Anda di halaman 1dari 9

M.

02

No. 25/ /DUPK-GPUK/M.02/B


Lamp.: 3 (tiga) set

MEMORANDUM
Perihal : PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBAYARAN TAHAP PERTAMA LEMBAGA
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT MODEL BISNIS AGREGATOR KLASTER
PERTANIAN (KOMODITAS PERTANIAN POTENSI EKSPOR) DAN RENCANA
SURVEI LAPANGAN

Kepada : Yth. Ibu Yunita Resmi Sari, Kepala DUPK


Melalui : Yth. Ibu Elsya MS Chani, Kepala GPUK

I. Tujuan
Memohon persetujuan pembayaran tahap pertama lembaga tenaga ahli dalam rangka implementasi pilot
project model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) dan rencana survei
lapangan.

II. Latar Belakang dan Penjelasan


Menunjuk:
i. Perjanjian Kerja Sama (PKS) Swakelola No.25/3/DUPK/PKS/B tanggal 31 Mei 2023 antara Bank
./. Indonesia (DUPK) dengan Center of System (Lampiran 1);
ii. Surat No. 036-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023 perihal Laporan Pendahuluan
./. (Lampiran 2); dan
iii. Surat No. 037-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023 perihal Permohonan Pembayaran Tahap
./.
Pertama (Lampiran 3)
dapat kami sampaikan hal-hal sbb.:
A. Laporan PendahuluanPembayaran Tahap Pertama Lembaga Tenaga Ahli Pilot Project Model
Bisnis Agregator Klaster Pertanian
Dalam rangka tindak lanjut Kajian Model Bisnis Agregator Klaster Pertanian (Komoditas Pertanian
Potensi Ekspor dan implementasi pilot project-nya, telah dilakukan identifikasi awal pelaksanaan pilot
project dengan pokok-pokok hasil sbb.:Menunjuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) Swakelola
No.25/3/DUPK/PKS/B tanggal 31 Mei 2023 antara Bank Indonesia (DUPK) dengan Center of System
(Lampiran 1), dapat kami sampaikan hal-hal sbb.:
[1.] Center of System telah menyampaikan Laporan Pendahuluan melalui surat No. 036-SP/CS.1-
DIR/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023 perihal Laporan Pendahuluan, yang mencakup a.l sbb:
[2.] Pendahuluan
a. Prasyarat keberhasilan penerapan model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas
pertanian potensi ekspor) yaitu 1) memiliki cikal bakal pelaku UKM pengolahan yang telah
menjalankan proses bisnis sejenis dengan dukungan jejaring penyedia bahan baku utama dan
berbasis kelembagaan ekonomi lokal; 2) memiliki mitra penghela/off-taker yang berjejaring
dengan pasar global dan bersedia menjadi avalis (penjamin) kualitas sesuai standar mutu yang
berlaku serta kontinuitas pasokan; dan 3) memiliki jaringan dengan lembaga Business
Development Services yang berpengalaman dalam membina UMKM ekspor berbagai hasil
pertanian.

1
b. PImplementasi pilot project akan mengacu pada hasil kajian engembangan model bisnis
agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akadengan n menggunakan
skema Cluster Loop System yang membangun bisnis hilirisasi berdasarkan demand driven
sebagai pengungkitnya. Peran off taker dalam model ini memberikan informasi yang terbuka
kepada mitranya, yaitu UKM agregator yang dirancang untuk dikelola oleh kelembagaan
ekonomi petani dalam bentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berbadan hukum
Koperasi, PT atau kelembagaan formal lainnya.
[a.] Pendahuluan
Prasyarat keberhasilan penerapan model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi
ekspor) yaitu 1) memiliki cikal bakal pelaku UKM pengolahan yang telah menjalankan proses bisnis
sejenis dengan dukungan jejaring penyedia bahan baku utama dan berbasis kelembagaan ekonomi lokal;
2) memiliki mitra penghela/off-taker yang berjejaring dengan pasar global dan bersedia menjadi avalis
(penjamin) kualitas sesuai standar mutu yang berlaku serta kontinuitas pasokan; dan 3) memiliki jaringan
dengan lembaga Business Development Services yang berpengalaman dalam membina UMKM ekspor
berbagai hasil pertanian.
Pengembangan model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akan
menggunakan skema Cluster Loop System yang membangun bisnis hilirisasi berdasarkan demand driven
sebagai pengungkitnya. Peran off taker dalam model ini memberikan informasi yang terbuka kepada
mitranya, yaitu UKM agregator yang dirancang untuk dikelola oleh kelembagaan ekonomi petani dalam
bentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berbadan hukum Koperasi, PT atau kelembagaan
formal lainnya.
[b.] Identifikasi Para Pihak
1.Identifikasi Para Pihak
Berdasarkan hasil survei lapang yang telah dilakukan sebelumnyayang dilakukan, telah
diidentifikasi para pihak yang berpotensi terlibat dalam pilot project model bisnis agregator klaster
pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) sbb.:

No Stakeholders Peran

1 Lembaga produktif Desa, Gabungan kelompok tani bina kasepuhan Desa Cisolok
Gapoktan BINEKAS Sukabumi, yang akan melakukan pengelolaan tanaman
aren, menyediakan bahan baku berupa gula.

2 Lembaga Agregator, Calon UKM agregator yang berperan sebagai


Koperasi BINEKAS koordinator penghubung para pihak, penyedia nira
aren, pengolah gula aren, hingga ke pasar lokal dan
global.

3 Off Taker Produk Gula Calon off-taker yang sudah memiliki sertifikasi dan
Aren, PT Green Enviro LOI Letter of Intent (LoI) dari Belanda yang selanjutnya
Resource (PT GER) akan berperan sebagai pembuka jaringan pasar ekspor
serta mendukung upaya pelestarian tanaman aren sebagai
bahan baku utama gula aren.

4 Lembaga Pengembangan Menyediakan Business Development Services dengan


Bisnis, Center of System pengalaman sebagai lembaga yang memiliki jejaring
kepakaran multi disiplin ilmu juga telah dipercaya para
pihak untuk mengkaji dan menerapkan teknologi informasi

2
untuk tujuan pembangunan UMKM.

5 Lembaga Pengembangan Pemberdayaan masyarakat di daerah pemasok bahan


Masyarakat, Daarut Tauhid baku yang akan membantu usaha mikro untuk
Peduli (DT Peduli) memperbaiki taraf hidup dan membantu perbaikan
dari sisi hulu.

6 Pemerintah Desa Cicadas Memberikan dukungan kegiatan pemberdayaan dan


mendorong BUMDES terlibat menjadi jejaring
pasokan.

7 Lembaga Otoritas Regional, Memberikan pedoman teknis dan zonasi daerah yang
Balai Taman Nasional dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat
Gunung Halimun-Salak sekitar kawasan konservasi agar tetap bisa
memaksimalkan manfaat pohon aren tanpa merusak
lingkungan.

8 Lembaga Pembiayaan Terkait, Membantu Lembaga yang bertanggungjawab dalam


Bank Danamon melaksanakan program dan kegiatan CSR.Pembiayaan
SyariahYayasan Danamon Usaha Mikro dari sisi permodalan yang diperlukan
Peduli

9 Lembaga Penyedia Layanan Berbekal pengalaman dalam mengintegrasikan usaha


Digitalisasi, PT Karya Plaut mikro produksi laut dengan industroy perikanan, PT.
Kita (KML Group) KARYA PLAUT KITA Karya Plaut Kita akan
memperkenalkan mekanisme traceability untuk gula
semut aren..

2.Bentuk Kerjasama Para PIhak


Pada pilot project model bisnis ini, Koperasi BINEKAS akan menjadi cikal bakal UKM agregator
yang akan bermitra dengan berbagai pihak. Koperasi BINEKAS merupakan badan usaha milik
Gapoktan BINEKAS (Pembinaan Ekonomi Kasepuhan) yang telah dikukuhkan secara resmi pada
tahun 2013.
Peningkatan kualitas produk yang berorientasi ekspor dan pembinaan kapasitas pada UKM
agregator akan dimonitor oleh tim dari CS, layanan pengembangan bisnis dan pemberdayaan
masyarakat akan didampingi oleh DT Peduli, dukungan pembiayaan dapat bersumber dari Lembaga
Keuangan non Bank atau melalui skema CSR dari Yayasan Danamon Peduli maupun angel
investor, pertukaran informasi dan transaksi digital melalui traceability akan didampngi oleh PT
Plaut Kita dan PT GER akan menjadi offtaker dari produk gula aren.
3. Kelembagaan UKM Agregator

3
a. Bentuk kelembagaan UKM agregator adalah koperasi (Koperasi BINEKAS) yang merupakan
badan usaha milik Gapoktan BINEKAS.
[a.] Masih diperlukan beberapa penguatan pada aspek pengelolaan/Manajemen agregator yaitu:
[i.] Aspek Manajerial
Mekanisme perekrutan SDM yang masih didasari atas hubungan kedekatan dan tanpa ada
kriteria khusus, serta bekerja secara otodidak tanpa ada pelatihan dan evaluasi kerja.
[ii.] Aspek Teknikal
SDM memiliki latar Pendidikan yang rendah (masih ada SDM dengan latar Pendidikan tamat
SD) dan belum memiliki kapasitas yang mumpuni untuk pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan pilot project akan dilakukan penguatan manajemen agregator dalam
proses perencanaan, rekrutmen, pelatihan, evaluasi, kompensasi, serta manajemen konflik
bagi para pekerja.
[b.] Koperasi BINEKAS telah memiliki beberapa jaringan bisnis diantaranya yaitu CV Wanjaya
Lampung, CV Diva, CV Giwon, PT Mahora-Hora, PT Mitra Aren, dan Gula Aren
Indonesia yang ditujukan untuk pasar lokal. Untuk itu diperlukan penguatan jaringan dan
kemitraan pemasaran agregator untuk dapat membuka jangkauan pasar yang lebih luas baik
nasional maupun internasional.
[3.] Rencana Tindak Lanjut
a.[c.] Strategi Pengembangan Pilot Project
Pengembangan fungsi agregator pada Koperasi BINEKAS akan menerapkan strategi Jaringan
Infrastruktur Kualitas (JARIKU) yaitu upaya pembinaan jaringan para pihak rantai pasok produk
gula aren semut kualitas ekspor melalui mekanisme interkonektivitas bisnis berkelanjutan yang
didukung digitalisasi informasi dan perikatan kontrak perniagaan serta pembayarannya. Strategi
ini diharapkan dapat mengintegrasikan para pihak terkait dalam suatu rantai pasok secara
efisien. Dalam strategi bisnis jariku peranan teknologi digital pada kegiatan perekonomian yang
effektif dijadikan standard operation procedure (SOP) guna menjamin keberlangsungan usaha
sebagai proof of concept dari Model Bisnis Agregator - Cluster Loop System.

a. Pusat kegiatan pengolahan Agregator


Saat ini pusat kegiatan/pengolahan gula aren milik agregator berada di area perkampungan
warga dengan kapasitas produksi 10 - 12 ton per bulan dan dapat diakses oleh kendaraan
logistik dengan kapasitas maksimal 5 ton. Jika permintaan produk gula aren mulai berkembang
dan memerlukan kapasitas pengolahan lebih dari 20 ton per bulan, maka lokasi pengolahan
perlu direlokasi ke tempat yang lebih mudah aksesnya.
[a.] Sarana dan Prasarana Agregator

4
Koperasi BINEKAS telah memiliki beberapa sarana produksi untuk pengolahan gula aren
yang mayoritas kondisinya cukup baik namun belum beroperasi secara maksimal, aliran proses
yang belum standar, serta minimnya perawatan yang dapat berpengaruh terhadap kualitas
produk terutama mengenai keamanan pangan. Untuk itu diperlukan penyusunan standar
quality infrastructure (QI).
[b.] Permodalan
Koperasi BINEKAS masih menghadapi keterbatasan modal kerja dan investasi untuk
pengembangan kapasitas produksi, Saat ini Koperasi BINEKAS belum mampu menyerap hasil
panen aren sepenuhnya karena keterbatasan kapasitas mesin produksi, sehingga ketika ada
perluasan segmen pasar dan kebutuhan peningkatan kapasitas produksi diperlukan tambahan
permodalan untuk peningkatan modal kerja dan investasi sarana prasarana pengolahan dengan
kapasitas yang lebih besar.
[c.] Strategi Pengembangan Pilot Project
Pengembangan fungsi agregator pada Koperasi BINEKAS akan menerapkan strategi Jaringan
Infrastruktur Kualitas (JARIKU) yaitu upaya pembianaan jaringan para pihak rantai pasok
produk gula aren semut kualitas ekspor melalui mekanisme interkonektivitas bisnis
berkelanjutan yang didukung digitalisasi informasi dan perikatan kontrak perniagaan serta
pembayarannya. Strategi ini diharapkan dapat mengintegrasikan para pihak terkait dalam suatu
rantai pasok secara efisien. Dalam strategi bisnis jariku peranan teknologi digital pada kegiatan
perekonomian yang effektif dijadikan standard operation procedure (SOP) guna menjamin
keberlangsungan usaha sebagai proof of concept dari Model Bisnis Agregator - Cluster Loop
System.

[b.] Rencana Kegiatan Selanjutnya


[a.] Penyusunan rencana bisnis aggregator
Penyusunan rencana bisnis akan dilakukan untuk mendukung implementasi skema Close Loop
System yang berjaringan hulu – hilir sesuai dengan rekomendasi model bisnis agregator klaster
pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor). Koperasi BINEKAS sebagai agregator
ditargetkan dapat memenuhi kapasitas produksi 5 ton/hari atau 100 ton/bulan. Untuk itu
diperlukan dukungan 12 unit pengolahan mikro yang dapat diperankan oleh pusat
pengumpulan di wilayah hutan/kebun aren yang mengumpulkan hasil panen dari 130 petani
aren.
b. Fasilitasi dan Pendampingan
Melakukan fasilitasi dan pendampingan untuk 1) penguatan usaha mikro pedesaan terkait
dengan skema pembiayaan dan digitalisasi rantai pasok; dan 2) penguatan agregator (Koperasi
BINEKAS) terkait dengan kapasitas penggunaan teknologi pengolahan, pengemasan, dan
transportasi ekspor produk yang didukung dengan SOP yang efektif

5
c. Monitoring
Akan dilakukan monitoring secara berkala untuk memastikan implementasi model bisnis dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan
d. Penyusunan pedoman
Pedoman model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) yang
mencakup urutan langkah pekerjaan, cara melakukannya, lokasi pekerjaan, dan pelaku
pelaksana pekerjaan. Pedoman tersebut diharapkan dapat menjadi referensi dan mempermudah
proses replikasi model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor)
pada UMKM lainnya.
Laporan Pendahuluan selengkapnya sebagaimana Lampiran 42.
./.
4. Pembayaran Tahap Pertama Implementasi Pilot Project
a. Secara umum, Laporan Pendahuluan tersebut telah sesuai dengan ruang lingkup yang
diharapkan pada hasil pekerjaan Laporan Pendahuluan, yaitu mencakup laporan
persiapan teknis, dan administrasi termasuk hasil identifikasi kepasitas UMKM
agregator, stakeholder dan analisisnya. Apabila pada tahapan penyusunan selanjutnya
diperlukan proses review terhadap Laporan Pendahuluan, maka dapat dilakukan
penyesuaian terhadap Laporan Pendahuluan dimaksud.
[a.]
b. Sehubungan dengan telah disampaikannya Laporan Pendahuluan dimaksud, pihak
Center of System melalui surat No. 037-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023
perihal Permohonan Pembayaran Tahap Pertama (I) telah mengajukan permohonan
pembayaran tahap pertama sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari biaya pelaksanaan
pilot project atau sebesar Rp124.729.500 (seratus dua puluh empat juta tujuh ratus dua
puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) termasuk pajak sesuai ketentuan. Permohonan
pembayaran tahap pertama dimaksud sesuai dengan PKS No.25/3/DUPK/PKS/B tanggal
31 Mei 2023 Pasal 9 ayat (1) butir a, di mana pembayaran dapat ditagihkan setelah
menyerahkan Laporan Pendahuluan yang dibuktikan dengan Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan dan disertai bukti pendukung. Bukti-bukti pendukung untuk pembayaran
telah lengkap yang terdiri dari :
1) Surat Permohonan Pembayaran Tahap Pertama No. 037-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2
Agustus 2023
2) Kwitansi No.005/KWT-CS/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023 untuk pembayaran tahap
pertama pilot project model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian
potensi ekspor)
3) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Tahap Pertama
4) Dokumen Laporan Pendahuluan
5) Fotokopi NPWP
c.[b.] Pembayaran tahap pertama lembaga tenaga ahli dalam rangka implementasi pilot project
model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akan dibebankan
pada COA 1-203001-843007-22-4100-033-011 (Konsultan dan Tenaga Ahli Ekonomi dan
Keuangan - Badan) dengan deskripsi hasil akhir: Pilot project penerapan model bisnis
komoditas pertanian secara komperehensif (hulu hilir) dalam rangka peningkatan nilai tambah
ekspor.

B.[A.] Pelaksanaan Suvei Lapangan

6
[1.] Menunjuk rencana tindak lanjut sesebagaimana butir A.4, dalam rangka identifikasi secara lebih
rinci kebutuhan fasilitasi dan pendampingan termasuk kebutuhan sarana prasarana untuk pengolahan
gula aren pada UKM agregator, Sebagai bagian dalam proses pilot project model bisnis agregator
klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor), diperlukan pelaksanaan survei lapangan ke
lokasi klaster pilot project, Gapoktan Binekas di Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi.i yang ditujukan
untuk mengidentifikasi kebutuhan bantuan sarana prasarana untuk pengolahan gula aren dan
kelayakan klaster penerima bantuan.
1.[2.] Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengusulkan 1 (satu) orang perwakilan DUPK untuk
melakukan survei lapangan tersebut bersama dengan CS dengan rincian sbb:

Perwakilan DUPK Keberangkatan Kepulangan

Sdr. Andri Rakhmansyah KamisKamis,, 170 Agustus


RabuRabu, 169 Agustus 2023
/Konsultan UMKM DUPK 2023

[3.] Biaya yang timbul atas survei lapangan tersebut diperkirakan sebesar Rp64.900.000,- (empaenamt
juta sembilan ratus ribu rupiah). Rencana anggaran biaya selengkapnya sebagaimana Lampiran 53.
./.
Biaya tersebut diusulkan dibebankan pada anggaran DUPK dengan COA 1-203001-xxxxxx-22-
4100-033-011 dengan deskripsi hasil akhir: Pilot project penerapan model bisnis komoditas
pertanian secara komperehensif (hulu hilir) dalam rangka peningkatan nilai tambah ekspor.
2.[4.]

III. Analisa Risiko dan Mitigasinya


Risiko yang mungkin timbul adalah risiko operasional yaitu proses pembayaran tidak dilakukan sesuai
dengan nominal dan nomor rekening yang ditunjuk, serta risiko ketidaksesuaian dokumen/data yang
diperoleh saat pelaksanaan survei lapangan. Mitigasi yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan UMI
DUPK dalam proses pembayaran sesuai dengan nominal PKS dan nomor rekening yang ditunjuk oleh
Center of System, serta koordinasi secara intensif dengan CS dan klaster lokasi pilot project terkait perolehan
dokumen/data yang diperlukan saat survei lapangan.

IV. Kesimpulan dan Rekomendasi


[1.] Berdasarkan review kami, Laporan Pendahuluan pilot project model bisnis agregator klaster pertanian
(komoditas pertanian potensi ekspor) beserta dengan bukti pendukung pengajuan permohonan
pembayaran telah memenuhi persyaratan dalam PKS sehingga kami mengusulkan untuk dilakukan
pembayaran tahap pertama kepada CS sebesar Rp124.729.500 (seratus dua puluh empat juta tujuh ratus
dua puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) termasuk pajak sesuai ketentuan. Pembayaran tahap pertama
dimaksud akan dibebankan pada anggaran sebagaimana butir II. A. 54.
[2.] Pelaksanaan survei lapangan ke lokasi klaster objek pilot project dalam rangka identifikasi secara lebih
rinci kebutuhan fasilitasi dan pendampingan termasuk kebutuhan sarana prasarana sebagaimana butir
B.1-3.
untuk…., serta usulan perwakilan DUPK yang melakukan survei lapangan sebagaimana butir II. B. 1 dan 2.
[3.] Pembebanan biaya yang timbul atas pelaksanaan survei lapangan sebagaimana butir II. B. 3.
Demikian disampaikan, mohon persetujuan dan arahan Ibu lebih lanjut.

7
Dipersiapkan oleh: Diperiksa oleh: Jakarta, Agustus 2023
Analis Analis Senior GRUP PENGEMBANGAN UMKM
DAN KEUANGAN INKLUSIF
Analis Eksekutif

Wahyunindia Rahman Esti Binukaningsih


Manajer Asisten Direktur
Didukung oleh: Disetujui oleh:
Kepala Grup Kepala Departemen Mira Rahmawaty
Deputi Direktur

Elsya MS Chani Yunita Resmi Sari


Direktur Direktur Eksekutif
YHMM

8
LEMBAR PENDAPAT
Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen

No. Memorandum: No. 25/ /DUPK-GPUK/M.02/B Tanggal Agustus 2023


Perihal :
PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBAYARAN TAHAP PERTAMA LEMBAGA
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT MODEL BISNIS AGREGATOR KLASTER PERTANIAN
(KOMODITAS PERTANIAN POTENSI EKSPOR) DAN RENCANA SURVEI LAPANGAN

KEPALA DEPARTEMEN :

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

KEPALA GRUP :

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai