Anda di halaman 1dari 12

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA PADA TEORI EVOLUSI

DALAM PERSPEKTIF ISLAM

KELOMPOK 2

1. Fadhil Amir Abdulloh kelas 9A


2. Adib Musyaffa El Syirazi kelas 9A
3. Hilman Makarim kelas 9A
4. Faqih Husnayain kelas 9A
5. Muhammad Anugrah Triyanto kelas 9A
6. Muhammad Khoirul Azzam Kelas 9A
7. Juvenil Qurunnur Bahri Kelas 9A

SMP PESANTREN AL – HIKMAH 2


YAYASAN AL-HIKMAH CIREBON
TAHUN AJARAN 2023-2024

Jl. Nyi Ageng Serang No.DS, Balad, Kec. Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
Jawa Barat 4565
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas akhir dengan judul :

Proses Penciptaan Manusia Pada Teori Evolusi Dalam Perspektif Islam


Yang disusun oleh :

1. Fadhil Amir Abdulloh kelas 9A


2. Adib Musyaffa El Syirazi kelas 9A
3. Hilman Makarim kelas 9A
4. Faqih Husnayain kelas 9A
5. Muhammad Anugrah Triyanto kelas 9A
6. Muhammad Khoirul Azzam Kelas 9A
7. Juvenil Qurunnur Bahri Kelas 9A

Telah Disetujui Untuk Dipresentasikan Dihadapan Penguji.

Cirebon, Mei 2024


Mengetahui,
Kepala SMP Pesantren Al-Hikmah 2 Guru Pembimbing

Sudomo, Lc Rabia Azka Suryana,S.E.

Penguji I Penguji II Penguji III

Slamet Widodo, S.Pd. M.Pd Meliana, S.Si. M.Pd Fainal Arif Rahman, Lc.M.A

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahNya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Laporan ini merupakan salah satu

syarat dalam menyelesaikan kegiatan belajar di SMP Pesantren Al-Hikmah 2 Tahun Didik 2023-2024.

Laporan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data-data yang diambil sebagai hasil percobaan.

Penyusun menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga

dapat menyelesaikan laporan ini :

1. Ustadz Sudomo, Lc, selaku Kepala SMP Pesantren Al-Hikmah 2

2. Ibu Rabia Azka Suryana, S.E. selaku pembimbing tugas akhir kelompok

3. Bapak dan ibu guru SMP Pesantren Al-Hikmah 2, yang telah memberikan banyak bantuan selama

penyelesaian tugas akhir.

4. Semua pihak yang telah membantu atas tersusunnya laporan tugas akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penyusun mengharap agar laporan ini dapat

bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca yang memerlukan.

Cirebon, Mei 2023

Kelompok

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses Penciptaan Manusia Menurut Teori Darwin................................3

2.2 Proses Penciptaan Manusia Menurut Ilmu Sains………………………..4

2.3 Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam ..................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................7

3.2 Saran...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Teori Darwin merupakan salah satu teori dalam khasanah ilmu pengetahuan yang
tidak sesuai dengan kitab suci al-Qur’an. Teori tersebut menyatakan sebuah perubahan pada
mekanisme makhluk hidup atau spesies secara perlahan-lahan dalam rentang waktu yang
panjang. Teori evolusi Darwin menyebutkan bahwa manusia berevolusi dari spesies kera,
yang bertentangan dengan konsep penciptaan manusia. Terkait dengan manusia, teori Darwin
dalam bukunya berjudul ‘on the Origin of Species by means of natural selection, or the
preservation of favoured races in the struggle for life menganggap manusia berasal dari
spesies kera yang mengalami evolusi dalam kurun waktu yang panjang.

Teori ilmiah, mencobah menelaah eksitensi manusia melalui proses perubahan secara
evolutif, sejak dari bentuk yang paling sederhana sampai bentuk yang paling sempurna. Teori
ini dikemudian hari dikenal sebagai teori evolusi. Evolusi merupakan sebuah perubahan yang
lambat,atau perkembangan pertumbuhan yang berangsur-angsur.

Manusia, menurut teori evolusi, berasal-usul dari kera.Karena itu, teori ini tumbuh
menjadi teori polemis yang berkepanjangan di antara para ilmuan besar dunia . Saat pertama
kali dimunculkan hingga detik ini, pro-kontra itu tetap tak terhindarkan.

Masing-masing ilmuwan mengajukan argumentasi mereka dengan perlengkapan


intelektual yang tentu saja kuat, seiring latar belakang keilmuan, sosial-budaya, maupun
keagamaan yang mereka miliki.Teori evolusi ini, sebagaimana telah di singgung di awal,
memang lebih banyak dibenarkan oleh para ilmuan yang bergerak di bidang sains, walaupun
sebagian kecil di antara mereka juga tidak setuju.

Berbeda dengan tokoh-tokoh agama, pada umumnya mereka kontra dengan teori
tersebut, walaupun ada di antara mereka juga membenarkannya. Dalam ilmu sejarah, evolusi
di artikan sebagai perkembangan sosial, ekonomi dan politik, berjalan sedikit demi sedikit
tanpa unsur paksaan.Sedangkan dalam ilmu alam, evolusi diartikan sebagai perkembangan
berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang lebih sempurna.

Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw., dan Islam yang abadi di mana
semakin maju ilmu pengetahuan, semakin tampak validitas kemukjizatannya. Allah swt
menurunkannya kepada nabi Muhammad saw, demi membebaskan manusia dari berbagai
kegelapan hidup menuju cahaya Ilahi, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Penciptaan Manusia Dalam Teori Evolusi Darwin?


2. Bagaimana Proses Pembentukan Manusia Menurut Ilmuan Sains?
3. Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Teori Evolusi?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan Proses Penciptaan Manusia Dalam Teori Evolusi Darwin


2. Mendeskripsikan Proses Pembentukan Manusia Menurut Ilmuan Sains
3. Mendeskripsikan Pandangan Islam Terhadap Teori Evolusi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Penciptaan Manusia Menurut Teori Darwin

Teori Charles Darwin – Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa setiap
makhluk hidup yang menjalani kehidupan di bumi ini pasti akan mengalami perkembangan
atau pertumbuhan. Perkembangan makhluk hidup itu sering dikenal dengan istilah
evolusi. Evolusi itu sendiri berasal dari bahasa Latin yakni evolvo dengan arti membentang.
Darwin dalam membuat teori evolusi manusia ini memadukan 3 teori sekaligus, pertama,
spesies, kedua, adapasi, dan ketiga, evolusi. Beliau mendapatkan pemikiran ini saat sedang
melakukan perjalanan atau pelayaran keliling dunia di atas kapal HMS Beagle. Ketika
melakukan pelayaran tersebut, Darwin masih berusia sangat muda, yaitu 20 tahun. Oleh
sebab itu, tak perlu diragukan lagi kecintaan beliau terhadap penelitian tentang makhluk
hidup.

Di dalam teori evolusi manusia, Darwin mengatakan bahwa perkembangan makhluk hidup
ini sudah mengalami atau melewati proses yang sangat panjang, sehingga sudah banyak
peristiwa yang dilewati demi mempertahankan hidup dari manusia itu sendiri. Beliau juga
menambahkan bahwa perkembangan atau evolusi makhluk hidup itu berasal dari sebuah
proses pembelahan dari makhluk hidup bersel satu dan menjadi seperti manusia yang sering
kita lihat sekarang. Makhluk hidup yang mengalami perkembangan harus bisa menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya atau agar mampu bertahan hidup. Hal seperti itu dapat
dikatakan sebagai cara makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungannya atau bisa
dikatakan survive. Makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan alam, maka
manusia tersebut bisa mengalami kematian atau bahkan kepunahan.

Akan tetapi, Darwin mengatakan bahwa dengan kematian para makhluk hidup yang
tidak dapat beradaptasi, maka akan menghasilkan suatu perubahan. Kemunculan perubahan
itu didasari pada adanya seleksi alam. Para makhluk hidup yang mati akan meninggalkan
jejak berupa fosil-fosil tak terkecuali manusia. Dari fosil-fosil itulah, Darwin mulai
melakukan pengamatan atau penelitian tentang evolusi manusia. Beliau melakukan penelitian
tentang evolusi manusia itu berdasarkan keingintahuannya tentang asal-usul manusia bisa
hidup di dunia ini. Namun, sangat sayang disayangkan ternyata dalam penelitian itu, Darwin
tidak menemukan jawaban tentang pertanyaan asal-usul manusia.

Dengan tidak ditemukan asal-usul manusia yang telah dilakukan Darwin, maka ia
hanya sampai pada suatu kesimpulan bahwa setiap makhluk hidup termasuk manusia akan
hanya berasal dari makhluk bersel satu yang kemudian membelah diri dan mengalami
perkembangan atau pertumbuhan. Dengan demikian, Darwin mengatakan bahwa selama
perjalanan mengelilingi dunia menggunakan kapal laut, ia tidak menemukan bagaimana
manusia itu bisa muncul ke dunia ini.

Kemudian setelah 4 tahun buku The Origin of Species ditemukan, ada seorang ahli
yang bernama Thomas H. Huxley menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan
oleh Darwin untuk melakukan penelitian tentang perkembangan atau evolusi manusia.
Huxley menulis catatan hasil dari penelitian itu ke dalam buku dengan judul Man’s Place in
Nature. Dari hasil penelitian itu, Huxley mulai sedikit menemukan suatu hal yang berkaitan
dengan manusia yaitu adanya makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama
dengan manusia. Makhluk hidup yang dimaksud adalah simpanse. Menurut Huxley,
kesamaan itu terletak pada struktur anatomi simpanse dengan manusia dan proses
perkembangan simpanse dengan manusia.

Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Charles Darwin dan Thomas H. Huxley,
maka dapat dikatakan bahwa manusia bukanlah keturunan langsung dari spesies kera atau
simpanse.

2.2 Proses Penciptaan Manusia Menurut Ilmu Sains


Menurut perspektif sains modern, dijelaskan bahwa proses kejadian manusia juga
terjadi dalam tiga fase yaitu fase zigot yaitu sejak konsepsi hingga akhir minggu ke 2. Fase
embrio yaitu akhir minggu ke 2 hingga akhir bulan ke 2 dan fase janin yaitu akhir bulan ke 2
hingga kelahiran. Sains modern mendapatkan informasi perkembangan manusia dalam rahim
setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan peralatan modern, berdasarkan
perspektif sains modern, pada usia 120 hari (sekitar Minggu ke 18), janin sudah bisa
mendengar. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang, ia
akan mengetahui adanya cahaya jika kita menempelkan senter yang menyala diperut. Bayi
sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.

2.3 Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal, hati, dan rupa yang paling baik.
Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an tercantum dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14.
Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut di antaranya sebagai berikut.

‫ ُثَّم َخ َلْقَن ا ٱلُّنْطَف َة َع َلَق ًة َفَخ َلْقَن ا ٱْلَع َلَق َة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَن ا‬. ‫ ُثَّم َجَع ْلَٰن ُه ُنْط َف ًة ِفى َق َر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا ٱِإْل نَٰس َن ِم ن ُس َٰل َلٍة ِّم ن ِط يٍن‬
‫َر ۚ َفَتَب اَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬ ‫َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًق ا َء اَخ‬ ‫ٱْلُم ْض‬

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik"

Mengutip buku Literasi Al-Qur'an di Sekolah Negeri karangan La Ode Ilman,


Tobroni, Ishomudin, Khozin, manusia hanya lumpur hitam yang bahan dasarnya adalah air
mani yang hina kemudian terbentuklah manusia yang berakal dan memiliki hati, Selain itu,
manusia pun diciptakan lewat pencampuran sel sperma dan sel telur dari sepasang. Hal ini
berkaitan dengan penjabaran sains dan disebutkan juga dalam hadits Musnad Ahmad. Hadits
tersebut bersumber dari Husain ibn al- Hasan yang telah menceritakan kepada kami Abu
Kudainah dari Ata ibn as-Sa'ib dari al-Qasim ibn Abdurrahman dari Ayahnya dari Abdullah.
Kemudian ia berkata, "Seorang Yahudi lewat di depan Rasulullah SAW. yang saat itu sedang
berbincang dengan para sahabatnya. Lalu orang-orang Quraisy berkata, "Hai Yahudi, orang
ini mengaku sebagai Nabi!" Yahudi itu pun berkata, "Sungguh, aku akan menanyakan sesuatu
padanya, yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi." Yahudi itu lalu menghampiri
beliau dan duduk di dekatnya seraya bertanya, "Wahai Muhammad, dari apa manusia
diciptakan?" Nabi lalu menjawab," Wahai Yahudi, setiap manusia itu diciptakan dari nutfah
(air mani) seorang lelaki dan nutfah seorang wanita. Nutfah laki-laki sifatnya lebih keras dan
nantinya dia akan berubah menjadi tulang dan urat saraf. Adapun nutfah wanita sifatnya lebih
halus dan nantinya dia akan membentuk daging dan darah."

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teori evolusi yang pertama kali dikonsepkan Darwin disebutkan sebagai kerangka
dasar proses evolusi yang berjalan hingga saat ini. Bahkan percobaan Stanley-Miller
menyimpulkan bahwa alam semesta dapat tercipta dengan sendirinya. Teori-teori tersebut
mengundang banyak pro dan kontra bahkan mengundang penolakan bukan hanya dari
pemeluk Islam karena tidak selaras dengan nilai islam. Tentunya, teori-teori sains tersebut
akan selalu berkembang sehingga kebenarannya tidak mutlak.

Kebenaran yang mutlak hanya berasal dari ketetapan Allah SWT dimana segala hal
yang terjadi di muka bumi akan mutlak terjadi atau sesuai takdir. Bahkan, dari segi biologi
molekuler, susunan gen tercatat dengan sangat rinci sehingga membuktikan bahwa hukum
alam dari Allah SWT mutlak sifatnya. Catatan penting dari teori evolusi tersebut bahwa tak
hanya menyorot aspek penciptaan manusia namun juga seluruh makhluk hidup. Disimpulkan
bahwa berdasarkan ayat-ayat Al-Quran maupun pandangan ulama, teori tersebut sarat muatan
materialisme.

“Pandangan atau teori tersebut memang tidak dapat dikatakan berbahaya karena pada
akhirnya akan tetap mengarah kepada ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak,”
imbuhnya. Periode evolusi yang begitu panjang dari prokariota hingga manusia sudah
dibuktikan berdasarkan keberadaan fosil dan catatan geologis lainnya. Ia menambahkan
bahwa sebagai seorang yang beriman, umat muslim semestinya yakin akan ketetapan Allah
SWT bahwa keberagaman makhluk hidup telah ditentukan takdir. Sekuens evolusi yang
terjadi sejatinya merupakan gambaran luar biasa dari Allah SWT untuk mengawali kerangka
berpikir bahwa semua hal niscaya terjadi sesuai kehendak-Nya. Begitu pula dengan
penciptaan manusia, seringkali manusia menafikan efek keajaiban terutama dengan adanya
teori evolusi.Intinya kita menolak teori darwin karna tidak sesuai dengan ajaran islam.

3.2 Saran
Berakhirnya pembahasan ini, penulis ingin memberikan saran-saran yang merupakan
sumber positif bagi orang yang ingin memahami al-Qur’an sesuai dengan ideal moral yang
ada dalam al-Qur’an, untuk itu harus diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Umat manusia hendaknya menjadi umat yang bertanggung jawab dan bersyukur atas
nikmat yang diberikan oleh Allah, tidak bersikap pongah dan sombong, senantiasa
ingat asal usul kejadian manusia yang berasal dari tanah, air mani dan segumpal
darah. Manusia hendaknya senantiasa memanfaatkan ilmu pengetahuan yang telah
diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan duniawi dan ukhrawi.
2. Pembahasan di atas jangan dijadikan pedoman final, tetapi sebagai landasan awal
dalam upaya proses rekonstruksi selanjutnya dan sebagai pengetahuan serta
pemahaman tentang penciptaan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai