Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Zidan Darmawan

NIM : 1204210108
Kelas : Kapita Selekta - 0403
Subjek : Resume Jurnal Terkait Topik Penelitian Pada Lab SAG

A. BIOGRAFI JURNAL
Title Analysis of financial technology acceptance of peer to peer
lending (P2Plending) using extended technology acceptance
model (TAM)

Writer Gustita Arnawati Putria, Ari Kuncara Widagdob, Doddy Setiawan


Publication March 2023
Journal Name Journal of Open Innovation: Technology, Market, and
Complexity
Volume Vollume 9, Issue 1
Page 1-12
Category Technology, Market, and Complexity
ISSN 2199-8531
DOI https://doi.org/10.1016/j.joitmc.2023.100027

B. RESUME

Objek Objek penelitian ini adalah pengguna P2P lending di wilayah


Jawa Tengah. Fokus utama penelitian adalah untuk memahami
factor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna
terhadap layanan P2P lending, dengan penekanan pada
keamanan data dan privasi, serta kualitas layanan administrasi

Permasalahan Permasalahan utama yang dihadapi dalam konteks P2P lending


Utama di Jawa Tengah adalah terkait keamanan data dan privasi, serta
kualitas layanan administrasi yang tidak memadai. Hal ini dapat
dilihat dari keluahn dan kasus-kasus yang terjadi, seperti
kebocoran data, penipuanm dan ketidakpuasan terhadap layanan
yang diberikan oleh platform P2P lending. Selain itu, penelitian
ini dilakukan karena tidak adanya pengaruh yang signifikan dari
persepsi manfaat dan niat berperilaku terhadap niat
menggunakan platform P2P lending.

Tujuan Penelitian Disini peneliti menggunakan TAM sebagai kerangka teoritis


untuk menguji hubungan antara variable-variabel yang
digunakan dan mengeksplorasi factor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap layanan P2P
lending di Jawa Tengah, adapun tujuan sebagai berikut :
- Mengetahui sejauh mana keamanan data dan privasi
peminjam mempengaruhi penerimaan pengguna
terhadap P2P lending di Jawa Tengah
- Menganalisis pengaruh kualitas layanan administrasi
terhadap penerimaan pengguna P2P lending di wilayah
tersebut
- Meninjau ualng model yang telah ada pada penelitian
sebelumnya (terkait sejauh mana persepsi manfaat dan
niat berperilaku mempengaruhi niat pengguna untuk
menggunakan platform P2P lending di Jawa Tengah
- Memberikan pemahaman lebih lanjut tentang factor-
faktor yang mepengaruhi penerimaan pengguna
terhadap P2P lending di Jawa Tengah,

Intinya Pada intinya TAM disini digunakan untuk memahami factor-


faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna terhadap
platform P2P lending di Jawa Tengah. TAM disini menyediakan
kerangka kerja konseptual untuk menjelaskan bagaimana
persepsi pengguna terhadap keamanan data, privasi dan kualitas
layanan administrasi, dan factor-faktor lainnya yang
mempengaruhi niat pengguna untuk mengadopsi dan
menggunakan platform P2P lending. Jadi dengan menguji
model TAM ini peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan sebab akibat antara variable-variabel tersebut dan
memahami sejauh mana factor-faktor itu berkontribusi terhadap
penerimaan pengguna P2P lending di wilayah Jawa Tengah

Metode Penelitian ini menggunakan desain survei dengan metode survei


kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Kemudian
sampel diambil dari populasi penduduk Jawa Tengah yag
enggunakan platform P2P lending. Pengambilan sampelnya
sendiri menggunakan Teknik snowball sampling. Data yang
digunakan adalah kombinasi data primer melalui survei
kuisioner dan data sekunder dari studi literatur terkait penelitian.
Terkait analisis datanya sendiri menggunakan Partial Least
Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan alat
bantu software SmartPLS3.0 yang digunakan untuk menguji
hubungan antar variable dan memperkirakan model structural
serta model pengukuran. Penelitian ini juga mengukur relibilitas
dan validitas konstruk, dan menggunakan nilai R-Squaere dan
Q-Square untuk mengevaluasi model structural. Terakhir
penelitian ini juga melakukan uji t dan p-value untuk menilai
signifikasi koefisien jalur, serta analisis tidak langsung dengan
menggunakan Teknik bootstrapping dan juga menghitung nilai
Variance Accounted For (VAF)

Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran masyarakat


terhadap keamanan data dan privasi menjadi faktor utama
penolakan terhadap penggunaan platform Peer to Peer (P2P)
lending di Jawa Tengah. Kualitas layanan administrasi,
meskipun dianggap buruk oleh masyarakat, tidak secara
signifikan memengaruhi niat penggunaan.

Diskusi Diskusi dari penelitian ini mencakup beberapa point penting :


1. Pengaruh keamanan dan privasi
 Hipotesis 1a (diterima), Keamanan & privasi
data yang lebih baik berdampak positif terhadap
manfaat yang dirasakan oleh peminjam.
 Hipotesis 1b (ditolak) , Keamanan & privasi data
tidak mempengaruhi kemudahan penggunaan,
mungkin karena proses keamanan yang
kompleks.

2. Pengaruh kualitas layanan administrasi


 Hipotesis 2a (diterima), Kualitas layanan
administrasi berpengaruh positif pada persepsi
kemudahan penggunaan.
 Hipotesis 2b (ditolak), Kualitas layanan
administrasi tidak memengaruhi manfaat yang
dirasakan.

3. Pengajuan mediasi
 Diterima: Persepsi kemudahan penggunaan
memediasi hubungan antara kualitas layanan
administrasi, kualitas iklan, dan niat penggunaan.

4. Pengaruh persepsi kemudahaan pengguna dan kegunaan


 Hipotesis 3a dan 5 (diterima), Persepsi
kemudahan penggunaan berdampak positif pada
persepsi kegunaan dan niat penggunaan.
 Hipotensis 4 (ditolak), Persepsi kegunaan tidak
memengaruhi niat penggunaan, mungkin karena
faktor lain seperti berita negatif.

Secara garis besar intinya ini dilakukan agar memberikan


pemahaman lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi pengguna platform P2P lending di Jawa
Tengah. Keamanan dan privasi data, kualitas layanan
manajemen, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi
kegunaan memainkan peran berbeda dalam membentuk niat
penggunaan.

Kesimpulan & Penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan data, privasi, dan
Saran Kedepan kualitas layanan administrasi memiliki dampak yang signifikan
terhadap penerimaan pengguna terhadap platform Peer-to-Peer
(P2P) lending di Jawa Tengah. Hal ini yg membuat masyarakat
cenderung enggan menggunakan P2P lending, terutama karena
kekhawatiran terhadap keamanan dan privasi data. Penerimaan
pengguna juga tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas
layanan administrasi, yang mungkin terkait dengan persepsi
buruk terhadap platform P2P lending akibat maraknya platform
ilegal. Saran kedepannya dari peneliti adalah jika ingin
melnjutkan penelitian ini sebisa mungkin melakukan variable
moderisasi seperti mepertimbangkan literasi keuangan sebagai
variable moderisasi untuk memahami niat pengguna P2P
lending

Anda mungkin juga menyukai