Nim : A2G523057 Kelas : PPG Prajabatan Penjaskes Anggota kelompok: Desna Siregar,S.Pd Anggi Niarti,S.Pd Fitri Adriani .S, S.Pd Ibadul Fadhli Prianto,S.Pd Eldi Septian Umra,S.Or
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Guru Penggerak
1. Ilmu apa yang didapatkan selama mengikuti program Guru Penggerak Jawab: IImu atau pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti program guru penggerak yaitu mempelajari 3 aspek materi yakni yang pertama mempelajari tentang filosofi pendidikan Nasional yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Dalam materi tersebut guru penggerak mempelajari tentang nilai-nilai yang harus diterapkan untuk menjadi guru. Dalam materi filosofi pendidikan guru harus bisa menuntun peserta didik sesuai kodrat alam dan kodrad zamannya. Sehingga guru bisa menerapkan tujuan pembelajaran dalam proses mengajar yang sesuai dengan harapan dan filosofi pendidikan Nasional. Materi kedua yang dipelajari dalam program guru penggerak yaitu tentang pembelajaran yang berdiferensiasi dan nilai nilai guru penggerak. Dalam materi tersebut guru penggerak saling berkomunikasi dengan guru penggerak lainnya untuk mendiskusikan hal hal yang akan diterapkan selama proses pembelajaran yang mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
Materi ketiga yang dipelajari dalam program Guru Penggerak yaitu
tentang manajemen sekolah dan penyusunan program sekolah yang berpihak pada murid. Dalam materi ini guru penggerak diajarkan untuk menjadi calon pemimpin atau kepala sekolah. Tentu saja dalam merancang manajemen dan program sekolah guru harus bekerjasama dengan semua anggota sekolah untuk mewujudkan sekolah yang sesuai dengan harapan.
2. Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan proses
pembelajaran dikelas? Jawab: Cara mengimplementasikan pembelajran terdiferensiasi dengan proses pembelajaran dikelas yaitu guru sebaiknya mengawali dengan melakukan asesmen awal dan dilanjutkan asesmen formatif. Hal tersebut harus dilakukan oleh seorang guru dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan perserta didik dalam proses pembelajaran. Kebutuhan peserta didik meliputi kesipan belajar, minat belajar dan profil belajar mereka. Dengan mempelajari materi asesmen guru diharapkan bisa melakukan atau memutuskan hal yang masuk akal untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Selain itu guru penggerak juga berdikusi tentang pemetaan kelas. Dalam aspek diferensiasi pemetaan dibagi menjadi 3 yaitu pemetaan diferensiasi konten, pemetaan diferensiasi proses dan pemetaan diferensiasi produk. Diferensiasi Konten yaitu cara guru menyajikan materi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dalam membuat diferensiasi konten guru harus bisa memetakan kesiapan belajar peserta didik yakni peserta didik yang memiliki kesiapan belajar komplek tidak bisa disamakan dengan peserta didik yang memiliki kesiapan belajar kurang. Selain itu guru juga harus membuat konten yang menarik dan bekolerasi dengan lingkungan peserta didik namun dengan format yang sederhana. Hal tersebut diharapkan agar dalam mempelajari materi, peserta didik akan merasa mudah dan paham. Aspek pembelajaran berdiferensiasi berikutnya yaitu diferensiasi proses. Dalam aspek ini guru juga harus berbeda dalam memberikan treatment proses pembelajaran kepada peserta didiknya. Peserta didik dengan kesiapan belajar yang kurang tentu saja memerlukan treatment lebih dibandingkan peserta didik dengan kesiapan belajar yang kompleks. Hal ketiga yang dipelajari dalam aspek pembelajaran berdiferensiasi yaitu tentang diferensiasi produk. Dalam perancangan produk guru harus memperhatikan produk apa yang akan dihasilkan oleh peserta didik. Tentu saja dalam pembuatan produk guru harus mempertimbangkan jenis produk dengan minat dan kesipan peserta didik. Peserta didik yang mempunyai kesipan dan minat belajar yang tinggi maka akan menghasilkan produk yang lebih kreatif, sedangkan peserta didik dengan minat belajar dan kesiapan belajar yang kurang tentu produk yang dihasilkan kurang maksimal dan perlu bimbingan.
3. Adakah tantangan dan kesulitan yang dihadapi ketika memerapkan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas? Jawab: Tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran berdifernsiasi di kelas yaitu pada saat melakukan asesmen awal yang ternyata tidak sesuai ketika proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa peserta didik yang ternyata berubah kemampuannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh ketika dilakukan asemen awal peserta didik dipetakan berdasarkan gaya belajar kinestetik namun ketika terjadi proses pembelajaran peserta didik tersebut cenderung suka mendengarkan penjelasan dari guru maka gaya belajarnya berubah menjadi audiotory. Untuk menyikapi hal tersebut guru harus menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran melalui asesmen formatif ketika proses pembelajaran. Selain harus menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran dari awal guru juga harus membuat ulang konten, produk dan proses pembelajaran untuk diteapkan pada peserta didik yang mempunyai gaya belajar yang berubah.
4. Apakah harapan Anda untuk calon guru berikutnya?
Jawab: Harapan saya untuk calon guru adalah: Guru harus selalu tanggap terhadap segala perubahan, baik perubahan kurikulum ataupun perubahan proses mengajar. Pada dasarnya kurikulum berubah karena pendidikan harus mengikuti perubahan jaman hal tersebut sesuai dengan filosofi pendidikan nasional yaitu guru harus menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman. Guru sebaiknya selalu mengupdate dan mengupgrade kompetensinya. Hal tersebut dikarenakan jika guru tetap menerapkan pembelajran yang sama dari tahun ke tahun maka besar kemunkinan peserta didik akan meras bosan dan guru tidak bisa berkembang. Menguasai sosial emosional ketika melakukan pembelajaran dikelas. Guru tidak boleh membawa emosi dan perasaannya di dalam kelas Ketika proses pembelajaran berlangsung. Guru harus bisa bersikap professional di depan peserta didik, selain itu guru juga harus tanggap akan emosi dan perubahan peserta didik. Guru harus bisa menggunakan strategi, model, media dan metode pembelajaran yang lebih bervariatif dan mengikuti perkembangan serta kebutuhan velajar peserta didik.