Anda di halaman 1dari 36

MODEL PEMBELAJARAN “TEACHING FACTORY”

(TEFA) DENGAN JADWAL BLOK, UNTUK


MENJAWAB TANTANGAN INDUSTRI
MODEL PEMBELAJARAN “TEACHING FACTORY” (TEFA) DENGAN JADWAL
BLOK, UNTUK MENJAWAB TANTANGAN INDUSTRI
Oleh: Guru TKRO & Wakasek Kurikulum.
SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia,
maka SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang mempunyai komitmen untuk mewujudkan harapan
itu. Instruksi Presiden tersebut antara lain:

1. Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum dengan industry agar lulusan SMK


kompetensinya sesuai kebutuhan industry (link & match)
2. Meningkatkan jumlah dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SMK
3. Meningkatkan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga, Pemda, Dunia Usaha Dunia
Industri (DU-DI)
4. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK
5. Membentuk kelompok kerja pengembangan SMK (Komunitas Bismen).

Untuk mewujudkan hal itu maka Teaching Factory (TEFA) harus kita gunakan dalam
pembelajaran. Teaching Factory (TEFA) dapat terlaksana dan wajib dilaksanakan di SMK jika
didukung oleh:

1. Adanya TUK
2. Adanya LSP
3. Adanya Kelas Industri
4. Jadwal Blok.

Teaching Factory (TEFA) merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada
produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan nanti. Teaching
Factory (TEFA) adalah model pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga
sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industri. Dengan proses pembelajaran Teaching
Factory (TEFA), peserta didik dapat belajar dan menguasai keahlian dan keterampilan sesuai
dengan kompetensinya masing-masing yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standard kerja
industri sesungguhnya. Produk-produk yang dibuat oleh peserta didik sebagai proses belajar pun
dapat dipasarkan ke masyarakat sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi biaya
operasional sekolah untuk praktik pembelajaran.
Supaya Teaching Factory (TEFA) dapat dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang,
maka untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah kita
terapkan jadwal blok. Dalam penyusunan jadwal blok digunakan tahapan-tahapan dalam
penyusunanya, yaitu:
TAHAPAN PENYUSUNAN JADWAL BLOK
PADA KOMPETENSI KELAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN ( TKRO )

1. Analisis Struktur Kurikulum


dan jam Pelajarn

6. Analisis Kebutuhan Peralatan Utama


dan Ruang/Area Praktik

2. Menghitung Minggu Efektif

5. Penentuan Kelompok atau Section per-


Mata Pelajaran

3. Penentuan Rasio Pembelajaran

4. Penyusunan Jam Pembelajaran Struktur


Implementasi

1. Analisis struktur kurikulum dan jam pelajaran di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang
adalah dengan menghitung jam pembelajaran mata pelajaran Nasional dan Kewilayahan
(AB) dalam satu minggu:
ALOKASI JAM PELAJARAN DAN PENGAJAR
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (1289)
SMK NEGERI 2 KABUPATEN TANGERANG
Semester : V (lima)
Tahun Pelajaran 2024/2025

Durasi Jml Jml


No. Program / Mata Pelajaran Pengajar Kode
Waktu Kelas Jam
I. Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 9
2 Pendidikan Pancasila dan
2 3 6
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 2 3 6
4 Matematika 4 3 12
5 Bahasa Inggris 4 3 12
Jumlah 15 3 45
III Kelompok C (Peminatan)
C.3 Kompetensi Keahlian TKR
6 Pemeliharaan Mesin Kendaraan
8 3 24
Ringan
7 Pemeliharaan Sasis dan Pemindah
8 3 24
Tenaga Kendaraan Ringan
Pemeliharaan Listrik Kendaraan
8 8 3 24
Ringan
9 Produk Kreatif dan KWH 8 3 24

Jumlah 32 3 96

Kemudian menghitung jam Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan
Kompetensi Keahlian (C3), seperti dibawah ini:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
DIGITALISASI TEACHING FACTORY

SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG


TAHUN 2024
1. Kondisi pembelajaran TEFA saat ini
(Jelaskan pembelajaran Tefa saat ini di sekolah bapak/ibu saat ini)

Kondisi saat ini


- Tahun mulai tefa dan perkembangannya
TEFA SMKN 2 Kab. Tangerang dimulai pada Akhir Tahun 2023 tepatnya bulan November 2023 yang bekerjasama
dengan PT Aero Trans Tangerang. PT Aero Trans merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak
dibidang Transportasi dan perbengkelan yaitu Starbeng.

- Apakah Tefa berproduksi aktif dan Omsetnya stabil (Jelaskan)


TEFA SMKN 2 untuk saat ini berjalan dengan baik dan berproduksi aktif dengan omset yang stabil.

- Produk atau Jasa (Sebutkan)


TEFA SMKN 2 bergerak dibidang jasa perawatan dan perbaikan kendaraan dengan jumlah teknisi 2 orang dan
dibantu 1 orang admin.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


1. Kondisi pembelajaran TEFA saat ini (Lanjutan)
(Jelaskan pembelajaran Tefa saat ini di sekolah bapak/ibu saat ini)

Kondisi saat ini


- Pembelajaran (Jelaskan)
a. Modul-modul pembelajaran Tefa yang dimiliki
b. Rencana peningkatan softskill siswa
Pelaksanaan pembelajaran Tefa SMKN 2 Kabupaten Tangerang menggunakan 4 Model Pembelajaran Yaitu :
1. Dual sistem
2. CBT
3. PBET
4. Tefa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


1. Kondisi pembelajaran TEFA saat ini (Lanjutan)
(Jelaskan pembelajaran Tefa saat ini di sekolah bapak/ibu saat ini)

Kondisi saat ini


- Proses bisnis Tefa (Jelaskan)
Proses bisnis Tefa SMKN 2 bekerjasama dengan AERO Trans, dimana proses bisnis ini merupakan bisnis dibidang
jasa perawatan kendaraan dan penjualan part kendaraan.

- Keterlibatan siswa dalam pembelajaran Tefa (Jelaskan)


Tefa SMKN 2 Kab. Tangerang melibatkan siswa jurusan TKRO, OTKP dan AKL. Untuk teknisi melibatkan siswa
jurusan TKRO sedangkan untuk bagian admin melibatkan siswa jurusan AKL dan OTKP.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


1. Kondisi pembelajaran TEFA saat ini (Lanjutan)
(Jelaskan pembelajaran Tefa saat ini di sekolah bapak/ibu saat ini)

Kondisi saat ini


- Struktur organisasi pengelolaan Tefa (Foto SK pengelola)
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah (Dr. H. Kamsono, M. Pd.)
Pengarah : Wakasek
Ketua : Dedi Purwanto
Sekertaris : Uswatun Hasanah
- Dokumentasi Tefa yang dimiliki Sekolah
Bendahara : Evi Indrasari

Pembelajaran Tefa Produksi Bangunan Tefa Peralatan Tefa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


2. Analisis/Riset Pasar
(Uraian terkait analisis pasar di sekitar SMK bapak/ibu)

1. Potensi di wilayah sekolah


2. Potensi pasar yang akan menjadi target
3. Daya dukung (sumberdaya yang dimiliki sekolah)
4. Perhitungan nilai ekonomis
5. Keberlanjutan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


3. Rencana pengembangan Digitalisasi tefa
Jelaskan tujuan dan manfaat pengembangan produk Digitalisasi tefa di SMK Bapak/ibu

Ruang Lingkup
1. Pengembangan pembelajaran yang berkualitas
2. Pemenuhan Peralatan
3. Pemenuhan Bangunan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Terima kasih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


