Anda di halaman 1dari 14

Economicus, Vol. 12 No.

1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078


PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MEDIASI
ORGANIZATION CITIZEN BEHAVIOUR (OCB)
(Studi Kasus pada Karyawan Kospin Jasa Pekalongan)

Aria Elshifa

Politeknik Pusmanu Pekalongan


Sekertariat PCNU Kabupaten Pekalongan Jl. Karangdowo No. 9 Kedungwuni
elshifapusmanu@gmail.com

ABSTRACT
Achieving corporate goals depends not only on modern equipment, facilities, and complete
infrastructure, but it depends on the people who carry out the work. The success of an organization
is strongly influenced by the performance of its employees. The purpose of this study to determine
the level of employee performance in terms of the quality of superior relationships with
subordinates (LMX) by taking the leadership character by employee and organizational
commitment of employees through Organization Citizen Behaviour (OCB).The type of research
used is the research of causality, research that aims to determine the relationship and the influence
between two or more variables. The object of this research is Kospin Jasa Pekalongan.The results
obtained: (1) Leader member Exchange effect on organizational citizenship Behaviour employees.
(2) Organizational commitment has an effect on organizational citizenship Behaviour of Kospin
Jasa Pekalongan. (3) Leader member Exchange affects the performance of employees of Kospin
Jasa Pekalongan. (4) Organizational commitment affects the performance of employees of Kospin
Jasa Pekalongan. (5) Organizational citizenship Behaviour affects the performance of employees of
Kospin Jasa Pekalongan. (6) Leader member exchange has an indirect effect on employee
performance through organizational citizenship Behaviour of Kospin Jasa Pekalongan. (7)
Organizational commitment has an indirect effect on employee performance through organizational
citizenship Behaviour of Kospin Jasa Pekalongan.

Keywords: Leader Member Exchange, Organizational Commitment, Employee Performance and


Organization Citizen Behaviour.

ABSTRAK
Untuk mencapai tujuan perusahaan tidak hanya bergantung pada peralatan modern, fasilitas, dan
infrastruktur yang lengkap, tetapi juga dibutuhkan karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi.
Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui kinerja karyawan ditinjau dari Leader Member Exchange (LMX) dan komitmen
organisasi karyawan melalui Organization Citizen Behavior (OCB). Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kausalitas, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara dua atau lebih variabel. Objek penelitian ini adalah Kospin Jasa Pekalongan. Hasil
yang diperoleh: (1) LMX berpengaruh terhadap OCB. (2) Komitmen organisasi berpengaruh
terhadap OCB Kospin Jasa Pekalongan. (3) Pertukaran Anggota Bursa mempengaruhi kinerja
karyawan Kospin Jasa Pekalongan. (4) Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Kospin Jasa Pekalongan. (5) OCB berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kospin Jasa
Pekalongan. (6) LMX memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui OCB.
(7) Komitmen organisasi berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui OCB.

Kata kunci: Leader Member Exchange, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan, Organization
Citizen Behaviour.

26
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
1. PENDAHULUAN timbal balik (feed back) dan menurunkan
Salah satu faktor yang harus ketidakseimbangan dalam hubungan dengan
diperhatikan dalam suatu perusahaan adalah terlibat dalam perilaku citizenship. Sistem
sumber daya, yaitu orang atau individu yang kepemimpinan Leader Member Exchange
memberikan tenaga, bakat dan kreatifitas (LMX) dapat menghasilkan feedback antar
serta usaha demi kemajuan perusahaan yang inidividu tanpa terpengaruh batas atau strata
bersangkutan. Perbedaan jarak hubungan sosial.
pemimpin dengan satu bawahan dengan Kospin Jasa Pekalongan merupakan
bawahan yang lain dapat mempengaruhi koperasi simpan pinjam terbesar yang ada di
pemimpin dalam menilai kinerja dan Pekalongan dimana dalam kegiatan
kepuasan kerja bawahan itu sendiri. Menurut operasinya hampir sama dengan lembaga
Lidden dan Sparrowe Wayne, 1997 dalam keuangan pada umumnya. Koperasi ini sudah
(Dian dan Suharnomo, 2016) LMX ada sejak lama yaitu sekitar 45 tahun.Dalam
berkualitas tinggi ditandai dengan saling kegiatan operasionalnya koperasi pada
percaya (loyalty), keinginan (contribution), beberapa masalah mengenai karyawan yang
rasa hormat (profesional respect) dan beragam diantaranya mengenai perilaku
pengaruh timbal balik (affect) antara anggota mereka di tempat kerja, karyawan yang
dengan pemimpin maupun dengan tim. kurang dapat diajak kerjasama, rasa
Tidak hanya Leader Member Exchange kepedulian karyawan yang rendah, mereka
(LMX) yang bagus, dalam dunia kerja, yang seringkali bekerja secara individual, ada
komitmen seseorang terhadap organisasi juga yang terlalu tertutup dan susah
sering menjadi sesuatu yang sangat penting. berinteraksi dengan karyawan lain maupun
Pemahaman komitmen organisasi menjadi dengan pimpinannya. Hal tersebut
sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja memberikan dampak berupa rendahnya
yang kondusif sehingga perusahaan berjalan hubungan yang terjadi diantara atasan dengan
secara efektif dan efisien. Tujuannya adalah bawahan maupun antara karyawan dengan
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang karyawan lain, dan bahkan berakibat pada
terjadi. Karyawan dengan komitmen rendahnya komitmen dari karyawan untuk
organisasi yang tinggi memiliki perbedaan berupaya memajukan perusahaan
sikap dibanding yang berkomitmen rendah. .Permasalahan yang terjadi tersebut
Kinerja karyawan merupakan dikhwatirkan menimbulkan penurunan
permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh kinerja dan menimbulkan perselisihan antara
pihak manajemen sebuah organisasi, oleh atasan dan bawahan.
karena itu manajemen perlu mengetahui Berdasarkan uraian diatas, dapat
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja disimpulkan bahwa perbedaan jarak
karyawan. hubungan pemimpin dengan satu bawahan
Persepsi karyawan yang baik terhadap yang lain dapat mempengaruhi hasil kinerja.
dukungan organisasional kepada kualitas Semakin tinggi tingkat hubungan maka
kehidupan kerja mereka akan menimbulkan semakin baik kinerja karyawan baik kinerja
rasa hutang budi dalam diri mereka pada pokok maupun kinerja tambahannya.
organisasi sehingga mereka akan merasa Kedekatan hubungan atasan dan bawahan
memilliki kewajiban untuk membayarnya. dalam melaksanakan pekerjaan merupakan
Karyawan yang merasa bahwa mereka salah satu bentuk kontribusi komitmen
didukung oleh organisasi akan memberikan organisasi karyawan terhadap perusahaan

27
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
dalam melaksanakan pekerjaan melebihi Menurut Truckenbrodt (2002:233)
tugas wajibnya. bahwa leader member exchange
Tujuan dari penelitian ini adalah: difokuskan pada penilaian terhadap
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh hubungan dan interaksi antara supervisor
langsung Leader Member Exchange
(atasan) dan bawahan. Tingkat kedekatan
(LMX) terhadap Organization Citizen
dari hubungan antara pimpinan dan
Behaviour (OCB).
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh
bawahan ini yang menunjukkan adanya
langsung komitmen organisasiterhadap indikasi dari leader member exchange di
Organization Citizen Behaviour (OCB). perusahaan.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Menurut Dessler (2000) dalam Djati dan
langsung Leader Member Exchange Khusaini (2003:32) komitmen organisasi
(LMX)terhadap kinerja. dapat didefinisikan sebagai kekuatan relatif
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh identifikasi individu terhadap organisasinya,
langsung komitmen organisasi terhadap yang dapat dilihat paling tidak dengan 3
kinerja. faktor, antara lain (1) kepercayaan dan
5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-
langsung Organization Citizen nilai organisasi (2) kemauan untuk
Behaviour (OCB) terhadap kinerja mengusahakan kepentingan organisasi (3)
karyawan. keinginan yang kuat untuk mempertahankan
6. Mengetahui dan menganalisis pengaruh jadi anggota organisasi.
tidak langsung Leader Member Definisi Organizational Citizenship
Exchange (LMX) terhadap kinerja Behaviour (OCB) berpusat kepada perilaku
melalui Organization Citizen Behaviour tiap individu yang melaksanakan tugasnya
(OCB). yang melebihi dari deskripsi kerjanya. Organ
7. Mengetahui dan menganalisis pengaruh dalam Djati (2009:22) memberikan
tidak langsung komitmen organisasi pengertian OCB sebagai bentuk perilaku
terhadap kinerja melalui Organization yang merupakan pilihan dan inisiatif
Citizen Behaviour (OCB). individual untuk meningkatkan efiseinsi
kinerja organisasi dengan membantu tujuan
2. TINJAUAN PUSTAKA dari produktifitas individu pegawai. OCB
2.1 Landasan Teori merupakan kontribusi individu yang melebihi
Leader member exchange (LMX) tuntutan peran di tempat kerja dan di-reward
menurut Morrow (2005:682) adalah oleh perolehan kinerja tugas. Menurut
peningkatan kualitas hubungan antara Mangkunegara (2011:97), istilah kinerja
supervisi dengan karyawan akan mampu berasal dari kata ”job performance” atau
meningkatkan kerja keduanya. Namun ”actual performance” yaitu unjuk kerja atau
realitasnya, hubungan antara karyawan dan prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
supervisi dapat dikelompokkan pada dua seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai
hubungan yaitu hubungan yang baik dan dengan tanggung jawab yang diberikan
hubungan yang buruk. Hubungan yang baik kepadanya. Baron dan Greenberg (1990)
akan menciptakan kepercayaan karyawan, dalam Armanu (2005:69) mengemukakan
sikap positif, dan loyalitas, namun hubungan bahwa kinerja pada individu juga disebut
yang buruk berpengaruh sebaliknya.

28
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
dengan job performance, work outcomes, task kinerja karyawan. Komitmen dan perilaku
performance. karyawan yangmenguntungkan bagi
Robbins (2001) dalam Asri (2010:98), perusahaan didukung oleh seberapa kuat
kinerja dianggap sebagai banyaknya upaya keterikatan yang dimiliki oleh karyawan
yang dikeluarkan individupada pekerjaannya. terhadap team atau terlebih dengan
Sementara Bernandin dan Russell dalam Asri pemimpin.
(2010:98), performansi adalah catatan yang Saat ini, perusahaan membutuhkan
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan karyawan yang berkualitas tinggi dan
tertentu atau kegiatan selama periode waktu memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat
tertentu. Secara sederhana, Mathis dan bertahan dalam bisnis. Komitmen yang tinggi
Jackson (2006:378) mendefinisikan kinerja akan mendorong karyawan untuk menjadi
sebagai apa yang dilakukan atau tidak lebih kreatif dan inovatif. Komitmen
dilakukan oleh karyawan. karyawan yang tinggi akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis dan organisasi. Komitmen yang tinggi terhadap
Perumusan Hipotesis organisasi cenderung akan memberikan
Kualitas interaksi atasan-bawahan akan pemikiran dan tenaganya pada organisasi.
memberikan dampak meningkatkan kepuasan Kerangka pemikiran dapat digambarkan
kerja, produktifitas, dan kinerja karyawan. sebagai berikut:
Perilaku interaksi sosial anggota organisasi
yang lancar akan mengurangi terjadinya
perselisihan, dan meningkatkan efisiensi.
Hubungan dengan pemimpin menjadi faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Apabila karyawan mempunyai hubungan
buruk dengan pemimpinnya, karyawan
tersebut cenderung untuk bekerja tidak secara
maksimal dan dapat mempengaruhi Gambar 1. Kerangka Pemikiran
perusahaan. Selain hubungan dengan
pemimpin, hubungan antar sesama rekan Hipotesis dapat dirumuskan sebagai
kerja juga penting, karena pada dasarnya berikut:
kinerja merupakan kemampuan seorang atau Leader Member Exchange (LMX)
kelompok untuk memenuhi tanggung jawab. menurut Morrow (2005:682) adalah
Faktor penentu utama dari terbentuknya peningkatan kualitas hubungan antara
komitmen organisasi adalah kepemimpinan. supervisi dengan karyawan akan mampu
Pemimpin merupakan faktor utama meningkatkan kerja keduanya. Namun
terbentuknya komitmen organisasi, karena realitasnya, hubungan antara karyawan dan
merupakan pembentuk lingkungan kerja dan supervisi dapat dikelompokkan pada dua
persepsi karyawan mengenai pekerjaan dan hubungan yaitu hubungan yang baik dan
perusahaan tempat bekerja. Semakin positif hubungan yang buruk. Hubungan yang baik
persepsi karyawan terhadap peran pemimpin akan menciptakan kepercayaan karyawan,
maka akan semakin tinggi pula komitmen sikap positif, dan loyalitas, namun hubungan
organisasi yang dimiliki sehingga dapat yang buruk berpengaruh sebaliknya.
berimplementasi terhadap meningkatnya

29
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
Leader Member Exchange mempunyai mengatur hubungan antara pemimpin dan
pengaruh yang significan pada OCB karyawan ini disebut Leader Member
karyawan sebagai LMX yang tinggi Exchange atau yang lebih dikenal dengan
memotivasi karyawan untuk memperlihatkan istilah LMX. Menurut Organ (1998)
perilaku extra-role tanpa penghargaan formal sebagaimana dikutip oleh Bhal (2006:107)
dari organisasi tersebut (Wayne, Shore, leader member exchange sebagai perilaku
Bommer & Tetrick dalam Asgari, et, al., karyawan terhadap perusahaan mempunyai
2008, p.142). Sedangkan penelitian Oktavio, peran penting terhadap keberhasilan sebuah
Adrie (2013) menyimpulkan LMX tidak organisasi.
berpengaruh secara signifikan terhadap OCB. Keterkaitan antara Leader Member
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis Exchange dengan kinerja ini telah dibuktikan
pertama dalam penelitian ini adalah: oleh beberapa ahli seperti Wang (2001) yang
H1 : Leader Member Exchange berpendapat bahwa Leader Member
(LMX)berpengaruh langsung Exchange terkait secara positif dengan
terhadap Organization Citizen kinerja karyawan. Arsintadiani dan Harsono
Behaviour (OCB) (2002) juga telah membuktikan bahwa
Leader Member Exchange berpengaruh
Komitmen organisasi merupakan secara positif terhadap kinerja karyawan.
identifikasi dan keterlibatan seseorang yang Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
relatif kuat terhadap organisasinya. dalam penelitian ini adalah:
Komitmen organisasi adalah keinginan para H3 : Leader Member Exchange
anggota organisasi tetap mempertahankan (LMX) berpengaruh langsung
keanggotaan dalam organisasi dan bersedia terhadap kinerja
melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian
tujuan organisasi.
Penelitian yang dilakukan Hidayat dan Komitmen organisasi adalah keinginan
Kusumawati (2014) menyatakan bahwa kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi
komitmen organisasi mempunyai pengaruh tertentu, keinginan untuk berusaha keras
yang signifikan dan positif terhadap sesuai dengan keinginan organisasi, serta
Organizational Citizen Behaviour (OCB). keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan
Dari uraian diatas, maka dugaan sementara tujuan organisasi. Sikap yang merefleksikan
yaitu diduga terdapat pengaruh langsung loyalitas karyawan pada organisasi dan
komitmen organisasional terhadap proses berkelanjutan dimana anggota
Organization Citizen Behaviour (OCB). organisasi mengekspresikan perhatiannya
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis terhadap organisasi dan keberhasilan serta
dalam penelitian ini adalah: kemajuan yang berkelanjutan (Luthan, 2006).
H2 : Komitmen organisasi Pengaruh komitmen organisasi terhadap
berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan seperti menurut penelitian
Organization Citizen Behaviour Hong (2012) yaitu Organizational
(OCB) Commitment will positively and significantly
affect job performance. Penelitian
Salah satu yang harus diperhatikan oleh Ghorbanpour, Dehnavi, Heyrani (2014) yaitu
para pemimpin adalah kualitas hubungan komitmen organisasi memiliki pengaruh
antara pemimpin dan karyawan. Teori yang positif yang signifikan pada kinerja

30
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
karyawan. Sedangkan penelitian Arizona, sekedar perilaku dasar sesuai dengan kontrak
Riniwati Harahap (2013) mengatakan secara yang disepakati oleh seorang karyawan.
parsial komitmen organisasional tidak Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
mempunyai pengaruh yang signifikan pertama dalam penelitian ini adalah:
terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan uraian H6 : Leader Member Exchange (LMX)
di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini berpengaruh terhadap kinerja
adalah: melalui Organization Citizen
H4 : Komitmen Behaviour (OCB)
Organisasiberpengaruh langsung
terhadap kinerja
Komitmen organisasi merupakan ikatan
Organizational Citizenship Behaviour psikis individu terhadap organisasi yang
(OCB) dianggap sebagai suatu perilaku di mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan, dan
tempat kerja yang sesuai dengan penilaian kepercayaan terhadap nilai organisasi.
pribadi yang melebihi persyaratan kerja dasar Semakin tinggi komitmen organisasi yang
seseorang. OCB juga dapat dijelaskan sebagai dimiliki dapat berimplementasi terhadap
perilaku yang melebihi permintaan tugas. meningkatnya kinerja karyawan. Komitmen
Hubungan antara OCB dengan kinerja dan perilaku karyawan yang menguntungkan
dalam jurnal yang dikemukakan oleh Waltz bagi perusahaan didukung oleh seberapa kuat
dan Niehoff (2004) menunjukan adanya keterikatan yang dimiliki oleh karyawan
tingkat efektiftas dalam organisasi dengan terhadap team atau terlebih dengan
adanya karyawan dengan OCB. Hal ini pemimpin. Pemimpin perlu mengetahui
mendukung perkembangan kinerja karyawan sebarapa jauh sikap dan pertukaran yang ia
seperti yang diungkapkan oleh Nufus (2011) miliki dengan bawahan dalam mempengaruhi
dalam penelitiannya yang membahas persepsi bawahannya mengenai LMX dan
mengenai OCB terhadap kinerja. Dalam dalam memprediksi munculnya komitmen
penelitiannya mengungkapkan pengaruh organisasi. Berdasarkan uraian di atas, maka
signifikan antara aspek OCB dengan kinerja hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka H7 : Komitmen Organisasi
hipotesis dalam penelitian ini adalah: berpengaruh terhadap kinerja
H5 : Komitmen melalui Organization Citizen
Organisasiberpengaruh langsung Behaviour (OCB)
terhadap kinerja
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Karyawan yang memiliki kualitas Populasi dalam penelitian ini adalah
interaksi yang tinggi dengan atasannya dapat seluruh karyawan Kospin Jasa Pekalongan
mengerjakan pekerjaan selain yang biasa sebanyak 1.486 orang. Dari jumlah populasi
mereka lakukan, sedangkan karyawan yang tersebut ditentukan jumlah sampel dengan
memiliki kualitas interaksi yang rendah menggunakan perhitungan slovin diperoleh
dengan atasannya cenderung menunjukkan jumlah sampel sebanyak 120 orang dengan
pekerjaan yang rutin saja dari sebuah menggunakan teknik sampling Stratified
kelompok kerja OCB dapat didefinisikan Random Sampling yakni penyebaran wakil
sebagai perilaku yang dikerjakan lebih sampel dari setiap kelompok/strata ditetapkan

31
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
secara proporsional sehingga strata atau pada organisasi dan proses berkelanjutan
kelompok populasi terwakili oleh sampel dimana anggota organisasi mengekspresikan
yang proporsional. perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan berkelanjutan.
3.2 Definisi dan Operasional Variabel Menurut Mowdey, et al. 1982 (dalam
a. Variabel Independen atau Variabel Wulandari, 2015) untuk mengukur komitmen
eksogen. organisasi, digunakan indikator yaitu :
Variabel independen merupakan variabel a. Loyalitas terhadap organisasi
yang mempengaruhi atau menjadi sebab b. Bangga menjadi bagian dari organisasi
timbulnya atau berubahnya variabel dependen c. Keinginan kuat untuk bertahan dalam
(variabel terikat). Dalam penelitian ini organisasi
variabel independennya adalah Leader d. Persamaan nilai-nilai organisasi, yaitu
Member Exchange (LMX) dan komitmen penerimaan nilai-nilai organisasi dimana
organisasi. masalah organisasi menjadi bagian dari
1. Leader Member Exchange (LMX) masalah individu.
Truckenbrodt (2002:233) menyatakan e. Organisasi memberikan kesempatan
bahwa leader member exchange difokuskan dalam pencapaian prestasi kerja.
pada penilaian terhadap hubungan dan f. Keinginan berusaha keras demi
interaksi antara supervisor (atasan) dan kesuksesan organisasi, tampak melalui
bawahan. Tingkat kedekatan dari hubungan kesediaan bekerja melebihi apa yang
antara pimpinan dan bawahan ini yang diharapkan organisasi dapat maju.
menunjukkan adanya indikasi dari leader g. Keterikatan secara emosional dengan
member exchange di perusahaan. organisasi.
Menurut pendapat Trucken Brodt
(2002:234) mengatakan indikator variabel 3. Variabel Intervening.
leader member exchange antara lain: Dalam penelitian ini yang merupakan
a. Tingkat perlakuan-perlakuan khusus variabel intervening adalah Organization
yang diberikan pimpinan kepada Citizen Behaviour (OCB). Menurut (Organ et
karyawan. al, 2006) Indikator dalam OCB antara lain :
b. Tingkat perhatian yang memadai dari 1. Kerjasama tim (altruism).
pimpinan terhadap karyawan. 2. Disiplin dalam bekerja
c. Tingkat kepercayaan pimpinan terhadap (conscientiousness).
karyawan dan sebaliknya. 3. Tidak mengeluh dalam bekerja
d. Tingkat kesediaan menerima tambahan (sportmanship).
tanggungjawab dari perusahaan. 4. Menjaga citra perusahaan (courtesy).
e. Tingkat kesediaan karyawan untuk 5. Profesional dalam menggunakan aset
menerima tugas yang tidak terstruktur. (civic vertue).
f. Tingkat kesediaan karyawan untuk
secara sukarela bekerja tambahan b. Variabel Dependen atau Variabel
diperusahaan. Endogen
Dalam penelitian ini yang merupakan
2. Komitmen Organisasi. variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.
Komitmen organisasional merupakan Menurut Soedjono (2005) kinerja sebagai
sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

32
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Adapun indikator kinerja menurut Bernadin
dan Russel (2003) adalah: Kualitas,
Kuantitas, Ketepatan waktu, Kemampuan
dan Tanggungjawab terhadap pekerjaan.

3.3 Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik
multivariat Structural Equation Modeling
(SEM). Pemilihan teknik analisis SEM
didasarkan pertimbangan bahwa SEM
memiliki kemampuan untuk menggabungkan
measurement model dan structural model Gambar 2. Structural Equation Model
secara simultan dan efisien bila dibandingkan
dengan teknik multivariat lainnya. Dari gambar 2 nilai Goodness of-Fit
Measurement model digunakan untuk SEM dapat dilihat pada tabel 1
menguji dimensi dari sebuah konstruk yang
merupakan latent variable. Structural Tabel 1. Uji Model Goodness of-Fit SEM
Equation memperlihatkan hubungan Goodnes Cut-off Hasil
Ket
kausalitas antar berbagai kontruk dalam of Index Value Model
model. Software yang dipergunakan untuk Chi-square Kecil 260,812 Baik
mengolah data adalah AMOS. Probability > 0,05 0,109 Baik
RMSEA < 0,08 0,026 Baik
4. HASIL DAN PEMBAHASAN TLI > 0,90 0,986 Baik
4.1 Analisis Structural Equation Model GFI > 0,90 0,904 Baik
(SEM) AGFI > 0,90 0,964 Baik
Analisis Structural Equation Modeling CFI > 0,90 0,982 Baik
digunakan untuk mengetahui hubungan CMIN/DF <2 1,472 Baik
struktural antara variabel yang diteliti. Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Hubungan struktural antar variabel diuji
kesesuaiannya dengan Goodness Of-fit index. Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai
Hasil analisis Structural Equation Modeling chi square 260,812 dengan probabilitas 0,109
dalam penelitian ini dapat dilihat pada > 0,05, nilai RMSEA sebesar 0,026 < 0,08,
gambar 2 berikut. nilai TLI sebesar 0,986 > 0,90, nilai GFI
sebesar 0,904 > 0,90, nilai AGFI sebesar
0,964 > 0,90, nilai CFI sebesar 0,982 > 0,90
dan nilai CMIN/DF sebesar 1,472
menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini
menghasilkan sebuah penerimaan yang baik.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
struktur analisis modeling dalam penelitian
ini dapat dilakukan.

33
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
Pengaruh Leader Member Exchange KNJ = 0,391LMX + 1,296KO +
(LMX) dan Komitmen Organisasi 0,775OCB
(KO)terhadap Organizational Citizenship
Behaviour(OCB). Leader Member Exchange Dari persamaan ini diketahui bahwa
(LMX), Komitmen Organisasi (KO) dan koefisien Leader Member Exchange (LMX)
Organizational Citizenship Behaviour(OCB) dan Komitmen Organisasi (KO) memiliki
terhadap Kinerja (KNJ). nilai positif atau meningkatkan
Organizational Citizenship Behaviour(OCB)
Tabel 2. Regression Weight Regression dan Kinerja (KNJ).
Weights: (Group number 1 - Default
model) 4.2 Pengujian Hipotesis
Estimate S.E. C.R. P Hasil pengujian hipotesis pengaruh
OCB <--- LMX 1,258 ,369 3,409 ,016 Leader Member Exchange (LMX) dan
OCB <--- KO 1,351 ,337 4,008 *** Komitmen Organisasi (KO)terhadap
KNJ <--- LMX ,391 ,182 2,149 ,032 Organizational Citizenship Behaviour(OCB).
KNJ <--- KO 1,296 ,460 2,817 ,022 Leader Member Exchange (LMX),
KNJ <--- OCB ,755 ,222 3,401 ,017
Komitmen Organisasi (KO) dan
LMX2 <--- LMX 1,518 ,267 5,680 ***
Organizational Citizenship Behaviour(OCB)
LMX3 <--- LMX 1,817 ,327 5,560 ***
LMX4 <--- LMX 1,212 ,230 5,276 ***
terhadap Kinerja (KNJ). Hasil output
LMX5 <--- LMX ,608 ,225 2,702 ,007 hipotesis sebagai berikut:
KO3 <--- KO ,730 ,260 2,814 ,005 a. Pengaruh LMX ke OCB diperoleh nilai
KO4 <--- KO ,973 ,260 3,740 *** 1,258 dengan nilai P-value sebesar 0,016
KO5 <--- KO ,509 ,247 2,061 ,039 lebih kecil dari 0,05, sehingga Leader
OCB1 <--- OCB 1,000 Member Exchange berpengaruh
OCB2 <--- OCB 1,021 ,098 10,418 *** signifikan terhadap Organizational
OCB3 <--- OCB ,639 ,080 7,948 *** Citizenship Behaviourpada karyawan
OCB4 <--- OCB ,980 ,093 10,497 *** Kospin Jasa Pekalongan.
OCB5 <--- OCB ,815 ,104 7,841 ***
b. Pengaruh KO ke OCB diperoleh nilai
KNJ1 <--- KNJ 1,000
1,351 dengan nilai P-value sebesar
KNJ2 <--- KNJ ,842 ,121 6,974 ***
KNJ3 <--- KNJ 1,075 ,150 7,156 *** 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga
KNJ4 <--- KNJ 1,027 ,136 7,556 *** Komitmen Organisasi berpengaruh
KNJ5 <--- KNJ ,461 ,123 3,755 *** signifikan terhadap Organizational
LMX6 <--- LMX ,466 ,185 2,519 ,011 Citizenship Behaviour pada karyawan
KO1 <--- KO 1,000 Kospin Jasa Pekalongan.
KO7 <--- KO ,870 ,228 3,815 *** c. Pengaruh LMX ke KNJ diperoleh nilai
KO6 <--- KO ,537 ,220 2,442 ,015 0,391 dengan nilai P-value sebesar 0,032
KO2 <--- KO 1,592 ,370 4,297 *** lebih kecil dari 0,05, sehingga Leader
LMX1 <--- LMX 1,000
Member Exchange berpengaruh
Sumber: Data primer yang diolah (2018) signifikan terhadap Kinerja pada
karyawan Kospin Jasa Pekalongan.
Pada output di atas dapat dibuat
d. Pengaruh KO ke KNJ diperoleh nilai
persamaan sebagai berikut:
1,296 dengan nilai P-value sebesar 0,022
OCB = 1,258LMX + 1,351KO
lebih kecil dari 0,05, sehingga
Komitmen Organisasi berpengaruh

34
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
signifikan terhadap Kinerja pada
karyawan Kospin Jasa Pekalongan. 4.3 Pembahasan
e. Pengaruh OCB ke KNJ diperoleh nilai a. Pengaruh Leader Member Exchange
0,775 dengan nilai P-value sebesar 0,017 (LMX) Terhadap Organizational
lebih kecil dari 0,05, sehingga Citizenship Behaviour (OCB)
Komitmen Organisasi berpengaruh Hasil penelitian diperoleh nilai 1,258
signifikan terhadap Organizational dengan nilai P-value (signifikan) sebesar
Citizenship Behaviour padakaryawan 0,016 lebih kecil dari 0,05, sehingga Leader
Kospin Jasa Pekalongan Member Exchange (LMX) berpengaruh
f. Pengaruh LMX terhadap KNJ dengan signifikan terhadap Organizational
diintervening OCB Citizenship Behaviour (OCB) pada karyawan
Pengaruh langsung LMX ke KNJ Kospin Jasa Pekalongan.Hal tersebut
sebesar 0,391. menunjukkan secara statistik dapat
Pengaruh tidak langsung LMX ke OCB ditunjukkan bahwa dalampenelitian ini
ke KNJ sebesar 1,258 x 0,775 = 0,974 Leader Member Exchange (LMX) memiliki
Total Pengaruh LMX terhadap KNJ pengaruh positif dengan Organizational
sebesar 0,391 + 0,974 = 1,365 Citizenship Behaviour (OCB). Sehingga
Dari perhitungan di atas menunjukkan semakin tinggi Leader Member Exchange
hasil uji intervening sebesar0,974 karena (LMX) seorang pemimpin maka akan dapat
pengaruh langsung lebih kecil dari meningkatkan Organizational Citizenship
pengaruh tidak langsung, maka Behaviour (OCB).
Organizational Citizenship Behaviour Teori Leader Member Exchange (LMX)
(OCB) merupakan variabel intervening telah menyajikan suatu kerangka bermanfaat
yang memperkuat pengaruh Leader menguji hubungan antara supervisor dan para
Member Exchange (LMX) terhadap bawahan dan telah menjadi fokus banyak
Kinerja (KNJ) pada Kospin Jasa penelitian (Gerstner dan Day; Graen dan Uhl-
Pekalongan. Bien dalam Harris et al., 2007). Teori LMX
g. Pengaruh KO terhadap KNJ dengan bervariasi dari teori kepemimpinan lainnya,
diintervening OCB bahwa pemimpin mengembangkan hubungan
Pengaruh langsung KO ke KNJ sebesar yang berbeda dengan para bawahannya
1,296. (Harris et al., 2007).
Pengaruh tidak langsung KO ke OCB ke Hasil penelitian ini konsisten dengan
KNJ sebesar 1,351 x 0,775 = 1,047 hasil penelitian yang dilakukan oleh
Total Pengaruh KO terhadap KNJ Wayne, Shore, Bommer & Tetrick dalam
sebesar 1,296 + 1,047 = 2,343. Asgari, et, al. (2002), yang menyatakan
Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa Leader Member Exchange
hasil uji intervening sebesar 1,047 mempunyai pengaruh yang significan
karena pengaruh langsung lebih besar
pada OCB karyawan sebagai LMX yang
dari pengaruh tidak langsung, maka
tinggi memotivasi karyawan untuk
Organizational Citizenship Behaviour
(OCB) merupakan variabel intervening
memperlihatkan perilaku extra-role tanpa
yang memperlemah pengaruh Komitmen penghargaan formal dari organisasi
Organisasi (KO) terhadap Kinerja (KNJ) tersebut. Sedangkan hasil penelitian ini
pada Kospin Jasa Pekalongan. berbeda dengan penelitian yang dilakukan

35
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
Andre Oktavio (2013) menyimpulkan c. Pengaruh Leader Member Exchange
LMX tidak berpengaruh secara signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
terhadap OCB. Hasil penelitian diperoleh nilai 0,391
dengan nilai P-value (signifikan) sebesar
b. Pengaruh Komitmen Organisasional 0,032 lebih kecil dari 0,05, sehingga Leader
Terhadap Organizational Citizenship Member Exchange berpengaruh signifikan
Behaviour terhadap Kinerjapada karyawan Kospin Jasa
Hasil penelitian diperoleh nilai 1,351 Pekalongan. Menurut Schaufeli, dkk (2002)
dengan nilai P-value (signifikan) sebesar LMX yang berkualitas dapat meningkatkan
0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga keterlibatan kerja bawahan karena bawahan
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan akan lebih semangat, berdedikasi,berenergi,
terhadap Organizational Citizenship dan merasa waktu berlalu begitu cepat ketika
Behaviour pada karyawan Kospin Jasa mereka bekerja.
Pekalongan. Pada saat karyawan telah Salah satu yang harus diperhatikan oleh
memiliki komitmen yang tinggi terhadap para pemimpin adalah kualitas hubungan
perusahaan, maka karyawan tersebut dengan antara pemimpin dan karyawan. Teori yang
sepenuh hati memiliki kepuasan dalam mengatur hubungan antara pemimpin dan
bekerja, dan rela melakukan tindakan yang karyawan ini disebut Leader Member
bertujuan memajukan perusahaan. Hal Exchange atau yang lebih dikenal dengan
tersebut menunjukkan perilaku karyawan istilah LMX. Liden dan Maslyn (1998, p.50)
Organizational Citizenship Behaviour menyatakan bahwa perilaku yang
menjadi lebih baik. berhubungan dengan pekerjaan, menghormati
Komitmen organisasi merupakan keterampilan para pemimpin dan
identifikasi dan keterlibatan seseorang yang pengetahuan, kesetiaan kepada satu sama
relatif kuat terhadap organisasinya. lain, dan menyukai satu sama lain dapat
Komitmen organisasi adalah keinginan para berkontribusi untuk pengembangan LMX.
anggota organisasi untuk tetap Sistem kepemimpinan Leader Member
mempertahankan keanggotaan dalam Exhange dalam penerapannya dapat
organisasi dan bersedia melakukan usaha menghasilkan feedback antar individu tanpa
yang tinggi bagi pencapaian tujuan terpengaruh batas atau strata sosial.
organisasi. Pemimpin dan karyawan dapat
Hasil penelitian ini konsisten dengan berkomunikasi tanpa memandang senioritas
hasil penelitian yang dilakukan oleh dan jabatan sehingga dapat berdampak positif
Kurniawan, Albert. (2015), yang menyatakan terhadap perusahaan, yaitu berupa
bahwa komitmen organisasional berpengaruh peningkatan kinerja karyawan.
positif signifikan terhadap OCB. Sedangkan Keterkaitan antara Leader Member Exchange
hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian dengan kinerja ini telah dibuktikan oleh
yang dilakukan Arum Darmawati, dkk. beberapa ahli seperti Wang (2016) yang
(2013) menyimpulkan komitmen organisasi berpendapat bahwa Leader Member
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Exchange terkait secara positif dengan
Organizational Citizenship Behaviour. kinerja karyawan. Arsintadiani dan Harsono
(2002) juga telah membuktikan bahwa
Leader Member Exchange berpengaruh
secara positif terhadap kinerja karyawan.

36
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
d. Pengaruh Komitmen Organisasional (Widyaningrum, 2010). Apabila individu
Terhadap Kinerja Karyawan merasa perlakuan organisasi baik maka
Hasil penelitian diperolehnilai 1,296 mereka akan membalas dan meningkatkan
dengan nilai P-value (signifikan) sebesar kinerja melebihi permintaan minimum
0,022 lebih kecil dari 0,05, sehingga pekerjaannnya dengan membantu yang lain
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan dan organisasi, sebaliknya jika organisasi
terhadap Kinerja pada karyawan Kospin Jasa memandang tenaga kerja dalam jangka
Pekalongan.Komitmen organisasi merupakan pendek maka mereka akan membalas dengan
loyalitas karyawan terhadap organisasi dan hanya melakukan tugasnya saja dan
proses yang terus menerus dimana karyawan meminimalisasi perilaku OCB.
menunjukan dan mengekspresikan perhatian Gibson, et al (2011) berpendapat bahwa
atau hal yang penting terhadap organisasi. organizational citizenship Behaviour sangat
Karyawan yang memiliki komitmen penting dalam kelangsungan hidup
organisasi yang tinggi akan memberikan organisasi. Perilaku organisasional bisa
kontribusi yang besar kepada perusahaan memaksimalkan efisiensi dan produktivitas
karena mereka mau bekerja semaksimal karyawan maupun organisasi yang pada
mungkin dan berperilaku baik dalam akhirnya memberi kontribusi pada fungsi
mencapai tujuan perusahaan, maka komitmen efektif dari suatu organisasi
organisasi berpengaruh terhadap kinerja Hasil penelitian ini konsisten dengan
karyawan. hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini,
Hasil penelitian ini konsisten dengan Nur. (2016), yang menyimpulkan bahwa
hasil penelitian yang dilakukan oleh OCB berpengaruh positif signifikan terhadap
Penelitian Ghorbanpour, Dehnavi, Heyrani kinerja karyawan. Sedangkan hasil penelitian
(2014) yaitu komitmen organisasi memiliki ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
pengaruh positif yang signifikan pada kinerja Firman, et al. (2015) menyimpulkan
karyawan. Sedangkan penelitian Arizona, Organizational citizen behaviour
Riniwati Harahap (2013) mengatakan Secara berpengaruh positif namun tidak signifikan
parsial komitmen organisasional tidak terhadap kinerja karyawan.
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
e. Pengaruh Organizational Citizenship Berdasarkan hasil analisis data dan
Behaviour Terhadap Kinerja Karyawan pembahasan, maka dapat disimpulkan
Hasil penelitian diperoleh nilai 0,775 sebagai berikut:
dengan nilai P-value (signifikan) sebesar a. Leader member Exchange berpengaruh
0,017 lebih kecil dari 0,05, sehingga terhadap organizational citizenship
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan behavior karyawan Kospin Jasa
terhadap Organizational Citizenship Pekalongan.
Behaviour pada karyawan Kospin Jasa b. Komitmen organisasi berpengaruh
Pekalongan. Perilaku OCB merupakan salah terhadap organizational citizenship
satu bentuk dari adanya teori pertukaran behavior karyawan Kospin Jasa
sosial dimana terdapat rasa saling percaya Pekalongan.
dan imbal balik di antara kedua belah pihak,
yaitu karyawan dan perusahaan

37
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
c. Leader member Exchange berpengaruh Organizational Citizenship Behavior
terhadap kinerja karyawan Kospin Jasa (Studi pada Staf Administrasi
Pekalongan. Universitas Kristen Petra Surabaya)”.
d. Komitmen organisasi berpengaruh Artikel Penelitian. Universitas
terhadap kinerja karyawan Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa
Kospin Jasa Pekalongan. Timur.
e. Organizational Citizenship Behavior Amiruddin Prisetyadi. 2011. “Pengaruh
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Leader Member Exchange Terhadap
Kospin Jasa Pekalongan. Komitmen Organisasi pada PT. Midian
f. Leader member exchange berpengaruh Karya Pasuruan”. Jurnal Manajemen
tidak langsung terhadap kinerja Bisnis. Volume 1 No. 01. Edisi April
karyawan melalui organizational 2011.
citizenship behavior karyawan Kospin Arif Hidayat dan Ratna Kusumawati. 2014.
Jasa Pekalongan. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan
g. Komitmen organisasi berpengaruh tidak Kepuasan Kerja terhadap Organizational
langsung terhadap kinerja karyawan Citizenship Behavior (OCB) di PT.
melalui organizational citizenship Argamukti Pratama Semarang”. Artikel
behavior karyawan Kospin Penelitian. Universitas Wahid Hasyim
Jasa Pekalongan. Semarang.
Arizona Dika, Riniwati Harsuko, Harahap
5.2 Saran Nuddin.2013. “Analisis Pengaruh Gaya
Berdasarkan hasil analisis data dan Kepemimpinan,Motivasi Kerja dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan Komitmen Organisasional terhadap
sebagai berikut: Kinerja Pegawai”, Vol. I No. 1 pp 1-11.
1. Leader member Exchange berpengaruh Arsintadiani, D. dan M. Harsono. 2002.
terhadap organizational citizenship Pengaruh tingkat LMX terhadap
behavior karyawan Kospin Jasa Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja
Pekalongan. dengan Kesamaan Gender dan Locus of
2. Komitmen organisasi berpengaruh Control sebagai Variabel Moderator.
terhadap organizational citizenship Jurnal Perspektif. (2): 113-122.
behavior karyawan Kospin Jasa Asgari Ali, Abu Daud Silong, Aminah
Pekalongan. Ahmad dan Bahaman Abu Samah. 2008.
3. Leader member Exchange berpengaruh “The relationship between leader-
terhadap kinerja karyawan Kospin Jasa member exchange, organizational
Pekalongan. inflexibility, perceived organizational
4. Komitmen organisasi berpengaruh support, interactional justice and
terhadap kinerja karyawan organizational citizenship behaviour”.
Kospin Jasa Pekalongan. African Journal of Business
Management, Vol.2, No. 8.
6. DAFTAR PUSTAKA Bernardin, H. John, dan Joyce E.A Russel.
2003. Human resource management. (An
Adrie Oktavio. 2013. “Pengaruh Leader Experimental Approach International
Member Exchange dan Perceived Edition). Mc. Graw-Hill Inc. Singapore.
Organizational Support Terhadap

38
Economicus, Vol. 12 No. 1 - Juni 2018 e- ISSN: 2615 - 8078
Bhal. OC. 2006. Organizational Citizenship Morrow, K Settoon, R. P, Benett, N, &
Behavior: the good soldier syndrome. Liden, R. C. 2005. “Social Exchange in
Lexington, MA: Lexington Book. Organizations: Perceived Organizational
Dian Kartika dan Suharnomo. 2016. Support, Leader Member Exchange, and
“Pengaruh Pertukaran Pemimpin- Employee Reciprocity”. Journal of
Anggota (LMX) Terhadap Kinerja psychology, 81.
Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Dan Truckenbrodt. Yolanda B. 2002. Leader
Keterlibatan Karyawan Sebagai Variabel member exchange and commitment and
Mediasi (Studi Pada Hotel Bahari Inn organizational citizenship behavior.
Tegal)”. Diponegoro Journal of Journal of Acquisition Review
Management. Volume 5, Nomor 2, Quarterly.
Tahun 2016, Halaman 1-14. Organ, D.W., Podsakoff, P.M., &MacKanzie
Gibson, dkk. 2011. Organisasi : Perilaku, S,P,. 2006. Organizational citizenship
Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Behavior: Its nature, incidents, and
Alih Bahasa Djarkasih, Erlangga, conseqiences.London: Sage
Jakarta. Publications.
Harris, K.J. 2004. “An Examination on Wang, & Law . 2001. “The Linkage Role of
Multiple Predictors and Outcomes from LMX: A Mediating Effect of LMX on
Different Dimensions of LMX the Relationship between
Relationship Quality. Unpublished Phd Transformational Leadership and
Thesis. College of Business, The Florida Followers’ Performance, and OCB”.
State University. Journal of Management.
Hueryren Yeh, Dachuan Hong. 2012. “The Wulandari. 2015. “Pengaruh Kepuasan Kerja
Mediating Effect of Organizational dan Komitmen Organisasi Terhadap
Commitment on Leadership Type and Organizational Citizenship Behavior
Job Performance”. The Journal of Perawat Rumah Sakit Islam
Human Resource and Adult Learning, Yogyakarta”. Arttikel Penelitian.
Vol. 8, Num. 2, Taiwan.
Liden, Robert C., Raymond T. Sparrowe, dan
Sandy J.Wayne. 1997. “Leader Member
Exchange Theory: The Past and
Potential for the Future”. Journal
Personnel and Human Resources
Management. Vol.15.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi.
(Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk),Edisi.
Bahasa Indonesia, Yogyakarta: ANDI.
Mangkunegara, A. 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mathis, R., and Jackson, H. 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia. D.
Jimmy Sadeli, Penerj. Jakarta: Salemba
Empat.

39

Anda mungkin juga menyukai