Anda di halaman 1dari 4

1.

Penulisan huruf

merupakan salah satu aspek penting dalam ruang lingkup menulis di kelas rendah. Berikut
adalah beberapa poin yang biasanya ditekankan dalam pembelajaran penulisan huruf:

1. Pengenalan Huruf: Siswa diperkenalkan dengan huruf-huruf alfabet secara bertahap.


Mereka belajar mengenali bentuk dan bunyi setiap huruf.
2. Praktik Menulis: Siswa diajarkan cara menulis setiap huruf dengan benar, baik itu huruf
besar maupun huruf kecil. Mereka akan diberi kesempatan untuk berlatih menulis huruf-
huruf tersebut dengan menggunakan pensil, pensil warna, atau kapur di papan tulis.
3. Pengembangan Keterampilan Motorik Halus: Keterampilan motorik halus yang
diperlukan untuk menulis huruf secara jelas dan rapi juga ditekankan. Ini melibatkan
latihan-latihan yang membantu siswa mengendalikan gerakan tangan dan jari mereka
dengan baik.
4. Peningkatan Kefasihan: Melalui latihan berulang-ulang, siswa diarahkan untuk
meningkatkan kefasihan dalam menulis huruf-huruf. Mereka diberi waktu dan
kesempatan yang cukup untuk berlatih hingga dapat menulis huruf-huruf dengan lancar.
5. Pembentukan Pola Menulis: Siswa juga diajarkan pola dasar dalam menulis huruf, yang
membantu mereka memahami cara menyusun garis-garis dan lengkungan yang
membentuk huruf-huruf tersebut.
6. Koreksi dan Umpan Balik: Penting bagi guru untuk memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada siswa terkait dengan cara mereka menulis huruf. Koreksi diberikan
untuk membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dan meningkatkan kemampuan
menulis mereka.
7. Menggunakan Alat Tulis yang Sesuai: Selain menggunakan pensil, siswa juga
diperkenalkan dengan berbagai jenis alat tulis seperti pena, spidol, atau pensil warna,
sesuai dengan kemampuan dan perkembangan motorik mereka.

Pembelajaran penulisan huruf di kelas rendah memainkan peran penting dalam pengembangan
kemampuan menulis dan keterampilan literasi yang lebih kompleks di masa mendatang. Dengan
memberikan dasar yang kuat dalam penulisan huruf, siswa dapat membangun fondasi yang
kokoh untuk pembelajaran menulis yang lebih lanjut.

2. Pengembangan kosakata k13

Secara umum, teknik pengajaran kosakata terbagi menjadi 4, yaitu: ke-1 Media yang dapat
dilihat (visual aids). Media yang paling tepat dalam hal ini adalah gambar. Gambar dapat
memudahkan mengenali kosakata baru dan memberi rangsangan untuk belajar kosakata baru.
Media gambar sangat tepat diberikan pada pembelajar tahap awal dan usia kanak-kanak karena
pada tahap awal ini kosakata yang diberikan hanya mendasar seperti nama-nama binatang, buah-
buahan, sayur-sayuran, dan sebagainnya. Gambar dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
buku, majalah, koran, internet ataupun membuat sendiri. Gambar untuk penyampaian haruslah
sedemikian menarik dan mudah untuk mengenali sehingga pembelajar akan teringat dan
digunakan terus kosakata itu. Selain gambar, media yang dapat dilihat bisa berupa benda-benda
nyata sebagai obyek yang dipelajari dengan membawa obyek tersebut di dalam kelas, juga
demontrasi yang menggunakan ungkapan raut muka atau wajah, inyarat, mimik, dan aksi.

3. Pengenalan struktur kalimat dalam Kurikulum 2013 untuk kelas rendah

Bertujuan untuk memberikan dasar pemahaman kepada siswa tentang cara menyusun kalimat
dengan benar dan efektif. Melalui pendekatan ini, siswa diperkenalkan dengan konsep-konsep
seperti kalimat sederhana, penggunaan kata benda, kata kerja, dan kata sifat, pola kalimat,
kohesi, koherensi, serta variasi panjang kalimat. Contoh-contoh pengenalan struktur kalimat
dapat meliputi:

1. Kalimat Sederhana : "Ani berlari." (subjek: Ani, predikat: berlari)

2. Penggunaan Kata Benda, Kata Kerja, dan Kata Sifat : "Bola besar berguling di lapangan."
(kata benda: bola, kata kerja: berguling, kata sifat: besar)

3. Pola Kalimat : "Apakah kamu lapar?" (kalimat tanya) atau "Tolong ambil buku di rak."
(kalimat perintah)

4. Kohesi dan Koherensi : "Setelah makan siang, kami pergi ke taman bermain." (penghubung:
setelah, keterangan waktu: siang)

5. Variasi Panjang Kalimat : "Dia melompat tinggi untuk menjangkau buah mangga." (kalimat
panjang) vs. "Dia ambil buah mangga." (kalimat pendek)

Dengan memahami dan menguasai struktur kalimat ini, siswa dapat menulis dengan lebih efektif
dan menyampaikan ide mereka secara jelas dan teratur.

4. penulisan cerita pendek

Pengajaran penulisan cerita pendek pada ruang lingkup menulis di kelas rendah umumnya
dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa.
Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam mengajar penulisan cerita
pendek kepada siswa kelas rendah:

1. Pengenalan Struktur Cerita: Siswa diperkenalkan dengan struktur dasar cerita pendek,
termasuk pengenalan, konflik, klimaks, dan resolusi. Mereka belajar tentang bagaimana
sebuah cerita biasanya memiliki alur yang jelas.
2. Pengembangan Karakter dan Setting: Siswa diajarkan untuk mengembangkan
karakter-karakter cerita dan setting-setting tempat cerita berlangsung. Mereka belajar
untuk memberi deskripsi tentang karakter dan lingkungan cerita dengan menggunakan
kata-kata yang jelas dan gambaran yang hidup.
3. Brainstorming Ide: Siswa didorong untuk menggunakan imajinasi mereka untuk
menghasilkan ide-ide cerita pendek. Mereka dapat melakukan brainstorming dalam
kelompok atau secara individu untuk mengumpulkan gagasan-gagasan untuk cerita
mereka.
4. Pemilihan Ide Utama: Setelah menghasilkan beberapa ide, siswa diminta untuk memilih
satu ide utama untuk dijadikan cerita pendek. Mereka diajarkan untuk memilih ide yang
menarik dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi cerita yang lengkap.
5. Penulisan Draft Pertama: Siswa mulai menulis draft pertama dari cerita pendek
mereka. Mereka didorong untuk menulis dengan bebas dan tidak terhalang oleh
kesalahan gramatikal atau pengejaan yang benar pada tahap awal ini.
6. Revisi dan Penyuntingan: Setelah menyelesaikan draft pertama, siswa diminta untuk
merevisi dan menyunting tulisan mereka. Mereka diajarkan untuk memperbaiki
kesalahan tata bahasa, kesalahan pengejaan, dan untuk menambahkan detail yang lebih
jelas atau menarik ke dalam cerita mereka.
7. Membagikan dan Memberi Umpan Balik: Siswa memiliki kesempatan untuk
membagikan cerita mereka dengan rekan-rekan sekelas dan menerima umpan balik dari
mereka. Ini dapat dilakukan dalam bentuk sesi perbincangan kelompok atau melalui
pertukaran tulisan secara langsung.
8. Penyelesaian dan Presentasi: Setelah menyelesaikan revisi akhir, siswa menyelesaikan
cerita pendek mereka dan memiliki kesempatan untuk mempresentasikannya kepada
kelas atau membuat buku cerita untuk dibagikan kepada teman-teman mereka.

Melalui pengajaran penulisan cerita pendek, siswa dapat mengembangkan kemampuan


kreativitas, ekspresi diri, dan keterampilan menulis mereka dengan cara yang menyenangkan dan
bermakna. Ini juga membantu mereka memahami struktur naratif dasar dan memperkaya
imajinasi mereka.

5. teknik dasar menulis

teknik dasar menulis dalam ruang lingkup menulis di kelas rendah meliputi beberapa aspek
penting yang membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis mereka. Berikut adalah
beberapa teknik dasar yang sering diajarkan kepada siswa kelas rendah:

1. Pengenalan Huruf dan Angka: Siswa diperkenalkan dengan huruf dan angka serta cara
menulisnya dengan benar. Ini termasuk latihan membentuk huruf dan angka dengan cara
yang tepat dan rapi.
2. Pengembangan Keterampilan Motorik Halus: Siswa dilatih untuk meningkatkan
keterampilan motorik halus mereka, yang diperlukan untuk menulis dengan jelas dan
rapi. Ini bisa dilakukan melalui latihan menulis, melukis, atau aktivitas lain yang
melibatkan gerakan tangan dan jari.
3. Latihan Menyalin: Siswa diberi teks pendek atau kalimat sederhana untuk disalin. Ini
membantu mereka mempraktikkan penggunaan huruf dan kata-kata dengan benar, serta
memperkuat keterampilan menulis mereka.
4. Menggunakan Tata Letak Halaman: Siswa diajarkan untuk menggunakan tata letak
halaman yang benar saat menulis, termasuk cara menyusun kata-kata dan kalimat dalam
ruang yang tersedia.
5. Pengembangan Kosakata: Siswa diperkenalkan dengan kosakata baru dan diajarkan
untuk menggunakannya dalam tulisan mereka. Ini membantu memperkaya bahasa
mereka dan meningkatkan pemahaman mereka tentang kata-kata.
6. Struktur Kalimat Sederhana: Siswa belajar tentang struktur dasar kalimat, termasuk
subjek, predikat, dan objek. Mereka diajarkan untuk menyusun kalimat yang sederhana
dan jelas.
7. Pengembangan Ide: Siswa didorong untuk mengembangkan ide-ide mereka dalam
tulisan. Ini bisa dilakukan melalui aktivitas brainstorming, gambar, atau cerita ringkas.
8. Peningkatan Kreativitas: Selain menulis dengan benar secara teknis, siswa juga
diajarkan untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menulis. Mereka didorong
untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang unik dan orisinal.
9. Revisi Sederhana: Siswa diperkenalkan dengan konsep revisi sederhana, seperti
menambahkan detail atau merapikan tulisan mereka. Ini membantu mereka memahami
bahwa menulis adalah proses yang terus berkembang.

Dengan mengajarkan teknik dasar menulis ini, guru membantu siswa kelas rendah membangun
fondasi yang kuat dalam keterampilan menulis yang akan mereka gunakan sepanjang kehidupan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai