Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN (PBB) DI KECAMATAN TEGAL TIMUR TERHADAP


PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KOTA
TEGAL

Silvia Ika Apriliani1, Andri Widianto2, Yusri Anis Faidah3


1,2
Program Studi D-III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama,
Korespondensi email: aprilianisilvi0@gmail.com

Abstrak
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan salah satu pendapatan yang diterima suatu
daerah untuk membiayai dan memajukan daerah tersebut. Efektivitas dari penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan dapat menjadi indikator kinerja Pemerintah Kota Tegal. Pajak Bumi dan Bangunan
dapat dikatakan efektif jika penerimaan sesuai dengan targetnya. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisis efektivitas serta kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Tegal Timur terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis
data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan
tingkat penerimaan pajak bumi dan bangunan sudah cukup efektif setiap tahunnya dengan rata-rata
persentase sebesar 84,23%. Sedangkan untuk kontribusi yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan
terhadap Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegal Timur sudah memberikan kontribusi yang
cukup untuk mempengaruhi jumlah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal dengan
rata-rata persentase sebesar 29,09%. Disarankan untuk Pemerintah Kota Tegal agar memberikan
penyuluhan secara berkala kepada masyarakat, meningkatkan pelayanan petugas saat penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan agar motivasi masyarakat dalam membayar pajak meningkat.
Kata kunci : Pajak Bumi dan Bangunan, Kontribusi.

ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS AND CONTRIBUTION OF LAND AND


BUILDING TAX (PBB) IN EAST TEGAL DISTRICT TO THE LAND AND BUILDING
TAX (PBB) REVENUE OF THE TEGAL CITY

Abstract
Land and Building Tax is one of the income received by a district to finance and advance the
district. The effectiveness of Land and Building Tax revenue can be an indicator of the performance of
the Tegal City Government. Land and Building Tax can be said to be effective if the reception is in
accordance with the target. The purposes of this research were determine and analyze the
effectiveness and contribution of land and building tax receipts in East Tegal sub-district to the land
and building tax (PBB) revenue of the Tegal City. Methods of collecting the data used in this research
were observation, interview, and documentation. This research was using descriptive quantitative
method. The result of the research has shown that the level of land and building tax revenue was quite
effective each year with an average percentage of 84.23%. Whereas the contribution made land and
building tax in East Tegal District to the land and building tax revenue of the Tegal City, it has
contributed enough to influence the amount of the land and building tax revenue of the Tegal City with
an average percentage of 29,09%. It is suggested for the government of Tegal city to provide periodic
information to the community, improve the officer’s servicing at the reception of the Land and
Building Tax so that people's motivation in paying taxes increases.
Keywords: Land and Building Tax, Contributions.

