PENATAAN RUANG TERBUKA PADA KAWASAN TELUK KELAYAN

DI BANJARMASIN

Fitria Eka Ramadhini

Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK
Penurunan kualitas sungai dan lingkungannya dipicu oleh gaya hidup masyarakat Banjarmasin
yang menggunakan tepian sungai sebagai wadah aktivitas sehari-hari. Gaya hidup ini sudah
berlangsung sejak awal perkembangan kota. Seiring berkembangnya waktu, permukiman pada
tepian sungai bertumbuh secara tidak tertata dan menjadi kumuh pada beberapa titik. Teluk
Kelayan termasuk dalam kategori permukiman kumuh yang berada pada tepian sungai
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banjarmasin tahun 2015 dan menjadi kawasan prioritas
yang harus ditangani. Teluk Kelayan berada pada muara Sungai Kelayan yang mengalir ke
Sungai Martapura. Area tepi sungai pada Kawasan Teluk Kelayan yang sudah dibebaskan
merupakan lokasi strategis untuk menjadi lokasi penanganan kumuh. Masalah kumuh dan
penurunan kualitas sungai yang terjadi pada kawasan tersebut dapat diselesaikan salah satunya
dengan pendekatan Upgrading and Greening kawasan melalui revitalisasi kawasan. Prinsip
arsitektur ekologis merupakan salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan lingkungan dan
memperbaiki lingkungan dalam pembangunan melalui penghijauan kawasan, pemanfaatan
potensi lingkungan alam setempat, mengurangi ketergantungan terhadap sistem pusat energi air
dan listrik, pencegahan erosi pada bantaran, penggunaan material alami, lokal, bekas, dan
material untuk jangka panjang pada bangunan. Penerapan arsitektur ekologis difokuskan pada
arsitektur tepi sungai yaitu titian sebagai jalur sirkulasi dan bangunan yang beradaptasi terhadap
lingkungan seperti rumah tepi sungai, lanting, dan batang (dermaga lokal). Perancangan ruang
terbuka pada kawasan Teluk Kelayan ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kawasan
sehingga berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan sungai dan permukiman,
peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat, serta menjadi contoh dan acuan masyarakat
sekitar terhadap permukiman mereka.
Kata kunci: ruang terbuka, arsitektur ekologis, Teluk Kelayan, sungai, Banjarmasin

iii
 OPEN SPACE PLANNING AT TELUK KELAYAN
IN BANJARMASIN

Fitria Eka Ramadhini

S1 Program of Architecture, Faculty of Engineering, Lambung Mangkrat University

ABSTRACT
Quality decline of river and it’s environtment is triggered by the lifestyle of Banjarmasin people
which uses the banks of the river as a space of daily activities. This lifestyle already takes place
early in the development of the city. As the time passes, settlement on the river banks grow
unorganized and become slum at some location. According to the Decree of the Mayor of
Banjarmasin in 2015, Teluk Kelayan is included in the category of slums located on the
riverbank and become a priority area which should be addressed. Teluk Kelayan located in the
estuary of Kelayan River that flows to Martapura River. The riverfront area of Teluk Kelayan
is a strategic location to be a slum handling location. Slum problems and degradation of river
quality that occurred in the area can be solved by many ways, one of them is Upgrading and
Greening through revitalization of the area. Ecological architecture principal is one way to
minimize the environtmental damage and enhance the environtment through the greening of
the area, utilizing potential of the natural environment, reducing on the water energy center
system and electricity dependancy, prevention of erosion on the banks, and the use of natural,
local, and used material on building. Eco-architecture is focused on the riverfront area; titian
as circulation path and the building that adapt to environtment like riverside houses, lanting,
and batang (local docks). Design of Teluk Kelayan is expected to increase the potential of the
region by improving the quality of river and settlement environment, economin, and social
improvement of the community, to be an example and a community reference in their
settlements.
Keywords: open space, ecological architecture, Teluk Kelayan, river, Banjarmasin

iv