Laporan PRAKERIN PT. MACCON GENERASI MANDIRI
Laporan PRAKERIN PT. MACCON GENERASI MANDIRI
LABORATORIUMPT.INDOMINCOMANDIRIMAROS
–SULAWESI SELATAN
“Analisa Kadar KalsiumKlorida (CaO) pada
KapurTohordenganMetodeVolumetri”
Disusun Oleh :
KEMENTERIANPERINDUSTRIAN
BADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIAINDUSTRI
SMK-SMAKMAKASSAR
2023
LEMBARPENGESAHAN
LaporaninitelahdiperiksadandinyatakansahsebagailaporanPraktekKerjaIndustriSM
K-
SMAKMakassaryangdilaksanakanmulaiTanggal…….sampaidengan……..diLabo
ratoriumPT.MACCON GENERASI MANDIRI
Maros,,……………
Diketahuioleh:
Pembimbing,
(Muh. Parawangsa)
LEMBARPENERIMAAN
DibuatdandisusunsebagaisyaratgunamenyelesaikanpendidikanpadaSMKSMAK
Makassar.
Nama :Muh. Malikul Mulki F. (196060)
Muhammad Fitrah Baharuddin (196075)
TempatPrakerin :LaboratoryPT.MACCON GENERASI MANDIRI
Diterimaoleh :
KepalaSMKSMAKMakassar,padahari……Tanggal……
Makassar,………………….
KepalaSMKSMAKMakassar
Drs.BakhtiarRahmani,M.Si
NIP.196812311993031035
KATAPENGANTAR
PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTyangtelahmelimpahkan
rahmatdanhidayah-
Nyasehinggapenulismampumenyelesaikanlaporanyangberjudul”Analisa Kadar
Kalsium Klorida (CaO) pada
KapurTohordenganMetodeVolumetri”.Laporaninidisusunsebagaisalahsatusyar
atsiswa-
siswiSMKSMAKMakassaruntukmemenuhikelengkapannilaipadakegiatanPrakerin
sebagaibentukpertanggungjawabankegiatanPrakerinsekaligusmelengkapipersyarat
anujianakhirtahunajaran2022/2023.
Dalammenyelesaikanlaporanini,penulisbanyakmenerimamasukandanbantu
andariberbagaipihakterutamaIbu/
Bapakpembimbingyangtelahmembantumenyiapkanpenulisanlaporanini,sertasemu
apihakyangberperandalampenulisanlaporanakhirini.Atassegalabantuandanmasuka
nnya,penulismengucapkanbanyakterimakasih.
Penulismenyadarisepenuhnyabahwalaporaninimasihjauhdarikesempurnaan
.Olehkarenaitu,kritikdansarandarisemuapihakyangsangatmembangunselalupenulis
harapkandemikesempurnaanlaporanini.Akhirnyapenulisberharapsemogalaporanini
biasdijadikanbahanacuandandapatmenambahwawasanbagipembaca.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTARTABEL
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Seiringdengankebutuhanmanusiaakansuatuhuniansepertirumah, kantor,
hotel, sekolah dan lainnnya, makadiperlukan juga waktupelaksanaan yang cepat
dan biayaproduksiyang kecil. Untukitu,
dibutuhkansolusibaruuntukmengatasilonjakanpermintaankonsumentersebut.
Dalambidangkonstruksitelahmenciptakaninvosibarudarisegipelaksanaan dan
dapatmenunggungbiayapelaksanaan.
Inovasitersebutdiantaranyametodepelaksanaan dan materi yang digunakan.
KegiatanPrakerindikhususkanbagisiswa-
siswikelasIVsemester8yangdilaksanakandiberbagaitempat,lembagamaupuninstans
ibaikdikelolaolehpemerintahmaupunyangdikelolaolehswastasertaumumnyaberada
dibawahnaunganDepartemenPerindustriandanPerdaganganyangterdapatdipulauJa
wa,Kalimantan,Papua,danSulawesikhususnyaMakassardansekitarnya.
PraktekKerjaIndustridiperusahaanmaupuninstansipemerintahtelahmenjadi
kurikulumtetapyangbersifatwajibdanmenyeluruhbagiseluruhsiswayangdilaksanaka
nuntukmemenuhisalahsatusyaratgunamenyelesaikanpendidikanpadajenjangyangte
rakhirdiSMKN-
SMAKMakassar.Programinidimaksudkanuntukmempersiapkansiswa-
siswiSMKN-
SMAKMakassarsebagaicalontenagakerjayangakanmenjadisumberdayamanusiaya
ngberkualitasatausiappakaisebagaitenagakerjadalamkimiaanalis,mengingatbanyak
nyasektorperindustriandantuntutanpasarakanprodukdengankualitasmututerbaikyan
gakanmengakibatkantimbulnyapersainganyangkianketat.
LembagayangdijadikantempatPraktekKerjaIndustriolehpenyusunyaitu PT.
MACCON GENERASI MANDIRI, Sulawesi
Selatan,denganalasanbahwalaboratoriumLaboratorium PT. MACCON
GENERASI
MANDIRIdilengkapidenganalatanalisayangumumdigunakandiduniaIndustri,sehin
ggasesuaidengantujuanPraktekKerjaIndustri.
RumusanMasalah
2. Bagaimanapengaruhkualitaskapursebagaibahanbakupembuatanbataringandarik
apur yang dipasok oleh supplier?
Tujuan
TujuanUmum
PraktikKerjaIndustri (PRAKERIN) merupakan salah satu program
kurikulumsekolah yang harusdilaksanakan oleh setiapsiswakelas IV (empat)
SMK-SMAK Makassar. PraktikKerjaIndustri (PRAKERIN) inidapatdilaksanakan
di instansi-instansidibawahnauganperindustrian yang
memilikilaboratoriumkimia.AdapuntujuanpelaksanaanPraktekKerjaIndustri
(PRAKERIN) ialah :
1. Meningkatkankemampuan dan danketerampilansiswasebagaibekalkerja
yang sesuaidengan program studikimiaanalis.
2. Menumbuhkembangkansifat professional
dalamrangkamemasukilapangankerjasebagaiAnalis Kimia.
5. Memperkenalkanfungsi dan
tugasseoranganaliskimiakepadalembagapenelitian dan perusahaanindustri
di tempatpelaksanaan PRAKERIN
(sebagaicalonkonsumentenagaanaliskimia).
Profile Perusahaan
1. Organisasi perusahaan
1) Supervisor Produksi
Fungsi dari supervisor produksi adalah mengkoordinir dan mensupervisi
keseluruhan proses produksi agar dapat berjalan lancer dan sesuai dengan
standar produksi. Adapun Junior Supervisor Produksi membantu dan
mengarahkan proses produksi sekaligus menggantikan supervisor produksi
jika berhalangan.
1) Ball Mill
2) Control Room
3) Boiler
4) Autoclave
5) MTW
6) Fliip Hoist
8) Mould Oil
9) After Autoclave
Packing Area adalah area packing barang jadi yang terdiri dari
Clamping Machine, Stacking Machine, Transit Crane, dan
Bending Machine.
11) Forklift
12) Loader
15) Analis
19) Surveyour
c. Manager Engineering
23) Workshop
a) Cleaning Service
b) Security
f. Mac Mix
Daya Sebar
AAC 7,5 CM 13 M2 / Sak 40 Kg / 3 Mm
AAC 10 Cm 10 M2 / Sak 40 Kg / 3 Mm
Bata Ringan
a) Bahan Baku
c) Pasir Silika
d) Air
e) Semen
f) Kapur
1) Bahan Tambahan
a) Aluminium Pasta
a) Gypsum
Proses Cutting
Ada juga tipe – tipe bata/cake pada saat di cutting antara lain:
2) Gompal
3) Patah
6) Waste (Terbuang)
1. Standar
3. Patah
Bata yang tidak terpotong terjadi pada saat cake melewati proses
cutting. Bata yang berukuran 60cm x 20cm x 10cm jika tidak terpotong,
akan menjadi bata ukuran 60cm x 20cm x 20cm. Jika bata berukuran 60cm
x 20cm 7,5cm tidak terpotong, maka ukuran nya akan berubah menjadi
60cm x 20cm x 15cm.
5. Dimensi
Bata ringan yang sudah di kemas per valet oleh buruh packing,
kemudian diangkut oleh supir pengangkut bata. Bata tersebut disusun
berdasarkan tanggal pengemasan. Bata yang telah disusun, kemudian
diangkut untuk dibawah oleh supir distributor daerah masing – masing.
Dalam proses produksi bata ringan, sifat proses produksi dalam
perusahaan adalah semi continue. Yang dimana proses ini berlangsung non
stop dan dapat di berhentikan proses produksi ketika bahan SS (Sand
Slurry) habis dan pada saat ball mill mengalami kerusakan atau perlu di
maintenance. Proses dalam autoclave berlangsung continue di mana dalam
autoclave, bata mengalami pengurangan kadar air hingga kering proses
pemanasan menggunakan metode uap bertekanan tinggi (steam).
4. Jumlah Produksi
5. Pemasaran
b. Maintenance
d. Iklan
Kapur
Batu kapur (lime stone) rumus kimianya CaCO 3. Bahan dasar untuk
pembuatan kapur adalah batu kapur, kulit kerang, batu pualam dan napal. Batu
kapur terbentuk dari kulit kerang dan batu karang yang merupakan hasil
pengendapan kerangka binatang – binatang lembek yang halus dan hidup di dasar
laut. Pengendapan ini berlangsung terus sampai beribu – ribu tahun dan karena
pergeseran dan pengangkatan dari dasar laut akhirnya muncul ke permukaan laut
(Sutopo dan Bhakti, 1977: 85). Batu kapur pada umumnya bukan CaO murni,
tetapi akan mengandung oksida – oksida lain dalam jumlah tertentu yang
merupakan pengotoran dari batuan kapur.
No Kandungan Persentase
1 Karbonat (CO3) 97%
2 Kalsium Oksida (CaO) 29,77-55,56%
3 Magnesium Oksida (MgO) 21-31%
4 Silikat (SiO2) 0,24-3.24
5 Alumunium Oksida dan Ferro(Al2O3 dan Fe2O3) 0,5
Sumber: Soetopondan Bhakti, 1977: 85
1. Klasifikasi Kapur
Kapur Tohor
Kapur tohor adalah hasil pembakaran batu kapur atau batu alam lain
(CaCO3). Pada suhu sedemikian rupa sehingga jika diberi udara dapat
dipadamkan. Komposisinya adalah Sebagian besar karbonat pada suhu yang
tinggi sehingga bila diberi udara dapat terpadamkan membentuk hidrat, secara
kimia dapat mengucapakan sebagai berikut: CaCO3 → CaO + CO2.
Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida
(CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO 3)
pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius. Jika disiram dengan air, maka kapur
tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (kalsium
hidroksida, СаОН).
Saat kapur tohor disiram dengan air, terjadi reaksi sebagai berikut:
Kapur padam
Kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dan
membentuk hidrat. Reaksinya adalah:
Kapur udara
Kapur udara adalah hasil pemadaman kapur padam setelah beberapa saat
hanya dapat mengeras di udara karena pengikatan karbondioksida (CO2).
Kapur hidrolis
Kapur hidrolis adalah kapur padam setelah beberapa saat yang dapat
mengeras baik diudara maupun di dalam udara.
Kapur magnesium
Kapur magnesia adalah kapur yang mengandung lebih dari 5% magnesium
Oksida (MgO), dihitung dari contoh kapur yang dipadamkan.
Sifat-sifat Kapur
Kapur mempunyai sifat plastic yang baik, dalam artian tidak getas.
Dapat mengeras dengan cepat sehingga memberi kekuatan.
Pengikat Mudah dikerjakan tampa melalui proses pabrik.
Menghasilkan rrekatan yang bagus untuk mortar/plesteran. Sebagai
bahan pengikat, kapur dapat mengeras dengan mudah dan cepat,
sehingga memberikan kekuatan pengikat kepada dinding.
Analisa Kapur
1) Kadar CaO
2) Residu
3) Slacking Time
D. Analisis volumetri
Analisis volumetri merupakan bagian dari analisis kimia kuantitatif,
penentuan mana dilakukan dengan jalan pengukuran volume larutan atau berat zat
yang diketahui konsentrasinya, yang dibutuhkan untuk bereaksi secara kuantitatif
dengan larutan zat yang dibutuhkan tadi. Analisis volumetri merupakan analisis
kuantitatif dimana kadar dan komposisi sampel ditentukan berdasarkan volume
pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga
komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut.
Dalam volumetri dikenal 2macam larutan baku, yaitu baku primer dan
baku sekunder.
a. Baku primer
Yaitu larutan dimana kadarnya dapat diketahui secara langsung, karena
diperoleh dari hasil penimbangan. Pada umumnya kadarnya dapat dinyatakan
dalam N (ekuivalen / L) atau M (mol / L). Contoh larutan baku primer adalah
NaCI, asam oksalat, natrium oksalat.
b. Baku Sekunder
Yaitu larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan standarisasi,
dengan larutan primer atau dengan metode gravimetri yang tepat. Contoh NaOH
(dibakukan dengan primer asam oksalat).
Syarat-syarat suatu kapur bakar sebagai bahan baku bata ringan adalah:
5)Dapat larut dalam pelarut yang cocok dan dapat bereaksi secara
sthokiometri dengan larutan yang akan dibakukan atau dengan zat yang akan
ditentukan kadarnya
% C a o = Y X M E D T A X Mr c a o x 1 0 0 %
Keterangan:
Mr CaO = 56 (mg/mmol)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui produksi bata ringan dan kualitas kapur tohor yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bata ringan dari setiap pasokan
kapur tohor dari supplier.
B. Pendekatan Penelitian
C. Variabel Penelitian
1. Variable bebas : Kapur Tohor
2. Variable terikat : Kadar CaoO
D. Waktu dan Lokasi
Waktu praktek keria industi selama kurang lebih 4 bulan. Mulai dari 14
November 2022 - 12 April 2023. Lokasi praktek kerja industri yaitu
PT.Maccon Generasi Mandiri, berada di Jalan Patte'ne Business Park Block F
20-21, Maros, Sulawesi Selatan (90552).
Preparasi KOH 3 M
Untuk membuat larutan KOH 3 M sebanyak 1 liter ditimbang
KOH padat sebanyak 168 gram dilarutkan dengan aquadest dan
dihomogenkan maka, rumus perhitungannya sebagai berikut :
G = L x M x Mr KOH
= 1 L x 3 mol/L × 56 gram/mol
= 168 gram
Duplo:
Bobot Erlenmeyer kosong = 125,3401gram
Bobot Erlenmeyer kosong +sampel= 125,8440 gram
Bobot sampel = 0,5039 gram
Volume penitar (EDTA)= 9,6 mlmg
503,9mg
M=. 96, ml X2875,7mg/mmol =0,1825 mmol/ml+- 0,1825 M
Maka konsentrasi EDTA setelah standarisasi adalahsebagai berikut
: Konsentrasi Simplo +Duplo =91,87 M+0,1825M
= 0.1851 M
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Volume EDTA
Supplier Kapur Massa (Gram) Kadar CaO (%)
Tanggal (ml)
B. Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penentuan kadar CaO pada kapur tohor ini
adalah metode volumetri. Analisis kuantitatif menggunakan metode
volumetri diperlukan untuk melihat kadar CaO yang ada pada kapur tohor.
Penghitungan kadar CaO pada kapur tohor ini dilakukan saat supplier akan
memasok kapur tohor untuk PT. Maccon Generasi Mandiri. Sehingga jika
kadar CaO dari kapur tohor berada di bawah standar, maka pasokan kapur
tohor dari supplier akan ditolak.
Kadar CaO dalam kapur tohor yang menjadi standar PT. Maccon Generasi
Mandiri adalah 80%. Sedangkan proporsi kapur tohor dibandingkan komposisi
yang ditambahkan pada proses pembuatan bata ringan adalah sebesar 9,3%.
Adapun hasil analisis kadar CaO dalam kapur tohorbisa dilihat pada table
4.1. Kapur tohor yang dianalisis dari 10 masing-masing sampel, didapatkan rata-
rata kadar CaO dari Makida sebesar 91,60% dan kadar CaO dariSurabaya sebesar
77,70%. Terdapat 5 data sampel yang memiliki kadar dibawah 80%, yaitu 76,46;
72,95; 64,35; 79,04 dan 57,47.
Dari hasil analisa didapatkan rata-rata kadar CaO pada kapur supplier
Surabaya tidak masuk standar PT. Macon sebesar 80% yang disebabkan kapur
mungkin tidak terbakar dengan sempura dan Pada sat perjalanankapur bereaksi
dengan udara sehingga mengakibatkan kadar CaO berkurang. Reaksi kimia kapur
dan udara dapat dilihat sebagai berikut :CaO +CO2 - CaCO,
Standar acuan untuk kadar CaO PT. Maccon Generasi Mandiri adalah
80%. Karena jika kurang dari itu, adonan dalam cetakan tidak bisa mengembang.
Dari sampel yang sudah diuji kapur supplier dari makida masuk standar acuan
yang berarti kapur supplier dari makida memiliki kualitas yang bagus.
Penambahan CaO pada adonan juga harus dengan takaran yang pas. Karena jika
terlalu banyak dalam menambahkan CaO, maka pada sat pengikatan (pengaturan
waktu) mengakibatkan kerusakan pasta semen dan beton yang sudah mengeras. Di
samping itu, kehadiran Ca(OH)2 dapat menimbulkan pelemahan daya lekat pada
unsur pengisi beton. Suhu reaksi yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya
kekuatan dan kekakuan dari elemen-elemen atau sistem struktur sehingga
menyebabkan pemuaian bahan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produksi awal bata ringan PT. Maccon dimulai dengan bahan baku lulus
uji yang meliputi beberapa tahapan proses yaitu :
Adapun hasil analisis kadar CaO dalam kapur tohor bisa dilihat pada tabel
4.1. Kapur tohor yang dianalisis dari 10 masing-masing sampel, didapatkan rata-
rata kadar CaO dari Makida sebesar 90,19% dan kadar CaO dari Surabaya sebesar
78,76%. Terdapat 5 data sampel yang memiliki kadar dibawah 80%, yaitu 76,33;
72,83; 64,24; 78,91 dan 57,38.
Kadar CaO dalam kapur tohor yang menjadi standar PT. Maccon Generasi
Mandiri adalah minimum 80% dimana perbandingan didapatkan bahwa kadar
CaO kapur dari supplier makida memenuhi standar dan memiliki kualitas yang
baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bata ringan.
B. Saran
1. Alat-alat gelas semakin diperbanyak dan instrument bisa tersedia.
2. Perluasan cakupan siswa prakerin dalam industri semakin di
tingkatkan.
3. Kerja sama antara alumni SMK-SMAK Makassar semakin di perkuat
dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA
Moh Syaifudin. 2014. Laporan PKL: Penentuan Kadar CaO Pada Kapur
Bakar Menggunakan Metode Volumetri Di PT. SB CON PRATAMA. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
Reni, Y. C,. Rum Hastuti dan Adi Darmawan. 2008. Kajian Pengaruh
Penambahan Kalsium Oksida ( C a ) Terhadap Suhu Reaksi dan Kuat Tekan
Semen Portland. Semarang: Universitas Diponegoro.
Maulwi, dk. 2020. Laporan Praktek Kerja Industri PT. Maccon Generasi
Mandiri. Makassar : SMK SMTI Makassar.
BAB II
PELAKSANAAN PERAKERIN
1. TempatPelaksanaan
2. Waktu Pelaksanaan
PraktekkerjaIndustridilaksanakanselamaempatbulandaritanggal14
November 2022sampai10Februari 2023 di PT. INDOMINCO MANDIRI
Bontang.
D. MetodeAnalisis
BAB IV NeracaAnalitik
BAB V Spatula
BAB VI Desikator
BAB IX SarungTangan
BAB X Kuas
b. Prinsip Analisa
c. ProsedurKerja
1. Dinyalakan oven denganmenekantombol ON/OFF pada alat dan
suhu oven dinaikkan dan disetsampai 105°C.
2. Petridish dan tutupnyaterlebihdahuludikeringkan di dalam oven
pada suhu 105°C selama 15 menit.
3. Kemudiandimasukkankedalamdesikatorselama 5 menit dan
ditimbangbobotdaripetridish + tutup yang kering dan
bersihsebagai (M1).
4. Ditimbang ± 1.0000 gram sampelbatubarakedalampetridish.
5. Dicatatbobotpetridish, tutupnya dan sampelsebagai (M2).
6. Dibukapenutuppetridishlaludiletakkan di luar oven dan
petridishditempatkan di atasbaki dan dimasukkankedalam oven.
7. Kemudiandibukakrandari flowmeter pada alat dan dialirkan gas
nitrogen kedalam oven.
8. Disetkecepatanaliran gas nitrogen sekitar 15 kali volume oven per
jam (±335 cc/menit) selama 1 jam.
9. Dikeluarkanbakidari oven, dan
petridishditutupkembalikemudiandidinginkan di
dalamdesikatorselama ± 10 menit.
10. Ditimbang dan dicatatbobotdaripetridish + penutup +
sampelsetelahpemanasansebagai (M3).
11. Parameter diatasdikerjakanduplo, denganwaktu yang sama pada
setiapsampel.
12. Pengujiandiulangijikaduplotidakdalambatastoleransi.
13. Dicocokkanhasildarisimplo dan
duplodimanaharusdalambatastoleransilaboratorium,
kemudianlembarkerjaditandatangani dan diberitanggal.
14. Dibersihkanalat yang telahdigunakan dan
dikembalikanketempatnya dan tempatkerjadibersihkan.
15. Dibuatlaporanhasilanalisa
16. Disimpansisasampeluntukanalisalebihlanjutjikadiperlukan.
d. Perhitungan
Perhitungankandungan air lembabadalahsebagaiberikut:
M 2−M 3
% Moisture in the analysis sample = × 100 %
M 2−M 1
Keterangan :
M1 = bobotpetridishkosong (gram)
M2 = bobotpetridish + sampelsebelumpemanasan (gram)
M3 = bobotpetridish + sampelsetelahpemanasan (gram)
1. NeracaAnalitik
2. Cawan
3. Furnace
4. Gegep
5. Kuas
6. Pan Logam
7. Spatula
1. Sampel Batubara.
b. Prinsip Analisa
Sampel yang telahdiketahuibobotnyadipijarkandalam furnace dimulai
pada suhuruanghinggasuhu 815°C selama 3 (tiga) jam, kandungan
Abu dihitungdaribobotresidu.
c. ProsedurKerja
menitkemudiansiapdipakai.
2. Ditimbang dan
dicatatbobotdaricawankosongdengansebagai(M1).
ditebarkansecaramerata di dalamcawan.
±300°C.
diletakkandiatas Pan
dimasukkankedalamdesikatorselama 10 menit.
10. Pengujiandiulangijikaduplotidakmasukdalambatastoleransi,
duplodimanaharusberadadalambatastoleransilaboratorium.
14. Dilaporkanhasilnya.
15. Disimpansisasampeluntukanalisalebihlanjutjikadiperlukan.
d. Perhitungan
M 3−M 1
% Ash Content = × 100 %
M 2−M 1
Keterangan :
M1 = bobotcawankosong (gram)
M2 = bobotcawan + sampelsebelumpemanasan (gram)
M3 = bobotcawan + abusetelahpemanasan (gram)
2. Spatula
3. Kuas
4. Crucible VM
5. Furnace VM
6. Stand Crucible VM
7. Stopwatch
8. GegepBesi
9. Desikator
1. Sampel Batubara.
b. Prinsip Analisa
c. ProsedurKerja
5 Kemudiandilakukanpengerjaanduplo.
11 Dilangipengujianjikasimplo dan
duplotidakdalambatastoleransilaboratorium.
13 Dilaporkanhasilnya
14 Disimpansisasampeluntukanalisalebihlanjutjikadiperlukan
d. Perhitungan
Keterangan :
M1 = berat crucible kosong (gram)
M2 = berat crucible + sampelsebelumpemanasan (gram)
M3 = berat crucible + sampelsetelahpemanasan (gram)
Adapunperhitungandarifixed carboniniadalahsebagaiberikut :
D. Hasil Analisa
1. Inhearent Moisture
Mass Avarege
Sampel ID M1 M2 M3 % IM
sample
TP. 019615 57,0361 58,0367 1,0006 57,9254 11,12 11,10
57,1059 58,1054 0,9995 57,9947 11,08
TP. 019616 58,7855 59,7853 0,9998 59,6789 10,64 10,69
71,1846 72,1846 1 72,0773 10,73
TP. 019617 46,5493 47,5491 0,9998 47,4352 11,39 11,42
62,8265 63,8273 1,0008 63,7128 11,44
TP. 019618 54,6751 55,6756 1,0005 55,5627 11,28 11,28
56,2535 57,2537 1,0002 57,141 11,27
TP. 019619 52,6327 53,6324 0,9997 53,5161 11,63 11,59
34,8866 35,8869 1,0003 35,7714 11,55
TP. 019620 54,0676 55,0673 0,9997 54,9472 12,01 11,98
67,8105 68,8106 1,0001 68,6911 11,95
TP. 019621 61,3365 62,3377 1,0012 62,2179 11,97 11,98
55,1973 56,1978 1,0005 56,0778 11,99
TP. 019622 49,644 50,6444 1,0004 50,5277 11,67 11,65
66,3201 67,3213 1,0012 67,2048 11,64