FAKULTAS HUKUM
PENULISAN HUKUM
Oleh:
NIM : 16/393606/HK/20794
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
Penulisan Hukum ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Penulisan Hukum,
Penyusun,
Menyetujui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji
Ketua Penguji
(…………….……………..)
NIP……….………………
(……..…………………..) (………………………..)
NIP……………………. NIP……………………
Mengetahui
Mengesahkan,
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Penulisan Hukum ini tidak pernah diajukan
sepanjang pengetahuan saya di dalamnya tidak terdapat karya atas pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
Yogyakarta, …………
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yesus Kristus atas
berkat dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
dan doa dari mereka, Penulis tidak akan bisa sampai pada tahap akhir
penyelesaian Penulisan Hukum ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis berikan
kepada:
2. Bapak Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LL.M., selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M. Hum., selaku Ketua Departemen
Hukum Perdata;
v
4. Ibu Sai’da Rusdiana, S.H., LL.M., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak Dr. Hendry Julian Noor, S.H., M.Kn., selaku Dosen Pembimbing
Akademik Penulis;
Penulis diberikan kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat
ini;
9. Hizkia Adi Purwanto yang telah menemani penulis selama 1,5 (satu
ini, serta senantiasa menemani baik dalam keadaan suka maupun duka dan
penulis;
vi
10. Nanda Theresa, sahabat penulis yang selalu ada dan selalu siap sedia
11. Alyaa Zain Fairusita yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah serta
langgeng dan dapat selalu membantu kita untuk menjadi pribadi yang
12. Difa Arrahman, Doni Laksita, dan Dayu Sarasija, sahabat penulis selama 5
(lima) semester ini. Semoga apa yang kita cita-citakan dapat segera
13. Cindy Amarilies, Rachel Chelsia, Gabriella Maharani, Fadilah Dwi Yulita,
dan Vincentius Dana sebagai sahabat SMA penulis yang hingga saat ini
14. Keluarga Ketjil; Gregorius Toro, Johan, Mas Faisal, Mas Viko, Mas
Ponda, Mas Seno, dan Mas Alfa sebagai keluarga penulis di tempat kerja
yang telah menuntun penulis menjadi lebih baik lagi dan lebih dewasa,
15. Semua pihak yang telah hadir di hidup Penulis dan senantiasa mendoakan
Penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga kalian selalu
vii
Penulis menyadari bahwa penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan.
Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna
Yogyakarta,…………………
viii
KAJIAN YURIDIS PERJANJIAN KERJASAMA PELAYANAN REHABILITASI
Oleh:
INTISARI
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji
terpenuhi atau tidaknya ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika
Nasional Nomor 17 Tahun 2016 terhadap Perjanjian Kerjasama Pelayanan
Rehabilitasi antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta dengan Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta, serta untuk mengetahui dan mengkaji upaya
penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta.
Penelitian ini bersifat yuridis empiris karena berdasarkan kenyataan dan
permasalahan di lapangan yang kemudian dihubungkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber-sumber hukum yang ada di
masyarakat. Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder
yang diperoleh dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Teknik
pengambilan data yang dipakai adalah penelusuran berbagai dokumen beserta
bahan-bahan pustaka untuk penelitian kepustakaan dan melakukan wawancara
secara langsung terhadap responden untuk penelitian lapangan. Data yang
diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dan
disajikan dengan metode deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan beberapa
kesimpulan. Klausula-klausula dalam perjanjian kerjasama pelayanan rehabilitasi
tersebut sah dan sudah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Kepala BNN Nomor
17 Tahun 2016 yang digunakan sebagai landasan dan acuan dalam pembuatan
perjanjian kerjasama pelayanan rehabilitasi ini. Upaya penyelesaian wanprestasi
yang ditempuh para pihak yaitu melalui penyelesaian diluar pengadilan dengan
mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat.
1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
ix
JURIDIC STUDY OF THE REHABILITATION COOPERATION AGREEMENT
By:
ABSTRACT
This legal writing aims to identify and review whether or not the
provisions in the Head Office Regulation of the National Narcotics Agency
Number 17 in 2016 are fulfilled regarding the Rehabilitation Services
Cooperation Agreement between the Yogyakarta National Narcotics Agency and
the Yogyakarta Health Departement, as well as to find out and examine the efforts
to resolve a breach carried out by the Yogyakarta Health Department.
This research is a juridical empirical research since it is based on the
reality and problem found in real practice. Such factual situation is then linked to
the prevailing laws and regulations as well as sources of law in the community.
Data used in this study consist of primary data and secondary data, which are
obtained through field and library research. The data are collected by exploring
various library materials and documents for library research and by conducting
direct interviews with respondents for field research. Data obtained from this
study is further analyzed by qualitative method and presented with a descriptive
way.
Based on the research results and analysis, conclusions are obtained.
The clauses in the rehabilitation service cooperation agreement are valid and
have fulfilled the provisions in the Head Office Regulation of the National
Narcotics Agency Number 17 in 2016 which is used as a basis and reference in
making this rehabilitation service cooperation agreement. Settlement efforts done
by the parties for the defauts are through out-of-court settlement with mechanism
of deliberation to reach consensus.
DAFTAR ISI
3
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
4
Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
x
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
INTISARI .............................................................................................................ix
ABSTRACT ............................................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian............................................................................................8
D. Keaslian Penelitian .........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian........................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................14
A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian........................................................14
1. Pengertian Perjanjian...............................................................................14
2. Syarat-syarat sahnya Perjanjian..............................................................17
3. Unsur-Unsur Perjanjian...........................................................................24
4. Asas-Asas Perjanjian...............................................................................25
5. Tahap-Tahap Penyusunan Perjanjian......................................................30
6. Berakhirnya Perjanjian............................................................................32
B. Tinjauan Umum Tentang Wanprestasi ...................................................33
1. Pengertian Wanprestasi...........................................................................33
2. Akibat Wanprestasi.................................................................................35
C. Tinjauan Umum Tentang Penyelesaian Sengketa...................................37
D. Tinjauan Umum Tentang Melakukan Jasa Tertentu..............................39
1. Pengertian Perjanjian Melakukan Jasa Tertentu.....................................39
2. Pengaturan Perjanjian Melakukan Jasa Tertentu.....................................40
E. Tinjauan Umum Tentang Pemberian Kuasa...........................................41
1. Pengertian Pemberian Kuasa...................................................................41
2. Pengaturan Pemberian Kuasa..................................................................42
xi
3. Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kuasa.....................................42
4. Jenis Pemberian Kuasa............................................................................43
F. Tinjauan Umum Tentang Rehabilitasi.....................................................44
1. Pengertian Rehabilitasi............................................................................44
2. Jenis Rehabilitasi Narkotika....................................................................45
3. Tujuan Rehabilitasi.................................................................................48
4. Ruang Lingkup Rehabilitasi....................................................................50
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................51
A. Sifat Penelitian..............................................................................................52
B. Jenis Penelitian..............................................................................................53
C. Teknik Pengumpulan Data dan Alat Penelitian............................................56
1. Teknik Pengumpulan Data......................................................................56
2. Alat Penelitian.........................................................................................56
D. Jalannya Penelitian........................................................................................57
E. Analisis Data.................................................................................................58
F. Hambatan Penelitian.....................................................................................59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................60
A. Analisis Perjanjian Kerjasama Pelayanan Rehabilitasi antara Badan
Narkotika Nasional Kota Yogyakarta dengan Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Dikaitkan dengan Peraturan Kepala Badan Narkotika
Nasional Nomor 17 Tahun 2016................................................................60
1. Hasil Penelitian.......................................................................................60
2. Pembahasan.............................................................................................70
B. Upaya Penyelesaian Wanprestasi yang Dilakukan oleh Pihak Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta......................................................................81
1. Hasil Penelitian.......................................................................................81
2. Pembahasan.............................................................................................88
BAB V PENUTUP................................................................................................95
A. Kesimpulan...................................................................................................95
B. Saran..............................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................97
LAMPIRAN........................................................................................................104
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
kabupaten/kota.7
1
2
tugas dan wewenang BNN.8 BNN dalam menjalankan tugasnya tersebut juga
salah satu tugas dan kegiatan BNN berupa upaya rehabilitasi bagi
penyalahguna narkotika.
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapat
biaya pribadi atau dengan program bantuan biaya dari BNN. Tidak jarang
karena takut pada akhirnya akan diproses secara hukum apabila mengikuti
Fungsi rehabilitasi ini tidak bisa dijalankan sendiri oleh BNN, maka
rehabilitasi medis maupun sosial sekaligus. Keadaan inilah yang menjadi dasar
Kesehatan Kota Yogyakarta. Kerjasama ini juga dilandasi dengan adanya Pasal
menjelaskan bahwa BNN dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain baik
ini yang menyatakan bahwa puskesmas adalah salah satu fasilitas kesehatan
12
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt.,
selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 11
September 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
4
(satu) orang klien selama 1 (satu) tahun sebesar Rp. 900.000,00 (sembilan
ratus ribu rupiah). Nominal ini tidak dapat terserap sempurna karena
terutama dalam hal keuangan. Hal tersebut diatur dalam Pasal 1 ayat (2)
pada umumnya.
kerjasama ini menjadi saling bertentangan dan sulit untuk dipenuhi. Disatu
dukungan fasilitasi pembiayaan dari pihak BNN Kota Yogyakarta sebesar Rp.
900.000,00 (sembilan ratus ribu rupiah) per-1 (satu) orang selama 1 (satu)
ini tidak dapat terpenuhi karena puskesmas tersebut tetap memungut tarif
22.000,00 (dua puluh dua ribu rupiah) yang akan masuk ke rekening umum
kewajiban yang harus dipenuhi. Salah satu kewajiban yang pada praktiknya
sulit untuk dipenuhi oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tercantum dalam
13
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt.,
selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 11
September 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
6
yang telah disiapkan oleh BNN Kota Yogyakarta dapat dikategorikan sebagai
Sebenarnya, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersedia untuk
Nomor 59 Tahun 2015 yang mengatur besaran tarif pelayanan medis dasar di
layanan rehabilitasi BNN Kota Yogyakarta tidak terserap secara sempurna dan
rehabilitasi ini.
medis dan non medis dalam kerangka kerjasama maka tarif pelayanannya
Berpegang pada aturan ini, seharusnya para pihak akan tetap pada kesepakatan
yang telah dibuat terkait nominal biaya yang dapat di klaim puskesmas kepada
di luar anggaran tersebut kepada klien. Hal ini tentu berdampak terhadap
7
B. Rumusan Masalah
atas adalah :
C. Tujuan Penelitian
14
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm, Apt.,
selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 11
September 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
8
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
D. Keaslian Penelitian
dilakukan sebelumnya. Penulisan hukum ini adalah karya asli dari penulis
9
Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dalam Hal Pembayaran Biaya Klaim
sebagai berikut15:
Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dalam hal pembayaran biaya
15
Yunita Arumsari, 2018, “Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dalam
Hal Pembayaran Biaya Klaim Pelayanan Kesehatan”, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
10
Magelang.
sebagai berikut16:
16
Putri Nugraheni Septyaningrum, 2012, “Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pemberian
Pelayanan Kesehatan Jaminan Persalinan (Jampersal) antara Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonogiri dengan Rumah Bersalin Primasari”, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
11
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
penulisan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
b. Pemerintah
BNN.
c. Masyarakat
d. Ilmu Pengetahuan
kerjasama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perjanjian
dilahirkan dari kontrak atau perjanjian” yang berada di dalam Buku ke-III
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
secara spesifik arti dari perjanjian, selain itu juga tidak lengkap dan
14
15
“satu orang atau lebih mengikatkan dirinya kepada satu orang atau
18
Aisha Mutiara Savitri, 2016, “Pelaksanaan Perjanjian Jasa Outing Pada PT Rakata Alam Terb
uka Dengan Pengguna Jasa”, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada, Y
ogyakarta
19
Wirjono Prodjodikoro, 2011, Asas-asas Hukum Perjanjian, Mandar Maju, Bandung, hlm. 49
16
perbuatan hukum”.
perbuatan hukum yang bersisi dua yang didasarkan atas kata sepakat
20
Ibid.
21
R.Setiawan, 1982, Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Jakarta, hlm. 49
22
Sudikno Mertokusumo, 2007, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta, hlm.
117
17
seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu
23
Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 78
24
R. Subekti, 1990, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta, hlm. 1
25
J. Satrio, 2001, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian Buku I, PT Citra Adity
a Bakti, Bandung, hlm. 164
18
Kekhilafan itu tidak menjadi sebab kebatalan, jika kekhilafan itu hanya
orang tersebut.
KUHPerdata, yaitu;
yang berpikiran sehat, dan apabila perbuatan itu dapat ketakutan orang
26
Herlin Budiono, 2010, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang
Kenotariatan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 100
19
kesepakatan, yaitu:28
yang menawarkan;
tawarannya diterima.
27
Ibid.
28
Purwahid Patrik, 1994, Dasar-dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Bandung, hlm. 56
20
perjanjian harus diwakili oleh wali. Seorang anak yang belum dewasa
harus diwakili oleh orang tuanya atau walinya. Orang yang berada di
Perkawinan tersebut.
pelaksaan perjanjian.
mempunyai objek pokok suatu benda (zaak) yang paling tidak sudah
ditentukan.
sebab, atau yang telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau
ketertiban umum.
alasan atau atas dasar apa suatu perjanjian dibentuk di antara para
yang berbeda antara kedua belah pihak yang membuat perjanjian itu.
oleh objek perjanjian, yang termasuk pada persyaratan ini adalah suatu hal
terhadap unsur subjektif, maupun batal demi hukum, dalam hal tidak
29
Kartini Muliadi dan Gunawan Widjadja, 2005, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 162-163
30
R. Subekti, 2005, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, hlm 17
31
Ibid.
32
Mariam Darus Badrulzaman, 1996, KUHPerdata Buku III: Hukum Perikatan dengan Penjelasa
n, PT. Alumni, Bandung, hlm. 84
24
3. Unsur-Unsur Perjanjian
yaitu:33
a. Unsur Essensialia
tersebut hanya meliputi barang tanpa harga, maka perjanjian itu tidak
b. Unsur Naturalia
pasti.35 Hal ini dapat dilihat dari ketentuan Pasal 1339 KUHPerdata:
33
R. Soeroso. 2010. Perjanjian di Bawah Tangan Pedoman Praktis Pembuatan dan Aplikasi
Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 16-17
34
Kartini Muliadi, Gunawan Widjaja, Op. Cit., hlm. 85
35
Ibid.
25
yang dijualnya.36
c. Unsur Aksidentalia
secara jelas, tegas, dan disepakati oleh para pihak dalam perjanjian.
4. Asas-Asas Perjanjian
36
J. Satrio, 1992, Hukum Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 58
37
Komariah, 2002, Hukum Perdata, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, hlm. 172
38
Herlien Budiono, 2008, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang
Kenotariatan , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 70
26
terdapat dalam dan dibelakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam
diatur pada Pasal 1338 ayat (1) jo. Pasal 1320 butir (1) KUHPerdata,
yang mana pada Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata terdapat kata-kata
suatu hal.40
menjadikan perjanjian itu sah selama telah ada kata sepakat. 41 Tetapi
membuat perjanjian yang berupa dan berisi apa saja atau tentang apa
kesusilaan.43
42
Subekti, Op. Cit., hlm. 14
43
Surini Ahlan Sjarif, et.all., 2005, Hukum Perdata (Suatu Pengantar), Gitama Jaya, Jakarta, hlm
146
44
Sudikno Mertokusumo, Op.Cit., hlm. 34
28
perjanjian;
saja;
dibuatnya;
perjanjian;
Asas kekuatan mengikat disebut juga asas pacta sunt servanda yang
oleh para pihak, yang mana akibat dari lahirnya suatu perjanjian. 45
Asas pacta sunt servanda terdapat dalam Pasal 1338 ayat (1)
substansi kontrak yang telah dibuat oleh para pihak, selama isi dari
45
Suharnoko, 2004, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), Prenamedia Group, Jakarta,
hlm. 24
29
d. Asas Personalia
bagi orang lain yang bukan merupakan pihak dalam perjanjian. Pasal
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tahap yaitu tahap pra kontrak atau
46
Salim HS, 2013, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 161
31
Identitas para pihak harus jelas dan para pihak harus mempunyai
kesepahaman yang dibuat oleh para pihak sebelum kontrak itu dibuat
47
Syahmin AK, 2006, Hukum Kontrak Internasional, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 27
48
Salim HS. et all, 2007, Perancangan Kontrak Memorandum of Understanding (Mou), Sinar
Grafika, Jakarta, hlm. 86
32
Kontrak yang telah dibuat dan ditandatangani oleh para pihak harus
6. Berakhirnya Perjanjian
49
Ibid.
50
Ibid., hlm. 87
51
Salim HS, et all, 2002, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika,
Jakarta hlm. 138
33
tidak melakukan pemisahan harta warisan, oleh Pasal 1066 ayat (2)
dunia;
pihak;
52
Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, hlm. 95
34
1. Pengertian Wanprestasi
prestasi, yaitu:
a. Memberikan sesuatu;
b. Berbuat sesuatu;
dijanjikannya;
53
Subekti, 1995, Aneka Perjanjian Cetakan Kesepuluh, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 45
54
Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perjanjian, Alumni Bandung, hlm. 17
55
Salim H.S., Op. Cit., hlm. 98
56
Ibid.
35
2. Akibat Wanprestasi
adanya:
bunga;
debitur berada dalam keadaan lalai atau dalam istilah lain disebut “in
57
Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, PT. Pembimbing Masa, Jakarta,
hlm.
203
36
gebrekke stelling” atau “in mora stelling.”58 Pasal 1243 juga menjelaskan
bahwa:
rugi dapat berupa biaya, rugi, dan/atau bunga, dalam bahasa Belanda
58
M. Yahya Harahap, 1986, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, hlm 61
59
Subekti, Op. Cit., hlm 47
60
Salim H.S., Op.Cit.,hlm. 98
37
agar tidak dikenai akibat hukum wanprestasi. Hal-hal yang dapat dijadikan
contractus); dan
debitur (rechtverwerkening).
med
a. Negosiasi
b. Konsultasi
c. Mediasi
oleh mediator.64
d. Konsiliasi
e. Penilaian Ahli
a. Perbuatan yang baik atau berguna dan bernilai bagi orang lain, negara,
65
Takdir Rahmadi, 2011, Mediasi: Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat, Rajawali
Pers, Jakarta, hlm. 19
40
tujuan tersebut sama sekali terserah kepada pihak lawan.66 Biasanya pihak
lawan ini adalah seorang ahli dalam melakukan pekerjaan tersebut dan
jasa selain berdasar pada pasal tersebut juga berdasarkan pada peraturan-
66
R. Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 57-58
67
Ibid., hlm. 57
41
peraturan khusus, perjanjian yang dibuat oleh para pihak, atau menurut
pada persetujuan atau perjanjian yang sering kita lakukan dalam kehidupan
Pemberian kuasa harus selalu ada 2 (dua) pihak atau lebih, yakni
tertib hukum hal ini perlu diatur secara cermat dan sebaik-baiknya, untuk
kuasa.70
kuasa tersebut;
70
Taufiq Utomo, 2014, “Perlindungan Hukum Terhadap Penerimaan Kuasa yang Aktanya dicab
ut Sepihak oleh Pemberi Kuasa”, Thesis, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang
71
Herlien Budiono, 2012, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan, Bandung,
PT. Citra Aditya Bakti, hlm. 413
43
yaitu :72
kuasa dalam bentuk tertulis yang suratnya dibuat sendiri oleh para
72
Nathalia Tenegar, 2007, “Analisis Pembatalan Eksekusi Hak Tanggungan oleh Pengadilan
Negeri Tangerang pada PT. Bank Ganesha (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Nomor
257/Pdt.BTH/1998/PN.TNG”, Thesis, Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, Jakarta
44
pihak atau dengan kata lain tidak dibuat oleh pejabat notaris.
kertas, alat tulis, dan materai tempel sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.73
b. Kuasa Notariil
bentuk tertulis yang dibuat oleh pejabat notaris. Kuasa notariil atau
yang lazim disebut dengan akta kuasa adalah draft kuasa yang dibuat
oleh dan atas buah pikiran dari pejabat notaris itu sendiri atau dapat
juga draft tersebut merupakan draft standar yang telah ada dan lazim
1. Pengertian Rehabilitasi
yang dahulu (semula) atau perbaikan anggota tubuh yang cacat dan
73
Ibid.
74
Ibid.
45
masyarakat.75
a. Rehabilitasi Medis
75
Nia Amalia, 2016, “Efektivitas Program Rehabilitasi bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA
melalui Pendekatan Therapeutic Community oleh Lembaga Kunci Nandan Yogyakarta”,
Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
76
Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
46
dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit
terapi/rehabilitasi; dan
b. Rehabilitasi Sosial
secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu
77
M. Min, http://vhasande.blogspot.co.id/2014/03.jenis-pelayanan-rehabilitasi.html, diakses pada
tanggal 15 Desember 2019 pukul 19.32
78
Pasal 7 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Peningkatan Kemampuan Lembaga Rehabilitasi Medis Dan Lembaga Rehabilitasi Sosial Bagi
Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
47
1) Tahap Rehabilitasi
2) Resosialisasi
79
Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
80
Nia Amalia, Op. Cit., hlm. 36
48
sebagai berikut:81
3. Tujuan Rehabilitasi
81
Pasal 8 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Peningkatan Kemampuan Lembaga Rehabilitasi Medis Dan Lembaga Rehabilitasi Sosial Bagi
Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
49
oleh:84
Hevatitis;
82
Hari Sasangka, 2003, Narkotika Dan Psikotropika Dalam Hokum Pidana, Mandar Maju, Band
ung, hlm. 10
83
Adi Sujatno, 2008, Pencerahan Dibalik Penjara dari Sangkar Menuju Sanggar Untuk Menjadi
Manusia Mandiri, Teraju, Jakarta, hlm. 123
84
Ibid.
85
M.Min, Op. Cit.
50
a. Jangka panjang, dimana pasien segera keluar dari tempat tidur dapat
berjalan tanpa atau dengan alat paling tidak mampu memelihara diri
sendiri;
dengan cara rawat jalan dan/atau rawat inap, yang akan dilakukan
narkotika.86
86
Pasal 6 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Peningkatan Kemampuan Lembaga Rehabilitasi Medis Dan Lembaga Rehabilitasi Sosial Bagi
Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
BAB III
METODE PENELITIAN
Istilah
benar (ilmiah), karena hasil dari pencarian ini akan digunakan untuk menjawab
permasalahan tertentu.89
ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum dengan jalan
penelitian hukum, yaitu, sebagai suatu kegiatan know-how dalam ilmu hukum
87
H. Hadari Nawawi, 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, hlm 139
88
Mudrajad Kuncoro, 2015, Menulis Skripsi/Tesis dalam 60 Hari, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta, hlm 25-28
89
Soerjono Soekanto, 2012, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Indonesia (UI
Press), Jakarta, hlm 3
90
Ibid.
51
52
about.91 Oleh karena itu, proses pelaksanaan penulisan hukum yang dilakukan
A. Sifat Penelitian
91
Peter Mahmud, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, hlm. 60
92
Bambang Sunggono, 2006, Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 72
53
B. Jenis Penelitian
sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan
Tentang Narkotika;
93
M. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Ghalia, Jakarta, hlm. 27
94
Peter Mahmud, Op.Cit., hlm. 181
54
yang diteliti.
95
Ronny Hanityo Sumitro, 1985, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm.
25
55
2. Penelitian Lapangan
a. Data
b. Lokasi Penelitian
c. Responden
96
Suharsimi Arikunto, 1986, Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek, PT. Bina Aksara,
Jakarta, hlm. 7
97
Ronny Hanityo Sumitro, Op. Cit., hlm. 92
56
hal lain yang berkaitan dengan penelitian hukum ini. Penelitian lapangan
dipersiapkan tetapi dapat juga berasal dari luar daftar pertanyaan yang
2. Alat Penelitian
bersifat terbuka dan hanya memuat garis besar saja sehingga tidak
57
wawancara.
D. Jalannya Penelitian
yaitu :
1. Tahap Persiapan
pembimbing.
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Penyelesaian
E. Analisis Data
F. Hambatan Penelitian
dihadapi Penulis dalam menjalankan penelitian ini antara lain mengenai waktu
Penulis, tetapi bukanlah menjadi masalah yang besar dan dapat diatasi dengan
baik oleh Penulis. Kendala ini dapat diatasi dengan tetap berhubungan dengan
1. Hasil Penelitian
98
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak AKBP Khamdani, S.Sos., selaku Kepala
Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Desember 2019 di Kantor Badan
Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
60
61
leading sector (sektor pemimpin) P4GN yaitu sektor potensial yang dapat
melakukan hal yang serupa dalam hal P4GN. BNN Kota Yogyakarta
didahului dengan adanya proses audiensi yang dilakukan oleh kedua belah
pihak. Proses audiensi ini didahului dengan kunjungan pihak BNN Kota
perjanjian kerjasama ini. Setelah proses audiensi selesai dan para pihak
99
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak AKBP Khamdani, S.Sos., selaku Kepala
Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Desember 2019 di Kantor Badan
Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
62
hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak, serta agar terhindar dari
wanprestasi yang mungkin terjadi dikemudian hari. Pasal 1338 ayat (1)
bahwa: “setiap perjanjian yang telah dibuat secara sah adalah mengikat
ini berarti setiap orang bebas mengadakan suatu perjanjian mengenai apa
saja, baik bentuknya, isinya, dan pada siapa saja perjanjian itu
100
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
63
dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk menjalankan
disusun oleh kedua belah pihak secara terpisah baik tempat maupun
BNN Kota Yogyakarta untuk dilakukan koreksi dan final checking untuk
menentukan apakah masih harus diperbaiki mulai dari rumusan isi pasal
Yogyakarta. Hal ini terjadi karena pihak BNN Kota Yogyakarta tidak
akan diantar ke kantor Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk dikaji dan
dan tata bahasa pasal demi pasal, namun terkait isi konten kesepakatan
P2P). Sifat Biro Hukum Pemerintah Kota Yogyakarta disini hanya sebagai
Yogyakarta.104
yang berbeda walaupun di hari yang sama yaitu pada Hari Kamis, tanggal
oleh kedua belah pihak dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang keduanya
105
Pasal 3 ayat 1 Perjanjian Kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tentang Pelaksanaan Dukungan Peningkatan
Kemampuan Layanan Lemabaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (Puskesmas-Puskesman
Non-IPWL) di Kota Yogyakarta
66
dukungan pembiayaan.
106
Pasal 3 ayat 2 Perjanjian Kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tentang Pelaksanaan Dukungan Peningkatan
Kemampuan Layanan Lemabaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (Puskesmas-Puskesman
Non-IPWL) di Kota Yogyakarta
67
berupa:107
Yogyakarta);
rupiah);
peruntukannya;
107
Pasal 3 ayat 2 Perjanjian Kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta denga
n Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tentang Pelaksanaan Dukungan Peningkatan Kemampuan
Layanan Lemabaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (Puskesmas-Puskesman Non-IPWL) di K
ota Yogyakarta
68
berupa:108
Kesehatan RI;
108
Pasal 3 ayat 2 Perjanjian Kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta denga
n Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tentang Pelaksanaan Dukungan Peningkatan Kemampuan
Layanan Lemabaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (Puskesmas-Puskesman Non-IPWL) di K
ota Yogyakarta
69
pada saat dilakukan audit oleh tim auditor internal maupun eksternal
dalam bentuk lainnya dapat dilanjutkan pada lembaga yang sama atau
2. Pembahasan
dan membutuhkan jasa dari pihak lain yakni Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta.
tersebut meliputi layanan rehabilitasi rawat jalan medis dan sosial. Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta dalam hal ini hanya sebagai fasilitator karena
kedua belah pihak juga timbul hubungan hukum berupa jasa karena BNN
meliputi:110
109
Eds Bali, https://www.hukum.xyz/jenis-jenis-perjanjian/, diakses pada tanggal 24 Desember
2019 pukul 23.45
110
Ibid.
72
BNN dan Kementrian Kesehatan RI. Pihak BNN tetap terlibat dalam
narkotika.112
pekerjaan tersebut;
ini telah diberi pelatihan terlebih dahulu oleh BNN Kota Yogyakarta
113
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
74
merupakan perjanjian yang berunsur publik yang berarti salah satu atau
tercantum dalam perjanjian ini. Para pihak juga akan terikat pada hak
114
J. Satrio, Loc. Cit.
75
115
Purwahid Patrik, Loc. Cit.
76
pada Inpres Nomor 6 Tahun 2018, dengan adanya aturan ini BNN
Kota Yogyakarta terdapat pada Pasal 3 ayat (1) Perka BNN Nomor 17
rehabilitasi ini.
keterbatasan sarana dan prasarana lainnya, maka dari itu BNN Kota
1) Rehabilitasi medis
2) Rehabilitasi sosial
sebab, atau yang telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau
2018-2019.
118
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
80
yang halal.
1. Hasil Penelitian
dengan hal ini BNN Kota Yogyakarta akan mengetahui, mencatat, serta
didapatkan bukan hasil dari negosiasi kedua belah pihak, tetapi sudah
Tabel 1.1.
Standar Komponen/Aktivitas Tahun 2019 tersebut berisi revisi
juta dua ratus ribu rupiah) dalam Perka BNN Nomor 17 Tahun 2016.
rehabilitasi apa saja yang dapat direimburse oleh puskesmas kepada BNN
82
Kota Yogyakarta tidak diubah, yang diubah hanya besaran tiap komponen
yang diturunkan.119
namun pada praktiknya hal tersebut tidak dapat berjalan maksimal karena
119
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
120
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
83
hal itu, perjanjian kerjasama pelayanan rehabilitasi ini juga tidak secara
proses rehabilitasi, sudah merasa pulih, adanya rasa malu akan stigma
dengan baik dan sempurna. Setiap tahun, BNN Kota Yogyakarta diberi
tidak tercapai dengan baik dan sempurna, D.O. ini juga menyebabkan
Tabel 1.2.
(dua puluh dua ribu rupiah) ini sudah mencakup beberapa komponen
2. Pembahasan
karena tahun 2018 silam sudah pernah diadakan perjanjian serupa. Isi
proses rehabilitasi medis dan sosial tidak bisa membuat para pihak
adalah sukarela dan tidak ada paksaan yang mengikat bagi pecandu
tersebut.124
Yogyakarta.
berbunyi:125
125
Pasal 9 Perjanjian Kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta dengan Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta tentang Pelaksanaan Dukungan Peningkatan Kemampuan Layanan
Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (Puskesmas-Puskesman Non-IPWL) di Kota
Yogyakarta
92
terjadi dari luar dan juga diluar kewenangan kedua belah pihak untuk
peraturan di Kota Yogyakarta. Respon dari BNN Pusat pun tidak dapat
126
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Ari Sutyasmanto, S.Farm., Apt., selaku
Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, pada tanggal 27
November 2019 di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta
93
dari BNN Pusat berlaku nasional di seluruh Indonesia dan tidak dapat
Yogyakarta saja.
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
pelayanan rehabilitasi ini dapat dikatakan sah dan mengikat bagi para
pihak.
bahwa para pihak akan mengambil jalan tengah (win-win solution) yaitu
BNN Kota Yogyakarta tidak akan menyerap anggaran yang sudah diserap
95
96
B. Saran
harus dibuat dalam bentuk tertulis secara tegas untuk menjamin kepastian
yang merugikan salah satu atau bahkan kedua belah pihak dalam proses
merugikan pihak lainnya. Selain itu, pihak BNN Kota Yogyakarta rusnya
DAFTAR PUSTAKA
Buku
H.S., Salim, et all, 2002, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak,
Sinar Grafika, Jakarta.
Mahdi, Sri Soesilowati dan Sjarif, Surini Ahlan et.all., 2005, Hukum Perdata
(Suatu Pengantar), Gitama Jaya, Jakarta.
Meliala, Djaja S., 1982, Pemberian Kuasa Menurut Kitab UU Hukum Perdata,
Tarsito, Bandung.
Yogyakarta.
Muliadi, Kartini dan Widjaja, Gunawan, 2004, Perikatan Yang Lahir Dari
Perjanjian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
_______, 2001, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian Buku I,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sjarief, Surini Ahlan, et.all., 2005, Hukum Perdata (Suatu Pengantar), Gitama
Jaya, Jakarta
Sujatno, Adi, 2008, Pencerahan Dibalik Penjara dari Sangkar Menuju Sanggar
Untuk Menjadi Manusia Mandiri, Teraju, Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Peningkatan Kemampuan Lembaga Rehabilitasi Medis Dan Lembaga
Rehabilitasi Sosial Bagi Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika
Skripsi/Penelitian/Jurnal
102
Denomi Tivali, Perlindungan Hukum bagi Para Pihak dalam Perjanjian Jasa
Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di PT. Attin Nabila
Utama Cabang Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, 2018
Internet/Website
103
E
100