Anda di halaman 1dari 35

1

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA PELAYANAN


PUBLIK PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I

JUDUL
OPTIMALISASI PELAYANAN SERTIFIKASI WAKAF
DI KABUPATEN BEKASI

Oleh:
ASEP ZAELANI MN
NIP. 198008132009011013
PENATA TK. 1 / III D
PENYELENGGARA ZAKAT DAN WAKAF
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BEKASI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG
TAHUN 2023
2

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Rancangan Aksi


Perubahan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun 2023:
Nama : Asep Zaelani MN
NDH : 04
NIP/Angkatan : 198008132009011013
Jabatan : Penyelenggara Zakat dan Wakaf
Unit Kerja : Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
Judul Aksi Perubahan : Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Wakaf di
Kabupaten Bekasi

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Rancangan Aksi Perubahan


Pelatihan Kepemimpinan Pengawas pada hari Senin tanggal Lima Belas bulan
Juni tahun 2023 bertempat di Balai Diklat Keagamaan Bandung.

Bandung, 15 Mei 2023


Mentor, Coach,

H. Asnawi, S. Ag Dra. Hj. Lela Rochmatin Emod, M.M.Pd.


NIP. 197110082000121004 NIP. 196609151988012001
3

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Rancangan Aksi


Perubahan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun 2023:
Nama : Asep Zaelani MN
NDH : 04
NIP/Angkatan : 198008132009011013
Jabatan : Penyelenggara Zakat dan Wakaf
Unit Kerja : Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
Judul Aksi Perubahan : Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Wakaf di
Kabupaten Bekasi
Telah diujikan pada Seminar Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas pada hari Senin tanggal Lima Belas bulan Juni tahun 2023 bertempat
di Balai Diklat Keagamaan Bandung.

Bandung, 15 Mei 2023


Mentor, Coach,

H. Asnawi, S. Ag Dra. Hj. Lela Rochmatin Emod, M.M.Pd.


NIP. 197110082000121004 NIP. 196609151988012001

Penguji,

Dr. H. Aguslani Mushlih


NIP.
4

FORMULIR PERSETUJUAN ATASAN LANGSUNG / MENTOR


PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN I TAHUN 2023

1. Nama : Asep Zaelani MN


NDH : 04
NIP/Angkatan : 198008132009011013
Jabatan : Penyelenggara Zakat dan Wakaf
Unit Kerja : Kementerian Agama Kabupaten Bekasi

2. Nama Mentor : H. ASNAWI


NIP : 197110082000121004
Jabatan : Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bekasi
Judul Aksi Perubahan : Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Wakaf di
Kabupaten Bekasi

Disetujui oleh:
Atasan Langsung / Mentor

H. Asnawi, S. Ag
NIP. 197110082000121004
5

Formulir Coaching
No Coach No Coachee
1 Nama Hj. Lela Rohmatin Emod 1 Nama Asep Zaelani MN
2 NIP 196609151988012001 2 NIP 198008132009011013
3 Pangkat/Gol Pembina / IV A 3 Pangkat/Gol Penata Tk.1 / III D
4 Jabatan Widyaiswara 4 Jabatan Penyelenggara Zakat
dan Wakaf
5 Unit Kerja BDK Bandung 5 Unit Kerja Kementerian Agama
Kabupaten Bekasi

Periode Hambatan Ket.


No Kegiatan Output
waktu Internal eksternal
1
2
3
4
5
Permasalahan Tindak lanjut

Saran coach

Rencana Aksi Target Waktu

Bandung, 2023
Coach, Coachee,

Dra. Hj. Lela R. E, M.M.Pd. Asep Zaelani


6

Formulir Mentoring
No Coach No Coachee
1 Nama H. Asnawi 1 Nama Asep Zaelani MN
2 NIP 197110082000121004 2 NIP 198008132009011013
3 Pangkat/Gol Pembina / IV A 3 Pangkat/Gol Penata Tk.1 / III D
4 Jabatan Kepala Kantor 4 Jabatan Penyelenggara Zakat
dan Wakaf
5 Unit Kerja Kementerian Agama 5 Unit Kerja Kementerian Agama
Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi

Periode Hambatan Ket.


No Kegiatan Output
waktu Internal eksternal
1
2
3
4
5
Permasalahan Tindak lanjut

Saran coach

Rencana Aksi Target Waktu

Bandung, 2023
Mentor, Coachee,

H. Asnawi Asep Zaelani


7

DAFTAR ISI

Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
FORMULIR PERSETUJUAN RENCANA AKSI PERUBAHAN
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
II. Profil Kinerja Organisasi
A. Visi dan Misi Organisasi
B. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi
C. Capaian KInerja Pelayanan
D. Tugas dan Fungsi Project Leader
III. Analisis Masalah
A. Analisis permasalahan kinerja organisasi
1. Kondisi saat ini dan faktor penyebabnya
2. Kondisi yang diharapkan
B. Analisis stakeholders
IV. Strategi Penyelesaian Masalah
A. Terobosan inovasi
B. Tahapan kegiatan (milestone)
C. Peta Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi
1. Tim kerja dan jejaring kerja
2. Pemanfaatan dan pengelolaan stakeholders
D. Manajemen mutu dan time schedule
REFERENSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004, disebutkan bahwa fungsi
wakaf adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk kesejahteraan umum. Lembaga wakaf sebagai
pranata keagamaan yang memiliki potensi dan manfaat ekonomi itu perlu dikelola
secara efektif dan efisien. Wakaf terbukti telah banyak berkontribusi terhadap
pembangunan pendidikan, kesehatan dan ekonomi lainnya.
Untuk itu, Pemerintah telah mengambil langkah nyata dalam mendukung
pengelolaan wakaf yang profesional, transparan, dan akuntabel dengan kebijakan
yang komprehensif. Semuanya bertujuan agar pengelolaan wakaf benar-benar
berjalan sesuai dengan syariat. Di saat bersamaan, permasalahan perwakafan juga
semakin beragam dan kompleks. Hal inilah yang mendorong lahirnya regulasi
turunan perwakafan.
Tidak berhenti dengan terbitnya regulasi perwakafan, Kementerian Agama
juga memastikan regulasi tersebut dikenali, dipahami dan dilaksanakan secara
benar oleh masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan pengawasan secara
terus menerus.
Di antara yang terpenting dalam regulasi wakaf adalah pengamanan aset
wakaf itu sendiri dan peran nazhir sebagai pengelola harta benda wakaf.
Pengamanan aset wakaf ini menjadi tugas nazhir. Karenanya nazhir mendapat
pembinaan dari Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Dalam rangka pembinaan nazhir, Kementerian Agama dan BWI harus
proaktif untuk mendaftar nazhir yang sudah ada di masyarakat, meliputi nazhir
perseorangan, organisasi dan badan hukum. Tugas nazhir antara lain: melakukan
9

pengadministrasian harta benda wakaf, mengelola dan mengembangkan harta


benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya, mengawasi dan
melindungi harta benda wakaf, dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan
Wakaf Indonesia.
Tugas pengadministrasian harta benda wakaf meliputi pendaftaran harta
benda wakaf dari nazhir kepada Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).
PPAIW atas nama nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada instansi yang
berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak Akta Ikrar Wakaf (AIW)
ditandatangani. Kemudian, instansi berwenang menerbitkan bukti pendaftaran
harta benda wakaf hingga berupa sertifikat. Sertifikat wakaf ini adalah bentuk dari
pengamanan aset wakaf yang sangat kuat secara hukum.
Sementara itu, untuk efektivitas pembinaan, BWI harus melakukan
pendataan dan pendaftaran nazhir terlebih dahulu. Hal ini sesuai tugas dan
wewenang BWI, antara lain: melakukan pembinaan nazhir, melakukan pengelolaan
dan pengembangan harta benda wakaf, memberikan persetujuan atas perubahan
peruntukan dan status harta benda wakaf, memberhentikan dan mengganti nazhir,
memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf, serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan di
bidang perwakafan.
Di Kabupaten Bekasi terdapat 2.118 bidang tanah wakaf (pendataan 2021).
Dari jumlah tersebut, tanah wakaf yang sudah bersertifikat wakaf sebanyak 800
bidang. Yang sudah ber-AIW dan belum bersertifikat wakaf sebanyak 847 bidang.
Yang belum ber-AIW dan belum bersertifikat wakaf sebanyak 471 bidang. Jadi total
tanah wakaf yang belum bersertifikat sebanyak 1.271 bidang.
Dari data tersebut, nampak bahwa masih banyak tanah wakaf yang belum
bersertifikat dan belum ber-AIW. Alasannya, cukup beragam. Bisa karena
10

ketidaktahuan masyarakat, atau rumitnya proses pengurusan AIW dan sertifikat


wakaf, maupun tidak mengertinya nazhir terhadap tugas dan fungsinya.
Ketidaktahuan masyarakat tentang perwakafan itu biasanya terjadi
kurangnya literasi wakaf. Umumnya masyarakat tidak mengerti undang undang
wakaf dan regulasi turunannya serta langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan
dalam pengurusan dan pengelolaan tanah wakaf. Ini yang pertama. Yang kedua,
bagi sebagian masyarakat, kerumitan dalam administrasi pengurusan wakaf
muncul karena ketidaktahuan mereka terhadap regulasi, terutama bagi masyarakat
yang tidak akrab terhadap urusan administrasi. Yang ketiga, sebagian besar nazhir
wakaf juga masih banyak yang tidak mengerti tugas dan fungsinya. Hal ini karena
belum efektifnya pembinaan yang dilakukan Kementerian Agama dan Badan Wakaf
Indonesia.
Tidak efektifnya pembinaan nazhir karena tidak adanya data nazhir wakaf di
Kemenag maupun BWI. Padahal kejelasan nazhir ini sangat diperlukan untuk
menentukan siapa yang berhak mengelola atas suatu tanah wakaf. Belum lagi,
kerap kali muncul masalah perebutan hak pengelolaan tanah wakaf di antara para
nazhir, atau antara nazhir dengan keluarga wakif. Pendataan dan pendaftaran
nazhir menjadi sangat penting dilakukan oleh lembaga berwenang. Pendaftaran
dan pergantian nazhir ini menjadi kewenangan Badan Wakaf Indonesia.
Untuk menjawab kedua masalah tersebut, yaitu masalah pertama
banyaknya tanah wakaf yang belum bersertifikat dengan program sertifikasi dan
masalah kedua, tidak terdaftarnya nazhir di BWI dengan program pendaftaran
nazhir. Oleh karena itu, kami membuat rencana aksi perubahan “Optimalisasi
Pelayanan Sertifikasi Wakaf di Kabupaten Bekasi”.

B. Tujuan
1. Jangka pendek (2 bulan)
11

Terdaftarkannya 100 bidang tanah wakaf untuk sertifikasi di Kantor


Pertanahan dan terdaftarnya 100 nazhir wakaf di Badan Wakaf
Indonesia.
2. Jangka menengah (3 bulan – 1 tahun)
Terdaftarkannya 300 bidang tanah wakaf untuk sertifikasi di Kantor
Pertanahan dan terdaftarnya 300 nazhir wakaf di Badan Wakaf
Indonesia.
3. Jangka Panjang (1 – 2 tahun)
Terdaftarkannya 500 bidang tanah wakaf untuk sertifikasi di Kantor
Pertanahan dan terdaftarnya 500 nazhir wakaf di Badan Wakaf
Indonesia.

C. Manfaat
1. Terwujudnya kemudahan bagi masyarakat dalam proses sertifikasi
tanah wakaf.
2. Terwujudnya keamanan asset wakaf karena sudah terdaftar di
Kantor Pertanahan.
3. Terdaftarnya nazhir wakaf secara jelas dan resmi di Badan Wakaf
Indonesia.
12

BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

A. Visi, Misi dan Sasaran Strategis


Visi Kementerian Agama merujuk pada visi Presiden dan Wakil
Presiden yaitu: “Kementerian Agama yang profesional dan handal dalam
membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berdasarkan gotong royong”.
Dari visi tersebut, maka dirumuskan enam misi Kementerian Agama
yang diarahkan untuk mendukung capaian empat dari sembilan Visi
Presiden dan Wakil Presiden, dengan penjelasan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
2. Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
4. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu;
5. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan; dan
6. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Untuk mencapai misi tersebut, Kementerian Agama telah
menetapkan enam sasaran strategisnya sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah;
2. Penguatan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat
beragama;
3. Peningkatan umat beragama yang menerima layanan keagamaan;
4. Peningkatan peserta didik yang memperoleh layanan pendidikan
berkualitas;
13

5. Peningkatan lulusan pendidikan yang produktif dan memiliki daya saing


komparatif;
6. Peningkatan budaya birokrasi pemerintahan yang bersih, melayani dan
responsif.

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


Dalam PMA Nomor 19 Tahun 2019 pasal 8 disebutkan bahwa Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di
kabupaten/kota;
b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama;
c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji dan umrah, serta zakat dan
wakaf;
d. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan;
e. pembinaan kerukunan umat beragama;
f. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
g. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan
evaluasi program; dan
h. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait,
dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas
Kementerian Agama di kabupaten/kota.
Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 550
Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi adalah
sebagai berikut:
14

Gambar 1
Struktur Organiasi

KEPALAKANTOR

SUBBAG TU

SEKSI PD SEKSI BIMAS


SEKSI DIKMAD SEKSI PAIS SEKSI PHU PENZAWA
PONTREN ISLAM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1. Subbagian Tata Usaha bertugas melakukan penyiapan bahan


koordinasi penjabaran kebijakan teknis dan kegiatan, pelayanan urusan
persuratan, administrasi perencanaan, kepegawaian, keuangan dan
barang milik negara, keorganisasian dan ketatalaksanaan, penyusunan
keputusan, kerumahtanggaan, kearsipan, hubungan masyarakat, serta
publikasi, data dan informasi.
2) Seksi Pendidikan Madrasah bertugas melakukan pelayanan,
bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan
rencana dan pelaporan di bidang pendidikan raudlatul athfal, madrasah
ibtidaiyah, dan madrasah tsanawiyah.
3) Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bertugas melakukan
pelayanan, bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta
15

penyusunan rencana dan pelaporan di bidang pendidikan diniyah,


diniyah takmiliyah, kesetaraan, Al-Quran, dan pondok pesantren.
4) Seksi Pendidikan Agama Islam bertugas melakukan pelayanan,
bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan
rencana dan pelaporan di bidang pendidikan agama Islam pada
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar atau sekolah dasar luar biasa,
sekolah menengah pertama atau sekolah menengah pertama luar
biasa, sekolah menengah atas atau sekolah menengah atas luar biasa,
dan sekolah menengah kejuruan.
5) Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah bertugas melakukan
pelayanan, bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta
penyusunan rencana dan pelaporan di bidang pendaftaran dan
pembatalan haji, bimbingan manasik, bina haji reguler, penyelenggara
haji khusus dan umrah, transportasi dan dokumen haji reguler, serta
administrasi keuangan haji.
6) Seksi Bimbingan Masyarakat Islam bertugas melakukan pelayanan,
bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan
rencana dan pelaporan di bidang urusan agama Islam dan bina syariah,
bina kantor urusan agama dan keluarga sakinah, serta penerangan
agama Islam.
7) Penyelenggara Zakat dan Wakaf bertugas melakukan pelayanan,
bimbingan teknis, pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan
rencana dan pelaporan di bidang pemberdayaan zakat dan wakaf.
Adapun sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bekasi sebanyak 50 orang, yang terdiri
dari:
1) Pejabat eselon III sebanyak 1 orang
16

2) Pejabat eselon IV sebanyak 7 orang


3) Jabatan Fungsional Tertentu sebanyak 7 orang
4) Jabatan Fungsional Umum sebanyak 24 orang
5) Honorer sebanyak 3 orang

C. Capaian Kinerja Pelayanan


Capaian kinerja organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bekasi selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan di Kantor Kementerian Agama telah melalui Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan dalam proses Pelayanan Online.
b. Dibuatnya taman dan halaman kantor menjadi nampak bersih, rapih
dan tertata sehingga membuat nyaman para pegawai dan pengunjung.
c. Dibangunnya Gedung Satu Atap Pelayanan Haji untuk Bank Penerima
Setoran Haji (BPS BPIH), disamping adanya Gedung Pusat Layanan
Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT).
d. Adanya dukungan Pemda Kabupaten Bekasi dalam hal bantuan
insentif guru ngaji dan guru madrasah.

D. Tugas dan Fungsi Project Leader


Project leader sendiri saat ini menjabat sebagai Penyelenggara
Zakat dan Wakaf yang bertugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis,
pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan rencana dan pelaporan
di bidang pemberdayaan zakat dan wakaf.
Sebagai Penyelenggara Zakat dan Wakaf, maka tugas pokok yang
harus penyusun jalankan sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab
jabatan yaitu :
1. Memberikan pelayanan di bidang zakat dan wakaf,
17

2. Memberikan bimbingan teknis di bidang zakat dan wakaf,


3. mengelola data dan informasi,
4. menyusunan rencana dan pelaporan di bidang zakat dan wakaf.
18

BAB III
ANALISIS MASALAH

A. Analisis Permasalahan Kinerja Organisasi


1. Kondisi Saat Ini dan Faktor Penyebabnya
Dalam lingkup tugas dan fungsi Penyelenggara Zakat dan Wakaf
dapat dijelaskan melalui identifikasi isu. Identifiasi yang dimaksud adalah
memilih beberapa persoalan strategis yang ditemukan di tempat kerja.
Setelah dilakukan pemilahan terhadap berbagai isu yang ditemukan,
berikut ada lima isu strategis, antara lain:
a. Belum optimalnya pengumpulan zakat profesi pegawai.
b. Banyaknya tanah wakaf yang belum ber-AIW (Akta Ikrar Wakaf).
c. Banyaknya tanah wakaf yang belum ber-sertifikat wakaf.
d. Tidak terdaftarnya para nazhir wakaf di Badan Wakaf Indonesia.
e. Lambatnya penanganan ruislag tanah wakaf yang terkena proyek
pembangunan nasional.
Kelima isu tersebut dianalisis dengan menggunakan metode APKL
(Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Penjelasan singkat atas
metode APKL tersebut adalah:
a. Aktualitas (A) ialah isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang,
b. Problematik (P), ialah isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan (K), ialah isu yang diangkat secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau kelompok kecil orang
19

d. Layak (L), ialah isu yang masuk akal dan logis, pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas hak, wewenang dan tanggung jawab
hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas
Kemudian, dilakukan penghitungan nilai (scoring) dengan memakai
skala linkert, yaitu nilai 1 s.d. 5 dengan urutan nilai 1 = sangat kurang, nilai
2 = kurang, nilai 3 = cukup, nilai 4 = tinggi, nilai 5 = sangat tinggi. Hasilnya,
isu ketiga, Banyaknya tanah wakaf yang belum ber-sertifikat wakaf
menempati bobot paling tinggi, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel
berikut:

Tabel 1
Pemilihan Isu Aktual Strategis Berdasarkan Analisis APKL

Kriteria
No Isu Aktual Strategis A P K L Total Ranking

Belum optimalnya pengumpulan


1 5 3 3 3 14 4
zakat profesi pegawai.
Banyaknya tanah wakaf yang
2 belum ber-AIW (Akta Ikrar 4 5 4 2 15 3
Wakaf).
Banyaknya tanah wakaf yang
3 5 5 5 5 20 1
belum ber-sertifikat wakaf.
Tidak terdaftarnya para nazir
4 wakaf di Badan Wakaf 5 5 5 4 19 2
Indonesia.
Lambatnya penanganan ruislag
5 tanah wakaf yang terkena proyek 4 4 2 3 13 5
pembangunan nasional

Banyaknya tanah wakaf yang belum bersertifikat wakaf sebagai isu


dengan bobot tertinggi, kemudian diidentifikasi penyebabnya. Upaya
identifikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan model Fishbone
Analysis (Analisis Tulang Ikan). Fishbone Analysis atau yang sering
20

disebut juga Cause Effect Diagram merupakan sebuah metode yang


digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan
melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah
diagram yang terlihat seperti tulang ikan, sebagai berikut:
Gambar
FISHBONE DIAGRAM

Methode

Times Material

Banyaknya tanah
wakaf yang belum
ber-sertifikat
Terlalu rumit Banyak persyaratan
wakaf
Prosesnya lama
text here
Tidak ada kepaspastian Berbelit belit Berkas hilang

SOP tidak jelas Pegawai srg berganti Kurangnya literasi


wakaf

Banyak tahapan
Nazhir krg proaktif
Aplikasi gangguan

Manage Man
ment power
Machine

Penentuan derajat urgensitas penyebab masalah, dilakukan


dengan analisis USG (Urgency, Seriusness, Growth). Penjelasan USG
tersebut adalah:
a. Urgency berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu,
b. Seriousness berarti mengacu penyelesaian masalah dikaitkan
dengan akibat bisa menimbulkan masalah yang baru,
c. Growth berarti berkaitan dengan kemungkinan berkembang
memburuk kalau tidak diselesaikan.
21

Tabel 2
Identifikasi Penyebab Masalah Berdasarkan Analisis USG

Kriteria
Identifikasi Penyebab Masalah Total Ranking
No. U S G

Banyaknya persyaratan yang harus


1. 3 3 2 8 8
disiapkan
Terkadang berkas hilang sebelum
2. 3 2 2 7 9
diproses
Kurangnya literasi wakaf bagi
3. 4 3 2 9 7
masyarakat
Nazhir kurang proaktif mendaftarkan
4. 4 4 3 11 5
tanah wakaf
Masyarakat menganggap proses
5. 5 4 5 14 2
wakaf terlalu rumit
Masyarakat merasa prosedurnya
6. 4 5 3 12 4
berbelit-belit
7. Pegawainya sering berganti-ganti 2 2 1 5 12

8. Aplikasi sering ada gangguan 2 2 2 6 11

9. Proses sertifkasi yang cukup lama 5 5 5 15 1

10. Tidak ada kepastian kapan selesainya 5 4 4 13 3

11. SOP nya tidak jelas 4 3 3 10 6

12. Terlalu banyak tahapan 3 2 2 7 10

Dengan demikian, berdasarkan analisis USG penyebab masalah


banyaknya tanah wakaf belum bersertifikat, dapat diurutkan sebagai
berikut:
1) Proses sertifkasi yang cukup lama
2) Masyarakat menganggap proses wakaf terlalu rumit
3) Tidak ada kepastian kapan selesainya
4) Masyarakat merasa prosedurnya berbelit-belit
22

5) Nazhir kurang proaktif mendaftarkan tanah wakaf


6) SOP nya tidak jelas
7) Kurangnya literasi wakaf bagi masyarakat
8) Banyaknya persyaratan yang harus disiapkan
9) Terkadang berkas hilang sebelum diproses
10) Terlalu banyak tahapan
11) Aplikasi sering ada gangguan
12) Pegawainya sering berganti-ganti

2. Kondisi yang Diharapkan


Adapun kondisi ideal yang diharapkan masyarakat dalam
pengurusan sertifikat wakaf adalah sebagai berikut:
1) Proses sertifkasi yang cepat
2) Proses sertifikasi wakaf yang sederhana
3) Ada kepastian kapan selesainya
4) Prosedurnya dipermudah
5) SOP sertifikasinya jelas
6) Persyaratan yang jelas
7) Jaminan berkas aman selama proses
8) Penyederhanaan tahapan
9) Aplikasi anti gangguan
10) Adanya tim khusus penanganan sertifikasi wakaf
11) Nazhir proaktif mendaftarkan tanah wakaf
12) Masyarakat memahami literasi wakaf
Untuk mencapai kondisi ideal seperti itu, dengan berdasarkan
identifikasi masalah, analisis masalah, dan dengan mempertimbangkan
konsekuensi yang ditimbulkan dengan adanya permasalahan, maka
23

penyusun memilih rencana aksi perubahan dengan tema “Optimalisasi


Sertifikasi Wakaf di Kabupaten Bekasi”.

B. Analisis Stakeholders
Identifikasi stakeholder terdiri dari:
1. Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau
menggagalkannya).
2. Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk
mempengaruhi program.
3. Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam
program, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi
program jika mereka menjadi tertarik.
4. Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan
mungkin tidak mengetahui adanya program.
Gambar 2
Pengaruh Stakeholder
Pengaruh
LATENS PROMOTERS
Pengaruh Tinggi, Pengaruh Tinggi,
Kepentingan Rendah Kepentingan Tinggi

Kepentingan

APATHETICS DEFENDERS
Pengaruh Rendah, Pengaruh Rendah,
Kepentingan Rendah Kepentingan Tinggi
24

BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan Inovasi
Inovasi yang penyusun akan lakukan adalah optimalisasi pelayanan
sertifikasi wakaf di Kabupaten Bekasi. Aksi tersebut dimaksudkan untuk menjawab
masalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan segera, yaitu banyaknya tanah
wakaf yang belum bersertifikat. Hal ini akan memberi nilai tambah bagi Kementerian
Agama karena telah proaktif melayani masyarakat dalam perwakafan. Di samping
itu, semua tanah wakaf yang disertifikasi akan secara otomatis mendapatkan tanda
bukti pendaftaran nazhir dari Badan Wakaf Indonesia.
Ini merupakan hal baru bagi BWI Kabupaten Bekasi yang tidak pernah
menerima pendaftaran nazhir sebelumnya. Dengan nazhir yang terdaftar di BWI
akan jauh lebih aman bagi nazhir dalam pengelolaan tanah wakaf. Kejelasan nazhir
juga dapat menghindari potensi konflik antar nazhir dan antara nazhir dengan ahli
waris/keluarga wakif. Di samping itu, BWI akan lebih mudah melakukan pembinaan
nazhir yang menjadi amanat undang-undang.
Aksi perubahan ini akan dapat terus dilanjutkan, karena infrastruktur
kelembagaannya sudah ada. Aksi ini hanya perlu kolaborasi dengan melakukan
komitmen bersama antara Kementerian Agama, Kantor Pertanahan dan Badan
Wakaf. Kementerian agama menerbitkan Akta Ikrar Wakaf dan mendaftarkan tanah
wakaf. Kantor Pertanahan menerbitkan sertifikat wakaf. Sementara Badan Wakaf
mengeluarkan tanda bukti pendaftaran nazhir.
Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama menerbitkan Akta Ikrar
Wakaf. Para penyuluh agama dan para petugas wakaf di KUA Kecamatan bergerak
proaktif mendatangi objek wakaf. Mengidentifikasi wakif dan nazhir, mengecek
status wakafnya, dan mengumpulkan berkas yang diperlukan sesuai ceklis daftar
25

persyaratan yang dibutuhkan. Setelah terkumpul, berkas diverifikasi. Apabila ada


kekurangan, dibantu untuk diselesaikan ke lembaga terkait. Setelah berkas
lengkap, maka akan dijemput oleh tim efektif dan atau diantarkan langsung oleh
penyuluh ke Kantor Kementerian Agama untuk diverifikasi ulang. Setelah benar-
benar lengkap baru didaftarkan ke kantor pertanahan. Setelah itu, baru masuk pada
proses sertifikasi sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku di Kantor
Pertanahan.
Dengan aksi perubahan ini, nazhir akan jadi lebih mudah dalam
melaksanakan fungsinya mengadministrasikan tanah wakaf. Wakif akan lebih
tenang karena aset tanah yang diwakafkan akan aman karena sudah bersertifikat.
Masyarakat akan lebih nyaman dalam beribadah dan berkegiatan di atas tanah
wakaf.
Dengan demikian, Kementerian Agama sebagai leading sector dalam
bidang perwakafan benar-benar hadir dan menjawab permasalahan yang ada di
tengah masyarakat. Karena wakaf ini adalah salah satu bentuk ibadah, maka
Kementerian Agama telah memberikan kenyamanan masyarakat dalam beribadah,
yang merupakan kebutuhan agamanya.

B. Tahapan Kegiatan (Milestone)


Adapun tahapan kegiatan (milestone) aksi perubahan ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5
Tahapan Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan waktu Aktor Output Eviden

1 Membentuk • Menyusun tim Pekan Project Penetapan Sk Tim


tim efektif aksi efektif ke 3 Leader Tim Efektif efektif,
perubahan • Membuat SK Mei Mentor notulen
tim efektif 2023 Tim efektif rapat,
daftar hadir
26

• Mengadakan
rapat dengan
tim efektif
2 Mengadakan • Membuat surat Pekan Project Penetapan Notulen
rapat undangan ke 3 Leader agenda rapat,
stakeholders rapat Mei Mentor aksi daftar hadir,
aksi stakeholders 2023 Tim efektif perubahan foto
perubahan • Mengadakan Stakeholders
rapat dengan
stakeholders
3 Monitoring • Membuat surat Pekan Tim efektif Berkas Berkas,
dan • Membuat 4 Mei wakaf bukti
penjemputan jadwal keliling 2023 kunjungan,
berkas • Keliling ke KUA foto

4 Pengajuan • Verifikasi Pekan Tim efektif Tanda bukti Bukti


berkas ke berkas 5 Mei daftar kunjungan,
Kantah • Pendaftaran 2023 foto
sertifikat
5 Pengukuran I • Pengukuran Pekan Tim efektif Surat ukur Bukti
oleh Kantah 1 Juni Tim Kantah kunjungan,
• Penetapan 2023 foto
batas tanah
6 Proses • Verifikasi Pekan Tim efektif Sertifikat Bukti
sertifikasi di • Pendaftaran 2 Juni Tim Kantah kunjungan,
Kantah I sertifikasi 2023 foto
Wakaf
7 Proses • Pendaftaran Pekan Tim Efektif Tanda bukti Piagam
pendaftaran nazhir 3 Juni Ketua BWI pendaftaran nazhir, SK
nazhir di BWI • Pembuatan SK Nazhir
Nazhir
• Pembuatan
tanda bukti
pendaftaran
nazhir
8 Pengukuran II • Pengukuran Pekan Tim efektif Surat ukur Bukti
oleh Kantah 4 Juni Tim Kantah kunjungan,
• Penetapan 2023 foto
batas tanah
9 Proses • Verifikasi Pekan Tim efektif Sertifikat Bukti
sertifikasi di • Pendaftaran 1 Juli Tim Kantah kunjungan,
Kantah II sertifikasi 2023 foto
Wakaf
10 Pembuatan • Penyusunan Pekan Project LAP LAP,
Laporan Aksi LAP oleh tim 2 Juli leader foto
Perubahan efektif 2023 Tim efektif
• Pengumpulan
eviden
11 Seminar Aksi • Coaching Pekan Project Seminar, Foto
Perubahan di • Mentoring 3 Juli leader Sertifikat
BDK Bandung • Seminar 2023 kelulusan
27

C. Peta Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi


1. Tim Kerja dan Jejaring Kerja
Tim efektif sangat diperlukan dalam rangka membantu penyelesaian
rencana aksi perubahan. Adapun struktur organisasi tim efektif sebagai
berikut:
Tabel 7
Struktur Organisasi Tim Efektif

No Nama Jabatan Tugas

1 Lela Rochmatin Emod Pengarah


1. Memberikan arahan dan
motivasi khusus
2. Menyetujui dan mendukung
rancangan aksi perubahan
2 Asnawi Penanggung 1. Menyetujui dan mendukung
Jawab rancangan aksi perubahan
2. Memberikan arahan dan
motivasi
3 Asep Zaelani MN Ketua Tim Memimpin perencanaan
Perubahan pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi aksi perubahan

4 Herdi Sundusin Sekretaris Membantu Ketua dalam


Tim merencanakan, melaksanakan,
Perubahan monitoring dan evaluasi aksi
perubahan

5 Edi Suhadi Anggota tim Mengkoordinasikan data sumber


dan instrumen penilaian

6 Agus Salim Anggota tim Mengkoordinasikan data sumber


dan instrumen penilaian

7 Suparmi Anggota tim Mengkoordinasikan data sumber


dan instrumen penilaian

8 M. Ropiudin Anggota tim Mengkoordinasikan data sumber


dan instrumen penilaian
28

2. Pemanfaatan dan Pengelolaan Stakeholders


Setiap stakeholder dapat memiliki peran, fungsi, dan tingkat
dukungan terhadap rencana aksi perubahan yang akan dilaksanakan.

Tabel 3
Identifikasi stakeholders

No Stakeholders Peran

Stakeholders internal
1. Kepala Kantor Mentor
2. Kasi Bimas Islam Pembina KUA dan penyuluh
3. Kepala KUA Sebagai PPAIW
4. Penyuluh Petugas lapangan
Stakeholders eksternal
5. Ketua BWI Pembina nazhir wakaf
6. Kepala Kantah Penerbit sertifikat wakaf
7. Nazhir Pengelola wakaf
8. Wakif Orang yang berwakaf
9. Masyarakat Penerima manfaat wakaf
10. Pemda Pemangku kebijakan

Tabel 4
Analisis Kuadran Stakeholders

No Stakeholders Pengaruh Kepentingan Posisi

1. Kepala Kantor + + Promoter


2. Kasi Bimas Islam + - Latent
3. Kepala KUA + - Latent
4. Penyuluh + - Latent
5. Ketua BWI + + Promoter
29

6. Kepala Kantah + + Promoter


7. Nazhir - + Defender
8. Wakif - + Defender
9. Pemda + - Latent
10. Masyarakat - - Apathetic

Gambar 3
Kuadran Stakeholders

PENGARUH

LATENTS PROMOTERS
Kasi Bimas Islam Kepala Kemenag
Kepala KUA Kepala Kantah
Penyuluh Ketua BWI
Pemda

KEPENTINGAN

DEFENDERS
APATHETICS
Nazhir
Masyarakat
Wakif

Adapun strategi mempengaruhi stakeholders yang akan dilakukan


antara lain:
1. Promoters
a. Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens memberikan
laporan secara rutin
30

b. Melakukan komunikasi intens dan melibatkan dalam aksi perubahan,


sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan adanya dukungan
mereka.
2. Defenders
a. Meningkatkan hubungan informal, menerima masukan dan informasi
untuk penyempurnaan kegiatan dan melibatkan mereka dalam
kegiatan.
b. Komunikasi dan koordinasi dengan meyakinkan akan manfaat RAP
bagi kepentingan lebih besar, sehingga akan mendukung RAP.
3. Latents
a. Melakukan koordinasi dengan meyakinkan bahwa aksi perubahan
akan bermanfaat
b. Meminta dukungan dan informasi sehingga aksi perubahan berjalan
lancar.
4. Apathetics
a. Memberikan informasi tentang manfaat dari aksi perubahan
b. Komunikasi dengan informasi yang jelas, sehingga akan membantu
dengan kemampuannya untuk mendukung aksi perubahan.

D. Manajemen Mutu dan time schedule


Manajemen mutu yang dilakukan adalah dengan membuat tabel potensi
kendala berikut:
Tabel
Potensi Kendala
Strategi
No. Kegiatan Potensi Kendala
Penyelesaian

1 Membentuk tim efektif aksi Kesibukan tugas masing- Menjaga komitmen


perubahan masing dengan komunikasi
intens
31

2 Mengadakan rapat Kurangnya dukungan dari Melakukan


stakeholders aksi stakeholders komunikasi
perubahan efektifdan meminta
dukungan secara
humanis

3 Monitoring dan Belum selesai Mendorong terus utk


penjemputan berkas pengumpulan di tingkat segera
KUA menyelesaikannya

4 Pengajuan berkas ke Adanya pergantian Membentuk tim


Kantah personel di dalam khusus wakaf di
Kantah

5 Pengukuran I Petugasnya sibuk Membuat jadwal


pengukuran
6 Proses sertifikasi di Kantah Saling lempar tugas Membentuk tim
I sesama pegawai khusus wakaf di
Kantah

7 Proses pendaftaran nazhir Tidak ada blangko Cetak blangko


di BWI
8 Pengukuran II Petugasnya sibuk Membuat jadwal
pengukuran

9 Proses sertifikasi di Kantah Saling lempar tugas Membentuk tim


II sesama pegawai khusus wakaf di
Kantah

10 Pembuatan Laporan Aksi Berkas dan eviden terserak Mengumpulkan


Perubahan eviden secara
khusus

11 Seminar Aksi Perubahan di Target tak tercapai Dibuatkan time


BDK Bandung schedule
32

E. Time Schedule
Tabel
Time Schedule Aksi Perubahan 1
Mei Juni
No. Kegiatan Tahapan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Menyusun tim efektif
Membentuk tim
1 efektif aksi Membuat SK tim efektif
perubahan
Rapat tim efektif
Mengadakan Membuat undangan
2 rapat
stakeholders Rapat stakeholders
Membuat surat
Monitoring dan
3 penjemputan Membuat jadwal keliling
berkas
Keliling ke KUA
Pengajuan Verifikasi berkas
4 berkas ke
Kantah Pendaftaran sertifikat
Pengukuran
5 Pengukuran I
Penetapan batas tanah
Proses Verifikasi
6 sertifikasi di
Kantah I Pendaftaran sertifikasi
Pendaftaran nazhir
Proses
7 pendaftaran Pembuatan SK Nazhir
nazhir di BWI
Piagam daftar nazhir
Pengukuran
8 Pengukuran II
Penetapan batas tanah
Proses Verifikasi
9 sertifikasi di
Kantah II Pendaftaran sertifikasi
Pembuatan Penyusunan LAP
10 Laporan Aksi
Perubahan Pengumpulan eviden
Coaching
Seminar Aksi
11 Perubahan di Mentoring
BDK Bandung
Seminar
33

Tabel
Time Schedule Aksi Perubahan 2
Juni Juli
No. Kegiatan Tahapan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Menyusun tim efektif
Membentuk tim
1 efektif aksi Membuat SK tim efektif
perubahan
Rapat tim efektif
Mengadakan Membuat undangan
2 rapat
stakeholders Rapat stakeholders
Membuat surat
Monitoring dan
3 penjemputan Membuat jadwal keliling
berkas
Keliling ke KUA
Pengajuan Verifikasi berkas
4 berkas ke
Kantah Pendaftaran sertifikat
Pengukuran
5 Pengukuran I
Penetapan batas tanah
Proses Verifikasi
6 sertifikasi di
Kantah I Pendaftaran sertifikasi
Pendaftaran nazhir
Proses
7 pendaftaran Pembuatan SK Nazhir
nazhir di BWI
Piagam daftar nazhir
Pengukuran
8 Pengukuran II
Penetapan batas tanah
Proses Verifikasi
9 sertifikasi di
Kantah II Pendaftaran sertifikasi
Pembuatan Penyusunan LAP
10 Laporan Aksi
Perubahan Pengumpulan eviden
Mentoring
Seminar Aksi
11 Perubahan di Coaching
BDK Bandung
Seminar
34

BAB V
PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan rencana aksi perubahan mulai dari


pendahuluan, analisis masalah, dan strategi penyelesaian masalah, secara
komprehensif dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Rancangan aksi perubahan ini merupakan upaya untuk mempermudah
dan mempersingkat waktu sertifikasi tanah wakaf bagi masyarakat;
b. Rancangan Aksi Perubahan ini sangat diperlukan dalam rangka
memberikan pelayanan sertifikasi wakaf yang ramah, mudah, murah
dan cepat.
c. Pemberian tanda bukti pendaftaran nazhir pada BWI, selain membuat
nazhir aman, juga menjadi dasar pembinaan nazhir nantinya.
35

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : ASEP ZAELANI MN


NIP. : 198008132009011013
JK : Laki-Laki
Jabatan : Penyelenggara Zakat Wakaf
Instansi : Kemenag Kabupaten Bekasi
Pangkat : Penata Tk.1
Golru. : III D
Pend. T. : S2
HP : 081318246697
Email : asepzaelani80@gmail.com
IG : Zayzaelani
FB : Zay zaelani
YT : Zay Zaelani

Anda mungkin juga menyukai