Uts Sosiologi Pendidikan Fatia Mumtaz_224110405018_4pgmia
Uts Sosiologi Pendidikan Fatia Mumtaz_224110405018_4pgmia
NIM: 224110405018
Kelas: 4 PGMI A
Jawaban!
Kualitas Pendidikan:
Perhatian Pemerintah:
4. Jepang
Jepang memiliki pendekatan yang kuat dalam pengembangan karakter
siswa, termasuk pembelajaran moral dan etika, serta penanaman nilai-nilai
seperti kerja sama, kesabaran, dan menghargai orang lain. Selain itu,
Jepang memiliki budaya belajar yang sangat kuat, di mana siswa
ditanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab.
Hal ini tercermin dalam kedisiplinan siswa dan motivasi mereka untuk
meraih prestasi.
Di Jepang, siswa didorong untuk fokus pada pembelajaran akademis dan
mencapai nilai yang tinggi. Hal ini dapat diterapkan di Indonesia dengan
meningkatkan kualitas kurikulum dan penilaian, serta memberikan lebih
banyak dukungan kepada siswa yang kesulitan belajar. Dari pada itu,
Orang tua di Jepang sangat terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka.
Hal ini dapat diterapkan di Indonesia dengan meningkatkan komunikasi
antara sekolah dan orang tua, dan mendorong orang tua untuk lebih terlibat
dalam proses belajar mengajar.
Finlandia
Sistem pendidikan di Finlandia terkenal dengan fokusnya pada kesetaraan,
kesejahteraan, dan kemandirian belajar. Finlandia dikenal dengan
pendekatan pendidikan yang lebih berbasis pada kreativitas dan penemuan
diri siswa. Mereka menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir
kritis, inovasi, dan kemandirian. Selain itu juga, Di Finlandia, siswa
didorong untuk belajar secara mandiri dan mengambil tanggung jawab
atas pendidikan mereka sendiri. Hal ini dapat diterapkan di Indonesia
dengan memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk belajar
secara mandiri dan kolaboratif, serta mendorong mereka untuk menjadi
pembelajar yang aktif. Semua siswa di Finlandia memiliki akses ke
pendidikan berkualitas tinggi, terlepas dari latar belakang mereka. Hal ini
dapat diterapkan di Indonesia dengan meningkatkan akses ke pendidikan
berkualitas untuk semua anak, dan mengurangi kesenjangan pendidikan
antara siswa dari latar belakang yang berbeda.
5. Stratifikasi sosial adalah sebuah sistem pembedaan masyarakat secara
vertikal berdasarkan status sosial, ekonomi, dan budaya. Sistem ini
membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan yang berbeda, dengan
tingkatan yang lebih tinggi memiliki hak istimewa dan akses yang lebih
besar dibandingkan dengan tingkatan yang lebih rendah.
Unsur-unsur stratifikasi sosial meliputi:
Kelas sosial: Kelompok-kelompok sosial yang homogen dalam hal
status sosial, ekonomi, dan budaya.
Status sosial: Posisi individu dalam masyarakat yang ditentukan
oleh faktor-faktor seperti pekerjaan, kekayaan, pendidikan, dan
prestise.
Mobilitas sosial: Pergerakan individu atau kelompok dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya.