Modul Pompa Rotary
Modul Pompa Rotary
Gambar1. Sistem Bahan Bakar Motor Diesel dengan Pompa Injeksi Rotary
Pada sistem BB tersebut, bahan bakar yang ada di dalam tanki (fuel tank) dihisap
oleh feed pump melalui water sedimenter dan fuel filter masuk ke dalam rumah
pompa memenuhi seluruh ruangan yang ada di dalam pompa. Tekanan bahan
bakar di dalam rumah pompa (inner pressure) diatur oleh pressure regulator.
Selanjutnya bahan bakar yang sudah memenuhi ruangan dalam rumah pompa
mengalir melalui fuel cut off solenoid menuju pump plunger. Bahan bakar yang
sudah masuk ke dalam pump plunger dinaikkan tekanannya sekaligus
didistribusikan ke masing-masing pengabut sesuai F.O. (firing order). Dalam hal
ini fuel cut off solenoid berfungsi membuka dan menutup aliran bahan bakar dari
ruang dalam pompa menuju pump plunger. Untuk mengendalikan kerja fuel cut
off solenoid, diperlukan arus dari batterei melalui kunci kontak. Di dalam rumah
pompa juga terdapat mechanical governor dan timer sebagai kelengkapan pompa
injeksi. Mechanical governor berfungsi untuk mengatur putaran sesuai beban
mesin, sedang timer berfungsi untuk mengajukan saat injeksi pada putaran tinggi.
Dari gambar tersebut nampak bahwa jumlah pump plunger hanya satu meskipun
jumlah silinder motor lebih dari satu. Dalam hal ini pump plunger selain bergerak
ke kiri dan ke kanan juga berputar (gerakan translasi dan rotasi sekaligus).
Gerakan pump plunger ke kiri dan ke kanan bertujuan untuk menghisap dan
menaikkan tekanan bahan bakar, sedang gerak putar pump plunger untuk
menyalurkan bahan bakar yang sudah bertekanan mengalir ke dalam masing-
masing injektor sesuai F.O.
Pada saat rotor berputar ke kiri (sesuai arah anak panah), maka pada
posisi tertentu sudu-sudu akan keluar dari rotor akibat gaya sentrifugal yaitu
gaya yang cenderung meninggalkan titik pusat. Pada kondisi tersebut sudu
tersebut membawa bahan bakar menuju ke ruang dalam pompa dan ke timer.
Tekanan bahan bakar akan semakin meningkat seiring dengan putaran rotor.
Semakin tinggi putaran rotor, maka tekanan bahan bakar di dalam rumah
pompa semakin meningkat. Apabila tekanan bahan bakar melebihi tegangan
pegas regulating valve, maka bahan bakar akan mengalir ke saluran masuk
melalui regulating valve. Dengan demikian tekanan bahan bakar di dalam
ruang pompa akan konstant pada putaran tertentu.
Gambar 2. Cara kerja katup pemberi
Besarnya tekanan bahan bakar pada pompa pemberi ditentukan oleh tekanan
pegas pada piston katup pengatur ini, sedangkan piston tertekan oleh tekanan
bahan bakar. Bila kecepatan pompa bertambah maka bertambah pula tekanan
bahan bakarnya.
Gambar 4. Pengisapan
Gambar 5. Penyaluran
Gambar 9 Fuel Filter & Water Sedimenter untuk pompa injeksi distributor
Apabila drive shaft berputar satu kali, governor shaft gear dan flyweight holder
berputar 1,6 kali. Pada flyweight holder terdapat empat buah bandul (flyweight).
Tegangan control spring selalu berubah-ubah seiring dengan perubahan beban
mesin sesuai dengan penekanan pedal gas. Susunan unit governor lever terdiri
atas: guide lever, control lever, dan tension lever. Guide lever distabilkan oleh
titik tumpu (fulcrum) D pada rumah governor. Guide lever, control lever, dan
tension lever dihubungkan pada titik tumpu (fulcrum) A. Susunan dari governor
lever menggerakkan spill ring ke kiri atau ke kanan sesuai putaran dan beban
mesin. Selanjutnya gerakan spill ring tersebut akan mengatur banyak sedikitnya
bahan bakar yang akan diinjeksikan oleh pengabut.
Adapun cara kerja governor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Saat starting
Apabila pedal gas ditekan, adjusting lever akan bergerak ke arah posisi terbuka
penuh. Tension lever tertarik oleh control spring sehingga tension lever
menyentuh stoper atas. Pada saat mesin berhenti, bandul-bandul (flyweight) tidak
bergerak dan control lever menekan governor sleeve dengan tegangan ringan dari
start spring, jadi flyweight dalam keadaan menutup penuh. Pada kondisi tersebut,
control lever pada titik tumpu A berputar berlawanan arah jarum jam dan
menggerakkan spill ring ke arah posisi start.
2) Saat idling
Setelah mesin hidup dan pedal gas dilepas, adjusting lever kembali ke posisi idle.
Pada posisi ini hampir tidak ada tegangan control spring pada adjusting lever
sehingga pada rpm rendah flyweight mengembang ke arah luar. Idle spring dan
damper spring menjadi mengkerut oleh dorongan governor sleeve, sedangkan
control lever dan tension lever bergerak ke kanan. Dengan demikian control lever
berputar searah jarum jam pada titik tumpu A memposisikan spill ring pada posisi
idle
Komponen automatic timer terdiri atas: timer piston, timer spring, dan slide pin.
Pada gambar nampak bahwa putaran cam plate berlawanan arah jarum jam,
dengan demikian putaran plunger sama dengan putaran cam plate. Sementara
slide pin menghubungkan timer piston dengan roller ring, sehingga jika timer
piston bergerak maka roller ring juga ikut bergerak.
Apabila tekanan bahan bakar dalam ruang pompa masih di bawah tekanan timer
spring, maka timer piston pada posisi paling kanan. Pada saat putaran mesin
dinaikkan, maka tekanan bahan bakar dalam ruang pompa bertambah sehingga
mampu menggerakkan timer piston ke kiri melawan tekanan timer spring. Pada
kondisi ini slide pin menggerakkan roller ring searah jarum jam atau berlawanan
dengan putaran cam plate. Akibatnya bertemunya cam pada cam plate dengan
roller ring lebih cepat, sehingga saat injeksi lebih maju.
Apabila putaran mesin diturunkan, maka tekanan bahan bakar dalam ruang pompa
juga turun sehingga tekanan timer spring lebih besar dibanding tekanan bahan
bakar dalam ruang pompa. Akibatnya timer piston bergerak ke kanan dan
berakibat slide pin menggerakkan roller ring berlawanan jarum jam atau searah
dengan putaran cam plate sehingga timing injeksi menjadi mundur
https://www.youtube.com/watch?v=gPS038ak2FQ
https://www.youtube.com/watch?v=gcUyk38KHRQ
Rangkuman
1. Langkah kerja dalam pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi
bahan bakar pada motor diesel adalah meliputi pembongkaran,
pembersihan, pemeriksaan, perbaikan, perakitan/pemasangan, dan
pengujian.
2. Pemeliharaan/servis pada tangki bahan bakar berupa pemeriksaan dari
kebocoran dan perbaikan.
3. Pemeliharaan/servis pada pompa pemindah/pemberi berupa pengujian
kapasitas dan tekanan pemompaan, pembongkaran, pemeriksaan keausan,
perbaikan, perakitan dan pengujian kebocoran
4. Pemeliharaan/servis pada pompa injeksi didasarkan pada hasil kalibrasi
kemampuan pompa injeksi pada test bench. Berdasarkan hasil kalibrasi
dapat dilakukan penyetelan atau perbaikan. Perbaikan pada pompa
injeksi harus dilakukan pembongkaran bagian (part) pompa injeksi
tersebut dengan menggunakan SST yang tersedia.
5. Pemeliharaan/servis pada elemen pompa meliputi pemeriksaan
kebersihan, presisi dan keausan pada plunyer dan silindernya
6. Pemeliharaan/servis pada katup pemberi adalah juga pada kebersihan,
presisi dan keausan pada katup pemberi dan dudukan katup
pemberinya.
7. Pemeliharaan/servis bagian pompa yang lain juga dilakukan pada tappet
roller dengan lubang tappet tersebut, poros nok dan
dudukannya/bantalannya yang dilperiksa keausannya dan
kebengkokannya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota
Astra Motor.