Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan penddidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan
terdiri dari Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar
Penilaian Pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) merupakan kerangka acuan utama SMK Negeri 1
Tanjungpandan dalam mengembangkan Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan tahun pelajaran
2020/2021.
Pendidikan Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta ketrampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti jenjang pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta
mengembangkan keahlian dan ketrampilan,mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai
bidang keahlianya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,memiliki etos kerja yang tinggi,
dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan
mengembangkan diri.
SMK Negeri 1 Tanjungpandan sebagai bagian dari Pendidikan Menengah Kejuruan dalam
rangka menjalankan pilar kedua pendidikan yaitu peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,
berupaya mengembangkan diri untuk menjadi model bagi sekolah-sekolah di kabupaten Belitung.
Sebagai indikator kinerja kunci minimal dalam menerapkan Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
kurikulum yang dilaksanakan haruslah dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi, kebutuhan dunia usaha dan dunia industri agar para lulusannya
mampu bersaing secara lokal, nasional maupun global.
 Kondisi Objektif SMK Negeri 1 Tanjungpandan
Berikut ini kondisi objektif di SMK Negeri 1 Tanjungpandan :
Kondisi nyata.
 Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 1 (satu) kelas 10, 1 (satu) kelas 11 dan 1
(satu ) kelas 12 ,sehingga jumlah seluruh kelas adalah 3 kelas.
 Ruang kelas untuk Paket Keahlian Akuntansi sebanyak 3 ruang.
 Setiap kelas/rombel memiliki peserta didik rata-rata 30 - 36 siswa.
 Jumlah guru mata pelajaran produktif/kejuruan 4 orang, masing-masing memiliki
kompetensi bidang keahlian yaitu Teknik Informatika dan Sarjana komputer.

1
 Paket Keahlian juga memiliki 1 (Satu) ruang Lab dan satu ruangan Bengkel. Yang
kondisinya cukup ideal
 Jumlah dan jenis peralatan praktik sudah sesuai dengan kebutuhan.
 Tidak melakukan pengelolaan dana operasional sendiri.
Kondisi ideal.
 Jumlah peserta didik dalam satu rombel 32 siswa.
 Harus memiliki petugas laboran untuk setiap ruang praktik.
 Ruang praktik ber-ac, lantai keramik bersih/karpet, ventilasi tertutup,
 Ragam dan jumlah alat / mesin kantor sesuai kebutuhan pembelajaran.
 Printer minimal 5 unit
 Mengelola dana taktis operasional paket keahlian.
Potensi dan karakteristik SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
 Karakteristik Paket Keahlian Teknik Jaringan dan Komputer, merupakan program keahlian
bidang Teknologi
 Memiliki 2 ruang Lab. dengan ukuran yang cukup besar/memadai
Berdasarkan hal tersebut diatas maka Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan telah
menyesuaikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta Perguruan Tinggi yang relevan untuk
menjawab tantangan globalisasi sehingga lulusan SMK Negeri 1 Tanjungpandan mempunyai daya
saing tinggi untuk mengisi dunia kerja sesuai dengan kompetensinya.

B. Landasan
Penyusunan Kurikulum SMK negeri 1 Tanjungpandan tahun pelajaran 2020/2021 berlandaskan
pada :
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum dan lampirannya (I sampai dengan V).
5) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan
6) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
Tentang KTSP pada DIKDASMEN
7) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
Tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada DIKDASMEN

2
8) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
Tentang Kegiatan Kepramukaan pada DIKDASMEN
9) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Tentang Peminatan pada DIKMEN
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada DIKDASMEN
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar pada DIKDASMEN
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada DIKDASMEN
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik pada DIKDASMEN
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 020 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 021 Tahun 2016 Tentang
Standar isi
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 022 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses
17) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 023 Tahun 2016Tentang
Standar Penilaian
18) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 024 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar
19) Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep.
195/Men/IV/2007 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Jasa Perusahaan Sub Sektor Jasa Perusahaan Lainnya Bidang Jasa Akuntansi
Keuangan dan Lembaga
20) PERMEN Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
21) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan NOMOR 27/D.D2/KR/2020
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
Kurikulum SMK Negeri 1 Tanjungpandan tahun pelajaran 2020/2021 disusun dengan tujuan
untuk memberikan pedoman arah dan teknis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMK
Negeri 1 Tanjungpandan tahun pelajaran 2020/2021 pada Paket Keahlian Teknik Komputer dan
jaringan bagi guru dan peserta didik.

3
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah.


Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berahklak mulia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab;
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami
dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup, dengan cara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkugan hidup, serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
Tujuan Khusus :
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya;
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi;
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang dipilih;

B. Visi SMK Negeri 1 Tanjungpandan.


TERWUJUDNYA SEKOLAH YANG UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, MANDIRI, BERAKHLAK MULIA,
BERWAWASAN LINGKUNGAN BERDASARKAN IPTEKS DAN IMTAQ.
C. Misi SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
1. Melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk menghasilkan SDM yang unggul dan
kompetitif sesuai dengan IPTEKS dan IMTAQ.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa entrepreneurship dan professional sesuai dengan
kebutuhan DU/DI serta Pembangunan Nasional pada umumnya.

3. Membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia, bertanggung jawab terhadap diri dan
lingkungannya, serta mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan.

4. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, asri, bersih, sehat serta ramah lingkungan.

4
D. Tujuan SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
1. Menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil, berakhlak mulia dan bertanggung jawab
terhadap kemajuan bangsa.

2. Membentuk tenaga kerja yang terdidik dan professional serta kompetitif.

3. Membina dan melatih peserta didik untuk menjadi entrepreneurship yang unggul dalam
persaingan global.

4. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menguasai IPTEKS sebagai faktor
unggulan dalam pembangunan nasional.

5. Menghasilkan lulusan yang mandiri, berwawasan lingkungan dan siap memasuki dunia kerja.

Sedangkan tujuan Paket keahlian Teknik Komputer dan jaringan adalah membekali peserta
didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten;

Tujuan program keahlian Teknik Komputer dan jaringan adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :

1. Menginstal Perangkat komputer personal dan menginstall sistem operasi dan aplikasi
2. Menginstalisasi perangkat jaringan berbasis Lokal.
3. Menginstalisasi perangkat jaringan berbasis luas
4. Merancang bangun dan mengadministrasi jaringan berbasis luas

BAB III

5
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM


a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang
akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
i. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di
masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
ii. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya
tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
iii. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang
sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlangan akademik.

6
iv. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta
didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
b. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam
bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3.Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; dan
4.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

B. STRUKTUR KURIKULUM
Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

7
Kompetensi Inti dan Kompetesi Dasar Kurikulum 2013 Revisi SMK Negeri 1 Tanjungpandan
Tahun Pelajaran 2020/2021 .

Anda mungkin juga menyukai