1
PENDAHULUAN Pajak Penghasilan Orang Pribadi dalam Negeri
Dalam struktur pendapatan negara, dan Pajak Penghasilan. Untuk Pajak Bumi dan
Indonesia mempunyai banyak penerimaan dari Bangunan sendiri akan dikelola oleh pemerintah
berbagai sektor diantaranya adalah sektor daerah dengan ditetapkannya Undang-Undang
Minyak dan Gas serta Non Minyak dan Gas Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
(contohnya adalah penerimaan dari sektor pajak, Daerah yang terakhir diubah dengan Undang-
retribusi, hibah, dll). Kedua sektor tersebut Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
mempunyai peranan yang sangat strategis dan Pemerintahan Daerah, dimana pemerintah
merupakan komponen terbesar serta sumber daerah menerima 90 persen hasil Pajak Bumi
utama penerimaan dalam negeri untuk dan Bangunan (PBB), sehingga PBB dijadikan
menopang pembiayaan penyelenggaraan sarana yang efektif untuk meningkatkan
pemerintahan dan pembangunan nasional. pendapatan daerah.(Polii, 2014)[3]
Untuk itu dibutuhkan partisipasi aktif segenap Pajak daerah merupakan salah satu
lapisan masyarakat dalam memikul beban sumber pendapatan asli daerah yang dipungut
pembangunan, maupun dalam dari masyarakat yang tidak mendapat imbalan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan secara langsung. Salah satu pajak daerah yang
pembangunan, yang diwujudkan dengan memiliki potensi untuk meningkatkan
keikutsertaan dan kegotong-royongan dalam pendapatan asli daerah adalah Pajak Bumi dan
pembangunan nasional, untuk mewujudkan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Setelah
masyarakat yang adil dan makmur.(Adelina, dilimpahkan menjadi pajak daerah pada tahun
2011)[1] 2014, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Indonesia menjadikan pajak sebagai Perkotaan telah menjadi wewenang daerah
sumber penerimaan negara yang paling utama dalam pemungutan dan pengelolaannya maka
dan memiliki peran besar dalam penerimaan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
pendapatan negara dan pembangunan ekonomi. Perdesaan dan Perkotaan sepenuhnyamasuk ke
Sebesar 80% penerimaan negara Indonesia pendapatan asli daerah kabupaten/kota.
[4]
bersumber dari pajak, baik pajak pusat maupun (Wardani & Fadhlia, 2017)
pajak daerah. Pajak pusat adalah jenis pajak Kabupaten / Kota di Indonesia termasuk
yang dikelola oleh pemerintah pusat melalui Kota Tegal adalah bagian dari Provinsi Jawa
Direktorat Jendral Pajak (DJP). Pajak daerah Tengah dimana daerah provinsi merupakan
merupakan jenis pajak yang dikelola oleh daerah otonom yang diberikan hak dan
pemerintah daerah melalui Dinas Pendapatan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
Daerah (Dispenda). (Aliffia, 2019)[2] sendiri urusan pemerintahan daerah sekaligus
Penghasilan terbesar yang diterima suatu pelaksanaan desentralisasi. Pendapatan Asli
daerah berasal dari pungutan pajak sehingga Daerah (PAD) menjadi tolak ukur pelaksanaan
untuk dapat membiayai dan memajukan daerah otonomi daerah karena daerah otonom
tersebut dapat ditempuh suatu kebijaksanaan diharapkan mampu membiayai kegiatan
yaitu dengan mengoptimalkan penerimaan pemerintah daerah agar tidak bergantung kepada
pajak, dimana setiap orang wajib membayar pemerintah pusat. Pendapatan Asli Daerah
pajak sesuai dengan kewajibannya. Saat ini, (PAD) harus menjadi bagian yang terbesar
pajak pusat yang sebagian penerimaannya telah dalam memobilisasi dana penyelenggaraan
diberikan kepada pemerintah daerah antara lain pemerintah daerah.Salah satu unsur Pendapatan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Asli Daerah di Kota Tegal adalah Pajak Bumi

