Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Hadist tentang persaudaraan sesama muslim,

memelihara silaturahmi dan larangan memutuskan silaturahmi

Dosen Pengampu : Ahmad Zuhri M.A

DISUSUN OLEH :

Ilham Beni Hamadi (0206232068)

Rafi Azmi (0206232067)

Zikra Askalani Azis ( 0206232066 )

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya milik-Nya.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat-Nya, yang telah memberikan petunjuk hidayah Islam
sebagai landasan bagi kehidupan umat manusia. Dalam konteks ini, saya ingin mengantar
pembaca ke dalam refleksi yang mendalam tentang nilai-nilai luhur dalam Islam, khususnya
mengenai persaudaraan sesama muslim, memelihara silaturahmi, dan larangan memutuskan tali
persaudaraan.

Persaudaraan sesama muslim tidak sekadar menjadi frase kosong, melainkan fondasi kuat yang
menjalin umat Islam menjadi satu keluarga besar. Hal ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi
panggilan hati untuk saling mendukung, menghormati, dan menjaga kebersamaan. Oleh karena
itu, melalui kata pengantar ini, kita akan menyelami kedalaman makna persaudaraan ini dalam
konteks kehidupan sehari-hari umat Muslim.

Selanjutnya, memelihara silaturahmi menjadi tanggung jawab setiap individu Muslim.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menekankan pentingnya menjaga hubungan baik
dengan sesama, baik dalam keadaan senang maupun sulit. Silaturahmi bukan hanya sebatas
sambutan saat kebahagiaan, melainkan seni menjalin ikatan hati yang kokoh dalam keseharian.
Dalam konteks ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana memelihara silaturahmi dapat
memperkukuh persaudaraan umat Muslim secara keseluruhan.

Namun, di tengah-tengah nilai-nilai mulia tersebut, larangan memutuskan silaturahmi menjadi


peringatan serius. Menjaga hubungan dan menghindari pemutusan tali persaudaraan merupakan
bagian integral dari kehidupan beriman. Dengan penuh kesadaran, mari kita bersama-sama
merenung dan menggali makna dalam larangan ini, agar dapat menjalani kehidupan sesuai
dengan ajaran Islam yang penuh kasih dan kebersamaan.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................................i

Daftar isi ........................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Persaudaaraan Sesama muslim .................................................................................2

2.2 Memelihara silaturahmi.............................................................................................5

2.3 Larangan memutuskan silaturahmi............................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 13

3.2 Saran........................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaudaraan sesama muslim merupakan nilai yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam.
Konsep ini muncul dari keyakinan bahwa semua umat Islam adalah saudara seiman, satu
keluarga besar yang harus saling mendukung dan menjaga kebersamaan. Memelihara silaturahmi
adalah bagian integral dari persaudaraan tersebut, di mana hubungan yang kuat di antara sesama
muslim dihargai sebagai tali persaudaraan yang tidak boleh diputuskan.

Larangan memutuskan silaturahmi juga tercermin dalam banyak hadist dan juga ayat-ayat Al-
Quran yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama. Dalam kehidupan
sehari-hari, menjalin dan memelihara silaturahmi dapat menciptakan atmosfer kebersamaan,
saling pengertian, dan bantuan antar sesama muslim, sesuai dengan ajaran agama Islam yang
mengajarkan kasih sayang, tolong-menolong, dan keadilan.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan persaudaraan sesama muslim?

2. Bagaimana cara memelihara silaturahmi?

3. Mengapa memutuskan silaturahmi dilarang?

2.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan persaudaraan sesama muslim

2. Mengetahui cara memelihara silaturahmi

3. Mengetahui mengapa memutuskan silaturahmi dilarang oleh agama islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persaudaraan sesama muslim (Ukhuwah Islamiyyah)

Ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan sesama Muslim seperti berupa sikap saling tolong
menolong dan saling peduli terhadap sesama Muslim. Ini melibatkan membantu sesama Muslim
dalam kesulitan, berbagi rezeki, menyediakan bantuan dalam keadaan darurat, dan memberikan
perlindungan bagi yang lemah.1

