02
MEMORANDUM
Perihal : PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBAYARAN TAHAP PERTAMA LEMBAGA
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT MODEL BISNIS AGREGATOR KLASTER
PERTANIAN (KOMODITAS PERTANIAN POTENSI EKSPOR) DAN RENCANA
SURVEI LAPANGAN
I. Tujuan
Memohon persetujuan pembayaran tahap pertama lembaga tenaga ahli dalam rangka implementasi pilot
project model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) dan rencana survei
lapangan.
1
b. PImplementasi pilot project akan mengacu pada hasil kajian engembangan model bisnis
agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akadengan n menggunakan
skema Cluster Loop System yang membangun bisnis hilirisasi berdasarkan demand driven
sebagai pengungkitnya. Peran off taker dalam model ini memberikan informasi yang terbuka
kepada mitranya, yaitu UKM agregator yang dirancang untuk dikelola oleh kelembagaan
ekonomi petani dalam bentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berbadan hukum
Koperasi, PT atau kelembagaan formal lainnya.
[a.] Pendahuluan
Prasyarat keberhasilan penerapan model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi
ekspor) yaitu 1) memiliki cikal bakal pelaku UKM pengolahan yang telah menjalankan proses bisnis
sejenis dengan dukungan jejaring penyedia bahan baku utama dan berbasis kelembagaan ekonomi lokal;
2) memiliki mitra penghela/off-taker yang berjejaring dengan pasar global dan bersedia menjadi avalis
(penjamin) kualitas sesuai standar mutu yang berlaku serta kontinuitas pasokan; dan 3) memiliki jaringan
dengan lembaga Business Development Services yang berpengalaman dalam membina UMKM ekspor
berbagai hasil pertanian.
Pengembangan model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akan
menggunakan skema Cluster Loop System yang membangun bisnis hilirisasi berdasarkan demand driven
sebagai pengungkitnya. Peran off taker dalam model ini memberikan informasi yang terbuka kepada
mitranya, yaitu UKM agregator yang dirancang untuk dikelola oleh kelembagaan ekonomi petani dalam
bentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berbadan hukum Koperasi, PT atau kelembagaan
formal lainnya.
[b.] Identifikasi Para Pihak
1.Identifikasi Para Pihak
Berdasarkan hasil survei lapang yang telah dilakukan sebelumnyayang dilakukan, telah
diidentifikasi para pihak yang berpotensi terlibat dalam pilot project model bisnis agregator klaster
pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) sbb.:
No Stakeholders Peran
1 Lembaga produktif Desa, Gabungan kelompok tani bina kasepuhan Desa Cisolok
Gapoktan BINEKAS Sukabumi, yang akan melakukan pengelolaan tanaman
aren, menyediakan bahan baku berupa gula.
3 Off Taker Produk Gula Calon off-taker yang sudah memiliki sertifikasi dan
Aren, PT Green Enviro LOI Letter of Intent (LoI) dari Belanda yang selanjutnya
Resource (PT GER) akan berperan sebagai pembuka jaringan pasar ekspor
serta mendukung upaya pelestarian tanaman aren sebagai
bahan baku utama gula aren.
2
untuk tujuan pembangunan UMKM.
7 Lembaga Otoritas Regional, Memberikan pedoman teknis dan zonasi daerah yang
Balai Taman Nasional dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat
Gunung Halimun-Salak sekitar kawasan konservasi agar tetap bisa
memaksimalkan manfaat pohon aren tanpa merusak
lingkungan.
3
a. Bentuk kelembagaan UKM agregator adalah koperasi (Koperasi BINEKAS) yang merupakan
badan usaha milik Gapoktan BINEKAS.
[a.] Masih diperlukan beberapa penguatan pada aspek pengelolaan/Manajemen agregator yaitu:
[i.] Aspek Manajerial
Mekanisme perekrutan SDM yang masih didasari atas hubungan kedekatan dan tanpa ada
kriteria khusus, serta bekerja secara otodidak tanpa ada pelatihan dan evaluasi kerja.