2
dan Bangunan (PBB). Semakin besar tingkat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota
penyerapan Pajak Bumi dan Bangunan Tegal.
diharapkan semakin cepat program terlaksana.
Pengelolaan terhadap pajak bumi dan bangunan METODE
(PBB) di Kota Tegal diharapkan akan
Jenis Penelitian
menambah kesejahteraan masyarakat Kota
Tegal khususnya di wilayah Tegal Timur. Jenis penelitian yang digunakan oleh
Tegal Timur adalah sebuah kecamatan di peneliti adalah jenis penetitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data
Kota Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Tegal
berupa angka yang dihimpun selanjutnya diolah
Timur berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah menggunakan rumus dan disajikan dalam
utara, Kabupaten Tegal di timur dan selatan, bentuk gambar dan grafik untuk memberikan
serta Kecamatan Tegal Selatan dan Tegal Barat penjelasan dan pemahaman yang mendalam
di barat. Di kecamatan ini terdapat Balai kota, sehingga memudahkan dalam mendapatkan
Alun-alun, dan Masjid Agung yang terletak di hasil yang objektif tentang efektifitas
kelurahan Mangkukusuman, serta terdapat pula penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Tegal Timur serta kontribusinya
Stasiun Kereta Api Tegal yang terletak di
terhadap Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di
perbatasan antara kelurahan Slerok dan Kota Tegal.
kelurahan Panggung. Kecamatan Tegal Timur
Waktu dan Tempat Penelitian
merupakan wilayah yang saat ini dijadikan
daerah pengembangan, baik untuk perdagangan Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor
maupun pariwisata, sehingga akan terjadi Kecamatan Tegal Timur yang beralamat di
Jalan Wisanggeni No. 14 Telp. (0283) 353737
pertumbuhan ekonomi, daerah inimemiliki
Kode Pos 52124 pada tanggal 3 Februari 2020
potensi besar untuk penerimaan pajak bumi dan sampai dengan 18Maret 2020.
bangunan yang dapat meningkatkan pendapatan
Sumber Data
daerah.
Kecamatan Tegal Timur dalam Sugiyono (2012:193)[16] menyatakan
sumber data dalam metode penelitian dapat
menjalankan pemungutan PBB, permasalahan
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
yang dihadapi yaitu masih kurangnya kesadaran 1. Data Primer yaitu sumber data yang
wajib pajak untuk patuh dalam membayar langsung memberikan data kepada
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan masih pengumpul data.
terdapat wajib pajak yang masih mempunyai 2. Data Sekunder yaitu sumber yang tidak
tunggakan pajak, serta tidak membayar pajak langsung memberikan data kepada
secara tepat waktu atau sudah melebihi jatuh pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Data sekunder
tempo. Hal ini menyebabkan masyarakat
mengacu kepada data yang dikumpulkan
dikenakan denda keterlambatann karena dengan cara dokumentasi yaitu dengan
pembayaran pajak yang sudah melewati tenggat mengumpulkan, mencatat, dan
waktu. menghitung data-data yang berhubungan
Tujuan penelitian ini adalah untuk dengan penelitian yaitu data penerimaan
mengetahui dan meganalisis efektivitas serta Pajak Bumi dan Bangunan pada
kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegal Timur dan data
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Tegal Timur terhadap penerimaan
Kota Tegal.

3
Jenis Data yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar. Majalah, prasasti, notulen rapat,
Jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu data
legger, agenda dan sebagainya. Dalam
kualitatif dan data kuantitatif (Sunandar,et al,
penelitian ini dokumentasi diperoleh dari
2019)[17]:
laporan realisasi penerimaan PBB P2 dan
1. Data Kualitatif adalah data yang berupa
laporan anggaran pendapatan dan belanja
pendapat atau judgement sehingga tidak
daerah kota Tegal.
berupa angka, melainkan berupa kata atau
kalimat. Data kualitatif dalam penelitian Teknik Analisis Data
ini berupa gambaran umum dari Teknik analisa data merupakan salah satu
Kecamatan Tegal Timur. tahap kegiatan penelitian berupa proses
2. Data Kuantitatif adalah data yang berupa
penyusunan dan pengolahan data, guna
angka atau bilangan. Data kuantitatif
menafsirkan data yang telah diperoleh. Untuk
berupa data anggaran dan realisasi pajak
mengetahui efektivitas penerimaan PBB dan
bumi dan bangunan selama 3 tahun
kontribusinya terhadap pendapatan daerah Kota
anggaran yaitu dari tahun 2017 – 2019. Tegal maka digunakan teknik dalam analisis
Teknik Pengumpulan Data data sebagai berikut:
1. Membuat tabel penerimaan Pajak Bumi
Untuk mendapatkan data-data atau
dan Bangunan dan realisasi Pajak Bumi
keterangan yang diperlukan dalam peneltian ini,
dan Bangunan.
maka metode yang digunakan sebagai berikut:
2. Menyusun tabel analisis efektivitas Pajak
1. Observasi
Bumi dan Bangunan yaitu perbandingan
Menurut Sunandar, et al. (2019 :
antara penerimaan dan target PBB.
100)[17] observasi merupakan teknik
Rumus yang digunakan dalam menghitung
pengumulan data dengan menggunakan
tingkat efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan
pancaindra, jadi tidak hanya pengamatan
(PBB) adalah:
dengan mata. Mendengarkan, mencium,
Tabel 3. 1 Rumus Efektivitas
mengecap, dan meraba termasuk salah
satu bentuk observasi. Instrumen yang = × 100%
digunakan dalam observasi adalah
panduan pengamatan dan lembar Sumber: Halim (2001:164) dalam Christi, K. N.,
pengamatan. et al. (2017)[19]
2. Wawancara Untuk menilai efektif tidaknya maka dapat
Menurut Sugiyono (2012:194)[16] dilihat pada tabel dibawah ini:
wawancara dilakukan sebagai upaya Tabel 3. 2 Tingkat Efektivitas
mendapatkan informasi untuk Persentase Kriteria
permasalahan yang diteliti, dan juga untuk
mengetahui hal-hal dari responden yang >100% Sangat efektif
lebih mendalam dan jumlah respondennya
90-100% Efektif
kecil dengan menggunakan panduan
menyerupai kuesioner untuk mengurutkan
80-90% Cukup efektif
pertanyaan pada saat wawancara.
Wawancara pada penelitian ini dilakukan 60-80% Kurang Efektif
dengan melakukan dialog bersama dengan
kepala UPPBB-P2 pada Badan Keuangan <60% Tidak Efektif
Daerah Kota Tegal.
3. Dokumentasi Sumber: Depdagri, Kepmendagri
Menurut Arikunto (2010:201)[18] No.690.900.327 dalam Christi, K. N., et al.
metode dokumentasi adalah mencari data (2017)[19]
4
3. Menyusun tabel analisis kontribusi Tabel 4. 1Tingkat Efektivitas Penerimaan Pajak
realisasi Pajak Bumi dan Bangunan di Bumi dan Bangunan di Tegal Timur
Kecamatan Tegal Timur terhadap Tahun
Target (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Kriteria
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Anggaran
Kota Tegal. Cukup
2017 3,750,426,420 3,077,210,433 82.05%
Tabel 3. 3 Rumus Kontribusi efektif
Cukup
2018 3,595,724,267 3,074,881,825 85.51%
= × 100% efektif
Cukup
2019 3,906,097,276 3,325,623,194 85.14%
efektif
Sumber: Halim (2004:163) dalam (Kakunsi, Rata – rata 84.23%
2013)[20]
Sumber: UPPBB-P2 Kota Tegal (Data Diolah)
Untuk mengetahui rasio kontribusi dapat dilihat
pada tabel berikut : Rincian perhitungan tingkat efektivitas
Persentase Kriteria penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Tegal Timur berdasarkan tabel 4.1
0,00%-10% Sangat kurang sebagai berikut:
1. Pada tahun 2017 diperoleh hasil
10,10%-20% Kurang
perhitungan:
Rp. 3,077,210,433
20,10%-30% Sedang ℎ 2017 =
Rp. 3,750,426,420
× 100%
= 82,05 %
30,10%-40% Cukup Baik Jadi, tingkat efektivitas Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan Kecamatan Tegal
40,10%-50% Baik Timur pada tahun 2017 sebesar 82,05%.
2. Pada tahun 2018 diperoleh hasil
>50% Sangat Baik
perhitungan:
Rp. 3,074,881,825
Sumber: Depdagri, kepmendagri No. ℎ 2018 =
Rp. 3,595,724,267
× 100%
690.900.327 (Wardani & Fadhlia, 2017)[4] = 85,51%
Jadi, tingkat efektivitas Penerimaan Pajak
HASIL DAN PEMBAHASAN Bumi dan Bangunan Kecamatan Tegal
Tingkat Efektifitas Timur pada tahun 2018 sebesar 85,51%.
3. Pada tahun 2019 diperoleh hasil
Tingkat efektivitas dihitung dengan cara perhitungan:
membandingkan antara realisasi Pajak Bumi Rp. 3,325,623,194
dan Bangunan dengan target pajak yang telah ℎ 2019 = × 100%
Rp. 3,906,097,276
ditetapkan dan tigkat efektivitas dihitung dari = 85,14%
tahun 2017-2019. Apabila penerimaan pajak Jadi, tingkat efektivitas Penerimaan Pajak
bumi dan bangunan menghasilkan angka yang Bumi dan Bangunan Kecamatan Tegal
melebihi standar minimal Pajak Bumi dan Timur pada tahun 2019 sebesar 85,14%.
Bangunan maka penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan semakin efektif. Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan
Berdasarkan data yang diperoleh dari di Kecamatan Tegal Timur digambarkan dalam
Kepala UPPBB-P2 Kota Tegal, hasil persentase grafik berikut ini:
efektivitas penerimaan pajak bumi dan
bangunan pada Kecamatan Tegal Timur dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut:

5
Berikut jumlah penerimaan PBB di
Efektivitas Penerimaan PBB kecamatan Tegal Timur tahun 2017 sampai
Kecamatan Tegal Timur dengan 2019 beserta dendanya:
86,00%
85,51%
85,00% 85,14% Penerimaan PBB Di Kecamatan Tegal Timur
Rp3.789.48
84,00% 4.109,00
Rp4.000.000.000,00
Rp3.527.13
83,00% Tingkat 9.081,00 Rp3.931.97
Rp3.500.000.000,00
Efektivitas 4.961,00
82,00% 82,05%
Rp3.000.000.000,00
81,00%
Rp2.500.000.000,00
80,00%
2017 2018 2019 Rp2.000.000.000,00 Pokok

Rp1.500.000.000,00 Denda
Gambar 4. 1 Grafik Tingkat Efektivitas
Penerimaan PBB Kecamatan Tegal Timur Rp1.000.000.000,00
Rp209.219
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, tingkat Rp500.000.000,00
.180 Rp296.263
efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan tahun Rp324.752
Rp- .075
2017 sampai dengan tahun 2019 menunjukkan .727
2017 2018
angka yang cukup efektif yaitu diantara angka 2019
80-90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 Jumlah penerimaan tersebut adalah hasil
target tertinggi didapatkan pada tahun 2018 akumulasi pajak yang diterima dalam satu tahun
yaitu 85.51% dengan kategori cukup efektif. pajak beserta denda administrasi, artinya
Sedangkan pencapaian minimum pada tahun penerimaan pada tahun 2017 ada yang berasal
2017 yaitu 82.05% dengan kategori cukup dari tunggakan pajak tahun sebelumnya, begitu
efektif. Untuk rata-rata efektivitas Pajak Bumi juga di tahun 2018 dan 2019. Denda
dan Bangunan yaitu sebesar 84.23% yang administrasi dihitung dari saat jatuh tempo
menurut kriteria berarti cukup efektif. sampai dengan tanggal pembayaran untuk
Setelah melihat tingkat efektivitas PBB di jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat)
Kecamatan Tegal Timur besarnya persentase bulan dengan tarif sebesar 2% (dua persen) per
masih dibawah 100%, hal ini berarti dalam bulan dari PBB terutang yang tidak atau kurang
kategori cukup efektif. Penerimaan PBB belum dibayar.
mencapai kategori sangat efektif karena Untuk mengatasi keterlambatan
kurangnya kesadaran wajib pajak untuk patuh pembayaran pajak, pemerintah Kota Tegal
dalam pembayaran PBB. Berdasarkan data melakukan beberapa strategi sebagai upaya
realisasi penerimaan PBB di Kecamatan Tegal peningkatan pendapatan daerah salah satunya
Timur, jumlah wajib pajak yang membayar di dengan Undian Gebyar PBB yang dilakukan
setiap tahun masih fluktuatif, pada tahun 2017 setiap tahun dan dapat diikuti seluruh wajib
berjumlah 21.227, di tahun 2018 turun menjadi pajak. Wajib pajak yang boleh mengikuti hanya
16.871 dan di tahun 2019 berjumlah 19.425. wajib pajak yang sudah membayar PBB di
Setelah dilakukan wawancara dengan Pak tahun berjalan, diundi di setiap kecamatan di
Anang selaku kepala UPPBB-P2, jumlah wajib Kota Tegal. Wajib pajak yang memenangkan
pajak yang membayar di setiap tahun berbeda hadiah undian, dapat mengambil hadiahnya
karena tidak semua wajib pajak selalu dengan persyaratan melunasi semua tunggakan
membayar pajak setiap tahun, sehingga terdapat PBB yang dimiliki, selain dapat meningkatkan
tunggakan-tunggakan pajak. Wajib pajak yang pendapatan daerah, upaya ini dapat
memiliki tunggakan pajak akan dikenai sanksi meningkatkan motivasi kepada warga Kota
administrasi berupa denda. Tegal sebagai wajib pajak agar semakin taat
6
pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak
Realisasi PBB
Kota Tegal. Tahun
Kec. Tegal
Realisasi PBB Persen- Krite-
Anggaran Kota Tegal (Rp) tase ria
Upaya selanjutnya adalah pemerintah Timur (Rp)
Kota Tegalmenerbitkan Surat Tagihan Pajak Cukup
2017 3.077.210.433 9.892.344.324 31,11%
(STP) PBB untuk melakukan tagihan pajak Baik
terutang secara berkala dalam Surat 2018 3.074.881.825 10.868.335.206 28,29% Sedang
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau
Surat Ketetapan Pajak (SKP). STP PBB memuat 2019 3.325.623.194 11.926.681.555 27,88% Sedang
PBB terutang yang tidak atau kurang dibayar
Rata – rata 29,09%
ditambah dengan denda administrasi sebesar 2%
per bulan. Sumber: Bakeuda Kota Tegal (Data Diolah)
Pemerintah Kota Tegal juga bekerjasama
dengan Kejaksaan Negeri Tegal, wajib pajak Perhitungan Kontribusi Pajak Bumi dan
yang memiliki tunggakan pajak besar akan Bangunan di Kecamatan Tegal Timur terhadap
dipanggil ke kejaksaan untuk membuat surat penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota
pernyataan kapan akan melunasi tunggakan Tegal sebagai berikut:
pajak. Upaya ini dilakukani agar wajib pajak 1. Pada tahun 2017 diperoleh hasil
tidak menyepelekan tunggakannya. perhitungan:
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rp. 3,077,210,433
ℎ 2017 = × 100%
Pajak Bumi dan Bangunan (SimPBB) yang di Rp9.892.344.324
Launching bulan Mei 2019 lalu membantu = 31,11%
wajib pajak untuk mengetahui berapa tunggakan Jadi, kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
pajak yang dimiliki, penyediaan layanan online Kecamatan Tegal Timur terhadap
ini diharapkan bisa meningkatkan penerimaan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
pajak bumi dan bangunan. Kota Tegal pada tahun 2017 sebesar
Memberikan pelayanan yang baik juga 31,11%.
menjadi strategi Pemerintah Kota Tegal dalam 2. Pada tahun 2018 diperoleh hasil
meningkatkan pendapatan asli daerah di sektor perhitungan:
Rp. 3,074,881,825
pajak. Pelayanan yang ramah dapat mengurangi ℎ 2018 = × 100%
Rp10.868.335.206
sifat malas wajib pajak untuk datang membayar = 28,29%
pajak. Jadi, kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
Kecamatan Tegal Timur terhadap
Tingkat Kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kontribusi dihitung dengan Kota Tegal pada tahun 2018 sebesar
membandingkan jumlah realisasi penerimaan 28,29%.
Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegal 3. Pada tahun 2019 diperoleh hasil
Timur dengan realisasi penerimaan Pajak Bumi perhitungan:
dan Bangunan di Kota Tegal. Besarnya Rp. 3,325,623,194
ℎ 2019 = × 100%
kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan di Rp11.926.681.555
= 27,88%
Kecamatan Tegal Timur terhadap penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal dapat Jadi, kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
dilihat pada tabel 4.2 berikut: Kecamatan Tegal Timur terhadap
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Tabel 4. 2 Kontribusi Pajak Bumi dan Kota Tegal pada tahun 2019 sebesar
Bangunan di Kecamatan Tegal Timur terhadap 27,88%.
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota
Tegal

7
Besarnya kontribusi Pajak Bumi dan kontribusi yang baik bagi penmerimaan PBB
Bangunan di Kecamatan Tegal Timur terhadap Kota Tegal, namun berdasaran hasil analisis,
Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal tingkat efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan
dijelaskan dalam grafik berikut: Bangunan sudah cukup efektif yang berarti
pemerintah Kota Tegal sudah melakukan upaya
Kontribusi Penerimaan PBB yang cukup baik dalam merealisasikan PBB.
Kecamatan Tegal Timur
SIMPULAN DAN SARAN
32,00%
Simpulan
31,00% 31,11%
Berdasarkan hasil penelitian dan
30,00% pembahasan mengenai tingkat efektivitas dan
29,00% Tingkat
kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan di
28,29% Kontribusi Kecamatan Tegal Timur terhadap Penerimaan
28,00% Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal dapat
27,88%
27,00% disimpulkan:
1. Tingkat efektivitas penerimaan Pajak
26,00% Bumi dan Bangunan di Kecamatan Tegal
2017 2018 2019
Timur tahun 2017 sampai dengan 2019
dikatakan cukup efektif dengan persentase
Gambar 4. 2 Grafik Tingkat Kontribusi PBB lebih dari 80%.
Kecamatan Tegal Timur terhadap PBB Kota 2. Tingkat Kontribusi Pajak Bumi dan
Tegal Bangunan Kecamatan Tegal Timur tahun
Kontribusi yang diberikan PBB Tegal 2017 sampai dengan tahun 2019 dikatakan
Timur untuk penerimaan PBB Kota Tegal “sedang” dengan persentase kurang dari
secara keseluruhan mengalami penurunan setiap 30%.
tahunnya, jika dilihat dari klasifikasi kriteria,
kontribusi pajak bumi dan bangunan dalam Saran
kategori “sedang” dalam memberikan Berdasarkan hasil penelitian dan
kontribusinya terhadap penerimaan PBB Kota pembahasan yang dilakukan penulis maka
Tegal dengan rata-ratapersentase sebesar sebagai bahan pertimbangan agar tingkat
29,09%. Pada tahun 2017 kontribusi yang efektivitas dan kontribusi Pajak Bumi dan
diberikan sebesar 31,11%, besarnya kontribusi Bangunan di Kecamatan Tegal Timur terhadap
di tahun 2018 cenderung turun, namun Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Tegal dapat
penurunan dari tahun 2017 ke 2018 hanya lebih optimal maka penulis mengemukakan
2,82%, sedangkan pada tahun 2019 kontribusi saran sebagai berikut:
yang diberikan sebesar 27,88%, sehingga dapat 1. Meningkatkan perolehan pendapatan asli
disimpulkan dari tahun 2017 sampai 2019 daerah khususnya dari sektor pajak bumi
tingkat kontribusi tertinggi terjadi ditahun 2017 dan bangunan dengan melakukan upaya
yaitu sebesar 31,11% namun besarnya peningkatan yang didukung dengan
persentase ini masih dalam kriteria sedang. program sosialisasi penerimaan pajak, dan
Berdasarkan penelitian yang telah peningkatan kesadaran wajib pajak.
dilakukan, Pajak Bumi dan Bangunan di 2. Pemerintah Kota Tegal harus terus
Kecamatan Tegal Timur belum memberikan meningkatkan kinerjanya, misalnya
kontribusi yang baik untuk penerimaan PBB di dengan mendata dengan benar seluruh
Kota Tegal. Meskipunkontribusi PBB di wajib pajak bumi dan bangunan serta
Kecamatan Tegal Timur rata-rata pertahun memberikan penyuluhan kepada wajib
hanya sebesar 29,09% yang berarti penerimaan pajak secara terus menerus tentang pajak
Pajak Bumi dan Bangunan belum memberikan bumi dan bangunan.
8
3. Meningkatkan kinerja pelayanan petugas 2019 Tentang Pedoman Penyusunan
pada saat menerima pajak bumi dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
bangunan dari wajib pajak, karena Daerah Tahun Anggaran 2020.
pelayanan yang kurang baik dari petugas
[8] Republik Indonesia. Peraturan Menteri
pajak akan menimbulkan sikap malas dari
wajib pajak dalam membayar pajak bumi Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
dan bangunan. 2006.
[9]Yuniarto, S. R. (2013, 2). Retrieved 5 18,
DAFTAR PUSTAKA 2020, from
[1] Adelina, R. (2011). Analisis Efektifitas Dan http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/f
Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi iles/2013/02/Pertemuan-3.pdf
Dan Bangunan (PBB) Terhadap [10]Republik Indonesia. Undang-Undang
Pendapatan Daerah Di Kabupaten Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Gresik. 1-2. Perimbangan Keuangan Antara
[2] Aliffia, A. (2019). Pajak Sumber Pusat dan Daerah Pasal 1 angka
Pendapatan Utama Negara. 18.
Retrieved from reaktor.co.id. [11] Republik Indonesia. Undang-Undang
[3] Polii, S. O. (2014). Analisis Efektivitas Dan Republik Indonesia Nomor 28
Pertumbuhan Penerimaan Pajak Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
Bumi Dan Bangunan Serta dan Retribusi Daerah.
Kontribusinya Terhadap Pendapatan [12] Asrofi Langgeng N., S. M., & Roni Fabian
Daerah Di Kota Manado. Jurnal A., S. (2018). Modul Perpajakan 1.
EMBA Vol.2 No.4 . Tegal: Politeknik Harapan Bersama.
[4] Wardani, R., & Fadhlia, W. (2017). Analisis [13] Heru Supriyanto, B. M. (2017). Cara
Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi Menghitung PBB Sektor P3, Sektor
Dan Bangunan Perdesaan Dan Lainnya, dan Bea Meterai. Jakarta:
Perkotaan Dan Kontribusinya PT. Indeks.
Terhadap Pendapatan Asli Daerah [14] Asrofi Langgeng N, et al. (2018). Modul
Di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Perpajakan 2. Tegal: Politeknik
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Harapan Bersama.
Akuntansi (JIMEKA) , 10. [15] Halim, A., & Kusufi, M. S. (2018). Teori,
[5] Lestari, N. N.,et al. (2018). Pengaruh Konsep, dan Aplikasi Akuntansi
Anggaran Pendapatan Belanja Sektor Publik Dari Anggaran
Negara (APBN) terhadap Belanja Hingga Laporan Keuangan, Dari
Langsung pada Pemerintah Daerah Pemerintah Hingga Tempat Ibadah
Kabupaten/Kota. Jurnal (2 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Manajemen, Vol. 4 No. 1 . [16] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis
[6] Republik Indonesia. Undang-Undang . Bandung: Alfabeta.
Republik Indonesia Nomor 17 [17]Sunandar, et al. (2019). Metodologi
Tahun 2003 tentang Keuangan Penelitian. Tegal: Politeknik
Negara. Harapan Bersama.
[7] Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 33 Tahun
9
[18] Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Pratik (Edisi
Revisi ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
[19]Christi, K. N., et al. (2017). Analisis
Tingkat Efektifitas Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
Sebelum dan Sesudah Dialihkan
Menjadi Pajak Daerah. Jurnal Riset
Akuntansi .
[20] Kakunsi, I. E. (2013). Analisis Pelaporan
dan Kontribusi Pajak Bumi dan
Bangunan pada Dinas PPKAD
Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 .

10

Anda mungkin juga menyukai