Disusun oleh:
SMAN 1 Mojosari
Jln. Pemuda No. 55 Seduri, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur
61382.
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kearifan lokal merupakan suatu budaya yang sudah melekat dalam diri masyarakat setempat.
Ini merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan
menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan
itu dari generasi ke generasi. Kearifan lokal memiliki manfaat utama yaitu untuk mendorong
terbangunnya kebersamaan dan memperkuat hubungan timbal balik individu dan kelompok
dengan meletakkannya di atas common senses. Keadaan sekarang mempengaruhi kearifan lokal,
seperti teknik modern dan budaya barat, modal dan eksploitasi besar-besaran, dan jumlah
penduduk yang tinggi. Kearifan lokal dapat berwujud nyata (tangible) seperti batik, kerajinan
tangan, dan arsitektur, serta tidak berwujud (intangible) seperti petuah, pantun, dan cerita yang
menjaga masyarakat agar tetap berada dalam jalan yang benar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Bagi Siswa
Agar bisa bermanfaat bagi pelajar yang ingin memulai usaha. Apalagi dengan generasi
muda ini butuh membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain untuk mengurangi angka
pengangguran di Indonesia. Dan para generasi muda bisa memiliki kebebasan untuk berkreasi
yang mungkin ingin diwujudkan saat memulai usaha tersebut. Juga bisa menumbuhkan rasa
percaya diri, mandiri dan menjadi siswa yang berkreatifitas yang tinggi sehingga lebih menjadi
lebih produktif pda saat dewasa nantinya.
Bagi Guru
Penulis memberi pertanyaan kepada Bapak Mahfud Efendi dan mendapatkan hasil jawaban
yaitu:
Bapak Efendi menjelaskan bahwa beliau bukan lulusan Sarjana melainkan lulusan SMA. Dan
beliau tamat sekolah dari SMAN 1 Mojosari. Juga beliau mengatakan bahwa, alasan membuka
usaha tersebut karena Bapak Efendi ingin membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain yang
membutuhkan dan beliau menegaskan bahwa beliau membuka lapangan usaha bukan mencari
lapangan pekerjaan. Beliau juga menambahkan bahwa, semua usaha dimulai dari kecil.
Bapak Efendi menjawab, kalua bicara soal modal awal beliau menjelaskan ada dua konsep
dalam modal. Yang pertama modal moral dan yang kedua modal usaha. Modal moral merupakan
modal mental, tekad, dan relatif kejujuran. Sedangkan beliau menjelaskan kalau modal usaha itu
relatif sesuai dengan usaha yang kita ciptakan dari kecil sampai besar. Beliau berkata, seumpama
modal yang kita butuhkan sebesar 2.000.000, maka kita lihat peningkatan di bulan selanjutnya
dan dicatat.
Menurut Bapak Efendi kesusahan itu pasti ada, namun jiwa pengusaha harus mempunyai tekad.
Jika kita menganggap itu sebagai kesusahan, usaha yang kita jalani tidak akan maju, karena
itulah sebuah proses yang wajib di jalani. Apapun itu rintangannya kita harus tetap maju agar
usaha yang kita jalani membuahkan hasil.
Menurut Bapak Efendi penghasilan perbulan itu relative, karena yang terpenting itu penghasilan
yang kita peroleh bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, karyawan, dan warga sekitar. Serta
target kita bukan mendapatkan kekayaan, namun target kita semua, dan karyawan bisa terus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5.) Apa tips yang bapak berikan kepada anak muda yang akan membangun usaha
Menurut Bapak Efendi jiwa pengusawaha harus mempunyai tekad dan kejujuran karena itulah
sebagai kunci utama kesuksesan.
6.) Apakah pencapaian di titik ini sudah cukup memuaskan untuk Bapak?
Menurut Bapak Efendi pembisnis itu tidak akan pernah merasa puas, kepuasan kita itu adalah
membuat produk dan produk kita bisa di terima oleh masyarakat. Kita harus selalu mempunyai
innovasi agar dapat bersaing dengan usaha lain.
Bentuk Dokumentasi:
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari makalah yang telah penulis rangkai di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.) Untuk memulai usaha jangan pantang menyerah banyaklah doa, usaha, dan tekat yang
kuat.
2.) Pak Efendi menjadi bukti bahwa lulusan SMA bisa memulai usaha sendiri dan
menjadi pebisnis yang sukses.
3.) Anak muda di Indonesia juga bisa mengambil nilai untuk menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain bukan mencari lapangan pekerjaan, sehingga bisa
mengurangi pengangguran di Indonesia.
4.) Pak Efendi juga menginspirasi penulis yaitu, sebagai generasi muda tidak boleh
pantang menyerah untuk memulai usaha walaupun dimulai dengan modal kecil.
5.) Dan yang terakhir dapat disimpulkan bahwa para pengusaha tidak mengenal kata
puas dan akan selalu mencari ide-ide yang baru setiap harinya sehingga bisa bersaing
dengan perusahaan besar lainnya.
II. Saran