SMKN 2
KAB. TANGERANG

PETA JALAN
PENGEMBANGAN SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG
SEBAGAI SMK PUSAT KEUNGGULAN

5 TAHUN PELAJARAN (2023-2028)


SELAYANG PANDANG
SMKN 2 KAB. TANGERANG

Alamat : Jl.Raya Mauk KM.12 Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten 15330 Telepon : (021)
02159376392 NPSN : 20607835 Website : www.smkn2abtangerang.sch.id
PROFIL SEKOLAH

116 GURU/TENAGA PENDIDIK

42 TENAGA KEPENDIDIKAN

72 ROMBEL/KELAS

3332 PESERTA DIDIK


Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar VISI
Pancasila
PENDIDIKAN VOKASI

Beriman,
bertakwa kepada Berkebinekaan
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Global
Mewujudkan pendidikan
vokasi sebagai kekuatan
ekonomi nasional melalui
Mandiri
Bergotong-
Royong
peningkatan kompetensi
PELAJAR
PANCASILA
peserta didik yang selaras
dengan dunia industri,
dunia usaha, dan dunia
Bernalar Kreatif kerja.
Kritis
VISI SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG
“ Visi SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang
adalah “Terwujudnya Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan untuk melahirkan manusia
yang mampu mengembangkan diri pada
kehidupan global selaras dengan
peningkatan kualitas lingkungan dan
berakhlak mulia”.
MISI SMKN 2 KABUPATEN TANGERANG
1) Melaksanakan pembelajaran berstandar industri nasional dan internasional
2) Meningkatkan sumber daya manusia yang handal;
3) Meningkatkan mutu pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi;
4) Meningkatkan kualitas hubungan dengan masyarakat dan dunia usaha/dunia
industri;
5) Meningkatkan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pengembangan diri;
6) Meningkatkan kegiatan keagamaan;
7) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah;
8) Menciptakan suasana kerja yang nyaman serasi dan harmonis yang didukung
oleh rasa kekeluargaan;

6
5 TAHUN BERTRANSFORMASI MENJADI SMK PUSAT KEUNGGULAN

TAHAP 5
TAHAP 4 Memiliki kerja sama
yang menyeluruh,
Memilik 8 ruang
mendalam dan
Lingkup kerja sama
TAHAP 3 berkelanjutan

TAHAP 2 Memiliki 5-7 ruang lingkup


kerja sama - produksi melayani
pesanan dari industri
TAHAP 1 Memiliki 3-5 ruang lingkup - produksi melayani
kerja sama konsumen
Memiliki 1-3 ruang lingkup Sertifikasi guru secara
- produksi barang
Kerja sama kerja sama keseluruhan.
Kompetensi guru kejuruan, Guru normatif & adaptif dengan standar
dengan DUDI fasilitas sekolah dan terintegrasi dg nasional
Kompetensi guru kejuruan, kurikulum (termasuk kosentrasi keahlian dan - Menjadi rujukan
fasilitas sekolah dan pembelajaran berbasis teaching factory
Kompetensi guru kejuruan, bagi sekolah lain
kurikulum (termasuk proyek & budaya kerja)
fasilitas sekolah dan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran berbasis proyek
kurikulum (termasuk DUDI
Keselarasan pembelajaran berbasis
& budaya kerja) sesuai
dengan kebutuhan DUDI
dengan DUDI proyek & budaya kerja)
belum sepenuhnya sesuai
dengan kebutuhan DUDI

Keterserapan
10-20% 20-40% 40-60% 60-80% >100%
lulusan di DUDI
KONDISI IDEAL YANG INGIN DI CAPAI 5 TAHUN MENDATANG

Meningkatnya
sarana praktik
Meningkatkan Meningkatnya Tercapainya Peserta Didik
Mewujudkan hasil mutu Kompetensi digitalisasi dalam melalui Terpenuhinya
profil pelajar modul menjadi katalis
pendidikan dan Guru agar segala aspek di pembangunan perubahan
Pancasila dan /renovasi ruang ajar/buku bagi
link and match dapat SMKN 2 Kabupaten bagi satuan
lulusan dan pembelian pembelajaran
dengan mendukung Tangerang pendidikan lain
berstandar Industri/Iduka perubahan di peralatan kompetensi
DUDI berstandar holistik
SMKN 2
Kabupaten industri
Tangerang
POTENSI WILAYAH DAN HUBUNGAN
INDUSTRI

Potensi wilayah merujuk pada sumber daya alam, manusia, infrastruktur,


dan kondisi geografis suatu daerah yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan industri. Kabupaten Tangerang, yang terletak
di Provinsi Banten, dikenal dengan kota seribu industri, memiliki potensi
wilayah yang dapat mendukung perkembangan dan sinergi antara industri
dengan SMKN 2 Kabupaten Tangerang. Beberapa faktor potensial
yang dapat disinergikan antara lain:

6
POTENSI WILAYAH DAN HUBUNGAN INDUSTRI

Program prakerin di sekolah pusat keunggulan dirancang


KEGIATAN PRAKERIN untuk memperluas pemahaman siswa tentang teori yang
dipelajari di dalam kelas melalui aplikasi langsung di dunia nyata.

Perekrutan siswa yang memiliki keahlian unggul dan potensi kerja


RECRUITMENT LULUSAN yang tinggi dari sekolah pusat keunggulan untuk memenuhi
kebutuhan industri dan memberikan kontribusi positif dalam dunia kerja.

SERTIFIKASI KOMPETENSI PENDIDIK Meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik


DAN TENAGA PENDIDIK

pendekatan pembelajaran di SMK pusat keunggulan yang melibatkan


TEACHING FACTORY DAN simulasi industri dengan fokus pada praktik kerja nyata untuk mempersiapkan
UNIT PRODUKSI siswa menjadi tenaga kerja yang siap pakai.

praktisi industri yang diundang untuk memberikan wawasan dan


GURU TAMU pengalaman langsung kepada siswa.
POTENSI WILAYAH DAN HUBUNGAN INDUSTRI

Kegiatan dimana siswa mengunjungi perusahaan-perusahaan terkemuka


KUNJUNGAN INDUSTRI untuk mendapatkan wawasan praktis tentang proses produksi, teknologi
terkini, dan lingkungan kerja di industri yang relevan.

Program dimana guru dan siswa bekerja sama dalam lingkungan industry
MAGANG PENDIDIK DAN untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperluas pemahaman
PESERTA DIDIK praktis siswa tentang dunia kerja.

Pengintegrasian komponen-komponen kurikulum yang relevan dengan


PENYELARASAN KURIKULUM kebutuhan industri, perkembangan teknologi, dan harapan masyarakat,
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.

Kolaborasi antara perusahaan mitra dan sekolah untuk melaksanakan


PROGRAM CSR kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan memberikan
pengalaman praktis kepada siswa.
5 RENCANA STRATEGIS MENCAPAI KONDISI IDEAL

1.Program Pembelajaran Unggul

2. Perubahan Menyeluruh Aspek Pendidikan diSekolah

3. Mewujudkan 8 (Delapan) Poin Paket LINK& MATCH

4. Pengembangan Teaching Factory

5. Menjadi Pusat Keunggulan dan Rujukan Bagi Sekolah lain


1.MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN UNGGULAN
1. Berpedoman Kepada Hasil Penyelarasan Kurikulum Bersama Iduka
2. Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kewirausahaan
3. Pembelajaran Berbasis Sekolah dan IDUKA (Dual Based)
4. Menyediakan Bahan Ajar (Konvensional dan Digital)
5. Implementasi Platform Teknologi Dalam Proses Pembelajaran
6. Melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Siswa oleh LSP-P1
7. Pembelajaran Berbasis TEFA bersama IDUKA
8. Penerapan Budaya Kerja IDUKA
9. Penyaluran dan Rekruitmen Lulusan serta Pemanfaatan Fasiltas Bersama

10
2. PERUBAHAN MENYELURUH ASPEK PENDIDIKAN DI SEKOLAH
ASPEK Situasi Sekarang Arahan Perubahan

Ekosistem • Sekolah sebagai tugas • Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan


• Pimpinan sebagai pengatur • Pimpinan memberikan pelayanan
• Manajemen sekolah terlalu administratif • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
• Keterlibatan DUDI yang masih minim • Keselarasan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI

Guru • Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum


• Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
• Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya • Pelatihan guru berdasarkan praktik lapangan sesuai dengan
• Pelatihan guru berdasarkan teori kebutuhan DUDI

Pedagogi • Pembelajaran berorientasi pada siswa


• Siswa sebagai penerima pengetahuan
• Pembelajaran memanfaatkan teknologi
• Fokus kepada kegiatan tatap muka
• Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur
• Pembelajaran yang menyesuaikan dinamika dan standar DUDI

• Perkembangan linear • Perkembangan fleksibel berdasarkan masukan dari DUDI


Kurikulum • Kurikulum berdasarkan konten • Kurikulum berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan DUDI
• Fokus hanya kepada hard skills • Fokus kepada soft skills dan karakter kesiapan kerja
• Pelatihan vokasi dipimpin oleh pemerintah • Pelatihan vokasi dipimpin oleh DUDI
• Durasi praktik kerja yang minim • Durasi praktik kerja yang lebih panjang
• Penilaian dengan indikator yang mendorong link and
Sistem match dengan DUDI
Penilaian • Penilaian bersifat sumatif/ menghukum
• Penilaian bersifat formatif/ mendukung
3. MEWUJUDKAN 8 (DELAPAN) POIN PAKET LINK & MATCH
Keterlibatan DUDI di segala aspek penyelenggaraan pendidikan Vokasi.
1 2 3
Kurikulum disusun bersama Pembelajaran berbasis Jumlah dan peran
dan berstandar DUDI. project riil dari DUDI (PBL) guru/pengajar dari DUDI
(Penguatan aspek softskills dan sejak awal, (Memastikan ditingkatkan secara signifikan.
karakter keberkerjaan untuk hardskills akan disertai (sampai minimal mencapai 50
melengkapi aspek hardskills softkills dan karakter jam/semester)
yang sesuai kebutuhan DUDI.) kesiapan kerja yang kuat)

4 5 6
Magang/praktek Sertifikasi Kompetensi yang Guru secara rutin
kerja industri sesuai standar dan mendapatkan update
kebutuhan DUDI teknologi dan training
(Prakerin) minimal 1 (bagi lulusan dan bagi
semester. Guru) dari DUDI.

7 8
Riset Terapan yang bermula
dari kasus atau kebutuhan
nyata di DUDI dan masyarakat Komitmen serapan
(sebagai basis Teaching
Industry/Teaching Facfory, lulusan oleh DUDI.
berkolaborasi dengan DUDI dan
stakeholder.)
4. PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
Keterlibatan DUDI di segala aspek penyelenggaraan pendidikan Vokasi.

1 2 3

Kolaborasi dengan Pemilihan Program Fasilitas dan


Industri Kejuruan Perangkat serta
Update teknologi

4 5 6

Guru dan Kurikulum Evaluasi dan


Instruktur yang Terintegrasi Sertifikasi
Berkualitas Keahlian
5. Menjadi Pusat Keunggulan dan Rujukan Bagi Sekolah lain

Dengan memiliki reputasi yang baik dan program


pendidikan yang unggul, SMKN 2 Kabupaten Tangerang
dapat berperan sebagai pusat pengembangan dan
pembaruan dalam bidang pendidikan kejuruan atau vokasi
khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang, serta
mengimbaskan prakik baik bagi sekolah lain.
Proses Pembentukan SMKN 2 Kabupaten Tangerang Sebagai SMK PK Dalam 5 Tahun

Capaian 7 paket kerja sama


di akhir tahun pertama

Pengembangan Kelayakan
Akselerasi Penguatan Teaching
Minimal 4 Peningkatan Pengembangan
Pelatihan Guru Factory, Peningkatan SMKN 2 Kabupaten
Ruang Sarana SarPras dan
Kejuruan Lingkup Prasarana Tangerang sebagai
Pengembangan Minimal 5 pemberi sertifikat
Kerja sama Lingkup Kerja Sama DUDI
DUDI Pengajar

Pengukuran Kinerja:
● Persentase
Terkondisi 5 tahun Keterserapan
Terkondisi 5 tahun Lulusan di
pengelolaan sekolah pengelolaan sekolah
Industri
(termasuk sarpras) (termasuk sarpras) ● Median Gaji
menghasilkan menghasilkan Lulusan SMK
pengembangan yang pengembangan yang ● Kurikulum yang
berpotensi. berpotensi. singkron dengan
DUDI (PBL)
Koordinasi dengan
Pemda
Dukungan dari Pemda (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
Menjadi penyedia Mengembangkan program Memberi masukan Opsional:
Analisis Sarpras
Peran DUDI pelatihan Praktik Kerja Industri sertifikasi pemberian
yang diharapkan beasiswa
Memberi masukan Menghadirkan Komitmen penyerapan Menjadi mitra dan donasi
kurikulum pengajar dari industri lulusan Teaching Factory sarpras
Target >> Output & Outcome Peta Jalan Melalui 5 Rencana Strategis
Lulusan yang Kompeten & Siswa Branding yang kuat, SDM dengan mindset
Terampil >> Ijazah + Sertifikat
>> Memiliki Passion dan Visi diminati masyarakat (input) kreatif & inovatif
Kompetensi + Portofolio Project
& Industri (output) Leadership yang kuat
+ Bahasa Asing + Softskills
(Keterserapan tinggi) >> Siswa
Bekerja, Melanjutkan Studi, jadi Berprestasi IPTEK, ORSENI
Wirausaha Tangguh
GuruTer-Sertifikasi /
Kompetensi
Kurikulum yang Adaptif,
Fleksibel >> porsi yang dapat
disusun mandiri – bersama Pengajar Tamu Expert
DUDI (Industri) >>
minimal 20%
Pembelajaran Berbasis
Project dari Industri Humas & Networking

Riset Terapan >> output :


Produk Nyata, di-hilir-kan Kewirausahaan Tangguh Magang / Praktek Kerja
Industri min 1 Semester
Career Center >> Link
(Pasar/Masyarakat) >> Rekayasa dan Inovasi
(Siswa dan Guru) & Match
Teaching Factory/Industry
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
>> Project-project >> BLUD Berbasis Link and Match >> Industri & Dunia Kerja
Profesional
Infrastruktur, Sarpras & Peralatan/Fasilitas yang memadai >> BERBASIS seluruh aspek di atas ini
Jika Target >> Output & Outcome Peta Jalan Memalui 5 Rencana Strategis Tercapai

=
(“sudah Link” & “sudah Match”)
Manfaat untuk Pemerintah Daerah Jika Rencana Strategis Tercapai

Membuat
pembelajaran Mendorong Menjadi daerah
Mempercepat potensi rujukan praktik
Meningkatkan lebih menarik, Efek multiplier peningkatan
kompetensi dari SMKN 5 ekonomi lokal baik dalam
menyenangkan mutu
SDM Satuan Kabupaten dari pengembangan
dan sesuai pendidikan di
Pendidikan kebutuhan Tangerang ke pengembangan SMK Pusat
daerah SMK di daerah Keunggulan
SMK lainnya
DUDI
TERIMA KASIH.
Disampaikan Oleh :
Dr. H. Kamsono, M.Pd.
Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang

Anda mungkin juga menyukai