Anda di halaman 1dari 480

RANCANGAN AKHIR

RANCANGAN

RENCANA KERJA
PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2025

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


TAHUN 2024
RANCANGAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2025

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tahun 2025 merupakan tahun kedua perencanaan pembangunan
jangka menengah Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten
Kudus Tahun 2024-2026 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Kudus Nomor 10 Tahun 2023. RPD Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026
merupakan dokumen perencanaan yang ditetapkan sebagai dokumen
perencanaan masa transisi di mana RPJMD Tahun 2018-2023 telah
berakhir sejalan dengan berakhirnya masa jabatan Bupati Kudus pada
tahun 2023. Sebagai bentuk penjabaran RPD Kabupaten Kudus Tahun
2024-2026, maka perencanaan pembangunan daerah tahun 2025
disusun melalui dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Tahun 2025 yang merupakan dokumen perencanaan daerah untuk
periode 1 (satu) tahun atau rencana pembangunan tahunan daerah.
Penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 didasarkan pada
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Kudus Tahun 2024-
2026 dengan memperhatikan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025,
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-
2026, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 serta
mempertimbangkan kebijakan yang tertuang dalam Rancangan Awal
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Kudus Tahun 2025–2045 yang saat ini sedang dalam tahap penyusunan
sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri
(Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2025–2045. RKPD
Tahun 2025 juga diselaraskan untuk mendukung pencapaian Agenda
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development
Goals (SDGs), memperhatikan hasil evaluasi capaian kinerja RKPD Tahun
2023, isu-isu strategis yang berkembang, kebijakan nasional di daerah
yang meliputi kebijakan program strategis nasional, amanat
pembangunan global/nasional/regional, regulasi yang berlaku, dan
dinamika agenda pembangunan nasional lainnya.
Dokumen RKPD Tahun 2025 ini mempunyai kedudukan, peran, dan
fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagai berikut:
1. Secara substansial, memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan
daerah, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, pagu indikatif,

I-1
kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju, dan Perangkat
Daerah penanggung jawab yang wajib dilaksanakan pemerintahan
daerah dalam 1 (satu) tahun, dimana bertujuan untuk mewujudkan
pemantapan Kabupaten Kudus yang religius, maju dan adil melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Secara normatif, menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan
diusulkan oleh Kepala Daerah untuk disepakati bersama dengan
DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD);
3. Secara operasional, memuat arahan untuk peningkatan kinerja
pemerintahan di bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
serta pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawab masing-masing
kepala perangkat daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
yang ditetapkan dalam Renja Perangkat Daerah; dan
4. Secara faktual, menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah merealisasikan program dan
kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Proses dan tahapan penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun
2025 mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Peraturan
perundang-undangan lainnya yang dipedomani dalam proses penyusunan
RKPD Tahun 2025 antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal, dan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta peraturan-
peraturan turunannya. Selain itu beberapa permendagri yang juga
dipedomani dalam penyusunan RKPD Tahun 2025 yaitu Permendagri
Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah,
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Kodefikasi, Klasifikasi
Nomenklatur Perencanaan dan Keuangan Daerah sebagaimana
dimutakhirkan beberapa kali terakhir dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang
Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi,

I-2
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan dan Keuangan Daerah, serta
Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Proses dan tahapan penyusunan RKPD Tahun 2025 sebagaimana
dimaksud diawali dengan persiapan penyusunan RKPD, dilanjutkan
dengan penyusunan rancangan awal RKPD yang disusun dengan
pendekatan teknokratis, selanjutnya memperoleh masukan dari
rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD menjadi Rancangan RKPD sebagai
bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD.
Penyelenggaraan Musrenbang dilaksanakan secara bertahap dari
Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, dan Musrenbang
Kabupaten.
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025
berpedoman pada Surat Edaran Bupati Kudus tanggal 24 Januari 2024
Nomor 000.7.1.2/0173/2024 perihal Pedoman Penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja PD) Kabupaten Kudus Tahun 2025. Hasil Musrenbang menjadi
dasar perumusan rancangan akhir RKPD Tahun 2025 untuk ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
Secara rinci proses penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun
2025 disajikan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Diagram Alir Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025

RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 menjadi dasar dalam


perumusan Renja PD Tahun 2025, dan menjadi acuan dalam penyusunan
rancangan KUA dan PPAS Tahun 2025. Rancangan tersebut selanjutnya
dibahas dengan DPRD untuk disepakati bersama menjadi Nota
Kesepakatan KUA-PPAS yang kemudian menjadi dasar penyusunan
RAPBD Tahun Anggaran 2025.

I-3
1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN
RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 disusun mendasarkan pada
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6856);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

I-4
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6402);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1447);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

I-5
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 1419);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
121);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2022
tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 135);
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 71 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Provinsi Jawa Tengah
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 71);
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2023 tentang
Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-
2026 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Nomor 12);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus (Lembaran Daerah
Kabupaten Kudus Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kudus Nomor 107);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kudus
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2008
Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Nomor
113);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kudus
(Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2016 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Nomor 193),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Kudus Nomor 5 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kudus
(Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2022 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Nomor 252);

I-6
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042
(Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2022 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Nomor 248);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kudus
Tahun 2022 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kudus Nomor 249);
29. Peraturan Bupati Kudus Nomor 10 Tahun 2023 tentang Rencana
Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026 (Berita
Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2023 Nomor 10).

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN


Penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 berpedoman
pada RPD Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026 dan mengacu pada RPD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-2026 untuk sinkronisasi dan
keselarasan program serta kegiatan pembangunan daerah dengan
pembangunan daerah provinsi. RKPD Tahun 2025 memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja
dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat, penyusunannya mengacu pada RKP Tahun 2025 dan RKPD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025. RKPD Tahun 2025 menjadi dasar
penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan rancangan APBD
Tahun Anggaran 2025.
Pada tingkat Perangkat Daerah, simultan dengan penyusunan
rancangan awal RKPD, perangkat daerah menyusun rancangan awal
Renja Perangkat Daerah dengan memperhatikan rancangan awal RKPD
sebagai bahan penyempurnaan. Dalam penyusunan Renja Perangka
Daerah, Perangkat Daerah melakukan koordinasi, sinergi dan
harmonisasi dengan Bappeda dan para pemangku kepentingan.
Selanjutnya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati dijadikan sebagai pedoman dalam penyempurnaan rancangan
akhir Renja Perangkat Daerah. Renja Perangkat Daerah setelah disahkan
melalui Keputusan Bupati dan ditetapkan Kepala Perangkat Daerah
menjadi Renja Perangkat Daerah akan digunakan sebagai pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat
Daerah dengan mengacu pada KUA dan PPAS yang telah disepakati oleh
Kepala Daerah dan pimpinan DPRD. RKA Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang telah sesuai dengan KUA dan PPAS selanjutnya digunakan sebagai
bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD. RAPBD yang
telah disetujui Kepala Daerah dan pimpinan DPRD kemudian dievaluasi
oleh Gubernur, untuk selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah
menjadi APBD.

I-7
Hubungan RKPD Kabupaten Kudus dengan dokumen perencanaan
dan penganggaran daerah lainnya secara sistematis dideskripsikan dalam
bentuk diagram alir seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Hubungan RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 dengan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran Lainnya

Selain itu, penyusunan dokumen RKPD juga tetap memperhatikan


keselarasan dengan dokumen-dokumen lainnya baik yang sifatnya
nasional, daerah, maupun sektoral. Dokumen tersebut antara lain
dokumen tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW), tujuan
pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDGs),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), road map reformasi birokrasi, strategi
penanggulangan kemiskinan, percepatan pencegahan stunting, pangan
dan gizi, penurunan emisi gas rumah kaca, dan pengurangan risiko
bencana. Keselarasan dengan dokumen-dokumen tersebut diharapkan
dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah
yang dituangkan dalam RKPD Tahun 2025.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud disusunnya RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025 adalah
sebagai berikut:
1. Menjabarkan program pembangunan daerah yang tertuang dalam
RPD Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026 ke dalam RKPD Kabupaten

I-8
Kudus Tahun 2025 dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap
capaian kinerja RKPD tahun-tahun sebelumnya;
2. Menciptakan sinergi program/kegiatan antar wilayah, antar
kewenangan urusan pembangunan, antar Perangkat Daerah;
3. Mewujudkan efektivitas alokasi sumber dana;
4. Mengakomodir dinamika kebutuhan prioritas masyarakat.

Sedangkan tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Kudus Tahun


2025 adalah sebagai berikut:
1. Memberikan landasan operasional dan pedoman penyelenggaraan
pembangunan oleh seluruh perangkat daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kudus yang tertuang rencana kerja perangkat
daerah (Renja PD) Tahun 2025;
2. Menjadi pedoman penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara Tahun Anggaran 2025 sebagai dasar penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2025.

1.5 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD


Sistematika RKPD ini disusun terdiri dari tujuh bab dengan rincian
sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses
penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana, Renstra
Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah serta tindaklanjutnya
dengan proses penyusunan RAPBD.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang
digunakan dalam penyusunan RKPD yang memuat ketentuan
secara langsung dengan penyusunan RKPD, baik yang berskala
nasional maupun daerah.
1.3 Hubungan Antar Dokumen
Menjelaskan keterkaitan RKPD dengan dokumen lain yang
relevan seperti RPJP, RKP/program strategis nasional, RKPD
Provinsi serta dokumen sektoral (SPM, SDG’s, Reformasi
Birokrasi).
1.4 Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan RKPD tahun
rencana.
1.5 Sistematika Dokumen RKPD
Mengemukakan sistematika RKPD terkait dengan pengaturan
serta penjelasan ringkas isi dari setiap bab.

I-9
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis,
gambaran umum kondisi daerah dari kondisi geografi, demografi.
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial,
seni budaya dan olahraga, Sakip dan Reformasi Birokrasi.
2.3 Aspek Daya Saing Daerah
Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/ infrastruktur,
iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
2.4 Aspek Pelayanan Umum
Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis
kinerja pengelolaan pemerintahan yang mencakup urusan wajib
pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan
pilihan, unsur pendukung, unsur penunjang, pengawasan,
kewilayahan, dan pelayanan pemerintahan umum.
2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Kabupaten
Kudus Tahun 2023 Dan Realisasi RPJMD Kabupaten Kudus
Sampai Dengan Tahun 2023.
Mencakup telaahan hasil evaluasi pencapaian kinerja
pembangunan daerah berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan RKPD tahun lalu dan evaluasi RPJMD.
2.6 Permasalahan Pembangunan Daerah
Memuat penjelasan terhadap permasalahan daerah yang
berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah
serta identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
2.7 Isu Strategis
Mencakup identifikasi isu di tingkat Kabupaten terhadap Isu
Regional dan Nasional serta permasalahan-permasalahan yang
menjadi isu strategis Kabupaten Kudus tahun 2025.

Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan


Daerah
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi daerah Tahun 2022,
Tahun 2023 dan proyeksi Tahun 2024, tantangan dan prospek
perekonomian daerah Tahun 2025.
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Menjelaskan proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan
serta arah kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan daerah.

I-10
Bab IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah
4.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan Daerah
Mengemukakan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Pembangunan Daerah.
4.2 Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2025
Mengemukakan prioritas pembangunan tahun rencana yang
diambil dikaitkan dengan fokus program penyesuaian arah
kebijakan yang selaras dengan Prioritas Provinsi dan Prioritas
Nasional Tahun 2025.
4.3 Arah Pengembangan Wilayah di Kabupaten Kudus
Mengemukakan arah pengembangan Kabupaten Kudus sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Andalan Wanarakuti di
Provinsi Jawa Tengah dan RTRW Nasional.
4.4 Penelaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD
Mengemukakan rumusan usulan program dan kegiatan yang
bersumber dari hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD yang
merupakan hasil reses dan rangkuman dengar pendapat DPRD
dengan perangkat daerah untuk agenda kerja DPRD Tahun 2025.
4.5 Arah Pengembangan Kebijakan Bidang Urusan
Mengemukakan arah kebijakan pembangunan daerah dengan
memperhatikan prioritas dan sasaran pembangunan nasional
yang tertuang dalam kebijakan pembangunan sesuai urusan
pemerintahan dalam rangka menjamin sinergitas program
pembangunan nasional dan daerah, sehingga selaras dengan
program dan kegiatan yang direncanakan.
4.6 Inovasi Kebijakan Pembangunan
Memuat inovasi mulai dari perencanaan hingga pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan yang dikembangkan untuk
mengakselerasikan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan Kabupaten Kudus.

Bab V Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah


5.1 Kerangka Pendanaan Tahun 2025
Memuat kerangka pendanaan untuk tahun 2025 yang
merupakan hasil analisis keuangan, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5.2 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Tahun 2025
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan
prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi
pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana pada RKPD
Tahun 2025 dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPD
Tahun 2024-2026 dan Rencana Aksi Responsif GESI (Gender,
Equality and Social Inclusion).

I-11
Bab VI Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
6.1 Indikator Kinerja Utama Daerah Tahun 2025
Memuat target pada indikator kinerja utama daerah tahun 2025
sebagai upaya pencapaian prioritas pembangunan daerah tahun
2025.
6.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Memuat Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Kudus Tahun 2025 yang merupakan Penetapan
Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kudus.

Bab VII Penutup


Mengemukakan tentang kaidah pelaksanaan RKPD Kabupaten
Kudus Tahun 2025.

I-12
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi Dan Demografi


2.1.1 Karakteristik Lokasi Dan Wilayah
a. Luas Batas Wilayah

Kabupaten Kudus merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa


Tengah yang termasuk dalam Kawasan Strategis Wanarakuti, atau
singkatan dari Juwana, Jepara, Kudus, dan Pati. Secara administratif dan
letak wilayah, berikut merupakan beberapa kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus:
● Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati
● Sebelah Timur : Kabupaten Pati
● Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati
● Sebelah Barat : Kabupaten Demak dan kabupaten Jepara.

Luas wilayah administrasi Kabupaten Kudus kurang lebih 44.744,50


(empat puluh empat ribu tujuh ratus empat puluh empat koma lima puluh)
hektar. Secara lebih rinci, pembagian wilayah administrasi di Kabupaten
Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 1 Wilayah Administrasi Kabupaten Kudus
No Kecamatan Luas Wilayah Persentase Jumlah Ibu Kota
(Ha) Desa/Keluraha Kecamatan
n

1 KALIWUNGU 3.419,01 7,64 15 Kedungdowo

2 KOTA KUDUS 1.141,50 2,55 25 Purwosari


(16 Ds, 9 Kel)

3 JATI 2.732,57 6,11 14 Tanjungkarang

4 UNDAAN 7.456,67 16,66 16 Undaan Kidul

5 MEJOBO 3.736,65 8,35 11 Jepang

6 JEKULO 8.710,76 19,47 12 Klaling

7 BAE 2.406,56 5,38 10 Bae

8 GEBOG 6.038,18 13,49 11 Gondosari

9 DAWE 9.102,59 20,34 18 Piji

JUMLAH 44.744,50 100 132

Sumber: Perda RTRW Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042

Kecamatan Dawe merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Kudus


yakni 9.102,59 Ha dengan jumlah desa sebanyak 18 desa. Kota Kudus
merupakan wilayah kecamatan dengan luas paling kecil yakni 1.141,50 Ha

II-1
walaupun terdiri dari jumlah desa/kelurahan terbanyak dibandingkan
kecamatan lain, yakni 16 desa dan 9 kelurahan.
b. Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kudus terletak pada 7 01’13” dan
7022’57” Lintang Selatan serta 110045’30” dan 110058’37” Bujur Timur.
Letak Kabupaten Kudus sangat strategis karena berada di persimpangan
jalur Semarang dan Surabaya serta Purwodadi dan Jepara. Jarak terjauh
yang harus ditempuh di Kabupaten Kudus dari barat ke timur adalah 16
Km dan dari utara ke selatan adalah 22 Km.

Gambar 2. 1 Peta Administrasi

c. Topografi

Wilayah Kabupaten Kudus sebagian besar terbentuk lahan asal


vulkanik yaitu Gunung api Muria, dengan ketinggian berkisar antara 5
hingga 1.600 meter di atas permukaan air laut (mdpl).

Tabel 2. 2 Ketinggian Wilayah Menurut Kecamatan


No Kecamatan Tinggi Wilayah (mdpl) Jarak ke Ibukota
(km)

1 KALIWUNGU 17 6

2 KOTA KUDUS 31 2

3 JATI 17 4

4 UNDAAN 50 13

5 MEJOBO 14 7

II-2
No Kecamatan Tinggi Wilayah (mdpl) Jarak ke Ibukota
(km)

6 JEKULO 12 10

7 BAE 55 5

8 GEBOG 155 10

9 DAWE 500 9

JUMLAH 31 -

Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2024

Wilayah yang memiliki ketinggian terendah atau 5 meter di atas


permukaan laut berada di Kecamatan Undaan. Sedangkan wilayah tertinggi
berada di Kecamatan Dawe dengan kondisi wilayah dataran tinggi dengan
ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan berdasarkan
kemiringan lereng, Kabupaten Kudus sebagian besar terdiri dari lereng yang
datar.

d. Geologi

Struktur geologi yang ada di wilayah Kabupaten Kudus didominasi


oleh struktur geologi primer yang terdiri dari kenampakan perlapisan batu
gamping dan pasir di bagian selatan Kota Kudus. Terdapat pula fase
tektonik di beberapa wilayah di Kabupaten Kudus, salah satunya di
Komplek Muria. Fase tektonik tersebut berkaitan dengan fase tektonik di
cekungan Jawa Timur Utara, terutama Zona Rembang. Zona Rembang
mengalami 2 (dua) kali fase tektonik, yaitu pada Kala Miosen Tengah dan
pada Kala Plistosen Bawah. Adapun data geologi per luasan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2. 4 Geologi Per Luasan di Kabupaten Kudus
No Formasi Penyusun Endapan Luas

1 Aluvial Sediment: clastic: Sedimentation: river-- 26.135,48


alluvium Sedimentat

2 Formasi Bulu Sediment: clastic: Sedimentation: littoral-- 17,31


limestone Sedimen

3 Formasi Sediment: clastic: Sedimentation: 2.510,72


Paciran limestone transitional--Sed

4 Formasi Sediment: clastic: fine: Sedimentation: 62,82


Wonocolo marl terrestrial: fluv

5 Lava Muria Extrusive: felsic: lava Volcanism: subareal-- 3.417,70


Volcanism

6 Tufa Muria Extrusive: intermediate: Volcanism: subaerial-- 12.564,94


pyrocla Volcanism

Sumber: RTRW Kabupaten Kudus tahun 2022-2042

II-3
Potensi geologi di Kabupaten Kudus dimanfaatkan untuk peruntukan
pertambangan yang berada di Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Undaan,
komoditas tambang yang dimanfaatkan berupa pasir, tanah liat, dan batu
pasir.
e. Hidrologi
Ketersediaan air baku di Kabupaten Kudus dapat dilihat dari kondisi
air permukaan maupun air tanah yang tersedia. Air permukaan adalah air
yang muncul atau mengalir di permukaan seperti mata air, danau, sungai,
dan rawa. Jenis air permukaan yang ada di wilayah Kabupaten Kudus yakni
sungai, rawa, mata air, dan air waduk yang banyak dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari termasuk untuk keperluan
irigasi pertanian. Di daerah perbukitan khususnya pada musim kemarau,
sungai-sungai menjadi kering atau mengalir namun dengan debit sangat
kecil. Terdapat 2 sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kudus
yaitu Kali Wulan dan Kali Juana. Kali Juana menampung aliran drainase
dari arah timur dan Kali Wulan berperan untuk menampung aliran dari
arah tengah sampai utara. Drainase Kota Kudus secara garis besar dilayani
dengan saluran drainase yang dikombinasi dengan polder maupun long
storage yang menampung kelebihan air selama terjadi banjir. Sungai yang
mengalir sepanjang tahun salah satunya adalah Kali Serang, di mana
sungai tersebut sejak tahun 1968 ditangani oleh proyek Jratun Seluna
untuk dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi, air bersih, dan tenaga
listrik. Kabupaten Kudus termasuk dalam wilayah Sub DAS Jratun Seluna
(Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana).

f. Klimatologi

Kondisi klimatologi di wilayah Kabupaten Kudus dapat dilihat melalui


beberapa cara, antara lain dari curah hujan, suhu udara, dan kelembaban.
Curah hujan yang di wilayah Kudus berkisar antara 2.000–3.000
mm/tahun, curah hujan tertinggi terjadi di daerah puncak Gunung Muria,
yaitu antara 3.500–5.000 mm/tahun. Angin yang bertiup adalah angin
barat dan angin timur yang bersifat basah dengan kelembaban rata-rata
73.83% hingga 79.00%. Angin umumnya bertiup dari arah barat dengan
kecepatan minimum 5 km/jam, kecepatan maksimum dapat mencapai 50
km/jam. Sedang gelombang dari arah barat, dengan tinggi minimum 1
meter dan maksimum 5 meter. Berikut adalah data iklim di wilayah
Kabupaten Kudus:

Tabel 2. 7 Data Curah Hujan, Suhu Udara, dan Kelembaban


Curah Hujan (mm) Suhu Udara oC (2023) Kelembaban (2023)
Bulan 201 202 202 202 202 Rerat Rerat Ma Rerat
Min Max Min
9 0 1 2 3 a a x a
796.3 28.1
Januari 943 1103 778 715 575 19.6 23.74 60 90 76.00
3 6
688.8 19.9 27.7
Februari 218 1065 834 249 822 23.75 60 92 77.00
3 4 6
304.8 20.0 28.8
Maret 282 273 263 348 347 24.25 59 92 75.83
3 8 6
202.1 20.6
April 268 284 180 303 120 28.7 24.49 59 90 75.50
7 8

II-4
Curah Hujan (mm) Suhu Udara oC (2023) Kelembaban (2023)
Bulan 201 202 202 202 202 Rerat Rerat Ma Rerat
Min Max Min
9 0 1 2 3 a a x a
136.8 20.6 28.1
Mei 99 181 239 148 107 24.63 60 90 74.83
3 6 4
28.2
Juni - 85 170 147 58 94.80 20.7 24.64 58 90 75.17
8
20.0 29.2
Juli 6 80 12 362 60 87.17 24.10 60 92 76.17
8 9
30.6
Agustus 27 21 129 43 1 36.83 19.9 24.44 57 92 75.33
6
Septembe 19.4 32.2
- 65 93 37 53 54.60 24.99 54 92 71.00
r 2 8
136.2 20.8 30.1
Oktober - 181 170 302 3 26.26 44 88 68.00
0 2 6
239.3 20.8 30.1
November 167 281 398 244 152 25.31 48 90 70.50
3 6 8
427.6 28.9 55.3
Desember 141 820 365 857 235 20.3 24.63 90 72.67
7 6 3
Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2024

Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pertanian Kudus


sebagamana tercantum pada Kabupaten Kudus Dalam Angka, pada bulan
Februari 2023 mencatat jumlah hari hujan tertinggi, yaitu sebanyak 26 hari
dengan curah hujan mencapai 822 mm. Selama tahun 2023, suhu udara
rata-rata di Kabupaten Kudus berkisar antara 23,74oC hingga 26,26oC.
Suhu udara maksimum rata-rata mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun 2022. Kelembaban udara ratarata bervariasi antara 68,00
persen hingga 77,00 persen.

g. Penggunaan Lahan
Berdasarkan pola ruang dalam dokumen RTRW Kabupaten Kudus,
dibagi menjadi 2 fungsi kawasan yaitu kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Dalam kawasan budidaya dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan.

1) Kawasan Lindung
Kawasan Lindung adalah Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi
utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber
daya alam dan sumber daya buatan. Program perwujudan kawasan lindung
meliputi Badan Air berupa sungai dan Bendungan Logung seluas 598
hektar, Kawasan yang memberikan perlindungan kepada kawasan
bawahannya berupa Kawasan Hutan Lindung ditetapkan di kawasan hutan
Gunung Muria dengan luas + 1.088 hektar; Kawasan Perlindungan
Setempat seluas + 1.309 hektar meliputi 9 Kecamatan. Kawasan Rawan
Bencana Alam meliputi kawasan rawan bencana tanah longsor meliputi
Desa Rahtawu, Desa Menawan, Desa Terban, Desa Ternadi, Desa Soco,
Desa Colo, Desa Japan, Desa Cranggang, Desa Glagah Kulon dan Desa
Kuwukan, dan kawasan rawan banjir meliputi Kecamatan Undaan,
Kecamatan Jekulo bagian selatan, Kecamatan Mejobo bagian selatan,
Kecamatan Jati bagian selatan dan Kecamatan Kaliwungu bagian selatan;
Kawasan Lindung Geologi berupa kawasan rawan gerakan tanah meliputi
Kecamatan Gebog, Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Dawe, dan Kawasan

II-5
Lindung Lainnya merupakan kawasan perlindungan plasma nutfah yang
tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
2) Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya adalah Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Program
perwujudan kawasan peruntukan budidaya meliputi Kawasan Hutan
Produksi terdiri atas kawasan peruntukan hutan produksi terbatas dan
kawasan hutan produksi tetap; meliputi Kecamatan Gebog, Dawe, Undaan
dan Jekulo; Kawasan Pertanian berupa kawasan tanaman pangan;
Kawasan Pertambangan dan Energi; Kawasan Peruntukan Industri di
seluruh Kabupaten kecuali Kecamatan Undaan; Kawasan Permukiman
meliputi permukiman perkotaan dan perdesaan; dan Kawasan Pertahanan
dan Keamanan berupa pemanfaatan ruang untuk Kodim di Kecamatan
Kota, Koramil di seluruh kecamatan, Polres di Kecamatan Jekulo dan
Polsek di seluruh kecamatan.
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Kudus ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan


Wilayah (PKW) dalam struktur perkotaan Provinsi Jawa Tengah. Dalam
sistem perwilayahan, Kabupaten Kudus termasuk dalam Jekuti (Jepara,
Kudus, Pati) yang berpusat di Perkotaan Kudus dengan fungsi
pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal Provinsi dan Nasional.
Dalam konteks regional, Kabupaten Kudus merupakan bagian dari
pengembangan Jekuti Banglor yang merupakan gabungan dari
pengelompokan wilayah Jekuti (Jepara, Kudus, Pati) dan Banglor
(Rembang, Blora). Dalam struktur ruang Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten
Kudus memiliki peran sebagai PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) yaitu kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau
beberapa kabupaten/kota.
Kawasan budidaya merupakan wilayah dari Kabupaten Kudus yang
dapat dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pengembangan wilayah budidaya di Kabupaten Kudus salah satunya
adalah kawasan peruntukan hutan produksi yang terletak di Kecamatan
Dawe dan Kecamatan Jekulo dengan luasan sebesar 1.199 Ha yang
menggunakan sistem tebang pilih dan dilakukan secara terbatas. Selain itu,
terdapat pula kawasan hutan produksi tetap yang menggunakan sistem
tebang pilih maupun tebang habis dengan luasan sebesar 1.316 Ha yang
terletak di sekitar Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog, Kecamatan Jekulo,
dan Kecamatan Undaan.
Kawasan pertanian di wilayah Kabupaten Kudus berupa kawasan
tanaman pangan dengan luas 22.382 Ha yang tersebar di seluruh wilayah
kecamatan. Perlindungan kawasan tanaman pangan di wilayah Kabupaten
Kudus, maka ditetapkan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B)
dengan luas 20.005 Ha. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B)
II-6
adalah wilayah budidaya pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang
memiliki Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan/atau Lahan
Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) serta unsur
penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
Potensi pertambangan dan energi di Kabupaten Kudus berupa
pertambangan pasir, tanah liat, dan batu pasir yang terletak di Kecamatan
Jekulo dan Kecamatan Undaan seluas 64 Ha. Pengembangan kawasan
peruntukan industri, terletak di Kecamatan Kota Kudus, Kecamatan Jati,
Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Bae, Kecamatan Gebog, Kecamatan
Dawe, Kecamatan Jekulo, dan Kecamatan Mejobo dengan luasan sebesar
2.258 Ha. Industri di Kabupaten Kudus memberikan kontribusi terbesar
terhadap PDRB dibandingkan sektor lain. Industri yang berkembang
didominasi oleh industri rokok, konveksi dan kertas yang mampu menyerap
banyak tenaga kerja. Banyak perusahaan yang telah didirikan di Kabupaten
Kudus, salah satunya adalah perusahaan industri antara lain industri
anyaman, industri sepatu dan sandal, industri bandeng presto, dan
sebagainya.
Kabupaten Kudus memiliki potensi obyek wisata meliputi wisata
alam (Kawasan wisata Muria, air terjun Monthel Colo dan hutan pinus
Kajar), wisata buatan (antara lain Taman Ria Colo, Taman Krida Wisata,
Museum Kretek, Mountain View Residence, Waterboom Lau, dan beberapa
wisata budaya) dan wisata religi (makam Sunan Kudus dan Sunan Muria).
Adanya penambahan obyek wisata baru antara lain wisata Air Terjun
Gompeng Kuwukan, Desa Kuwukan, Kecamatan Dawe, dan wisata lain
yang dikelola Desa/Masyarakat juga cukup diminati wisatawan domestik.

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Kabupaten Kudus memiliki 4 kawasan rawan bencana yakni


kawasan rawan banjir, kawasan rawan bencana tektonik, kawasan rawan
tanah longsor, dan kawasan rawan gerakan tanah. Kawasan rawan
bencana menurut potensi kebencanaan yakni :
1. Kawasan rawan banjir di Kecamatan Undaan, Kecamatan Jekulo
bagian selatan, Kecamatan Mejobo bagian selatan, Kecamatan Jati
bagian selatan, dan Kecamatan Kaliwungu bagian selatan.
2. Kawasan rawan bencana tektonik di Kecamatan Undaan.
3. Kawasan rawan tanah longsor di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog,
Desa Menawan Kecamatan Gebog, Desa Terban Kecamatan Jekulo,
Desa Ternadi Kecamatan Dawe, Desa Soco Kecamatan Dawe, Desa
Colo Kecamatan Dawe, Desa Japan Kecamatan Dawe, Desa Cranggang
Kecamatan Dawe, dan Desa Glagah Kulon Kecamatan Dawe.
4. Kawasan rawan gerakan tanah di Kecamatan Gebog, Kecamatan
Jekulo, dan Kecamatan Dawe.
Guna mengantisipasi apabila terjadi bencana, diupayakan melalui
Sistem Jaringan Evakuasi Bencana, meliputi:

II-7
1. Jalur evakuasi bencana, meliputi Kecamatan: Gebog, Dawe dan
Jekulo.
2. Tempat evakuasi bencana berupa ruang terbuka berupa lapangan,
halaman sekolah dan halaman kantor publik dan pengembangan
sarana dan prasarana pendukung evakuasi, meliputi wilayah
Kecamatan Gebog, Dawe, dan Jekulo.
Gambar 2. 2 Kejadian Bencana di Kabupaten Kudus

Sumber : BPBD Kabupaten Kudus, 2024

Indeks risiko per ancaman indeks risiko bencana banjir tahun 2023
Kabupaten Kudus berada pada skor 25,81 dengan kelas kategori Tinggi.

Gambar 2. 3 Indeks Risiko Bencana

Sumber : https://inarisk.bnpb.go.id/irbi#

2.1.4 Demografi

Kondisi kependudukan bisa dilihat dari jumlah penduduk, struktur


penduduk, dan distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin, rasio jenis
kelamin, laju pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk.

II-8
2.1.4.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan publikasi BPS pada


Kudus Dalam Angka Tahun 2024,
Jumlah penduduk Kabupaten Kudus
tahun 2023 mencapai 874.632 jiwa,
terdiri dari 436.247 jiwa laki-laki (49,88
persen) dan 438.385 jiwa perempuan
(50,12 persen). Konsentrasi terbesar di
Kecamatan Jekulo dengan jumlah
penduduk terbanyak 12,80% total
penduduk Kudus, dan Kecamatan Bae
memiliki persentase penduduk terkecil
8,74 persen. Pada tahun 2023, rasio
jenis kelamin (sex ratio) penduduk
Kabupaten Kudus adalah 99,51, artinya setiap 100 penduduk perempuan
diimbangi oleh 99 penduduk laki-laki. Meskipun demikian, rasio jenis
kelamin ini bervariasi di setiap kecamatan. Kepadatan penduduk di
Kabupaten Kudus mencapai 2.057 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan
Kota Kudus menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi,
sementara Kecamatan Undaan memiliki kepadatan terendah.
Gambar 2. 4 Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2018-2023 (Jiwa)

874632
871311

861430
856472
852443
849184

2018 2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS 2024, Bappeda (data diolah)

Berdasarkan grafik jumlah penduduk Kabupaten Kudus tahun 2018-


2023, jumlah penduduk meningkat terbanyak pada tahun 2023.

II-9
Gambar 2. 5 Persentase Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2023

12.60, Dawe 12.28, Kaliwungu

12.33, Gebog 10.26, Kota Kudus

8.74, Bae 12.80, Jati

12.80, Jekulo 9.05, Undaan


9.15, Mejobo

Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS 2024, Bappeda (data diolah)

Jika dilihat dari persentase penduduk menurut kecamatan pada


tahun 2023, terdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak yaitu Kecamatan Jati (12,80%), Jekulo (12,80%), Dawe(12,60%),
Gebog (12,33%), dan Kaliwungu (12,28%). Kecamatan Jati merupakan
wilayah yang cukup subur dan berbatasan langsung dengan ibukota
Kudus, sehingga menjadi wilayah penyangga. Adapun kecamatan dengan
persentase penduduk paling sedikit yaitu Kecamatan Bae sebanyak 8,74%.

2.1.4.2 Struktur Penduduk

Struktur penduduk yaitu jumlah penduduk yang dilihat berdasarkan


kelompok umur. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena
disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk. Berikut struktur
penduduk Kabupaten Kudus tahun 2023 menurut kelompok umur.

Tabel 2.8 Struktur Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2023


Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
00 - 04 34,303 32,672 66,975
05 - 09 33,465 32,089 65,554
10 - 14 33,903 32,022 65,925
15 - 19 34,222 32,264 66,486
20 - 24 33,981 32,520 66,501
25 - 29 33,413 32,415 65,828
30 - 34 34,468 33,714 68,182
35 - 39 35,283 34,638 69,921
40 - 44 33,743 34,223 67,966
45 - 49 31,102 32,595 63,697
50 - 54 27,681 29,890 57,571
55 - 59 24,753 26,535 51,288
60 - 64 19,474 20,571 40,045
65 - 69 13,753 14,413 28,166
70 - 74 7,411 8,871 16,282
75 + 5,292 8,953 14,245
Kabupaten Kudus 436,247 438,385 874,632
Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2024

II-10
Berdasarkan data struktur penduduk menurut kelompok umur
tahun 2023, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi
jumlah penduduk Kabupaten Kudus yaitu sebanyak 617.485 jiwa atau
70,60% (tahun 2022 : 71,01%). Sedangkan jumlah usia muda 22,69%
(tahun 2022: 22,86%) dan lansia sebanyak 6,71% (tahun 2022: 6,13%).
Dengan demikian, jumlah penduduk Kabupaten Kudus tahun 2023
didominasi oleh kelompok dewasa dan produktif, namun terdapat
peningkatan jumlah penduduk lansia.

2.1.4.3 Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk suatu wilayah dapat dilihat dalam bentuk data


statistik yang mencakup jumlah penduduk berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan lokasi geografis seperti desa atau kecamatan.

Tabel 2. 9 Tingkat Kepadatan Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, dan


Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Kudus Tahun 2023
Rasio
Kode Laju (r) Persentase
Kecamatan Laki2 Perempuan Jumlah Kepadatan Jenis
Wilayah Persen penduduk
Kelamin
3319.01 Kaliwungu 53955 53412 107367
1.34 12.28 3.28 101.02
3319.02 Kota 43650 46050 89700
Kudus 0.13 10.26 8.56 94.79
3319.03 Jati 55751 56219 111970
1.00 12.80 4.25 99.17
3319.04 Undaan 39664 39464 79128
1.13 9.05 1.10 100.51
3319.05 Mejobo 40199 39815 80014
1.14 9.15 2.17 100.96
3319.06 Jekulo 55899 56096 111995
1.06 12.80 1.35 99.65
3319.07 Bae 38143 38303 76446
1.18 8.74 3.27 99.58
3319.08 Gebog 53925 53881 107806
1.15 12.33 1.95 100.08
3319.09 Dawe 55061 55145 110206
1.13 12.60 1.28 99.85
436247 438385 874632
3319 Jumlah 1.88 100 99.51
Sumber: Satu Data Kabupaten Kudus, BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2024

Pada tahun 2023, rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kabupaten
Kudus adalah 99,51, artinya setiap 100 penduduk perempuan diimbangi
oleh 99 penduduk laki-laki. Meskipun demikian, rasio jenis kelamin ini
bervariasi di setiap kecamatan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kudus
mencapai 2.057 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan Kota Kudus menjadi
kecamatan dengan kepadatan tertinggi, sementara Kecamatan Undaan
memiliki kepadatan terendah. Laju pertumbuhan penduduk yang
menunjukkan persentase pertambahan penduduk dalam jangka waktu
tertentu, meningkat dari tahun 2022 yang sebesar 1,10%, pada tahun 2023
menjadi 1,88%.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.1.5 Fokus Kesejahteraan Dan Pemerataan Ekonomi

Analisis kinerja pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi


dilakukan terhadap indikator yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan
II-11
dan pemerataan ekonomi daerah. Secara lebih detail, indikator tersebut
meliputi pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, dan
tingkat kemiskinan. Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun
ke tahun (Sadono Sukirno, 2004) sedangkan menurut BPS Produk
Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku digunakan untuk
menunjukkan besarnya struktur perekonomian dan peranan sektor
ekonomi. Nilai PDRB ADHK berfungsi untuk mengukur laju pertumbuhan
ekonomi berbasis tahun ke tahun, sedangkan nilai PDRB ADHB berfungsi
untuk melihat struktur perekonomian wilayah setiap tahunnya.

Tabel 2. 10 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 menurut Lapangan Usaha
Tahun 2019 – 2023 (Milyar Rupiah)
No Lapangan Usaha 2019 2020 2021 2022* 2023**

Pertanian, Kehutanan 2.479,70 2.541,26 2.584,12 2.798,56 3.004,04


A
dan Perikanan

Pertambangan dan 156.48 167.57 177.41 175.02 181.28


B
Penggalian

C Industri Pengolahan 88.916,63 88.797,89 86.697,81 90.085,50 94.738,74

Pengadaan Listrik dan 47.65 48.87 50.29 51.79 54.16


D
Gas

Pengadaan Air, 20.42 22.70 23.54 23.73 25.29


E Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang

F Kontruksi 3.914,28 3.542,80 3.911,67 4.271,82 4.416,06

Perdagangan Besar dan 6.057,00 5.653,77 6.023,62 6.498,74 7.104,74


G Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor

Transportasi dan 1.188,88 945.75 1.029,75 1.753,94 2.090,15


H
Pergudangan

Penyediaan Akomodasi 1.326,62 1.222,27 1.332,53 1.591,94 1.773,49


I
dan Makan Minum

Informasi dan 738.04 864.23 951.07 966.68 1.098,57


J
Komunikasi

Jasa Keuangan dan 1.912,30 1.983,62 2.127,47 2.313,59 2.428,75


K
Asuransi

L Real Estate 606.72 594.86 621.30 649.89 721.90

M,N Jasa Perusahaan 128.68 126.78 131.89 146.43 162.97

Adminstrasi 835.64 838.11 844.53 884.48 943.40


Pemerintahan,
O
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 1.260,03 1.241,38 1.253,23 1.273,91 1.392,22

Jasa Kesehatan dan 362.95 384.52 388.66 408.60 449.44


Q
Kegiatan Sosial

R,S, 628.40 562.18 575.63 670.29 725.25


Jasa Lainnya
T,U

II-12
No Lapangan Usaha 2019 2020 2021 2022* 2023**

110.580,43 109.538,56 108.724,52 114.564,91 121.310,45


PDRB

Sumber : BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka 2024

Nilai PDRB Kabupaten Kudus dihitung hari hasil akumulasi nilai


produksi bruto dari 17 sektor lapangan usaha. PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku dipengaruhi oleh faktor inti berupa produksi dan pemasaran
produk di masing-masing sektor ekonomi. Nilai PDRB atas dasar harga
berlaku Kabupaten Kudus secara umum pada tahun 2019 ke tahun 2023
mengalami peningkatan, nilai tertinggi tercapai pada tahun 2023 sebesar
121.310,45 milyar rupiah.

Tabel 2. 11 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha
Tahun 2019 – 2023 (Milyar Rupiah)

No Lapangan Usaha 2019 2020 2021 2022 2023


Pertanian, Kehutanan
A 1676.13 1679.77 1692.25 1764.04 1787.38
dan Perikanan
Pertambangan dan
B 83.28 84.88 89.39 87.13 87.75
Penggalian
C Industri Pengolahan 57325.06 55899.55 54128.94 54587.49 55262.69
Pengadaan Listrik dan
D 40.22 41.73 42.92 43.96 45.17
Gas
Pengadaan Air,
E Pengelolaan Sampah, 17.5 19.06 19.75 19.73 20.82
Limbah dan Daur Ulang
F Kontruksi 2771.38 2502.41 2696.31 2776.31 2860.65
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 4593.61 4250.45 4459.33 4620.31 4855.6
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 986.66 757.77 791.21 1274.99 1384.93
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 1015.06 928.01 978.73 1146.88 1262.41
dan Makan Minum
Informasi dan
J 729.75 857.95 958.72 978.53 1108.94
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
K 1268.5 1298.73 1342.08 1349.56 1360.9
Asuransi
L Real Estate 497.96 487.49 500.48 515.09 559.49
M,N Jasa Perusahaan 90.77 88.34 90.48 95.64 102.25
Adminstrasi
Pemerintahan,
O 584.84 575.38 578.08 591.84 624.55
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 803.92 790.66 794.92 804.46 857
Jasa Kesehatan dan
Q 264.76 267.45 267.7 278.44 302.34
Kegiatan Sosial
R,S,
Jasa Lainnya 492.39 435.1 440.89 482.53 501.53
T,U
PDRB 73241,78 70964,73 69872,18 71416,93 72984,40
Sumber : BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka 2024

Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha


menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap kategori
ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai
peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.

II-13
Tabel 2. 12 Distribusi Persentase PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha
Tahun 2019 – 2023 (%)

No Uraian 2019 2020 2021 2022 2023


2,4
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,24 2,32 2,38 2,44
8
0,1
B Pertambangan dan Penggalian 0,14 0,15 0,16 0,15
5
C Industri Pengolahan 80,41 81,07 79,74 78,63 78,10
0,0
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04 0,05 0,05
4
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,0
E 0,02 0,02 0,02 0,02
Limbah dan Daur Ulang 2
3,6
F Konstruksi 3,54 3,23 3,60 3,73
4
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 5,8
G 5,48 5,16 5,54 5,67
Mobil dan Sepeda Motor 6
1,7
H Transportasi dan Pergudangan 1,08 0,86 0,95 1,53
2
Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,4
I 1,20 1,12 1,23 1,39
Minum 6
0,9
J Informasi dan Komunikasi 0,67 0,79 0,87 0,84
1
2,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,73 1,81 1,96 2,02
0
L Real Estate 0,55 0,54 0,57 0,57 0,60
M,N Jasa Perusahaan 0,12 0,12 0,12 0,13 0,13
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O 0,76 0,77 0,78 0,77 0,78
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1,14 1,13 1,15 1,11 1,15
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,33 0,35 0,36 0,36 0,37
R,S,
Jasa lainnya 0,57 0,51 0,53 0,59 0,60
T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
100 100 100 100 100
BRUTO
Sumber : BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka 2024

Ditinjau dari kontribusi lapangan usaha, sektor industri pengolahan


masih menjadi kontributor utama sebagai pemberi andil terbesar dalam
Distribusi Persentase PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2023 dengan
nilai kontribusi sebesar 78,10 persen turun dibanding tahun 2022 (78,60
persen).

2.1.5.1 Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan


dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya Pertumbuhan
ekonomi dapat dilihat dari melalui pertumbuhan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan. Laju pertumbuhan PDRB
diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan. Laju
pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada
tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi
dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen.

II-14
Tabel 2. 13 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kudus ADHK 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Persen) 2019 – 2023

No LAPANGAN USAHA 2019 2020 2021 2022* 2023**


Pertanian, Kehutanan dan
A 4.02 0.22 0.74 4.24 1.32
Perikanan
Pertambangan dan
B 4.43 1.92 5.31 -2.52 0.71
Penggalian
C Industri Pengolahan 2.43 -2.49 -3.17 0.85 1.24
Pengadaan Listrik dan
D 5.43 3.77 2.84 2.42 2.75
Gas
Pengadaan Air,
E Pengelolaan Sampah, 4.43 8.93 3.62 -0.11 5.52
Limbah dan Daur Ulang
F Kontruksi 4.95 -9.71 7.75 2.97 3.04
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 5.2 -7.47 4.91 3.61 5.09
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 7.99 -23.2 4.41 61.14 8.62
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 8.02 -8.58 5.47 17.18 10.07
dan Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 10.12 17.57 11.75 2.07 13.33
Jasa Keuangan dan
K 1.87 2.38 3.34 0.56 0.84
Asuransi
L Real Estate 5.41 -2.1 2.66 2.92 8.62
M,N Jasa Perusahaan 9.02 -2.68 2.42 5.7 6.91
Adminstrasi
O Pemerintahan, Pertahanan 3.65 -1.62 0.47 2.38 5.53
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7.36 -1.65 0.54 1.2 6.53
Jasa Kesehatan dan
Q 6.57 1.02 0.09 4.01 8.58
Kegiatan Sosial
R,S,
Jasa Lainnya 8.39 -11.63 1.33 9.44 3.94
T,U
PDRB TOTAL 3.09 -3.11 -1.54 2.21 2.19
Sumber : BPS, Kabupaten Kudus Dalam Angka 2024

Pada tahun 2023, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Kudus atas


dasar harga konstan (tahun dasar 2010) mencapai 2,19 persen. Angka ini
menunjukkan adanya peningkatan riil kuantitas barang/jasa yang
dihasilkan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,19 persen.
Dilihat secara sektoral per lapangan usaha, maka dapat diketahui bahwa
semua sektor lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Lapangan
usaha yang mengalami pertumbuhan paling atraktif adalah sektor
Informasi dan Komunikasi sebesar 13,33 persen diikuti oleh sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,07 persen dan sektor
Real Estat dan sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,62 persen.
Sedangkan lapangan usaha yang mengalami tingkat rendah paling kecil
yaitu sektor Pertambangan dan penggalian sebesar 0,71 persen dan sektor
Jasa Keuangan sebesar 0,84 persen. Disamping itu, sektor unggulan
daerah yaitu lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan
1,24 persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,09 persen.
Pertumbuhan ekonomi daerah memberikan gambaran sejauh mana
tingkat pembangunan secara makro dihitung secara kuantitatif. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya peningkatan pendapatan

II-15
masyarakat secara agregat atas kegiatan ekonomi yang telah dihasilkan
selama 1 tahun. Dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB atas dasar
harga konstan Kabupaten Kudus tahun 2023 dengan Kabupaten sekitar di
Jawa Tengah, maka Kabupaten Kudus termasuk yang terendah di Jawa
Tengah.

Tabel 2. 13 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Menurut Komponen


Pengeluaran (Persen) 2018 – 2023

Laju Pertumbuhan PDRB Seri 2010 Menurut Komponen


No Jenis Pengeluaran Pengeluaran (persen)
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 4.32 4.35 -0.7 3.42 5.58 5.71
Tangga
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8.37 10.89 -2.41 2.18 5.03 7.3
3 Pengeluaran Konsumsi 3.03 4.02 -3.63 1.46 0.37 2.71
Pemerintah
4 Pembentukan Modal Tetap 7.9 4.36 -5.31 6.03 3.62 3.75
Bruto
5 Perubahan Inventori 3.26 -0.49 19.02 -38.87 25.37 -3.55
6 Net Ekspor Barang dan Jasa 1.7 2.24 -5.12 -5.2 -0.58 -0.13
7 PDRB 3.24 3.1 -3.53 -1.98 2.21 2.19
Sumber : https://kuduskab.bps.go.id/indicator/156/93/2/laju-pertumbuhan-pdrb-seri-2010-
menurut-komponen-pengeluaran-persen-kabupaten-kudus.html.

PDRB pengeluaran atas dasar harga konstan bermanfaat untuk


mengukur laju pertumbuhan konsumsi akhir, investasi dan perdagangan
luar negeri. Dalam kurun waktu 2018 – 2023, konsumsi akhir rumah
tangga mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk,
meskipun kenaikan ini tidak dinikmati oleh keseluruhan penduduk.

2.1.5.2 Laju Inflasi


Laju inflasi adalah tingkat kenaikan harga pada sejumlah indeks
harga dalam suatu periode tertentu seperti tahun ke tahun. Laju inflasi
memiliki peranan penting sebagai salah satu indikator makro yang dapat
digunakan untuk melihat kemampuan finansial daerah dan kemampuan
daya beli masyarakat. Perhitungan laju inflasi diperoleh dari indeks harga
konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei
biaya hidup (SBH). Pada umumnya yang berlangsung secara terus
menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka
inflasi akan mengalami kenaikan.
Inflasi adalah kecenderungan naikn
Tabel 2. 14 Inflasi Kabupaten Kudus Tahun 2019 – 2023

No INFLASI 2019 2020 2021 2022 2023


1 Indonesia 2.72 1.68 1.87 5.51 2.61
2 Jawa Tengah 2.81 1.56 1.70 5.63 2.89
3 Kudus 3.02 1.24 1.59 6.40 2.96
Sumber : BPS, 2019 – 2024, Bappeda 2024 (data diolah)

II-16
Laju inflasi dipengaruhi oleh faktor, seperti tingkat stabilitas
ketersediaan dan harga barang pokok dan barang penting. Intervensi
untuk menjaga stabilitas inflasi harus dilakukan dengan kebijakan
kolaboratif antara pemerintah daerah, pusat, masyarakat dan sektor riil.

2.1.5.3 PDRB per Kapita


PDRB per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang
diperoleh dari hasil bagi antara PDRB dengan populasi di suatu wilayah
pada tahun tertentu. PDRB per kapita memiliki kedudukan penting sebagai
indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu
wilayah secara umum. Perhitungan PDRB per kapita diperoleh melalui
pembagian total PDRB terhadap jumlah penduduk di suatu daerah. Berikut
adalah data PDRB Per Kapita Kabupaten Kudus:
Gambar 2. 7 PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) Kabupaten Kudus dan Daerah
Sekitarnya Tahun 2019 – 2023 (1)

PDRB PERKAPITA ADHK (JUTA RUPIAH)


84,46

83,66

83,45
81,58

82,5

25,74
24,72
24,64

23,63
23,09

20,02
19,23
18,34
17,71
17,08

16,17
15,91

15,53

16,8
15,3

2019 2020 2021 2022 2023


Kabupaten Pati Kabupaten Kudus Kabupaten Jepara

Sumber: https://jateng.bps.go.id/indicator/157/1747/1/-seri-2010-pdrb-per-kapita-
atas-dasar-harga-konstan-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html,
Bappeda 2024 (data diolah)

PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) Kabupaten Kudus dan Daerah


Sekitarnya Tahun 2019 – 2023 (2)
91,06

95,5
84,46

83,66

83,45
86,9
81,58
83,2

82,5
77,62
58,37

50,72
48,64
46,74
46,43

2019 2020 2021 2022 2023


Kabupaten Kudus Kabupaten Cilacap
Kota Semarang Linear (Kabupaten Kudus)

Sumber: https://jateng.bps.go.id/indicator/157/1747/1/-seri-2010-pdrb-per-kapita-
atas-dasar-harga-konstan-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html,
Bappeda 2024 (data diolah)

II-17
PDRB per Kapita Kabupaten Kudus atas dasar harga konstan masuk
ke dalam kategori tertinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten Jepara,
Grobogan, Pati, dan Demak. Kabupaten Kudus, Kabupaten Cilacap dan
Kota Semarang memiliki andil terbesar dalam pembentukan PDRB di Jawa
Tengah, namun PDRB per Kapita Kabupaten Kudus menunjukan tren
relatif menurun selama kurun waktu 2019 - 2023. Penurunan terjadi
sebagai dampak pandemi Covid-19 (tahun 2021). PDRB per kapita
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.
Penurunan PDRB per kapita dipengaruhi oleh faktor indikatif seperti
menurunnya pertumbuhan di beberapa sektor ekonomi unggulan dan
potensial daerah.
2.1.5.4 Indeks Gini
Koefisien Gini adalah ukuran statistik yang menunjukkan distribusi
pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah. Koefisien Gini digunakan
sebagai tolok ukur ketimpangan. Koefisien Gini bernilai 0 (nol)
menunjukkan kesetaraan sempurna yang berarti seluruh penduduk
memiliki pengeluaran per kapita yang sama. Sedangkan Koefisien Gini
bernilai 1 (satu) menunjukkan ketimpangan sempurna yang berarti hanya
satu penduduk saja yang memiliki pengeluaran per kapita dan yang lainnya
tidak sama sekali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi Koefisien Gini, semakin tinggi tingkat ketimpangan suatu daerah.
Gambar 2. 8 Koefisien Gini Kabupaten Kudus

data th 2016 - 2019 tdk


GINI RASIO tersedia
0,379
0,358
0,354
0,37

0,37

0,343

0,342
0,332

0,35
0,329
0,328

0,326
0,323
0,34

0,312
0,33

0,31
0,31

0,31
0,31
0,3

2013 2014 2015 2020 2021 2022 2023

Kab. Kudus Kab. Pati Kab. Jepara Linear (Kab. Kudus)

Sumber : BPS Jawa Tengah, 2024

Kondisi ketimpangan di Kabupaten Kudus selama kurun waktu


tahun 2013 – 2023 perkembangan Rasio Gini di Kabupaten Kudus
menunjukkan angka fluktuatif naik dan turun, dari 0,34 ditahun 2013 naik
cukup tajam menjadi 0,379 di tahun 2022, dan turun menjadi 0,35 di
tahun 2023. Hal ini dimaknai bahwa apabila nilai koefisien Gini Kabupaten
Kudus mendekati 1, artinya ketimpangan di Kabupaten Kudus semakin
tinggi.
2.1.5.5 Kemiskinan
Tingkat kemiskinan merupakan indikator makro yang memiliki peran
penting untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.
Tingkat kemiskinan di daerah urban umumnya berhubungan dengan

II-18
tingkat pengangguran dan faktor lainnya. Berikut adalah data mengenai
tingkat kemiskinan Kabupaten Kudus tahun 2019 - 2023:
Gambar 2. 9 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kudus Tahun 2019 – 2023

% PENDUDUK MISKIN

11,79
11,41

10,93
10,80

10,77
10,19

9,71

9,57

9,36
9,22

7,41
7,31

7,24
7,6
6,68

2019 2020 2021 2022 2023

Kudus Indonesia Jawa Tengah

Sumber: BPS, 2019-2023, Bappeda 2024 (data diolah)


Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kudus mengalami tren fluktuatif
yang cenderung meningkat pada tahun 2019 hingga 2023. Peningkatan
kemiskinan tertinggi pada tahun 2021. Meningkatnya kemiskinan di
Kabupaten Kudus ini berhubungan dengan faktor ketenagakerjaan, sosial
dan pertumbuhan sektor riil yang mengalami fluktuasi selama pandemi
Covid 19 pada tahun 2020 dan 2021. Peningkatan produktivitas
pertumbuhan sektor unggulan dan potensial, penurunan pengangguran,
peningkatan akses pendidikan dan peningkatan bantuan sosial menjadi
intervensi yang harus diperhatikan untuk menurunkan kemiskinan di
Kabupaten Kudus.
Indikator kemiskinan ektrem merupakan indikator yang menjadi
tolok ukur pembangunan yang perlu diselesaikan secara bertahap.
Seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika biaya kebutuhan hidup
sehari-harinya berada di bawah garis kemiskinan esktrem; setara dengan
USD 1.9 PPP (Purchasing Power Parity). PPP ditentukan menggunakan
"absolute poverty measure" yang konsisten antar negara dan antar waktu.
Berdasarkan BPS, seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika
pengeluarannya di bawah 535.547/orang/bulan (BPS,2022). Sehingga
misalnya dalam 1 keluarga terdiri dari 4 orang (ayah, ibu, dan 2 anak),
memiliki kemampuan untuk memenuhi pengeluarannya setara atau di
bawah Rp. 2.142.188 per keluarga per bulan (BPS, 2022)
Berdasarkan hasil perhitungan kemiskinan ekestrem
kabupaten/kota tahun 2021-2022 oleh BPS didapat persentase penduduk
miskin ekstrem Kabupaten Kudus tahun 2021 sebesar 1,00 % dan tahun
2022 sebesar 0,63%. Pada tahun 2022 jumlah desa yang masuk miskin
ekstrem ada 9 yaitu Desa Karangrowo , Desa Jepang, Desa Temulus, Dersa
Bulungcangkring, Desa Gondoharum, Desa Gondosari, Desa Kedungsari,
Desa Margorejo dan Desa Kandangmas. Untuk bisa mencapai target
penghapusan kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024 Kabupaten Kudus
telah melakukan strategi-strategi penghapusan kemiskinan ekstrem seperti
yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan bantuan rumah tidak
layak huni, pemberian bea siswa untuk siswa tidak mampu, bantuan premi
II-19
asuransi Kesehatan JKN, pembangunan jamban dan septik tank skala
individual, bantuan social tunai, bantuan langsung tunai kepada buruh
rokok, hibah wira usaha, pelatihan-pelatiahan angkatan kerja, bantuan
alat untuk komunitas difabel, bantuan kandang dan ternak, serta bantuan
budidaya ikan lele.

2.1.6 Fokus Kesejahteraan Sosial

Fokus Kesejahteraan Sosial merupakan bagian untuk menganalisis


indikator makro pembangunan manusia. Indikator ini terdiri dari beberapa
komponen seperti Angka Melek Huruf, Angka Harapan Hidup, Harapan
Lama Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah, dan pengeluaran per kapita.
Berikut adalah data capaian indikator makro untuk menganalisa kualitas
sumber daya manusia di Kabupaten Kudus.
2.1.6.1 Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pembangunan
manusia dilakukan di suatu daerah. IPM sendiri merupakan indikator yang
bersifat komposit, dimana perhitungan IPM mencakup tiga dimensi dasar,
yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan
(knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living). Berikut
merupakan capaian IPM Kabupaten Kudus dan daerah sekitarnya tahun
2019-2023.
Gambar 2. 10 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2019-2023

78,00
77,00
76,00
75,00
74,00
73,00
72,00
71,00
70,00
69,00
2019 2020 2021 2022 2023
Indonesia 71,92 72,81 73,16 73,77 74,39
Jawa Tengah 71,73 71,88 72,17 72,80 73,39
Kudus 74,94 75,00 75,16 75,89 76,71

Indonesia Jawa Tengah Kudus Linear ( Kudus )

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2024, Bappeda (data diolah)

Pembangunan manusia di Kabupaten Kudus mengalami tren yang


positif selama periode 2019 hingga 2023. Dalam empat tahun terakhir, IPM
Kabupaten Kudus mengalami peningkatan. Selama periode tersebut,
pertumbuhan rata-rata IPM Kabupaten Kudus mencapai 0,26% di setiap
tahunnya. Kondisi ini menjadikan IPM Kabupaten Kudus berada pada
kategori “tinggi”. Secara umum, Capaian IPM Kabupaten Kudus menjadi
yang tertinggi jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya seperti
Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Demak. Kondisi

II-20
tersebut menunjukkan bahwa pembangunan Manusia di Kabupaten Kudus
lebih optimal dibandingkan tiga kabupaten lainnya.
2.1.6.2 Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur akses layanan pendidikan terhadap penduduk
usia sekolah dalam menempuh pendidikan formal. RLS merupakan jumlah
tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan
dalam menempuh pendidikan formal. Berikut merupakan capaian RLS
Kabupaten Kudus dan daerah sekitarnya tahun 2019-2023.
Gambar 2. 11 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Kudus Tahun 2019-2023
10,00
RLS
8,00

6,00

4,00

2,00

-
2019 2020 2021 2022 2023
Indonesia 8,34 8,48 8,54 8,69 8,77
Jawa Tengah 7,53 7,69 7,75 7,93 8,01
Kudus 8,63 8,75 8,76 9,06 9,34
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2024, Bappeda (data diolah)

RLS Kabupaten Kudus mengalami tren yang meningkat selama


periode 2019 hingga 2023. Capaian RLS dari tahun 2022 ke 2023
mengalami peningkatan sebanyak 0,28. Secara umum, Capaian RLS
Kabupaten Kudus masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian RLS
Jawa Tengah dan Nasional. Meskipun dalam 3 tahun terakhir capaian RLS
Kabupaten Kudus mengalami peningkatan, capaian tersebut masih belum
mampu menuntaskan standar minimal Pendidikan yaitu wajib belajar 12
tahun. Rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah di Kabupaten Kudus
berada pada angka 9 tahun atau setara kelas 3 Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Kondisi ini menggambarkan bahwa layanan Pendidikan di
Kabupaten Kudus mendekati optimal. Namun upaya pemerintah untuk
meningkatkan partisipasi sekolah masih perlu ditingkatkan. Hal ini
bertujuan agar angka rata-rata lama sekolah dapat mencapai standar
minimal yang telah ditetapkan pemerintah.
2.1.6.3 Harapan Lama Sekolah
Harapan lama sekolah (HLS) merupakan salah satu indikator makro
pendidikan yang digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan
sistem pendidikan. HLS menggambarkan lamanya sekolah yang
diharapkan akan dirasakan oleh penduduk pada usia tertentu di masa
mendatang. Angka HLS dihitung untuk penduduk di atas usia 7 tahun.
Berikut merupakan capaian HLS Kabupaten Kudus dan daerah sekitarnya
tahun 2019-2023.

II-21
Gambar 2. 12 Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Kudus Tahun 2019-
2023

13,23
13,22

13,24

13,25

13,15

13,26
13,10
13,08
12,95

12,98

12,85
12,81
12,77
12,70
12,68

2019 2020 2021 2022 2023

Indonesia Jawa Tengah Kudus

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2024, Bappeda (data diolah)

Dalam periode waktu empat tahun terakhir, HLS Kabupaten Kudus


secara konsisten mengalami peningkatan meskipun tidak secara signifikan.
Rata-rata HLS Kabupaten Kudus meningkat 0,01 setiap tahunnya sehingga
di tahun 2023 menjadi 13,26 (tahun 2022 : 13.25). Secara umum, capaian
HLS Kabupaten Kudus masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan
capaian HLS Jawa Tengah dan Nasional.
2.1.6.4 Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (AHH) atau disebut pula dengan Usia Harapan
Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator makro yang digunakan untuk
mengukur derajat kesehatan masyarakat. AHH merupakan angka rata-rata
banyak tahun yang ditempuh seseorang selama hidup yang
menggambarkan rata-rata usia hidup masyarakat pada daerah tertentu.
Semakin tinggi capaian AHH di suatu daerah mengindikasikan bahwa
semakin lama rata-rata hidup masyarakat tersebut.
Gambar 2. 13 Angka Harapan Hidup Kabupaten Kudus Tahun 2019-2023

78,00
77,00
76,00
75,00
74,00
73,00
72,00
71,00
70,00
69,00
68,00
2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
Indonesia 71,34 71,47 71,57 71,85 72,13 73,37 73,46 73,70 73,93
Jawa Tengah 74,23 74,37 74,47 74,57 74,69 74,39 74,49 74,58 74,69
Kudus 76,50 76,60 76,68 76,76 76,86 76,60 76,68 76,76 76,86

Indonesia Jawa Tengah Kudus Linear ( Kudus )

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2024, Bappeda (data diolah)

AHH Kabupaten Kudus mengalami tren yang positif selama periode


2019 hingga 2023. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa upaya
peningkatan Kesehatan di Kabupaten Kudus telah berjalan dengan baik
namun belum optimal, sehingga capaian tersebut masih perlu ditingkatkan.
Selama periode tiga tahun terakhir, capaian AHH Kabupaten Kudus berada
di atas capaian Jawa Tengah dan Nasional.

II-22
2.1.6.5 Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan
Untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup
layak. Data pengeluaran dapat mengungkap tentang pola konsumsi rumah
tangga secara umum menggunakan indikator proporsi pengeluaran untuk
makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat
dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk,
makin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total
pengeluaran makin membaik tingkat kesejahteraan.
Gambar 2. 14 Pengeluaran Riil Per kapita Kabupaten Kudus Tahun 2019-
2023 (Juta Rp.)

12.088,00
11.899,00

11.835,00
11.609,00
11.479,00

11.377,00
11.318,00
11.299,00

11.272,00
11.160,00

11.156,00
11.102,00

11.034,00
11.013,00

10.930,00

2019 2020 2021 2022 2023

Indonesia Jawa Tengah Kudus Linear ( Kudus )

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2024 (https://www.bps.go.id/indicator/26/416/1/-


metode-baru-pengeluaran-per-kapita-disesuaikan.html), Bappeda (data diolah)

Pengeluaran riil perkapita Kabupaten Kudus mengalami peningkatan


dari tahun 2019 sebesar Rp.11.318 juta menjadi Rp.12.088 juta pada tahun
2023.
Pengeluaran rumah tangga dibedakan menurut kelompok makanan dan
bukan makanan. Perubahan pendapatan seseorang akan berpengaruh
pada pergeseran pola pengeluaran. Semakin tinggi pendapatan, semakin
tinggi pengeluaran bukan makanan. Dengan demikian, pola pengeluaran
dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat
kesejahteraan penduduk, dimana perubahan komposisinya digunakan
sebagai petunjuk perubahan tingkat
kesejahteraan. Rata-rata pengeluaran per
kapita per bulan di Kabupaten Kudus pada
tahun 2023 mengalami peningkatan dari
1,22 menjadi 1,33 juta rupiah. Angka
tersebut 37,78 persen lebih tinggi
dibandingkan dengan angka tahun 2019.
Proporsi antara pengeluaran makanan dan
nonmakanan mengalami perubahan yang
tidak signifikan, masing-masing sebesar

II-23
52,63 dan 47,37 persen. Ratarata pengeluaran terbesar ada pada kategori
perumahan dan fasilitas rumah tangga yang mencapai 26,15 persen.
2.1.7 Fokus Seni Budaya Dan Olahraga

Fokus seni, budaya, dan olahraga menjelaskan terkait berbagai


indikator yang berhubungan dengan kondisi seni, budaya, dan olahraga di
Kabupaten Kudus. Sejumlah data yang dianalisis mencakup capaian
kinerja pembangunan di Kabupaten Kudus yang berfokus pada bidang seni,
budaya, dan olahraga yang dapat disajikan dalam narasi sebagai berikut.
2.1.7.1. Budaya
Budaya merupakan tradisi, adat istiadat, dan suatu kegiatan yang
dilakukan suatu kelompok masyarakat secara terus-menerus dalam waktu
jangka panjang. Budaya diciptakan sekelompok yang mendiami wilayah
tertentu dengan tujuan untuk membuat kehidupan yang lebih baik,
dinamis, dan menjadi ciri khas dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan. Dengan kata lain, budaya memiliki keterkaitan yang erat
dengan kebiasaan suatu masyarakat. Adapun budaya yang ada di
Kabupaten Kudus diantaranya Buka Luwur, Dandangan, Kupatan, Tari
Kretek, Jenang Tebokan, Ampyang Maulid, Adat Bulusan, dan sebagainya.

Tabel 2. 16 Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Kudus Tahun


2018-2023

NO INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 Penyelenggaraan festival 29 48 1 11 14
seni dan budaya

2 Benda, Situs dan Kawasan 167 167 71 138 173


Cagar Budaya yang
dilestarikan

3 Jumlah grup kesenian per 0,13 0,44 3,80 3,25 3,79


10.000 penduduk

4 Jumlah gedung kesenian 0,05 0,05 0,01 0,01 0,01


per 10.000 penduduk

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2024

Salah satu upaya untuk melestarikan sekaligus mengembangkan


budaya dapat dilakukan melalui penyelenggaraan festival seni dan budaya
secara regular. Jumlah festival seni dan budaya di Kabupaten Kudus telah
mengalami peningkatan 19 agenda dari tahun 2018 ke tahun 2019. Akan
tetapi, kondisi tersebut menurun secara signifikan pada tahun 2020 hingga
2022 akibat pandemi Covid-19 dimana hampir seluruh aktivitas publik
secara langsung dihentikan dan beralih ke agenda daring. Semakin
pulihnya dunia dari pandemi Covid-19 membuka peluang untuk
menyelenggarakan festival seni dan budaya secara lebih masif. Selain
bermanfaat untuk melestarikan budaya lokal, ini juga dapat menjadi
instrumen peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan begitu,
II-24
penyelenggaraan festival seni dan budaya kedepannya perlu dikelola secara
lebih inovatif dan profesional sejalan dengan berbagai perkembangan dan
kondisi masyarakat.
2.1.7.2. Olahraga
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan baik secara
disengaja maupun direncanakan yang bersifat kompetitif dengan tujuan
meningkatkan keterampilan fisik seseorang. Olahraga merupakan bagian
penting dari aspek pembangunan sumber daya manusia sekaligus sarana
menguatkan karakter dan kepemimpinan pemuda dalam meningkatkan
prestasi olahraga. Upaya pembinaan di bidang olahraga dilakukan dengan
mengidentifikasi potensi dan bakat seseorang di berbagai cabang olahraga
serta menyediakan fasilitas pendukung, seperti tenaga pelatih, sarana
prasarana, dan teknologi.
Pada tahun 2018, Kabupaten Kudus telah mencapai peringkat ketiga
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Tengah (turnamen olahraga level
provinsi yang dilakukan secara rutin setiap empat tahun) dengan meraih
46 emas, 51 perak, dan 54 perunggu. Hasil tersebut sudah baik tetapi
masih terdapat peluang untuk mengoptimalkan raihan medali diajang
PORPROV berikutnya melalui peningkatan kualitas dan profesionalisme
pengelolaan atlet dan klub olahraga yang ditunjang oleh adanya perbaikan
gedung olahraga dan dukungan finansial bagi atlet berprestasi.
Sementara itu, terdapat stagnasi pada jumlah klub olahraga per
10.000 penduduk sejak tahun 2018 dengan angka 0.45. Sedangkan, ada
peningkatan jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk dari 0.08 pada
tahun 2018 menjadi 0,09 ditahun 2019. Hal tersebut menunjukkan
pentingnya pendataan klub olahraga dari seluruh cabang olahraga yang
dibina di Kabupaten Kudus. Selain itu, perlu juga diiringi oleh pembinaan
klub-klub olahraga. Demikian pula, perlu adanya peningkatan jumlah
gedung olahraga hingga ke level desa agar kehadiran berbagai fasilitas
tersebut dapat dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat.
Lebih jauh, Fokus Seni Budaya dan Olahraga dilakukan dalam
rangka untuk meningkatkan dan melestarikan seni budaya dan olahraga
yang dapat dilihat pada capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) per tahun
2020-2022 sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 2. 17 Indikator Kinerja Kunci Seni Budaya dan Olahraga
No Indikator Kinerja Kunci (IKK)
URAIAN Satuan
2020 2021 2022 2023
1. Seni Budaya
1) Jumlah obyek pemajuan
kebudayaan yang dilindungi
(inventarisasi, pengamanan Obyek 104 114 115 115
pemeliharaan, penyelamatan
dan publikasi)
2) Jumlah obyek pemajuan
kebudayaan yang Obyek 32 43 48 48
dikembangkan

II-25
No Indikator Kinerja Kunci (IKK)
URAIAN Satuan
2020 2021 2022 2023
(penyebarluasan, pengkajian,
penayaan keberagaman)
3) Jumlah obyek pemajuan
kebudayaan yang dimanfaat-
kan (membangun karakter
bangsa, meningkatkan Obyek 85 92 92 92
ketahanan budaya,dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat)
4) Jumlah SDM, lembaga dan Orang
pranata yang dibina
(peningkatan kompetensi,
17 9 9 0
standarisasi dan sertifikasi,
serta peningkatan kapasitas
tata kelola)
2. Olahraga
1) Jumlah pelatih olahraga yang Orang
memiliki kompetensi di 51 121 161
satuan-satuan pendidikan
2) Jumlah penyelenggaraan Kegiata
kegiatan olahraga prestasi n 1 10 25
tingkat daerah
Sumber : LPPD Kabupaten Kudus Tahun 2021, 2022, 2023

Pada urusan seni budaya, setiap indikator menunjukkan


peningkatan kecuali pada indikator jumlah SDM, lembaga dan pranata
yang dibina (peningkatan kompetensi, standardisasi dan sertifikasi, serta
peningkatan kapasitas tata kelola). Peningkatan tertinggi terjadi pada
indikator jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang dilindungi
(inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi).
Sedangkan, pada urusan olahraga, seluruh indikator telah mengalami
kenaikan terlebih pada indikator jumlah pelatih olahraga yang memiliki
kompetensi di satuan-satuan pendidikan.
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.1.8 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib

2.1.8.1 Layanan Urusan Wajib Dasar


Analisis mengenai kondisi layanan urusan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar dilakukan dengan menelaah capaian indikator
pada urusan pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang;
perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat; dan sosial. Berkaitan dengan
Standar Pelayanan Minimal (SPM), penentuan kategori pencapaian SPM
baru dimulai pada tahun 2022.

II-26
Tabel 2. 18 Penerapan SPM dan Persentase Realisasi Anggaran pada Tahun
2021 - 2023
Capaian Penerapan Realisasi Anggaran (%)
N
Bidang / Urusan
o
2021 2022 2023 2021 2022 2023

1 Pendidikan 76 82 90.18 80.26 91.93 94.73

2 Kesehatan 91 84 99.40 86.40 75.94 94.15

3 Pekerjaan Umum 99 99 92.20 92.60 78.58 97.64

4 Perumahan dan 100 100 100 100 100 99.96


Permukiman

5 Ketentraman dan 87 97 100 90.61 99.71 89.99


Ketertiban Umum

6 Sosial 90 99 100 100 90.17 83.76

Kabupaten Kudus 90.50 93.50 96.96

Sumber : https://spm.bangda.kemendagri.go.id/, Bappeda 2024 (data diolah)

Permasalahan penerapan SPM di Kabupaten Kudus selain adanya


perubahan regulasi yang sangat cepat juga disebabkan kurangnya sinergi
perencanaan dan penganggaran pada internal Perangkat Daerah.
Meskipun demikian penerapan SPM di Kabupaten Kudus mengalami
peningkatan dari 90,50 di tahun 2021 menjadi 96,96 di tahun 2023. Bahwa
keberhasilan pencapaian target ini diperlukan dukungan dan perhatian
dari semua pihak, selain dukungan dari Pemerintah Pusat juga dari
aparatur Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, para pemangku
kepentingan, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan di Kabupaten
Kudus. Target SPM harus diupayakan peningkatan dan dapat tercapai
sebagaimana batas waktu yang telah ditetapkan.
2.1.8.1.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu urusan penting yang masuk
kategori wajib pelayanan dasar, sehingga perlu mendapatkan perhatian
dalam pembangunan daerah, khususnya pembangunan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia.
Kategori pencapaian SPM bidang Pendidikan tahun 2022 adalah
Tuntas Madya dengan nilai 81,83%, dengan rincian Pendidikan Dasar Usia
Dini 83%, Pendidikan dasar 97,60%, dan Pendidikan Kesetaraan 62,63%.
Berikut merupakan beberapa capaian indikator pendidikan di
Kabupaten Kudus:
a. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan salah satu indikator
dalam urusan pendidikan yang menggambarkan tingkat partisipasi
penduduk pada suatu tingkat pendidikan. APK dihitung melalui proporsi
jumlah penduduk yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu

II-27
terhadap jumlah penduduk pada jenjang yang sama. Berikut merupakan
capaian APK pada jenjang SD dan SMP di Kabupaten Kudus.
Gambar 2. 15 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pada Jenjang PAUD, SD dan
SMP Tahun 2018-2022

114,75

115,51

116,08

118,59
110,17
140

109,70
105,37
102,86
101,80

101,53
99,15

98,67
120

94,18
89,46

76,01
100
80

60

40
20

0
2018 2019 2020 2021 2022

PAUD SD/MI SMP/MTs

Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

APK SD Kabupaten Kudus mengalami tren yang menurun dalam


periode tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2018 APK SD Kabupaten
Kudus berada pada angka 107,29. Namun, terus menurun dengan rata-
rata penurunan 0,5% setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2021 menjadi
105,69. Sedangkan APK SMP Kabupaten kudus menunjukan tren yang
fluktuatif selama periode 2018 hingga 2022. APK SMP Kabupaten Kudus
terus meningkat hingga tahun 2020 dengan rata-rata peningkatan 3,09%,
namun mengalami penurunan sebesar 1,6% menjadi 86,9 pada tahun
2021. Capaian APK SMP Kabupaten Kudus masih berada dibawah 100%.
Kondisi ini menunjukan bahwa Kabupaten Kudus belum berhasil
menampung penduduk usia SMP secara optimal. Beberapa orang tua yang
memiliki anak usia 12-15 tahun menyekolahkan di pondok pesantren di
luar kota dan dalam kota. Kondisi ini berdampak pada angka APK SMP yang
rendah.
b. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan indikator yang
digunakan untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap
penduduk usia sekolah. APM dihitung melalui proporsi penduduk pada
kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah
terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. APM menunjukan
seberapa banyak penduduk usia sekolah yang telah memanfaatkan fasilitas
pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APM mencapai
angka 100, maka hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh anak usia
sekolah di wilayah tersebut dapat bersekolah secara tepat waktu. Berikut
merupakan capaian APM Kabupaten Kudus selama tahun 2018 hingga
2022.

II-28
Gambar 2. 16 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2018-2022

100,57
99,83

99,29
97,97

97,21
120,00

88,61

86,21

86,17

82,08
76,67
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2018 2019 2020 2021 2022

SD/MI SMP/MTs

Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Capaian APM SD Kabupaten Kudus mengalami tren yang fluktuatif


selama periode 2018 hingga 2022. APM SD Kabupaten Kudus mengalami
penurunan sebanyak 0,08 persen Pada tahun 2019. kemudian kembali
meningkat hingga tahun 2021 menjadi 98,33. Sama halnya dengan APM
SD, APM SMP Kabupaten Kudus juga mengalami fluktuasi selama periode
2018 hingga 2022. Kondisi APM yang terus mengalami fluktuasi
mengindikasikan bahwa partisipasi anak usia sekolah secara tepat waktu
di Kabupaten Kudus masih belum berada pada titik yang konsisten
c. Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan salah satu indikator
pendidikan yang digunakan untuk melihat tingkat peluang penduduk
dalam mengakses pendidikan secara umum. APS diukur melalui proporsi
penduduk kelompok usia tertentu yang sedang bersekolah terhadap
penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai. Semakin tinggi capaian APS
mengindikasikan bahwa semakin banyak anak usia sekolah yang
bersekolah di daerah tersebut. Berikut merupakan data APS SD dan SMP
Kabupaten Kudus tahun 2018 hingga 2022.
Gambar 2. 17 Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD dan SMP Tahun 2018-2022
120,81

117,77

110,57

140,00
104,05

103,34
103,19

102,27

100,78

97,40

120,00
78,06

100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2018 2019 2020 2021 2022

SD/MI SMP/MTs

Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Capain APS SD Kabupaten Kudus mengalami tren yang menurun


selama periode 2018 hingga 2022. Capaian APS SD telah mencapai 100
persen pada tahun 2018, namun mengalami penurunan di tahun-tahun

II-29
berikutnya hingga mencapai angka 97,40 pada tahun 2022. Total
penurunan APS SD dalam 3 tahun terakhir mencapai angka 0,66 persen.
Rata – rata penurunan APS SD dalam 5 tahun terakhir mencapai angka -
1,44 persen, namun capaian APS SD Kabupaten Kudus masih cukup baik
karena telah mendekati angka 100 persen. Sementara itu, capaian APS
SMP Kabupaten Kudus mengalami tren yang fluktuatif, terjadi penurunan
di tahun 2020 kemudian mengalami peningkatan di tahun berikutnya
namun kembali menurun di tahun 2022 menjadi 110,57 Secara umum,
kondisi ini menunjukkan belum adanya konsistensi intervensi yang
dilakukan terkait jumlah anak usia sekolah yang bersekolah di Kabupaten
Kudus.
d. Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk melihat kinerja pembangunan pada urusan pendidikan.
Indikator ini menunjukkan data terkait persentase siswa yang pada tahun
ajaran saat ini belum lulus dan tidak dapat melanjutkan sekolah dari
jenjang pendidikan tertentu, terhadap siswa yang pada tahun ajaran lalu
masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sama. Sedangkan angka
kelulusan merupakan persentase penduduk yang menamatkan pendidikan
pada suatu jenjang pendidikan tertentu sesuai dengan kelompok usia
referensi pada jenjang pendidikan tersebut. Berikut merupakan data angka
putus sekolah dan angka kelulusan di Kabupaten Kudus.
Tabel 2. 19 Persentase Angka Putus Sekolah (APtS) dan Angka Kelulusan
Tahun 2018 – 2022

No Jenjang Pendidikan 2018 2019 2020 2021 2022

Angka Putus Sekolah

1 SD/MI 0.01 0.03 0.01 0.01 0.33

2 SMP/MTs 0.06 0.13 0.16 0.16 0.62

Angka Kelulusan

1 SD 100 100 83.07 100 100

2 SMP/MTs 99.96 99.94 99.97 100 100

Sumber : Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2023


Angka putus sekolah di Kabupaten Kudus mengalami tren yang
kurang baik terutama pada tahun 2022. Persentase siswa yang putus
sekolah mengalami peningkatan sebanyak 0,32 persen. Kondisi tersebut
menunjukkan adanya siswa usia sekolah yang belum tamat sekolah tidak
dapat melanjutkan kembali ke jenjang pendidikan selanjutnya. Di sisi lain,
angka kelulusan di Kabupaten Kudus sudah menyentuh angka optimal.
Kondisi ini ditunjukkan dengan capaian kelulusan yang berada pada angka
100 persen untuk jenjang SD dan 99 persen untuk jenjang SMP. Upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan masih perlu untuk dilakukan,
terutama untuk menekan angka putus sekolah yang pada tahun 2022 yang
mengalami peningkatan.
II-30
e. Angka Melanjutkan
Selain angka putus sekolah dan angka kelulusan, indikator lain
yang juga turut digunakan untuk melihat kualitas pendidikan di suatu
daerah adalah angka melanjutkan. Angka melanjutkan merupakan
persentase siswa yang duduk di kelas terakhir suatu jenjang pendidikan
tertentu pada tahun ajaran lalu dan duduk di kelas 1 jenjang pendidikan
yang lebih tinggi pada tahun ajaran berikutnya, terhadap siswa yang duduk
di kelas terakhir jenjang pendidikan tertentu pada tahun ajaran
sebelumnya. Berikut merupakan angka melanjutkan siswa di Kabupaten
Kudus tahun 2018 hingga 2022.
Tabel 2. 20 Persentase Angka Melanjutkan Sekolah Tahun 2018 – 2022

No Jenjang Pendidikan 2018 2019 2020 2021 2022


Angka Melanjutkan Sekolah
1 SD/MI 120.11 107.52 141 144 142
2 SMP/MTs
115.39 99.29 112 118 137
Sumber : Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2023
Secara umum, angka melanjutkan siswa di Kabupaten Kudus sudah
berada dalam kondisi yang baik. hal tersebut terlihat dari capaian angka
kelulusan yang sudah berada pada angka 100 persen. Namun demikian,
angka melanjutkan di Kabupaten Kudus mengalami tren yang cukup
fluktuatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih adanya inkonsistensi
data dari siswa dalam menempuh jenjang pendidikan. Upaya perbaikan dan
intervensi masih perlu untuk dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
rangka mempertahankan capaian dan meningkatkan kualitas pendidikan
di Kabupaten Kudus.
f. Jumlah Sekolah Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs
Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat keseriusan
pemerintah daerah dalam menyelenggarakan layanan Pendidikan adalah
dengan melihat jumlah ketersediaan sekolah baik di tingkat Pendidikan
dasar maupun Pendidikan menengah. Upaya tersebut dilakukan dalam
rangka pemenuhan sarana dan prasarana Pendidikan dalam lingkup
kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Berikut merupakan jumlah
sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Kudus tahun 2018 - 2022.

II-31
Gambar 2. 18 Jumlah Sekolah SD/MI dan SMP/MTs (Negeri & Swasta) Tahun
2018 - 2022

566

567

566

567

570
600
500
400
300

118
117

117
116

115
200
100
0
2018 2019 2020 2021 2022

SD/MI SMP/MTs

Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Secara konsisten, jumlah sekolah dasar dan menengah di


Kabupaten Kudus sudah mencapai angka yang memadai selama periode
2018 hingga 2022. Upaya penyediaan sarana dan prasarana fisik
Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam
mengimbangi peningkatan jumlah penduduk usia sekolah di Kabupaten
Kudus. Hal tersebut mengindikasikan komitmen Pemerintah Kabupaten
Kudus terhadap dunia pendidikan.

g. Jumlah Fasilitas Pendidikan


Salah satu aspek penting yang menjadi penunjang penyelenggaraan
pendidikan adalah ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana
dan prasarana pendidikan yang paling mendasar adalah ketersediaan
bangunan gedung sekolah. Berikut merupakan data jumlah bangunan
gedung sekolah yang tersedia di Kabupaten Kudus.

Tabel 2. 21 Fasilitas Pendidikan Tahun 2018 - 2022

No Jenjang Pendidikan 2018 2019 2020 2021 2022


1
SD/MI

Jumlah sekolah kondisi bangunan


1.1 507 528 549 554 548
baik
1.2 Jumlah sekolah 566 567 566 567 570
1.3 Fasilitas pendidikan SD/MI (%) 89,66 93.14 96.99 97.72 96.2
2 SMP/MTs
Jumlah sekolah kondisi bangunan
2.1 116 115 114 116 117
baik
2.2 Jumlah sekolah 117 117 115 117 118
2.3 Fasilitas pendidikan SMP/MTs (%) 99,03 98.71 99.12 99.61 99.32

Sumber : SIPD - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2023

Jumlah bangunan Gedung sekolah baik untuk jenjang SD maupun


SMP yang ada di Kabupaten Kudus sudah cukup memadai. Kondisi
tersebut juga ditunjang dengan kualitas bangunan yang Sebagian besar
berada di atas 90 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi
II-32
bangunan sekolah baik untuk jenjang SD maupun SMP di Kabupaten
Kudus sudah cukup baik.
h. Rasio Murid Guru Sekolah Pendidikan Dasar
Rasio murid guru merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat pemerataan sarana dan prasarana pendidikan. Rasio murid
guru merupakan perbandingan antara jumlah murid pada suatu jenjang
sekolah dengan jumlah guru pada jenjang yang sama. Rasio murid guru
menggambarkan beban kerja guru dalam mengajar sehingga terlihat mutu
pengajaran di sekolah. Semakin tinggi nilai rasio murid guru maka semakin
berkurang tingkat pengawasan dan perhatian guru terhadap murid,
sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Berikut adalah
rasio murid guru sekolah pendidikan dasar di Kabupaten Kudus.
Tabel 2. 22 Rasio Murid Guru Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2018-2022

URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022


Jumlah Guru 6.438 6.619 5.854 6.509 5.304
Jumlah Murid 84.895 83.976 79.159 83.138 81.614
Rasio 13,17 12,69 13,52 12,77 15,39
Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Rasio murid guru pendidikan dasar di Kabupaten Kudus pada


cenderung mengalami tren yang meningkat selama periode 2018 hingga
2022. Pada tahun 2018, Rasio guru murid tingkat Pendidikan dasar berada
pada angka 1:13, kemudian mengalami peningkatan mencapai 13,3%
menjadi 1:12. Kondisi ini menunjukkan bahwa perbandingan antara murid
dan guru tingkat pendidikan dasar di Kabupaten Kudus termasuk ke dalam
angka ideal. Mengingat pada tahun 2022 setiap satu orang guru SD di
Kabupaten Kudus memiliki tanggungjawab mengajar terhadap 15 murid.
Tabel 2. 23 Rasio Murid Guru Sekolah Pendidikan SMP Tahun 2018-2022

URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022


Jumlah Guru 3.076 3.045 2.925 3.200 2.852
Jumlah Murid 44.387 44.689 41.369 45.773 47.015
Rasio 14,43 14,68 14,14 14,30 16,48
Sumber: Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Berbeda dengan rasio murid guru pada jenjang Pendidikan dasar,


rasio murid guru pada jenjang SMP mengalami tren yang fluktuatif dan
cenderung stagnan selama periode 2018 hingga 2021. Rata-rata Rasio
murid guru pendidikan SMP di Kabupaten Kudus periode 2018 hingga 2022
berada di angka 14,80. Kondisi ini menunjukkan bahwa setiap satu orang
guru SMP di Kabupaten Kudus memiliki tanggungjawab mengajar terhadap
15 murid. Meskipun demikian, capaian tersebut masih termasuk ke dalam
rasio ideal untuk Pendidikan jenjang SMP.

II-33
Tabel 2. 24 Rekap Kinerja bidang Pendidikan Tahun 2018 – 2022
Satua
No Indikator 2018 2019 2020 2021 2022
n
Indeks Pembangunan
1 Angka 74.25 74.94 75 75.16 75.16
manusia
2 Harapan Lama Sekolah Tahun 13.58 13.22 13.23 13.24 13.24
3 Rata rata lama sekolah Tahun 8.33 8.45 8.5 8.7 8.7
Presentase akses dan
4 % 88.84 87.59 90.63 87 90.43
mutu pendidikan
Angka Partisipasi Kasar 101.5
5 % 101.8 99.15 98.67 110.17
SD/MI 3
6 APK SMP/MTs % 114.75 115.51 116.08 105.37 109.7
7 APM SD/MI/Paket A % 99.83 88.61 86.17 99.29 97.21
100.5
8 APM SMP/MTs/Paket B % 97.97 86.21 76.67 82.08
7
Angka Partisipasi
9 Sekolah Usia 7-12 Angka 103.19 100.78 104.05 103.34 97.4
tahun
Angka Partisipasi
110.5
10 Sekolah Usia 13-15 Angka 102.27 120.81 78.06 117.77
7
tahun
Persentase sekolah
11 % 73.36 74.69 80.42 73.32 73.5
terakreditasi A
12 APK PAUD Angka 89.46 76.01 102.86 118.59 94.18
APK pendidikan
13 Angka 1.37 2.14 2.2 1.56 22.85
kesetaraan
Persentase sarpras
14 pendidikan dasar dalam % 94.01 95.93 94.52 96.24 97.17
kondisibaik
Persentase sarpras
15 pendidikan non formal % 91.99 95.4 92.03 89.74 97.57
dalam kondisi baik
Persentase pendidik
16 pendidikan dasar yang % 65.06 62.14 57.67 75 59.4
bersertifikasi pendidik
Sumber : Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2023

Secara umum, capaian kinerja urusan pendidikan di Kabupaten


Kudus menunjukkan hasil yang positif. Kondisi tersebut ditandai dengan
angka capaian dari beberapa indikator yang melampaui 100%. Selain itu,
rata-rata capaian kinerja beberapa indikator pada urusan pendidikan
mengalami tren yang meningkat. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam membangun
pendidikan di Kabupaten Kudus sudah dilakukan secara optimal. Namun
demikian, beberapa perbaikan dan penyempurnaan tetap perlu untuk
dilakukan guna mencapai tujuan utama pembangunan pendidikan di
Kabupaten Kudus yang semakin baik.
2.1.8.1.2 Kesehatan

Urusan bidang kesehatan adalah salah satu urusan yang tergolong


wajib pelayanan dasar. Menurut World Health Organization (WHO),
kesehatan dipahami sebagai keadaan yang sempurna baik fisik, mental
maupun sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau
II-34
kelemahan/cacat. Sebagai prasyarat utama bagi peningkatan
produktivitas, kondisi masyarakat yang sehat dapat mendukung proses
bersamaan dengan dinamika keberlanjutan pembangunan suatu daerah.
Urusan kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, pada kewenangan pengelolaan UKP Kabupaten/Kota
dari rujukan tingkat Daerah Kabupaten/Kota, penerbitan izin rumah
sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat daerah
kabupaten/kota, SDM Kesehatan, Penerbitan ijin praktik, ijin kerja tenaga
kesehatan, ijin apotik, toko obat, toko alkes dan optikal, ijin usaha mikro
obat tradisional, sertifikasi produksi alkes kelas 1 tertentu dan PKRT kelas
1 tertentu perusahaan rumah tangga, ijin produksi makanan rumah
tangga, pelayanan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan (AlKes) dan
makanan minuman serta pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
Selain itu sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 kewenangan
meliputi pemerintah daerah dapat menentukan jumlah dan jenis fasilitas
pelayanan kesehatan serta pemberian izin beroperasi di daerahnya.
Kewenangan tersebut meliputi pengelolaan UKP Daerah kabupaten/kota
dan rujukan tingkat daerah kabupaten/kota yang ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan
keluarga serta menyusun program dan kegiatan bidang pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan yang meliputi pengelolaan pembinaan pelayanan
kesehatan, kefarmasian, dan alkes dan Sumber Daya Manusia Kesehatan
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
Berikut ini ditampilkan hasil analisis berbagai indikator kinerja
urusan kesehatan yang dapat disajikan berikut:
a. Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian perempuan yang terjadi
ketika proses kehamilan atau dalam waktu 42 hari pasca melahirkan.
Kematian ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan
sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan,
kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya
dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
prenatal dan obstetri. Mengurangi kematian ibu merupakan salah satu
agenda turunan yang penting dari poin ketiga SDG’s atau TPB.
AKI di Kabupaten Kudus mengalami tren yang terus meningkat dari
angka 65,97 per 100.000 KH (10 kasus) pada tahun 2018 menjadi 150,95
per 100.000 KH (21 kasus) pada tahun 2021. Kenaikan siginifikan terjadi
pada tahun 2020 sebanyak 20 kasus (135,4) dan tahun 2021 (21 kasus),
sebagian penyebab kematian adalah karena Covid-19. Angka tersebut
bahkan telah melampaui target indikator TPB, yaitu 70 per 100.000
kelahiran hidup. Pada tahun 2022 terjadi penurunan yang signifikan
bahwa kematian ibu sebesar 88,24 per 100.000 KH (12 kasus).

II-35
Apabila dilihat lebih detail, penyebab utama kematian ibu di
Kabupaten Kudus didominasi oleh pendarahan saat melahirkan dan
hipertensi saat kehamilan. Selain itu, terdapat beberapa hambatan yang
menyebabkan AKI di Kabupaten Kudus tinggi, seperti belum optimalnya
deteksi dini terhadap berbagai sebab kematian ibu. Selain itu, terdapat
berbagai keterbatasan dari puskesmas yang sejauh ini belum mampu
untuk melakukan pelayanan kasus kegawatdaruratan kelahiran,
sedangkan rumah sakit rujukan yang mampu menangani kasus memiliki
jarak yang relatif jauh. Masih adanya kasus kematian ibu menunjukkan
bahwa masih diperlukan adanya program-program yang berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil, pemberian makanan tambahan ibu hamil, kesehatan
ibu bersalin, pelayanan kesehatan nifas, desa siaga, dan deteksi dini ibu
hamil risiko tinggi.

Gambar 2. 19 Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup Tahun
2018-2022
150,95
150 135,4
130
110
90
65,97 72,9 88,24
70
50
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Upaya pencegahan kematian ibu yang sudah dilakukan dan perlu


ditingkatkan antara lain: a) peningkatan SDM kesehatan (sosialisasi deteksi
dini risiko ibu hamil risiko tinggi); 1) peningkatan pelayanan kesehatan
(Audit Maternal Perinatal, revieu deteksi dini ibu hamil berisiko; 2)
kemitraan lintas sektor dan lintas program; 3) pemantapan sistem rujukan
(aplikasi Si Bulan); 4) pelaksanaan Jaminan Persalinan (Jampersal); 5)
promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan; dan 6) peningkatan
aksesibilitas terhadap alat kesehatan dan obat-obatan melalui pemerintah
untuk menjamin bahwa setiap masyarakat mendapat akses obat yang
terjangkau serta mendapat fasilitas pendukung sesuai tingkatan
penyakitnya.
b. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan kondisi kematian saat
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia satu tahun. Selain itu, AKB
juga dimaknai sebagai banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu
tahun per 1.000 kelahiran hidup. Kematian Bayi adalah kematian yang
terjadi pada bayi usia 0-11 bulan (termasuk neonatal) tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri. Mengurangi
kematian bayi telah menjadi salah satu agenda turunan dari poin ketiga
SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu “kesehatan

II-36
yang baik dan kesejahteraan”. Adapun targetnya adalah 12 kematian bayi
per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Gambar 2. 20 Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 Kelahiran Hidup Tahun
2018-2022

9
8,5 8,15 8,26

8
7,5
6,9
7
6,5
6
6,07
5,5 5,96
5
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Hasil analisis tren kematian bayi selama periode 2018-2022


menunjukkan bahwa AKB Kabupaten Kudus telah berada di bawah target
TPB. Akan tetapi, angka kematian bayi pada tahun 2018-2022 cenderung
fluktuatif, mengalami kenaikan dari tahun 2018 sampai dengan tahun
2020, menurun pada tahun 2021 dan 2022. Hal tersebut perlu diantisipasi
untuk menghindari peningkatan AKB yang semakin signifikan. Angka
Kematian Bayi merupakan dampak dari tingginya ibu hamil risiko tinggi.
Penyebab kematian bayi antara lain karena kasus BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) yang membutuhkan intervensi adekuat karena belum ada
kematangan organ. Kasus yang lain adalah asfiksia (kegagalan bayi baru
lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur), sepsis (kondisi medis
serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh
infeksi), dan kelainan kongenital juga masih cukup tinggi di Kabupaten
Kudus. Upaya yang telah dilaksanakan dan perlu ditingkatkan antara lain:
1) keterpaduan lintas program yaitu dengan program pengendalian
penyakit menular melalui imunisasi pada bayi; 2) perbaikan gizi
masyarakat melalui pemberian PMT pada ibu hamil serta peningkatan
konsumsi tablet besi (Fe); serta 3) peningkatan pelayanan kesehatan ibu
dan anak di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun
rujukan.

c. Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup


Angka Kematian Balita (AKBa) merupakan jumlah kematian anak
berusia 0-4 tahun (0-59 bulan) pada tahun tertentu per 1.000 anak umur
yang sama pada pertengahan tahun yang sama (termasuk kematian bayi).
Indikator ini berkaitan erat dengan target kelangsungan hidup anak yang
menyiratkan kondisi sosial, ekonomi, dan juga lingkungan dimana anak-
anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKBa
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita. tingkat pelayanan

II-37
KIA/ Posyandu. Tingkat keberhasilan program KIA/ Posyandu dan kondisi
sanitasi lingkungan.
Gambar 2. 21 Angka Kematian Balita (AKBa) Per 1.000 Kelahiran Hidup
Tahun 2018-2022

10
9,54
9,27 9,35
9,5

8,5
8,51
8

7,5
7,62
7
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Hasil analisis tren kematian balita dalam periode 2018-2022


menunjukkan bahwa AKBa di Kabupaten Kudus juga fluktuatif, meningkat
pada tahun 2019 kemudian menurun sampai dengan tahun 2021dan
meningkat lagi pada tahun 2022. Penyebab AKBa tidak jauh berbeda
dengan penyebab AKB dan kasus kematian bayi usia 0-1 tahun merupakan
penyumbang terbanyak kasus kematian balita salah satunya karena
adanya kasus BBLR.
Upaya penurunan AKBa pun tidak dapat dipisahkan dari upaya
penurunan AKB. Upaya-upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan
merupakan lanjutan penurunan AKB ditambah beberapa upaya yang
dilakukan untuk menurunkan AKBa seperti pemberdayaan masyarakat
dengan kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu
melibatkan kader kesehatan, pemberian vitamin dan makanan tambahan
pendamping ASI, pengaplikasian manajemen terpadu balita sakit (MTBS) di
seluruh puskesmas, peningkatan sanitasi rumah dan lingkungan serta
kerjasama dalam Program Pamsimas untuk kemudahan akses air bersih.
d. Cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Kewenangan lain sesuai Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 terkait
dengan pelayanan Ante Natal (ANC) ibu hamil sesuai standar, pelayanan
ibu bersalin sesuai standar, pelayanan bayi baru lahir sesuai standar,
pelayanan balita sesuai standar, skrining kesehatan anak usia pendidikan
dasar sesuai standar, skrining warga usia 15-59 tahun sesuai standar,
skrining warga usia di atas 60 tahun sesuai standar, pelayanan penderita
hipertensi sesuai standar, pelayanan penderita diabeters sesuai standar,
pelayanan ODGJ sesuai standar, warga dengan risiko tuberkulosis
mendapatkan pelayanan tuberkulosis sesuai standar, orang berisiko
terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar. Berdasarkan data capaian
tahun 2018 sampai dengan 2022 dari 12 indikator SPM Bidang Kesehatan
II-38
tersebut belum semua tercapai 100%. Kategori pencapaian SPM Kabupaten
Kudus pada Bidang Kesehatan Tahun 2022 adalah Tuntas Madya dengan
nilai 84,25%.
Capaian SPM untuk pelayanan Kesehatan ibu bersalin sudah
tercapai 100% pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2022, pelayanan
Kesehatan pada ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia Pendidikan
dasar, usia lanjut, penderita diabetes melitus, ODGJ berat, orang terduga
tuberkulosis serta orang dengan risiko terinfeksi HIV belum mencapai 100%
dan cenderung fluktuatif akan tetapi sudah masuk dalam kategori tuntas
pratama yaitu pencapaian SPM dengan mutu layanan dasar nilainya
minimal 70%. Sedangkan pelayanan Kesehatan pada usia produktif dan
penderita hipertensi dengan capaian kurang dari 70%. Permasalahan dalam
penerapan SPM antara lain : pencatatan dan pelaporan dari Fasilitas
Kesehatan Swasta belum terakomodir dengan baik, perpindahan penduduk
dari dalam dan luar Kabupaten Kudus sehingga menyulitkan pemantauan
dan pencatatan khususnya pada ibu hamil, belum semua penanggung
jawab program memiliki kemampuan dan tenaga yang mencukup dalam
menerapkan pengukuran atau pemantauan sasaran sesuai standar. Upaya
peningkatan capaian untuk tahun berikutnya antara lain: mengembangkan
pencatatan dan pelaporan secara digital, meningkatkan koordinasi dengan
fasilitas kesehatan baik pemerintah dan swasta dalam melakukan
pelayanan kesehatan, meningkatkan peran aktif dan dukungan dari praktik
mandiri dan klinik serta peran kader dalam melakukan pendataan dan
pelaporan,mengadakan bintek atau pelatihan dan pembinaan kepada
petugas penanggungjawab program untuk meningkatkan kapasitas dalam
pemahaman dan penerapan mutu layanan.
Tabel 2. 25 Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Tahun 2018 - 2022

Capaian (%)
No Indikator SPM
2018 2019 2020 2021 2022
1 Persentase ibu hamil mendapatkan 95,58 95,32 95,97 94,86 95,39
pelayanan kesehatan ibu hamil
sesuai standar
2 Persentase ibu bersalin 99,99 100 100 100 100
mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar
3 Persentase bayi baru lahir 98,65 98,86 99,69 98,63 99,02
mendapatkan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir
4 Persentase balita mendapatkan 91,6 91,2 100 82,94 91,92
pelayanan kesehatan balita sesuai
standar
5 Persentase anak usia pendidikan 92,71 99,88 52,83 79,52 91,58
dasar yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
6 Persentase orang usia 15-59 tahun 11,68 13,11 100 100 48,02
mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar
7 Persentase warga negara usia 60 23,03 20,9 100 100 74,69
tahun ke atas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar

II-39
Capaian (%)
No Indikator SPM
2018 2019 2020 2021 2022
8 Persentase penderita hipertensi 20,02 22,46 100 100 52,04
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
9 Persentase penderita Diabetes 30,62 100 100 100 92,24
Mellitus yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
10 Persentase ODGJ berat yang 100 54,1 100 100 72,85
mendapatkan pelayanan kesehatan
jiwa sesuai standar
11 Persentase orang terduga 100 51,75 41,47 40,81 72,91
Tuberkulosis yang mendapatkan
pelayanan tuberkulosis sesuai
standar
12 Persentase orang dengan resiko 53,6 100 90,91 100 97,81
terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai
standar
Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Capaian indikator SPM pelayanan kesehatan pada penyakit tidak


menular (usia produktif, lansia, hipertensi, diabetes melitus, dan ODGJ)
pada tahun 2022 mengalami penurunan secara signifikan disebabkan
belum optimalnya pelaporan dari fasilitas kesehatan terutama rumah sakit
dan klinik, dan fokus tenaga kesehatan melaksanakan tugas prioritas
selain SPM yaitu penyisiran vaksinasi covid-19 lansia yang dilakukan ke
rumah-rumah.
e. Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Kudus, terdapat tujuh rumah sakit umum dan dua
rumah sakit khusus yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti
Kaliwungu, Kota Kudus, Jati, dan Jekulo. Namun, masih ada beberapa
kecamatan seperti Bae, Gebog, dan Dawe yang tidak memiliki rumah sakit
baik umum maupun khusus. Sebaran data rumah sakit di Kabupaten
Kudus seperti pada tabel berikut :
Tabel 2. 26 Jumlah Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Menurut
Kecamatan Tahun 2022

Rumah Sakit Rumah Sakit


No Kecamatan
Umum Khusus
1 Kaliwungu 2 1
2 Kota Kudus 2 2
3 Jati 2 -
4 Undaan - -
5 Mejobo - -
6 Jekulo 1 -
7 Bae - -
8 Gebog - -
9 Dawe - -
Jumlah 7 3
Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Rasio rumah sakit per satuan penduduk merupakan jumlah rumah


sakit per 100.000 penduduk. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur
II-40
ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah penduduk. Pada
hakikatnya, rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan kuratif dan
rehabilitatif berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Terdapat dua jenis rumah sakit, yaitu: (1) rumah sakit umum yang
memberikan pelayanan Kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit,
dan (2) rumah sakit khusus yang memberi pelayanan utama pada satu
bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Gambar 2. 22 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk Tahun 2018-2022

1,26 1,24
1,24 1,22 1,22
1,22 1,2
1,2
1,18
1,16
1,14 1,15
1,12
1,1
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Berdasarkan hasil analisis dan tinjauan, dapat dinyatakan bahwa


rasio sepanjang periode 2018 hingga 2021 mengalami kenaikan, sedangkan
tahun 2022 ada penurunan. Meskipun jumlah yang tersedia sudah
memenuhi standar minimal, tetapi dari aspek kualitas pelayanan yang
mencakup bed occupancy rate (BOR), bed turn over (BTO), turn of interval
(TOI), dan length of stay (LOS) perlu ditingkatkan. Hal ini mengindikasikan
bahwa pemerintah Kabupaten Kudus perlu meningkatkan sarana
prasarana, mutu, dan efisiensi pelayanan, disaat yang sama memastikan
jumlah rumah sakit yang tersedia mampu untuk melayani masyarakat.
Fasilitas Kesehatan lainnya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) sebagaimana telah dijelaskan pada Permenkes No. 43 Tahun
2019 merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
ragam upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
di wilayah kerjanya. Dalam aturan tersebut, Puskesmas harus didirikan
disetiap kecamatan sehingga wilayah kerja puskesmas maksimal
mencakup satu kecamatan. Pada keadaan tertentu, satu kecamatan dapat
didirikan lebih dari satu puskemas guna meningkatkan jangkauan layanan
puskesmas terhadap wilayah kerjanya. Pustu atau puskesmas pembantu
adalah jaringan pelayanan puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja
puskesmas. Berbagai kegiatan yang dilakukan pustu, seperti posyandu,
imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pengawasan,
penyuluhan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan langkah-langkah
yang mendukung program promotif dan preventif. Rasio puskesmas dan
puskesmas pembantu sebagaimana dalam grafik di bawah ini:

II-41
Gambar 2. 23 Rasio Puskemas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) per 100.000
Penduduk Tahun 2018-2022

Puskesmas Pustu

4,79

4,62

4,61
4,55

4,52
2,27

2,22

2,19

2,19
2,2
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, 2023

Rasio puskemas dan pustu terhadap penduduk adalah jumlah


puskesmas, dan pustu per 100.000 penduduk. Dalam konteks Kabupaten
Kudus, rasio puskemas dan pustu cenderung statis karena tidak ada
penambahan jumlah puskesmas atau tidak ada pembangunan puskesmas
baru namun tidak ada pengaruh signifikan. Meskipun secara kuantitas
sudah memenuhi standar pelayanan, namun peningkatan jumlah
puskesmas dan pustu secara tidak langsung telah menggambarkan
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di suatu wilayah. Oleh
karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan
rasio puskemas, poliklinik, dan pustu agar semakin dekat dan melayani
kebutuhan kesehatan masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi berupa belum optimalnya mutu
pelayanan fasilitas Kesehatan pertama dan rujukan ditandai dengan belum
optimalnya penyediaan layanan dasar kesehatan sesuai standar, sampai
dengan tahun 2022 puskesmas yang terakreditasi minimal strata utama
baru sebesar 21,05 persen yaitu 4 puskesmas dari 19 puskesmas yang ada
di Kabupaten Kudus dan cakupan rumah sakit rujukan terakreditasi
minimal utama sebesar 85,71% (6 rumah sakit).
f. Rasio Posyandu Per Satuan Balita
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan usaha yang
dilakukan oleh pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia
dalam mendapatkan pelayanan bagi kesehatan ibu dan juga anak. Tujuan
utama dari hadirnya posyandu adalah untuk mencegah peningkatan angka
kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelah
kelahirannya melalui pemberdayaan masyarakat. Selain itu, posyandu juga
bermanfaat untuk memantau tumbuh kembang anak agar terhindar dari
risiko gizi buruk; mendeteksi sejak dini kelainan pada anak, ibu hamil, dan
ibu menyusui serta memberikan imunisasi lengkap pada bayi.

II-42
Gambar 2. 24 Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2018-2022

1,5
1,44
1,45

1,4

1,35
1,3 1,3
1,3

1,25 1,23 1,23

1,2
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Kesehatan, 2023

Rasio posyandu per satuan balita adalah jumlah posyandu per 1.000
balita. Grafik di atas menunjukkan bahwa rasio posyandu per satuan balita
cenderung menurun, tahun 2019 penurunan sebesar 0,14 dan tahun 2021
terdapat penurunan rasio posyandu sebesar 0,07. Berdasarkan data di atas
dapat dinyatakan bahwa di Kabupaten Kudus setiap 1.000 balita akan
dilayani oleh satu posyandu. Meskipun sudah memenuhi target minimal,
namun peningkatan rasio posyandu sangat dibutuhkan agar layanan yang
diberikan semakin dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, penting juga
untuk pemerintah Kabupaten Kudus lebih gencar dalam melakukan
sosialisasi mengenai program posyandu yang sejatinya tidak terbatas pada
ibu hamil dan menyusui, tetapi juga pada pasangan usia subur (PUS).
Adapun secara keseluruhan indikator kinerja urusan kesehatan adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. 27 Capaian Urusan Kesehatan Tahun 2018 – 2022
N
INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Permendagri No. 86 Tahun 2017)

1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 76,46 76,5 76,6 76,68 76,68

2 Presentase balita gizi buruk persen 0,61 0,7 0,49 0,6 0,9

3 Presentase balita gizi kurang persen 2,95 3,2 3,05 3,2 3,9

4 Cakupan Desa Siaga Aktif persen 6,06 7,58 9,09 15,15 15,15

5 Indeks Kepuasan Masyarakat angka N/A 72,24 83,7 95,37 93,84

ASPEK PELAYANAN UMUM (Permendagri No. 86 Tahun 2017, Permendagri No.18 Tahun
2020 dan SDGs)

6 Angka Kematian Bayi (AKB) per per 1.000 6,07 8,15 8,26 6,90 5,96
1000 kelahiran hidup KH

7 Angka kelangsungan hidup bayi hari 993,9 991,8 991,7 993,1 992,0
3 3

II-43
N
INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

8 Angka Kematian Balita per 1000 per 1000 8,51 9,54 9,27 7,62 9,35
kelahiran hidup KH

9 Angka Kematian Neonatal per 1000 per 1000 5,87 6 5,9 4,3 5,71
kelahiran hidup KH

10 Angka Kematian Ibu per 100,000 per 65,97 72,90 135,4 150,9 88,24
kelahiran hidup 100.000 0 5
KH

kasus 11 11 20 21 12

11 Rasio posyandu per satuan balita per 100 1,44 1,3 1,3 1,3 1,3
balita

12 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 10,18 10,14 10,2 10,23 11,41
per satuan penduduk 100.000
pendudu
k

13 Rasio Rumah Sakit per satuan per 1,2 1,22 1,22 1,24 1,15
penduduk 100.000
pendudu
k

14 Rasio dokter per satuan penduduk per 35,91 54,9 47,2 62,16 53,82
100.000
pendudu
k

15 Rasio tenaga medis per satuan per 42,5 62,2 51,6 79,35 60,85
penduduk 100.000
pendudu
k

16 Cakupan komplikasi kebidanan persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0


yang ditangani 0 0 0 0 0

17 Cakupan pertolongan persalinan persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0


oleh tenaga kesehatan yang 0 0 0 0 0
memiliki kompetensi kebidanan

18 Cakupan Desa/kelurahan Universal persen 100,0 100,0 100,0 100,0 74,90


Child Immunization (UCI) 0 0 0 0

19 Cakupan Balita Gizi Buruk persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
mendapat perawatan 0 0 0 0 0

20 Proporsi penduduk dengan asupan persen N/A N/A N/A N/A N/A
kalori di bawah tingkat konsumsi
minimum (standar yang digunakan
Indonesia 2.100 Kkal/kapita/hari)

21 Persentase anak usia 1 tahun yang persen 100 100 98,6 94,6 74,9
diimunisasi campak

22 Non Polio AFP rate per 100.000 per 2,45 0,5 0 0,5 0
penduduk 100.000
pendudu
k

23 Cakupan balita pneumonia yang persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
ditangani 0 0 0 0 0

II-44
N
INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

24 Cakupan penemuan dan persen 75,00 100,0 100,0 100,0 100,0


penanganan penderita penyakit 0 0 0 0
TBC BTA

25 Tingkat prevalensi Tuberkulosis per 179,0 179 142 210 198


(per 100.000 penduduk) 100.000 0
pendudu
k

26 Tingkat kematian karena per 1,20 1,18 1,26 1,31 2,36


Tuberkulosis (per 100.000 100.000
penduduk) pendudu
k

27 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis persen 57,95 63,61 62,8 88,7 76,1
yang terdeteksi dalam program
DOTS

28 Proporsi kasus Tuberkulosis yang persen 93,00 91 93 85 88


diobati dan sembuh dalam program
DOTS

29 Cakupan penemuan dan persen 100 100 100 100 100


penanganan penderita penyakit
DBD

30 Penderita diare yang ditangani persen 100,0 100 100 100 100
0

31 Angka kejadian Malaria per 1.000 0 0 0 0 0


pendudu
k

32 Tingkat kematian akibat malaria per 1.000 0 0 0 0 0


pendudu
k

33 Proporsi anak balita yang tidur persen N/A N/A N/A N/A N/A
dengan kelambu berinsektisida

34 Proporsi anak balita dengan demam persen N/A N/A N/A N/A N/A
yang diobati dengan obat anti
malaria yang tepat

35 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari persen 0,64 1,84 1,45 1,46 1,32
total populasi

36 Penggunaan kondom pada


hubungan seks berisiko tinggi
terakhir

37 Proporsi jumlah penduduk usia 15‐ Persen 2 2,4 2,8 3 2,2


24 tahun yang memiliki
pengetahuan komprehensif tentang
HIV/AIDS

38 Cakupan pelayanan kesehatan persen 100 100 100 100 100


rujukan pasien masyarakat miskin

39 Cakupan kunjungan bayi persen 98,43 98,5 98,9 98,60 75,9

40 Cakupan puskesmas persen 211,1 211,1 211,1 211,1 211,1


1 1 1 1 1

II-45
N
INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

41 Cakupan pembantu puskesmas persen 30,3 30,3 30,3 30,3 30,3

42 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 persen 94,88 95,32 96 94,9 68,72

43 Cakupan pelayanan nifas persen 100 100 100 100 67,91

44 Cakupan neonatus dengan persen 100 100 100 100 100


komplikasi yang ditangani

45 Cakupan pelayanan anak balita persen 100 100 100 100 63,72

46 Cakupan pemberian makanan persen 100 100 100 100 100


pendamping ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga miskin

47 Cakupan penjaringan kesehatan persen 100 99,94 60,38 83,95 53,78


siswa SD dan setingkat

48 Cakupan pelayanan kesehatan persen 100 100 100 100 100


dasar masyarakat miskin

49 Cakupan pelayanan gawat darurat persen 100 100 100 100 100
level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS)

50 Cakupan Desa/ Kelurahan persen 100 100 100 100 100


mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam

51 Jumlah penyalahgunaan narkotika N/A N/A N/A N/A N/A


dan pengguna alkohol yang
merugikan, yang mengakses
layanan rehabilitasi medis

52 Unmeet Need Pelayanan Kesehatan N/A N/A N/A N/A N/A


/ Unmeet Need

53 Cakupan Jaminan Kesehatan persen 3,38 26,6 6,4 6,5 7,08


Daerah

54 Jumlah desa/kelurahan yang Desa/ Kel 102 118 132 132 132
melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)

55 Jumlah desa/kelurahan yang Open Desa/ Kel 61 132 132 132 132
Defecation Free (ODF)/ Stop Buang
Air Besar Sembarangan (SBS)

56 Rasio daya tampung rumah sakit per 1.000 1,40 1,55 1,39
rujukan pendudu 1,55 1,48
k

57 Persentase RS Rujukan Tingkat persen 77,7 77,7 100 71,43 71,43


kabupaten yang terakreditasi

58 Cakupan persalinan di fasilitas persen 100 100 100 100 100


pelayanan kesehatan

59 Cakupan ASI eksklusif persen 47,82 49,7 65 48,6 50,3

60 Prevalensi stunting (pendek dan persen 2,25 8,09 4,71 4,5 5,85
sangat pendek) pada anak balita

II-46
N
INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

Prevalensi stunting (pendek dan persen 27 27,67 - 17,6 19


sangat pendek) pada anak balita

61 Prevalensi anemia pada ibu hamil persen 6,3 6 4,5 4,4 7,1

62 Angka penemuan kasus baru kusta per 5,39 1,4 4,63 2,03
100.000 4,0
pendudu
k

63 Angka kasus filaria yang ditangani per 0 0 0 0 0


100.000
pendudu
k

64 Proporsi kasus hipertensi di persen 7,41 21,6 27,1 44,4 26,64


fasyankes

65 Prevalensi Obesitas Pada Penduduk persen 0,61 0,52 0,38 0,29 0,05
Usia 18+ Tahun (Persen)

66 Angka infeksi baru HIV per 1000 per 1.000 0,11 0,18 0,14 0,1 0,2
populasi tidak terinfeksi HIV. pendudu
k

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2023


Tabel di atas menunjukkan beberapa indikator mengalami
penurunan kinerja. Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk pada tahun
2022 meningkat karena jumlah sasaran lebih banyak dibanding tahun
2021, pandemi covid-19 tahun sebelumnya berdampak terhadap
kemampuan pemenuhan kecukupan gizi seimbang pada balita, serta
pemantauan pertumbuhan balita pada tahun 2021 tidak bisa maksimal
sehingga berdampak pada status gizi tahun 2022. Rasio tenaga kesehatan
per satuan penduduk menurun pada tahun 2022 karena pensiun, pindah
tugas/ kerja ke luar kota, dan belum ada pemetaan atau formasi pengganti.
Cakupan desa/ kelurahan UCI pada tabel 2.27 merupakan data cakupan
triwulan 3, sedangkan cakupan sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar
100%. Kasus kematian karena Tuberkulosis meningkat karena kurangnya
kepatuhan minum obat, dan dampak dari pandemi covid-19
mengakibatkan penurunan imunitas/ daya tahan penderita TB. Cakupan
pelayanan kesehatan pada ibu dan anak cenderung mengalami penurunan
karena jumlah sasaran bertambah, belum optimalnya pelayanan di
posyandu, dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas juga
melaksanakan kegiatan prioritas lainnya seperti pencapaian target vaksin
covid pada lansia. Angka infeksi baru HIV mengalami peningkatan karena
adanya peningkatan layanan skrining orang terduga HIV melalui
pemeriksaan terpadu pada pemeriksaan TB, calon pengantin, dan ibu
hamil.
Berkaitan dengan Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Jumlah desa/kelurahan
yang Open Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS), 132 desa di Kabupaten Kudus telah melaksanakan hal tersebut,
II-47
namun masih ditemukan masyarakat yang belum melaksanakan hygiene
sanitasi. Masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki jamban. Hal ini
dapat diketahui dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan
Ekstrem (P3KE).
Terdapat dua (2) model perhitungan angka prevalensi stunting yaitu
metode survey yang dilakukan Kementerian Kesehatan (SSGI) dan
Penimbangan seluruh balita yang dilaporkan dalam e-PPGBM (aplikasi
elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat. Masih
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil SSGI dan e-PPGBM
sehingga disepakati dalam Rakernas Percepatan Penurunan Stunting
bahwa untuk data perencanaan menggunakan data hasil SSGI sedangkan
untuk intervensi menggunakan data e-PPGBM dengan pertimbangan Data
e-PPGBM merupakan data by name by address (BNBA). Mendasarkan hal
ini, maka prevalensi stunting di Kabupaten Kudus masih cukup tinggi dan
perlu intervensi untuk penurunannya.
2.1.8.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Tingkat keberhasilan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang


dapat ditinjau dari beberapa indikator utama yang menggambarkan kondisi
ketersediaan dan kualitas.
a. Pencapaian SPM
Kategori pencapaian SPM Kabupaten Kudus pada Bidang Pekerjaan
Umum Tahun 2022 adalah Tuntas Utama dengan nilai 98,98%, diperoleh
dari Penyediaan Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari (98,23%), dan
Penyediaan Pelayanan Pengolahan Air limbah Domestik (99,73%).
Indikator utama yang merepresentasikan urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang antara lain infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, drainase,
bangunan, dan penataan ruang.
b. Jalan dan Jembatan
Terdapat tiga penggolongan status jalan yang ada di Kabupaten Kudus
berdasarkan kewenangan pengelolaannya, yakni jalan negara, jalan
provinsi dan jalan kabupaten. Jalan Negara yang melewati wilayah
Kabupaten Kudus adalah jalur pantura atau disebut juga Jalan Daendels
yang membelah Kabupaten Kudus sepanjang 21.180 km atau 3,44% dari
total panjang jalan. Jalan Provinsi sepanjang 54.939 km atau 7.20% dan
Jalan Kabupaten sepanjang 639.261,7 km atau 89,36%. Kondisi jalan di
wilayah Kabupaten Kudus pada periode tahun 2018-2021 seperti terlihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 2. 28 Panjang Jalan Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Kondis
Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
No i Jalan
M 546.824,7 551.043,6 587.737,2 590.294,3 596.693,7
1 Mantap
% 85,54 86,20 91,94 92,34 93,34

Rusak M
2 67.502 65.076,8 38.419,6 36.757,5 14.293
Ringan
% 10,56 10,18 6,01 5,75 2,24

II-48
Kondis
Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
No i Jalan
Rusak M 24.935 23.141,3 13.104,9 12.209,9 28.275
3
Berat % 3,90 3,62 2,05 1,91 4,42
Jumlah 639.261,7 639.261,7 639.261,7 639.261,7 639.261,7
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

Kategori jalan dalam kondisi mantap tercatat mengalami peningkatan


sepanjang tahun 2018 hingga 2022. Persentase panjang jalan dalam
kondisi mantap selalu meningkat dengan rerata kenaikan sebesar 2,1%
setiap tahunnya. Kenaikan secara signifikan persentase jalan dalam kondisi
mantap terjadi pada tahun 2020, yakni sebesar 5,74% dibandingkan tahun
2019. Peningkatan kondisi jalan dalam kondisi mantap, sejalan dengan
penurunan kondisi jalan dalam kondisi rusak ringan namun kondisi rusak
berat mengalami peningkatan sejak tahun 2018 hingga tahun 2022. Pada
tahun 2022, kondisi jalan yang rusak ringan hanya 2,24% sedangkan jalan
yang rusak berat mengalami kenaikan menjadi 4,42% jika dibandingkan
dengan keseluruhan jalan terbangun di Kabupaten Kudus. Selain kondisi
sarana dan prasarana jalan, kondisi sarana dan prasarana jembatan di
Kabupaten Kudus dapat dilihat pada data berikut
Tabel 2. 29 Kondisi Jembatan Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

N Kondisi
Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
o Jembatan
M 295,0 314 321 321 387
1 Mantap
% 88,06% 88,20% 90,17% 90,17% 91,06%
M 40 42 35 35 38
2 Rusak
% 11,94% 11,80% 9,83% 9,83% 8,94%
Jumlah 335 356 356 356 425
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

Jembatan juga menjadi salah satu indikator dalam urusan PUPR. Pada
tahun 2022 terdapat 425 jembatan terbangun di wilayah Kabupaten Kudus.
Sebanyak 38 jembatan dalam kondisi rusak atau 8,94% dari keseluruhan
jembatan yang ada di Kabupaten Kudus. Walaupun dalam inventarisasi
jembatan jumlah jembatan di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan
dan jumlah kondisi jembatan yang rusak mengalami peningkatan, namun
persentase jembatan yang rusak mengalami penurunan menajadi 8,94%
pada tahun 2022 dengan persentase jembatan dalam kondisi mantap
sebesar 91,06%.
c. Irigasi
Sarana dan prasarana irigasi berhubungan dengan ketersediaan sumber
daya air. Sumber daya air ini menunjang peningkatan produksi pertanian,
penyediaan air bersih di kawasan permukiman, industri, dan pariwisata.
Daerah irigasi dalam kondisi baik di Kabupaten Kudus pada tahun 2021
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana
diperlihatkan pada tabel berikut ini.

II-49
Tabel 2. 30 Kondisi Daerah Irigasi Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Kondisi
No Daerah Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
Irigasi
Ha 8.301,17 8.882,9 9.022,9 9.049,4 9.268,40
1 Baik
% 80,63% 86,28% 87,64% 87,90% 90,02
Rusak Ha 444,13 799 799 513 640
2
Ringan % 4,31% 7,76% 7,76% 4,98% 6,22
Rusak Ha 411,37 513 512,71 733 387
3
Sedang % 4,00% 4,98% 4,98% 7,12% 3,76
Rusak Ha 1.138,73 100,5 - - -
4
Berat % 11,06% 0,98% 0,00% 0,00% 0.00
Jumlah 10.295,4 10.295,4 10.295,4 10.295,4 10.295,4
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

Proporsi luas irigasi dalam kondisi baik selalu berada di atas luas
irigasi dalam kondisi rusak di Kabupaten Kudus. Data juga menunjukkan,
luas irigasi dalam kondisi baik selalu mengalami kenaikan dari tahun 2018
hingga 2022. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2019 yakni sebesar
5,65%. Rerata persentase kenaikan kategori irigasi dalam kondisi baik
sebesar 2,35%.
d. Drainase, Air Minum, dan Sanitasi
Perubahan database DRAINASE menyesuaikan SK Jalan Kabupaten
pada tahun 2018. Persentase drainase kondisi mantap dilihat dari saluran
drainase dalam kondisi baik dan sedang.
Tabel 2. 31 Kondisi Saluran Drainase Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
Kondisi
No Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
Drainase
M 243.349 243.349 257.605,25 259.171,25 262.437,75
1 Baik
% 41,65 41,65 43,54 43,81 44,28
M 108.557 108.557 115.275 119.493 122.810,00
2 Sedang
% 18,58 18,58 19,48 20,20 20,72
M 232.374 232.374 218.743 212.959 207.444,50
2 Rusak
% 39,77 39,77 36,97 36,00 35,00
Jumlah 584.280 584.280 591.623,25 591.623,25 592.692,25
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023
Persentase drainase kondisi mantap pada tahun 2018 sebesar 60,21%
dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2019 menjadi 60,23%, pada
tahun 2020 menjadi sebesar 63,03%, dan pada tahun 2021 menjadi sebesar
64,00% dan pada tahun 2022 menjadi sebesar 65,00 %. Selain drainase,
kinerja urusan pekerjaan umum dapat dilihat melalui cakupan air minum
dan sanitasi lingkungan. Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi
hingga tahun 2022 adalah sebesar 98,25 % untuk air minum dan 100 %
untuk sanitasi.

II-50
Tabel 2. 32 Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Kabupaten Kudus Tahun
2018-2022

Kondisi Air Minum dan Satua


No 2018 2019 2020 2021 2022
Sanitasi n
Persentase penduduk 95,3 98,2
1 % 95,02 97,03 98,00
berakses air minum 7 3
Persentase rumah
99,7
2 tinggal % 97,08 100 100 100
3
bersanitasi
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023
Pelayanan air minum masyarakat Kabupaten Kudus mencakup
pelayanan dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan
perpipaan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bukan jaringan
perpipaan. Akses Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bukan jaringan
perpipaan yang pada umumnya berasal dari sumur gali masih lebih tinggi
dibandingkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan
sehingga perlu dijaga kualitas sumber air bakunya. Pelayanan Sanitasi
telah mencapai 100% sejak tahun 2019, hal ini menunjukkan tren baik
untuk pelayanan sanitasi terhadap masyarakat di Kabupaten Kudus.

e. Penataan Ruang
Penyelenggaraan urusan penataan ruang di Kabupaten Kudus
mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2022
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kudus tahun
2022-2042. RTRW Kabupaten Kudus baru saja ditetapkan pada tahun
2022, sehingga capaian pelaksanaan penataan ruang sebelumnya mengaju
pada Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kudus Tahun 2012 – 2032. Aspek Penyelenggaraan
Penataan Ruang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang meliputi perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, pengawasan
penataan ruang, pembinaan penataan ruang dan kelembagaan penataan
ruang. Dari keenam aspek tersebut, keluarannya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu terkait dengan dokumen perencanaan dan terkait dengan
perwujudan rencana tata ruang atau pemanfaatan ruang.
Dokumen perencanaan tata ruang meliputi: rencana umum tata ruang
dan rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang secara hierarkis
terdiri dari 1) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 2) Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi; 3) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
4) Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Sedangkan rencana rinci tata ruang
terdiri dari 1) RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, RZ KSNT, RZ KAW, dan
RDTR KPN sebagai rencana rinci dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional; 2) RDTR Kabupaten sebagai rencana rinci dari Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten; dan 3) RDTR Kota sebagai rencana rinci dari
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota.
Dari beberapa rencana tata ruang yang tersebut diatas, Kabupaten
Kudus hanya berwenang untuk menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
II-51
(RTRW) Kabupaten dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten.
Penyusunan RTRW dan RDTR mendasarkan pada Permen ATR/BPN Nomor
11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi,
dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang.
Tahapan yang harus dilalui dalam penyusunan revisi RTRW meliputi:
1) Peninjauan Kembali RTRW; 2) Survey/ pengumpulan data; 3)
Penyusunan materi teknis (Buku Fakta Analisa dan Buku Rencana); 4)
Focus Group Discussion (FGD) dan konsultasi publik I dan II; 5)
Penyusunan peta dan asistensi peta untuk mendapat rekomendasi dari
Badan Informasi Geospasial; 5) Penyusunan dan validasi KLHS (juga
melalui tahapan FGD dan konsultasi publik I dan II); 6) Penyusunan
Naskah Akademik dan Ranperda. Total ada 17 syarat administrasi yang
harus dipenuhi dalam proses persetujuan substansi sebagai syarat
penetapan Ranperda RTRW.
Tahapan dalam penyusunan RDTR hampir sama dengan RTRW,
namun output yang dihasilkan berupa Peraturan Kepala Daerah. RDTR
sebagai dasar perizinan yaitu Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang (KKKPR). Kabupaten/Kota yang belum menetapkan RDTR, mengacu
RTRW sebagai dasar perizinan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (PKKPR).
Dengan tahapan tersebut alokasi waktu 12 bulan akan sulit terpenuhi
untuk penetapan RDTR. Terkait hal tersebut, Kementerian ATR/BPN telah
melakukan evaluasi terkait muatan PP nomor 11 Tahun 2021, dengan studi
kasus di Kabupaten Kudus. Sebagai masukannya perlu ditinjau kembali
alokasi waktu penyusunan dan penetapan RDTR. Lamanya proses dalam
penetapan dokumen rencana tata ruang juga menjadi kendala utama
sampai saat ini. Dari enam RDTR yang harus disusun, baru tersusun tiga
RDTR dan belum ada yang ditetapkan. Adapun kemajuan proses
penyusunan dokumen tata ruang Kabupaten Kudus dalam kurun 2018-
2022 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 33 Capaian Penyusunan Dokumen Tata Ruang Kabupaten Kudus
Capaian Tahun
No Dokume
. n RTR
2018 2019 2020 2021 2022

1. RTRW Peninjauan - Penyusunan - Validasi - Pengajuan Pra - Persetujuan


Kembali (PK) materi teknis KLHS terbit Loket Substansi
RTRW RTRW Persetujuan terbit
Kabupaten - Konsultasi Substansi
Kudus Tahun - Sinkronisasi ke TKPRD - Evaluasi
2012 – 2032 dan Provinsi - Reviu substansi Gubernur
paduserasi RTRW terbit
batas menyesuaikan
wilayah Permen ATR/BPN - Penetapan
No. 11 Tahun Perda Nomor 1
- Rekomendasi 2021 Tahun 2022
BIG terbit dan Permen tentang RTRW
ATR/BPN No. 14 Kab. Kudus
- Konsultasi Tahun 2021 Tahun 2022-
ke TKPRD 2042
Provinsi - Klinik Pengajuan
Pra Loket - Sosialissasi
Peraturan

II-52
Capaian Tahun
No Dokume
. n RTR
2018 2019 2020 2021 2022

Persetujuan Daerah Nomor


Substansi 1 Tahun 2022
tentang RTRW
- Pembahasan Kabupaten
Ranperda dan Kudusdan
Persetujuan pelaksanaan
bersama Bupati KKPR
dan DPRD
Kudus

2. RDTR - Penyusunan - BA Peta - Reviu substansi - SK Delineasi


Mejobo materi teknis Dasar RDTR RDTR Mejobo
RDTR dari BIG menyesuaikan
Permen ATR/BPN - Penyusunan
- Pra validasi No. 11 Tahun Ranperkada
KLHS 2021 RDTR
dan Permen
ATR/BPN No. 14
Tahun 2021

3. RDTR - Survey dan - Penyusunan - Pra validasi


Jekulo pengumpula materi teknis KLHS RDTR
n data RDTR
- Penyempurnaa
- SK delineasi - Penyusunan n Ketentuan
Jekulo KLHS Intensitas
Bangunan,
- FGD 1,2,3 dan Tabel ITBX dan
Konsultasi Peraturan
Publik 1,2 Zonasi

- Revisi SK - Penyempurnaa
delineasi Jekulo n Ranperkada

- Penyusunan
Ranperkada dan
Kajian Kebijakan

- Penyusunan
Ketentuan
Intensitas
Bangunan, Tabel
ITBX dan
Peraturan Zonasi

- BA Kavling
Minimal

- BA Peta Dasar
dari BIG

- BA Sinkronisasi
dan paduserasi
batas wilayah

4. RDTR - Survey dan - SK delineasi


Kota pengumpulan Kota Kudus
Kudus data
- Penyusunan
materi teknis
RDTR

- Asistensi peta
dasar ke BIG

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023


Pada tahun 2022 penyusunan RTRW Kabupaten Kudus telah selesai
melalui penetapan Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang RTRW Kab. Kudus
II-53
Tahun 2022-2042. Sedangkan proses penyusunan RDTR Perkotaan Mejobo
dan RDTR Perkotaan Jekulo telah sampai pada tahapan pra validasi KLHS.
Adapun RDTR Perkotaan Kota Kudus pada tahun 2022 telah menyelesaikan
penyusunan materi teknis RDTR dan asistensi peta dasar ke Badan
Informasi Geospasial.
Tiga RDTR yang belum tersusun yaitu RDTR Perkotaan Undaan yang
telah mulai disusun tahun 2023, RDTR Perkotaan Gebog direncanakan
disusun pada tahun 2025 dan RDTR Perkotaan Dawe penyusunannya akan
dilaksanakan pada tahun 2026
Dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kudus Nomor 1
Tahun 2022, rencana pola ruang dibagi menjadi kawasan budidaya dan
kawasan lindung. Kawasan lindung berada di daerah Pegunungan Muria
Kecamatan Gebog dan Dawe, sebagian lainnya berada di sempadan sungai
maupun kawasan sekitar waduk. Untuk kawasan budidaya banyak
terdapat di dataran. Kondisi kawasan lindung, apabila dilihat dari jenis
peruntukannya, peruntukan yang paling besar luasannya dalam kawasan
lindung adalah kawasan perlindungan setempat yaitu seluas 1.309 ha atau
43,71% dari luas wilayah Kawasan Lindung. Sedangkan jenis peruntukan
dengan luasan terkecil di dalam kawasan lindung adalah badan air yaitu
seluas 598 ha atau 19,97%
Jenis peruntukkan pada kawasan lindung dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. 34 Luasan Kawasan Lindung Kabupaten Kudus
No. Jenis Peruntukan Luas (Ha) Persentase (%)

1. Badan air 598 19,97

2. Hutan Lindung 1.088 36,33

3. Perlindungan Setempat (Sempadan 1.309 43,71


sungai dan sekitar Waduk)

Total Luas Kawasan Lindung 2.995 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023


Hasil analisis terhadap peta kawasan budidaya dari RTRW Kabupaten
Kudus, sebagian besar jenis peruntukannya di kawasan budidaya adalah
kawasan pertanian yaitu seluas 22.360 ha atau sebesar 49,99%. Jika
dibandingkan dengan data statistik dan data spasial luas lahan pertanian
Kabupaten Kudus seluas 20.141,8 Ha maka arah pembangunan kawasan
pertanian sudah sesuai dengan rencana namun keterwujudannya masih
perlu didorong untuk mencapai tujuan penataan ruang yaitu mewujudkan
ruang wilayah Kabupaten yang berkualitas berbasis industri dan pertanian,
didukung sumber daya alam yang berkelanjutan.
Jenis peruntukan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

II-54
Tabel 2. 35 Jenis Peruntukan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya

No. Jenis Peruntukan Luas (Ha) Persentase (%)

A. Kawasan Lindung 2.995 6,69

1. Badan air 598 1,34

2. Hutan Lindung 1.088 2,43

3. Perlindungan Setempat (Sempadan 1.309 2,93


sungai dan sekitar Waduk)

B. Kawasan Budidaya 41.749 93,31

1. Hutan produksi 2.514 5,62

2. Pertanian 22.360 49,99

3. Peruntukan Pertambangan Batuan 54 0,12

4. Peruntukan Industri 2.235 5,00

5. Permukiman Perkotaan 8.643 19,32

6. Permukiman Perdesaan 5.942 13,28

Total 44.744 100,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023


Kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan untuk
memberikan kajian teknis tata ruang kesesuaian pemanfaatan ruang
dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan dapat 100% tercapai.
Walaupun masih terdapat pengajuan permohonan kajian teknis tata ruang
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Tabel berikut menunjukkan capaian kesesuaian pemanfaatan ruang di
Tahun 2018–2022.
Tabel 2. 36 Rekapitulasi Data Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
No. Data 2018 2019 2020 2021 2022

1. Jumlah Kegiatan/Usaha 548 849 839 523 674


(Unit)

2. Luas (Ha) 137,64 251,11 254,96 113,88 202,67

3. Luas yang sesuai (Ha) 122,21 229,52 223,74 101,90 192,54

4. Persentase sesuai (%) 88,79 91,40 87,75 89,48 95

5. Luas yang tidak sesuai (Ha) 15,43 21,59 31,22 11,98 10,13

6 Persentase tidak sesuai (%) 11,21 8,60 12,25 10,52 5

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023


Berdasarkan data di atas, sebelum ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2022 tentang RTRW Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042,
masih terdapat ketidaksesuaian pemanfaatan ruang. Tercatat pada tahun
2018 persentase kesesuaian pemanfaatan ruang sebesar 91,40%. Setelah
ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 tentang RTRW
II-55
Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042, kesesuaian pemanfaatan ruang
meningkat menjadi 95% di tahun 2022. Selain hal tersebut, peruntukan
rencana pola ruang RTRW juga sudah disesuaikan dengan peruntukan
bangunan eksisting. Meski masih ada sedikit ketidaksesuaian pemanfaatan
ruang dari pengajuan permohonan izin.
Pada bulan Maret sampai bulan Juli Tahun 2022 proses perizinan
dihentikan sementara karena proses peralihan dari Peraturan Daerah
Nomor 16 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Kudus Tahun 2012-2032
ke Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 tentang RTRW Kabupaten
Kudus Tahun 2022-2042 dan updating Sistem Pengelolaan Tata Ruang
(SIPETARUNG) disesuaikan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2022 dan Permen
ATR/BPN nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang.
Setelah permohonan Kajian Teknis Tata Ruang (KTTR) dibuka melalui
SIPETARUNG, berkas permohonan yang tertunda dapat segera diproses.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau, merupakan terobosan penyediaan Ruang Terbuka
Hijau karena Pemerintah Daerah mengalami kendala dalam pemenuhan
20% (dua puluh persen) Ruang Terbuka Hijau Publik dari luas Wilayah
Kota/Kawasan Perkotaan. Berdasarkan mitigasi perubahan iklim dan
pencapaian misi nol emisi karbon (nett zero emission) maka Pemerintah
Daerah berkewajiban menyediakan Ruang Terbuka Hijau yang berkualitas.
RTH terdiri dari RTH Publik dan RTH Privat. RTH paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari luas Wilayah Kota atau Kawasan Perkotaan. RTH
terdiri atas RTH Publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH
Privat paling sedikit 10% (sepuluh persen). Penyediaan RTH dapat
dilakukan melalui pemanfaatan RTNH dan RTB. Tipologi RTH
dikelompokkan menjadi :
1. kawasan/zona RTH;
2. kawasan/zona lainnya yang berfungsi RTH; dan
3. objek ruang berfungsi RTH. Tipologi RTH ditentukan berdasarkan aspek
fungsi.
Ruang terbuka hijau publik adalah ruang terbuka hijau yang dmiliki
dan dikelola oleh Pemerintah Daerah/Kota yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat umum.
Tabel 2. 37 Ruang Terbuka Hijau Publik
No URAIAN KAWASAN /ZONA
1. RTH berupa kawasan/zona RTH a. rimba kota
b. taman kota
c. taman kecamatan
d. taman kelurahan
e. taman rukun warga (RW)
f. taman rukun tetangga (RT)
g. pemakaman
h. jalur hijau
2. RTH berupa kawasan/zona a. kawasan/zona yang memberikan
lainnya yang berfungsi RTH perlindungan terhadap kawasan
bawahannya

II-56
No URAIAN KAWASAN /ZONA
b. kawasan/zona perlindungan
setempat
c. kawasan/zona konservasi
d. kawasan/zona hutan adat
e. kawasan/zona lindung geologi
f. kawasan/zona cagar budaya
g. kawasan/zona ekosistem mangrove
h. kawasan/zona hutan produksi
i. kawasan/zona perkebunan rakyat
j. kawasan/zona pertanian
3. Objek ruang berfungsi RTH a. obyek ruang pada bangunan
b. obyek ruang pada kaveling
c. RTB (Ruang Terbuka Biru).
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023
Pemenuhan RTH publik dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2. 38 Penyediaan RTH Publik (sesuai Permen ATR/BPN No.14 Tahun


2022)
No Jenis RTH Luas (Ha) Persentase (%)
.

A. Zona RTH 275,498 0,616

1 RTH Hutan Kota 4,696

2 RTH Kegiatan Olahraga 30,045

3 RTH P2KH 0,645

4 RTH Pemakaman 24,837

5 RTH Pertamanan 39,050

6 RTH Sempadan Sungai 65,036

7 RTH Taman Kota 3,705

8 RTH Turus Jalan 107,484

B. Kawasan/zona lainnya yang berfungsi RTH 27.869,393 60,950

1 Kawasan Hutan Lindung 1.087,723

2 Kawasan Hutan Produksi Terbatas 1.198,741

3 Kawasan Hutan Produksi Tetap 1.315,583

4 Kawasan Perlindungan Setempat 1.309,085

5 Kawasan Tanaman Pangan 22.360,364

C. Obyek ruang berfungsi RTH 597,897 1,336

RTB (Badan Air) 597,897

Total penyediaan RTH 28.144,891 62,902

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

II-57
Persentase luasan total RTH publik sesuai Permen ATR/BPN No.14
Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2022 adalah 62,902% dengan
penjabaran komponennya yaitu RTH publik dalam zona RTH seluas
275,498 Ha, RTH publik di kawasan/zona lainnya yang berfungsi RTH
seluas 27.869,393 Ha, dan obyek ruang berfungsi RTH yaitu badan air
seluas 597,897 Ha.
Selain RTH publik terdapat ruang terbuka hijau privat, meliputi kebun
atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami
tumbuhan. RTH privat tersebar diseluruh kawasan/zona yang dimiliki oleh
masyarakat/swasta.
Tabel 2. 39 Kinerja Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
N INDIKATOR SATUA 2018 2019 2020 2021 2022
O N

1 Proporsi panjang jaringan % 52.93 54.31 61.46 52.38 87,63


jalan dalam kondisi baik
2 Rasio panjang jalan % 75.18 74.21 73.82 73.77 68,77
dengan jumlah penduduk
3 Tingkat kemantapan % 85.54 86.2 91.94 92.34 93.34
jalan Kabupeten
4 Persentase jalan % 52.93 54.31 61.46 52.38 87,63
kabupaten dalam kondisi
baik ( > 40 KM/Jam)
5 Persentase rumah tinggal % 99.81 100 100 100 100
bersanitasi
6 Persentase drainase % 61 60.23 63.03 64 65
dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air
tidak tersumbat
7 Persentase irigasi % 80.63 86.28 87.64 87.9 90,02
kabupaten dalam kondisi
baik
8 Persentase penduduk % 95.02 83.72 97.03 98 98,25
berakses air minum
9 Persentase areal kawasan % 0.23 0.12 0.02 0.02 -
kumuh
10 Tersedianya fasilitas % 3 16 21.91 22.04 -
pengurangan sampah di
perkotaan
11 Rasio luas kawasan % 100 100 100 100 100
pemukiman rawan banjir
yang terlindungi oleh
infrastruktur
pengendalian banjir
12 Persentase jumlah rumah % 95.02 83.72 97.03 98 98,25
tangga yang
mendapatkan akses
terhadap air minum
melalui SPAM jaringan
perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan
terlindungi terhadap
rumah tangga di seluruh
kabupaten

II-58
N INDIKATOR SATUA 2018 2019 2020 2021 2022
O N

13 Rasio tenaga % Tidak Tidak Tidak 47.40 47.40


operator/teknisi/analisis ada ada ada
yang memiliki sertifikat
kompetensi
14 Rasio proyek yang % 100 100 100 100 100
menjadi kewenangan
pengawasannya tanpa
kecelakaan konstrukksi
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

2.1.8.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Pelaksanaan urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman
diamanatkan untuk memastikan tersedianya tempat tinggal layak bagi
seluruh penduduk.
Kategori pencapaian SPM Kabupaten Kudus pada Bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Tahun 2022 adalah Tuntas Paripurna
dengan nilai 100%, diperoleh dari Penyediaan & Rehabiitasi Rumah yang
Layak Huni Bagi Korban Bencana Kabupaten/Kota (100%).
Capaian kinerja pada urusan ini dapat dilihat melalui beberapa
indikator seperti cakupan ketersediaan rumah layak huni dan persentase
lingkungan permukiman kumuh:
Tabel 2. 40 Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
N Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
o

1 Cakupan ketersediaan Persen 97,82 98,05 96,77 97,07 97.2


rumah layak huni 5

2 Persentase lingkungan Persen 0,23 0,12 0,02 0,02 0.02


permukiman kumuh

Sumber: Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, 2023

Rasio rumah layak huni di Kabupaten Kudus pada tahun 2018 – 2022
cenderung mengalami penurunan. Capaian paling tinggi terjadi pada tahun
2019 yaitu 98,05%. Capaian ini mengalami penurunan pada tahun 2020
sebesar 1,30% dari tahun sebelumnya. Penurunan capaian ini disebabkan
oleh adanya pengkinian data jumlah rumah baik yang layak huni maupun
tidak layak huni. Dari hasil tersebut diperoleh data penambahan jumlah
rumah tidak layak huni sebesar 3.728 unit. Pada tahun 2021, rasio rumah
layak huni mengalami peningkatan 0,3% yaitu mencapai 97,07%. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum
memiliki rumah layak huni. Oleh karena itu, peningkatan akses terhadap
rumah layak huni masih perlu untuk ditingkatkan.
Capaian persentase lingkungan permukiman kumuh pada tahun 2018
– 2022 menunjukkan kinerja yang cukup baik, kondisi ini diindikasikan
dengan semakin menurunnya nilai persentase lingkungan permukiman
kumuh. Pada tahun 2018 persentase lingkungan permukiman kumuh di

II-59
Kabupaten Kudus mencapai 0,23% capaian ini mengalami perbaikan
menjadi 0,02% pada tahun 2020 hingga 2022.
Luas kawasan permukiman kumuh berdasarkan SK Bupati Kudus
Nomor 653/60.1/2017 adalah 145,40 Ha dengan tingkat kekumuhan
ringan dan telah dilakukan intervensi penanganan kumuh sehingga pada
akhir tahun 2021, luas kawasan kumuh berkurang menjadi 8,88 Ha. Pada
tahun 2021, Dinas PKPLH bekerja sama dengan Program KOTAKU untuk
melakukan perhitungan baseline sisa kumuh dan lokasi perumahan dan
permukiman yang terduga kumuh.
Luas kawasan kumuh berdasarkan hasil kajian penanganan kawasan
kumuh adalah 94,52 Ha dengan tingkat kekumuhan ringan termasuk di
dalamnya sisa kumuh dari SK tahun 2017. Daftar lokasi berdasarkan
kajian perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana tertuang
dalam tabel berikut:

II-60
Tabel 2. 41 Lingkup Administratif dan Kekumuhan
LINGKUP ADMINISTRATIF KEKUMUHAN
NO NAMA LOKASI LUAS (Ha)
RT/RW KEL/DESA KECAMATAN NILAI TINGK.
1 Besito 2,60 01/04 Besito Gebog 18 Ringan
2 Besito 2,11 03/05 Besito Gebog 17 Ringan
Total Besito 4,71
3 Rahtawu 2,72 03/01 Rahtawu Gebog 23 Ringan
4 Rahtawu 3,46 05/03 Rahtawu Gebog 31 Ringan
Total Rahtawu 6,18
5 Gondangmanis 1,03 01/11 Gondangmanis Bae 17 Ringan
Total Gondangmanis 1,03
6 Jati Wetan 2,75 04/03 Jati Wetan Jati 30 Ringan
7 Jati Wetan 2,39 05/03 Jati Wetan Jati 36 Ringan
Total Jati Wetan 5,14
8 Kirig 1,40 01/01 Kirig Mejobo 19 Ringan
9 Kirig 0,95 01/02 Kirig Mejobo 19 Ringan
10 Kirig 1,19 02/02 Kirig Mejobo 34 Ringan
Total Kirig 3,53
11 Margorejo 0,42 03/01 Margorejo Dawe 29 Ringan
12 Margorejo 0,35 06/01 Margorejo Dawe 31 Ringan
13 Margorejo 2,10 01/02 Margorejo Dawe 35 Ringan
14 Margorejo 0,85 02/02 Margorejo Dawe 36 Ringan
15 Margorejo 1,00 03/10 Margorejo Dawe 27 Ringan
Total Margorejo 4,72
16 Soco 1,00 10/03 Soco Dawe 31 Ringan
Total Soco 1,00
17 Kajar 1,00 05/01 Kajar Dawe 23 Ringan
Total Kajar 1,00
18 Lau 1,00 03/05 Lau Dawe 31 Ringan
Total Lau 1,00
19 0,73 03/04 Demaan Kota Kudus 17 Ringan
20 0,87 04/04 Demaan Kota Kudus 23 Ringan
21 0,73 03/05 Demaan Kota Kudus 18 Ringan
22 1,41 05/05 Demaan Kota Kudus 22 Ringan
23 1,78 02/06 Demaan Kota Kudus 20 Ringan
Kawasan Kaligelis
24 0,86 03/06 Demaan Kota Kudus 16 Ringan
25 1,54 01/03 Demangan Kota Kudus 22 Ringan
26 0,77 03/03 Demangan Kota Kudus 19 Ringan
27 0,82 04/03 Demangan Kota Kudus 22 Ringan
28 1,40 01/02 Langgardalem Kota Kudus 16 Ringan
29 3,00 04/03 Singocandi Kota Kudus 20 Ringan

II-61
LINGKUP ADMINISTRATIF KEKUMUHAN
NO NAMA LOKASI LUAS (Ha)
RT/RW KEL/DESA KECAMATAN NILAI TINGK.
30 2,70 05/03 Singocandi Kota Kudus 20 Ringan
31 1,62 06/03 Singocandi Kota Kudus 18 Ringan
32 0,35 03/01 Sunggingan Kota Kudus 26 Ringan
33 0,26 02/02 Sunggingan Kota Kudus 21 Ringan
34 0,08 01/03 Sunggingan Kota Kudus 24 Ringan
35 1,19 05/03 Sunggingan Kota Kudus 21 Ringan
36 0,18 01/04 Sunggingan Kota Kudus 17 Ringan
37 0,45 02/04 Sunggingan Kota Kudus 22 Ringan
38 Kawasan Kaligelis 0,57 05/04 Sunggingan Kota Kudus 18 Ringan
39 0,27 04/05 Sunggingan Kota Kudus 25 Ringan
40 0,19 04/06 Sunggingan Kota Kudus 27 Ringan
41 0,89 03/01 Ploso Jati 23 Ringan
42 2,39 01/02 Ploso Jati 19 Ringan
43 1,39 05/02 Ploso Jati 24 Ringan
44 0,85 01/03 Ploso Jati 20 Ringan
45 0,76 02/03 Ploso Jati 18 Ringan
46 0,54 03/03 Ploso Jati 22 Ringan
47 0,84 01/04 Ploso Jati 18 Ringan
Total Kawasan Kaligelis 29,44
48 2,39 01/06 Kaliwungu Kaliwungu 17 Ringan
49 1,96 02/06 Kaliwungu Kaliwungu 20 Ringan
50 1,08 03/06 Kaliwungu Kaliwungu 24 Ringan
51 1,87 04/06 Kaliwungu Kaliwungu 23 Ringan
Kawasan Kaliwungu
52 2,89 05/06 Kaliwungu Kaliwungu 22 Ringan
53 2,20 06/06 Kaliwungu Kaliwungu 25 Ringan
54 2,66 02/07 Kaliwungu Kaliwungu 24 Ringan
55 1,91 03/07 Kaliwungu Kaliwungu 19 Ringan
Total Kawasan Kaliwungu 16,96
56 1,35 07/06 Mijen Kaliwungu 17 Ringan
57 6,40 08/06 Mijen Kaliwungu 24 Ringan
Kawasan Mijen
58 6,77 09/06 Mijen Kaliwungu 18 Ringan
59 5,29 10/06 Mijen Kaliwungu 19 Ringan
Total Kawasan Mijen 19,81
Total 94,52
Sumber: Dinas Perumahan Kawasan Permukinan dan Lingkungan Hidup, 2023

II-62
Sebaran permukiman kumuh yang paling luas terdapat di Kawasan
Kaligelis, Mijen, dan Kaliwungu dengan luas akumulatif >10 Ha, yaitu
masing-masing mencapai 29,44 Ha, 19,81 Ha, dan 16,96 Ha. Meskipun,
yang teridentifikasi seluruhnya termasuk dalam kategori kumuh ringan,
upaya penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Kudus perlu untuk
tetap dilaksanakan dengan maksimal.
2.1.8.1.5 Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat

Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat di


suatu daerah dapat dilihat dengan menganalisis cakupan petugas
perlindungan masyarakat, tingkat penyelesaian pelanggaran ketertiban,
ketentraman, dan keindahan; response time rate; dan tingkat penegakan
peraturan daerah. Secara garis besar, tingkat ketertiban, ketentraman
umum, dan perlindungan masyarakat di Kabupaten Kudus sudah relatif
baik, hanya saja tetap perlu ditingkatkan. Berikut merupakan kinerja
ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat di
Kabupaten Kudus:
Kategori pencapaian SPM Kabupaten Kudus pada Bidang
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat Tahun
2022 adalah Tuntas Utama dengan nilai 97%, dengan rincian pencapaian
SPM Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum (TRANTIBUM) Tuntas
Utama, 98,33% dan Pelayanan Informasi Rawan Bencana (KEBENCANAAN)
Tuntas Paripurna100%, dan Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi
Korban Kebakaran (DAMKAR) 92,66%.
a. Indeks Rasa Aman
Indeks Rasa Aman merupakan salah satu payator makro yang
digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus untuk melihat kondisi
ketertiban, keamanan, kenyamanan lingkungan dan toleransi umat
beragama. Indikator ini dihitung dengan melihat beberapa komponen
utama seperti tingkat penanganan trantibumlinmas dan kinerja
perlindungan masyarakat serta pemadam kebakaran di Kabupaten Kudus.
Berikut merupakan capaian Indeks Rasa Aman tahun 2018-2022:
Tabel 2. 42 Indeks Rasa Aman Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Tahun
Indikator
2018 2019 2020 2021 2022

Indeks Rasa Aman NA 0,84 0,55 0,44 0,86

Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja, 2023

Capaian Indeks Rasa Aman di Kabupaten Kudus mengalami tren yang


menurun selama periode 2019 hingga 2022. Indeks rasa aman mengalami
penurunan yang signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, yaitu
mencapai 0,4 poin,dan meningkat 0,42 pada tahun 2022. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa tingkat keamanan di Kabupaten Kudus cukup
fluktuatif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi
II-63
perekonomian yang melemah serta terbatasnya lapangan pekerjaan,
sehingga mendorong masyarakat untuk cenderung mengambil jalan pintas
yang pada tahapan tertentu bersifat pelanggaran.
b. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketenteraman, Keindahan)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 merupakan salah satu indikator
yang digunakan untuk melihat capaian pemerintah dalam rangka menjaga
kekondusifan daerah. Kemampuan pemerintah dalam menjaga
kekondusifan sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan
masyarakat. Berikut merupakan jumlah pelanggaran K3 yang diselesaikan
di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022.
Tabel 2. 43 Jumlah penyelesaian Pelangaran K3 di kabupaten Kudus Tahun
2018-2022

Tahun
Indikator
2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Penyelesaian NA 112 kasus 29 kasus 39 kasus 75 kasus


Pelanggaran K3

Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja, 2023

Tingkat pelanggaran K3 di Kabupaten Kudus tahun 2019 hingga tahun


2022 memperlihatkan tren yang fluktuatif dan cenderung menurun. Pada
tahun 2020 menurun signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Kondisi tersebut mengindikasikan semakin menurunnya pelanggaran
terhadap peraturan daerah, norma etika, norma sosial, adat istiadat,
ketentraman, dan ketertiban umum. Tetapi pada tahun 2022 kasus
pelanggaran K3 cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun 2020
dan tahun 2021, sebesar 75 kasus. Optimalisasi penanganan gangguan
ketentraman dan ketertiban umum diperlukan dalam rangka menjaga
kekondusifan wilayah Kabupaten Kudus.
Sebagai upaya penanganan bencana, Kabupaten Kudus melakukan
pelayanan informasi rawan bencana pada masyarakat yang tinggal di
daerah rawan bencana, melakukan pembentukan Desa Tangguh Bencana
(Destana), melakukan evakuasi korban bencana, rehabilitasi, dan
rekonstruksi pasca bencana. Jumlah penanganan bencana dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2. 44 Penanganan Bencana di Kabupaten Kudus
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Warga Negara


yang Memperoleh Layanan orang NA NA 136828 136828 140210
Informasi Rawan Bencana

Jumlah Warga Negara


pada daerah Rawan orang NA NA 136828 136828 140210
Bencana

Target Desa Tangguh


desa NA NA 13 14 15
Bencana

II-64
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Desa Tangguh


desa NA NA 13 14 15
Bencana

Jumlah Desa Rawan


desa NA NA 123 123 123
Bencana

Jumlah Warga Negara


yang Mendapatkan
Layanan Penyelamatan orang NA NA 136832 156432 130384
dan Evakuasi Korban
Bencana

Jumlah Korban Bencana orang NA NA 136832 156432 130384

Jumlah Kejadian
rehabilitasi dan
Jumlah 45 105 86 99 210
rekonstruksi pasca
bencana yang tertangani

Jumlah rehabilitasi dan


rekonstruksi pasca Jumlah 45 105 86 99 210
bencana yang dibutuhkan

Sumber: BPBD Kabupaten Kudus Tahun 2023

Tabel 2. 45 Sejarah Kejadian Bencana Kabupaten Kudus Tahun 2018– 2022

TAHUN
NO JENIS BENCANA
2018 2019 2020 2021 2022
1 BANJIR 28 28 34 40 17
2 KEKERINGAN 35 81 2 0 0
3 CUACA EKSTRIM 45 40 101 62 87
4 TANAH LONGSOR 20 9 29 22 41
5 KARHUTLA - - - - -
6 GEMPA BUMI - - - - -
TOTAL 128 158 166 124 145
Sumber: BPBD Kabupaten Kudus Tahun 2023
Kabupaten Kudus memiliki bahaya dengan kategori tinggi untuk
bencana Kekeringan dan Tanah Longsor. Bahaya dengan kategori sedang
adalah Banjir, Cuaca Ekstrim, Gempa Bumi dan Kebakaran Hutan dan
lahan. Potensi jiwa terpapar masuk ke dalam kategori tinggi untuk bencana
Banjir, Cuaca Ekstrim, Kekeringan dan Gempa Bumi. Sedangkan potensi
jiwa terpapar yang masuk dalam kategori sedang adalah Tanah Longsor.
Kerugian secara ekonomi dan fisik pada Kabupaten Kudus berada pada
kategori tinggi berada pada bencana Banjir, Cuaca Ekstrim dan Gempa
Bumi. Adapun kerugian ekonomi dan fisik berkategori sedang berada
dibencana Kekeringan, Tanah Longsor dan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kapasitas masyarakat dan daerah pada Kabupaten Kudus dengan kategori
sedang berada di Kecamatan Kaliwungu, Kota Kudus, Jati dan Jekulo.
Sedangkan kecamatan berkapasitas tinggi pada Kabupaten Kudus yaitu
Kecamatan Undaan, Mejobo, Gebog dan Dawe. Dari data pengkajian
kebencanaan di Kabupaten Kudus tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat risiko bencana di Kabupaten Kudus secara keseluruhan
II-65
termasuk dalam kategori sedang. Pencatatan sejarah kejadian bencana
dimuat dalam rekap kejadian bencana Kabupaten Kudus yakni tahun
2018-2022. Keseluruhan kejadian bencana di Kabupaten Kudus dapat
dilihat berdasarkan penggabungan catatan kejadian bencana yang dimuat
dalam rekap kejadian bencana dengan catatan kejadian bencana tersebut.
Pemerintah Kabupaten Kudus telah menyusun dokumen Kajian Risiko
Bencana (KRB) melalui Peraturan Bupati Kudus Nomor 53 Tahun 2022
yang digunakan sebagai dasar penyusunan dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) yang telah ditetapkan melalui Peraturan
Bupati Kudus Nomor 54 Tahun 2022 tentang Rencana Penanggulangan
Bencana Kabupaten Kudus Tahun 2022-2026. Dalam rangka keselarasan
penyusunan dokumen RPB ini sebelumnya telah dikoordinasikan dan
dikonsultasikan secara intensif dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah dan
BNPB. Dokumen RPB nantinya akan diintegrasikan ke dalam rancangan
teknokratik RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2025-2030.

Tabel 2. 46 Capaian Kinerja pada Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum,


dan Perlindungan Masyarakat

URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jangkuan luas wilayah km2 390 390 390 390 390


manajemen kebakaran

Luas wilayah kabupaten/kota km2 425 425 425 425 447

Cakupan pelayanan bencana % 92 92 92 92 92


kebakaran kabupaten/kota

Jumlah kasus kebakaran di kasus 114 124 31 46 57


WMK yang tertangani dalam
waktu maksimal 15 menit

Jumlah kasus kebakaran kasus 114 124 31 46 57


dalam jangkuan WMK

Persentase penanganan % 100 100 100 100 100


kebakaran yang terlayani
dalam Tingkat waktu tanggap
(response time rate)

Jumlah penyelesaian kasus 48 111 103 150 58


penegakan PERDA

Jumlah pelanggaran PERDA kasus 48 111 103 150 58

Persentase Penegakan PERDA % 100 100 100 100 100

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja, 2023

Kabupaten Kudus saat ini hanya memiliki 1 (satu) pos pemadam


kebakaran di jalan R. Agil Kusumadya No. 1A untuk menjangkau layanan
WMK seluruh wilayah Kabupaten Kudus, dengan kondisi bangunan rusak.
Adapun ketersediaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran berupa
mobil 4 unit terdiri dari truk pemadam tangki air 1 unit, truk snorkel tangga
1 unit, dan truk pemadam dan tangki 2 unit, dengan kondisi 4 unit mobil
II-66
pemadam kebakaran tersebut sering mengalami kerusakan. Adapun
pengecekan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, sprinkler, dan lain
- lain belum optimal. Pengecekan terhadap gedung/tempat usaha, serta
jumlah obyek wajib retribusi gedung/tempat usaha tersebut tidak sama
setiap bulannya, sehingga hasilnya kurang maksimal.
Secara umum, kinerja urusan ketentraman dan ketertiban umum
sudah cukup baik. Selama periode 2018 hingga 2022, capaian indikator
kinerja pada urusan tersebut Sebagian besar sudah mencapai angka 100
persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Kudus
cukup kondusif, namun demikian masih perlu optimalisasi kinerja pada
urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
agar kekondusifan wilayah terjaga dan meningkat.

2.1.8.1.6 Sosial

Urusan sosial merupakan salah satu urusan wajib pelayanan dasar


pemerintah yang berfokus untuk menangani para Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang terdiri dari perorangan, keluarga, atau
kelompok masyarakat yang memiliki hambatan atau kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan dasar (jasmani, rohani, dan sosial). Adapun
pelayanan sosial yang diberikan berupa perlindungan sosial, jaminan
sosial, rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat. Pelayanan sosial dapat
dilakukan bersama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Kategori pencapaian SPM Kabupaten Kudus pada Bidang Sosial Tahun
2022 adalah Tuntas Utama dengan nilai 98,67%, dengan rincian
Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar di Luar Panti
98,67%, Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Telantar di Luar Panti 98,67%,
Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial Khususnya Gelandangan dan
Pengemis di Luar Panti 97,33%, dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Pada
Saat Tanggap dan Paska Bencana Bagi Korban Bencana Kabupaten/Kota
100%. Berikut data jumlah PPKS Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022.
Tabel 2. 47 Jumlah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS)
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022 (Jiwa)

URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022


Jumlah PPKS 66.935 64.511 64.680 81.723 76.203
Sumber: Dinas Sosial P3AP2KB, 2023

Jumlah PPKS Kabupaten Kudus tahun 2018-2022 cukup fluktuatif.


Selama periode tersebut, rata-rata jumlah PPKS Kabupaten Kudus sebesar
70.810. Jumlah tersebut kemudian naik cukup signifikan pada tahun 2021
menjadi 81.723 atau naik sebanyak 17.043 (20,85%) dari periode
sebelumnya. Salah satu penyebab kenaikan jumlah PPKS akibat pandemi
Covid-19 yang belum mereda, sehingga berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat. Adapun pada tahun 2022 mengalami
penurunan menjadi 76.203 atau turun sebanyak 5.520 jiwa. Hal tesebut
sejalan dengan pemulihan kondisi sosial ekonomi pasca pandemi.

II-67
Dalam pelaksanaan urusan wajib pelayanan dasar, Pemerintah
Daerah diharuskan menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021. SPM bidang
sosial tingkat kabupaten terdiri dari lima pelayanan yaitu rehabilitasi
disabilitas terlantar diluar panti, rehabilitasi anak terlantar diluar panti,
rehabiliasi lanjut usia terlantar diluar panti, rehabilitasi gelandangan dan
pengemis diluar panti dan perlindungan saat dan paska bencana. Berikut
capaian SPM Kabupaten Kudus tahun 2018-2022.
Tabel 2. 48 Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Sosial
Kabupaten Kudus Tahun 2018 - 2022
Capaian (%)
N Jenis Pelayanan
Indikator 201 201 202 202
o Dasar 2020
8 9 1 2
1 Rehabilitasi sosial Jumlah warga negara NA 40 17,8 100 100
dasar penyandang penyandang 6
disabilitas telantar disabilitas yang
di luar panti memperoleh
rehabilitasi sosial
diluar panti
2 Rehabilitasi sosial Jumlah anak terlantar NA 30,4 63,3 100 100
dasar anak yang memperoleh
terlantar diluar rehabilitasi diluar
panti panti
3 Rehabilitasi sosial Jumlah warga negara NA 32,6 57,4 100 100
dasar lanjut usia lanjut usia terlantar
terlantar diluar yang memperoleh
panti rehabilitasi sosial
diluar panti
4 Rehabilitasi sosial Jumlah tuna sosial NA 100 100 100 100
dasar tuna sosial khususnya
khususnya gelandangan dan
gelandangan dan pengemis diluar panti
pengemis diluar sosial
panti
5 Perlindungan dan Jumlah perlindungan NA 100 100 100 100
jaminan sosial dan jaminan sosial
pada saat tanggap pada saat dan setelah
dan paska tanggap darurat
bencana bagi bencana bagi korban
korban bencana bencana daerah
kab/kota kab/kota
Sumber: Dinas Sosial P3AP2KB, 2023

Secara umum, capaian SPM bidang sosial Kabupaten Kudus


mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari lima jenis pelayanan sosial
minimal yang diberikan, hanya satu pelayanan yang memiliki capaian
cukup rendah yaitu rehabilitasi disabilitas terlantar diluar panti sebesar
17,86% di tahun 2020, namun berdasarkan laporan penerapan SPM
Kabupaten Kudus 2021 terdapat kendala pendataan PPKS akibat pandemi
Covid-19, sehingga pendataan tidak dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Pada tahun 2022, capaian SPM bidang sosial Kabupaten Kudus cukup baik
yakni semua terealisasi 100%.
Pada tahun 2022, capaian SPM bidang sosial Kabupaten Kudus cukup
baik yakni semua terealisasi 100% dari jumlah yang sudah terdata, namun
masih terdapat PPKS yang belum terdata sehingga masih diperlukan
validasi pendataan disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia

II-68
terlantar, gelandangan dan pengemis. Pemutakhiran data terpadu
kesejahteraan masyarakat perlu dilaksanakan secara berkala dengan
melibatkan BPJS, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya. Dalam
mendukung upaya pelayanan sosial kepada masyarakat, dibutuhkan
kerjasama dengan para Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di
daerah. PSKS bisa perorangan, keluarga, kelompok atau lembaga yang
beperan untuk menjaga, menciptakan, mendukung dan memperkuat
penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Berikut data PSKS Kabupaten
Kudus tahun 2022.
Tabel 2. 49 Jumlah Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Kabupaten Kudus Tahun 2022
N Jumlah
Jenis PSKS Total
o L P
1 Pekerja Sosial Profesional 16 4 20
2 Pekerja Sosial Masyarakat 802 303 1.105
3 Taruna Siaga Bencana (Tagana) 56 5 61
4 Lembaga Kesejahteraan Sosial 32 36 68
5 Karang Taruna 293 171 464
6 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga 7 2 9
7 Keluarga Pioner 59 34 93
Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis
8 9 13 22
Masyarakat
9 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial 0 38 38
10 Penyuluh Sosial 30 11 41
11 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 6 4 10
12 Dunia Usaha 79 21 100
13 Pendamping PKH 4 3 7
14 Family Care Unit 0 0 0
Jumlah 1393 645 2.038
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Kudus, 2022

Berdasarkan data jumlah PSKS di Kabupaten Kudus tahun 2022


terdapat 2.038 PSKS yang berpotensi dalam mendukung pelaksanaan
pelayanan sosial. Jumlah paling banyak yaitu pekerja sosial masyarakat
sebanyak 1.105 orang. Jumlah tersebut berbanding cukup jauh dengan
jumlah pekerja sosial profesional sebanyak 20 orang, penyuluh sosial
sebanyak 41 orang, TKSK sebanyak 10 orang dan pendamping PKH 7 orang.
Sedangkan jumlah lembaga yang melakukan pelayanan sosial cukup
banyak diantaranya dunia usaha sebanyak 100, lembaga kesejahteraan
sosial sebanyak 68, dan keluarga prioner sebanyak 93. Pemetaan data
PSKS cukup penting untuk menentukan mitra, serta turut berperan dalam
mensukseskan pelaksanaan program pelayanan sosial.
2.1.8.2 Layanan Urusan Wajib Non Dasar

Urusan wajib non-pelayanan dasar meliputi 18 urusan pemerintahan


yang terdiri atas urusan tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pangan, pertanahan, lingkungan hidup, administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, perhubungan,
komunikasi dan informatika, koperasi, usaha kecil dan menengah,
II-69
penanaman modal, kepemudaan dan olahraga, statistik, persandian,
kebudayaan, perpustakaan, dan kearsipan. Berbagai jenis urusan tersebut
berkontribusi langsung peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial-budaya dan tata kelola
pemerintahan. Gambaran umum mengenai urusan wajib non-pelayanan
dasar di Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut:

2.1.8.2.1 Tenaga Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase pengangguran


terhadap jumlah angkatan kerja. Pengangguran terbuka terjadi saat
seseorang tidak memiliki pekerjaan atau tidak sedang bekerja sama sekali
dengan berbagai sebab, seperti tidak tersedianya lapangan pekerjaan.
Berikut data tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kudus pada
periode 2018-2022:
Gambar 2. 25 Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen) Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2022
8
TPT 7
6
5
4
3
2
1
0
2018 2019 2020 2021 2022
Jawa Tengah 4,47 4,44 6,48 5,95 5,57
Kudus 3,28 3,8 5,53 3,77 3,21
Indonesia 5,3 5,23 7,07 6,49 5,86
Sumber : BPS 2023, Bappeda (data diolah)

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kudus memiliki tren


fluktuatif selama periode 2018 hingga 2022, yaitu dari 3,28 ke 3,21 persen.
TPT tahun 2022 dibanding 2021, mengalami penurunan sebesar 0,56
persen.
Gambar 2. 26 Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen) Kabupaten Kudus dan
Daerah Sekitar Tahun 2018-2022

8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5
Jawa Tengah 4,47 4,44 6,48 5,95 5,57
Kabupaten Kudus 3,28 3,8 5,53 3,77 3,21
Kabupaten Pati 3,57 3,64 4,74 4,6 4,45
Kabupaten Jepara 3,75 2,92 6,7 4,23 4,1
Kabupaten Demak 7,03 5,42 7,31 5,28 6,11

Sumber : BPS 2023, Bappeda (data diolah)


II-70
Jika TPT Kabupaten Kudus dibandingkan daerah sekitar, masih lebih
rendah dari beberapa daerah lain di sekitarnya, seperti Kabupaten
Grobogan (4,38), Kabupaten Pati (4,60) dan Kabupaten Jepara (4,23) pada
tahun 2021. salah satu faktor yang turut mempengaruhi kondisi TPT di
Kabupaten Kudus adalah belum optimalnya penyerapan tenaga kerja.
Persoalan ini dipengaruhi oleh faktor kualitas pencari kerja, akses tenaga
kerja pada pasar tenaga kerja dan hubungan industrial.
Selain itu, indikator lain yang juga digunakan untuk melihat kinerja
pada urusan tenaga kerja adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah persentase banyaknya
angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk yang berumur sepuluh
tahun ke atas. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia
kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. Semakin tinggi TPAK
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja yang
tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Berikut adalah data TPAK di Kabupaten Kudus tahun 2018-2022:
Gambar 2. 27 TPAK (Persen) Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Sumber : BPS 2023, Bappeda (data diolah)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Kudus mengalami tren


fluktuatif cenderung naik pada tahun 2018-2021 dan menurun di tahun
2022. Peningkatan tertinggi sebesar 2,45 persen terjadi pada tahun 2020.
Kondisi ini menunjukkan bahwa penduduk usia kerja di Kabupaten Kudus
yang aktif secara ekonomi pada tahun 2018 hingga 2021 mengalami
peningkatan sehingga pasokan tenaga kerja untuk memproduksi barang
dan jasa semakin meningkat.

II-71
Gambar 2. 28 TPAK (Persen) Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Sumber : BPS 2023, Bappeda (data diolah)

Secara umum, angka TPAK di Kabupaten Kudus lebih tinggi jika


dibandingkan dengan beberapa daerah di sekitarnya seperti Kabupaten
Pati, Jepara dan Demak. Selain itu angka TPAK Kabupaten Kudus juga
lebih tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan
TPAK dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah penurunan
jumlah pencari kerja yang mendaftar setiap tahunnya dan kesesuaian
kualifikasi tenaga kerja yang mendaftar. Sebaliknya, penurunan TPAK
dapat dimaknai adanya peningkatan jumlah pencari kerja yang mendaftar.
Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja dalam
menghasilkan barang produksi. Produktivitas tenaga kerja merupakan
indikator yang umumnya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berikut adalah data produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Kudus tahun
2018-2022:
Tabel 2. 50 Produktivitas Tenaga Kerja Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022
URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022
PDRB Harga Konstan
71,048,970 73,249,690 70,662,040 69,556,930 71,433,350
(Juta Rupiah)
Jumlah Tenaga Kerja 462,646 465,810 483,983 501,443 485,050

Tingkat Produktivitas 153,570,915.9 157,252,291.7 146,001,078.5 138,713,532.7 147,270,075.2


Tenaga Kerja 9 1 5 4 5
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Inkop UKM, 2023

Gambar 2. 29 Tenaga Kerja (Rupiah) Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022

Rp160.000.000,00
Rp155.000.000,00
Rp150.000.000,00
Rp145.000.000,00
Rp140.000.000,00
Rp135.000.000,00
Rp130.000.000,00
Rp125.000.000,00
2018 2019 2020 2021 2022
Produktivias naker Rp153.570.915 Rp157.252.291 Rp146.001.078 Rp138.713.532 Rp147.270.075

Sumber: BPS, Dinas Tenaga Kerja Inkop UKM, 2023, Bappeda (data diolah)

Produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Kudus meningkat pada tahun


2018-2022, indikator ini sempat mengalami penurunan pada tahun 2020
hingga 2021. Produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi oleh beberapa
II-72
faktor seperti umur, jam kerja, tanggungan keluarga, pendidikan, dan
pengalaman kerja. Produktivitas tenaga kerja juga terkait dengan
kesesuaian kompetensi tenaga kerja.
Tabel 2. 51 Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah tenaga kerja orang 468.131 470.169 483.983 501.443 485.050

2 Jumlah angkatan kerja orang 484.031 488.718 512.319 521.094 501.120

3 Jumlah pengangguran orang 15.946 18.549 28.336 19.651 16.070

4 Jumlah Perusahaan di Peru- NA NA 632 677 1107


Kudus sahaan

5 Jumlah pencari kerja orang 1.298 1.978 919 1.070 862


lulusan SD & SMP

6 Jumlah pencari kerja orang 5.483 7.457 5.368 5.215 4.928


lulusan SMA

7 Jumlah pencari kerja orang 167 141 56 91 78


lulusan D3 & D4

8 Jumlah pencari kerja orang 1.220 1.362 739 1071 836


lulusan S1

9 Jumlah pencari kerja orang 23 4 4 13 5


lulusan S2

10 Jumlah pencari kerja orang - - - - -


lulusan S3

11 Persentase kegiatan yang % - - - 73.33 78.95


dilaksanakan yang
mengacu ke Rencana
Tenaga Kerja

12 Jumlah Perusahaan yang Perusah - - - - 3


Menyusun RTK Mikro aan

13 Jumlah Perusahaan yang perusah - - - - 25


mendapatkan sosialisasi aan
RTK mikro

14 Jumlah perusahaan yang perusah - - - - -


menerapkan program aan
peningkatan
produktivitas

15 Tingkat pengangguran % 3.28 3.8 5.53 3.77 3.21


terbuka

16 TPAK % 72.37 72.05 74.5 74.77 70.99

17 Jumlah tenaga kerja yang Orang - 32 - 100 176


mendapat Pelatihan
Berbasis Kompetensi

18 Jumlah tenaga kerja yang Orang - 16 - 112 288


mendapatkan pelatihan
berbasis masyarakat

19 Jumlah tenaga kerja yang Orang - - - - -


mendapatkan pelatihan
kewirausahaan

II-73
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

20 Persentase kelulusan Persen 100% 100% 100% 100% 100%


peserta Pelatihan
Berbasis Kompetensi

21 Jumlah lulusan Pelatihan Orang 130 140 - 122 285


bersertifikat kompetensi

22 Jumlah pelatihan Kegiatan 45 48 24 32 32


institusional yang
dilakukan

23 Jumlah pelatihan MTU Kegiatan 139 46 8 37 163


yang dilakukan

24 Jumlah desa tempat Desa 55 19 3 13 57


penyelenggaraan
pelatihan MTU

25 Jumlah Instruktur yang Orang 33 35 20 28 80


memiliki sertifikat
kompetensi

26 Jumlah Lembaga LPK - - - 6 6


Pelatihan Kerja Swasta di
Kudus yang terakreditasi

27 Jumlah Lembaga LPK 57 57 69 34 39


Pelatihan Kerja Swasta
yang Dibina

28 Jumlah Pencari Kerja orang 8.191 10.948 7.086 7.460 6.709


yang Terdaftar dalam
Sistem Antarkerja

29 Jumlah Pencari Kerja Orang 4.219 5.174 3.226 3.957 3.195


yang Ditempatkan
Melalui Layanan AKAD
dan AKL

30 Jumlah Pencari Kerja orang 640 800 - - -


yang mendapatkan
Penyuluhan dan
Bimbingan Jabatan bagi
Pencari Kerja

31 Jumlah Pencari dan Orang 8.191 10.948 7.086 7.460 6.709


Pemberi Kerja yang
Terdaftar dalam Pasar
Kerja Melalui Sistem
Online (Karir Hub)

32 Jumlah lowongan Orang 6.619 7.129 3.734 4.425 3.509


pekerjaan yang tersedia
di wilayah Kabupaten
Kudus

33 Jumlah lowongan Orang 6.619 7.129 3.734 4.425 3.509


pekerjaan yang tersedia
dalam Pasar Kerja Online

34 Jumlah Pencari Kerja orang 304 431 - - -


yang Mendapatkan
Pekerjaan Melalui Job
Fair /Bursa Kerja

35 Jumlah CPMI/CTKI yang orang - - - - -


diberikan pelatihan

II-74
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

36 Jumlah PMI yang orang 303 213 62 115 358


ditempatkan

37 Jumlah TKA yang bekerja orang 10 24 17 8 15


di Kabupaten Kudus

38 Jumlah kasus Kasus 18 10 16 10 10


perselisihan
ketenagakerjaan yang
masuk

39 Jumlah kasus Kasus 18 10 16 10 10


perselisihan
ketenagakerjaan yang
diselesaikan

40 Jumlah Pekerja yang Orang N/A N/A 79.517 140.589 234.914


Terdaftar sebagai Peserta
Jamsostek serta
Pengupahan

41 Jumlah perusahaan yang Perusah 246 262 293 306 396


telah memiliki Peraturan aan
Perusahaan (PP)

42 Jumlah perusahaan yang Perusah N/A N/A 19 36 50


telah memiliki Perjanjian aan
Kerja Bersama (PKB)

43 Jumlah perusahaan yang Perusah N/A N/A 121 196 223


telah memiliki Struktur aan
Skala Upah

44 Jumlah perusahaan yang Perusah N/A N/A 317 677 704


telah terdaftar sebagai aan
peserta BPJS
Ketenagakerjaan

45 Jumlah Asosiasi Asosiasi 2 2 2 2 2


Pengusaha dan Serikat dan
Pekerja yang terverifikasi Serikat

46 Jumlah LKS Tripartit LKS 1 1 1 1 1


yang Dibina

47 Jumlah tenaga kerja yang ORANG N/A N/A 79.517 140.589 234.914
ikut dalam Program
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja dan Fasilitas
Kesejahteraan Pekerja

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Inkop UKM, 2023

2.1.8.2.2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Secara umum, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak


bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat. Pemberdayaan perempuan dilakukan
melalui peningkatan peran perempuan dalam segala bidang dan
perlindungan perempuan dari kekerasan. Sedangkan perlindungan anak
bertujuan untuk menjamin dan melindungi hak anak agar dapat tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara optimal. Beberapa indikator kinerja
yang menggambarkan pencapaian pembangunan bidang pemberdayaan
II-75
perempuan dan perlindungan anak diantaranya Indeks Pembangunan
Gender (IPG), jumlah perempuan korban kekerasan dan jumlah anak
korban kekerasan.
Tabel 2. 52 Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender Kabupaten Kudus, Pati, Jepara, Demak, Provinsi Jawa Tengah, dan
Nasional Tahun 2018-2022

Daerah 2018 2019 2020 2021 2022


Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Pati 91.50 91.60 91.50 92.21 92.42
Kudus 92.89 92.90 92.75 92.96 93.56
Jepara 90.66 90.91 90.99 91.28 91.44
Demak 90.40 90.57 90.90 91.16 91.30
Jawa Tengah 91,95 91,89 92,18 92,48 92,83
Indonesia 90,99 91,07 91,06 91,27 91,63
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Pati 66,55 66,99 66,69 66,65 68,65
Kudus 62,07 65,24 65,18 65,54 65,69
Jepara 50,62 58,20 55,76 56,66 57,23
Demak 70,79 67,20 66,85 66,83 67,82
Jawa Tengah 74,03 72,18 71,73 71,64 73,78
Indonesia 72,18 75,24 75,57 76,26 76,59
Sumber: https://bps.go.id/indicator/40/468/3/indeks-pemberdayaan-gender-idg-.html

Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan indikator yang


membandingkan rasio capaian IPM perempuan dengan IPM laki-laki.
Apabila capaian IPG mendekati angka 100, maka semakin kecil
ketimpangan antara perempuan dan laki-laki. Berdasarkan data IPG tahun
2018-2022, rata-rata capaian IPG Kabupaten Kudus cukup bagus yakni
diatas angka 92. Capaian IPG Kabupaten Kudus dalam kurun waktu 2018
- 2022 lebih tinggi dibanding capaian IPG Kabupaten sekitar, Jawa Tengah
dan Nasional. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas pembangunan
manusia antara perempuan dan laki-laki di Kabupaten Kudus cukup bagus
dan perlu dipertahankan serta ditingkatkan pada periode pembangunan
selanjutnya.
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah indikator yang digunakan
untuk mengukur terlaksananya keadilan dan kesetaraan gender
berdasarkan partisipasi politik dan ekonomi, sehingga perannya dapat
mempengaruhi serta teraktualisasi dalam hasil keputusan kebijakan
pembangunan yang menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga
legislatif dan eksekutif.
Variabel yang digunakan dalam pengukuran indeks pemberdayaan gender
(IDG) adalah:
1) Keterlibatan perempuan dalam DPRD
2) Perempuan sebagai tenaga manager, professional, administrasi dan
teknisi.
3) Sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja.
Realisasi IDG Kabupaten Kudus lebih rendah dari capaian Nasional
yaitu sebesar 65,69 Kabupaten Kudus dan 76,59 Tingkat Nasional hal ini
disebabkan karena masih rendahnya tingkat keterwakilan perempuan di
legislatif yang hanya 7-8% setiap periodenya dan perempuan yang bekerja
di Lembaga pemerintahan sebesar 6,19%.
II-76
Tabel 2. 53 Jumlah Perempuan (Usia 18+) Korban Kekerasan Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah (Jiwa)
2022
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021
(TW-III)
Jawa Tengah Orang 1017 1031 809 945 508
Pati Orang 4 3 11 46 17
Kudus Orang 7 6 23 10 6
Jepara Orang 33 19 11 12 8
Sumber : kekerasan.kemenpppa.go.id – Aplikasi Simfoni-PPA, 2022

Salah satu kinerja urusan pemberdayaan perempuan yang cukup


urgen yaitu melakukan penanganan masalah kekerasan pada perempuan.
Berdasarkan data jumlah perempuan korban kekerasan Kabupaten Kudus
tahun 2018-2022 menunjukan angka yang cukup rendah dibanding daerah
sekitar. Pada tahun 2021, jumlah perempuan korban kekerasan di
Kabupaten Kudus sebanyak 10 orang, Kabupaten Jepara 12 orang dan
Kabupaten Pati 46 orang. Meskipun jumlahnya relatif kecil, upaya layanan
pengaduan dan manajemen penanganan kasus kekerasan terhadap
perempuan tetap perlu ditingkatkan agar memiliki jangkauan yang lebih
luas.
Tabel 2. 54 Jumlah Anak (Usia 0-18 Tahun) Korban Kekerasan di Provinsi
Jawa Tengah, Kudus dan Daerah Sekitar
2022
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021
(TW-III)
Jawa Tengah Orang 1274 1225 1197 1229 589
Kabupaten Pati Orang 23 4 15 28 10
Kabupaten Kudus Orang 34 7 28 16 18
Kabupaten Jepara Orang 27 23 8 5 2
Sumber : kekerasan.kemenpppa.go.id – Aplikasi Simfoni-PPA, 2022

Jumlah anak korban kekerasan di Kabupaten Kudus selama kurun


waktu lima tahun cukup fluktuatif dengan jumlah terbanyak pada tahun
awal 2017 sebanyak 38 anak dan terendah tahun 2019 sebanyak 7 anak.
Angka tersebut mulai naik kembali sejak terjadinya pandemi Covid-19 pada
tahun 2020 dan 2021. Hal tersebut terjadi karena kejenuhan dan tuntutan
kerja yang pada akhirnya meningkatkan angka kekerasan pada anak.
Selain itu, faktor terbesar penyebab kekerasan pada anak yaitu kurangnya
tingkat kematangan kepribadian orangtua. Untuk itu, selain meningkatkan
upaya perlindungan terhadap korban, juga perlu upaya pencegahan berupa
peningkatan kesadaran terhadap para orangtua dan masyarakat luas
terkait pemenuhan hak-hak anak.

2.1.8.2.3 Pangan
Penyelenggaraan urusan pangan berperan penting dalam memastikan
ketahanan pangan daerah. Kinerja penyelenggaraan urusan pangan dapat
dianalisis dengan melihat perkembangan indeks ketahanan pangan daerah.
Indeks ketahanan pangan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: indeks
ketersediaan, indeks keterjangkauan dan indeks pemanfaatan. Berikut ini

II-77
merupakan perkembangan beberapa indikator kinerja urusan pangan di
Kabupaten Kudus:

Gambar 2. 30 Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2018-2022

INDEKS KETAHANAN PANGAN

87,21
86,91

86,69
86,49
82,31

2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Kementerian Pertanian, 2018-2022

Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus memiliki tren yang


fluktuatif cenderung naik tahun 2018-2022. Indeks Ketahanan Pangan
Kabupaten Kudus menduduki peringkat nasional ke-13 di tahun 2021 dan
peringkat 11 di tahun 2022 dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.
Angka indeks tersebut lebih tinggi dari daerah Jepara yang ada pada
peringkat ke-35 nasional. Pangan memegang peranan penting bagi
keberlangsungan hidup masyarakat, sehingga ketersediaan,
keterjangkauan dan pemanfaatan pangan perlu dijamin. Berikut data
terkait Indeks Ketersediaan (IK), Indeks Pemanfaatan (IP), dan Indeks
Keterjangkauan (IA) Kabupaten Kudus tahun 2018 - 2022:
Tabel 2. 55 Indikator Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus Tahun
2018-2022
Indikator 2018 2019 2020 2021 2022
Indeks Ketersediaan NA 86,6 87,5 86,36 85,68
Indeks Pemanfaatan NA 82,71 82,28 84,92 85,36
Indeks Keterjangkauan NA 91,43 92,48 89,37 91,22
Sumber: Kementerian Pertanian, 2023

Fluktuasi indeks ketersediaan erat kaitannya dengan stok cadangan


pangan, fluktuasi indeks keterjangkauan berkaitan dengan kemudahan
distribusi bahan pangan, sedangkan fluktuasi indeks pemanfaatan
berkaitan dengan upaya diversifikasi pangan lokal non-beras.
Tabel 2. 56 Kinerja Urusan Pangan Tahun 2018 – 2022
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

URUSAN WAJIB
PANGAN

1 Rata-rata jumlah
ketersediaan kg 106,013,980 106,589,459 151,187,896 139,722,598 168.677,000
pangan

2 Ketersediaan
% 124 125.18 174.59 161.24 194,41
pangan utama

3 Ketersediaan
gram/ka
pangan/kapita/h 440 342 478 442 532
p/hari
ari

II-78
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

4 Ketersediaan
energi kkal/kap
2651 2686 2798 2798 3.071
(kkal/kapita/hari /hari
)

5 Ketersediaan
Protein gr/kap/h
72,69 53.58 67.38 57,38 91,74
(gram/kapita/ha ari
ri)

6 Ketersediaan
lemak kkal/kap
98,90 79.4 86 83,62 50,94
(gram/kapita/ha /hari
ri)

7 Jumlah sampel
pangan yang
aman dikonsumi
di pedagang
sampel 15 25 12 13 9
pengumpul di
satu tempat
sesuai standar
yang berlaku

8 Jumlah total
sampel pangan
yang
diPerdagangkan
pengumpul di sampel 8 30 15 15 10
suatu wilayah
menurut ukuran
yang telah
ditetapkan

9 Pengawasan dan
pembinaan
% 53.3 83.3 80 86 95
keamanan
pangan

10 Skor Pola Pangan


Harapan % 62.4 85,83 86,82 85,84 77,67
Ketersediaan

11 Persentase
cadangan % 81 240 282 240 299
pangan

12 Skor Pola Pangan


Skor PPH 91.8 90 87.9 88 86,1
Harapan

13 Persentase
cadangan % 124 125.18 174.59 161.24 194,41
pangan

14 Angka
Kecukupan
Kkal/har
Energi (AKE) 2400 2400 2400 2400 2400
i
(2.1.2(a))
(kkal/hari)

15 Angka
Kecukupan
Gr/kap/
Protein (AKP) 67 67 67 67 67
hari
(gram/
kapita/hari)

Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan, 2023

Hingga tahun 2022, di Kabupaten Kudus masih terdapat Desa rawan


pangan sebanyak 9 Desa yang terdiri dari 2 Desa masuk dalam Prioritas 2
II-79
dan 7 Desa masuk dalam Prioritas 3. Dengan adanya data tersebut, maka
masih perlu dilakukan upaya penanganan desa rawan pangan sehingga
desa tersebut mampu menjadi Desa mandiri Pangan.
Tabel 2. 57 Jumlah Desa Rawan Pangan Tahun 2018 – 2022

KATEGORI 2018 2019 2020 2021 2022

Prioritas 1 N/A N/A 11 2 0

Prioritas 2 N/A N/A 7 2 2

Prioritas 3 N/A N/A 52 6 7

Jumlah N/A N/A 70 10 9

Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan, 2023

2.1.8.2.4 Pertanahan
Kewenangan pemerintah daerah dalam urusan pertanahan diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Kewenangan tersebut
meliputi penyelesaian sengketa tanah garapan dalam daerah kabupaten,
penyelesaian masalah ganti rugi dan santunan tanah untuk pembagian
oleh pemerintah daerah, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
serta ganti rugi tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee dalam
daerah, penetapan tanah ulayat yang lokasinya dalam daerah kabupaten,
serta penerbitan izin membuka tanah. Berikut adalah data tentang luas
lahan yang bersertifikat di Kabupaten Kudus:
Tabel 2. 58 Luas Tanah Bersertifikat Kabupaten Kudus 2018-2022
Luas tanah
No Satuan 2018 2019 2020 2021 2022
Bersertifikat

1 Luas Wilayah Ha 42.515,64 42.515,64 42.515,70 42.516,0 42.516,0


daratan

2 Luas tanah Ha 754,28 776,22 740,52 714 750


Bersertifikat
HGB % 2,63 2,44 2,33 2,10 2,20

4 Luas tanah Ha 1340,15 2296,87 3.606,92 5.417,00 5.610,00


Bersertifikat
HP % 4,67 7,23 11,34 15,92 16,33

6 Luas tanah Ha 26.589,89 28.662,38 27.401,23 27.812,00 27.914,00


Bersertifikat
HM % 92,60 90,20 86,14 81,74 81,28

8 Luas tanah Ha 31,65 41,82 62,01 84 70


Bersertifikat
HW % 0,11 0,13 0,19 0,25 0,20

Total Luas Tanah Ha 28.715,97 31.777,29 31.810,67 34.027,00 34.344,00


Bersertifikat
% 67,54 74,74 74,82 80,03 80,78

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

II-80
Dari tabel di atas, persentase luas tanah bersertifikat tahun 2018–
2022 cenderung meningkat dari tahun 2018 yang hanya seluas 67,54% dari
luas wilayah daratan di Kabupaten Kudus, menjadi 80,78% di tahun 2022.
Hal ini disebabkan selain dikarenakan kesadaran masyarakat yang
semakin meningkat untuk mengurus atau memperjelas status kepemilikan
tanah, juga upaya-upaya pemerintah daerah dalam menyelesaikan
administrasi pertanahan atas tanah hasil pengadaan untuk pembangunan
dan tanah hasil konsolidasi untuk pembangunan jalan lingkar turut
meningkatkan capaian tersebut.

Tabel 2. 59 Tabel Kinerja Urusan Pertanahan Tahun 2018 – 2022


SATUA
NO INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
N
1 Persentase luas lahan
% 67,54 74.74 74.80 80.00 80.78
bersertifikat
2 Persentase pemanfaatan
tanah yang sesuai dengan
peruntukkan tanahnya
% 95 97.73 98.07 98.90 98.95
diatas izin lokasi
dibandingkan dengan luas
izin lokasi yang diterbitkan
3 Tersedianya lokasi
pembangunan dalam ha 13,66 13,66 14,12
13,669 13,669
rangka penanaman modal. 9 9 7
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, 2023

2.1.8.2.5 Lingkungan Hidup

Urusan lingkungan hidup memiliki urgensi yang tinggi dalam


menentukan arah pembangunan dan kemajuan sebuah daerah. Indikator
lingkungan hidup menjadi pertimbangan dalam pembangunan suatu
daerah sebagai dasar untuk merealisasikan pembangunan yang
berwawasan lingkungan. Penilaian kualitas lingkungan hidup di Kabupaten
Kudus diukur dari indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup,
pengelolaan persampahan di perkotaan, perlindungan dan konservasi
sumber daya alam, peningkatan kualitas dan akses sumber daya alam dan
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Capaian kualitas lingkungan
hidup Kabupaten Kudus tahun 2018 hingga tahun 2022 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2. 60 Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2018-2022
No URAIAN Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks Kualitas Air % 46.00 46.00 47.22 47.00 43.75

2 Indeks Kualitas % 89.07 89.07 90.34 79.47 79.63


Udara

3 Indeks Tutupan % 50.00 58.08 58.51 58.90 28.22


Lahan

4 Indeks Kualitas % 60.7 63.75 64.67 62.76 54.88


Lingkungan Hidup
(IKLH)

II-81
Sumber: Dinas PKPLH Kabupaten Kudus Tahun 2023

Kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Kudus mengalami


penurunan pada tahun 2021 jika dibandingkan tahun 2019 dan 2020. Nilai
IKLH sebesar 62,76% pada tahun 2021 termasuk dalam kategori sedang,
sehingga masih perlu intervensi untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidup di Kabupaten Kudus. Penurunan yang sangat signifikan terlihat pada
kualitas udara, IKU pada tahun 2020 sebesar 90,34% turun menjadi
79,47% pada tahun 2021.
Pada tahun 2022 nilai IKLH sebesar 54,88, turun sebesar 7,88 poin
dari nilai IKLH tahun 2021. Hal ini salah satunya disebabkan
ditetapkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dimana terdapat
perubahan komponen dan parameter yang ditentukan dalam penghitungan
IKLH yang telah berpengaruh terhadap penurunan nilai IKLH di Kabupaten
Kudus.
Adapun Penurunan nilai IKTL disebabkan mulai tahun penilaian
2022 entry data menggunakan aplikasi dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berbasis pada citra satelit dimana
untuk item tutupan lahan kehutanan langsung di entry oleh KLHK.
Selain hal tersebut, luasan hutan Kudus berkurang cukup signifikan
dikarenakan areal luasan hutan tersebut oleh KLHK dimasukkan ke
propinsi dan nasional, sedangkan kabupaten hanya bisa memasukkan data
RTH saja dimana data tersebut harus mendapatlan persetujuan dari KLHK
terlebih dahulu.
Dengan capaian nilai IKLH yang mengalami penurunan tersebut perlu
dilakukan perbaikan agar kualitas air, udara dan tutupan di Kabupaten
Kudus menjadi lebih baik dan sehat.

Tabel 2. 61 Timbulan Sampah Harian dan Tahunan


URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022
Timbulan Sampah Harian (Ton)
Pati 626,65 629,80 654,96 662,09 674.59
Kudus 430,72 435,66 440,89 445,93 448.16
Jepara 620,30 628,96 697,04 400,08 400.05
Timbulan Sampah Tahunan (Ton)
228.727,0 246,223.8
Pati 7 229.875,18 239.060,58 241.664,31 9
157.210,9 163,578.9
Kudus 8 159.014,26 160.924,12 162.765,18 5
226.409,5 146,019.2
Jepara 0 229.568,94 254.418,30 146.028,40 5
Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id, Dinas PKPLH, 2023

Capaian kinerja urusan lingkungan hidup dapat dilihat juga melalui


indikator pengelolaan persampahan. Peningkatan timbulan sampah di
Kabupaten Kudus terus terjadi sejak tahun 2020 hingga tahun 2022. Jika
dibandingkan dengan wilayah sekitar, seperti Kabupaten Pati, timbulan
sampah yang terjadi di Kabupaten Kudus lebih sedikit, namun masih terus
meningkat setiap tahunnya. Berbeda dengan kondisi yang terjadi di

II-82
Kabupaten Jepara, timbulan sampah sampai dengan tahun 2020 masih
lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Kudus. Namun mulai tahun 2021
hingga tahun 2022 penanganan sampah Kabupaten Jepara sudah lebih
baik, karena berhasil menurunkan timbulan sampah secara signifikan
sehingga lebih rendah dibandingkan dengan timbulan sampah di
Kabupaten Kudus dan Pati.
Tabel 2. 62 Data Pengelolaan Sampah

satua
Jenis 2018 2019 2020 2021 2022
n
Persentase
penanganan sampah % 88 76 63.87 77 38.63
Persentase
pengurangan sampah % 3 16 21.91 22.04 25.08
Persentase
pengelolaan sampah % 91 92 85.78 99.04 63.71
Persentase sampah
tidak terkelola % 9 8 14.22 0.96 36.29
Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi penurunan persentase
pengelolaan sampah, pada tahun 2018 terdapat 91% sampah terkelola
kemudian semakin menurun hingga tahun 2022 tercatat sebanyak 63,71%
sampah yang terkelola. Sejalan dengan hal tersebut, persentase sampah
yang tidak terkelola juga mengalami kenaikan dari 9% di tahun 2018 terus
meningkat sampai dengan tahun 2022 sebesar 36,29% sampah tidak
terkelola.
Penurunan kinerja pengelolaan sampah di adanya pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan timbulan sampah
yang dihasilkan semakin banyak. belum optimalnya penanganan sampah
oleh masyarakat (mandiri) karena keterbatasan sarpras persampahan
(pengangkutan, pemilahan, pengumpulan, pemrosesan di TPS/TPST) dan
jarak TPA tanjungrejo dari desa mempengaruhi biaya operasional
penanganan sampah mandiri (masyarakat).
Tabel 2. 63 Luas Wilayah Taman Kota dan Hutan Kota
Jalur
Luas Taman Hutan
Luas RTH % RTH hijau di Sempadan TPU
Tahun Wilayah Kota Kota
(Ha) (B) (B/A) Jalan Sungai (Ha) (Ha)
(Ha) (A) (Ha) (Ha)
(Ha)

2018 42.516 839,28 1,97 32,49 8,98 30,09 570,98 48,62

2019 42.516 839,28 1,97 32,49 8,98 30,09 570,98 48,62

2020 42.516 839,28 1,97 32,49 8,98 30,09 570,98 48,62

2021 42.516 839,28 1,97 32,49 8,98 30,09 570,98 48,62

2022 44.474 839,20 1,88 32,49 8,98 30,09 570,98 48,62

Sumber: Dinas PKPLH, 2023

Kinerja urusan lingkungan hidup dapat juga dilihat dari ketersediaan


ruang terbuka hijau (RTH) kabupaten. Luas RTH di Wilayah Kabupaten
Kudus baru tersedia 1,97% pada periode tahun 2018 hingga 2021, selama
5 tahun tidak terdapat peningkatan ketersediaan RTH. Pada tahun 2022
II-83
luas RTH sebesar 1,88% atau menurun dari tahun sebelumnya yang
disebabkan adanya perubahan luasan wilayah Kabupaten Kudus sesuai
dengan Perda RTRW yang baru. Proporsi RTH paling luas terdapat pada
kategori sempadan sungai, sedangkan taman kota dan hutan kota masih
sedikit tersedia di Kabupaten Kudus.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rentan terkena
dampak negatif meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di
atmosfer. Oleh karena itu Pemerintah telah berkomitmen untuk
berpartisipasi aktif terhadap berbagai upaya dalam mengendalikan
perubahan iklim. Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia adalah dengan menyatakan komitmen untuk
mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan beradaptasi terhadap dampak
perubahan iklim melalui Nationally Determined Contribution (NDC).

Tabel 2. 64 Data Tingkat Emisi Setiap Sektor

NO. SEKTOR EMISI (ton CO2eq)

2018 2019 2020 2021 2022

1. ENERGI 670,04 603,17 7.214,95 7.160,93 15.277,21

2. IPPU 28,87 28,05 28,63 30,11 30,46

3. PERTANIAN 2.262,75 2.267,53 2.265,42 2.247,62 945,97

4. KEHUTANAN -36,14 -42,94 -38,15 -34,85 -36,05

5. LIMBAH 84,61 106,70 124,56 138,82 148,69

TOTAL 3.010,13 2.962,49 9.595,41 9.542,62 16.366,27

Sumber: https://signsmart.menlhk.go.id/

Pada tahun 2018 tercatat Sektor Pertanian merupakan penyumbang


emisi tertinggi sebesar 2.262,75 ton CO2eq disusul sektor Energi sebesar
670,04 ton CO2eq. Kemudian pada tahun 2022 sektor energi menempati
urutan pertama sebagai sektor penghasil emisi tertinggi sebesar 15.277,21
ton CO2eq yang disusul oleh sektor pertanian yang menurun pada tahun
2022 menjadi sebesar 945,97 ton CO2eq. secara keseluruhan total emisi
yang dihasilkan semakin meningkat, tercatat sebesar 3.010,13 ton CO2eq
pada tahun 2018 terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2022
telah mencapai 16.366,27 ton CO2eq.

2.1.8.2.6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Layanan bagi kepemilikan dokumen kependudukan menjadi hal yang


diprioritaskan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat dengan diterbitkannya
peraturan terbaru tentang pencatatan nama dalam Peraturan Menteri

II-84
Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama dalam
Dokumen Kependudukan.

Tabel 2. 65 Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus menurut Jenis Kelamin


Tahun 2018 - 2022
Laki – laki Perempuan
Tahun Jumlah
Orang % Orang %

2018 419,212 49.23 432,266 50.77 851,478

2019 428,161 49.78 431,894 50.22 860,055

2020 432,754 49.97 433,215 50.03 865,969

2021 433,374 49.97 433,831 50.03 867,205

2022 433,802 49.97 434,277 50.03 868,079

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kudus, 2023

Gambar 2. 31 Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus menurut Kecamatan


Tahun 2018 – 2022
55.514
55.431
55.171

55.070
54.809
54.711

53.894
53.259
53.115
52.569

46.519
44.733

39.829
39.755

39.513
39.487

37.436
37.264

KALIWUNGU KOTA JATI UNDAAN MEJOBO JEKULO BAE GEBOG DAWE

Laki-2 Perempuan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kudus, 2023

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin selama periode tahun


2018-2022 didominasi oleh penduduk perempuan dengan rata-rata sebesar
50,21%. Pada tahun 2022, selisih jumlah penduduk perempuan dan laki-
laki yakni sebanyak 405 jiwa (0,05%). Selisih yang tidak terlalu jauh
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di
Kabupaten Kudus cukup seimbang. Hal tersebut cukup positif untuk
mendukung program pembangunan yang berbasis responsif gender.
Kualitas layanan administrasi kependudukan di Kabupaten Kudus
kepada masyarakat dapat dilihat dengan indikator kinerja berikut ini:

Tabel 2. 66 Indikator Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022*

1 Rasio penduduk ber- % 99.17 99.74 99.18 98.54 98.77


KTP per satuan
penduduk

II-85
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022*

2 Rasio pasangan % N/A N/A 32.88 42.53 40.84


berakte nikah

3 Ketersediaan Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada


database Tidak
kependudukan skala
kabupaten

4 Penerapan KTP Sudah/ Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah


Nasional berbasis Belum
NIK

5 Cakupan penerbitan % 99.17 99.74 99.18 98.54 98.77


Kartu Tanda
Penduduk (KTP)

6 Cakupan penerbitan % 46.25 48.21 51.40 56.17 54,66


akta kelahiran

7 Rasio bayi (usia 0-5) % 98.78 99.33 99.53 99.46 99,66


berakte kelahiran

8 Proporsi anak umur % 98.78 99.33 99.53 99.46 99,66


di bawah 5 tahun
yang kelahirannya
dicatat oleh lembaga
pencatatan sipil,
menurut umur

9 Persentase % N/A N/A N/A N/A N/A


kepemilikan akta
lahir untuk
penduduk 40%
berpendapatan
bawah

10 Persentase anak % 89.94 94.78 98.00 98.51 98.48


(usia 0-17) yang
memiliki akta
kelahiran

11 Persentase anak usia % N/A 21.81 42.09 60.55 60.70


0- 17 tahun kurang
1 (satu) hari yang
memiliki KIA

12 Persentase % 88.18 92.18 95.60 98.16 98.47


Penduduk usia 0 -
18 tahun Yang
Mempunyai Akte
Kelahiran

13 Jumlah PD yang Perangkat N/A N/A 1 6 11


telah memanfaatkan Daerah
data kependudukan
berdasarkan

II-86
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022*

perjanjian kerja
sama

14 Cakupan % N/A N/A 98.00 98.51 98.48


kepemilikan akta
kelahiran usia 0-17
tahun

15 Cakupan % N/A N/A 100 100 100


kepemilikan akta
kematian pada
peristiwa kematian

16 Cakupan % N/A N/A 32.88 42.53 41.36


kepemilikan akta
perkawinan dari
pasangan yang
menikah

17 Cakupan % N/A N/A N/A 49.21 52.25


kepemilikan akta
perceraian pada
semua individu yang
sudah bercerai

14 Rata-rata % 95.00 97.31 99.25 98.89 98.54


1 kepemilikan
dokumen
kependudukan
(Jumlah kepemilikan
KTP, Akta Kelahiran
usia 0-18 tahun,
Akta Kematian dibagi
3)

15 Persentase rata-rata % N/A N/A N/A 74.83 75.26


2 kepemilikan
dokumen
administrasi
kependudukan
{(cakupan
kepemilikan KTP +
cakupan kepemilikan
KIA + cakupan
kepemilikan Akta
Kelahiran Usia 0-18
tahun + cakupan
kepemilikan Akta
Kematian + cakupan

1
Rata-rata kepemilikan dokumen kependudukan (Jumlah kepemilikan KTP, Akta
Kelahiran usia 0-18 tahun, Akta Kematian dibagi 3) merupakan indikator mandiri dan
sasaran Renstra 2018-2023
2)
Persentase
rata-rata kepemilikan dokumen administrasi kependudukan {(cakupan
kepemilikan KTP + cakupan kepemilikan KIA + cakupan kepemilikan Akta Kelahiran Usia
0-18 tahun + cakupan kepemilikan Akta Kematian + cakupan kepemilikan Akta
Perkawinan + cakupan kepemilikan Akta Perceraian) / 6} IK Mandiri, Sasaran Renstra
2024-2026
II-87
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022*

kepemilikan Akta
Perkawinan +
cakupan kepemilikan
Akta Perceraian) / 6}

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kudus, 2023


Indikator kepemilikan dokumen kependudukan seperti akte nikah,
KTP, akta kelahiran, KIA, dan akta perceraian mayoritas mengalami
peningkatan antara tahun 2018 hingga 2022, kecuali untuk indikator rasio
dan cakupan kepemilikan KTP serta rasio berakte kelahiran yang menurun
di tahun 2021 jika dibanding tahun 2020. Meskipun menurun di tahun
2021, tetap penduduk di Kabupaten Kudus yang telah memiliki KTP dan
akta kelahiran sejak tahun 2018 hingga 2022 mencapai angka di atas 90%.
Dari seluruh indikator kinerja yang sudah ditampilkan di atas, capaian
indikator yang masih di bawah 50% adalah cakupan kepemilikan akta
perkawinan dari pasangan yang menikah dan akta perceraian dari individu
yang sudah bercerai. Meskipun belum seluruh indikator capaian tentang
kepemilikan dokumen kependudukan mencapai 100%, tetapi kinerja
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kudus tercatat
termasuk berkinerja baik dengan capaian IKM 90,80 atau tertinggi kelima
dibanding Perangkat Daerah dan UPTD lain yang ada di Kabupaten Kudus
(Website Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus, 2022).
Belum optimalnya penyelenggaraan administrasi kependudukan di
Kabupaten Kudus disebabkan karena belum optimalnya penerbitan
dokumen kependudukan, kurang optimalnya pengelolaan dan
pemanfaatan data kependudukan serta belum optimalnya kepuasan
masyarakat pengguna layanan administrasi kependudukan. Secara spesifik
masalah tersebut disebabkan karena kurangnya akses masyarakat dalam
mengurus administrasi kependudukan, belum optimalnya pemutakhiran
dan sinkronisasi data kependudukan, serta belum optimalnya
implementasi sistem informasi pelayanan publik layanan administrasi
kependudukan.
2.1.8.2.7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan masyarakat dan desa merupakan salah satu urusan


wajib pemerintah daerah non pelayanan dasar. Penyelenggaraan urusan
pemberdayaan masyarakat desa penting dalam upaya pembangunan
sumber daya manusia maupun perekonomian desa sebagai bagian dari
pembangunan daerah. Pemberdayaan desa dapat dianalisis dengan melihat
berbagai indikator kinerja penyelenggaraan urusan pemberdayaan desa,
salah satunya adalah Indeks Desa Membangun (IDM).

a. Indeks Desa Membangun


Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan salah satu indikator makro
dalam urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang menggambarkan
II-88
kinerja pemberdayaan desa. IDM juga menggambarkan keberdayaan sosial,
ekonomi dan lingkungan suatu desa. Status IDM merupakan ukuran
pengklasifikasian desa dalam rangka menentukan intervensi anggaran
maupun kebijakan pembangunan desa. Perkembangan IDM Kabupaten
Kudus disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2. 67 Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Kudus


Tahun 2018-2022
No Uraian Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

1 Status desa Desa NA 12 12 17 25


Mandiri

2 Status Desa Maju Desa NA 48 54 69 77

3 Status Desa Desa NA 63 57 37 21


Berkembang

4 Rata2 IKS Nilai NA 0,172 0,172 0,173 0,173

5 Rata2 IKE Nilai NA 0,171 0,171 0,171 0,172

6 Rata2 IKL Nilai NA 0,171 0,171 0,171 0,172

7 IDM Kabupaten Nilai NA 0,7196 0,7244 0,7416 0,7675

Sumber: sidesa.jatengprov.go.id
Kondisi Indeks Desa Mandiri (IDM) di Kabupaten Kudus dalam periode
2019 – 2022 berada pada status Mandiri, Maju dan Berkembang. Pada
tahun 2019 Kondisi IDM di Kabupaten Kudus masih di Status Berkembang
yaitu 51%. Namun pada tahun 2022 IDMnya mengalami peningkatan
dengan rincian Desa dengan status Mandiri 20%, Maju 63% dan
Berkembang 17%. Sehingga apabila dibandingkan dengan Tahun 2019 ada
peningkatan pada Status desa Mandiri sebesar 67%.
b. Rata-rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM)
Tabel 2. 68 Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

NO. NAMA LEMBAGA TAHUN

2018 2019 2020 2021 2022

1 RT 716 716 716 716 716

2 RW 3771 3771 3778 3778 3778

3 PKK Desa / Kelurahan 132 132 132 132 132

4 Pokja Posyandu Desa / 132 132 132 132 132


Kelurahan
5 LPMD / Kelurahan 132 132 132 132 132

6 Karang Taruna 132 132 132 132 132

Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, 2022

II-89
Jumlah kelompok binaan lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
cenderung stagnan selama periode 2019 hingga 2022. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa kelompok binaan lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa di Kabupaten Kudus mampu bertahan dan menjalankan aktivitasnya
dengan baik. namun, upaya perbaikan dan peningkatan dalam melakukan
pemberdayaan desa masih perlu untuk ditingkatkan, salah satunya dengan
melahirkan kelompok-kelompok masyarakat baru yang dapat melakukan
aktivitas di desa.
c. Persentase LSM aktif
Tabel 2. 69 Persentase LSM Aktif
N 201 201 202 202 202
URAIAN SATUAN
O 8 9 0 1 2
1 Jumlah Ormas yang Ormas/LS
120 154 188 255 259
terdaftar M
Jumlah Ormas Ormas/LS
2 5 7 8 9 21
Bidang Keagamaan M
Jumlah Ormas Ormas/LS
3 1 1 1 1 1
Bidang Kepemudaan M
Jumlah Ormas Ormas/LS
4 114 146 179 245 237
Bidang Lain-lain M
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, 2022

Jumlah organisasi kemasyarakatan atau LSM di Kabupaten Kudus


cenderung mengalami peningkatan selama periode 2018 hingga 2022,
terutama yang berkaitan dengan bidang keagamaan. Kondisi ini
menunjukkan bahwa peran masyarakat dalam berorganisasi sudah cukup
baik. namun demikian, hal ini perlu menjadi catatan bagi pemerintah
Kabupaten Kudus, upaya pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan
perlu untuk selalu dilakukan. Upaya tersebut berkaitan dengan peran
Organisasi kemasyarakatan dalam berkontribusi terhadap pembangunan
di daerah.
d. Persentase Posyandu Aktif
Salah satu indikasi desa yang berdaya dapat dilihat melalui beberapa
indikator, salah satunya adalah dari tingkat keaktifan posyandu yang
tersebar di desa-desa. Kondisi posyandu yang aktif menunjukkan adanya
aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka
melakukan pemantauan terhadap kondisi balita di desa tersebut. Berikut
adalah jumlah dan persestase posyandu aktif yang ada di Kabupaten
Kudus.
Tabel 2. 70 Persentase Posyandu Aktif di Kabupaten Kudus Tahun 2018 -
2022
Status Total Posyandu Posyandu Aktif Persentase
2018 826 567 68,6%
2019 826 567 68,6%
2020 831 638 76,8%
2021 840 638 76,0%
2022 840 838 99,76%
Sumber: data.kuduskab.go.id

Jumlah posyandu aktif di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan


selama periode 2018 hingga 2022. Peningkatan jumlah posyandu yang aktif
II-90
mencapai angka 7,4 persen dalam tiga tahun terakhir. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa aktifitas pemberdayaan masyarakat di level desa
mengalami peningkatan terutama dalam hal yang terkait peningkatan
Kesehatan masyarakat di level desa.
2.1.8.2.8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Penyelenggaraan urusan bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana berperan penting dalam memastikan pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Kudus tetap berdampak positif bagi pembangunan daerah.
Kinerja penyelenggaraan urusan pengendalian penduduk dan keluarga
berencana dapat dianalisis melalui beberapa indikator kunci seperti laju
pertumbuhan penduduk dan Total Fertility Rate (TFR).

a. Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk (LPP) merupakan indikator yang
menunjukan tingkat pertumbuhan penduduk di setiap tahun dalam jangka
waktu tertentu. LPP menggambarkan jumlah penduduk antara dua periode
waktu tertentu. Berikut adalah data LPP Kabupaten Kudus tahun 2018
hingga 2022.
Gambar 2. 32 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Kudus Tahun
2018-2022

1,40
1,20 1,17 1,15
1,00
0,89
0,80
0,60
0,40 0,38
0,20
0,00 0,05
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Sosial P3AP2KB, 2023

Laju pertumbuhan pendudukan Kabupaten Kudus mengalami tren


yang menurun selama periode 2018 hingga 2022. Rata-rata penurunan
yang terjadi mencapai angka 0,89 persen setiap tahunnya.
b. Total Fertility Rate (TFR)
Total Fertility Rate (TFR) merupakan indikator untuk mengukur
capaian pembangunan pada sektor pengendalian penduduk dan keluarga
berencana. Secara konseptual, TFR dihitung dengan melihat Rata-rata
anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya. Berikut
merupakan data TFR di Kabupaten Kudus pada tahun 2018-2020.
Tabel 2. 71 Total Fertility Rate Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
Indikator 2018 2019 2020 2021 2022
Total Fertility Rate 2,1 2.11
(TFR) 2,05 2,01 1,89
Sumber: Dinas Sosial P3AP2KB, 2023

II-91
TFR Kabupaten Kudus mengalami tren yang positif selama periode
2018 hingga 2020, namun terjadi peningkatan di tahun 2021 -2022 sebagai
dampak pandemic Covid-19, dimana masyarakat dibatasi aktivitasnya di
luar rumah. Penurunan angka TFR mengindikasikan keberhasilan program
KB yang diselenggarakan di Kabupaten Kudus. Total penurunan TFR
selama tiga tahun terakhir mencapai angka 0,16 persen. Angka TFR yang
mencapai angka 1,89 pada tahun 2020 menunjukkan bahwa pertumbuhan
penduduk di Kabupate Kudus relatif seimbang.
c. Jumlah Akseptor KB
Jumlah akseptor KB menunjukkan data peserta KB aktif yang ada di
Kabupaten Kudus. Jumlah akseptor KB aktif di suatu daerah menunjukkan
tingkat partisipasi masyarakat di daerah tersebut dalam upaya
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Berikut adalah gambaran
peserta KB aktif di Kabupaten Kudus berdasarkan jenis kontrasepsinya.
Tabel 2. 72 Jumlah Akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi di Kabupaten
Kudus Tahun 2018-2022

MO Susu Sunti Kondo Jumla


Tahun IUD P MOW k k Pil m h
2018 4174 225 1742 5194 71014 10144 876 93369
2019 1083 23 201 1643 4199 715 71 7935
2020 1139 23 234 1717 4285 735 72 8205
2021 5 479 209 2 499 8 040 76 453 11 305 1365 105350
2022 2846 84 2569 3558 62452 9085 2268 128838
Sumber: Dinsos P3AP2KB, 2023

Jumlah peserta KB aktif Kabupaten Kudus tahun 2022 sebanyak


128.838 peserta. Alat kontrasepsi yang paling sedikit digunakan di
Kabupaten Kudus yaitu Metode Operasi Pria (MOP) yang hanya 0,2 persen
dari keseluruhan penggunaan alat kontrasepsi. Mayoritas penduduk
Kabupaten Kudus menggunakan alat kontrasepsi suntik yang mencapai
48,47 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa masih rendahnya partisipasi
pasangan usia subur yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang. Hal ini disebabkan kurangnya minat dan pengetahuan
masyarakat terhadap penggunaan kontrasepsi jangka panjang.
d. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi
Indikator lain yang juga digunakan untuk melihat keberhasilan
pembangunan dalam urusan pengendalian penduduk dan KB adalah
indikator cakupan Pasangan Usia Susbur (PUS) yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need). Unmet need merupakan persentase perempuan
kawin yang tidak ingin memiliki anak lagi atau ingin menjarangkan
kelahiran tetapi tidak memakai kontrasepsi. Berikut merupakan data
unmet need di Kabupaten Kudus :

II-92
Tabel 2. 73 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (Unmet Need) di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

N URAIAN Satua 2018 2019 2020 2021 2022


o n
1 Cakupan PUS yang % 14,53 15,21 15,44 13,8 15,6
ingin ber-KB tidak 9 9
terpenuhi (unmeet
need)
2 Angka Pemakaian % 78.42 70.88 71.07 72.6 64.3
Kontrasepsi/ CPR bagi 2 1
Perempuan Menikah
Usia 15-49
Sumber: Dinsos P3AP2KB, 2023

Angka Unmet need di Kabupaten Kudus mengalami tren yang positif


selama periode 2018 hingga 2021. Total penurunan angka unmet need
selama tiga tahun terakhir mencapai angka 1,32 persen. Kondisi ini
menunjukkan bahwa jumlah PUS yang ber-KB semakin meningkat.
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) adalah Persentase cakupan
peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah PUS di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Salah satu alasan mengapa jumlah peserta KB
menurun adalah akibat diterapkannya jarak fisik, yang menyebabkan
mereka enggan untuk mendapatkan pelayanan KB.
e. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan salah satu
indikator untuk mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan
kelahiran. MKJP adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda
kehamilan dalam jangka waktu yang Panjang. Berikut data persentase
penggunaan kontrasepsi jangka Panjang di Kabupaten Kudus.
Gambar 2. 33 Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

MKJP
18
15,4
16 14,35
13,38
14 12,14
12 10,73

10
8
6
4
2
0
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Sosial P3AP2KB, 2023

Persentase penggunaan kontrasepsi jangka panjang mengalami


kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun 2021 dengan rata-rata kenaikan
1,1% dan mengalami penurunan di tahun 2022. Kegagalan program Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dikarenakan hal yang sama dengan
indikator Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang aktif ber-KB yaitu
II-93
takut ber-KB, adanya PPKM, takut ber interaksi dengan orang, sehingga
memilih untuk ber-KB sendiri. Capaian persentase pengguna MKJP di
Kabupaten Kudus masih relative kecil sehingga perlu dilakukan sosialisasi
untuk peningkatan penggunaan MKJP.
2.1.8.2.9 Perhubungan

Urusan perhubungan diamanatkan untuk memastikan kelancaran


konektivitas wilayah melalui penyediaan sistem transportasi yang andal.
Kinerja urusan perhubungan di Kabupaten Kudus dapat dilihat melalui
indikator V/C Ratio. V/C Ratio merupakan indicator yang dapat
menggambarkan tingkat kemacetan jalan. Nilai V/C Ratio yang semakin
tinggi menunjukkan semakin tingginya tingkat kemacetan.
Gambar 2. 34 V/C Ratio di Ruas Jalan Utama pada Jam Sibuk di Kabupaten
Kudus Tahun 2018 - 2022

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, 2023

Rata – rata V/C Ratio pada 30 ruas jalan perkotaan di Kabupaten


Kudus pada Tahun 2022 sebesar 0.56 Dimana target V/C Ratio Tahun 2022
yaitu 0.56 Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara Target dan Realisasi
sudah memenuhi target tahunan.
Hasil Analisis Kinerja ruas jalan di Kabupaten Kudus, disimpulkan
bahwa Ruas Jalan KH R Asnawi memiliki kinerja ruas jalan yang terburuk
dengan perhitungan nilai volumenya sebesar 1583,7 smp/jam dan
kapasitas jalan sebesar 1391,3, kemudian nilai V/C Ratio sebesar 1,41
(V/C Ratio tertinggi), sehingga diperlukan penanganan berupa peningkatan
kapasitan jalan dengan cara pelebaran jalan, pengoptimalan penggunaan
angkutan umum, penataan parkir dan manajemen rekayasa lalu lintas.
Sedangkan Kinerja Ruas Jalan Dr. Ramelan merupakan ruas jalan dengan
peringkat kinerja ruas terbaik dengan perhitungan volume sebesar 1079,8
smp/jam, Kapasitas Jalan sebesar 3810,0 dan V/C Ratio sebesar 0,28 (V/C
Ratio Terendah)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun
2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan masih dalam
zona arus stabil, Pengemudi mempunyai kebebasan yang cukup dalam

II-94
memilih kecepatan. Dalam hal ini untuk V/C Ratio di jalan perkotaan
Kabupaten Kudus masih dalam kategori tingkat pelayanan A.
2.1.8.2.10 Komunikasi dan Informatika
Kebutuhan akan komunikasi dan informasi merupakan hak dasar
setiap warga negara. Hal tersebut diatur dalam Pasal 18 F UUD 1945 dan
UU Hak Asasi Manusia Pasal 14 ayat 1 dan 2 yang antara lain menyebutkan
bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Selain itu, komunikasi dan informasi adalah sarana yang penting bagi
pemerintah guna mendukung perkembangan sosial ekonomi dan wilayah
suatu daerah.
Pemerintah sebagai fasilitator pembangunan berkewajiban
menyediakan sarana informasi dan komunikasi yang menjangkau seluruh
wilayah. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses informasi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan pengetahuannya.
Kinerja urusan komunikasi dan informatika di Kabupaten Kudus dapat
dilihat melalui indikator SPBE yang telah diamanatkan oleh Pemerintah
Pusat.
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE.
Dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE, ini
membuktikan bahwa saat ini pemerintah kita serius dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan
teknologi informasi secara menyeluruh dan saling berhubungan dalam
suatu sistem administrasi pemerintahan dan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik pada suatu instansi pemerintahan.
Tabel 2. 74 Indeks SPBE Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan Kementerian
Dalam Negeri Tahun 2021 dan 2022
Nilai SPBE
No. URAIAN
2021 2022
3.63 (Sangat
1 Kementerian Dalam Negeri 3.17 (Baik)
Baik)
2 Jawa Tengah 2.74 (Baik) 3.34 (Baik)
3 Kudus 2.53 (Cukup) 3.38 (Baik)
Sumber: Kemenpan RB, 2021 – 2022

Tabel 2. 75 Indeks SPBE Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Nilai
No Nama Indeks 202
2018 2019 2020 2021
2
1 SPBE 2,72 2,73 3,08 2,53 3,38
2 Domain Kebijakan SPBE 2,41 2,53 3,12 2,30 3,90
a Kebijakan Tata KelolaSPBE 2,00 2,29 3,43 2,30 3,90
.
b Kebijakan Layanan SPBE 2,70 2,70 2,90 - -
.
3 Domain Tata Kelola SPBE 2,43 2,14 2,43 1,90 3,00
a 2,50 1,75 2,75
Perencanaan Strategi SPBE 2,50 3,00
.

II-95
Nilai
No Nama Indeks 202
2018 2019 2020 2021
2
b Teknologi Informasi dan 2,67 2,5 3,50
2,33 2,33
. Komunikasi
c. Penyelenggara SPBE 2,00 1,5 2,00 1,00 2,50
4 Domain Manajemen SPBE - - - 1,00 2,36
a - 2,75
Penerapan Manajemen SPBE - - 1,00
.
b - 1,33
Audit TIK - - 1,00
.
5 Domain Layanan SPBE 2,97 3,09 3,39 3,49 3,82
a Administrasi Pemerintahan 2,86 2,86 3,43 3,70 3,70
.
b Layanan Publik 3,17 3,5 3,33 3,17 4,00
.
Sumber: Kemenpan RB, Dinas Kominfo, 2023

Komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus pada penyelenggaraan


SPBE ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Kudus Nomor 30
Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik di Kabupaten Kudus. Jika dilihat pada tabel diatas, Indeks SPBE
Kabupaten Kudus mengalami penurunan pada tahun 2020 ke 2021
dikarenakan terdapat indikator baru yang ditetapkan sebagai salah satu
bahan evaluasi penerapan SPBE nasional yaitu pada Domain Layanan
SPBE. Agar terdapat peningkatan nilai SPBE maka perlu dilakukan evaluasi
dari tahun ke tahun terkait pencapaian pada semua indikator yang
ditetapkan Kementerian PAN RB.
Tabel 2. 76 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun keatas
menurut Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga
Bulan Terakhir, 2022
Menggunakan Telepon Seluler
Mengakses Internet (Termasuk
(HP)/ Nirkabel atau Komputer
No Karakteristik Facebook, Twitter, BBM,
(PC/ Desktop, Laptop/
Whatsapp)
Notebook, Tablet)
1 Jenis Kelamin KRT 2020 2021 2022 2020 2021 2022
Laki-laki 82,20 82,08 61,45 69,19 72,70
80,79
Perempuan 77,73 73,93 62,22 62,42 65,97
76,68
2 Kuintil Pengeluaran
40 Persen Terbawah 73,30 73,65 51,86 60,21 63,50
72,66
40 Persen Tengah 85,56 84,37 63,65 71,04 75,24
83,14
20 Persen Teratas 90,05 90,56 76,16 78,67 82,76
88,50
Pendidikan Tertinggi
3 ART
SD ke bawah 74,55 74,91 36,94 59,55 61,90
62,74
SMP ke atas 87,07 85,83 82,00 75,07 79,12
94,53
Kabupaten Kudus 80,12 81,61 81,40 61,58 68,29 72,14

Sumber : BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat 2020 - 2022

Berdasarkan data perkembangan tahun 2020 – 2022, sebagian besar


masyarakat di Kabupaten Kudus dapat menggunakan gadget. Akan tetapi,
belum tentu etika dan pengetahuan tentang ber-media sosial dipahami.
Peran keluarga atau teman dekat merupakan hal penting untuk
membimbing tentang bagaimana beretika dalam mengguankan media
II-96
sosial. Selain itu, pada era keterbukaan informasi ini sangat penting untuk
dapat membedakan mana berita yang berasal dari sumber terpercaya dan
mana yang merupakan berita bohong (hoax).
Tabel 2. 77 Kinerja Komunikasi dan Informatika Tahun 2018 – 2022
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

1 Cakupan organisasi 5 5 5 7 7
pengembangan dan
pemberdayaan
Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat
Kecamatan
2 Persentase % - 74.18 72.36 64.22 75,01
masyarakat yang
menjadi sasaran
penyebaran informasi
publik, mengetahui
kebijakan dan
program prioritas
pemerintah dan
pemerintah daerah
kabupaten
3 Cakupan Layanan % 80 85 87 89 90
Telekomunikasi
4 Persentase penduduk % 50 78.32 80.12 81.16 81.40
yang menggunakan
HP/telepon
5 Proporsi rumah % NA NA NA NA NA
tangga dengan akses
internet
6 Proporsi rumah % NA NA NA NA NA
tangga yang memiliki
komputer pribadi
7 Proporsi penduduk % 50 78.32 80.12 81.16 81.40
yang terlayani mobile
broadband
8 Proporsi individu % 50 57.74 61.58 68.29 72.14
yang menggunakan
internet
9 Persentase SKPD % 100 100 100 100 100
yang
mengembangkan
Teknologi Informasi
10 Persentase perangkat % 100 100 100 100 100
daerah yang
terkoneksi di
Jaringan Intra
Pemerintah atau
menggunakan akses
internet yang
diamankan yang
disediakan oleh Dinas
Kominfo
Jumlah perangkat OPD 34 34 34 34 34
daerah yang saling
terkoneksi di Jaringan
Intra Pemerintah atau
menggunakan akses
internet yang
diamankan yang
disediakan oleh Dinas
Kominfo

11 Persentase perangkat % 100 100 100 100 100


daerah yang
menggunakan akses
internet yang
berkualitas yang

II-97
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

disediakan Dinas
Kominfo
Jumlah perangkat OPD 34 34 34 34 34
daerah yang
menggunakan akses
internet yang
berkualitas yang
disediakan dinas
kominfo
12 Tersedianya sistem Ya/Tidak - - Ya Ya Ya
elektronik
komunikasi intra
pemerintah yang
disediakan Dinas
Kominfo (berbasis
suara, video, teks,
data dan sinyal
lainnya) dengan
memanfaatkan
jaringan intra
pemerintah
13 Persentase kegiatan % - - 35 11 20
(event), perangkat
daerah dan pelayanan
publik pada
Pemerintah
Daerah yang
dimanfaatkan secara
daring dengan
memanfaatkan
domain dan sub
domain Instansi
Penyelenggara Negara
sesuai dengan
Peraturan Menteri
Kominfo Nomor 5
Tahun 2015 tentang
Registrasi Nama
Domain Instansi
Penyelenggara Negara
Jumlah kegiatan Event - - 24 57 46
(event),perangkat
daerah dan
pelayanan publik
pada Pemerintah
Daerah @yang
diselenggarakan
secara
daring dengan
memanfaatkan
domain dan sub
domain Instansi
Penyelenggara Negara
sesuai dengan PM
Kominfo No.5/2015)
Jumlah Kegiatan Event - - 68 517 223
(event),perangkat
daerah dan
pelayanan publik
pada Pemerintah
Daerah
14 Persentase perangkat % - - 50 70 73
daerah yang memiliki
portal dan situs web
yang sesuai standar
Jumlah Perangkat OPD - - 34 34 34
Daerah
Jumlah perangkat OPD - - 17 24 25
daerah yang memiliki

II-98
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

portal dan situs web


yang sesuai standar

15 Jumlah badan publik OPD 0 0 34 34 34


telah menyusun
peraturan layanan
informasi publik di
Kabupaten
16 Persentase % 100 100 100 100 100
penyelesaian sengketa
informasi publik
melaui mediasi
dan/atau ajudikasi
non litigasi
17 Belanja anggaran Juta Rp 157,889 281,995
untuk unit pelayanan 130,933 162,179,
dapat diakses di
website Pemda
18 Realisasi belanja Juta Rp 101,550 263,813
untuk unit pelayanan 130,850 162,151
dapat diakses di
website Pemda
19 Persentase perangkat % - - 100 100 100
daerah yang
mengimplementasika
n layanan aplikasi
umum dan aplikasi
khusus yang
ditetapkan sesuai
dengan ketentuan
perundang-undangan
Jumlah Perangkat OPD - - 34 34 34
Daerah yang
mengimplementasikan
layanan aplikasi
umum dan aplikasi
khusus yang
ditetapkan sesuai
dengan ketentuan
perundang-undangan
Jumlah OPD OPD - - 34 34 34

20 Persentase layanan % - - 21 45 64
SPBE (layanan publik
dan layanan
administrasi
pemerintahan) yang
tercantum dalam
dokumen proses
bisnis yang telah
diimplementasikan
secara elektronik
Layanan SPBE Layanan - - 86 141 138
(layanan publik dan
layanan administrasi
pemerintahan) yang
tercantum dalam
dokumen proses
bisnis yang telah
diimplementasikan
secara elektronik
Jumlah Layanan Layanan - - 395 309 214
(sesuai proses bisnis)
21 Persentase layanan % 5 7 11
SPBE (layanan publik
dan layanan
administrasi
pemerintahan) yang
memanfaatkan
sertifikat elektronik

II-99
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah layanan SPBE Layanan 23 23 16


(layanan publik dan
layanan administrasi
pemerintahan) yang
memanfaatkan
sertifikat elektronik
Jumlah layanan Layanan 395 309 138
(layanan yang
diimplementasikan
secara elektronik)
22 Persentase sistem % 25 25 34
elektronik yang
terdaftar sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Jumlah sistem Aplikasi 30 32 39
elektronik yang
terdaftar sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Jumlah sistem Aplikasi 120 127 114
elektronik
23 Persentase layanan % 43 43 43
publik dan layanan
administrasi yang
terintegrasi dengan
sistem penghubung
layanan pemerintah
Jumlah layanan Layanan 52 52 50
publik dan layanan
administrasi yang
terintegrasi dengan
sistem penghubung
layanan pemerintah
Jumlah layanan Layanan 120 120 114
publik dan layanan
administrasi
24 Persentase perangkat % - - 100 100 100
daerah yang
menggunakan
layanan pusat data
pemerintah
Jumlah perangkat OPD - - 34 34 34
daerah yang
menggunakan
layanan pusat data
pemerintah
Jumlah perangkat OPD - - 34 34 34
daerah
25 Persentase perangkat % 100 100 100
daerah yang
menyimpan data di
pusat data
pemerintah
Jumlah perangkat OPD 34 34 34
daerah yang
menyimpan data di
pusat
Jumlah perangkat OPD 34 34 34
daerah
26 Persentase perangkat % 32 35 100
daerah yang
memperbaharui
datanya sesuai siklus
jenis data (sesuai
renstra kominfo)
Jumlah perangkat OPD 11 12 34
daerah yang
memperbaharui

II-100
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

datanya sesuai
siklus jenis datanya

Jumlah perangkat OPD 34 34 34


daerah
27 Persentase data yang % 47 47 91
dapat berbagi pakai
Jumlah data yang Urusan 16 16 31
dapat berbagi pakai
Jumlah data yang Urusan 34 34 34
dimiliki pemerintah
daerah
28 Persentase perangkat % 67 73 76
daerah yang
mengimplementasi
inovasi yang
mendukung smart
city
Jumlah perangkat OPD 23 25 26
daerah yang
mengimplementasi
inovasi yang
mendukung smart city
Jumlah perangkat OPD 34 34 34
daerah
29 Persentase ASN % - - 66 100 100
pengelola TIK yang
tersertifikasi
kompetensi di bawah
pengelolaan Dinas
Kominfo
Jumlah ASN pengelola Orang - - 4 8 8
TIK yang tersertifikasi
kompetensi dibawah
pengelolaan dinas
kominfo
Jumlah ASN Pengelola Orang - - 5 8 8
TIK
30 Tersedianya Ada/Tida - - Ada Ada Ada
peraturan daerah k
atau peraturan kepala
daerah terkait
implementasi
egovernment
31 Persentase komunitas persen 100 100 60 75 100
masyarakat/mitra
strategis pemerintah
daerah kota yang
menyebarkan
informasi dan
kebijakan pemerintah
dan pemerintah kota
Σ komunitas organisasi 4 4 3 3 4
masyarakat atau
mitra strategis
Pemerintah kabupaten
yang telah
menyebarkan
informasi dan
kebijakan
pemerintah
Σ komunitas organisasi 4 4 5 4 4
masyarakat atau
Mitra Komunikasi
Pemerintah kabupaten

II-101
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

32 Persentase konten persen 100 100 100 100 100


informasi terkait
program dan
kebijakan pemerintah
dan pemerintah kota
esuai dengan strategi
komunikasi
(STRAKOM)
Jumlah konten konten 85 123 259 164 210
informasi terkait
program dan
kebijakan pemerintah
dan pemerintah
kabupaten sesuai
dengan strategi
komunikasi
(STRAKOM)
Σ konten informasi konten 85 123 259 164 210
terkait program dan
kebijakan pemerintah
dan pemerintah
kabupaten
33 Persentase diseminasi % 100 100 100 100 100
dan layanan
informasi publik yang
dilaksanakan sesuai
dengan strategi
komunikasi
(STARKOM) dan SOP
yang telah ditetapkan
Diseminasi dan Kegiatan 18 14 33 24 54
layanan Informasi
Publik yang
dilaksanakan sesuai
dengan Strategi
komunikasi
(STRAKOM) dan SOP
Σ Diseminasi dan kegiatan 18 14 33 24 54
layanan informasi
Publik
34 Belanja anggaran Juta Rp 157,889 281,995
untuk unit pelayanan 130,933 162,179 n/a
dapat diakses di
website Pemda
35 Realisasi belanja Juta Rp 101,550 263,813
untuk unit pelayanan 130,850 162,151 n/a
dapat diakses di
website Pemda
36 Informasi tentang orang 50 50 50 50
sumber daya yang
tersedia untuk
pelayanan
(Information on
resources available to
frontline service
delivery units)
37 Jumlah dokumen dokumen 17 18 18 14 n/a
yang dipublikasikan
di website Pemda
38 Total jumlah dokumen dokumen 17 18 18 14 n/a
yang telah dirinci
39 Akses publik
terhadap informasi akses 104,865 111,606 114,454 n/a n/a
keuangan daerah
(Public access to fiscal
information)
Sumber : Dinas Kominfo, 2023

II-102
2.1.8.2.11 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan oleh perseorangan
atau badan hukum dan dijalankan oleh anggotanya dalam rangka
memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Koperasi aktif adalah koperasi yang melaksanakan rapat anggota minimal
satu kali dalam tiga tahun terakhir dan melakukan kegiatan usaha untuk
melayani anggota. Sedangkan koperasi sehat merupakan koperasi yang
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu. RAT merupakan
forum tertinggi dalam koperasi untuk mempertanggungjawabkan amanah
yang diemban dan menentukan kebijakan koperasi kedepannya. RAT
dilaksanakan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk melakukan
evaluasi terhadap perkembangan dari neraca keuangan koperasi.
Perkembangan koperasi di Kabupaten Kudus harus didorong terus
untuk menjadi koperasi yang aktif dan sehat. Beberapa aspek kesehatan
koperasi diatur sesuai regulasi yang berlaku, sehingga anggota koperasi
dapat mengambil manfaat dari koperasi yang akuntabel dan berkualitas.
Berikut jumlah koperasi aktif dan sehat di Kabupaten Kudus selama
periode tahun 2018-2022:

Gambar 2. 35 Jumlah Koperasi Aktif di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

J UML A H KOPE R A S I A K TIF DA N S E H AT


Jumlah koperasi aktif yang ada di Kudus Jumlah koperasi sehat yang ada di Kudus

236 238 230 232 226

473 476 461 465 453

2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dinas Nakerperinkop UKM, 2022

Jumlah koperasi aktif dan sehat di Kabupaten Kudus memiliki tren


naik turun yang stabil pada kurun waktu tahun 2018-2022. Hal ini menjadi
sinyal positif untuk pengembangan koperasi di Kabupaten Kudus ke
depannya. Untuk meningkatkan kapasitas pengelola koperasi, diperlukan
sertifikasi kompetensi yang sesuai standar, pembinaan dari pemerintah,
serta dukungan fasilitasi untuk koperasi.
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Pada dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang
dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah
tangga. Indonesia sebagai negara berkembang menjadikan UMKM sebagai
pondasi utama sektor perekonomian masyarakat, hal ini dilakukan untuk
mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada masyarakat
khsusunya dalam sektor ekonomi.
Dari data jumlah usaha mikro dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, akan tetapi jumlah usaha mikro yang mendapat fasilitasi baik
pelatihan, sertifikasi produk, kemitraan, dan akses pasar masih terbatas
II-103
dibandingkan jumlah keseluruhan usaha mikro yang ada di Kabupaten
Kudus, sehingga dapat dikatakan bahwa kapasitas dan kualitas produk
usaha mikro masih kurang. Untuk itu masih diperlukan pembinaan dan
pendampingan secara berjenjang dan berkelanjutan. Perkembangan
UMKM di Kabupaten Kudus terus meningkat selama kurun waktu tahun
2018-2022 dari segi kualitas, SDM serta fasilitasinya, hal ini dikarenakan
dukungan kuat dari Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pengembangan
yang dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut
sangat penting dalam mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta
menjaga dan memperkuat struktur perekonomian nasional.

Tabel 2. 78 Tabel Indikator Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) /


Mikro
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah koperasi aktif
1 unit 473 476 461 465 453
yang ada di Kudus
Jumlah koperasi sehat
2 unit 236 238 230 232 226
yang ada di Kudus
Jumlah koperasi Usaha
3 unit 538 541 534 515 85
Simpan Pinjam di Kudus
Jumlah koperasi yang
4 mengajukan izin usaha unit NA NA 95 NA NA
simpan pinjam
Jumlah koperasi yang
mendapatkan
5 unit 15 10 95 NA NA
rekomendasi izin usaha
simpan pinjam
Jumlah SDM pengelola
koperasi yang memiliki
6 orang 75 75 75 110 105
kompetensi dalam
bidang Perkoperasian
Jumlah koperasi yang
mengikuti pelatihan
7 untuk koperasi dengan unit 75 75 285 89 82
wilayah keanggotaan di
Kabupaten Kudus
Jumlah koperasi yang
telah menyelenggarakan
8 Pendidikan dan unit NA NA 2 NA NA
pelatihan perkoperasian
untuk anggotanya
Jumlah fasilitasi
penerbitan Nomor Induk
Koperasi (NIK) untuk
9 unit 50 52 397 20 25
koperasi dengan wilayah
keanggotaan di
Kabupaten Kudus
Jumlah koperasi yang
10 diberikan dukungan unit 10 12 15 NA NA
fasilitasi pembiayaan
Jumlah koperasi yang
11 diberikan fasilitasi unit NA NA NA NA NA
pemasaran
Jumlah koperasi yang
diberikan fasilitasi
12 unit 420 425 461 465 116
pendampingan
kelembagaan dan usaha

II-104
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah koperasi yang
13 diberikan fasilitasi unit 20 21 22 25 30
kemitraan
Jumlah Usaha Mikro di 14.01 14.20
14 unit 15.004 16.290 16.784
Kabupaten Kudus 0 4
Jumlah Usaha Mikro
yang Telah Menerima
15 orang NA NA 428 139 285
Pembinaan dan
Pendampingan
Jumlah usaha mikro
16 yang terlatih dan orang NA NA 428 100 180
terampil
Jumlah Pelaku Usaha
17 Mikro yang meningkat orang NA NA 428 139 285
kapasitasnya
Jumlah usaha mikro
18 yang meningkat orang 16 24 38 152 75
omsetnya
Jumlah wirausaha baru
19 orang 165 194 800 1.286 494
yang berskala mikro
Jumlah usaha mikro
20 orang - - 33 62 68
yang bermitra
Jumlah usaha mikro
yang diberikan
21 dukungan fasilitasi orang 6 6 29 19 38
standarisasi dan
sertifikasi produk usaha
Jumlah usaha mikro
yang diberikan
22 orang 16 24 38 152 75
dukungan fasilitasi
pemasaran
Jumlah usaha mikro
yang diberikan
23 orang NA 125 180 100 180
dukungan fasilitasi
pelatihan
Jumlah usaha mikro
yang diberikan
24 Jumlah NA NA NA NA NA
pendampingan melalui
lembaga pendampingan
Sumber: Dinas Nakerperinkop UKM, 2022

2.1.8.2.12 Penanaman Modal


Penanaman modal atau investasi adalah salah satu faktor yang
berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Urusan ini
berhubungan dengan beberapa indikator makro, seperti realisasi investasi
dan jumlah investor. Realisasi investasi merepresentasikan pencapaian dari
target investasi yang telah direncanakan sebelumnya. Semakin tinggi target
yang direalisasikan mengindikasikan pengelolaan investasi yang baik.
Berikut adalah data mengenai realisasi investasi di Kabupaten Kudus
periode 2018-2022:

II-105
Gambar 2. 36 Realisasi Investasi Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)


2500
2064 2000
2000

1500
1086
960
1000 689
500

0
2018 2019 2020 2021 2022
TAHUN

Sumber : Dinas PMPTSP Kabupaten Kudus Tahun 2023

Realisasi investasi Kabupaten Kudus tahun 2018 masih sangat


rendah yaitu sebesar 689 Milyar. Hal ini dikarenakan realisasi investasi
yang terekam hanya pada pertengahan tahun 2018 melalui sistem Online
Single Submission (OSS). Realisasi investasi tertinggi tercapai pada tahun
2019 sebesar 2,064 Trilyun. Pada tahun ini semua realisasi investasi sudah
tercatat melalui OSS. Penurunan realisasi investasi terus terjadi di tahun
2020 hingga 2022 mencapai 1,086 Trilyun. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penurunan realisasi investasi antara lain:
1. Adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang mengakibatkan
investasi sulit berkembang.
2. Pada bulan Agustus 2021 terjadi proses migrasi system OSS versi 1.1
ke OSS RBA sehingga proses pelaporan LKPM mengalami kendala
yang mengakibatkan realisasi investasi menurun.
3. Pada tahun 2022 realisasi investasi masih mengalami penurunan
karena kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca
pandemi Covid-19.
Investor merupakan entitas lain seperti perusahaan yang
memberikan modal dengan harapan menerima pengembalian finansial.
Jumlah investor dapat dilihat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan
Penanaman Modal Asing (PMA). Banyaknya jumlah investasi berdampak
baik dalam kelancaran proses bisnis yang berkontribusi pada peningkatan
perekonomian. Berikut data jumlah investor di Kabupaten Kudus tahun
2018-2022:

II-106
Gambar 2. 37 Jumlah Investor di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

7000 6109
6000
5000 4412
4000
2899
3000
2000 1454
1104
1000
0
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber : Dinas PMPTSP Kabupaten Kudus Tahun 2023

Jumlah investor mengalami fluktuasi dari tahun 2018 hingga 2022.


Jumlah investor mengalami kenaikan terbesar sebesar 6.109 pada tahun
2020. Kenaikan ini tidak berbanding lurus dengan realisasi investasi yang
menurun. Banyak investor yang mendaftarkan perizinan usahanya tetapi
belum sepenuhnya dapat merealisasikan usahanya sehingga realisasi
investasinya masih rendah. Jumlah investor semakin menurun hingga
tahun 2022 yaitu sebesar 2899 investor. Beberapa upaya yang dapat
dijalankan untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah peningkatan
identifikasi potensi investasi dan promosi investasi.
Tabel 2. 79 Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2018 – 2022
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah investor
1 berskala nasional Investor 1104 1454 6109 4412 2899
(PMDN/PMA)

Jumlah nilai
investasi berskala
2 Trilyun 7,03 5,87 3,26 11,97 10,29
nasional
(PMDN/PMA)

Daya serap tenaga


kerja pada
3 NA 1.493 7.756 6.322 8.348
perusahaan PMA
dan PMDN

Nilai Realisasi
4 PMDN (milyar milyar 689 2064 2000 960 1086
rupiah)

Jumlah Pelaku
Usaha yang
5 Mendapatkan orang 597 1416 565 319 385
Pelayanan Perizinan
(buku tamu)

Jumlah pengaduan
masyarakat atas
6 Pengaduan 1 9 12 22 5
layanan perizinan
dan non perizinan

II-107
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah pengaduan
masyarakat atas
7 layanan perizinan Pengaduan 1 7 10 21 5
dan non perizinan
yang terselesaikan

Jumlah pengajuan
izin usaha yang Permohona
8 567 932 1094 998 902
masuk pada tahun n
n

Jumlah izin usaha


9 yang disahkan pada izin 591 736 915 845 652
tahun n

Persentase basis
data perizinan yang
10 %
lengkap, akurat dan
relevan

Jumlah peraturan
daerah yang berisi
tentang pemberian
11 dokumen 0 0 1 1 1
Fasilitas/Insentif
dan Kemudahan
Penanaman Modal

Jumlah Kegiatan
Usaha yang
Kegiatan
12 memperoleh insentif NA NA NA NA NA
usaha
dan kemudahan
berusaha di daerah

Sumber : Dinas PMPTSP Kabupaten Kudus Tahun 2023

2.1.8.2.13 Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan dibidang kepemudaan dan olahraga bertujuan untuk


mewujudkan kondisi yang ideal bagi pemuda dalam mengembangkan dan
mengaktualisasikan potensi, minat, dan bakatnya melalui berbagai
kegiatan. Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 40 tahun 2009,
perencanaan pembangunan kepemudaan dimaknai sebagai rencana
pelayanan kepemudaan yang berfungsi melaksanakan penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan potensi kepemimpinan,
kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sementara itu, mengacu UU
Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, ini harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan olahraga, peningkatan mutu, serta relevansi dan
efisiensi manajemen olahraga secara berkelanjutan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan dan dinamika perubahan dalam
keolahragaan. Berikut ini adalah sejumlah peran kepemudaan dan
olahraga yang telah dilaksanakan di Kabupaten Kudus pada periode tahun
2018 - 2022.

II-108
Tabel 2. 80 Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga

N SATUA
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o N
Jumlah organisasi
1. Jumlah 28 28 28 28 28
pemuda
Jumlah anggota 143.92 144.92 144.92 145.78 145.78
2. Jumlah
organisasi pemuda 3 2 2 4 4
Jumlah pemuda 199.89 199.89 199.89 199.89 199.89
3. Jumlah
aktif 2 2 2 2 2
Tingkat partisipasi
pemuda dalam
4. Persen 72 72,5 72,5 72,93 72,93
organisasi
kepemudaan
Jumlah organisasi
5. Jumlah 38 38 50 50 50
olahraga
Jumlah gedung
6. Jumlah 5 5 5 5 5
olahraga
Prestasi Olahraga
7 tingkat Prestasi 0 0 0 0 0
internasional
Prestasi Olahraga
8 Prestasi 2 0 2 0 0
tingkat nasional
Jumlah Pemuda
yang mendapat
9 Jumlah NA NA NA 50 50
pelatihan
kewirausahaan
Jumlah Pemuda
yang mendapat
pelatihan kader
pengembangan
10 kepemimpinan, Jumlah NA NA NA 200 200
kepedulian,
kesukarelawanan
dan kepeloporan
Persentase 93.93 93.93 93.93 93.93 93.93
11 Organisasi Pemuda Persen
yang Aktif
Persentase 41.46 41.46 41.46 41.46 41.46
12 Persen
Wirausaha Muda
Jumlah Klub 412 412 412 412
13 Olahraga Jumlah 412

Jumlah Lapangan Jumlah 810 810 810 810 810


14
Olahraga
Jumlah Cabang Jumlah 46 46 46 46
15 Olahraga yang 96
Dibina
Jumlah Seluruh Jumlah 50 50 50 50 50
Cabang Olahraga
16 yang
Ada/Terdaftar
Cakupan 92 92 92 92 92
17 Pembinaan Persen
Olahraga
Jumlah Pelatih Jumlah 19 19 19 19 19
18
yang Bersertifikat

II-109
N SATUA
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o N
Jumlah Seluruh Jumlah51 51 51 51 51
19
Pelatih
Cakupan Pelatih 37.25 37.25 37.25 37.25 37.25
20 Persen
yang Bersertifikat
Persentase Prestasi 38,1 0 0 0 0
21 Olahraga di Persen
Tingkat Nasional
Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, 2023

Meskipun cakupan persentase organisasi pemuda yang aktif telah


mencapai 93.93% (di tahun 2018) dan cakupan pembinaan olahraga yang
telah dilakukan sebesar 92% (untuk 46 cabang olahraga yang terbina dari
total 50 cabang olahraga yang terdaftar), sejumlah persoalan dalam bidang
ini memerlukan intervensi lebih lanjut. Dengan begitu, pemerintah
Kabupaten Kudus perlu mendorong partisipasi pemuda yang lebih luas
dalam kegiatan kepemudaan dibidang ekonomi dan sosial masyarakat,
serta memfasilitasi para atlet untuk berlaga dalam kompetisi olahraga
ditingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

2.1.8.2.14 Statistik
Statistik dalam perencanaan pembangunan berada seputar pada
ketersediaan data pembangunan. Hal ini menjadi penting karena orientasi
perumusan kebijakan saat ini adalah evidence based policy dimana
kebijakan dibuat berdasar bukti yang tersedia dari data. Kualitas
ketersediaan data statistik dalam perencanana pembangunan di Kabupaten
Kudus dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2. 81 Indikator Kinerja Urusan Statistik Tahun 2018-2022
No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
1 Dokumen statistik sektoral Dokumen NA 1 1 1 1
2 Jumlah survei statistik Kegiatan NA 5 5 7 7
sektoral yang dilakukan
3 Jumlah kompilasi statistik Kegiatan NA 5 5 9 8
sektoral yang dilakukan
4 Jumlah survei statistik Kegiatan NA 5 5 7 2
sektoral yang mendapat
rekomendasi dari BPS
5 Jumlah kompilasi statistik Kegiatan NA 5 5 9 1
sektoral yang mendapat
rekomendasi dari BPS
6 Persentase kelengkapan % NA NA NA 44,12 66
metadata kegiatan statistik
(%)
7 Persentase kelengkapan % NA NA NA 29,84 100
metadata indikator dari
kegiatan statistik (%)
8 Buku Kabupaten Dalam Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
Angka (Kudus Dalam Angka)
9 Buku PDRB Kabupaten Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
10 Tersedianya sistem data dan Ada/Tidak - - - - Ada
statistik yang terintegrasi
11 Persentase Organisasi % 100 100 100 100 100
Perangkat Daerah (OPD)
yang menggunakan data
statistik dalam menyusun

II-110
No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
perencanaan pembangunan
daerah
Sumber: BPS Kabupaten Kudus Dinas Kominfo 2022, dan LPPD Kabupaten Kudus 2018-
2022

Berdasarkan tabel di atas, upaya penyediaan data pembangunan


telah dilaksanakan namun belum optimal hal ini terlihat pada aktivitas-
aktivitas yang mendapat rekomendasi dari instansi Pembina data menurun.
Sedangkan aktivitas tersebut mendukung kevalidan data.
Berdasarkan prinsip satu data, data yang terpublikasi harus memiliki
metadata. Prinsip Satu Data Indonesia (SDI) yaitu memastikan data yang
diproduksi oleh Produsen Data berkualitas (sesuai Standar, Metadata Baku
dari Pembina Data serta dihasilkan menggunakan Kode Referensi dan Data
Induk dan dapat dimanfaatkan bersama (interoperabilitas). Ketersediaan
data statistik Kabupaten Kudus didokumentasikan dalam Kudus Dalam
Angka dan PDRB Kabupaten Kudus hanya mencakup data statistik dasar,
belum mencakup data statistik sektoral. Berdasarkan kewenangan, BPS
menyediakan kebutuhan data statistik dasar, sedangkan kebutuhan data
statistik sektoral menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. Dinas
Komunikasi dan Informatika sebagai walidata mempunyai tugas dalam
menghimpun seluruh data statistik sektoral dan mempublikasikannya
dalam portal Satu Data yang telah terintegrasi dengan Portal Data Nasional.
Penyusunan metadata indikator untuk semua data statistik sektoral yang
ada pada perangkat daerah baru dilaksanakan pada tahun 2022. Adapun
kebutuhan akan kelengkapan metadata kegiatan statistik mengalami
peningkatan dari 44,12% di tahun 2021 menjadi 66% di tahun 2022.
Beberapa kendala dalam penyediaan data statistik sektoral
diantaranya terdapat beberapa indikator perangkat daerah yang tidak
tersedia datanya, dikarenakan tidak adanya kegiatan pengumpulan data
pada indikator dimaksud pada perangkat daerah yang bersangkutan.
Selain itu, dilihat dari kevalidan data yang ada, masih diperlukan verifikasi
dan validasi lebih lanjut dalam rangka menjamin kebenaran data yang
disajikan. Mengingat tidak adanya SDM yang memiliki latar belakang
statistik pada Dinas Komunikasi dan Informatika, maka dalam rangka
penguatan statistik sektoral pada Pemerintah Kabupaten Kudus, Dinas
Komunikasi dan Informatika harus lebih meningkatkan koordinasi dengan
BPS sebagai Pembina data dan Bappeda selaku sekretariat satu data.

2.1.8.2.15 Persandian
Penyelenggaraan urusan persandian melihat seberapa jauh
keamanan informasi yang berada di Kabupaten Kudus untuk
penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan keamanan informasi adalah
menjamin kerahasiaan suatu lembaga untuk melindungi data dan
informasinya agar tidak digunakan bebas bagi pihak tidak berwenang.
Kinerja urusan persandian dapat dilihat pada tabel berikut:

II-111
Tabel 2. 82 Indikator Kinerja Urusan Persandian Tahun 2018-2022

No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

1 Persentase Perangkat Persen 6 9 44 64 67


Daerah yang
mengimplementasikan
pengamanan informasi
dan persandian

2 Tingkat keamanan Persen NA 8,82 14,88 26,36 38,29


informasi pemerintah

Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika, 2022 dan LPPD Kabupaten Kudus 2019 dan
2021

Kinerja urusan persandian pada pemerintah Kabupaten Kudus


masih sangat rendah. Hal itu dalam dilihat dengan capaian tingkat
keamanan informasi pemerintah pada tahun 2022 dibawah 50% dari
tingkat kelengkapan penerapan standar ISO27001. Rendahnya tingkat
keamanan informasi pemerintah ini disebabkan karena masih kurangnya
tata kelola keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kudus dikarenakan tidak adanya tenaga yang memiliki kompetensi di
bidang keamanan informasi. Selain itu kesadaran akan keamanan
informasi dari perangkat daerah perlu lebih ditingkatkan. Ini dibuktikan
dalam pembangunan aplikasi, kebanyakan perangkat daerah hanya
mengejar kelengkapan bisnis proses layanan tanpa memikirkan keamanan,
sedangkan keamanan baru di pikirkan apabila terjadi insiden siber.

2.1.8.2.16 Kebudayaan

Urusan kebudayaan merupakan urusan pemerintahan wajib non


pelayanan dasar, sehingga harus diselenggarakan di setiap daerah di
Indonesia. Kebudayaan dapat dipahami sebagai keseluruhan gagasan,
perilaku, dan karya cipta manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia agar lebih bermartabat. Di saat bersamaan, kesenian adalah hasil
karya yang mengacu pada nilai keindahan dan diwujudkan melalui
hubungan antar manusia, dan manusia dengan lingkungan hidupnya.
Berikut ini merupakan perkembangan urusan kebudayaan di Kabupaten
Kudus Tahun 2018-2022.
Tabel 2. 83 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Urusan Kebudayaan di
Tahun 2018-2022

NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022


Jumlah OPK yang
1 Objek 101 105 110 114 115
dilindungi
Jumlah OPK yang
2 Objek 32 37 38 43 48
dikembangkan
Jumlah OPK yang
3 Objek 79 81 85 92 92
dimanfaatkan
Jumlah Cagar
4 Budaya yang Buah 167 167 321 388 362
teridentifikasi

II-112
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Cagar
5 Budaya yang Buah 167 167 321 388 362
diregistrasikan
Jumlah Cagar
6 Budaya yang Objek 2 20 21 21 25
ditetapkan
Jumlah SDM,
lembaga dan
7 pranata Objek 4 5 7 7 9
kebudayaan yang
dibina
Jumlah Organisasi
8 Buah 4 4 4 5 5
Seni/Budaya
Jumlah grup
9 Grup 55 97 74 34 62
kesenian
Jumlah
10 Aktualisasi Seni Buah 11 14 0 10 13
dan Budaya
Jumlah
Penyelenggaraan
11 Kegiatan 29 48 1 11 14
festival seni dan
budaya
Jumlah sarana
12 penyelenggaraan Buah 3 3 3 3 3
seni dan budaya
Jumlah museum
13 milik pemerintah Unit 2 2 2 2 2
& swasta
Jumlah
14 kunjungan Orang 102.964 114.327 38.454 34.814 58.350
Museum Kretek
Jumlah
kunjungan Orang 19.042 19.180 8.794 5.474 16.515
Museum Patiayam
Indeks kepuasan
masyarakat
15 Poin - - - 88.74 92.19
terhadap Museum
Kretek
Indeks kepuasan
masyarakat
Poin - - - 82.09 85.16
terhadap Museum
Patiayam
Persentase koleksi
Museum Kretek
16 Persen 60 65 70 75 80
dalam keadaan
baik
Persentase koleksi
Museum Patiayam
Persen 50 55 60 65 70
dalam keadaan
baik
Jumlah sosialisasi
Museum Kretek
17 Kegiatan 0 1 1 1 1
kepada
masyarakat
Jumlah sosialisasi
Museum Patiayam
Kegiatan 0 0 1 1 1
kepada
masyarakat
Jumlah kegiatan
Museum Kretek
18 Kegiatan 0 3 1 4 3
yang melibatkan
masyarakat
Jumlah kegiatan
Kegiatan 0 0 1 4 3
Museum Patiayam

II-113
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
yang melibatkan
masyarakat
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Capaian kinerja Urusan Kebudayaan pada kurun waktu tahun 2018-


2022 rata-rata baik. Beberapa indikator mengalami kenaikan secara
bertahap, seperti pemanfaatan obyek pemajuan kebudayaan (OPK) sebagai
upaya peningkatan ketahanan budaya khas Kabupaten Kudus. Jumlah
cagar budaya yang ditetapkan mengalami sedikit kenaikan, karena itu perlu
perhatian lebih intens dari Pemerintah Kabupaten Kudus dalam percepatan
penetapan cagar budaya, sehingga warisan nenek moyang yang masih ada
dapat terus terjaga dan terawat dengan baik.
Beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah masih sedikitnya
jumlah SDM, organisasi seni, dan lembaga pranata kebudayaan di
Kabupaten Kudus. Diperlukan dorongan, intervensi, serta fasilitasi dari
Pemerintah Kabupaten Kudus kepada masyarakat dari berbagai kalangan,
terutama yang bergerak di bidang pendidikan, untuk lebih mencintai
budaya lokal Kudus. Fasilitasi terhadap pengembangan kebudayaan yang
dapat diberikan misalnya dengan membangun lebih banyak lokasi-lokasi
yang dapat digunakan sebagai ajang penampilan oleh para pelaku kesenian
dan kebudayaan. Pada kurun waktu 2018-2022, hanya terdapat 3 sarana
yang dipakai untuk penyelenggaraan seni dan budaya. Jumlah ini sangat
kurang, mengingat jumlah grup kesenian yang jumlahnya mencapai
puluhan dalam kurun waktu tersebut.
Rata-rata capaian kinerja indikator urusan kebudayaan mengalami
penurunan pada tahun 2020 akibat pemberlakuan pembatasan sosial,
sehingga berpengaruh terhadap aktivitas pelaku seni dan penyelenggaraan
event budaya. Namun, kondisi tersebut mulai membaik pada tahun 2021
dan tahun 2022, sehingga capaian kinerjanya mengalami kenaikan. Secara
umum, peningkatan pembangunan urusan kebudayaan dapat ditingkatkan
melalui pengembangan kapasitas individu dan lembaga, kolaborasi dengan
pelaku budaya, dan menjadikan budaya sebagai salah satu instrumen daya
tarik bagi wisatawan.
Pengelolaan museum di Kabupaten Kudus belum terlalu baik, hal ini
dapat dilihat pada data-data capaian berikut:
Tabel 2. 84 Pengelolaan Museum di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
TAHUN
SATUA
NO INDIKATOR
N
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah kunjungan Orang 10.964 114.327 38.454 34.814 85.350


Museum Kretek

Jumlah kunjungan Orang 19.042 19.757 8.794 5.474 16.515


Museum Patiayam

2 Indeks kepuasan Poin - - - 88.74 92.19


masyarakat terhadap
Museum Kretek

II-114
TAHUN
SATUA
NO INDIKATOR
N
2018 2019 2020 2021 2022

Indeks kepuasan Poin - - - 82.09 85.16


masyarakat terhadap
Museum Patiayam

3 Persentase koleksi Persen 60% 65% 70% 75% 80%


Museum Kretek
dalam keadaan baik

Persentase koleksi Persen 50% 55% 60% 65% 70%


Museum Patiayam
dalam keadaan baik

4 Jumlah sosialisasi Kegiata 0 1 1 1 1


Museum Kretek n
kepada masyarakat

Jumlah sosialisasi Kegiata 0 0 1 1 1


Museum Patiayam n
kepada masyarakat

5 Jumlah kegiatan Kegiata 0 3 1 4 3


Museum Kretek yang n
melibatkan
masyarakat

Jumlah kegiatan Kegiata 0 0 1 4 3


Museum Patiayam n
yang melibatkan
masyarakat

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023


Jika melihat dari data-data di atas, terlihat bahwa tingkat kunjungan
masyarakat ke museum sangat rendah dibanding jumlah penduduk Kudus
usia 5-59 tahun (sumber: BPS). Jumlah kunjungan museum rata-rata per
tahun adalah 4 s.d 6%. Hal ini mungkin dapat terjadi karena beberapa
faktor yang menyebabkan masyarakat enggan untuk mengunjungi
museum, seperti: 1) sedikitnya jumlah koleksi museum yang terawat baik
dan layak ditampilkan; 2) minimnya sosialisasi museum kepada
masyarakat; dan 3) minimnya jumlah kegiatan museum yang melibatkan
masyarakat. Di samping penyebab di atas, pada tahun 2020-2021 tingkat
kunjungan museum menurun drastis karena adanya pandemi Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Kudus berharap mulai tahun 2022 tingkat
kunjungan museum akan terus meningkat, karena itu perlu pembaruan
strategi dan kebijakan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan ke museum.

2.1.8.2.17 Perpustakaan

Mengacu kepada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2017 tentang


Perpustakaan, dijelaskan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

II-115
Perpustakaan memiliki andil yang signifikan dalam melestarikan hasil
karya manusia baik berupa karya cetak maupun karya rekam lainnya
untuk dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Perpustakaan juga
sebagai sarana membangun literasi masyarakat serta mampu
meningkatkan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu urusan
perpustakaan mendukung terwujudnya sumberdaya manusia unggul
berbudaya.
Tabel 2. 85 Capaian Kinerja Pembangunan Daerah Urusan Perpustakaan di
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
No Uraian SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah Pengunjung Orang


Perpustakaan Per Tahun 73,933 71,139 20,346 9,952 12,64
7

2 Penambahan Koleksi Buku Buku


Yang Tersedia di - 42,418 43,918 44,165 44,20
Perpustakaan Daerah 4

3 Jumlah Rata-rata Pengunjung


Perpustakaan/Tahun 73,933 71,139 20,346 9,952 12,64
Orang 7

4 Jumlah Koleksi Judul Buku Buku NA


Perpustakaan 30,063 31,129 31,364 31,39
8

5 Jumlah Pustakawan, Tenaga Orang NA 11 11 11 11


Teknis, dan Penilai Yang
Memiliki Sertifikat

IKK Output

1 Rasio Perpustakaan Per Rasio NA NA NA 1:2 1:974


Satuan Penduduk3

2 Persentase ketermanfaatkan Persen NA NA NA 14.15 15,60


perpustakaan oleh
masyarakat

3 Rasio ketercukupan tenaga Rasio NA NA NA 0.06 1:883


perpustakaan dengan
penduduk

4 Persentase perpustakaan Persen NA NA NA 5.66 0,30


sesuai standar nasional
perpustakaan

5 Jumlah pemasyarakatan Orang NA NA NA 160 4778


gemar membaca di
masyarakat

6 Jumlah naskah kuno yang naskah NA NA NA 1 1


diakuisisi/ dialih media
(digitalisasi)/terdaftar yang
ada di wilayahnya

3
Jumlah perpustakaan 875 dibagi jumlah penduduk 852443
II-116
No Uraian SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

7 Jumlah naskah kuno yang naskah NA NA NA 0 0


dialih aksara dan dialih
bahasa

8 Jumlah koleksi budaya etnis koleksi n/a 116 116 116 116
nusantara yang tersimpan
dan/atau terdaftar yang ada
di wilayahnya (item)

IKK Outcome

1 Indeks Pembangunan literasi Indeks NA NA NA 34.09 58.62


masyarakat

2 Nilai tingkat kegemaran Nilai NA NA NA NA 23,78


membaca masyarakat

Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2023

Capaian kinerja urusan perpustakaan ditandai dengan meningkatnya


jumlah pengunjung perpustakaan. Data di atas menginformasikan bahwa
tingkat kunjungan pemustaka mengalami penurunan yang sangat
signifikan utamanya pada tahun 2021 disebabkan karena pandemi Covid-
19. Pada tahun 2022 mengalami peningkatan seiring dengan melandainya
kejadian kasus Covid-19. Selain itu telah diupayakan akses digital
perpustakaan yaitu portal iKudus.
Penanda kinerja urusan perpustakaan pada tingkat outcome adalah
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan nilai tingkat
kegemaran membaca masyarakat. Dari tabel di atas, IPLM mengalami
kenaikan signifikan, hal ini didukung dengan adanya upaya pemerataan
layanan perpustakaan yang inklusif, ketercukupan koleksi, tenaga dan
sarana prasarana serta pelibatan masyarakat dalam kegiatan
perpustakaan. Namun upaya-upaya tersebut perlu lebih ditingkatkan
utamanya pada kualitas pelayanan perpustakaan yang lebih inklusif untuk
mendorong peningkatan kegemaran membaca masyarakat yang pada
akhirnya meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.

2.1.8.2.18 Kearsipan
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara . Tujuan kearsipan adalah agar
arsip terpelihara dengan baik, teratur, dan aman. Jika dibutuhkan bisa
ditemukan dengan cepat dan tepat sekaligus menghemat waktu dan tenaga.
Untuk itu, urusan kearsipan di Kabupaten Kudus diselenggarakan oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Pengelolaan arsip di daerah meliputi
arsip statis dan arsip dinamis yang diciptakan dalam lingkup kabupaten.
Adapun kondisi pengelolaan arsip di Kabupaten Kudus dapat dilihat
sebagai berikut.
II-117
Tabel 2. 86 Capaian Kinerja Pembangunan Daerah Urusan Kearsipan di
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
N INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

1 Indeks Kearsipan daerah Indeks NA NA NA NA NA

2 Persentase Perangkat Daerah % NA 2.33 6.98 25.58 57.6


yang mengelola arsip secara baku

3 Persentase perangkat daerah dan persen NA NA NA NA 50


BUMD yang melaksanakan
pengelolaan arsip secara baku

4 Peningkatan SDM pengelola orang NA 5.00 10.00 20.00 166


kearsipan

5 Tingkat ketersediaan arsip % NA 72.92 80.39 56.07 20.32


sebagai bahan akuntabilitas
kinerja,alat bukti yang sah dan
pertanggungjawaban nasional

Tingkat ketersediaan arsip % NA 72.92 80.39 19.82 20.32


sebagai bahan akuntabilitas
kinerja,alat bukti yang sah dan
pertanggungjawaban nasional

6 Tingkat keberadaan dan % NA 53.00 199.66 8.95 9.27


keutuhan arsip sebagai bahan
pertanggungjawaban setiap aspek
kehidupan berbangsa dan
bernegara untuk kepentingan
negara, pemerintahan, pelayanan
publik dan kesejahteraan rakyat.

Sumber: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, 2023

Terdapat ketidakkonsistenan data indikator nomor 5 dan 6 disebabkan


karena kesalahan penghitungan. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
berkomitmen akan berkinerja lebih baik, dengan memperbaiki manajemen
data dan menyempurnakan indikator kinerja pada dokumen perencanaan
periode 2024-2026.
Mengacu pada tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa belum seluruh
perangkat daerah dan BUMD di Kabupaten Kudus menerapkan pengelolaan
arsip secara baku. Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas
kinerja,alat bukti yang sah dan pertanggungjawaban nasional dan tingkat
keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara,
pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat juga masih
relatif rendah. Sehingga perlu upaya keras untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan arsip daerah.

2.1.9 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan

Fokus layanan urusan pemerintah pilihan terdiri dari analisis capaian


urusan pertanian, perikanan, perindustrian, pariwisata, dan sektor
potensial lainnya. Urusan ini langsung berpengaruh pada pertumbuhan

II-118
ekonomi, PDRB dan pendapatan perkapita. Berikut beberapa urusan yang
menjadi sektor pilihan di Kabupaten Kudus:

2.1.9.1 Kelautan dan Perikanan

Produksi perikanan tangkap merupakan semua hasil penangkapan


ikan/binatang air lainnya/ tanaman air yang ditangkap dari sumber
perikanan alami di laut atau perairan umum secara bebas dan bukan milik
perorangan baik yang dijual atau yang dibayar sebagai upah. Produksi
perikanan tangkap memberikan informasi tentang perkembangan produksi
suatu jenis perikanan tangkap setiap tahun berjalan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Berikut data produksi perikanan Kabupaten Kudus
2018 – 2022.
Gambar 2. 38 Produksi Perikanan Tangkap (Ton) Kabupaten Kudus Tahun
2018-2022

550

540 540,110

530

520 520,504
515,24
510 508,989
500

490

480 479,981
470
2017,5 2018 2018,5 2019 2019,5 2020 2020,5 2021 2021,5 2022 2022,5

Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, 2023

Produksi perikanan tangkap cenderung menunjukan tren yang


fluktuatif, turun pada tahun 2019, namun mulai tahun 2022 mengalami
peningkatan lagi. Persoalan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kurang memadainya sarana-prasarana perikanan, kurang memadainya
kapasitas SDM, kelembagaan kelompok produksi dan yang paling krusial
adanya cuaca ekstrem hingga menyebabkan larik dan sungai debit airnya
kecil. Peningkatan produksi perikanan tangkap sangat dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan ketahanan pangan
daerah.
Produksi perikanan budidaya adalah seluruh produksi kegiatan
budidaya ikan yang ditangkap atau dipanen dari sumber perikanan alami
atau dari tempat pemeliharaan, baik yang diusahakan oleh perusahaan
perikanan maupun rumah tangga perikanan. Produksi perikanan budidaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan kontribusi sektor perikanan. Berikut
ini data produksi perikanan budidaya di Kabupaten Kudus.

II-119
Gambar 2. 39 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) Kabupaten Kudus Tahun
2018 - 2022

2250

2200 2195,1
2182,203
2165,161
2150 2143,63
2100

2050

2000

1950

1900 1901,8

1850
2017,5 2018 2018,5 2019 2019,5 2020 2020,5 2021 2021,5 2022 2022,5

Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, 2023

Produksi perikanan budidaya di Kabupaten Kudus menunukan tren


yang cenderung meningkat pada tahun 2018 hingga 2022, hanya pada
tahun 2019 mengalami penurunan karena daerah bawah yang merupakan
produksi perikanan budidaya dengan luasan 50 ha mengalami kekeringan
jadi tidak bisa berproduksi secara maksimal. Peningkatan produksi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti meningkatnya penguatan
kapasitas ekosistem bisnis perikanan budidaya dari hulu ke hilir,
ketersedian bibit dan benih ikan, serta jaminan kualitas lingkungan hidup
budidaya.
Tabel 2. 87 Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 – 2022
N INDIKATOR SATUA 2018 2019 2020 2021 2022
O N

1 Jumlah Total
Produksi Perikanan
(Tangkap dan
Budidaya) dari 2.652,61 2.381,78 2.680,40 2.702,70 2.735,21
ton
seluruh kabupaten di 9 1 1 7 0
wilayah kabupaten
(sumber data: one
data KKP)

2 Jumlah rumah tangga


nelayan yang
melakukan org 560 560 560 560 560
diversifikasi usaha
(RTP)

3 Jumlah pembudidaya
ikan yang
memperoleh kegiatan
pemberdayaan
(pendidikan dan org 100 120 100 85 170
pelatihan/penyuluha
n dan
pendampingan/
kemitraan usaha/
kemudahan akses

II-120
N INDIKATOR SATUA 2018 2019 2020 2021 2022
O N

iptek dan
informasi/dan
penguatan
kelembagaan)

4 Jumlah benih
budidaya air tawar 1000
996326 283340 116520 116800 118080
dan air payau yang di ekor
produksi

Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, 2023

2.1.9.2 Pariwisata
PDRB Pariwisata merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh aktivitas pariwisata dalam kurun waktu tertentu. PDRB pariwisata
membantu mengetahui kondisi kemajuan sektor wisata di suatu daerah.
Kabupaten Kudus memiliki laju PDRB Pariwisata yang cenderung
menunjukan tren meningkat selama periode 2018 – 2019, kecuali pada
tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19. Berikut data PDRB Pariwisata di
Kabupaten Kudus:
Gambar 2. 40 Laju Pertumbuhan PDRB Pariwisata (Persen) Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022

14,18

8,79 8,14
4,15

2018 2019 2020 2021 2022


-9,58

Sumber: BPS Kabupaten Kudus, 2023

Pertumbuhan PDRB pariwisata Kabupaten Kudus menunjukan tren


fluktuatif. Pertumbuhan PDRB pariwisata meningkat selama tahun 2018 –
2019, namun menurun tajam sebesar 16,6 persen pada tahun 2020.
Penurunan PDRB pariwisata terjadi akibat pembatasan kunjungan
wisatawan selama pandemi Covid-19. Pertumbuhan PDRB pariwisata
dipengaruhi oleh kunjungan wisatawan di Kabupaten Kudus dan faktor
pendukung lainnya.
Kunjungan wisatawan merupakan jumlah orang yang melakukan
perjalanan ke suatu tempat kurang dari setahun dengan tujuan bukan
untuk bekerja. Jumlah kunjungan wisata menjadi elemen penting yang
mempengaruhi PDRB Pariwisata. Semakin tinggi jumlah kunjungan wisata,
maka capaian PDRB Pariwisata juga akan semakin tinggi. Kabupaten
Kudus memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang fluktuatif, cenderung
meningkat pada tahun 2018 – 2019, namun menurun pada tahun 2020 –

II-121
2021 akibat Pandemi Covid-19. Berikut ini adalah data jumlah kunjungan
wisatawan 2018 – 2022:
Gambar 2. 41 Kunjungan Wisatawan (Orang) Kabupaten Kudus Tahun 2018-
2022

Jumlah Wistawan Mancanegara Jumlah Wisatawan Domestik Total

2500000

1.924.436
2000000 1.733.000
1.716.125

1500000

953.844
1000000 867.409

500000

97 156 0 0 11
0
2017,5 2018 2018,5 2019 2019,5 2020 2020,5 2021 2021,5 2022 2022,5

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Tabel 2. 88 Indikator Jumlah Kunjungan Wisata

No Indikator 2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah wisatawan 97 156 - - 11


mancanegara

2 Jumlah wisatawan 1.716.028 1.924.280 867.409 953.844 1.732.989


domestik

3 Jumlah Total 1.716.125 1.924.436 867.409 953.844 1.733.000

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Kudus cenderung


menunjukan tren yang meningkat pada tahun 2018 – 2019. Penurunan
kunjungan wisatawan tertinggi sebesar 867.409 wisatawan terjadi pada
tahun 2020. Kondisi ini terjadi akibat pembatasan mobilitas manusia
semasa pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh faktor
pengembangan destinasi, pemasaran pariwisata, pembangunan industri
pariwisata dan ekonomi kreatif. Berbagai faktor tersebut harus diintervensi
secara berkesinambungan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Daya tarik wisata adalah seluruh hal yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berbentuk keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan Wisatawan. Daya tarik wisata memiliki kedudukan penting
dalam mempengaruhi tingginya kunjungan wisatawan. Destinasi wisata di
Kabupaten Kudus memiliki jumlah cenderung meningkat. Berikut adalah
data mengenai daya tarik wisata di Kabupaten Kudus.

II-122
Tabel 2. 89 Jumlah Destinasi Wisata di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Indikator Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Objek Wisata Objek 4 4 4 4 4


yang dikelola Pemkab

Jumlah Objek Wisata Objek 32 33 34 37 38


yang dikelola Swasta

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Destinasi wisata di Kabupaten Kudus mengalami tren yang semakin


meningkat selama tahun 2018 - 2022. Peningkatan obyek wisata yang
dikelola swasta (masyarakat) menjadi sinyal positif pengembangan wisata,
sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di
tahun-tahun mendatang. Pengambangan destinasi wisata tersebut harus
diikuti dengan pengembangan atraksi, aksesibiltas, sarana dan prasarana
serta pemberdayaan masyarakat di destinasi wisata secara
berkesinambungan.
Promosi pariwisata di Kabupaten Kudus dilakukan melalui media
cetak, keikutsertaan dalam festival wisata di tingkat provinsi dan nasional,
website, serta sosial media. Dengan beragamnya saluran promosi
pariwisata, diharapkan akan menjaring lebih banyak lagi kunjungan wisata
ke Kabupaten Kudus. Permasalahan yang ada dalam promosi wisata adalah
kurangnya strategi yang matang dalam melakukan pemasaran pariwisata,
sehingga berakibat kurang optimalnya hasil yang diperoleh. Dibutuhkan
lebih banyak konten yang inovatif dan kreatif dalam memasarkan
pariwisata di Kabupaten Kudus. Berikut adalah data-data pemasaran
pariwisata di Kabupaten Kudus tahun 2018-2022.
Tabel 2. 90 Jumlah Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Kudus Tahun 2018-
2022
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah event Kegiatan 4 - 1 3 6


pariwisata nasional
yang diadakan

2 Jumlah event Kegiatan 6 - - 6 8


pariwisata daerah
yang diadakan

3 Jumlah rata-rata Postingan 30 50 70 100 130


per bulan promosi
pariwisata yang
dilakukan lewat
internet

4 Jumlah rata-rata Konten - - - 3 4


per bulan promosi
pariwisata yang
dilakukan lewat

II-123
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

media cetak dan


elektronik

5 Jumlah rata-rata Orang - - - 4.392 15.847


per bulan
pengakses website
promosi pariwisata

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Sumber Daya Manusia di bidang Pariwisata memegang peranan


penting dalam meningkatkan kemajuan pariwisata di Kabupaten Kudus.
Jumlah SDM tersebut terus ditingkatkan kemampuannya, dengan melalui
berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi. Berbagai alternatif
pengembangan pariwisata di masa mendatang membutuhkan banyak SDM
pariwisata yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan saling
melengkapi.
Di samping pengembangan SDM Pariwisata, tak luput juga
dikembangkan SDM ekonomi kreatif yang banyak tersebar di Kabupaten
Kudus. Pelaku ekonomi kreatif ini tumbuh berkembang secara alami seiring
berkembangnya pembangunan di Kabupaten Kudus, meski potensinya
belum digarap secara maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. SDM
ekonomi kreatif ini tersebar dalam berbagai sub sektor, tetapi belum benar-
benar terdata secara baik dan lengkap. Potensi SDM ekonomi kreatif ini
harus dapat dimanfaatkan dengan baik, melalui penerbitan kebijakan yang
dapat membantu perkembangan, pembinaan dan penguatan ekosistem
ekonomi kreatif itu sendiri. Jika ekosistem ekonomi kreatif dapat terbentuk
dengan baik, Kabupaten Kudus dapat menjadikan SDM ekonomi kreatif ini
sebagai ujung tombak pengembangan ekonomi di daerah.
Tabel 2. 91 Jumlah SDM Pariwisata & Ekonomi Kreatif di Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2022
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah SDM Orang 40 40 40 40 80


pariwisata yang
memiliki sertifikasi
kompetensi

2 Jumlah Pokdarwis Pokdarwi - 15 28 28 28


yang aktif s

3 Jumlah pelaku - - - - 54 150


ekonomi kreatif

4 Jumlah sub sektor Sub - - - 3 7


ekonomi kreatif yang Sektor
dikembangkan

II-124
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

5 Jumlah produk Produk 2 1 - - 1


ekonomi kreatif yang Ekraf
mendapatkan
penghargaan

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Pengembangan pariwisata di Kabupaten Kudus saat ini juga


dilakukan dengan pencanangan desa-desa wisata yang memiliki potensi
wisata yang layak untuk diandalkan. Potensi tersebut dapat berupa
kekayaan alam, sejarah, hasil bumi, serta hal-hal lain yang menjadi
keunikan tersendiri bagi desa-desa wisata tersebut. Dimulai pada tahun
2019, saat ini pencanangan desa-desa wisata mulai terus digerakkan oleh
Pemerintah Kabupaten Kudus melalui pemerintah desa setempat dibantu
oleh BUMDES. Pada tahun-tahun ini, inisiasi desa wisata masih berada
pada tahap permulaan, dan diharapkan di masa mendatang, desa-desa
wisata tersebut akan semakin matang jika dikelola secara profesional dan
berkelanjutan.

Tabel 2. 92 Jumlah Desa Wisata di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah Desa Wisata Desa - 10 23 23 23


rintisan

2 Jumlah Desa Wisata Desa - 5 5 5 5


berkembang

3 Jumlah Desa Wisata - - - - - -


maju

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

Tabel 2. 93 Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Kabupaten Kudus Tahun


2018-2022
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

1 Jumlah Objek Objek 4 4 4 4 4


Wisata yang
dikelola Pemkab

2 Jumlah Objek Objek 32 33 34 37 38


Wisata yang
dikelola Swasta

3 Lama Tinggal Hari 1 1 1 1 1


Wisatawan
Mancanegara

II-125
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

4 Lama Tinggal Hari 1 1 1 1 1


Wisatawan
Nusantara

5 PAD sektor Juta 3.262,54 3.539,54 1.375,41 1.683,89 3.618,52


Pariwisata Rupiah

6 Jumlah entitas Entitas 2 2 2 2 2


pengelolaan
destinasi wisata

7 Jumlah Orang 97 156 0 0 11


wisatawan
mancanegara

8 Jumlah Orang 1.716.028 1.924.280 867.409 953.844 1.732.989


wisatawan
domestik

9 Jumlah event Kegiatan 4 - 1 3 6


pariwisata
nasional yang
diadakan

10 Jumlah event Kegiatan 6 - - 6 8


pariwisata
daerah yang
diadakan

11 Jumlah rata- Postingan 30 50 70 100 130


rata per bulan
promosi
pariwisata yang
dilakukan lewat
internet

12 Jumlah rata- Konten - - - 3 4


rata per bulan
promosi
pariwisata yang
dilakukan lewat
media cetak dan
elektronik

13 Jumlah rata- Orang - - - 4.392 15.847


rata per bulan
pengakses
website promosi
pariwisata

14 Jumlah usaha TDUP 36 55 24 160 378


pariwisata yang
memiliki Tanda
Daftar Usaha
Pariwisata
(TDUP)

15 Jumlah SDM Orang 40 40 40 40 80


pariwisata yang
memiliki
sertifikasi
kompetensi

16 Jumlah Pokdarw - 15 28 28 28
Pokdarwis yang is
aktif

II-126
TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2018 2019 2020 2021 2022

17 Jumlah Desa Desa - 10 23 23 23


Wisata rintisan

18 Jumlah Desa Desa - 5 5 5 5


Wisata
berkembang

19 Jumlah Desa - - - - - -
Wisata maju

20 Jumlah pelaku - - - - 54 150


ekonomi kreatif

21 Jumlah sub Sub - - - 3 7


sektor ekonomi Sektor
kreatif yang
dikembangkan

22 Jumlah produk Produk 2 1 - - 1


ekonomi kreatif Ekraf
yang
mendapatkan
penghargaan

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2023

2.1.9.3 Pertanian
Kinerja makro sektor pertanian dapat dicermati dari data kontribusi
sektor pertanian terhadap PDRB. PDRB pertanian merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi pertanian dalam
kurun waktu tertentu di suatu daerah. Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB dibagi dalam dua kondisi, yaitu atas dasar harga berlaku
(ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK). Berikut adalah data laju
PDRB pertanian berdasarkan harga berlaku di Kabupaten Kudus:
Gambar 2. 42 Kontribusi Sektor Pertanian dan Perikanan terhadap PDRB
(Persen) Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

2,45
2,44

2,4
2,38
2,35
2,32
2,3

2,25 2,25
2,24

2,2
2017,5 2018 2018,5 2019 2019,5 2020 2020,5 2021 2021,5 2022 2022,5

Sumber: BPS, Buku PDRB Kabupaten Kudus Menurut Lapangan Usaha 2018-2022,
Bappeda 2023 (data diolah)

Pertanian masih menjadi sektor unggulan dalam pembangunan di


Kabupaten Kudus. Capaian kinerja urusan pertanian ditandai dengan
berapa besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Tabel diatas
menunjukkan tren positif karena 3 tahun terakhir mengalami peningkatan.
II-127
Kondisi ini disebabkan karena dilakukannya optimalisasi penyediaan
sarana dan prasarana pertanian, peningkatan kapasitas sumberdaya
pertanian serta upaya maksimal pengendalian serangan hama penyakit
pertanian. Oleh karena itu konsistensi atas upaya yang dilakukan serta
ketepatan sasaran intervensi harus selalu dipertahankan untuk
memantapkan peningkatan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
yang pada akhirnya mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat
yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.
Sektor pertanian dibagi ke dalam beberapa sub sektor, yaitu tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan. Produksi tanaman pangan
merupakan semua hasil produksi tanaman pangan yang dipanen dari
segala jenis usaha. Produksi tanaman pangan berpengaruh terhadap
capaian PDRB pertanian. Indikator yang digunakan untuk mengukur
kinerja sektor pertanian tanaman pangan, yaitu produksi pangan utama,
cakupan bina dan jumlah kelompok tani. Berikut adalah data mengenai
produksi tanaman pangan periode 2018 – 2022:
Tabel 2. 94 Jumlah Produksi Tanaman Pangan (Ton) Kabupaten Kudus 2018
– 2022

Jenis Tanaman
2018 2019 2020 2021 2022
Pangan
Padi 160.096 166.494 167.878 161.791 162.217
Jagung 30.057 26.128 18.584 17.516 15.970
Kedelai 427 190 47 65 15
Kacang Tanah 687 274 363 203 70
Kacang Hijau 4.519 5.729 4.213 4.784 161
Ubi Kayu 31.396 31.441 20.630 17.509 18.544
Ubi Jalar 1.569 1.158 105 767 767
228.75 231.41
Jumlah (Ton) 211.820 202.635 197.744
1 4
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, 2023

Produksi tanaman pangan di Kabupaten Kudus yang cenderung


mengalami penurunan selama periode 2018 - 2022. Penurunan tertinggi
untuk produksi Jagung yakni sebesar 15.919 ton terjadi pada tahun 2022.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya bencana banjir
yang menyebabkan tanaman puso dan belum memadainya prasarana dan
sarana pertanian, kapasitas kelembagaan dan SDM petani yang belum
memadai dan serangan hama penyakit. Pembangunan sektor pertanian
harus dijalankan secara berkesinambungan untuk mendukung ketahanan
pangan, perindustrian dan pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.
Produksi tanaman perkebunan adalah produksi/hasil yang dipanen
dari usaha perkebunannya tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut.
Produksi perkebunan memiliki peran penting terhadap kontribusi sektor
pertanian. Jumlah produksi perkebunan yang tinggi merepresentasikan
baiknya kinerja sektor produksi perkebunan. Berikut adalah data mengenai
produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Kudus:

II-128
Tabel 2. 95 Data Jumlah Produksi Tanaman Kebun (Ton) Kabupaten Kudus
2018 - 2022

Jenis Tanaman
2018 2019 2020 2021 2022
Kebun

Kelapa 150 112,27 35,31 0,92 55,06

Kopi 320 614,48 1.608,26 1.605,74 551.8

Tebu 22.970 13.561,83 280.270,62 295.764,32 297.217

Kakao 0 1,73 1,48 1,47 1,85

Sumber : BPS 2023, Bappeda (data diolah)

Produksi tanaman perkebunan menunjukkan tren yang fluktuatif


pada tahun 2018 hingga 2022. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor
seperti belum memadainya prasarana dan sarana pertanian, kapasitas
kelembagaan dan SDM petani yang belum memadai dan serangan hama
penyakit. Peningkatan produksi perkebunan harus dijalankan secara
berkesinambungan untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi
lainnya.
Jalan usaha tani (JUT) atau jalan pertanian merupakan prasarana
transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan rakyat, dan peternakan) untuk memperlancar mobilitas alat
dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan
pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan. Adapun
Jaringan irigasi tersier/ tingkat usaha tani (JITUT) adalah jaringan irigasi
yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier
yang terdiri dari saluran tersier, saluran dan saluran pembuang, boks
tersier, boks kwarter serta bangunan pelengkapnya pada jaringan irigasi
pemerintah (jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah
atau jaringan irigasi yang dibangun oleh pemerintah).
Tabel 2. 96 Jalan Usaha Tani dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani Tahun
2018 – 2022
KONDISI JARINGAN IRIGASI TINGKAT
KONDISI JALAN USAHA TANI (M')
KECAMATA USAHA TANI (M')
NO
N JUMLA
BAIK SEDANG RUSAK BAIK SEDANG RUSAK JUMLAH
H
TAHUN
I NA NA NA NA NA NA NA NA
2018
Infrastruktur Pertanian Kondisi Baik NA
TAHUN
II NA NA NA NA NA NA NA NA
2019
Infrastruktur Pertanian Kondisi Baik NA
III TAHUN 2020
154,20
1 Undaan 50,100 71,875 32,225 61,320 76,166 45,970 183,456
0
2 Jati 11,230 7,920 6,300 25,450 26,450 25,560 23,450 75,460
110,93
3 Mejobo 36,940 28,609 45,390 19,800 30,315 18,760 68,875
9
4 Jekulo 43,440 15,110 36,560 95,110 35,980 17,830 32,890 86,700
5 Kota 5,230 - - 5,230 6,780 1,170 3,450 11,400
6 Kaliwung 17,820 31,290 28,230 77,340 14,568 5,972 23,330 43,870

II-129
KONDISI JARINGAN IRIGASI TINGKAT
KONDISI JALAN USAHA TANI (M')
KECAMATA USAHA TANI (M')
NO
N JUMLA
BAIK SEDANG RUSAK BAIK SEDANG RUSAK JUMLAH
H
7 Bae 14,300 11,501 9,456 35,257 8,670 6,460 6,410 21,540
8 Gebog 22,100 16,941 15,987 55,028 13,460 10,880 14,560 38,900
143,45
9 Dawe 58,330 43,563 41,557 7,450 3,900 4,320 15,670
0
259,49 226,80 215,70 702,00 194,47 178,25 173,14
JUMLAH 545,871
0 9 5 4 8 3 0
Infrastruktur Pertanian Kondisi Baik 68.84
IV TAHUN 2021
154,20
1 Undaan 51,000 71,875 31,325 61,320 76,166 45,970 183,456
0
2 Jati 11,230 7,920 6,300 25,450 26,450 25,560 23,450 75,460
110,93
3 Mejobo 36,940 28,609 45,390 19,800 30,315 18,760 68,875
9
4 Jekulo 44,000 15,110 36,000 95,110 35,980 17,830 32,890 86,700
5 Kota 5,230 - - 5,230 6,780 1,170 3,450 11,400
6 Kaliwung 17,820 31,290 28,230 77,340 14,568 5,972 23,330 43,870
7 Bae 14,300 11,501 9,456 35,257 8,670 6,460 6,410 21,540
8 Gebog 22,500 16,941 15,487 54,928 13,460 10,880 14,560 38,900
143,45
9 Dawe 58,430 43,563 41,457 7,450 3,900 4,320 15,670
0
261,45 226,80 213,64 701,90 194,47 178,25 173,14
JUMLAH 545,871
0 9 5 4 8 3 0
Infrastruktur Pertanian Kondisi Baik 69.00
V TAHUN 2022
154,20
1 Undaan 52,000 71,875 30,325 61,720 76,166 45,670 183,556
0
2 Jati 12,230 7,920 5,300 25,450 26,750 25,560 23,150 75,460
110,93
3 Mejobo 36,940 28,609 45,390 19,800 30,315 18,760 68,875
9
4 Jekulo 44,500 15,110 35,500 95,110 35,980 17,830 32,890 86,700
5 Kota 5,230 - - 5,230 7,080 1,170 3,150 11,400
6 Kaliwung 18,820 31,290 27,230 77,340 14,568 5,972 23,330 43,870
7 Bae 15,300 11,501 8,456 35,257 8,670 6,460 6,410 21,540
8 Gebog 22,500 16,941 15,487 54,928 13,460 10,880 14,560 38,900
143,45
9 Dawe 58,430 43,563 41,457 7,450 3,900 4,320 15,670
0
265,95 226,80 209,14 701,90 195,47 178,25 172,24
JUMLAH 545,971
0 9 5 4 8 3 0
Infrastruktur Pertanian Kondisi Baik 69.44
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, 2023

Kondisi JUT dan JITUT di Kabupaten Kudus, masih memerlukan


penanganan, utamanya pada kondisi rusak. Persentase prasarana
infrastruktur kondisi baik, dihitung berdasarkan penggabungan data
kondisi baik dan sedang. Perbaikan penanganan JUT dan JITUT dapat
diupayakan melalui pendanaan oleh Perangkat Daerah melalui
Gapoktan/Poktan maupun oleh Desa melalui skema bantuan keuangan
kepada desa.
Produksi tanaman hortikultura adalah seluruh hasil panen dari usaha
hortikultura dalam suatu waktu. Sub-sektor produksi hortikultura
memiliki peran penting untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian
terhadap perekonomian. Berikut adalah data mengenai produksi
hortikultura di Kabupaten Kudus:

II-130
Gambar 2. 43 Produksi Tanaman Hortikultura (Ton) di Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2022

30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2018 2019 2020 2021 2022
Produksi Tanaman sayuran dan
2748,9 3929,2 2306,7 11237,06 10081,15
buah-buahan semusim (ton)
Tanaman hias (tangkai) 0 0 0 560 7000
Buah-buahan dan sayuran
8348,1 13299,8 12474,6 26138,5 11445,9
tahunan (ton)

Sumber: BPS Kabupaten Kudus, 2018-2022, Bappeda, 2023 (data diolah)

Produksi tanaman hortikultura terutama tanaman hias kedepan dapat


lebih ditingkatkan lagi. Adapun kondisi yang harus diperhatikan untuk
meningkatkan produksi komoditas tanaman hortikultura tersebut adalah
kapasitas SDM dan kelembagaan petani, sarana dan prasarana pertanian
serta penanggulangan berbagai jenis serangan hama dan penyakit
tanaman.
Tabel 2. 97 Kinerja Urusan Pertanian Tahun 2018 – 2022
N SATUA
INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
O N

Kontribusi sektor
Pertanian,
1 Kehutanan, dan % 2.25 2.24 2.32 2.39 2.44
Perikanan terhadap
PDRB

Produktivitas padi
atau bahan pangan
2 ton/ha 6.4 6.48 65.69 66.64 64.78
utama lokal lainnya
per hektar

Cakupan bina
3 % 79 84 40 52 69
kelompok petani

Persentase
Penurunan kejadian
4 dan jumlah kasus % Nihil Nihil Nihil Nihil 100
penyakit hewan
menular

Jumlah Sarana dan


5 prasana pertanian unit NA NA 34 41 75
yang diberikan

Prasaran pertanian
6 unit NA NA 34 41 75
yang digunakan

II-131
N SATUA
INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
O N

Penerbitan izin usaha


7 dok NA NA 52 52 97
pertanian

Persentase Prasarana
8 pertanian yang % NA NA 100 100 100
digunakan

Persentase jumlah
9 usulan izin usaha % NA NA 94.54 94.54 100
pertanian kabupaten

Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan, 2023

Produksi hasil peternakan dari tahun 2018 hingga 2020 mengalami


tren kenaikan, namun pada tahun 2021 mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan oleh adanya pandemik Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang
berdampak turunnya populasi ternak. Kejadian-kejadian semacam itu
dimungkinkan terjadi setiap tahunnya sehingga masalah terkait
peningkatan produksi hasil peternakan juga perlu menjadi perhatian.

Tabel 2. 98 Produksi hasil peternakan tahun 2020-2022

Target
Jumlah produksi (ton)
akhir
No Komoditas
2018 2019 2020 2021 2022 Renstra
2023
1 Daging,
Susu dan 13.506,5 12.106,4 16.565,6 15.175,5 14,744,2 17.141,4
Telur

Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan, 2023

2.1.9.4 Perdagangan
Neraca perdagangan merupakan salah satu indikator yang
menunjukan kontribusi langsung dari aktivitas perdagangan di suatu
daerah. Aktivitas perdagangan dapat berkontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi ekonomi. Berikut merupakan tabel kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB di Kabupaten Kudus:
Tabel 2. 99 PDRB Perdagangan menurut harga berlaku (Juta Rupiah),
Pertumbuhan PDRB Perdagangan, dan Konribusi PDRB Terdagangan
terhadap PDRB Total di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

Indikator 2018 2019 2020 2021 2022

PDRB
5.652.430,47 6.057.000,78 5.653.771,72 6.023.619,66 6.537.152,55
Perdagangan

Pertumbuhan
PDRB 7,65 7,18 (6,66) 6,54 3,00
Perdagangan

Kontribusi PDRB
5,43 5,48 5,16 5,54 5,70
Perdagangan
Sumber: BPS Kabupaten Kudus, 2023
II-132
Lapangan Usaha perdagangan memiliki peran yang vital dalam
Perekonomian Kabupaten Kudus, karena merupakan sektor yang memiliki
kontribusi nomor dua terbesar setelah lapangan Lapangan Usaha industri
Pengolahan yaitu sebesar 5,70 persen. Dlihat dari nilai PDRB munurut
harga berlaku, Lapangan Usaha Perdagangan mencapai nilai lebih dari 6,5
trilyun rupiah pada tahun 2022. PDRB Lapangan usaha perdagangan
tumbuh sebesar 3 persen pada tahun 2022, sedikit melambat dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun 2021. Meski demikian, hal ini
mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi usaha perdagangan telah
kembali normal sejak terjadi pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dimana
pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan mengalami penurunan yang
cukup tajam pada tahun 2020 sebesar (6,66) persen.
Terjadinya perlambatan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan
disebabkan oleh beberapa faktor, telah stabilnya pergerakan output dan
harga barang setelah sempat mengalami flukutasi yang cukup tinggi pada
tahun 2020 dan 2021. Selain itu, masih adanya kendala pada ketersediaan
stabilitas harga pada barang pokok dan barang penting, rendahnya
pertumbuhan ekspor, kurangnya perlindungan konsumen dan rendahnya
kapasitas SDM pedagang serta belum optimalnya sarana distribusi
perdagangan. Berikut adalah data mengenai sarana distribusi perdagangan
berupa pasar di Kabupaten Kudus.
Tabel 2. 100 Jumlah Pasar (Unit) di Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

No Kecamatan 2018 2019 2020 2021 2022

1 Kota 8 8 7 7 6

2. Jati 3 2 2 2 2

3. Jekulo 2 2 2 2 2

4. Bae 2 2 2 2 2

5. Mejobo 4 4 4 4 4

6. Undaan 4 4 4 4 4

7. Dawe 1 1 1 1 1

8. Gebog 3 3 3 3 3

9. Kaliwungu 4 4 4 4 4

Jumlah Pasar 30 29 28 28 27

Sumber : Dinas Perdagangan Tahun 2023

Jumlah Pasar pada tahun 2022 sebanyak 27 unit pasar dari


sebelumnya sebanyak 30 pasar pada tahun 2018. Penurunan jumlah pasar
dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2019, pasar Desa Ploso,
pengelolaannya beralih ke Pemerintah Desa Ploso. Kemudian pada tahun
2020, atas rekomendasi BPK pengelolaan pasar Desa Langgardalem juga
dikembalikan kepada Pemerintah Desa Langgardalem. Berikutnya pada
II-133
tahun 2022, pasar Taman Menara dialihkan pengelolaannya ke Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dan masuk pada kelompok obyek wisata
budaya dalam pengembangan.
Tabel 2. 101 Tabel Jumlah Pedagang di Pasar Rakyat dan PKL
Tahun 2018-2022

TAHUN
NO JUMLAH PEDAGANG
2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah Pedagang Pasar 10.769 13.800 13.883 13.803 13.437
2 Jumlah PKL 4.176 4.532 4.513 4.513 3.056
Sumber : Dinas Perdagangan Tahun 2023

Dari tabel diatas, jumlah pedagang di pasar rakyat pada tahun


2022 sebesar 13.437 orang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
sebesar 13.437 dikarenakan terimbas kondisi pandemi Covid-19. Hal yang
sama juga terjadi pada pendatan jumlah PKL, dimana pada tahun 2022
juga mengalami penurunan menjadi 3.056 orang dari tahun 2021 sebesar
4.153 orang. Pada tahun 2018 jumlah pedagang sebanyak 10.769, tahun
2019 menjadi 13.800 pedagang, tahun 2020 menjadi 13.883 pedagang, dan
menjadi 13.803 di tahun 2021. Penurunan jumlah pedagang pasar dan PKL
terbsebut menyebabkan berkurangnya pendapatan retribusi pasar sekitar
24 persen dari penerimaan pendapatan retribusi pada tahun 2021. Meski
demikian, kegiatan rehabilitasi dan pembangunan terus dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan transaksi perdagangan. Kondisi ini disebabkan
oleh kurangnya pembangunan dan rehabilitasi pasar tradisional di
Kabupaten Kudus pada saat terjadi Covid-19, dimana prioritas
pembangunan diarahkan penanggulangan dan pengurangan resiko
dampak Covid-19. Revitalisasi pasar tradisional juga menjadi isu yang
harus diintervensi secara berkesinambungan untuk meningkatkan
kapasitas SDM pelaku perdagangan.
Tabel 2. 102 Tabel Kinerja Urusan Perdagangan (dalam juta rupiah) Tahun
2018 – 2022
N
INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
O

Ekspor
1.477.386,3
1 Perdagangan 1.463.203,24 3.471.222,10 1.475.914,99 1.624.789,33
7
Bersih

Cakupan bina
kelompok
2 27% 37.83% 41% 52.94% 40%
pedagang/usah
a informal

Jumlah ekspor 1.477.386,3


3 1.463.203,24 3.471.222,10 1.475.914,99 1.624.789,33
non migas 7

Sumber : Dinas Perdagangan Tahun 2023

Ekspor Produk Lokal Kabupaten Kudus pada tahun 2022 sebesar


1.624.789,33 juta rupah meningkat daripada tahun 2018 nilai ekspor
sebesar 1,463,203, juta rupiah dengan peningkatan 10 persen.

II-134
Peningkatan ekspor dalam kurun waktu lima tahun tersebut mengalami
fluktuasi mengikuti perkembangan ekonomi dunia yang terimbas dampak
Covid-19. Secara umum, dapat dikatakan bahwa nilai ekspor Kudus
mengalami pertumbuhan yang cukup lambat pada periode 2018 – hingga
2022 karena adanya stagnasi nilai dan jumlah produk yang diekspor.
Untuk cakupan bina kelompok pedagang / usaha informasi mengalami
perkembangan yang cukup signifikan dimana persentase cakupan bina
kelompok pedagang maupun usaha informal meningkat dari 27 persen
pada tahun 2018 menjadi 52,95 persen pada tahun 2021, namun
mengalami penurunan kembali pada tahun 2022 sebesar 40 persen. Hal ini
disebabkan oleh belum aktifnya beberapa kelompok pedagang karena
pengurus anggota kelompoknya yang berganti / reorganisasi. Masih
terdapat 60 persen kelompok pedagang dan usaha informal yang belum
dapatkan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Perlunya
pembinaan kelompok pedagang dan usaha informal dari Pemerintah
Daerah diharapkan dapat menambah kapasitas pelaku perdagangan.

2.1.9.5 Perindustrian

PDRB Perindustrian merupakan gambaran dari kinerja makro sektor


industri di suatu daerah. Angka PDRB perindustrian diperoleh dari jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas industri pengolahan
dalam kurun waktu tertentu. Sektor industri berkontribusi dalam
pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan produksi dan penyerapan tenaga
kerja. Berikut adalah data mengenai PDRB perindustrian Kabupaten Kudus
berdasarkan harga konstan tahun 2018-2022:
Gambar 2. 44 PDRB Perindustrian (Juta Rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

91000000
90000000
89000000
88000000
87000000
Axis Title

86000000
85000000
84000000
83000000
82000000
81000000
80000000
1 2 3 4 5
Series1 83897608,13 88916629,35 88797891,34 86697805,71 90123340,33

Sumber: BPS Kabupaten Kudus, 2023

PDRB perindustrian Kabupaten Kudus selama periode 2018-2022


menunjukkan tren fluktuatif, namun cenderung meningkat. Penurunan
sebesar 2.604.947 juta rupiah terjadi pada tahun 2021. Penurunan
tersebut disebabkan oleh adanya penurunan output kapasitas produksi
dan penurunan pertumbuhan industri selama masa pandemi Covid-19.
Pembangunan sektor perindustrian harus dijalankan secara

II-135
berkesinambungan untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian
Kabupaten Kudus.
Industri pengolahan merupakan suatu kegiatan ekonomi dengan
mengubah suatu barang dasar menjadi barang jadi/ setengah jadi. Industri
diklasifikasikan dalam beberapa jenis yang didasarkan pada jumlah tenaga
kerja yang bekerja dan penggunaan mesin. Industri kecil menengah adalah
perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja sejumlah 5-19 orang,
sedangkan kapasitas produksi adalah volume atau jumlah produk yang
dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi atau perusahaan dalam periode
tertentu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Pertumbuhan
industri merupakan salah satu indikator yang sering digunakan sebagai
proksi untuk mengukur kinerja sektor perindustrian. Semakin banyak
pelaku industri, maka semakin tinggi pertumbuhan kontribusi sektor
perindustrian. Berikut adalah data mengenai jumlah pelaku industri di
Kabupaten Kudus tahun 2018-2022:
Tabel 2. 103 Jumlah IKM/ Pelaku Industri di Kabupaten Kudus

Tahun
Indikator
2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah IKM/Pelaku Industri 4.301 4.312 4.322 4.336 4.352

Pertumbuhan IKM NA 11 10 14 16

Sumber: Dinas Naker Inkop UKM, 2023

Jumlah pelaku industri semakin meningkat sebesar 51 IKM pada


tahun 2018 hingga 2022. Jumlah pelaku industri dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti perencanaan dan pembangunan industri, perizinan
usaha bagi IKM dan ketersediaan informasi industri di Kabupaten Kudus.
Pertumbuhan pelaku industri harus menjadi perhatian utama, karena
faktor ini berpengaruh terhadap pertumbuhan perkonomian di sektor
perindustrian.