Persaudaraan sesama muslim merupakan konsep solidaritas dan hubungan akrab di antara
individu Muslim. Dasar persaudaraan ini berasal dari keyakinan dan pengamalan ajaran agama
Islam. Sesama muslim diharapkan untuk saling mendukung, menghormati, dan peduli satu sama
lain dalam kehidupan sehari-hari.Konsep persaudaraan dalam Islam diilustrasikan oleh kata-kata
Nabi Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa "Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim."
Hal ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan harmonis dan saling tolong-menolong
di antara umat Islam. Persaudaraan sesama muslim juga mencakup saling memaafkan,
memberikan bantuan saat diperlukan, dan menghindari sikap prejudis atau permusuhan di antara
sesama umat Islam.Dalam konteks yang lebih luas, persaudaraan sesama muslim menciptakan
ikatan yang mengatasi perbedaan suku, warna kulit, atau latar belakang etnis. Konsep ini
menekankan persatuan umat Islam sebagai satu komunitas yang bersatu dalam keimanan dan
amal perbuatan baik. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia mukmin yaitu orang yang beriman
kepada Allah Ta'ala. Dalam istilah syara' mukmin adalah orang yang membenarkan dengan hati,
mengakui dengan lisan dan mengamalkan segala aturan-aturan baik dalam bentuk perintah
maupun larangan yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya

1
https://balairehabtanahmerah.bnn.go.id/ukhuwah-islamiah-tausiyah-bintal/#:~:text=%E2%80%9CBarangsiapa
%20membela%20kehormatan%20saudaranya%20(sesama,.%E2%80%9D%20(HR%20Muslim).

2
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَا ْص ِلُح ْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو ا َّتُقوا َهّٰللا َلَعَّلُك ْم ُتْر َح ُم و‬

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10)

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa setiap mukmin itu pada dasarnya adalah saudara, maka setiap
mukmin wajib saling mengingatkan satu sama lain agar tidak keluar atau melenceng pada ajaran
agama, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang pelupa dan mudah lupa.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۚ‫َو ا ْعَتِص ُم ْو ا ِبَح ْبِل ِهّٰللا َج ِمْيًعا َّو اَل َتَفَّر ُقْو اۖ  َو ا ْذ ُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا َع َلْيُك ْم ِاْذ ُك ْنُتْم َاْعَدٓاًء َفَا َّلَف َبْيَن ُقُلْو ِبُك ْم َفَا ْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتٖۤه ِاْخ َو ا ًنا‬
َ‫َو ُك ْنُتْم َع ٰل ى َش َفا ُح ْفَرٍة ِّم َن الَّنا ِر َفَا ْنَقَذ ُك ْم ِّم ْنَهاۗ  َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلـُك ْم ٰا ٰي ِتٖه َلَعَّلُك ْم َتْه َتُد ْو ن‬

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu
Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara,
sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat

petunjuk." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103-106)

Sebagaimana telah dijelaskan di muka, ayat ini merupakan perintah agar senantiasa menjaga
persatuan dan larangan untuk bercerai-berai dan sebagaimana yang kamu ketahui bahwa
kenikmatan dan kesempurnaan akan datang setelah hilangnya kesengsaraan, maka hal yang lebih
baik setelah itu adalah berusaha dengan segala keteguhan hati untuk kamu menyelamatkan orang
lain dari keburukan yang mereka alami menuju kebaikan yang kamu jalani saat ini.

3
Rasulullah bersabda:

‫ َو َتْقَر ُأ الَّس اَل َم َع َلى َم ْن َع َر ْفَت َو َم ْن‬، ‫ ُتْطِع ُم الَّطَع اَم‬: ‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َع ْم ٍر و َم ا َأْن َر ُج اًل َس َأَل الَّنِبَّي ﷺ َأُّي اِإْل ْس اَل ِم َخْيٌر ؟ َقاَل‬
‫ َلْم َتْعر ْف‬.

Artinya: Dari Abdullah bin Amr bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah:
Islam seperti apakah yang lebih baik? Beliau menjawab: "Memberikan makanan dan
mengucapkan salam baik kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal".(H.R
Bukahri).2

Hadis :

.‫ اَل ُيؤِم ُن َاَح ُد ُك م حَّتى ُيِح ُّب ألِخ يِه ماُيحُّب ِلَنفِس ِه‬: ‫عن انٍس رضي هللا عنه عن الّنبّي صّل هللا عليه وسّلم قال‬
)‫(رواه البخاري ومسلم واحمد ونساء‬

Artinya: Anas. R. A berkata bahwa nabi SAW bersabda : tidaklah termasuk beriman seseorang
diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (H.R.
Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa'i). 3

‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّل ى ُهَّللا َع َلْيِه َو َسَّل َم اَل ُيْؤ ِم ُن َع ْبٌد َوِفي َحِديِث َع ْبِد اْل َو اِرِث الَّرُجُل َح َّتى‬: ‫َحِديُث َأ َنٍس َرِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َقاَل‬
‫َأ ُك وَن َأ َح ّب ِإَلْيِه ِم ْن َأ ْه ِلِه َو َماِلِه َو الَّناِس َأ ْج َمِع يَن‬.

Artinyan:”Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia telah berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam telah ber- sabda: "Seseorang di antara kamu tidak bisa dikatakan ber- iman
sempurna sehingga dia mencintai aku melebihi kecin-taannya terhadap keluarga dan umat
manusia seluruhnya."(H.R Anas RA).4

2
Nashiruddin Al-Albani Muhammad, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Jakarta Timur, Pustaka Sunnah, 2007)
Halaman 89.
3
Mudjab Mahalli Ahmad, Hadits-Hadits Mutaffaq ‘Alaih Bagian Ibadat, (Jakarta:Kencana, Perpustakaan
Nasional:KTD, 2003) Halaman 50
4
Mudjab Mahalli Ahmad, Hadits-Hadits Mutaffaq ‘Alaih Bagian Ibadat, (Jakarta:Kencana, Perpustakaan
Nasional:KTD, 2003) Halaman 51

4
Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa persaudaraan sungguh mencerminkan betapa kokoh
dan kuatnya keimanan seseorang. Ia selalu siap menolong saudaranya seiman tanpa diminta,
bahkan tidak jarang mengorbankan kepentingannya sendiri demi menolong saudaranya.
Perbuatan baik seperti itulah yang akan mendapat pahala besar di sisi Allah SWT., yakni
memberikan sesuatu yang sangat dicintainya kepada saudaranya, tanpa membedakan antara
saudaranya seiman dengan dirinya sendiri

2.2 Memelihara silaturahmi

. Memelihara silaturahmi dalam Islam merupakan suatu nilai yang sangat dihargai dan
ditekankan. Silaturahmi memiliki arti menjalin hubungan baik dan akrab antara satu sama lain,
terutama di antara sesama muslim. Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan
antara satu dengan yang lain untuk saling menolong, membantu, mendukung, bekerjasama dalam
menjalankan aktifitas kehidupan sehari-harinya. Islam mengajarkan untuk selalu menjaga
silaturahmi, senang mengunjungi teman, kerabat/saudara, orang tua, tetangga, masyarakat,
mengikuti pengajian, kajian. Hikmah selalu menjaga silaturahmi, antara lain:

1.Menyambung tali persaudaraan

2.Melancarkan rejeki

3.Memiliki sikap empati dan terhindar dari sikap egois

4.Akan selalu dikenang dan diingat oleh orang

Firman ALLAH SWT:

‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.
(Q.S Al-Hujurat Ayat 10)

5
Sebab itu ayat itu memberitahukan kepada kita bahwa untuk damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.

Firman ALLAH SWT:

‫اْع ُبُدوا َهّٰللا َو اَل ُتْش ِر ُك ْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح َس اًنا َّو ِبِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَج اِر ِذ ى اْلُق ْر ٰب ى َو اْلَج اِر‬

‫۝‬٣٦ ‫اْلُج ُنِب َو الَّصاِح ِب ِباْلَج ْۢن ِب َو اْبِن الَّس ِبْيِۙل َو َم ا َم َلَك ْت َاْيَم اُنُك ْۗم ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب َم ْن َك اَن ُم ْخ َتااًل َفُخ ْو ًر ۙا‬

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa
pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang
miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang
kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat
membanggakan diri. (Q.S An-Nisa [4] ayat 36)

Hadits Rasulullah SAW:

‫َّر ِح ِم‬PP‫ َو اِص ُل ال‬: ‫ َثاَل َثٌة ِفي ِظ ِّل اْلَع ْر ِش َيْو َم اْلِقَياَم ِة‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َو َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬
‫َو اْمَر َأٌة َم اَت َز ْو ُج َها َو َتَر َك َأْيَتاًم ا َفَتُقوُم َع َلْيِهْم َح َّتى ُيْغ ِنَيُهْم ُهَّللا َأْو َيُم وُتوا َو َر ُجٌل اَّتَخ َذ َطَع اًم ا َو َدَعا إَلْيِه اْلَيَتاَم ى َو اْلَم َس اِكيَن‬

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada tiga orang yang mendapat naungan
Arasy pada hari kiamat: orang yang menjaga silaturahim, seorang istri yang ditinggal mati
suaminya kemudian membesarkan anak-anak yatimnya sampai Allah mencukupi mereka atau
sampai mereka wafat, dan orang yang membuat makanan kemudian mengajak anak yatim dan
orang miskin untuk makan. (H.R Anas bin Malik R.A)5

Dari Hadits tersebut diketahui bahwa untuk mendapatkan naungan Arasy pada hari kiamat
(Ma’rifatul Ma’ad) ada 3 perkara, maka dari itu jika kita ingin mendapatkan naungan tersebut
lakukanlah salah satunya.
5
Ibrahim Mulla Khotir Khalil, 40 Syarah Hadits, (Kuala Lumpur, Percetakan Zafar SDN BHD, 2000) Halaman 236

6
Hadits Rasulullah SAW:

‫ َو اِإْل ْنَفاُق ِم َن اِإْل ْقَتاِر‬، ‫ َو َبْذ ُل الَّساَل ِم ِلْلَع اَلِم‬، ‫ َثاَل َث َم ْن َج َم َع ُهَّن َفَقْد َج َم َع اِإْل ْيَم اَن اِإل ْنَص اُف ِم ْن َنْفِس َك‬: ‫َو َقاَل َع َّم اُر‬
Artinya: “Ammar berkata: Ada tiga perkara yang apabila dapat mengumpulkan dalam dirinya,
maka ia telah mengumpulkan keimanan secara sempurna, yaitu memperlakukan orang lain
dengan baik sebagaimana engkau suka dirimu diperlakukan dengan baik oleh orang lain,
memberi salam kepada setiap orang, dan mengeluarkan infak meskipun jumlahnya hanya
sedikit” (Saya [Al-Albani] berkata: "Dalam bab ini, Imam Bukhari telah meriwayatkan dengan
isnad hadits yang telah sebutkan sebelumnya pada nomor 9").6

Selain agama Islam memerintahkan kepada kita untuk menjalin Silaturahmi kepada sesama
muslim dan menjaga keharmonisan dalam bernegara, juga kita sebagai Muslim/Muslimah untuk
mencintai Rasulullah Muhammad SAW, sebagaimana di dalam hadits di jelaskan sebagai
berikut:

‫ َو َو َلِدِه‬،‫ َفَو اَّلِذ ي َنْفِس ي ِبَيِدِه ال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى َأُك ْو َن َأَح َّب ِإَلْيِه ِم ْن َو اِلِدِه‬: ‫َعْن َأِبي ُهَر ْيَر َة ِهللا َأْن َر ُس وَل ِهَّللا ﷺ َقاَل‬.

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah pernah bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku
berada dalam genggaman-Nya, tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga aku lebih
dicintai olehnya daripada orang tua dan anaknya"(H.R Bukhari).7

2.3 Larangan memutuskan Silaturahmi

Larangan memutuskan atau tidak memelihara silaturahmi merupakan suatu hal yang tidak
dianjurkan dalam Islam. Terdapat beberapa hadits dan ayat Al-Quran yang menekankan
pentingnya menjaga hubungan silaturahmi.

1.Hadits:

6
Nashiruddin Al-Albani Muhammad, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Jakarta Timur, Pustaka Sunnah, 2007) Hal
98.
7
Nashiruddin Al-Albani Muhammad, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Jakarta Timur, Pustaka Sunnah, 2007) Hal
90.

7
‫َع ْن َأِبْي َذ ٍّر َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل ‪َ :‬أْو َص اِنْي َخ ِلْيِلي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِبَس ْبٍع ‪ِ :‬بُحِّب اْلَم َس اِكْيِن َو َأْن َأْدُنَو ِم ْنُهْم ‪َ ،‬و َأْن َأْنُظَر ِإَلى َم ْن‬
‫ُهَو َأْس َفُل ِم ِّني َو َال َأْنُظَر ِإَلى َم ْن ُهَو َفوِقْي ‪َ ،‬و َأْن َأِصَل َر ِحِمْي َو ِإْن َج َفاِنْي ‪َ ،‬و َأْن ُأْك ِثَر ِم ْن َال َح ْو َل َو َال ُقَّو َة ِإَّال ِباِهلل‪َ ،‬و َأْن َأَتَك َّلَم ِبُم ِّر‬
‫‪.‬اْلَح ِّق‪َ ،‬و َال َتْأُخ ْذ ِنْي ِفي ِهللا َلْو َم ُة َالِئٍم ‪َ ،‬و َأْن َال َأْس َأَل الَّناَس َشْيًئا‬

‫‪7‬‬
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan
dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada
di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan
agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku
dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan
upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran
meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam
berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun
kepada manusia”.(H.R Imam Ahmad)

Hadits ini menegaskan bahwa memelihara hubungan silaturahmi adalah suatu amal yang sangat
dianjurkan dalam Islam

‫ “َم ْن َس َّر ُه َأْن ُيْبَس َط َل ُه ِفي‬:‫ َس ِم ْع ُت َر ُس وَل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َي ُق وُل‬:‫َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َقاَل‬
‫ [رواه البخاري ومسلم واللفظ للبخاري‬.”‫ِر ْز ِقِه َأْو ُيْن َس َأ َلُه ِفي َأَث ِر ِه َفْلَي ِص ْل َر ِحَم ُه‬
[
Artinya:”Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw
bersabda: “Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya atau ditambahkan umurnya maka
hendaklah ia menyambung kekerabatannya”.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].8

Pentingnya silaturahim telah ditegaskan oleh Allah SWT. Bahkan, Allah mengancam akan tidak
akan memasukkan siapa saja yang dengan sengaja memutus tali silaturahmi.

Mengutip Buku Janji Sukses karya Dinil Abrar Sultani Dkk , perintah untuk bersilaturahmi
tercantum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-anshari:

‫ َذ ْر َه‬، ‫ َو َتِص ُل الَّر ِح َم‬،‫ َو ُتْؤ ِتي الَّز َك اَة‬،‫ َو ُتِقيُم الَّص َالَة‬،‫َتْعُبُد َهَّللا َال ُتْش ِرُك ِبِه َشْيًئا‬

Artinya: "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat,
tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua dan saudara." (Abu Ayyub Al-anshari)

8
https://www.liputan6.com/hot/read/5376993/silaturahim-atau-silaturahmi-mana-yang-benar-simak-penjelasan-
selengkapnya?page=2

8
Hadits tersebut menunjukkan bahwa memutus tali silaturahmi adalah hal yang sangat dilarang
dalam agama, bahkan ancamannya adalah tidak masuk surga. Oleh karena itu penting bagi kita
untuk memanfaatkan libur lebaran dan Idul Fitri ini untuk kembali menjalin tali silaturahmi
dengan keluarga yang sudah lama tidak bertemu.

Selain itu, banyak dalil yang memberikan anjuran untuk menjaga tali silaturahim dan manfaat
silaturahmi dalam pandangan Islam yang mana penting diketahui bagi Umat Islam guna menjaga
silaturahmi menjadi bagian dari ketaqwaan kepada Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam
hadis berikut,

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan
tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
menyambung hubungan silaturahmi.” (H.R. Bukhari & Muslim).

Disisi lain, terdapat pula dalam Al–Qur’an Surah Al–Baqarah Ayat 83 mengenai anjuran berbudi
baik kepada kerabat, sebagai berikut:
‫َو ْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰث َق َبِنٓى ْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن اَّل ٱَهَّلل َو ٱْلَٰو ِلَد ْي ْح َس اًنا َوِذ ى ٱْلُقْر َبٰى َو ٱْلَيَٰت ٰى َو ٱْل َٰس ِكي َو ُقوُلو۟ا ِللَّنا ُحْس ًنا َو َأِقيُم و۟ا‬
‫ِس‬ ‫َم ِن‬ ‫َم‬ ‫ِن ِإ‬ ‫ِب‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ٱلَّص َلٰو َة َو َء اُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َة ُثَّم َتَو َّلْيُتْم ِإاَّل َقِلياًل ِّم نُك ْم َو َأنُتم ُّم ْع ِر ُضوَن‬

Yang Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua
orang tua, kerabat, anak–anak yatim, dan orang–orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik
kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling
(mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S
Al–Baqarah: 83)

Kata “kerabat” dalam ayat tersebut bahkan diucapkan lebih dulu daripada “anak yatim” dan
sebagaimana kita tahu bahwa memuliakan anak–anak yatim adalah sebuah amalan yang amat
sangat menjanjikan pahalanya, ini menunjukkan betapa luar biasanya apabila selalu menjaga
hubungan silaturahmi dan merupakan sebuah amalan yang besar pula.

10
Ada banyak sekali manfaat dari silaturahim, termasuk dapat melapangkan rezeki dan
memperpanjang umur. Berikut adalah sejumlah manfaat dari silaturahim:

1. Melapangkan Rezeki

Silaturahim memiliki dampak yang positif terhadap rezeki seseorang. Pada saat-saat tertentu,
rezeki seseorang mungkin mengalami kendala. Namun, Allah SWT dengan mudah memberikan
rezeki kepada hamba-Nya, bahkan dari arah yang tak terduga, sebagaimana telah dijelaskan
dalam hadis berikut,

Artinya:

"Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia
menyambung silaturahmi." (HR Bukhari Nomor 5.985)9

Rezeki ini tentu bisa hadir dalam berbagai macam bentuk. Ketika silaturahim dan kumpul
keluarga, ada banyak kemungkinan rezeki yang bisa kita peroleh, misalnya seperti uang angpao
lebaran yang diberikan bibi atau paman, makanan yang lezat khas lebaran, maupun relasi yang
dapat membuka peluang karir atau bisnis.

2. Memperpanjang Umur

Setiap manusia tentu ingin diberikan umur yang panjang, sebab dengan panjangnya umur akan
memperbanyak kesempatan untuk berbuat kebaikan. Manusia juga tempatnya salah dan lupa,
maka dari itu dengan umur yang panjang akan memilik kesempatan untuk bertaubat atas dosa-
dosa yang telah lalu.

Manfaat silaturahmi untuk memperpanjang usia disebutkan dalam hadits berikut,

Artinya:"Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan


dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung
silaturahmi." (HR. Al-Bazzar, Hakim).10

Dalam hadits lain juga disebutkan manfaat silaturahim di antaranya adalah dapat menunda
kematian.

9
https://mediaindonesia.com/humaniora/560851/manfaat-silaturahmi-bagi-umat-islam-dan-dalil
10
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6426794/silaturahmi-melancarkan-rezeki-ini-dalil-dalam-al-quran-
dan-hadits

10
3. Menghilangkan Perselisihan

Masalah dan perselisihan yang terjadi di antara saudara kadang tidak terhindarkan, baik itu
karena perbedaan pilihan, prinsip atau bahkan masalah ekonomi. Meski demikian Allah
melarang untuk memutuskan hubungan tali silaturahim.

Salah satu bentuk hikmah silaturahim dalam islam adalah dapat menghilangkan perselisihan
yang sedang terjadi. Dengan saling bertegur sapa, bukan tidak mungkin masalah akan dapat
diselesaikan dengan baik-baik.

Rasulullah SAW bertanya pada para sahabat, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih
besar pahalanya daripada shalat dan puasa?"

"Tentu saja," jawab mereka.

Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan


persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah,
menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara
mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barang siapa yang ingin dipanjangkan
umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi." (HR. Bukhari dan
Muslim).

4. Terhindar dari Laknat Allah

Selain dapat membuka pintu rezeki dan menghindarkan kita dari api neraka, silaturahim
memiliki manfaat lain yang tak kalah penting, yakni dapat menghindarkan kita dari laknat Allah
SWT.

Sebab Allah SWT berfirman,

‫ٰۤل‬
‫َفَهْل َع َس ْيُتْم ِاْن َتَو َّلْيُتْم َاْن ُتْفِس ُد ْو ا ِفى اَاْلْر ِض َو ُتَقِّطُع ْٓو ا َاْر َح اَم ُك ْم ُاو ِٕىَك اَّلِذ ْيَن َلَع َنُهُم ُهّٰللا َفَاَصَّم ُهْم َو َاْع ٰٓم ى َاْبَص اَر ُهْم‬

Artinya: "Maka, apakah sekiranya kalian berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan
memutuskan hubungan silaturahmi? Mereka itulah orang orang yang dilaknat Allah, ditulikan
telinganya, dan dibutakan penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22-23)

11
5. Terhindar dari Api Neraka

Meski hanya sekadar berinteraksi dengan cara mengobrol dengan kerabat, ternyata silaturahim
memiliki manfaat yang luar biasa. Sebab silaturahmi dapat menghindarkan pelakunya dari api
neraka.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan momen libur lebaran ini untuk kembali
menyambung tali silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara yang sudah jarang kita temui,
agar terhindar dari api neraka.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْۤو ا ِاْن َتـْنُصُر وا َهّٰللا َيْنُصْر ُك ْم َو ُيَثِّبْت َاْقَدا َم ُك ْم‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

(QS. Muhammad 47: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤي ـَاُّيَها الَّنا ُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َّنْفٍس َّوا ِحَدٍة َّو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ا اًل َك ِثْيًرا َّوِنَس ٓاًء ۚ  َو ا َّتُقوا َهّٰللا اَّلِذ ْي‬
‫َتَس ٓاَء ُلْو َن ِبٖه َو ا َاْل ْر َح ا َم ۗ  ِاَّن َهّٰللا َك ا َن َع َلْيُك ْم َرِقْيًبا‬

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya
Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah
yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 1)

12
Di antara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak
bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya.
Sedangkan tanda orang yang tidak baik islamnya adalah sebaliknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

‫ ِم ْن ُح ْس ِن ِإْس اَل ِم اْلَم ْر ِء َتْر ُك ُه َم ا اَل َيْعِنيِه‬: ‫ َقاَل َر ُس وُل ِهَّللا ﷺ‬: ‫َعْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬

Artinya:

"Daripada Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah SAW telah bersabda: "Dari kecantikan
kelslaman seseorang itu adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat terhadap dirinya."
(HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih).11

Maka dari pada hadits tersebut dijelaskan bahwa kecantikan kelslaman seseorang itu adalah
meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat terhadap dirinya, untuk apa kita sebagai Muslim
dan Muslimah melakukan hal-hal yang tidak memberikan manfaat kepada diri kita sendiri seperti
salah satu contohnya adalah memutus tali silaturahmi sebagai sesama muslim maupun bernegara,
karena jika seseorang memutus tali silaturahmi akan menimbulkan prasanka buruk dari orang-
orang disekitar kita dan dianggap sebagai orang yang sombaong di dalam lingkungan
bermasyarakat.

Secara umum hadits ini menjelaskan kebaikan, kebagusan atau keindahan Islamnya seseorang
yang indikator paling menonjol adalah meninggalkan yang tidak bermanfaat baginya. Karena
itulah kata Al-Hasan, “Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, adalah ketika si
hamba sibuk dengan urusan yang tidak bermanfaat.” (Ibnu Daqiq Al-Id, Syarah Al-Arba’in)
Yang dimaksud dengan yang tidak berguna di sini ada perkara yang tidak penting dan tidak
berkaitan dengan tujuan utamanya.

11
Ibrahim Mulla Khotir Khalil, 40 Syarah Hadits, (Kuala Lumpur, Percetakan Zafar SDN BHD, 2000) Halaman 348

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah ini menguraikan konsep persaudaraan sesama Muslim, pentingnya memelihara


silaturahmi, dan larangan memutuskan hubungan tersebut dalam Islam. Persaudaraan sesama
Muslim ditekankan sebagai fondasi solidaritas berdasarkan ajaran agama Islam, diilustrasikan
oleh ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Memelihara silaturahmi dianggap
sebagai nilai tinggi dalam Islam, membawa manfaat baik secara duniawi maupun ukhrawi.
Sebaliknya, memutuskan silaturahmi dilarang karena dapat mengakibatkan hilangnya rahmat
Allah dan bahkan masuknya seseorang ke dalam neraka.

3.2 Saran:

- Praktikkan Nilai-nilai Persaudaraan: Terapkan nilai-nilai persaudaraan sesama Muslim dalam


kehidupan sehari-hari, seperti saling mendukung, menghormati, dan peduli.

- Jaga Silaturahmi: Perkuat hubungan silaturahmi dengan keluarga, teman, dan sesama Muslim.
Praktikkan amalan-amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk menjaga hubungan baik.

- Hindari Memutuskan Silaturahmi: Pahami larangan memutuskan silaturahmi dan hindari sikap
tersebut. Upayakan untuk memperbaiki hubungan yang terputus.

- Amalkan Ajaran Agama: Amalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, seperti
memaafkan, memberikan bantuan saat diperlukan, dan menghindari sikap prejudis.

- Bertakwa kepada Allah: Tingkatkan kesadaran takwa kepada Allah dalam menjaga
persaudaraan dan silaturahmi. Hal ini sejalan dengan ajaran Al-Quran dan hadis yang
menekankan pentingnya takwa.

Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, diharapkan umat Muslim dapat memperkuat


hubungan sesama Muslim, menciptakan lingkungan yang harmonis, dan mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim Mulla Khotir Khalil, 40 Syarah Hadits, Kuala Lumpur, Percetakan Zafar
SDN BHD, Tahun 2000

Mudjab Mahalli Ahmad, Hadits-Hadits Mutaffaq ‘Alaih Bagian Ibadat,


Jakarta:Kencana, Perpustakaan Nasional:KTD, Tahun2003

Nashiruddin Al-Albani Muhammad, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, Jakarta


Timur, Pustaka Sunnah, Tahun 2007

https://balairehabtanahmerah.bnn.go.id/ukhuwah-islamiah-tausiyah-bintal/
#:~:text=%E2%80%9CBarangsiapa%20membela%20kehormatan%20saudaranya
%20(sesama,.%E2%80%9D%20(HR%20Muslim).

https://mediaindonesia.com/humaniora/560851/manfaat-silaturahmi-bagi-umat-
islam-dan-dalil

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6426794/silaturahmi-melancarkan-
rezeki-ini-dalil-dalam-al-quran-dan-hadits

https://www.liputan6.com/hot/read/5376993/silaturahim-atau-silaturahmi-mana-
yang-benar-simak-penjelasan-selengkapnya?page=2

15

Anda mungkin juga menyukai