Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Keputusan Presiden?

Sebelum berlakunya UU 10/2004 (yang saat ini sudah dicabut dan diganti dengan UU
12/2011 dan perubahannya), keputusan presiden dikenal sebagai peraturan perundang-
undangan sebagaimana diatur di dalam Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 dan Tap MPR No.
III/MPR/2000.[1]

Hal ini juga ditegaskan oleh Maria Farida Indrati S. dalam buku Ilmu Perundang-
undangan 1: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan bahwa keputusan presiden dapat merupakan
pengaturan secara langsung berdasarkan atribusi Pasal 4 ayat (1) UUD 1945, yang disebut
sebagai keputusan presiden yang mandiri. Selain itu, terdapat pula keputusan presiden yang
bersifat pelimpahan wewenang (delegasi) dari peraturan pemerintah atau undang-undang
untuk dilaksanakan (hal. 199).

Keputusan presiden tidak selalu merupakan keputusan yang bersifat penetapan dan berlaku
sekali selesai (einmahlig) tetapi juga keputusan presiden yang bersifat mengatur dan berlaku
terus menerus (dauerhafting) (hal. 199).

Namun demikian, dengan berlakunya UU 10/2004 (yang saat ini sudah dicabut dan diganti
UU 12/2011 serta perubahannya), istilah keputusan presiden yang bersifat mengatur ini
disebut dengan peraturan presiden (hal. 199).

Artinya, saat ini keputusan presiden yang berlaku adalah yang bersifat penetapan/keputusan
(beschikking). Disarikan dari artikel Perbedaan Peraturan dan
Keputusan dijelaskan keputusan bersifat individual, konkret, dan sekali selesai. Sementara
peraturan (regeling) bersifat abstrak, umum, dan terus menerus.

Lebih lanjut, dalam Pasal 1 angka 9 UU 51/2009 dijelaskan bahwa keputusan tata usaha
negara adalah:

a. penetapan tertulis;
b. dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara;
c. berisi tindakan hukum tata usaha negara;
d. berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. bersifat konkret, individual, dan final;
f. menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Sementara, menurut Pasal 175 angka 1 Perppu Cipta Kerja yang mengubah Pasal 1
angka 7 UU Administrasi Pemerintahan mendefinisikan keputusan administrasi
pemerintah atau keputusan tata usaha negara adalah ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Akan tetapi, keputusan presiden yang sudah ada sebelum berlakunya UU 10/2004[2] (yang
saat ini sudah dicabut) dan UU 12/2011 yang sifatnya mengatur harus dimaknai sebagai
peraturan. Hal ini merujuk pada ketentuan Pasal 100 UU 12/2011 yang berbunyi:

Semua Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Gubernur, Keputusan


Bupati/Walikota, atau keputusan pejabat lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97
yang sifatnya mengatur, yang sudah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku, harus
dimaknai sebagai peraturan, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Apabila dalam suatu keputusan presiden terdapat kepentingan seseorang atau badan hukum
perdata yang dirugikan, maka dapat mengajukan gugatan tertulis ke Pengadilan Tata Usaha
Negara yang berisi tuntutan agar keputusan dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi/rehabilitasi.

Sebagai contoh keputusan presiden adalah Keppres 7/2020 tentang gugus tugas percepatan
penanganan COVID-19.

Pengertian Peraturan Presiden

Lantas, apa itu peraturan presiden? Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam menyelenggaakan kekuasaan pemerintahan.[4]

Menurut Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011, peraturan presiden masuk dalam hierarki peraturan
peraturan perundang-undangan. Sementara, materi muatan peraturan presiden adalah:[5]

a. materi yang diperintahkan oleh undang-undang;


b. materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah; atau
c. materi untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
Salah satu contoh peraturan presiden adalah Perpres 10/2021 tentang bidang usaha
penanaman modal.

Apabila terdapat pihak-pihak yang dirugikan atas norma dalam peraturan presiden, maka
dapat mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (“MA”), sesuai dengan kewenangan
MA untuk menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang sebagaimana diatur di dalam Pasal 24A ayat (1) UUD 1945.

Perbedaan Kekuatan Hukum Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden

Selanjutnya, menjawab pertanyaan Anda yang kedua mengenai bandingkanlah kekuatan


hukum mengikat antara keputusan presiden dan peraturan presiden, dapat kami sampaikan
bahwa:

a. Apabila keputusan presiden tersebut bersifat konkret, individual, final atau sekali
selesai, maka isi keputusan hanya berlaku dan mengikat kepada orang atau pihak
tertentu yang disebut dan mengenai hal yang diatur dalam keputusan presiden
tersebut.
b. Jika keputusan presiden tersebut berisi muatan yang bersifat abstrak, umum, dan terus
menerus, yang dikeluarkan sebelum berlakunya UU 10/2004 dan UU 12/2011, maka
keputusan presiden tersebut dianggap sebagai peraturan dan berlaku untuk semua
orang sampai keputusan presiden tersebut dicabut atau diganti dengan aturan baru.

Artinya kedudukan keputusan presiden yang bersifat mengatur (regeling) dan dikeluarkan
sebelum berlakunya UU 10/2004 dan UU 12/2011 sama dengan peraturan presiden. Peraturan
presiden berisi muatan yang bersifat umum, abstrak dan berlaku secara terus menerus. Semua
orang terikat dengan peraturan presiden tersebut sampai peraturan tersebut dicabut atau
diganti dengan yang baru.

Sumber:

https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-kekuatan-hukum-keputusan-presiden-
dengan-peraturan-presiden-lt4ffce5b9240c9/

Anda mungkin juga menyukai