[ii.] Aspek Teknikal
SDM memiliki latar Pendidikan yang rendah (masih ada SDM dengan latar Pendidikan tamat
SD) dan belum memiliki kapasitas yang mumpuni untuk pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan pilot project akan dilakukan penguatan manajemen agregator dalam
proses perencanaan, rekrutmen, pelatihan, evaluasi, kompensasi, serta manajemen konflik
bagi para pekerja.
[b.] Koperasi BINEKAS telah memiliki beberapa jaringan bisnis diantaranya yaitu CV Wanjaya
Lampung, CV Diva, CV Giwon, PT Mahora-Hora, PT Mitra Aren, dan Gula Aren
Indonesia yang ditujukan untuk pasar lokal. Untuk itu diperlukan penguatan jaringan dan
kemitraan pemasaran agregator untuk dapat membuka jangkauan pasar yang lebih luas baik
nasional maupun internasional.
[3.] Rencana Tindak Lanjut
a.[c.] Strategi Pengembangan Pilot Project
Pengembangan fungsi agregator pada Koperasi BINEKAS akan menerapkan strategi Jaringan
Infrastruktur Kualitas (JARIKU) yaitu upaya pembinaan jaringan para pihak rantai pasok produk
gula aren semut kualitas ekspor melalui mekanisme interkonektivitas bisnis berkelanjutan yang
didukung digitalisasi informasi dan perikatan kontrak perniagaan serta pembayarannya. Strategi
ini diharapkan dapat mengintegrasikan para pihak terkait dalam suatu rantai pasok secara
efisien. Dalam strategi bisnis jariku peranan teknologi digital pada kegiatan perekonomian yang
effektif dijadikan standard operation procedure (SOP) guna menjamin keberlangsungan usaha
sebagai proof of concept dari Model Bisnis Agregator - Cluster Loop System.
4
Koperasi BINEKAS telah memiliki beberapa sarana produksi untuk pengolahan gula aren
yang mayoritas kondisinya cukup baik namun belum beroperasi secara maksimal, aliran proses
yang belum standar, serta minimnya perawatan yang dapat berpengaruh terhadap kualitas
produk terutama mengenai keamanan pangan. Untuk itu diperlukan penyusunan standar
quality infrastructure (QI).
[b.] Permodalan
Koperasi BINEKAS masih menghadapi keterbatasan modal kerja dan investasi untuk
pengembangan kapasitas produksi, Saat ini Koperasi BINEKAS belum mampu menyerap hasil
panen aren sepenuhnya karena keterbatasan kapasitas mesin produksi, sehingga ketika ada
perluasan segmen pasar dan kebutuhan peningkatan kapasitas produksi diperlukan tambahan
permodalan untuk peningkatan modal kerja dan investasi sarana prasarana pengolahan dengan
kapasitas yang lebih besar.
[c.] Strategi Pengembangan Pilot Project
Pengembangan fungsi agregator pada Koperasi BINEKAS akan menerapkan strategi Jaringan
Infrastruktur Kualitas (JARIKU) yaitu upaya pembianaan jaringan para pihak rantai pasok
produk gula aren semut kualitas ekspor melalui mekanisme interkonektivitas bisnis
berkelanjutan yang didukung digitalisasi informasi dan perikatan kontrak perniagaan serta
pembayarannya. Strategi ini diharapkan dapat mengintegrasikan para pihak terkait dalam suatu
rantai pasok secara efisien. Dalam strategi bisnis jariku peranan teknologi digital pada kegiatan
perekonomian yang effektif dijadikan standard operation procedure (SOP) guna menjamin
keberlangsungan usaha sebagai proof of concept dari Model Bisnis Agregator - Cluster Loop
System.
5
c. Monitoring
Akan dilakukan monitoring secara berkala untuk memastikan implementasi model bisnis dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan
d. Penyusunan pedoman
Pedoman model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) yang
mencakup urutan langkah pekerjaan, cara melakukannya, lokasi pekerjaan, dan pelaku
pelaksana pekerjaan. Pedoman tersebut diharapkan dapat menjadi referensi dan mempermudah
proses replikasi model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor)
pada UMKM lainnya.
Laporan Pendahuluan selengkapnya sebagaimana Lampiran 42.
./.
4. Pembayaran Tahap Pertama Implementasi Pilot Project
a. Secara umum, Laporan Pendahuluan tersebut telah sesuai dengan ruang lingkup yang
diharapkan pada hasil pekerjaan Laporan Pendahuluan, yaitu mencakup laporan
persiapan teknis, dan administrasi termasuk hasil identifikasi kepasitas UMKM
agregator, stakeholder dan analisisnya. Apabila pada tahapan penyusunan selanjutnya
diperlukan proses review terhadap Laporan Pendahuluan, maka dapat dilakukan
penyesuaian terhadap Laporan Pendahuluan dimaksud.
[a.]
b. Sehubungan dengan telah disampaikannya Laporan Pendahuluan dimaksud, pihak
Center of System melalui surat No. 037-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023
perihal Permohonan Pembayaran Tahap Pertama (I) telah mengajukan permohonan
pembayaran tahap pertama sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari biaya pelaksanaan
pilot project atau sebesar Rp124.729.500 (seratus dua puluh empat juta tujuh ratus dua
puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) termasuk pajak sesuai ketentuan. Permohonan
pembayaran tahap pertama dimaksud sesuai dengan PKS No.25/3/DUPK/PKS/B tanggal
31 Mei 2023 Pasal 9 ayat (1) butir a, di mana pembayaran dapat ditagihkan setelah
menyerahkan Laporan Pendahuluan yang dibuktikan dengan Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan dan disertai bukti pendukung. Bukti-bukti pendukung untuk pembayaran
telah lengkap yang terdiri dari :
1) Surat Permohonan Pembayaran Tahap Pertama No. 037-SP/CS.1-DIR/08/2023 tanggal 2
Agustus 2023
2) Kwitansi No.005/KWT-CS/08/2023 tanggal 2 Agustus 2023 untuk pembayaran tahap
pertama pilot project model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian
potensi ekspor)
3) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Tahap Pertama
4) Dokumen Laporan Pendahuluan
5) Fotokopi NPWP
c.[b.] Pembayaran tahap pertama lembaga tenaga ahli dalam rangka implementasi pilot project
model bisnis agregator klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor) akan dibebankan
pada COA 1-203001-843007-22-4100-033-011 (Konsultan dan Tenaga Ahli Ekonomi dan
Keuangan - Badan) dengan deskripsi hasil akhir: Pilot project penerapan model bisnis
komoditas pertanian secara komperehensif (hulu hilir) dalam rangka peningkatan nilai tambah
ekspor.
6
[1.] Menunjuk rencana tindak lanjut sesebagaimana butir A.4, dalam rangka identifikasi secara lebih
rinci kebutuhan fasilitasi dan pendampingan termasuk kebutuhan sarana prasarana untuk pengolahan
gula aren pada UKM agregator, Sebagai bagian dalam proses pilot project model bisnis agregator
klaster pertanian (komoditas pertanian potensi ekspor), diperlukan pelaksanaan survei lapangan ke
lokasi klaster pilot project, Gapoktan Binekas di Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi.i yang ditujukan
untuk mengidentifikasi kebutuhan bantuan sarana prasarana untuk pengolahan gula aren dan
kelayakan klaster penerima bantuan.
1.[2.] Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengusulkan 1 (satu) orang perwakilan DUPK untuk
melakukan survei lapangan tersebut bersama dengan CS dengan rincian sbb:
[3.] Biaya yang timbul atas survei lapangan tersebut diperkirakan sebesar Rp64.900.000,- (empaenamt
juta sembilan ratus ribu rupiah). Rencana anggaran biaya selengkapnya sebagaimana Lampiran 53.
./.
Biaya tersebut diusulkan dibebankan pada anggaran DUPK dengan COA 1-203001-xxxxxx-22-
4100-033-011 dengan deskripsi hasil akhir: Pilot project penerapan model bisnis komoditas
pertanian secara komperehensif (hulu hilir) dalam rangka peningkatan nilai tambah ekspor.
2.[4.]
7
Dipersiapkan oleh: Diperiksa oleh: Jakarta, Agustus 2023
Analis Analis Senior GRUP PENGEMBANGAN UMKM
DAN KEUANGAN INKLUSIF
Analis Eksekutif
8
LEMBAR PENDAPAT
Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen
KEPALA DEPARTEMEN :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
KEPALA GRUP :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................