Anda di halaman 1dari 70

19 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0

TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Kumpulan Soal Tes


Awal dan Materi
Praktikum
METODE PENGUKURAN DAN ANALISIS

“ A cheerful heart is good medicine, but a crushed spirit dries up the


bones.”

20 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

KUMPULAN SOAL TES AWAL PRAKTIKUM


TK2102 – METODE PENGUKURAN DAN ANALISIS

Catatan : Kumpulan soal ini hanya sebagai referensi. Setiap tahun dimungkinkan adanya
penambahan variasi soal, sehingga praktikan diharapkan menguasai konsep dan teori dalam modul
praktikum tersebut.

MODUL TITRASI
1. Alat ukur yang teliti pada proses titrasi
Jawaban: Buret dan pipet volume
2. Pelajari cara titrasi menggunakan metil orange dan PP beserta perhitungannya.
3. Menghitung ppm CaCO3, diberi data molaritas EDTA, volume EDTA, Mr CaCO3, dan
volume larutan sampel (Perhatikan aturan ANGKA PENTING!)
4. Diberikan gambar alat lab pada soal dan ditanya namanya.
5. Perubahan warna indikator EBT
6. Apa indikator yang digunakan pada titrasi asam kuat dan basa
kuat? Jawaban: Indikator PP
7. Apa labu yang digunakan untuk titrasi?
Jawaban: Erlenmeyer
8. Sifat larutan KMnO4 (Soal angkatan 2013)
Jawaban: Dapat membentuk endapan berwarna coklat
9. Soal hitungan dengan normalitas
10. Soal membaca buret (Perhatikan cara membaca angka pada buret secara tepat!)
11. Mengapa diperlukan buffer asam kuat pada titrasi kompleksometri?

Jawaban: Karena reaksi menghasilkan H+ yang menggeser kesetimbangan ke reaktan.


12. Apabila volume HCl yang digunakan untuk mencapai titik ekivalen PP adalah x mL, dan
kemudian titrasi dilanjutkan dengan menambahkan indikator metil orange, volume total HCl
untuk mencapai titik ekivalen metil orange adalah y mL. Dimana y = 2x. Apa makna dari hal
tersebut?
Jawaban: Hanya ada Na2CO3 pada sampel
13. Alat-alat untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi baku (Diberi gambar alat dan
pilihan yang diberikan adalah kombinasi alat-alat tersebut)
14. Perubahan warna EDTA
Jawaban: Merah anggur menjadi biru

21 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

15. Diberi data volume HCl untuk titrasi hingga titik ekivalen PP dan kemudian volume HCl lanjutan
(bukan total) untuk titrasi hingga ekivalen metil orange. Ditanya konsentrasi awal Na2CO3 dan
NaHCO3 di dalam sampel (Perhatikan ANGKA PENTING!)
16. Kandungan ion pada air sadah sementara dan tetap
17. Penanganan apabila terkena asam sulfat
18. Alasan EDTA digunakan pada titrasi kompleksometri
19. Cara membaca labu takar
20. Perubahan warna PP pada titrasi asam-basa (Hati-hati disini)
21. Apa yang dimaksud dengan titrasi asidimetri
22. Perubahan warna saat titrasi asam dengan basa menggunakan indikator metil orange (Hati-hati
disini)
23. Bagaimana syarat larutan baku?
a. Larutan standar/ baku adalah larutan yang konsentrasinya tertentu (sudah ditentukan)
dengan akurat. Terdapat 2 jenis larutan baku, yaitu primer dan sekunder.
b. Larutan standar primer adalah larutan yang disiapkan dengan melarutkan sejumlah zat (yg
dijadikan standar tsb) dengan cara menimbangnya dan dilarutkan dalam air murni (bebas
mineral) sehingga menjadi larutan yang benar-benar homogen.
c. Larutan standar sekunder merupakan larutan yang konsentrasinya di tentukan/distandarkan
terhadap larutan standar primer sesaat sebelum digunakan.
d. Persyaratan zat yang dapat dijadikan larutan standar:
i. Zat dengan kemurnian tinggi (pengotor < 0,01-0,02 %) dan rumus kimianya pasti
ii. Memiliki kestabilan tinggi (tidak mudah terdekomposisi), mudah dikeringkan dan
ditimbang.
iii. Bukan zat yang higroskopis
iv. Zat dengan berat molekul relatif tinggi, sehingga error penimbangan dapat diabaikan.
24. Apakah alat ukur yang teliti pada proses titrasi?
Jawaban: Labu takar, buret, pipet volumetri, pipet ukur
25. Bagaimana konsep dari Normalitas (N)?
a. Normalitas merupakan suatu besaran konsenterasi yang setara dengan berat gram ekivalen
per liter larutan (konsentrasi ekivalen).
b. Dalam kasus asam-basa, normalitas bergantung pada jumlah H+ atau OH-, dimana
N=M.jumlahlH+ atau N=M.jumlahOH-
26. Bagaimana cara melakukan titrasi dengan menggunakan metil orange dan PP? bagaimana
perhitungannya?
a. Untuk asidimetri, titrasi dilakukan terhadap basa sehingga PP digunakan sebagai indikator
pertama dengan perubahan warna dari ungu menjadi merah sangat muda (titik ekivalen).
Kemudian, ditambahkan MO sebagai indikator selanjutnya dengan perubahan warna dari
jingga menjadi orange (titik ekivalen)
b. Konsep perhitungan ada pada soal no. 31
27. Indikator apa yang digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat?
Jawaban: Indikator yang umum digunakan adalah PP, namun indikator lain dengan titik
ekivalen yang lebih mendekati 7 adalah fenol merah dan bromtimol biru.

22 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

28. Apakah perbedaan antara titran dengan titrat?


a. Titran (English: Titrant) merupakan zat peniter/ penitrasi sedangkan titrat (English: Titrand)
merupakan zat yang dititrasi.
b. Titran merupakan zat yang diketahui konsentrasinya dan terukur volumenya, zat ini
diletakkan pada buret.
c. Titrat merupakan zat yang ingin dianalisis konsentrasinya (analit) dengan volume yang
diketahui.
29. Apakah nama wadah yang digunakan untuk menampung baik titran maupun titrat?
Jawaban: Titran ditampung pada buret, sedangkan Titrat ditampung pada labu Erlenmeyer.
30. Bagaimana cara membaca skala yang baik pada buret maupun labu takar?
a. Untuk larutan bening, pengukuran yang baik adalah skala tepat berhimpit dengan meniskus
larutan
b. Untuk larutan berwarna, pengukuran skala berpotongan dengan meniskus larutan
31. Pada titrasi asidimetri dari Na2CO3, volume HCl yang dibutuhkan untuk mencapai titik
ekivalen PP adalah x ml, dan kemudian titrasi dilanjutkan dengan penambahan indikator MO
dengan total volume HCl yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen MO adalah y ml.
Apabila y=x, y=2x, y=3x, dan y=4x; apakah makna dari hal tersebut?
a. Untuk y=2x, hal ini menandakan bahwa di dalam sampel hanya terdapat Na2CO3
b. Untuk y=3x, hal ini menandakan bahwa di dalam sampel terdapat NaHCO3 dan Na2CO3
dengan perbandingan mol 1:1
c. Untuk y=4x, hal ini menandakan bahwa di dalam sampel terdapat NaHCO3 dan Na2CO3
dengan perbandingan mol 2:1
32. Apakah tujuan dari titrasi dengan menggunakan hanya indikator MO maupun titrasi dengan
menggunakan paduan indikator?
a. Indikator PP menunjukkan titik konversi dari Na2CO3 menuju NaHCO3
b. Indikator MO menunjukkan titik konversi dari NaHCO3 menuju H2CO3
33. Apa saja jenis titrasi asam-basa yang ada, dan bagaimana perubahan warna indikatornya?
a. Asidimetri, merupakan titrasi dengan zat asam sebagai peniter dan zat basa sebagai analit/
sampel. Perubahan warna indikator PP (ungu ke merah sangat muda) dilanjutkan indikator
MO (jingga ke orange)
b. Alkalimetri, merupakan titrasi dengan zat basa sebagai peniter dan zat asam sebagai analit/
sampel. Perubahan warna indikator MO (merah ke orange) dilanjutkan indikator PP (bening
ke merah sangat muda)
34. Bagaimana perubahan warna indikator EBT pada titrasi kompleksiometri?
Jawaban: Merah anggur (kompleks dengan ion logam) menjadi biru (bentuk terprotonasi)
35. Mengapa diperlukan buffer basa (pH=10) pada titrasi kompleksiometri?
a. Buffer ditambahkan pada larutan sampel sebagai agen pengikat H+ yang terbentuk ketika
reaksi kompleksiometri berlangsung. Dengan demikian, kesetimbangan selalu mengarah ke
produk.
b. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut (M=Ca2+ dan Mg2+, In=EBT, Y=EDTA)
MIn- + H2Y2- MY2- + HIn2- + H+
36. Mengapa EDTA digunakan pada titrasi kompleksiometri?
Jawaban: EDTA digunakan sebagai peniter untuk membentuk kompleks dengan ion logam dari
air sadah.

23 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

37. Apakah yang dimaksud dengan air sadah? Bagaimana tipe-tipenya beserta kandungan ionnya?
a. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, yang umumnya disebabkan
oleh keberadaan ion magnesium dan ion kalsium
b. Air sadah sementara merupakan air sadah yang mengandung anion bikarbonat dalam
senyawanya dengan logam
c. Air sadah tetap merupakan air sadah yang mengandung anion selain bikarbonat di dalam
senyawanya dengan logam
38. Bagaimana penanganan yang hendaknya dilakukan apabila terkena asam sulfat?
a. Kalau pekat, jangan langsung dibilas air. di lap dulu pakai tisu/ lap kering di bagian yang
terkena asam sulfat, lalu kemudian baru dicuci dengan sabun dan air yang banyak.
b. Kalau tidak pekat, langsung bilang dan cuci dengan sabun dan air yang banyak.
39. Perhitungan Normalitas (N)
Jawaban: N asam = M.jumlahlH+ atau N basa = M.jumlahOH-
40. Perhitungan ppm CaCO3 dengan data M dan V dari EDTA serta V dari titrat
a. Perhitungan (M.V)EDTA = (mol)CaCO3 diperoleh molCaCO3
b. Cari massa CaCO3, ubah satuan dalam mg, lalu dibagi dengan V sampel dalam L dapet
deh ppm CaCO3
41. Titrasi CaCO3 sama EDTA perbandingan molnya berapa?
Jawab:
1:1
42. Perubahan warna pada titrasi asidimetri?
Jawab:
Perubahan warna terjadi dari ungu ke warna merah muda banget (mendekati putih).
43. Langkah kerja pada titrasi kompleksometri sebelum tambahin EBT?
Jawab:
Tambahkan dulu buffer dengan pH 10 di ruang asam.
44. Perhitungan konsentrasi Na2CO3 sama NaHCO3 dengan HCl?
Jawab:
Buat langkah perhitungan dengan MRS. Dimisalkan sampel terdapat komponen Na2CO3 dan
NaHCO3 dengan konsentrasi awal ‘a’ dan ‘b’. Perhitungan dengan penambahan HCl dan indicator
PP.
Perhitungan setelah penambahan indicator PP.
Na2CO3 + HCl ⟶ NaHCO3 + NaCl
M a mol MV1
mol
R a mol MV1
mol
S 0 0

24 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Pada titrasi awal dengan indicator PP, seluruh volume yang digunakan hingga perubahan warna
merupakan indikasi banyaknya Na2CO3 dalam sampel. HINT: (jika diketahui sampel hanya terdiri
dari NaHCO3 dan Na2CO3) 1. Jika saat penambahan PP warna larutan sudah pink muda mendekati
putih, maka seluruh sampel merupakan NaHCO3.

Perhitungan setelah penambahan indicator MO,


NaHCO3 + HCl ⟶ H2CO3 + NaCl
M a+b mol MV2
mol
R a+b mol MV2
mol
S 0 0
Lakukan perhitungan dengan teliti!!!

45. Alat yg teliti?


Jawab:
Labu takar, buret, pipet volumetri, pipet ukur
46. 1 sampel dilarutin lalu dibagi 2. 1 dikasi pp 1 dikasi metil jingga. 2-2nya dititrasi. Volume HCl
yang metil jingga 2 kali lipat volume HCl untuk titrasi yang pp. Isi sampel awalnya apa?
Jawab:
Sampel awal hanya terdiri dari Na2CO3.
47. Cara perhitungan komposisi awal sampel dilihat dari volume HCl yang digunakan dengan
aturan sebagai berikut, senyawa Na2CO3 dinetralkan dengan HCl dengan indicator pp dan
NaHCO3 dinetralkan dengan indicator MO. Pada kasus ini dapat dilihat bahwa volume yang
digunakan untuk menitrasi sampel dengan indicator pp menunjukan titrasi untuk merubah Na2CO3
menjadi NaHCO3, sedangkan dilihat dari volume HCl yang 2 kali lipat
Kalo ketumpahan H2SO4 harus ngapain?
Jawab:
Jika pekat, jangan langsung dibilas air. di lap dulu pakai tisu/ lap kering di bagian yang terkena
asam sulfat, lalu kemudian baru dicuci dengan sabun dan air yang banyak. Sedangkan jika tidak
pekat (encer), langsung bilas dan cuci dengan sabun dan air yang banyak.
48. Ada gambar buret, disuruh baca hasil pengukurannya?
Jawab:

Miniskus bawah, pembacaan volume untuk larutan bening atau tidak berwarna.
Miniskus atas, pembacaan volume untuk larutan kental berwarna pekat.

25 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

49. Warna biru saat titrasi kompleksiometri itu disebabkan oleh apa?
Jawab:
Warna biru disebabkan oleh ikatan hydrogen dengan indicator EBT.
50. Mengapa kesadahan diukur pakai Ca2+ saja?
Jawab:
Karena mol Ca2+ ekivalen dengan mol Mg2+.
51. Nama alat yg dipake di titrimetri (dikasi gambar)?
Jawab:
Pelajari seluruh alat yang digunakan beserta gambar.
52. Perubahan warna alkalimetri pake pp?
Jawab:
Warna berubah dari tak berwarna jadi ungu, perhatikaan yang ditanyakan, yang ditanya apa yang
terjadi sebelum dan sesudah penambahan pp.
53. Urutan titrasi kompleksometri?
Jawab:
Pipet sampel air, masukkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan larutan Buffer pH 10 dan indikator
EBT 0,4%. Kemudian isi buret dengan larutan titran EDTA telah distandarkan. Titrasi sampel air
dengan larutan standar EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur ke biru. Lakukan
pembacaan volume pemakaian EDTA dan dicatat ke dalam jurnal kerja praktikum.
54. Yg pertama dilakukan saat prosedur titrimetri?
Jawab:
Cek kelengkapan alat, persiapkan larutan dll.
55. Yang dilakukan kalau terkena HCl?
Jawab:
Sama seperti asam sulfat perhatikan encer atau pekatnya asam.

26 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

MODUL SPEKTROFOTOMETRI

1. Apa wadah tempat sampel?


Jawaban: Kuvet
2. Soal hitungan dengan data diketahui hubungan absorbansi dan konsentrasi, ditanya berapa
konsentrasi?

3. Apa prinsip spektrofotometer?


Jawaban: Serapan analit
4. Diberi data nilai absorbansi, ditanya berapa persen transmisi?
5. Bagaimana kriteria gelombang kerja maksimal yang dipilih?
Jawaban: Yang memberi nilai absorbansi maksimum
6. Bagaimana cara analisis kadar Fe?
Jawaban: Direaksikan dengan pengompleks agar terjadi warna merah
7. Pelajari makna batokrom, kromofor, dan auksokrom!
Jawaban: Batokrom adalah pergeseran absorbansi ke panjang gelombang yang lebih besar.
Kromofor adalah gugus fungsi yang dapat menyerap radiasi elektromagnetik pada
panjang gelombang UV atau cahaya tampak (intinya penyebab ligan kompleks
berwarna). Auksokrom adalah gugus fungsi yang serapan UV nya rendah, namun
dapat meningkatkan absorbansi suatu spesi secara signifikan apabila berikatan
dengan spesi.

8. Satuan SI absortivitas
Jawaban: cm2/mol
9. Gelombang kerja ion manganat dan bikromat
Jawaban: Manganat (510-535 nm), Bikromat 240-300 nm (modul)
10. Cara menentukan ion krom pada spektrofotometri Jawaban:
Tambahkan asam sulfat sehingga warnanya stabil
11. Menghitung ion manganat dan krom dengan metode dua gelombang (Harap dipelajari secara
detail!)
12. Prinsip kerja kuantifikasi Lambert Beer
Jawaban: Kata kuncinya adalah tegak lurus
13. Pelajari Hukum Lambert dan Beer SECARA TERPISAH
Jawaban: Hukum Lambert menyatakan bahwa intensitas tidak berpengaruh terhadap
absorbansi. Hukum Beer menyatakan A = abc (serapan sebanding jumlah molekul).

27 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

14. Satuan SI absortivitas


Jawaban: cm2/mol
15. Gelombang kerja ion manganat dan bikromat
Jawaban: Manganat (510-535 nm), Bikromat 240-300 nm (modul)
16. Cara menentukan ion krom pada spektrofotometri Jawaban:
Tambahkan asam sulfat sehingga warnanya stabil
17. Menghitung ion manganat dan krom dengan metode dua gelombang (Harap dipelajari secara
detail!)
18. Prinsip kerja kuantifikasi Lambert Beer
Jawaban: Kata kuncinya adalah tegak lurus
19. Pelajari Hukum Lambert dan Beer SECARA TERPISAH
Jawaban: Hukum Lambert menyatakan bahwa intensitas tidak berpengaruh terhadap
absorbansi. Hukum Beer menyatakan A = abc (serapan sebanding jumlah molekul).
20. Bahan kuvet
Jawaban: bening dan transparan
21. Range gelombang spektrofotometeri
Jawaban: Spektrofotometri UV-vis (200-800 nm) dan spektrofotometri cahaya tampak (400-800
nm)
22. Fe membentuk kompleks dengan 1,10 fenantrolin
23. Fe bisa dianalisis jika berwarna dengan fenantrolin
Hitungan seperti di modul prosol
24. Mengapa spektrometer menggunakan warna komplementer?
Jawaban: Kata kuncinya adalah untuk mengabsorbansi
25. Apa itu spektrofotometer UV-Vis?
Jawaban: Merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk mengetahui daya absorbansi
analit melalui pengukuran transmitansi pada region panjang gelombang sinar UV dan
sinar tampak.
26. Apa saja bagian-bagian di dalam spektrofotometer UV-Vis?
Jawaban: Di dalam spektrofotometer UV-Vis, terdapat beberapa komponen yang terintegrasi,
yaitu:
i. Sumber sinar; merupakan sumber energi untuk diinteraksikan dengan materi,
spektrofotometri UV menggunakan sinar lampu deuterium, sedangkan untuk
Visible digunakan sumber sinar tungsten (wolfram). Pancaran energi yang
diberikan harusnya
ii. Entrance slit; digunakan sebagai pemfokus arah rambat sinar dari sumber
sinar.
iii. Prisma; digunakan sebagai media pendispersi sinar menjadi beberapa panjang
gelombang/ warna.
iv. Exit slit; digunakan sebagai penyeleksi panjang gelombang tertentu yang
akan diteruskan ke sampel.

28 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

27. Apa yang bukan bagian dari spektrofotometer?


Jawaban: FID, Injector, atau apalah yang ga ada di dalem alatnya
28. Bagaimana syarat dan spesifikasi bahan dari kuvet?
Jawaban:
a. Syarat kuvet adalah bening dan transparan, sehingga berkas sinar dapat sepenuhnya
berinteraksi hanya dengan material pada isi wadahnya
b. Spesifikasi bahan kuvet; kuvet berbahan gelas tidak cocok untuk analisis UV, karena gelas
menyerap UV, oleh karenanya digunakan kuvet berbahan kuarsa (quartz). Umumnya lebar
laju analisis adalah 1 cm.
29. Apa itu blanko dan apa kegunaannyaa?
Jawaban: Blanko merupakan suatu larutan yang tidak berisi analit. Larutan blanko biasanya
digunakan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding atau larutan referensi
dalam analisis fotometri. Blanko digunakan untuk menghindari kesalahan matriks.
30. Kapan kita harus menggunakan blanko?
Jawaban: Blanko digunakan pada tahap awal setiap kali penggantian panjang gelombang.
31. Mengapa spektrometer menggunakan warna komplementer?
Jawaban: Karena sampel akan lebih efektif mengabsorbsi pada warna komplementernya
32. Apa makna dari pengenceran 1 kali?
Jawaban: Tidak dilakukan pengenceran
33. Apa makna dari pengenceran 10 kali?
Jawaban: Sampel dilarutkan oleh total 10 kali lipat volume semula (1 mL jadi 10 mL).
34. Apa fungsi fenantrolin pada uji kadar Fe?
Jawaban: Fenantrolin berfungsi dalam pembentukan kompleks dengan Fe2+ sehingga
terbentuk kompleks yang berwarna, sehingga analisis fotometri dapat dilakukan.
35. Bagaimana cara menganalisis kadar Fe?
Jawaban: Fe dapat dianalisis apabila membentuk kompleks berwarna dengan fenantrolin.
36. Bagaimana cara menganalisis ion krom pada spektrofotometri?
Jawaban:Tambahkan asam sulfat sehingga warnanya stabil.
37. Bagaimana range panjang gelombang spektrofotometri?
Jawaban:Spektrofotometri UV-Vis memiliki rentang panjang gelombang 200 nm – 800 nm,
dan spektrofotometri cahaya tampak 400 nm – 800 nm.
38. Bagaimana kriteria panjang gelombang kerja yang dipilih?
Jawaban:Panjang gelombang kerja yang dipilih merupakan panjang gelombang dengan nilai
absorbansi tertinggi dari sampel analit konsentrasi terbesar.
39. Berapa panjang gelombang kerja ion manganat dan ion dikromat?
a. Panjang gelombang kerja ion manganat: 510 nm – 545 nm
b. Panjang gelombang kerja ion dikromat: 300 nm – 400 nm
40. Mengenai hukum Lambert – Beer
a. Hukum Beer: kuantitas cahaya yang terabsorbsi oleh suatu substansi yang larut dalam
pelarut yang tak mengabsorbsi, berbanding lurus terhadap konsentrasi substansi tersebut dan
jarak tempuh cahaya di dalam larutan.
b. Hukum Lambert: pengukuran matematis terhadap intensitas radiasi, iluminasi berbanding
lurus terhadap intensitas sumber namun berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak

41. Apa itu blanko dan apa kegunaannyaa?


Jawaban: Blanko merupakan suatu larutan yang tidak berisi analit. Larutan blanko biasanya
digunakan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding atau larutan referensi
dalam analisis fotometri. Blanko digunakan untuk menghindari kesalahan matriks.

29 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

42. Bagaimana syarat dan spesifikasi bahan dari kuvet?


Jawaban:
a. Syarat kuvet adalah bening dan transparan, sehingga berkas sinar dapat sepenuhnya
berinteraksi hanya dengan material pada isi wadahnya
b. Spesifikasi bahan kuvet; kuvet berbahan gelas tidak cocok untuk analisis UV, karena gelas
menyerap UV, oleh karenanya digunakan kuvet berbahan kuarsa (quartz). Umumnya lebar
laju analisis adalah 1 cm.
43. Kapan kita harus menggunakan blanko?
Jawaban: Blanko digunakan pada tahap awal setiap kali penggantian panjang gelombang.
44. Mengapa spektrometer menggunakan warna komplementer?
Jawaban: Karena sampel akan lebih efektif mengabsorbsi pada warna komplementernya
45. Apa makna dari pengenceran 1 kali?
Jawaban: Tidak dilakukan pengenceran
46. Apa makna dari pengenceran 10 kali?
Jawaban: Sampel dilarutkan oleh total 10 kali lipat volume semula (1 mL jadi 10 mL).
47. Apa fungsi fenantrolin pada uji kadar Fe?
Jawaban: Fenantrolin berfungsi dalam pembentukan kompleks dengan Fe2+ sehingga
terbentuk kompleks yang berwarna, sehingga analisis fotometri dapat dilakukan.
48. Bagaimana cara menganalisis kadar Fe?
Jawaban: Fe dapat dianalisis apabila membentuk kompleks berwarna dengan fenantrolin.
49. Bagaimana cara menganalisis ion krom pada spektrofotometri?
Jawaban:Tambahkan asam sulfat sehingga warnanya stabil.
50. Bagaimana range panjang gelombang spektrofotometri?
Jawaban:Spektrofotometri UV-Vis memiliki rentang panjang gelombang 200 nm – 800 nm,
dan spektrofotometri cahaya tampak 400 nm – 800 nm.
51. Bagaimana kriteria panjang gelombang kerja yang dipilih?
Jawaban:Panjang gelombang kerja yang dipilih merupakan panjang gelombang dengan nilai
absorbansi tertinggi dari sampel analit konsentrasi terbesar.
52. Berapa panjang gelombang kerja ion manganat dan ion dikromat?
c. Panjang gelombang kerja ion manganat: 510 nm – 545 nm
d. Panjang gelombang kerja ion dikromat: 300 nm – 400 nm
53. Mengenai hukum Lambert – Beer
c. Hukum Beer: kuantitas cahaya yang terabsorbsi oleh suatu substansi yang larut dalam
pelarut yang tak mengabsorbsi, berbanding lurus terhadap konsentrasi substansi tersebut dan
jarak tempuh cahaya di dalam larutan.
d. Hukum Lambert: pengukuran matematis terhadap intensitas radiasi, iluminasi berbanding
lurus terhadap intensitas sumber namun berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak
54. Bagaimana prinsip kerja kuantifikasi Lambert – Beer?
Jawaban: Jika suatu cahaya dengan kekuatan Io dilewatkan secara tegak lurus ke sebuah
balok/bidang ruang yang memiliki ketebalan b dan mengandung n partikel
pengasorbsi, maka kekuatan cahaya menurun menjadi I.
55. Apabila absorbansi = 2, apa maknanya?
Jawaban: Sesuai dengan persamaan Lambert-Beer, yaitu A=-logT, maka diperoleh nilai
intensitas cahaya transmisi sebesar 0,1 intensitas semula. Hal ini menandakan bahwa
sebanyak 99% intensitas diabsorbsi oleh larutan.
56. Apabila absorbansi lebih dari yang ada di kurva, apa yang harus dilakukan?
Jawaban: Pengenceran, dimana perlu ditentukan faktor pengenceran sehingga hasil
pengenceran yang didapat akan memberikan nilai yang masuk pada rentang kurva.

30 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

57. Apa itu batokrom?


Jawaban: Bathochromic Shift, merupakan suatu fenomena perubahan/ pergeseran posisi pita
spektrum warna pada peristiwa absorbsi, refleksi, transmisi, atau emisi spectrum
molekul menuju panjang gelombang yang lebih tinggi (f yang lebih rendah).
58. Apa itu kromofor?
Jawaban: Merupakan bagian dari molekul/ gugus fungsi yang berperan dalam pembentukan
kompleks berwarna. Hal ini disebabkan oleh karakteristik gugus yang dapat
menyerap radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.
59. Apa itu auksokrom?
Jawaban: Merupakan gugus fungsional suatu atom dengan daya serapan rendah yang terikat
pada suatu kromofor, sehingga dapat mempengaruhi kromofor dalam mengabsorbsi
panjang gelombang tertentu.
60. Soal hitungan dengan data diketahui yakni persamaan antara absorbansi dengan konsentrasi,
ditanyakan berapa konsentrasinya?
Jawaban: Gampang lah ya tinggal masukin, tapi inget ANGKA PENTING
61. Diberi data nilai absorbansi, ditanya persentase transmisi?
Jawaban: A=-logT, dan jangan lupa ANGKA PENTING
62. Hubungan antara bilangan gelombang dengan frekuensi
Jawaban: Dalam spektroskopi, bilangan gelombang disimbolkan sebagai v dan dirumuskan
sebagai v=1/wavelength. Wavenumber berbanding terbalik dengan wavelength,
begitu pula dengan frekuensi. Oleh karena itu wavenumber akan sebanding dengan
frekuensi. Penurunan wavenumber akan mengakibatkan penurunan frekuensi.
63. Hubungan antara bilangan gelombang dengan energi
Jawaban: Bilangan gelombang berbanding lurus atau bahkan identic dengan frekuensi, dimana
dalam spektroskopi dirumuskan sebagai v=1/wavelength, oleh karena energi
sebanding dengan frekuensi dalam persamaan energy foton E=hf, maka bilangan
gelombang akan sebanding dengan energi.
64. Berapa panjang gelombang kompelmenter untuk warna jingga & hijau?
a. Warna komplementer jingga = biru
b. Warna komplementer hijau = merah
c. Panjang gelombang biru = 450-495 nm
d. panjang gelombang merah = 620-750 nm

65.Apa fungsi blanko ?


a. Blanko merupakan suatu larutan yang tidak berisi analit. Larutan blanko biasanya digunakan
untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding atau larutan referensi dalam analisis fotometri.
Blanko digunakan untuk menghindari kesalahan matriks.

31 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

66. Bagaimana cara mengukur kadar besi dalam air?


a. buat larutan baku Fe(II): 0 1 2 3 4 5 ppm (telah ditambah Na asetat, Hidroksilaminklorida,
dan fenantrolin)
b. buat larutan sampel yang mengandung Fe(II) lalu tambahkan Na asetat,
hidroksilaminklorida, dan fenantrolin
c. tentukan panjang glombang maksimum
d. cari absorbansi larutan baku lalu buat grafik konsentrasi vs absorbansi
e. cari regresi untuk mencari persamaan linier grafik
f. cari absorbansi larutan sampel
g. cari nilai konsentrasi sampel dengan menggunakan persamaan linier yang telah didapat
67. Apa fungsi Na-asetat?
a. Penambahan sodium asetat dilakukan untuk mempertahankan pH larutan sehingga terjadi
sistem buffer dalam larutan yang dihasilkan. Jika pH tidak stabil, dikhawatirkan dapat terganggunya
nilai absorbansi terukur. Pada pH terlalu asam, fenantrolin bisa terprotonasi sehingga tidak akan
terjadi pembentukan kompleks Fe(phen)32+. Sementara itu, jika pH terlalu tinggi, konsentrasi OH-
dalam larutan akan sangat tinggi sehingga dikhawatirkan akan terjadi pengendapan Fe(OH)2 dalam
sistem larutan yang dapat memengaruhi nilai absorbansi terukur.
68. Apa fungsi fenantrolin?
a. Penambahan fenantrolin digunakan untuk mengompleksasi Fe2+ agar terjadi warna kompleks
Fe(phen)32+ berwarna merah sehingga absorbansi larutan dapat diukur.
69. Diketahui T, massa, volume, a, b. Cari Mr

𝐴 = 𝑎. 𝑏. 𝑐
𝑚𝑜𝑙
−log⁡(𝑇) = 𝑎. 𝑏.
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
−log⁡(𝑇) = 𝑎. 𝑏. 𝑀𝑟
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑎. 𝑏. 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒. [− log(𝑇)]

70. Diketahui persamaan A=....[Fe2+]. Diketahui T, disuruh cari [Fe2+]


a. contoh persamaan 𝐴 = 𝑛[𝐹𝑒 2+ ]

32 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

− log(𝑇)
b. [𝐹𝑒 2+ ] = ⁡ 𝑛
71. Diketahui A disuruh cari T
a. 𝑇 = 10−𝐴
72. Mengurutkan komponen alat pada spektrofotometri

a.
73. Dikasih rentang absorbansi..... Trus diperoleh absorbansi dibawah rentang. Apa yang harus
dilakukan?
a. larutan sample yang nilai absorbs nya di bawah rentang dicampurkan dengan larutan
yang memiliki nilai absorbsi yang berada pada rentang yang telah diberikan dengan
perbandingan volume 1:1 lalu didapat nilai konsetrasi. setelah itu di gunakan
persamaan stokiometri untuk mencari konsentrasi larutan sample
74. Mengurutkan cara kerja pengukuran kadar ppm dalam fe
a. 5 larutan standart yang tersedia diukur nilai absorbansinya
b. data yang dihasilkan dibuat grafik
c. lakukan pengukuran untuk larutan sampel dengan mencari nilai absorbansinya
d. plotkan nilai absorbansi pada grafik dan didapatkan kadar Fe pada larutan
e. jika nilai absorbansi diatas range absorbansi larutan standart maka dilakukan pengenceran
lalu kembali kelangkah 3
f. jika nilai absorbansi dibawah range absorbansi larutan standart maka dilakukan
pencampuran seperti uang dilakukan no 10 lalu kembali ke langkah 3
75. Mencari massa FeSO4.7H2O yang dibutuhkan

a.
76. Apa fungsi hidroksilamin?
a. Penambahan hidroksilamina bertujuan untuk mereduksi seluruh spesi Fe(III)
menjadi Fe(II).
77. Berapa panjang gelombang komplemen merah dan biru?
a. warna komplemen merah : hijau
b. warna komplemen biru : jingga
c. panjang gelombang dapat dilihat pada no 1
78. Hitung ppm dari persamaan absorbansi(gambar grafik)
awal nya didapat persamaan linear antara absorbansi dan ppm dari larutan standart lalu
plotkan nilai absorbansi larutan sample ke dalam grafik dan didapat kadar ppm
79. Diketahui absorbansi sebagai fungsi konsentrasi, cari konsentrasinya(diket juga
transmitannya brp)
main aljabar saja

33 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

80. Hitung absorbansi(diketahui transmitan)


𝐴 = −log⁡(𝑇)
81. Apa bahan kuvet yang baik untuk Cr?
Quartz
82. Bagaimana langkah kerja praktikum?
1 Pembuatan larutan baku Fe (II)
1. Timbang padatan FeSO4.7H2O sebanyak 0,0507 gram
2. Larutkan padatan tadi dengan H2SO4 2N sebanyak 2 mL terlebih dahulu, untuk memciptakan
suasana asam sehingga Fe2+ tidak teroksidasi terlebih dahulu
3. Tambahkan sedikit aqua dm hingga seluruh padatan larut sempurna
4. Masukkan larutan ke dalam labu takar 100 mL, bilas gelas kimia sebanyak 3 kali untuk
mencegah sisa ion Fe2+ yang masih tersisa di gelas kimia
5. Tambahkan aqua dm hingga tanda batas pada labu ukur. Aduk perlahan.
2 Pembuatan larutan baku Fe2+ dan larutan baku K2Cr2O7
1. Ambil larutan induk volume tertentu sesuai larutan baku yang dibuat, masukkan dalam labu
ukur 10 mL
2. Tambahkan setetes NaCH3COO, 0.5 ml larutan hidroksilaminklorida 10% dan 0.5 ml larutan
fenantrolin 0.25% untuk pembuatan larutan baku Fe2+
3. Tambahkan aqua dm hingga tanda batas 10 mL.
4. Lakukan hal yang sama untuk membuat larutan baku konsentrasi lain (1,2,3,4,5 ppm)
5. Lakukan hal yang sama terhadap larutan baku K2Cr2O7 dengan larutan baku 20, 40, 60, 80 dan
100 ppm tanpa penambahan NaCH3COO, larutan hidroksilaminklorida dan larutan
fenantrolin terlebih dahulu.
3 Penentuan gelombang kerja
1. Ambil satu larutan baku dengan konsentrasi tertentu
2. Set spektrofotometer pada gelombang 490 nm untuk ion Fe2+ dan 320 nm untuk ion Cr2O72-
3. Masukkan blanko pada spektrofotometer, set absorbansi menjadi 0
4. Keluarkan larutan blanko, masukkan larutan baku tadi kedalam spektrofotometer
5. Catat nilai absorbansi yang ditampilkan
6. Ulangi langkah yang sama dengan panjang gelombang berbeda hingga 520 nm untuk ion Fe2+
dan 390 nm untuk ion Cr2O72- . Ingat, dulukan dengan larutan blanko tiap pergantian panjang
gelombang
4 Pengukuran absorbansi larutan baku dan sampel
1. Siapkan larutan baku dan sampel
2. Masukkan dalam spektrofotometer dengan set gelombang absorbansi maksimum tahap 3
3. Buat kurva absorbansi terhadap konsentrasi larutan baku
4. Hitung konsentrasi larutan sampel
5. Lakukan hal yang sama untuk penentuan konsentrasi larutan sampel K2Cr2O7

83. Perhitungan dua panjang gelombang, diketahui absorbansi pada panjang gelombang 1 dan
2 untuk senyawa x dan y, absorbansi campuran pada panjang gelombang 1 dan 2, hitung konsentrasi
x dan y
gunakan kedua persamaan ini
(𝐴𝑚 )𝜆1 = (𝜀𝑋 )𝜆1 𝑏𝐶𝑋 + (𝜀𝑌 )𝜆1 𝑏𝐶𝑌
(𝐴𝑚 )𝜆2 = (𝜀𝑋 )𝜆2 𝑏𝐶𝑋 + (𝜀𝑌 )𝜆2 𝑏𝐶𝑌
eliminasi dan subtitusi persamaan didapat konsentrasi x dan y

34 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

84. Untuk membuat Cr6+ 100 ppm 100 ml, berapa massa K2Cr2O7 yang dibutuhkan?
100𝜇𝑔
a) [𝐶𝑟 6+ ] = 100𝑝𝑝𝑚 = 1⁡𝑚𝑙
b) massa Cr = 10 gram
c) perbandingan Mr⁡(2⁡𝐾 ∶ 2⁡𝐶𝑟 ∶ 7⁡𝑂) = 2 x 39 : 2 x 52 : 7 x 16 = 78 : 104 : 112
78
d) massa 𝐾 = 10𝑔𝑟𝑎𝑚⁡𝑥 104 = 7.5⁡𝑔𝑟𝑎𝑚
112
e) massa 𝑂 = ⁡10𝑔𝑟𝑎𝑚⁡𝑥⁡ 104 = 10.77⁡𝑔𝑟𝑎𝑚⁡
f) massa yang dibutuhkan = 10 +7.5 + 10.77 = 28.27 gram
85. Diketahui transmitansi 0.55, absorbtivitas 11.13, panjang kuvet 1 cm, massa sampel 0,35
gram, berapa Mr?
𝑎. 𝑏. 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒. [− log(𝑇)]
didapat Mr =15
86. Apa yang harus dilakukan jika absorbansi di luar rentang?
a) dilakukan pengenceran hingga didapat nilai absorbsi sesuai rentang (untuk diatas
rentang)
b) untuk dibawah rentah telah dijelaskan pada no.10
87. Bagaimana langkah kerja percobaan MLRA?
cth: mengukur Cr dan Mn
i. buat larutan baku KMnO4 dan K2Cr2O7 pada konsentrasi tertentu
ii. buat larutan sampel
iii. ukur larutan baku KMnO4 dan K2Cr2O7 dan sampel dengan panjang gelombang
yang berbeda
iv. lakukan secara duplo
v. gunakan langkah dari jawaban no 26 untuk mencari nilai konsentrasi Cr dan Mn
pada larutan sampel
88. Apa perbedaan prinsip 2 panjang gelombang dan MLRA?
1) prinsip 2 panjang gelombang menggunakan nilai panjang gelombang maksimum
setiap sampel
2) prinsip MLRA menggunakan panjang gelombang yang berbeda tanpa melihat
panjang gelombang maksimum setiap sampel
89. Perhitungan MLRA (regresi)
a) tentukan senyawa X dan Y
𝐴𝑚𝑖𝑥 𝐶𝑋 𝐶𝑌 𝐴𝑆𝑌
= +
𝐴𝑆𝑋 𝐶𝑆𝑋 𝐶𝑆𝑌 𝐴𝑆𝑋
𝐴 𝐴𝑆𝑌
b) lakukan regresi dengan masukkan data 𝐴𝑚𝑖𝑥 sebagai nilai y dan 𝐴𝑆𝑋
⁡sebagai nilai x
𝑆𝑋
𝐶 𝐶
sehingga didapat nilai 𝑋 & 𝑌
𝐶𝑆𝑋 𝐶𝑆𝑌
c) masukkan nilai CSX dan CSY didapat konsentrasi CX dan CY
90. Menghitung massa kalium dikromat jika diketahui Ar, ppm, dan volume
pengerjaan mirip no 21
91. Bagaimana cara analisis spektrofotometri Cr?
jawaban mirip no 3 hanya saja senyawa yang dipakai berbeda
92. Bagaimana kurva MLRA yang benar (sb x dan sb y)?
no 26
93. Berapa rentang penjang gelombang pengujian sampel warna merah dan biru?

jawaban sama seperti nomor 14

35 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

MODUL GAS CHROMATOGRAPHY


1. Apa syarat gas pembawa?
Jawaban: Inert terhadap sampel
2. Alat untuk menghasilkan kromatogram
Jawaban: Recorder
3. Syarat larutan standar internal
Jawaban: Tidak boleh sama dalam sampel
4. Contoh gas pembawa
Jawaban: N2
5. Hitungan konsentrasi masing-masing komponen dengan faktor deteksi masing-masing
komponen = 1 (luas kromatogram dengan respon detektor sama)
6. Apa yang bukan merupakan karakteristik FID?
Jawaban: Sampel mengandung air
7. Apabila suhu meningkat
Jawaban: Waktu retensi menurun
8. Suhu injeksi harus lebih tinggi dari suhu kolom
9. Hal pertama sebelum melakukan analisis GC
Jawaban: Menentukan jenis isian kolom
10. Gas pembawa akan melewati komponen GC apa?
Jawaban: Syringe, injektor, kolom, detektor
11. Syarat TCD
Jawaban: Gas pembawa harus sudah mengalir
12. Hitungan seperti di prosol
13. Analisis kualitatif apa?
Jawaban: Dilihat dari waktu retensi
14. Gas yang tidak boleh untuk FID
Jawaban: H2
15. Syarat gas pembawa adalah inert
16. Keuntungan standar internal
Jawaban: Error kecil
17. Apabila flow berubah maka efeknya adalah ke?
Jawaban: Waktu retensi berubah
18. Perhitungan konsentrasi apabila F antar komponen beda
36 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

19. Diberi data luas puncak, cari perbandingan F untuk 3 zat


20. Komponen yang penting adalah injektor, kolom, detektor, dan thermostat.
21. Definisi waktu retensi
22. Jika campuran polar dan non polar, waktu retensi yang lebih besar
adalah?
Jawaban: Kolom non polar
23. Yang bukan karakteristik untuk FID?
Jawaban: Sampel tidak boleh mengandung
air
24. Koefisien partisi yaitu?
Jawaban: Analit fasa diam dibagi gerak
25. Jika koefisien partisi besar, hubungan ke waktu retensi apa?
Jawaban: Waktu retensi semakin lama
26. Yang tidak bisa untuk kromatografi?
Jawaban: Keasaman
27. Yang tidak mempengaruhi galat adalah pemilihan detektor
28. Irf menunjukkan faktor koreksi antara standar dan sampel
29. Ifr didapatkan dengan mengalurkan A/A terhadap C/C
30. Fasa diam yang digunakan dalam percobaan: porapaq Q
31. Yang bukan keuntungan FID dibandingkan TCD: bisa untuk senyawa organik
32. Yang bukan merupakan gas pembawa: CO2
33. Larutan standar memiliki kemurnian minimal berapa persen?
34. Analisis kualitatif dan kuantitatif berdasarkan?
Jawaban: Analisa kualitatif berdasarkan kepada waktu retensi (sebagai penentu jenis zat
dalam sampel), sedangkan analisa kuantitatif berdasarkan kepada luas area
puncak (peak) sebagai penentu jumlah atau banyaknya suatu komponen di
dalam sampel (konsentrasi)
35. Sebutkan 4 komponen utama Gas Chromatograph!
Jawaban: Tabung gas – injector – kolom – detector – rekorder (integrator) – thermostat
36. Apa saja komponen yang dilalui sampel pada analisis GC?
Jawaban: Syringe – injector – kolom – detector
37. Apakah syarat utama gas pembawa?
Jawaban: Gas pembawa harus bersifat inert terhadap sampel
38. Apa saja gas pembawa yang dapat dipakai?
Jawaban: Helium, Nitrogen, Hidrogen, Argon
39. Bagaimanakah suhu kolom yang baik?
Jawaban: Suhu kolom harus > titik didih sampel agar tidak terjadi pengembunan
40. Bagaimana hubungan suhu injector dengan suhu kolom?
Jawaban: Suhu injector > suhu kolom, karena pada awal injeksi, sampel harus diuapkan
terlebih dahulu sebelum memasuki kolom

37 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

41. Kolom gaboleh reaktif karena?


Jawaban: Kereaktifan kolom dapat mengganggu hasil analisis sampel, karena sampel itu
sendiri dengan mudahnya bereaksi dengan fasa diam
42. Apa itu waktu retensi?
Jawaban: Waktu retensi merupakan waktu yang diperlukan masing-masing komponen
untuk melewati kolom kromatografi. Waktu ini dihitung dari semenjak
sampel diinjeksikan hingga terdeteksi di detektor
43. Apabila campuran terdiri dari spesi polar dan non-polar, manakah spesi yang memiliki
waktu retensi terlama bila kolom yang digunakan bersifat non-polar?
Jawaban: Pada campuran spesi polar dan non-polar, maka dengan kolom non-polar,
waktu retensi tertinggi akan dimiliki oleh spesi non-polar karena spesi ini
akan bertahan lama di dalam kolom karena kemiripan polaritasnya
44. Apakah hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis GC?
Jawaban: Menentukan jenis kolom yang akan digunakan, karena harus sesuai dengan
sampel
45. Jenis kolom apakah yang dipakai pada percobaan ini?
Jawaban: Jenis kolom yang dipakai adalah Porapak Q
46. Apa sebutan untuk alat penghasil kromatogram?
Jawaban: Recorder
47. Hal apa yang harus dilakukan apabila terdapat 2 puncak yang berhimpit?
Jawaban: Bila peak berhimpit, maka pemanjangan kolom dilakukan untuk memberi
ruang tambahan pada tiap komponen untuk saling memisah, sehingga puncak
tidak berhimpit kembali dan dapat terlihat dengan jelas
48. Hal apa yang dapat mempengaruhi galat pada saat analisis GC?
Jawaban: Cara mengambil dan menginjeksikan cuplikan, penyerapan atau penguraian
cuplikan, KINERJA DETEKTOR (bukan pemilihan jenis detektor), kinerja
perekam (rekorder dan integrator), cara integrase, dan perhitungan
49. Apa saja jenis-jenis detector?
Jawaban: Thermal Conductivity Detector (TCD), Flame Ionization Detector (FID),
Electron Capture Detector (ECD), Nitrogen-Phosphorus Detector (NPD),
Flame Photometric Detector (FPD), Thermionic Specific Detector (TSD),
Photo Ionization Detector (PID), Mass Spectrometer (MS), Fourier
Transform Infra-Red (FTIR)
50. Apakah indicator dari detector yang baik?
Jawaban: Dapat memberikan tanggapan/ respon yang cepat, lengkap, linear, dan
berulang terhadap zat uji (kepekaan tinggi, noise rendah)
51. Apakah gas yang tidak boleh digunakan sebagai fasa gerak apabila detector nya FID?
Jawaban: Hidrogen, karena gas ini merupakan sumber gas untuk penyalaan FID.
Penggunaan gas ini pada detector FID akan mengakibatkan ledakan.
52. Apa saja kekurangan detector FID?
Jawaban: Tidak dapat mendeteksi senyawa anorganik, tidak dapat mendeteksi CO dan
CO2, memerlukan electrometer untuk memperkuat sinyal
53. Manakah dibawah ini yang BUKAN karakteristik dari FID?
Jawaban: Sampel tidak boleh mengandung air
54. Bagaimanakah prinsip kerja detector TCD?
Jawaban: Beda konduktivitas panas zat. Dalam hal ini kemampuan suatu gas
menghantarkan zat panas akan sebanding dengan berat molekul
55. Apakah syarat di dalam penggunaan detector TCD?
Jawaban: Pastikan gas pembawa mengalir terlebih dahulu

38 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

56. Apakah keuntungan pemakaian detector TCD dibandingkan FID?


Jawaban: Dapat memberi respon untuk semua senyawa organic dan anorganik
berukuran kecil (tidak spesifik), tidak bersifat destruktif, dapat menggunakan 4
jenis gas pembawa
57. Apa saja syarat larutan standar?
Jawaban: Diketahui konsentrasinya dan jenis zatnya, mudah diperoleh, dimurnikan,
dikeringkan, disimpan dalam keadaan murni, tidak reaktif (stabil), tidak
higroskopis, memiliki Mr dan berat ekivalen yang besar, mudah larut, apabila
direaksikan maka reaksinya langsung dan stoikiometris, kemurnian tinggi,
58. Berapakah kemurnian minimal larutan standar?
59. Faktor apakah yang tidak dapat dijadikan standar kromatografi?
Jawaban: Keasaman
60. Bagaimana pengaruh perubahan flow/ laju alir gas pembawa?
Jawaban: Perubahan laju alir akan berpengaruh terhadap waktu retensi komponen,
karena keberadaan sampel dalam kolom dapat lebih cepat atau lebih lambat
(bergantung laju fasa geraknya)
61. Bagaimana pengaruh kenaikan temperatur terhadap hasil uji GC?
Jawaban: Apabila temperature meningkat, maka kelarutan zat dalam fasa diam akan
menurun, sehingga sampel akan cepat menuju detector tanpa terjadi
pemisahan. Dengan kata lain, suhu berbanding terbalik dengan waktu retensi
62. Apakah yang dimaksud dengan koefisien partisi?
Jawaban: Koefisien partisi menunjukkan tingkat keberadaan suatu zat di dalam fasa
diam dibandingkan di fasa geraknya. Koefisien partisi (k) dirumuskan sebagai
(konsentrasi analit fasa diam)/(konsentrasi analit fasa gerak). Semakin besar
nilai k, maka populasi molekul analit pada fasa diam > di fasa gerak.
63. Bagaimana pengaruh kenaikan koefisien partisi terhadap waktu retensi?
Jawaban: Karena peningkatan koefisien partisi menunjukkan banyaknya molekul analit
yang tertahan pada fasa diam, maka hal ini menunjukkan suatu komponen
juga akan lama berada pada fasa diam, sehingga waktu retensi juga akan
meningkat.
64. Apa hal yang mungkin menjadi faktor error dari perhitungan area/ peak?
Jawaban: Galat/ error dari perhitungan luas dapat disebabkan oleh CARA INTEGRASI
oleh integrator dalam mengubah luas peak menjadi angka
65. Apakah syarat dari larutan internal standar?
Jawaban: Larutan internal standar bukan merupakan salah satu komponen dalam sampel
uji, karena hanya digunakan sebagai pembanding
66. Apakah keuntungan dari penggunaan larutan internal standar?
Jawaban: Galat perhitungan lebih kecil
67. Apa itu IRF (Internal Response Factor) dan bagaimana cara memperolehnya?
Jawaban:
a. IRF merupakan suatu koreksi antara internal standar dengan sampel
b. IRF didapat dengan mengalurkan perbandingan Ais/Asampel dengan
Cis/Csampel
68. Perhitungan konsentrasi dari luas peak
Jawaban: %Ci=Ai/Atotal x100%
69. Perhitungan konsentrasi kalo F sama
Jawaban:
Dapat diasumsikan F=1, sehingga cara sama seperti no. 35
C1:C2:C3 = A1:A2:A3

39 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

70. Perhitungan konsentrasi kalo F beda


Jawaban:
%Ci=(Ai⁄Fi)/(∑(A/F))
C1:C2:C3 = A1/F1:A2/F2:A3/F3
71. Diketahui A dan C, tentukan F
Jawaban: F = A/C
72.Apa komponen utama dalam analisis GC?
a. injector, kolom, detektor, oven
73.Hitung faktor retensi a b c jika konsentrasinya sama semua, luas diket
a. model soal sama seperti no 10
74.Hitung konsentrasi a b c , luas diket
𝐴1
𝐶1 = ⁡𝑥⁡100%
∑ 𝐴𝑖
75.Jika temperatur naik, waktu retensi turun
a. hal ini dikarena interaksi antar senyawa antara fasa gerak dan fasa diam berkurang
sehingga fasa gerak lebih cepat meninggalkan kolom
76.Apa saja yang berbahaya pada praktikan?
a. ceroboh saat praktikum
b. tidak menggunakan safety equipment sesuai prosedur yang berlaku
77.Ada benzene sama isopropanol. Kalau kolomnya polar, yg keluar terlebih dahulu yang mana?
a. karena benzene lebih nonpolar dibandingkan isopropanol maka yang lebih dahulu keluar
adalah benzene
78.Apa itu waktu rentensi?
a. waktu retensi adalah waktu yang digunakan suatu senyawa untuk melewati suatu kolom
AGC
79.Apa jenis detektor di lab?
a. TCD
80.Apa fasa diam yang digunakan?
a. Porapak Q
81.C sama. A1=4000, A2=6000, A3=10000. Berapalah perbandingan F?
a. .
𝐴1
𝐹
𝐶1 = 1
𝐴
∑ 𝑖
𝐹𝑖
𝐶1 = 𝐶2
𝐴1 𝐴2
𝐹1 𝐹
= 2
𝐴𝑖 𝐴
∑ ∑ 𝑖
𝐹𝑖 𝐹𝑖
𝐴1 𝐹1
=
𝐴2 𝐹2
Asumsi F1 = 1
maka dengan persamaan diatas didapat F2 = 1.5 dan F3 = 2.5
82.Mengapa kolom tidak boleh reaktif?
a. alasan kolom tidak boleh reaktif adalah agar kolom tidak bereaksi dengan fasa diam
maupun fasa gerak sehingga menyebabkan senyawa baru muncul
83.Apa syarat gas pembawa?
a. tidak reaktif terhadap fasa gerak, fasa diam, kolom dan detector

40 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

84.Diketahui F sama dan nilai A tiap-tiap komponen, hitung C tiap-tiap komponen.


𝐴 ∑ 𝐴𝑖
a. karena F1= F2= F3, maka ∑ 𝐹𝑖 = 𝐹1
𝑖

𝐴1 𝐴1
𝐹1 𝐹 𝐴1
𝐶1 = = 1 =
𝐴 ∑ 𝐴𝑖 ∑ 𝐴𝑖
∑ 𝑖
𝐹𝑖 𝐹1

85. Bagaimana syarat penggunaan TCD?


a. gas pembawa harus mengalir terus menerus melewati detector
b. TCD diletekkan setelah kolom
86. Apa yang terjadi jika tekanan tinggi?
a. waktu retensi menjadi lebih singkat
b. jika terlalu tinggi menyebabkan alat rusak
87.Apa saja kriteria sampel?
a. sampel harus menjadi fasa gas saat memasuki kolom
b. sampel tidak bereaksi dengan fasa diam, gas pembawa, kolom, detektor
88.Apa penyebab galat terbesar?
a. Cara mengambil sampel
b. Penyerapan atau penguraian cuplikan
c. Kinerja detector
d. Kinerja Perekam
e. Cara Integrasi
f. Perhitungan
89.Campuran biner terdapat 3 puncak. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
a. bisa jadi ada zat pengotor lain dalam campuran tersebut
90.Menghitung total C jika diketahui A dan F
𝐴1
𝐹
𝐶1 = 1
𝐴
∑ 𝑖
𝐹𝑖
91.Ada beberapa vial yang berisikan sampel. Beberapa hari kemudian diukur lagi dengan GC tetapi
hasilnya berbeda dengan semula. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
a. Kondisi alat pengukuran berbeda (flow rate gas pembawa, tekanan, suhu)
b. sampel tidak bertahan dengan baik (gampang menguap di suhu ruang atau bereaksi
spontan)
92.Apa yang harus dilakukan ketika terdapat 2 puncak?
a. penambahan panjang kolom
b. penurunan suhu kolom
c. perubahan konsentrasi
93.Apa yang harus dilakukan ketika terdapat 2 puncak dan tidak boleh merubah ukuran kolom?
a. penurunan suhu kolom
b. perubahan konsentrasi
94.Apa yang harus dipastikan ketika menggunakan TCD?
a. Arus listrik yang digunakan untuk mengukur harus lah tetap
95.Apa yang harus dilakukan jika syringe tersendat?
a. Tanya kepada asisten laboratorium
b. cara memegang jarum yang salah menyebabkan syringe tidak dapat memasuki alat AGC
96.Apa yang bisa dianalisis oleh GC?
a. Sampel yang dapat menjadi fasa gas pada suhu kolom

41 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

97.Diberikan tabel konduktivitas termal beberapa gas. Tentukan mana yang paling cocok digunakan
sebagai gas pembawa untuk TCD?
a. yang memiliki konduktifitas paling kecil
98.Apabila kolom polar, mana yang keluar terlebih dahulu, benzena atau etanol?
a. benzene lebih nonpolar dibandingkan etanol sehingga, benzene lebih dahulu keluar
99.Apa yang dimaksud dengan koefisien partisi?
a. Koefisien partisi menunjukkan tingkat keberadaan suatu zat di dalam fasa diam
dibandingkan di fasa geraknya. Koefisien partisi (k) dirumuskan sebagai
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖⁡𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡⁡𝑓𝑎𝑠𝑎⁡𝑑𝑖𝑎𝑚
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖⁡𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡⁡𝑓𝑎𝑠𝑎⁡𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
⁡Semakin besar nilai k, maka populasi molekul analit pada fasa
diam > di fasa gerak.
100. Bagaimana prosedur kuantitatif GC?
a. internal

b. external

42 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

101. Apa perbedaan FID dan TCD?


a. fasa gerak yang dikeluarkan melewati TCD tidak hancur sehingga dapat langsung
menggunakan Mass Spectrometer Detector sedangkan FID tidak bias
b. TCD menggunakan prinsip kerja menghantarkan panas
c. lebih peka FID (10-10) dibanding TCD (10-6 – 10-9)
102. Bagaimana kurva kalibrasi yang bagus (konsentrasi terhadap response factor)?

103. Apa keuntungan internal standar dibandingkan eksternal standar?


a. Standarnya lebih akurat karena dilakukan pada kondisi yang sama dengan sampel yang
diuji
104. Eksternal standar digunakan untuk pengukuran apa?
a. AGC
105. Apa syarat utama larutan standar?
a. Larutan standar/baku adalah larutan yang konsentrasinya tertentu (sudah ditentukan)
dengan akurat. terdapat 2 jenis larutan baku, yaitu primer dan sekunder.
b. Larutan standar primer adalah larutan yang disiapkan dengan melarutkan sejumlah
zat (yg dijadikan standar tsb) dengan cara menimbangnya dan dilarutkan dalam air
murni (bebas mineral) sehingga menjadi larutan yang benar-benar homogen.
c. Larutan standar sekunder merupakan larutan yang konsentrasinya di
tentukan/distandarkan terhadap larutan standar primer sesaat sebelum digunakan.
d. Persyaratan zat yang dapat dijadikan larutan standar:
i. Zat dengan kemurnian tinggi (pengotor < 0,01-0,02 %) dan rumus kimianya
pasti
ii. Memiliki kestabilan tinggi (tidak mudah terdekomposisi), mudah dikeringkan
dan ditimbang.
iii. Bukan zat yang higroskopis.
iv. Zat dengan berat molekul relatif tinggi, sehingga error penimbangan dapat
diabaikan.
106. Reaksi (?) + (?) menghasilkan furfulan & (?). Diketahui persen berat awal masing-masing reaktan
5% dan menggunakan katalis asam organik. Tentukan untuk kalibrasi furfulan menggunakan
pelarut apa dan rentang konsentrasi berapa?
a. mengunakan pelarut yang lebih polar karena senyawa furan adalah senyawa organic
nonpolar

yak karena soalnya ga lengkap jadi gw tidak bisa mengerjakan soal rentang konsentrasi

43 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

MODUL Laju Alir Fluida

1. Alat yang paling sering digunakan di industri: Orificemeter


2. Prinsip alat ukur laju alir: Beda tekan
3. Hilang tekan orifice > venturimeter
4. Hitungan air muncrat ke atas
Jawaban: Prinsipnya menggunakan rumus v = √2𝑔ℎ dan Q = A.v serta Volume = Q.t

5. Hitungan menggunakan Q = A.v


6. Parameter yang diperlukan Bilangan Reynold: diameter, kecepatan rata-rata, densitas,
dan viskositas
7. Prinsip viskometer Ostwald: waktu air turun karena gravitasi dari batas atas ke batas
bawah pada suhu tertentu
8. Kecepatan sebanding akar delta P
9. Konversi 180 mmH2O = 1765 Pa

10. Pengukuran laju alir lokal dengan pitot


11. Pengertian bilangan Reynold: inersia / viskositas
12. Pengertian viskositas: gaya geser / tegangan permukaan
13. Alat ukur paling teliti: venturimeter
14. Bilangan tidak berdimensi untuk menentukan hubungan dengan hilang tekan: discharge
coefficient
15. Densitas adalah intensif properti: tidak tergantung jumlah komponen
16. Kenapa pakai manometer digital bukan manometer air?
17. Bentuk viskometer Ostwald
18. Menghitung beda tekan: manometer
19. Menghitung densitas: piknometer
20. Kekurangan venturimeter: hilang tekan yang terdeteksi lebih kecil daripada orificemeter

21. D = 8 cm, u = 3 m/s, laju alir? Laju alir = 15,1 L/s


22. Cara menggunakan fenske
23. Apa yang harus dilakukan pertama-tama di dalam laboratorium?
Jawaban: Mencatat tekanan dan temperature dari laboratorium (P0,lab dan T0,lab)
24. Pada akhir eksperimen, apa yang harus dilakukan?
Jawaban: Kalo kata yang pada udah sih semua benar; tapi rata-rata yang masuk akal aja:
cuci alat, rapihin alat, mengembalikannya seperti semula, mencatat tekanan dan
temperature akhir dari laboratorium (Pt,lab dan Tt,lab)

44 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
25. Apakah tujuan percobaan LAF?
Jawaban:
a. Menentukan koefisien pelepasan dari orificemeter dan venturimeter
b. Menentukan kecepatan local dari aliran fluida pada pipa dengan tabung pitot
c. Menentukan rezim aliran fluida di dalam pipa untuk membandingkan kinerja
pengukuran laju alir fluida
26. Prinsip kerja LAF dan alat ukurnya
Jawaban: Alat ukur yang umum digunakan dalam menentukan laju alir fluida adalah
venturimeter, orificemeter, dan tabung pitot. Prinsip kerja alat ukur ini adalah
beda tekan yang timbul akibat fluida alir yang melewati alat ukur tersebut, dan
dihitung melalui perbedaan ketinggian fluida alat ukur.
27. Apa alat ukur yang paling sering digunakan di industri?
Jawaban: Orificemeter
28. Hubungan laju alir dengan beda tekan (persamaan + grafiknya), serta Cd dan
pengertiannya (dalam reglin sbg slope)
Jawaban:
a. Terdapat 2 versi persamaan dalam perhitungan alat ukur, yaitu hubungan antara
laju alir dengan ketinggian fluida alat ukur, dan juga hubungan antara laju alir
dengan beda tekan. Umumnya alat ukur akan memberikan bacaan langsung
berupa beda tekan, sehingga yang digunakan adalah persamaan hubungan
antara laju alir fluida dengan beda tekan. Menurut persamaan, laju alir
suatu fluida mengalir akan sebanding dengan akar kuadrat dari beda
Cd 2×(∆P)
tekan yang dihasilkan. Persamaannya adalah v = ×√
Dless 4 ρ
√1−( )
D

b. Di dalam grafik, persamaan dinyatakan sebagai hubungan linier antara v dengan


kesatuan variabel akar dari beda tekan (variabel utama), diameter, dan massa
jenis. Sedangkan Cd merupakan SLOPE dari garis regresi yang dihasilkan. Nilai
Cd (koefisien pelesapan) dari masing-masing pipa yang digunakan berbeda-
beda.
c. Cd atau koefisien pelepasan atau discharge coefficient merupakan suatu
bilangan tak berdimensi sebagai faktor korelasi antara laju alir fluida dengan
akar kuadrat dari hilang tekan.
d. Untuk tabung pitot, Dless dapat diabaikan karena merupakan suatu pipa yang
berukuran sangat kecil sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi v =
2×(∆P)
Cd × √ ρ

45 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

e. Persamaan laju alir dalam alat ukur diturunkan dari beberapa persamaan teoritis
yaitu persamaan kekekalan energi dan persamaan kontinuitas.
f. Hubungan antara beda tekan dengan perubahan ketinggian fluida laju alir dapat
diturunkan dari persamaan tekanan hidrostatik.
29. Bagaimana prinsip, bentuk, dan cara pengukuran dengan viscometer Ostwald?
Jawaban:
a. Viscometer Ostwald berprinsip pada waktu turun fluida karena gravitasi dari batas
atas (c) ke batas bawah (d).
b. Pertama-tama viscometer diisikan pada bagian (f) hingga memenuhi labu (e).
kemudian tunggu hingga suhu sistem homogen. Lalu bagian (a) dihisap dengan
filler hingga fluida melewati kapiler hingga meniscus menyentuh batas atas (c).
Dengan stopwatch, waktu diukur bagi fluida untuk berkurang dari titik (c) ke titik
(d) sehingga diperoleh t.
c. Perhitungan viskositas diawali dengan perhitungan konstanta kapilaritas (Kc) yang
diperoleh dari persamaan viskositas kinematic (centiStokes/ cSt/ mm2s-1) dimana
ν = t⁡ × Kc. Dengan Kc yang diketahui, maka dapat ditentukan nilai viskositas
kinematic dari fluida analit dengan persamaan yang sama.
d. Viskositas dinamik (centiPoise/ cP/ mPa.s) dapat diperoleh dengan mengalikan
viskositas kinematic dengan densitas fluida atau = ⁡ν⁡ × ⁡ρ .

30. Bagaimana prinsip, bentuk, dan cara pengukuran dengan viscometer Fenske?
Jawaban:
a. Dengan prinsip dan cara kerja yang sama, viscometer ini sedikit berbeda dari
viscometer Ostwald, dimana viscometer Fenske merupakan versi
pengembangan dari viscometer Ostwald.

46 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

b. Terdapat beberapa bagian yang dikembangkan yaitu bagian bawah viscometer


yang sedikit miring serta terdapat labu ukur tambahan tepat di atas labu ukur
utama sebagai penanda perhitungan duplo.

31. Apa itu viskositas?


Jawaban:
a. Viskositas adalah ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau
perubahan-perubahan bentuk. Viskositas dibagi menjadi dua yaitu viskositas
dinamik dan viskositas kinematik.
b. Viskositas dinamik adalah sifat fluida yang menghubungkan tegangan geser
dengan gerakan fluida (gradient kecepatan) sementara viskositas kinematik
adalah perbandingan antara viskositas dinamik dengan kerapatan fluida.
32. Mengapa perlu dilakukan pengukuran viskositas?
Jawaban: Pada praktikum ini, pengukuran viskositas diperlukan untuk menentukan rezim
aliran, dimana besaran ini menjadi salah satu faktor dalam menghitung bilangan
Reynolds.
33. Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengitung beda tekan?
Jawaban: Manometer
34. Mengapa penggunaan manometer digital lebih diutamakan dari manometer air?
Jawaban: Pada percobaan, fluida kerja yang akan digunakan adalah air sehingga
penggunaan manometer air dihindari karena pada dasarnya fluida kerja tidak
boleh sama dengan fluida alat ukur agar pengukuran dapat diperoleh secara
signifikan.
35. Mengenai SOLTEC pump manometer
Jawaban:
a. Alat SOLTEC pump yang terdapat pada laboratorium merupakan seperangkat
alat praktikum yang terdiri dari sirkuit pipa, pompa, selang in/out, manometer,
control valve, sump tank, dan alat ukur laju alir fluida dasar berupa orificemeter,
venturimeter, dan tabung pitot.

47 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
b. Pada alat ini terdapat manometer yang penggunaannya dapat diterapkan pada
setiap alat ukur yang ada sesuai dengan kebutuhan untuk mengukur beda tekan
yang dihasilkan dari alat ukur tertentu.
36. Apa yang dilakukan apabila bacaan manometer negatif?
Jawaban: Tukar posisi selang high pressure dengan low pressure pada manometer.
37. Apa itu densitas dan bagaimana sifatnya?
Jawaban:
a. Densitas merupakan suatu property fisis dan intensif dari suatu substansi yang
dinyatakan oleh satuan massa per satuan volume.
b. Karena sifatnya yang intensif maka besaran ini tidak dipengaruhi oleh jumlah
komponen.
c. Umumnya besaran ini bergantung terhadap perubahan temperature.
38. Apa alat ukur yang digunakan untuk menentukan laju alir local?
Jawaban: Laju alir local dapat diukur dengan menggunakan tabung pitot
39. Apa itu bilangan Reynolds dan bagaimana rumusnya?
Jawaban: Bilangan Reynolds (Re) merupakan suatu bilangan tak berdimensi yang
digunakan untuk menentukan rezim aliran suatu fluida. Re merupakan
perbandingan antara sifat inersia fluida dengan sifat viskositasnya.
inertia ρ×v×D
Re = ⁡ viscosity = ⁡ μ

40. Bagaimana prinsip, rumus, dan definisi dari orificemeter?


Jawaban: Orificemeter adalah alat ukut yang menggukanan pelat orifice sebagai komponen
utama. Pelat dengan diameter D0 ini dipasang diantara dua flens dalam pipa
berdiameter D1. Perbedaan diameter ini akan menghasilkan beda tekan antara
titik 1 dan 2 yang digunakan untuk menghitung laju alir.
Co 2×(∆P)
v0⁡= ×√
Dless 4 ρ
√1−( )
D

41. Bagaimana prinsip, rumus, dan definisi dari venturimeter?


Jawaban: Venturimeter terbentuk dari bagian masuk yang mempunyai flens, yang terdiri
suatu pipa aliran yang diameter bagian tengahnya lebih kecil. Dalam
venturimeter, kecepatan fluida bertambah dan tekanannya berkurang di diameter
yang berbeda. Di antara 2 titik dengan diameter berbeda, dipasang manometer
untuk mengukur besar perbedaan tekanan.
Co 2×(∆P)
v2⁡= ×√
Dless 4 ρ
√1−( )
D

48 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
42. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari venturimeter?
Jawaban:
a. Kelebihan; hilang tekan paling kecil, ketelitian paling tinggi, jarang tersumbat
kotoran, dapat dipakai untuk aliran fluida+padatan.
b. Kekurangan; mahal, boros tempat, perubahan laju alir menyebabkan
ketidakakuratan pengukuran tekanan.
43. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari orificemeter?
Jawaban:
a. Kelebihan; murah, praktis, fleksibel, mudah dikalibrasi, struktur kokoh, dan
sederhana.
b. Kekurangan; hilang tekan besar.
44. Apa alat ukur laju yang paling teliti?
Jawaban: Venturimeter
45. Bagaimana perbedan hilang tekan yang dihasilkan orifice dengan venturimeter?
Jawaban: Hilang tekan orificemeter >> venturimeter
46. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi terhadap hilang tekan?
Jawaban: Kalibrasi hilang tekan dilakukan untuk menentukan laju alir fluida
47. Apa alat ukur yang digunakan untuk mengukur densitas fluida?
Jawaban: Piknometer
48. Bagaimana bentuk dan cara menggunakan piknometer?
Jawaban:
a. Untuk cairan cair, piknometer ditimbang kosong,
kemudian diisi dengan air suling sampai tanda batas
untuk menentukan volume pada suhu tertentu, dan
kemudian diisi dengan cara yang sama dengan
cairan sampel, dan massa jenis sampel dapat
dihitung.
b. Semua penentuan massa jenis, baik pada air suling (standar) maupun cairan
sampel harus dilakukan pada suhu yang sama.
c. Dengan basis yang sama yaitu volume, maka perbandingan densitas dapat
dilakukan dengan menggunakan fluida referensi pada temperature yang sama.
49. Bagaimana mengubah satuan mmH2O menjadi satuan tekanan? (hitungan manometer)
Jawaban:
a. Gunakan prinsip tekanan hidrostatis dimana hubungan keduanya dinyatakan
sebagai ∆P = ρ × g × ∆h (dalam SI)

49 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

b. Apabila P dalam satuan Pa, maka konversikan mmH2O menjadi mH2O


50. Hitungan beda tekan venturimeter, diketahui debit + diameter
Jawaban:
a. Debit + diameter buat nyari v
b. v buat nyari beda tekan pake persamaan
51. Hitungan air muncrat vertikal (pipa dengan luas tertentu menyemburkan air 4,05m. hitung
volume air selama 1 menit)
Jawaban:

v = √2gh
Q = A. v
V = Q. t
52. Hitungan laju alir volumetric
Jawaban: Gunakan Hk. Kontinuitas Q = A1 x v1 = A2 x v2
53. Bagaimana prinsip pengukuran orificemeter, venturimeter, pitot tube?
Jawab:
Prinsip kerja ketiga alat ukur ini relatif sama yaitu beda tekan yang timbul akibat fluida alir yang
melewati alat ukur tersebut dan dihitung melalui perbedaan ketinggian fluida alat ukur yang
ditunjukkan. (Geankoplis hal. 127)
54. Apa fungsi pitot tube?
Jawab:
Pitot tube berfungsi untuk mengukur kecepatan local pada suatu titik dalam aliran fluida bukan
mengukur kecepatan rata-rata fluida. (Geankoplis hal.127)
55. Discharge coefficient dalam persamaan disebut sebagai apa ?
Jawab:
Dalam persamaan grafik linier nilai discharge coefficient merupakan slope/kemiringan dan
grafik tersebut
56. Bagaimana prosedur/urutan percobaan pengukuran densitas degan piknometer?
Jawab:
- Timbang piknometer kosong dan catat massanya.
- Isi piknometer dengan aqua dm hingga penuh, lalu tutup piknometer.
- Bersihkan dinding luar piknometer dengan aseton dan tissue, tunggu hingga kering.
- Timbang piknometer berisi aqua dm dan catat massanya.
- Ulangi langkah di atas dengan menggunakan air dari sump tank.
57. Mengkonversi mmH2O ke Pa?
Jawab:
Konversi dapat dilakukan dengan prinsip tekanan hidrastatis dimana keduanya dinyatakan
sebagai ⁡Δ𝑃 = ρ × 𝑔 × Δℎ, dengan mengkonversikan mmH2O menjadi mH2O. (Geankoplis
Eq.2.2-7)
58. Pengukuran densitas menggunakan alat apa?
Jawab:
Piknometer

50 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

59. Bagaimana prinsip viskometer fenske?


Jawab:
Prinsip viscometer fenske tidak jauh berbeda dengan viscometer Oswald pada umumnya.
Viscometer fenske berprinsip pada waktu turun fluida karena adanya gaya gravitasi dari suatu
titik batas ke titik batas lainnya pada temperature tertentu.
60. Mengapa menggunakan manometer digital, padahal ada manometer air ?
Jawab:
Pada percobaan ini fluida kerja yang digunakan adalah air sehingga penggunaan manometer air
pada pengukuran tekanan menyebabkan hasil pengukuran yang didapat tidak signifikan.
61. Apa yang dilakukan terakhir sebelum meninggalkan lab?
Jawab:
Cuci alat, rapihin alat, lap air yang berserakan, mengembalikan seperti semula, mencatat
tekanan dan temperature akhir dari laboratorium.
62. Penentuan bilangan Reynolds pipa?
Jawab:
𝑖𝑛𝑒𝑟𝑡𝑖𝑎⁡ 𝐷⁡𝑣⁡ρ⁡
Bilangan Reynolds dalam pipa dapat ditentukan dengan persamaan 𝑅𝑒 = viscosity = μ
.
(Geankoplis eq. 2.5-1)
63. Apa saja Besaran Reynold selain diameter?
Jawab:
Kecepatan rata-rata fluida, densitas fluida pada temperature pengukuran, viskositas fluida pada
temperatur pengukuran,
64. Apa nama alat ukur beda tekan?
Jawab:
Manometer.
65. Apa nama alat ukur kecepatan lokal?
Jawab:
Tabung pitot.
66. Bagaimana hubungan kecepatan dan beda tekan di orificemeter dan venturimeter?
Jawab:
Kecepatan berbanding lurus dengan akar kuadrat dari beda tekan
67. Apa nama alat ukur laju alir yang umum dipakai di industri?
Jawab:
Orificemeter.
68. Bagaimana nilai pressure drop orrificemeter jika dibandingkan dengan venturimeter?
Jawab:
Pressure drop orificemeter jauh lebih besar daripada venturimeter.
69. Bagaimana prinsip pengukuran viskositas?
Jawab:
Prinsip pengukuran viskositas adalah waktu turun fluida karena adanya gaya gravitasi dari suatu
titik batas ke titik batas lainnya pada temperature tertentu dan kemudian mengkalibrasikannya
sesuai dengan data yang telah ada.

51 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

70. Bagaimana langkah pengukuran viskositas cairan?


Jawab:
- Isi viskometer dengan air melalui pipa yang berdiameter lebih besar.
- Sedot viskometer melalui pipa yang berdiameter kecil menggunakan filler hingga air
mencapai garis/batas atas viskometer.
- Lepas filler dan biarkan air turun hingga mencapai batas bawah.
- Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai batas bawah
71. Berapa rentang koefisien discharge venturimeter?
Jawab:
Rentang koefisien discharge venturimeter pada bilangan Reynolds >104 dan diameter pipa di
antara 0.2-0.99 m adalah 0.98-1. (Geankoplis hal. 130).
72. Bagaimana prinsip densitas?
Jawab:
Densitas merupakan suatu property fisis dan intensif dari suatu substansi yang menyatakan
perbandingan suatu satuan massa dengan satuan volume.
73. Apa nama alar ukur viskositas dinamik?
Jawab:
Rheometer
74. Perhitungan. Ada gambar, fluida dengan ketinggian a, b, c, diketahui densitas air, SG a, SG b, SG
c. Hitung beda tekan pada orificemeter.
Jawab:
Gunakan prinsip tekanan hidrostatis dimana keduanya dinyatakan sebagai ⁡Δ𝑃 = ρ × 𝑔 × Δℎ,
dengan mengkonversikan SG a,b,c menjadi 𝞺. (Geankoplis Eq.2.2-7) ( 𝞺a =𝞺air x SG a)
75. Sebutkan 3 alat ukur laf dan jelaskan perbedaannya.
Jawab:
Orifice meter, venturimeter, dan pitot tube. Pada umumnya prinsip ketiga alat ukur ini sama
yaitu beda tekan yang timbul. Orificemeter dan venturimeter digunakan untuk mengukur laju
alir rata-rata sedangkn pitot tube digunakan untuk mengukur laju alir local. Orificemeter
memiliki hilang tekan yang besar, murah, praktis, fleksibel, mudah dikalibrasi, struktur kokoh
dan sederhana dibandingkan venture meter.
76. Diberi beberapa gambar, mana yang merupakan viskometer oswald?
Jawab:

77. Diberi beberapa gambar, mana yang merupakan piknometer?


Jawab:

52 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

78. Diketahui v = 3 m/s, diameter 8 cm, berapakah debitnya?


Jawab :
Ini dapat diselesaikan dengan persamaan Q = A x v, sehingga diperole debitnya adalah 0.01507
m3/s. Perhatikan satuan dengan benar!!!
79. Apa tujuan praktikum ini?
Jawab:
- Menentukan karakteristik dan membandingkan alat ukur aliran fluida (venturi, orifice, dan
tabung pitot)
- Menentukan koefisien pelepasan (discharge coefficient) pada venturi dan orifice meter.
- Menentukan kecepatan lokal aliran pipa dengan menggunakan tabung pitot
- Menentukan rezim aliran fluida dalam pipa
80. Apa saja karakeristik pengukuran venturimeter?
Jawab:
Venturimeter terbentuk dari bagian masuk yang mempunyai flens, yang terdiri dari suatu pipa
aliran yang diameter bagian tengahnya lebih kecil. Dalam venturimeter, kecepatan fluida
bertambah dan tekanannya berkurang di diameter yang berbeda.
81. Apa keuntungan orrificemeter?
Jawab:
Murah, praktis, fleksibel, mudah dikalibrasi, struktur kokoh dan sederhana
82. Air muncrat vertikal setingi 4,05 m, g = 10 m/s2, luas pipa 8 cm2, berapakah volume yang keluar
setelah 1 menit?
Jawab:
a. Tentukan kecepatan air dengan gerak jatuh bebas 𝑣 = √2𝑔ℎ.
b. Tentukan debit air dengan Q = A x v
c. Tentukan volume dengan V = Q x t.
83. Apa itu Do dan Di pada orrificemeter? ΔP merupakan P apa dikurang P apa?
Jawab:
Do adalah diameter plat orifice (diameter kecil), Di adalah diameter pipa fluida masuk (diameter
besar). ΔP merupakan perbedaan tekanan dari tekanan pada aliran sebelum plat (P1) dan
sesudah plat (P2). ΔP = P1-P2
84. Apa saja data yang dibutuhkan untuk pengukuran viskositas dengan viskometer?
Jawab:
Waktu turun fluida yang ingin ditentukan, waktu turun fluida yang dijadikan patokan kalibrasi,
dan data nilai viskositas patokan kalibrasi sesuai dengan suhu pengukuran.
85. Bagaimana prinsip viskometer ostwald?
Jawab:
Prinsip pengukuran viskositas adalah waktu turun fluida karena adanya gaya gravitasi dari suatu
titik batas ke titik batas lainnya pada temperature tertentu dan kemudian mengkalibrasikannya
sesuai dengan data yang telah ada.
86. Kalibrasi dilakukan untuk apa?
Jawab:
Kalibrasi dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan
konsisten dengan instrument lainnya.

53 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

87. Menghitung beda tekan venturimeter, diketahui debit, D1, D2, dan densitas.
Jawab:
𝐶𝑣 (𝑝2 −𝑝1 )
Tentukan nilai v2, v2 = debit/A2, kemudian dengan persamaan 𝑣 = 4 √2 𝜌
tentukan
√1−(𝐷2 )
𝐷1

nilai beda tekan dengan mengasumsikan nilai Cv = 1.


88. Apa definisi Bilangan Reynold?
Jawab:
Bilangan Reynolds (Re) merupakan suatu bilangan tak berdimensi yang digunakan untuk
menentukan rezim aliran suatu fluida. Re merupakan perbandingan antara sifat inersia
fluida dengan sifat viskositasnya.

54 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

MODUL TEMPERATURE
1. T pada termokopel
2. Fungsi konstanta waktu: Resolusi waktu tanggap
3. Definisi konstanta waktu
4. Perhitungan neraca energi, ditanya T akhir
5. Keunggulan termokopel dibanding termometer air raksa
6. Prinsip pengukuran kapasitas panas kalorimeter
7. Prosedur kalibrasi termometer
8. Tahap ke-3 pengukuran konstanta
9. Untuk ngukur 0-100˚C, yang diukur adalah air es, air mendidih, dan air panas pada
beberapa suhu
10. Grafik kalibrasi termokopel (V terhadap T)
11. Konstanta waktu: 63,2
12. Kalorimeter adiabatik : Qsistem = 0
13. Prinsip termokopel
14. Apabila termokopel yang bisa mengukur maksimum 1200˚C, dikalibrasi untuk rentang 0-
100˚C, bagaimana digunakan untuk mengukur sistem dengan suhu 300˚C?
15. 1200˚C >> : kalibrasi

16. kenapa MgSO4 perlu dilakukan pengadukan?


17. Densitas air tertinggi pada suhu berapa? (dalam Fahrenheit)
18. Hitungan diketahui daya, waktu, beda temperatur
19. Hitungan meghitung Q
20. Rentang kerja kalibrasi suhu
21. Logam penyusun termokopel jenis K : Chromel dan alumel

22.Cara memasang Voltmeter


Jawaban: Voltmeter dipasang pada sirkuit secara PARAREL
23.Cara memasang Amperemeter
Jawaban: Amperemeter dipasang pada sirkuit secara SERI

55 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
24.Prinsip kerja termokopel
Jawaban: Termokopel secara umum terdiri dari 2 macam metal yang berbeda yang masing
masing ujung sambungannya merupakan sambungan panas dan sambungan
dingin. Perbedaan temperature yang dihasilkan antara 2 sambungan logam ini
akan menimbulkan perpindahan muatan sedemikian rupa sehingga timbul suatu
tegangan/ beda potensial di antara kedua sambungan konduktor yang dikenal
sebagai thermoelectric effect. Dengan menggunakan dua jenis logam berbeda,
maka terjadi thermoelectric effect yang terukur melalui beda potensial antara
kedua ujung logam pada sambungan dingin. Dengan mempertahankan suhu di
sambungan dingin sebagai suhu referensi (suhu diukur dengan sensor suhu lain),
maka hubungan antara tegangan termoelektrik dengan perbedaan temperature
dapat ditentukan dan suhu dari benda yang diperiksa dapat dihitung.
25.Keunggulan termokopel daripada thermometer
Jawaban: Dapat mengukur suhu dengan rentangan yang luas dibandingkan dengan
thermometer.
26.Bagaimana cara mengukur sistem 300C dengan termokopel bersushu maksimum 1200C
yang telah dikalibrasikan pada rentang 0C – 100C
Jawaban: Lakukan kalibrasi ulang dengan rentang kalibrasi yang mencakup temperatur
sistem tersebut
27.Cara mengkalibrasi termokopel pada rentang 0C – 100C
Jawaban: Siapkan air dengan suhu batas-batas kalibrasi (0 dan 100), kemudian lakukan
pengukuran tegangan. Lakukan kembali hal serupa untuk 4 titik suhu diantara
20C dan 70C
28.Kegunaan constant waktu
Jawaban: Konstanta waktu berguna untuk menghindari terjadinya temperature error di
dalam pengukuran termokopel yang disebabkan oleh first order delay
termokopel antara temperatur terukur dengan temperatur nyata.
29.Apa itu konstanta waktu
Jawaban: Konstanta waktu merupakan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh
pengukuran nyata/ berarti dari termokopel (first order delay). Pada umumnnya
waktu ini identik dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 63.2% dari
tegangan akhir
30.Hasil kalibrasi termokopel
Jawaban: Termokopel terkalibrasi akan menunjukkan hubungan antara tegangan dengan
temperatur.

56 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
31.Perhitungan neraca energi ditanyakan T akhir
Jawaban: Prinsip Asas Black
32.Nilai kalor dari kalorimeter isothermal/adiabatic
Jawaban: Adiabatic, maka deltaQsistem = 0
33.Densitas air pada suhu tertentu
Jawaban:
0C – 4C → MENINGKAT
4C → 1000 kg/m3 = 1 gr/cm3
4C – 100C → MENURUN
34.Hitungan calorimeter
Jawaban:
Qkal=Ckal.(T1-T2)
Qin = Qout
Qairpanas=Qairdingin+Qkal
35.Asas Black (perhitungan Q)
Jawaban:
Qin = Qout
m1.cp1.(Ts-T1)=m2.cp2.(T2-Ts)
36.Kapasitas panas air
Jawaban:
0C → 4.220 kJ/kg.K
0C – 50C → MENURUN
50C – 100C → MENINGKAT
100C → 4.219 kJ/kg.K
37.Densitas air tertinggi pada suhu berapa?
Jawaban: Densitas air tertinggi yakni bernilai 1 gr/cm3 pada saat suhu 4C
38.Hitungan yang melibatkan daya, waktu, dan deltaT
Jawaban:
P = V.i
W = V.i.t = P.t = m.cp.deltaT
39.Tipe2 termokopel
Jawaban:
a. Nickel alloy: E, J, K, M, N, T
b. Platinum/Rhodium alloy: B, R, S
c. Tungsten/Rhenium alloy: C, D, G

57 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020
40.Rentang kerja kalibrasi suhunya
Jawaban: Pengukuran temperature dapat dilakukan apabila temperature zat terukur berada
pada rentang temperature (rentang kerja) termokopel.
41.Termokopel K
Jawaban: Bimetal konduktor termokopel K terdiri dari Chromel dan Alumel
42.Cara membuat campuran air 40C
Jawaban: Perhitungan dengan asas black
43.EFEK SEEBECK
Jawaban:
a. Efek seebeck (efek termoelektrik) merupakan fenomena dimana perbedaan
temperatur menjadi penyebab timbulnya emf (electromotive force) pada material
konduktor dimana terjadi perpindahan muatan yang menyebabkan beda potensial
(tegangan).
b. Setiap material memiliki derajat perpindahan muatan yang berbeda-beda, sehingga
untuk gradient temperature yang sama, beda potensial yang dihasilkan akan berbeda.
c. Efek termoelektrik masing-masing material konduktor dapat terkuantifikasi melalui
koefisien Seebeck (S) yang memiliki satuan tegangan tiap satuan temperatur (mV/K),
dan merupakan suatu bentuk gradien dari korelasi antara beda potensial dengan
temperatur.
44.T dari campuran air 900L 47C dengan 200L 76C
Jawaban:
900.(x-47,0) = 200.(76,0-x)
x = 52,3C
45.Kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air sampai 60C
Jawaban: Q = m.cp.deltaT
46. Bagaimana langkah-langkah gravimetri?
Jawab:
1. Timbang masa cawan penguap kosong yang sudah dibersihkan dan dikeringkan, lakukan 2 hingga
3 kali penimbangan untuk mendapatkan data yang lebih akurat. 2. Timbang masa cawan yang
sudah diisi dengan sampel, lakukan 2 hingga 3 kali penimbangan untuk mendapatkan data yang
lebih akurat. 3. Masukkan cawan yang berisi sampel ke dalam oven dengan menggunakan tang krus
(tidak boleh tersentuh oleh tangan) pada temperatur ±100° C – 105° selama 10 menit. 4. Keluarkan
cawan dengan menggunakan tang krus (tidak boleh tersentuh oleh tangan) dan masukan kedalam
desikator selama 5 menit. 5. Pindahkan cawan ke neraca dengan menggunakan tang krus (tidak
boleh tersentuh oleh tangan) dan timbang kembali massa cawan dan catat masa cawan, lakukan 2
hingga 3 kali penimbangan untuk mendapatkan data yang lebih akurat. 6. Lakukan pengulangan
pemanasan (langkah 3 s/d 5) hingga 4 kali dimasukkan ke dalam oven.

58 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

47. Bagaimana prinsip kerja termokopel?


Jawab:
Termokopel secara umum terdiri dari 2 macam metal yang berbeda yang masing masing ujung
sambungannya merupakan sambungan panas dan sambungan dingin. Perbedaan temperature
yang dihasilkan antara 2 sambungan logam ini akan menimbulkan perpindahan muatan sedemikian
rupa sehingga timbul suatu tegangan/ beda potensial di antara kedua sambungan konduktor yang
dikenal sebagai thermoelectric effect. Dengan menggunakan dua jenis logam berbeda, maka terjadi
thermoelectric effect yang terukur melalui beda potensial antara kedua ujung logam pada
sambungan dingin. Dengan mempertahankan suhu di sambungan dingin sebagai suhu referensi
(suhu diukur dengan sensor suhu lain), maka hubungan antara tegangan termoelektrik dengan
perbedaan temperature dapat ditentukan dan suhu dari benda yang diperiksa dapat dihitung.
48. Bagaimana pemasangan voltmeter amperemeter bagaimana?
Jawab:
Voltmeter dipasang pada sirkuit secara parallel dan amperemeter dipasang secara seri.
49. Menghitung waktu pemanasan?
Jawab:
Gunakan hokum konservasi energy V × I × t = (m × cp × dT)⁡ + (⁡ckal × ⁡dT)
50. Menghitung kadar air pake gravimetri
Jawab:
1. Lihatlah data yang diberikan apakah data merupakan sampel dan wadah atau hanya sampel saja,
jika dengan wadah maka kurangi dengan massa wadah.
2. Perhatikan suhu penguapan air berkisar 110-150oC bila data yang diberikan melebihi rentang ada
kemungkinan zat lain yang menguap.
3. Pada suhu dalam rentang tersebut perhatikan yang konstan, itu merupakan sampel dengan
seluruh air telah menguap, hitung selisih massa sampel awal(tanpa wadah) dengan massa
akhir(tanpa wadah) sampel air sudah seluruhnya menguap.
4. Kadar air dihitung dengan selisih massa sampel dibagi dengan massa sampel (tanpa wadah).

51. Mengapa gravimetri di percobaan ini disebutnya gravimetri tidak langsung?


Jawab:
Karena percobaan yang dilakukan tidak mengukur air secara langsung melainkan padatan.
52. Bagaimana prinsip dasar seebeck?
Jawab:
Beda tegangan yang ditimbulkan karena adanya pengaruh perubahan temperature.
53. Bagaimanakah bentuk kurva kalibrasi pada termokopel yang baik?
Jawab:
Kurva kalibrasi termokopel yang baik berbentuk linear dengan tingkat kebenaran yang tinggi (r
squared diantara 0.95-0.999)
54. Apa itu konstanta waktu?
Jawab:
Konstanta waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk suatu termokopel untuk menghindari
adanya temperature error dalam pengukuran. (First order delay termokopel)
55. Metode gravimetri penguapan cocok untuk apa?
Jawab:
Mengukur suatu kompenen zat yang mudah untuk diuapkan, tidak cocok untuk titik penguapan
yang tinggi seperti lemak.

59 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

56. Termkopel tipe K terbuat dari bahan apa?


Jawab:
Bimetal konduktor Nickel Alloy yaotu Chromel dan Alumel.
57. Menghitung temperatur dari kurva hasil kalibrasi termokopel?
Jawab:
Tinggal masukin angka ke persamaan yang diberikan.
58. Menghitung kadar air pada percobaan disebut gravimetri apa?
Jawab:
Gravimetri tak langsung (Volatilization Gravimetri).
59. Bagaimana skema percobaan kalorimetri?
Jawab:

Sumber : Modul percobaan 41. Pengukuran Temperatut

60. Dikasih rangkaian, tentukan mana yang merupakan voltmeter, amperemeter dan termometer?
Jawab:
Yang seri dengan rangkaian amperemeter, yang parallel dengan rangkain voltmeter dan yang
berada diluar thermometer. (kurang lebih seperti gambar di atas).
61. Soal cerita kelapa sawit. Tabel menunjukan 10 buah data: berat sebelum dipanaskan dan berat
setelah dipanaskan. Hitung kadar air?
Jawab: Lakukan seperti soal no.5 (Sangat perlu perhatikan suhu karena akan banyak suhu pada
data, JANGAN HANYA MELIHAT AWAL DAN AKHIR!!)

62. Sebelum mengkalibrasi termokopel, termometer perlu dikalibrasi ulang dengan mencelupkan ke
air es dan air mendidih. (True/False)
Jawab:
Benar
63. Bagaimana prinsip percobaan kalorimeter?
Jawab:
Hukum kekekalan energy. Panas yang dihasilkan dari daya di supply secara langsung menjadi panas
penyerapan air dan calorimeter. V × I × t = (m × cp × dT)⁡ + (⁡ckal × ⁡dT)
64. Mengapa perlu diletakkan di desikator setelah dioven?
Jawab:
Sampel yang telah dipanaskan akan sangat higroskopik, sehingga besar kemungkinan akan
menyerap moisture dari udara sekitar.
65. Soal cerita. Dikasih persamaan T(oC) = 1,93V (mV) + 24. Hitung T jika diberi nilai V.
Jawab:
Masukan nilai V dalam persamaan, perhatikan satuan yang diberikan!!.
66. Apa yang harus dilakukan jika silika gel berubah menjadi pink?
Jawab:
Hubungi asisten untuk penggantian karena silica gel telah terkontaminasi.
60 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

67. Apa jenis termometer yang cocok untuk mengukur air dingin dan air panas?
Jawab:
Termometer Raksa.
68. Apa yang harus dilakukan jika ingin mengukur pada skala 300 tetapi termokopel hanya dikalirasi
pada rentang 0-100?
Jawab:
Lakukan kalibrasi ulang.
69. Apa fungsi desikator? Bagaimana cara mengetahui jika kondisinya sudah tidak optimum?
Jawab:
Untuk menghindari adanya kontak langsung antara sampel dan udara dalam masa pendinginan.
Kondisi desikator tidak optimum bila silica gel di dalam desikator berubah warna menjadi pink.
70. Pada pembacaan voltmeter terbaca 5 V, tetapi pada amperemeter terbaca 0 A, apa yang terjadi?
Jawab:
Lihat kabel rangkaian mungkin ada yang belum terpasang atau digunakan.
71. Untuk kalirasi termokopel di air mendidih dan air dingin digunakan termometer alkohol
(True/False)
Jawab:
False (yang bener thermometer raksa). Karena alcohol mudah menguap 78oC sehingga kurang baik
digunakan untuk mengukur air mendidih.
72. Apa jenis termokopel yang baik digunakan untuk pengukuran unggun padat pada T = 950oC?
Jawab:
K,N,R,S,B lihat option.
73. Bagaimana syarat pemilihan termokopel?
Jawab:
Bisa dilihat dari bahan yang diguanakan dan rentang suhu yang ingin diukur, walaupun dapat
dilakukan kalibrasi tapi tiap termokopel memiliki rentang suhu pengukurannya sendiri.
74. Mengapa desikator perlu ditutup?
Jawab:
Supaya tidak terjadi kontak langsung antara sampel dan udara sekitar. INGAT SAMPEL SANGAT
HIGROSKOPIK.

75. Apa yang tidak boleh dilakukan ketika percobaan gravimetri?


Jawab:
Menaruh cawan atau sampel dimeja, memegang dengan tangan secara langsung (tidak
menggunakan tang krus), tidak memasukan sampel ke dalam desikator, dll.
76. Apa tujuan dari konstanta waktu?
Jawab:
Konstanta waktu yang diperoleh menjadi acuan waktu yang digunakan termokopel untuk
merespon suhu yang ingin diukur.
77. Apa saja yang termasuk kriteria termokopel?
Jawab:
Rentang suhu yang digunakan, bahan termokopel.
78. Perhitungan, untuk panas dengan 10 V. Air menyerap kalor 80% selama t, jika 70% berapa t?
Jawab:
Gunakan persamaan 𝑉 × 𝐼 × 𝑡 × 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑉 × 𝐼 × 𝑡 × 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

61 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

62 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

63 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

64 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

65 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Dibuat oleh: Ifan Murdiyadi (13012036)

66 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

67 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

68 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

69 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

70 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Dibuat oleh: Ifan Murdiyadi (13012036)

71 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

72 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

73 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

74 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

75 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

76 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Dibuat oleh: Ifan Murdiyadi (13012036)

77 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

78 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

79 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

80 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

81 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

82 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Dibuat oleh: Ifan Murdiyadi (13012036)

83 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

84 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

85 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

86 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2 0
TK2102 – Metode Pengukuran dan Analisis 2020

Dibuat oleh: Ifan Murdiyadi (13012036)

87 | T i m D i v i s i A k a d e m i k H I M A T E K I T B 2 0 1 9 - 2 0 2

Anda mungkin juga menyukai