Anda di halaman 1dari 6

Image not found or type unknown

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date March 16, 2024

Exclude URL: NO

Unique Content 82 Word Count 888

Plagiarized Content 18 Records Found 7

CONTENT CHECKED FOR PLAGIARISM:

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pendidikan kesehatan adalah upaya sadar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku hidup sehat, baik

lingkungan masyarakat dan sosial. Pendidikan kesehatan sangat diperlukan sebagai dasar untuk kegiatan

dalam kesehatan masyarakat menuju masyarakat sehat jasmani,rohani,sosial dan ekonomi.

Pendidikan kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk menyelamatkan generasi bangsa.

pendidikan kesehatan khusunya untuk remaja dimaksudkan agar remaja dapat mengenal dan mengetahui

tentang berbagai perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Dengan adanya pemahaman ini, remaja

diharapkan tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan.

Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi yang mana program pendewasaan usia perkawinan berada

dalam kesatuannya. Informasi yang diberikan berupa cara menjaga kesehatan organ reproduksi remaja,

pencegahan terhadap perilaku seks bebas pada remaja dan risiko pernikahan pada usia dini.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup upaya kesehatan remaja

Upaya Kesehatan Remaja meliputi perilaku hidup sehat, Gizi, Kesehatan gigi, Pencegahan Kekerasan dan

kecelakaan, Kesehatan reproduksi, Pencegahan penyakit, Kesehatan jiwa dan bahaya merokok, NAPZA,

perilaku adiktif dan perilaku berisiko lainnya, Kesehatan Jasmani/aktivitas fisik/olahraga, kesehatan remaja di

situasi krisis kesehatan, perlindungan anak, masalah kesehatan lainnya berdasarkan kebutuhan.

Pemberian Tablet Tambah Darah kepada remaja putri guna menyiapkan generasi remaja putri yang sehat.

B.pendidikan kesehatan reproduksi remaja

Kasus seputar reproduksi remaja sekarang semakin meningkat yang disebakan oleh ketidakpahaman remaja

terhadap berbagai aspek reproduksi yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Indonesia memiliki seperlima

dari jumlah penduduk adalah remaja yang berpeluang berperilaku berisiko jika tidak diwaspadai akibat jangka

panjang dari perilaku tersebut (Noor et al.,2020).

Menurut ernawati pada tahun 2018, ada tiga faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang

kesehatan reproduksinya yaitu jenis kelamin, jumlah sumber informasi dan pemanfaatan orang tua sebagai

sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Permasalahan yang sering timbul adalah masalah fisiologis

yaitu dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi, serta dampak psikologis. Masalah kehamilan

diluar nikah ini bisa dicegah dengan adanya edukasi dini pada pelajar ini mengenai kesehatan. Hasil SDKI

tahun 2012 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi belum memadai yaitu

35% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki mengetahui bahwa perempuan dapat hamil dengan satu

kali berhubungan seksual.

Dengan adanya pravalensi perilaku berisiko pada remaja yang semakin meningkat dan dampak yang di

timbulkan juga semakin mengkhwatirkan sehingga diperlukan adanya edukasi kesehatan tentang reproduksi

pada remaja. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi bisa mencakup pemberian edukasi dengan

berbagai macam media yaitu, media cetak, media elektronik, media luar ruangan, dan media sosial. Edukasi

kesehatan reproduksi penting diberikan mengingat kemajuan teknologi yang dengan mudah dapat diakses

oleh remaja sehingga pencarian informasi dapat diterima dengan muda oleh remaja khusus nya remaja putri.

Dampak yang dirasakan dengan adanya kesalahan pergaulan dengan kurangnya informasi kesehatan

reproduksi adalah adanya pernikahan dini atau kawin muda. Sehingga perlu juga diberikan edukasi terkait

dengan pernikahan dini atau kawin muda dikalangan remaja.

C. upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja

Kementrian kesehatan republik indonesia telah mengembangkan program kesehatan remaja di indonesia

dengan menggunakan pendekatan PKPR yaitu pelayanan kesehatan peduli remaja sejak tahun 2003
(farahdiba & hartuti, 2021). Evaluasi dari kegiatan PKPR (pelayanan kesehatan dan peduli remaja) dilakukan

oleh farahdiba dan hartuti pada tahun 2021 yang mengatakan bahwa remaja memiliki pengetahuan baik

sebesar 85,7% dan memiliki partisipasi tinggi sebesar 73,8%. Angka yang tertera tentu nya menjadi pribadi

yang lebih baik dan memahami kesehatan reproduksinya.

Banyak bentuk strategi layanan kesehatan reproduksi pada remaja berdasarkan tinjauan literatur. Auria dkk

pada tahun 2022 melakukan tinjauan literatur terhadap strategi layanan kesehatan reprodukis pada remaja.

Hasil yang didapatkan bahwa media massa seperti televisi, radio, leaflet dan pemberian buku saku dapat

menjadi pertimbangan untuk strategi pemberian edukasi layanan kesehatan reproduksi pada remaja (Auria et

al., 2022). Strategi-strategi ini dapat memberikan manfaat yang lebih baik dan dapat meningkatkan

pengetahuan remaja. Auria dkk (2022), juga mengatakan bahwa ponsel dapat digunakan dengan cara

menyediakan aplikasi dan layanan media sosial. Kemajuan teknologi dengan meningkatnya kemudahan

akses dalam mencari informasi akan menambah kemudahan remaja dalam mencari informasi terkait

pertumbuhan dan perkembangan remaja, sehingga sangat penting teknologi ini dapat dimanfaatkan

maksimal.

D. Pernikahan dini dan dampak yang di timbulkan

Pernikahan dini adalah pernikahan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan yang kedunya masi dibawah

umur atau kurang dari 20 tahun. Secara nasional angka pernikahan dini memang cukup mengkhawatirkan

yaitu 26,96%. Tingginya angka ini menunjukkan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang keluarga.

Dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini pada remaja ada dua yaitu dampak psikologis dan dampak

fisik , dampak psikologis yang dapat terjadi yaitu depresi berat, keadaan ekonomi dan konflik yang berujung

pada perceraian karena kestabilan emosi yang mudah berubah-ubah. Pernikahan usia dini berdampak buruk

pada kesehatan, baik pada ibu dari sejak hamil sampai melahirkan maupun bayi karena organ reproduksi

yang belum sempurna. Belum matangnya organ reproduksi menyebabkan perempuan yang menikah usia dini

berisiko terhadap berbagai penyakit seperti kanker serviks, perdarahn, keguguran, mudah terjadi infeksi saat

hamil, resiko terkena pre-eklampsia, dan persalinan yang lama dan sulit. Sedangkan dampak pernikahan dini

pada bayi berupa premature, berat bayi lahir rendah (BBLR), cacat bawan hingga kematianbayi (rusiani

2013).

Peran bidan sangat penting dalam pernikahan dini pada remaja terutama kepada orang tua yaitu dengan

memberikan ko seling kepada orang tua tentang dampak dan risiko yang ditimbulkan jika anak remaja

menikah di usia dini sehingga orang tua tahu bahwa pernikahan di bawah umur adalah sesuatu yang harus

dihindari, dan melakukan pendekatan kepada remaja dengan memberikan penyuluhan tentang dampak dan
akibat pergaulan bebas serta resiko jika menikah di usia

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadi pernikahan dini pada remaja:

Pendidikan

Ekonomi

Peran orang tua

Budaya

Pergaulan bebas dan media massa

MATCHED SOURCES:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP TINGKAT ... - Neliti

https://media.neliti.com/media/publications/107349-ID-pengar....

PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI INDONESIA

https://prosiding-pkmcsr.org/index.php/pkmcsr/article/downlo....

RUU Kesehatan Bertujuan Melindungi Kesehatan Remaja di Indonesia

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/attachme....

Pendidikan Kesehatan: Pengertian, Tujuan dan Pelaksanaan Pendidikan ...

https://www.ublikpendidikan.com/2022/09/pendidikan-kesehatan....

PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH PEDESAAN

https://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/download/8....

Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja


https://nasional.tempo.co/read/1734282/kemenkes-ruu-kesehata....

UNFPA Indonesia | Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat ...

https://indonesia.unfpa.org/en/publications/modul-pendidikan....

PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI INDONESIA

https://prosiding-pkmcsr.org/index.php/pkmcsr/article/downlo....

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP TINGKAT ... - Neliti

https://media.neliti.com/media/publications/107349-ID-pengar....

RUU Kesehatan Bertujuan Melindungi Kesehatan Remaja di Indonesia

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/attachme....

Pendidikan Kesehatan: Pengertian, Tujuan dan Pelaksanaan Pendidikan ...

https://www.ublikpendidikan.com/2022/09/pendidikan-kesehatan....

PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH PEDESAAN

https://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/download/8....

Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja

https://nasional.tempo.co/read/1734282/kemenkes-ruu-kesehata....

UNFPA Indonesia | Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat ...

https://indonesia.unfpa.org/en/publications/modul-pendidikan....
Report Generated on March 16, 2024 by Editpad.org

Anda mungkin juga menyukai