MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Upload
MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Upload
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas berkat dan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis. Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada
junjungan seluruh umat muslim Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang
ditunggu-tunggu syafaatnya di yaumul akhir.
Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan Makalah Epidemiologi Penyakit
Menular Demam Berdarah (Dengue Fever). Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular yang
ditulis berdasarkan hasil yang diperoleh dari beberapa sumber dan panduan serta
tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu: dr. RR. Sri Ratna Rahayu,M.Kes.,Ph.D atas bimbingan dan arahan
serta seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan laporan studi ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
4. Peringatan klinis sindrom syok dengue memiliki gejala antara lain: hematokrit
yang meningkat dengan cepat, nyeri perut yang hebat, muntah terus-menerus,
dan tekanan darah menyempit atau tidak ada sama sekali.
Gambar 2.2 Peta sebaran kasus demam berdarah global 2023 (World Health
Organization, 2023)
1. Wilayah Afrika WHO
Afrika adalah salah satu dari empat wilayah yang paling
terkena dampak penyakit arboviral, termasuk demam kuning,
demam berdarah, chikungunya. Pada tahun 2023, 171,991
kasus demam berdarah dan 753 kematian dilaporkan di
negara-negara di kawasan ini.
Bukti epidemi demam berdarah telah terdeteksi pada
penduduk lokal dan/atau pengungsi yang kembali dari lebih
dari 30 negara Afrika.
2. Wilayah Asia Tenggara WHO
Di Wilayah Asia Tenggara WHO, 10 dari 11 negara
anggotanya diketahui menjadi negara endemik virus dengue.
Pada tahun 2023, beberapa negara, termasuk Bangladesh dan
Thailand, melaporkan peningkatan jumlah kasus demam
berdarah dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara khusus, India, india, Myanmar, Sri Lanka, dan
Thailand termasuk di antara 30 negara dengan prevalensi
demam berdarah tertinggi di dunia. Dibandingkan tahun 2022,
Bangladesh dan Thailand mencatat jumlah kasus demam
berdarah yang lebih tinggi pada tahun 2023. Bangladesh
melaporkan peningkatan jumlah kasus yang signifikan pada
November 2023 sebanyak 308 kasus.
3. Wilayah Amerika WHO
Dari 1 Januari 2023 hingga 11 Desember 2023, total 4,1 juta
per 100.000 penduduk dugaan demam berdarah dilaporkan .
termasuk 6.710 kasus parah (0,16% dari kasus dugaan) dan
2.049 kematian (CFR 0,05%) dilaporkan. Kasus-kasus
tersebut berasal dari 42 negara dan wilayah di Benua Amerika,
dengan 15 negara melaporkan wabah aktif.Dari total kasus
DBD sampai dengan 12 November 2023, sebanyak 1.895.122
(45%) terkonfirmasi laboratorium.
2.7.2 Data sebaran kasus demam berdarah di Indonesia tahun 2024
Gambar 2.4 Target dan capaian program penanggulangan DBD tahun 2016-
2020
Berdasarkan gambar 2.4 target dan capaian program penanggulangan DBD tahun
2016-2020, menunjukkan bahwa angka realisasi program penanggulangan
demam berdarah yang melebihi target adalah di tahun 2017, 2018 dan 2020.
Sedangkan untuk realisasi atau capaian yang masih dibawah target adalah tahun
2016 dengan target 62% hanya direalisasikan 53,31% dan pada tahun 2019 dari
target 68% hanya direalisasikan 62,26%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Demam berdarah atau dengue fever merupakan penyakit yang sering dijumpai
terutama di wilayah tropis seperti Indonesia dan negara-negara kawasan Asia
lainnya. Penyakit ini disebabkan karena terinfeksi virus dengue yang
menyebar dari nyamuk ke manusia maupun sebaliknya.
2.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA