Anda di halaman 1dari 7

Makalah Penelitian Kearifan Lokal

Untuk memenuhi tugas Sosiologi.

Disusun oleh:

1.) Aulia Dwi Nur A (05)


2.) Nanda Setiajeng N (21)
3.) Rahma Vitra Az Z (25)
4.) Rizky Bhrefani M (29)
5.) Siti Rohimah (32)
6.) Zaskia Nur Adinda (35)

SMAN 1 Mojosari
Jln. Pemuda No. 55 Seduri, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur
61382.
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca dan juga penulis berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kearifan lokal merupakan suatu budaya yang sudah melekat dalam diri masyarakat setempat.
Ini merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan
menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan
itu dari generasi ke generasi. Kearifan lokal memiliki manfaat utama yaitu untuk mendorong
terbangunnya kebersamaan dan memperkuat hubungan timbal balik individu dan kelompok
dengan meletakkannya di atas common senses. Keadaan sekarang mempengaruhi kearifan lokal,
seperti teknik modern dan budaya barat, modal dan eksploitasi besar-besaran, dan jumlah
penduduk yang tinggi. Kearifan lokal dapat berwujud nyata (tangible) seperti batik, kerajinan
tangan, dan arsitektur, serta tidak berwujud (intangible) seperti petuah, pantun, dan cerita yang
menjaga masyarakat agar tetap berada dalam jalan yang benar.

B. Rumusan Masalah

1.) Alasan mengapa Bapak/Ibu memulai usaha tersebut?


2.) Berapa modal awal dalam membangun usaha tersebut?
3.) Apa kesusahan dari pembuatan produk tersebut?
4.) Berapa penghasilan per bulan Bapak/Ibu di usaha tersebut?
5.) Apa tips yang Bapak/Ibu berikan kepada para pemuda yang ingin memulai usaha seperti
tersebut?
6.) Apakah pencapaian di titik ini sudah cukup memuaskan untuk Bapak/Ibu?

C. Tujuan

1.) Untuk mengetahui alasan Bapak/Ibu untuk memulai usaha tersebut


2.) Untuk mengetahui berapa modal awal dalam membangun usaha tersebut
3.) Untuk mengetahui kesusahan dari pembuatan produk tersebut
4.) Untuk mengetahui penghasilan perbulan Bapak/Ibu di usaha tersebut
5.) Untuk mengetahui tips yang bakal Bapak/Ibu berikan kepada para pemuda yang ingin
memulai usaha seperti Bapak/Ibu kelola
6.) Untuk mengetahui apakah pencapaian saat ini sudah cukup puas dengan usaha yang
Bapak/Ibu kelola

D. Manfaat

Bagi Siswa

Agar bisa bermanfaat bagi pelajar yang ingin memulai usaha. Apalagi dengan generasi
muda ini butuh membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain untuk mengurangi angka
pengangguran di Indonesia. Dan para generasi muda bisa memiliki kebebasan untuk berkreasi
yang mungkin ingin diwujudkan saat memulai usaha tersebut. Juga bisa menumbuhkan rasa
percaya diri, mandiri dan menjadi siswa yang berkreatifitas yang tinggi sehingga lebih menjadi
lebih produktif pda saat dewasa nantinya.

Bagi Guru

Dapat mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengelolaan kegiatan belajar mengajar


untuk siswa. Memperluas cara pandang guru dalam penggunaan metode pembelajaran pada
kewirausahaan yang dikelola oleh siswa. Dan sarana evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja Guru
dalam memandang kemampuan usaha yang siswa ciptakan.
BAB II
PEMBAHASAN

Penulis memberi pertanyaan kepada Bapak Mahfud Efendi dan mendapatkan hasil jawaban
yaitu:

1.) Alasan mengapa Bapak/Ibu memulai usaha tersebut?

Bapak Efendi menjelaskan bahwa beliau bukan lulusan Sarjana melainkan lulusan SMA. Dan
beliau tamat sekolah dari SMAN 1 Mojosari. Juga beliau mengatakan bahwa, alasan membuka
usaha tersebut karena Bapak Efendi ingin membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain yang
membutuhkan dan beliau menegaskan bahwa beliau membuka lapangan usaha bukan mencari
lapangan pekerjaan. Beliau juga menambahkan bahwa, semua usaha dimulai dari kecil.

2.) Berapa modal awal dalam membangun usaha tersebut?

Bapak Efendi menjawab, kalua bicara soal modal awal beliau menjelaskan ada dua konsep
dalam modal. Yang pertama modal moral dan yang kedua modal usaha. Modal moral merupakan
modal mental, tekad, dan relatif kejujuran. Sedangkan beliau menjelaskan kalau modal usaha itu
relatif sesuai dengan usaha yang kita ciptakan dari kecil sampai besar. Beliau berkata, seumpama
modal yang kita butuhkan sebesar 2.000.000, maka kita lihat peningkatan di bulan selanjutnya
dan dicatat.

3.) Apa kesusahan dari membangun perusahaan seperti saat ini

Menurut Bapak Efendi kesusahan itu pasti ada, namun jiwa pengusaha harus mempunyai tekad.
Jika kita menganggap itu sebagai kesusahan, usaha yang kita jalani tidak akan maju, karena
itulah sebuah proses yang wajib di jalani. Apapun itu rintangannya kita harus tetap maju agar
usaha yang kita jalani membuahkan hasil.

4.) Berapa penghasilan per bulan bapak?

Menurut Bapak Efendi penghasilan perbulan itu relative, karena yang terpenting itu penghasilan
yang kita peroleh bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, karyawan, dan warga sekitar. Serta
target kita bukan mendapatkan kekayaan, namun target kita semua, dan karyawan bisa terus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

5.) Apa tips yang bapak berikan kepada anak muda yang akan membangun usaha

Menurut Bapak Efendi jiwa pengusawaha harus mempunyai tekad dan kejujuran karena itulah
sebagai kunci utama kesuksesan.
6.) Apakah pencapaian di titik ini sudah cukup memuaskan untuk Bapak?

Menurut Bapak Efendi pembisnis itu tidak akan pernah merasa puas, kepuasan kita itu adalah
membuat produk dan produk kita bisa di terima oleh masyarakat. Kita harus selalu mempunyai
innovasi agar dapat bersaing dengan usaha lain.

Bentuk Dokumentasi:
PENUTUP

I. Kesimpulan

Dari makalah yang telah penulis rangkai di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1.) Untuk memulai usaha jangan pantang menyerah banyaklah doa, usaha, dan tekat yang
kuat.
2.) Pak Efendi menjadi bukti bahwa lulusan SMA bisa memulai usaha sendiri dan
menjadi pebisnis yang sukses.
3.) Anak muda di Indonesia juga bisa mengambil nilai untuk menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain bukan mencari lapangan pekerjaan, sehingga bisa
mengurangi pengangguran di Indonesia.
4.) Pak Efendi juga menginspirasi penulis yaitu, sebagai generasi muda tidak boleh
pantang menyerah untuk memulai usaha walaupun dimulai dengan modal kecil.
5.) Dan yang terakhir dapat disimpulkan bahwa para pengusaha tidak mengenal kata
puas dan akan selalu mencari ide-ide yang baru setiap harinya sehingga bisa bersaing
dengan perusahaan besar lainnya.

II. Saran

Dengan selesainya makalah ini, pembaca dapat mengetahui perjuangan para


pengusaha mikro di Indonesia untuk mencapai titik kesuksesan. Penulis menyadari dalam
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat banyak kesalahan. Maka dsari
itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki
kesalahan dalam penyusunan makalah berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai