Anda di halaman 1dari 7

Saraf Kranial

Sistem saraf perifer dibagi menjadi saraf kranial dan saraf spinal. Saraf
kranial bersumber dari otak, sebagian besar bersumber dari batang otak. Saraf
kranial tersusun secara berpasangan. Saraf kranial pada mammalia, aves dan
reptile berjumlah dua belas pasang sedangkan pada pisces dan amphibi berjumlah
sepuluh pasang. Pasangan saraf kranial diberi nomor dengan angka romawi dan
diurutkan berdasarkan urutan letak dari depan ke belakang (Tenzer A., dkk.,
2014).
Berdasarkan tipenya, saraf kranial dibagi menjadi saraf sensoris, saraf
campuran dengan fungsi saraf motorik dominan, dan saraf campuran. Saraf
sensoris meliputi saraf kranial I, II, dan VIII. Saraf campuran dengan fungsi saraf
motorik dominan meliputi saraf kranial III, IV, VI, XI dan XII. Saraf campuran
sensoris dan motorik meliputi saraf kranial V, VII, IX, dan X. Letak dan fungsi
saraf-saraf kranial dapat terlihat pada tabel berikut (Tenzer A., dkk., 2014).

Tabel 1. Letak dan Fungsi Saraf Kranial Pada Manusia


Saraf Kranial Tipe saraf Letak Fungsi
I. Olfaktorius Sensoris mukosa hidung, berakhir Penciuman
pada korteks serebrum
II. Optik Sensoris Retina mata, berakhir di Penglihatan
korteks serebrum
III. Okulomator Campuran, Bagian motoris dari otak Motoris:
utama tengah ke kelopak mata pergerakan
motoris dan bola mata kelopak dan bola
Bagian sensoris dari mata serta
proprioseptor pada otot- akomodasi lensa
otot mata hingga otak dan kontraksi
tengah pupil
Sensoris:
propriosepsi otot
IV. Trokhlear Campuran, Bagian motoris dari otak Motoris:
utama tengah ke otot-otot mata pergerakan bola
motoris Bagian sensoris dari mata
proprioseptor pada otot- Sensoris:
otot mata menuju otak propriosepsi otot
tengah
V. Trigeminal campuran Bagian motoris dari pons Motoris:
ke otot-otot rahang dan mengunyah
rongga mulut Sensoris:
Bagian sensoris dari merasakan
mata, daerah rahang atas sentuhan, rasa
dan bawah menuju pons sakit,
dingin/panas,
propriosepsi otot
VI. Abdusens Campuran, Bagian motoris dimulai Motoris:
utama dari pons menuju otot pergerakan bola
motoris mata ekstrensik dan mata
bagian sensoris dari Sensoris:
proprioseptor otot-otot propriosepsi otot
mata menuju pons
VII. Fasial campuran Bagian motoris dimulai Motoris: ekspresi
dari pons, menuju otot- wajah dan sekresi
otot wajah, cranium, ludah dan aor
leher, kelenjar air mata, mata
kelenjar ludah, kelenjar Sensoris:
dalam rongga hidung propriosepsi otot
Bagian sensoris dari dan pengecap
putting pengecap,
proprioseptor pada otot
wajah dan cranium,
berakhir pada korteks
serebrum
VIII. Sensorik Dari organ corti telinga Pendengaran dan
Vestibulokokhlear dalam (pendengaran) keseimbangan
berakhir di thalamus;
bersumber dari saluran
semisirkuler, sakulus,
utrikulus (keseimbangan)
berakhir pada nuclei
dalam talamus
IX. campuran Bagian motoris dari Motoris: sekresi
Glosofaringeal medulla oblongata ludah
menuju otot faring, Sensoris:
kelenjar parotid pengecapan,
Bagian sensoris dari pengaturan
puting pengecap, sinus tekanan darah,
carotid proprioseptor propriosepsi otot
pada otot saat menelan
X. Vagus campuran Bagian motoris dari Motoris:
medula oblongata ke pergerakan otot-
otot-otot organ vesiral otot organ viseral
Bagian sensoris dari Sensoris: sensasi
organ vesiral menuju dari organ-organ
medulla oblongata dan viseral, pro-
pons priosepsi otot
XI. Asesori Campuran, Bagian motoris dari Motoris:
terutama medulla oblongata ke penelanan,
motoris otot-otot faring, laring, gerakan kepala
langit-langit lunak dan Sensoris:
bersumber dari medulla propriosepsi otot
spinalis ke otot-otot leher
dan bahu
Bagian sensoris dari
proprioseptor otot-otot
faring dan laring
XII. Hipoglosal Campuran, Bagian motoris dari Motoris: gerakan
terutama medulla oblongata lidah saat
motoris menuju otot-otot lidah berbicara dan
Bagian sensoris dari menelan
proprioseptor otot-otot Sensoris:
lidah dan berakhir di propriosepsi otot
medulla oblongata

Gambar Pembagian Saraf-Saraf Kranial Pada Batang Otak Manusia


Sumber: Gustinerz.com, 2019

Saraf Spinal
Saraf spinal merupakan saraf yang bersumber dari medulla spinalis dan
terdiri dari serabut saraf ventral dan serabut saraf dorsal. Saraf-saraf ini keluar dari
kolumna vertebralis melalui suatu lubang diantara dua ruas vertebra yang disebut
foramen intervertebralis, kecuali saraf servikal I yang keluar melalui saluran
diantara tulang oksipital dan tulang atlas (Tenzer, A, dkk., 2014).
Saraf ventral membawa serabut motorik yang menerima impuls dari pusat
motorik di otak lalu berputar dan menyebar dalam tubuh. Saraf dorsal atau serabut
saraf sensoris membawa impuls dari reseptor sensoris pada kulit, otot dan jaringan
lain menuju medulla spinalis dan selanjutnya dibawa ke otak (Yueniwati, Y.,
2014).
Manusia memiliki 31 pasang saraf spinalis yang terbagi menjadi 8 pasang
segmen servikalis, 12 pasang segmen thorakalis, 5 pasang segmen lumbalis, 5
pasang segmen sakralis dan 1 pasang segmen koksigeus (Yueniwati, Y., 2014).
Pada bagian inferior, medulla spinalis membentuk berkas akar spinal yang
panjang sehingga dapat menjulur menuju foramen inververtebralis dibawah
vertebra lumbar ke II. Struktur tersebut berbentuk seperti ekor kuda sehingga
disebut sebagai cauda equine (Tenzer, A., dkk., 2014).
Pada persatuan saraf ventral dan saraf dorsal timbul 3 percabangan saraf
spinal di sekitarnya. Percabangan tersebut terbagi menjadi ramus dorsal, ramus
ventral dan ramus viseral. Ramus dorsal berfungsi untuk memasok persarafan
kulit dan otot bagian dorsal tubuh. Ramus ventral berfungsi untuk memasok
persarafan otot dan struktur lainnya pada bagian lateral dan ventral tubuh. Ramus
viseral terdiri dari ramus putih dan ramus kelabu yang menghubungkan saraf
spinal dengan ganglion dari rantai saraf simpatis. Selain itu, ada pula ramus
meningeal yang kembali masuk melalui foramen intervertebralis guna memasok
persarafan vertebra, ligamen-ligamen vertebra, pembuluh darah dalam medulla
spinalis dan meninges (Tenzer, dkk. 2014).
Ramus ventral saraf spinal yang saling berdekatan (kecuali pada daerah
torakal dan membentuk saraf-saraf intercostal) akan membentuk suatu anyaman
yang disebut pleksus (Tenzer, dkk. 2014). Pleksus-pleksus saraf yang utama ada 4
yaitu pleksus servikalis, pleksus brakialis, pleksus lumbolis dan pleksus sakralis.
Pleksus servikalis dibentuk oleh keempat saraf servikal pertama. Pleksus
ini terletak di dalam leher di bawah otot sterno-mastoid. Cabang-cabang yang
terbentuk dari pleksus ini berfungsi untuk melayani beberapa otot leher, memasok
persarafan kulit dan otot kepala serta bahu bagian atas. Pleksus servikalis
berhubungan dengan beberapa saraf kranial dan juga memasok persarafan
diafragma contohnya saraf frenikus (Tenzer, dkk. 2014; Pearce, 2009).
Pleksus brakialis dibentuk oleh empat saraf servikal dari no 5 kebawah
hingga saraf toraks pertama. Pleksus brakialis terletak dalam segitiga posterior
leher, di belakang klavikula dan di dalam aksila. Pada awalnya terbentuk tiga
batang, lalu membelah dan bergabung lagi untuk membentuk urat lateral, medial
dan posterior (Pearce, 2009). Pleksus ini menghubungkan persarafan anggota atas
dan sejumlah otot leher dan bahu (Tenzer, dkk. 2014).

Gambar Pleksus brachial (kiri)


Sumber : Pierce, 2009
Pleksus dibentuk oleh saraf lumbar pertama hingga ke empat. Pleksus ini
berfungsi untuk menghubungkan persarafan dari bagian anterolateral dinding
perut, organ genitalia luar dan sebagian anggota bawah (Tenzer, dkk. 2014).
Pleksus sacral dibentuk oleh saraf-saaf lumbar ke-4 hingga saraf sacral ke-
4. Pleksus sakral menghubungkan persarafan pantat, perineum dan tubuh anggota
bawah (Tenzer, dkk. 2014).

Daftar Rujukan
Tenzer, A., dkk. 2014 Struktur Perkembangan Hewan (SPH 1) (Bagian 2).
Malang: Universitas Negeri Malang
Yueniwati, Y. 2014. Prosedur Pemeriksaan Radiologi Untuk Mendeteksi
Kelainan dan Cedera Tulang Belakang. Malang: UB Press
Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Terjemahan Sri
Yuliani Handoyo. Tanpa tahun

Anda mungkin juga menyukai