2.1.10 Fokus Layanan Penunjang Urusan

2.1.10.1 Sekretariat Daerah

Sesuai Peraturan Bupati Kudus nomor 50 Tahun 2021 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Sekretariat Kabupaten Kudus, Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus
adalah unsur staf yang dipimpin oleh sekretaris daerah, bertugas
membantu Bupati dalam pengoordinasian perumusan kebijakan Daerah,
pembinaan administrasi ASN Perangkat Daerah dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pemerintahan dan kesejahteraan
rakyat, perekonomian dan pembangunan serta administrasi. Penanda
keberhasilan kinerja Sekretariat Daerah di tingkat sasaran adalah tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Kudus, nilai
reformasi birokrasi dan penilaian sistem akuntabilitas kinerja instansi
Pemerintah. Berdasarkan data yang ada, Nilai IKM telah melebihi taget
II-136
capaian dalam RPJMD 2018-2023, namun nilai reformasi birokrasi masih
relatif rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan sehingga perlu
upaya keras untuk dapat mencapainya sedangkan hasil penilaian sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan pengukuran
atas perencanaan, pengukuran, laporan dan capaian serta evaluasi kinerja
diharapkan dapat tercapai pada akhir periode perencanaan. Adapun data
capaian atas indikator tingkat sasaran Sekretariat daerah adalah sebagai
berikut :
Gambar 2. 45 Nilai IKM dan SAKIP Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2018 2019 2020 2021 2022
IKM 80 82,45 86,81 86,88 88,31
SAKIP 68,19 66,36 68,93 69,45 71,13
IRB 67,05 59,35 67,26 67,52 69,21

Sumber: Sekretariat Daerah, 2023

Capaian nilai IKM Kabupaten Kudus dari tahun 2018 hingga 2022
konsisten mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan IKM pertahun dari
tahun 2018 hingga 2022 adalah 2,07. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan publik Kabupaten Kudus selalu mengalami peningkatan bagi
masyarakat. Demikian halnya dengan capaian SAKIP dan Reformasi
Birokrasi yang telah dievaluasi dari sejak tahun 2018 – 2022 mengalami
kenaikan. Kondisi fluktuasi ini disebabkan karena pada tahun 2019
Kabupaten Kudus dinilai oleh Tim evaluator dalam hal komitmen terdapat
inkonsistensi, namun hal tersebut menjadi motivasi untuk memperbaiki
kinerja secara organisasi secara bersama yang berdampak kenaikan pada
tahun 2020 hingga tahun 2022.
Selain IKM Kabupaten Kudus nilai SAKIP dan Indeks Reformasi
Birokrasi (IRB), capaian kinerja Sekretariat Daerah dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 2. 104 Capaian Indikator Sekretariat Daerah Tahun 2018-2022
No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
1 IRB Persen 67,05 59,35 67,26 67,52 69,21
Persentase fasilitasi tata
2 Persen 100 100 100 100 100
pemerintahan
Persentase penataan
terhadap peraturan
3 perundang-undangan dan Persen 87 78,50 84 479 100
penyelesaian penanganan
kasus pemda
Persentase peningkatan
4 produk hukum daerah Persen 87 50 90 96 75
yang diinformasikan

II-137
No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
Cakupan fasilitasi
peningkatan kesejahteraan
5 Persen 100 100 100 92,5 100
sosial dan kegiatan
keagamaan
Persentase efektivitas
6 kelembagaan perangkat Persen 80 90 88 100 75
daerah
Cakupan pembinaan
kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan
7 Persen 100 100 100 100 74,95
pelayanan publik,
akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah, dan RB
Persentase kelancaran
kedinasan kepala
8 Persen 100 100 89,39 107,1 105,5
daerah/wakil kepala
daerah
Nilai
9 Pengendalian inflasi daerah Inflasi 1 3,11 3,02 1,24 1,59 6,40
Th
Persentase kenaikan
10 kontribusi laba BUMD Persen 11,69 31,23 38,23 3 10,06
terhadap PAD
Persentase fasilitasi proses
11 pengadaan barang/jasa Persen 80,79 100,00 98,85 89,11 100
sesuai standar pelayanan
Sumber: Sekretariat Daerah, 2023

Dari 11 indikator capaian yang ada pada tabel di atas menunjukkan


angka yang fluktuatif dari tahun 2018 hingga 2022. Salah satu capaian
yang menurun drastis sebesar 35,23% di tahun 2021 jika dibandingkan
dengan tahun 2020 adalah kenaikan kontribusi laba BUMD terhadap PAD.
Pada unsur pendukung Sekretariat Daerah, masih perlu upaya keras untuk
pencapaian persentase kenaikan kontribusi laba BUMD terhadap PAD.
Dimana pada indikator tersebut, masih diperlukan keseriusan dalam
memacu peningkatan kontribusi BUMD. Dalam perkembangan dunia
usaha, BUMD dihadapkan pada tantangan karena mau tidak mau harus
menghadapi persaingan yang semakin tinggi, sehingga diperlukan
perubahan strategi dalam pengelolaannya.
Capaian pada indikator “Persentase penataan terhadap peraturan
perundang-undangan dan penyelesaian penanganan kasus pemda” di
tahun 2021 meningkat drastis sebesar 395% jika dibanding tahun 2020.
Hal ini disebabkan karena penentuan target penyusunan produk hukum
yang terlalu rendah dan kasus yang diselesaikan telah berlipat dari target.

II-138
Tabel 2. 105 Nilai SAKIP, Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks Kepatuhan Ombudsman RI, Kabupaten Kudus dan Daerah Sekitar tahun
2018 - 2022

NILAI SAKIP INDEKS REFORMASI BIROKRASI INDEKS KEPATUHAN DARI OMBUDSMAN RI


NO
KABUPATEN
.
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

1. KUDUS 68.19 66.36 68.93 69.45 71.13 66.47 59.35 67.26 67.52 69.21 97.89 71.68 92.87
Tidak ada Tidak ada
penilaian penilaian
B B B B BB B CC B B B Hijau Kuning Hijau

2. PATI 61.94 63.26 65.04 64.60 65.04 NA 61.89 62.02 63.01 63.37 NA NA NA 54.13 83.37

B B B B B B B B B Kuning Hijau

3. REMBANG 58.64 58.70 62.70 63.82 64.15 NA 54.44 54.22 55.81 66.25 NA 51.20 NA 53.00 90.86

CC CC B B B CC CC CC B Kuning Kuning Hijau

4. DEMAK 60.6 63.11 64.95 66.4 68.96 NA 62.91 64.99 66.62 69.94 89.16 NA NA 71.92 89.39

B B B B B B B B B Hijau Kuning Hijau

5. JEPARA 61.3 63.17 64.96 64.13 64.53 53.04 58.27 59.12 58.43 60.89 NA NA 71.84 73.29 88.29

B B B B B CC CC CC CC B Kuning Kuning Hijau

6. GROBOGAN 57.02 60.87 62.41 62.96 63.27 51.79 62.78 63.99 64.73 66.2 NA NA NA 71.23 98.02

CC B B B B CC B B B B Kuning Hijau

Sumber : Setda – Bagian Organisasi Kabupaten Kudus, 2023

II-139
Adapun berdasarkan KepmenPANRB Nomor 1035 Tahun 2022, hasil
pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik
adalah sebagai berikut:
● Kabupaten Kudus Nilai B
● Kabupaten Pati Nilai A
● Kabupatean Jepara Nilai A
● Kabupaten Semarang Nilai A
● Kota Semarang Nilai A
Adapun berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2022, Perangkat daerah
DPMPTSP memperoleh nilai 4,00 (B) atau peringkat 191, sedangkan Dinas
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil memperoleh nilai 4,29
(A-) atau peringkat 66.

2.1.1.2 Sekretariat DPRD

Tugas Sekretariat DPRD meliputi penyelenggaraan administrasi


kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD, menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli sesuai
apabila diperlukan oleh DPRD. Capaian indikator kinerja Sekretariat DPRD
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2. 106 Capaian Sekretariat DPRD Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
Tersedianya Rencana Kerja
Tahunan pada setiap Alat-alat
1 Teks ADA ADA ADA ADA ADA
Kelengkapan DPRD Provinsi/
Kab/Kota
Tersusun dan terintegrasinya
Program-Program Kerja DPRD
untuk melaksanakan Fungsi
Pengawasan, Fungsi
2 Pembentukan Perda, dan Fungsi Teks ADA ADA ADA ADA ADA
Anggaran dalam Dokumen
Rencana Lima Tahunan (RPJMD)
maupun Dokumen Rencana
Tahunan (RKPD)
Terintegrasi program- program
DPRD untuk melaksanakan
fungsi pengawasan, pembentukan
3 Teks ADA ADA ADA ADA ADA
Perda dan Anggaran ke dalam
Dokumen Perencanaan dan
Dokumen Anggaran Set DPRD
Jumlah Ranperda yang diajukan Dokumen 33 32 18 15 3
Jumlah Ranperda yang
Dokumen 31 17 12 8 3
tetapkan/disahkan
Persentase Ranperda yang
4 Persen 93.94 53.13 66.67 53.33 100
disahkan
Jumlah Ranperda Inisiatif yang
Dokumen NA NA NA 6 0
diajukan
Jumlah Ranperda Inisiatif yang
Dokumen NA NA NA 6 0
tetapkan/disahkan
Persentase Ranperda Inisiatif 100.0
5 Persen NA NA NA 0
yang disahkan 0
Jumlah Anggota DPRD Yang Hadir Orang/
1134 327 855 1103 780
pada Rapat Paripurna kali
Jumlah Kegiatan Rapat Paripurna kali 32 8 23 33 22

II-140
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Anggota DPRD Orang 45 45 45 45 45
Persentase kehadiran Anggota 78.7
6 Persen 78.75 90.83 82.61 74.28
DPRD dalam Rapat Paripurma 9
Jumlah Anggota Badan
Orang/
Musyawarah Yang Hadir pada NA NA NA NA 227
kali
Rapat Badan Musyawarah
Jumlah kegiatan Rapat Badan
kali NA NA NA NA 15
Musyawarah
Jumlah Anggota Badan
Orang NA NA NA NA 23
Musyawarah
Persentase kehadiran Anggota
65.8
7 Badan Musyawarah dalam Rapat Persen NA NA NA NA
0
Badan Musyawarah
Jumlah Anggota Badan Anggaran
Orang/
Yang Hadir pada Rapat Badan NA NA NA NA 255
kali
Anggaran
Jumlah Kegiatan Rapat Badan
kali NA NA NA NA 14
Anggaran
Jumlah Anggota Badan Anggaran Orang NA NA NA NA 22
Persentase kehadiran Anggota
82.7
8 Badan Anggaran dalam Rapat Persen NA NA NA NA
9
Badan Anggaran
Jumlah Anggota Badan
Pembentukan Peraturan Daerah Orang/
NA NA NA NA 100
Yang Hadir pada Rapat Badan kali
Pembentukan Peraturan Daerah
Jumlah kegiatan Rapat Badan
kali NA NA NA NA 11
Pembentukan Peraturan Daerah
Jumlah Anggota Badan
Orang NA NA NA NA 12
Pembentukan Peraturan Daerah
Persentase kehadiran Anggota
Badan Pembentukan Peraturan 75.7
9 Persen NA NA NA NA
Daerah dalam Rapat Badan 6
Pembentukan Peraturan Daerah
Jumlah Anggota Badan
Orang/
Kehormatan Yang Hadir pada NA NA NA NA 14
kali
Rapat Badan Kehormatan
Jumlah Kegiatan Rapat Badan
kali NA NA NA NA 3
Kehormatan
Jumlah Anggota Badan
Orang NA NA NA NA 5
Kehormatan
Persentase kehadiran Anggota
93.3
10 Badan Kehormatan dalam Rapat Persen NA NA NA NA
3
Badan Kehormatan
Jumlah Anggota Komisi A Yang Orang/
NA NA NA NA 52
Hadir pada Rapat Komisi A kali
Jumlah kegiatan Rapat Komisi A kali NA NA NA NA 7
Jumlah Anggota Komisi A Orang NA NA NA NA 9
Persentase kehadiran Anggota 82.5
11 Persen NA NA NA NA
Komisi A dalam Rapat Komisi A 4
Jumlah Anggota Komisi B Yang Orang/
NA NA NA NA 110
Hadir pada Rapat Komisi B kali
Jumlah Kegiatan rapat Komisi B kali NA NA NA NA 11
Jumlah Anggota Komisi B Orang NA NA NA NA 12
Persentase kehadiran Anggota 83.3
12 Persen NA NA NA NA
Komisi B dalam Rapat Komisi B 3
Jumlah Anggota Komisi C Yang Orang/
NA NA NA NA 44
Hadir pada Rapat Komisi C kali
Jumlah Kegiatan Rapat Komisi C kali NA NA NA NA 6

Jumlah Anggota Komisi C Orang NA NA NA NA 10

Persentase kehadiran Anggota 73.3


13 Persen NA NA NA NA
Komisi C dalam Rapat Komisi C 3
Jumlah Anggota Komisi D Yang Orang/
NA NA NA NA 67
Hadir pada Rapat Komisi D kali

II-141
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Kegiatan Rapat Komisi D kali NA NA NA NA 9

Jumlah Anggota Komisi D Orang NA NA NA NA 10


Persentase kehadiran Anggota 74.4
14 Persen NA NA NA NA
Komisi D dalam Rapat Komisi D 4

Jumlah Anggota Panitia Khusus


Orang/
Yang Hadir pada Rapat Panitia NA NA NA NA 28
kali
Khusus
Jumlah Kegiatan Rapat Panitia
kali NA NA NA NA 1
Khusus
Jumlah Anggota Panitia Khusus Orang NA NA NA NA 41

Persentase kehadiran Anggota


68.2
15 Panitia Khusus dalam Rapat Persen NA NA NA NA
9
Panitia Khusus

Sumber: Sekretariat DPRD, 2023


Keterangan : Jumlah kehadiran setiap kegiatan DPRD (orang/kali) merupakan akumulasi
kehadiran dari Anggota Alat kelengkapan tsb dalam rapat, dimana setiap Anggota Alat
Kelengkapan berbeda jumlah kehadirannya.

Indikator pada tabel diatas menggambarkan bahwa program kerja


DPRD telah terintegrasi dengan dokumen perencanaan dan penganggaran.
Capaian kinerja DPRD apabila dilihat pada tabel diatas, bahwa dari data
persentase kehadiran rapat para anggota DPRD pada sejumlah aktivitas,
diharapkan dapat menggambarkan permasalahan belum optimalnya
kapasitas Anggota DPRD. Masih diperlukan upaya agar para Anggota
Legislatif menambah pengetahuan dalam berbagai aktivitas, agar dapat
memberikan input yang baik pada produk hukum yang dihasilkan dan
dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

2.1.1.3 Perencanaan Pembangunan

Dalam perencanaan khususnya perencanaan daerah diperlukan


keberlanjutan, keterkaitan, dan konsistensi kebijakan mulai dari jangka
panjang, menengah, hingga tahunan. Sinergisitas itu telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, ketersediaan dokumen
perencanaan daerah dan sinergisitas antar dokumen Kabupaten Kudus
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2. 107 Capaian Kinerja Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2022

Indikator Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yang
Teks Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan
PERDA

Tersedianya Dokumen
Perencanaan: RPJMD yang
Teks Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA

II-142
Indikator Satuan 2018 2019 2020 2021 2022

Tersedianya Dokumen
Perencanaan: RKPD yang
Teks Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan
PERKADA

Tersedianya RTRW yang


Teks Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan PERDA

Penjabaran Konsistensi
Program RPJMD ke dalam Persen 93,40 100 100 100 100
RKPD

Penjabaran Konsistensi
Program RKPD ke dalam Persen 100 100 100 100 100%
APBD

Kesesuaian rencana
Persen 88,79 91,40 87,75 89,48 95
pembangunan dengan RTRW

Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023.

Ketersediaan dokumen perencanaan mulai jangka panjang, menengah,


dan tahunan di Kabupaten Kudus telah lengkap sejak tahun 2018 hingga
2022. Namun, terdapat kinerja yang belum optimal dalam konsistensi
program RPJMD ke dalam RKPD di tahun 2018. Hal itu disebabkan karena
dalam perkembangannya terdapat perubahan regulasi yang signifikan yaitu
terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah beserta turunannya yang mengatur adanya
pemutakhiran program, kegiatan dan sub kegiatan.

2.1.1.4 Keuangan
Kinerja urusan keuangan daerah secara umum dapat dilihat melalui
tingkat kemandirian keuangan daerah dan capaian dari penilaian Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, peningkatan pendapatan
daerah (PAD), dan indeks Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Tujuan
Pemeriksaan laporan keuangan daerah adalah untuk memberikan
opini/pendapat atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan. Menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004
terdapat 4 (empat) jenis opini klasifikasi yang diberikan oleh BPK RI atas
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintahan, yaitu Wajar Tanpa
Pengecualian, Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar, dan
Menolak untuk Memberikan Opini. Capaian kinerja urusan keuangan
Kabupaten Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:

II-143
Tabel 2. 108 Jumlah Perangkat Daerah yang Melakukan Rekonsiliasi Aset
Tepat Waktu, Pemindahtanganan BMD Perangkat Daerah dan Tumpang
Tindih Tanah Pemerintah Kabupaten Tahun 2018 - 2022
SATUA
No Indikator 2018 2019 2020 2021 2022
N

Jumlah Perangkat Daerah yang


1 melakukan rekonsiliasi aset tepat Jumlah 28 28 28 29 32
waktu

Jumlah Perangkat Daerah tertib


mengajukan pemindahtanganan
2 Jumlah 17 17 23 23 25
terhadap BMD rusak dan tidak
digunakan

Jumlah tumpang tindih tanah


3 Jumlah 3 3 4 4 3
Pemkab – Masyarakat – Pemdes

Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus, 2023.

Salah satu faktor penentu dalam pengelolaan keuangan adalah


tertibnya pengelolaan dan pencatatan aset daerah. Pengelolaan asset
daerah mencakup atas pengelolaan asset seluruh asset yang dimiliki oleh
pemerintah daerah ataupun asset yang dikelola oleh perangkat daerah.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan asset daerah adalah
kurang tertibnya pengelolaan adminsitrasi asset yang dilakukan oleh
perangkat daerah. Sampai dengan tahun 2022, jumlah perangkat daerah
yang tertib melakukan rekonsiliasi asset tepat waktu baru sebanyak 11
perangkat daerah dari 34 perangkat daerah yang ada. Hal ini menjadi
tantangan dalam pengelolaan keuangan daerah secara umum, untuk dapat
memfasilitasi perangkat daerah agar mampu menyediakan laporan
rekonsiliasi aset tepat watu, sehingga laporan keuangan secara umum tidak
mengalami kendala.
Di sisi lain, dalam hal pengamanan asset daerah, masih terdapat 597
asset daerah berupa 24 pekarangan, 276 jalan kabupaten, 68 jalan irigasi
dan 229 saluran irigasi yang belum disertifikatkan, sehingga perlu
dilakukan upaya yang lebih nyata untuk melakukan pengamanan aset
secara bertahap. Sedangkan untuk aset yang dikelola pemerintah daerah
yang masih terdapat tumpang tindih kepemilikan masih ada 5 aset yang
perlu diselesaikan.
Tabel 2. 109 Pengamanan BMD di Kabupaten Kudus Tahun 2018 - 2022

No Jenis BMD (Tanah)


2018 2019 2020 2021 2022
A Sudah Sertifikat
kew Pekarangan 281 281 296 348 326
2 Jalan Kabupaten - - - 676 2091
3 Jalan Lingkungan - - 4 3 142
4 Irigasi 11 11 69 77 77
B Belum Sertifikat
1 Pekarangan 29 35 94 34 24
2 Jalan Kabupaten 599 599 244 236 276
3 Jalan Lingkungan 39 39 65 272 68
4 Irigasi 245 245 564 228 229
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus, 2023.
II-144
Tabel 2. 110 Capaian Urusan Keuangan Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022


1 Opini BPK terhadap laporan keuangan Status WTP WTP WTP WTP NA
Jumlah belanja pegawai diluar guru dan
Rupiah 241,146 249,663 277,150 229,050 NA
tenaga kesehatan (realisasi)

Jumlah APBD (realisasi) Rupiah 1,957,702 2,061,664 1,914,626 1,899,821 NA

Persentase Belanja Pegawai Di Luar Guru


2 % 12.32 12.11 14.48 12.06 NA
dan Tenaga Kesehatan
Rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap
3 % 16.9 16.45 19.04 23.44 NA
Total Pendapatan Daerah
Jumlah PAD Rupiah 337,365 343,824 383,893 507,167 NA
Jumlah PDRB (ADHB) non migas
Rupiah 104,056.38 110,580.43 109,538.56 108,726.47 114,664.50
BPS 2023

4 Persentase PAD % 0.32 0.31 0.35 0.47 NA

Jumlah belanja urusan pemerintahan –


Rupiah 262,652 402,345 319,076 270,147 NA
transfer expenditures (realiasi)
Jumlah belanja APBD (realisasi) Rupiah 1,957,702 2,061,664 1,914,626 1,899,821 NA
Persentase Belanja Urusan Pemerintahan
5 % 13.42 19.52 16.67 14.22 NA
Umum (dikurangi transfer expenditures)
6 Persentase SILPA % 169,679 190,971 216,158 546,564 NA
7 Persentase SILPA terhadap APBD % 7.90% 8.37% 10.04% 21.31% NA
Persentase program/kegiatan yang tidak
8 % 1,10 /1,18 0,00 / 0,57 0,00 / 0,18 0,45 / 1,51 NA
terlaksana
9 Persentase belanja pendidikan (20%) % 29.3 35.66 33.77 31.42 28.85
10 Persentase belanja kesehatan (10%) % 15.77 16.32 29.07 29.84 32.01
Perbandingan antara belanja langsung
11 % 46,59/53,41 42,53/57,47 43,31/56,69 NA NA
dengan belanja tidak langsung
12 Bagi hasil kabupaten/kota dan desa Rupiah 12,919 14,507 13,115 16,257 18,650

II-145
NO INDIKATOR SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
13 Penetapan APBD Rupiah 2,147,248 2,280,719 2,151,998 2,268,884 2,565,124
Nilai absolut dari Total belanja dalam
Rupiah 1,957,702 2,061,664 1,914,626 1,899,821 NA
realisasi
Total belanja APBD dikurangi satu (Sebelum
Rupiah 1,803,484 1,814,797 1,911,471 1,848,490 NA
Perubahan)
Budget execution: Deviasi realisasi belanja
14 % 8.55 13.60 0.17 2.78 NA
terhadap belanja total dalam APBD
Nilai absolut dari total PAD dalam realisasi Rupiah 337,365 343,824 383,893 507,167 NA
Total PAD dalam APBD dikurangi satu
Rupiah 319,050 323,759 378,702 358,802 NA
(Sebelum Perubahan)
Revenue mobilization: Deviasi realisasi PAD
15 % 5.74 6.20 1.37 41.35 NA
terhadap anggaran PAD dalam APBD
16 Assets management
Nilai Realisasi SiLPA Rupiah 169,679 190,917 288,296 546,564 NA
Total Belanja Anggaran tahun sebelumnya
Rupiah 2,168,208 2,147,248 2,280,719 2,151,998 NA
(realisasi)
Cash Management: Persentase anggaran
17 sisa terhadap total belanja dalam APBD % 7.83 8.89 12.64 25.40 NA
tahun sebelumnya
Persentase belanja Infrastruktur Yanblik
18 % 25.03 17.51 26.10 30.00 26.10
(40%) dalam 5 tahun
Belanja pegawai diluar tunjangan guru
yang dialokasikan melalui TKD paling tinggi
19 Rupiah 664,919 514,902 680,113 548,096 538,787
30% (tiga puluh persen) dari total belanja
APBD
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2022

II-146
Capaian Opini BPK Kabupaten Kudus sejak tahun 2018 hingga 2021
sudah mendapat predikat WTP. WTP memiliki arti bahwa laporan keuangan
yang diperiksa telah wajar menyajikan hal material, posisi keuangan, dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Selain
itu, melihat keuangan suatu daerah, kita juga perlu mencermati penggunaan
keuangan tersebut. Dalam capaian kinerja pada tabel di atas, indikator yang
capaian kinerjanya masih fluktuatif adalah persentase belanja urusan
pemerintahan umum (dikurangi transfer expenditure), persentase belanja
pendidikan, persentase belanja infrastruktur, dan belanja pegawai di luar
tunjangan guru yang dialokasikan melalui TKD.
Selain Opini BPK, kinerja urusan keuangan daerah juga dapat diukur
dari kemandirian keuangan daerah. Rasio kemandirian keuangan daerah
dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2. 46 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Kudus Tahun


2018–2022

25,00 23,44
20,09
19,04
20,00 16,90 16,45

15,00

10,00

5,00

0,00
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2023.

Rasio kemandirian keuangan daerah ini diperoleh dengan


membandingkan PAD dengan total pendapatan daerah dikali 100. Rasio
kemandirian keuangan daerah Kabupaten Kudus selama periode 2018–2022
mengalami kenaikan sebesar 3,19. Hal itu disebabkan oleh adanya upaya
peningkatan PAD secara inklusif dan berkelanjutan antara lain melalui
perbaikan layanan, penyesuaian dengan harga pasar, pemanfaatan teknologi
informasi, serta upaya intensifikasi dan ekstensifikasi lainnya. Kenaikan
tertinggi dialami di tahun 2021 yang mengalami kenaikan sebesar 4,40
dibandingkan dengan tahun 2020. Kenaikan ini disebabkan tingginya
penerimaan lain-lain PAD yang sah akibat penggantian jasa perawatan pasien
Covid-19.

2.1.1.5 Kepegawaian
Urusan kepegawaian merupakan unsur penting yang menyangkut
internal pemerintah daerah. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan kapasitas
sumber daya manusia yang mendukung program pembangunan. Capaian dari
indikator urusan kepegawaian dapat dilihat dalam tabel berikut:

II-147
Tabel 2. 111 Capaian Indikator Urusan Kepegawaian Tahun 2018-2022
N
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
O

Jumlah jabatan pimpinan


1 tinggi pada instansi Angka 27 27 27 26 21
pemerintah

Jumlah jabatan administrasi


2 Angka 2793 2758 2484 2716 2809
pada instansi pemerintah

Jumlah pemangku jabatan


3 fungsional tertentu pada Angka 4311 4355 4146 3826 3689
instansi pemerintah

Rasio Pegawai Pendidikan


NA NA
Tinggi dan Menengah/Dasar
4 Rasio 114,9 61,18 61,18
(PNS tidak termasuk guru
dan tenaga kesehatan)

Rasio pegawai Fungsional NA NA


5 (PNS tidak termasuk guru Rasio 4,4 4,09 4,09
dan tenaga kesehatan)

Rasio Jabatan Fungsional


bersertifikat Kompetensi (PNS
6 Rasio 100 100 100 100 100
tidak termasuk guru dan
tenaga kesehatan)

Jumlah jabatan administrasi


7 (Eselon III) pada instansi Angka 130 130 121 115 125
pemerintah

Jumlah pemangku jabatan


8 Angka 367 354 344 334 230
pengawas (Eselon IV)

9 Indeks Profesionalitas ASN Indeks NA 68,62 72,38 72,64 72,64

Indeks ASN yang


10 Indeks 60,45 60,99 62,28 58,25 56,59
memenuhi kompetensi

Sumber: BKPSDM Kabupaten Kudus, 2023

Pada indikator jumlah pemangku jabatan pada fungsional tertentu, dan


Indeks ASN yang memenuhi kompetensi menunjukkan kondisi yang
fluktuatif. Dilihat pada periode 2018 hingga 2022 terdapat capaian dari
beberapa indikator justru mengalami penurunan yaitu capaian jumlah
jabatan pimpinan tinggi pada instansi pemerintah, jumlah pemangku jabatan
fungsional, rasio pegawai pendidikan tinggi dan menengah/dasar, serta
jumlah pemangku jabatan pengawas. Capaian kinerja tersebut menurun
salah satunya disebabkan karena jumlah jabatan fungsional tertentu yang
menurun. Hal ini berpengaruh pada menurunnya Indeks ASN yang memenuhi
kompetensi yang juga menurun. Pada tahun 2022, penilaian Merit Sistem
skor 197, dengan Indeks Merit Sistem 0,48. Berdasarkan penilaian sistem
merit, skor nilai Kabupaten Kudus masuk kategori kurang sehingga perlu
upaya perbaikan layanan kepegawaian melalui kebijakan dan manajemen

II-148
ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang
diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.
2.1.1.6 Pendidikan dan Pelatihan

Urusan pendidikan dan pelatihan dapat mengukur kualitas sumber daya


manusia Pemerintah Daerah. Harapannya semakin banyak pegawai yang
sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan, semakin baik pula kualitas
SDM sehingga dapat berpengaruh pada kinerja. Berikut capaian indikator
urusan kepegawaian Kabupaten Kudus Tahun 2018 hingga 2022:

Tabel 2. 112 Capaian Indikator Urusan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten


Kudus Tahun 2018-2022
NO URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

Persentase ASN yang


1 mengikuti pendidikan dan Persen 40.38 48.00 18.00 18.60 18.60
pelatihan formal

Persentase Pejabat ASN yang


2 telah mengikuti pendidikan Persen 14.44 2.40 12.45 1.05 0.00
dan pelatihan struktural

Persentase ASN yang


3 memenuhi pendidikan dan Persen NA 9.69 1.61 5.89 7.2
pelatihan 20 JP pertahun

Sumber : BKPSDM Kabupaten Kudus, 2023


Persentase ASN yang memenuhi standar kompetensi masih rendah,
demikian pula dengan persentase ASN yang memenuhi pendidikan dan
pelatihan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu diperlukan upaya strategi
pengembangan kompetensi yang diawali dengan penyusunan Standar
Kompetensi Jabatan untuk seluruh jenis jabatan, pemetaan kompetensi
untuk seluruh ASN, membuat analisis kesenjangan kompetens, dan
mlaksanakan pengembangan kompetensi dari hasil analisis tersebut.

2.1.1.7 Penelitian dan Pengembangan


Permendagri Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan
Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah
menjelaskan bahwa kelitbangan terdiri dari kelitbangan utama dan
pendukung. Kelitbangan utama menjadi dasar terciptanya inovasi dalam
rangka mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan. Selain
mendorong inovasi, kelitbangan utama juga mendorong kebijakan daerah
dihasilkan dari pemanfaatan hasil kelitbangan. Tahapan kelitbangan utama
adalah perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Sementara kelitbangan pendukung lebih kepada urusan internal seperti
penguatan ketatalaksanaan, peningkatan SDM, dan pemenuhan sumberdaya
organisasi lainnya.
Kelitbangan turut memberikan andil bagi terciptanya inovasi yang
mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan mendorong
kebijakan daerah yang dihasilkan dari pemanfaatan hasil kelitbangan.
II-149
Capaian indikator kinerja urusan penelitian dan pengembangan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 2. 113 Capaian Indikator Urusan Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022
SATUA
NO INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
N

Persentase implementasi
1 Persen 29 43 57 72 72
rencana kelitbangan.

Persentase pemanfaatan hasil


2 Persen 100 100 100 100 100
kelitbangan.

Persentase perangkat daerah NA NA


3 yang difasilitasi dalam Persen 100 100 100
penerapan inovasi daerah.

NA NA
Persentase kebijakan inovasi
4 Persen 100 100 100
yang diterapkan di daerah.

Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

Berdasarkan tabel di atas, persentase implementasi kegiatan kelitbangan


yang diambil dari 7 (tujuh) kegiatan kelitbangan yang telah dilaksanakan
Kabupaten Kudus, setiap tahunnya mengalami kenaikan. Data Tahun 2022
menunjukkan 72%, artinya di antara 7 kegiatan kelitbangan tersebut, masih
ada 2 (dua) kegiatan kelitbangan yang belum dilaksanakan, yaitu
perekayasaan dan pengoperasian.
Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan berupa produk dokumen
kajian / penelitian telah dimanfaatkan sebagai pedoman pelaksanaan
kebijakan pembangunan.
Tabel 2. 114 Perkembangan Capaian Indeks Inovasi Daerah
NO Hasil Penilaian 2018 2019 2020 2021 2022

1 Skor 0 400 4.122 42,51 51,73

tidak
Kurang Sangat
2 Kategori mengisi Inovatif Inovatif
Inovatif Inovatif
data

Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

Indeks Inovasi Daerah direncanakan sebagai salah satu penanda tingkat


sasaran pada kinerja urusan Penelitian dan Pengembangan. Selama kurun
waktu 5 tahun sebagaimana tabel diatas, perkembangan pencapaiannya
fluktuatif, hal ini disebabkan karena indikator rancang bangun, sumberdaya
manusia, kualitas inovasi, kecepatan inovasi dan kemanfaatan belum
terpenuhi secara optimal.

II-150
Tabel 2. 115 Tema Prioritas Kelitbangan Berdasarkan Rencana Induk
Kelitbangan & Hasil Kelitbangan Tahun 2018-2022
SATUA
NO Tema 2018 2019 2020 2021 2022
N
Prioritas Kelitbangan
Tatakelola Pemerintahan
1 Kajian 6 10 6 3 3
& Pelayanan Publik
Ekonomi & Pembangunan
2 Kajian 12 11 9 5 3
Daerah

3 Sosial & Kemasyarakatan Kajian 5 5 5 4 2

Infrastruktur &
4 Pengembangan Wilayah Kajian 7 10 5 9 5
serta Kebencanaan
Inovasi & Pengembangan
5 Kajian 5 5 5 4 4
Iptek
Jumlah Kajian 35 42 30 25 17

Hasil Kelitbangan yang telah tersusun


Tatakelola Pemerintahan
1 Kajian 1 0 0 0 0
& Pelayanan Publik
Ekonomi & Pembangunan
2 Kajian 0 1 0 1 1
Daerah

3 Sosial & Kemasyarakatan Kajian 0 0 1 0 1

Infrastruktur &
4 Pengembangan Wilayah Kajian 0 0 0 0 0
serta Kebencanaan
Inovasi & Pengembangan
5 Kajian 0 1 0 0 0
Iptek
Jumlah Kajian 1 2 1 1 2
Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

Pada tabel diatas memperlihatkan bahwa hasil kelitbangan utamanya


dokumen / kajian atas tema-tema pembangunan masih sangat kecil
dibandingkan dengan rencana yang telah disusun dalam Dokumen Rencana
Induk Kelitbangan. Faktor yang mempengaruhi ketercapaian yang sangat
kecil ini antara lain masih kurangnya tindaklanjut atas jejaring kerjasama
kegiatan kelitbangan dengan institusi penelitian dan pengembangan baik
pemerintah maupun swasta, masih terbatasnya kapasitas sumberdaya
manusia bidang kelitbangan.
Fungsi Penelitian dan Pengembangan selanjutnya adalah penguatan
sistem inovasi di Daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan
penjaringan potensi kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam bentuk lomba
krenova. Hasil kegiatan ini diharapkan mampu menggali, mengunggah dan
mengidentifikasi karya dan inovasi yang orisinil, kreatif dan inovatif yang ada
di masyarakat Kabupaten Kudus untuk dapat dikenal dan diadopsi oleh
Pemerintah atau swasta dalam meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan melalui pembinaan dan CSR.

II-151
Tabel 2. 116 Data Pemenang Kreasi dan Inovasi yang Difasilitasi
TAHUN
N
TEMA 201 Jumla
o 2019 2020 2021 2022
8 h
Agribisnis dan Ketahanan
1 NA 2 1 1 0 4
Pangan
2 Energi baru dan Terbarukan NA 1 1 - 1 3
Kehutanan dan Lingkungan
3 NA - - - 2 2
Hidup
Kesehatan, Obat-obatan dan
4 NA 1 1 3 3 8
Kosmetika
5 Pendidikan NA - - 1 2 3
Rekayasa Teknologi dan
6 NA 6 3 3 3 15
Manufaktur
Kerajinan dan Industri rumah
7 NA 1 - 4 1 6
Tangga
8 Sosial dan Budaya NA - - - - -
9 TIK NA 1 - - - 1
Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

Dari pemenang di atas, beberapa telah difasilitasi untuk mendapatkan


HAKI (Hak kekayaan Atas Intelektual) dan Hak Paten. Diharapkan para
inovator dan inventor selanjutnya dapat merasakan manfaat atas
didapatkanya hak paten inovasinya yaitu terjamin perlindungan hukum atas
karyanya, menambah kepercayaan konsumen, mengurangi plagiarisme, dan
menghindari eksploitasi karya.

2.1.1.8 Pengawasan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, pengawasan internal
diperlukan agar dapat melakukan pengawasan untuk memonitoring
pencapaian tujuan. Pengukuran urusan pengawasan dapat dilihat dari dua
indikator, yaitu Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP. Capaian indikator untuk
urusan pengawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 117 Capaian Indikator Urusan Pengawasan Kabupaten Kudus Tahun


2018-2022

Indikator 2018 2019 2020 2021 2022

Level 3 Level 3 Level 3 Level 2 Level 3


Maturitas SPIP
(3,126) (3,126) (3,126) (2,781) (3,011)
Level 2 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3
Kapabilitas APIP
(2+) (2+) (3,0) (3,0) (3,015)
Persentase
Rekomendasi Hasil
Pengawasan Bidang
Persen 50 54 56 58
Akuntabilitas Kinerja
yang Selesai
Ditindaklanjuti
Sumber: Inspektorat Kabupaten Kudus, 2023

II-152
Maturitas SPIP Kabupaten Kudus di tahun 2018 hingga 2020 berada di
level 3, namun menurun di tahun 2021 menjadi level 2. Sebab penurunan
tersebut adalah (1) Kinerja Perangkat Daerah belum sepenuhnya berorientasi
outcome; (2) Indikator kinerja yang ditetapkan belum sepenuhnya bersifat
SMART-C; (3) Pemerintah Daerah belum memiliki kebijakan terkait
manajemen risiko; dan (4) Belum terdapat kegiatan pembelajaran anti korupsi
yang terencana, sistematis dan terstruktur. Namun, di tahun 2022 level
maturitas telah kembali ke level 3. Tingkat maturitas SPIP level 3 (terdefinisi)
memiliki arti organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik
dan strategi pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta
pengendalian telah dilaksanakan namun belum efektif. Sementara untuk
kapabilitas APIP, nilai inspektorat berada pada level 3 dari tahun 2018 hingga
2022.
Tindak lanjut hasil pengawasan merupakan salah satu indikator
keberhasilan suatu pengawasan. Rekomendasi merupakan perbaikan
terhadap hal yang perlu diawasi dan dimonitoring agar audit yang dilakukan
tidak hanya sebatas pemberian opini tetapi lebih kedalam perbaikan
pengelolaan kinerja agar akuntabilitas yang dicita-citakan dapat terwujud
dengan lebih baik. Rendahnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan Inspektorat Daerah dapat menjadi indikasi bahwa Pemerintah
Daerah belum sepenuhnya berkomitmen dalam melaksanakan rekomendasi
tindak lanjut yang diberikan oleh pemeriksa. Persentase rekomendasi hasil
pengawasan bidang akuntabilitas kinerja yang selesai ditindaklanjuti berasal
dari formulasi perhitungan yaitu Jumlah rekomendasi hasil pengawasan
(audit, reviu, evaluasi, monitoring) bidang akuntabilitas kinerja yang selesai
ditindaklanjuti dibagi rekomendasi hasil pengawasan bidang akuntabilitas
kinerja dikali 100%. Pengawasan kinerja terdiri dari audit kinerja, reviu
laporan kinerja, evaluasi dan monitoring laporan kinerja. Laporan kinerja
seperti laporan SAKIP, LPPD dan RKPD. Pada kurun waktu 2018 sampai
2022, Inspektorat daerah belum melaksanakan audit kinerja. Audit tersebut
mulai dilaksanakan pada tahun 2022. Terkait akuntabilitas kinerja,
Inspektorat Daerah hanya melaksanakan reviu, evaluasi dan monitoring
laporan kinerja pada kurun waktu 2018-2022. Rekomendasi hasil
pengawasan bidang akuntabilitas kinerja yang selesai ditindaklanjuti pada
kurun waktu 2018-2022, dapat dikatakan rendah, berkisar 50% sampai
dengan 58%, walaupun dari tahun ke tahun angkanya mengalami kenaikan.
Faktor penghambat yaitu
1. kurangnya komitmen dari perangkat daerah dalam menindaklanjuti dan
menyelesaikan rekomendasi hasil pengawasan di bidang akuntabilitas
kinerja.
2. lemahnya sistem pengendalian internal
3. Adanya mutasi pegawai
4. Adanya ketidaksepakatan atas hasil pemeriksaan

2.1.1.9 Kecamatan
Kecamatan merupakan organisasi perangkat daerah sebagai pelaksana
teknis wilayah. Pelayanan di tingkat kecamatan berkaitan langsung dengan
II-153
pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, kinerja kecamatan perlu diukur
dengan Indeks Kepuasan Masyarakat yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 118 Indeks Kepuasan Masyarakat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Kudus Tahun 2018-2022
URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022

33.19.01 Kecamatan Kaliwungu Indeks NA NA 84,69 88,73 90,57

33.19.02 Kecamatan Kota Indeks NA 82,36 85,89 91,21 91,93

33.19.03 Kecamatan Jati Indeks NA NA 82,67 83,53 84,60

33.19.04 Kecamatan Undaan Indeks NA NA 86,81 89,32 90,06

33.19.05 Kecamatan Mejobo Indeks NA 79,14 85,06 87,19 90,99


33.19.06 Kecamatan Jekulo Indeks NA NA 87,8 91,49 91,90
33.19.07 Kecamatan Bae Indeks 81,34 NA 85,97 86,60 85,88

33.19.08 Kecamatan Gebog Indeks 74,25 NA 85,67 82,42 85,45

33.19.09 Kecamatan Dawe Indeks 78 NA 86,12 75,91 85,04


Sumber : Setda Kabupaten Kudus – Bagian Organisasi, 2023

Pada tahun 2018-2019 kecamatan yang dilakukan survei hanya


sampling beberapa kecamatan saja. Secara keseluruhan, capaian IKM
beberapa kecamatan pada tabel di atas menunjukkan angka yang kian
membaik dari tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2022, IKM tertinggi yang
didapat untuk kecamatan adalah Kecamatan Kaliwungu, sedangkan IKM
terendah yang didapat untuk kecamatan adalah Kecamatan Jati yang masih
perlu ditingkatkan. Meskipun demikian, belum ada kecamatan yang
memcapai nilai mendekati absolut. Tentu hal ini menjadi evaluasi kedepan,
guna perbaikan layanan kepada masyarakat.
Pada tahun 2022, telah diupayakan penggalian data dan informasi guna
memperoleh informasi penyelenggaraan administrasi desa. Hal ini akan
menjadi pijakan kedepan untuk kecamatan dan desa yang lebih peduli
terhadap data dan infomasi yang dimiliki.

Tabel 2. 119 Penyelenggaraan Administrasi Desa Tahun 2022

RAPBDES APBDES RKPDES LPPD


JUMLAH DESA
N JUMLAH DESA JUMLAH DESA Kondis
URAIAN TERTIB n-1 (th
o TERTIB LAPORAN TERTIB i 2022
LAPORAN sblmny
RAPBDES/JUMLA LAPORAN/JUMLA
APBDES/JUMLA )
H DESAX100% H DESAX100%
H DESAX100%
KALIWUNG
1 3% 3% 25% 25% 56%
U
2 KOTA 2% 25% 25% 25% 77%
3 JATI 23% 23% 25% 25% 96%
4 MEJOBO 20% 20% 25% 25% 90%
5 UNDAAN 20% 20% 25% 25% 90%
6 JEKULO 15% 15% 25% 25% 80%
7 BAE 20% 20% 25% 25% 90%
8 DAWE 20% 20% 20% 25% 85%
9 GEBOG 25% 25% 25% 25% 100%
10 DAWE 20% 20% 20% 25% 85%
Sumber : Renstra 9 Kecamatan 2024 - 2026, Bappeda (data diolah), 2023

II-154
Terdapat 4 dokumen dalam penilaian tertib administrasi desa yang harus
dipenuhi masing-masing desa, antara lain RAPBDes, APBDes, RKPDes dan
LPPD. Masing-masing dokumen harus ada dan tertib sesuai dengan waktu
dan ketentuan yang ada, di tabel diatas terlihat bahwa diasumsikan nilai 25
% adalah nilai dimana suatu dokumen dikatakan tertib administasi,
diasumsikan ada 4 dokumen jadi setiap dokumen yang tertib diberi nilai
25%,apabila semua tersusun sesuai ketentuan akab bernilai 100%, apabila
ada nilai per capaian dokumen dibawah 100 % berarti ada desa di suatu
kecamatan tersebut yang belum tertib menurut ketentuan, sebagai contoh di
Kecamatan Dawe pada tahun 2022 masih ada 3 dokumen dengan nilai 20 %
(RAPBDes,APBDes,RKPDes ) dan satu dokumen bernilai 25%, jadi pada tahun
2022 kecamatan Dawe mempunyai nilai 85%, yang artinya ada sekitar 15 %
dokumen belum tertib administrasinya, dan bisa dikatakan di Dawe ada
sekitar 18 desa, ada sekitar 5 % desa atau sekitar 1 desa yang belum tertib
dalam dokumen RKPDes, 1 desa blm tertib APBDes dan 1 desa blm tertib
RKPDesnya. Dilihat dari perbandingan masing-masing kecamatan secara
keseluruhan masih terdapat desa yang belum tertib administrasinya, hal ini
dilihat dari capaian nilai akhir rata-rata masih dibawah 100%, angka terendah
pada kecamatan Kaliwungu dengan nilai 56% dan nilai tertinggi pada
kecamatan Gebog 100%, ini artinya masih perlunya pembinaan dan
pengawasan yang dilakukan Kecamatan terhadap masing-masing desa, untuk
yang sudah mencapai 100% kegiatan tetap dilakukan pembinaan terhadap
administrasi desa agar pencapaian tetap maksimal.

2.1.1.10 Kesatuan Bangsa dan Politik


Penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik di Kabupaten
Kudus diarahkan pada penanganan potensi konflik sosial dan kejahatan yang
terjadi di masyarakat. Capaian kinerja terkait urusan kesatuan bangsa dan
politik dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2. 120 Potensi Konflik Sosial yang Tertangani di Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2022
No Indikator 2018 2019 2020 2021 2022

Persentase konflik sosial


1 100 100 100 100 100
yang tertangani

Persentase potensi
gangguan keamanan
2 NA 100 100 100 100
dan kelompok radikal
yang tertangani

Persentase konflik SARA


3 NA 100 75 75 100
yang tertangani

Tidak ada
Persentase tingkat
Tidak ada Tidak ada pemilu
4 partisipasi pemilih NA 85,83
pemilu pemilu
dalam pemilu

Sumber: Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus, 2023

II-155
Sejak tahun 2018 hingga 2021, konflik sosial dan penanganan gangguan
keamanan dan kelompok radikal telah sepenuhnya tertangani. Di tahun 2018
terdapat 1 konflik sosial yang telah tertangani (RPJMD Kabupaten Kudus
2018-2023), namun, penanganan konflik SARA mengalami penurunan 25% di
tahun 2020 dan 2021 jika dibanding dengan tahun 2019. Persentase
penurunan capain tersebut disebabkan oleh munculnya 4 (empat) potensi
konflik SARA, dimana 1 (satu) dari 4 potensi SARA tersebut belum dapat
diselesaikan, yaitu masalah intern umat beragama tentang pendirian Masjid
Baithut Dhohirin LDII Desa Jepang RT 05 RW 02 Kecamatan Mejobo Kudus.
Persyaratan pendirian masjid belum dapat dipenuhi karena masyarakat
sekitar tidak memberikan ijin, sehingga FKUB tidak bisa mengeluarkan
rekomendasi yang menjadi salah satu persyaratan untuk permohonan IMB.
Namun pada tahun 2022 berkat berbagai pendekatan yang dilakukan, telah
disepakati bahwa LDII tidak melanjutkan persoalan ijin tempat ibadah,
sehingga tidak ada permasalahan lagi bagi warga LDII di Desa Jepang.
Selain konflik sosial, ketentraman masyarakat juga dapat goyah saat ada
tindak kejahatan. Berikut data kejahatan yang terjadi di Kabupaten Kudus.
Tabel 2. 121 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Jenis Kejadian Tindak
Kejahatan yang Paling Sering Terjadi Tahun 2021
P
Pe e P
P Perko Peny Pe
Pen ni n e P
e saan/ alahg rd K
curi pu g m e J
n unaa Pe ag o
an an a b rj u
c Kejah n/ mb an r
den / n a u m
Kab u atan Peng un ga u
gan Pe i k d l
r Terha edar uh n p
Kek ng a a i a
i dap an an Or s
eras gel y r a h
a Kesus Nark an i
an ap a a n
n ilaan oba g
an a n
n

Kudus 25 - 6 1 - - 1 6 1 - - 40

Jepara 55 3 2 1 - 2 10 20 - - - 93

Demak 29 - 6 3 - - 1 10 - - - 49

Pati 47 - 7 2 1 1 2 13 - - - 73

Keterangan : data 2022 akan rilis bulan September 2023


Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2022

Bila dibandingkan dengan kabupaten sekitar seperti Jepara, Demak, dan


Pati, Kabupaten Kudus memiliki jumlah kejahatan menurut desa/kelurahan
yang paling sedikit. Jenis kejahatan yang terjadi di Kabupaten Kudus
terbanyak adalah pencurian, lalu disusul dengan penipuan, perjudian,
penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan pembunuhan. Meskipun
demikian, menjaga kekondusifan wilayah merupakan hal utama untuk
menghindari terjadinya konflik.

II-156
2.2 Aspek Daya Saing Daerah
2.2.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Aspek kemampuan ekonomi daerah dilihat dari beberapa indikator yang
menggambarkan tingkat konsumsi masyarakat di antaranya adalah angka
konsumsi rumah tangga, konsumsi rumah tangga pangan, serta angka
konsumsi rumah tangga bukan pangan. Indikator-indikator tersebut
digunakan untuk melihat kemampuan ekonomi sehari-hari setiap bulan.
Konsumsi per kapita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan kondisi kemiskinan masyarakat di suatu wilayah. Konsumsi
per kapita adalah konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan
dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga yang telah disesuaikan
dengan paritas daya beli. Berikut adalah data mengenai konsumsi per kapita
Kabupaten Kudus tahun 2018-2022:
Tabel 2. 122 Struktur Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga Kabupaten
Kudus, 2018—2022 (Atas Dasar Harga Berlaku)
SATUA 202
No Kelompok Konsumsi 2018 2019 2020 2021*
N 2

1 Makanan Persen 33,23 32,98 33,97 35,32 NA

2 Bukan Makanan Persen 66,77 67,02 66,03 64,68 NA

Keterangan : 2021*- Angka sangat sementara, 2022 rilis akhir April.


Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Kudus Menurut Pengeluaran, 2017-2021

Konsumsi per kapita masyarakat di Kabupaten Kudus mengalami


peningkatan untuk konsumsi makanan pada tahun 2018-2022. Indikator ini
mengalami penurunan untuk konsumsi bukan makanan pada periode yang
sama. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat lebih terfokus pada pemenuhan makanan,
walaupun pemenuhan konsumsi untuk kebutuhan bukan makanan masih
lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsumsi per kapita untuk makanan.

2.2.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur


Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap
indikator-indikator:
1. Ketaatan terhadap RTRW
Upaya mewujudkan tata ruang kabupaten yang berkualitas salah
satunya ditentukan oleh tingkat keselarasan pembangunan dengan rencana
tata ruang yang telah ditetapkan. Adapun kesesuaian rencana pembangunan
dengan Perda RTRW dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2. 123 Kesuaian Rencana Pembangunan dengan Perda RTRW


No URAIAN SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
Kesesuaian rencana
1 Persen 95 97,73 98,07 98,9 98,95
pembangunan dengan RTRW
Sumber: Dinas PUPR, 2022

II-157
Informasi yang diperoleh pada tabel di atas mengindikasikan bahwa
tingkat kepatuhan masyarakat Kabupaten Kudus semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Meskipun demikian pengendalian pemanfaatan ruang di
Kabupaten Kudus harus tetap dilaksanakan secara optimal.

2. Luas Wilayah Kebanjiran;


Wilayah Kabupaten Kudus memiliki risiko bencana banjir yang tinggi.
Bahaya banjir terletak pada daerah-daerah bertopografi datar dan dilalui oleh
beberapa sungai besar. Hasil kajian bahaya banjir telah mengidentifikasi total
luas bahaya banjir di Kabupaten Kudus berdasarkan kecamatan.
Tabel 2. 124 Potensi Luas Bahaya Banjir Kabupaten Kudus
BAHAYA

JENIS LUAS BAHAYA (HA)


KECAMATAN
BAHAYA TOTAL
KELAS
RENDA SEDAN LUAS
TINGGI
H G

SEDAN
KALIWUNGU BANJIR 4,14 - 954,72 958,86
G

KOTA KUDUS BANJIR - - 82,35 82,35 TINGGI

SEDAN
JATI BANJIR 2,16 - 1.211,13 1.213,29
G

UNDAAN BANJIR 14,13 - 4.313,25 4.327,38 TINGGI

MEJOBO BANJIR - - 2.244,51 2.244,51 TINGGI

SEDAN
JEKULO BANJIR 103,59 - 1.834,47 1.938,06
G

SEDAN
BAE BANJIR - - 248,94 248,94
G

SEDAN
GEBOG BANJIR - - 251,10 251,10
G

RENDA
DAWE BANJIR - - 355,23 355,23
H

KABUPATEN 11.495,7 11.619,7


124,02 - TINGGI
KUDUS 0 2

Sumber: BPBD, hasil analisis 2022

Secara keseluruhan potensi bencana banjir tersebar di wilayah


Kabupaten Kudus dengan luasan 11.619,72 Ha dengan kategori Kelas Tinggi.
Kecamatan dengan luas bahaya tertinggi adalah Kecamatan Undaan yaitu
seluas 4.327,38 ha atau sekitar 37% dari total luas bahaya keseluruhan.

3. Luas wilayah kekeringan


Wilayah Kabupaten Kudus memiliki risiko kekeringan yang tinggi.
Bahaya kekeringan mencakup 98.83% wilayah Kabupaten Kudus dengan
resiko bahaya tinggi dan sedang. Hasil kajian bahaya kekeringan telah
II-158
mengidentifikasi total luas bahaya kekeringan di Kabupaten Kudus
berdasarkan kecamatan.
Tabel 2. 125 Potensi Luas Bahaya Kekeringan Kabupaten Kudus
BAHAYA
KECAMATAN JENIS BAHAYA LUAS BAHAYA (HA)
TOTAL
RENDAH SEDANG TINGGI KELAS
LUAS
1 2 3 4 5 6 7
KALIWUNGU KEKERINGAN - - 3.271,3 3.271,3 TINGGI
KOTA KUDUS KEKERINGAN - - 1.047,3 1.047,3 TINGGI
JATI KEKERINGAN - - 2.629,8 2.629,8 TINGGI
UNDAAN KEKERINGAN - - 7.177 7.177 TINGGI
MEJOBO KEKERINGAN - - 3.676,6 3.676,6 TINGGI
JEKULO KEKERINGAN - - 8.291,7 8.291,7 TINGGI
BAE KEKERINGAN - - 2.332,3 2.332,3 TINGGI
GEBOG KEKERINGAN - 545 5.011 5.506 TINGGI
DAWE KEKERINGAN - 4 8.579,7 8.583,7 TINGGI
KABUPATEN
- 549 42.016,7 42.515,7 TINGGI
KUDUS
Sumber: BPBD Kabupaten Kudus, Hasil Analisis Tahun 2022

Secara keseluruhan potensi bencana kekeringan tersebar di wilayah


Kabupaten Kudus dengan luasan 42.016,7 Ha dengan kategori Kelas Tinggi
dan 549 Ha dengan kategori kelas sedang. Kecamatan dengan luas bahaya
tertinggi adalah Kecamatan Dawe yaitu seluas 8.579,7 Ha atau sekitar 20.42%
dari total luas bahaya keseluruhan.

4. Luas wilayah Perdesaan dan Perkotaan


Berdasarkan kajian wilayah permukiman di Kabupaten Kudus terbagi
menjadi 2 kawasan, yakni kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan.
Tabel 2. 126 Luas Wilayah Perdesaan dan Perkotaan

LUAS
NO NAMA OBJEK KECAMATAN LUAS HA
TOTAL HA
Kecamatan Dawe 2244,4339
Kecamatan Gebog 993,1605
Kawasan Kecamatan Jekulo 1185,2581
1 Permukiman 5944,8345
Perdesaan Kecamatan Kaliwungu 448,9441
Kecamatan Mejobo 324,0006
Kecamatan Undaan 749,0374
Kecamatan Bae 1746,8767
Kecamatan Dawe 484,0850
Kecamatan Gebog 1109,2761
Kawasan Kecamatan Jati 1475,2877
2 Permukiman Kecamatan Jekulo 651,4170 8640,5363
Perkotaan Kecamatan Kaliwungu 1078,6587
Kecamatan Kota Kudus 1037,0138
Kecamatan Mejobo 757,7895
Kecamatan Undaan 300,1318
Jumlah 14585,3708
Sumber: Dinas PUPR, 2022

Wilayah Kabupaten Kudus didominasi oleh permukiman perkotaan, yang


tersebar di 9 Kecamatan dengan luasan 59,24% dibandingkan dengan
kawasan permukiman keseluruhan.
II-159
5. Restoran/Rumah Makan
Restoran merupakan salah satu fasilitas wilayah yang cukup penting.
Berikut ini merupakan data jumlah restoran di Kabupaten Kudus:
Tabel 2. 127 Jumlah Restoran/Rumah Makan Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah

URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022

Jawa Tengah 3.790 3.658 3.609 2.116 2.880

Kabupaten Pati 36 25 25 25 68

Kabupaten Kudus 20 25 25 27 37

Kabupaten Jepara 22 11 11 11 17

Sumber : BPS, Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2023

Jumlah restoran di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan pada


tahun 2018 hingga 2022 sebesar 35%. Secara umum, jumlah restoran di
Kabupaten Kudus lebih tinggi jika dibandingkan Kabupaten Pati dan Jepara.

6. Penginapan/Hotel
Perkembangan wilayah di Kabupaten Kudus sebagai Kawasan Wisata
Religi didukung oleh fasilitas penginapan yang terus berkembang. Berikut ini
merupakan perkembangan jumlah hotel di Kabupaten Kudus:
Tabel 2. 128 Banyaknya Hotel Menurut Jenis dan Fasilitas di Kabupaten
Kudus, 2018–2022
Rincian / Details 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Hotel/Losmen 27 27 31 31 32

Hotel Berbintang 7 7 7 7 7

Bintang 1 4 4 4 4 2

Bintang 2 2 2 2 2 4

Bintang 3 1 1 1 1 1

Bintang 4 0 0 0 0 0

Hotel Non Bintang (Melati) 20 20 24 24 25

Jumlah Kamar : 870 870 1357 1357 1374

Suite 65 65 65 65 65

Non Suite (Standart, Deluxe,


805 805 1292 1292 1309
Superior)

Jumlah Tempat Tidur : 1314 1314 1669 1669 1677

Jumlah Karyawan 410 410 410 410 432

Sumber : BPS Kudus, Kudus Dalam Angka Tahun 2023

II-160
Berdasarkan dari data tersebut, jumlah hotel, penginapan, serta
dukungan jumlah kamar yang tersedia terus mengalami peningkatan sejak
tahun 2018 hingga tahun 2022. Selain menyediakan penginapan untuk
wisatawan, peningkatan lapangan kerja dengan adanya peningkatan
penginapan juga merupakan hal yang baik.

7. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih


Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
sehari-sehari. Tidak hanya untuk keperluan rumah tangga, air bersih juga
diperlukan untuk menunjang kegiatan ekonomi di daerah. Oleh karena itu,
pemerintah perlu untuk memperhatikan akses masyarakat terhadap air
bersih. Berikut ini merupakan data mengenai akses air bersih di Kabupaten
Kudus:
Tabel 2. 129 Distribusi Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses
Terhadap Sumber Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah (Persen)
NO URAIAN 2018 2019 2020 2021 2022

2 Jawa Tengah 78.16 93.82 94.07 93.62 93,32

3 Kabupaten Pati 79.54 97.06 94.97 99.72 96,67

4 Kabupaten Kudus 77.49 97.26 98.32 98.90 95,70

5 Kabupaten Jepara 79.26 93.16 83.61 81.48 83,46

Sumber : BPS Jawa Tengah, Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2023

Persentase rumah tangga berakses air bersih di Kabupaten Kudus terus


mengalami peningkatan pada tahun 2017 hingga 2021. Capaian yang paling
tinggi terjadi pada tahun 2021 yaitu mencapai 98,90%, capaian ini sudah
berada di atas capaian Jawa Tengah dan Nasional. Meskipun demikian,
capaian ini masih lebih rendah jika dibandingkan capaian Kabupaten Pati
yang berada pada angka 99,72%. Oleh karena itu, peningkatan akses
terhadap air bersih di Kabupaten Kudus masih perlu untuk ditingkatkan.

2.2.3 Fokus Iklim Berinvestasi


Salah satu fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah
Kabupaten Kudus dan selaras dengan fokus pemerintah nasional adalah
menciptakan iklim investasi yang kondusif khususnya sektor industri.
Langkah strategis yang sudah dilakukan adalah melalui paket-paket
kebijakan ekonomi, insentif, dan kemudahan izin usaha. Berbagai upaya
terkait harmonisasi dan sinkronisasi peraturan baik skala pusat maupun
daerah terkait investasi, perbaikan layanan, dan penyederhanaan birokrasi
masih perlu ditingkatkan untuk mewujudkan iklim investasi yang semakin
kondusif. Adapun beberapa indikator yang dilihat dalam fokus ini, antara lain:
Tabel 2. 130 Angka Kriminalitas Kabupaten Kudus
No. Jenis Tindak Kriminal 2018 2019 2020 2021 2022

1. Jumlah kasus narkoba 25 27 12 22 26


II-161
No. Jenis Tindak Kriminal 2018 2019 2020 2021 2022

2. Jumlah kasus pembunuhan 0 NA 3 3 1


3. Jumlah kejahatan seksual 11 12 23 38 8
4. Jumlah kasus penganiayaan 1.274 1.225 1.197 1.229 11
5. Jumlah kasus pencurian 90 NA 48 37 67
6. Jumlah kasus penipuan 25 19 11 NA 19
7. Jumlah kasus pemalsuan uang 1 NA NA 1 2
8. Jumlah tindak kriminal 317 819 296 124 167
0,015 0,015 0,011 0,019
9. Angka kriminalitas 0,01%
% % % %
Sumber: Kabupaten Kudus Dalam Angka Tahun 2018-2022

Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap berbagai


indikator yang merujuk pada setiap jenis tindak kriminal. Dalam periode 2018
hingga 2021, angka kriminalitas di Kabupaten Kudus cenderung fluktuatif.
Namun demikian, tahun 2019 menjadi periode dengan jumlah tindak
kriminalitas dan kasus narkoba tertinggi. Sedangkan, 2018 menjadi tahun
yang paling banyak terjadinya kasus penganiayaan, penipuan, dan
pemalsuan uang. Sementara itu, 2021 menjadi tahun yang paling banyak
terjadi kejahatan seksual. Pada tahun 2022 beberapa kasus relatif mengalami
penurunan signifikan yaitu pembunuhan, kejahatan seksual dan
penganiayaan. Tetapi ada beberapa kasus cenderung meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu narkoba, pencurian, penipuan,
pemalsuan uang. Oleh sebab itu, berbagai jenis tindak kriminal tersebut perlu
mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kepentingan. Hanya
dengan kolaborasi dan sinergitas dalam menangani berbagai tindak kriminal,
Kabupaten Kudus dapat menjadi daerah yang kondusif, sehingga
memungkinkan hadirnya banyak investor yang berinvestasi.
Tabel 2. 131 Indeks Kejahatan di Jawa Tengah Menurut Polres, Polresta Dan
Polrestabes
Lapor Selesai
NO URAIAN
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

JAWA
1 7251 7196 6123 5050 8037 7251 4813 2706 3586 6137
TENGAH

Kabupaten
2 187 285 304 127 198 187 189 163 122 103
Pati

Kabupaten
3 130 128 109 94 153 130 115 90 59 112
Kudus

Kabupaten
4 126 194 125 116 218 126 106 60 80 177
Jepara

Sumber : BPS Jawa Tengah, 2023

Jumlah tindak kejahatan di Kabupaten Kudus mengalami tren yang


positif selama periode 2018 hingga 2022. Kondisi ini menunjukkan bahwa
upaya pencegahan dan penyelesaian tindak kejahatan sudah dilakukan
dengan optimal. Namun demikian, Meskipun jumlah kejahatan di Kabupaten
Kudus pada tahun 2021 lebih rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten

II-162
Pati dan Jepara, upaya untuk menciptakan kekondusifan daerah masih perlu
untuk dimaksimalkan.

2.2.4 Fokus Sumber Daya Manusia


Fokus sumber daya manusia pada aspek daya saing daerah dapat dilihat
melalui rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan merupakan
perbandingan jumlah penduduk bukan angkatan kerja (kelompok usia 0-14
tahun dan kelompok usia lebih dari 64 tahun) dibandingkan dengan jumlah
angkatan kerja (usia 15-64). Semakin tinggi angka rasio ketergantungan,
maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif
untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Sementara itu, semakin rendah rasio ketergantungan menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk usia produktif untuk
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Berikut
rasio ketergantungan di kabupaten Kudus tahun 2019-2022.
Gambar 2. 47 Rasio Ketergantungan Kabupaten Kudus Tahun 2018-2022

41,32 41,11 40,95 40,86 40,81

2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi jawa Tengah, 2023

Rasio ketergantungan Kabupaten Kudus mengalami tren yang menurun


meskipun tidak signifikan selama periode 2018 hingga 2022. Rata-rata
penurunan rasio ketergantungan Kabupaten Kudus sebesar 0,12 setiap
tahunnya. Pada tahun 2022 angka rasio ketergantungan Kabupaten Kudus
sebesar 40,81 orang, maka dapat diartikan bahwa 100 orang dengan usia
produktif menanggung beban sekitar 41 orang dengan usia tidak produktif.
Rasio ketergantungan Kabupaten Kudus terus mengalami penurunan, hal ini
mengindikasikan bahwa beban yang ditanggung oleh orang dengan usia
produktif terhadap orang dengan usia tidak produktif semakin sedikit.
Adapun berdasarkan ketersediaan sumber daya PNS, jumlah PNS
menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Kudus dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. 132 Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018 – 2022
TAHUN
Tingkat Pendidikan
2018 2019 2020 2021 2022

Sampai dengan SD 174 162 120 131 103

SMP/Sederajat 252 234 157 205 170

SMA/Sederajat 1286 1281 1050 896 799

Diploma I, II / Akta I, II 257 505 340 101 55

II-163
TAHUN
Tingkat Pendidikan
2018 2019 2020 2021 2022

Diploma III/Akta III / Sarjana


726 803 675 717 582
Muda

Tingkat Sarjana / Doktor /


4436 4155 4315 4422 4775
Ph.D

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi jawa Tengah, 2022


BKPSDM Kabupaten Kudus, 2023

Berdasarkan potensi Sumber daya PNS, terdapat penurunan jumlah baik


dari tingkat pendidikan terendah sampai dengan tingkat sarja/Doktor/Ph.D,
penurunan ini lebih disebabkan banyaknya PNS yang memasuki masa
pensiun.
Berdasarkan potensi Sumber daya PNS, terdapat penurunan jumlah baik
dari tingkat pendidikan terendah sampai dengan tingkat sarja/Doktor/Ph.D,
penurunan ini lebih disebabkan banyaknya PNS yang memasuki masa
pensiun.
Tabel 2. 133 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2018 –
2022
N
Tingkat pendidikan SATUAN 2018 2019 2020 2021 2022
o
Tidak/Belum 235.34
1 orang 178.808 207.199 215.520 225.946
Sekolah 4
Tidak/Belum Tamat
2 orang 65.291 63.716 64.338 62.373 59.661
SD
219.95
3 Tamat SD/sederajat orang 255.704 245.652 236.051 229.125
3
Tamat 140.87
4 orang 144.251 144.957 146.140 144.005
SLTP/sederajat 6
Tamat 161.99
5 orang 150.853 154.220 157.367 157.921
SLTA/sederajat 5
6 Akademi / Sarjana orang 40.411 44.311 46.553 47.835 50.250
868.07
7 Jumlah Penduduk orang 835.318 860.055 865.969 867.205
9
Sumber : Dinas Dukcapil 2023, Bappeda (data diolah)

Berdasrkan jenjang pendidikan, mayoritas penduduk di Kabupaten


Kudus atau sekitar 7,19 persen adalah tamat Sekolah Dasar (SD)/sederajat.
Sedangkan komposisi paling minim adalah penduduk yang menamatkan
jenjang sarjana. Kondisi ini menunjukkan bahwa untuk meningkatan daya
saing SDM di Kabupaten Kudus, maka urusan terkait pendidikan perlu
dilakukan peningkatan.
2.2.5 Kerja Sama Daerah
Kerja sama daerah diatur pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Dengan Daerah Lain dan Kerja
Sama Dengan Pihak Ketiga. Kerja Sama Daerah dengan Daerah Lain (KSDD)
adalah usaha bersama yang dilakukan oleh Daerah dengan Daerah lain; dan
II-164
Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga (KSDPK) adalah usaha bersama yang
dilakukan oleh Daerah dengan Pihak Ketiga. Adapun jumlah kerja sama di
Kabupaten Kudus disajikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2. 134 Kerja Sama Daerah di Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022
2022
N
URAIAN Satuan 2018 2019 2020 2021 (SMT
o
I)

Kerja sama Daerah Dengan dokume


1 3 17 13 2 1
Daerah Lain (KSDD) n

Kerja Sama Daerah Dengan dokume


2 8 16 44 70 98
Pihak Ketiga (KSDPK) n

Sinergi Pusat Dengan dokume


3 na na 4 11 14
Daerah n

dokume
JUMLAH 61 83 113
n

Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus - Bagian Pemerintahan, 2023, Bappeda (data
diolah)

Kerja sama daerah dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan urusan


pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan percepatan pemenuhan pelayanan publik.
Kerja sama Daerah dapat menjadi salah satu alternatif lain untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik.
Tabel 2. 135 Nota Kesepahaman dengan Institusi Penelitian Pengembangan
Pemerintah dan Swasta yang masih berlaku di tahun 2023

Bentuk Kerja Judul Kerja sama /


No Subyek
sama Sinergi
Kerjasama di bidang
- Pemerintah pendidikan, penditian dan
Kabupaten Kudus
Kesepakatan pengabdian kepada
- Universitas
1. masyarakat serta
Bersama Muhammadiyah
Semarang peningkatan daya saing
(UNIMUS) daerah di Kab
Kudus
Sinergi Pendidikan,
peneliüan
Kesepakatan - Pemerintah dan pengabdian kepada
2. Kabupaten Kudus masyarakat dan
Bersama - Universitas Diponegoro pembangunan
kemasyarakatan di Kab.
Kudus
- Pemerintah Kerjasama bidang
Kesepakatan Kabupaten Kudus Pemerintahan,
3. - Pemerintah Pembangunan dan
Bersama
Kabupaten Pati Kemasyarakatan
- Pemerintah Kabupaten Kerjasama bidang
Kesepakatan Grobogan Pemerintahan,
4. Pembangunan
Bersama - Pemerintah
Kabupaten Kudus dan Kemasyarakdtan

II-165
Bentuk Kerja Judul Kerja sama /
No Subyek
sama Sinergi
Kerjasama di bidang
pendidikan, penelitian dan
- Universitas Muria
pengabdian kepada
Kesepakatan Kudus
5. masyarakat serta
Bersama - Pemerintah
Kabupaten Kudus peningkatan daya saing
daerah di Kab.
Kudus
- Direktorat
Jenderal Aplikasi Implementasi Gerakan
Informatika Menuju Kota Cerdas ( Smart
Nota Kementerian City) Kab. Kudus pada
6. Komunikasi dan Kawasan Pariwisata
Kesepakatan
lnformatika Rl Prioritas Nasional
- Pemerintah Kab. Borobudur
Kudus
Sinergi Pendidikan,
- Pemerintah
penelitian dan pengabdian
Kabupaten Kudus
Nota kepada masyarakat dan
7. - Universitas
Kesepakatan pembangunan
Negeri
kemasyarakatan di Kab.
Semarang
Kudus
Sinergi Pendidikan,
- Pemerintah penelitian dan pengabdian
Nota Kabupaten Kudus kepada masyarakat dan
8.
Kesepakatan - Universitas pembangunan
Sebelas Maret kemasyarakatan di Kab.
Kudus
Sinegi Pendidikan,
-Pemerintah
Penelitian, Pengabdian
Nota Kabupaten Kudus kepada Masyarakat dan
9.
Kesepakatan -Politeknik Daya Saing Daerah di
Negeri Semarang Kabupaten Kudus
- Universitas Sînergi Pendidikan,
Padjadjaran Penelitian,
10. Nota Kesepakatan (UNPAD) Pengabdian kepada
- Pemerintah Masyarakat dan Daya Saing
Kabupaten Kudus Daerah di Kabupaten Kudus
- Universitas Jenderal Sinwgi Pendidikan,
Soedirman Penelitian,
11. Nota Kesepakatan (UNSOED) Pengabdian kepada
- Pemerintah Masyarakat dan Daya Saing
Kabupaten Kudus Daerah di Kabupaten Kudus
- Pemerintah Sinergi Pendidikan,
Kabupaten Kudus Penelitian, Pengabdian
12. Nota Kesepakatan - Universitas Islam kepada Masyarakat dan
Negeri Walisongo Daya Saing Daerah di
Semarang (UlN) Kabupaten Kudus
- Universitas 17 Kerjasama di bidang
Agustus 1945 Pendidikan, Penelitian,
Kesepakatan Pengabdian kepada
13. (UNTAG) Semarang
Bersama masyarakat dan
- Pemerintah peningkatan daya saing di
Kabupaten Kudus Kab. Kudus
- UNISNU Jepara Kerjasama di bidang
Kesepakatan Pemerintah Pendidikan, Penelitian,
14. Kabupaten Pengabdian kepada
Bersama masyarakat dan
- Kudus peningkatan daya saing di
II-166
Bentuk Kerja Judul Kerja sama /
No Subyek
sama Sinergi
Kab. Kudus
Kerjasama di bidang
- Pemerintah Pendidikan, Penelitian,
Kesepakatan Kabupaten Kudus Pengabdian kepada
15. - Universitas Gadjah masyarakat dan
Bersama
Mada peningkatan daya saing di
Kab. Kudus
- Universias Kerjasama di bidang
Nuhammadiyah Pendidikan, Penelitian,
Kesepakatan Pengabdian kepada
16. Kudus (UMKU)
Bersama masyarakat dan
- Pemerintah
peningkatan daya saing di
Kabupaten Kudus Kab. Kudus
Kerjasama di bidang
- Universitas Pendidikan, Penelitian,
Kesepakatan Nahendradatta Pengabdian kepada
17. - Pemerintah masyarakat dan
Bersama
Kabupaten Kudus peningkatan daya saing di
Kab. Kudus
Kerjasama di bidang
- ITB STIKON Bali Pendidikan, Penelitian,
Kesepakatan Pengabdian kepada
18. - Pemerintah masyarakat dan
Bersama Kabupaten Kudus peningkatan daya saing di
Kab. Kudus
Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

Sebagai tindaklanjut atas Nota Kesepemahaman di atas maka Perjanjian


Kerjasama yang telah dilakukan:
Tabel 2. 136 Perjanjian Kerjasama Yang Telah Dilakukan
No Instansi Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan Swakelola Tipe II pada paket


Lembaga Penelitian dan
Pekerjaan Pendataan Penyandang
1. Pengabdian Masyarakat
Universitas Muria Kudus Disabilitas.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendampingan Penyusunan Rancangan


2.
Politik Universitas Gadjah Mada Rencana Pembangunan Daerah (RPD)
Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026
Sumber: Bappeda Kabupaten Kudus, 2023

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah


Pembangunan Daerah dilaksanakan dalam rangka untuk menjawab
berbagai permasalahan yang diidentifikasi terdapat kesenjangan antara
kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Kesenjangan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga penyusunan permasalahan
pembangunan daerah disusun dalam perumusan intervensi pembangunan
mulai dari tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan.
Permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Kudus yang
teridentifikasi pada masing-masing urusan, adalah sebagai berikut:

II-167
2.5.1 Urusan Wajib Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1) Pendidikan
Pembangunan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumberdaya manusia.
Dalam upaya pembangunan pendidikan di Kabupaten Kudus, masih
ada beberapa permasalahan yang memerlukan penanganan sebagai
berikut:
a) Meningkatnya siswa yang putus sekolah
b) Masih rendahnya kompetensi tenaga pendidik
c) Masih terdapat sarana prasarana Pendidikan dalam kondisi rusak

2) Kesehatan
Pembangunan Kesehatan juga merupakan faktor yang
mendukung pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan
Kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat. Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat,
masih ada beberapa permasalahan antara lain:
a) Masih ditemukannya kematian ibu dan bayi
b) Belum optimalnya Penemuan dan pelayanan kasus penyakit
menular dan tidak menular.
c) Belum optimalnya mutu pelayanan fasilitas kesehatan pertama dan
rujukan

3) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Permasalahan yang terjadi di Kabupaten Kudus dalam
penyelenggaraan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
berkaitan dengan belum optimalnya kualitas infrastruktur dasar.
Kondisi jalan dan jembatan yang rusak atau tidak mantap akan
berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan ekonomi maupun sosial. Beberapa
permasalahan pada urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
antara lain :
a) Masih adanya jalan dan jembatan kondisi rusak
b) Masih adanya irigasi dalam kondisi kurang baik
c) Terdapat daerah genangan air yang belum terlayani oleh sistem
drainase
d) Masih terdapat permukiman rawan banjir yang belum terlindungi
infrastruktur rawan banjir
e) Masih perlunya peningkatan kualitas infrastruktur air minum dan
sanitasi aman
f) Belum lengkapnya dokumen regulasi rencana tata ruang

4) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni, aman,
nyaman dan berkelanjutan termasuk kebutuhan dasar dalam
kehidupan manusia. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan perumahan

II-168
dan Kawasan permukiman terdapat beberapa permasalahan antara
lain:
a) Masih ada rumah rusak korban bencana dan rumah tidak layak
huni miskin
b) Belum terpenuhinya cakupan ketersediaan rumah layak huni
c) Kurang memadainya prasarana sarana dan utilitas perumahan
d) Masih adanya permukiman kumuh

5) Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Peningkatan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat dilaksanakan untuk mewujudkan wilayah yang kondusif.
Dalam rangka mewujudkannya masih ada permasalahan yang
dihadapi, antara lain :
a) Belum optimalnya penanganan gangguan ketenteraman dan
ketertiban umum
b) Keterbatasan sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran yang
telah melebihi masa pakai
c) Terbatasnya jumlah pos damkar
d) Belum Optimalnya Pelayanan Informasi Rawan Bencana pada
masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
e) Belum optimalnya pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan pada
masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
f) Belum Optimalnya Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban
Bencana pada masyarakat
g) Belum Optimalnya Pelayanan Pasca bencana pada masyarakat
h) Mempertahankan konsistensi capaian Pelayanan Informasi Rawan
Bencana pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
i) Mempertahankan konsistensi capaian pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan
bencana
j) Mempertahankan konsistensi capaian Pelayanan Penyelamatan dan
Evakuasi Korban Bencana pada masyarakat
k) Mempertahankan konsistensi capaian Pelayanan Pasca bencana
pada masyarakat

6) Sosial
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan salah satu upaya
dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat untuk mewujudkan
kehidupan yang layak, bermartabat, dan terpenuhinya kebutuhan
dasar masyarakat. Pembangunan kesejahteraan sosial telah
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kudus, namun masih terdapat
beberapa permasalahan antara lain :
a) Masih adanya PPKS yang memerlukan intervensi
b) Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan dasar bagi individu
miskin absolut dan kelompok rentan
c) Belum optimalnya penyediaan bantuan sosial

II-169
d) Belum optimalnya validasi pendataan disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar, gelandangan dan pengemis
e) Belum optimalnya perlindungan sosial pasca bencana alam dan
sosial.

2.5.2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


1) Tenaga Kerja
Pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu faktor
keberhasilan pembangunan. Meskipun pada Tahun 2021 terjadi
kenaikan potensi ekonomi dari sisi penyediaan lapangan kerja baik di
sektor formal maupun informal yang menyerap tenaga kerja di
Kabupaten Kudus, namun masih ada permasalahan dalam
meningkatkan partisipasi Angkatan kerja, antara lain :
a) Pelaksanaan perencanaan tenaga kerja belum optimal
b) Mutu tenaga kerja yang relatif rendah
c) Kurangnya akses tenaga kerja pada pasar kerja
d) Kurangnya perlindungan tenaga kerja dalam Hubungan Industrial.

2) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Pembangunan sumber daya manusia berperspektif gender
dilaksanakan untuk menjamin dan melindungi hak perempuan dan
anak terhadap diskriminasi, kekerasan dan eksploitasi dalam
kehidupan. Dalam pelaksanaannya, masih ada permasalahan yang
perlu perhatian antara lain:
a) Belum optimalnya partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi
dan politik
b) Belum optimalnya upaya penanganan kekerasan terhadap
perempuan
c) Masih terbatasnya pemahaman bahaya kekerasan kepada anak
d) Masih terbatasnya fasilitas publik layak anak.

3) Pangan
Aspek ketahanan pangan terdiri dari ketersediaan jumlah,
keamanan, dan keterjangkauan harga. Ketersediaan pangan
dipengaruhi oleh cadangan pangan pemerintah maupun masyarakat.
Penanganan keamanan pangan diarahkan untuk menjamin tersedianya
pangan segar yang aman untuk dikonsumsi. Kabupaten Kudus telah
berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, namun masih
terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut :
a) Belum optimalnya penyelenggaraan ketahanan pangan
b) Masih adanya pangan segar tidak aman yang beredar di masyarakat

4) Pertanahan
Peningkatan akses dan aset reforma agraria dilaksanakan untuk
menjamin perlindungan akses masyarakat terhadap kepemilikan tanah
serta redistribusi lahan. Dalam upaya pelaksanaannya terdapat
beberapa permasalahan antara lain :
II-170
a) Belum selesainya proses penataan dan sertifikasi tanah yang
terkena pembangunan untuk kepentingan umum

5) Lingkungan Hidup
Pembangunan berkelanjutan tidak lepas dari upaya pengelolaan
dan pelestarian lingkungan hidup. Dalam pelaksanaannya masih
terdapat beberapa permasalahan, antara lain :
a) Belum optimalnya penanganan pencemaran air dan udara
b) Belum optimalnya pengurangan sampah (pembatasan timbulan
sampah/reduce, daur ulang/recycled dari sumber sampah
c) Belum optimalnya penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah).

6) Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil


Penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data
kependudukan serta pengelolaan informasi administrasi kependudukan
dan pendayagunaan hasilnya yang ditujukan untuk peningkatan
pelayanan publik, masih menemui beberapa permasalahan, meliputi :
a) Belum semua penduduk di Kabupaten Kudus memiliki dokumen
administrasi kependudukan yang lengkap

7) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Pemberdayaan masyarakat berperan cukup penting dalam proses
pembangunan, dimana masyarakat berpartisipasi dan berinisiatif
untuk melaksanakan proses kegiatan ekonomi maupun sosial untuk
perbaikan situasi dan kondisi diri sendiri. Dalam melaksanakan proses
tersebut terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu:
a) Kurangnya kualitas SDM penyelenggara pemerintahan desa
b) Belum optimalnya pengelolaan keuangan desa
c) Belum tertatanya aset desa
d) Belum optimalnya sarana prasarana desa
e) Kurangnya minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kelembagaan desa

8) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Pengendalian penduduk dan keluarga berencana dilakukan
sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan
penduduk dengan kapasitas sumber daya. Permasalahan yang masih
perlu perhatian antara lain:
a) Belum Optimalnya Pelaksanaan KIE pengendalian penduduk dan
KB sesuai kearifan budaya lokal
b) Belum optimalnya pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga.

9) Perhubungan
Pembangunan perhubungan diarahkan untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas pelayanan dan penyediaan aksesibilitas jasa
II-171
perhubungan kepada masyarakat yang akan mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Dalam pelaksanaannya masih ditemui
permsalahan sebagai berikut :
a) Belum optimalnya manajemen rekayasa lalu lintas
b) Belum optimalnya kualitas pelayanan pengujian berkala kendaraan
bermotor

10) Komunikasi dan Informatika


Peningkatan kualitas pengelolaan informasi dan komunikasi
publik sangat penting untuk mewujudkan pelayanan yang efisien,
efektif, transparan dan partisipatif. Dalam meningkatkan kualitas
pengelolaan informasi dan komunikasi publik tersebut, masih terdapat
beberapa permasalahan antara lain :
a) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam mendukung kinerja pemerintahan.
b) Belum optimalnya pengelolaan informasi dan komunikasi publik.

11) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Pemberdayaan dan peningkatan koperasi, Usaha Kecil Menengah
(UKM) secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan serta memperkuat struktur perekonomian,
menggerakkan aktivitas ekonomi sektor riil, mempercepat pertumbuhan
ekonomi, membuka kesempatan kerja sehingga mengurangi tingkat
pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, dan
menurunkan kesenjangan pendapatan masyarakat. Namun demikian,
dalam pembangunan sektor koperasi UKM masih ditemukan
permasalahan yaitu:
a) Rendahnya Kapasistas Pengelola Koperasi
b) Kapasitas produksi usaha mikro masih kurang
c) Rendahnya kapasitas SDM pelaku usaha mikro

12) Penanaman Modal


Penanaman modal diperlukan sebagai salah satu pendorong
peningkatan perekonomian daerah. Namun demikian, masih terdapat
permasalahan yang harus ditangani dalam pertumbuhan penanaman
modal, yaitu:
a) Belum optimalnya realisasi penanaman modal

13) Kepemudaan dan Olah Raga


Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas pemuda
untuk berperan aktif dalam pembangunan serta meningkatkan prestasi
olahraga, masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain:
a) Belum optimalnya prestasi olah raga.
b) Kurangnya sarana olahraga yang memenuhi standar.
c) Belum optimalnya peran organisasi kepemudaan yang aktif dalam
pembinaan perilaku generasi muda.

II-172
14) Statistik
Ketersediaan data yang valid sangat penting dalam proses
penyusunan kebijakan publik. Perangkat Daerah sebagai produsen data
diharapkan mampu menyediakan data yang andal. Dalam
mewujudkannya masih ditemukan permasalahan antara lain :
a) Belum optimalnya penyelenggaraan satu data Indonesia.

15) Persandian
Persandian sebagai upaya untuk mengamankan, melindungi dan
menjamin orisinalitas sebuah berita atau dokumen pemerintah
merupakan hal yang amat penting dalam era serba teknologi informasi.
Penggunaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah akan menghadapi beberapa risiko seperti penyadapan, hacking
dan berbagai ancaman lainya. Adanya ancaman dalam pengelolaan
pemerintahan yang berbasis teknologi informasi (e-government) tersebut
membuat pengelolaan persandian oleh pemerintah daerah menjadi
terasa lebih penting. Dalam pengelolaan persandian masih terdapat
beberapa permasalahan sebagai berikut :
a) Kapasitas pengelola keamanan informasi dan persandian
pemerintah daerah belum optimal
b) Belum adanya sistem kerja / kerangka kerja keamanan informasi
terstandar

16) Kebudayaan
Pembangunan kebudayaan diarahkan untuk mempertahankan,
melestarikan, menjaga dan mewarisi budaya lokal sehingga dapat
memperkokoh budaya bangsa. Beberapa permasalahan yang dihadapi
Kabupaten Kudus dalam pembangunan kebudayaan antara lain :
a) Belum optimalnya pelestarian obyek pemajuan kebudayaan daerah
b) Belum optimalnya pengelolaan permuseuman

17) Perpustakaan
Dalam rangka mengembangkan perpustakaan dan minat baca
masyarakat, permasalahan yang dihadapi antara lain :
a) Masih rendahnya jumlah perpustakaan yang sesuai standar
nasional perpustakaan
b) Rendahnya pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial
c) Belum optimalnya upaya pembudayaan gemar membaca

18) Kearsipan
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,
salah satunya didukung sistem penyelenggaraan kearsipan yang
komprehensif dan terpadu. Sistem penyelenggaraan kearsipan agar
dipastikan menjamin ketersediaan, keselamatan, dan keamanan arsip
yang otentik dan terpercaya sebagai alat bukti pertanggungjawaban,
dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan perundang-undangan

II-173
yang ada. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan kearsipan masih
menjumpai beberapa permasalahan antara lain :
a) Belum optimalnya pengelolaan arsip secara baku
b) Belum optimalnya pemanfaatan arsip

2.5.3 Urusan Pilihan


1) Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Kudus tidak memiliki potensi perikanan laut namun
memiliki potensi perikanan darat. Pembangunan perikanan telah
dilaksanakan melalui budidaya dan pengolahan perikanan, namun
masih dijumpai permasalahan, antara lain :
a) Produksi perikanan belum optimal

2) Pariwisata
Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk
dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan
berkontribusi dalam penyediaan lapangan kerja dalam upaya
pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan usaha mikro kecil
menengah. Namun demikian, dalam pengembangannya masih terdapat
permasalahan antara lain :
a) Belum optimalnya pemasaran pariwisata
b) Belum optimalnya pembangunan industri pariwisata
c) Belum optimalnya pengembangan ekonomi kreatif

3) Pertanian
Pembangunan urusan pertanian meliputi tanaman pangan,
perkebunan dan peternakan yang diarahkan untuk menjaga tingkat
produksi dan produktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pangan, pengolahan dan peningkatan nilai tambah produk. Dalam
pelaksanaannya masih terdapat permasalahan yaitu :
a) Produksi pertanian belum optimal
b) Sarana prasarana dan infrastruktur pertanian belum memadai
c) Penyediaan sarana pertanian berupa pupuk bersubsidi, benih dan
obat-obatan masih belum memadai

4) Kehutanan
Nihil

5) Energi dan Sumber Daya Mineral


Nihil

6) Perdagangan
Pembangunan perdagangan dalam perekonomian memiliki peran
strategis yaitu mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan
jasa, pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, mendorong
pembentukan harga yang wajar, penciptaan lapangan usaha dan
perluasan kesempatan kerja, serta mendukung peningkatan dan
II-174
pemerataan pendapatan sekaligus pemerataan antar wilayah. Adapun
permasalahan yang masih menjadi kendala adalah:
a) Belum optimalnya sarana distribusi perdagangan
b) Belum signifikannya penambahan jumlah pelaku usaha ekspor
c) Rendahnya kapasitas pelaku perdagangan.

7) Perindustrian
Pembangunan perindustrian memiliki fungsi sebagai mesin
pembangunan atau motor penggerak perekonomian. Hal ini disebabkan
oleh besarnya nilai kapitalisasi modal yang tertanam di sektor industri,
tingginya kemampuan menyerap tenaga kerja serta kemampuan
menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau
bahan dasar yang diolah. Namun permasalahan Perindustrian yang
masih menjadi kendala adalah :
a) Pertumbuhan industri pengolahan non-IHT belum optimal.

8) Transmigrasi
Nihil

2.5.4 Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan


1) Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah mempunyai fungsi yang penting dalam
pengkoordinasian penyusunan kebijakan daerah, pengkoordinasian
pelaksanaan tugas perangkat daerah serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah. Dalam pelaksanaannya menghadapi
beberapa permasalahan, sebagai berikut :
a) Belum optimalnya kualitas kebijakan pemerintah daerah
b) Belum optimalnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
c) Indeks kepuasan masyarakat meningkat setiap tahun, namun
belum seluruh standar layanan optimal

2) Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan salah satu perangkat daerah yang
membantu tugas Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang pemerintahan umum dengan fungsi mengkoordinasikan,
mengintegrasikan dan mensinkronkan penyelenggaraan tugas
pimpinan dan anggota DPRD, yang secara teknis juga membantu
kelancaran tugas pimpinan dan anggota DPRD serta secara
administrasi bertanggungjawab kepada Bupati. Dalam pelaksanaannya
permasalahan yang dihadapi yaitu :
a) Belum optimalnya kapasitas Anggota DPRD dalam pelaksanaan
tugas

2.5.5 Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


1) Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah tahapan yang strategis, dimana
keberhasilan pembangunan diawali dari tersusunnya berbagai
II-175
dokumen perencanaan pembangunan daerah. Tuntutan akan kualitas
perencanaan yang semakin partisipatif, akuntabel, dan terbuka serta
adanya dinamika perkembangan pembangunan yang semakin dinamis,
unpredictable dan unbounderless menjadi bagian yang harus
diakomodasi sebagai masukan dalam proses perencanaan, namun
demikian, masih ditemui permasalahan dalam perencanaan
pembangunan, yaitu :
a) Belum optimalnya ketersediaan data informasi yang valid

2) Keuangan
Pengelolaan keuangan daerah termasuk didalamnya pengelolaan
terhadap pendapatan daerah yang efektif dan akuntabel akan
berpengaruh pada pelaksanaan pembangunan daerah. Beberapa
permasalahan pengelolaan keuangan antara lain:
a) Belum optimalnya penggalian potensi pendapatan daerah utamanya
pada pengelola pendapatan
b) Belum tersedianya data base pemanfaatan asset daerah
c) Belum optimalnya pendayagunaan, pemanfaatan dan pengamanan
aset daerah.

3) Kepegawaian
Mewujudkan ASN yang profesional merupakan tantangan
terbesar dalam penyelenggaraan urusan kepegawaian, permasalahan
yang dihadapi adalah :
a) Belum optimalnya pelaksanaan sistem merit manajemen ASN.
b) Masih adanya Perangkat Daerah yang tidak mematuhi kode
etik/aturan perilaku.

4) Pendidikan dan Pelatihan


Dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik maka diperlukan
SDM ASN yang handal, memiliki integritas, profesional, dan netral serta
bebas dari intervensi politik, bebas dari praktik KKN. Untuk mencapai
hal tersebut permasalahan yang dihadapi yaitu :
a) Belum optimalnya peningkatan kapasitas ASN.

5) Penelitian dan Pengembangan


Meningkatnya kebutuhan terhadap hasil-hasil penelitian dan
pengembangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
peningkatan daya saing daerah dihadapkan pada permasalahan:
a) Belum optimalnya fasilitasi jejaring penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan inovasi daerah.

2.5.6 Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan


1) Inspektorat Daerah
Penerapan sistem integritas serta pengawasan internal yang
independen, profesional, dan sinergis, masih menghadapi
permasalahan antara lain:
II-176
a) Belum optimalnya cakupan layanan pengawasan
b) Belum optimalnya kapabilitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) yang memenuhi standar
c) Belum optimalnya akuntabilitas kinerja Inspektorat
d) Belum optimalnya pembinaan manajemen Pemda terhadap APIP
e) Kurang optimalnya akuntabilitas kinerja dan keuangan unit kerja
di lingkungan Pemerintah Daerah
f) Kurang optimalnya penanganan pengaduan masyarakat
g) Kurang efektifnya fungsi konsultansi dan pencegahan korupsi

2.5.7 Unsur Kewilayahan


1) Kecamatan
Pembangunan kewilayahan sangat diperlukan untuk penguatan
peran kecamatan dalam melaksanakan fungsi koordinatif, pembinaan
dan pengawasan kewilayahan. Permasalahan yang perlu menjadi
perhatian yaitu :
a) Pengelolaan administrasi data kinerja belum optimal
b) Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan administrasi desa
c) Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat desa
d) Belum optimalnya kondisivitas wilayah
e) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik

2.5.8 Unsur Pemerintahan Umum


1) Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Kudus termasuk daerah yang terkondusif, hampir tidak
ada potensi konflik sosial dan interaksi diantara masyarakat lintas
agama terjalin dengan baik, namun masih ada Permasalahan perlu
menjadi perhatian yaitu :
a) Belum optimalnya pemahaman mengenai pendidikan, budaya
politik dan etika politik kepada masyarakat

2.6 Isu Strategis


2.6.1 Isu Strategis Pembangunan Daerah

Rencana pembangunan Kabupaten Kudus tahun 2025 disusun dalam


rangka penyelesaian permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis
daerah, dengan memperhatikan dinamika isu global yang menimbulkan
dampak sosial ekonomi masyarakat secara global. Penentuan isu strategis
pembangunan, dilakukan juga dengan memperhatikan isu-isu regional dan
nasional yang teridentifikasi terhadap isu kabupaten sebagaimana tabel
berikut ini.

II-177
Tabel 2. 137 Identifikasi Isu Kabupaten terhadap Isu Regional dan Isu Nasional

No Isu Strategis Kabupaten Isu Strategis Provinsi Isu Strategis Nasional


Transformasi Sosial : Kesehatan untuk
Belum Optimalnya Kualitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya
1 Semua, Pendidikan Berkualitas yang
Kesejahteraan SDM saing, berkarakter dan adaptif
Merata, Perlindungan Sosial yang Adaptif.
Transformasi Ekonomi : Industri,
Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Ekonomi
Biru, UMKM dan Koperasi, BUMN,
Percepatan Transisi Energi,
Transformasi ekonomi yang berdaya Perekonomian Tangguh yang Berdaya Saing
2 Ketenagakerjaan, Ekonomi Sirkular
saing dan Berkelanjutan
Industri, Tenaga Kerja Hijau, Pengelolaan
Hutan Lestari, Digital, Integrasi Ekonomi
Domestik dan Global, Perkotaan sebagai
Pusat Pertumbuhan Ekonomi.
Transformasi Tata Kelola : Integritas
Parpol, Sistem Penggajian Tunggal,
Kualitas Regulasi, Sistem Anti Korupsi dan
3 Birokrasi yang dinamis dan berintegritas Tata kelola pemerintahan yang Dinamis Akuntabilitas Pembangunan,
Transformasi dan Digitalisasi Pelayanan
Publik, Manajemen Talenta, Integrasi
Proses Bisnis.
Supremasi Hukum, Stabilitas dan
Kepemimpinan Indonesia : Stabilitas
Makro, Politik Luar Negeri, Keamanan,
Pertahanan, Hukum, Demokrasi.

II-178
No Isu Strategis Kabupaten Isu Strategis Provinsi Isu Strategis Nasional
Ketahanan Sosial, Budaya dan Ekologi :
Isu Agama, Isu Budaya, Keluarga
Belum optimalnya pembangunan secara Ketahanan Sumber Daya Alam dan Berkualitas, Kesetaraan Gender dan
4
berkelanjutan di wilayah Lingkungan Hidup Masyarakat Inklusif, Kualitas Lingkungan
Hidup dan Keanekaragaman Hayati,
Energi, Pangan.

II-179
Meninjau gambaran umum kondisi Kabupaten Kudus, maka dapat
terlihat permasalahan-permasalahan yang menjadi isu strategis berdasarkan
kriteria di atas dalam tahun 2025 yaitu:
1. Belum Optimalnya Kualitas dan Kesejahteraan SDM
Pendidikan menjadi bagian penting dalam kehidupan suatu masyarakat,
karena untuk dapat hidup dengan layak dan memiliki pendapatan yang layak,
masyarakat memerlukan kualitas pendidikan yang baik dan juga melatih
keterampilan individu.
Pendidikan merupakan aspek dasar dalam kehidupan manusia,
seseorang bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga diajarkan
untuk berakhlak baik dan berbudi pekerti luhur. Seseorang dengan bekal
pendidikan yang berkualitas akan menjadi orang yang berguna, bermanfaat,
berilmu, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup atau memperbaiki nasib
ke arah yang lebih baik.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia dan
menjadi prasyarat dalam melakukan aktivitas lainnya. Permasalahan
kesehatan menjadi hal pokok yang harus mendapat perhatian, terlebih dengan
terjadinya pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu
pandemi Covid-19 yang mempengaruhi segenap aspek kehidupan. Hingga saat
ini, pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan di masa mendatang
semakin nyata bila tidak dilakukan antisipasi lebih dini. Karena aspek
kesehatan ini sangat mempengaruhi terhadap aspek-aspek lainnya.
Salah satu aspek yang sangat terpengaruh adalah kesejahteraan
masyarakat. Pandemi telah meningkatkan angka kemiskinan di setiap daerah.
Meningkatnya angka kemiskinan menjadi perhatian serius oleh pemerintah
pusat dan daerah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk menekan
angka kemiskinan terus diupayakan oleh semua pihak agar masyarakat dapat
menjalani kehidupan secara layak.
Adapun capaian indikator makro daerah pendukung isu strategis ini
adalah: indeks pembangunan manusia (76,71 di Tahun 2023, dan angka
kemiskinan 7,24 pada tahun 2023.
2. Transformasi ekonomi yang berdaya saing
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan
Pembangunan suatu daerah. Seberapa besar Produk Domestik Bruto Daerah
menggambarakan seberapa besar daerah tersebut mampu mengoptimalkan
potensinya dalam suatu aktivitas ekonomi yang mempunyai nilai tambah.
Kabupaten Kudus merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
yang mempunyai nilai total PDRB yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan
nilai PDRB Kabupaten sekitar.

II-180
Tabel 2. 138 Perbandingan PDRB Kab Kudus atas dasar harga Berlaku dengan
Kabupaten sekitarnya Tahun 2016 – 2021

Dengan nilai PDRB terakhir sebesar 108, 214 Trilyun rupiah, Kabupaten
Kudus secara ekonomi menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan
beberapa Kabupaten lain disekitar Kabupaten Kudus, seperti Jepara, Pati dan
Rembang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal pembangunan ekonomi
Kabupaten Kudus menjadi pusat perekonomian bagi wilayah di wilayah eks
Karesidenan Pati.
Selain dilihat dari segi jumlah PDRB , perkembangan ekonomi juga dilihat
dari tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus. Trend pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kudus dapat dilihat dari grafik :

Gambar 2. 48 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus dan Provinsi Jawa


Tengah pada Tahun 2017-2021

6 5,26 5,3 5,36


5

4 3,32
3
3,21 3,24 3,09
2

0
2017 2018 2019 2020 2021
-1

-2 -2,65
-1,98
-3
-3,11
-4
KUDUS JATENG

Jika dilihat dari trend pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus dalam


beberapa tahun terakhir, dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kudus cenderung stabil pada tingkat pertumbuhan 3 persen.
Dengan adanya bencana pandemi Covid 19 yang terjadi pada tahun 2020 dan
2021, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus mengalami
pertumbuhan negatif atau terjadi depresi ekonomi selama dua tahun tersebut.
Jika dilihat lebih rinci pada tingkat pertumbuhan per lapangan usaha, maka
dapat dikatakan bahwa Lapangan Usaha yang mengalami penurunan
pertumbuhan secara berturut – turut selama dua tahun adalah Lapangan
Usaha Industri Pengolahan terutama pada sektor industri Pengolahan Hasil

II-181
Tembakau (IHT). Dengan realita bahwa, pertumbuhan ekonomi sektor IHT
mengalami pertumbuhan yang cenderung melambat bahkan sampai turun,
maka isu strategis yang menjadi topik pembangunan daerah adalah perlunya
transformasi ekonomi yang berdaya saing. Transformasi Ekonomi yang berdaya
saing diartikan sebagai proses perubahan sektor – sektor tumpuan ekonomi
yang semula bertumpu pada sektor industri hasil tembakau beralih kepada
sektor – sektor ekonomi lainnya yang mempunyai basis yang kuat baik secara
tingkat pertumbuhan sektoralnya maupun pada serapan tenaga kerja pada
lapangan usaha tersebut. Dengan penguatan pada sektor – sektor ekonomi non
IHT diharapkan tingkat pertumbuhan ekonomi sektor non IHT dapat dipacu
lebih tinggi sehingga pada akhirnya distribusi PDRB kabupaten Kudus yang
selama ini didominasi oleh sektor IHT dapat secara perlahan – lahan dapat
terdistribusi secara proporsional dapat sektor ekonomi lainnya.
2. Birokrasi yang dinamis dan berintegritas
Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Kudus yang lebih biasa
diistilahkan dengan tatakelola pemerintahan di Kabupaten Kudus belum
sepenuhnya berjalan sedemikian optimal. Hal ini dapat dilihat dari data 4 tahun
terakhir terhadap evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan
Reformasi Birokrasi, pencapaian Pemerintah Kabupaten Kudus berada pada
kategori BB pada tahun 2023, sementara 3 tahun sebelumnya mendapatkn
kategori B. Meskipun ada peningkatan nilai dan kategori, namun
perkembangannya sangat lambat sebagaimana tertuang dalam Bab II dalam
dokumen ini.
Tatakelola Pemerintahan Kabupaten Kudus perlu ditingkatkan mengingat
besarnya afirmasi dan atensi baik dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi.
Keberhasilan pembangunan daerah pada tingkat teknis sangat bergantung
pada kinerja birokrasinya. Maka perwujudan tatakelola pemerintahan yang
baik yang dicerminkan dengan birokrasi yang dinamis dan berintegritas perlu
ditingkatkan.
Selain itu dukungan teknologi informasi dalam pelayanan publik menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan birokrasi yang dinamis dan
berintegritas.
3. Belum optimalnya pembangunan secara berkelanjutan di wilayah
Pembangunan secara berkelanjutan di wilayah perlu melibatkan seluruh
potensi yang ada secara optimal dan mengupayakan keserasian serta
keseimbangan pembangunan antar kecamatan, sehingga dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Kualitas pelayanan yang
ada di kecamatan masih belum optimal, hal ini mengakibatkan kurangnya
kualitas pembangunan yang ada di desa.
Di Kabupaten Kudus risiko bencana yang dihadapi masih cukup tinggi di
beberapa daerah memiliki langganan bencana banjir dan tanah longsor. Hal ini
disebabkan oleh pelayanan informasi rawan bencana pada masyarakat yang
tinggal di daerah rawan bencana belum optimal, belum optimalnya pelayanan
penyelamatan dan evakuasi korban bencana, serta pelayanan pasca bencana
belum optimal. Responsivitas penanganan gangguan trantibum juga masih

II-182
rendah, sehingga penanganan gangguan trantibum yang berbasis kewilayahan
perlu ditingkatkan.
Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan hidup diperlukan
pencegahan atas pencemaran lingkungan karena dampak kegiatan Industri dan
domestik, peningkatan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan
hidup, pencegahan alih fungsi lahan hijau, serta pencegahan eksploitasi alam
yang merusak lingkungan. Pembangunan secara berkelanjutan di wilayah
harus didukung dengan penguatan toleransi dan harmoni sosial dalam
masyarakat, agar seluruh pembangunan dapat tercapai.

2.7 Evaluasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan RKPD Sampai


Tahun Lalu Dan Realisasi RPJMD
Data yang digunakan dalam evaluasi capaian kinerja penyelenggaraan
Pemerintah Daerah adalah data yang berasal dari Perangkat Daerah di
lingkungan pemerintah Kabupaten Kudus.
Pengelompokan data dalam evaluasi capaian kinerja penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dilakukan melalui penilaian kinerja atas indikator kinerja
pembangunan daerah. Penilaian dilakukan dengan cara melihat kondisi
capaian kinerja RKPD Tahun 2023 dengan Target Akhir RPJMD.
Teknik analisis yang digunakan dalam evaluasi capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah ini adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan capaian target RKPD di Tahun 2023;
2. Membandingkan kondisi Realisasi pada Tahun 2023 dengan Target Akhir
RPJMD;
3. Melakukan analisa terhadap hasil capaian kinerja indikator pada
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah untuk dijadikan bahan perencanaan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada Tahun 2025.
Evaluasi capaian kinerja tahun 2023 ditunjukkan dengan capaian
indikator yang terkompilasi atas kelompok urusan wajib, urusan pilihan, fungsi
penunjang dan fungsi lainnya. Pada evaluasi tersebut, status pencapaian
kinerja dijabarkan dalam evaluasi hasil RKPD Tahun 2023 dan evaluasi hasil
terhadap target akhir RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2018-2023, terdiri dari
kategori status, sebagai berikut :
a. Predikat Evaluasi terhadap target kinerja tahun 2023 (*), memiliki status:
• Sangat Tinggi (ST), untuk capaian diatas 90% (X > 90%);
• Tinggi (T), untuk capaian nilai diatas 75% sampai dengan 90% (90% ≥ X
> 75%);
• Sedang (S), untuk capaian nilai diatas 65% sampai dengan 75% (75% ≥
X > 65%);
• Rendah (R), untuk capaian nilai diatas 50% sampai dengan 65% (65% ≥
X > 50%);
• Sangat Rendah (SR), untuk capaian nilai sama atau kurang dari 50% (X
≤ 50%).
b. Predikat Evaluasi terhadap target akhir RPJMD (**), memiliki status :
• Sangat Tinggi (ST), untuk capaian diatas 90% (X > 90%);
• Tinggi (T), untuk capaian nilai diatas 75% sampai dengan 90% (90% ≥ X
> 75%);

II-183
• Sedang (S), untuk capaian nilai diatas 65% sampai dengan 75% (75% ≥
X > 65%);
• Rendah (R), untuk capaian nilai diatas 50% sampai dengan 65% (65% ≥
X > 50%);
• Sangat Rendah (SR), untuk capaian nilai sama atau kurang dari 50% (X
≤ 50%).
c. Identifikasi Capaian pada periode akhir RPJMD (***), dengan status :
• Tercapai , jika capaian terhadap target akhir RPJMD (tahun 2023)
lebih besar atau sama dengan 100 % (100% ≥ X);
• Tidak tercapai , jika capaian terhadap target akhir RPJMD (tahun
2023) kurang dari 100% (X <100%).
Berikut capaian indikator kinerja pembangunan daerah Tahun 2023
terhadap target kinerja Tahun 2023 dan target akhir RPJMD Kabupaten Kudus
Tahun 2018-2023.

2.7.1 Evaluasi Capaian Terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)


Capaian kinerja IKU pada tahun 2023 terhadap RKPD Tahun 2023 dan
target akhir periode RPJMD terlihat pada 23 indikator dengan capaian kinerja
termasuk dalam kategori rata-rata capaian kinerja Sangat Tinggi. Namun
demikian capaian kinerja terhadap target akhir periode RPJMD sebanyak 13
indikator tercapai sesuai target, sedangkan 10 indikator realisasinya dibawah
target. Secara rinci capaian IKU Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus disajikan
dalam tabel berikut.

Tabel 2.139
Capaian Indikator Kinerja Utama Daerah

Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun


Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Target St
No Satuan Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Kinerja Realisasi at
si Target tus Target us
Tahun Akhir Kinerja us
Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
2023 RPJMD (**)
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Indeks
Pembangunan Angka Disdkpora
76,48 76,71 100,30 ST 76,48 76,71 S
Manusia 100,30 /BPS
T
2 Harapan lama Disdikpor
Tahun 14,90 13,26 88,99 T 14,90 13,26 88,99 T
sekolah a/BPS
3 Rata-rata lama Tahun S Disdikpor
9,20 9,34 101,52 ST 9,20 9,34 101,52
sekolah T a/BPS
4 Persentase akses %
S Disdikpor
dan mutu 88 90,40 102,72 ST 88 90,40 102,72
T a
pendidikan
5 Angka Harapan Angka S Dinas
Hidup 76,54 76,86 100,42 ST 76,54 76,86 100,42
T Kesehatan
6 Angka Kematian Angka Dinas
52,78 82,67 35,53 R 52,78 82,67 35,53 R
Ibu Kesehatan
7 Angka Kematian Angka S Dinas
Bayi 6,9 7,82 91,74 ST 6,9 7,82 91,74
T Kesehatan
8 Kemampuan
konsumsi rumah ribu
11.413,1 11.413, S
tangga per kapita Rp/org/t 11.609 101,72 ST 11.609 101,72 Bappeda
9 19 T
(ribu Rp/org/thn) hn
9 Indeks Reformasi Angka Bagian
Birokrasi 90 69,21 76,90 T 90 69,21 76,90 T
Organisasi
10 Nilai akuntabilitas Bagian
kinerja Angka 83 72,05 86,81 T 83 72,05 86,81 T
Organisasi
11 Akuntabilitas
pengelolaan S
keuangan daerah WTP 100 100 ST WTP 100 100
T
(Opini BPK) BPPKAD

II-184
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Target St
No Satuan Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Kinerja Realisasi at
si Target tus Target us
Tahun Akhir Kinerja us
Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
2023 RPJMD (**)
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
12 Indeks Sistem
Pemerintahan S Dinas
Berbasis Angka 2,87 4,23 147,38 ST 2,87 4,23 147,38
T Kominfo
Elektronik (SPBE)
13 Indeks Kepuasan S Bagian
Angka 85 89,33 105,09 ST 85 89,33 105,09
Masyarakat T Organisasi
14 Angka
Angka 0,013 0.018 61,54 R 0,013 0.018 61,54 R Satpol PP
kriminalitas
15 Indeks rasa aman S Kesbangp
Angka 0,53 0,98 184,9 ST 0,53 0,98 184,9
T ol
16 Indeks Toleransi S Kesbangp
% 100 100 100 ST 100 100 100
T ol
17 Pertumbuhan Bappeda
Ekonomi % 3,16 2,23 70,57 S 3,16 2,23 70,57 S
/BPS
Pertumbuhan
Ekonomi tanpa
S Bappeda
industri % 5,67 6,85 120,81 ST 5,67 6,85 120,81
T /BPS
pengolahan
tembakau
18 PDRB Per Kapita S Bappeda
(juta rupiah) Rp juta 144,87 133,88 92,41 ST 144,87 133,88 92,41
T /BPS
19 Angka kemiskinan Bappeda
% 5,9 7,24 77,29 T 5,9 7,24 77,29 T
/BPS
20 Angka Disnakerin
pengangguran % 2,90 3,25 87,93 T 2,90 3,25 87,93 T
kop UKM
21 Nilai investasi Rp. S
(dalam triliun Rp) 9,19 11,8 128,40 ST 9,19 11,8 128,40 DMPTSP
Trilyun T
22 Persentase
infrastruktur S Dinas
% 83,73 85,43 102,03 ST 83,73 85,43 102,03
dalam kondisi T PUPR
mantap
23 Indeks Kualitas
Dinas
Lingkungan % 67,77 60,80 89,72 T 67,77 60,80 89,72 T
PKPLH
Hidup
Rata-rata Capaian S
Rata-rata Capaian Kinerja 98,11 ST 98,11
Kinerja T
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

2.7.2 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek


Kesejahteraan Masyarakat

Evaluasi terhadap capaian indikator kinerja penyelenggaraan


pemerintahan daerah Aspek Kesejahteraan Masyarakat pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 dapat
dilihat pada 9 indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat
Tinggi. Namun demikian capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD
sebanyak 4 indikator yang tercapai sesuai target, sedangkan 5 indikator lainnya
realisasinya dibawah target. Secara rinci capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah aspek kesejahteraan rakyat disajikan dalam tabel
berikut.

II-185
Tabel 2.140
Capaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
2023
Capaian Capaian
Indikator Kinerja Target Kinerja Target Kinerja
No Satuan Realisa Sta Sta Stat PD
Utama Kinerja Terhadap Kinerja Realisasi Terhadap
si tus tus us
Tahun Target Akhir Kinerja Target Akhir
Kinerja (*) (**) (***)
2023 Tahun RPJMD RPJMD
2023 (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Indeks
1 Pembangunan Angka 76,48 76,71 100,30 ST 76,48 76,71 Disdikpo
100,30 ST
Manusia ra
Harapan lama Disdikpo
2 Tahun 14,9 13,26 88,99 T 14,9 13,26 88,99 T
sekolah ra
Rata-rata lama Disdikpo
3 Tahun 9,2 9,34 101,52 ST 9,2 9,34 101,52 ST
sekolah ra
Persentase
Disdikpo
4 akses dan mutu % 88 90,40 102,72 ST 88 90,40 102,72 ST
ra
pendidikan
Dinas
Angka Harapan
5 Angka 76,54 76,86 100,42 ST 76,54 76,86 100,42 ST Kesehata
Hidup
n
Pertumbuhan Bappeda
6 % 3,16 2,23 70,57 S 3,16 2,23 70,57 S
PDRB / BPS
Pertumbuhan
Ekonomi (tanpa
Bappeda
7 industri % 5,67 6,85 120,81 ST 5,67 6,85 120,81 ST
/ BPS
pengolah-an
tembakau)
PDRB Per
144,8 144,8 Bappeda
8 Kapita (juta Rp juta 133,88 92,41 ST 133,88 92,41 ST
7 7 / BPS
rupiah)
Angka Bappeda
9 % 5,9 7,24 77,29 T 5,9 7,24 77,29 T
kemiskinan / BPS
Disnaker
Angka
10 % 2,9 3,25 87,93 T 2,90 3,25 87,93 T inkop
pengangguran
UKM
Rata-rata Capaian
Rata-rata Capaian Kinerja 94,29 ST Kinerja
94,29 ST
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

2.7.3 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Secara keseluruhan hasil evaluasi terhadap indikator keberhasilan


penyelenggaraan pemerintahan daerah baik terhadap target RKPD Tahun 2023
maupun target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 dalam kategori sangat baik, hal
ini terlihat dari 42 urusan sebanyak 37 urusan (88,10%) dengan predikat
kinerja Sangat Tinggi, 4 urusan (9,52%) berpredikat Tinggi dan 1 urusan
(2,38%) berpredikat Sedang. Dan dari 159 indikator sebanyak 107 indikator
(67,30) Telah mencapai target dan 52 indikator (32,70) realisasinya tidak
mencapai target. Berikut capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah tahun 2023.

a. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek


Pelayanan Umum (Urusan Wajib Pelayanan Dasar)
1) Pendidikan
Kinerja penyelenggaraan urusan wajib Pendidikan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja 15 indikator dengan rata-rata kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi. Namun terhadap capaian target akhir RPJMD

II-186
sebanyak 5 indikator tercapai sesuai target, sedangkan 10 indikator lainnya
realisasinya tidak mencapai target.
Prestasi pada urusan wajib Pendidikan diantaranya Kabupaten Kudus
menerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Kategori Pemerintah Daerah
Transformatif Sub Kategori Program Indonesia Pintar dari Kemdikbudristek,
selain itu ikut berpartispasi dalam Olimpiade Sains Nasional baik di tingkat
Provinsi maupun nasional.
Secara rinci capaian target kinerja urusan wajib pendidikan tahun 2023
dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2.141
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I PENDIDIKAN
Angka Partisipasi 101,8 101,0 101,8 101,00
1. 99,21 ST 99,21 ST Disdikpora
Kasar SD/MI 0% 0% 7% %
114,7 114,0 115,4 114,00
2. APK SMP/MTs 99,25 ST 98,79 ST Disdikpora
5% 0% 9% %
APM 99,83 99,00 99,83
3. 99,17 ST 99,00 % 99,17 ST Disdikpora
SD/MI/Paket A % % %
APM
97,97 97,97 97,97
4. SMP/MTs/Paket 100 ST 97,97% 100 ST Disdikpora
% % %
B
Angka Partisipasi
103,1 103,0 103,1
5. Sekolah Usia 7-12 99,90 ST 103,0% 99,90 ST Disdikpora
9% % 9%
tahun
Angka Partisipasi
102,2 102,0 102,2
6. Sekolah Usia 13- 99,74 ST 102,0% 99,74 ST Disdikpora
7% % 7%
15 tahun
Persentase
74,36 74,36
7. sekolah 74,0% 99,52 ST 74,0% 99,52 ST Disdikpora
% %
terakreditasi A
90,00 90,00
8. APK PAUD 90% 100 ST 90% 100 ST Disdikpora
% %
APK pendidikan 1,42
9. 1,42% 100 ST 1,42% 1,42% 100 ST Disdikpora
kesetaraan %
Persentase
10 sarpras 95,28 95,28
95% 99,71 ST 95% 99,71 ST Disdikpora
. pendidikan dasar % %
dalam kondisibaik
Persentase
sarpras
11 92,09 92,09
pendidikan non 95% 103,16 ST 95% 103,16 ST Disdikpora
. % %
formal dalam
kondisi baik
Persentase
pendidik
12 70,06 70.00 70,06
pendidikan dasar 99,91 ST 70.00% 99,91 ST Disdikpora
. % % %
yang bersertifikasi
pendidik
Persentase
pendidik
13 pendidikan non 38,00 38,00 38,00
100 ST 38,00% 100 ST Disdikpora
. formal yang % % %
bersertifikasi
pendidik
Persentase
pendidik dan
tenaga
14 kependidikan non 95,52 95,52
95,0% 99,45 ST 95,0% 99,45 ST Disdikpora
. PNS pendidikan % %
dasar yang
memenuhi
kompetensi
15 Persentase 95,10 95,00 95,10
99,89 ST 95,00 % 99,89 ST Disdikpora
. pendidik dan % % %

II-187
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tenagakependidik
an non PNS
pendidikan non
formal yang
memenuhi
kompetensi
Rata-rata capaian
Rata-rata capaian kinerja (%) 99,93 ST 99,89 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator pada urusan Pendidikan


telah dilaksanakan dengan baik meskipun sebanyak 10 indikator tidak
mencapai target akhir RPJMD. Upaya telah dilaksanakan untuk mencapai
target akhir RPJMD antara lain :
− Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dasar, sertifikasi pendidik dan
tenaga kependidikan serta peningkatan akreditasi sekolah.
− Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, sarana belajar, mutu sekolah
serta sertifikasi pendidik
− Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan non PNS
pendidikan non formal melalui pelatihan, seritifikasi serta peningkatan
tingkat pendidikan para pengajar.

2) Kesehatan
Pencapaian kinerja Urusan Kesehatan terlihat dari beberapa prestasi dan
penghargaan yang diterima tahun 2023, diantaranya penghargaan Swatisaba
Padapa 2023 dalam penyelenggaraan KKS (Kabupaten Kota Sehat) dan
penghargaan kepada RSUD dr. Loekmonohadi dari Kemenpan RB sebagai unit
penyelenggara pelayanan publik kategori pelayanan prima tahun 2023.
Adapun kinerja penyelenggaraan Urusan Kesehatan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja 10 indikator dengan rata-rata capaian
kinerja dalam kategori Tinggi. Namun terhadap capaian target akhir RPJMD
sebanyak 5 indikator tercapai sesuai target, sedangkan 5 indikator lainnya
realisasinya tidak mencapai target, yang secara rinci dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 2.142
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II KESEHATAN

II-188
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Angka Kematian 52,78 82,67 43,37 SR 52,78 82,67% 43,37 SR Dinas
Ibu % Kesehatan

2. Angka Kematian 6,9 7,82% 86,67 T 6,9 7,82% 86,67 T Dinas


Bayi Kesehatan
3. Prevalensi 18,60 4,05% 178,23 ST 18,60 4,05% 178,23 ST Dinas
stunting (pendek % % Kesehatan
dan sangat
pendek) pada
anak dibawah dua
tahun
4. Cakupan 100% 98,14 98,14 ST 100% 98,14% 98,14 ST Dinas
pelayanan % Kesehatan
kesehatan
masyarakat
5. Cakupan 100% 95,94 95,94 ST 100% 95,94% 95,94 ST Dinas
pelayanan % Kesehatan
pengendalian
penyakit
6. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinas
desa/kelurahan Kesehatan
Universal Child
Immunization
(UCI) dan IDL
7. Cakupan 92,7 100% 107,87 ST 92,7% 100% 107,87 ST Dinas
pelayanan dan % Kesehatan
sumber daya
kesehatan
8. Cakupan - - - - 73,66 100 100 ST RSUD dr.
ketersediaan % Loekmono
sarpras kesehatan hadi
9. Cakupan 100% 98,69 98,69% ST 100% 98,69% 98,69% ST RSUD dr.
ketersediaan % Loekmono
sarpras kesehatan hadi
rujukan
10 Cakupan 100% 100% 100% ST 100% 100% 100% ST RSUD dr.
. pelayanan BLUD Loekmono
hadi
Rata-rata capaian kinerja (%) Rata-rata capaian
79,13 T 79,13 T
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Target Angka Kematian Ibu pada akhir RPJMD sebesar 52,78/100.000


KH (Kelahiran Hidup), terealisasi sebesar 82,67/100.000 KH atau sebanyak 11
kasus, dengan capaian kinerja sebesar 43,37% masuk kategori tidak tercapai.
Meskipun belum mencapai target namun kematian ibu pada tahun 2023 sudah
ada peningkatan capaian kinerja dibanding tahun 2022. Pada tahun 2022
jumlah kematian ibu sebanyak 12 kasus dan terdapat penurunan pada tahun
2023 yaitu sebanyak 1 kasus. Seluruh kejadian kematian ibu di Kabupaten
Kudus telah dilakukan Audit Maternal Perinatal yang diselenggarakan dalam
rangka mengkaji hal–hal yang terkait dengan riwayat serta kondisi ibu sejak ibu
masih hamil, proses dan penatalaksanaan persalinan serta kronologis kasus
sampai dengan terjadinya kematian. Hasil audit maternal menunjukkan bahwa
penyebab kematian ibu tetinggi adalah karena perdarahan (6 kasus), pre-
eklampsia sebanyak 2 kasus, kanker payudara (1 kasus), kanker rektum
sebanyak 1 kasus dan efusi fleura sebanyak 1 kasus. Masalah Angka Kematian
Ibu tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara

II-189
lain status kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil, pemeriksaan antenatal
(masa kehamilan), pertolongan persalinan dan perawatan segera setelah
persalinan. Upaya untuk menurunkan kematian ibu antara lain dengan terus
mengkampanyekan pencegahan dan pengobatan penyekit penyerta secara dini
seperti hipertensi pada ibu hamil, perawatan kesehatan serta pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawatdaruratan serta peningkatan
program kesehatan pra kehamilan termasuk kesehatan remaja, anak usia
sekolah dan calon pengantin.
Angka Kematian Bayi tahun 2023 sebesar 7,82 per 1.000 KH (104 kasus)
dengan capaian kinerja sebesar 86,67% (tidak tercapai). Angka kematian bayi
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kematian bayi pada tahun
2022 sebesar 5,96 per 1.000 KH (80 kasus). Tiga tertinggi penyebab kematian
bayi adalah karena asfiksia (27 kasus), kongenital (18 kasus) dan Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 14 kasus. Penyebab lainnya adalah sepsis
(infeksi dalam tubuh), pneumonia, diare, Demam Berdarah Dengue (DBD), serta
kondisi perinatal atau kelainan/ penyakit penyerta saat sebelum dan setelah
kelahiran bayi.
Salah satu upaya dalam percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
memberikan perhatian serius dalam mengatasi masalah komplikasi pada saat
kehamilan, persalinan nifas serta penanganan bayi neonatus. Upaya lain dalam
rangka meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak, pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kudus telah membuat inovasi program Sanak Kadang (Selamatkan
Ibu dan Anak, Kawal dengan Aksi Pelayanan Optimal Berkesinambungan).
Inovasi program tersebut terdiri dari 11 program, yaitu: Sibulan (system
rujukan melalui aplikasi), Info Bundaku (informasi tentang konten edukasi
persiapan kehamilan, kehamilan, perkembangan janin, persiapan persalinan,
ibu nifas serta edukasi tentang bayi dan balita), PSC Sijenangku (system
jejaring penanganan gawat darurat medis yang teringrasi dan berbasis call
center), HepBi Alarm (penanganan pemeriksaan hepatitis B pada bayi usia 9-
12 bulan), Teman Bintangku (pelayanan rumah gizi melalui pendekatan
keluarga), Candu Pengantin (edukasi untuk calon pengantin dalam status gizi,
kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit), Gemitra (gerakan minum tablet
tambah darah pada remaja putri), Gemppa (gerakan minum tablet tambah
darah bagi pekerja perempuan) , Sirengsari Bu KIA (sinau bareng selembar
sehari buku KIA), dan Parijata (program pemantauan risiko tinggi pada ibu
hamil).
Ketercapaian indikator prevalensi stunting mengalami kenaikan dari
97,85% pada tahun 2022 menjadi 178,23% pada tahun 2023. Data yang
digunakan adalah hasil operasi timbang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kudus, dengan penghitungan menggunakan aplikasi Elektronik
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Sedangkan
hasil survei nasional melalui Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sampai saat ini
belum ada publikasi data karena masih proses pendataan/ pengolah data.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang dipengaruhi faktor
multidimensi dimana penanganannya perlu dilakukan dengan melibatkan
lintas program, lintas sektor dan peran serta masyarakat. Upaya yang
dilakukan untuk pencegahan stunting diantaranya melalui 3 upaya yang

II-190
dimulai pada periode pra kehamilan wanita. Tiga upaya tersebut adalah: 1)
Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) pada remaja putri; 2) melakukan
pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
guna mencukupi kebutuhan gizi dan zat besi pada ibu hamil; dan 3) pemberian
makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti
telur, ikan, ayam, daging dan susu. Selain itu juga melalui Rumah Gizi Teman
Bintangku dengan kegiatan: pemantauan pertumbuhan melalui pengukuran
antropometri, konsultasi spesialis dokter anak, konsultasi gizi, fisioterapis dan
konsultasi psikolog.
Capaian kinerja pelayanan kesehatan masyarakat sebesar 98,14% adalah
rata-rata capaian lima (5) indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu
persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
(99,07%), persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar (100%), presentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir (98,94%), presentase balita yang mendapatkan pelayanan
kesehatan balita sesuai standar (92,68%) dan presentase usia pendidikan dasar
yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (100%). Capaian
pelayanan Kesehatan masyarakat ada peningkatan disbanding tahun 2022
(95,40%).
Capaian kinerja pelayanan pengendalian penyakit sebesar 94,97% adalah
rata-rata dari capaian tujuh (7) indikator SPM yaitu persentase usia produktif
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (91,05%), presentase usia
lanjut yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (92,84%),
presentase penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
(93,24%), presentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar (95,35%), presentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar (92,33%), presentase orang terduga TB
mendapatkan pelayanan tuberkulosis sesuai standar (106,77%), dan
presentase orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan
(100%). Cakupan pelayanan pengendalian penyakit mengalami peningkatan
dari 72,94% pada tahun 2022 menjadi 95,94% pada tahun 2023. Upaya
peningkatan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
pengendalian penyakit antara lain: mengembangkan pencatatan dan pelaporan
secara digital, meningkatkan koordinasi dengan fasilitas kesehatan baik
pemerintah dan swasta dalam melakukan pelayanan kesehatan, meningkatkan
peran aktif dan dukungan dari praktik mandiri dan klinik serta peran kader
dalam melakukan pendataan dan pelaporan, mengadakan bintek atau
pelatihan dan pembinaan kepada petugas penanggungjawab program untuk
meningkatkan kapasitas dalam pemahaman dan penerapan mutu layanan.
Sedangkan cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
dan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tercapai 100%. Keberhasilan program
imunisasi didukung diantaranya oleh kegiatan-kegiatan yang sifatnya promotif,
sehingga masyarakat timbul kesadarannya dan mengerti betapa pentingnya
imunisasi. Juga adanya peran aktif dari tenaga Kesehatan, kader posyandu dan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan imunisasi.
Capaian kinerja pelayanan dan sumber daya kesehatan sebesar 107,87%
terdiri dari realisasi pelayanan kesehatan dasar masyarakat (100%), cakupan

II-191
ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas (100%), serta cakupan pelayanan
perizinan, sertifikasi dan pemetaan SDMK (100%). Capaian tahun 2023
meningkat dibanding tahun 2022 (104%), ada peningkatan realisasi pada
cakupan ketersediaan obat dan vaksin yang didukung dengan ketersediaan
anggaran untuk pengadaan obat dan vaksin.
Pada indikator cakupan pelayanan BLUD telah mencapai target karena
jumlah kunjungan pasien di RSUD dr. Loekmonohadi mencapai 180.470 pasien
dari target 131.447 pasien. Faktor yang mendorong tercapainya indikator
tersebut yaitu adanya inovasi dan promosi terhadap pelayanan di RSUD dr.
Loekmonohadi. Sedangkan indikator cakupan ketersediaan sarpras kesehatan
rujukan karena adanya pengalihan alokasi anggaran untuk kebutuhan yang
bersifat emergency. Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target
akhir RPJMD melalui pengawasan dan pengendalian kualitas pelayanan
dengan memastikan bahwa sarpras kesehatan rujukan telah memenuhi
standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan.

3) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Kinerja penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun
2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 8 indikator dengan
rata-rata kinerja dalam kategori Sangat Tinggi. Namun terhadap capaian target
akhir RPJMD sebanyak 5 indikator tercapai sesuai target, sedangkan 3
indikator lainnya realisasinya di bawah target, yang secara rinci dapat dilihat
dalam tabel berikut.

Tabel 2.143
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
III PEKERJAAN
UMUM DAN
PENATAAN
RUANG
1. Persentase alat- 88 95,45 108,46 ST 88 95,45 108,46 ST Dinas
alat berat dalam PUPR
kondisi baik
2. Persentase luas 85,00 90,28 106,21 ST 85,00 90,28 106,21 ST Dinas
irigasi kabupaten PUPR
dalam kondisi
baik
3. Persentase 92,83 94,69 102 ST 92,83 94,69 102 ST Dinas
panjang jalan PUPR
kabupaten dalam
kondisi mantap
4. Persentase jumlah 91,07 91,29 100,24 ST 91,07 91,29 100,24 ST Dinas
jembatan PUPR
kabupaten dalam
kondisi mantap
5. Persentase 66 65,45 99,16 ST 66 65,45 99,16 ST Dinas
drainase dalam PUPR
kondisi baik/
pembuangan
aliran air tidak
tersumbat

II-192
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6. Persentase 100 98,68 98,68 ST 100 98,68 98,68 ST Dinas
penduduk PUPR
berakses air
minum
7. Persentase rumah 100 100 100 ST 100 100 100 ST Dinas
tinggal bersanitasi PUPR
8. Persentase 100 98,60 98,60 ST 100 98,60 98,60 ST Dinas
ketaatan rencana PUPR
tata ruang
Rata-rata capaian kinerja (%) 101,66 ST Rata-rata capaian 101,66 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian indikator persentase alat-alat berat dalam kondisi baik karena


dari jumlah alat berat 22 unit sebanyak 21 unit dalam keadaan baik, untuk
indikator persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik telah
dilaksanakan rehabilitasi terhadap DI yang dalam kondisi rusak sedang, rusak
ringan dan rusak berat sehingga meningkatkan ketersediaan air irigasi. Jumlah
Jaringan Irigasi Kabupaten Kudus seluas 10.295 ha, dengan kondisi baik
seluas 9.294,90 ha (90,28 %), kondisi rusak ringan seluas 637 ha ( 6,19 %),
kondisi sedang seluas 363,50 ha ( 3,53 %) dan rusak berat seluas 0 ha (0 %).
Sedangkan persentase panjang jalan Kabupaten dalam kondisi mantap
dilaksanakan dengan cara penanganan kondisi jalan rusak ringan dan berat
melalui peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Panjang SK jalan
Kabupaten Kudus sepanjang 639,272 Km, dalam kondisi mantap sepanjang
602.345 Km (94,69) % dan Kondisi tidak mantap sepanjang 33.925 Km (
5,31%). Indikator persentase jumlah jembatan Kabupaten dalam kondisi
mantap dilaksanakan dengan penanganan kondisi jembatan rusak ringan dan
berat melalui penggantian serta pemeliharaan jembatan. Jumlah Jembatan
Kabupaten Kudus sebanyak 425 unit dengan kondisi mantap sebanyak 344
unit (91,29%), dan kondisi tidak mantap sebanyak 81 unit (8,71%).
Meskipun belum dapat mencapai target akhir RPJMD, indikator
persentase drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat telah melaksanakan upaya untuk menjaga kondisi drainase dalam
kondisi baik antara lain melalui pembangunan/rehabilitasi saluran drainase
tuntas sampai dengan saluran pembuang, pemeliharaan saluran drainase
(memperbesar inlet tempat masuknya air dari badan jalan, normalisasi saluran
drainase, dan babat rumput di sepanjang bahu jalan). Panjang drainase
Kabupaten Kudus sepanjang 594.196,49 m dengan kondisi baik sepanjang
266.452,79 m (44,8%), kondisi sedang sepanjang 122.426,00 m (20,6 %) dan
kondisi rusak sepanjang 205.318,70 m (34,6 %). Untuk indikator persentase
penduduk berakses air minum dengan cara meningkatkan penyediaan dan
kualitas layanan infrastruktur strategis. Sedangkan pada indikator persentase
ketaatan rencana tata ruang telah dilaksanakan upaya untuk peningkatan
persentase ketaatan rencana tata ruang dengan menyebarluaskan informasi

II-193
tata ruang melalui sistem informasi penataan ruang, sehingga meminimalisir
permohonan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak
diperbolehkan.

4) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Kinerja penyelenggaraan Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir
RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 3
indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi.
Namun demikian terhadap capaian target akhir RPJMD sebanyak 2 indikator
tercapai sesuai target, sedangkan 1 indikator lainnya realisasinya tidak
mencapai target, yang secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.144
Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IV PERUMAHAN
RAKYAT DAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
1. Persentase 99,14 99.98 100,85 ST 99,14 99.98% 100,85 ST Dinas
kawasan % % % PKPLH
lingkungan
permukiman yang
layak
2. Cakupan 98,30 97,43 99,11 ST 98,30 97,43% 99,11 ST Dinas
ketersediaan % % % PKPLH
rumah layak huni
3. Persentase 0,02 0,02% 100 ST 0,02% 0,02% 100 ST Dinas
lingkungan % PKPLH
permukiman
kumuh
Rata-rata capaian kinerja (%) 99,98 ST Rata-rata capaian 99,98 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian kinerja indikator persentase kawasan lingkungan permukiman


yang layak telah melampaui target akhir RPJMD, hal ini disebabkan adanya
kontribusi desa/kelurahan dalam peningkatan kualitas lingkungan
permukiman (sarana prasarana jalan/jembatan, drainase, sanitasi dan air
minum) dan perbaikan rumah tidak layak huni/bedah rumah.
Sedangkan indikator cakupan ketersediaan rumah layak huni belum
dapat mencapai target karena :
1. Pemilik rumah tersebut tidak masuk dalam daftar Data Terpadu
Kesejahteran Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial, upaya yang telah
dilakukan yaitu koordinasi dengan pemerintah desa untuk memasukkan
pemilik rumah tidak layak huni ke dalam daftar DTKS Kemensos.
2. Nama sertifikat rumah yang akan diperbaiki bukan nama orang yang
mengusulkan perbaikan RTLH
Meskipun belum dapat mencapai target akhir RPJMD, namun telah

II-194
dilaksanakan beberapa upaya sebagai berikut :
1. Meningkatkan usaha rehabilitasi RTLH melalui dana CSR atau BAZNAS
2. Update data DTKS, sehingga warga yang belum masuk DTKS mendapatkan
pelayanan rehabilitasi rumah tidak layak huni.

5) Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat


Kinerja penyelenggaraan Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan
Perlindungan Masyarakat pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan
target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja
sebanyak 7 indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Tinggi.
Namun demikian terhadap capaian target akhir RPJMD sebanyak 5 indikator
tercapai sesuai target, sedangkan 2 indikator lainnya realisasinya tidak
mencapai target, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.145
Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat

Evaluasi Hasil Capaian Kinerja


Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
V KETENTRAMAN,
KETERTIBAN
UMUM DAN
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
1. Cakupan 85% 100% 117,65 ST 85% 100% 117,65 ST Satpol PP
penegakan perda
dan perkada
2. Persentase 80% 92,55 115,69 ST 80% 92,55% 115,69 ST Satpol PP
cakupan %
penanganan
gangguan tibum
tranmas
3. Rasio linmas per 1,34 1,36 101,49 ST 1,34 1,36 101,49 ST Satpol PP
jumlah RT
4. Cakupan 86% 100% 116,28 ST 86% 100% 116,28 ST Satpol PP
penanganan
bencana
kebakaran
kabupaten
5. Tingkat waktu 7 18,02 -57,43 SR 7 18,02 -57,43 SR Satpol PP
tanggap (response menit menit menit menit
time rate)
6. Persentase 100% 93% 93 ST 100% 93% 93 ST Satpol PP
aparatur
pemadam
kebakaran yang
memenuhi
standar
kualifikasi
7. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST BPBD
pelayanan
penanggulangan
bencana
Rata-rata capaian kinerja (%) Rata-rata capaian
83,81 T 83,81 T
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian indikator yang telah melebihi taget yaitu Cakupan penegakan

II-195
perda dan perkada karena telah dilaksanakan kegiatan penegakan terhadap
perda/perkada sebanyak 44 kali dari jumlah aduan masyarakat sebanyak 44
kali dalam penegakan 10 perda/perkada. Sedangkan pada indikator persentase
cakupan penanganan gangguan tibum tranmas karena telah dilaksanakan
penanganan sebanyak 472 pelanggaran yang tertangani dari jumlah 510
pelanggaran. Untuk indikator Rasio linmas per jumlah RT karena pada tahun
2023 jumlah linmas sebanyak 5119 anggota sedangkan jumlah ( Rukun
Tetangga/RT ) se Kabupaten Kudus sebanyak 3771, sehingga Rasio linmas per
jumlah RT sebesar 1,36 Orang/RT. Demikian pula capaian indikator cakupan
penanganan bencana kebakaran kabupaten telah terealiasi 100% dari jumlah
penanganan kebakaran yang dilaporkan sebanyak 167 kejadian dan yang
tertangani 167 kejadian.
Kinerja yang capaiannya belum mencapai target akhir RPJMD yaitu
indikator tingkat waktu tanggap (response time rate ). Meskipun demikian
capaian indikator tersebut telah mendekati standar teknis pelayanan dasar
pada standar pelayanan minimal sub urusan kebakaran daerah kabupaten
sesuai Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 selama 15 menit sejak diterimanya
informasi/laporan sampai tiba di lokasi dan siap memberikan layanan
penyelamatan dan evakuasi. Selain itu telah dilaksanakan upaya dalam
meningkatkan capaian kinerja indikator tingkat waktu tanggap (response time
rate) melalui peningkatan SDM anggota pemadam, pembentukan relawan
kebakaran dan optimalisasi sarana prasarana yang memadai.
Sedangkan pada indikator persentase aparatur pemadam kebakaran
yang memenuhi standar kualifikasi dari total 29 petugas kebakaran, sebanyak
27 petugas kebakaran sudah mengikuti pelatihan khusus pemadam
kebakaran. Dan untuk 2 petugas yang belum mengikuti pelatihan, telah
direncanakan untuk mengikuti pelatihan khusus pemadam kebakaran.

6) Sosial
Kinerja penyelenggaraan Urusan Sosial pada tahun 2023 terhadap RKPD
tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui
capaian kinerja sebanyak 5 indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam
kategori Sangat Tinggi. Namun demikian terhadap capaian target akhir RPJMD
sebanyak 4 indikator tercapai sesuai target, sedangkan 1 indikator realisasinya
tidak mencapai target, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.146
Capaian Kinerja Urusan Sosial
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisa Target
No Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja si Kinerja Realisasi
Target tus Target us us
Tahun Kinerj Akhir Kinerja
Tahun (*) Akhir (**) (***)
2023 a RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VI SOSIAL

1. Rasio PMKS 7,50 8,14% 91,47 ST 7,50% 8,14% 91,47 ST Dinsos


% P3AP2KB
2. Persentase PMKS 47% 93,70 199,36 ST 47% 93,70% 199,36 ST Dinsos
yang mendapat % P3AP2KB
pelayanan
kebutuhan dasar

II-196
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisa Target
No Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja si Kinerja Realisasi
Target tus Target us us
Tahun Kinerj Akhir Kinerja
Tahun (*) Akhir (**) (***)
2023 a RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Persentase 5,6% 98,79 1764,1 ST 5,6% 98,79% 1764,11 ST Dinsos
penyandang % 1 P3AP2KB
disabilitas,anak
terlantar,lanjut
usia terlantar,
pengemis dan
gelandangan yang
mendapat
jaminan sosial
4. Persentase PSKS 65% 85% 130,77 ST 65% 85% 130,77 ST Dinsos
yang aktif P3AP2KB
menangani PMKS
sesuai standar
5. Persentase 75% 93,46 124,61 ST 75% 93,46% 124,61 ST Dinsos
keluarga miskin % P3AP2KB
yang memperoleh
pelayanan dasar
sosial
Rata-rata capaian kinerja (%) 462,06 ST Rata-rata capaian 462,06 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator rasio PMKS belum mencapai


target akhir RPJMD, namun telah dilaksanakan upaya untuk menurunkan
jumlah PMKS melalui sinkronisasi data DTKS dari Kementerian Sosial dan
BPJS, meskipun pada tahun 2023 masih terdapat PMKS sebanyak 70.962 jiwa.
Capaian kinerja yang telah melampaui target akhir RPJMD yaitu
indikator PMKS yang mendapat pelayanan kebutuhan dasar dari 70.962 jiwa
PMKS yang seharusnya menerima bantuan, sebanyak 66.495 jiwa telah
diberikan bantuan perlindungan sosial baik dari pemerintah daerah maupun
pusat berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai
(BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan indikator persentase
penyandang disabilitas, anak terlantar, lanjut usia terlantar, pengemis dan
gelandangan yang mendapat jaminan sosial merupakan indikator dalam
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sosial dengan sasaran penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan
pengemis tuna lainnya yang seharusnya mendapat perlindungan sosial dari
pemerintah. Pelayanan yang diberikan berupa santunan permakanan nutrisi,
bantuan sandang, bantuan alat bantu, bantuan reunifikasi, layanan rujukan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, kependidikan, kependudukan,
bimbingan fisik, mental, pengaduan. Untuk Indikator Persentase PSKS yang
aktif menangani PMKS sesuai standar dari 12 jenis PSKS, sebanyak 10 PSKS
aktif dalam menangani PMKS. Demikian pula capaian indikator persentase
keluarga miskin yang memperoleh pelayanan dasar sosial, dari jumlah DTKS
sebanyak 70.450 RT (dengan asumsi DTKS sebanyak 288.849 orang dibagi
rata-rata jumlah jiwa per KK 4,1), sebanyak 46.673 KPM telah memperoleh
pelayanan dasar sosial Bantuan Pangan non tunai (BPNT) dan Program
Keluarga Harapan (PKH).

II-197
b. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek
Pelayanan Umum (Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar)
1) Tenaga Kerja
Kinerja penyelenggaraan Urusan Tenaga Kerja pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
dengan capaian kinerja sebanyak 2 indikator, seluruhnya dalam kategori
Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam
tabel berikut.
Tabel 2.147
Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I TENAGA KERJA

1. Persentase pencari 50% 57,6% 115,2 ST 50% 57,6% 115,2 ST Disnaker


kerja yang sudah Inkop,
bekerja UKM
2. Persentase kasus 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Disnaker
yang terselesaikan Inkop,
UKM
Rata-rata capaian kinerja (%) 107,6 ST Rata-rata capaian 107,6 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase pencari kerja


yang sudah bekerja telah melampaui target akhir RPJMD, karena dari jumlah
pencari kerja 3.831 orang, sebanyak 2.208 orang pencari kerja sudah bekerja.
Faktor yang mendorong tercapainya target antara lain adanya jalinan jejaring
dengan dunia usaha, terfasilitasinya informasi lowongan pekerjaan kepada
pencari kerja, peningkatan pembinaan dan pemberdayaan Bursa Kerja Khusus
pada satuan Pendidikan menengah dan tinggi, serta meningkatkan kompetensi
ketrampilan kerja melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pada
UPTD. Balai Latihan Kerja. Demikian pula indikator persentase kasus yang
terselesaikan, dari 12 kasus perselisihan hubungan industrial seluruhnya
dapat terselesaikan.

2) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target
akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak
4 indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi,
namun capaian terhadap target akhir RPJMD sebanyak 1 indikator tercapai
sesuai target, sedangkan 1 indikator realisasinya tidak mencapai target,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.148

II-198
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Evaluasi Hasil Capaian Kinerja


Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisa Target
No Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja si Kinerja Realisasi
Target tus Target us us
Tahun Kinerj Akhir Kinerja
Tahun (*) Akhir (**) (***)
2023 a RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
1. Indeks 63,02 65,69 104,24 ST 63,02 65,69 104,24 ST Dinsos
Pemberdayaan P3AP2KB
Gender (IDG)
2. Tingkat 71,85 66,63 92,70 ST 71,85 66,63% 92,70 ST Dinsos
partisipasi % % % P3AP2KB
angkatan kerja
perempuan dalam
bekerja
3. Persentase 60,97 94,85 155,60 ST 60,97 94,85% 155,60 ST Dinsos
pekerja % % % P3AP2KB
perempuan
4. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinsos
perempuan dan P3AP2KB
anak korban
kekerasan yang
terselesaikan
penanganannya
pada unit layanan
terpadu
Rata-rata capaian kinerja (%) 113,14 ST Rata-rata capaian 113,14 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian kinerja Indikator Pemberdayaan Gender (IDG) berdasarkan


penghitungan dari BPS Provinsi Jawa Tengah sebesar 65,69, dan telah
melampaui target akhir RPJMD. IDG dipergunakan untuk mengukur
partisipasi aktif perempuan di bidang ekonomi, politik dan manajerial, yang
terdiri dari 3 dimensi yaitu persentase sumbangan perempuan dalam
pendapatan kerja, keterlibatan perempuan di parlemen, dan keterlibatan
perempuan dalam pengambilan keputusan melalui indikator perempuan
sebagai tenaga manajerial, professional, administrasi, dan teknisi.
Sedangkan indikator persentase pekerja perempuan karena dari 207.552
orang Angkatan Kerja Perempuan, sebanyak 196.855 orang merupakan pekerja
perempuan. Banyaknya pekerja perempuan baik disektor formal maupun non
formal dipengaruhi adanya lowongan pekerjaan di perusahaan rokok sebagai
buruh batil, giling bagi lulusan SMA sederajat.
Kinerja indikator cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya pada unit layanan terpadu terealisasi 100%. Dari
32 kasus yang dilaporkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (UP2TP2A) yang terdiri dari 13 kasus kekerasan terhadap
perempuan, dan 19 kasus kekerasan terhadap anak, seluruhnya dapat
terselesaikan.

3) Pangan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Pangan pada tahun 2023 terhadap

II-199
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
dengan capaian kinerja sebanyak 3 indikator, seluruhnya dalam kategori
Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam
tabel berikut.
Tabel 2.149
Capaian Kinerja Urusan Pangan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
III PANGAN

1. Persentase 100% 195 195 ST 100% 195 195 ST Disperta


ketersediaan n dan
pangan utama pangan
2. Persentase 90% 95 105,5 ST 90% 95 105,5 ST Disperta
keamanan pangan n dan
pangan
3. Persentase 100% 100 100 ST 100% 100 100 ST Disperta
penanganan n dan
daerah rawan pangan
pangan
Rata-rata capaian kinerja (%) 133,5 ST Rata-rata capaian 133,5 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja indikator persentase


ketersediaan pangan utama telah melampaui target akhir RPJMD, hal ini
dipengaruhi adanya peningkatan produksi pangan dan stok pangan. Faktor
yang mendorong ketercapaian indikator persentase keamanan pangan yaitu
dengan dilaksanakannya sosialisasi dan pendampingan terhadap kelompok
tani penghasil pangan segar dan melakukan pengawasan secara rutin terkait
pemakaian obat-obatan kimia serta melakukan uji sampel pangan segar
sehingga aman dikonsumsi. Sedangkan pada indikator persentase penanganan
daerah rawan pangan karena adanya pembinaan dan pendampingan pada
daerah rawan pangan serta fasilitasi penyaluran cadangan pangan.

4) Pertanahan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Pertanahan pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
dengan capaian kinerja sebanyak 1 indikator dalam kategori Sangat Tinggi, dan
telah mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.150
Capaian Kinerja Urusan Pertanahan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisa Target
No Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja si Kinerja Realisasi
Target tus Target us us
Tahun Kinerj Akhir Kinerja
Tahun (*) Akhir (**) (***)
2023 a RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IV PERTANAHAN

II-200
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Realisa Target
No Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja si Kinerja Realisasi
Target tus Target us us
Tahun Kinerj Akhir Kinerja
Tahun (*) Akhir (**) (***)
2023 a RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persentase luas 74,84 81,11 108,38 ST 74,84 81,11% 108,38 ST Dinas
tanah bersertifikat % % % PUPR
Rata-rata capaian kinerja (%) 108,38 ST Rata-rata capaian 108,38 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase luas tanah


bersertifikat telah melampaui target, hal ini disebabkan kesadaran masyarakat
yang semakin meningkat untuk mengurus atau memperjelas status
kepemilikan tanah.

5) Lingkungan Hidup
Kinerja penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 7 indikator, dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 4
indikator telah mencapai target akhir RPJMD dan 3 indikator tidak mencapai
target, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.151
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
V LINGKUNGAN
HIDUP
1. Indeks kualitas 50,85 52,67 103,58 ST 50,85 52,67 103,58% ST Dinas
air % PKPLH
2. Indeks kualitas 93,92 81,92 87,22% T 93,92 81,92 87,22% T Dinas
udara PKPLH
3. Indeks tutupan 60,85 35,72 58,70% R 60,85 35,72 58,70% R Dinas
lahan PKPLH
4. Cakupan 50% 50,16 100,32 ST 50% 50,16% 100,32% ST Dinas
pembinaan dan % % PKPLH
pengawasan
terhadap usaha
dan/atau
kegiatan yang
memiliki izin
lingkungan dan
izin
perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan
hidup

5. Persentase 5% 9,61% 192,2% ST 25% 69,23% 276,92% ST Dinas


peningkatan PKPLH
komunitas pecinta
lingkungan hidup
6. Persentase 72% 58,65 81,46% T 72% 58,65% 81,46% T Dinas
penanganan % PKPLH
volume sampah

II-201
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7. Proporsi ruang 8,20 9,71% 118.41 ST 8,20% 9,71% 118.41% ST Dinas
terbuka hijau % % PKPLH
(RTH)
Rata-rata capaian kinerja (%) 103,91 ST Rata-rata capaian 118,03 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian kinerja indikator indeks kualitas air telah melebihi target karena
kesadaran kegiatan usaha/perusahaan untuk melakukan pengolahan limbah
cair dan komitmen/ketaatan kegiatan usaha dalam melaksanakan persetujuan
lingkungan terutama dalam mengolah limbah cair/B3. Demikian pula dengan
indikator persentase peningkatan komunitas pecinta lingkungan hidup, pada
tahun 2023 telah terbentuk bank sampah di desa/kelurahan, lembaga
pendidikan, dan masyarakat sebanyak 5 unit, sehingga dalam kurun waktu 5
tahun telah terbentuk komunitas pecinta lingkungan hidup sebanyak 52 unit.
Pada indikator proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) melebihi target karena
adanya perubahan luas Kawasan Permukiman Perkotaan (sebagai pembagi
perhitungan persentase RTH) yang semula 10.351 Ha menjadi 8.643 Ha sesuai
dengan Perda Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042. Dan pada indikator
pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memiliki
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah
dilaksanakan kepada 158 perusahaan dari 315 perusahaan.
Capaian kinerja indikator persentase penanganan volume sampah
sebesar 58,65%, dengan persentase pengurangan sampah sebesar 25,98%%,
sehingga realisasi pengelolaan sampah sebesar 84,63% dengan sampah yang
tidak terkelola sebanyak 15,37%. Hal ini dipengaruhi faktor pertambahan
jumlah penduduk yang menyebabkan timbulan sampah semakin meningkat
dengan sarpras persampahan yang terbatas. Namun telah dilaksanakan upaya
dalam pencapaian target indikator persentase penanganan volume sampah
melalui optimalisasi pengolahan sampah dari sumbernya, peningkatan kualitas
dan kuantitas penanganan sampah, peningkatan kapasitas masyarakat dalam
pengelolaan sampah, dan memanfaatkan teknologi dalam penanganan sampah
di tingkat kabupaten maupun desa/kelurahan.
Indikator indeks kualitas udara capaiannya di bawah target akhir RPJMD
karena masih adanya pencemaran udara sebagai dampak kegiatan industri,
domestik, dan transportasi, serta kurangnya komitmen/taat kegiatan usaha
dalam melaksanakan persetujuan lingkungan. Upaya yang telah dilaksanakan
melalui optimalisasi pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku usaha yang
berpotensi/sudah mencemari lingkungan, sosialisasi/peningkatan kapasitas
tentang pelestarian lingkungan hidup dan optimalisasi kinerja pengelolaan
persampahan, serta memanfaatkan teknologi pengelolaan sampah di tingkat

II-202
kabupaten maupun desa/kelurahan. Demikian pula indikator indeks tutupan
lahan karena perhitungan tutupan lahan berdasar pada citra satelit
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Faktor yang tidak mempengaruhi IKLH tidak memenuhi target karena
yang mana pada penentuan target 2023 mengacu pada target RPJMD 2018 -
2023 dimana IKLH 2023 perhitungannya berpedoman pada Permen LHK Nomor
P.78/MENLHK/SETJEN/SET.1/9/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama Kementerian LHK, sedangkan pada realisasi 2023 perhitungan IKLH
berpedoman pada PermenLHK Nomor 27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup, yg mulai berlaku tgl 19 Desember 2021 yang sangat berbeda
dalam perhitugan IKLH.

6) Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kinerja penyelenggaraan Urusan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir
RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 3
indikator, dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi,
namun demikian sebanyak 1 indikator telah mencapai target akhir RPJMD dan
2 indikator tidak mencapai target, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.152
Capaian Kinerja Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Realisasi Status
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja (***)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ADMINISTRASI
VI. KEPENDUDUKAN
DAN
PENCATATAN
SIPIL
Cakupan 100% 99,64 99,64 ST 100% 99,64% 99,64 ST Dinas
1. Kepemilikan % Dukcapil
Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
Cakupan 100% 99,48 99,48 ST 100% 99,48% 99,48 ST Dinas
2. Kepemilikan Akta % Dukcapil
Kelahiran Usia 0-
18 tahun
Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinas
3. Pengelolaan Dukcapil
Database
Kependudukan
Rata-rata capaian kinerja (%) 99,71 ST Rata-rata capaian 99,71 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator cakupan kepemilikan Katur


Tanda Penduduk (KTP) dan cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0-18
tahun tidak mencapai target disebabkan belum adanya peremajaan sarpras
pelayanan administrasi kependudukan dan dampak penerapan kebijakan SIAK
Terpusat mulai tahun 2022 sehingga pengelolaan database kependudukan dan
penyajian data kependudukan skala Kabupaten Kudus terbatas sesuai dengan

II-203
template yang disediakan Pemerintah Pusat. Dalam mencapai target akhir
RPJMD telah dilaksanakan peningkatan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan berdasarkan SOP dan SP 1x24 jam, peningkatan pemantauan
dan evaluasi program, kegiatan dan pelayanan langsung ke masyarakat
berbasis IT melalui aplikasi PAKSEMMOK, penambahan titik dan jenis
pelayanan di Mall Pelayanan Publik, 9 Kecamatan melaui inovasi PADUKA
(Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan) dan pada 132
desa/kelurahan melalui inovasi KIOD Pakde (Kios Pelayanan Adinistrasi
Kependudukan di Desa), pelayanan jemput bola perekaman KTP elektronik di
desa dan tempat lain yang ditentukan, serta pelayanan jemput bola identitas
kependudukan digital ke instansi (ASN, TNI dan Polri), kecamatan, dan Mall
Pelayanan Publik. Selain itu telah dilaksanakan pula optimalisasi terhadap
layanan pengaduan dan helpdesk konsultasi di berbagai media (media massa,
media cetak, media sosial, website, call center).

7) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun
2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 3 indikator dengan
rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan seluruh indikator
telah mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.153
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Realisasi Status
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja (***)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VII PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DAN DESA
1. Persentase 30% 30% 100 ST 30% 30% 100 ST Dinas
peningkatan PMD
kelembagaan dan
perekonomian
masyarakat desa
2. Persentase desa 10% 8,3% 117 ST 10% 8,3% 117 ST Dinas
yang bermasalah PMD
3. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinas
peningkatan PMD
kawasan
perdesaan
Rata-rata capaian kinerja (%) 105,6 ST Rata-rata capaian 105,6 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase desa yang


bermasalah telah melampaui target akhir RPJMD, dari target sebanyak 12 desa
bermasalah telah terselesaikan sebanyak 11 desa.
Capaian indikator persentase peningkatan kelembagaan dan
perekonomian desa telah mencapai target karena adanya sosialisasi, fasilitasi,
pendampingan dan prospek bisnis yang cukup menjanjikan dengan berbagai

II-204
kerjasama, sehingga terdapat peningkatan jumlah lembaga kemasyarakatan
dari tahun 2022 yaitu sebanyak 3.778 RT dari 3.771 RT, dan BUMDes sebanyak
72 dari 111. Sedangkan indikator persentase peningkatan kawasan perdesaan,
dari target 5 kawasan perdesaan pada tahun 2023 telah terealiasasi sebanyak
5 kawasan perdesaan yaitu kawasan perdesaan industri gula tumbu, kawasan
perdesaan wisata Colo, kawasan perdesaan edu wisata Patiayam, kawasan
perdesaan Kudus Heritage dan kawasan sentra industri kerajinan rumah adat
Kudus.

8) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Kinerja penyelenggaraan Urusan Pengendalian Penduduk dan keluarga
Berencana pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir
RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 3
indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi,
namun demikian sebanyak 1 indikator telah mencapai target dan 2 indikator
tidak mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.154
Capaian Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Realisasi Status
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja (***)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VII PENGENDALIAN
I PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
1. Total Fertility Rate 2,01 2,11 95,02 ST 2,01 2,11 95,02 ST Dinsos
(TFR) P3AP2KB
2. Cakupan peserta 72,00 71,5% 99,31 ST 72,00 71,5% 99,31 ST Dinsos
KB aktif % % P3AP2KB
3. Persentase 14,00 14,2% 101,43 ST 14,00 14,2% 101,43 ST Dinsos
penggunaan % % P3AP2KB
kontrasepsi
jangka panjang
Rata-rata capaian kinerja (%) 98,58 ST Rata-rata capaian 98,58 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator Total Fertility Rate (TFR)


terealisasi 2,11 merupakan capaian hasil perhitungan dari DKB I 2023, dan
upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai dengan meningkatkan
advokasi Program KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga) kepada Stakeholders dan Mitra kerja serta melakukan
promosi dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Program KKBPK melalui
media masa cetak dan elektronik serta media luar ruang.
Capaian indikator peserta KB aktif yang tercapai 99,31%, dikarenakan
dari jumlah pasangan usia subur sebanyak 127.601 PUS, yang aktif ber KB
sebanyak 92.128 PUS. Penyebabnya masih adanya wanita usia subur setelah
melahirkan menggunaka metoden KB MAL (Metode Amenorhea Laktasi) yaitu
KB Alami ibu yang menyusui eksklusif. Upaya yang telah dilaksanakan dalam

II-205
mencapai target akhir RPJMD antara lain meningkatkan pendayagunaan
Tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB, pembinaan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi di fasilitas Kesehatan sesuai kearifan budaya lokal dalam
Pencitraan Program KKBPK, serta menggerakkan Kader Institusi Masyarakat
Pedesaan (IMP).

9) Perhubungan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Perhubungan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 3 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan seluruh indikator telah
mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.155
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Realisasi Status
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja (***)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IX PERHUBUNGAN

1. Kecepatan rata- 40 40 100 ST 40 40 km/ 100 ST Dinas


rata kendaraan km/j km/ja km/ jam Perhubu
bermotor di jalan am m jam ngan
perkotaan
2. Persentase 90% 90% 100 ST 90% 90% 100 ST Dinas
penyediaan Perhubu
fasilitas ngan
perlengkapan
jalan pada daerah
rawan kecelakaan
3. Kontribusi - - - - 0,019 0,019 100 ST Dinas
retribusi Perhubu
perparkiran dan ngan
terminal terhadap
PAD
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)

Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator kecepatan rata-rata


kendaraan bermotor di jalan perkotaan, dengan adanya peningkatan jalan lajur
cenderung menunjukkan kecepatan rata-rata yang digunakan pengemudi
sebesar 40 km/jam. Sedangkan Indikator persentase penyediaan fasilitas
perlengkapan jalan pada daerah rawan kecelakaan telah meningkat dari Tahun
2022 sebesar 88% menjadi 90% pada Tahun 2023, hal tersebut didorong
adanya peran masyarakat dan kepolisian dalam pemasangan perlengkapan
jalan pada daerah rawan kecelakaan serta telah dilaksanakannya studi daerah
rawan kecelakaan (black spot). Adapun capaian Indikator kontribusi retribusi
perparkiran dan terminal terhadap PAD merupakan indikator yang
dilaksanakan hanya pada tahun 2019 dan telah tercapai pada tahun 2019.

II-206
10) Komunikasi dan Informatika
Kinerja penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika pada
tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-
2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 4 indikator dengan rata-
rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan seluruh indikator telah
mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.156
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
X KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA
1. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinas
informasi yang Kominfo
dipublikasikan
melalui berbagai
media
2. Kebijakan internal 3,06 3,90% 127,45 ST 3,06% 3,90% 127,45 ST Dinas
SPBE % Kominfo
3. Tata kelola SPBE 2,43 3,00% 123,46 ST 2,43% 3,00% 123,46 ST Dinas
% Kominfo
4. Layanan SPBE 3,03 3,82% 126,07 ST 3,03% 3,82% 126,07 ST Dinas
% Kominfo
Rata-rata capaian kinerja (%) 119,25 ST Rata-rata capaian 119,25 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja Urusan Komunikasi dan


Informatika terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018
– 2023 telah melampaui target. Hal tersebut didorong oleh faktor pendukung
sebagai berikut :
− Kepastian regulasi, terutama dari level pusat, sehingga memiliki acuan
dalam melaksanakan sesuai dengan ketentuan.
− Pelaksanaan koordinasi, sinergi dan kolaborasi baik di level daerah
(horizontal) maupun dengan instansi vertikal sehingga kegiatan terlaksana
dengan baik dan sesuai rencana.
− Adanya komitmen dan profesionalitas dari SDM pelaksana kegiatan
didukung sarana dan prasarana yang memadai.
− Kemitraan dan sinergi yang profesional dengan para stakeholder terkait
seperti unsur pers/ media, Forum Komunikasi Media Tradisional (FKMetra),
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), dan pihak lainnya mampu menjamin
tercapainya penyampaian informasi kepada masyarakat melalui berbagai
macam kanal informasi.

11) Koperasi dan UKM


Kinerja penyelenggaraan Urusan Koperasi dan UKM pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 2 indikator dengan rata-rata

II-207
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan seluruh indikator telah
mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.157
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XI KOPERASI DAN
UKM
1. Persentase 89% 89,15 100,17 ST 89% 89,15% 100,17 ST Disnaker,
koperasi aktif % Inkop,
UKM
2. Persentase 6% 6,03% 100,5 ST 6% 6,03% 100,5 ST Disnaker,
perkembangan Inkop,
Usaha mikro, UKM
kecil dan
Menengah
Rata-rata capaian kinerja (%) 100,34 ST Rata-rata capaian 100,34 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja Urusan Koperasi dan UMKM


telah melampaui target. Pada indikator persentase koperasi aktif, dari jumlah
koperasi sebanyak 544 unit, sebanyak 485 unit merupakan koperasi aktif,
selain itu telah dilaksanakan pelatihan dan uji kompetensi bagi pengurus dan
manajer koperasi melalui Lembaga Sertifikasi Koperasi. Sedangkan pada
indikator persentase perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dari
jumlah 18.277 UMKM sebanyak 1.102 UMKM telah berkembang menjadi UKM,
hal ini didukung para pelaku usaha yang secara konsisten telah menjalankan
manajemen usahanya dengan lebih baik berbekal pelatihan, sosialisasi serta
keikutsertaan dalam pameran dengan memanfaatkan teknologi pemasaran dan
produksi, membangun jaringan kemitraan luas, meningkatkan produk dan
kualitas layanan yang lebih unggul serta manajemen keuangan yang lebih baik.

12) Penanaman Modal


Kinerja penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 4 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 3
indikator telah mencapai target dan 1 indikator tidak mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.

II-208
Tabel 2.158
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XII PENANAMAN
MODAL
1. Persentase 10% 215,1 2.151,1 ST 10% 215,11 2.151,1 ST DPMPTSP
peningkatan 1% %
jumlah investor

2. Realisasi investasi 3,497 1,67 T 47,76 SR 3,497 1,67 T 47,76 SR DPMPTSP


yang terlaporkan T T
3. Persentase 60% 100% 166,67 ST 60% 100% 166,67 ST DPMPTSP
pelayanan
perijinan
pembangunan
dan lingkungan
yang sesuai
standar pelayanan
4. Persentase 80% 100% 125 ST 80% 100% 125 ST DPMPTSP
pelayanan
perizinan
perekonomian
dan jasa usaha
yang sesuai
standar pelayanan
Rata-rata capaian kinerja (%) 622,63 ST Rata-rata capaian 622,63 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja yang telah melampaui target


yaitu indikator persentase peningkatan jumlah investor disebabkan kenaikan
jumlah investor pada tahun 2023 sebanyak 9135 investor dari tahun tahun
2022 sebanyak 2899 investor. Capaian indikator tersebut dihitung dengan
mengurangkan jumlah investor tahun 2023 sebesar 9135 dengan jumlah
investor di tahun 2022 sebesar 2899 dibagi dengan jumlah investor tahun 2022
dikalikan 100% sehingga didapat nilai 215,11%. Faktor pendorongnya karena
telah dilaksanakan fasilitasi kepada pelaku usaha mikro kecil dengan kegiatan
usaha yang memiliki risiko rendah dan menengah rendah melalui Bimtek yang
diselenggarakan DPMPTSP semakin memudahkan pelaku usaha untuk
memperoleh NIB, dimana melalui OSS kegiatan usaha yang memiliki risiko
rendah NIB nya akan terbit otomatis sehingga jumlah investor yang ber NIB
meningkat pesat.
Realisasi dari indikator persentase pelayanan perizinan pembangunan
dan lingkungan yang sesuai standard pelayanan dan indikator persentase
pelayanan perizinan perekonomian dan jasa usaha yang sesuai standar
pelayanan telah melampaui target, dengan beberapa faktor pendorong antara
lain penggunaan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
(OSS) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengakses dan melakukan
perizinan secara online, selain itu telah melakukan koordinasi dengan
perangkat daerah pemegang hak akses perizinan agar dapat melakukan
tugasnya sebagai OPD teknis untuk memverifikasi persyaratan teknis yang

II-209
dibutuhkan sehingga perizinan yang terbit dapat sesuai dengan standar
pelayanan.
Realisasi investasi yang terlaporkan terealisasi sebesar 1,69 Trilyun
dengan target 3,497 trilyun atau sebesar 48,33%. Realisasi investasi ini
merupakan penjumlahan dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
Triwulan III yang dikeluarkan oleh BKPM pada bulan Oktober 2023 ditambah
dengan realisasi investasi perusahaan skala mikro sampai dengan bulan
Desember 2023. Sedangkan realisasi Investasi dari LKPM triwulan IV baru akan
dikeluarkan oleh BKPM. Dokumen realisasi investasi telah ditandatangani
secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE),
BSSN 3 / 10 di akhir Bulan Januari 2024. Faktor penyebab masih rendahnya
realisasi investasi karena kesadaran pelaku usaha untuk melaporkan LKPM
masih rendah. Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target akhir
RPJMD adalah dengan menyelenggarakan Sosialisasi dan pendampingan
pelaporan LKPM kepada pelaku usaha yang dilakukan di MPP maupun
kunjungan ke perusahaan.

13) Kepemudaan dan Olahraga


Kinerja penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga pada tahun
2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan dengan capaian kinerja 2 indikator dalam kategori Sangat Tinggi
dan seluruhnya telah mencapai target akhir RPJMD.
Keberhasilan yang diperoleh dalam penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga pada tahun 2023 diantaranya menjadi tuan rumah
bersama enam Kabupaten di Pati Raya (Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Blora,
dan Rembang, dalam penyelenggaraan kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov) Jawa Tengah Tahun 2023. Dalam Porprov tersebut Kabupaten Kudus
menempati urutan ke 10, dengan perolehan 122 medali yang terdiri dari 28
medali emas, 27 medali perak, dan 67 medali perak.
Secara rinci capaian target kinerja urusan kepemudaan dan olahraga
tahun 2023 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2.159
Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhada PD
Utama Kinerja Realisasi Status Status
a si Target tus p Target
Akhir Kinerja (**) (***)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XII KEPEMUDAAN
I DAN OLAHRAGA
1. Persentase 96,96 96,96 100 ST 96,96 96,96 100 ST Disdikpora
organisasi pemuda % % % %
yang aktif
2. Cakupan 92,00 92,00 100 ST 92,00 92,00 100 ST Disdikpora
pembinaan % % % %
olahraga
Rata-rata capaian kinerja (%) Rata-rata
100 ST capaian kinerja 100 ST
(%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%

II-210
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Capaian kinerja dari indikator persentase organisasi pemuda yang aktif


telah terealisasi 100% karena dari jumlah 24 organisasi kepemudaan yang
terdata seluruhnya merupakan organisasi yang aktif. Sedangkan indikator
cakupan pembinaan olah raga karena dari 52 cabang olahraga yang ada di
Kabupaten Kudus, sebanyak 48 cabang olahraga telah dibina oleh Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus.

14) Statistik
Kinerja penyelenggaraan Urusan Statistik pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.160
Capaian Kinerja Urusan Statistik
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XI STATISTIK
V
1. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Dinas
pelayanan data Kominfo
statistik sektoral
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja indikator cakupan pelayanan


data statistik sektoral dikarenakan data statistik sektoral yang terpublikasi
telah mencakup semua urusan pemerintahan. Publikasi data statistik sektoral
ini telah memenuhi prinsip satu data diantaranya yaitu sudah terdapat
metadata yang memuat definisi, konsep, rumus dari daftar data yang
dikumpulkan.

15) Persandian
Kinerja penyelenggaraan Urusan Persandian pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.

II-211
Tabel 2.161
Capaian Kinerja Urusan Persandian
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XV PERSANDIAN

1. Persentase 24% 24% 100 ST 24% 24% 100 ST Dinas


perangkat daerah Kominfo
yang
mengimplementas
ikan pengamanan
informasi dan
persandian

Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST


kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase perangkat daerah


yang mengimplementasikan pengamanan informasi dan persandian telah
mencapai target, dengan faktor pendorong beberapa aplikasi yang ada pada
perangkat daerah telah dipasang SSL sebagai upaya awal dalam melindungi
aplikasi yang telah terpublish secara umum. Sedangkan pada sisi jaringan,
penggunaan firewall juga merupakan langkah awal untuk mendeteksi jika ada
pengiriman data yang abnormal.

16) Kebudayaan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Kebudayaan pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 2 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi dan seluruhnya telah mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.162
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XV KEBUDAYAAN
I
1. Persentase seni / 71% 63,06 88,82 T 71% 63,06% 88,82 T Dinas
budaya yang % Budpar
diaktualisasikan
2. Persentase cagar 20,00 78,31 391,55 ST 20,00 78,31% 391,55 ST Dinas
budaya yang % % % Budpar
dikelola secara
terpadu
Rata-rata capaian kinerja (%) 240,18 ST Rata-rata capaian 240,18 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%

II-212
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase cagar budaya


yang dikelola secara terpadu telah melampaui target, karena dari 378 obyek
cagar budaya yang terdata, sebanyak 296 obyek cagar budaya yang telah
dikelola secara terpadu. Ketercapaian ini didorong oleh sumber daya manusia
pendukung pelestarian dan pengelolaan cagar budaya yang memiliki
kompetensi seperti tim ahli cagar budaya, kurator, konservator dan edukator,
dibantu juru pelihara cagar budaya dan didukung prasarana penunjang berupa
aplikasi e-CB serta melakukan Kerjasama yang baik dengan instansi dan
stakeholder terkait.
Capaian indikator persentase seni/budaya yang diaktualisasikan tidak
mencapai target karena dari 111 obyek pemajuan kebudayaan, baru 70 obyek
pemajuan kebudayaan yang dilestarikan. Upaya yang telah dilaksanakan dalam
mencapai target akhir RPJMD dengan menjalin hubungan yang baik dengan
penggiat seni dan budaya yaitu sanggar seni, kelompok budayawan dan
Masyarakat.

17) Perpustakaan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Perpustakaan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 2 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sedang dan seluruhnya tidak mencapai target
akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.163
Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat
Utama Kinerja Realisasi Statu
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja s (**)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XV PERPUSTAKAAN
II
1. Persentase 9,4% 2,35% 25 SR 9,4% 2,35% 25 SR Dinas
pengunjung Arpus
perpustakaan per
tahun
2. Persentase 73,58 70,71 96,09 ST 73,58 70,71% 96,09 ST Dinas
ketersediaan % % % Arpus
bahan pustaka
Rata-rata capaian kinerja (%) 60,55 S Rata-rata capaian 60,55 S
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase pengunjung


perpustakaan per tahun tidak mencapai target karena dari 856.472 orang
pengunjung yang ditargetkan hanya 20.121 orang yang berkunjung ke
perpustakaan, sedangkan pada indikator persentase ketersediaan bahan
pustaka dari target 47.706 bahan Pustaka hanya terealiasi sebanyak 33.522.
Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target akhir RPJMD sebagai

II-213
berikut :
− Meningkatkan sarana prasarana perpustakaan, meliputi penataan layout
layanan kegiatan yang representatif, layanan sirkulasi/pengelolaan
perpustakaan menggunakan teknologi informasi terintegrasi (penambahan
bandwith, komputer), pendaftaran anggota secara online, perpanjangan buku
secara online, layanan buku digital (e-book), layanan perpustakaan keliling,
layanan perpustakaan pada CFD dan kegiatan pelibatan masyarakat.
− Menambah bahan pustaka perpustakaan, melalui pembelian buku cetak
maupun digital, melalui hibah dari Perpustakaan Nasional maupun pihak
lain ( donasi buku).

18) Kearsipan

Kinerja penyelenggaraan Urusan Kearsipan pada tahun 2023 terhadap


RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.164
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
XV KEARSIPAN
III
1. Persentase 32,00 32,00 100 ST 32,00 32,00% 100 ST Dinas
perangkat daerah % % % Arpus
yang
melaksanakan
jadwal retensi
arsip
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase perangkat daerah


yang melaksanakan jadwal retensi arsip telah mencapai target akhir RPJMD.
Faktor yang mendorong pencapaian target akhir RPJMD yaitu telah
dilaksanakannya pembinaan, sosialisasi, dan pengawasan kearsipan internal
terhadap Perangkat Daerah sehingga aturan pengelolaan retensi arsip/umur
arsip dapat dipahami dan diterapkan di Perangkat Daerah.

c. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek


Pelayanan Umum (Urusan Pilihan)
1) Kelautan dan Perikanan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Kelautan dan Perikanan pada tahun
2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata

II-214
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.165
Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I KELAUTAN DAN
PERIKANAN
1. Persentase 100 100,0 100,03 ST 100 100,03 100,03 ST Distan
peningkatan 3 dan
produksi Pangan
perikanan

Rata-rata capaian kinerja (%) 100,03 ST Rata-rata capaian 100,03 ST


kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase peningkatan


produksi perikanan telah mencapai target akhir RPJMD. Faktor pendorong
tercapainya Indikator Prosentase peningkatan produksi perikanan di tahun
2023 adalah adanya pembinaan dan pendampingan secara rutin pada perilaku
pembudidaya ikan dan pengolahan ikan serta adanya penyediaan sarana
prasarana produksi perikanan

2) Pariwisata
Kinerja penyelenggaraan Urusan Pariwisata pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 3 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 2 indikator telah
mencapai target dan 1 indikator tidak mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.166
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II PARIWISATA

1. Persentase 14,00 12,05 86,07 T 14,00 12,05% 86,07 T Dinas


kenaikan PAD % % % Budpar
sektor pariwisata
2. Persentase 10,00 10,00 100 ST 10,00 10,00% 100 ST Dinas
peningkatan % % % Budpar
sarpras
pariwisata yang
memadai
3. Persentase 15,00 61,00 406,67 ST 15,00 61,00% 406,67 ST Dinas
peningkatan % % % Budpar
promosi
pariwisata

II-215
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rata-rata capaian kinerja (%) 197,58 ST Rata-rata capaian 197,58 ST
kinerja (%)

Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, ketercapaian indikator persentase


peningkatan sarpras pariwisata yang memadai didorong adanya percepatan
pelaksanaan rehabilitasi dan perbaikan sarana prasarana yang rusak untuk
menunjang kenyamanan dan mobilitas wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW),
antara lain di Museum Kretek, Museum Situs Purbakala Patiayam, Taman
Krida Wisata dan Kawasan Wisata Muria. Sedangkan ketercapaian indikator
persentase peningkatan promosi pariwisata telah melampaui target akhir
RPJMD, yang didorong peningkatan trend penggunaan media sosial di
masyarakat, pelaksanaan promosi pariwisata melalui pemanfaatan media sosial
melalui platform digital seperti facebook, youtube, Instagram, tiktok dan twitter.
Selain itu melalui promosi tatap muka langsung yang berbentuk pameran
dalam daerah dan luar daerah, pentas seni di TMII, Kudus on the spot serta
beberapa kegiatan promosi pariwisata lainnya, yang berkolaborasi dan
bersinergi dengan para pelaku usaha pariwisata serta organisasi pariwisata
seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Komite Ekonomi Kreatif (KEK)
dan Pokdarwis Kabupaten Kudus.
Capaian indikator persentase kenaikan PAD sektor pariwisata tidak
mencapai target akhir RPJMD disebabkan faktor cuaca ekstrim yang terjadi
saat puncak musim liburan (peak season) khususnya pada awal bulan Januari
dan Februari 2023, serta tidak signifikannya jumlah kunjungan wisata pada
hari libur akhir pekan dan libur cuti bersama. Upaya yang telah dilaksanakan
dalam mencapai target akhir RPJMD dengan melaksanakan perbaikan sarana
prasarana di Daya Tarik Wisata (DTW), peningkatan kapasitas SDM pariwisata
melalui penyampaian pengetahuan pelayanan untuk wisatawan secara
berjenjang, promosi pada media sosial dan pameran, serta menyelenggarakan
event kepariwisataan dengan stakeholders pariwisata, Forum Komunikasi Desa
Wisata (FK Desa Wisata), dan dunia usaha.

3) Pertanian
Kinerja penyelenggaraan Urusan Pertanian pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 3 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 2 indikator telah
mencapai target dan 1 indikator tidak mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.

II-216
Tabel 2.167
Capaian Kinerja Urusan Pertanian
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
III PERTANIAN

1. Persentase 100% 102,34 102,34 ST 100% 102,34% 102,34 ST Distan


peningkatan % dan
produktifitas hasil Pangan
pertanian /
perkebunan
2. Persentase 100% 85,87 85,87 T 100% 85,87% 85,87 T Distan
peningkatan % dan
produksi Pangan
peternakan
Rata-rata capaian kinerja (%) 94,11 ST Rata-rata capaian 94,11 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase peningkatan


produktifitas hasil pertanian/perkebunan telah melampaui target akhir
RPJMD, dengan faktor pendorong adanya peningkatan sarana prasarana
pertanian berupa rehab jaringan irigasi, jalan usaha tani dan bantuan
alat/mesin pertanian kepada kelompok tani, selain itu telah dilaksanakan
peningkatan kapasitas SDM petani melalui pembinaan, sosialisasi dan
pelatihan secara rutin.
Capaian indikator persentase peningkatan produksi peternakan tidak
mencapai target, hal ini dipengaruhi adanya pandemi Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) sehingga berpengaruh pada populasi ternak dan menurunnya minat
peternak. Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target akhir RPJMD
dengan meningkatkan sarana prasarana peternakan yang memadai,
melakukan pembinaan terhadap kelompok tani dan berkoordinasi dengan
instansi vertikal.

4) Kehutanan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Kehutanan pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.

II-217
Tabel 2.168
Capaian Kinerja Urusan Kehutanan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat
Utama Kinerja Realisasi Status
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja (***)
Tahun Kinerja Tahun 2023 (*) Akhir (**)
RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IV KEHUTANAN

1. Persentase 0,48 26,86 5.595,83 ST 0,48% 26,86% 5.595,83 ST Dinas


tutupan lahan % % PKPLH
Rata-rata capaian kinerja (%) 5.595,83 ST Rata-rata capaian 5.595,83 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja indikator persentase tutupan


lahan yang melampaui target akhir RPJMD karena telah dilaksanakan
penanaman sebanyak 270 batang pohon di lahan Taman Huran Raya (Tahura),
dimana 1 batang pohon diasumsikan memiliki tutupan lahan seluas 25 m2,
sehingga tutupan lahan yang dihasilkan seluas 6.750 m2 dari luas Tahura yaitu
25.129 m2 (2,5 hektar) di Dukuh Ngrangit Desa Terban Kecamatan Jekulo
sesuai persetujuan lahan dari Bupati Kudus Nomor 522.6/4149/21.00/2019
tentang Persetujuan Lahan Pemerintah Daerah untuk RTH sebagai rintisan
Tahura.

5) Energi dan Sumber Daya Mineral


Kinerja penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral pada
tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-
2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-
rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi dan telah mencapai target
akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.169
Capaian Kinerja Urusan ESDM
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
V ENERGI DAN
SUMBER DAYA
MINERAL
1. Cakupan fasilitasi 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST DPMPTS
perizinan P
pemanfaatan
energi dan
sumber daya
mineral
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%

II-218
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator Urusan Energi dan Sumber


Daya Mineral telah mencapai target akhir RPJMD karena kegiatan koordinasi
terkait penyusunan rekomendasi panas bumi telah selesai dilaksanakan.

6) Perdagangan
Kinerja penyelenggaraan Urusan Perdagangan pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 5 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 2 indikator telah
mencapai target dan 3 indikator tidak mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.170
Capaian Kinerja Urusan Perdagangan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VI PERDAGANGAN

1. Cakupan bina 70% 70% 100% ST 70% 70% 100% ST Dinas


kelompok Perdagan
pedagang/ usaha gan
informal
2. Cakupan 100% 95% 95% ST 100% 95% 95% ST Dinas
pembinaan Perdagan
fasilitasi gan
perdagangan,
pengendalian
bahan pokok dan
barang penting,
pengawasan
barang bersubsidi
serta pelaksanaan
promosi
3. Cakupan fasilitasi 95% 88% 92,63% ST 95% 88% 92,63% ST Dinas
perlindungan Perdagan
konsumen gan
4. Kontribusi 4,50 2,99% 66,44% S 4,50% 2,99% 66,44% S Dinas
pendapatan pasar % Perdagan
terhadap PAD gan
5. Cakupan 95% 95% 100% ST 95% 95% 100% ST Dinas
pengelolaan pasar Perdagan
rakyat gan
Rata-rata capaian kinerja (%) 90,81 ST Rata-rata capaian 90,81 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 3 indikator yang tidak mencapai


target akhir RPJMD, yaitu indikator cakupan pembinaan fasilitasi perdagangan,
pengendalian bahan pokok dan barang penting, pengawasan barang bersubsidi
serta pelaksanaan promosi disebabkan minimnya keikutsertaan dalam
pameran pada event provinsi dan nasional pasca pandemi, sedangkan indikator
cakupan fasilitasi perlindungan konsumen dikarenakan masih kurangnya
jumlah alat ukur, alat takar, alat timbang dan alat perlengkapan ditera ulang
serta realisasi retribusi tera atau tera ulang belum mencapai target sebagai

II-219
dampak pandemi sehingga banyak pedagang yang tidak berjualan lagi. Pada
indikator kontribusi pendapatan pasar terhadap PAD karena pemungutan dan
penyetoran retribusi belum mencapai target pendapatan pasar. Upaya yang
telah dilaksanakan dalam mencapai target akhir RPJMD sebagai berikut :
⁻ Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan
pengawasan dan pengendalian bahan pokok, barang penting dan barang
bersubsidi.
⁻ Mengoptimalkan petugas pengawas kemetrologian untuk melakukan
penyidikan terhadap wajib tera yang tidak menera/meneraulangkan alat
UTTP yang dimiliki serta terhadap pelaku usaha BDKT yang tidak memenuhi
ketentuan kesesuaian pelabelan kuantitas dan kebenaran kuantitas.
⁻ Berkoordinasi dengan BPPKAD mengenai percepatan serah terima Pasar
Bitingan dari investor kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus,
melaksanakan sosialisasi kepada pedagang Pasar Jember mengenai
Pemakaian Kekayaaan Daerah (PKD), membuat surat perjanjian sewa PKD
dengan pedagang Pasar Jember, berkoordinasi dengan BPPKAD untuk
permohonan keringanan biaya sewa PKD pedagang Pasar Kliwon dan
pedagang Pasar Baru.

7) Perindustrian
Kinerja penyelenggaraan Urusan Perindutrian pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.171
Capaian Kinerja Urusan Perindustrian
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VII PERINDUSTRIAN

1. Persentase 0,40 0,43% 107,5 ST 0,40% 0,43% 107,5 ST Disnaker


pertumbuhan % , Inkop,
IKM UKM
Rata-rata capaian kinerja (%) 107,5 ST Rata-rata capaian 107,5 ST
kinerja (%)

Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase pertumbuhan


IKM telah melampaui target akhir RPJMD, yang didorong beberapa faktor
sebagai berikut :
− Situasi ekonomi yang mulai membaik berdampak pada peningkatan
kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB.

II-220
− Kemudahan dalam pengurusan perizinan berusaha, salah satunya dengan
melaksanakan relaksasi persyaratan perizinan berusaha bidang sigaret
kretek tangan yang menjadikan investasi di bidang ini bersifat terbuka atau
tidak lagi mensyaratkan kemitraan dengan perusahaan besar.
− Dilaksanakannya fasilitasi pendampingan perolehan perizinan berusaha
bagi calon investor, sehingga mempermudah dan mempercepat proses
perolehan izin usaha.

8) Transmigrasi
Kinerja penyelenggaraan Urusan Transmigrasi pada tahun 2023 terhadap
RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan
melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata capaian kinerja
dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.172
Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VII TRANSMIGRASI
I
1. Persentase calon 25% 25% 100 ST 25% 25% 100 ST Disnaker
transmigran yang ,Inkop,U
terfasilitasi KM
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)

Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, indikator persentase calon transmigran yang


terfasilitasi telah mencapai target akhir RPJMD. Sejak tahun 2015 Kabupaten
Kudus sudah tidak memberangkatkan transmigran, namun terdapat 8 Kepala
Keluarga yang masih ingin mengikuti program transmigrasi, sehingga
Kabupaten Kudus selalu memberikan fasilitasi mengenai informasi program
transmigrasi melalui peningkatan koordinasi dengan Provinsi mengenai jumlah
kuota daerah tujuan transmigrasi dan jadwal pemberangkatannya.

d. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Unsur


Pendukung Urusan Pemerintahan)
1) Sekretariat Daerah
Kinerja penyelenggaran unsur pendukung Sekretariat Daerah pada tahun
2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 16 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 11
indikator telah mencapai target dan 5 tidak mencapai target akhir RPJMD,
sebagaimana dalam tabel berikut.

II-221
Tabel 2.173
Capaian Kinerja Unsur Pendukung Sekretariat Daerah
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat
Utama Kinerja Realisasi Statu
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja s (**)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I SEKRETARIAT
DAERAH
1. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bagian
fasilitasi tata Pemerintah
pemerintahan an
2. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bagian
fasilitasi Pemerintah
Kerjasama an
3. Persentase 90% 327% 363,33 ST 90% 327% 363,33 ST Bagian
penataan Hukum
terhadap
peraturan
perundang-
undangan dan
penyelesaian
penanganan
kasus pemda
4. Persentase 97% 91,3% 94,12 ST 97% 91,3% 94,12 ST Bagian
peningkatan Hukum
produk hukum
daerah yang
diinformasikan
5. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bagian
fasilitasi Kesra
peningkatan
kesejahteraan
sosial dan
kegiatan
keagamaan
6. Persentase 100% 148,8% 148,8 ST 100% 148,8% 148,8 ST Bagian
fasilitasi Kesra
penyaluran dan
pemanfaatan
zakat, infak,
sodaqoh
7. Persentase 100% 95% 95 ST 100% 95% 95 ST Bagian
efektifitas Organisasi
kelembagaan
perangkat daerah
8. Indeks Kepuasan 85 89,33% 105,09 ST 85 89,33% 105,09 ST Bagian
Masyarakat Organisasi
9. Nilai 83,00 72,05% 86,81 T 83,00 72,05% 86,81 T Bagian
akuntabilitas Organisasi
kinerja
10 Indeks Reformasi 90 69,21 76,90 T 90 69,21 76,90 T Bagian
Birokrasi Organisasi
11. Cakupan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bagian
pembinaan Organisasi
kelembagaan,
ketatalaksanaan
dan pelayanan
publik,
akuntabilitas
kinerja
pemerintah
daerah dan
reformasi
birokrasi
12. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bagian
kelancaran Umum
pelayanan
kedinasan kepala
daerah/ wakil
kepala daerah
13. Persentase 85% 100% 117,65 ST 85% 100% 117,65 ST Bagian
pelaksanaan Perekonomi
rekomendasi TPID an
14. Persentase 9% 7,5% 83,33 T 35% 62,37% 178,2 ST Bagian
kenaikan Perekonomi
kontribusi laba an

II-222
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat
Utama Kinerja Realisasi Statu
a si Target tus Target us
Akhir Kinerja s (**)
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BUMD terhadap
PAD
15. Persentase 90% 93,51% 103,9 ST 90% 93,51% 103,9 ST Bagian
realisasi kegiatan Administra
pembangunan si
yang tepat waktu Pembangun
an
16. Persentase 95% 92,7% 97,58 ST 95% 92,7% 97,58 ST Bagian
pelaksanaan Pengadaan
pengadaan Barjas
barang dan jasa
Rata-rata capaian kinerja (%) 117,03 ST Rata-rata capaian 122,96 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian beberapa indikator telah melampaui


target akhir RPJMD, yaitu persentase penataan terhadap peraturan perundang-
undangan dan penyelesaian penanganan kasus pemda karena jumlah produk
hukum dari target 80 produk terealisasi 280 produk dan fasilitasi bantuan
hukum telah mencapai target sebanyak 8 perkara yang telah diselesaikan.
Indikator persentase fasilitasi penyaluran dan pemanfaatan zakat, infak,
sodaqoh dengan faktor pendorong pada tahun 2023 telah terbentuk Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing Perangkat Daerah sehingga
membantu dalam pelaksanaan tugas pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat, infaq dan shodaqoh. Pada indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) karena pelaksanaan survey kepuasan masyarakat yang
dilakukan secara periodik melalui aplikasi e-SKM oleh seluruh perangkat
daerah/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus telah memenuhi
target responden dan peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik telah
didukung data hasil evaluasi pelayanan publik oleh Ombudsman RI, Kabupaten
Kudus masuk ke dalam Zona Hijau dengan opini Kualitas Tertinggi. Untuk
indikator persentase pelaksanaan rekomendasi TPID karena semua
rekomendasi yang diberikan Ketua TPID sebanyak 42 rekomendasi yaitu
kepada Dinas Perdagangan sebanyak 23 rekomendasi, serta Dinas Pertanian
dan Pangan sebanyak 19 rekomendasi telah dilaksanakan seluruhnya oleh
Kepala Perangkat Daerah selaku anggota TPID. Pada indikator persentase
kenaikan kontribusi laba BUMD terhadap PAD karena adanya kenaikan bagian
laba BUMD yang disetor ke Kas Daerah. Bagian laba BUMD yang disetor pada
Tahun 2023 adalah sebesar Rp 9.971.341.235,00, mengalami kenaikan sebesar
Rp 695.674.965,00 atau 7,5% dari setoran bagian laba BUMD ke Kas Daerah
pada tahun 2022 yang sebesar Rp 9.275.666.270,00. Sedangkan sampai
dengan tahun 2023 telah terealisasi 62,37% yang diperoleh dari total capaian
kinerja dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 2.174
Bagian Laba BUMD yang disetor ke Kas Daerah Tahun 2018-2023

II-223
Bagian Laba BUMD yang Kenaikan Kontribusi
Tahun %
Disetor ke Kas Daerah (Rp) Laba (Rp)

2018 5.642.990,450,00 - -

2019 7,405,296,370,00 1,762,305,920,00 31,32

2020 7,939,958,770,00 534,662,400,00 7,22

2021 8,178,157,530,00 238,198,760,00 3,00

2022 9,275,666,270,00 1,097,508,740,00 13,42

2023 9,971,341,235,00 695,674,965,00 7,50

Jumlah 4.328.350.785,00 62,37

Ketercapaian indikator persentase realisasi kegiatan pembangunan yang


tepat waktu telah melampaui target akhir RPJMD, didorong beberapa upaya
yang telah dilaksanakan, antara lain :
− Mengintensifkan pemantauan pelaksanaan kegiatan melalui desk tepra tiap
bulan.
− Melakukan monitoring ke perangkat daerah dengan capaian kinerja rendah.
− Berkoordinasi dengan Bagian PBJ dalam pemantauan pelaksanaan RUP.
− Komitmen pimpinan dan pelaksana kegiatan untuk melaksanakan kegiatan
tepat waktu sebagaimana yang direncanakan, serta didukung koordinasi
yang baik dengan perangkat daerah lain.

Capaian indikator persentase peningkatan produk hukum daerah yang


diinformasikan tidak mencapai target karena jumlah produk hukum yang telah
dipublikasikan melalui web di tahun 2023 sebanyak 137 produk dari target 150
produk, yang disebabkan masih banyak Perangkat Daerah yang belum
menyerahkan arsip dokumen dalam bentuk file Pdf atau soft copy. Upaya yang
teah dilaksanakan dalam mencapai target akhir RPJMD dengan mengubah SOP
dalam mekanisme penomoran dan penyebarluasan Produk Hukum Daerah.
Upaya yang telah dilaksanakan untuk mencapai target akhir RPJMD
pada indikator persentase efektifitas kelembagaan perangkat daerah, dengan
melaksanakan evaluasi kelembagaan pada seluruh Perangkat Daerah dan
penilaian Kematangan Organisasi sehingga dapat menjadi acuan dalam upaya
perbaikan bagi Organisasi Perangkat Daerah. Dan untuk indikator Nilai
akuntabilitas kinerja dan Indeks Reformasi Birokrasi telah dilaksanakan
evaluasi secara menyeluruh meliputi Implementasi SAKIP dan Reformasi
Birokrasi. Sedangkan pada indikator persentase pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa dengan melaksanakan pendampingan kepada Perangkat
Daerah untuk mengoptimalkan proses pengadaan barang dan jasa, melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala (bulanan), serta meningkatkan
pengetahuan dan kapasitas pelaku pengadaan, serta perbaikan SOP.

II-224
2) Sekretariat DPRD
Kinerja penyelenggaran unsur pendukung Sekretariat DPRD pada tahun
2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 2 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Tinggi, namun demikian sebanyak 1 indikator
telah mencapai target dan 1 tidak mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana
dalam tabel berikut.
Tabel 2.175
Capaian Kinerja Unsur Pendukung Sekretariat DPRD
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II. SEKRETARIAT
DPRD
1. Persentase 100% 80% 80 T 100% 80% 80 T Sekretari
agenda kerja at DPRD
DPRD yang
terealisasi
2. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Sekretari
kegiatan DPRD at DPRD
yang
dipublikasikan
Rata-rata capaian kinerja (%) 90 T Rata-rata capaian 90 T
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator Persentase Agenda Kerja


DPRD tidak mencapai target karena adanya penambahan waktu pembahasan
rancangan peraturan daerah mengakibatkan waktu pelaksanaan kegiatan
DPRD lainnya terpakai oleh pembahasan rancangan peraturan daerah. Upaya
yang telah dilaksanakan untuk mencapai target akhir RPJMD dengan
melakukan koordinasi antara Sekretariat DPRD dengan Pimpinan dan Anggota
DPRD agar penjadwalan yang telah disahkan dilaksanakan sesuai jadwal yang
disepakati.

e. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Unsur


Penunjang Urusan Pemerintahan)
1) Perencanaan
Kinerja penyelenggaraan unsur Penunjang Perencanaan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 5 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.

II-225
Tabel 2.176
Capaian Kinerja Unsur Penunjang Urusan Perencanaan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I PERENCANAAN

1. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bappeda


konsistensi
program RPJMD
ke dalam RKPD
2. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bappeda
konsistensi
program RKPD ke
dalam APBD
3. Persentase 65% 65% 100 ST 65% 65% 100 ST Bappeda
keterisian
data/informasi
4. Cakupan fasilitasi 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bappeda
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi kinerja
bidang
pemerintahan
dan sosial budaya
5. Cakupan fasilitasi 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bappeda
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi kinerja
bidang prasarana
wilayah, ekonomi
dan sumber daya
alam
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, ketercapaian kinerja pada Urusan


Perencanaan didorong adanya sistem monitoring dan evaluasi yang efektif
sehingga perencanaan pembangunan dalam RKPD dan APBD dapat konsisten
dengan RPJMD serta koordinasi yang efektif dengan Instansi dan Perangkat
Daerah sehingga mendukung ketersediaan data dan informasi Pembangunan
daerah.

2) Keuangan
Kinerja penyelenggaraan unsur Penunjang Keuangan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 5 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 3
indikator telah mencapai target dan 2 indikator tidak mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.

II-226
Tabel 2.177
Capaian Kinerja Unsur Penunjang Keuangan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II KEUANGAN

1. Persentase 100% 106,0 106,05 ST 100% 106,05 106,05 ST BPPKAD


realisasi PAD 5% %
2. Persentase 100% 99,73 99,73 ST 100% 99,73% 99,73 ST BPPKAD
klasifikasi dan %
kode rekening
belanja yang
sesuai ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
3. Rasio tahapan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST BPPKAD
penyusunan
LKPD sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
4. Capaian realisasi 95% 88,38 93,03 ST 95% 88,38% 93,03 ST BPPKAD
pembayaran %
belanja PD
5. Persentase 90% 99,99 111,10 ST 90% 99,99% 111,10 ST BPPKAD
jumlah koreksi %
audit BPK
terhadap total
aset yang dimiliki
Pemerintah
Daerah
Rata-rata capaian kinerja (%) 101,97 ST Rata-rata capaian 101,97 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator persentase realisasi PAD


telah melampaui target karena dari target PAD sebesar Rp. 473.691.698.000,00
terealisasi sebesar Rp. 502.330.185.468,00 (106,05%) faktor yang mendorong
ketercapaian indikator tersebut yaitu telah dilaksanakannya optimalisasi pajak
daerah melalui sosialisasi dan edukasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(PDRD), penyesuaian NJOP PBB-P2, dan pemanfaatan alat pemantau
transaksi/tapping box, sedangkan pada indikator persentase jumlah koreksi
audit BPK terhadap total asset yang dimiliki Pemerintah Daerah faktor yang
mendorongnya adalah adanya rekonsiliasi asset tepat yang dimiliki Pemerintah
Daerah serta sosialisasi kepada pengurus barang Perangat Daerah dan Unit
Kerja dalam rangka pelaksanaan sensus BMD.
Capaian indikator yang tidak mencapai target akhir RPJMD yaitu
indikator persentase klasifikasi dan kode rekening belanja yang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan disebabkan hasil audit BPK masih
ada kode rekening belanja yang tidak sesuai dengan kriteria peraturan
perundang-undangan. Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target
dengan meningkatkan koordinasi TAPD dengan OPD agar lebih cermat dalam
penggunaan dan verifikasi kode rekening belanja dalam penyusunan RKA
SKPD. Sedangkan pada indikator capaian realisasi pembayaran belanja PD

II-227
karena belanja tidak terduga digunakan dalam bantuan sosial yang tidak
direncanakan untuk bantuan biaya pemakaman penduduk miskin,
penanganan pengungsi terdampak bencana dan santunan bagi warga sakit di
Rumah Sakit Kelas III sehingga realisasinya sesuai dengan jumlah pengajuan.
Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target dengan melakukan
pembayaran belanja PD mempedomani regulasi/peraturan perundang-
undangan sesuai ketentuan.

3) Kepegawaian
Kinerja penyelenggaran Unsur Penunjang Kepegawaian pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 4 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, namun demikian sebanyak 3
indikator telah mencapai target dan 1 indikator tidak mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.178
Capaian Kinerja Unsur Penunjang Kepegawaian
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
III KEPEGAWAIAN

1. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST BKPSDM


layanan
administrasi
kepegawaian yang
sesuai standar
2. Persentase 95% 88,24 92,88 ST 95% 88,24% 92,88 ST BKPSDM
perangkat daerah %
yang berhasil
melaksanakan
kode etik/aturan
perilaku
3. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST BKPSDM
perangkat daerah
yang taat
terhadap laporan
kepegawaian
4. Persentase sistem 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST BKPSDM
informasi
kepegawaian yang
terintegrasi
dengan SIMPEG
Rata-rata capaian kinerja (%) 98,22 ST Rata-rata capaian 98,22 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, ketercapaian indikator persentase layanan


administrasi kepegawaian yang sesuai standar telah mencapai target karena
usulan kenaikan pangkat sebanyak 697 SK dan pensiun sebanyak 467 SK telah
terealisasi seluruhnya. Pada indikator persentase perangkat daerah yang taat
terhadap laporan kepegawaian karena semua Perangkat Daerah telah
mematuhi pelaporan kepegawaian, yaitu pembuatan kartu kepegawaian, izin
cuti, pelaporan LHKPN, fasilitasi tes Kesehatan, fasilitasi JKK/JKN, dan usulan

II-228
penghargaan Satya Lancana Karyasatya. Pencapaian ini didorong karena
adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas terkait pelayanan kepegawaian
sehingga dapat dipahami oleh seluruh Perangkat Daerah. Sedangkan pada
indikator persentase sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi dengan
SIMPEG, dari 8 target apikasi sistem informasi yang terintegrasi telah
terealisasi sebanyak 8 aplikasi, yaitu SIDICA (aplikasi untuk mempermudah
permohonan kartu identitas pegawai), SIHADIRV2 (aplikasi untuk
mempermudah manajemen absensi pegawai), E-SKP (aplikasi untuk
mempermudah kegiatan Sasaran Kerja Pegawai), E-Document (aplikasi untuk
arsip digital pegawai), E-Cuti (aplikasi untuk mempermudah proses pengajuan
cuti), SIMPEG (aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian), E-Mutasi
(aplikasi sistem informasi mutasi pegawai), dan Janeta ASNKu (aplikasi
Manajemen Talenta ASN Kudus).
Capaian indikator persentase perangkat daerah yang berhasil
melaksanakan kode etik/aturan perilaku tidak mencapai target karena dari 34
Perangkat Daerah terdapat 4 Perangkat Daerah yang terdapat kasus. Upaya
yang telah dilaksanakan dalam target akhir RPJMD dengan meningkatkan
pembinaan kedisplinan kepada Perangkat Daerah dalam mematuhi kode
etik/aturan perilaku (tanpa ada kasus).

4) Pendidikan dan Pelatihan


Kinerja penyelenggaran Unsur Penunjang Pendidikan dan Pelatihan pada
tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-
2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 2 indikator dengan rata-
rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai target
akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.179
Capaian Kinerja Unsur Penunjang Pendidikan dan Pelatihan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat PD
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IV PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
1. Persentase 46% 46,85 101,85 ST 46% 46,85% 101,85 ST BKPSDM
pejabat eselon II, %
III, IV JFU, JFT
yang memenuhi
standar
kompetensi
2. Persentase ASN 1,6% 8,24% 515 ST 1,6% 8,24% 515 ST BKPSDM
yang memenuhi
pendidikan dan
pelatihan 20 JP
pertahun
Rata-rata capaian kinerja (%) 308,43 ST Rata-rata capaian 308,43 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator Persentase pejabat eselon II,

II-229
III, IV JFU, JFT yang memenuhi standar kompetensi telah melampaui target
akhir RPJMD karena PNS yang mengikuti Tes Kompetensi sebanyak 96 orang
berupa 18 orang Uji Kompetensi Eselon II, Penilaian Potensi Kompetensi (Talent
Pool) Jabatan Eselon III 40 orang dan Penilaian Potensi Kompetensi (Talent Pool)
Jabatan Eselon IV 38 orang, dan ditambah seluruh JFT sebanyak 4593 orang
yang telah memenuhi standar kompetensi. Untuk indikator Persentase ASN
yang memenuhi pendidikan dan pelatihan 20 JP pertahun Tercapai sebesar
100%. Nilai tersebut diperoleh melalui rumus prosentase ASN bersertifikat
diklat struktural dan teknis dibagi jumlah pegawai sebanyak 6.444 ASN. Angka
tersebut berasal dari kegiatan pengiriman diklat kepemimpinan yang baru
mengirim 5 orang Eselon II, 5 orang Eselon III, 7 orang Eselon IV, 2 orang
peserta Latsar, dan 512 orang peserta diklat teknis orientasi PPPK. Capaian
indikator pada unsur Pendidikan dan Pelatihan didukung oleh komitmen
BKPSDM untuk mewujudkan ASN yang memenuhi standar kompetensi
didukung dengan tuntutan dari pemerintah pusat penerapan sistem merit
manajemen ASN.

5) Penelitian dan Pengembangan


Kinerja penyelenggaran unsur Penunjang Penelitian dan Pengembangan
pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun
2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan
rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai
target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.180
Capaian Kinerja Unsur Penunjang Penelitian dan Pengembangan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Target
No Realisa Terhadap Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Sta Kinerja Realisasi
si Target Target us us
Tahun tus (*) Akhir Kinerja
Kinerja Tahun Akhir (**) (***)
2023 RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
V PENELITIAN
DAN
PENGEMBANG
AN
1. Capaian 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Bapped
fasilitasi bidang a
pengembangan
dan penelitian
daerah
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, ketercapaian indikator fasilitasi bidang


pengembangan dan penelitian daerah telah mencapai target akhir RPJMD
didorong adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan tinggi,
lembaga riset, dan sektor swasta sehingga meningkatkan akses terhadap
sumber daya, pengetahuan, dan teknologi yang diperlukan untuk
pengembangan dan penelitian.

II-230
f. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Unsur
Pengawasan Urusan Pemerintahan)
1) Inspektorat Daerah
Kinerja penyelenggaran Unsur Pengawasan Inspektorat Daerah pada
tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-
2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 8 indikator dengan rata-
rata capaian kinerja dalam kategori Tinggi, namun demikian sebanyak 5
indikator telah mencapai target dan 3 indikator tidak mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.181
Capaian Kinerja Unsur Pengawasan Inspektorat Daerah
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I INSPEKTORAT
DAERAH
1. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Inspektor
perangkat daerah at
yang bersih dari
penyimpangan
pengelolaan
keuangan dan
aset yang bersifat
material
2. Persentase 100% 90,33 90,33 ST 100% 90,33% 90,33 ST Inspektor
tindaklanjut % at
rekomendasi
koordinasi
supervise dan
pencegahan KPK
3. Persentase aduan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Inspektor
pungli yang at
selesai
ditindaklanjuti
4. Persentase aduan 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Inspektor
masyarakat yang at
telah selesai
ditindaklanjuti
5. Nilai rata-rata 3,5% 3,001 85,74 T 3,5% 3,001% 85,74 T Inspektor
maturitas SPIP % at
PD
6. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Inspektor
laporan gratifikasi at
yang telah selesai
ditindaklanjuti
7. Persentase 32,4 11,11 34,29 SR 32,4% 11,11% 34,29 SR Inspektor
perangkat daerah % % at
yang berpredikat
WBK/WBBM
8. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Inspektor
realisasi progress at
PMPRB
Rata-rata capaian kinerja (%) 88,79 T Rata-rata capaian 88,79 T
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator yang tidak mencapai target


akhir RPJMD yaitu indikator persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Koordinasi Supervise dan Pencegahan KPK realisasi capaiannya sebesar

II-231
90,33% dari hasil verifikasi Kemendagri sedangkan pengisian Eviden nya sudah
mencapai 100%, selain itu indikator nilai Rata-rata Maturitas SPIP PD dari hasil
penilaian BPKP sebesar 3,011 Nilai dengan target 3,5 dan indikator persentase
perangkat daerah yang berpredikat WBK/WBBM karena pengajuan ZI tahun
2023, terdapat 4 unit satuan kerja yang tidak memenuhi kriteria administrasi.
Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai target, sebagai berikut :
− Mengoptimalkan capaian 8 area intervensi dalam rencana aksi Kopsurgah
Pemerintah Kabupaten Kudus.
− Mengoptimalkan impelemtasi Manajemen Risiko dengan berpedoman pada
Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi pada
Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
− Melakukan pendampingan dan asistensi secara intensif dan berkala kepada
perangkat daerah agar segera berpredikat WBK/WBBM.

g. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Unsur


Kewilayahan)
1) Kecamatan
Kinerja penyelenggaran unsur Kewilayahan Kecamatan pada tahun 2023
terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023
ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 1 indikator dengan rata-rata
capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi, dan telah mencapai target akhir
RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.182
Capaian Kinerja Unsur Kewilayahan Kecamatan
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I KECAMATAN

1. Cakupan fasilitasi 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST 9


dan Kecamat
penyelenggaraan an dan 9
pemerintahan Keluraha
n
Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 100 ST
kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator cakupan fasilitasi dan


penyelenggaraan pemerintahan dapat mencapai target akhir RPJMD, hal ini
didorong peningkatan efektivitas dan aksesibilitas layanan publik dalam
penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan dan kelurahan.

II-232
h. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Unsur
Pemerintahan Umum)
1) Kesatuan Bangsa dan Politik
Kinerja penyelenggaran Unsur Pemerintahan Umum Kesatuan Bangsa
dan Politik pada tahun 2023 terhadap RKPD tahun 2023 dan target akhir
RPJMD Tahun 2018-2023 ditunjukkan melalui capaian kinerja sebanyak 4
indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi,
namun demikian sebanyak 3 indikator telah mencapai target dan 1 indikator
tidak mencapai target akhir RPJMD, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.183
Capaian Kinerja Unsur Pemerintahan Umum Kesatuan Bangsa dan Politik
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023 PD
Tahun 2023
Capaian Capaian
Target Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target
No Kinerj Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat Stat
Utama Kinerja Realisasi
a si Target tus Target us us
Akhir Kinerja
Tahun Kinerja Tahun (*) Akhir (**) (***)
RPJMD
2023 2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I KESATUAN
BANGSA DAN
POLITIK
1. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Kesbangp
potensi konflik ol
sosial yang
tertangani
2. Persentase - - - 86% 85,98% 99,97 ST Kesbangp
tingkat partisipasi ol
pemilih dalam
pemilu
3. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Kesbangp
potensi gangguan ol
keamanan dari
kelompok radikal
yang tertangani
4. Persentase 100% 100% 100 ST 100% 100% 100 ST Kesbangp
potensi konflik ol
SARA yang
tertangani

Rata-rata capaian kinerja (%) 100 ST Rata-rata capaian 99,99 ST


kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja indikator Persentase potensi


konflik sosial yang tertangani, Persentase potensi gangguan keamanan dari
kelompok radikal yang tertangani dan Persentase potensi konflik SARA yang
tertangani telah mencapai target akhir RPJMD, yang didorong oleh beberapa
faktor sebagai berikut :
− adanya kerjasama yang baik dengan tokoh-tokoh agama, umat penghayat dan
suku-suku yang ada di Kabupaten Kudus, melalui Forum Kerukunan Umat
Beragama, Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat, Forum Pembauran
Kebangsaan dalam rapat koordinasi maupun rapat fasilitasi permasalahan.
− Dukungan dari jaringan intelijen dan kerjasama yang baik dengan Korem,
Kodim, Polres dan Kejaksaan melalui Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat.

II-233
− Terbentuknya 2 tim untuk penanganan konflik sosial yaitu Tim Terpadu
Kewaspadaan Pemerintah Daerah dan Tim Terpadu Penanganan Konflik
Sosial.
Adapun capaian indikator persentase tingkat partisipasi pemilih dalam
pemilu yang telah selesai dilaksanakan pada tahun 2019 tidak mencapai target.
Tingkat partisipasi pemilih Pemilu (pemilihan Presiden dan Wakil Presiden) di
Kabupaten Kudus Tahun 2019 mencapai 85,98% yaitu dari Daftar Pemilih
Tetap (DPT) sebanyak 637.686 orang, yang menggunakan hak pilihnya
sebanyak 548.297 orang. Upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai
target RPJMD dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti
oleh pemilih potensial tentang cara memilih, prosedur pemungutan suara, dan
pentingnya pemilihan yang bijak, yang dilakukan melalui kampanye edukasi,
panduan pemilih, dan acara pelatihan pemilih.

2.7.4 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek Daya


Saing

Evaluasi terhadap capaian indikator kinerja penyelenggaraan


pemerintahan daerah Aspek Daya Saing pada tahun 2023 terhadap RKPD
tahun 2023 dan target akhir RPJMD Tahun 2018-2023 dapat dilihat pada 9
indikator dengan rata-rata capaian kinerja dalam kategori Sangat Tinggi.
Namun demikian capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD sebanyak 6
indikator yang tercapai sesuai target, sedangkan 3 indikator lainnya
realisasinya dibawah target. Secara rinci capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah aspek daya saing disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.184
Capaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek Daya Saing
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Target
No Satuan Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Kinerja Realisasi Statu
si Target tus Target us
Tahun Akhir Kinerja s (**)
Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
2023 RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kemampuan ribu 11.413, 11.60 101,72 ST 11.41 11.609 101,72 ST
konsumsi Rp/org 19 9 3,19
Bappeda
rumah tangga / thn
/ BPS
per kapita (ribu
Rp/org/thn)
2 Indeks Angka 90 69,21 76,90 T 90 69,21 76,90 T Bag.
Reformasi Organisa
Birokrasi si
3 Indeks Sistem Angka 2,87 4,23 147,38 ST 2,87 4,23 147,38 ST
Pemerintahan
Dinas
Berbasis
Kominfo
Elektronik
(SPBE)
4 Angka Angka 0,013 0.018 61,54 R 0,013 0.018 61,54 R
Satpol PP
kriminalitas
5 Indeks rasa Angka 0,53 0,98 184,9 ST 0,53 0,98 184,9 ST
Satpol PP
aman
6 Indeks % 100 100 100 ST 100 100 100 ST Kesbang
Toleransi pol
7 Nilai investasi Rp. 9,19 T 11,8 128,40 ST 9,19 11,8 128,40 ST
(dalam triliun trilyun DMPTSP
Rp)
8 Persentase % 83,73 85,43 102,03 ST 83,73 85,43 102,03 ST
infrastruktur Dinas
dalam kondisi PUPR
mantap

II-234
Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Tahun
Evaluasi Hasil RPJMD Tahun 2018-2023
2023
Capaian Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Kinerja Target Target
No Satuan Realisa Terhadap Sta Terhadap Stat PD
Utama Kinerja Kinerja Realisasi Statu
si Target tus Target us
Tahun Akhir Kinerja s (**)
Kinerja Tahun (*) Akhir (***)
2023 RPJMD
2023 (%) RPJMD
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
9 Indeks Kualitas % 67,77 60,80 89,72 T 67,77 60,80 89,72 T
Dinas
Lingkungan
PKPLH
Hidup
Rata-rata Capaian Kinerja (%) 110,28 ST Rata-rata Capaian 110,28 ST
Kinerja (%)
Keterangan :
(*) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(**) : ST : X>90%; T: 90%≥X>75%; S: 75%≥X>65%; R: 65%≥X>50%; dan SR : X≤50%
(***) : Target Akhir RPJMD : Sudah Tercapai (X≥ :100%) : Tidak Tercapai (X<100%)

II-235
2.8 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD Tahun 2023

Evaluasi terhadap hasil RKPD Tahun 2023 dapat dilihat melalui penilaian
rata-rata kinerja dan predikat kinerja dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
• Sangat Tinggi, untuk capaian kinerja di atas 91% (>91%)
• Tinggi, untuk capaian kinerja di atas 76% sampai dengan 90% (76% - 90%)
• Sedang, untuk capaian kinerja di atas 66% sampai dengan 75% (66% - 75%)
• Rendah, untuk capaian kinerja di atas 51% sampai dengan 65% (51% - 65%)
• Sangat Rendah, untuk capaian kinerja sama atau kurang dari 50% (< 50%)

Dalam penilaian kinerja tersebut, gradasi nilai (skala intensitas) kinerja suatu
indikator dapat dimaknai sebagai berikut :
1. Hasil Sangat Tinggi dan Tinggi
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah memenuhi
target dan berada di atas persyaratan minimal kelulusan penilaian kinerja
2. Hasil Sedang
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/kinerja realisasi capaian telah memenuhi
persyaratan minimal penilaian kinerja (cukup)
3. Hasil Rendah dan Sangat Rendah
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian belum
memenuhi/masih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja yang
diharapkan

Berdasarkan rata-rata realisasi kinerja dan predikat kinerja dalam RKPD


Tahun 2023 menunjukkan bahwa rata-rata realisasi capaian kinerja sebesar
97,86% dengan predikat kinerja sangat tinggi dan rata-rata realisasi keuangan
sebesar 90,77% dengan predikat kinerja tinggi, sebagaimana tabel berikut :

II-236
Tabel 2.185 EVALUASI TERHADAP HASIL RKPD KABUPATEN KUDUS TAHUN 2023
(* dalam ribu rupiah
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1. Meningkatnya Harapan Lama sekolah 14,9 13,25 14,9 13,26 13,26 13,26 88,99 DINAS
kualitas pendidikan PENDIDIKAN,
KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
Rata-rata lama sekolah 9,2 9,06 9,2 9,34 9,34 9,34 101,52
Persentase akses dan mutu 88 90,43 88 90,4 90,4 90,4 102,72
pendidikan

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 489.629.152 57.263.878 127.401.109 91.819.942 121.176.737 397.661.666 81,22
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA

IKM atas kinerja Disdikpora 98,10% 85 98,1 98,1 98,41 98,41 100
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 110.000 18.148 18.002 34.563 17.982 88.695 80,63
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah laporan evaluasi kinerja 11 Dokumen 3 4 2 2 11 100
perangkat daerah
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 100.000 15.492 18.002 29.451 15.770 78.715 78,71
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 10.000 2.656 0 5.112 2.212 9.980 99,8
Daerah
Jumlah laporan evaluasi kinerja 4 Laporan 1 1 1 1 4 100
perangkat daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 483.314.278 55.610.191 126.470.853 89.663.570 119.850.912 391.595.526 81,02
Perangkat Daerah

Gaji dan tunjangan ASN, PPK 14 bulan 3 5 3 3 14 100


yang terbayarkan
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 483.014.478 55.539.811 126.400.625 89.592.864 119.779.946 391.313.247 81,01
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 5278 3720 -57 263 1.352,00 5278 100
Gaji danTunjangan ASN Orang/Bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 289.800 68.400 68.240 68.160 67.610 272.410 94
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 10.000 1.980 1.988 2.546 3.356 9.869 98,69
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.03 Administrasi Barang Milik 76.055 69.400 0 0 5.950 75.350 99,07


Daerah pada Perangkat
Daerah
Terasuransinya Gedung 2 Unit 2 0 0 0 2 100
Disdikpora
X.XX.01.2.03.02 Pengamanan Barang Milik 76.055 69.400 0 0 5.950 75.350 99,07
Daerah SKPD
Jumlah Dokumen Pengamanan 2 Unit 2 0 0 0 2 100
Barang Milik Daerah SKPD
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 36.765 0 0 3.960 32.320 36.280 98,68
Perangkat Daerah
Jumlah paket pakaian dinas 2 paket 0 0 2 0 2 100
beserta atribut kelengkapannya

X.XX.01.2.05.02 Pengadaan Pakaian Dinas 4.024 0 0 3.960 0 3.960 98,41


Beserta Atribut Kelengkapannya

Jumlah Paket Pakaian Dinas 178 Paket 0 0 20 158 178 100


beserta Atribut Kelengkapan

II-237
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.05.03 Pendataan dan Pengolahan 13.741 0 0 0 13.715 13.715 99,81
Administrasi Kepegawaian
Jumlah Dokumen Pendataan dan 4 Dokumen 0 0 0 4 4 100
Pengolahan Administrasi
Kepegawaian
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 19.000 0 0 0 18.605 18.605 97,92
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 2 Orang 0 0 0 2 2 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 615.720 109.941 80.891 153.278 234.504 578.614 93,97
Perangkat Daerah
Tercapainya Administrasi 12 Bulan 3 3 3 3 12 100
Umum Perangkat daerah
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 17.000 4.907 2.548 4.209 4.693 16.356 96,21
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah paket komponen instalasi 14 Paket 6 1 2 5 14 100
listrik/penerangan bangunan
kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 90.000 18.684 15.531 20.155 32.400 86.769 96,41
Perlengkapan Kantor
Jumlah paket Peralatan dan 14 Paket 3 4 2 5 14 100
Perlengkapan Kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 16.920 400 0 13.472 550 14.422 85,23
Tangga
Jumlah paket Peralatan Rumah 1 Paket 0 1 0 0 1 100
Tangga yang disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 132.000 38.666 15.234 33.287 35.071 122.258 92,62
Kantor
Jumlah Paket bahan logistik 14 Paket 3 4 2 5 14 100
kantor yang disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 95.000 13.962 9.430 21.701 36.430 81.523 85,81
dan Penggandaan
jumlah paket barang cetakan dan 14 Paket 3 4 2 5 14 100
penggandaan yang disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 64.800 14.630 12.540 17.460 15.000 59.630 92,02
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah dokumen bahan bacaan 27 Dokumen 3 12 5 7 27 100


dan peraturan perundang-
undangan yang disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 200.000 18.692 25.608 42.996 110.360 197.656 98,83
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 1.947.093 997.445 103.250 724.960 81.164 1.906.819 97,93
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Pengadaan Barang Milik 12 Bulan 3 3 3 3 12 100
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
X.XX.01.2.07.02 Pengadaan Kendaraan Dinas 444.496 421.500 0 0 0 421.500 94,83
Operasional atau Lapangan
Jumlah Unit Kendaraan Dinas 1 Unit 1 0 0 0 1 100
Operasional atau Lapangan yang
Disediakan
X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 1.502.597 575.945 103.250 724.960 81.164 1.485.319 98,85
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
Jumlah unit sarana dan prasarana 43 Unit 9 21 10 3 43 100
gedung kantor atau bangunan
lainnya yang disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 1.438.971 307.414 280.540 357.538 368.674 1.314.167 91,33
Urusan Pemerintahan Daerah

II-238
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Penyediaan Jasa Penunjang 12 Bulan 3 3 3 3 12 100
Urusan Pemerintahan Daerah
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 5.000 1.250 500 650 2.364 4.764 95,28
Menyurat
Jumlah laporan penyediaan jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
surat menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 604.290 121.602 118.232 145.599 168.223 553.655 91,62
Sumber Daya Air dan Listrik
jumlah laporan penyediaan jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
komunikasi, sumber daya air dan
listrik yang disediakan
X.XX.01.2.08.03 Penyediaan Jasa Peralatan dan 35.000 3.227 5.240 9.710 14.795 32.973 94,21
Perlengkapan Kantor
jumlah laporan penyediaan jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
peralatan dan perlengkapan
kantor yang disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 794.681 181.335 156.568 201.579 183.293 722.775 90,95
Umum Kantor
jumlah PHD/K2/Tenaga 33 orang 8 25 0 0 33 100
administrasi/Tenaga
kebersihan/tanaga keamanan
jumlah tanah kas desa yang 5 lokasi 0 5 0 0 5 100
dibayarkan sewanya untuk
sekolah/bangunan kantor
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 2.090.270 151.339 447.573 882.073 585.230 2.066.215 98,85
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Pemeliharaan Barang Milik 12 Bulan 3 3 3 3 12 100
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 200.000 50.315 27.404 61.824 59.038 198.581 99,29
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah kendaraan dinas 28 Unit 7 8 5 8 28 100


operasional atau lapangan yang
dipelihara dan dibayarkan pajak
dan perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 39.894 6.545 4.420 5.330 16.957 33.252 83,35
Mesin Lainnya
jumlah peralatan dan mesin 52 Unit 13 16 21 2 52 100
lainnya yang dipelihara
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 1.820.376 91.369 411.342 805.852 498.402 1.806.965 99,26
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah Gedung Kantor dan 5 Unit 0 3 2 0 5 100
Bangunan Lainnya yang
dipelihara/direhabilitasi
X.XX.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi 30.000 3.110 4.407 9.067 10.833 27.417 91,39
Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya

Terlaksananya 30 Unit 7 8 8 7 30 100


Pemeliharaan/Rehabilitasi sarana
dan prasarana Gedung Kantor
atau Bangunan Lainnya
1.01.02 PROGRAM PENGELOLAAN 187.977.135 8.358.769 55.264.613 29.360.212 85.210.903 178.194.497 94,8
PENDIDIKAN
Angka Partisipasi Sekolah Usia 114% 0 114 114 114 114 100
13-15 Tahun
Angka Partisipasi Sekolah Usia 101% 0 101 101 101 101 100
7-12 Tahun
APK PAUD 70,06% 0 70,06 70,06 70,06 70,06 100
APK Pendidikan Kesetaraan 1,42% 0 1,42 1,42 1,42 1,42 100
APK SD/MI 101% 0 101 101 101 101 100
APK SMP/MTs 114% 0 114 114 114 114 100
APM SD/MI/Paket A 90% 0 90 90 90 90 100
APM SMP/MTs/Paket B 97,97% 0 1 97,97 97,97 97,97 100

II-239
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah warga negara 7-18 1612 orang 0 1612 1612 1612 1612 100
tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan
dasar dan atau menengah yang
berpartisipasi dalam
pendidikan kesetaraan
Jumlah warga negara usia 5-6 23041 orang 0 23041 23041 23041 23041 100
tahun yang berpartisipasi
dalam pendidikan PAUD
Persentase sekolah 74% 0 74 74 74 74 100
terakreditasi A
Presentase pendidik dan 95% 0 95 95 95 95 100
tenaga kependidikan non-PNS
pendidikan dasar yang
memenuhi kompetensi
Presentase pendidik dan 90% 0 90 90 90 90 100
tenaga kependidikan non-PNS
pendidikan non formal yang
memenuhi kompetensi
Presentase pendidik 70% 0 70 70 70 70 100
pendidikan dasar yang
bersertifikasi pendidik
Presentase pendidik 38% 0 1 38 38 38 100
pendidikan non formal yang
bersertifikat pendidik
Presentase Sarpras Pendidikan 95% 0 95 95 95 95 100
Dasar Dalam Kondisi Baik

Rata - rata kemampuan Literasi 2,07% 0 2 2,07 2,07 2,07 100


SD
Rata-rata kemampuan Literasi 2,03% 0 74 2,03 2,03 2,03 100
SMP
Rata - rata kemampuan 1,91% 0 1 1,91 1,91 1,91 100
Numerasi SD
Rata-rata kemampuan 1,99% 0 95 1,99 1,99 1,99 100
Numerasi SMP
Persentase akses dan mutu 88% 0 88 88 88 88 100
pendidikan (IKU)
Presentase sarpras Pendidikan 95% 0 95 95 95 95 100
non formal dalam kondisi baik

1.01.02.2.01 Pengelolaan Pendidikan 111.498.413 4.013.244 26.716.193 15.416.121 60.158.221 106.303.780 95,34
Sekolah Dasar
Meningkatkan akreditasi satuan 13 sub 0 13 0 0 13 100
pendidikan dasar, kompetensi kegiatan
pendidiknya, sarpras, dan
pemenuhan BOS
1.01.02.2.01.02 Penambahan Ruang Kelas Baru 400.000 0 9.944 58.140 329.851 397.935 99,48

Jumlah Ruang Kelas Baru yang 2 Ruang 0 0,75 0,25 1 2 100


Bertambah
1.01.02.2.01.03 Pembangunan Ruang 2.545.858 0 562.721 363.859 1.617.688 2.544.267 99,94
Guru/Kepala Sekolah/TU
Jumlah Ruang Guru/Kepala 13 Ruang 0 0,75 1,25 11 13 100
Sekolah/TU yang Dibangun
1.01.02.2.01.04 Pembangunan Ruang Unit 1.238.093 0 218.487 91.036 928.570 1.238.093 100
Kesehatan Sekolah
Jumlah Ruang Unit Kesehatan 17 Ruang 0 9 1 7 17 100
Sekolah yang Telah Dibangun
1.01.02.2.01.05 Pembangunan Perpustakaan 2.658.448 0 489.831 462.756 1.702.111 2.654.698 99,86
Sekolah
Jumlah Perpustakaan Sekolah 14 Ruang 0 1 1 12 14 100
yang Dibangun
1.01.02.2.01.06 Pembangunan Sarana, 3.004.484 0 525.752 305.716 2.167.085 2.998.553 99,8
Prasarana dan Utilitas Sekolah
Jumlah Sarana, Prasarana dan 21 Unit 0 0,7 0,3 20 21 100
Utilitas Sekolah yang Telah
Dibangun
1.01.02.2.01.08 Rehabilitasi Sedang/Berat 15.338.953 0 565.641 4.119.539 10.570.143 15.255.322 99,45
Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas yang 110 Ruang 0 30 10 70 110 100
Direhabilitasi Sedang/Berat

II-240
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.01.02.2.01.09 Rehabilitasi Sedang/Berat 2.283.828 0 162.447 790.699 1.314.928 2.268.073 99,31
Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU

Jumlah Ruang Guru/Kepala 14 Ruang 0 10 1 3 14 100


Sekolah/TU yang Direhabilitasi
Sedang/Berat
1.01.02.2.01.10 Rehabilitasi Sedang/Berat 95.014 0 11.877 11.877 71.261 95.014 100
Ruang Unit Kesehatan Sekolah

Jumlah Ruang Unit Kesehatan 2 Ruang 0 0,75 0,05 1,2 2 100


Sekolah yang Telah Direhabilitasi
Sedang/Berat
1.01.02.2.01.11 Rehabilitasi Sedang/Berat 912.092 0 105.062 565.267 234.674 905.004 99,22
Perpustakaan Sekolah
Jumlah Perpustakaan Sekolah 7 Ruang 0 2 1 4 7 100
yang Direhabilitasi Sedang/Berat
1.01.02.2.01.12 Rehabilitasi Sedang/Berat 3.136.754 0 257.311 1.091.347 1.761.227 3.109.885 99,14
Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah
Jumlah Sarana, Prasarana dan 21 Unit 0 10 1 10 21 100
Utilitas Sekolah yang Telah
Direhabilitasi
1.01.02.2.01.14 Pengadaan Mebel Sekolah 1.595.925 0 0 0 1.564.712 1.564.712 98,04
Jumlah Mebel sekolah yang 93 Paket 0 0,9 92,1 0 93 100
Tersedia
1.01.02.2.01.22 Pengadaan Alat Praktik dan 3.375.000 0 0 3.361.500 0 3.361.500 99,6
Peraga Siswa
Jumlah Alat Praktik dan Peraga 27 Paket 0 27 0 0 27 100
Siswa yang Tersedia
1.01.02.2.01.23 Penyelengaraan Proses Belajar 250.000 22.671 39.235 47.090 32.250 141.246 56,5
dan Ujian bagi Peserta Didik

Jumlah Satuan Pendidikan yang 422 Satuan 0 422 0 0 422 100


Menyelenggarakan Proses Pendidikan
Belajar dan Ujian
1.01.02.2.01.24 Penyiapan dan Tindak Lanjut 500.000 0 6.699 34.484 370.389 411.572 82,31
Evaluasi Satuan Pendidikan
Dasar
Jumlah Satuan Pendidikan Dasar 422 Satuan 0 422 0 0 422 100
yang Siap Dievaluasi dan Pendidikan
Melaksanakan Rekomendasi
1.01.02.2.01.25 Pembinaan Minat, Bakat dan 357.550 0 140.941 44.874 104.472 290.286 81,19
Kreativitas Siswa
Jumlah Siswa yang Mengikuti 1000 Peserta 0 1.000,00 0 0 1000 100
Ajang Kompetisi/Lomba Didik
Akademik dan Non Akademik
1.01.02.2.01.27 Pengembangan Karir Pendidik 5.376.190 703.460 1.031.894 949.823 1.782.649 4.467.826 83,1
dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan Sekolah
Dasar
Jumlah Pendidik dan Tenaga 193 Orang 0 0 100 93 193 100
Kependidikan yang Mendapatkan
Fasilitasi Kenaikan
Pangkat/Golongan, Pemberian
Promosi, Peningkatan
Kompetensi dan Kualifikasi

Jumlah Penerima Honararium 15444 2513 2.474,00 2.015,00 1.785,00 8787 56,9
Kesejahteraan Guru non ASN Orang/Kali
dalam satu tahun
1.01.02.2.01.28 Pembinaan Kelembagaan dan 200.000 64.447 0 51.269 63.594 179.310 89,65
Manajemen Sekolah
Jumlah Sekolah Menengah Dasar 422 Satuan 0 422 0 0 422 100
yang Dilaksanakan Pembinaan Pendidikan
Kelembagaan dan manajemen
sekolah
1.01.02.2.01.29 Pengelolaan Dana BOS 51.302.723 0 21.314.725 0 26.693.639 48.008.364 93,58
Sekolah Dasar
Jumlah Sekolah Menengah 423 sekolah 0 423 0 0 423 100
pertama yang Mengelola Dana
BOS
1.01.02.2.01.30 Peningkatan Kapasitas 10.195.402 3.222.666 49.609 2.607.840 3.799.906 9.680.020 94,94
Pengelolaan Dana BOS
Sekolah Dasar

II-241
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Tenaga Pengelola yang 422 Orang 0 422 0 0 422 100
Meningkat Kapasitasnya dalam
Pengelolaan Dana BOS Sekolah
Dasar
jumlah sekolah penerima BOS 600 Sekolah 0 600 0 0 600 100
APBD
1.01.02.2.01.31 Pembangunan Laboratorium 6.732.099 0 1.224.018 459.007 5.049.074 6.732.099 100
Sekolah Dasar
Jumlah Ruang Laboratorium 33 Ruang 0 33 0 0 33 100
Sekolah Dasar yang Telah
Dibangun
1.01.02.2.02 Pengelolaan Pendidikan 45.270.160 3.114.991 14.652.068 2.796.479 20.633.924 41.197.462 91
Sekolah Menengah Pertama
Meningkatkan akreditasi satuan 9 sub 0 9 0 0 9 100
pendidikan dasar, kompetensi kegiatan
pendidiknya, sarpras, dan
pemenuhan BOS
1.01.02.2.02.06 Pembangunan Laboratorium 1.000.665 0 250.166 0 750.499 1.000.665 100
Jumlah Ruang Laboratorium yang 1 Ruang 0 0,5 0,4 0,1 1 100
Telah Dibangun
1.01.02.2.02.12 Pembangunan Sarana, 2.090.424 0 405.279 576.567 1.106.433 2.088.279 99,9
Prasarana dan Utilitas Sekolah
Jumlah Sarana, Prasarana dan 1 Unit 0 0,5 0,5 0 1 100
Utilitas Sekolah yang Telah
Dibangun
1.01.02.2.02.14 Rehabilitasi Sedang/Berat 2.385.012 0 25.147 562.504 1.776.268 2.363.919 99,12
Ruang Kelas Sekolah
Jumlah Ruang kelas sekolah yang 6 Ruang 0 3 1 2 6 100
Telah Direhabilitasi Sedang/Berat

1.01.02.2.02.18 Rehabilitasi Sedang/Berat 469.099 0 74.775 0 392.066 466.840 99,52


Laboratorium
Jumlah Laboratorium yang Telah 1 Ruang 0 0,5 0,4 0,1 1 100
Direhabilitasi Sedang/Berat
1.01.02.2.02.24 Rehabilitasi Sedang/Berat 102.980 0 25.745 0 77.235 102.980 100
Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah
Jumlah Sarana, Prasarana dan 1 Unit 0 0,5 0,5 0 1 100
Utilitas Sekolah yang Telah
Direhabilitasi Sedang/Berat
1.01.02.2.02.25 Pengadaan Mebel Sekolah 176.425 0 0 0 175.912 175.912 99,71
Jumlah Mebel Sekolah yang 5 Paket 0 0 0 5 5 100
Tersedia
1.01.02.2.02.32 Penyediaan Biaya Personil 360.000 0 0 351.600 0 351.600 97,67
Peserta Didik Sekolah
Menengah Pertama
Jumlah Peserta didik Sekolah 600 Peserta 0 0 586 0 586 97,67
Menengah Pertama yang Didik
Menerima Biaya Personil Peserta
Didik
1.01.02.2.02.35 Pengadaan Alat Praktik dan 1.000.000 0 0 0 996.632 996.632 99,66
Peraga Siswa
Jumlah Alat Praktik dan Peraga 8 Paket 0 0 0 8 8 100
Siswa yang Tersedia
1.01.02.2.02.36 Penyelengaraan Proses Belajar 100.000 7.833 31.755 24.127 10.236 73.951 73,95
dan Ujian bagi Peserta Didik

jumlah smp pelaksana assesmen 51 Sekolah 0 0 0 51 51 100

jumlah smp yang berhasil sinkron 51 Sekolah 0 0 0 51 51 100


dapodik
jumlah sekolah yang menerapkan 51 Sekolah 0 0 0 51 51 100
ikm
1.01.02.2.02.37 Penyiapan dan Tindak Lanjut 200.000 0 20.734 36.545 99.500 156.779 78,39
Evaluasi Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama
jumlah sekolah penggerak smp 20 sekolah 0 0 0 20 20 100
jumlah rekomendasi ijin pendirian 2 sekolah 0 0 0 2 2 100
sekolah
jumlah sekolah yang mengikuti 51 Sekolah 0 0 0 51 51 100
pendampingan ektraskurikuler
1.01.02.2.02.38 Pembinaan Minat, Bakat dan 222.105 0 79.900 37.268 48.392 165.560 74,54
Kreativitas Siswa

II-242
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Siswa yang Mengikuti 500 Peserta 0 500 0 0 500 100
Ajang Kompetisi/Lomba Didik
Akademik dan Non Akademik
1.01.02.2.02.40 Pengembangan Karir Pendidik 1.461.450 226.619 331.990 306.795 348.218 1.213.622 83,04
dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama
Jumlah Pendidik dan Tenaga 2135 Orang 0 1.051,00 1.084,00 0 2135 100
Kependidikan yang Mendapatkan
Fasilitasi Kenaikan
Pangkat/Golongan, Pemberian
Promosi, Peningkatan
Kompetensi dan Kualifikasi

Jumlah Penerima Honararium 4284 697 691 595 546 2529 59,03
Kesejahteraan Guru non ASN Orang/Kali
dalam satu tahun
1.01.02.2.02.41 Pembinaan Kelembagaan dan 125.000 17.109 0 17.366 68.167 102.642 82,11
Manajemen Sekolah
Jumlah sekolah ramah anak 51 Sekolah 0 0 0 51 51 100
1.01.02.2.02.42 Pengelolaan Dana BOS 27.955.210 0 13.403.250 0 11.057.186 24.460.436 87,5
Sekolah Menengah Pertama
Jumlah Sekolah Menengah 51 Satuan 0 52 0 -1 51 100
pertama yang Mengelola Dana Pendidikan
BOS
1.01.02.2.02.43 Peningkatan Kapasitas 7.621.790 2.863.430 3.328 883.708 3.727.180 7.477.645 98,11
Pengelolaan Dana BOS
Sekolah Menengah Pertama
Jumlah Tenaga yang Meningkat 30 Orang 0 30 0 0 30 100
Kapasitasnya dalam Pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah
Pertama
jumlah sekolah penerima BOS 100 Sekolah 0 27 0 73 100 100
APBD
1.01.02.2.03 Pengelolaan Pendidikan 27.258.103 1.228.135 12.035.903 9.272.040 4.226.472 26.762.549 98,18
Anak Usia Dini (PAUD)
Dokumen Pengelolaan 4 Dokumen 0 2 2 0 4 100
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
1.01.02.2.03.01 Pembangunan Gedung/Ruang 2.150.000 0 2.150.000 0 0 2.150.000 100
Kelas/Ruang Guru PAUD
Jumlah Gedung/Ruang 7 Lembaga 0 7 0 0 7 100
Kelas/Ruang Guru PAUD yang
Telah Dibangun
1.01.02.2.03.02 Pembangunan Sarana, 1.586.729 0 0 358.682 1.228.047 1.586.729 100
Prasarana dan Utilitas PAUD
Jumlah Sarana, Prasarana dan 7 Lembaga 0 0 7 1 8 100
Utilitas PAUD yang telah
dibangun
1.01.02.2.03.03 Rehabilitasi Sedang/Berat 570.000 0 570.000 0 0 570.000 100
Gedung/Ruang Kelas/Ruang
Guru PAUD
Jumlah Gedung/Ruang 12 Lembaga 0 10 2 0 12 100
Kelas/Ruang Guru PAUD yang
telah direhabilitasi sedang/berat
1.01.02.2.03.04 Rehabilitasi Sedang/Berat 940.000 0 920.000 0 20.000 940.000 100
Pembangunan Sarana,
Prasarana dan Utilitas PAUD
Jumlah Sarana, Prasarana dan 13 Lembaga 0 13 0 1 14 100
Utilitas PAUD yang telah
direhabilitasi sedang/berat
1.01.02.2.03.12 Pengadaan Alat Praktik dan 175.000 0 0 174.372 0 174.372 99,64
Peraga Siswa PAUD
Jumlah Alat Praktik dan Peraga 4 Paket 0 0 4 0 4 100
PAUD yang Tersedia
1.01.02.2.03.14 Penyiapan dan Tindak Lanjut 10.000 0 7.985 641 1.339 9.965 99,65
Evaluasi Satuan PAUD
Jumlah PAUD yang Siap 222 Satuan 0 222 0 0 222 100
Dievaluasi dan Melaksanakan Pendidikan
Rekomendasi
1.01.02.2.03.16 Pengembangan Karir Pendidik 7.498.485 1.131.510 1.980.174 1.750.011 2.161.387 7.023.081 93,66
dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan PAUD

II-243
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Pendidik dan Tenaga 595 Orang 0 465 130 0 595 100
Kependidikan yang Mendapatkan
Peningkatan Kompetensi

Jumlah Pendidik yang 17675 4658 4.397,00 4.261,00 4.744,00 18060 100
mendapatkan tunjangan Orang/Tahun
Honorarium Peningkatan
Kesejahteraan
Jumlah Pendidik dan Tenaga 6 Orang 0 0 0 6 6 100
Kependidikan yang Mendapatkan
Fasilitasi Kenaikan
Pangkat/Golongan, Pemberian
Promosi, Peningkatan
Kompetensi dan Kualifikasi

1.01.02.2.03.17 Pembinaan Kelembagaan dan 400.000 96.625 60.985 199.768 35.045 392.423 98,11
Manajemen PAUD
Jumlah PAUD yang Dilaksanakan 442 Satuan 0 442 0 0 442 100
Pembinaan Kelembagaan dan Pendidikan
Manajemen
1.01.02.2.03.18 Pengelolaan Dana BOP PAUD 13.927.890 0 6.346.759 6.788.566 780.654 13.915.979 99,91
Jumlah PAUD yang Mengelola 408 Satuan 0 0 436 0 436 100
1.01.02.2.04 Pengelolaan Pendidikan 3.950.459 2.400 1.860.449 1.875.571 192.286 3.930.706 99,5
Nonformal/Kesetaraan
Persentase akses dan mutu 9% 0 0 0 9 9 100
pendidikan (IKU)
1.01.02.2.04.12 Penyelenggaraan Proses 29.999 1.200 8.360 5.709 6.710 21.978 73,26
Belajar Nonformal/Kesetaraan
Jumlah Peserta Didik yang 60 Peserta 0 0 52 8 60 100
Mengikuti Proses Belajar Didik
1.01.02.2.04.13 Penyiapan dan Tindak Lanjut 27.999 1.200 8.360 5.443 7.126 22.128 79,03
Evaluasi Satuan Pendidikan di
Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan
Jumlah Satuan Pendidikan 16 Satuan 0 16 2 0 18 100
Nonformal/Kesetaraan Siap Pendidikan
Dievaluasi dan Melaksanakan
Rekomendasi
1.01.02.2.04.16 Pembinaan Kelembagaan dan 25.000 0 0 20.690 0 20.690 82,76
Manajemen Sekolah
Nonformal/Kesetaraan
Jumlah Sekolah 16 Satuan 0 0 18 0 18 100
Nonformal/Kesetaraan yang Pendidikan
Dilaksanakan Pembinaan
Kelembagaan dan Manajemen
1.01.02.2.04.17 Pengelolaan Dana BOP 3.867.460 0 1.843.730 1.843.730 178.450 3.865.910 99,96
Sekolah Nonformal/Kesetaraan

Jumlah Sekolah 18 Satuan 0 18 0 0 18 100


Nonformal/Kesetaraan yang Pendidikan
Mengelola Dana BOP

2 Meningkatnya derajat Angka Harapan Hidup 76,54 76,76 76,54 76,86 76,86 76,86 100,42 DINAS
kesehatan KESEHATAN,
masyarakat
Angka Kematian Ibu 52,78 88,24 52,78 82,67 82,67 82,67 35,53 RSUD. dr.
LOEKMONOHADI,
Angka Kematian Bayi 6,9 5,96 6,90 7,82 7,82 7,82 91,74 DINAS SOSIAL
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN
ANAK,
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 83.116.906 12.706.401 25.210.052 18.591.662 17.774.719 74.282.834 89,37
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA

II-244
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Indeks kepuasan masyarakat 85 indeks 93,8 94,35 85 95,83 95,83 100
atas kinerja perangkat daerah

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 259.802 23.753 20.201 34.844 107.510 186.306 71,71
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan, 18 dokumen 4 4 1 9 18 100
evaluasi dan pelaporan capaian
kinerja
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 86.300 8.241 1.358 19.458 48.909 77.966 90,34
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 7 dokumen 2 3 0 2 7 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 173.502 15.512 18.843 15.386 58.601 108.340 62,44
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 6 laporan 2 1 1 2 6 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 78.967.704 11.963.958 24.294.183 17.891.429 16.293.063 70.442.633 89,2
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen administrasi 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
keuangan
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 78.855.790 11.940.332 24.267.529 17.872.007 16.252.551 70.332.419 89,19
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 10430 2235 2.875,00 3.050,00 1.056,00 9216 88,36
Gaji dan Tunjangan ASN orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 105.600 22.726 25.565 18.942 38.367 105.600 100
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 6.314 900 1.089 480 2.145 4.614 73,08
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 50.000 8.478 0 8.300 2.225 19.003 38,01


Perangkat Daerah
Jumlah ASN yang meningkat 15 orang 2 6 0 2 10 66,67
kompetensinya
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 50.000 8.478 0 8.300 2.225 19.003 38,01
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 15 orang 2 6 0 92 100 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 563.817 72.505 32.908 32.842 419.966 558.221 99,01
Perangkat Daerah
Jumlah laporan pengelolaan 7 laporan 2 5 0 0 7 100
administrasi umum
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 356.000 6.000 0 0 348.678 354.678 99,63
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 5 Paket 1 3 0 1 5 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 50.392 12.265 3.998 0 33.744 50.007 99,24
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 3 paket 1 1 0 1 3 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 20.268 9.137 7.826 3.300 0 20.263 99,98
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 5 Paket 2 2 1 0 5 100
Tangga yang Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 58.177 19.259 10.544 7.308 20.159 57.269 98,44
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 2 Paket 1 0 1 0 2 100
Kantor yang Disediakan

II-245
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 16.456 12.100 1.350 1.274 0 14.724 89,47
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 4 paket 3 0 1 0 4 100
dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 4.200 1.050 1.050 1.050 1.050 4.200 100
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 10 dokumen 3 2 3 2 10 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 58.324 12.695 8.140 19.910 16.336 57.080 97,87
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 100 Laporan 25 11 44 20 100 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 1.803.631 321.198 528.966 409.719 491.625 1.751.508 97,11
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan pengelolaan 4 laporan 2 2 0 0 4 100


penyediaan jasa penunjang
pada Dinas
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 1.150 1.000 35 0 80 1.114 96,87
Menyurat
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 443.034 69.649 104.065 108.611 116.696 399.022 90,07
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 4 2 12 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.03 Penyediaan Jasa Peralatan dan 20.929 0 10.369 1.800 8.720 20.889 99,81
Perlengkapan Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 laporan 0 6 4 2 12 100
Peralatan dan Perlengkapan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 1.338.518 250.549 414.497 299.308 366.129 1.330.483 99,4
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 4 2 12 100
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 1.471.953 316.510 333.795 214.528 460.330 1.325.163 90,03
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah laporan pengelolaan 4 laporan 2 2 0 0 4 100
pemeliharaan barang milik
daerah pada Dinas Kesehatan
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 317.731 75.407 49.288 65.475 73.059 263.229 82,85
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 50 Unit 12 13 15 5 45 90


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 1.154.222 241.103 284.507 149.054 387.271 1.061.934 92
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah Gedung Kantor dan 2 Unit 1 0 0 1 2 100
Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
1.02.02 PROGRAM PEMENUHAN 91.779.943 7.969.667 15.615.073 29.578.024 25.432.940 78.595.704 85,63
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
Cakupan desa/kelurahan 100% 25 48 75 100 100 100
Universal Child Immunization
(UCI) dan IDL
Cakupan pelayanan kesehatan 100% 25 40,64 83 98,14 98,14 98,14
masyarakat

II-246
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Cakupan pelayanan 100% 25 42,58 68,91 95,94 95,94 95,94
pengendalian penyakit
Prevalensi stunting (pendek 18% 5,1 6,3 5,28 16,8 16,8 93,33
dan sangat pendek) pada anak
dibawah dua tahun
Cakupan pelayanan kesehatan 100 persen 25 40,64 75 98,14 98,14 98,14
masyarajat
Cakupan pelayanan dan 93 persen 20 71,33 72 100 100 100
sumber daya kesehatan
1.02.02.2.01 Penyediaan Fasilitas 28.611.892 453.162 5.366.729 8.518.485 11.630.372 25.968.748 90,76
Pelayanan Kesehatan untuk
UKM dan UKP Kewenangan
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah penyediaan fasilitas 19 19 0 0 0 19 100
dan layanan Kesehatan untuk Puskesmas
UKM dan UKP Rujukan
1.02.02.2.01.05 Pengembangan Rumah Sakit 1.260.152 0 98.253 283.815 724.684 1.106.751 87,83
Jumlah Rumah Sakit yang 1 Unit 0 0 0 1 1 100
Ditingkatkan Sarana, Prasarana,
Alat Kesehatan dan SDM agar
Setiap Standar Jenis Pelayanan
Rumah Sakit berdasarkan Kelas
Rumah Sakit yang Memenuhi
Rasio Tempat Tidur Terhadap
Jumlah Penduduk Minimal 1:1000

1.02.02.2.01.09 Rehabilitasi dan Pemeliharaan 10.084.138 1.000 326.463 3.071.688 6.439.307 9.838.457 97,56
Puskesmas
Jumlah Sarana, Prasarana dan 8 Unit 0 0 8 0 8 100
Alat Kesehatan yang Telah
Dilakukan Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Oleh Puskesmas
1.02.02.2.01.10 Rehabilitasi dan Pemeliharaan 19.980 0 0 0 8.819 8.819 44,14
Fasilitas Kesehatan Lainnya
Jumlah Sarana , Prasarana dan 1 Unit 0 0 0 1 1 100
Alat Kesehatan yang Telah
Dilakukan Rehabilitasi dan
Pemeliharaan oleh Fasilitas
Kesehatan Lainnya
1.02.02.2.01.13 Pengadaan Prasarana dan 2.931.971 10.771 2.499.970 368.144 9.090 2.887.975 98,5
Pendukung Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Jumlah Prasarana Fasilitas 3 jenis 0 2 1 0 3 100
Pelayanan Kesehatan yang
Disediakan
1.02.02.2.01.14 Pengadaan Alat Kesehatan/Alat 5.489.038 399.000 731.092 2.535.096 1.304.210 4.969.398 90,53
Penunjang Medik Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Jumlah Alat Kesehatan/Alat 170 Unit 6 4 10 150 170 100


Penunjang Medik Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang
Disediakan
1.02.02.2.01.16 Pengadaan Obat, Vaksin 2.325.943 15.875 878.868 245.227 1.125.282 2.265.251 97,39
Jumlah Obat dan Vaksin yang 6 jenis 2 3 0 1 6 100
Disediakan
1.02.02.2.01.17 Pengadaan Bahan Habis Pakai 6.375.920 22.177 830.284 2.010.796 1.947.946 4.811.202 75,46

Jumlah Bahan Habis Pakai yang 35 jenis 2 6 2 25 35 100


Disediakan
1.02.02.2.01.20 Pemeliharaan Rutin dan Berkala 124.750 4.340 1.800 3.720 71.035 80.895 64,85
Alat Kesehatan/Alat Penunjang
Medik Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Jumlah Alat Kesehatan/Alat 10 jenis 0 5 0 5 10 100
Penunjang Medik Fasilitas
Layanan Kesehatan yang
Terpelihara Sesuai Standar
Menerima , Memeriksa dan 75 kegiatan 5 55 5 10 75 100
Menyimpan Perbekalan Farmasi
Mendistribusikan Perbekalan 1020 BBK & 100 700 100 120 1020 100
Farmasi BAST
Mendistribusikan Perbekalan 1020 BBK & 100 700 100 120 1020 100
Farmasi BAST

II-247
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Merekapitulasi Data 800 laporan 100 500 100 100 800 100
Penyusunan Laporan Kegiatan 48 laporan 20 10 8 10 48 100
Pengelolaan Perbekalan farmasi
Menerima , Memeriksa dan 75 5 55 0 15 75 100
Menyimpan Perbekalan Farmasi
1.02.02.2.02 Penyediaan Layanan 61.929.897 7.371.570 10.048.652 20.985.318 13.218.288 51.623.827 83,36
Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah indikator SPM Bidang 12 indikator 0 0 0 12 12 100
Kesehatan yang terpenuhi
100%
1.02.02.2.02.01 Pengelolaan Pelayanan 161.864 37.904 36.549 28.800 53.559 156.812 96,88
Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah Ibu Hamil yang 17186 orang 3435 3.540,00 3.452,00 3.439,00 13866 80,68
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.02 Pengelolaan Pelayanan 157.895 3.125 12.316 54.318 74.100 143.859 91,11
Kesehatan Ibu Bersalin
Jumlah Ibu Bersalin yang 16405 Orang 3273 3.613,00 3.226,00 3.269,00 13381 81,57
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.03 Pengelolaan Pelayanan 128.604 13.719 24.661 15.465 51.611 105.457 82
Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah Bayi Baru Lahir yang 15642 Orang 3074 3.607,00 2.999,00 3.485,00 13165 84,16
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.04 Pengelolaan Pelayanan 97.401 5.727 28.203 19.455 34.805 88.191 90,54
Kesehatan Balita
Jumlah Balita yang Mendapatkan 77148 balita 14405 16.003,00 16.336,00 15.242,00 61986 80,35
Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
1.02.02.2.02.05 Pengelolaan Pelayanan 219.600 7.886 45.410 0 146.160 199.455 90,83
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
Jumlah Anak Usia Pendidikan 45325 Orang 11331 9.827,00 12.835,00 11.332,00 45325 100
Dasar yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
1.02.02.2.02.06 Pengelolaan Pelayanan 155.287 19.851 1.320 55.760 59.702 136.633 87,99
Kesehatan pada Usia Produktif
Jumlah Penduduk Usia Produktif 590928 orang 110799 121.908,00 132.315,00 154.315,00 519337 87,88
yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.07 Pengelolaan Pelayanan 113.063 15.826 5.057 77.051 3.935 101.869 90,1
Kesehatan pada Usia Lanjut
Jumlah Penduduk Usia Lanjut 357000 orang 44625 2.356,00 115.198,00 -67.221,00 94958 26,6
yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.08 Pengelolaan Pelayanan 10.148 585 5.088 550 3.926 10.148 100
Kesehatan Penderita Hipertensi

Jumlah Penderita Hipertensi yang 236931 orang 47386 50.490,00 56.548,00 58.087,00 212511 89,69
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar
1.02.02.2.02.09 Pengelolaan Pelayanan 40.000 0 20 30.850 1.300 32.170 80,43
Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus
Jumlah Penderita Diabetes 18383 Orang 4136 6.506,00 3.047,00 3.864,00 17553 95,48
Melitus yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
1.02.02.2.02.10 Pengelolaan Pelayanan 32.850 12.358 17.752 2.740 0 32.850 100
Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa Berat
Jumlah Orang yang Mendapatkan 2279 orang 313 335 1.193,00 86 1927 84,55
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan Gangguan Jiwa Berat
Sesuai Standar

1.02.02.2.02.11 Pengelolaan Pelayanan 1.632.949 7.465 50.421 7.312 8.982 74.180 4,54
Kesehatan Orang Terduga
Tuberkulosis

II-248
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Orang Terduga Menderita 10978 orang 1921 3.182,00 4.221,00 3.713,00 13037 100
Tuberkulosis yang Mendapatkan
Pelayanan Sesuai Standar

1.02.02.2.02.12 Pengelolaan Pelayanan 493.040 22.740 19.110 370.469 50.850 463.169 93,94
Kesehatan Orang dengan
Risiko Terinfeksi HIV
Jumlah Orang Terduga Menderita 19737 orang 4440 2.469,00 6.869,00 5.733,00 19511 98,85
HIV yang Mendapatkan
Pelayanan Sesuai Standar

1.02.02.2.02.15 Pengelolaan Pelayanan 9.175.477 121.607 93.716 6.954.888 596.127 7.766.338 84,64
Kesehatan Gizi Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil 19 dokumen 4 4 11 0 19 100
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Gizi Masyarakat
1.02.02.2.02.16 Pengelolaan Pelayanan 90.021 14.265 47.168 4.341 18.818 84.592 93,97
Kesehatan Kerja dan Olahraga

Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100


Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Kerja dan Olahraga
1.02.02.2.02.17 Pengelolaan Pelayanan 332.551 4.960 17.000 17.664 274.980 314.605 94,6
Kesehatan Lingkungan
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan
1.02.02.2.02.18 Pengelolaan Pelayanan 372.171 11.500 170.274 8.197 165.589 355.560 95,54
Promosi Kesehatan
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Pengelolaan Pelayanan Promosi
Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan 32 orang 0 0 0 32 32 100
lingkungan yang mengikuti
pelatihan advokasi
Jumlah pengadaan buku saku 1300 buku 0 1.300,00 0 0 1300 100
germas
1.02.02.2.02.20 Pengelolaan Surveilans 306.840 12.569 193.549 51.733 13.950 271.802 88,58
Kesehatan
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Pengelolaan Surveilans
Kesehatan
1.02.02.2.02.22 Pengelolaan Pelayanan 10.000 1.430 5.530 1.140 1.900 10.000 100
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Jumlah Penyalahguna NAPZA 500 orang 0 0 0 1.274,00 1274 100
yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan
1.02.02.2.02.25 Pelayanan Kesehatan Penyakit 466.122 64.296 23.367 116.952 239.649 444.263 95,31
Menular dan Tidak Menular

Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100


Pelayanan Kesehatan Penyakit
Menular dan Tidak Menular
1.02.02.2.02.26 Pengelolaan Jaminan 45.982.312 6.852.064 9.106.412 12.911.257 10.477.058 39.346.791 85,57
Kesehatan Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil 228 dokumen 57 35 79 57 228 100
Pengelolaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat
1.02.02.2.02.28 Pengambilan dan Pengiriman 45.793 2.300 2.310 14.600 7.100 26.310 57,45
Spesimen Penyakit Potensial
KLB ke Laboratorium
Rujukan/Nasional
Jumlah Spesimen Penyakit 12 paket 2 4 3 3 12 100
Potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB) ke Laboratorium
Rujukan/Nasional yang
Didistribusikan
1.02.02.2.02.29 Penyelenggaraan 190.331 84.096 5.102 42.429 35.422 167.049 87,77
Kabupaten/Kota Sehat
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat

II-249
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.02.02.2.02.35 Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas 811.002 12.839 5.200 116.355 447.525 581.919 71,75
Kesehatan di Kabupaten/Kota

Jumlah Fasilitas Kesehatan yang 19 Unit 14 0 0 0 14 73,68


Terakreditasi di Kabupaten/Kota
1.02.02.2.02.36 Investigasi Awal Kejadian Tidak 778.993 17.300 86.742 82.990 428.094 615.127 78,96
Diharapkan (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi dan Pemberian
Obat Massal)
Jumlah Laporan Hasil Investigasi 12 laporan 3 3 3 3 12 100
Awal Kejadian Tidak Diharapkan
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
dan Pemberian Obat Massal)
1.02.02.2.02.37 Pelaksanaan Kewaspadaan Dini 67.712 25.158 1.375 1 17.696 44.229 65,32
dan Respon Wabah
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini
dan Respon Wabah
1.02.02.2.02.40 Pengelolaan pelayanan 960 0 0 0 960 960 100
kesehatan orang dengan
Tuberkulosis
Jumlah orang dengan 2544 Orang 0 0 0 2.675,00 2675 100
Tuberkulosis yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar
1.02.02.2.02.41 Pengelolaan pelayanan 4.913 0 0 0 4.490 4.490 91,4
kesehatan orang dengan HIV
(ODHIV)
Jumlah orang dengan HIV 300 Orang 0 0 0 300 300 100
(ODHIV) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar
1.02.02.2.02.42 Pengelolaan pelayanan 52.000 0 45.000 0 0 45.000 86,54
kesehatan Malaria
Jumlah orang yang mendapatkan 2500 Orang 0 0 0 125 125 5
pelayanan kesehatan malaria

1.02.02.2.03 Penyelenggaraan Sistem 615.033 37.108 60.260 54.062 387.761 539.190 87,67
Informasi Kesehatan secara
Terintegrasi
Jumlah penyediaan sistem 21 lokasi 21 0 0 0 21 100
informasi kesehatan secara
teringrasi
1.02.02.2.03.03 Pengadaan Alat/Perangkat 615.033 37.108 60.260 54.062 387.761 539.190 87,67
Sistem Informasi Kesehatan
dan Jaringan Internet
Jumlah Alat/Perangkat Sistem 3 Unit 1 0 0 2 3 100
Informasi Kesehatan dan Jaringan
Internet yang Disediakan

1.02.02.2.04 Penerbitan Izin Rumah Sakit 623.121 107.827 139.432 20.159 196.520 463.938 74,45
Kelas C, D dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah Rumah Sakit Tipe C 9 lokasi 9 0 0 0 9 100


dan D serta klinik yang
memenuhi syarat perizinan
1.02.02.2.04.03 Peningkatan Mutu Pelayanan 306.014 96.250 106.497 5.414 22.063 230.223 75,23
Fasilitas Kesehatan
Jumlah Fasilitas Kesehatan yang 19 Unit 19 0 0 0 19 100
Dilakukan Pengukuran Indikator
Nasional Mutu (INM) Pelayanan
kesehatan
1.02.02.2.04.04 Penyiapan Perumusan dan 317.108 11.577 32.935 14.745 174.457 233.714 73,7
Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Jumlah Dokumen Hasil 9 Dokumen 9 0 0 0 9 100
Penyiapan Perumusan dan
Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
1.02.03 PROGRAM PENINGKATAN 1.084.896 18.925 187.255 246.078 572.499 1.024.756 94,46
KAPASITAS SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN

II-250
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Cakupan pelayanan dan 92 persen 20 71,33 72 100 100 100
sumber daya kesehatan
1.02.03.2.03 Pengembangan Mutu dan 1.084.896 18.925 187.255 246.078 572.499 1.024.756 94,46
Peningkatan Kompetensi
Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah laporan pengelolaan 2 laporan 1 0 0 1 2 100
pengembangan mutu dan
peningkatan kompetensi teknis
SDMK
1.02.03.2.03.01 Pengembangan Mutu dan 1.084.896 18.925 187.255 246.078 572.499 1.024.756 94,46
Peningkatan Kompetensi Teknis
Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Sumber Daya Manusia 60 Orang 0 25 0 35 60 100
Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota yang
Ditingkatkan Mutu dan
Kompetensinya
1.02.04 PROGRAM SEDIAAN 642.126 11.100 131.852 128.988 182.770 454.710 70,81
FARMASI, ALAT KESEHATAN
DAN MAKANAN MINUMAN
Cakupan pelayanan dan 92 persen 20 71,33 72 100 100 100
sumber daya kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan 100 persen 25 40,64 83 98,14 98,14 98,14
masyarakat
1.02.04.2.03 Penerbitan Sertifikat 282.832 11.100 66.504 78.867 31.036 187.507 66,3
Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga dan Nomor P-
IRT sebagai Izin Produksi,
untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang
dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga
Jumlah pengelola industri 120 IRT 20 30 30 40 120 100
rumah tangga pangan yang
memiliki sertifikat penyuluhan
keamanan pangan
1.02.04.2.03.01 Pengendalian dan Pengawasan 282.832 11.100 66.504 78.867 31.036 187.507 66,3
serta Tindak Lanjut
Pengawasan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu
yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga

Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 2 4 3 12 100


Pengendalian dan Pengawasan
serta Tindak Lanjut Pengawasan
Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan
Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang Dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah
Tangga
1.02.04.2.04 Penerbitan Sertifikat Laik 177.252 0 9.382 9.860 150.144 169.386 95,56
Higiene Sanitasi Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM)
antara lain Jasa Boga, Rumah
Makan/Restoran dan Depot
Air Minum (DAM)
Jumlah Tempat Pengelolaan 825 lokasi 0 60 240 397 697 84,48
Makanan (TPM) yang
memenuhi syarat kesehatan

II-251
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.02.04.2.04.01 Pengendalian dan Pengawasan 177.252 0 9.382 9.860 150.144 169.386 95,56
serta Tindak Lanjut
Pengawasan Penerbitan
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) antara lain Jasa Boga,
Rumah Makan/Restoran dan
Depot Air Minum (DAM)

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 0 3 6 3 12 100


Pengendalian dan Pengawasan
serta Tindak Lanjut Pengawasan
Penerbitan Sertifikat Laik Higiene
Sanitasi Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) antara lain Jasa
Boga, Rumah Makan/Restoran
dan Depot Air Minum (DAM)

1.02.04.2.05 Penerbitan Stiker Pembinaan 23.076 0 8.500 11.310 750 20.560 89,1
pada Makanan Jajanan dan
Sentra Makanan Jajanan

Jumlah sentra makanan 9 lokasi 0 2 7 0 9 100


jajanan yang memenuhi syarat
kesehatan
1.02.04.2.05.01 Pengendalian dan Pengawasan 23.076 0 8.500 11.310 750 20.560 89,1
serta tindak lanjut Penerbitan
Stiker Pembinaan pada
Makanan Jajanan dan Sentra
Makanan Jajanan

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 0 6 3 3 12 100


Pengendalian dan Pengawasan
serta Tindak Lanjut Penerbitan
Stiker Pembinaan pada Makanan
Jajanan dan Sentra Makanan
Jajanan
1.02.04.2.06 Pemeriksaan dan Tindak 158.966 0 47.466 28.951 840 77.257 48,6
Lanjut Hasil Pemeriksaan
Post Market pada Produksi
dan Produk Makanan
Minuman Industri Rumah
Tangga
Jumlah produksi dan produk 120 unit 0 0 0 120 120 100
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
1.02.04.2.06.01 Pemeriksaan Post Market pada 158.966 0 47.466 28.951 840 77.257 48,6
Produk Makanan-Minuman
Industri Rumah Tangga yang
Beredar dan Pengawasan serta
Tindak Lanjut Pengawasan

Jumlah Produk dan Sarana 60 Unit 0 24 6 30 60 100


Produksi Makanan-Minuman
Industri Rumah Tangga Beredar
yang Dilakukan Pemeriksaan Post
Market dalam rangka Tindak
Lanjut Pengawasan
1.02.05 PROGRAM PEMBERDAYAAN 1.426.072 32.635 164.534 312.861 670.115 1.180.144 82,75
MASYARAKAT BIDANG
KESEHATAN
Cakupan pelayanan kesehatan 100 persen 25 40,64 83 98,14 98,14 98,14
masyarakat
1.02.05.2.01 Advokasi, Pemberdayaan, 804.500 16.461 71.069 174.478 424.679 686.687 85,36
Kemitraan, Peningkatan
Peran serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah desa/ kel yang 132 18 114 0 0 132 100
dilakukan pembinaan kader desa/kelu
kesehatan untuk meningkatkan
peran serta kader

II-252
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.02.05.2.01.01 Peningkatan Upaya Promosi 804.500 16.461 71.069 174.478 424.679 686.687 85,36
Kesehatan, Advokasi,
Kemitraan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Jumlah Dokumen Promosi 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Kesehatan, Advokasi, Kemitraan
dan Pemberdayaan Masyarakat
1.02.05.2.02 Pelaksanaan Sehat dalam 272.504 13.274 72.083 115.044 56.607 257.008 94,31
rangka Promotif Preventif
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah publikasi kampanye 3 kali 1 1 1 0 3 100
Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
1.02.05.2.02.01 Penyelenggaraan Promosi 272.504 13.274 72.083 115.044 56.607 257.008 94,31
Kesehatan dan Gerakan Hidup
Bersih dan Sehat
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyelenggaraan Promosi
Kesehatan dan Gerakan Hidup
Bersih dan Sehat
1.02.05.2.03 Pengembangan dan 349.067 2.900 21.382 23.338 188.829 236.449 67,74
Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah desa siaga aktif mandiri 23 desa/kel 12 0 11 0 23 100

1.02.05.2.03.01 Bimbingan Teknis dan Supervisi 349.067 2.900 21.382 23.338 188.829 236.449 67,74
Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM)
Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
Bimbingan Teknis dan Supervisi
Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM)

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 274.431.556 21.041.058 82.689.827 57.655.683 89.403.376 250.789.944 91,39
RSUD dr.
URUSAN PEMERINTAHAN
LOEKMONOHADI
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks Kepuasan Masyarakat
atas Kinerja Perangkat Daerah

Cakupan Pelayanan Kesehatan


Rujukan
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan
Perangkat Daerah
Terbayarnya gaji dan
tunjangan ASN BLUD
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan
ASN
Terbayarnya Gaji dan Tunjangan
ASN BLUD
X.XX.01.2.10 Peningkatan Pelayanan
BLUD
Jumlah kunjungan Pasien di
RSUD
X.XX.01.2.10.01 Pelayanan dan Penunjang
Pelayanan BLUD
Jumlah kunjungan pasien di
RSUD
1.02.02 PROGRAM PEMENUHAN
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
Prosentase tercapainya 100% 0 0 0 93,73 93,73 93,73
ketersediaan sarpras
pendukungnya
Prosentase tercapainya 100% 27,53 56,13 89,97 127,59 127,59 100
ketersediaan Obat dan Vaksin
Rujukan Stunting

II-253
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.02.02.2.01 Penyediaan Fasilitas 36.827.048 7.131.332 11.727.171 7.161.932 7.076.363 33.096.797 89,87
Pelayanan Kesehatan untuk
UKM dan UKP Kewenangan
Daerah Kabupaten/Kota
Terlaksananya ketersediaan 14 Bulan 3 5 3 3 14 100
sarpras kesehatan rujukan
Tersedianya Obat dan Vaksin 36.827.048 7.131.332 11.727.171 7.161.932 7.076.363 33.096.797 89,87
Rujukan Stunting
1.02.02.2.01.01 Pembangunan Rumah Sakit 14 Bulan 3 5 3 3 14 100
beserta Sarana dan Prasarana
Pendukungnya
Tersedianya sarpras kesehatan 237.604.508 13.909.726 70.962.656 50.493.751 82.327.014 217.693.147 91,62
rujukan
1.02.02.2.01.16 Pengadaan Obat, Vaksin 141447 38.942,00 40.457,00 47.854,00 53.217,00 180470 100
Pasien
Jumlah Obat dan Vaksin yang 237.604.508 13.909.726 70.962.656 50.493.751 82.327.014 217.693.147 91,62
disediakan untuk rujukan stunting

2.14.02 PROGRAM PENGENDALIAN 288.936 2.536 45.696 34.325 39.525 122.082 42,25 DINAS SOSIAL
PENDUDUK PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN
ANAK,
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA

Laju Pertumbuhan Penduduk 1% 0,1 0,1 0,1 0,4 0,4 40

Total Fertility Rate (TFR) 2,01% 2,11 2,11 2,11 2,11 2,11 100

2.14.02.2.01 Pemaduan dan Sinkronisasi 10.000 0 0 791 1.796 2.587 25,87


Kebijakan Pemerintah Daerah
Provinsi dengan Pemerintah Jumlah dokumen hasil 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
penyerasian kebijakan
2.14.02.2.01.01 Penyerasian Kebijakan Pembangunan daerah kab/kota 10.000 0 0 791 1.796 2.587 25,87
Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota terhadap Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Penyerasian Kebijakan
2.14.02.2.02 Pemetaan Perkiraan Pembangunan Daerah 278.936 2.536 45.696 33.534 37.729 119.495 42,84
Pengendalian Penduduk
Cakupan Daerah Jumlah dokumen profil 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
kependudukan Keluarga
2.14.02.2.02.03 Penyusunan Profil Berencana dan Pembangunan 35.936 2.536 0 4.164 0 6.700 18,64
Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Jumlah Dokumen Profil 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Kependudukan, Keluarga
2.14.02.2.02.09 Pembinaan dan Pengawasan Berencana dan Pembangunan 64.200 0 3.960 2.970 23.329 30.259 47,13
Penyelenggaraan Sistem
Informasi Keluarga Jumlah Laporan Pembinaan dan 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
Pengawasan Penyelenggaraan
2.14.02.2.02.12 Pencatatan dan Pengumpulan Sistem Informasi Keluarga 136.800 0 0 26.400 14.400 40.800 29,82
Data Keluarga
Jumlah Laporan Pencatatan dan 1 Laporan 0 0 1 0 1 100
Pengumpulan Data Keluarga
2.14.02.2.02.13 Pengolahan dan Pelaporan 42.000 0 41.736 0 0 41.736 99,37
Data Pengendalian Lapangan
dan Pelayanan KB
Jumlah Dokumen Pengolahan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
dan Pelaporan Data Pengendalian
Lapangan dan Pelayanan KB

2.14.03 PROGRAM PEMBINAAN 3.088.838 317.351 274.697 787.301 875.958 2.255.306 73,01
KELUARGA BERENCANA
(KB) Cakupan peserta KB aktif 72% 64,32 64,32 64,32 72,19 72,19 100

II-254
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Persentase penggunaan MKJP 14% 10,73 10,73 10,73 14,05 14,05 100

2.14.03.2.01 Pelaksanaan Advokasi, 916.721 191.863 76.597 141.184 253.807 663.450 72,37
Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) Pengendalian
Penduduk dan KB sesuai
Kearifan Budaya Lokal
Jumlah PUS yang aktif ber-KB 105000 PUS 83.268,00 0 0 8.860,00 92128 87,74
2.14.03.2.01.01 Advokasi Program KKBPK 56.144 5.207 14.000 3.282 17.670 40.159 71,53
kepada Stakeholders dan Mitra
Kerja
Jumlah Organisasi yang 1 Organisasi 0 1 0 0 1 100
Mendapatkan Advokasi Program
2.14.03.2.01.04 Promosi dan KIE Program Bangga Kencana (Pembangunan 265.925 111.722 24.942 0 43.675 180.340 67,82
KKBPK Melalui Media Massa
Cetak dan Elektronik serta Jumlah Dokumen Promosi dan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
KIE Program Bangga Kencana
2.14.03.2.01.05 Penggunaan Media Massa (Pembangunan Keluarga, 27.946 1.556 0 1.900 3.288 6.744 24,13
Cetak, Elektronik dan Media
Lainnya sesuai Kearifan Budaya Pelaksanaan Peringatan Hari 1 Kegiatan 0 0 1 0 1 100
Keluarga Nasional (HARGANAS)
2.14.03.2.01.06 Pelaksanaan Mekanisme 125.518 20.920 0 37.260 67.140 125.320 99,84
Operasional Program KKBPK
melalui Rapat Koordinasi Jumlah Laporan Mekanisme 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
Operasional Program Bangga
2.14.03.2.01.07 Pengelolaan Operasional dan Kencana (Pembangunan 337.050 52.457 36.154 73.584 97.657 259.853 77,1
Sarana di Balai Penyuluhan
KKBPK Jumlah Dokumen Promosi dan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
KIE Program Bangga Kencana
(Pembangunan
Jumlah LaporanKeluarga,
Hasil 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
Pengelolaan Operasional dan
2.14.03.2.01.08 Pengendalian Program KKBPK Sarana di Balai Penyuluhan 104.138 0 1.500 25.158 24.376 51.034 49,01

Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 0 0 1 0 1 100


Pengendalian Program KKBPK
2.14.03.2.02 Pendayagunaan Tenaga 264.000 46.200 66.850 47.600 68.500 229.150 86,8
Penyuluh KB/Petugas
Lapangan KB (PKB/PLKB)
Rasio petugas Pembantu 100 Persen 0 100 0 0 100 100
Pembina KB Desa (PPKBD)
2.14.03.2.02.04 Penggerakan Kader Institusi setiap desa/kelurahan 264.000 46.200 66.850 47.600 68.500 229.150 86,8
Masyarakat Pedesaan (IMP)
Jumlah Kader yang Mengikuti 1 Orang 0 840 354 0 1194 100
Penggerakan Kader Institusi
2.14.03.2.03 Pengendalian dan Masyarakat Pedesaan (IMP) 1.573.617 52.346 131.250 595.437 438.991 1.218.025 77,4
Pendistribusian Kebutuhan
Alat dan Obat Kontrasepsi Jumlah alokon mix kontrasepsi 67930 0 0 22.814,00 38.969,00 61783 90,95
yang tersedia di gudang alokon buah/set/gro
2.14.03.2.03.01 Pengendalian Pendistribusian ss 68.743 4.450 2.000 4.000 11.350 21.800 31,71
Alat dan Obat Kontrasepsi dan
Sarana Penunjang Pelayanan Jumlah Laporan Pengendalian 30 Laporan 2 10 0 18 30 100
Pendistribusian Alat dan Obat
Kontrasepsi dan Sarana
Penunjang Pelayanan KB ke
Fasilitas Kesehatan Termasuk
Jaringan dan Jejaringnya
2.14.03.2.03.03 Peningkatan Kesertaan 679.542 47.430 129.250 52.740 216.559 445.979 65,63
Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang Jumlah Orang yang Mengikuti 1 Orang 89 423 0 0 512 100
Kesertaan Penggunaan Metode
2.14.03.2.03.06 Penyediaan Sarana Penunjang Kontrasepsi Jangka Panjang 791.131 0 0 536.217 206.882 743.099 93,93
Pelayanan KB
Jumlah Unit Sarana Penunjang 21 Unit 0 0 14 7 21 100
Pelayanan KB
2.14.03.2.03.08 Pembinaan Pelayanan Keluarga 34.202 467 0 2.480 4.200 7.147 20,9
Berencana dan Kesehatan
Reproduksi di Fasilitas Jumlah Laporan Hasil Pembinaan 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
Pelayanan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi di

II-255
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.14.03.2.04 Pemberdayaan dan 334.500 26.942 0 3.080 114.660 144.682 43,25
Peningkatan Peran serta
Organisasi Kemasyarakatan Persentase organisasi yang 40 Persen 0 30 0 0 30 75
aktif dalam pelaksanaan KB di
2.14.03.2.04.02 Integrasi Pembangunan Lintas daerah 11.166 0 0 3.080 7.140 10.220 91,53
Sektor di Kampung KB
Jumlah Dokumen Hasil Integrasi 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Pembangunan Lintas Sektor di
2.14.03.2.04.03 Pelaksanaan dan Pengelolaan Kampung KB 323.334 26.942 0 0 107.520 134.462 41,59
Program KKBPK di Kampung
KB Jumlah Kampung KB yang 1 Kampung 0 1 0 0 1 100
Mengikuti Pelaksanaan dan
2.14.04 PROGRAM PEMBERDAYAAN Pengelolaan Program Bangga 4.561.400 623.740 1.374.258 1.239.360 1.137.130 4.374.488 95,9
DAN PENINGKATAN
KELUARGA SEJAHTERA (KS) Persentase kebutuhan ber-KB 14,50% 15,69 15,69 15,69 6,76 6,76 46,62
yang tidak terpenuhi (Unmet
2.14.04.2.01 Pelaksanaan Pembangunan need) 4.561.400 623.740 1.374.258 1.239.360 1.137.130 4.374.488 95,9
Keluarga melalui Pembinaan
Ketahanan dan Persentase Kesertaan KB di 44% 44 0 0 0 44 100
Kab/Kota dengan Kesertaan
Rendah
Persentase kesertaan KB 70 persen 0 32 1 0,82 33,82 48,31
Keluarga Penerima Bantuan
2.14.04.2.01.02 Pengadaan Sarana Kelompok Iuran (PBI) 360.000 0 0 232.820 0 232.820 64,67
Kegiatan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga (BKB, Jumlah Unit Sarana Kelompok 1 Unit 0 0 1 0 1 100
Kegiatan Ketahanan dan
2.14.04.2.01.05 Penyediaan Biaya Operasional Kesejahteraan Keluarga (BKB, 4.151.400 623.740 1.374.258 999.900 1.109.560 4.107.458 98,94
bagi Pengelola dan Pelaksana
(Kader) Ketahanan dan Jumlah Kader Pengelola dan 1962 Orang 0 1.962,00 0 0 1962 100
Pelaksana (Kader) Ketahanan
2.14.04.2.01.06 Penyediaan Biaya Operasional dan Kesejahteraan Keluarga 50.000 0 0 6.640 27.570 34.210 68,42
bagi Kelompok Kegiatan
Ketahanan dan Kesejahteraan Jumlah Kelompok Kegiatan 5 Kelompok 0 0 1 4 5 100
Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga (BKB, BKR, BKL,

2.19.02 PROGRAM PENGEMBANGAN 956.680 48.482 32.100 310.229 533.218 924.030 96,59 DINAS
KAPASITAS DAYA SAING PENDIDIKAN,
KEPEMUDAAN KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
Presentase organisasi pemuda 96,96% 96,96 96,96 96,96 9696 9696 100
yang aktif
2.19.02.2.01 Penyadaran, Pemberdayaan, 281.680 0 32.100 106.692 119.443 258.235 91,68
dan Pengembangan Pemuda
dan Kepemudaan Terhadap Penyadaran, Pemberdayaan, 1 Paket 0 1 0 0 1 100
dan Pengembangan Pemuda
2.19.02.2.01.01 Koordinasi, Sinkronisasi dan dan Kepemudaan Terhadap 31.680 0 0 0 25.560 25.560 80,68
Penyelenggaraan Peningkatan
Kapasitas Daya Saing Pemuda Jumlah Pemuda Pelopor 100 Orang 0 0 0 100 100 100
Kabupaten/Kota dari Seluruh
2.19.02.2.01.03 Koordinasi, Sinkronisasi dan Kecamatan yang Ditingkatkan 250.000 0 32.100 106.692 93.883 232.674 93,07
Penyelenggaraan Peningkatan
Kapasitas Daya Saing Pemuda Jumlah Pemuda Kader 100 Orang 0 100 0 0 100 100
Kabupaten/Kota dari seluruh
Kecamatan
Jumlah yang Kader
Pemuda Ditingkatkan 200 orang 0 0 100 100 200 100
Kabupaten/Kota dari seluruh
Kecamatan
Jumlah yang Kader
Pemuda Ditingkatkan 100 orang 0 0 100 0 100 100
Kabupaten/Kota dari seluruh
2.19.02.2.02 Pemberdayaan dan Kecamatan yang Ditingkatkan 675.000 48.482 0 203.537 413.776 665.795 98,64
Pengembangan Organisasi
Kepemudaan Tingkat Daerah Jumlah Dokumen Hasil 120 Orang 60 60 0 0 120 100
Peningkatan Kapasitas
2.19.02.2.02.01 Koordinasi, Sinkronisasi dan Organisasi Kepemudaan 300.000 0 0 203.537 87.276 290.813 96,94
Pelaksanaan Pemberdayaan
Pemuda atau Organisasi Jumlah Pemuda Kader yang 262 orang 0 0 172 90 262 100
terfasilitasi Kemitraan dengan
Dunia Usaha

II-256
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.19.02.2.02.02 Peningkatan Kapasitas Pemuda 375.000 48.482 0 0 326.500 374.982 100
dan Organisasi Kepemudaan
Kabupaten/Kota Jumlah dokumen hasil 5 dokumen 4 -2 2 1 5 100
peningkatan kapasitas organisasi
2.19.03 PROGRAM PENGEMBANGAN kepemudaan 16.884.446 815.748 10.929.271 234.004 4.858.343 16.837.366 99,72
KAPASITAS DAYA SAING
KEOLAHRAGAAN Cakupan pembinaan olahraga 92% 92 92 92 92 92 100

2.19.03.2.01 Pembinaan dan 1.786.327 307.191 844.280 211.511 377.998 1.740.980 97,46
Pengembangan Olahraga
Pendidikan pada Jenjang Jumlah Sarana dan Prasarana 5 Unit 1 1 2 1 5 100
Olahraga Kabupaten/Kota yang
2.19.03.2.01.03 Koordinasi, Sinkronisasi dan Tersedia dan Termanfaatkan 1.786.327 307.191 844.280 211.511 377.998 1.740.980 97,46
Pelaksanaan Penyediaan
Sarana dan Prasarana Jumlah Sarana dan Prasarana 5 unit 1 1 2 1 5 100
Olahraga Kabupaten/Kota yang
2.19.03.2.02 Penyelenggaraan Kejuaraan Tersedia dan Termanfaatkan 691.408 245.050 436.975 680 7.865 690.570 99,88
Olahraga Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota Jumlah dokumen 6 dokumen 3 3 0 0 6 100
penyelenggaraan kejuaraan
2.19.03.2.02.02 Penyelenggaraan Kejuaraan dan pekan olahraga tingkat 691.408 245.050 436.975 680 7.865 690.570 99,88
dan Pekan Olahraga Tingkat
Kabupaten/Kota Jumlah Dokumen 6 dokumen 3 0 3 0 6 100
Penyelenggaraan Kejuaraan dan
2.19.03.2.03 Pembinaan dan Pekan Olahraga Tingkat 5.406.711 263.507 648.016 21.813 4.472.480 5.405.816 99,98
Pengembangan Olahraga
Prestasi Tingkat Daerah Jumlah Atlit Berprestasi 400 Orang 400 0 0 0 400 100
Kabupaten/Kota yang
2.19.03.2.03.03 Pembinaan dan Pengembangan Dilakukan Pembinaan dan 915.712 263.507 648.016 3.300 0 914.823 99,9
Atlet Berprestasi
Kabupaten/Kota Jumlah Atlet Berprestasi 400 Orang 400 0 0 0 400 100
Kabupaten/Kota yang Dilakukan
2.19.03.2.03.04 Pemberian Penghargaan Pembinaan dan Pengembangan 4.471.000 0 0 0 4.471.000 4.471.000 100
Olahraga Kabupaten/Kota
Jumlah Olahragawan Berprestasi 244 Orang 0 0 0 204 204 83,61
Kabupaten/Kota yang Menerima
Penghargaan
2.19.03.2.03.05 Koordinasi dan Sinkronisasi 19.999 0 0 18.513 1.480 19.993 99,97
Penyediaan Data dan Informasi
Sektoral Olahraga
Jumlah Data dan Informasi 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Sektoral Olahraga yang Tersedia
2.19.03.2.04 Pembinaan dan dan Termanfaatkan 9.000.000 0 9.000.000 0 0 9.000.000 100
Pengembangan Organisasi
Olahraga Jumlah Dokumen Hasil 62 0 0 0 62 62 100
engembangan Organisasi Organisasi
2.19.03.2.04.02 Pengembangan Organisasi Keolahragaan 9.000.000 0 9.000.000 0 0 9.000.000 100
Keolahragaan
Jumlah Dokumen Hasil 62 organisasi 0 6 44 12 62 100
Pengembangan Organisasi
2.19.04 PROGRAM PENGEMBANGAN Keolahragaan 1.000.000 1.000.000 0 0 0 1.000.000 100
KAPASITAS KEPRAMUKAAN
Presentase organisasi pramuka 100% 100 100 100 100 100 100
yang aktif
2.19.04.2.01 Pembinaan dan 1.000.000 1.000.000 0 0 0 1.000.000 100
Pengembangan Organisasi
Kepramukaan Jumlah Laporan Hasil Kegiatan 1 Laporan 1 0 0 0 1 100
Kepramukaan Tingkat Daerah
2.19.04.2.01.05 Penyelenggaraan Kegiatan 1.000.000 1.000.000 0 0 0 1.000.000 100
Kepramukaan Tingkat Daerah
Jumlah Laporan Hasil Kegiatan 1 Laporan 1 0 0 0 1 100
Kepramukaan Tingkat Daerah

3 Meningkatnya Kemampuan konsumsi rumah 11413,19 11.609,00 11413,19 11.609 11.609 11.609 101,72 DINAS
kemampuan tangga per kapita (ribu PERTANIAN DAN
konsumsi masyarakat Rp/org/thn) PANGAN

II-257
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 3.555.978 485.655 549.628 742.856 1.539.760 3.317.900 93,3
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 80,91 86,5 86,5 79,99 79,99 94,11
atas kinerja perangkat daerah
(Distanpangan)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 120.659 1.740 3.349 3.765 106.551 115.405 95,64
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah data/dokumen 33 dok 9 7 7 10 33 100
Perencanaan, evaluasi dan
pelaporan yang tersusun
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen sesuai standart 102.490 0 1.910 0 98.619 100.529 98,09
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 4 Dokumen 4 0 0 0 4 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 18.169 1.740 1.439 3.765 7.932 14.876 81,87
Daerah

Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 29 Laporan 8 6 5 10 29 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 45.600 0 11.400 11.400 22.800 45.600 100


Perangkat Daerah

Jumlah laporan 29 dok 8 6 7 8 29 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 45.600 0 11.400 11.400 22.800 45.600 100
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 1 Jenis 0 0 0 1 1 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 9.000 0 2.001 1.849 2.269 6.119 67,98
Perangkat Daerah

Jumlah laporan hasil 35 Laporan 0 14 11 10 35 100


pengelolaan kepegawaian
sesuai standar
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 9.000 0 2.001 1.849 2.269 6.119 67,98
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 15 Orang 0 2 3 5 10 66,67
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 197.018 20.001 35.077 50.406 79.340 184.823 93,81
Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 100 persen 0 50 30 20 100 100


perkantoran sesuai standar

X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 7.948 1.406 5.968 0 0 7.374 92,78


Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 37.417 3.451 4.327 7.720 18.582 34.080 91,08
Perlengkapan Kantor

Jumlah Paket Peralatan dan 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 20.000 0 3.314 2.835 8.867 15.016 75,08
Tangga

II-258
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 0 1 0 0 1 100
Tangga yang Disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 44.255 3.732 12.077 9.828 17.067 42.703 96,49
Kantor

Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 17.023 2.013 4.078 1.613 7.982 15.685 92,14
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 1 Paket 1 0 0 0 1 100


dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 1.800 260 390 390 520 1.560 86,67
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 68.575 9.139 4.924 28.021 26.322 68.406 99,75
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 100 Laporan 25 20 30 25 100 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 155.438 0 0 0 154.000 154.000 99,07
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Prosentase Pengadaan BMD 100% 0 0 0 100 100 100
Sesuai Ketentuan

X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan 155.438 0 0 0 154.000 154.000 99,07


Mesin Lainnya

Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 19 Unit 0 0 0 19 19 100


Lainnya yang Disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 1.027.240 196.159 214.036 215.281 306.988 932.464 90,77
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 11 Laporan 4 2 3 2 11 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 3.300 1.500 0 1.800 0 3.300 100
Menyurat

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 1 Laporan 1 0 0 0 1 100


Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 366.852 47.735 63.522 68.665 101.048 280.970 76,59
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 4 0 0 0 4 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 657.088 146.924 150.515 144.816 205.940 648.194 98,65
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 6 Laporan 0 3 2 1 6 100


Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
Terbayarnya Honorarium pelatih 52 kali 4 11 8 4 27 51,92
senam dan narasumber bintal

Jumlah tenaga administrasi yang 19 orang 19 0 0 0 19 100


tersedia

II-259
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah tenaga kebersihan yang 13 orang 13 0 0 0 13 100
tersedia

Jumlah tenaga pengemudi yang 2 orang 2 0 0 0 2 100


tersedia

Jumlah tenaga 16 orang 16 0 0 0 16 100


keamanan/penjaga yang tersedia

Jumlah sewa tanah gedung 25 unit 0 0 0 21 21 84


kantor

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 2.001.023 267.755 283.766 460.156 867.813 1.879.489 93,93
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah dokumen administrasi 1 dok 0 1 0 0 1 100
BMD sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 270.894 42.707 48.194 47.757 82.740 221.398 81,73
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan Jumlah Kendaraan Dinas 90 Unit 20 25 20 25 90 100
Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan dan Perizinannya 13.444 765 2.045 1.702 8.255 12.767 94,96
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 42 Unit 0 22 10 10 42 100


Lainnya yang Dipelihara

X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 1.716.685 224.283 233.527 410.696 776.818 1.645.324 95,84


Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Rehab Gedung sekretariat 1 paket 0 1 0 0 1 100
pertanian

Jumlah Gedung Kantor dan 1 paket 0 0 1 0 1 100


Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
2.09.02 PROGRAM PENGELOLAAN 12.500 6.529 751 1.480 0 8.760 70,08
SUMBER DAYA EKONOMI
UNTUK KEDAULATAN DAN
Persentase peningkatan 100% 0 75 90 75 75 75
sarpras lumbung pangan

2.09.02.2.01 Penyediaan Infrastruktur dan 12.500 6.529 751 1.480 0 8.760 70,08
Seluruh Pendukung
Kemandirian Pangan sesuai
Kewenangan Daerah Jumlah lumbung pangan yang 18 unit 0 12 6 0 18 100
difasilitasi

2.09.02.2.01.01 Penyediaan Infrastruktur 12.500 6.529 751 1.480 0 8.760 70,08


Lumbung Pangan

Terlaksananya pemeliharaan 1 paket 0 1 0 0 1 100


gudang cadangan pangan

2.09.03 PROGRAM PENINGKATAN 354.999 10.752 44.918 177.491 106.729 339.889 95,74
DIVERSIFIKASI DAN
KETAHANAN PANGAN
persentase ketersediaan 100% 0 70 100 194,24 194,24 100
pangan utama

2.09.03.2.01 Penyediaan dan Penyaluran 114.999 8.562 24.551 26.994 53.990 114.097 99,21
Pangan Pokok atau Pangan
Lainnya sesuai dengan
Kebutuhan Daerah Prosentase ketersediaan 90% 0 50 35 5 90 100
informasi pasokan harga dan
akses pangan di daerah

II-260
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.09.03.2.01.01 Penyediaan Informasi Harga 45.000 8.068 9.524 16.822 10.505 44.919 99,82
Pangan dan Neraca Bahan
Makanan
Tersusunya data panel harga 1 paket 0 0 0 1 1 100
pangan

2.09.03.2.01.04 Pemantauan Stok, Pasokan dan 45.000 0 1.960 2.960 39.500 44.420 98,71
Harga Pangan

Tersusunnya neraca bahan 1 paket 0 0 0 1 1 100


makanan

2.09.03.2.01.06 Pengembangan Kelembagaan 25.000 494 13.067 7.212 3.985 24.758 99,03
Usaha Pangan Masyarakat dan
Toko Tani Indonesia
Terlaksananya Gelar Pasar Tani 12 kali 1 6 3 2 12 100

2.09.03.2.02 Pengelolaan dan 60.000 1.690 6.031 36.060 10.245 54.026 90,04
Keseimbangan Cadangan
Pangan Kabupaten/Kota
Jumlah penyediaan pangan 30 ton 0 0 4 0 4 13,33
utama (beras/gabah)

2.09.03.2.02.03 Pengadaan Cadangan Pangan 50.000 210 2.711 35.360 7.145 45.426 90,85
Pemerintah Kabupaten/Kota

Tersedianya gabah kering giling 4 ton 0 0 4 0 4 100

2.09.03.2.02.04 Pemeliharaan Cadangan 10.000 1.480 3.320 700 3.100 8.600 86


Pangan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Terlaksananya Pengelolaan 1 paket 0 1 0 0 1 100
cadangan pangan

2.09.03.2.04 Pelaksanaan Pencapaian 180.000 500 14.336 114.437 42.494 171.767 95,43
Target Konsumsi Pangan
Perkapita/Tahun sesuai
dengan Angka Kecukupan Jumlah masyarakat yang 120 orang 0 120 0 0 120 100
paham tentang konsumsi B2SA

2.09.03.2.04.02 Pemberdayaan Masyarakat 180.000 500 14.336 114.437 42.494 171.767 95,43
dalam Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis
Sumber Daya Lokal Terlaksananya Edukasi konsumsi 200 orang 0 200 0 0 200 100
b2sa bagi anak usia dini (sd/mi)

Terlaksananya pelatihan olahan 25 orang 0 25 0 0 25 100


pangan

Terlaksananya keikutsertaan 1 kali 0 0 0 1 1 100


Lomba cipta menu Tk. Propinsi

2.09.04 PROGRAM PENANGANAN 49.999 5.597 2.820 12.877 23.784 45.078 90,16
KERAWANAN PANGAN

persentase penanganan daerah 100% 0 100 100 100 100 100


rawan pangan

2.09.04.2.02 Penanganan Kerawanan 49.999 5.597 2.820 12.877 23.784 45.078 90,16
Pangan Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah desa rawan pangan 18 desa/kel 0 18 0 0 18 100
yang difasilitasi

2.09.04.2.02.01 Koordinasi dan Sinkronisasi 35.000 5.597 1.040 600 23.574 30.811 88,03
Penanganan Kerawanan
Pangan Kabupaten/Kota

II-261
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Terlaksananya Pendampingan 6 kelompok 2 4 0 0 6 100
kelompok pupm

2.09.04.2.02.02 Pelaksanaan Pengadaan, 15.000 0 1.780 12.277 210 14.267 95,11


Pengelolaan, dan Penyaluran
Cadangan Pangan pada
Kerawanan Pangan yang Terlaksananya pembinaan desa 9 Kec 0 9 0 0 9 100
mandiri pangan dan kelompok
lumbung pangan
2.09.05 PROGRAM PENGAWASAN 34.997 3.870 16.424 9.561 740 30.595 87,42
KEAMANAN PANGAN

persentase keamanan pangan 90% 0 90 90 95 95 100

2.09.05.2.01 Pelaksanaan Pengawasan 34.997 3.870 16.424 9.561 740 30.595 87,42
Keamanan Pangan Segar
Daerah Kabupaten/Kota
Presentase gapoktan penghasil 100% 0 100 0 0 100 100
pangan segar yang terfasilitasi
tentang keamanan pangan
2.09.05.2.01.05 Penyediaan Sarana dan 34.997 3.870 16.424 9.561 740 30.595 87,42
Prasarana Pengujian Mutu dan
Keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan Daerah Terlaksananya Uji laboratorium 1 paket 0 1 0 0 1 100
residu pestisida pangan segar

Terlaksananya Sosialisasi bmr 30 orang 0 30 0 0 30 100


pestisida dan keamanan pangan
segar
Terlaksananya Pembinaan 9 Kecamatan 0 9 0 0 9 100
keamanan pangan

3.27.05 PROGRAM PENGENDALIAN 194.000 4.830 54.374 63.817 57.536 180.557 93,07
DAN PENANGGULANGAN
BENCANA PERTANIAN
persentase peningkatan 100 persen 0 99,2 100,1 102,37 102,37 100
produktivitas hasil
pertanian/perkebunan
3.27.05.2.01 Pengendalian dan 194.000 4.830 54.374 63.817 57.536 180.557 93,07
Penanggulangan Bencana
Pertanian Kabupaten/Kota
Jumlah petani yang meningkat 200 orang 0 150 50 0 200 100
ketrampilannya di bidang
budidaya tanaman pangan dan
3.27.05.2.01.01 Pengendalian Organisme hortikultura 194.000 4.830 54.374 63.817 57.536 180.557 93,07
Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tanaman Pangan, Hortikultura,
dan Perkebunan Pelatihan Budidaya, pengendalian 25 orang 0 25 0 0 25 100
OPT, dan Pasca Panen Tanaman
Pangan/Hortikultura
Pelatihan Kompetensi Petugas 60 orang 0 30 0 0 30 50
Statistik Tanaman
Pangan/hortikultura

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 7.163.446 2.080.989 1.220.109 1.503.613 1.875.623 6.680.333 93,26
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks Kepuasan Masyarakat 85 Indeks 90,1 84,05 84,5 90,73 90,73 100
atas kinerja Perangkat Daerah
(Dinsos)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 12.243 928 1.552 5.560 1.278 9.318 76,11
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah

II-262
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah dokumen perencanaan, 16 dok 6 4 5 1 16 100
evaluasi dan pelaporan yang
tersusun sesuai standar

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 8.520 928 1.552 4.420 960 7.860 92,25
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 10 Dokumen 4 2 3 1 10 100


Perangkat
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 3.723 0 0 1.140 318 1.458 39,16
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 6 Laporan 2 2 2 0 6 100
Perangkat
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 5.255.554 1.735.929 825.646 1.065.110 1.258.752 4.885.437 92,96
Perangkat Daerah
Jumlah laporan 35 Laporan 9 6 11 9 35 100
pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 5.198.814 1.725.661 817.996 1.041.539 1.243.532 4.828.728 92,88
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 546 OB 117 156 156 117 546 100
Gaji dan Tunjangan ASN
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 44.140 6.770 7.650 15.300 14.420 44.140 100
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 2 4 2 4 12 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 12.600 3.498 0 8.271 800 12.569 99,75
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 147.555 20.481 23.201 34.405 47.821 125.909 85,33
Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen Bahan 12 Dokumen 0 0 0 12 12 100
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 7.871 805 1.498 3.268 2.300 7.871 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 12 Paket 2 2 3 5 12 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 35.362 5.618 5.098 10.682 8.456 29.854 84,42
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 12 Paket 2 2 2 6 12 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 50.457 8.642 3.347 12.944 17.427 42.359 83,95
Kantor

Jumlah Paket Bahan Logistik 12 Paket 2 4 0 6 12 100


Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 18.268 1.436 8.788 2.182 3.375 15.781 86,39
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 12 Paket 1 5 2 4 12 100


dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 6.600 1.100 880 600 1.000 3.580 54,24
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 12 Dokumen 3 3 0 6 12 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan

II-263
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 28.997 2.880 3.590 4.730 15.263 26.463 91,26
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

Jumlah Laporan 12 Laporan 1 5 0 6 12 100


Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD

X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 170.360 0 134.088 0 28.704 162.792 95,56


Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

Jumlah BMD yang diadakan 3 unit 0 3 0 0 3 100


sesuai ketentuan (Perpres
Pengadaan Barang Jasa dan
RKBU)

X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 170.360 0 134.088 0 28.704 162.792 95,56


Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya

Jumlah Unit Sarana dan 3 Unit 0 3 0 0 3 100


Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya yang
Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 778.269 166.741 134.997 207.051 202.194 710.984 91,35
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 46 Lap 12 24 0 10 46 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 5.468 1.721 1.612 1.420 0 4.753 86,91
Menyurat
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 4 2 12 100
Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 259.629 51.832 49.073 51.826 61.141 213.872 82,38
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 2 4 12 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan

X.XX.01.2.08.03 Penyediaan Jasa Peralatan dan 45.923 1.132 7.177 5.864 25.037 39.211 85,38
Perlengkapan Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 10 Laporan 1 1 1 7 10 100


Peralatan dan Perlengkapan
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 467.249 112.056 77.135 147.941 116.016 453.149 96,98
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 799.464 156.909 100.625 191.486 336.874 785.894 98,3
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah unit BMD yang 91 unit 20 3 28 40 91 100
dipelihara sesuai standar
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 272.139 55.196 39.233 70.892 102.685 268.005 98,48
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 80 Unit 20 10 30 20 80 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 389.092 101.713 61.392 120.594 97.559 381.260 97,99
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya

II-264
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Gedung Kantor dan 1 Unit 0 0 1 0 1 100
Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
X.XX.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi 138.233 0 0 0 136.629 136.629 98,84
Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya

Jumlah Sarana dan Prasarana 2 Unit 0 0 2 0 2 100


Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
1.06.02 PROGRAM PEMBERDAYAAN 240.972 51.117 37.824 70.732 59.514 219.187 90,96
SOSIAL
Persentase PSKS yang aktif 85% 85 85 85 85 85 100
menangani PMKS sesuai
standar
1.06.02.2.03 Pengembangan Potensi 240.972 51.117 37.824 70.732 59.514 219.187 90,96
Sumber Kesejahteraan Sosial
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah PSKS yang aktif 10 Lembaga 10 0 0 0 10 100
menangani PMKS

1.06.02.2.03.01 Peningkatan Kemampuan 240.972 51.117 37.824 70.732 59.514 219.187 90,96
Potensi Pekerja Sosial
Masyarakat Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah Orang Mendapat 9 Orang 1 8 0 0 9 100
Peningkatan Kapasitas Pekerja
Sosial Masyarakat Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah Lembaga Mendapat 25 Lembaga 5 3 7 10 25 100
Peningkatan Kapasitas Pekerja
Sosial Masyarakat Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.04 PROGRAM REHABILITASI 2.313.972 39.488 501.369 1.345.663 212.596 2.099.116 90,71
SOSIAL
Persentase disabilitas terlantar, 100% 0 35,4 35,4 95,6 95,6 95,6
anak terlantar, lansia terlantar,
gelandangan dan pengemis
yang mendapat rehabilitasi
sosial

Persentase PMKS yang 85% 88,85 63,98 69 95,55 95,55 100


mendapat pelayanan
kebutuhan dasar
1.06.04.2.01 Rehabilitasi Sosial Dasar 251.062 5.602 4.040 17.545 113.675 140.862 56,11
Penyandang Disabilitas
Terlantar, Anak Terlantar,
Lanjut Usia Terlantar, serta
Gelandangan Pengemis di
Luar Panti Sosial

Jumlah disabilitas terlantar, 249 Orang 5 39 23 168 235 94,38


anak terlantar, lansia terlantar,
pengemis dan gelandangan
yang mendapat rehabilitasi
sosial
1.06.04.2.01.01 Penyediaan Permakanan 50.000 0 0 0 46.550 46.550 93,1

Jumlah Orang yang Mendapatkan 100 Orang 0 0 0 100 100 100


Pemenuhan Kebutuhan
Permakanan Sesuai dengan
Standar Gizi Minimal
Kewenangan Kabupaten/Kota
1.06.04.2.01.02 Penyediaan Sandang 30.000 380 0 0 26.550 26.930 89,77

Jumlah Orang yang Menerima 50 Orang 0 5 0 45 50 100


Pakaian dan Kelengkapan
Lainnya yang Tersedia dalam 1
Tahun Kewenangan
Kabupaten/Kota

II-265
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.06.04.2.01.03 Penyediaan Alat Bantu 60.000 0 100 0 30.359 30.459 50,77

Jumlah Orang yang Mendapatkan 39 Orang 0 21 0 4 25 64,1


Alat Bantu dan Alat Bantu Peraga
Sesuai kebutuhan Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.04.2.01.04 Pemberian Pelayanan 35.000 542 200 0 1.480 2.222 6,35
Reunifikasi Keluarga

Jumlah Orang yang Mendapatkan 20 Orang 2 0 0 18 20 100


Pelayanan Reunifikasi Keluarga
Kewenangan Kabupaten/Kota

1.06.04.2.01.05 Pemberian Bimbingan Fisik, 20.000 0 1.000 3.040 3.449 7.489 37,45
Mental, Spiritual, dan Sosial

Jumlah Peserta Bimbingan Fisik, 50 Orang 0 2 8 10 20 40


Mental, Spiritual dan Sosial
Kewenangan Kabupaten/Kota
1.06.04.2.01.09 Pemberian Layanan Data dan 10.000 3.720 840 740 740 6.040 60,4
Pengaduan

Jumlah Orang yang Mendapatkan 15 Orang 5 6 0 4 15 100


Layanan Data dan Pengaduan
Kewenangan Kabupaten/Kota
1.06.04.2.01.10 Pemberian Layanan 31.063 0 0 9.704 3.257 12.961 41,73
Kedaruratan

Jumlah Orang yang Mendapatkan 20 Orang 0 0 2 18 20 100


Pelayanan Kedaruratan
Kewenangan Kabupaten/Kota

1.06.04.2.01.12 Pemberian Layanan Rujukan 15.000 960 1.900 4.061 1.290 8.211 54,74

Jumlah Orang Mendapatkan 20 Orang 1 4 3 12 20 100


Layanan Rujukan Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.04.2.02 Rehabilitasi Sosial 2.062.910 33.886 497.329 1.328.118 98.921 1.958.254 94,93
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya Bukan Korban
HIV/AIDS dan NAPZA di Luar Jumlah anak yatim piatu dan 4148 orang 4.137,00 0 0 0 4137 99,73
kelayan panti sosial yang
mendapat bansos
1.06.04.2.02.02 Pemberian Layanan 163.660 33.886 12.329 23.618 47.109 116.942 71,45
Kedaruratan

Jumlah Orang yang Mendapatkan 3450 Orang 3450 0 0 0 3450 100


Pelayanan Kedaruratan
Kewenangan Kabupaten/Kota

1.06.04.2.02.14 Kerjasama antar Lembaga dan 1.899.250 0 485.000 1.304.500 51.812 1.841.312 96,95
Kemitraan dalam Pelaksanaan
Rehabilitasi Sosial
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Hasil 173 0 54 111 7 172 99,42


Koordinasi dan Kerja Sama antar Dokumen
Lembaga dan Kemitraan dalam
Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial
Kabupaten/Kota
1.06.05 PROGRAM PERLINDUNGAN 69.879.944 20.007.150 19.500.233 131.082 28.464.288 68.102.754 97,46
DAN JAMINAN SOSIAL

Persentase Keluarga miskin 75 persen 0 63,01 69 95,55 95,55 100


yang memperoleh pelayanan
dasar sosial
Rasio PMKS 7,5 Persen 7,78 8,78 8,4 7,97 7,97 100

II-266
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.06.05.2.02 Pengelolaan Data Fakir 69.879.944 20.007.150 19.500.233 131.082 28.464.288 68.102.754 97,46
Miskin Cakupan Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah dokumen PMKS dan 1 dok 0 1 0 0 1 100


PSKS tersusun

1.06.05.2.02.01 Pendataan Fakir Miskin 239.444 13.340 13.476 93.984 80.495 201.295 84,07
Cakupan Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Fakir Miskin Cakupan 2500 Orang 125 675 410 1.290,00 2500 100
Daerah Kabupaten/Kota yang
Didata
1.06.05.2.02.03 Fasilitasi Bantuan Sosial 69.640.500 19.993.810 19.486.757 37.098 28.383.793 67.901.458 97,5
Kesejahteraan Keluarga

Jumlah Keluarga Penerima 164613 41160 42.000,00 58 81.395,00 164613 100


Manfaat (KPM) yang Penerima
Mendapatkan Bantuan Sosial
Kesejahteraan Keluarga
Kewenangan Kabupaten/Kota

1.06.06 PROGRAM PENANGANAN 219.688 48.566 0 11.578 100.146 160.290 72,96


BENCANA

Cakupan penanganan korban 100% 0 100 100 100 100 100


bencana alam/sosial

1.06.06.2.01 Perlindungan Sosial Korban 219.688 48.566 0 11.578 100.146 160.290 72,96
Bencana Alam dan Sosial
Kabupaten/Kota
Jumlah korban bencana alam 1450 Orang 475 55 557 363 1450 100
dan sosial yang mendapat
perlindungan sosial selama
masa tanggap darurat
1.06.06.2.01.01 Penyediaan Makanan 173.870 37.926 0 11.578 75.000 124.504 71,61

Jumlah Orang yang Mendapatkan 1250 Orang 475 5 22 748 1250 100
Permakanan 3x1 Hari dalam
Masa Tanggap Darurat
(Pengungsian) Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.06.2.01.02 Penyediaan Sandang 21.400 9.140 0 0 8.528 17.668 82,56

Jumlah Orang yang Mendapatkan 80 Orang 33 -3 0 50 80 100


Pakaian dan Kelengkapan
Lainnya yang Tersedia pada
Masa Tanggap Darurat
(Pengungsian) dan Pasca
Bencana Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.06.2.01.04 Penanganan Khusus bagi 16.618 0 0 0 16.618 16.618 100
Kelompok Rentan

Jumlah Orang yang Mendapatkan 20 Orang 0 0 0 20 20 100


Penanganan Khusus bagi
Kelompok Rentan Kewenangan
Kabupaten/Kota
1.06.06.2.01.05 Pelayanan Dukungan 7.800 1.500 0 0 0 1.500 19,23
Psikososial

Jumlah Korban Bencana yang 100 Orang 19 1 0 80 100 100


Mendapatkan Layanan Dukungan
Psikososial Kewenangan
Kabupaten/Kota

1.06.07 PROGRAM PENGELOLAAN 18.000 1.519 2.045 2.166 1.634 7.364 40,91
TAMAN MAKAM PAHLAWAN

Persentase TMP terpelihara 100% 0 50 100 100 100 100

II-267
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.06.07.2.01 Pemeliharaan Taman Makam 18.000 1.519 2.045 2.166 1.634 7.364 40,91
Pahlawan Nasional
Kabupaten/Kota
Jenis jasa pemeliharaan TMP 12 Jenis 3 2 1 6 12 100

1.06.07.2.01.02 Pemeliharaan Taman Makam 18.000 1.519 2.045 2.166 1.634 7.364 40,91
Pahlawan Nasional
Kabupaten/Kota

Jumlah Makam yang Terpenuhi 1 Makam 1 0 0 0 1 100


Pemeliharannya pada Taman
Makam Pahlawan
Kabupaten/Kota

2.08.02 PROGRAM 180.611 370 6.635 93.816 31.030 131.851 73


PENGARUSUTAMAAN
GENDER DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Persentase Anggaran 29 persen 0 0 15,7 29 29 100
Responsif Gender pada Belanja
Langsung APBD

2.08.02.2.01 Pelembagaan 42.611 370 3.880 2.489 28.887 35.626 83,61


Pengarusutamaan Gender
(PUG) pada Lembaga
Pemerintah Kewenangan
Kabupaten/Kota

Jumlah lembaga Pemerintah 61 Lembaga 0 0 61 0 61 100


tingkat Daerah Kab/Kota yang
telah dilatih PUG

2.08.02.2.01.01 Koordinasi dan Sinkronisasi 42.611 370 3.880 2.489 28.887 35.626 83,61
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan PUG

Jumlah Dokumen Hasill 4 Dokumen 0 1 0 3 4 100


Koordinasi dan Sinkronisasi
Perumusan Kebijakan
Pengarustamaan Gender (PUG)
Kewenangan Kabupaten/Kota

2.08.02.2.03 Penguatan dan 138.000 0 2.755 91.327 2.143 96.225 69,73


Pengembangan Lembaga
Penyedia Layanan
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Kabupaten/Kota
Pengembangan KIE 25 0 2 14 0 16 64
Pemberdayaan Perempuan kelompok
Kewenangan Kab/Kota

2.08.02.2.03.03 Pengembangan Komunikasi, 138.000 0 2.755 91.327 2.143 96.225 69,73


Informasi dan Edukasi (KIE)
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Komunikasi 4 Dokumen 0 4 0 0 4 100


Informasi dan Edukasi (KIE)
Pemberdayaan Perempuan
Kewenangan Kabupaten/Kota
yang Tersedia

2.08.03 PROGRAM PERLINDUNGAN 26.997 609 370 12.826 2.330 16.135 59,77
PEREMPUAN

Cakupan perempuan korban 100 persen 100 100 100 100 100 100
kekerasan yang terselesaikan
penangananya pada unit
layanan terpadu

II-268
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Rasio Kekerasan Dalam Rumah 0,015 persen 0 0,003 0,003 0,003 0,003 20
Tangga (KDRT)

2.08.03.2.01 Pencegahan Kekerasan 18.000 0 0 11.391 534 11.925 66,25


terhadap Perempuan Lingkup
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah kebijakan/program 1 program 0 0 1 0 1 100


pencegahan kekerasan
terhadap perempuan termasuk
TPPO pada perangkat daerah

2.08.03.2.01.01 Koordinasi dan Sinkronisasi 18.000 0 0 11.391 534 11.925 66,25


Pelaksanaan Kebijakan,
Program dan Kegiatan
Pencegahan Kekerasan
terhadap Perempuan Lingkup
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksanaan Kebijakan, Program
dan Kegiatan Pencegahan
Kekerasan Terhadap Perempuan
Kewenangan Kabupaten/Kota

2.08.03.2.02 Penyediaan Layanan Rujukan 8.997 609 370 1.435 1.796 4.210 46,8
Lanjutan bagi Perempuan
Korban Kekerasan yang
Memerlukan Koordinasi
Kewenangan Kabupaten/Kota

Jumlah lembaga penyediaan 1 Lembaga 0 1 0 0 1 100


layanan perlindungan hak
2.08.03.2.02.01 Penyediaan Layanan 8.997 609 370 1.435 1.796 4.210 46,8
Pengaduan Masyarakat bagi
Jumlah Perempuan Korban 10 Orang 0 9 0 0 9 90
Kekerasan Tingkat
2.08.05 PROGRAM PENGELOLAAN 7.500 370 2.906 399 532 4.207 56,09
SISTEM DATA GENDER DAN
ANAK
Persentase pekerja perempuan 89 Persen 90,4 90,4 90,4 90,4 90,4 100

Tingkat partisipasi angkatan 66,5 Persen 66,09 66,09 66,09 66,09 66,09 99,38
kerja perempuan dalam bekerja
(TPAK)
2.08.05.2.01 Pengumpulan, Pengolahan 7.500 370 2.906 399 532 4.207 56,09
Analisis dan Penyajian Data
Gender dan Anak Dalam
Kelembagaan Data di Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah data sistem informasi 1 dok 0 1 0 0 1 100


gender dan anak yang tersusun

2.08.05.2.01.01 Penyediaan Data Gender dan 7.500 370 2.906 399 532 4.207 56,09
Anak di Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Data Gender 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
dan Anak Kabupaten/Kota yang
Tersedia
2.08.06 PROGRAM PEMENUHAN 407.497 9.723 4.516 236.321 78.168 328.728 80,67
HAK ANAK (PHA)
Strata Kabupaten Layak Anak 3 Peringkat 1 1 1 1 1 33,33
(KLA)
2.08.06.2.01 Pelembagaan PHA pada 35.999 492 0 27.291 6.525 34.308 95,3
Lembaga Pemerintah,
Nonpemerintah, dan Dunia
Usaha Kewenangan
Kabupaten/Kota
Sosialisasi Perlindungan Anak 1 keg 0 0 1 0 1 100
Terpadu Berbasis Masyarakat
(PATBM)

II-269
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.08.06.2.01.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 35.999 492 0 27.291 6.525 34.308 95,3
Pelembagaan Pemenuhan Hak
Anak Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Hasil 3 Dokumen 0 0 2 1 3 100
Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelembagaan Pemenuhan Hak
Anak Kewenangan
Kabupaten/Kota
2.08.06.2.02 Penguatan dan 371.499 9.231 4.516 209.030 71.643 294.420 79,25
Pengembangan Lembaga
Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup
Anak Kewenangan
Kabupaten/Kota
Jumlah lembaga layanan 1 keg 0 1 0 0 1 100
perlindungan anak yang
terbina

2.08.06.2.02.03 Pengembangan Komunikasi, 371.499 9.231 4.516 209.030 71.643 294.420 79,25
Informasi dan Edukasi
Pemenuhan Hak Anak bagi
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup
Anak Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Komunikasi 4 Dokumen 0 1 1 2 4 100
Informasi dan Edukasi (KIE)
Pemenuhan Hak Anak bagi
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Kewenangan Kabupaten/Kota

2.08.07 PROGRAM PERLINDUNGAN 34.500 1.240 2.649 6.156 9.954 19.999 57,97
KHUSUS ANAK
Cakupan anak korban 100 persen 100 100 100 100 100 100
kekerasan yang ditangani

2.08.07.2.02 Penyediaan Layanan bagi 34.500 1.240 2.649 6.156 9.954 19.999 57,97
Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus yang
Memerlukan Koordinasi
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah anak korban kekerasan 10 orang 4 0 0 6 10 100
yang mendapat pendampingan

2.08.07.2.02.03 Pengembangan Komunikasi, 34.500 1.240 2.649 6.156 9.954 19.999 57,97
Informasi dan Edukasi Anak
yang Memerlukan Perlindungan Jumlah Dokumen Komunikasi, 2 Dokumen 0 1 0 1 2 100
Informasi dan Edukasi (KIE) Anak
yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Kewenangan
Kabupaten/Kota

4. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat 85 88,31 85 89,33 89,33 89,33 105,09


penyelenggaraan
reformasi birokrasi
Nilai Akuntabilitas kinerja 83 71,13 83 72,05 72,05 72,05 86,81

Akuntabilitas pengelolaan WTP WTP WTP 100 100 100 100


keuangan daerah (Opini BPK)

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 765.489 80.703 119.741 122.543 386.190 709.176 92,64
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks Kepuasan Masyarakat 85 indeks 89,16 87,2 87,2 89,27 89,27 100
BAGIAN
atas Kinerja Perangkat Daerah (
ORGANISASI
Bagian Organisasi )

II-270
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 17.400 2.060 4.120 3.090 5.130 14.400 82,76
Perangkat Daerah

Jumlah laporan 15 laporan 2 5 3 5 15 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar (Bag
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi Organisasi) 17.400 2.060 4.120 3.090 5.130 14.400 82,76
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah dokumen hasil 2 Dokumen 1 0 0 1 2 100


penyediaan administrasi
pelaksanaan tugas ASN
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 57.803 8.519 7.935 7.945 27.595 51.993 89,95
Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 90% 25 20 25 30 100 100


perkantoran sesuai standar
(Bag Organisasi)
X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 18.773 2.585 3.298 3.070 7.678 16.631 88,59
Perlengkapan Kantor

Jumlah paket peralatan dan 4 paket 1 1 0 2 4 100


perlengkapan kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 1.380 242 812 322 0 1.376 99,71
Tangga

Jumlah paket peralatan rumah 1 paket 0,5 0 0,5 0 1 100


tangga yang disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 6.079 804 1.038 1.584 2.644 6.070 99,86
Kantor

Jumlah paket, bahan logistik 2 paket 0,25 0,75 0 1 2 100


kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 13.003 438 1.565 1.394 6.366 9.762 75,07
dan Penggandaan

Jumlah paket barang cetakan dan 2 paket 0,2 0,8 0 1 2 100


penggandaan yang disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 1.800 290 580 435 435 1.740 96,67
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah dokumen Bahan Bacaan 1 Dokumen 0,25 0,25 0,5 0 1 100


dan Peraturan Perundng-
undangan yang disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 16.768 4.160 642 1.140 10.472 16.414 97,89
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 12 laporan 3 3 3 3 12 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 2.400 550 0 500 1.350 2.400 100
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 1 laporan 0,25 0,25 0,3 0,2 1 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan (Bag
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat Organisasi) 2.400 550 0 500 1.350 2.400 100
Menyurat

Jumlah laporan penyediaan jasa 1 laporan 0,25 0 0,55 0,2 1 100


surat menyurat

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 50.881 11.192 11.734 10.501 12.287 45.713 89,84
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

II-271
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah unit BMD yang pelihara 10 unit 2 3 3 2 10 100
sesuai standar (Bag
Organisasi)
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 48.161 11.032 11.334 10.501 10.347 43.213 89,73
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan Jumlah kendaraan dinas 6 unit 2 2 0 2 6 100
operasional atau lapangan yang
dipelihara dan dibayarkan pajak
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan dan perizinannya 2.720 160 400 0 1.940 2.500 91,91
Mesin Lainnya

Jumlah peralatan dan mesin 4 unit 2 0 0 2 4 100


lainnya yang dipelihara

X.XX.01.2.13 Penataan Organisasi 637.006 58.382 95.953 100.508 339.828 594.671 93,35

Cakupan pembinaan 100% 25 25 20 30 100 100


kelembagaan, ketatalaksanaan
dan pelayanan publik,
X.XX.01.2.13.01 Pengelolaan Kelembagaan dan akuntabilitas kinerja 336.222 33.839 25.081 60.388 197.432 316.740 94,21
Analisis Jabatan

Jumlah dokumen pengelolaan 7 Dokumen 0 0 0 7 7 100


kelembagaan dan analisis jabatan
yang tersususn
X.XX.01.2.13.02 Fasilitasi Pelayanan Publik dan 168.400 16.363 38.650 8.182 96.468 159.663 94,81
Tata Laksana

Jumlah Laporan hasil fasilitasi 3 laporan 0 0 0 3 3 100


pelayanan publik dan tata laksana
yang disediakan
X.XX.01.2.13.03 Peningkatan Kinerja dan 107.557 8.180 28.493 29.545 32.609 98.827 91,88
Reformasi Birokrasi

Jumlah dokumen peningkatan 2 Dokumen 1 0 0 1 2 100


kinerja dan reformasi birokrasi
yang tersusun
X.XX.01.2.13.04 Monitoring, Evaluasi dan 24.827 0 3.730 2.393 13.318 19.441 78,31
Pengendalian Kualitas
Pelayanan Publik dan Tata
Laksana Jumlah dokumen montoring, 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
evaluasi dan pengendalian
kualitas pelayanan publik dan tata
laksana yang tersusun

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 8.192.793 968.390 2.338.072 1.391.842 2.529.853 7.228.157 88,23 BADAN
URUSAN PEMERINTAHAN PERENCANAAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMBANGUNAN,
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
DAERAH
Indeks Kepuasan Masyarakat 83 Indeks 93,09 93,09 93,09 94,04 94,04 100
atas kinerja perangkat daerah

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 13.550 705 2.640 940 4.089 8.374 61,8
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen perencanaan 15 Dokumen 2 2 6 5 15 100
perangkat daerah sesuai
standart
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 7.000 0 1.980 120 1.830 3.930 56,14
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 9 Dokumen 1 3 3 2 9 100


Perangkat Daerah

II-272
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 6.550 705 660 820 2.259 4.444 67,84
Daerah

Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 6 Dokumen 1 1 2 2 6 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 5.905.111 736.944 2.016.930 1.151.457 1.312.583 5.217.915 88,36
Perangkat Daerah

Jumlah dokumen pelaporan 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100


keuangan PD yang tersusun
sesuai standart
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 5.830.111 735.741 2.004.059 1.136.694 1.278.885 5.155.380 88,43
ASN

Jumlah Orang yang Menerima 35 Orang 35 0 0 0 35 100


Gaji dan Tunjangan ASN

X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 70.000 750 12.172 14.028 32.397 59.347 84,78
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 5.000 453 700 735 1.300 3.188 63,76
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 489.600 54.956 0 2.500 412.513 469.969 95,99
Perangkat Daerah

Jumlah ASN yang 35 Orang 35 0 0 0 35 100


kompentensinya meningkat

X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 30.000 3.956 0 2.500 15.975 22.431 74,77
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 9 Orang 2 0 2 5 9 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan
X.XX.01.2.05.11 Bimbingan Teknis Implementasi 459.600 51.000 0 0 396.538 447.538 97,38
Peraturan Perundang-
Undangan
Jumlah Orang yang Mengikuti 64 Orang 1 0 1 66 68 100
Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-Undangan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 781.352 41.869 193.136 69.760 306.867 611.631 78,28
Perangkat Daerah

Jumlah dokumen pengelolaan 38 paket 9,5 28,5 0 0 38 100


umum dan kepegawaian yang
tersususun sesuai standart
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 7.500 1.405 920 870 4.305 7.500 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 7 Paket 7 0 0 0 7 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 401.152 6.821 173.181 8.566 210.445 399.013 99,47
Perlengkapan Kantor

Jumlah Paket Peralatan dan 56 Paket 35 5 0 16 56 100


Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 17.000 2.418 2.546 2.759 3.170 10.893 64,08
Tangga

II-273
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Peralatan Rumah 8 Paket 8 0 0 0 8 100
Tangga yang Disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 55.300 10.956 5.638 19.418 18.751 54.763 99,03
Kantor

Jumlah Paket Bahan Logistik 10 Paket 10 0 0 0 10 100


Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 17.000 4.803 2.060 2.129 8.004 16.996 99,98
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 5 Paket 5 0 0 0 5 100


dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 8.400 1.710 1.140 2.280 1.710 6.840 81,43
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 Dokumen 2 0 0 0 2 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 275.000 13.756 7.651 33.738 60.481 115.626 42,05
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 80 laporan 20 10 40 10 80 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 310.732 0 0 0 299.000 299.000 96,22
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Persentase pengadaan BMD 100% 0 0 0 0 0 0
sesuai ketentuan

X.XX.01.2.07.02 Pengadaan Kendaraan Dinas 310.732 0 0 0 299.000 299.000 96,22


Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan dinas 1 unit 0 0 0 0 0 0


operasional/lapangan yang
disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 385.503 73.941 78.324 81.457 89.082 322.804 83,74
Urusan Pemerintahan Daerah

jumlah laporan penyediaan 3 laporan 3 0 0 0 3 100


urusan pemerintah daerah

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 113.950 12.102 8.543 16.474 16.525 53.643 47,08
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 laporan 3 0 0 9 12 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 271.553 61.839 69.781 64.983 72.558 269.160 99,12
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 laporan 8 0 0 4 12 100


Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 306.945 59.975 47.042 85.728 105.721 298.465 97,24
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah barang milik 31 unit 31 0 0 0 31 100
daerahyang dipelihara

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 268.945 56.303 43.302 81.183 80.723 261.510 97,24
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan Jumlah Kendaraan Dinas 31 kendaraan 31 0 0 0 31 100
Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya

II-274
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 12.000 1.060 2.050 700 7.950 11.760 98
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 17 Unit 5 12 0 0 17 100


Lainnya yang dipelihara

X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 6.000 1.712 790 1.745 1.248 5.495 91,58


Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah Gedung Kantor dan 1 Unit 1 0 0 0 1 100
Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
X.XX.01.2.09.11 Pemeliharaan/Rehabilitasi 20.000 900 900 2.100 15.800 19.700 98,5
Sarana dan Prasarana
Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya Jumlah Sarana dan Prasarana 5 Unit 2 3 0 0 5 100
Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya yang
5.01.02 PROGRAM PERENCANAAN, Dipelihara/Direhabilitasi 2.880.134 198.018 535.544 623.273 1.022.567 2.379.402 82,61
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PEMBANGUNAN
Persentase kesesuaian muatan 100 persen 100 100 100 100 100 100
antar dokumen perencanaan
antar waktu
Persentase konsistensi 100 persen 100 100 100 100 100 100
program RKPD ke dalam APBD

Persentase konsistensi 100 persen 100 100 100 100 100 100
program RPJMD ke dalam
RKPD
Persentase pengakomodasian 100 persen 100 100 100 100 100 100
usulan musrenbang dalam
perencanaan pembangunan
Persentase keterisian data data 65 persen 60 60 65 65 65 100
perencanaan pembangunan

5.01.02.2.01 Penyusunan Perencanaan 2.055.342 165.938 371.968 420.212 653.139 1.611.258 78,39
dan Pendanaan

Jumlah dokumen perencanaan 5 Dokumen 0 1 4 0 5 100


pembangunan daerah

5.01.02.2.01.02 Koordinasi Penelaahan 414.826 0 54.000 92.100 134.718 280.818 67,7


Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah dengan
Dokumen Kebijakan Lainnya Jumlah Telaahan Dokumen 2 Dokumen 0 0 2 0 2 100
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Jumlah Telaahan Dokumen 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Perencanaan Pembangunan
Daerah Daerah
5.01.02.2.01.04 Koordinasi Pelaksanaan Forum 84.533 70.116 10.904 0 0 81.020 95,84
SKPD/Lintas SKPD

Jumlah Berita Acara Forum 1 Berita 1 0 0 0 1 100


Perangkat Daerah/Lintas Acara
Perangkat Daerah
5.01.02.2.01.05 Pelaksanaan Musrenbang 63.383 15.000 44.304 0 0 59.304 93,57
Kabupaten/Kota

Jumlah Berita Acara Musrenbang 1 Berita 1 0 0 0 1 100


Kabupaten/Kota Acara

5.01.02.2.01.06 Penyiapan Bahan Koordinasi 5.488 5.488 0 0 0 5.488 100


Musrenbang Kecamatan

Jumlah Usulan yang Terverifikasi 482 Usulan 771 0 0 0 771 100


oleh Kecamatan

II-275
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
5.01.02.2.01.07 Koordinasi Penyusunan dan 1.487.112 75.334 262.760 328.112 518.422 1.184.628 79,66
Penetapan Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten/Kota Jumlah Dokumen Perencanaan 3 Dokumen 1 0 2 0 3 100
Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota yang
5.01.02.2.02 Analisis Data dan Informasi Ditetapkan(RPJPD/RPJMD/RKP 612.051 16.031 159.121 141.739 281.363 598.255 97,75
Pemerintahan Daerah Bidang
Perencanaan Pembangunan
Daerah Jumlah dokumen data dan 3 Dokumen 0 1 1 1 3 100
informasi pembangunan

5.01.02.2.02.03 Penyusunan Profil 612.051 16.031 159.121 141.739 281.363 598.255 97,75
Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Buku Profil Pembangunan 1 Buku 0 0 0 1 1 100
Daerah yang Diterbitkan

Jumlah laporan perencanaan 2 Dokumen 0 1 1 0 2 100


pembangunan menurut sumber
dana (DAK dan BANGUB)
5.01.02.2.03 Pengendalian, Evaluasi dan 212.740 16.049 4.455 61.321 88.065 169.890 79,86
Pelaporan Bidang
Perencanaan Pembangunan
Daerah Tersedianya Dokumen Laporan 2 Dokumen 0 1 0 1 2 100
Pengendaliasn Perencanaan
dan Pelaksanaan
5.01.02.2.03.01 Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah 212.740 16.049 4.455 61.321 88.065 169.890 79,86
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembangunan Daerah di
Kabupaten/Kota Jumlah Laporan Hasil 3 Laporan 0 1 0 2 3 100
Pengendalian Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembangunan
5.01.03 PROGRAM KOORDINASI DAN 686.521 27.246 50.340 173.894 332.651 584.131 85,09
SINKRONISASI
PERENCANAAN
Indeks kualitas perencanaan 100 100 100 100 100 100 100
bidang Pemsosbud

Indeks kualitas perencanaan 100 Indeks 100 100 100 100 100 100
bidang Praswil, Ekonomi, SDA

5.01.03.2.01 Koordinasi Perencanaan 451.400 6.190 17.707 82.387 253.578 359.861 79,72
Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia
Jumlah laporan hasil 5 dok 0 0 1 4 5 100
koordinasi bidang
pemerintahan dan
5.01.03.2.01.01 Koordinasi Penyusunan pembangunan manusia 115.000 2.800 4.394 49.257 25.955 82.406 71,66
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
Pemerintahan (RPJPD, RPJMD Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pembangunan Daerah Bidang
Pemerintahan (RPJPD, RPJMD
5.01.03.2.01.05 Koordinasi Penyusunan dan RKPD) 336.400 3.390 13.313 33.130 227.623 277.456 82,48
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
Pembangunan Manusia Jumlah Dokumen Perencanaan 4 Dokumen 0 0 1 3 4 100
Pembangunan Daerah Bidang
Pembangunan Manusia yang
5.01.03.2.02 Koordinasi Perencanaan Dikoordinir Penyusunannya 166.194 11.150 25.719 59.781 60.817 157.467 94,75
Bidang Perekonomian dan
SDA (Sumber Daya Alam)
Jumlah dokumen perencanaan 3 Dokumen 0 0 0 3 3 100
pembangunan perekonomian
dan SDA & LH
5.01.03.2.02.01 Koordinasi Penyusunan 92.631 5.563 17.496 43.703 22.449 89.211 96,31
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
Perekonomian (RPJPD,

II-276
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Perencanaan 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Pembangunan Daerah Bidang
Perekonomian yang Dikoordinir
5.01.03.2.02.05 Koordinasi Penyusunan Penyusunannya (RPJPD. RPJMD 73.563 5.587 8.223 16.079 38.368 68.256 92,79
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
SDA (RPJPD, RPJMD dan Jumlah Dokumen Perencanaan 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Pembangunan Daerah Bidang
SDA yang Dikoordinir
5.01.03.2.03 Koordinasi Perencanaan Penyusunannya (RPJPD. RPJMD 68.927 9.906 6.915 31.726 18.256 66.802 96,92
Bidang Infrastruktur dan
Kewilayahan
Jumlah dokumen perencanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
pembangunan prasarana
wilayah
5.01.03.2.03.01 Koordinasi Penyusunan 68.927 9.906 6.915 31.726 18.256 66.802 96,92
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bidang
Infrastruktur (RPJPD, RPJMD
Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pembangunan Daerah Bidang
Infrastruktur yang Dikoordinir
5.05.02 PROGRAM PENELITIAN DAN Penyusunannya (RPJPD. RPJMD 831.600 16.100 237.074 162.708 78.194 494.075 59,41
PENGEMBANGAN DAERAH

Capaian fasilitasi bidang 100 Persen 25 50 75 100 100 100


pengembangan dan penelitian
daerah
Persentase peningkatan hasil 100 Persen 25 50 75 100 100 100
kelitbangan

Persentase hasil kelitbangan 86 persen 20 40 65 86 86 100


yang digunakan dalam
penyusunan kebijakan daerah
5.05.02.2.01 Penelitian dan 300.000 0 0 0 0 0 0
Pengembangan Bidang
Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Jumlah rekomendasi, studi 1 Dokumen 0 0 0 0 0 0
kelayakan, naskah akademik,
dan inovasi teknologi bidang
5.05.02.2.01.03 Fasilitasi, Pelaksanaan dan pemerintahan dan pengkajian 300.000 0 0 0 0 0 0
Evaluasi Penelitian dan
Pengembangan Bidang
Kelembagaan dan Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 0 0 0 0 0 0
Pelaksanaan Fasilitasi,
Pelaksanaan dan Evaluasi
Penelitian
Jumlah dan Pengembangan
laporan hasil fasilitasi 1 Laporan 0 0 0 0 0 0
pelaksanaan dan evaluasi
penelitian dan pengembangan
5.05.02.2.03 Penelitian dan bidang kelembagaan dan 115.000 6.907 3.844 71.919 12.818 95.487 83,03
Pengembangan Bidang
Ekonomi dan Pembangunan
Jumlah rekomendasi, studi 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
kelayakan, naskah akademik,
dan inovasi teknologi bidang
5.05.02.2.03.02 Penelitian dan Pengembangan ekbang yang digunakan untuk 115.000 6.907 3.844 71.919 12.818 95.487 83,03
Perindustrian dan Perdagangan

Jumlah Dokumen Hasil Penelitian 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


dan Pengembangan Perindustrian
dan Perdagangan
5.05.02.2.04 Pengembangan Inovasi dan 416.600 9.193 233.230 90.789 65.376 398.588 95,68
Teknologi

Jumlah Dokumen 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


pengembangan dan Inovasi

5.05.02.2.04.01 Penelitian, Pengembangan, dan 416.600 9.193 233.230 90.789 65.376 398.588 95,68
Perekayasaan di Bidang
Teknologi dan Inovasi

II-277
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Penelitian, Pengembangan, dan
Perekayasaan di Bidang
Teknologi dan Inovasi
X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 20.875.497 1.636.129 4.577.939 4.174.710 8.099.451 18.488.230 88,56 BADAN
URUSAN PEMERINTAHAN PENGELOLAAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA PENDAPATAN,
KEUANGAN DAN
ASET DAERAH
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 86,83 88,5 87,69 90,46 90,46 100
atas kinerja perangkat daerah
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 19.036 0 3.130 9.581 5.030 17.741 93,2
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah Jumlah dokumen perencanaan, 15 Dok 3 2 6 4 15 100
dan pelaporan PD yang
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen tersusun 10.476 0 3.130 3.091 3.907 10.128 96,68
Perencanaan Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen Perencanaan 9 Dokumen 2 1 4 2 9 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 8.560 0 0 6.490 1.123 7.613 88,94
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 6 Laporan 1 1 2 2 6 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 19.456.267 1.442.955 4.332.316 3.847.051 7.600.533 17.222.855 88,52
Perangkat Daerah
Jumlah laporan 5 Dok 1 1 2 1 5 100
pertanggungjawaban keuangan
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan yang sesuai standar 19.326.804 1.424.518 4.309.952 3.804.866 7.556.428 17.095.764 88,46
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 75 73 -2 -2 0 69 92
Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 125.258 17.330 22.032 41.690 42.482 123.534 98,62
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 1 Dok 1 0 0 0 1 100
Penyediaan Administrasi
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan Pelaksanaan Tugas ASN 4.205 1.107 332 496 1.623 3.557 84,58
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD Jumlah Dokumen Penatausahaan 8 Dok 2 2 2 2 8 100
dan Pengujian/Verifikasi
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian Keuangan SKPD 117.866 21.686 0 13.073 59.820 94.579 80,24
Perangkat Daerah
Jumlah laporan hasil 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100
pengelolaan kepegawaian
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan sesuai standar 117.866 21.686 0 13.073 59.820 94.579 80,24
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Jumlah Pegawai Berdasarkan 98 Orang 6 0 0 94 100 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum Pendidikan dan Pelatihan 308.681 15.554 46.381 83.477 107.579 252.991 81,96
Perangkat Daerah
Cakupan layanan pendukung 100 Persen 12,96 87,04 0 0 100 100
perkantoran sesuai standar
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 2.617 0 0 1.513 1.095 2.608 99,64
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor Jumlah Paket Komponen Instalasi 24 Paket 0 10 6 8 24 100
Listrik/Penerangan Bangunan
X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan Kantor yang Disediakan 59.023 759 2.501 8.774 23.804 35.837 60,72
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 83 Paket 6 29 5 43 83 100
Perlengkapan Kantor yang
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah Disediakan 8.072 547 729 1.778 2.561 5.614 69,55
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 33 Paket 4 11 3 15 33 100
Tangga yang Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 39.209 3.200 7.288 5.868 13.255 29.611 75,52
Kantor

II-278
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Bahan Logistik 14 Paket 3 4 3 4 14 100
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 20.644 93 4.107 3.573 8.338 16.111 78,04
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 17 Paket 2 6 2 7 17 100
dan Penggandaan yang
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan Disediakan 4.608 400 680 1.080 1.630 3.790 82,25
Peraturan Perundang-undangan
Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 Dok 1 0 0 1 2 100
dan Peraturan Perundang-
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat Undangan yang Disediakan 174.508 10.555 31.076 60.892 56.896 159.421 91,35
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD Jumlah Laporan 30 Lap 5 7 7 11 30 100
Penyelenggaraan Rapat
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik Koordinasi dan Konsultasi SKPD 75.256 0 12.000 0 58.946 70.946 94,27
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah Jumlah BMD yang diadakan 10 Unit 0 1 0 9 10 100
sesuai ketentuan (perpres
X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan pengadaan barjas dan RKBU) 75.256 0 12.000 0 58.946 70.946 94,27
Mesin Lainnya
Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 10 Unit 0 1 0 9 10 100
Lainnya yang Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 612.097 132.772 140.466 143.242 172.288 588.769 96,19
Urusan Pemerintahan Daerah
Jumlah laporan penggunaan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
jasa penunjang urusan yang
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat sesuai ketentuan 9.090 1.168 1.749 2.048 1.883 6.848 75,33
Menyurat
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 2 Lap 1 1 0 0 2 100
Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 30.747 3.975 3.968 7.860 7.863 23.666 76,97
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 2 Lap 1 1 0 0 2 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan dan Listrik yang Disediakan 572.260 127.630 134.749 133.334 162.543 558.255 97,55
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Lap 3 3 3 3 12 100
Pelayanan Umum Kantor yang
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik Disediakan 286.294 23.162 43.646 78.285 95.255 240.349 83,95
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Jumlah unit BMD yang 184 Unit 39 43 8 82 172 93,48
dipelihara sesuai standar
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 221.765 20.571 41.089 67.819 66.889 196.369 88,55
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas Jumlah Kendaraan Dinas 130 Unit 34 31 10 53 128 98,46
Operasional atau Lapangan yang
X.XX.01.2.09.05 Pemeliharaan Mebel Dipelihara dan dibayarkan Pajak 1.752 0 0 713 0 713 40,67

Jumlah Mebel yang Dipelihara 11 Unit 2 5 0 0 7 63,64

X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 19.601 230 390 6.399 5.140 12.159 62,03
Mesin Lainnya
Jumlah Peralatan dan Mesin 10 Unit 2 3 3 2 10 100
Lainnya yang Dipelihara
X.XX.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi 43.176 2.361 2.167 3.355 23.226 31.109 72,05
Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya Jumlah Sarana dan Prasarana 27 Unit 3 12 0 12 27 100
Gedung Kantor atau Bangunan
5.02.02 PROGRAM PENGELOLAAN Lainnya yang 287.340.987 45.650.285 83.681.394 103.431.884 51.431.640 284.195.201 98,91
KEUANGAN DAERAH
Capaian realisasi pembayaran 95 persen 11 33 59,54 88,38 88,38 93,03
belanja PD
Penyelesaian tahapan/proses 100 persen 100 100 100 100 100 100
pelaporan keuangan daerah
sesuai ketentuan

II-279
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Penyelesaian tahapan/proses 100 persen 0 100 100 100 100 100
pengajuan belanja daerah
sesuai ketentuan
Penyelesaian tahapan/proses 100 persen 100 0 100 100 100 100
penganggaran pendapatan dan
belanja daerah sesuai
ketentuan
Persentase klasifikasi dan kode 100 persen 99,73 99,73 99,73 99,73 99,73 99,73
rekening belanja yang sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan
Rasio tahapan penyusunan 100 persen 100 100 100 100 100 100
LKPD sesuai ketentuan
perundang-undangan
5.02.02.2.01 Koordinasi dan Penyusunan 961.392 94.340 225.008 34.366 490.990 844.705 87,86
Rencana Anggaran Daerah
Jumlah Dokumen Anggaran 8 Dok 0 0 4 4 8 100
Daerah
5.02.02.2.01.01 Koordinasi dan Penyusunan 288.041 94.340 133.800 14.717 21.517 264.374 91,78
KUA dan PPAS
Jumlah Dokumen KUA dan PPAS 2 Dokumen 0 0 2 0 2 100
yang Disusun
5.02.02.2.01.02 Koordinasi dan Penyusunan 164.549 0 0 4.526 113.618 118.144 71,8
Perubahan KUA dan Perubahan
PPAS
Jumlah Dokumen Perubahan 2 Dokumen 0 0 2 0 2 100
KUA dan Perubahan PPAS yang
Disusun
5.02.02.2.01.07 Koordinasi dan Penyusunan 316.509 0 0 3.060 295.858 298.918 94,44
Peraturan Daerah tentang
APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran
APBD
Jumlah Peraturan Daerah tentang 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran
APBD
5.02.02.2.01.08 Koordinasi dan Penyusunan 192.294 0 91.208 12.063 59.997 163.269 84,91
Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD dan
Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran Perubahan
APBD
Jumlah Peraturan Daerah tentang 2 Dokumen 0 0 2 0 2 100
Perubahan APBD dan Peraturan
Kepala Daerah tentang
Penjabaran Perubahan APBD

5.02.02.2.02 Koordinasi dan Pengelolaan 315.024 7.496 67.020 102.287 128.071 304.874 96,78
Perbendaharaan Daerah
Jumlah dokumen Laporan 12 Dok 3 3 3 3 12 100
Realisasi Belanja Perangkat
5.02.02.2.02.01 Koordinasi dan Pengelolaan Daerah 140.696 4.748 48.453 37.746 48.039 138.986 98,78
Kas Daerah
Jumlah Dokumen Hasil 4 Dokumen 1 0 2 1 4 100
Koordinasi dan Pengelolaan Kas
Daerah
5.02.02.2.02.05 Koordinasi, Fasilitasi, Asistensi, 73.265 2.198 15.955 22.342 32.033 72.528 98,99
Sinkronisasi, Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi
Pengelolaan Dana
Perimbangan dan Dana
Transfer Lainnya
Jumlah Dokumen Hasil 80 Dokumen 14 13 42 10 79 98,75
Koordinasi, Fasilitasi, Asistensi,
Sinkronisasi, Supervisi,
Monitoring, dan Evaluasi
Pengelolaan Dana Perimbangan
dan Dana Transfer Lainnya

II-280
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
5.02.02.2.02.07 Koordinasi dan Penyusunan 20.943 308 2.122 7.843 8.602 18.875 90,13
Laporan Realisasi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas Daerah,
Laporan Aliran Kas, dan
Pelaksanaan
Pemungutan/Pemotongan dan
Penyetoran Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
Jumlah Laporan Realisasi 6954 Laporan 0 0 0 6.740,00 6740 96,92
Penerimaan dan Pengeluaran
Kas Daerah, Laporan Aliran Kas,
dan Pelaksanaan
Pemungutan/Pemotongan dan
Penyetoran (PFK) dan Laporan
Hasil Koordinasi dalam rangka
Penyusunan Laporan Realisasi
Penerimaan Penerimaan dan
Pengeluaran
5.02.02.2.02.10 Penyusunan Petunjuk Teknis 80.120 242 491 34.356 39.397 74.485 92,97
Administrasi Keuangan yang
Berkaitan dengan Penerimaan
dan Pengeluaran Kas serta
Penatausahaan dan
Pertanggungjawaban Sub
Kegiatan
Jumlah Petunjuk Teknis 10 Dokumen 4 3 10 8 25 100
Administrasi Keuangan yang
Berkaitan dengan Penerimaan
dan Pengeluaran Kas serta
Penatausahaan dan
Pertanggungjawaban Sub
Kegiatan
5.02.02.2.03 Koordinasi dan Pelaksanaan 591.107 1.495 205.476 205.540 82.939 495.449 83,82
Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Daerah
Jumlah Laporan tahapan 1 Dok 1 0 0 0 1 100
penyusunan LKPD
5.02.02.2.03.03 Koordinasi Penyusunan 62.670 0 0 54.622 0 54.622 87,16
Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Bulanan,
Triwulanan dan Semesteran
Jumlah Laporan 18 Laporan 4 4 5 5 18 100
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Bulanan,
Triwulanan dan Semesteran
5.02.02.2.03.04 Konsolidasi Laporan Keuangan 251.680 1.495 197.065 4.498 33.200 236.258 93,87
SKPD, BLUD dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah

Jumlah Laporan Keuangan 1 Laporan 1 0 0 0 1 100


SKPD, BLUD dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
yang Terkonsolidasi
5.02.02.2.03.05 Koordinasi dan Penyusunan 264.325 0 8.411 146.420 49.739 204.570 77,39
Rancangan Peraturan Daerah
tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Provinsi
dan Rancangan Peraturan
Kepala Daerah tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota
Jumlah Rancangan Peraturan 3 Dokumen 0 1 2 0 3 100
Daerah tentang
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota dan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota

II-281
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
5.02.02.2.03.09 Penyusunan Kebijakan dan 5.766 0 0 0 0 0 0
Panduan Teknis Operasional
Penyelenggaraan Akuntansi
Pemerintah Daerah
Jumlah Kebijakan dan Panduan 1 Dokumen 0 0 0 0,5 0,5 50
Teknis Operasional
Penyelenggaraan Akuntansi
Pemerintah Daerah
5.02.02.2.03.10 Penyusunan Sistem dan 6.666 0 0 0 0 0 0
Prosedur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Jumlah Sistem dan Prosedur 1 Dokumen 0 0 0 0,5 0,5 50
Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah
5.02.02.2.04 Penunjang Urusan 285.473.465 45.546.954 83.183.890 103.089.691 50.729.640 282.550.173 98,98
Kewenangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Jumlah Dokumen Urusan 36 Dok 9 9 9 9 36 100
Kewenangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
5.02.02.2.04.08 Analisis Perencanaan dan 259.625.882 39.478.464 77.951.665 93.481.066 48.662.909 259.574.105 99,98
Penyaluran Bantuan Keuangan

Jumlah Laporan Hasil Analisis 12 Laporan 0 6 3 3 12 100


Perencanaan dan Penyaluran
Bantuan Keuangan
5.02.02.2.04.09 Pengelolaan Dana Darurat dan 5.233.454 298.395 813.797 331.400 922.885 2.366.477 45,22
Mendesak
Jumlah Laporan Hasil 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Pengelolaan Dana Darurat dan
Mendesak
5.02.02.2.04.10 Pengelolaan Dana Bagi Hasil 20.614.129 5.770.095 4.418.428 9.277.224 1.143.845 20.609.592 99,98
Kabupaten/Kota
Jumlah Laporan Hasil 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Pengelolaan Dana bagi Hasil
Kabupaten/Kota
5.02.03 PROGRAM PENGELOLAAN 6.768.712 111.481 262.497 299.068 4.712.321 5.385.366 79,56
BARANG MILIK DAERAH
Persentase jumlah koreksi 90 persen 99,99 99,99 99,99 99,99 99,99 100
audit BPK terhadap total aset
yang dimiliki Pemerintah
Daerah
5.02.03.2.01 Pengelolaan Barang Milik 6.768.712 111.481 262.497 299.068 4.712.321 5.385.366 79,56
Daerah
Jumlah Laporan Pengelolaan 12 Dok 3 3 3 3 12 100
BMD
5.02.03.2.01.01 Penyusunan Standar Harga 271.465 18.955 182.019 6.061 38.495 245.530 90,45

Jumlah Standar Harga yang 2 Dokumen 1 1 0 0 2 100


Disusun
5.02.03.2.01.02 Penyusunan Standar Barang 124.199 4.119 0 74.738 23.823 102.680 82,67
Milik Daerah dan Standar
Kebutuhan Barang Milik Daerah

Jumlah Standar Barang Milik 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


Daerah dan Standar Kebutuhan
Barang Milik Daerah
5.02.03.2.01.04 Penyusunan Kebijakan 1.247 105 0 0 147 252 20,22
Pengelolaan Barang Milik
Daerah
Jumlah Kebijakan Pengelolaan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
Barang Milik Daerah
5.02.03.2.01.05 Penatausahaan Barang Milik 100.000 3.831 3.596 11.037 56.585 75.047 75,05
Daerah
Jumlah Laporan Penatausahaan 6 Laporan 6 0 0 0 6 100
Barang Milik Daerah
5.02.03.2.01.07 Pengamanan Barang Milik 1.811.216 76.678 47.637 177.444 404.540 706.298 39
Daerah
Jumlah Laporan Hasil 900 Sertifikat 315 6 45 538 904 100
Pengamanan Barang Milik
Daerah

II-282
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
5.02.03.2.01.09 Pengawasan dan Pengendalian 12.707 254 275 7.108 350 7.987 62,86
Pengelolaan Barang Milik
Daerah

Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 0 0 1 0 1 100


Pengawasan dan Pengendalian
Pengelolaan Barang Milik Daerah

5.02.03.2.01.10 Optimalisasi Penggunaan, 4.447.877 7.540 28.969 22.680 4.188.382 4.247.571 95,5
Pemanfaatan,
Pemindahtanganan,
Pemusnahan, dan
Penghapusan Barang Milik
Daerah
Jumlah Dokumen Hasil 11 Dokumen 2 0 0 9 11 100
Optimalisasi Penggunaan,
Pemanfaatan,
Pemindahtanganan,
Pemusnahan, dan Penghapusan
Barang Milik Daerah

5.02.04 PROGRAM PENGELOLAAN 1.887.666 26.272 100.502 939.660 703.369 1.769.802 93,76
PENDAPATAN DAERAH
Persentase Realisasi PAD 100 persen 24,88 48,29 82,74 105,99 105,99 100

5.02.04.2.01 Kegiatan Pengelolaan 1.887.666 26.272 100.502 939.660 703.369 1.769.802 93,76
pendapatan Daerah

Jumlah Realisasi PAD 374 Miliar 107 99,7 148,79 146,58 502,07 100

5.02.04.2.01.01 Perencanaan pengelolaan pajak 25.807 795 2.175 1.095 16.162 20.227 78,38
daerah
Jumlah Dokumen Rencana 2 Dokumen 0 1 0 1 2 100
Pengelolaan Pajak Daerah

5.02.04.2.01.02 Analisa dan Pengembangan 163.106 17.236 200 21.489 113.599 152.524 93,51
Pajak Daerah, serta
Penyusunan Kebijakan Pajak
Daerah.
Jumlah Dokumen Hasil Analisa 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pajak Daerah serta
Pengembangan Pajak Daerah
dan Kebijakan Pajak Daerah

5.02.04.2.01.03 Penyuluhan dan 96.523 0 37.337 3.300 42.759 83.396 86,4


Penyebarluasan Kebijakan
Pajak Daerah

Jumlah Laporan Pelaksanaan 1 Laporan 0 0 1 0 1 100


Penyuluhan dan Penyebarluasan
Kebijakan Pajak Daerah

5.02.04.2.01.04 Penyediaan Sarana dan 13.278 0 0 13.278 0 13.278 100


Prasarana Pengelolaan Pajak
Daerah

Jumlah Sarana dan Prasarana 1 Unit 0 0 1 0 1 100


Pengelolaan Pajak Daerah

5.02.04.2.01.05 Pendataan dan Pendaftaran 27.460 893 398 2.273 17.714 21.278 77,49
Objek Pajak Daerah
Jumlah Hasil Pendataan dan 15000 3156 3.606,00 1.565,00 5.770,00 14097 93,98
Pendaftaran Objek Pajak Daerah, OP/WP
Subjek Pajak dan Wajib Pajak
Daerah
5.02.04.2.01.06 Pengolahan, Pemeliharaan, dan 60.000 0 15.000 20.647 23.100 58.747 97,91
Pelaporan Basis Data Pajak
Daerah

II-283
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
Pengolahan, Pemeliharaan, dan
Pelaporan Basis Data Pajak
Daerah
5.02.04.2.01.07 Penilaian Pajak Bumi dan 10.443 0 1.191 2.434 1.704 5.329 51,03
Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBBP2) serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB)

Jumlah Objek Pajak yang 16 Obyek 0 6 10 0 16 100


Disesuaikan NJOP nya Pajak
5.02.04.2.01.08 Penetapan Wajib Pajak Daerah 150.272 3.147 7.818 18.918 112.638 142.520 94,84

Jumlah Dokumen Ketetapan 399000 0 399.000,00 0 0 399000 100


Pajak Daerah Dokumen
5.02.04.2.01.09 Pelayanan dan Konsultasi Pajak 38.447 686 3.458 9.393 14.528 28.065 73
Daerah
Jumlah Layanan dan Konsultasi 22500 3961 3.992,00 13.771,00 5.735,00 27459 100
Pajak Daerah Layanan
5.02.04.2.01.10 Penelitian dan Verifikasi Data 6.000 100 1.000 1.050 1.100 3.250 54,17
Pelaporan Pajak Daerah
Jumlah Data Pelaporan Pajak 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Daerah yang Telah Dilakukan
Penelitian dan Verifikasi
5.02.04.2.01.11 Penagihan Pajak Daerah 805.989 450 10.793 768.617 16.170 796.030 98,76

Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100


Pelaksanaan Penagihan Pajak
Daerah
5.02.04.2.01.12 Penyelesaian Keberatan Pajak 9.196 100 350 3.240 3.105 6.795 73,89
Daerah
Jumlah Dokumen Hasil 100 14 46 40 15 115 100
Penyelesaian Keberatan Pajak Dokumen
Daerah
5.02.04.2.01.13 Pengendalian, Pemeriksaan 444.408 2.460 20.579 69.257 321.567 413.863 93,13
dan Pengawasan Pajak Daerah
Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pemeriksaan serta Pengendalian
dan Pengawasan Pajak Daerah

5.02.04.2.01.14 Pembinaan dan Pengawasan 2.805 0 203 1.187 904 2.294 81,78
Pengelolaan Retribusi Daerah
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan 1 Laporan 0 0 0 1 1 100
dan Pengawasan Pengelolaan
Retribusi Daerah
5.02.04.2.01.15 Elektronifikasi Transaksi 33.934 405 0 3.483 18.320 22.207 65,44
Pemerintah Daerah
Jumlah Laporan Perkembangan 1 Laporan 0 0 0 1 1 100
Elektronifikasi Transaksi
Pemerintah Daerah

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 21.772.130 3.635.205 5.424.181 2.934.318 8.966.795 20.960.499 96,27 DINAS
URUSAN PEMERINTAHAN KOMUNIKASI
DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN
INFORMATIKA
Indeks kepuasan masyarakat 84 Indeks 87,17 87,73 81,37 87,15 87,15 100
atas kinerja perangkat daerah
(Kominfo)
Indeks kepuasan masyarakat 84 Indeks 87,17 87,73 81,37 87,15 87,15 100
atas kinerja perangkat daerah

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 6.992 1.854 1.006 1.687 2.358 6.905 98,75
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan, 11 Dokumen 6 1 3 1 11 100
penganggaran dan evaluasi
sesuai standar
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 1.100 574 226 127 168 1.095 99,5
Perencanaan Perangkat Daerah

II-284
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Perencanaan 8 Dokumen 4 0 3 1 8 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 5.892 1.280 780 1.560 2.190 5.810 98,61
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 3 Laporan 3 0 0 0 3 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 3.543.242 457.555 1.254.343 794.502 938.418 3.444.818 97,22
Perangkat Daerah
Jumlah laporan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 3.470.097 444.989 1.242.407 778.467 911.268 3.377.132 97,32
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 24 23 1 0 -1 23 95,83
Gaji dan Tunjangan ASN orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 57.480 8.560 8.700 13.050 21.750 52.060 90,57
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 15.665 4.007 3.236 2.985 5.400 15.627 99,76
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.03 Administrasi Barang Milik 6.000 0 5.874 0 0 5.874 97,9


Daerah pada Perangkat
Daerah
Jumlah dokumen administrasi 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100
BMD sesuai standar
X.XX.01.2.03.02 Pengamanan Barang Milik 6.000 0 5.874 0 0 5.874 97,9
Daerah SKPD
Jumlah Dokumen Pengamanan 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100
Barang Milik Daerah SKPD
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 14.311.855 2.805.542 3.317.543 1.322.007 6.309.456 13.754.548 96,11
Perangkat Daerah
Jumlah laporan hasil 1 Laporan 0 0 0,7 0,3 1 100
pengelolaan kepegawaian
sesuai standar
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 61.855 0 0 7.880 13.998 21.878 35,37
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 3 Orang 0 0 1 2 3 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.05.10 Sosialisasi Peraturan 14.250.000 2.805.542 3.317.543 1.314.127 6.295.458 13.732.670 96,37
Perundang-Undangan
Jumlah Orang yang Mengikuti 12800 orang 3200 5.800,00 1.800,00 2.000,00 12800 100
Sosialisasi Peraturan Perundang-
Undangan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 256.059 47.966 47.785 57.283 86.692 239.727 93,62
Perangkat Daerah
Cakupan layanan pendukung 100% 25 25 24,97 25,03 100 100
perkantoran sesuai standar
X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 54.468 7.301 9.181 10.394 16.589 43.465 79,8
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 40 Paket 9 11 10 10 40 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 35.363 8.556 4.826 7.113 13.947 34.442 97,4
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 0,25 0,25 0,22 0,28 1 100
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 14.413 1.221 1.514 7.677 2.190 12.603 87,44
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 6 Paket 1 1 3 1 6 100
dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 10.800 2.610 2.610 1.740 3.480 10.440 96,67
Peraturan Perundang-undangan

II-285
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 141.015 28.278 29.654 30.359 50.486 138.777 98,41
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 65.290 33.200 0 0 31.750 64.950 99,48
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah BMD yang diadakan 11 Unit 5 0 0 6 11 100
sesuai ketentuan (perpres
pengadaan barjas dan RKBU)
X.XX.01.2.07.05 Pengadaan Mebel 15.860 0 0 0 15.840 15.840 99,87
Jumlah Paket Mebel yang 5 unit 0 0 0 5 5 100
Disediakan
X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 49.430 33.200 0 0 15.910 49.110 99,35
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya

Jumlah Unit Sarana dan 6 Unit 5 0 0 1 6 100


Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya yang
Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 3.285.803 213.252 754.443 728.864 1.492.856 3.189.414 97,07
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 3.500 641 234 612 572 2.057 58,78
Menyurat

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 1 1 0 2 4 100


Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 3.282.303 212.611 754.209 728.253 1.492.284 3.187.357 97,11
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 296.889 75.836 43.189 29.974 105.265 254.263 85,64
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Jumlah unit BMD yang 82 Unit 7 6 4 65 82 100


dipelihara sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 247.706 67.901 37.944 28.149 93.225 227.218 91,73
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 12 Unit 5 3 3 1 12 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 49.183 7.935 5.245 1.825 12.040 27.045 54,99
Mesin Lainnya

II-286
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Peralatan dan Mesin 70 Unit 7 26 4 33 70 100
Lainnya yang Dipelihara

2.16.02 PROGRAM INFORMASI DAN 11.545.474 3.645.510 2.838.725 609.575 4.281.548 11.375.358 98,53
KOMUNIKASI PUBLIK

Cakupan informasi yang 100% 24 48 78 100 100 100


dipublikasikan melalui berbagai
media

2.16.02.2.01 Pengelolaan Informasi dan 11.545.474 3.645.510 2.838.725 609.575 4.281.548 11.375.358 98,53
Komunikasi Publik
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota Persentase Jumlah Masyarakat 72% 20 16 24 12 72 100
yang Mengetahui Kebijakan
dan Program Prioritas
Pemerintah Daerah Kabupaten

2.16.02.2.01.02 Monitoring Opini dan Aspirasi 186.500 700 600 45.910 137.330 184.540 98,95
Publik

Jumlah Dokumen Hasil 5 Dokumen 0 0 2 3 5 100


Monitoring Opini dan Aspirasi
Publik

2.16.02.2.01.03 Monitoring Informasi dan 317.328 73.554 66.294 61.532 80.383 281.762 88,79
Penetapan Agenda Prioritas
Komunikasi Pemerintah Daerah

Jumlah Dokumen Hasil 200 139 119 184 137 579 100
Monitoring Informasi dan Dokumen
Penetapan Agenda Prioritas
Komunikasi Pemerintah Daerah

2.16.02.2.01.04 Pengelolaan Konten dan 10.502.017 3.559.091 2.757.733 455.565 3.633.680 10.406.069 99,09
Perencanaan Media Komunikasi
Publik
Jumlah Dokumen Hasil 214 112 61 16 85 274 100
Pengelolaan Konten dan Dokumen
Perencanaan Media Komunikasi
Publik

2.16.02.2.01.06 Pelayanan Informasi Publik 75.677 12.166 12.298 15.550 25.715 65.729 86,86

Jumlah Dokumen Hasil 20 Dokumen 3 3 2 4 12 60


Pelayanan Informasi Publik

2.16.02.2.01.07 Layanan Hubungan Media 243.265 0 1.800 0 218.175 219.975 90,43

Jumlah Layanan Hubungan Media 2 Layanan 0 0 0 2 2 100

2.16.02.2.01.08 Kemitraan dengan Pemangku 50.000 0 0 25.000 24.950 49.950 99,9


Kepentingan

Jumlah Dokumen Kemitraan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100


dengan Pemangku Kepentingan

2.16.02.2.01.13 Penyediaan/Pengadaan Sarana 170.688 0 0 6.018 161.315 167.333 98,03


dan Prasarana Pendukung
Informasi dan Komunikkasi
Publik Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

II-287
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Sarana dan Prasarana 6 Unit 0 0 4 2 6 100
Pendukung Informasi dan
Komunikasi Publik Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
2.16.03 PROGRAM APLIKASI 2.153.692 281.928 967.762 216.501 489.574 1.955.765 90,81
INFORMATIKA

Indeks SPBE 2 Indeks 3,38 3,38 3,38 3,38 3,38 100


Kebijakan Internal SPBE 3 Indeks 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 100

Layanan SPBE 3 Indeks 3,82 3,82 3,82 3,82 3,82 100


Tata Kelola SPBE 2 Indeks 3 3 3 3 3 100
2.16.03.2.01 Pengelolaan Nama Domain 1.450.092 53.109 870.599 127.051 251.743 1.302.502 89,82
yang telah Ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dan Sub
Domain di Lingkup
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah perangkat daerah/unit 209 Unit 209 0 0 0 209 100


kerja yang terlayani jaringan

2.16.03.2.01.03 Penyelenggaraan Sistem 1.450.092 53.109 870.599 127.051 251.743 1.302.502 89,82
Jaringan Intra Pemerintah
Daerah
Jumlah Sistem Jaringan Intra 209 Unit 209 0 0 0 209 100
Pemerintah Daerah

2.16.03.2.02 Pengelolaan e-government Di 703.599 228.819 97.163 89.450 237.831 653.263 92,85
Lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah aplikasi yang dikelola 127 Unit 90 37 0 0 127 100


di pusat data

2.16.03.2.02.03 Pengelolaan Pusat Data 172.767 142.333 1.210 1.815 7.182 152.540 88,29
Pemerintahan Daerah

Jumlah Pusat Data Pemerintahan 1 Unit 1 0 0 0 1 100


Daerah yang Dikelola

2.16.03.2.02.07 Pengembangan Aplikasi dan 154.591 0 9.641 9.421 125.856 144.918 93,74
Proses Bisnis Pemerintahan
Berbasis Elektronik
Jumlah Aplikasi dan Proses 2 Unit 0 1 2 0 3 100
Bisnis Pemerintahan Berbasis
Elektronik yang Dikembangkan

2.16.03.2.02.10 Pengembangan dan 376.242 86.486 86.311 78.215 104.794 355.805 94,57
Pengelolaan Sumber Daya
Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah Daerah

Jumlah Dokumen Pelaksanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100


Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Teknologi Informasi
dan Komunikasi Pemerintah
Daerah
2.20.02 PROGRAM 136.036 2.692 1.106 3.563 90.109 97.469 71,65
PENYELENGGARAAN
STATISTIK SEKTORAL
Cakupan pelayanan data 100% 0 0 50 100 100 100
statistik sektoral

2.20.02.2.01 Penyelenggaraan Statistik 136.036 2.692 1.106 3.563 90.109 97.469 71,65
Sektoral di Lingkup Daerah
Kabupaten/Kota

II-288
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah dokumen statistik 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
sektoral

2.20.02.2.01.01 Koordinasi dan Sinkronisasi 120.023 0 806 2.622 79.554 82.982 69,14
Pengumpulan, Pengolahan,
Analisis dan Diseminasi Data
Statistik Sektoral

Jumlah Dokumen Koordinasi dan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100


Sinkronisasi Pengumpulan,
Pengolahan, Analisis dan
Diseminasi Data Statistik Sektoral

2.20.02.2.01.02 Peningkatan kapasitas SDM 16.013 2.692 300 941 10.555 14.488 90,48
Pemerintah Daerah dalam
Peningkatan Mutu Statistik
Daerah yang Terintegrasi
Jumlah SDM yang Meningkat 200 Orang 0 0 200 0 200 100
Kapasitasnya dalam Peningkatan
Mutu Statistik Daerah yang
Terintegrasi

2.21.02 PROGRAM 52.033 4.184 1.944 0 26.702 32.830 63,09


PENYELENGGARAAN
PERSANDIAN UNTUK
PENGAMANAN INFORMASI

Persentase perangkat daerah 24% 0 0 20 24 24 100


yang mengimplementasikan
pengamanan informasi dan
persandian
2.21.02.2.01 Penyelenggaraan Persandian 52.033 4.184 1.944 0 26.702 32.830 63,09
untuk Pengamanan Informasi
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah perangkat daerah yang 6 PD 0 3 3 0 6 100
mengimplementasikan
keamanan informasi

2.21.02.2.01.03 Pelaksanaan Keamanan 34.855 4.184 1.944 0 12.008 18.135 52,03


Informasi Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Berbasis
Elektronik dan Non Elektronik

Jumlah Laporan Pelaksanaan 1 Laporan 0 0 0 1 1 100


Keamanan Informasi
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Berbasis
Elektronik dan Non Elektronik

2.21.02.2.01.04 Penyediaan Layanan Keamanan 17.178 0 0 0 14.695 14.695 85,54


Informasi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Perangkat Daerah yang 7 Perangkat 0 3 0 4 7 100


Telah Menggunakan Layanan Daerah
Keamanan Informasi

5. Meningkatnya Indeks Rasa Aman 0,53 0,86 0,52 0,98 0,98 0,98 184,9
ketertiban, keamanan
dan kenyamanan
lingkungan serta
toleransi umat
beragama

Indeks Toleransi 100% 100 100 100,00 100,00 100,00 100

II-289
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 8.105.597 1.168.549 2.616.094 1.665.514 2.387.722 7.837.879 96,7
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 83,5 Indeks 84,28 84,9 85,05 85,22 85,22 100
SATUAN POLISI
atas kinerja perangkat daerah
PAMONG PRAJA
(Pol PP)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 19.865 509 4.399 3.700 10.854 19.461 97,97
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan, 24 dokumen 6 6 6 6 24 100
dan pelaporan PD yang
tersusun sesuai standart

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 15.172 249 4.150 3.700 6.744 14.843 97,83
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 4.693 259 249 0 4.110 4.619 98,41
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 6.740.082 965.318 2.397.703 1.451.776 1.689.661 6.504.458 96,5
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen pelaporan 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
keuangan PD yang tersusun
sesuai standart
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 6.680.100 953.368 2.385.045 1.443.516 1.663.432 6.445.362 96,49
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 49 49 0 -2 -1 46 93,88
Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 55.860 11.950 11.950 8.260 22.820 54.980 98,42
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 4.122 0 708 0 3.408 4.117 99,87
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 1 5 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 181.657 28.189 28.890 36.484 80.315 173.877 95,72
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen pengelolaan 12 dokumen 3 3 3 3 12 100
umum dan kepegawaian yang
tersusun sesuai standart
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 4.300 453 720 285 2.834 4.292 99,81
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 16.230 1.924 2.220 4.335 7.699 16.178 99,68
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 4.039 626 555 999 1.807 3.987 98,71
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Tangga yang Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 25.770 4.490 4.772 6.995 6.096 22.353 86,74
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 5.000 1.551 949 1.440 1.060 5.000 99,99
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 2 Paket 2 0 0 0 2 100
dan Penggandaan yang
Disediakan

II-290
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 126.318 19.145 19.674 22.430 60.819 122.068 96,64
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 15 Laporan 3 2 0 10 15 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 195.824 8.860 0 0 186.569 195.429 99,8
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah Pengadaan Barang 6 jenis 1 0 0 5 6 100
Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan 195.824 8.860 0 0 186.569 195.429 99,8
Mesin Lainnya
Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 25 Unit 2 0 0 23 25 100
Lainnya yang Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 238.502 41.653 65.448 51.089 75.337 233.528 97,91
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah PHD 3 orang 3 0 0 0 3 100


X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 2.000 850 250 450 450 2.000 100
Menyurat
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 1 Laporan 1 0 0 0 1 100
Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 90.744 20.103 18.323 20.626 27.472 86.524 95,35
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 145.758 20.700 46.875 30.013 47.416 145.003 99,48
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 729.667 124.021 119.654 122.465 344.986 711.125 97,46
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah peralatan kerja yang 37 unit 11 5 2 19 37 100
dipelihara
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 456.552 106.042 103.102 94.578 137.525 441.248 96,65
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 37 Unit 11 5 2 19 37 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 14.542 2.200 965 1.900 9.254 14.319 98,47
Mesin Lainnya
Jumlah Peralatan dan Mesin 16 Unit 4 1 3 8 16 100
Lainnya yang Dipelihara
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 258.573 15.779 15.587 25.987 198.207 255.559 98,83
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah Gedung Kantor dan 1 Unit 0 0 0 1 1 100
Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
1.05.02 PROGRAM PENINGKATAN 3.718.790 655.175 633.685 826.670 1.080.972 3.196.502 85,96
KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM
Cakupan penegakan Perda dan 85% 100 100 100 100 100 100
Perkada
Jumlah warga negara yang 100% 100 100 100 100 100 100
memeperoleh layanan akibat
dari penegakan hukum Perda
dan Perkada Kabupaten/Kota
Persentase cakupan 80% 90,29 90,48 89,66 92,55 92,55 100
penanganan gangguan
tibumtranmas
Rasio Linmas per jumlah RT 1,34 Nilai 1,36 1,36 1,36 1,36 1,36 100

II-291
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.05.02.2.01 Penanganan Gangguan 2.298.790 545.562 553.779 530.694 631.294 2.261.328 98,37
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Penanganan Gangguan 8 jenis 7 0 1 0 8 100


Ketenteraman dan Ketertiban
Umum dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota
1.05.02.2.01.01 Pencegahan Gangguan 2.146.747 501.013 535.645 510.642 564.670 2.111.970 98,38
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum melalui Deteksi Dini dan
Cegah Dini, Pembinaan dan
Penyuluhan, Pelaksanaan
Patroli, Pengamanan, dan
Pengawalan
Jumlah Kasus Gangguan 1 Kasus 1 0 0 0 1 100
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum yang Dicegah Melalui
Deteksi Dini dan Cegah Dini,
Pembinaan dan Penyuluhan,
Pelaksanaan Patroli,
Pengamanan, dan Pengawalan
1.05.02.2.01.02 Penindakan atas Gangguan 25.700 0 0 0 25.694 25.694 99,97
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum Berdasarkan Perda dan
Perkada melalui Penertiban dan
Penanganan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa
Jumlah Kasus Gangguan 12 Kasus 0 0 0 12 12 100
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum berdasarkan Perda dan
Perkada Melalui Penertiban dan
Penanganan Unjuk Rasa dan
Kerusuhan Massa yang Dilakukan
Penindakan
1.05.02.2.01.03 Koordinasi Penyelenggaraan 71.800 12.113 15.474 18.018 26.153 71.758 99,94
Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan
Masyarakat Tingkat
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Pelaksanaan Koordinasi
Penyelenggaraan Ketenteraman,
Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Tingkat
Kabupaten/Kota
1.05.02.2.01.04 Pemberdayaan Perlindungan 42.476 30.587 2.629 1.654 7.520 42.390 99,8
Masyarakat dalam rangka
Ketentraman dan Ketertiban
Umum
Jumlah Dokumen yang Memuat 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Hasil Pemberdayaan
Perlindungan Masyarakat dalam
rangka Ketenteraman dan
Ketertiban Umum
1.05.02.2.01.05 Peningkatan Kapasitas SDM 6.080 330 0 380 5.130 5.840 96,05
Satuan Polisi Pamongpraja dan
Satuan Perlindungan
Masyarakat termasuk dalam
Pelaksanaan Tugas yang
Bernuansa Hak Asasi Manusia
Jumlah SDM Satuan Polisi 800 Orang 350 147 222 330 1049 100
Pamongpraja dan Satuan
Perlindungan Masyarakat yang
Ditingkatkan Kapasitasnya
1.05.02.2.01.06 Kerja Sama antar Lembaga dan 500 0 0 0 146 146 29,2
Kemitraan dalam Teknik
Pencegahan dan Penanganan
Gangguan Ketentraman dan
Ketertiban Umum

II-292
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Hasil 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pelaksanaan Kerja Sama antar
Lembaga dan Kemitraandalam
Teknik Pencegahan Kejahatan
1.05.02.2.01.07 Pengadaan dan Pemeliharaan 3.100 1.519 31 0 1.550 3.100 100
Sarana dan Prasarana
Ketentraman dan Ketertiban
Umum
Jumlah Sarana dan Prasarana 31 Unit 31 0 0 0 31 100
Ketenteraman dan Ketertiban
Umum yang Tersedia
1.05.02.2.01.08 Penyusunan SOP Ketertiban 441 0 0 0 431 431 97,63
Umum dan Ketenteraman
Masyarakat
Jumlah Dokumen SOP Ketertiban 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Umum dan Ketenteraman
Masyarakat yang Telah Dibuat
dan Dimutakhirkan
1.05.02.2.01.09 Penyediaan Layanan dalam 1.945 0 0 0 0 0 0
rangka Dampak Penegakan
Peraturan Daerah dan Perkada

Jumlah Laporan Penyediaan 1 Laporan 0 0 0 0 0 0


Layanan Dampak Penegakan
Perda dan Perkada yang
Terlayani
1.05.02.2.02 Penegakan Peraturan Daerah 1.420.000 109.613 79.905 295.976 449.678 935.173 65,86
Kabupaten/Kota dan
Peraturan Bupati/Wali Kota
Jumlah Strategi Penegakan 3 strategi 2 1 0 0 3 100
Perda dan Perkada
1.05.02.2.02.01 Sosialisasi Penegakan 2.000 0 0 0 1.988 1.988 99,4
Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati/Wali Kota
Jumlah Laporan Hasil 1 Laporan 0 0 0 1 1 100
Pelaksanaan Sosialisasi
Penegakan Perda/Perkada
kepada Masyarakat/Kelompok
Masyarakat/Pelaku Usaha/
1.05.02.2.02.02 Pengawasan atas Kepatuhan 68.000 6.448 429 6.882 54.133 67.891 99,84
terhadap Pelaksanaan
Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati/Wali Kota
Jumlah Laporan Hasil 12 Laporan 3 2 4 3 12 100
Pelaksanaan Pengawasan yang
Dilakukan Terhadap Kepatuhan
Terhadap Pelaksanaan Peraturan
Daerah dan Peraturan
Bupati/Wali Kota
1.05.02.2.02.03 Penanganan atas Pelanggaran 1.350.000 103.165 79.476 289.095 393.558 865.294 64,1
Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati/Wali Kota

Jumlah Laporan Pelaksanaan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


Penanganan Atas Pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan
Gubernur yang Dapat Ditangani
Sesuai SOP
1.05.04 PROGRAM PENCEGAHAN, 950.152 222.527 239.509 215.035 258.019 935.091 98,41
PENANGGULANGAN,
PENYELAMATAN
KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN NON
KEBAKARAN
Cakupan penanganan bencana 86% 100 100 96 100 100 100
kebakaran kabupaten

Cakupan penanganan 100% 100 100 100 100 100 100


penyelamatan non kebakaran
kabupaten
Jumlah warga negara yang 100% 100 100 96 100 100 100
memperoleh layanan
penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran

II-293
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Persentase Aparatur Pemadam 100% 93 93 93 93 93 93
Kebakaran yang Memenuhi
Standar Kualifikasi

Tingkat Waktu Tanggap 7 Menit 19 20 15 18 18 100


(Response Time Rate)
1.05.04.2.01 Pencegahan, Pengendalian, 944.152 219.782 236.769 214.520 258.019 929.091 98,4
Pemadaman, Penyelamatan,
dan Penanganan Bahan
Berbahaya dan Beracun
Kebakaran dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Layanan Pencegahan, 150 kejadian 49 34 98 69 250 100
Pengendalian, Pemadaman,
Penyelamatan, dan
Penanganan Bahan Berbahaya
dan Beracun Kebakaran dalam
Daerah Kabupaten/Kota

1.05.04.2.01.02 Pemadaman dan Pengendalian 944.152 219.782 236.769 214.520 258.019 929.091 98,4
Kebakaran dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Laporan Hasil 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Pelaksanaan Kegiatan
Kesiapsiagaan Petugas Piket dan
Pemadaman Kebakaran dalam
Daerah Kabupaten/Kota
1.05.04.2.02 Inspeksi Peralatan Proteksi 6.000 2.745 2.740 515 0 6.000 100
Kebakaran
Jumlah Inspeksi Peralatan 250 obyek 57 69 110 130 366 100
Proteksi Kebakaran
1.05.04.2.02.02 Penilaian Sarana Prasarana 6.000 2.745 2.740 515 0 6.000 100
Proteksi Kebakaran
Jumlah Dokumen yang Memuat 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Data
Bangunan/Gedung/Lingkungan
yang Memenuhi Kelaikan Standar
Sarana Prasarana Proteksi
Kebakaran

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 199.557 26.118 45.940 46.364 58.346 176.769 88,58
BAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 91,11 91,11 91,11 89,27 89,27 100
atas kinerja perangkat daerah
(Bag Pemerintahan)
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 22.912 3.770 3.770 3.770 4.190 15.500 67,65
Perangkat Daerah

Jumlah laporan 12 Laporan 3 3 4 2 12 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 21.780 3.630 3.630 3.630 3.630 14.520 66,67
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 1.132 140 140 140 560 980 86,59
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100
dan Pengujian / Verifikasi
Keuangan SKPD
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 19.895 0 0 0 12.560 12.560 63,13
Perangkat Daerah

Jumlah orang yang mengikuti 2 orang 0 0 0 2 2 100


Bimbingan Teknis Peraturan
Perundang-undangan

II-294
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.05.11 Bimbingan Teknis Implementasi 19.895 0 0 0 12.560 12.560 63,13
Peraturan Perundang-
Undangan
Jumlah Orang yang Mengikuti 2 Orang 0 0 0 2 2 100
Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-Undangan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 74.383 6.563 21.304 24.452 18.330 70.649 94,98
Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 80 Persen 17,54 33,6 29,56 19,3 100 100
perkantoran sesuai standar

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 8.994 1.372 1.715 1.565 3.476 8.128 90,37
Perlengkapan Kantor

Jumlah paket peralatan dan 3 paket 1 1 0 1 3 100


perlengkapan kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 3.300 678 458 894 1.266 3.296 99,88
Kantor

Jumlah paket bahan logistik 1 paket 1 0 0 0 1 100


kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 7.715 1.483 1.265 2.200 2.767 7.715 100
dan Penggandaan

Jumlah paket barang cetakan dan 2 paket 1 0 1 0 2 100


penggandaan yang disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 2.400 600 600 600 600 2.400 100
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah dokumen bahan bacaan 1 paket 1 0 0 0 1 100


dan peraturan perundang-
undangan yang disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 51.974 2.430 17.266 19.193 10.221 49.110 94,49
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 50 laporan 6 21 13 10 50 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 50.036 7.801 16.025 10.044 15.846 49.716 99,36
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 15 Laporan 3 5 3 4 15 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 1.450 850 388 0 0 1.238 85,38
Menyurat

Jumlah laporan penyediaan jasa 1 laporan 1 0 0 0 1 100


surat menyurat

X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 48.586 6.951 15.637 10.044 15.846 48.478 99,78
Umum Kantor

Jumlah laporan penyediaan jasa 14 laporan 2 5 3 4 14 100


pelayanan umu kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 32.331 7.985 4.841 8.098 7.420 28.344 87,67
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah unit BMD yang 12 unit 4 2 4 2 12 100
dipelihara sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 25.835 7.550 3.281 6.708 6.145 23.684 91,67
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

II-295
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah kendaraan dinas 2 unit 1 0 1 0 2 100
operasional atau lapangan yang
dipelihara dan dibayarkan pajak
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan dan perizinannya 6.496 435 1.560 1.390 1.275 4.660 71,74
Mesin Lainnya

Jumlah peralatan dan mesin 10 unit 3 2 3 2 10 100


lainnya yang dipelihara

4.01.02 PROGRAM PEMERINTAHAN 679.760 122.032 138.015 43.892 313.580 617.518 90,84
DAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Persentase Fasilitasi Tata 100 Persen 41,94 87,1 96,77 100 100 100
Pemerintahan

Persentase fasilitasi kerja sama 100 Persen 50 100 100 100 100 100

4.01.02.2.01 Administrasi Tata 667.401 121.472 135.325 38.105 311.130 606.031 90,8
Pemerintahan

Jumlah dokumen administrasi 32 dokumen 13 14 3 2 32 100


tata pemerintahan

4.01.02.2.01.01 Penataan Administrasi 179.950 10.692 1.690 9.855 115.938 138.175 76,79
Pemerintahan

Jumlah dokumen hasil penataan 12 dokumen 3 8 0 1 12 100


administrasi pemerintahan

4.01.02.2.01.02 Pengelolaan Administrasi 180.056 79.483 17.875 15.665 59.595 172.617 95,87
Kewilayahan

Jumlah dokumen hasil 15 dokumen 6 6 3 0 15 100


pengelolaan administrasi
kewilayahan
4.01.02.2.01.03 Fasilitasi Pelaksanaan Otonomi 307.395 31.297 115.760 12.585 135.598 295.239 96,05
Daerah

Jumlah dokumen hasil fasilitasi 5 dokumen 4 0 0 1 5 100


pelaksanaan otonomi daerah

4.01.02.2.04 Fasilitasi Kerjasama Daerah 12.359 560 2.690 5.787 2.450 11.487 92,94

Jumlah dokumen fasilitasi kerja 6 dokumen 3 3 2 0 8 100


sama

4.01.02.2.04.01 Fasilitasi Kerja Sama Dalam 8.449 560 2.690 2.787 1.610 7.647 90,5
Negeri

Jumlah dokumen hasil fasilitasi 5 dokumen 3 3 1 0 7 100


kerja sama dalam negeri

4.01.02.2.04.03 Evaluasi Pelaksanaan Kerja 3.910 0 0 3.000 840 3.840 98,22


Sama

Jumlah dokumen hasil evaluasi 1 laporan 0 0 1 0 1 100


pelaksanaan kerja sama

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 351.408 77.227 64.789 67.287 80.127 289.431 82,36 BAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN KESEJAHTERAA
DAERAH KABUPATEN/KOTA N RAKYAT
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 87,85 87,85 87,88 89,27 89,27 100
atas kinerja perangkat daerah
(Kesra)

II-296
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 62.892 14.229 14.760 12.730 12.990 54.709 86,99
Perangkat Daerah

Jumlah laporan 14 dokumen 4 3 4 3 14 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 57.120 13.290 13.290 12.190 12.630 51.400 89,99
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah dokumen penatausahaan 12 bulan 3 3 3 3 12 100


dan pengujian/verifikasi keuangan
SKPD
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 5.772 939 1.470 540 360 3.309 57,33
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah dokumen penatausahaan 12 bulan 3 3 3 3 12 100
dan pengujian/verifikasi keuangan
SKPD
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 100.201 14.684 9.319 17.692 20.523 62.219 62,09
Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 85% 21 24 20 35 100 100


perkantoran sesuai standar

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 12.800 3.851 3.607 3.211 2.127 12.797 99,98
Perlengkapan Kantor

Jumlah paket peralatan dan 3 paket 1 1 0 1 3 100


perlengkapan kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 8.342 2.172 1.447 1.302 1.184 6.105 73,19
Kantor

Jumlah paket bahan logistik 1 paket 0 1 0 0 1 100


kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 12.761 3.501 3.445 3.392 2.423 12.761 100
dan Penggandaan

Jumlah paket barang cetakan dan 2 paket 0 1 0 1 2 100


penggandaan yang disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 1.800 450 450 450 450 1.800 100
Peraturan Perundang-undangan

jumlah dokumen bahan bacaan 12 dokumen 3 3 3 3 12 100


dan peraturan perundang-
undangan yang disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 64.499 4.710 370 9.337 14.339 28.756 44,58
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 2 laporan 0 1 0 1 2 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 97.228 24.328 23.940 23.940 24.951 97.158 99,93
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 13 laporan 4 3 2 4 13 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 2.080 660 560 560 300 2.080 100
Menyurat

Jumlah laporan penyediaan jasa 1 laporan 0 1 0 0 1 100


surat menyurat

X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 95.148 23.668 23.380 23.380 24.651 95.078 99,93
Umum Kantor

II-297
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
jumlah laporan penyediaan jasa 12 laporan 3 3 3 3 12 100
pelayanan umum kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 91.087 23.986 16.770 12.925 21.664 75.345 82,72
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah unit BMD yang pelihara 20 unit 2 3 5 10 20 100
sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 78.095 22.566 14.557 9.332 15.898 62.353 79,84
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan jumlah kendaraan perorangan 9 unit 3 3 1 2 9 100
dinas atau kendaraan dinas
jabatan yang dipelihara atau
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan dibayarkan pajaknya 12.992 1.420 2.213 3.593 5.766 12.992 100
Mesin Lainnya

Jumlah peralatan dan mesin 18 unit 2 3 4 9 18 100


lainnya yang dipelihara

4.01.02 PROGRAM PEMERINTAHAN 111.588.138 7.646.817 30.959.576 19.350.462 37.623.745 95.580.601 85,65
DAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
persentase fasilitasi 100 persen 30 50 75 100 100 100
peningkatan kesejahteraan
sosial dan kegiatan keagamaan
Persentase fasilitasi penyaluran 100 persen 30 50 75 100 100 100
dan pemanfaatan zakat, infak,
sodaqoh
4.01.02.2.02 Pelaksanaan Kebijakan 111.588.138 7.646.817 30.959.576 19.350.462 37.623.745 95.580.601 85,65
Kesejahteraan Rakyat

Persentase pelaksanaan 100 persen 30 20 25 25 100 100


kegiatan kesejahteraan rakyat

4.01.02.2.02.01 Fasilitasi Pengelolaan Bina 36.543.370 189.440 14.026.681 3.505.090 17.741.700 35.462.911 97,04
Mental Spiritual

Jumlah dokumen hasil Fasilitasi 34 dokumen 12 5 9 8 34 100


Pengelolaan Bina Mental Spiritual

4.01.02.2.02.02 Pelaksanaan Kebijakan, 30.336.770 225 9.590.225 1.246.060 5.365.155 16.201.665 53,41
Evaluasi, dan Capaian Kinerja
terkait Kesejahteraan Sosial
Jumlah dokumen hasil 7 dokumen 1 3 2 1 7 100
kebiajakan, evaluasi dan capaian
kinerja terkait kesejahteraan
4.01.02.2.02.03 Pelaksanaan Kebijakan, sosial 44.707.998 7.457.153 7.342.670 14.599.312 14.516.890 43.916.025 98,23
Evaluasi, dan Capaian Kinerja
terkait Kesejahteraan
Masyarakat Jumlah dokumen hasil kebijakan, 22 dokumen 3 6 8 5 22 100
evaluasi, dan capaian kinerja
terkait kesejahteraan masyarakat

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 3.929.725 479.862 1.410.594 807.495 1.035.566 3.733.518 95,01 KANTOR
URUSAN PEMERINTAHAN KESATUAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA BANGSA DAN
POLITIK
Indeks Kepuasan Masyarakat 85 indeks 90,8 90,89 90,89 90,54 90,54 100
atas Kinerja Perangkat Daerah
(Kesbang)

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 1.139 0 231 388 516 1.135 99,67


dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah

II-298
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah dokumen 15 Dokumen 12 11 11 -19 15 100
perencanaan,penganggaran
dan evaluasi sesuai standar

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 696 0 185 388 123 696 100


Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 10 Dokumen 9 7 7 -13 10 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 443 0 46 0 393 439 99,14


Daerah

Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 5 Laporan 3 4 4 -6 5 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 3.510.145 464.886 1.243.879 750.196 900.212 3.359.173 95,7
Perangkat Daerah

Jumlah laporan 29 Laporan 8 11 12 -2 29 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar

X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 3.470.285 464.886 1.229.220 744.516 886.012 3.324.634 95,8
ASN

Jumlah Orang yang Menerima 19 20 0 0 0 20 100


Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan

X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 39.360 0 14.200 5.680 14.200 34.080 86,59


Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN

X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 500 0 459 0 0 459 91,84


dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

Jumlah Dokumen Penatausahaan 29 Dokumen 9 12 9 -1 29 100


dan Pengujian /Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 149.915 0 60.781 20.635 48.671 130.086 86,77


Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 100% 100 0 0 0 100 100


perkantoran sesuai standar

X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 438 0 425 0 0 425 97,03


Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor

II-299
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 0 1 0 0 1 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 23.594 0 7.732 5.720 10.052 23.504 99,62
Perlengkapan Kantor

Jumlah Paket Peralatan dan 3 Paket 3 0 0 0 3 100


Perlengkapan Kantor yang
disediakan

X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 1.690 0 428 245 1.012 1.685 99,7
Tangga

Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 0 1 0 0 1 100


Tangga yang Disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 19.491 0 6.079 5.854 3.416 15.349 78,75
Kantor

Jumlah Paket Bahan Logistik 5 Paket 3 0 2 0 5 100


Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 15.757 0 1.420 1.931 8.855 12.206 77,46
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 2 Paket 1 1 0 0 2 100


dan Penggandaan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 4.200 0 1.410 470 940 2.820 67,14
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 Dokumen 2 0 0 0 2 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan

X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 84.745 0 43.287 6.415 24.396 74.098 87,44


Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

Jumlah Laporan 35 Laporan 8 10 13 4 35 100


Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD

X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 61.710 0 41.664 0 19.980 61.644 99,89


Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

Jumlah Barang Milik Daerah 7 unit 5 0 0 2 7 100


yang diadakan sesuai
ketentuan

X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan 61.710 0 41.664 0 19.980 61.644 99,89


Mesin Lainnya

II-300
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah unit Peralatan dan Mesin 7 Unit 5 0 0 2 7 100
Lainnya yang disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 97.912 14.976 24.326 20.440 26.494 86.236 88,07
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 69 Laporan 12 15 25 17 69 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan

X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 1.800 0 800 450 550 1.800 100
Menyurat

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 45 Laporan 8 12 19 6 45 100


Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 30.180 0 7.341 3.903 7.806 19.050 63,12
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan listrik yang Disediakan

X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 65.932 14.976 16.186 16.087 18.137 65.385 99,17
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


Pelayanan Umum Kantor yang
disediakan

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 108.905 0 39.714 15.837 39.694 95.244 87,46
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Jumlah unit BMD yang 24 Unit 12 6 6 0 24 100


dipelihara sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 99.365 0 38.074 15.037 36.478 89.588 90,16
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 10 Unit 10 0 0 0 10 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 9.540 0 1.640 800 3.216 5.656 59,29
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 14 Unit 1 3 8 2 14 100


Lainnya yang Dipelihara

8.01.02 PROGRAM PENGUATAN 2.719.577 0 492.077 1.347.119 656.620 2.495.816 91,77


IDEOLOGI PANCASILA DAN
KARAKTER KEBANGSAAN

II-301
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Persentase potensi gangguan 100% 100 100 100 100 100 100
keamanan dari kelompok
radikal yang tertangani

8.01.02.2.01 Perumusan Kebijakan Teknis 2.719.577 0 492.077 1.347.119 656.620 2.495.816 91,77
dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang Ideologi
Pancasila dan Karakter
Kebangsaan

Jumlah Kebijakan Teknis dan 8 Dokumen 1 8 3 -4 8 100


Pemantapan Pelaksanaan
Bidang Ideologi Pancasila dan
Karakter Kebangsaan
8.01.02.2.01.03 Pelaksanaan Kebijakan di 2.719.577 0 492.077 1.347.119 656.620 2.495.816 91,77
Bidang Ideologi Wawasan
Kebangsaan, Bela Negara,
Karakter Bangsa, Pembauran
Kebangsaan, Bineka Tunggal
Ika dan Sejarah Kebangsaan

Jumlah Orang yang Mengikuti 990 Orang 120 1.179,00 1.369,00 -1.678,00 990 100
Pelaksanaan Kebijakan di Bidang
Ideologi Wawasan Kebangsaan,
Bela Negara, Karakter Bangsa,
Pembauran Kebangsaan,Bineka
Tunggal Ika dan Sejarah
Kebangsaan
8.01.03 PROGRAM PENINGKATAN 20.981.524 0 354.716 2.634.894 17.768.263 20.757.872 98,93
PERAN PARTAI POLITIK DAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
MELALUI PENDIDIKAN
POLITIK DAN
PENGEMBANGAN ETIKA
SERTA BUDAYA POLITIK
Persentase pendidikan politik 100% 0 43,52 62,82 100 100 100
masyarakat

8.01.03.2.01 Perumusan Kebijakan Teknis 20.981.524 0 354.716 2.634.894 17.768.263 20.757.872 98,93
dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pendidikan Politik, Etika
Budaya Politik, Peningkatan
Demokrasi, Fasilitasi
Kelembagaan Pemerintahan,
Perwakilan dan Partai Politik,
Pemilihan Umum/Pemilihan
Umum Kepala Daerah, serta
Pemantauan Situasi Politik

Jumlah Kebijakan Teknis dan 17 Dokumen 10 5 14 -12 17 100


Pemantapan Pelaksanaan
Bidang Pendidikan Politik,
Peningkatan
Demokrasi,Fasilitasi
Kelembagaan Pemerintahan,
Perwakilan dan Partai Politik,
Pemilihan Umum/ Pemilihan
Umum Kepala Daerah,serta
Pemantauan Situasi Politik

II-302
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
8.01.03.2.01.01 Penyusunan Program Kerja di 2.356.035 0 0 2.356.035 0 2.356.035 100
Bidang Pendidikan Politik, Etika
Budaya Politik, Peningkatan
Demokrasi, Fasilitasi
Kelembagaan Pemerintahan,
Perwakilan dan Partai Politik,
Pemilihan Umum/Pemilihan
Umum Kepala Daerah, serta
Pemantauan Situasi Politik di
Daerah

Jumlah Dokumen Program Kerja 10 Dokumen 0 0 10 0 10 100


di Bidang Pendidikan Politik,Etika
Budaya Politik,Peningkatan
Demokrasi, Fasilitasi
Kelembagaan
Pemerintahan,Perwakilan dan
Partai Politik, Pemilihan Umum /
Pemilihan Umum Kepala Daerah,
serta Pemantauan Situasi Politik
di Daerah
8.01.03.2.01.02 Penyusunan Bahan Perumusan 17.100.000 0 0 0 17.100.000 17.100.000 100
Kebijakan di Bidang Pendidikan
Politik, Etika Budaya Politik,
Peningkatan Demokrasi,
Fasilitasi Kelembagaan Jumlah Kebijakan di Bidang 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Pendidikan Politik, Etika Budaya
Politik, Peningkatan Demokrasi,
Fasilitasi Kelembagaan
Pemerintahan, Perwakilan dan
Partai Politik, Pemilihan
Umum/Pemilihan Umum Kepala
Daerah, serta Pemantauan
Situasi Politik di Daerah yang Di
Daerah

8.01.03.2.01.04 Pelaksanaan Koordinasi Di 1.525.489 0 354.716 278.859 668.263 1.301.837 85,34


Bidang Pendidikan Politik, Etika
Budaya Politik, Peningkatan
Demokrasi, Fasilitasi
Kelembagaan Pemerintahan,
Perwakilan dan Partai Politik,
Pemilihan Umum/Pemilihan
Umum Kepala Daerah, serta
Pemantauan Situasi Politik di
Daerah

Jumlah Orang yang Mengikuti 3260 Orang 5 1.414,00 629 1.212,00 3260 100
Koordinasi di Bidang Pendidikan
Politik, Etika Budaya Politik,
Peningkatan Demokrasi, Fasilitasi
8.01.04 PROGRAM PEMBERDAYAAN Kelembagaan 247.139 0 10.770 84.607 129.979 225.356 91,19
DAN PENGAWASAN
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
Persentase organisasi 100% 100 100 100 100 100 100
kemasyarakatan yang aktif

8.01.04.2.01 Perumusan Kebijakan Teknis 247.139 0 10.770 84.607 129.979 225.356 91,19
dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pemberdayaan dan
Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan

II-303
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Dokumen Kebijakan 13 Dokumen 0 3 2 5 10 76,92
Teknis dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pemberdayaan dan
Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan
8.01.04.2.01.03 Pelaksanaan Kebijakan 247.139 0 10.770 84.607 129.979 225.356 91,19
dibidang Pendaftaran Ormas,
Pemberdayaan Ormas,
Evaluasi dan Mediasi Sengketa
Ormas, Pengawasan Ormas
dan Ormas Asing di Daerah

Jumlah Orang yang Mengikuti 610 orang 0 110 85 296 491 80,49
Pelaksanaan Kebijakan di Bidang
Pendaftaran Ormas,
Pemberdayaan Ormas, Evaluasi
dan Mediasi Sengketa
Ormas,Pengawasan Ormas dan
Ormas Asing di Daerah
8.01.05 PROGRAM PEMBINAAN DAN 436.464 0 127.945 65.679 220.236 413.860 94,82
PENGEMBANGAN
KETAHANAN EKONOMI,
SOSIAL, DAN BUDAYA
Persentase potensi konflik 100% 100 100 100 100 100 100
SARA yang tertangani

8.01.05.2.01 Perumusan Kebijakan Teknis 436.464 0 127.945 65.679 220.236 413.860 94,82
dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Ketahanan Ekonomi, Sosial
dan Budaya
Jumlah Kebijakan Teknis dan 20 Dokumen 5 1 0 14 20 100
Pemantapan Pelaksanaan
Bidang Ketahanan Ekonomi,
Sosial dan Budaya
8.01.05.2.01.04 Pelaksanaan Koordinasi di 436.464 0 127.945 65.679 220.236 413.860 94,82
Bidang Ketahanan Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Fasilitasi
Pencegahan Penyalagunaan
Narkotika, Fasilitasi Kerukunan
Umat Beragama dan Penghayat
Kepercayaan di Daerah

Jumlah Orang yang Mengikuti 1124 orang 344 80 0 550 974 86,65
Koordinasi di bidang Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Fasilitasi Pencegahan
Penyalahgunaan
Narkotika,Fasilitasi Kerukunan
Umat Beragama dan Penghayat
Kepercayaan di Daerah
8.01.06 PROGRAM PENINGKATAN 431.802 0 159.902 3.860 257.551 421.313 97,57
KEWASPADAAN NASIONAL
DAN PENINGKATAN
KUALITAS DAN FASILITASI
PENANGANAN KONFLIK
SOSIAL
Persentase potensi konflik 100% 100 100 100 100 100 100
sosial yang tertangani

8.01.06.2.01 Perumusan Kebijakan Teknis 431.802 0 159.902 3.860 257.551 421.313 97,57
dan Pelaksanaan
Pemantapan Kewaspadaan
Nasional dan Penanganan
Konflik Sosial
Jumlah Kebijakan Teknis dan 28 Dokumen 7 1 3 17 28 100
Pelaksanaan Pemantapan
Kewaspadaan Nasional dan
Penanganan Konflik Sosial

II-304
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
8.01.06.2.01.04 Pelaksanaan Koordinasi di 288.402 0 112.102 3.860 161.951 277.913 96,36
Bidang Kewaspadaan Dini,
Kerjasama Intelijen,
Pemantauan Orang Asing,
Tenaga Kerja Asing dan
Lembaga Asing, Kewaspadaan
Perbatasan Antar Negara,
Fasilitasi Kelembagaan Bidang
Kewaspadaan, serta
Penanganan Konflik di Daerah
Jumlah Orang yang Mengikuti 1080 Orang 369 336 72 235 1012 93,7
Koordinasi di Bidang
Kewaspadaan Dini, Kerja Sama
Intelijen, Pemantauan Orang
Asing,Tenaga Kerja Asing dan
Lembaga Asing, Kewaspadaan
Perbatasan antar Negara,
Fasilitasi Kelembagaan Bidang
Kewaspadaan, serta Penanganan
Konflik
8.01.06.2.01.06 Pelaksanaan Forum Koordinasi 143.400 0 47.800 0 95.600 143.400 100
Pimpinan Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 0 6 3 3 12 100


Pelaksanaan Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 12.316.346 1.824.996 3.464.080 2.706.893 3.673.743 11.669.712 94,75
URUSAN PEMERINTAHAN DINAS
DAERAH KABUPATEN/KOTA KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA

Indeks Kepuasan Masyarakat 85% 90,58 90,57 83,88 89,86 89,86 100
(IKM) atas Kinerja Perangkat
daerah
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 51.930 3.120 5.104 11.904 31.681 51.809 99,77
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100
Keigatan Perencanaan,
Penganggaran, dan Evaluasi
Kinerja Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 25.000 2.010 1.530 5.512 15.948 24.999 100
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 14 dokumen 4 3 4 3 14 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 26.930 1.110 3.574 6.393 15.733 26.810 99,56
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 29 Laporan 8 8 6 7 29 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 5.881.590 783.470 1.983.987 1.173.932 1.363.563 5.304.953 90,2
Perangkat Daerah
laporan triwulanan kegiatan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100
administrasi keuangan
perangkat daerah
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 5.761.068 760.719 1.957.361 1.134.673 1.331.768 5.184.521 89,99
ASN

Jumlah Orang yang Menerima 45 orang 42 0 -3 0 39 86,67


Gaji dan Tunjangan ASN

X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 48.700 7.779 14.990 11.240 14.686 48.695 99,99
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 12 dokumen 3 3 3 3 12 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN

II-305
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 71.823 14.973 11.637 28.020 17.109 71.738 99,88
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

Jumlah Dokumen Penatausahaan 30 dokumen 7 5 9 9 30 100


dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 125.500 35.286 16.503 5.893 66.897 124.579 99,27
Perangkat Daerah

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100


Kegiatan Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
X.XX.01.2.05.11 Bimbingan Teknis Implementasi 125.500 35.286 16.503 5.893 66.897 124.579 99,27
Peraturan Perundang-
Undangan

Jumlah Orang yang Mengikuti 14 orang 4 3 1 6 14 100


Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-Undangan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 1.112.451 40.043 256.537 306.496 500.385 1.103.461 99,19
Perangkat Daerah

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100


Kegiatan Administrasi Umum
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 20.000 0 8.587 609 10.794 19.989 99,95
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 4 Paket 0 4 0 0 4 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 478.059 2.304 184.289 98.835 187.795 473.222 98,99
Perlengkapan Kantor

Jumlah Paket Peralatan dan 4 Paket 0 1 3 0 4 100


Perlengkapan Kantor yang
Disediakan

X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 80.198 85 9.150 17.300 49.960 76.495 95,38
Tangga

Jumlah Paket Peralatan Rumah 4 Paket 0 2 2 0 4 100


Tangga yang Disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 88.000 21.493 13.875 20.087 32.464 87.919 99,91
Kantor

Jumlah jenis bahan logistik 5 jenis 0 5 0 0 5 100

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 193.286 2.828 3.169 54.109 132.974 193.078 99,89
dan Penggandaan

Jumlah jenis barang cetakan dan 8 jenis 0 0 8 0 8 100


penggandaan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 8.208 1.194 2.134 1.632 3.226 8.186 99,73
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 36 Dokumen 0 0 27 9 36 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan

II-306
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 237.500 11.649 35.009 111.575 79.188 237.421 99,97
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

Jumlah Laporan 85 Laporan 0 0 63 22 85 100


Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD

X.XX.01.2.06.10 Penatausahaan Arsip Dinamis 7.200 490 325 2.350 3.985 7.150 99,31
pada SKPD

Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 0 0 9 3 12 100


Arsip Dinamis pada SKPD

X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 214.642 0 188.438 0 24.505 212.943 99,21


Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100
Kegiatan Pengadaan Barang
Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

X.XX.01.2.07.05 Pengadaan Mebel 214.642 0 188.438 0 24.505 212.943 99,21

Jumlah Paket Mebel yang 1 Unit 0 1 0 0 1 100


Disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 2.530.349 579.560 586.639 657.559 672.074 2.495.833 98,64
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100


Kegiatan Penyediaan Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 5.000 14 1.605 1.000 2.213 4.832 96,64
Menyurat

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 0 0 3 1 4 100


Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 648.778 124.296 113.474 197.702 193.071 628.542 96,88
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 4 0 0 0 4 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 1.876.571 455.251 471.561 458.858 476.790 1.862.459 99,25
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 4 0 0 0 4 100


Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 2.399.884 383.516 426.871 551.108 1.014.638 2.376.133 99,01
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100


Kegiatan Pengadaan Barang
Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

II-307
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 263.334 56.576 63.240 60.478 82.292 262.586 99,72
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 23 unit 3 0 20 0 23 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya

X.XX.01.2.09.05 Pemeliharaan Mebel 10.000 0 0 9.503 455 9.958 99,58


Jumlah Mebel yang Dipelihara 10 unit 0 0 10 0 10 100

X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 35.000 775 4.376 9.812 19.795 34.759 99,31
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 91 Unit 0 0 30 61 91 100


Lainnya yang Dipelihara

X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 2.091.550 326.165 359.254 471.315 912.096 2.068.830 98,91


Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya

Jumlah Gedung Kantor dan 3 Unit 3 0 0 0 3 100


Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi

2.22.02 PROGRAM PENGEMBANGAN 3.834.967 189.095 852.847 232.962 2.352.792 3.627.696 94,6
KEBUDAYAAN

Persentase Seni Budaya yang 62% 5,86 27,68 71,28 86,16 86,16 100
diaktualisasikan

2.22.02.2.01 Pengelolaan Kebudayaan 3.834.967 189.095 852.847 232.962 2.352.792 3.627.696 94,6
yang Masyarakat Pelakunya
dalam Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah laporan triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100


kegiatan Pengelolaan
Kebudayaan yang Masyarakat
Pelakunya Dalam Daerah
Kabupaten/Kota
2.22.02.2.01.01 Pelindungan, Pengembangan, 3.834.967 189.095 852.847 232.962 2.352.792 3.627.696 94,6
Pemanfaatan Objek Pemajuan
Kebudayaan

Jumlah Objek Pemajuan 50 Objek 7 14 0 14 35 70


Kebudayaan yang Dilakukan
Pelindungan, Pengembangan,
Pemanfaatan

2.22.04 PROGRAM PEMBINAAN 6.068 385 1.197 480 4.000 6.062 99,9
SEJARAH

Jumlah Tema Dokumentasi 1 tema 0 0 0 1 1 100


Sejarah Lokal

2.22.04.2.01 Pembinaan Sejarah Lokal 6.068 385 1.197 480 4.000 6.062 99,9
dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah laporan kegiatan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


triwulanan pembinaan sejarah
lokal

II-308
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.22.04.2.01.03 Peningkatan Akses Masyarakat 6.068 385 1.197 480 4.000 6.062 99,9
terhadap Data dan Informasi
Sejarah

Jumlah Dokumen Data dan 12 Dokumen 0 0 0 12 12 100


Informasi Sejarah yang Dapat
Diakses Masyarakat

2.22.05 PROGRAM PELESTARIAN 105.668 1.719 3.697 50.946 49.290 105.652 99,99
DAN PENGELOLAAN CAGAR
BUDAYA

Persentase cagar budaya yang 20% 46,6 66,6 66,6 78 78 100


dikelola secara terpadu

2.22.05.2.01 Penetapan Cagar Budaya 36.993 1.619 3.404 5.314 26.640 36.977 99,96
Peringkat Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


Kegiatan Penetapan Cagar
Budaya Peringkat
Kabupaten/Kota
2.22.05.2.01.01 Pendaftaran Objek Diduga 21.998 1.305 1.840 1.230 17.611 21.986 99,95
Cagar Budaya

Jumlah Objek Diduga Cagar 180 buah 0 362 0 16 378 100


Budaya yang Didaftarkan

2.22.05.2.01.02 Penetapan Cagar Budaya 14.995 314 1.564 4.084 9.029 14.991 99,98

Jumlah Objek Cagar Budaya yang 2 buah 0 0 1 1 2 100


Ditetapkan

2.22.05.2.02 Pengelolaan Cagar Budaya 68.675 100 293 45.632 22.650 68.675 100
Peringkat Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


Kegiatan Pengelolaan CB tk.
Kab/Kota

2.22.05.2.02.01 Pelindungan Cagar Budaya 68.675 100 293 45.632 22.650 68.675 100

Jumlah Objek Cagar Budaya yang 37 Objek 188 53 8 0 249 100


Dilindungi

2.22.06 PROGRAM PENGELOLAAN 2.527.982 83.128 316.773 961.241 1.139.860 2.501.001 98,93 DINAS
PERMUSEUMAN KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA
Persentase Museum Tingkat 100% 0 100 100 100 100 100
Kabupaten/Kota yang dikelola

2.22.06.2.01 Pengelolaan Museum 2.527.982 83.128 316.773 961.241 1.139.860 2.501.001 98,93
Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


Kegiatan Pengelolaan Museum
Kabupaten/Kota

II-309
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.22.06.2.01.01 Pelindungan, Pengembangan, 473.894 0 222.349 195.884 48.800 467.033 98,55
dan Pemanfataan Koleksi
secara Terpadu

Jumlah Koleksi Museum yang 4897 unit 1032 978 2.190,00 1.700,00 5900 100
Dilakukan Pelindungan,
Pengembangan, dan
Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu

2.22.06.2.01.03 Peningkatan Pelayanan dan 786.262 0 0 15.151 760.301 775.451 98,62


Akses Masyarakat Terhadap
Museum

Jumlah Pelayanan dan Akses 1 unit 0 0 0 1 1 100


Masyarakat

2.22.06.2.01.04 Penyediaan dan Pemeliharaan 1.267.826 83.128 94.424 750.206 330.760 1.258.517 99,27
Sarana dan Prasarana Museum

Jumlah Sarana dan Prasarana 10 Unit 0 8 2 0 10 100


Museum yang Tersedia dan
Terpelihara

6. Meningkatnya PDRB Per Kapita (juta rupiah) 144,87 133,88 144,87 133,88 133,88 133,88 92,41
pendapatan dan
kesejehateraan
masyarakat
Angka Kemiskinan 5,9 7,41 5,9 7,24 7,24 7,24 77,29

Angka Pengangguran 2,9 3,21 2,9 3,25 3,25 3,25 87,93

3.25.04 PROGRAM PENGELOLAAN 149.999 13.058 10.551 68.255 53.705 145.568 97,05 DINAS
PERIKANAN BUDIDAYA PERTANIAN DAN
PANGAN
persentase peningkatan 100% 0 54,89 73,53 100,3 100,3 100
produksi perikanan

3.25.04.2.02 Pemberdayaan Pembudi 139.999 4.078 9.582 68.204 53.705 135.568 96,84
Daya Ikan Kecil

Jumlah produksi perikanan 2210 ton 0 1.213,00 412 585,43 2210,43 100
budidaya

3.25.04.2.02.04 Pemberian Pendampingan, 139.999 4.078 9.582 68.204 53.705 135.568 96,84
Kemudahanan Akses Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan
Informasi, serta
Terlaksananya pelatihan budidaya 45 orang 0 45 0 0 45 100
Perikanan dan sekolah lapang

Tersusunya data statistik 1 paket 0 1 0 0 1 100


perikanan

Hibah / Bantuan Perikanan Lele 1 Paket 0 1 0 0 1 100


Pokdakan Barokah Sidomulyo Rt
2Rw 1 Jekulo

Bantuan Budi Daya Ikan Nila 1 Paket 0 0 0 1 1 100


Kelompok Pemuda Tani Bangkit
Bersemi (Babe) Desa Undaan
Kidul Kec. Undaan

II-310
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Bantuan Budidaya Ikan Lele 1 Paket 0 0 0 0 0 0
Pokdakan Makmur Barokah Desa
Honggosoco Kecamatan Jekulo

3.25.04.2.04 Pengelolaan Pembudidayaan 10.000 8.980 969 51 0 10.000 100


Ikan

Jumlah produksi benih ikan 125000 ekor 0 53.800,00 32.600,00 0 86400 69,12

3.25.04.2.04.05 Pembinaan dan Pemantauan 10.000 8.980 969 51 0 10.000 100


Pembudidayaan Ikan di Darat

Tersedianya pakan ikan dan 1 paket 1 0 0 0 1 100


kelengkapan pembibitan

3.25.06 PROGRAM PENGOLAHAN 45.000 1.382 13.307 14.585 4.110 33.384 74,19
DAN PEMASARAN HASIL
PERIKANAN

Persentase peningkatan 100 persen 0 49,79 73,84 100,05 100,05 100


produksi perikanan olahan

3.25.06.2.02 Pembinaan Mutu dan 45.000 1.382 13.307 14.585 4.110 33.384 74,19
Keamanan Hasil Perikanan
Bagi Usaha Pengolahan dan
Pemasaran Skala Mikro dan
Jumlah produksi perikanan 1877 ton 0 934,47 451,53 492 1878 100
olahan

3.25.06.2.02.01 Pelaksanaan Bimbingan dan 45.000 1.382 13.307 14.585 4.110 33.384 74,19
Penerapan Persyaratan atau
Standar pada Usaha
Pengolahan dan Pemasaran
Pembinaan dan Penumbuhan 9 Kecamatan 1 8 0 0 9 100
Kelompok
(POKDAKAN/POKLAHSAR)

Forum Pokdakan dan Poklahsar 2 kali 0 6 0 0 6 100

Pelatihan Pengolahan Hasil 45 Orang 0 45 0 0 45 100


Perikanan

3.27.02 PROGRAM PENYEDIAAN 10.000 6.120 360 1.595 1.925 10.000 100
DAN PENGEMBANGAN
SARANA PERTANIAN

Persentase peningkatan 100% 0 0 90 89,88 89,88 89,88


penyediaan sarana pertanian

3.27.02.2.05 Pengendalian dan 10.000 6.120 360 1.595 1.925 10.000 100
Pengawasan Penyediaan dan
Peredaran Benih/Bibit
Ternak, dan Hijauan Pakan
Jumlah benih padi bersertifikat 3 ton 0 0 3,1 0 3,1 100
yang tersedia

3.27.02.2.05.02 Pengujian Mutu Benih dan Bibit 10.000 6.120 360 1.595 1.925 10.000 100
Ternak

Tersedianya sarpras pembenihan 1 paket 0 0 1 0 1 100


padi

II-311
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
3.27.03 PROGRAM PENYEDIAAN 12.594.584 7.175 869.090 8.013.667 3.572.804 12.462.736 98,95
DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA PERTANIAN

Persentase peningkatan 100 persen 0 0 90 96,6 96,6 96,6


penyediaan prasarana
pertanian

3.27.03.2.01 Pengembangan Prasarana 25.068 3.251 3.765 15.584 1.055 23.655 94,37
Pertanian

Jumlah petani yang meningkat 150 orang 0 0 150 0 150 100


ketrampilannya di bidang
budidaya tanaman perkebunan

3.27.03.2.01.04 Penyusunan Masterplan 25.068 3.251 3.765 15.584 1.055 23.655 94,37
Pengembangan Prasarana,
Sarana, Kawasan dan
Komoditas Perkebunan
Terlaksananya Pelatihan petani 1 paket 0 0 1 0 1 100
perkebunan

3.27.03.2.02 Pembangunan Prasarana 12.569.516 3.923 865.325 7.998.084 3.571.749 12.439.081 98,96
Pertanian

Jumlah infrastruktur pertanian 454 km 0 0 461 15 476 100


kondisi baik

Jumlah alsintan yang siap 115 unit 0 0 115 0 115 100


pakai

3.27.03.2.02.01 Pembangunan, Rehabilitasi dan 2.191.512 0 363.990 697.191 1.124.270 2.185.451 99,72
Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Usaha Tani

