2023
(JCMP) ISSN xxxx-xxxx
Hal. Xx-xx
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcmp/
index
PENDAHULUAN (11pt)
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 1
butir 1,pendidikan adalah ” usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untukmemilikikekuatan spiritual keagamaan,pengendaliandiri,kepribadian,kecerdasan,akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara”.
Gerakan yang di terbitkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2014 dengan di
terbitkan peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter.
Dalam Perpres ini di atur bahwa penguatan pendidikan karakter (PPK) di lakukan melalui
jalur pendidikan formal,non-formal dan in-formal.
Pendidikan karakter merupakan keniscayaan dalam upaya menghadapi berbagai
tantangan pergeseran karakter yang dihadapi saat ini.Pendidikan karakter bertujuan
mengembangkan kemampuan seseorang untuk memberikan keputusan baik buruk,
memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati,Karena pendidikan karakter merupakan suatu habit, maka
pembentukan karakter seseorang itu memerlukan atau komunitas masyarakat yang bisa
membentuk karakter. Dalam konteks ini, peran sekolah sebagai komunitas masyarakat
dalam karakter sangat penting. Sekolah mengembangkan proses pendidikan karakter
melalui proses pembelajaran,habituasi kegiatan ekstra-kurikuler, dan bekerja sama dengan
keluarga dan masyarakat dalam pengembangan.
Menurut Su,ud (2011:47) pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu siswa memahami nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri sesama
manusia,lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,sikap dan perasaan
berdasarkan norma agama,budaya dan adat istiadat.Menurut Mahbubi (2012:100) Adapun
pendidikan karakter yaitu:jujur,toleransi,semangat kebersamaan,peduli lingkungan,peduli
sosial,disiplin.Nilai karakter religus yaitu peserta didik dalam bertindak,berpikir,dan
perkataanya diberharap berdasarkan pada ajaran agama.Nilai karakter nasionalisme yaitu
cara berpikir peserta didik menunjukan kebersamaan persatuan dan kesatuan menempatka
kepentingan bangasa dan negara di atas kepentingan diri sendiri maupun kelompok.Nilai
karakter mandiri yaitu sikap dan perilaku peserta didik tidak tidak mudah bergantung pada
orang lain.Nilai karakter gotong royong yaitu sikap dan tindakan peserta didik untuk selalu
mencegah dan melindungi lingkungan dan yang terakhir yaitu nilai integritas.Nilai karakter
Jurnal Citra Magang dan Pembelajaran (JCMP) || 2
Jurnal Citra Magang dan Persekolahan Volume 1 Nomor 1 Tahun
2023
(JCMP) ISSN xxxx-xxxx
Hal. Xx-xx
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcmp/
index
integritas yaitu peserta didik menjadi seseorang yang dapat dipercaya baik dalam
perkataan,tindakan dan pekerjaan.
sapa.Dalam kegiatan ini termasuk dalam pendidikan karakter budaya sekolah.Kegiatan lain
yang di lakukan di sekolah yaitu membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan.Dalam implementasi peran budaya sekolah merupakan kegiatan rutin yang menjadi
pembiasaan di sekolah.Guru di beri jadwal piket untuk menyambut para siswa setiap pagi
dengan senyum yang hangat menyambut siswa agar tercipta hubungan yang
harmonis,sehingga dapat membiasakan siswa bersikap sopan dan santun terhadap guru.
PEMBAHASAN
Budaya sekolah pada dasarnya merupakan sekumpulan nilai yang melandasi
perilaku,tradisi,kebiasaan keseharian dan simbol yang praktikan oleh kepala
sekolah,guru,siswa (Agustina, 2018,Rahmayani & Rahmadan, 2021). Kegiatan siswa ketika
datang sekolah di sambut dengan senyum,salam dan sapa.Kegiatan ini rutin di laksanakan
setiap pagi dengan menggunakan 5 budaya sekolah yang menuju karakter siswa.Budaya
sekolah di kembangkan seperti berdoa,kegiatan pembiasaan awal dan akhir
KBM,pembiasaan perilaku baik yang bersifat spontan,menerapkan tata tertib sekolah
(Kukuh et al, 2021;Nantara, 2022). Terdapat berbagai macam tantangan yang di hadapi
dalam pengembangan peran budaya sekolah seperti,tidak semua siswa mau menurut dan
mendengarkan apa yang disampaikan gurunya.Permasalahan yang ditemukan yakni masihi
ada siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya,ketika guru meyampaikan,jika
ada sampah diambil,tetapi masih saja dilewati sampah tersebut.Ada berbagai masalah yang
di hadapi seperti fasiltas pembelajaran yang kurang memadai,seperti kurangnya ruangan
kelas,kurangnya sumber daya alam,seperti air dan kurangnya kemampuan guru dalam
mengelola kelas,seperti kurangnya hiasan-hiasan dinding.Pendidikan karakter merupakan
bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik
diperuntukan bagi generasi selanjutnya(Amir,2021;Sihombing &
Lukitoyo,2021;Sumarti,2018).Peran budaya sekolah sangat mempengaruhi,adanya interaksi
antara kepala sekolah dan warga sekolah,sehingga saling bekerja sama untuk membentuk
karakter siswa (Johnnes et al,2020).Ada beberapa siswa yang sudah terbiasa dengan
karakter yang baik sehingga dengan nasehat yang telah sampaikan oleh guru siswa dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari hari.
Peran budaya sekolah dimulai dari,kepala sekolah mengadakan rapat kepada guru
agar dapat menjalin komunikasi yang baik.Melalui rapat disampaikan bahwa,bagaiman
mengkondisikan siswa yang baik,tidak hanya memperhatikan pengetahuan
kognitifnya,namum karakternya juga harus diperhatikan.(Suripahet al.,2021 Yuliariningsih et
al.,2019).Faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan nilai -nilai budaya sekolah
dalam pembentukan karakter siswa dengan pembiasaan.setiap pagi siswa dibariskan di
halaman sekolah sesuai dengan tata tertib sekolah harus datang ke sekolah tepat
waktu .Tata tertib di sekolah selalu disampaikan baik di dalam kelas maupun di lingkungan
sekolah.Karakter yang dibentuk disekolah seperti disiplin,tanggung jawab,mandiri(Alfansyur
et al.,2021;Auliyairraahmah et al.,2021.,Shinta & Ain,2021) setiap jam pembelajaran
berlangsung selalu disampaikan dan disisipkan pendidikan karakter,seperi awal
KBM,bernyanyi,disiplin,bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.Dengan harapan agar
siswa menjadi pribadi yang bermanfaat berguna dan bermutu.
Pelaksanaan budaya sekolah untuk meningkatkan karakter siswa tidak hanya
membutuhkan dukungan dari pihak sekolah melainkan juga membutuhkan dukungan dari
orang tua siswa.Hal ini disebabkan karena pendidikan karakter bukan semata mata hanya
tugas guru,melainkan juga merupakan tugas dari orang tua.
Berdasarkan uraian diatas maka disimpulkan bahwa kultur sekolah yang berkarakter
sangatlah penting bagi pendidikan anak usia dini,sebab masa kanak-kanak adalah masa
pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengelaman anak
selanjutnya.
Kesimpulan
Mewujudkan sekolah yang berkarakter adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai
budaya dalam diri anak usia dini,melalui berbagai kegiatan baik dalam proses pembelajaran
intrakurikuler,ekstrakurikuler maupun penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga
budaya karakter menjadi landasan dalam bersikap dan bertingkah laku.
Sistem dan tata nilai dalam sebuah sekolah adalah dua elemen yang sangat penting
dalam mewujudkan kultur sekolah yang berkarakter .Sistem yang baik akan memastikan
bahwa semua proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan efisien,ini mencakup
sistem penilaian,sistem pengjaran dan sistem manajemen sekolah.Sementara itu,tata nilai
yang akan diterapkan akan membentuk karakter siswa dan membantu anak dalam
mengembangkan potensinya.Dengan menerapkan sistem dan tata nilai yang baik,sekolah
dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan
karakter siswa.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,P.(2018) Karakteristik Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah di Taman Kanak-
kanak.Jurnal Pendidikan Karakter,vol,10 number
1,2022.pp.105-112.https://doi.org/10.21831.