A02 PIdiSD Fakhrifauzy
A02 PIdiSD Fakhrifauzy
Dr. Totok Bintoro, seorang ahli pendidikan khusus dari Universitas Negeri Jakarta,
membahas pentingnya pendidikan khusus di Indonesia. Sejak kemerdekaan negara ini,
pemerintah terus-menerus merumuskan kebijakan untuk memberikan layanan optimal
bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Terminologi yang terkait dengan bidang ini
telah berkembang seiring waktu, dari "anak cacat" menjadi "anak berkebutuhan khusus,"
mencerminkan pergeseran sosial menuju inklusivitas dan pengakuan terhadap beragam
kemampuan individu-individu ini.
Filosofi pendidikan inklusif sejalan dengan ideologi nasional Indonesia, Pancasila, yang
menekankan persatuan dalam keragaman. Namun, implementasi pendidikan khusus
menghadapi tantangan, awalnya bersifat segregatif dan sekarang beralih ke arah
inklusivitas. Perubahan ini mencerminkan perubahan dalam sistem pendidikan
mainstream, terutama terlihat dalam evolusi kurikulum.
Meskipun terdapat kemajuan, masih ada isu yang persisten, terutama terkait hambatan
komunikasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Penguasaan bahasa merupakan hal
yang penting untuk pembelajaran yang efektif, dan keterampilan bahasa yang kurang
membatasi akses terhadap konten pendidikan. Begitu juga, pendidik harus memiliki
kompetensi untuk memfasilitasi pembelajaran bagi siswa dengan kebutuhan yang
beragam.
Membangun sistem pendidikan inklusif membutuhkan tiga elemen dasar yang dipinjam
dari strategi korporat General Electric: kebijakan, aspek teknis, dan sikap budaya.
Kebijakan pemerintah membentuk dasar untuk inklusivitas, menguraikan regulasi dan
pedoman untuk implementasi. Namun, pembentukan kebijakan saja tidaklah cukup;
harus disertai dengan keahlian teknis dan lingkungan budaya yang mendukung di semua
tingkatan sistem pendidikan.