Oleh :
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal Usaha Mesin Penetas
Telur Otomatis. Dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki serta
memperhatikan banyaknya peternak unggas, maka penyusun mengajukan
proposal Usaha Mesin Penetas Telur Otomatis. Kami mengharapkan agar
proposal Usaha Mesin Penetas Otomatis ini dapat diterima. Atas perhatian dan
kerjasamanya penyusun mengucapkan terimakasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
Lembar Pengesahan Laporan 4
I. PENDAHULUAN 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Bidang Usaha 6
1.3 Tujuan 7
1.4 Manfaat 7
1.5 Target Keluaran 7
1.5.1 Target Produk 7
1.5.2 Target Konsumen 8
1.5.3 Target Pendapatan 8
II. GAMBARAN UMUM BISNIS PLAN 9
2.1 Profil Usaha 10
2.2 Proses Bisnis 10
2.1.1 Peletakan Telur 10
2.1.2 Peneropongan 11
2.1.3 Pemutaran Telur 11
2.1.4 Penyemprotan 11
2.1.5 Penetasan Telur 11
2.3 Gambaran Umum Pasar dan Sasaran 12
2.4 Pesaing 12
2.5 Sasaran Pembeli 12
2.6 Pelaksanaan 12
2.6.1 Struktur organisasi KUB 12
2.6.2 Jadwal Kegiatan 12
III. Realisasi PWMP 13
3.1 Plan Schedule 13
3.2 Penggunaan Anggaran Biaya 13
3.3 Kegiatan PWMP Asha Dara 15
VI. Penutup 20
3
Lembar Pengesahan Business Plan
4. Pembimbing
a. Nama Lengkap : Dr. Muharfiza, S.TP., M.Si.
b. NIP 197911212008011007
c. Pangkat, gol : Penata Tk. I/III/d
d. Jabatan : Tenaga Pengajar
e. Jurusan/Prodi : Teknologi Mekanisasi Pertanian
f. Fakultas/Sekolah : Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
g. No. Telepon :
h. Email : muharfiza@gmail.com
5. Jumlah Anggota
6. Rencana Biaya
a. Kementan : Rp. 15.000.000,00
b. Kredit Usaha : Rp. 0
c. Sumber lain : Rp. 0
d. Total : Rp. 15.000.000,00
7. Jangka Waktu : 3 Bulan
Pelaksanaan
8. Alamat Lokasi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Usaha
4
I. PENDAHULUAN
Saat ini tingkat konsumsi daging ayam oleh masyarakat Indonesia semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Namun, seiring dengan
kondisi pandemi covid-19 berpengaruh pada penurunan jumlah peternak unggas
di tingkat masyarakat dari 55 % - 60 % menjadi 30%-32%. Di sisi lain, kondisi
pandemi juga berdampak hilangnya mata pencaharian masyarakat sehingga
meningkatkan pengangguran, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
dan sekitarnya. Melihat kondisi tersebut, perlu adanya alternatif bagi masyarakat
untuk ikut andil dalam menunjang pemenuhan kebutuhan daging unggas (ayam
dan bebek) serta menjadi alternatif penciptaan lapangan kerja baru di masa
pandemi.Salah satu solusi untuk meningkatkan produksi daging unggas di tingkat
masyarakat adalah terpenuhinya bibit unggas melalui metode penetasan telur
otomatis dengan kapasitas besar. Sehingga perlu adanya inovasi mesin penetas
telur otomatis yang diharapkan dapat mengembalikan minat peternak unggas
untuk mengembangkan usaha peternakan.
Usaha peternakan ayam sejak zaman dahulu merupakan suatu usaha
yang dapat menghasilkan perputaran modal yang cepat dan banyak dilakukan
oleh masyarakat. Untuk itu usaha peternakan ayam perlu terus menerus
dikembangkan menjadi peternakan berbasis teknologi sehingga menjadi lebih
efisien dan dapat lebih meningkatkan pendapatan bagi peternak dari hasil
produksi.
Kemajuan teknologi yang berkembang dapat mempermudah berbagai
kebutuhan hidup masyarakat, dimana aktivitas masyarakat menjadi lebih efektif
dari sisi waktu dan efisien dari sisi kualitas, Di bidang peternakan, berbagai inovasi
teknologi juga telah digunakan sehingga proses aktivitas yang dilakukan oleh
peternak menjadi lebih efisien secara waktu dan menjamin kualitas produk,
sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan kapasitas produksi dan laba.
Aktivitas bisnis penetasan telur di tingkat masyarakat masih menggunakan cara
tradisional, yaitu dengan cara membiarkan ayam mengerami telurnya sendiri. Hal
ini akan memerlukan waktu yang lama dan memiliki produktivitas yang terbatas ,
serta dengan tingkat keberhasilan yang rendah. Dengan penggunaan teknologi
penetasan telur otomatis diharapkan terjadi peningkatan produksi DOC (Day Old
Chick) dan menghilangkan ketergantungan terhadap indukan dalam proses
pengeraman telur.
5
Produk inovasi mesin penetas telur yang efektif digunakan dalam proses
penetasan adalah mesin yang menggunakan konsep kontrol otomatis, salah
satunya berbasis mikrokontroller. Konstruksi mesin penetas telur otomatis ini
menggunakan mikroprosesor sebagai sistem kontrol temperatur, dengan DHT11
sebagai sensor suhu, serta lampu pijar sebagai sumber panas. Mesin ini
menggunakan layar LCD 16x2 sebagai panel kontrol temperatur dan putaran rak
dalam periode waktu tertentu, sehingga memudahkan user untuk memantau
temperature ruang penetasan dan menjaga kemerataan suhu setiap telur dengan
cara pembalikan posisi telur dengan metode putaran rak pada sudut tertentu.
Mesin penetas telur otomatis diharapkan dapat menjadi salah satu inovasi
yang membantu dalam proses bisnis penetasan telur ayam (DOC) serta bisnis
pembesaran ayam yang siap dipasarkan. Dengan inovasi ini diharapkan mampu
meningkatkan minat generasi muda maupun masyarakat secara umum untuk
mengembangkan usaha yang mampu mendatangkan peningkatan pendapatan di
masa pandemi Covid-19 sekaligus mampu mencukupi daging ayam di pasar.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari usaha ini, adalah memproduksi anakan unggas (DOC) dengan
menggunakan mesin penetas telur otomatis dengan parameter pembatas :
1. Meningkatnya presentase keberhasilan penetasan
2. Meningkatnya produksi anakan ayam
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan dalam wirausaha di bidang
teknologi pertanian
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan ini bagi kelompok usaha dan lingkungan , yaitu :
1. Meningkatkan pendapatan bagi kelompok usaha
2. Meningkatkan produksi anakan ayam (DOC) yang berkualitas baik
3. Menyediakan pasokan anakan ayam (DOC) bagi usaha pembesaran
unggas dan ketersediaan unggas potong di tingkat masyarakat
6
1.4.2 Target Konsumen
Target pasar adalah peternak mikro yang berada di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya
1.4.3 Target Pendapatan
Jumlah pendapatan yang akan dicapai pada setiap produk adalah
Rp.8.250 / ekor ayam.
7
II. GAMBARAN UMUM BISNIS PLAN
Saat ini, sudah banyak usaha pada bidang peternakan, salah satunya pada
bisnis penetasan telur. Akan tetapi sistem penetasan telur secara konvensional
mempunyai tingkat mortalitas yang tinggi. Dengan tingkat mortalitas yang tinggi
maka dapat menyebabkan kerugian pada sebuah usaha penetasan telur, selaain
itu produksi anakan yang dihasilkan kurang berkualitas. Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen itu sendiri, produsen harus memperhatikan kualitas dan
kuantitas keberhasilan dari sebuah produk penetasan.
Disamping itu produsen harus menjaga kualitas telur dengan
memperhatikan suhu alat penetas telur agar selalu konstan. Pada proses
penetasan telur juga diperlukan proses pembalikan telur. Hal ini berpengaruh
besar dalam tingkat keberhasilan penetasan telur. Para pelaku usaha penetasan
telur sekarang ini, masih membalik telur secara manual. Tentu hal itu merepotkan
para pelaku usaha tetas telur.
Untuk itu perlu adanya usaha penetasan telur menggunakan mesin
penetas telur otomatis dengan kapasitas besar. Hal ini bertujuan agar memenuhi
kebutuhan konsumen dan pasar sehingga mampu mengurangi tingkat mortalitas
produksi ayam. Jika tingkat mortalitas DOC dapat dikurangi tentu itu akan
meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan telur yang pada akhirnya akan
meningkatkan omset bagi para pengusaha penetasan telur.
8
2.1 Profil Usaha
● Nama Usaha : Asha Dara
● Jenis Usaha : Kelompok
● Lokasi : Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Jl. Sinarmas Boulevard Situgadung Kec. Pagedangan
Tangerang Banten
● Produksi : DOC Ayam
● Visi : Terwujudnya usaha penetasan telur yang berkualitas dan
berdaya saing tinggi dengan harga terjangkau
● Misi : - Meningkatkan dan mengembangkan produk peternakan
lokal yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam
menghadapi pasar global.
- Melakukan promosi unggulan hasil produk
9
dengan posisi miring (± 45°) dengan ujung tumpul diatas. Meletakkan telur dengan
cara ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu (a) perkembangan embrio dengan
posisi kepala di ujung tumpul lebih besar, dan (b) lebih banyak telur yang dapat
masuk dibanding posisi mendatar.
2.1.2 Peneropongan
Pada hari 1-3 telur tetas belum mendapatkan perlakuan, peneropongan
pertama di mulai pada hari ke 4. Peneropongan kedua dilakukan pada hari ke 18,
peneropongan ini mengunakan alat peneropong sederhana dari wadah tabung
yang berisi lampu 40 watt. Pada hari 4, telur yang menunjukkan gejala infertil
segera di afkir dan di konsumsi sedangkan pada hari ke 18 apabila telur
menunjukkan gejala infertil telur dibuang.
2.1.4 Penyemprotan
Penyemprotan telur dimulai pada hari ke 4, dilakukan sesuai perlakuan
penyemprotan telur sampai penetasan. Penyemprotan telur tetas ini mengunakan
desinfektan dengan kadar 10 %. Pada hari ke 15-18 (pada puyuh), pada hari ke 19
– 21 (pada ayam), pada hari ke 25-28 (pada Itik), kelembaban udara harus
dinaikkan. Bak air penetasan harus dijaga jangan sampai kering dan penambahan
volume air dalam bak penetasan.
10
2.3 Gambaran Umum Pasar dan Sasaran
Usaha penjualan ayam DOC ini merupakan usaha yang dijalankan oleh
mahasiswa-mahasiswi prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian (TMP) yang berlokasi
di kampus PEPI Serpong.
Ayam DOC ini memiliki target jual ke peternak maupun penjual ayam yag ada
di sekitar BSD Tangerang. Ayam DOC ini didapatkan dari telur yang berkualitas
baik dengan indukan JOPER (Jowo Super).
2.4 Pesaing
Pesaing kami saat ini adalah masyarakat yang memiliki ayam peliharaan yang
biasa dijual ke peternak pinggir jalan maupun peternak yang ada di pasaran. Serta
beberapa peternak ayam yang sudah memiliki nama atau brand besar.
2.6 Pelaksanaan
2.6.1 Struktur organisasi KUB
-
2.6.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Program
1. Menentukan Tujuan
2. Analisis Kebutuhan
3. Perencanaan Biaya
4. Pelaksanaan Rencana
5. Pemasaran
11
III. Realisasi PWMP
3.1 Jadwal Kegiatan
Bulan Minggu Kegiatan
Oktober Minggu I Mencari referensi pembelajaran terkait
mesin penetas
Minggu II Survey Kebutuhan Komponen
Satuan TOTAL
36.000
55.000
300.000
12
7 Lampu 5 watt 10 Pcs 10.000
100.000
250.000
100.000
400.000
13
27 Plat ACP 3 mm x 1220 x 2440 2 lembar 245.000 490.000
mm
TOTAL 15.000.000
No Dokumentasi Keterangan
1. Melakukan survey peternak ayam Joper, di wilayah
Yogyakarta
14
3. Melakukan survey dan kunjungan Ke Peternak Ayam
di daerah Yogyakarta.
15
7. Memulai penyusunan, komponen untuk pembuatan
mesin penetasan
16
12. Proses penataan telur dan pengecekan setelah
dimasukkan di mesin penetas otomatis.
17
17. Proses pembuatan kendang singgah ayam. Kendang
ini akan digunakan untuk ternak ayam yang tidak
dijual.
18
3.4 Kendala dan Permasalahan
• Perubahan lokasi kegiatan
• Lingkup pemasaran kecil
• Jarak pemasok telur yang lumayan jauh sehingga membutuhkan biaya
transportasi yang lebih banyak
• Terbatasnya waktu pembuatan kandang
19
VI. Penutup
Perkembangan :
20