Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1 IPS

Renanda Vellani

858573486

1. Konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara historis epistemologis terasa sangat sukar karena dua
alasan yaitu di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang IPS sekuat pengaruh NCSS atau SSEC
dan yang kedua pembelajaran IPS sangat tergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar.
Lembaga serupa yang dimiliki Indonesia, yakni HISPIPSI (Himpunan Sarjana pendidikan IPS Indonesia)
usianya masih sangat muda dan produktivitas akademisnya masih belum optimal, karena masih terbatas
pada pertemuan tahunan dan komunikasi antar anggota masih insidental. Kedua, perkembangan
kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini sangat
tergantung pada pemikiran individual dan atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk
mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui Pusat pengembangan Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Balitbang Dikbud (Puskur).

Sumber : https://www.kompas.com

2. IPS dapat dimaknai sebagai seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam
kerangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila. Pengertian umum ini
mengimplikasikan adanya penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari berbagai disiplin
akademis ilmu-ilmu sosial. Kaidah-kaidah akademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa ditinggalkan
dalam upaya pengorganisasian dan penyajian upaya tersebut. Dengan cara demikian, pendidikan IPS
diharapkan tidak kehilangan berbagai fungsi yang diembannya, apalagi jika dikaitkan secara langsung
dengan pencapaian tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

3. Achmad Sanusi yang pada tahun 1972 menerbitkan sebuah manuskrip berjudul “Studi Sosial:
Pengantar Menuju Sekolah Komprehensif”.

Sedangkan dalam Kurikulum Sekolah Menengah 4 tahun, digunakan tiga istilah yakni (1) Studi Sosial
sebagai mata pelajaran inti untuk semua siswa dan sebagai bendera untuk kelompok mata pelajaran
social yang terdiri atas geografi, sejarah, dan ekonomi sebagai amat pelajaran major pada jurusan IPS; (2)
Pendidikan Kewargaan Negara sebagai mata pelajaran inti bagi semua jurusan; dan (3) Civics dan Hukum
sebagai mata pelajaran major pada jurusan IPS. Kurikulum PPSP tersebut dapat dianggap sebagai pilar
kedua dalam perkembangan pemikiran tentang pendidikan IPS, yakni masuknya kesepakatan akademis
tentang IPS ke dalam kurikulum sekolah. Pada tahap ini, konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam tiga
bentuk yakni, (1) pendidikan IPS terintegrasi dengan nama Pendidikan Kewargaan Negara/Studi Sosial;
(2) pendidikan IPS terpisah, dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai patung untuk mata pelajaran
geografi, sejarah dan ekonomi; dan (3) pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu bentuk pendidikan
IPS khusus.

4. Ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara
perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yangmempelajari
tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggotakelompok. Ada bermacam-macam
aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, sepertiaspek ekomoni, sikap, mental, budaya, dan
hubungan sosial. Studi kasus tentangaspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu
sosial (Social Studies) . Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek laku manusia
sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi, Antopologi
mempelajariaspek budaya, Sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi mempelajariaspek
kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan yang lain. Sedangkan aspek menjadiobjek materialnya adalah
sama, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat, masalah-masalah dalam masyarakat, serta bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.Dari batasan-batasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial adalahilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan masyarakat,
problem-problem dalammasyarakat serta bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada
umumnya. Senada dengan kesimpulan tersebut Mukmina (2008:7) mendefinisikan ilmu sosial sebagai
ilmu yang bidang kajiannya berupa tingkah laku manusia dalam konteks sosialnya.

5. • Rapat pertama

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928.
Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa,
hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

• Rapat kedua

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah
pendidikan. Di mana anak-anak harus mkendapat pengetahuan kebangsaan. Harus ada keseimbangan
antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak-anak diwajibkan dididik secara demokratis.

• Rapat ketiga

Rapat ketiga terjadi pada hari dan tanggal yang sama dengan rapat kedua, hanya saja pada sesi
berikutnya berpindah ke gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Dalam kongres terakhir ini sekaligus diumumkan rumusah hasil kongres. Oleh para
pemuda yang hadir, rumusan tersebut diucapkan sebagai sumpah setia, Sumpah Pemuda.
6. Karena konsep IPS untuk pertama kalinya masuk ke dalam dunia persekolahan pada tahun 1972-1973,
yakni dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP ) IKIP Bandung. Dalam kurikulum
tersebut digunakan istilah Pendidikan Kewarganegaraan Negara yang didalamnya tercakup Sejarah
Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, dan Civics yang diartikan sebagai Pengetahuan Kewarganegaraan
Negara. Itulah mengapa kurikulum PPSP dianggap sebagai pilar dalam perkembangan pemikiran
pendidikan IPS di Indonesia.

7. 1. Budaya

Belanda: Tidak mau budayanya diterapkan oleh pribumi.

Jepang: Memaksakan agar ikut budaya Jepang.

2. Bendera

Belanda: Tidak boleh berkibar.

Jepang: Boleh berkibar (hanya diawal).

3. Pekerjaan

Belanda: petani, pedagang dan pegawai pemerintah.

Jepang: Romusha dan petani.

4. Sosial

Belanda: Tingkatan sosial dari atas ke bawa; masyarakat Belanda, Bangsawan Indonesia, dan paling
bawah tukang kuli dan buruh.

5. Pendidikan

Belanda: Sekolah dibagi menjadi tiga jenis (rendah, menengah tinggi) dan lebih ditekankan kepada
kalangan priyayi.

Jepang: Sekolah rakyat 6 tahun, sekolah menengah 3 tahun, dan sekolah menengah atas 3 tahun (untuk
semua kalangan).

8. Masa demokrasi terpimpin yang berlangsung dari 1959 hingga 1965 menjadi salah satu masa
terkelam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebelumnya, di masa parlementer, Indonesia mengalami
stagnansi hukum dan dasar negara. Dewan Konstituante yang bertugas menyusun Konstitusi atau
Undang-Undang Dasar baru untuk menggantikan UUDS 1950, tak kunjung menyelesaikan tugasnya.
Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke dalam persoalan politik yang
pelik. Kondisi negara serta tidak pasti. Landasan konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum tetap
karena hanya bersifat sementara. Situasi seperti ini berpengaruh besar terhadap situasi keamanan
nasional. Karena membahayakan persatuan dan kesatuan nasional. Presiden Soekarno sebagai kepala
negara melihat situasi ini sangat membahayakan bila terus dibiarkan. Oleh karena itu untuk
mengeluarkan bangsa dari persoalan pelik tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 Juli
1959 yang selanjutnya disebut Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dalam dekrit tersebut, Presiden menyatakan
membubarkan Dewan Konstituante dan kembali pada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945. Dekrit presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer. Dekrit Presiden juga membawa
dampak sangat besar dalam kehidupan politik nasional. Era baru demokrasi dan pemerintahan
Indonesia dimulai yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh Presiden Soekarno disebut Demokrasi
Terpimpin. Maksud konsep terpimpin ini dalam Pandangan Soekarno adalah dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Demokrasi terpimpin
merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Yang
disebut demokrasi pada masa ini ialah perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan
dirinya sebagai satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia

9. Antropologi dan psikologis saling beririsan dalam hal mempelajari manusia. Psikologi lebih berfokus
pada manusia secara internal, sementara antropologi menekankan kepada aspek-aspek eksternal yang
mempengaruhi manusia. Ilmu yang dapat mempengaruhi psikologi sosial adalah sosiologi dan
antropologi (Bonner, 1953). Antropologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku sosial dalam
suprastruktur budaya yang khusus. Alih-alih fokus pada perilakunya, antropologi lebih fokus pada
budaya tersebut. Sementara itu, perilaku individu dalam budaya itu bisa dijelaskan dengan ilmu
psikologi yang memahami bahwa perilaku individu tidak lepas dengan budaya atau rangsangan sosial di
sekitarnya.

10. Peristiwa yang melatarbelakangi datangnya bangsa asing ke dunia timur adalah jatuhnya
Konstantinopel (pusat pemerintahan Romawi Timur) ke tangan Turki Ottoman pada 1453. Sebab, sejak
saat itu perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang Islam dan pedagang Eropa tidak bisa lagi
membeli rempah-rempah dari Asia. Peristiwa ini berujung pada kelangkaan rempah-rempah, yang
menjadi komoditas pedagangan yang sangat penting di Eropa. Oleh karena itu, bangsa Eropa mulai aktif
melakukan pelayaran dunia guna menemukan negeri penghasil rempah-rempah yang diketahui berada
di dunia Timur. Meski bangsa asing menempuh jalur berbeda, mereka akhirnya sampai di daerah
penghasil rempah-rempah, termasuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai