Anda di halaman 1dari 1

1.

Hal ini dapat dijelaskan dalam Pasal 1 angka 1 dan angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, berikut isinya :

1. Pembentukan Peraturan Perundang undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang


undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan,
pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.

2. Peraturan Perundang undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.

Dan isi undang-undang tersebut ditetapkan pada Pasal 1 angka 1 dan angka 2 Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, berikut isinya :

1. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-


undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan.

2. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

Penggunaan istilah ‘peraturan Perundang-undangan’ lebih relevan dalam pembicaraan mengenai


jenis atau bentuk peraturan (hukum), namun dalam konteks lain lebih tepat digunakan istilah
perundang-undangan, misalnya dalam menyebut teori perundang-undangan, dasar-dasar
perundang-undangan, dan sebagainya.

2. Berikut adalah ciri-ciri dari peraturan perundang-undangan.

A. Peraturan perundang-undangan berupa keputusan tertulis, jadi mempunyai bentuk atau format
tertentu.

B. Dibentuk, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, baik di tingkat pusat maupun
ditingkat daerah. Yang dimaksud dengan pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik berdasarkan atribusi maupun delegasi.

C. Peraturan perundang-undangan tersebut berisi aturan pola tingkah laku. Jadi, peraturan
perundang-undangan bersifat mengatur (regulerend), tidak bersifat sekali jalan (einmahlig).

D. Peraturan perundang-undangan mengikat secara umum karena memang ditujukan pada umum,
artinya tidak ditujukan kepada seseorang atau individu tertentu (tidak bersifat individual).

Anda mungkin juga menyukai