OSILOSKOP 2
OLEH
Kelompok : 4
2023
KETERANGAN
Kelompok :4
2
DAFTAR ISI
Ketarangan ………………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………
3
I. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat menggunakan osiloskop sebagai alat penunjang praktek
2. Mahasiswa dapat mengukur tegangan AC menggunakan osiloskop
3. Mahasiswa dapat memahami cara kerja rangkaian osiloskop yang terhubung
dengan Function Generator
4. Mahasiswa dapat menghitung jumlah kotak vertical dan horizontal pada hasil
yang didapat osiloskop
5. Mahasiswa dapat menghitung nilai frekuensi dan waktu periode dengan hasil
jumlah kotak vertical dan horizontal
A. Function Generator
Function Generator atau Generator Fungsi adalah suatu alat uji elektronik yang
mampu menghasilkan atau membangkitkan berbagai bentuk gelombang dimana
frekuensi serta amplitudonya dapat diubah-ubah. [8]
Bentuk gelombang yang bisa dihasilkan oleh function generator diantaranya seperti :
4
Jenis – Jenis Function Generator :
Function Generator jenis ini adalah Function Generator yang paling pertama
dikembangkan yaitu sekitar tahun 1950-an dan pada saat itu, penggunaan teknologi
digital masih sangat terbatas. Meski masih memakai teknologi Analog, Function
Generator jenis ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu harga yang relatif lebih
murah dan cara penggunaannya juga mudah/sederhana.
5
2. Generator Fungsi Sweep
6
• Selector Range Frekuensi : Tekan tombol yang relevan untuk memilih range
frekuensi yang dibutuhkan
• Pelemah 20dB : Tekan tombol ini untuk mendapat output tegangan yang
diperlemah sebesar 20dB
B. Multimeter
Multimeter adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
resistansi (hambatan), arus listrik, dan tegangan listrik. Multimeter juga dikenal dengan
AVO (Ampere,Volt,danOhm)meter. Multimeter dibagi menjadi dua jenis, yaitu
multimeter analog dan digital. Perbedaan kedua multimeter ini dapat terlihat dari segi
bentuk dan juga cara penunjukan hasil pengukuran. Pada multimeter analog hasil
pengukuran ditunjukkan dengan jarum skala pada papan skala, sementara hasil
pengukuran menggunakan multimeter digital dapat dilihat langsung pada layar digital.
[1]
Jenis Multimeter :
Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog.Tambahan satuannya lebih teliti dan opsi
pengukuran lebih banyak sehingga tidak terbatas pada ampere (A), volt (V), dan ohm (O)
saja. Hasil ukurannya juga lebih cermat karena menggunakan display 4 digit sehingga
mudah membaca dan memakainya.
Multimeter ini biasa dipakai pada penelitian atau pekerjaan mengukur yang memerlukan
kecermatan tinggi. Namun kekurangannya adalah susah memonitor tegangan yang tidak
stabil.
7
Multimeter Analog
Multimeter Analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti servis TV
atau komputer kebanyakan menggunakan jenis analog ini. Bila melakukan pengukuran
tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Kelebihannya adalah tampilan yang lebih simple membuatnya mudah dibaca. Namun
memang akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi
sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Fungsi Multimeter :
1. Pengukuran arus
Dinilai sebagai fungsi utama pengukuran arus (ampere). Meteran ini memiliki dua
jenis arus: DC (arus searah) dan AC (arus bolak-balik).
Tujuannya adalah untuk meminimalkan dan menghindari kerusakan. Oleh karena itu,
pengguna harus memperhatikan arus yang diukur. Jangan mengukur melebihi batas atas.
2. Pengukuran Tegangan
Fungsi kedua adalah untuk mengukur level tegangan atau tegangan yang dihasilkan
oleh komponen listrik.
Semua multimeter umumnya memiliki sakelar pemilih yang digunakan untuk
menentukan batas pengukuran maksimum. Dengan cara ini, tegangan tinggi dari
rangkaian dapat diperkirakan terlebih dahulu.
8
Alat ini juga dapat mengukur tingkat tahanan atau tahanan suatu komponen kelistrikan
(resistor). Saat mengukur resistansi, elemen resistif harus ada. Ada juga batas
pengukuran resistansi yang digunakan.
4. Kemampuan Hfe
Tidak semua alat ukur multimeter tampaknya memiliki kemampuan Hfe. Digunakan
untuk mengetahui nilai gain factor transistor. Fungsi ini sering digunakan sebagai ukuran
gain transistor untuk tipe PNP dan NPN.
5. Pengukuran Kapasitansi Multimeter
Dapat mengukur nilai kapasitansi sebuah kapasitor. Pengukuran ini bisa digital atau
analog. Kedua tipe tersebut memiliki batas atas maksimum untuk pengukuran level
resistance. Oleh karena itu, jangan melebihi batas ini.
6. Pengukuran Frekuensi Sinyal
Terakhir, pengukuran frekuensi sinyal. Dapatkan nilai frekuensi yang tepat dari sinyal
yang dikirim dari komponen elektronik.
C. OSILOSKOP
Gambar 6. Osiloskop
Sumber : https://i0.wp.com/serviceacjogja.pro/wp-content/uploads/2019/06/Oscilloscope-
analog.jpg?fit=600%2C452&ssl=1
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat digunakan untuk memproyeksikan
frekuensi dan sinyal listrik. Proyeksi frekuensi dan sinyal listrik tersebut dinyatakan
dalam bentuk grafik. Terdapat dua sumbu dalam grafik tersebut yaitu sumbu X dan
sumbu Y. Sumbu X menyatakan satuan waktu, sedangkan sumbu Y menyatakan nilai
tegangan. Nantinya, nilai frekuensi dan sinyal listrik tersebut dapat dibaca dan
dinyatakan dalam satuan tertentu. [6]
Fungsi Osiloskop :
9
Fungsi utama osiloskop adalah mengukur besarnya sinyal dan frekuensi suatu
perangkat elektronik. Beberapa fungsi lain dari osiloskop, yaitu:
D. Kalibrasi
10
Gambar 7. Kalibrasi pada Osiloskop
Sumber : https://i.ytimg.com/vi/AH7CJOnAT1Y/hqdefault.jpg
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan
bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainya.
[4]
Tujuan Kalibrasi :
• Untuk menentukan deviasi kebenaran yang ada pada suatu nilai konvensional.
Nilai tersebut didapatkan dari alat ukur yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Untuk menjamin hasil pengukuran, sehingga sesuai dengan standar yang berlaku.
Jika dilakukan pada suatu objek, diharapkan objek tersebut dapat dihitung secara
menyeluruh tanpa adanya kesalahan.
• Untuk menjamin ketelitian, sehingga mendukung upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan atau objek dalam jangka waktu mendatang.
• Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan pada suatu objek atau aktivitas
dan mengukur apakah sebuah alat masih layak pakai atau tidak.
• Untuk mencapai kondisi layak pakai, sehingga objek bisa digunakan secara
optimal.
• ON-kan Osiloskop.
• Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik).
• Sakelar VOLT/DIV diputar ke 1 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar
Osiloskop adalah 1 Volt).
• Pasangkan Probe pada terminal cal pada osiloskop.
• atur gelombang untuk center pada bagian tengah layar dengan memutar skala
V/div
11
• Proses kalibrasi selesai
E. Frekuensi
Gambar 8. Frekuensi
Sumber : https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2018/01/Pengertian-Frekuensi.png
FREKUENSI adalah banyaknya getaran atau gelombang listrik yang dihasilkan dalam
waktu setiap 1 detik. Dalam ilmu elektronika, frekuensi juga bisa diartikan sebagai
jumlah gelombang listrik yang dihasilkan dalam tiap detik. Satuan frekuensi adalah Hertz
(Hz), yang sering dilambangkan dengan huruf "f". Satu Hertz sama dengan satu getaran
atau satu gelombang listrik dalam satu detik.
Untuk menghitung frekuensi, kita perlu mengetahui periode atau waktu dalam satuan
detik (T). Rumus sederhana untuk menghitung frekuensi adalah f = 1/T atau T = 1/f,
dengan f sebagai frekuensi dalam Hertz (Hz) dan T sebagai periode dalam detik (s). [7]
F. Konektor BNC
12
BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah jenis umum RF yang digunakan untuk
konektor kabel coaxial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel coaxial untuk televisi,
radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor BNC ini juga biasanya disebut dengan
konektor audio/video. Konektor yang sangat umum adalah jenis RF Konektor digunakan
untuk terminating coaxial cable.
Penggunaan Konektor BNC yang digunakan untuk koneksi sinyal RF, untuk analog
dan Serial Digital Interface sinyal video, antena sambungan radio amatir, elektronik
penerbangan (avionics) dan berbagai jenis peralatan elektronik ujian.
Konektor BNC adalah alternatif dari Konektor RCA komposit bila digunakan untuk
video pada perangkat video komersial, walaupun banyak konsumen elektronik dengan
perangkat RCA jacks dapat digunakan dengan BNC hanya peralatan komersial video
melalui adaptor sederhana. Konektor BNC yang umum digunakan pada 10base2 tipis
jaringan Ethernet, baik pada kabel interconnections dan kartu jaringan, meskipun ada
sebagian besar telah diganti dengan yang baru, kabel perangkat Ethernet tidak
menggunakan coaxial cable. Beberapa jaringan ARCNET menggunakan BNC-terminated
coax. [2]
G. Jack/Capit buaya
Jack/jepit buaya dipergunakan untuk menyalurkan energi listrik dari sumber daya
adaptor ke pemakai. Steker dan jack sebenarnya sama-sama konektor (penghubung).
Perbedaannya adalah jack merupakan penghubung untuk arus searah, sehingga antara
kawat yang satu dengan yang lain dibedakan dengan warna merah dan hitam, untuk
polaritas positif dan negatif. [3]
H. Arus Listrik AC
13
Gambar 11. Arus listrik AC
Sumber : https://assets-global.website-
files.com/62709318493cafbb465ed770/6290f679f6310f4780defb47_6037580a4971897c0260aec9_A
C.png
Alternating Current atau AC dapat disebut juga sebagai arus listrik bolak-balik. Arus ini
biasanya dihasilkan oleh generator yang dapat menghasilkan listrik, namun besar dan arahnya
selalu berubah setiap waktu. Arus bolak-balik ini akan membentuk sebuah gelombang dengan
frekuensi tertentu yang berbentuk sinus. Sehingga banyak juga yang menyebutkan arus listrik
AC berbentuk gelombang sinus. Karena selalu mengalir dua arah (bolak balik), adapun
sumber tegangan dari arus listrik AC antara lain arus listrik dari PLN, genset, dinamo, dan
turbin angin. Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat dengan listrik yang
dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya PLN memproduksi arus listrik AC yang menjadi
sumber daya pada perangkat elektronik saat ini. Sementara perangkat elektronik yang
menggunakan arus AC seperti mesin cuci, lampu, kompor listrik, pompa listrik, pendingin
ruangan dan sebagainya. Namun, ada sebagian barang yang menggunakan arus listrik DC tapi
dengan mengkonsumsi arus AC di dalamnya. [5]
14
2. Hubungkan kabel BNC to banana dan to clip, kabel banana dari osiloskop, multimeter
dan function generator.
3. Atur jenis gelombang, amplitude, dan frekuensi di function generator
4. Pada osiloskop atur v/div dan t/div di osiloskop sesuai permintaan yang tertera pada
tabel dan atur juga frekuensi pada multimeter
5. Catat hasil yang didapat pada multimeter dan lakukan perhitungan untuk mencari
jumlah kotak vertical,horizontal,Vrms, dan persentase error menggunakan hasil
multimeter yang didapat.
6. Dokumentasikan hasil yang ditampilkan pada multimeter dan osiloskop.
V. HASIL PERCOBAAN
4 Sinus 1 1k 1 0,5 m 1 2
15
VI. ANALISIS
16
𝑉𝑃𝑃 1
Jumlah kotak vertikal = 𝑉/𝑑𝑖𝑣 = 1 = 1 kotak
1
= Jumlah kotak horizontal x t/div
𝐹
1 1
Jumlah kotak horizontal = 𝐹 .𝑡/𝑑𝑖𝑣 = 1000 𝑥 0,5 𝑥 10−3 = 2 kotak
17
1 1
Jumlah kotak horizontal = 𝐹 .𝑡/𝑑𝑖𝑣 = 2000 𝑥 0,2 𝑥 10−3 = 2,5 kotak
1. –
2. –
𝑉𝑝 0,5
3. Vrms = √2
= √2 = 0,353 V
0,353−0,312
%Error = | | x 100 % = 11,61%
0,353
𝑉𝑝 0,5
4. Vrms = √2
= √2 = 0,353 V
0,353−0,308
%Error = | | x 100 % = 12,75 %
0,353
𝑉𝑝 0,75
5. Vrms = = = 0,530 V
√2 √2
0,530−0,508
%Error = | | x 100 % = 4,15 %
0,530
6. –
7. –
𝑉𝑝 1,5
8. Vrms = √2
= √2 = 1,061 V
1,061−1,018
%Error = | | x 100 % = 4,05 %
1,061
18
𝑉𝑝 3,5
9. Vrms = = = 1,237 V
√2 √2
1,237−1,180
%Error = | | x 100 % = 4,61 %
1,237
𝑉𝑝 2
10. Vrms = √2
= √2 = 1,414 V
1,414−1,339
%Error = | | x 100 % = 5,3 %
1,414
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dengan menggunakan function generator sebagai sumber AC dan
pengatur amplitudo pada osiloskop dan menggukur frekuensi serta tegangan AC pada
multimeter yang mengeluarkan nilai tegangan yang berbeda beda dari setiap input. Dengan
berubah setiap V/div atau t/div dan Vp pada osiloskop, berpengaruh pada tegangan AC pada
multimeter. Berbedanya frekuensi setiap input juga berpengaruh pada tegangan AC pada
multimeter.
Hasil perhitungan error pada rumus Vrms dengan nilai real dari tegangan AC pada
multimeter dapat disimpulkan bahwa masih terjadi error pada pengukuran Voltmeter AC.
Perbedaan frekuensi, V/div, dan juga t/div itulah yang membuat terjadinya perubahan serta
menimbulkan presentase error.
References
19
[4] Admindpu, "dpu.kulonprogo," 25 May 2022. [Online]. Available:
https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/750/k-a-l-i-b-r-a-s-i. [Accessed 1 November
2023].
[5] A. Efendi, "titrto.id," 14 September 2021. [Online]. Available:
https://tirto.id/rangkuman-arus-listrik-perbedaan-ac-dc-contoh-sumber-tegangan-
gjt1. [Accessed 1 November 2023].
[6] Y. Erick, "stella maris college," 19 December 2021. [Online]. Available:
https://stellamariscollege.org/osiloskop/. [Accessed 1 November 2023].
[7] J. I. H. Pangemanan, "MediaIndonesia," 30 July 2023. [Online]. Available:
https://mediaindonesia.com/humaniora/600758/frekuensi-adalah-pengertian-rumus-
jenis-dan-contoh-soal. [Accessed 1 November 2023].
[8] h. pnp, "HMJ Teknik Elektro," 16 10 2020. [Online]. Available:
https://hmjepnp.home.blog/2020/10/16/170/. [Accessed 8 11 2023].
IX. Lampiran
20
Lampiran Foto 1.2
21
5
22
9
10
23