Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Made Putri Windari

Nim : 231050

Resume IV

BIOFARMASETIKA

Penghantaran obat dengan jalur administrasi di bagi menjadi 2 :

a. Systemic (menghasilkan sistemik efek obat) : untuk memastikan obat pindah dari
pemberian, obat dibawa dari situs administrasi ke situs aktivitas di tempat lain dan
berpotensi memaparkan seluruh tubuh.
b. Site specific (Menghasilkan efek lokal) : obat diberikan ke jaringan yang membutuhkan
terapi obat (juga dikenal sebagai terapi obat lokal) atau ditargetkan untuk situs tertentu
melalui interaksi spesifik dengan situs tersebut, misalnya dengan mengikat antigen
terkait sel atau aktivasi selektif pada sel target.

RUTE PEMBERIAN OBAT :

1. Rute parenteral
a. Semua obat yang digunakan secara parenteral harus steril jika digunakan untuk
pertumbuhan mikroba
b. Rute umum meliputi: iv, im, sc
c. Dapat digunakan untuk obat yang labih asam, obat yang rentan terhadap enzimatik
degradasi, dan menunda paparan enzim hati.
d. Sebagian besar menghasilkan respons yang cepat dan dapat diprediksi
2. Rute enteral Rute ini umumnya di berikan secara oral yaitu di telan memalui mulut.
Pemberian secara oral paling banyak disukai karena memberikan rasa nyaman. Namun
banyak hal yang akan mempengaruhi pada pemberian rute ini yaitu onset lebih lambat
dan kurang dapat diprediksi diakibatkan terjadi kehilngan obat aktif dengan penguruh
pH yang sangat rendah dilambung sebelum ke usus dan di disitribusikan ke seluruh
tubuh
3. Rute rektal dan vagina Rute ini biasanya aman dan sederhana tetapi tidak sering disukai.
Pemberian secara rektal dan vagina dapat digunakan untuk local atau sistemik.
4. Obat yang digunakan pada kulit Biasanya untuk penyerapan lokal atau sistemik.
Apabila ditujukan untuk pemakaian lokal biasanya responnya cepat dan terbatas pada
area yang ditujukan. Transdermal biasanya menembus seluruh lapisan kulit dan
bersikulasi dari pembuluh darah dermal sehingga memberikan efek sistemik yang aman
dan nyaman dengan durasi yang lama.
5. Rute inhalasi: hidung dan paru-paru Obat yang disalurkan ke paru-paru harus dalam
bentuk aerosol yang halus agar dapat mencapai saluran pernafasan bagian bawah. Obat
yang diberikan ke paru-paru dapat memberikan efek sistemik secara efektif apabila
dosisnya tepat

Konsep Bioavailabilitas

Bioavaibilitas menunjukan persentase berapa jumlah obat yang diberikan akan sampai ke
sirkulasi sistemik secara utuh. Contohnya pemberian iv dengan dosis 50mg, obat akan tetap
sampai ke dalam pembuluh darah 50mg, lain dengan pemebrian obat oral jika pemberian dosis
500mg belom tentu obat akan sampai dalam pembuluh darah 500 mg.

Anda mungkin juga menyukai