Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 MAPU5103

METODE PENELITIAN ADMINISTRASI


Nama : Livio Mayesta
NIM : 53358793

1. Judul Penelitian:
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik di BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Varibael penelitian:
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi. Variabel terikat (dependent variable) atau varibel Y adalah
peningkatan kualitas pelayanan publik.

3. Kerangka Berpikir:
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sederhana adalah hasil rekayasa
manusia terhadap proses penyampaian informasi melalui penggabungan teknologi komputasi
(komputer) dengan teknologi komunikasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut menjadi lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya. Lucas dalam Akadun menjelaskan bahwa Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
Secara teknis sistem teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang pesat.
Secara kualitas juga sudah meningkat dengan drastis. Beberapa dekade yang lalu, banyak
sistem teknologi informasi dan komunikasi yang gagal karena aspek teknisnya, yaitu kualitas
teknis yang buruk yang banyak mengandung kesalahan-kesalahan sintak, kesalahan-kesalahan
logik dan bahkan kesalahan-kesalahan informasi. Sekarang walaupun kualitas teknis sudah
membaik, tetapi masih terdengar sistem teknologi informasi dan komunikasi yang gagal
diterapkan. Masih banyak terdengar kegagalan penerapan sistem dikarenakan manusianya
menolak atau tidak mau menggunakannya dengan berbagai alasan. Menolak menggunakan
sistem adalah suatu perilaku (behavior). Oleh karenanya, agar sistem teknologi informasi dan
komunikasi dapat diterima baik oleh penggunanya maka perlu dipersiapkan terlebih dahulu
supaya penggunanya mau berperilaku menerima (Jogiyanto, 2007: 1-2).
Dalam Jogiyanto (2007:111), model penerimaan teknologi (Technology Acceptance
Model/ TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi yang akan digunakan oleh
pemakai. Model penerimaan teknologi ini dikembangkan oleh Davis et al. (1989) berdasarkan
model TRA.
Hubungan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan kualitas
pelayanan berdasarkan pada Technology Acceptance Model (TAM), menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kinerja. Sedangkan penilaian kinerja menurut
Goodhue dan Thompson, 1995 dalam Tjhai (2003:6) berhubungan dengan penyelesaian tugas-
tugas tertentu, apakah berhasil atau gagal dicapai oleh pekerja. Pencapaian ini juga perlu
dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja dalam penelitian ini
berhubungan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas oleh individual. Kinerja yang
semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas,
peningkatan produktivitas dan/atau peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih baik akan
tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi di dalam suatu organisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan individu tersebut
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
diharapkan menjadi faktor yang berpengaruh dalam pencapaian kualitas pelayanan individu
tersebut pada pelaksanaan tugasnya di dalam organisasi.
Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu
perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen.
Penelitian Fitzsimmons dan Fitsmmons (1997) dan Furey (1991) dalam Poerbantoro
(2006:15) menyatakan bahwa layanan berbasis TI dapat meningkatkan pelayanan dan
kepuasan pelanggan. Zhu (2002) dalam Poerbantoro (2006:16) selanjutnya menjelaskan,
bahwa pelanggan lebih cenderung menempatkan nilai yang lebih besar pada dimensi-dimensi
kualitas ini jika mereka merasakan kualitas tinggi layanan berbasis TI seperti kemudahan
penggunaan, penghematan waktu, kenyamanan, informasi rekening yang akurat, kemampuan
memuaskan sebagian besar kebutuhan mereka, tidak adanya resiko berupa gangguan atas
privasi merekan. Penelitian Zhu (2002) dalam Poerbantoro (2006:16) menemukan bahwa
teknologi informasi dapat membantu penyedia jasa mencapai tingkat pelayanan pelanggan
yang lebih tinggi.
Kualitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Kualitas yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pengguna. Pengguna dalam menikmati suatu
pelayanan yang dapat menentukan baik buruknya suatu pelayanan.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan melalui alur pikir berikut
ini:

Pemanfaatan Optimalisasi
BPS Provinsi
Teknologi Informasi Pelayanan
Kepulauan
dan Komunikasi Publik Melalui
Bangka Belitung
dalam proses TIK
pelayanan publik

Dimensi:
1. Persepsi Kegunaan
Faktor Penghambat
2. Persepsi Kemudahan
(diadopsi dari Technology Acceptance
Model/TAP, Davis et al. (1989)

4. Metode Penelitian
a) Desain Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka metode dan jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan level analisis eksplanasi dikarenakan
permasalahan yang kompleks serta membutuhkan pengertian makna secara mendalam
untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
b) Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan
beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
 Wawancara
Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terhadap responden dari
segmentasi organisasi dan pengguna data. Untuk organisasi dilakukan terhadap
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Bidang Integrasi
Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS), Kepala Seksi Diseminasi dan
Layanan Statistik, Kepala Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik, dan Staf di
bidang IPDS. Sedangkan dari pengguna data, wawancara dilakukan kepada
mahasiswa/dosen, PNS maupun swasta yang banyak menggunakan data BPS.
 Observasi
Menurut Ridwan (2004:204), teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang
belum terjaring melalui penggunaan metode wawancara. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik prilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti prilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Observasi
merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan
secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan.
 Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa tampilan website BPS Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan peraturan-peraturan terkait pelayanan publik.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
upaya Penigkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui website BPS Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
b) Untuk mengetahui upaya optimalisasi kualitas pelayanan publik melalui
website BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
c) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat optimalisasi pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
melalui website BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Anda mungkin juga menyukai