Anda di halaman 1dari 8

PPL SMP 1 JEMBER

PEMBELAJARAN BERDIFRENSIASI
KELOMPOK 4

‘Ilma Zakyyah Ahmad Hazmi R. Arita Fajar D.


240211105876 240211105842 240211105884
KELOMPOK 4

Bintara Putra Candra B. Dea Ayu Rahma P. Auralia Febriandina


240211105823 240211105855 240211105847
NARASUMBER

Siti Khotijah, S.Pd


Guru IPA
SMPN 1 JEMBER
kolaborasi
Pada tanggal 4 Maret 2024, kami mengadakan diskusi dengan guru penggerak pada
hari Senin pukul 19.00 WITA melalui platform Google Meet dengan menggunakan tautan
https://meet.google.com/kcq-ctqg-gps. Dalam diskusi tersebut, kami melakukan
presentasi dan berdiskusi tentang penerapan strategi pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD). Selanjutnya, kami menerima tanggapan dari guru
penggerak terkait strategi pembelajaran STAD dalam konteks pembelajaran
berdiferensiasi. Beliau memberikan komentar bahwa strategi yang kami gunakan telah
memenuhi kriteria pembelajaran berdiferensiasi dan dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran.
kolaborasi
Setelah kami memperlihatkan hasil strategi pembelajaran yang telah kami pilih kepada
guru penggerak, kami menerima informasi dan masukan dari beliau mengenai
pembelajaran berdiferensiasi. Menurut ibu Anita, strategi pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) yang kami susun dapat diterapkan dengan baik dalam
pembelajaran berdiferensiasi, di mana diferensiasi tersebut dapat berkaitan dengan
konten, proses, atau produk, yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik. Beliau juga menegaskan bahwa semua strategi pembelajaran dapat diadaptasi
dalam pembelajaran berdiferensiasi dengan mengumpulkan informasi mengenai
karakteristik, kemampuan belajar, gaya belajar, dan lingkungan peserta didik.
HASIL KOLABORASI

Setelah Ibu Titis memberikan informasi dan masukan kepada kelompok kami, beliau menceritakan
pengalaman mengajar di SMPN 1 Jember sebagai guru IPA. Ibu Titis menyampaikan bahwa terdapat
sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Tantangan-
tantangan tersebut meliputi:
1. Penyesuaian dengan kebutuhan belajar peserta didik: Ibu Titis mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan belajar siswa yang berbeda di setiap kelas. Setiap siswa
memiliki gaya belajar, tingkat pemahaman, dan minat yang berbeda.
2. Keterbatasan sumber daya: Terdapat keterbatasan sumber daya yang tersedia di kelas, seperti waktu,
ruang, dan bahan ajar. Hal ini menyulitkan dalam mengelola pembelajaran yang beragam bagi setiap
siswa dalam keterbatasan sumber daya tersebut.
3. Keterikatan dengan kurikulum: Kurikulum yang tetap mengikat guru dalam batasan materi dan
metode pengajaran tertentu, sehingga pembelajaran yang diferensiasi membutuhkan fleksibilitas
dalam kurikulum untuk memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kebutuhan mereka.
HASIL KOLABORASI

4. Pengujian dan evaluasi: Kesulitan dalam menilai kemajuan siswa yang berbeda dalam konteks
pembelajaran yang berbeda. Diperlukan metode penilaian yang mempertimbangkan perbedaan
individu untuk memastikan penilaian yang adil dan objektif.
5. Keterampilan manajemen kelas: Guru dituntut untuk menemukan keseimbangan antara
memberikan perhatian individu kepada peserta didik dan menjaga ketertiban umum di kelas agar
pembelajaran menjadi lebih efektif.
6. Tantangan psikologis: Beberapa siswa mungkin merasa frustrasi atau marah ketika merasa bahwa
pembelajaran yang berbeda menyoroti perbedaan kemampuan mereka dibandingkan dengan teman
sekelasnya. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung dan
mendorong perkembangan setiap siswa.

Anda mungkin juga menyukai