TAHUN 2023
1
LEMBAR PENGESAHAN MITRA PENDAMPINGAN
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Pendampingan
Kewirausahaan : PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN
DI BERKAH FOOD.
Oleh : Kelompok 3
Menyetujui,
Tim Pelaksana Pendampingan Dosen Pembimbing Lapangan
Kewirausahaan Kewirausahaan
Dr.Mulyanto,S.E,S.H,M.Si,MM Zuliyati,SE.,M,Si.,Ak.,CA
NIDN.0601037201 NIDN.0603037801
3
Kata Pengantar
Menyebut Nama Allah yang Maha pengasih dan Maha Penyayang. Puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KasihNya, sehingga Laporan Program
Pendampingan Kewirausahaan (P2k) dapat diselesaikan sesuai tepat waktu. laporan program
pendampingan kewirausahaan (p2k) pengembangan usaha produksi berkah food
di kabupaten kudus ini merupakan laporan pertanggungjawaban dalam menjalan program
kegiatan yang telah disesuaikan dengan visi dan misi. Tentu saja sudah dibuat sesuai dengan
rumus yang mengacu pada pokok tugas dan peran yang disimpan sesuai jobdesk.
Laporan kegiatan yang dijalankan lewat serangkaian kegiatan ini berharap dapat
berjalan dan dapat meningkatkan kinerja, sehingga mendukung keberhasilan penyelenggaran
program-program pertanian untuk masyarakat.
Sehingga laporan kegiatan ini tidak hanya menjadi laporan saja. tetapi juga dapat
menjadi acuan, menambah wawasan bagi para pembacanya. agar ada kemajuan dari laporan
satu dengan laporan lain di masa yang akan datang.
Penulis
4
Daftar Isi
BAB I....................................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................
1.2. Potensi..................................................................................................................................
1.3. Permasalahan.....................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................................
GAMBARAN UMKM...........................................................................................................................
BAB III................................................................................................................................................
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................................
BAB IV................................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................................
5
Daftar Gambar
6
Abstraksi
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan industri kecil khususnya
pada pengrajin sampul Ijazah dan raport “GiGa” sebagai mitra pengabdian, melalui
penerapan teknologi tepat guna (Zuliyati, Djoenaedi, et al., 2021),Many creative industries
are popping up in Kudus Regency in Indonesia (Zuliyati, Poerwati, et al., 2021),The number
of MSMEs in the Kudus Regency has increased significantly, namely around 3.4% each year.
According to the Department of Manpower, Industry, Cooperatives, and MSME, many
MSMEs in the Kudus Regency reach 15,300 businesses. (ZULIYATI et al., 2021), UMKM
perlu mengelola usahanya dengan manajemen yang tepat.(Triyanto et al., 2023),
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
5. Data atau Fakta Lapangan: Data lapangan mencakup hasil survei terkait kinerja
Berkah Food, analisis SWOT, dan data pasar kue kering di Kabupaten Kudus. Fakta-
fakta ini menjadi dasar pengambilan keputusan untuk melaksanakan program
pendampingan kewirausahaan, yang diharapkan dapat memberikan solusi konkret
terhadap hambatan dan peluang yang diidentifikasi.
Dengan latar belakang ini, program pendampingan kewirausahaan diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan usaha Berkah Food dan sektor
UMKM kue kering secara keseluruhan di Kabupaten Kudus.
1.2. Potensi
1. Potensi Fisik:
- Bahan Baku Lokal: Kabupaten Kudus memiliki kekayaan akan bahan baku lokal
untuk kue kering, seperti tepung terigu, kelapa, gula, dan rempah-rempah. Pemanfaatan
bahan baku lokal dapat memberikan keunggulan kompetitif dan meningkatkan
keterkaitan dengan pemasok lokal.
- Infrastruktur:Adanya infrastruktur yang memadai seperti akses transportasi dan listrik
dapat mendukung proses produksi dan distribusi Berkah Food. Pemanfaatan infrastruktur
yang sudah ada dapat meningkatkan efisiensi operasional.
2. Potensi Sosial:
- Keterlibatan Komunitas Lokal: Keterlibatan aktif dalam komunitas lokal dapat
menjadi peluang untuk memperluas jangkauan pemasaran. Berkah Food dapat
memanfaatkan kebersamaan dan dukungan masyarakat setempat untuk meningkatkan
keberlanjutan usaha.
- Keterampilan Lokal:Pemanfaatan keterampilan tradisional dalam proses produksi kue
kering dapat memberikan ciri khas pada produk Berkah Food. Program pendampingan
dapat mempertajam dan meningkatkan keterampilan tersebut.
3. Potensi Ekonomi:
- Pasar Potensial: Analisis pasar menunjukkan adanya permintaan yang belum terpenuhi
untuk produk kue kering di tingkat lokal dan regional. Berkah Food dapat memanfaatkan
peluang pasar yang ada dan merancang strategi pemasaran yang tepat.
9
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Pengembangan Berkah Food tidak hanya memberikan
dampak ekonomi pada usaha itu sendiri tetapi juga dapat menciptakan peluang kerja baru
dan memberdayakan masyarakat lokal.
4. Potensi Lingkungan:
- Sumber Daya Alam Berkelanjutan: Memanfaatkan sumber daya alam secara
berkelanjutan adalah keunggulan potensial. Berkah Food dapat mengintegrasikan praktik-
praktik ramah lingkungan dalam proses produksi untuk menciptakan citra yang positif di
mata konsumen.
5. Potensi Inovasi:
- Diversifikasi Produk: Berkah Food memiliki potensi untuk diversifikasi produk kue
kering dengan memanfaatkan inovasi dalam formulasi dan presentasi. Peningkatan variasi
produk dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing.
1.3. Permasalahan
Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari latar belakang, sejumlah permasalahan yang
dihadapi oleh UMKM Berkah Food dapat dirumuskan sebagai berikut:
10
Seiring dengan pertumbuhan usaha, Berkah Food mungkin menghadapi keterbatasan
dalam keahlian manajerial. Pengelolaan operasional, pemasaran, dan keuangan yang
kurang efektif dapat menjadi hambatan bagi pengembangan usaha.
Meskipun Kabupaten Kudus dikenal sebagai pusat produksi kue kering, Berkah Food
mungkin mengalami kesulitan dalam memperluas jangkauan pasar. Terbatasnya akses ke
pasar regional atau nasional dapat membatasi potensi pertumbuhan.
Kurangnya pemahaman terhadap preferensi konsumen dan tren pasar dapat menjadi
hambatan dalam pengembangan strategi pemasaran yang efektif. Ini mungkin
mengakibatkan kurangnya daya tarik produk di mata konsumen.
Dalam era digital, Berkah Food mungkin menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan
pemasaran digital untuk memperluas pangsa pasar. Kurangnya keahlian dalam pemasaran
online dapat menjadi kendala dalam mencapai konsumen secara lebih luas..
Rumusan masalah ini akan menjadi dasar untuk merancang strategi pendampingan
kewirausahaan yang sesuai dan solutif. Dengan mengidentifikasi permasalahan ini secara
jelas, program dapat difokuskan untuk memberikan dukungan yang terarah dan efektif
guna meningkatkan performa dan daya saing Berkah Food sebagai UMKM di Kabupaten
Kudus.
11
BAB II
GAMBARAN UMKM
12
Sejarah Berkah Food mencerminkan perjalanan yang didorong oleh dedikasi pemiliknya, Ibu
Retno, untuk menghadirkan produk kue kering berkualitas dari daerah Kudus. Keberhasilan
ini semakin diperkuat dengan ketersediaan izin BPOM, izin kesehatan, dan sertifikasi halal,
yang menciptakan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan dan penerimaan produk di pasar.
Produk unggulan yang dihasilkan oleh Berkah Food adalah "Keciput Jadul." Keciput Jadul
menjadi produk andalan yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan sentuhan inovatif.
Keunikan dan kelezatan Keciput Jadul diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumen.Selain produk unggulan, Berkah Food juga terus melakukan inovasi dalam
pembuatan kue kering. Pemilihan bahan berkualitas, proses produksi yang terjaga, dan
pemantapan rasa khas menjadi bagian dari upaya UMKM ini untuk tetap bersaing di pasar
yang semakin dinamis.
Fokus Berkah Food pada produksi kue kering, khususnya Keciput Jadul, mencerminkan
komitmen untuk mempertahankan keaslian kuliner daerah Kudus sambil tetap berinovasi.
Dengan menjaga kualitas dan terus berupaya memenuhi selera pasar, Berkah Food
diharapkan dapat terus tumbuh dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari konsumen
setianya.
13
Hingga saat ini, Berkah Food belum memiliki karyawan tetap atau kontrak eksternal. Semua
anggota keluarga yang terlibat dapat dianggap sebagai tenaga kerja internal yang
berkontribusi dalam berbagai aspek operasional.
Meskipun Berkah Food saat ini dijalankan oleh anggota keluarga sendiri, pada tahap
pertumbuhan tertentu, pertimbangan untuk merekrut tenaga kerja eksternal dapat menjadi
opsi untuk mengelola beban kerja dan memperluas kapasitas produksi. Pemahaman
mendalam tentang keahlian, pendidikan, dan kontribusi masing-masing anggota keluarga
menjadi kunci dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang tersedia.
2.4. ASET
Aset yang dimiliki oleh Berkah Food mencakup beberapa kategori yang mencerminkan harta total
yang dimanfaatkan untuk kelangsungan usaha. Kategori aset tersebut antara lain:
Aset Lancar: Berkah Food memiliki aset lancar berupa kas, setara kas, serta
persediaan bahan baku dan produk jadi. Aset ini digunakan untuk mendukung
operasional sehari-hari, termasuk pembelian bahan baku dan biaya operasional
lainnya.
Aset Tetap: Peralatan dan perlengkapan produksi, seperti oven, mixer, dan peralatan
kemasan, diidentifikasi sebagai aset tetap. Aset ini memiliki peran krusial dalam
kegiatan produksi Berkah Food.
Aset Tidak Berwujud: Berkah Food mungkin memiliki aset tidak berwujud, seperti
merek dagang atau hak paten terkait resep kue kering unggulan. Nilai aset ini sulit
diukur secara tepat tetapi dapat memberikan keunggulan bersaing dan penguatan
posisi di pasar.
Aset Pajak Tangguhan: Aset pajak tangguhan berkaitan dengan manfaat pajak di
masa depan, seperti manfaat pajak atas investasi atau insentif pajak lainnya yang
diterima oleh Berkah Food.
14
Aset Lain: Aset lain yang dimiliki Berkah Food mencakup piutang dagang atau aset
keuangan lainnya yang memiliki nilai ekonomis.
Pemahaman yang mendalam tentang aset-aset ini memberikan dasar yang kokoh untuk
pengelolaan keuangan yang efektif dan perencanaan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Berkah Food dapat memantau dan mengelola aset-aset ini dengan cermat untuk mendukung
operasional sehari-hari dan merencanakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
2.5. OMSET
Omset penjualan Berkah Food mencapai sekitar Rp 1.000.000 per hari. Angka ini mencerminkan
total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kue kering setiap hari operasional.
Pencapaian omset yang signifikan seperti ini menunjukkan tingkat aktivitas dan penerimaan yang
baik dari konsumen.
Faktor Penentu Omset: Faktor-faktor seperti jumlah produk yang terjual, harga jual
per unit, dan efektivitas strategi pemasaran berperan penting dalam menentukan
omset harian yang mencapai Rp 1.000.000. Pemahaman mendalam terhadap faktor-
faktor ini mendukung keberlanjutan pertumbuhan.
Strategi Peningkatan Omset: Dengan omset harian yang tinggi, Berkah Food dapat
melibatkan strategi pemasaran yang lebih agresif, meningkatkan kualitas produk, dan
melakukan inovasi untuk menarik lebih banyak pelanggan. Peningkatan omset
menjadi peluang untuk memperkuat kehadiran di pasar.
15
Pemilik Berkah Food dapat memanfaatkan pencapaian omset harian yang tinggi ini untuk
terus meningkatkan efisiensi operasional, menjaga kualitas produk, dan mengembangkan
strategi pemasaran yang berkelanjutan guna meraih pertumbuhan bisnis yang lebih lanjut.
Dalam hal geografi, Berkah Food fokus pada konsumen di wilayah Kudus, memahami bahwa
preferensi dan kebutuhan konsumen lokal dapat berbeda dengan daerah lain. Segmentasi
demografis melibatkan pemahaman terhadap karakteristik penduduk Kudus, seperti usia,
jenis kelamin, dan tingkat pendapatan. Berkah Food memperhatikan berbagai kelompok
demografis untuk menyesuaikan produknya.
Aspek psikografis juga menjadi pertimbangan, dengan memperhatikan gaya hidup, nilai-nilai,
dan preferensi lokal. Berkah Food berusaha menciptakan produk yang menggambarkan
keunikan budaya dan selera masyarakat Kudus. Selain itu, strategi pemasaran melalui toko
oleh-oleh lokal diimplementasikan untuk memudahkan konsumen dalam mengakses dan
membeli produk.
Pendekatan ini memungkinkan Berkah Food untuk merancang strategi pemasaran yang lebih
terarah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen setempat. Dengan memasarkan
produk secara lokal, UMKM ini dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan
komunitasnya, meningkatkan daya saing produk, dan memperluas pangsa pasar di wilayah
Kudus.
Pemilihan wilayah pemasaran yang lokal sejalan dengan karakteristik usaha ini sebagai
produsen oleh-oleh khas Kudus. Berkah Food memanfaatkan keberadaan toko oleh-oleh di
16
Kudus sebagai saluran distribusi utama, memudahkan konsumen setempat untuk memperoleh
produk dengan lebih mudah.
Meskipun fokus pemasaran terletak pada tingkat lokal, Berkah Food tetap membuka peluang
untuk memperluas cakupan pemasarannya. Dengan membangun reputasi dan kepercayaan di
tingkat lokal, UMKM ini dapat menjajaki peluang untuk memasarkan produknya di tingkat
regional atau bahkan nasional jika terdapat permintaan yang signifikan.
Namun, pada tahap ini, Berkah Food belum memasarkan produk secara internasional. Potensi
ekspansi internasional dapat menjadi pertimbangan di masa depan, terutama jika produk
tersebut memiliki karakteristik unik atau keunikan yang dapat menarik pasar global.
Dengan demikian, wilayah pemasaran Berkah Food saat ini lebih terfokus pada pangsa pasar
lokal di Kudus, dengan potensi pertumbuhan dan ekspansi ke wilayah yang lebih luas dalam
jangka waktu yang akan datang.
17
BAB III
18
langkah pengemasan
19
3.2. Tahapan pelaksanaan kegiatan
20
Permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa selama pelaksanaan program melibatkan
beberapa hambatan, seperti:
1. Keterbatasan Sumber Daya: Terbatasnya waktu dan sumber daya mahasiswa dapat
membatasi kedalaman analisis dan dukungan yang dapat diberikan.
1. Optimalisasi Sumber Daya: Mengelola waktu dan sumber daya mahasiswa secara
efisien, memprioritaskan aspek-aspek kritis dalam mendukung UMKM.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Program yang belum bisa direalisasikan mungkin terkendala oleh waktu, sumber
daya, atau ketidakpastian bisnis UMKM.
Hambatan yang dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya, baik dari segi waktu
mahasiswa maupun aspek finansial, dan ketidakpastian bisnis UMKM.
Meningkatkan manajemen sumber daya dengan lebih efektif, termasuk alokasi waktu
dan anggaran.
22
Mengevaluasi dan memperbarui rencana aksi secara berkala, menyesuaikannya
dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dan kebutuhan UMKM.
Melakukan kolaborasi yang lebih erat dengan pihak terkait, termasuk pihak UMKM,
agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan pasar dan
peluang yang mungkin muncul.
Menyusun metode evaluasi yang lebih sistematis untuk terus memantau dan
meningkatkan pelaksanaan program.
23
DAFTAR PUSTAKA
Triyanto, W. A., Rusdianto, H., Kudus, U. M., Informasi, S., Kudus, U. M., & Artikel, R. (2023). Aplikasi
SI-APIK Sebagai Solusi Penyusunan Laporan Keuangan Bagi UMKM Makanan dan Minuman
Info Artikel. 5(1), 1–5.
Zuliyati, Poerwati, T., & Rusdianto, H. (2021). The creative economy in developing entrepreneurship:
a case study on calligraphy craftsmen in Indonesia. Economic Annals-XXI, 194(11–12), 90–95.
https://doi.org/10.21003/ea-v194-11
Zuliyati, Z., Djoenaedi, E., & Rusdianto, H. (2021). Peningkatan produktifitas proses produksi sampul
raport melalui teknologi tepat guna. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS),
4(1), 128. https://doi.org/10.33474/jipemas.v4i1.8996
ZULIYATI, Z., ZULIYATI, Z., & INDRIANINGRUM, I. (2021). ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE
IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS FOR MICRO, SMALL AND MEDIUM
ENTITIES (SAK-EMKM) ON SHARIA-BASED MSMEs IN KUDUS REGENCY. International Journal of
Islamic Business Ethics, 6(2), 79. https://doi.org/10.30659/ijibe.6.2.79-91
24
LAMPIRAN
IDENTIFIKASI UMKM
1. Identitas UMKM.
a. Nama Usaha :…………………………………………………………………
b. Nama Pemilik :.……………………………………………………………….
2. Usaha Utama :
………………………………………………………………… Usaha lain :
……………………………………………………………….
3. Jumlah Tenaga Kerja……orang terdiri : L =……. P =…….
Kualifikasi (keahlian apa saja)…………………………………………………….
4. Modal: (i)besar investasi Rp.............................................……………(perkiraan)
(ii) modal kerja Rp..........................................……………..(perkiraan)
5. Peralatan/Aset yang dimiliki:.…………………………………………………
….……………………………………………………………….
6. Segmen pasar : .
……………………………………………………………. Wilayah
Pemasaran:………………………………………………………………
Pesaing : .
…………………………………………………………….
7. Citra merek: baik/sedang/kurang baik/tidak diketahui*/
Citra produk :baik/sedang/kurang baik/tidak diketahui*/
(menurut penilaian pengusaha)
*/ coret yg tdk dipilih
8. Omset penjualan (rata-rata/bulan pada tahun terakhir):Rp................……….
(perkiraan)
Perkiraan keuntungan rata-rata per bulan(%):........................…………..% (perkiraan)
9. Rencana pengembangan usaha oleh UMKM sendiri (bila mana ada) :
…………………………………………………………………………………………
.……………………………….………………………………………………………
10. Kendala yang dihadapi UMKM pada satu tahun terakhir :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
11. Upaya mencari permecahan atas kendala (butir 10) :
.……………………………………………….………………………………………
25
…………………………………………………………………………………………
12. Bantuan pengembangan usaha yang pernah diperoleh pada satu tahun terakhir :
a. Modal Usaha : Rp.………………………………………………………………
dalam bentuk : pinjaman Rp.....................................................................................
dalam bentuk : hibah Rp.…………………................................................................
b. Bantuan Peralatan (sebutkan apa saja): ………………………………………….
c. Pelatihan (yang pernah diikuti):………………………………….........................
d. Bantuan Lainnya (bila ada, apa saja) :
…………………………………………… Catatan : tulis sumber (pemberi)
bantuan dibelakang data bantuan.Contoh:
hibah dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Rp.10.000.000,- ditulis :
Rp.10.000.000,- .
13. Identifikasi Lingkungan Usaha : */lingkari pilihan Anda
(tulis faktor eksternal relevan yang berpengaruh terhadap eksistensi usaha pada
UMKM tempat Program Pendampingan Kewirausahaan Anda)
a. Persaingan:(1) ketat/tajam, (2) biasa/sedang ,(3) tidak ketat/tajam*/
b. Posisi UMKM pada Program Pendampingan Kewirausahaan Anda
:
(1) pemimpin pasar, (2) biasa saja, (3) pengikut pasar */
c. Peraturan Pemerintah (Daerah dan Pusat) : (1) baik,memberi peluang
pengembangan usaha, (2)biasa saja tidak berpengaruh, (3)menghambat
26
pengembangan usaha*/
d. Perhatian Pemerintah terhadap pembinaan dan pengembangan usaha pada
umumnya: (1)Baik ,(2)Biasa,(3)tidak mendukung, tidak memberikan perhatian
dan bantuan */
e. Perhatian Non-Pemerintah (Bank, LSM, Perguruan Tinggi) terhadap
pembinaan dan pengembangan usaha pada umumnya: (1) baik, (2) biasa, (3)
tidak mendukung, tidak memberikan perhatian dan bantuan*/
f. Lain-lain yang dianggap penting untuk menilai kekuatan eksternal yang
berpengaruh terhadap usaha UMKM pada Program Pendampingan
Kewirausahaan Anda (tulis dengan ringkas):
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kudus,..............................................2023.
Mengetahui dan Menyetujui : DPLK Mahasiswa Peserta Pendampingan
Kewirausahaan
………….………………NIM……………
………….………………NIM……………
……………………………………… ………….………………NIM……………
………….………………NIM……………
27
RENCANA PROGRAM
1. Analisis SWOT.
(berdasarkan identifikasi kekuatan internal dan lingkungan eksternal pada Formulir 1)
a. Kekuatan :.……………………………………………………………………….
b. Kelemahan:…………………………………………………………………….
c. Peluang :………….…………………………………………………………
d. Ancaman :……………………………………………………………………….
2. Strategi Pengembangan Usaha berdasarkan hasil Analisis SWOT:
(tetapkan1,maksimal 3 strategi pengembangan usaha yang paling strategis)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Tetapkan program pengembangan usaha berdasarkan Strategi Pengembangan
Usaha: (tetapkan 1, maksimal 3 program pengembangan usaha yang paling
mungkin dapat dilaksanakan)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Berdasarkan program pengembangan usaha,maka:
Judul Program :.……………………………………………………………………
.………………………………………………………………………
5. Tentukan target (yang akan dicapai dengan program ini dan tahapan selanjutnya
setelah Program Pendampingan Kewirausahaan Anda selesai) :
a. Target selama pelaksanaan Program Pendampingan Kewirausahaan (tulis
program, waktu, dan hasil dalam bentuk tabel/matrik):
No. Program Waktu Hasil
Jumlah =
28
Catatan : jumlah kolom dan baris menyesuaikan kebutuhan.
7. Perkiraan Anggaran Program (untuk program lanjutan setelah
Program Pendampingan Kewirausahaan selesai):
No. Keperluan Biaya(Rp.) Keterangan
Jumlah=
Catatan : jumlah kolom dan baris menyesuaikan kebutuhan.
Kudus,..............................................2023
Mahasiswa Peserta Pendampingan
Kewirausahaan
………….………………NIM……………
………….………………NIM……………
………….………………NIM……………
Mengetahui dan Menyetujui:
Dosen Pembimbing Lapangan UMKM
Kewirausahaan
Zuliyati,SE.,M,Si.,Ak.,CA
Retno Sudaryani
NIDN.0603037801
BERKAH FOOD
29
PRESENSI KEHADIRAN Pendampingan Kewirausahaan
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Nama UMKM :
Alamat UMKM :
Jenis Usaha/ Produksi :
Nomo Hp/Wa Pemilik :
Zuliyati,SE.,M,Si.,Ak.,CA
Dr.Mulyanto,S.E,S.H,M.Si,MM
NIDN.0601037201 NIDN.0603037801.
Kudus,…........................2023
Mengetahui Disetujui
Ketua Tim Pelaksana Pendampingan Dosen Pembimbing Lapangan
Kewirausahaan Kewirausahaan
Dr.Mulyanto,S.E,S.H,M.Si,MM Zuliyati,SE.,M,Si.,Ak.,CA
NIDN.0601037201 NIDN.0603037801
SURAT KETERANGAN SELESAI UMKM
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
31
Menyatakan bahwa yang beridentitas di bawah ini:
NO NAMA NIM JABATAN
Jurusan :
Nama UMKM :
Alamat UMKM :
Demikian surat keterangan ini kami buat,atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Kudus, 18 Desember 2023
Pemilik UMKM
Retno Sudaryani
LAMPIRAN FOTO
32
Figure 1 perizinan ke umkm
33
Figure 3 pengemasan
Figure 4 penimbangan
34
Figure 5 penggorengan
35
Figure 7 desain kemasan
36
Figure 9 hasil produksi
37