Anda di halaman 1dari 7

WARISAN AJARAN KYAI IBRAHIM TUNGGUL WULUNG

DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BERBUDAYA


DI DESA BANYUTOWO KECAMATAN DUKUHSETI
KABUPATEN PATI

Proposal

Dosen Pembimbing : Teguh Karyanto, S.Si, M.Th

Disusun Oleh

Nama : Titik Suharti

NIM : TEO.21.445

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN WIYATA WACANA

PATI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama merupakan sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya,


dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan atau perintah dari
kehidupan. banyak agama yang memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan
untuk menjelaskan makna hidup dan menjelaskan asal-usul kehidupan alam semesta1. Salah
satu agama besar yang berkembang adalah agama Kristen. Seperti halnya di Pulau Jawa
khususnya di daerah Pati, masyarakat banyak yang menganut ajaran agama Kristen.
Berbicara tentang agama Kristen yang ada di daerah Pati pasti tidak bisa dilepaskan dari
seorang penginjil Jawa yang bernama Kyai Ibrahim Tunggul Wulung 2. Tak banyak yang
tahu tentang penginjil yang satu ini, karena orang-orang lebih familiar dengan Pieter Jannsz
seorang penginjil dari Belanda sebagai penginjil di daerah Jawa. Padahal Kyai Ibrahim
Tunggul Wulung merupakan seorang penginjil jauh sebelum Pieter Jannsz 3. Dalam
penginjilan yang dilakukan oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung lebih menggunakan
kebudayaan Jawa sebagai sarana untuk melakukan penginjilannya.
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung selalu memberikan wejangan atau ajaran-ajaran
untuk para pengikut-pengikutnya. Ajaran terkait iman Kristen seperti dalam Sepuluh
Hukum Taurat yaitu “Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Kudus” ayat ini terdapat di Keluaran
20:8, dalam hal ini Kyai Ibrahim Tunggul Wulung mengajarkan untuk berhenti bekerja saat
hari Minggu, selain itu juga ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung yaitu selalu menggunakan
budaya Jawa dalam setiap penginjilan yang dilakukan, tidak hanya itu dalam beribadah pun
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung selalu mengajarkan untuk menggunakan Bahasa Jawa
sebagai identitas Kristen orang Jawa. Walaupun sudah mengalami perkembangan zaman
namun ajaran Kyai Ibrahim Tunggul masih dilaksanakan bahkan gereja-gereja GITJ sampai
saat ini masih menggunakan Bahasa Jawa dalam liturgy ibadah dan masyarakat Banyutowo

1
John Smith, Pengertian Agama: Sebuah Tinjauan Filosofis, (Jakarta : Penerbit Jaya
Abadi),2020.
2
Nur Ismail, Kyai Ibrahim Tunggul Wulung:Biografi dan Perjuangannya dalam Menegakkan
Agama di Jawa Tengah, (Pustaka Surakarta : Surakarta),2008.
3
Adi S Pangaribuan, Strategi Penginjilan di Indonesia : Menyongsong Mayarakat Pluralis,
(Jakarta : BPK Gunung Mulia),2009
juga semakin melalukan penginjilan dengan budaya Jawa yang dikemas secara inovatif dan
melibatkan generasi muda.
Para generasi muda juga tidak melupakan atau bahkan asing dengan tokoh Kyai
Ibrahim Tunggul Wulung, bahkan mereka selalu melestarikan dan mengambil bagian dalam
setiap acara ibadah ataupun gereja yang bersifat atau bernuansa jawa. Semangat para kaum
muda inilah yang membuktikan bahwa ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung ini dapat
diterima disemua kalangan dan tetap dilestarikan hingga saat ini.
Berawal dari realita tersebut, Penulis berusaha mencari tahu tentang warisan ajaran
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya di Desa
Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, Penulis menemukan
beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Ketidaktahuan masyarakat terutama generasi muda terhadap tokoh penginjilan lokal.
2. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam penginjilan di Desa Banyutowo.
3. Bagaimana metode penginjilan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung yang digunakan untuk
mengabarkan Injil di Desa Banyutowo.
4. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam
mengabarkan injil di Desa Banyutowo.
5. Bagaimana ajaran yang diajarkan oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung untuk
senantiasa melestarikan budaya Jawa.

C. Batasan Masalah
Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang ditetapkan dalam penelitian
ini, maka dirasa perlu dilakukan pembatasan masalah agar dalam pengkajian yang
dilakukan lebih terfokus kepada masalah-masalah yang ingin dipecahkan. Penelitian ini
menitikberatkan pada :
1. Banyak tokoh penginjilan lokal yang ada di sekitar Muria, namun focus peneltian ini
hanya pada tokoh yang bernama Kyai Ibrahim Tunggul Wulung.
2. Pada penelitian ini penulis akan meneliti di wilayah Desa Banyutowo.
3. Banyak sekali ajaran yang diajarkan oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, tetapi
penulis akan mengambil beberapa ajaran saja yang berfokus pada nilai-nilai
kebudayaan masyarakat Banyutowo.
4. Penelitian ini berfokus pada hubungan ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dengan
pembentukan masyarakat yang berbudaya.
5. Melihat apa saja kebudayaan jawa yang masih dilestarikan di desa Banyutowo dan
kaitannya dengan spiritualitas.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Apa sajakah ajaran-ajaran dari Kyai Ibrahim Tunggul Wulung ?
2. Bagaimana pengaruh ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam pembentukan
masyarakat yang berbudaya ?

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa sajakah ajaran-ajaran dari Kyai Ibrahim Tunggul Wulung di
Desa Banyutowo.
2. Untuk mengetahui pengaruh ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam
pembentukan masyarakat yang berbudaya di Desa Banyutowo.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoretis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan sumbangan
pemikiran terhadap pengetahuan pembaca.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Mahasiswa
Dengan adanya pengembangan ini diharapkan Mahasiswa lebih termotivasi dan
terfasilitasi dalam belajar, serta tahu siapa saja tokoh lokal penginjilan di
Indonesia, terutamanya di sekitar Muria. Bukan hanya sekedar tahu, tetapi juga
mengenal peran serta ajarannya.
b) Bagi Dosen
Banyak sekali pengajaran-pengajaran dari tokoh penginjilan lokal yang
berakulturasi dengan kebudayaan masyarakat sekitar, hal ini digunakan sebagai
salah satu metode penginjilan dan pendekatan kepada masyarakat.
c) Bagi Masyarakat
Mendapatkan pengetahuan tentang peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam
pembentukan masyarakat yang berbudaya di Desa Banyutowo.

G. Sistematika Penulisan
Untuk memeperoleh sebuah pembahasan yang sistemastis, peneliti menyusun
sistematika penulisan supaya penulisan dalam karya ilmiah ini menjadi runtut dan lebih
sistematis serta dapat menunjukkan hasil penelitian yang mudah pahami. Adapun
sistematika penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Penelitian menguraikan mengenai latar belakang masalah, Identifikasi masalah,


Batasan maslaah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang
lingkup penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Penulis membahas landasan teori tentang Profil Kyai Ibrahim Tunggul Wulung
dan ajaran-ajarannya serta membahas tentang wilayah geografis dari Desa
Banyutowo.
BAB III METODE PENELITIAN

Membahas mengenai metodologi penelitian meliputi tempat dan waktu


penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data,instrument penelitian, teknik analisa data dan dengan wawancara secara
langsung dengan Pendeta GITJ Banyutowo, Masyarakat setempat, dan perwakilan
pemuda dari GITJ Banyutowo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MASALAH


Penulis membahas mengenai warisan ajaran kyai ibrahim tunggul wulung dalam
membentuk masyarakat yang berbudaya di desa banyutowo kecamatan dukuhseti
kabupaten pati paparan data dan temuan hasil peneliti Pendeta GITJ Banyutowo serta
masyarakat desa Banyutowo. Dengan cara mengamati data dalam dokumen,
wawancara dan menguraikan hasil temuan peneliti.

3. BAB V KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan peneliti yang diteliti, dan saran bagi peneliti
lain untuk menyempurnakan penelitian ini. Kesimpulan ini akan menjawab rumusan masalah
penelitian. Serta memberikan pengetahuan bagi masyarakat khusunya di Banyutowo untuk
terus melestarikan ajaran-ajaran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung sebagai warisan ajaran kyai
ibrahim tunggul wulung dalammembentuk masyarakat yang berbudaya di desa
banyutowo kecamatan dukuhseti kabupaten pati.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Nur. Kyai Ibrahim Tunggul Wulung:Biografi dan Perjuangannya dalam Menegakkan
Agama di Jawa Tengah. Surakarta: Pustaka Surakarta, 2008.

Pangaribuan, Adi S. Strategi Penginjilan di Indonesia : Menyongsong Mayarakat Pluralis.


Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Smith, John. Pengertian Agama: Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta: Penerbit Jaya Abadi, 2020.

Anda mungkin juga menyukai