersebut di tulis terlebih dahulu dan
setelah itu di tanda tangani oleh terdakwa, tentunya untuk memastikan Kwitansi tersebut kapan
di tulis oleh saksi SUSANTI dengan tulisan Masuk Kerja Pemerintahan Kabupaten Karimun (Honor
kontrak) akan berkerja 01 Desember 2011 saksi SUSANTI dan kapan di tandatangani oleh
Terdakwa, perlu bukti yuridis formil yaitu Seharusnya kwitansi tersebut di uji Labkrim terlebih
dahulu.

Majelis Hakim Yang Kami Hormati,


Jaksa Penuntut umum yang terhormat,

Bahwa memperhatikan dalill Jaksa penuntut tersebut , perlu kita cermati beberapa keterangan
saksi-saksi yang terungkap dipersidangan :

SAKSI SUSANTI , saksi M.FAHRIZAL dan saksi MARIANI

- Saksi-saksi tersebut menerangkan bahwa setelah KWITANSI di tulis oleh saksi SUSANTI
berisikan MASUK KERJA DI PEMRINTAH KABUPATEN KARIMUN (HONOR KONTRAK) BEKERJA
TERHITUNG 01 DESEMBER 2011, adapun yang pertama kali menandatangani kwitansi
tersebut adalah sdri. Terdakwa dengan menggunakan pena sdri. Terdakwa sendiri yang
diambil dari saku baju dinas Sat. Pol.PP.
Bahwa perlu kami tegaskan Baju Satpol PP terdakwa tidak ada saku bajunya, hal ini
kami buktikan pada saat dipersidangan terdakwa pernah memakai baju satpol PP
Kabupaten Karimun, baju terdakwa tidak terlihat memakai kantung.

SAKSI M. FAHRIZAL.

- Saksi menerangkan bahwa pada tahun 2011 yaitu tepatnya pada tanggal 15 November 2011
waktu saksi yang bertugas di kantor Sat Pol PP Kab. Karimun saksi bertemu dengan terdakwa
yaitu sdri .Dena Fitrisa pada waktu itu sesudah melaksanakan apel pagi , terdakwa pada saat
itu langsung menanyakan kepada saksi ‘apakah ada yang mau kerja bang” dan pada waktu
itu juga terdakwa langsung mengatakan harus menggunakan uang sebagai pelicinya sebesar
Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah).
Bahwa keterangan saksi saksi Fahkrizal tersebut adalah tidak benar, karena saksi Fahkrizal pada
saat itu tidak satu kantor dengan terdakwa . faktanya telah di tunjukkan di persidangan..............
rekafitulasi absen Pleton siaga satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karimun, mulai dari
tanggal 1 November s/d 30 November 2011.

- Saksi menerangkan bahwa saksi menjemput saksi MARIANI kerumah dan bersama-sama
datang ke Kedai Kopi Jl. Ahmad Yani Tg.Balai

SAKSI MARIANI.

- Saksi menerangkan Bahwa saksi ditelepon oleh saksi FAHKRIZAL adalah Adik Kandung saksi
untuk datang ke Kedai Kopi di Jl. Ahmad Tani. Tg. Balai, selanjutnya saksi dantang sendiri
ketempat yang dimasud oleh saksi FAHRIZAL.

- Saksi menerangkan bahwa saksi tidak pernah menagih uang Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta
rupiah) tersebut kepada terdakwa;

- Saksi juga menerangkan saksi juga sering ketemu-ketemu di jalan dengan terdakwa tetapi
saksi tidak pernah menagih uang Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta ) tersebut;
- Saksi juga menerangkan bahwa saksi juga tidak pernah mempertanyakan uang Rp.
30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) dan mengenai masuk kerja di pemerintahan Kabupaten
Karimun (honor kotrak) kepada saksi SUSANTI.
Bahwa dari keterangan saksi MARIANI tersebut, dapat kami yakini pada dasarnya saksi
tidak pernah merasa di tipu atau dirugikan oleh terdakwa.

Bahwa oleh karena sesuai dengan keterangan saksi SUSANTI dan saksi AZIS kedua saksi tidak
pernah kenal , tidak pernah ada sangkut paut kedua saksi mengenai Masuk Kerja di Perintahan
Kabupaten Karimun, akan tetapi ternyata sesuai dengan keterangan :
SAKSI AZRI Bin DERUN.
- Saksi kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
- Benar bahwa saksi awal-awal bulan september 2012 saksi ditelepon oleh terdakwa dan
menyakan saksi AZIS ada tidak, dan terdakwa meminta tolong untuk menyampaikan untuk
menyampaikan isi sms yang ada di Hanphone saksi.
- Benar bahwa terdakwa meminta tolong kepada saksi untuk menyampaikan sms kepada
kepada AZIS sebanyak 3-4 kali jarak waktu 3-4 hari.
- Benar bahwa saksi AZIS pernah menyampaikan amanat kepada saksi untuk di sampaikan
kepada terdakwa bahwa pertengahan Oktober 2012 akan di selesaikan masalah dengan
SUSANTI.

SAKSI A. AZIS Bin AMPRAH.


- Saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga
- Saksi bertugas dibagian umum diprotokoler kabupaten karimun sejak tahun 2002
- Benar bahwa saksi tidak mengetahui adanya penerimaan honorer dilingkugan pemerintah
kabupaten karimun.
- Benar saksi tidak pernah di minta tolong untuk mengurus saksi SUSANTI dan Terdakwa untuk
masuk kerja di pemerintahan Kabupaten karimun ;
- Benar bahwa Saksi tidak pernah kenal dengan saksi SUSANTI dan tidak pernah bertemu;
- Benar bahwa saksi tidak pernah bertemu dengan terdakwa;
- Benar bahwa saksi tidak pernah membaca sms yang ditujukan dari hanphone saksi AZRI.
Bahwa memperhatikan keterangan saksi AZRI menerangkan bahwa saksi pernah menyampaikan
pesan Sms dari terdakwa kepada saksi AZIS dan menerangkan bahwa saksi A. AZIS pernah
menyampaikan amanat kepada Saksi untuk di sampaikan kepada terdakwa bahwa pertengahan
oktober 2012 akan diselesaikan masalah dengan SUSANTI. Sangat jelas adanya hubungan antara
Saksi A. AZIS dengan saksi SUSANTI mengenai Untuk Masuk Kerja di lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Karimun yang sedang di permasalahkan sekarang ini, akan tetapi didalam keterangannya
dipersidangan saksi AZIS menenerangkan tidak pernah kenal dengan saksi SUSANTI Alias SANTI
dan saksi SUSANTI menerangkan tidak pernah kenal dengan saksi AZIS dan ada hubungan
mengenai Masuk Kerja di Pemerintah Kabupaten Karimun (honor kontrak) , maka perlu
dipertanyakan kenapa kedua saksi tersebut menutupi perkenalan mereka? Tentunya ada sesuatu
yang belum terungkap dan dirahasiakan oleh saksi AZIS dan saksi SUSANTI alias SANTI dan juga
sengaja merahasiakan sesuatu untuk menjebak Terdakwa, bahwa terdakwa dengan jelas dan terang
dalam keterangannya menerangkan bahwa saksi AZIS dan saksi SUSANTI kenal dan pernah bertemu
untuk meminta tolong masuk di Pemerintah kabupaten Karimun (honor kontrak)

Bahwa oleh karena terdakwa pernah menandatangani kwitansi kosong berwarna kuning yang
diperuntukkan untuk tanda pembayaran penjuaalan kursi sofa milik terdakwa kepada saksi M .
Fahkrizal, maka untuk memperkuat dalil terdakwa tersebut telah ada saksi yaitu :

SAKSI SABARUDDIN ISHAK .

Menerangkan bahwa saksi mengetahui tentang kwitansi kosong yang di tandatangani oleh
sdri.terdakwa yaitu pada sekitar bulan maret 2012 sekira jam 12.30, saya pergi kerumah terdakwa
di Asedorejo Bukit senang, kab. Karimun, menanyakan sdr. IWAN (suami Terdakwa) waktu itu
sewaktu saya masuk rumah persis di pintu rumah saya melihat terdakwa menandatanangi kwitansi
kosong berwarna kuning, dan saya melihat seorang laki-laki berumur kira-kira 30 tahun dan seorang
perempuan yang sudah tua.

SAKSI JON AMIN.

Menerangkan bahwa saksi adalah bekerja sebagai sopir pegangkut barang, bahwa benar saksi
pernah mengangkut barang terdakwa yaitu satu set kursi sofa kerumah seseorang yang di ketahui
bernama Amat, yang meminta mengankut barang tersebut adalah saudara Amat tersebut ke
rumahnya.

ANALISA HUKUM.

Bahwa setelah kami memperhatikan segala sesuatu yang terungkap di persidangan maka sampailah
kami mengulas mengenai ANALISA HUKUM :

PEMBUKTIAN MATERIIL.

- Bahwa pada dasarnya Terdakwa membantah semua dalil-dalil jaksa penuntut umum
pada Surat Tuntutannya, yang mendalilkan Terdakwa bertemu dengan saksi Fakhrizal
di Kantor satuan Pamong Praja Kabupaten Karimun sehabis Apel bersama pada tanggal
15 November 2011 , bahwa adapun dasar terdakwa membatah dalil jaksa penuntut umum
tersebut adalah karena saksi Fahkrizal pada November 2011 tidak bertugas di Kantor satuan
Pamong Praja Kabupaten Karimun di tempat Terdakwa Bekerja, terdakwa telah menunjukkan
Rekapitulasi Absen SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARIMUN mulai dari tanggal
1 November 2011 s/d 30 November 2011. Tentunya atas dasar tersebut bahwa keterangan
saksi M. Fahkrizal tersebut adalah keterangan palsu , bahwa Berdarkan hal tersebut tentunya
urutan dalil Sdr jaksa Penuntut umum yang mendalilkan pada hari selasa tanggal 15
November 2011 sekira jam 9.30 terdakwa dan saksi Susanti, saksi M. Fahkrizal dan saksi
Mariani bertemu di kedai kopi Jl. Ahmat Yani di balai dan selanjutnya pada jam 12.30
terdakwa bertemu dengan saksi Susanti alias SANTI , M. Fahkrizal dan saksi MARIANI di
Rumah saksi SUSANTI alias SANTI di Komplek Timah kel. Teluk Kec. Tebing . Kab. Karimun.
Adalah tidak berdasarkan hukum yang patut .

Bahwa memperhatikan keterangan saksi AZRI menerangkan bahwa saksi pernah


menyampaikan pesan Sms dari terdakwa kepada saksi AZIS dan menerangkan bahwa
saksi A. AZIS pernah menyampaikan amanat kepada Saksi untuk di sampaikan kepada
terdakwa bahwa pertengahan oktober 2012 akan diselesaikan masalah dengan
SUSANTI. Sangat jelas adanya hubungan antara Saksi A. AZIS dengan saksi SUSANTI
mengenai Untuk Masuk Kerja di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karimun yang
sedang di permasalahkan sekarang ini, akan tetapi didalam keterangannya
dipersidangan saksi AZIS menenerangkan tidak pernah kenal dengan saksi SUSANTI
Alias SANTI dan saksi SUSANTI menerangkan tidak pernah kenal dengan saksi AZIS
dan ada hubungan mengenai Masuk Kerja di Pemerintah Kabupaten Karimun (honor
kontrak) , maka perlu dipertanyakan kenapa kedua saksi tersebut menutupi
perkenalan mereka? Tentunya ada sesuatu yang belum terungkap dan dirahasiakan
oleh saksi AZIS dan saksi SUSANTI alias SANTI dan juga sengaja merahasiakan sesuatu
untuk menjebak Terdakwa,
Bahwa Sesuai dengan keterangan saksi MARIANI sebagai pemilik uang Rp.
30.000.000.- (tigapulh juta rupiah) ternyata menerangkan dipersidangan tidak pernah
menagih uang tersebut kepada Terdakwa walaupun sering berpapasan di jalan, maka
atas keterangan tersebut tentunya saksi MARIANI mengaku sebagai pemilik uang tidak
pernah dirugikan oleh terdakwa.
Bahwa ternyata setelah berjalan kurang lebih 1 (satu ) tahun terhitung dari janji yang
tertulis di kwitansi barulah saksi SUSANTI alias SANTI melaporkan terdakwa melakukan
Tindak pidana penipuan.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas kami berpendapat pembuktian Materil
tidak terbukti secara meyakinkan terdakwa melakukan tindak pidana Penipuan

ALAT BUKTI SURAT


Bahwa alat bukti surat sebagai mana yang di maksud oleh Sdr. Penuntut Umum merupakan alat
bukti yang tidak berkekuatan hukum sebagai alat bukti dan tidak meyakinkan.
- Bahwa 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang sebesar Rp. 30 .000.000.- (tigapuluh juta
rupiah) bertuliskan MASUK KERJA DIPEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN (HONOR KONTRAK)
yang di tandatangani oleh Terdakwa tidak berkekuatan hukum sebagai alat bukti , karena
tulisan di dalam kwitansi yaitu : uang Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta) MASUK KERJA
DIPEMERINTAHAN KABUPATEN KARIMUN (HONOR KONTRAK) MULAI MASUK 01 DESEMBER
2011, tidak di Uji LABKRIM terlebih dahulu untuk kepentingan YURIDIS FORMILNYA untuk
membuktikan apakah benar seperti yang diterangkan saksi SUSANTI, saksi FAHRIZAL dan
saksi MARIANI karena Terdakwa membantah KWITANSI tersebut.

- 1 (satu) buku foto copy buku tabungan Bank Mandiri An. MARIANI tidak bisa dijadikan barang
bukti karena tidak ada kaitannya secara langsung dengan terdakwa. Bisa saja uang itu benar
diambil namun tidak diserakan kepada Terdakwa tetapi melainkan di peruntukan untuk hal
yang lain.
- 1 (satu) buah CD rekaman dan transkip percakapan antara saksi SUSANTI dengan Terdakwa
dan 4 (empat) lembar transkip percakapan SMS antara Saksi SUSANTI dengan Terdakwa tidak
bisa di jadikan barang bukti yang sah dan meyakinkan dikarenakan sekitar bulan Oktober
2011 saksi SUSANTI dan saksi M. FAKHRIZAL datang menemui terdakwa dan meminta tolong
agar menjadi perantara antara Saksi SUSANTI dan saksi M.FAKHRIZAL dengan Saksi AZIS
(pegawai PNS yang ditemui Saksi M. FAKHRIZAL dan saksi SUSANTI sekitar bulan Agustus
2011 di Kantor Bupati Kab. Karimun). Ketika itu Terdakwa benar-benar menjadi perantara
hubungan antara Saksi SUSANTI dengan Saksi AZIS, sampai-sampai untuk berhubungan
antara Saksi SUSANTI dengan Saksi AZIS melalui SMS saja menggunakan Hend Phone
Terdakwa dan langsung di teruskan (Forward) oleh Terdakwa ke Hend Phone Saksi SUSANTI.
Itu sebabnya ada permintaan melalui SMS “agar saksi SUSANTI untuk bersabar, dan tahun
2012 saksi SUSANTI pasti masuk honorer hanya saja terbentur masalah waktu, dan saya akan
selalu pantau aga cepat diwawancara”. SMS tersbut sebenarnya adalah pesan dari Saksi AZIS
yang dikirimkan ke Terdakwa Untuk selanjutnya disampaikan kepada Saksi SUSANTI.
- 4 (empat) lembar konsep surat perdamaian bersama tidak bisa di jadikan alat bukti yang sah
dikarenakan niat untuk perdamaian bukti suatu bukti dalam perkara yang sedang
dipermasalahkan dan atau apapun yang terjadi atau yang sedang dibicarakan dalam suatu
perdamaian tidak dapat dijadikan suatu bukti.
-
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut maka kami berpendapat unsur melakukan tindak pidana
penipuan secara Materiil tidaklah dapat dibuktikan secara meyakinkan, karena harus dibuktikan
dengan alat –alat bukti lain.

YURIDIS FORMIL.

Bahwa KWITANSI yang bertuliskan uang Rp. 30.000.000.- (tigapuluh juta rupiah) MASUK
KERJA DIPEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN (HONOR KONTRAK) MULAI MASUK 01
DESEMBER 2011 . tertanggal 15 November 2011 , di tanda tangani Dena Fitrisa (Terdakwa)
di jadikan sebagai bukti Surat untuk mendukung pembuktian Materiil ternyata di bantah oleh
Terdakwa karena terdakwa tidak pernah menandatangani Kwitansi yang berisikan tersebut di
atas akan tetapi Terdakwa pernah menandatangani kwitansi kosong warna kuning yang
diperuntukkan atas penjualan kursi Sofa milik Terdakwa yang di beli oleh saksi FAHKRIZAL
dan saksi MARIANI. Berkisar bulan mei 2012
Bahwa oleh karena Kwitansi tersebut di bantah oleh Terdakwa maka untuk kepentingan Yuridis
Formilnya Seharusnya Kwitansi tersebut di Uji LABKRIM untuk mengetahui kebenaran Kwitansi
tersebut sesuai dengan dalil Jaksa penuntut umum dan atau sesuai dengan Bahwa berdasarkan
hal-hal tersebut maka kami berpendapat unsur melakukan tindak pidana penipuan secara Materiil
tidaklah dapat dibuktikan secara meyakinkan, karena harus dibuktikan dengan alat –alat bukti
lain.
Bahwa oleh keterangan saksi SUSANTI , saksi M. FAHKRIZAL dan MARIANI, menerangkan Bahwa
KWINTASI tersebut di tulis pada tanggal 15 November 2011. Bahwa oleh karena KWITANSI
tersebut tidak Uji LABKRIM untuk kepentingan YURIDIS FORMIL maka KWITANSI tersebut belum
mendapat kepastian hukum, maka oleh karena itu KWITANSI tidak berkekuatan hukum sebagai
alat bukti dalam perkara ini.

KESIMPULAN .

Bahwa atas dalil-dalil yang kami terangkan tersebut diatas maka kami berkesimpulan Unsur-unsur
penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak cukup unsur karena Bukti materiil yaitu saksi-saksi
SUSANTI alias SANTI , M. FAHKRIZAL dan MARIANI, yang diajukan oleh Jaksa Penuntut umum di
bantah oleh Terdakwa , maka diperlukan bukti Formil (bukti surat ) yang akurat.
Bahwa oleh karena bukti surat yaitu KWITANSI Warna kuning, berisikan uang Rp.30.000.000.-
(tigapuluh juta rupiah) MASUK KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN (HONOR KONTRAK)
MULAI MASUK 01 DESEMBER 2011, TANGGAL 15 NOVEMBER 2011, di tanda tangani oleh
Terdakwa /Dena Fitrisa , dibantah oleh Terdakwa tentunya perlu diadakan Uji Yuridis Formail yaitu
melalui Uji LABKRIM, untuk membuktikan kebenaran KWITANSI tersebut sesuai dengan dalil Jaksa
Penuntut Umum atau sesuai dengan keterangan saksi-saksi, SUSANTI alias SANTI, M . FAHKRIZAL
dan saksi MARIANI , bahwa oleh karena KWITANSI tersebut belum ada kepastian YURIDIS
FORMILNYA maka KWITANSI tersebut tidak berkekuatan hukum sebagai alat bukti dalam perkara ini.

Bahwa oleh karena alat bukti Materiil yang diajukan Jaksa Penuntut Umum di bantah oleh Terdakwa
dan juga alat Bukti surat juga di bantah oleh Terdakwa dan ternyata alat bukti surat yang dijadikan
sebagai bukti untuk mendukung alat bukti Materiil belum ada kepastian YURIDIS FORMILNYA maka
unsur dua alat bukti yang cukup untuk menuduh Terdakwa melakukan Tindak Pidana Penipuan
sesuai dengan dalil Jaksa Penuntut Umum dalam Tuntutannya, tidak memenuhi pasal 183
KUHAP berbunyi “ Hakim dalam menjatuhkan Pidana kepada seorang terdakwa harus
didasarkan dua alat bukti yang sah, dan di dalam alat bukti tersebut hakim memperoleh
keyakinan suatu tindak pidana benar-benar telah terjadi, dan terdakwalah yang
melakukannya”

PERMOHONAN

Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya masih
memiliki kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian semoga Nota Pembelaan atau Pledoi ini
dapat berguna bagi penegakan hukum dan keadilan, serta mempunyai makna bagi kami, Terdakwa
selaku Pencari Keadilan.
Bahwa oleh karena persidangan dan nota pembelaan tersebut telah selesai kami uraikan satupersatu,
maka dengan segala kerendahan hati kami Tim Penasehat hukum Terdakwa, DENA FITRISA Als
DENA Binti IDRISMAN memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini
berkenan memutuskan:

1. Menyatakan bahwa terdakwa DENA FITRISA Als DENA Binti IDRISMAN tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “penipuan” sebagaimana diatur dan diancam
dalam Pasal 378 KUHP;
2. Membebaskan terdakwa DENA FITRISA Als DENA Binti IDRISMAN dari semua tuntutan hukum
(Vrijspraak) atau setidak-tidaknya melepaskan DENA FITRISA Als DENA Binti IDRISMAN dari
semua tuntutan hukum (Ontslaag Van Alle Rechtsvervolging);
3. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Apabila Majelis hakim perpendapat lain Mohon putusan yang seadil-adilnya.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan berkat dan karunia
kepada kita semua khususnya kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memutus perkara ini.
Sekian dan terima kasih.

Tg Balai Karimun, 24 Juli 2013


Penasehat Hukum Terdakwa

HARTO HALOMOAN, S.H.

Anda mungkin juga menyukai