Terlaksananya rehab jaringan 15 paket 0 0 5 9 14 93,33


irigasi

3.27.03.2.02.03 Pembangunan, Rehabilitasi dan 9.749.999 2.163 474.709 6.900.688 2.274.611 9.652.171 99
Pemeliharaan Jalan Usaha Tani

Terlaksananya rehab jalan usaha 62 unit 0 0 52 12 64 100


tani

3.27.03.2.02.08 Pembangunan, Rehabilitasi dan 420.000 0 19.786 396.260 0 416.046 99,06


Pemeliharaan Balai Penyuluh di
Kecamatan serta sarana
pendukungnya
Terlaksananya Rehab BPP 2 unit 0 2 0 0 2 100

Jasa konsultansi Perencanaan 1 paket 0 1 0 0 1 100

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 0 1 0 0 1 100

3.27.03.2.02.09 Pembangunan, Rehabilitasi dan 208.005 1.761 6.840 3.945 172.868 185.413 89,14
Pemeliharaan Prasarana
Pertanian Lainnya

Terlaksananya perawatan alsintan 115 Unit 0 115 0 0 115 100

II-312
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Permohonan Bantuan Tractor 1 unit 0 0 1 0 1 100
Quick GAPOKTAN TAMBAH
MAKMUR Desa Banget

Bantuan Hand Traktor untuk 1 Unit 0 0 0 1 1 100


Kelompok Tani BAROKAH
LORAM KULON Kec. Jati

Permohonan Bantuan Pompa Air 2 Unit 0 0 0 2 2 100

3.27.04 PROGRAM PENGENDALIAN 544.745 8.047 109.029 263.822 153.801 534.699 98,16
KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT
VETERINER
persentase peningkatan 100% 0 43,77 77,2 85,87 85,87 85,87
produksi peternakan

3.27.04.2.01 Penjaminan Kesehatan 384.745 5.200 89.696 221.971 60.975 377.842 98,21
Hewan, Penutupan dan
Pembukaan Daerah Wabah
Penyakit Hewan Menular
Jumlah peningkatan populasi 11211 ekor 0 5.642,00 5.356,00 -778 10220 91,16
ternak besar

3.27.04.2.01.01 Pengendalian dan 384.745 5.200 89.696 221.971 60.975 377.842 98,21
Penanggulangan Penyakit
Hewan dan Zoonosis

Terlaksananya Pelatihan 1 paket 0 1 0 0 1 100


pembuatan Pakan ternak
Fermentasi

Tersedianya n2 cair, semen beku 1 paket 0 1 0 0 1 100


dan peralatan ib

Tersedianya obat-obatan ternak 1 paket 0 1 0 0 1 100

Tersedianya sarana prasarana 1 paket 0 1 0 0 1 100


kesehatan hewan dan kesmavet

Terlaksananya Uji darah dan uji 1 paket 0 1 0 0 1 100


produk hasil ternak

Tersusunnya data peternakan 1 paket 0 1 0 0 1 100

Terlaksananya Pelatihan budidaya 50 orang 0 50 0 0 50 100


peternakan

Hibah Ternak kambing dan 1 paket 0 0 1 0 1 100


Kandang " Setia Jaya " Desa
Bakalan Krapyak

Bantuan ternak kabing Gapoktan 1 paket 0 0 1 0 1 100


"Sumber Makmur" Payaman

3.27.04.2.03 Pengelolaan Pelayanan Jasa 25.000 0 8.132 3.808 12.071 24.011 96,04
Laboratorium dan Jasa Medik
Veteriner dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah hewan yang disembelih 1400 ekor 0 0 1.146,00 64 1210 86,43
sesuai standart ASUH(Aman,
sehat, utuh dan halal)

II-313
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
3.27.04.2.03.01 Penyediaan Pelayanan Jasa 10.000 0 1.541 1.365 6.842 9.749 97,49
Laboratorium

Terselenggaranya operasional 1 paket 0 1 0 0 1 100


dan pengelolaan upt puskeswan

3.27.04.2.03.02 Penyediaan Pelayanan Jasa 15.000 0 6.591 2.443 5.229 14.262 95,08
Medik Veteriner

Terselenggaranya operasional 1 paket 0 0 1 0 1 100


dan pengelolaan rumah potong
hewan

3.27.04.2.04 Penerapan dan Pengawasan 135.000 2.847 11.201 38.043 80.755 132.846 98,4
Persyaratan Teknis
Kesehatan Masyarakat
Veteriner
Jumlah wira usaha peternakan 200 orang 0 200 0 0 200 100
yang difasilitasi

3.27.04.2.04.01 Pendampingan Unit Usaha 135.000 2.847 11.201 38.043 80.755 132.846 98,4
Hewan dan Produk Hewan

Terlaksananya Pengawasan 12 bulan 3 3 4 2 12 100


perdagangan ternak antar daerah

Terwujudnya Pengembangan 1 paket 0 1 0 0 1 100


usaha agribisnis peternakan

Bantuan Hibah Alat Pembuat 1 paket 0 0 1 0 1 100


Pakan Permentasi dan Sarpras
Kandang Ternak Kambing kepada
Kelopok Ternak JEPANG
BERDAYA

Terlaksananya Pembinaan dan 1 paket 0 1 0 0 1 100


peningkatan teknologi sarana
prasarana peternakan

3.27.07 PROGRAM PENYULUHAN 128.500 2.558 12.236 48.175 53.949 116.918 90,99
PERTANIAN

Persentase peningkatan 100 persen 0 70 80 100 100 100


kapasitas petani dalam
menerapkan pengetahuan
maupuin teknologi pertanian

3.27.07.2.01 Pelaksanaan Penyuluhan 128.500 2.558 12.236 48.175 53.949 116.918 90,99
Pertanian

Jumlah Gapoktan yang 123 0 112 0 0 112 91,06


difasilitasi dalam menyusun Kelompok
RDKK

3.27.07.2.01.01 Peningkatan Kapasitas 128.500 2.558 12.236 48.175 53.949 116.918 90,99
Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian di Kecamatan dan
Desa
Terlaksananya Penyuluhan dan 1 paket 0 1 0 0 1 100
pendampingan bagi
pertanian/perkebunan
(penyusunan rdkk, pelatihan
teknologi pertanian, lomba
penyuluhan pertanian

II-314
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Terlatihnya kader saka taruna 50 orang 0 50 0 0 50 100
bumi

3.26.02 PROGRAM PENINGKATAN 2.392.249 231.289 296.095 888.917 903.432 2.319.733 96,97 DINAS
DAYA TARIK DESTINASI KEBUDAYAAN
PARIWISATA DAN PARIWISATA
Persentase Peningkatan Sarana 10% 3,43 14,54 94,84 10 10 100
Prasarana Penunjang
Pariwisata

3.26.02.2.02 Pengelolaan Kawasan 1.694.285 32.612 247.009 839.302 567.816 1.686.739 99,55
Strategis Pariwisata
Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


kegiatan Pengelolaan Kawasan
Strategis Pariwisata
Kabupaten/Kota
3.26.02.2.02.04 Pengadaan/Pemeliharaan/Reha 1.694.285 32.612 247.009 839.302 567.816 1.686.739 99,55
bilitasi Sarana dan Prasarana
dalam Pengelolaan Kawasan
Wisata Strategis Pariwisata
Jumlah Sarana dan Prasarana 11 Unit 0 2 0 9 11 100
yang Tersedia dan Terpelihara
dalam Pengelolaan Kawasan
Strategis Pariwisata
3.26.02.2.03 Pengelolaan Destinasi 697.964 198.677 49.086 49.615 335.616 632.994 90,69
Pariwisata Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 2 1 1 4 100


Kegiatan Pengelolaan
Destinasi Pariwisata Kab/Kota

3.26.02.2.03.06 Pemberdayaan Masyarakat 697.964 198.677 49.086 49.615 335.616 632.994 90,69
dalam Pengelolaan Destinasi
Pariwisata Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Hasil 12 Laporan 0 6 3 3 12 100


Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pengelolaan Destinasi Pariwisata
Kabupaten/Kota
3.26.03 PROGRAM PEMASARAN 2.613.112 312.502 88.850 746.763 1.393.765 2.541.879 97,27
PARIWISATA

Persentase kenaikan PAD 14 persen 20,74 40,5 66,99 12,05 12,05 86,07
sektor pariwisata

Persentase peningkatan 15 persen 1 70,3 100 61 61 100


promosi pariwisata

3.26.03.2.01 Pemasaran Pariwisata Dalam 2.613.112 312.502 88.850 746.763 1.393.765 2.541.879 97,27
dan Luar Negeri Daya Tarik,
Destinasi dan Kawasan
Strategis Pariwisata
Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 1 1 1 1 4 100
Kegiatan Pemasaran Pariwisata
Dalam dan Luar Negeri Daya
Tarik, Destinasi dan Kawasan
Strategis Pariwisata
Kabupaten/Kota
3.26.03.2.01.01 Penguatan Promosi melalui 2.613.112 312.502 88.850 746.763 1.393.765 2.541.879 97,27
Media Cetak, Elektronik, dan
Media Lainnya Baik Dalam dan
Luar Negeri
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Penguatan Promosi Melalui
Media Cetak, Elektronik, dan
Media Lainnya Baik Dalam dan
Luar Negeri

II-315
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
3.26.05 PROGRAM PENGEMBANGAN 395.000 1.040 14.222 1.110 317.289 333.661 84,47
SUMBER DAYA PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF

Persentase pertumbuhan SDM 2% 0 0 0 2 2 100


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

3.26.05.2.01 Pelaksanaan Peningkatan 395.000 1.040 14.222 1.110 317.289 333.661 84,47
Kapasitas Sumber Daya
Manusia Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tingkat
Dasar
'Jumlah Laporan Triwulanan 4 dokumen 0 0 0 4 4 100
Kegiatan Pelaksanaan
Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Manusia Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar

3.26.05.2.01.06 Fasilitasi Pengembangan 395.000 1.040 14.222 1.110 317.289 333.661 84,47
Kompetensi Sumber Daya
Manusia Ekonomi Kreatif

Jumlah SDM Ekonomi Kreatif 40 Orang 0 0 0 40 40 100


yang Mengikuti Fasilitasi
Pengembangan Kompetensi
Sumber Daya Manusia Ekonomi
Kreatif

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 19.071.169 2.295.101 4.963.652 3.136.821 5.515.323 15.910.896 83,43
DINAS
URUSAN PEMERINTAHAN
PERDAGANGAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 85% 92,34 92,34 92,34 92,34 92,34 100
atas kinerja perangkat daerah

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 63.083 8.648 9.826 8.069 10.137 36.679 58,14
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan, 29 Dokumen 8 4 14 3 29 100
penganggaran dan evaluasi

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 48.573 5.328 5.349 5.236 7.414 23.326 48,02
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 20 Dokumen 2 2 2 14 20 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 14.510 3.320 4.478 2.833 2.723 13.353 92,03
Daerah

Jumlah dokumen evaluasi dan 9 dokumen 3 2 2 2 9 100


pelaporan kinerja PD yang
tersusun
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 9 Laporan 3 3 2 1 9 100
Perangkat Daerah

X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 14.240.578 1.785.539 4.278.472 2.617.242 3.051.149 11.732.402 82,39
Perangkat Daerah

Jumlah dokumen Administrasi 67 Dokumen 16 4 20 20 60 89,55


Keuangan perangkat daerah

X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 14.120.497 1.768.487 4.256.862 2.592.972 3.008.519 11.626.839 82,34
ASN

Jumlah orang yang menerima gaji 114 115 0 -3 -2 110 96,49


dan tunjangan ASN Orang/Bulan

II-316
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 73.800 11.080 16.620 16.790 22.925 67.415 91,35
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 46.281 5.972 4.990 7.480 19.706 38.148 82,43
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Panitia Pelaksana 25 Orang 23 0 3 0 26 100
Kegiatan yang terbayar
honorariumnya
Jumlah Dokumen penatausahaan 67 Dokumen 16 14 15 15 60 89,55
dan pengujian/ verifikasi
keuangan SKPD
X.XX.01.2.03 Administrasi Barang Milik 705.000 0 0 0 669.000 669.000 94,89
Daerah pada Perangkat
Daerah
Jumlah Dokumen Administrasi 14 Dokumen 0 6 2 6 14 100
Barang Milik Daerah

X.XX.01.2.03.02 Pengamanan Barang Milik 705.000 0 0 0 669.000 669.000 94,89


Daerah SKPD

Jumlah Gedung yang di 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


asuransikan

Jumlah Dokumen Pengamanan 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


Barang Milik Daerah SKPD

X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 15.000 0 0 0 4.450 4.450 29,67


Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Administrasi 75 Dokumen 10 5 41 11 67 89,33


Kepegawaian

X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 15.000 0 0 0 4.450 4.450 29,67


Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Jumlah Pegawai Berdasarkan 2 orang 0 0 2 0 2 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 338.649 82.428 82.632 52.229 83.897 301.187 88,94
Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Administrasi 5 Dokumen 3 7 0 0 10 100


Umum Perangkat Daerah

X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 3.600 1.954 946 193 456 3.549 98,58
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 10.000 2.838 2.867 2.407 1.855 9.967 99,67
Perlengkapan Kantor

Jumlah paket Peralatan dan 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 6.000 830 1.500 1.000 2.253 5.583 93,05
Tangga

Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Tangga yang Disediakan

X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 70.005 17.908 7.154 6.769 23.377 55.207 78,86
Kantor

II-317
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Bahan Logistik 4 Paket 4 0 0 0 4 100
Kantor yang Disediakan

Jumlah penyediaan makanan dan 800 Orang 345 0 0 210 555 69,38
minuman rapat

Jumlah penyediaan makanan dan 800 Orang 201 67 50 442 760 95


minuman tamu/ kegiatan lain

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 120.000 23.280 23.115 33.001 37.125 116.520 97,1
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 4 Paket 4 0 0 0 4 100


dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 7.200 1.800 1.800 1.200 2.400 7.200 100
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 Dokumen 2 0 0 0 2 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.08 Fasilitasi Kunjungan Tamu 21.200 210 1.486 1.020 912 3.629 17,12

Jumlah Laporan Fasilitasi 15 Laporan 1 1 7 1 10 66,67


Kunjungan Tamu

X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 100.644 33.609 43.764 6.640 15.519 99.532 98,9
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 6 Laporan 5 7 2 -8 6 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 722.702 6.365 35.648 63.800 596.000 701.813 97,11
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah pengadaan Barang 1 Unit 1 1 1 -2 1 100
Milik Daerah

Jumlah laporan pengadaan 2 Unit 1 1 0 0 2 100


barang milik daerah

X.XX.01.2.07.02 Pengadaan Kendaraan Dinas 595.000 0 0 0 588.000 588.000 98,82


Operasional atau Lapangan

Jumlah Unit Kendaraan Dinas 1 unit 0 0 0 1 1 100


Operasional atau Lapangan yang
Disediakan
X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan 121.803 515 35.648 63.800 8.000 107.963 88,64
Mesin Lainnya

Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 3 unit 3 0 0 0 3 100


Lainnya yang Disediakan

X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 5.899 5.850 0 0 0 5.850 99,17


Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
Jumlah Unit Sarana dan 1 unit 0 1 0 0 1 100
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya yang
Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 2.079.503 285.252 392.444 270.479 721.472 1.669.648 80,29
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penyediaan 50 Laporan 9 3 4 24 40 80


jasa penunjang urusan
pemerintah daerah
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 1.000 500 500 0 0 1.000 100
Menyurat

II-318
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 1 Laporan 1 0 0 0 1 100
Surat Menyurat

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 1.120.093 185.017 201.638 131.607 268.428 786.690 70,23
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 5 Laporan 5 0 0 0 5 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 958.410 99.734 190.306 138.872 453.045 881.958 92,02
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 44 Laporan 3 2 5 32 42 95,45


Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 906.654 126.869 164.630 125.002 379.217 795.718 87,76
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah Barang Milik Daerah 52 Unit 6 19 10 10 45 86,54
yang terpelihara

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 530.459 80.261 114.870 73.052 160.597 428.780 80,83
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 25 unit 10 10 9 0 29 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya

X.XX.01.2.09.05 Pemeliharaan Mebel 2.000 0 0 0 1.927 1.927 96,35

Jumlah Mebel yang Dipelihara 5 unit 0 0 0 5 5 100

X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 41.491 4.696 4.869 3.396 22.360 35.321 85,13
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 20 unit 10 3 3 4 20 100


Lainnya yang Dipelihara

X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 310.456 40.573 41.311 47.894 179.559 309.336 99,64


Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah Gedung Kantor dan 1 unit 1 0 0 0 1 100
Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi

X.XX.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi 22.247 1.340 3.580 660 14.774 20.354 91,49


Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya
Jumlah Sarana dan Prasarana 1 unit 1 0 0 0 1 100
Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya yang
3.30.03 PROGRAM PENINGKATAN Dipelihara/Direhabilitasi 6.534.741 1.174.726 1.792.614 1.317.100 2.203.638 6.488.078 99,29
SARANA DISTRIBUSI
PERDAGANGAN
Cakupan pengelolaan pasar 95% 80 86 86 95 95 100
rakyat

Kontribusi Pendapatan Pasar 4,50% 2,382 2,646 2,759 2,996 2,996 66,58
terhadap PAD

Peningkatan ketersediaan 10% 0 0 0 0 0 0


sarana dan prasarana gudang
SRG

II-319
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Peningkatan ketersediaan 10% 2 5 10 10 10 100
sarana dan prasarana pasar
rakyat
3.30.03.2.01 Pembangunan dan 6.516.991 1.173.816 1.791.144 1.313.912 2.195.485 6.474.357 99,35
Pengelolaan Sarana
Distribusi Perdagangan
Jumlah sarana distribusi 29 Unit 29 0 0 0 29 100
perdagangan yang dikelola

Jumlah sarana Distribusi 20 Unit 0 5 5 10 20 100


Perdagangan yang dibangun/
Direvitalisasi
Realisasi penerimaan retribusi 1,097E+10 2.822.905.462,00 2.413.473.820,00 3.063.419.675,00 1.968.449.316,00 10268248273 93,6

Jumlah Fasilitasi Pengelolaan 143 unit 0 0 143 0 143 100


Sarana Distribusi Perdagangan

3.30.03.2.01.01 Penyediaan Sarana Distribusi 1.860.035 5.615 677.021 176.566 977.995 1.837.197 98,77
Perdagangan

Jumlah Sarana Distribusi 20 unit 29 0 0 -9 20 100


Perdagangan

Jumlah Pasar yang Direvitalisasi 20 Unit 0 5 5 1 11 55


atau dibangun

Jumlah Gudang yang 1 unit 0 0 0 0 0 0


direvitalisasi atau dibangun

3.30.03.2.01.02 Fasilitasi Pengelolaan Sarana 4.656.956 1.168.201 1.114.124 1.137.346 1.217.490 4.637.161 99,57
Distribusi Perdagangan

Jumlah Fasilitasi Pengelolaan 143 unit 12 17 114 0 143 100


Sarana Distribusi Perdagangan

Realisasi Penerimaan Retribusi 4,40% -2,106 -3,88 5,19 -1,14 -1,94 -44,09
Pasar

Penerimaan Retribusi Pasar 10837000000 1946417173 1.726.385.970,00 3.131.955.408,00 1.915.159.104,00 8719917655 80,46
rupiah

Penerimaan Retribusi Gudang 80000000 0 0 0 0 0 0


rupiah

Penerimaan Retribusi Trade 530000000 485754309 0 0 0 485754309 91,65


Center rupiah

Terlaksananya Kebersihan Pasar 100% 80 0 0 0 80 80

Terlaksananya Keamanan Pasar 100% 80 0 0 0 80 80

3.30.03.2.02 Pembinaan Terhadap 17.750 910 1.470 3.188 8.153 13.721 77,3
Pengelola Sarana Distribusi
Perdagangan Masyarakat di
Wilayah Kerjanya Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Pembinaan dan Pengendalian
kepada Pengelola Sarana
3.30.03.2.02.01 Pembinaan dan Pengendalian Distribusi Perdagangan 17.750 910 1.470 3.188 8.153 13.721 77,3
Pengelola Sarana Distribusi
Perdagangan
Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
Pembinaan dan Pengendalian
kepada Pengelola Sarana
Distribusi Perdagangan

II-320
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Pengelola Sarana 142 12 0 1 126 139 97,89
Distribusi Perdagangan yang Pengelola
dibina

3.30.04 PROGRAM STABILISASI 246.576 7.684 6.601 5.602 202.378 222.265 90,14
HARGA BARANG
KEBUTUHAN POKOK DAN
Cakupan pembinaan fasilitasi 100% 25 71 90 95 95 95
perdagangan, pengendalian
bahan pokok dan barang
penting, pengawasan barang
bersubsidi serta pelaksanaan
promosi

3.30.04.2.02 Pengendalian Harga, dan 222.499 5.046 3.415 3.601 199.197 211.259 94,95
Stok Barang Kebutuhan
Pokok dan Barang Penting di
Tingkat Pasar
Kabupaten/Kota

"Jumlah Laporan Pelaksanaan 240 Laporan 0 0 0 240 240 100


Operasi Pasar Reguler dan
Pasar Khusus yang Berdampak
dalam 1 (Satu)
Kabupaten/Kota"
3.30.04.2.02.02 Pemantauan Harga dan Stok 12.499 3.430 1.740 2.771 3.091 11.032 88,26
Barang Kebutuhan Pokok dan
Barang Penting pada Pasar
Rakyat yang Terintegrasi dalam
Sistem Informasi Perdagangan

Jumlah Laporan Pemantauan 360 laporan 12 12 246 90 360 100


Harga dan Stok Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting pada Pasar Rakyat yang
Terintegrasi dalam Sistem
Informasi Perdagangan
3.30.04.2.02.03 Pelaksanaan Operasi Pasar 210.000 1.616 1.675 830 196.106 200.227 95,35
Reguler dan Pasar Khusus yang
Berdampak dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Pelaksanaan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


Operasi Pasar Reguler dan Pasar
Khusus yang Berdampak dalam 1
(Satu) Kabupaten/Kota

3.30.04.2.03 Pengawasan Pupuk dan 24.077 2.638 3.186 2.001 3.181 11.006 45,71
Pestisida Bersubsidi di
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota Jumlah Laporan Pengawasan 36 Dokumen 9 9 9 9 36 100
terhadap pengadaan dan
penyaluran Pupuk dan
Pestisida Bersubsidi di Tingkat
Daerah Kabupaten/ Kota
3.30.04.2.03.01 Pemeriksaan Kelengkapan 10.000 1.196 838 975 1.571 4.580 45,8
Legalitas Dokumen Perizinan

Jumlah Dokumen Kelengkapan 36 Dokumen 9 9 9 9 36 100


Legalitas Dokumen Perizinan

Jumlah Distributor Pupuk 141 Pelaku 48 36 36 21 141 100


bersubsidi dan KPL yang
diperiksa Kelengkapan Legalitas
Dokumen Perizinan
3.30.04.2.03.02 Pengawasan Pengadaan Pupuk 6.447 533 300 480 1.190 2.503 38,83
dan Pestisida Bersubsidi

II-321
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Pengawasan Pengadaan 12 kali 3 3 3 3 12 100
Pupuk dan Pestisida Bersubsidi

3.30.04.2.03.03 Pengawasan Penyaluran dan 7.630 909 2.048 546 420 3.923 51,41
Penggunaan Pupuk dan
Pestisida Bersubsidi
Jumlah Laporan Pengawasan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
Penyaluran dan Penggunaan
Pupuk dan Pestisida Bersubsidi
3.30.05 PROGRAM PENGEMBANGAN dengan Realisasi Minimal 90% 273.788 3.197 5.219 78.004 20.855 107.275 39,18
EKSPOR

Nilai Ekspor 16575700000 4,03604E+11 4,9957E+11 7,37213E+13 1,12511E+12 1,12511E+12 67,88


00 Rupiah

3.30.05.2.01 Penyelenggaraan Promosi 273.788 3.197 5.219 78.004 20.855 107.275 39,18
Dagang melalui Pameran
Dagang dan Misi Dagang
bagi Produk Ekspor Jumlah laporan keikutsertaan 1 Laporan 0 1 0 0 1 100
promosi dagang

3.30.05.2.01.01 Pembinaan dan Pengembangan 28.788 1.251 3.283 1.905 7.282 13.721 47,66
Usaha Produk Ekspor Unggulan
Kabupaten/Kota
Jumlah Pelaku Usaha Produk 2 Pelaku 16 13 7 0 36 100
Ekspor Unggulan yang Dibina Usaha

Jumlah Peserta Pelatihan 30 Orang 16 0 0 3 19 63,33


Pengembangan Ekspor

3.30.05.2.01.05 Peningkatan Citra Produk 245.000 1.946 1.936 76.099 13.573 93.554 38,19
Ekspor

Jumlah Produk Unggulan Ekspor 7 Produk 4 9 0 0 13 100


Daerah yang Disusun Menjadi
Materi Promosi
3.30.06 PROGRAM STANDARDISASI 71.422 8.665 20.091 3.425 13.290 45.471 63,66
DAN PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Cakupan fasilitasi perlindungan 95% 25 50 75 88 88 92,63
konsumen

Prosentase fasilitasi 20% 7 7 14 20 20 100


perlindungan konsumen

3.30.06.2.01 Pelaksanaan Metrologi Legal, 71.422 8.665 20.091 3.425 13.290 45.471 63,66
Berupa Tera, Tera Ulang, dan
Pengawasan
Jumlah laporan pelaksanaan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100
tera dan tera ulang

3.30.06.2.01.01 Pelaksanaan Metrologi Legal, 57.422 6.977 18.856 3.125 7.064 36.021 62,73
Berupa Tera, Tera Ulang

Jumlah Alat Ukur, Alat Takar, Alat 11151 Unit 2170 2.438,00 3.118,00 2.277,00 10003 89,7
Timbang, dan Alat Perlengkapan
Ditera Ulang
Realisasi Retribusi Tera/ Tera 175500000 36855500 17.367.000,00 62.314.500,00 52.084.500,00 168621500 96,08
Ulang Rupiah

3.30.06.2.01.02 Pengawasan/Penyuluhan 14.000 1.689 1.235 300 6.227 9.450 67,5


Metrologi Legal

Jumlah Pelaku Usaha di Bidang 100 Orang 10 20 15 80 125 100


Metrologi Legal yang Dibina

3.30.07 PROGRAM PENGGUNAAN 326.432 49.754 117.960 20.743 122.829 311.285 95,36
DAN PEMASARAN PRODUK
DALAM NEGERI

II-322
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Cakupan bina kelompok 70% 9 40 65 70 70 100
pedagang/ usaha informal

3.30.07.2.01 Pelaksanaan Promosi, 326.432 49.754 117.960 20.743 122.829 311.285 95,36
Pemasaran dan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri Jumlah laporan pelaksanaan 1 laporan 0 1 0 0 1 100
pameran produk dalam negeri

3.30.07.2.01.01 Pelaksanaan Promosi 138.000 31.206 97.472 1.471 1.712 131.861 95,55
Penggunaan Produk Dalam
Negeri di Tingkat
Kabupaten/Kota Jumlah UMKM yang 600 UMKM 620 0 0 0 620 100
Melaksanakan Promosi
Penggunaan Produk Dalam
Negeri di Tingkat Kabupaten/Kota

Jumlah PKL yang dibina 250 Orang 5 245 50 -50 250 100

3.30.07.2.01.03 Peningkatan Sistem dan 188.432 18.548 20.488 19.272 121.117 179.424 95,22
Jaringan Informasi
Perdagangan
Jumlah Data dan Informasi 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
Sistem dan Jaringan Informasi
Perdagangan
Jumlah PKL yang berjualan 250 Orang 10 240 10 0 260 100
ditempat yang diijinkan

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 9.435.921 1.492.894 2.969.074 1.978.874 2.278.742 8.719.584 92,41 DINAS TENAGA
URUSAN PEMERINTAHAN KERJA,
DAERAH KABUPATEN/KOTA PERINDUSTRIAN,
KOPERASI,
USAHA KECIL
DAN MENENGAH
Indeks Kepuasan Masyarakat 85 indeks 85,76 83,68 81,52 83,7 83,7 98,47
atas kinerja Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 5.574 279 1.547 180 3.532 5.538 99,37
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen 10 Dok 3 5 1 1 10 100


Perencanaan, Penganggaran
dan Evaluasi yang Terukur

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 3.504 0 1.301 0 2.200 3.501 99,94


Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 6 Dok 3 2 1 0 6 100


Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 2.070 279 246 180 1.332 2.037 98,41
Daerah

Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 4 dok 1 2 0 1 4 100


Perangkat Daerah

II-323
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 7.181.118 990.976 2.479.642 1.437.019 1.666.004 6.573.641 91,54
Perangkat Daerah

Jumlah laporan 12 Laporan 3 3 3 3 12 100


pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standa

X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 7.117.985 984.008 2.461.432 1.425.060 1.640.844 6.511.344 91,48
ASN

Jumlah Orang yang Menerima 46 0 0 0 41 41 89,13


Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan

X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 59.500 6.458 17.675 11.878 23.440 59.451 99,92
Pelaksanaan Tugas ASN

Jumlah Dokumen Hasil 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN

X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 3.633 510 535 82 1.720 2.847 78,37


dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

Jumlah Dokumen Penatausahaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100


dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 189.547 46.877 38.750 32.026 59.584 177.236 93,51
Perangkat Daerah

Cakupan layanan pendukung 85 persen 22 26 27 10 85 100


perkantoran sesuai standar

X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 6.043 1.069 1.279 1.550 2.091 5.989 99,11
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor

Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 30.148 6.243 5.980 12.681 5.106 30.010 99,54
Perlengkapan Kantor

Jumlah Paket Peralatan dan 4 Paket 1 0 0 3 4 100


Perlengkapan Kantor yang
Disediakan

X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 8.041 2.176 1.343 2.305 2.198 8.022 99,76
Tangga

Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Tangga yang Disediakan

II-324
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 45.243 10.436 12.494 8.226 13.169 44.325 97,97
Kantor

Jumlah Paket Bahan Logistik 2 Paket 1 0 0 1 2 100


Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 13.557 2.324 914 1.112 5.556 9.906 73,07
dan Penggandaan

Jumlah Paket Barang Cetakan 2 Paket 1 0 0 1 2 100


dan Penggandaan yang
Disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 4.800 1.200 1.200 1.200 1.200 4.800 100
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 dok 1 0 1 0 2 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan

X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 81.715 23.428 15.540 4.952 30.264 74.184 90,78
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

Jumlah Laporan 24 Laporan 10 6 5 3 24 100


Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD

X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 24.980 0 0 0 24.642 24.642 98,65


Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

Jumlah BMD yang diadakan 2 unit 0 0 0 2 2 100


sesuai ketentuan (perpres
pengadaan barjas dan RKBU)

X.XX.01.2.07.06 Pengadaan Peralatan dan 24.980 0 0 0 24.642 24.642 98,65


Mesin Lainnya

Jumlah Unit Peralatan dan Mesin 2 unit 0 0 0 2 2 100


Lainnya yang Disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 1.833.290 408.891 413.224 480.843 460.329 1.763.287 96,18
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 36 laporan 9 9 12 6 36 100


jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan

X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 6.740 1.485 1.485 1.955 1.815 6.740 100
Menyurat

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 laporan 3 3 4 2 12 100


Surat Menyurat

II-325
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 412.797 75.245 76.622 92.572 101.827 346.266 83,88
Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 Laporan 3 3 4 2 12 100


Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan

X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 1.413.753 332.161 335.117 386.317 356.687 1.410.282 99,75
Umum Kantor

Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 12 laporan 3 3 4 2 12 100


Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan

X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 201.413 45.872 35.911 28.805 64.651 175.239 87
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Jumlah unit BMD yang 58 unit 9 14 17 18 58 100


dipelihara sesuai standar

X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 184.274 40.148 34.726 26.630 60.076 161.580 87,68
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
Jumlah Kendaraan Dinas 47 unit 6 12 13 16 47 100
Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 17.139 5.724 1.185 2.175 4.575 13.659 79,7
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 11 unit 3 2 4 2 11 100


Lainnya yang Dipelihara

2.07.02 PROGRAM PERENCANAAN 9.883 1.122 5.119 1.580 1.880 9.701 98,15
TENAGA KERJA

Persentase Perusahaan yang 2 persen 0 1 1 2 2 100


Telah Menyusun Dokumen
Perencanaan Tenaga Kerja

2.07.02.2.01 Penyusunan Rencana Tenaga 9.883 1.122 5.119 1.580 1.880 9.701 98,15
Kerja (RTK)

Jumlah Perusahaan yang 3 0 2 1 0 3 100


menyusun RTK Mikro perusahaan

2.07.02.2.01.02 Penyusunan Rencana Tenaga 9.883 1.122 5.119 1.580 1.880 9.701 98,15
Kerja Mikro

Jumlah Perusahaan yang 3 Perusahaan 0 2 1 0 3 100


Menyusun RTK Mikro

II-326
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.07.03 PROGRAM PELATIHAN 8.063.709 90.603 1.725.161 2.271.278 2.027.247 6.114.289 75,82
KERJA DAN PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA

Persentase Peserta Pelatihan 85 persen 0 83 84,68 87,7 87,7 100


Bersertifikasi Kompetensi

2.07.03.2.01 Pelaksanaan Pelatihan 8.053.709 90.303 1.722.789 2.264.753 2.026.647 6.104.492 75,8
berdasarkan Unit Kompetensi

Jumlah Dokumen Laporan 2 dok 0 0 0 2 2 100


Tahunan Pelaksanaan
Pelatihan berdasarkan Unit
Kompetensi
2.07.03.2.01.01 Proses Pelaksanaan Pendidikan 8.053.709 90.303 1.722.789 2.264.753 2.026.647 6.104.492 75,8
dan Pelatihan Keterampilan
bagi Pencari Kerja berdasarkan
Klaster Kompetensi
Jumlah Tenaga Kerja yang 2352 Orang 64 828 1.060,00 352 2304 97,96
Mendapat Pelatihan Berbasis
Kompetensi pada Tahun n

2.07.03.2.02 Pembinaan Lembaga 10.000 300 2.372 6.525 600 9.797 97,97
Pelatihan Kerja Swasta

Jumlah Dokumen Laporan 1 dok 0 0 0 1 1 100


Tahunan Pembinaan Lembaga
Pelatihan Kerja Swasta

2.07.03.2.02.01 Pembinaan Lembaga Pelatihan 10.000 300 2.372 6.525 600 9.797 97,97
Kerja Swasta

Jumlah Lembaga Pelatihan Kerja 40 LPKS 10 30 0 0 40 100


Swasta yang Dibina

2.07.04 PROGRAM PENEMPATAN 49.901 11.329 13.176 14.744 7.875 47.124 94,43
TENAGA KERJA

Persentase Pencari Kerja yang 50% 63,14 37,84 50 57,6 57,6 100
Sudah Bekerja

2.07.04.2.01 Pelayanan Antarkerja di 15.000 4.053 4.697 3.456 2.440 14.646 97,64
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Laporan 1 dok 0 0 0 1 1 100


Tahunan Pelayanan antar Kerja
di Daerah Kabupaten/Kota

2.07.04.2.01.02 Pelayanan antar Kerja 15.000 4.053 4.697 3.456 2.440 14.646 97,64

Jumlah Tenaga Kerja yang 1500 orang 430 182 456 859 1927 100
Ditempatkan Melalui Layanan
AKAD dan AKL

II-327
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.07.04.2.03 Pengelolaan Informasi Pasar 30.000 5.931 6.500 9.725 5.435 27.590 91,97
Kerja

Jumlah Dokumen Laporan 1 dok 0 0 0 0 0 0


Tahunan Pengelolaan
Informasi Pasar Kerja

2.07.04.2.03.02 Pelayanan dan Penyediaan 30.000 5.931 6.500 9.725 5.435 27.590 91,97
Informasi Pasar Kerja Online

Jumlah Pencari dan Pemberi 3000 Orang 0 0 0 3.831,00 3831 100


Kerja yang Terdaftar dalam Pasar
Kerja Melalui Sistem Online (Karir
Hub)
2.07.04.2.04 Pelindungan PMI (Pra dan 4.902 1.345 1.979 1.564 0 4.888 99,71
Purna Penempatan) di
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Laporan 2 dok 0 0 0 2 2 100


Tahunan Pelindungan PMI (Pra
dan Purna Penempatan) di
Daerah Kabupaten/Kota
2.07.04.2.04.01 Peningkatan Pelindungan dan 4.902 1.345 1.979 1.564 0 4.888 99,71
Kompetensi Calon Pekerja
Migran Indonesia (PMI)/Pekerja
Migran Indonesia (PMI)
Jumlah CPMI yang Terlayani 200 Orang 0 0 0 281 281 100
sesuai Prosedur dalam LTSA dan
PMI Bermasalah yang Ditangani

2.07.05 PROGRAM HUBUNGAN 59.358 14.930 10.223 10.434 21.709 57.294 96,52
INDUSTRIAL

Persentase Kasus yang 100 persen 100 100 100 100 100 100
Terselesaikan

2.07.05.2.01 Pengesahan Peraturan 44.999 12.842 5.203 8.265 16.819 43.129 95,84
Perusahaan dan Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama
untuk Perusahaan yang
hanya Beroperasi dalam 1
(satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Laporan 3 Dok 0 0 0 3 3 100
Pengesahan Peraturan
Perusahaan dan Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama untuk
Perusahaan yang Hanya
Beroperasi dalam 1 (Satu)
Daerah Kabupaten/Kota
2.07.05.2.01.01 Pengesahan Peraturan 1.000 1.000 0 0 0 1.000 100
Perusahaan bagi Perusahaan

Jumlah Perusahaan yang 20 8 4 4 4 20 100


Melaksanakan Pengesahan perusahaan
Peraturan Perusahaan yang
Terkait dengan Hubungan
Industrial dan Terdaftar di WLKP
Online
2.07.05.2.01.02 Pendaftaran Perjanjian 1.000 1.000 0 0 0 1.000 100
Kerjasama bagi Perusahaan

II-328
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Perusahaan yang 5 perusahaan 3 3 -1 0 5 100
Menyusun Perjanjian Kerja
Bersama

2.07.05.2.01.03 Penyelenggaraan Pendataan 42.999 10.842 5.203 8.265 16.819 41.129 95,65
dan Informasi Sarana
Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
serta Pengupahan
Jumlah Data dan Informasi 5 dok 1 0 0 4 5 100
Sarana HI (PP/PKB, Struktur
Skala Upah, dan LKS Bipartit) dan
Pekerja yang Terdaftar sebagai
Peserta Jamsostek serta
Pengupahan
2.07.05.2.02 Pencegahan dan 14.359 2.088 5.020 2.169 4.890 14.166 98,66
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, Mogok
Kerja dan Penutupan
Perusahaan di Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Laporan 1 Dok 0 0 0 1 1 100
Tahunan Pencegahan dan
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, Mogok
Kerja dan Penutupan
Perusahaan di Daerah
Kabupaten/Kota
2.07.05.2.02.01 Pencegahan Perselisihan 995 500 495 0 0 995 100
Hubungan Industrial, Mogok
Kerja, dan Penutupan
Perusahaan yang
Berakibat/Berdampak pada
Kepentingan di 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Perusahaan yang Dibina 30 0 30 0 0 30 100
perusahaan

2.07.05.2.02.02 Penyelesaian Perselisihan 1.000 0 60 0 940 1.000 100


Hubungan Industrial, Mogok
Kerja, dan Penutupan
Perusahaan yang
Berakibat/Berdampak pada
Kepentingan di 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Perkara Perselisihan yang 10 perkara 6 3 1 0 10 100
Terselesaikan

2.07.05.2.02.03 Penyelenggaraan Verifikasi dan 2.000 960 0 1.040 0 2.000 100


Rekapitulasi Keanggotaan pada
Organisasi Pengusaha,
Federasi dan Konfederasi
Serikat Pekerja/Serikat Buruh
serta Non Afiliasi
Jumlah Asosiasi Pengusaha dan 2 organisasi 2 0 0 0 2 100
Serikat Pekerja yang Diverifikasi

2.07.05.2.02.04 Pelaksanaan Operasional 9.462 628 4.303 389 3.950 9.269 97,96
Lembaga Kerjasama Tripartit
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah LKS Tripartit yang Dibina 3 lembaga 1 0 0 2 3 100

II-329
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.07.05.2.02.05 Pengembangan Pelaksanaan 902 0 162 740 0 902 100
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
dan Fasilitas Kesejahteraan
Pekerja
Terlaksananya Program Jaminan 10 0 0 8 2 10 100
Sosial Tenaga Kerja dan Fasilitas perusahaan
Kesejahteraan Pekerja

2.17.05 PROGRAM PENDIDIKAN DAN 226.940 164.848 23.215 1.110 26.165 215.338 94,89
LATIHAN PERKOPERASIAN

Persentase Koperasi Aktif 89 persen 35 49,17 75 89,15 89,15 100

2.17.05.2.01 Pendidikan dan Latihan 226.940 164.848 23.215 1.110 26.165 215.338 94,89
Perkoperasian Bagi Koperasi
yang Wilayah Keanggotaan
dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen laporan 1 Dok 0 0 0 1 1 100
tahunan Pendidikan dan
Latihan Perkoperasian Bagi
Koperasi yang Wilayah
Keanggotaan dalam Daerah
Kabupaten/Kota
2.17.05.2.01.01 Peningkatan Pemahaman dan 226.940 164.848 23.215 1.110 26.165 215.338 94,89
Pengetahuan Perkoperasian
serta Kapasitas dan
Kompetensi SDM Koperasi
Jumlah SDM yang Memahami 105 orang 50 30 0 25 105 100
Pengetahuan Perkoperasian

2.17.07 PROGRAM PEMBERDAYAAN 2.815.559 24.158 1.774.536 26.280 936.506 2.761.480 98,08
USAHA MENENGAH, USAHA
KECIL, DAN USAHA MIKRO
(UMKM)
Persentase Usaha Mikro yang 4 persen 0,71 0 4,23 4,31 4,31 100
Menjadi Wirausaha

2.17.07.2.01 Pemberdayaan Usaha Mikro 2.815.559 24.158 1.774.536 26.280 936.506 2.761.480 98,08
yang Dilakukan melalui
Pendataan, Kemitraan,
Kemudahan Perizinan,
Penguatan Kelembagaan dan
Koordinasi dengan Para
Pemangku Kepentingan
Jumlah dokumen laporan 1 Dok 0 0 0 1 1 100
tahunan Pemberdayaan Usaha
Mikro yang Dilakukan Melalui
Pendataan, Kemitraan,
Kemudahan Perizinan,
Penguatan Kelembagaan dan
Koordinasi dengan Para
Pemangku Kepentingan
2.17.07.2.01.04 Pemberdayaan Kelembagaan 2.587.129 6.758 1.757.536 14.680 779.724 2.558.698 98,9
Potensi dan Pengembangan
Usaha Mikro

Jumlah Unit Usaha yang Telah 64 unit usaha 58 0 6 0 64 100


Menerima Pembinaan dan
Pendampingan Terhadap Usaha
Mikro
Jumlah kelompok yang menerima 100 0 0 0 100 100 100
hibah bantuan modal usaha kelompok

II-330
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.17.07.2.01.06 Peningkatan Pemahaman dan 228.430 17.400 17.000 11.600 156.783 202.783 88,77
Pengetahuan Usaha Mikro serta
Kapasitas dan Kompetensi
SDM Usaha Mikro dan
Kewirausahaan

Jumlah SDM yang Memahami 100 Orang 30 0 20 50 100 100


Pengetahuan Usaha Mikro dan
Kewirausahaan

2.17.08 PROGRAM PENGEMBANGAN 789.972 46.314 167.615 189.262 234.833 638.024 80,77
UMKM

Persentase Perkembangan 6 persen 5,05 0 5,04 6,03 6,03 100


Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah

2.17.08.2.01 Pengembangan Usaha Mikro 789.972 46.314 167.615 189.262 234.833 638.024 80,77
dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
Menjadi Usaha Kecil
Jumlah dokumen laporan 1 Dok 0 0 0 1 1 100
tahunan Pengembangan Usaha
Mikro dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
Menjadi Usaha Kecil

2.17.08.2.01.01 Fasilitasi Usaha Mikro Menjadi 789.972 46.314 167.615 189.262 234.833 638.024 80,77
Usaha Kecil dalam
Pengembangan Produksi dan
Pengolahan, Pemasaran, SDM,
serta Desain dan Teknologi

Jumlah Unit Usaha Mikro yang 70 orang 0 30 40 0 70 100


Terfasilitasi dalam
Pengembangan Produksi dan
Pengolahan, Pemasaran, SDM,
serta Desain dan Teknologi

3.31.02 PROGRAM PERENCANAAN 28.288.338 1.210 293.554 1.527.690 22.734.202 24.556.657 86,81
DAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI

Peningkatan Pertumbuhan IKM 0,4 persen 0 0,28 0,39 0,43 0,43 100

3.31.02.2.01 Penyusunan dan Evaluasi 28.288.338 1.210 293.554 1.527.690 22.734.202 24.556.657 86,81
Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten/Kota
Dokumen DED SIHT 1 doc 0 0 0 1 1 100
Dokumen UKL-UPL 1 doc 0 0 0 1 1 100
Jumlah dokumen hasil 1 doc 0 0 0 1 1 100
koordinasi, sinkronisasi, dan
pelaksanaan pembangunan
sumber daya industri
Master plan 1 doc 0 0 1 0 1 100
Pemasangan lampu LPJU KIHT 35 unit 0 0 20 0 20 57,14
Pembangunan drainase 1 paket 0 0 0 1 1 100
terpasang SIHT Kudus
Pembangunan pagar keliling 1 paket 0 0 0 1 1 100
samping kanan KIHT
Pembangunan pagar pembatas 1 paket 0 0 0 1 1 100
untuk SIHT
Pembangunan pos hanggar 1 paket 0 0 0 0 0 0
bea cukai SIHT Kudus
Pembangunan pos keamanan 1 paket 0 0 1 0 1 100
KIHT
Pembangunan ruang gas KIHT 1 paket 0 0 1 0 1 100
Pembinaan IHT 1 doc 0 0 1 0 1 100

II-331
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Pendataan mesin pelinting 90 unit 0 0 0 90 90 100
rokok pada IHT di Kabupaten
Kudus
Penerangan untuk SIHT Kudus 2 paket 0 0 0 0 0 0

Pengadaan alat pemadam 15 unit 0 0 5 10 15 100


kebakaran untuk KIHT Kudus
Pengadaan dan pemasangan 16 unit 0 0 16 0 16 100
CCTV KIHT
Pengadaan pintu gerbang 1 paket 0 0 0 0 0 0
Pengelolaan KIHT 3 kgt 0 1 2 0 3 100
Studi kelayakan pembangunan 1 doc 0 1 0 0 1 100
SIHT
Andalalin dan Pertek 1 dok 0 0 0 1 1 100
pemenuhan baku mutu air
limbah

3.31.02.2.01.03 Koordinasi, Sinkronisasi, dan 6.437.756 0 284.247 701.647 4.869.422 5.855.316 90,95
pelaksanaan Pembangunan
Sumber Daya Industri

Jumlah Dokumen Hasil 8 dok 0 2 4 2 8 100


Koordinasi, Sinkronisasi, dan
pelaksanaan Pembangunan
Sumber Daya Industri
3.31.02.2.01.04 Koordinasi, Sinkronisasi, dan 21.787.452 1.210 6.615 821.743 17.813.025 18.642.592 85,57
Pelaksanaan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Industri

Jumlah Dokumen Hasil 5 dok 0 0 0 5 5 100


Koordinasi, Sinkronisasi, dan
Pelaksanaan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Industri

3.31.02.2.01.05 Koordinasi, Sinkronisasi, dan 58.130 0 500 4.300 51.056 55.856 96,09
Pelaksanaan Pemberdayaan
Industri dan Peran Serta
Masyarakat
Jumlah Dokumen Hasil 2 dok 0 0 1 1 2 100
Koordinasi, Sinkronisasi, dan
Pelaksanaan Pemberdayaan
industri dan Peran Serta
Masyarakat
3.31.02.2.01.06 Evaluasi terhadap Pelaksanaan 5.000 0 2.192 0 700 2.892 57,84
Rencana Pembangunan Industri

Jumlah Dokumen Evaluasi 1 Dok 0 0 0 1 1 100


Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Industri

3.32.03 PROGRAM PEMBANGUNAN 2.999 0 740 1.649 610 2.999 100


KAWASAN TRANSMIGRASI
Persentase Calon Transmigran 25% 0 25 25 25 25 100
yang Terfasilitasi

3.32.03.2.01 Penataan Persebaran 2.999 0 740 1.649 610 2.999 100


Penduduk yang Berasal dari
1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Laporan 1 Dok 0 0 0 1 1 100


Tahunan Koordinasi dan
Sinkronisasi Kerjasama
Pembangunan Transmigrasi
yang berasal dari 1 (Satu)
Daerah Kab/Kota

II-332
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
3.32.03.2.01.01 Koordinasi dan Sinkronisasi 2.999 0 740 1.649 610 2.999 100
Kerjasama Pembangunan
Transmigrasi yang Berasal dari
1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Hasil Koordinasi 1 dok 0 0 0 1 1 100


dan Sinkronisasi Kerja Sama
Pembangunan Transmigrasi yang
Berasal dari 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota

7. Meningkatnya daya Nilai Investasi 9,19 10,19 9,19 11,80 11,80 11,80 128,40 DINAS
saing investasi PENANAMAN
daerah MODAL DAN
PELAYANAN
TERPADU SATU
ATAP
X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 4.396.186 551.867 1.431.318 843.425 1.235.068 4.061.678 92,39
atas kinerja perangkat daerah
(PTSP)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 85 Indeks 85,99 82,28 87,63 88,79 88,79 100
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan, 3.195 1.172 219 655 1.112 3.158 98,83
penganggaran dan evaluasi
sesuai standar
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 29 dokumen 12 2 12 3 29 100
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 1.597 1.172 123 0 275 1.570 98,25


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 11 Dokumen 5 2 3 1 11 100
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 1.597 0 96 655 837 1.588 99,41
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 18 Laporan 7 4 4 3 18 100
Perangkat Daerah
Jumlah Laporan 3.596.384 464.850 1.217.323 732.629 896.608 3.311.409 92,08
pertanggungjawaban keuangan
yang sesuai standar
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 29 laporan 9 6 7 7 29 100
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 3.553.506 457.777 1.203.430 725.379 881.967 3.268.553 91,98
Gaji dan Tunjangan ASN
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 21 21 0 0 0 21 100
Pelaksanaan Tugas ASN Orang/bulan
Jumlah Dokumen Hasil 41.280 6.880 13.760 6.880 13.760 41.280 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 12 Dokumen 3 3 3 3 12 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 1.598 193 133 370 880 1.577 98,69
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 17 Dokumen 6 3 4 4 17 100


Perangkat Daerah
Jumlah laporan hasil 48.600 0 0 0 48.560 48.560 99,92
pengelolaan kepegawaian
sesuai standar
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 1 Laporan 0 0 0 1 1 100
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi

II-333
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Pegawai Berdasarkan 48.600 0 0 0 48.560 48.560 99,92
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 40 Orang 0 0 0 40 40 100


Perangkat Daerah
Cakupan layanan pendukung 229.633 21.959 66.181 46.591 81.352 216.083 94,1
perkantoran sesuai standar
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 100% 100 0 0 0 100 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 3.691 551 1.136 0 1.925 3.612 97,85
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 1 Paket 1 0 0 0 1 100


Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 40.929 6.380 12.616 8.529 13.160 40.685 99,4
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 5 Paket 1 0 0 4 5 100
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 14.460 1.431 4.223 1.555 3.272 10.481 72,48
Tangga yang Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 4 Paket 1 0 0 3 4 100
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 44.688 4.171 10.768 5.042 18.797 38.778 86,77
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 3 Paket 1 0 0 2 3 100
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 28.721 1.112 12.860 1.778 10.081 25.831 89,94
dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 2 Paket 1 0 0 1 2 100
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 8.400 1.340 2.680 1.340 2.950 8.310 98,93
dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 4 Dokumen 1 0 0 3 4 100
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 88.744 6.975 21.899 28.347 31.167 88.388 99,6
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 30 Laporan 9 15 10 4 38 100
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah BMD yang diadakan 141.558 1.430 49.740 1.430 85.127 137.727 97,29
sesuai ketentuan ( perpres
pengadaan barjas dan RKBU )
X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 25 unit 3 0 0 22 25 100
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
Jumlah Unit Sarana dan 141.558 1.430 49.740 1.430 85.127 137.727 97,29
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya yang
Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 25 Unit 3 0 0 22 25 100
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah laporan penggunaan 201.326 36.601 60.678 38.722 52.892 188.894 93,82
jasa penunjang urusan yang
sesuai ketentuan
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 5 Laporan 6 0 0 -1 5 100
Menyurat
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 5.000 548 957 106 2.214 3.824 76,48
Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 2 Laporan 2 0 0 0 2 100
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 85.250 13.340 27.530 13.340 20.010 74.220 87,06
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan

II-334
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 1 Laporan 2 0 0 -1 1 100
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 111.076 22.714 32.191 25.276 30.668 110.850 99,8
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 2 Laporan 2 0 0 0 2 100
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah unit BMD yang 175.491 25.856 37.176 23.398 69.418 155.848 88,81
dipelihara sesuai standar
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 43 unit 23 10 7 3 43 100
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 140.994 22.334 35.534 22.598 47.533 127.999 90,78
Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 13 Unit 8 3 2 0 13 100
Mesin Lainnya
Jumlah Peralatan dan Mesin 34.497 3.522 1.642 800 21.885 27.849 80,73
Lainnya yang Dipelihara
2.18.02 PROGRAM PENGEMBANGAN 30 Unit 15 7 5 3 30 100
IKLIM PENANAMAN MODAL

Cakupan Sinkronisasi 63.449 0 3.150 0 54.449 57.599 90,78


Kebijakan Penanaman Modal
2.18.02.2.01 Penetapan Pemberian 100% 0 50 75 100 100 100
Fasilitas/Insentif Dibidang
Penanaman Modal yang
menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen kebijakan 6.551 0 1.850 0 2.450 4.300 65,64
pemberian kemudahan,
fasilitasi/insentif di bidang
penanaman modal
2.18.02.2.01.01 Penetapan Kebijakan Daerah 1 dokumen 0 0 0,5 0,3 0,8 80
mengenai Pemberian
Fasilitas/Insentif dan
Kemudahan Penanaman Modal

Jumlah dokumen bahan 6.551 0 1.850 0 2.450 4.300 65,64


penyusunan kebijakan tentang
kemudahan,fasilitas/Insentif di
bidang Penanaman Modal yang
menjadi kewenangan Kabupaten
Jumlah Peraturan 1 Dokumen 0 0 0,5 0,5 1 100
Daerah/Provinsi dalam
Pemberian Fasilitas/Insentif dan
Kemudahan Penanaman Modal
2.18.02.2.02 Pembuatan Peta Potensi 1 Dokumen 0 0 0 0,8 0,8 80
Investasi Kabupaten/Kota
Jumlah sistem peta potensi 56.898 0 1.300 0 51.999 53.299 93,68
yang dikelola
2.18.02.2.02.01 Penyusunan Rencana Umum 1 sistem 0 1 0 0 1 100
Penanaman Modal Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Peraturan Daerah (Perda) 2.899 0 1.090 0 370 1.460 50,37
Rencana Umum Penanaman
Modal Daerah Kabupaten/Kota

2.18.02.2.02.02 Penyediaan Peta Potensi dan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100


Peluang Usaha Kabupaten/Kota

Jumlah dokumen tentang potensi 54.000 0 210 0 51.629 51.839 96


dan atau kajian peluang investasi
Kabupaten
Jumlah Peta Potensi Investasi 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
dan Peluang Usaha
Kabupaten/Kota
2.18.03 PROGRAM PROMOSI 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
PENANAMAN MODAL

II-335
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
persentase peningkatan jumlah 152.449 0 6.105 4.417 132.926 143.448 94,1
investor
2.18.03.2.01 Penyelenggaraan Promosi 10 persen 0 2,17 114,6 215,11 215,11 100
Penanaman Modal yang
menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Promosi Penanaman 152.449 0 6.105 4.417 132.926 143.448 94,1
Modal
2.18.03.2.01.01 Penyusunan Strategi Promosi 1 kali 0 0 1 0 1 100
Penanaman Modal
Jumlah dokumen bahan 59.873 0 2.350 212 55.951 58.513 97,73
penyusunan strategi promosi
penanaman modal Daerah
Jumlah Peraturan Daerah yang 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Mengatur Promosi Penanaman
Modal Kewenangan
Kabupaten/Kota
2.18.03.2.01.02 Pelaksanaan Kegiatan Promosi 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Penanaman Modal Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah kegiatan promosi 92.575 0 3.755 4.205 76.975 84.935 91,75
penanaman modal yang menjadi
kewenangan Kabupaten
Jumlah Dokumen Hasil Kegiatan 4 kegiatan 0 1 2 1 4 100
Promosi Penanaman Modal
Kabupaten/Kota
2.18.04 PROGRAM PELAYANAN 4 Dokumen 0 0 0 4 4 100
PENANAMAN MODAL
Persentase pelayanan perizinan 137.679 4.842 42.104 22.916 58.654 128.515 93,34
pembangunan dan lingkungan
yang sesuai standar pelayanan

Persentase pelayanan perizinan 60% 100 100 100 100 100 100
perekonomian dan jasa usaha
yang sesuai standar pelayanan

2.18.04.2.01 Pelayanan Perizinan dan Non 80% 100 100 100 100 100 100
Perizinan secara Terpadu
Satu Pintu dibidang
Penanaman Modal yang
menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/ Kota
Jumlah perizinan terbit sesuai 137.679 4.842 42.104 22.916 58.654 128.515 93,34
dengan standar pelayanan
2.18.04.2.01.01 Penyediaan Pelayanan Terpadu 12000 SK 1.765,00 691 8.465,00 3.632,00 14553 100
Perizinan dan Nonperizinan
berbasis Sistem Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi
secara Elektronik
Jumlah Pelaku Usaha yang 127.182 4.842 41.754 22.256 55.744 124.595 97,97
Mendapatkan Pelayanan Terpadu
Perizinan dan Non Perizinan
Berbasis Sistem Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik
2.18.04.2.01.02 Pemantauan Pemenuhan 7500 Pelaku 1840 725 3.658,00 2.912,00 9135 100
Komitmen Perizinan dan Non Usaha
Perizinan Penanaman Modal
Jumlah Kegiatan Usaha dari 3.000 0 0 450 2.550 3.000 100
Pelaku Usaha yang Mendapat
Pemantauan Pemenuhan
Komitmen Perizinan Berusaha
dan Non Perizinan Penanaman
Modal
2.18.04.2.01.03 Penyediaan Layanan Konsultasi 20 Kegiatan 0 0 6 15 21 100
dan Pengelolaan Pengaduan Usaha
Masyarakat terhadap Pelayanan
Terpadu Perizinan dan Non
Perizinan

II-336
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Orang yang Memperoleh 7.497 0 350 210 360 920 12,27
Layanan Konsultasi dan
Terkelolanya Pengaduan
Masyarakat Terhadap Pelayanan
Terpadu Perizinan dan Non
Perizinan
2.18.05 PROGRAM PENGENDALIAN 12 Orang 1 3 6 2 12 100
PELAKSANAAN
PENANAMAN MODAL
realisasi investasi yang 368.869 9.865 85.785 78.546 107.227 281.423 76,29
terlaporkan
2.18.05.2.01 Pengendalian Pelaksanaan 3,497 Trilyun 0,11 0,77 1,45 1,69 1,69 48,33
Penanaman Modal yang
menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah perusahaan yang 368.869 9.865 85.785 78.546 107.227 281.423 76,29
melaporkan LKPM
2.18.05.2.01.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 500 118 188 166 164 636 100
Pembinaan Pelaksanaan perusahaan
Penanaman Modal
Jumlah Pelaku Usaha yang 265.420 3.725 72.975 65.886 86.319 228.904 86,24
Mendapatkan Pembinaan
Pelaksanaan Penanaman Modal
2.18.05.2.01.03 Koordinasi dan Sinkronisasi 350 Pelaku 45 92 188 76 401 100
Pengawasan Pelaksanaan Usaha
Penanaman Modal
Jumlah Kegiatan Usaha dari 103.449 6.140 12.810 12.660 20.909 52.519 50,77
Pelaku Usaha yang Melakukan
Koordinasi dan Sinkronisasi
Pengawasan
2.18.06 PROGRAM PENGELOLAAN 200 Kegiatan 0 0 0 282 282 100
DATA DAN SISTEM Usaha
INFORMASI PENANAMAN
MODAL
Cakupan Data dan Informasi 84.541 0 27.413 12.843 41.642 81.898 96,87
Penanaman Modal yang dirilis

2.18.06.2.01 Pengelolaan Data dan 100% 30 50 75 100 100 100


Informasi Perizinan dan Non
Perizinan yang Terintegrasi
pada Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah sistem informasi yang 84.541 0 27.413 12.843 41.642 81.898 96,87
dikelola
2.18.06.2.01.01 Pengolahan, Penyajian dan 2 aplikasi 2 0 0 0 2 100
Pemanfaatan Data dan
Informasi Perizinan dan Non
Perizinan Berbasis Sistem
Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik
Jumlah Data dan Informasi 84.541 0 27.413 12.843 41.642 81.898 96,87
Perizinan dan Non Perizinan
Berbasis Sistem Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik yang Diolah,
Dikaji dan Dimanfaatkan
3.29.05 PROGRAM PENGELOLAAN 12 Dokumen 3 2 4 3 12 100
ENERGI BARU
cakupan fasilitasi perizinan 1.950 0 0 0 1.480 1.480 75,9
pemanfaatan energi dan
sumber daya mineral
3.29.05.2.01 Penatausahaan Izin 100 persen 0 0 100 100 100 100
Pemanfaatan Langsung
Panas Bumi dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah koordinasi dan 1.950 0 0 0 1.480 1.480 75,9
fasilitasi pemanfaatan
langsung panas bumi
3.29.05.2.01.02 Penyusunan Rekomendasi 2 kali 0 0 2 0 2 100
Perizinan dan Informasi Izin
Pemanfaatan Langsung Panas
Bumi dalam Daerah
Kabupaten/Kota

II-337
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Rekomendasi Perizinan 1.950 0 0 0 1.480 1.480 75,9
dan Informasi Izin Pemanfaatan
Langsung Panas Bumi dalam
Daerah Kabupaten/Kota
2 Dokumen 0 0 2 0 2 100

8. Meningkatnya Persentase infrastruktur dalam 83,73 84,85 83,73 85,43 85,43 85,43 102,03 DINAS
infrastruktur kondisi mantap PEKERJAAN
pendukung UMUM DAN
pengembangan PENATAAN
wilayah RUANG
X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 13.789.838 1.827.646 4.568.729 3.202.446 3.404.285 13.003.104 94,29
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA

Indeks kepuasan masyarakat 83,5 Indeks 86,34 85,48 84,75 83,98 83,98 100
atas kinerja perangkat daerah
(PUPR)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 9.023 2.070 2.185 0 3.353 7.608 84,32
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen Perencanaan 9 Dokumen 3 4 0 2 9 100
Perangkat Daerah

X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 9.023 2.070 2.185 0 3.353 7.608 84,32


Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 9 Dokumen 2 5 0 2 9 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 11.336.740 1.587.003 3.977.339 2.362.828 2.670.586 10.597.755 93,48
Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen Hasil 95 3 92 0 0 95 100
Penyediaan Administrasi Orang/Bulan
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 11.271.700 1.576.203 3.955.659 2.351.988 2.648.906 10.532.755 93,44
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 95 3 86 0 0 89 93,68
Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 65.040 10.800 21.680 10.840 21.680 65.000 99,94
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 11 3 3 2 3 11 100
Penyediaan Administrasi Orang/bulan
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 7.500 0 0 0 2.225 2.225 29,67
Perangkat Daerah
Jumlah Pegawai Berdasarkan 1 Orang 0 0 0 1 1 100
Tugas dan Fungsi yang
mengikuti pendidikan dan
pelatihan

X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 7.500 0 0 0 2.225 2.225 29,67


Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi

Jumlah Pegawai Berdasarkan 1 Orang 0 0 0 1 1 100


Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 383.464 55.498 126.434 69.773 114.140 365.845 95,41
Perangkat Daerah
Jumlah Laporan 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 9.019 1.983 1.951 1.000 3.998 8.932 99,04
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor

II-338
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Paket Komponen Instalasi 106 Unit 15 20 15 56 106 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 140.214 17.210 74.802 11.975 31.549 135.536 96,66
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 1087 Unit 125 475 270 217 1087 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 13.901 215 1.677 10.800 1.000 13.692 98,5
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 2 Paket 0 1 0 1 2 100
Tangga yang Disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 139.823 22.454 36.958 27.493 52.597 139.502 99,77
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 23.517 3.715 5.525 4.794 8.880 22.913 97,43
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 80250 lembar 25000 25.000,00 19.400,00 10.850,00 80250 100
dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 56.990 9.922 5.522 13.710 16.117 45.271 79,44
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Penyelenggaraan Rapat 36 Orang/kali 3 17 8 8 36 100
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 29.825 0 29.410 0 210 29.620 99,31
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Jumlah Paket Mebel yang 1 Unit 0 1 0 0 1 100
Disediakan
X.XX.01.2.07.05 Pengadaan Mebel 29.825 0 29.410 0 210 29.620 99,31
Jumlah Paket Mebel yang 25 Unit 0 25 0 0 25 100
Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 492.761 97.385 137.204 101.552 143.781 479.923 97,39
Urusan Pemerintahan Daerah

Jumlah Laporan Penyediaan 1 Laporan 1 0 0 0 1 100


Jasa Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 4.750 500 2.000 0 2.250 4.750 100
Menyurat
Jumlah Penyediaan Jasa Surat 250 Lembar 100 150 0 0 250 100
Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 185.547 28.069 56.877 30.489 59.542 174.976 94,3
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 1 Laporan 1 0 0 0 1 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 302.464 68.816 78.327 71.064 81.990 300.197 99,25
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 11 Orang 3 6 1 1 11 100
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 1.530.525 85.689 296.156 668.293 469.990 1.520.128 99,32
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Jumlah Sarana dan Prasarana 1 Unit 1 0 0 0 1 100
Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 503.275 79.064 153.442 87.495 183.192 503.192 99,98
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah Kendaraan Dinas 97 Unit 17 38 25 17 97 100


Operasional atau Lapangan yang
Dipelihara dan dibayarkan Pajak
dan Perizinannya

II-339
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 27.250 6.625 12.910 4.028 3.610 27.173 99,72
Mesin Lainnya

Jumlah Peralatan dan Mesin 37 Unit 9 21 5 2 37 100


Lainnya yang Dipelihara
X.XX.01.2.09.10 Pemeliharaan/Rehabilitasi 1.000.000 0 129.804 576.770 283.188 989.762 98,98
Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya

Jumlah Sarana dan Prasarana 5 Paket 0 3 2 0 5 100


Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi
1.03.02 PROGRAM PENGELOLAAN 9.536.723 927.833 1.740.727 4.346.511 1.747.368 8.762.439 91,88
SUMBER DAYA AIR (SDA)
persentase luas irigasi 85% 90,02 90,02 90,02 90,28 90,28 100
kabupaten dalam kondisi baik
1.03.02.2.01 Pengelolaan SDA dan 1.600.000 0 168.542 624.430 197.672 990.643 61,92
Bangunan Pengaman Pantai
pada Wilayah Sungai (WS)
dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Pintu Air/Bendung 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100


Pengendali Banjir yang
Direhabilitasi
1.03.02.2.01.01 Penyusunan Rencana Teknis 100.000 0 0 99.353 0 99.353 99,35
dan Dokumen Lingkungan
Hidup untuk Konstruksi
Bendungan, Embung, dan
Bangunan Penampung Air
Lainnya
Jumlah Rencana Teknis dan 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Dokumen Lingkungan Hidup
untuk Konstruksi Bendungan,
Danau dan Bangunan
Penampung Air Lainnya yang
Disusun
1.03.02.2.01.10 Pembangunan Bangunan 1.300.000 0 168.542 326.838 197.672 693.051 53,31
Perkuatan Tebing
Panjang Bangunan Perkuatan 0,328 km 0 0 0,13 0,06 0,181 55,18
Tebing yang Dibangun
1.03.02.2.01.26 Rehabilitasi Pintu Air/Bendung 200.000 0 0 198.239 0 198.239 99,12
Pengendali Banjir
Jumlah Pintu Air/Bendung 1 Paket 0 0 1 0 1 100
Pengendali Banjir yang
Direhabilitasi
1.03.02.2.02 Pengembangan dan 7.936.723 927.833 1.572.185 3.722.082 1.549.696 7.771.796 97,92
Pengelolaan Sistem Irigasi
Primer dan Sekunder pada
Daerah Irigasi yang Luasnya
dibawah 1000 Ha dalam 1
(satu) Daerah
Jumlah Unit Pengelola Irigasi 79 km 0 79 0 0 79 100
yang Beroperasi
1.03.02.2.02.02 Pembangunan Jaringan Irigasi 1.168.959 265.814 220.260 390.310 279.397 1.155.781 98,87
Permukaan
Panjang Jaringan Irigasi 1 km 0 0 0,9 0,1 1 100
Permukaan yang Bangun
1.03.02.2.02.14 Rehabilitasi Jaringan Irigasi 6.317.764 614.530 1.165.135 3.197.353 1.207.025 6.184.042 97,88
Permukaan
Panjang Jaringan Irigasi 24 km 0 0,9 1,1 11,88 13,88 57,83
Permukaan yang Direhabilitasi
1.03.02.2.02.21 Operasi dan Pemeliharaan 225.000 27.587 124.581 41.394 25.018 218.580 97,15
Jaringan Irigasi Permukaan
Panjang Jaringan Irigasi 1 unit 1 0 0 0 1 100
Permukaan yang Dioperasikan
dan Dipelihara
1.03.02.2.02.27 Operasional Unit Pengelola 225.000 19.902 62.209 93.026 38.256 213.393 94,84
Irigasi

II-340
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Unit Pengelola Irigasi 15 Unit 0 10 5 0 15 100
yang Beroperasi
1.03.03 PROGRAM PENGELOLAAN 6.262.636 1.950 99.489 1.722.786 4.305.854 6.130.079 97,88
DAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
Persentase penduduk berakses 100% 98,25 98,25 98,25 98,68 98,68 98,68
air minum
1.03.03.2.01 Pengelolaan dan 6.262.636 1.950 99.489 1.722.786 4.305.854 6.130.079 97,88
Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
(SPAM) di Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Rencana, Kebijakan, 3 Dokumen 0 1 0 2 3 100


Strategi dan Teknis SPAM yang
disusun
1.03.03.2.01.01 Penyusunan Rencana, 300.000 0 99.489 0 197.818 297.307 99,1
Kebijakan, Strategi dan Teknis
SPAM
Jumlah Rencana, Kebijakan, 3 Dokumen 0 1 0 2 3 100
Strategi dan Teknis SPAM yang
disusun
1.03.03.2.01.06 Peningkatan SPAM Jaringan 5.562.636 0 0 1.337.786 4.102.519 5.440.305 97,8
Perpipaan di Kawasan
Perdesaan
Jumlah Pembangunan/ 100 SR 0 0 0 965 965 100
Peningkatan Infastruktur
1.03.03.2.01.11 Pembinaan dan Pengawasan 400.000 1.950 0 385.000 5.517 392.467 98,12
Terhadap Penyelenggaraan
SPAM oleh Pemerintah Desa
dan Kelompok Masyarakat
Jumlah Kelompok Masyarakat 2 Kelompok 0 0 2 0 2 100
yang menyelenggarakan SPAM Masyarakat
yang Terbina dan Terawasi
1.03.05 PROGRAM PENGELOLAAN 1.109.843 1.249 0 521.867 538.746 1.061.862 95,68
DAN PENGEMBANGAN
SISTEM AIR LIMBAH
Persentase rumah tinggal 100% 100 100 100 100 100 100
bersanitasi
1.03.05.2.01 Pengelolaan dan 1.109.843 1.249 0 521.867 538.746 1.061.862 95,68
Pengembangan Sistem Air
Limbah Domestik dalam
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Rencana, Kebijakan, 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Strategi dan Teknis SPALD
dalam Daerah Kabupaten/Kota
yang Disusun

1.03.05.2.01.01 Penyusunan Rencana, 242.049 1.249 0 98.967 106.782 206.998 85,52


Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik dalam Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Rencana, Kebijakan, 3 Dokumen 0 0 1 2 3 100


Strategi dan Teknis SPALD dalam
Daerah Kabupaten/Kota yang
Disusun

1.03.05.2.01.06 Pembangunan/Penyediaan Sub 617.794 0 0 422.900 194.100 617.000 99,87


Sistem Pengolahan Setempat

Jumlah Rumah Tangga yang 2 Rumah 0 0 1 1 2 100


memiliki Tangki Septik Tangga
1.03.05.2.01.15 Pembangunan/Penyediaan 250.000 0 0 0 237.864 237.864 95,15
Sarana dan Prasarana IPLT
Kapasitas IPLT Terbangun 1 M3 / Hari 0 0 0 5 5 100
1.03.06 PROGRAM PENGELOLAAN 12.811.231 505.476 3.348.835 1.599.336 7.055.063 12.508.710 97,64
DAN PENGEMBANGAN
SISTEM DRAINASE

II-341
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
persentase drainase dalam 66% 65 65 65 65,45 65,45 99,17
kondisi baik/pembuangan
aliran air tidak tersumbat
1.03.06.2.01 Pengelolaan dan 12.811.231 505.476 3.348.835 1.599.336 7.055.063 12.508.710 97,64
Pengembangan Sistem
Drainase yang Terhubung
Langsung dengan Sungai
dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Penyusunan Rencana, 2 Dokumen 1 0 1 0 2 100
Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Drainase Perkotaan
yang Disusun
1.03.06.2.01.01 Penyusunan Rencana, 209.667 720 99.012 0 99.074 198.806 94,82
Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Drainase Perkotaan
Jumlah Penyusunan Rencana, 2 Dokumen 0 1 0 1 2 100
Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Drainase Perkotaan yang
Disusun
1.03.06.2.01.03 Supervisi 222.647 0 0 194.285 1.695 195.980 88,02
Pembangunan/Peningkatan/
Rehabilitasi Sistem Drainase
Perkotaan
Jumlah Supervisi Pembangunan/ 2 Dokumen 0 0 2 0 2 100
Peningkatan/ Rehabilitasi Sistem
Drainase Perkotaan
1.03.06.2.01.05 Pembangunan Sistem Drainase 9.655.000 7.390 2.091.292 1.165.275 6.221.036 9.484.993 98,24
Perkotaan
Panjang Saluran Drainase 2840 M 0 1.000,00 1.950,91 359 3309,91 100
Perkotaan yang Dibangun
1.03.06.2.01.09 Operasi dan Pemeliharaan 2.723.916 497.366 1.158.531 239.776 733.258 2.628.931 96,51
Sistem Drainase
Panjang Saluran Drainase yang 680 m 25 375 220 60 680 100
Dioperasikan dan Dipelihara
1.03.08 PROGRAM PENATAAN 2.079.308 8.825 63.605 83.296 1.760.956 1.916.681 92,18
BANGUNAN GEDUNG
Persentase rekomendasi teknis 60% 55 55 55 55 55 91,67
perijinan pembangunan yang
sesuai standart pelayanan

1.03.08.2.01 Penyelenggaraan Bangunan 2.079.308 8.825 63.605 83.296 1.760.956 1.916.681 92,18
Gedung di Wilayah Daerah
Kabupaten/Kota, Pemberian
Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dan Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
Jumlah Penyelenggaraan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
Penerbitan Persyaratan
Bangunan Gedung (PBG),
Sertifikat Laik Fungsi (SLF),
peran Tim Profesi Ahli (TPA),
Pendataan Bangunan Gedung,
serta Implementasi SIMBG

1.03.08.2.01.01 Penyelenggaraan Penerbitan 286.159 8.825 63.185 53.540 86.332 211.882 74,04
Izin Mendirikan Bangunan
(IMB), Sertifikat Laik Fungsi
(SLF), peran Tenaga Ahli
Bangunan Gedung (TABG),
Pendataan Bangunan Gedung,
serta Implementasi SIMBG

Jumlah Penyelenggaraan 1 dokumen 0 1 0 0 1 100


Penerbitan Persyaratan
Bangunan Gedung (PBG),
Sertifikat Laik Fungsi (SLF), peran
Tim Profesi Ahli (TPA),
Pendataan Bangunan Gedung,
serta Implementasi SIMBG

II-342
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.03.08.2.01.02 Perencanaan, Pembangunan, 31.727 0 0 29.576 720 30.296 95,49
Pengawasan, dan Pemanfaatan
Bangunan Gedung Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Perencanaan, 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


Pembangunan, Pengawasan dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung
Daerah Kabupaten/Kota

1.03.08.2.01.04 Bantuan Teknis Pembangunan 9.432 0 420 180 0 600 6,36


Bangunan Gedung Negara
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Teknis 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pembangunan Bangunan Gedung
Negara Daerah Kabupaten/Kota

1.03.08.2.01.12 Rehabilitasi, Renovasi dan 1.751.990 0 0 0 1.673.904 1.673.904 95,54


Ubahsuai Bangunan Gedung
untuk Kepentingan Strategis
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Bangunan Gedung untuk 5 Unit 0 0 0 5 5 100
Kepentingan Strategis Daerah
Kabupaten/Kota yang Dilakukan
Rehabilitasi, Renovasi dan
Ubahsuai

1.03.09 PROGRAM PENATAAN 36.801 0 0 600 0 600 1,63


BANGUNAN DAN
LINGKUNGANNYA
Persentase pekomendasi teknis 60% 0 50 50 60 60 100
perijinan pembangunan yang
sesuai standart pelayanan

1.03.09.2.01 Penyelenggaraan Penataan 36.801 0 0 600 0 600 1,63


Bangunan dan
Lingkungannya di Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Perencananaan Kearifan Lokal
untuk Bangunan Pemerintahan

1.03.09.2.01.01 Penyusunan Rencana, 36.801 0 0 600 0 600 1,63


Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Penataan Bangunan dan
Lingkungan di Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Rencana, 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100


Kebijakan, Strategi dan Teknis
Sistem Penataan Bangunan dan
Lingkungan di Kabupaten/Kota

1.03.10 PROGRAM 142.303.662 889.769 4.508.052 23.779.037 110.990.845 140.167.702 98,5


PENYELENGGARAAN JALAN
Persentase alat-alat berat 89% 95,45 95,45 95,45 95,45 95,45 100
dalam kondisi baik
persentase jumlah jembatan 91,07% 91,06 91,06 91,06 91,29 91,29 100
kabupaten dalam kondisi
mantap
persentase panjang jalan 92,83% 93,34 93,34 93,34 94,69 94,69 100
kabupaten dalam kondisi
mantap
1.03.10.2.01 Penyelenggaraan Jalan 142.303.662 889.769 4.508.052 23.779.037 110.990.845 140.167.702 98,5
Kabupaten/Kota
Panjang Jalan yang Dibangun 11 km 0 5 18,31 75,02 98,33 100

II-343
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.03.10.2.01.05 Pembangunan Jalan 63.086.097 767.807 3.009.784 17.792.995 39.889.471 61.460.058 97,42
Panjang Jalan yang Dibangun 11 km 0 5 18,21 10,12 33,33 100
1.03.10.2.01.09 Rehabilitasi Jalan 68.219.975 0 197.546 3.940.644 63.912.897 68.051.087 99,75
Panjang Jalan yang Direhabilitasi 2 km 0 0,4 11,39 53,21 65 100

1.03.10.2.01.12 Pembangunan Jembatan 6.937.994 2.998 169.190 923.370 5.746.396 6.841.953 98,62
Panjang Jembatan yang 10 m 0 10 13,8 19,2 43 100
Dibangun
1.03.10.2.01.18 Rehabilitasi Jembatan 3.104.436 0 925.405 1.015.557 1.137.112 3.078.074 99,15
Panjang Jembatan yang 180 m 0 50 50 80 180 100
Dilakukan Rehabilitasi
1.03.10.2.01.21 Penanggulangan 955.160 118.963 206.128 106.471 304.969 736.531 77,11
Bencana/Tanggap Darurat
Jumlah alat berat yang terpelihara 21 buah 3 9 4 5 21 100

1.03.11 PROGRAM PENGEMBANGAN 81.130 0 0 0 20.248 20.248 24,96


JASA KONSTRUKSI

Persentase tenaga jasa 50% 0 0 0 50 50 100


konstruksi yg memiliki
sertifikasi kompetensi
1.03.11.2.01 Penyelenggaraan Pelatihan 81.130 0 0 0 20.248 20.248 24,96
Tenaga Terampil Konstruksi
Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pelatihan Tenaga Kerja
Konstruksi Kualifikasi Jabatan
Ahli
1.03.11.2.01.01 Penyiapan Training Need 81.130 0 0 0 20.248 20.248 24,96
Assessment (TNA) Pelatihan
Tenaga Terampil Konstruksi
Tersedianya tenaga terampil 150 Orang 0 0 0 150 150 100
konstruksi
Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pelatihan Tenaga Kerja
Konstruksi Kualifikasi Jabatan
Ahli
1.03.12 PROGRAM 550.000 15.349 135.956 78.466 244.723 474.495 86,27
PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG
Persentase Kesesuaian 100% 100 100 100 98,6 98,6 98,6
Pemanfaatan Ruang
1.03.12.2.01 Penetapan Rencana Tata 83.020 1.978 3.731 1.110 34.550 41.369 49,83
Ruang Wilayah (RTRW) dan
Rencana Rinci Tata Ruang
(RRTR) Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Persetujuan 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


Substansi, Evaluasi dan
Penetapan RTRW
Kabupaten/Kota
1.03.12.2.01.02 Pelaksanaan Persetujuan 83.020 1.978 3.731 1.110 34.550 41.369 49,83
Substansi, Evaluasi, Konsultasi
Evaluasi dan Penetapan RRTR
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Persetujuan 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


Substansi, Evaluasi dan
Penetapan RRTR
Kabupaten/Kota
1.03.12.2.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 344.858 2.966 102.965 62.538 161.605 330.073 95,71
Perencanaan Tata Ruang
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
dan Sinkronisasi Penyusunan
RRTR Kabupaten/Kota
1.03.12.2.02.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 344.858 2.966 102.965 62.538 161.605 330.073 95,71
Penyusunan RRTR
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi dan 1 dokumen 0 0 1 0 1 100
Sinkronisasi Penyusunan RRTR
Kabupaten/Kota

II-344
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1.03.12.2.04 Koordinasi dan Sinkronisasi 122.122 10.405 29.260 14.819 48.569 103.052 84,38
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100
Pelaksanaan Penataan Ruang
1.03.12.2.04.04 Koordinasi Pelaksanaan 122.122 10.405 29.260 14.819 48.569 103.052 84,38
Penataan Ruang
Jumlah Dokumen Koordinasi 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Pelaksanaan Penataan Ruang
2.10.05 PROGRAM PENYELESAIAN 190.000 1.700 2.588 1.492 105.842 111.622 58,75
GANTI KERUGIAN DAN
SANTUNAN TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN
Persentase penyelesaian 74,84% 80,78 80,78 80,78 75 75 100
administrasi pertanahan
2.10.05.2.01 Penyelesaian Masalah Ganti 190.000 1.700 2.588 1.492 105.842 111.622 58,75
Kerugian dan Santunan
Tanah untuk Pembangunan
oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi 12 Dokumen 0 3 0 7 10 83,33
dan Sinkronisasi Penyelesaian
Masalah Ganti Kerugian dan
Santunan Tanah untuk
Pembangunan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota

2.10.05.2.01.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 190.000 1.700 2.588 1.492 105.842 111.622 58,75
Penyelesaian Masalah Ganti
Kerugian dan Santunan Tanah
untuk Pembangunan oleh
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi dan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Sinkronisasi Penyelesaian
Masalah Ganti Kerugian dan
Santunan Tanah untuk
Pembangunan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
2.10.10 PROGRAM PENATAGUNAAN 359.999 3.230 4.070 880 222.677 230.857 64,13
TANAH
Persentase tertib administrasi 100% 100 100 100 75 75 75
Dokumen pertanahan

2.10.10.2.01 Penggunaan Tanah yang 359.999 3.230 4.070 880 222.677 230.857 64,13
Hamparannya dalam satu
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi 30 Dokumen 5 0 0 21 26 86,67
dan Sinkronisasi Pelaksanaan
Konsolidasi Tanah
Kewenangan Kabupaten/Kota
2.10.10.2.01.03 Koordinasi dan Sinkronisasi 359.999 3.230 4.070 880 222.677 230.857 64,13
Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Koordinasi dan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
Sinkronisasi Pelaksanaan
Konsolidasi Tanah Kewenangan
Kabupaten/Kota

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 15.204.031 2.428.574 4.293.101 3.333.100 4.317.263 14.372.038 94,53
DINAS
URUSAN PEMERINTAHAN
PERHUBUNGAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 86,37 87,1 82,26 89,68 89,68 100
atas kinerja perangkat daerah
(Dishub)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 25.000 4.793 797 5.012 13.660 24.262 97,05
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Tersedianya dokumen 24 dok 3 9 8 4 24 100
perencanaan,penganggaran
dan evaluasi tepat waktu dan
berkualitas

II-345
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen 17.000 3.617 121 3.058 9.565 16.361 96,24
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Perencanaan 8 Dokumen 1 3 4 0 8 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 8.000 1.176 676 1.954 4.095 7.901 98,76
Daerah
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 4 Laporan 1 3 0 0 4 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 9.409.455 1.304.627 3.176.777 1.966.112 2.253.963 8.701.480 92,48
Perangkat Daerah
Terselenggaranya administrasi 29 laporan 6 12 4 7 29 100
keuangan PD yang akuntabel
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan 9.291.850 1.290.982 3.158.946 1.932.662 2.211.323 8.593.913 92,49
ASN
Jumlah Orang yang Menerima 79 79 0 -6 6 79 100
Gaji dan Tunjangan ASN Orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 115.705 13.645 17.216 33.200 41.615 105.675 91,33
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah Dokumen Hasil 6 Dok 1 3 2 0 6 100
Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan 1.900 0 615 251 1.026 1.892 99,58
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
Jumlah Dokumen Penatausahaan 29 Dokumen 0 17 5 7 29 100
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

X.XX.01.2.03 Administrasi Barang Milik 15.000 0 14.887 0 0 14.887 99,25


Daerah pada Perangkat
Daerah
Terlaksananya BMD yang dapat 1 dok 0 1 0 0 1 100
di
pertanggungjawaban/akuntabel

X.XX.01.2.03.02 Pengamanan Barang Milik 15.000 0 14.887 0 0 14.887 99,25


Daerah SKPD
Jumlah Dokumen Pengamanan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
Barang Milik Daerah SKPD
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 74.648 0 0 9.325 64.789 74.114 99,28
Perangkat Daerah
Jumlah ASN yang 2 Org 0 0 0 2 2 100
kompentensinya meningkat
X.XX.01.2.05.11 Bimbingan Teknis Implementasi 74.648 0 0 9.325 64.789 74.114 99,28
Peraturan Perundang-
Undangan
Jumlah Orang yang Mengikuti 2 Orang 0 1 1 0 2 100
Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-Undangan
X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 321.356 21.133 16.581 49.156 212.393 299.263 93,13
Perangkat Daerah
Cakupan layanan pendukung 100 Persen 4 3 5 88 100 100
perkantoran yang sesuai
standar
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi 22.399 570 1.840 3.051 15.181 20.642 92,16
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah Paket Komponen Instalasi 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor yang Disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 35.958 2.169 2.633 7.697 17.262 29.760 82,76
Perlengkapan Kantor
Jumlah Paket Peralatan dan 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Perlengkapan Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah 21.973 894 1.094 10.301 5.719 18.008 81,95
Tangga
Jumlah Paket Peralatan Rumah 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Tangga yang Disediakan

II-346
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 45.328 3.412 3.559 5.722 28.734 41.426 91,39
Kantor
Jumlah Paket Bahan Logistik 1 Paket 1 0 0 0 1 100
Kantor yang Disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 89.148 1.741 735 2.423 83.119 88.017 98,73
dan Penggandaan
Jumlah Paket Barang Cetakan 1 Paket 1 0 0 0 1 100
dan Penggandaan yang
Disediakan
X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 3.600 0 600 1.050 600 2.250 62,5
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah Dokumen Bahan Bacaan 2 Dokumen 0 1 1 0 2 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang Disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 102.950 12.348 6.120 18.913 61.779 99.160 96,32
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah Laporan 20 Kali 1 4 10 5 20 100
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 321.927 0 250 100.760 212.037 313.047 97,24
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Efisiensi dan efektifnya 21 unit 0 0 6 15 21 100
pengadaan BMD
X.XX.01.2.07.11 Pengadaan Sarana dan 321.927 0 250 100.760 212.037 313.047 97,24
Prasarana Pendukung Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya

Jumlah Unit Sarana dan 21 Unit 0 0 6 15 21 100


Prasarana Pendukung Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya
yang Disediakan
X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 4.719.303 1.075.462 1.070.782 1.177.067 1.322.037 4.645.348 98,43
Urusan Pemerintahan Daerah

Tersedianya jasa penunjang 132 org 112 21 -1 0 132 100


urusan Pemda
X.XX.01.2.08.01 Penyediaan Jasa Surat 3.940 1.250 1.005 1.500 180 3.935 99,87
Menyurat
Terlaksananya Penyediaan Jasa 1 Laporan 0 0 0 1 1 100
Surat Menyurat
X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 269.544 49.341 29.972 72.812 99.307 251.433 93,28
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 4 Laporan 1 2 1 0 4 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
X.XX.01.2.08.03 Penyediaan Jasa Peralatan dan 21.825 285 2.665 2.737 14.283 19.970 91,5
Perlengkapan Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 2 Laporan 0 2 0 0 2 100
Peralatan dan Perlengkapan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan Kantor yang Disediakan 4.423.994 1.024.585 1.037.140 1.100.018 1.208.266 4.370.010 98,78
Umum Kantor
Jumlah Laporan Penyediaan Jasa 132 Orang 112 0 20 0 132 100
Pelayanan Umum Kantor yang
Disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 317.343 22.559 13.027 25.668 238.385 299.639 94,42
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Persentase BMD dalam kondisi 100 Persen 1 4 3 92 100 100


baik
X.XX.01.2.09.01 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 110.680 22.559 13.027 25.668 32.632 93.886 84,83
Biaya Pemeliharaan dan Pajak
Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan

II-347
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Kendaraan Perorangan 42 Unit 1 4 30 7 42 100
Dinas atau Kendaraan Dinas
Jabatan yang Dipelihara dan
dibayarkan Pajaknya
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 206.663 0 0 0 205.753 205.753 99,56
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya

Jumlah Gedung Kantor dan 1 Unit 0 0 0 1 1 100


Bangunan Lainnya yang
Dipelihara/Direhabilitasi

2.15.02 PROGRAM 50.008.653 8.158.471 11.221.358 12.581.798 16.295.627 48.257.255 96,5


PENYELENGGARAAN LALU
LINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN (LLAJ)

Kecepatan rata - rata kendaraan 40 km/jam 0 35 35 40 40 100


bermotor di jalan perkotaan

persentase penyediaan fasilitas 90% 0 85,25 85,25 90 90 100


perlengkapan jalan pada daerah
rawan kecelakaan

Kontribusi Retribusi 0,019 Persen 0 0,019 0,019 0,019 0,019 100


Perparkiran dan Terminal
terhadap PAD
2.15.02.2.01 Penetapan Rencana Induk 555.801 46.855 125.135 189.268 190.660 551.919 99,3
Jaringan LLAJ
Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Perencanaan 5 dok 1 4 0 0 5 100


LLAJ

2.15.02.2.01.02 Penetapan Kebijakan dan 6.998 0 0 1.000 5.353 6.353 90,78


Sosialisasi Rencana Induk
Jaringan LLAJ Kabupaten/Kota

Jumlah Dokumen Penetapan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100


Kebijakan dan Sosialisasi
Rencana Induk Jaringan LLAJ
Kabupaten/Kota
2.15.02.2.01.03 Pengendalian Pelaksanaan 548.803 46.855 125.135 188.268 185.307 545.566 99,41
Rencana Induk Jaringan LLAJ
Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Pengendalian 1 Laporan 0 0 0 1 1 100


Rencana Induk Jaringan LLAJ
Kabupaten/Kota

2.15.02.2.02 Penyediaan Perlengkapan 44.844.028 7.898.712 10.821.085 10.546.699 14.055.287 43.321.783 96,61
Jalan di Jalan
Kabupaten/Kota

Jumlah pengadaan dan 40 titik 0 0 40 0 40 100


pemasangan perlengkapan
jalan ( rambu lalin,warning
light,rambu type F, RPPJ )

2.15.02.2.02.02 Penyediaan Perlengkapan Jalan 4.336.402 1.130 2.564.441 715.013 1.002.959 4.283.542 98,78
di Jalan Kabupaten/Kota

II-348
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah Perlengkapan jalan LPJU 3 Unit 0 3 0 0 3 100
di jalan Kabupatenkota yang
tersedia / terpasang

Jumlah Perlengkapan Jalan ( 168 0 0 0 168 168 100


Traffick Light, Warning Light, Unit,m2,buah
Cermin Tikung,Cembung, Marka,
Rambu-rambu lalin dan Guardrail
)di Jalan Kabupaten/Kota yang
Tersedia

2.15.02.2.02.04 Rehabilitasi dan Pemeliharaan 40.507.625 7.897.582 8.256.643 9.831.687 13.052.328 39.038.241 96,37
Perlengkapan Jalan
Jumlah Perlengkapan Jalan LPJU 6000 Unit,titik 0 0 6.000,00 0 6000 100
yang terehabilitasi dan
Terpelihara

Jumlah Perlengkapan Jalan ( 168 0 0 0 168 168 100


Trafic Light, Warning Light, Unit,m2,buah
Cermin Tikung/Cembung, Marka
Rambu-rambu lalin,
GuardrailGuardrail dan LPJU
yang Terhabilitasi dan Terpelihara

2.15.02.2.03 Pengelolaan Terminal 442.437 0 9.451 371.784 52.481 433.716 98,03


Penumpang Tipe C
Jumlah Terminal ( fasilitas 2 unit 0 0 0 2 2 100
utama dan pendukung ) yang
direhabilitasi dan dipelihara (
Termial Getas dan Jetak )
2.15.02.2.03.04 Rehabilitasi dan Pemeliharaan 335.530 0 2.131 307.043 20.984 330.158 98,4
Terminal (Fasilitas Utama dan
Pendukung)

Jumlah Terminal (Fasilitas Utama 4 Unit 0 0 0 4 4 100


dan Pendukung) yang
Direhabilitasi dan Dipelihara

2.15.02.2.03.05 Peningkatan Kapasitas SDM 106.907 0 7.320 64.741 31.497 103.558 96,87
Pengelola Terminal Tipe C

Jumlah SDM Pengelola Terminal 31 Org 0 0 0 31 31 100


Tipe C yang Ditingkatkan
Kapasitasnya

2.15.02.2.04 Penerbitan Izin 3.422.279 5.734 167.401 1.364.234 1.726.906 3.264.276 95,38
Penyelenggaraan dan
Pembangunan Fasilitas
Parkir
Jumlah SDM Pengelolaan 31 Org 0 0 0 230 230 100
Terminal Tipe C yang
ditingkatkan kapasitasnya

2.15.02.2.04.02 Koordinasi dan Sinkronisasi 3.422.279 5.734 167.401 1.364.234 1.726.906 3.264.276 95,38
Pengawasan Pelaksanaan Izin
Penyelenggaraan dan
Pembangunan Fasilitas Parkir
Kewenangan Kabupaten/Kota

Jumlah Laporan Koordinasi dan 1 Laporan 0 0 0 1 1 100


Sinkronisasi Pengawasan
Pelaksanaan Izin
Penyelenggaraan dan
Terbangunnya Fasilitas Parkir
Kewenangan Kabupaten/Kota

II-349
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
2.15.02.2.05 Pengujian Berkala Kendaraan 360.000 200.568 49.878 78.997 28.621 358.064 99,46
Bermotor

Jumlah Pemeliharaan SIM PKB 9 unit 2 7 0 0 9 100

2.15.02.2.05.01 Penyediaan Sarana dan 210.000 198.235 0 0 11.215 209.450 99,74


Prasarana Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor

Jumlah Sarana dan Prasarana 9 Unit 0 0 0 9 9 100


Pengujian Berkala Kendaraan
Bermotor yang Tersedia

2.15.02.2.05.07 Pemeliharaan Sarana dan 150.000 2.333 49.878 78.997 17.406 148.614 99,08
Prasarana Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor

Jumlah Sarana dan Prasarana 9 Unit 0 9 0 0 9 100


Pengujian Berkala Kendaraan
Bermotor yang Terpelihara

2.15.02.2.06 Pelaksanaan Manajemen dan 69.108 2.821 9.456 17.480 30.195 59.952 86,75
Rekayasa Lalu Lintas untuk
Jaringan Jalan
Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilihan Pelajar 10 org 0 90 0 -80 10 100
Pelopor Keselamatan LLAJ

2.15.02.2.06.03 Uji Coba dan Sosialisasi 69.108 2.821 9.456 17.480 30.195 59.952 86,75
Pelaksanaan Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas untuk
Jaringan Jalan Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Pelaksanaan 2 Dokumen 0 0 0 2 2 100
Uji Coba dan Sosialisasi
Pelaksanaan Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas untuk
Jaringan Jalan Kabupaten/Kota

2.15.02.2.09 Penyediaan Angkutan Umum 40.000 3.330 36.649 0 0 39.979 99,95


untuk Jasa Angkutan Orang
dan/atau Barang antar Kota Jumlah Sewa BUS Yang 2 unit 0 2 0 0 2 100
Tersedia
2.15.02.2.09.01 Penyediaan Angkutan Umum 40.000 3.330 36.649 0 0 39.979 99,95
untuk Jasa Angkutan Orang
dan/atau Barang antar Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Angkutan Umum untuk 232 Unit 232 0 0 0 232 100
Jasa Angkutan Orang dan/atau
2.15.02.2.11 Penetapan Rencana Umum Barang Antar Kota dalam 1 (Satu) 275.000 450 2.303 13.336 211.477 227.566 82,75
Jaringan Trayek Perkotaan
dalam 1 (satu) Daerah Rencana Induk Jaringan 1 Paket 0 1 0 0 1 100
Transportasi ( RJT )
Study Kinerja Angkutan 1 Paket 0 1 0 0 1 100
Pedesaan
Meningkatnya Manajemen 1 dok 0 0 0 1 1 100
Pengelolaan Angkutan Jalan
2.15.02.2.11.03 Pengendalian Pelaksanaan 275.000 450 2.303 13.336 211.477 227.566 82,75
Rencana Umum Jaringan
Trayek Perkotaan dalam 1
(satu) Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah Dokumen Kebijakan 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100
Pengendalian Pelaksanaan
Rencana Umum Jaringan Trayek
Perkotaan dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota

II-350
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.

X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG 22.354.960 3.300.752 6.901.784 4.178.788 5.902.009 20.283.333 90,73 DINAS
PERUMAHAN,
URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA KAWASAN
PERMUKIMAN
DAN
LINGKUNGAN
HIDUP
Indeks kepuasan masyarakat 85 Indeks 84,19 84,05 83,37 83,29 83,29 97,99
atas kinerja perangkat daerah
(PKPLH)
X.XX.01.2.01 Perencanaan, Penganggaran, 15.000 2.041 4.405 409 6.005 12.860 85,73
dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Persentase capaian kinerja 100% 30 60 5 5 100 100
Perencanaan, Penganggaran,
X.XX.01.2.01.01 Penyusunan Dokumen dan Evaluasi Kinerja Perangkat 5.000 539 1.893 329 2.087 4.848 96,95
Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah dokumen perencanaan 12 Dokumen 3 9 0 0 12 100


Perangkat Daerah
X.XX.01.2.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat 10.000 1.503 2.513 80 3.918 8.013 80,13
Daerah
Jumlah laporan evaluasi kinerja 8 Laporan 3 3 1 1 8 100
Perangkat Daerah
X.XX.01.2.02 Administrasi Keuangan 16.345.049 2.218.421 5.438.395 3.162.762 3.603.699 14.423.278 88,24
Perangkat Daerah
Persentase dokumen 100% 11 89 0 0 100 100
adminitrasi dan pelaporan
X.XX.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan keuangan yang tersusun 16.269.869 2.217.621 5.414.381 3.137.566 3.583.367 14.352.935 88,22
ASN
Jumlah orang yang menerima gaji 148 147 0 1 -14 134 90,54
dan tunjangan ASN Orang/bulan
X.XX.01.2.02.02 Penyediaan Administrasi 60.180 0 18.182 20.440 18.450 57.072 94,84
Pelaksanaan Tugas ASN
Jumlah dokumen hasil 1 Dokumen 0,24 0,24 0,16 0,36 1 100
penyediaan administrasi
X.XX.01.2.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan pelaksanaan tugas ASN 15.000 800 5.832 4.757 1.882 13.271 88,47
dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD Jumlah dokumen penatausahaan 13 Dokumen 11 2 0 0 13 100
dan pengujian/verifikasi keuangan
X.XX.01.2.05 Administrasi Kepegawaian SKPD 49.620 0 0 0 48.330 48.330 97,4
Perangkat Daerah
Persentase ASN PD yang 50% 0 0 0 100 100 100
memenuhi 20 JP pertahun
X.XX.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan 49.620 0 0 0 48.330 48.330 97,4
Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Jumlah Pegawai Berdasarkan 2 Orang 0 0 0 2 2 100
Tugas dan Fungsi yang Mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan

X.XX.01.2.06 Administrasi Umum 105.153 28.129 13.214 26.099 31.161 98.603 93,77
Perangkat Daerah
Cakupan layanan administrasi 71,43% 28,57 0 42,86 14,28 85,71 100
umum Perangkat Daerah
X.XX.01.2.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi pengelolaan umum dan 8.004 1.820 989 4.915 0 7.724 96,5
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Jumlah paket komponen instalasi 6 Paket 5 1 0 0 6 100
listrik/penerangan bangunan
kantor yang disediakan

X.XX.01.2.06.02 Penyediaan Peralatan dan 15.434 2.420 1.843 4.453 6.495 15.210 98,55
Perlengkapan Kantor
Jumlah paket peralatan dan 25 Paket 18 2 0 2 22 88
perlengkapan kantor yang
X.XX.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah disediakan 12.527 1.755 1.438 7.104 1.712 12.009 95,86
Tangga

II-351
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah paket peralatan rumah 25 Paket 14 7 2 2 25 100
tangga yang disediakan
X.XX.01.2.06.04 Penyediaan Bahan Logistik 12.847 2.741 2.605 4.057 3.231 12.634 98,34
Kantor
Jumlah paket bahan logistik 7 Paket 7 0 0 0 7 100
kantor yang disediakan
X.XX.01.2.06.05 Penyediaan Barang Cetakan 28.800 4.120 6.040 5.120 8.580 23.860 82,85
dan Penggandaan
Jumlah paket barang cetakan dan 8 Paket 1 7 0 0 8 100
penggandaan yang disediakan

X.XX.01.2.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan 1.800 300 300 450 600 1.650 91,67
Peraturan Perundang-undangan

Jumlah dokumen bahan bacaan 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100


dan Peraturan Perundang-
Undangan yang disediakan
X.XX.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat 25.741 14.974 0 0 10.543 25.516 99,13
Koordinasi dan Konsultasi
SKPD
Jumlah laporan penyelenggaraan 5 Laporan 3 0 2 0 5 100
rapat koordinasi dan konsultasi
SKPD
X.XX.01.2.07 Pengadaan Barang Milik 135.034 50.974 8.325 2.450 71.825 133.574 98,92
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah Persentase pengadaan Barang 100% 4 53,14 9,53 33,33 100 100
Milik Daerah Penunjang Urusan
X.XX.01.2.07.05 Pengadaan Mebel Pemerintah Daerah sesuai 2.450 0 0 2.450 0 2.450 100

Jumlah paket mebel yang 1 Unit 0 0 1 0 1 100


disediakan
X.XX.01.2.07.10 Pengadaan Sarana dan 132.584 50.974 8.325 0 71.825 131.124 98,9
Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya

Jumlah unit sarana dan prasarana 20 Unit 4 0 0 16 20 100


gedung kantor atau bangunan
lainnya yang disediakan

X.XX.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang 2.025.954 328.928 570.913 401.288 626.805 1.927.935 95,16
Urusan Pemerintahan Daerah
Cakupan penyediaan jasa 100% 25 25 25 25 100 100
penunjang urusan
Pemerintahan Daerah

X.XX.01.2.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, 250.312 32.391 63.989 38.328 102.099 236.807 94,6
Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah laporan penyediaan jasa 1 Laporan 0,25 0,25 0,25 0,25 1 100
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang disediakan
X.XX.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan 1.775.642 296.537 506.925 362.960 524.706 1.691.128 95,24
Umum Kantor
Jumlah laporan penyediaan jasa 1 Laporan 0,3 0,2 0,25 0,25 1 100
pelayanan umum kantor yang
disediakan
X.XX.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik 3.679.150 672.259 866.531 585.779 1.514.185 3.638.755 98,9
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Persentase BMD dalam kondisi 100% 34,57 9,87 34,09 19,63 98,16 98,16
baik
X.XX.01.2.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, 2.377.913 596.794 759.818 515.718 493.009 2.365.338 99,47
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Jumlah kendaraan dinas 137 Unit 50 10 42 32 134 97,81


operasional atau lapangan yang
dipelihara dan dibayarkan pajak
dan perizinannya

II-352
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
X.XX.01.2.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan 11.655 6.450 3.875 0 0 10.325 88,59
Mesin Lainnya
Jumlah peralatan dan mesin 21 Unit 6 6 13 0 25 100
lainnya yang dipelihara
X.XX.01.2.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi 1.289.581 69.016 102.838 70.061 1.021.176 1.263.092 97,95
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
Jumlah gedung kantor dan 1 Unit 0 0 1 0 1 100
bangunan lainnya yang
dipelihara/direhabilitasi
1.04.02 PROGRAM PENGEMBANGAN 1.613.980 269.188 224.349 639.727 418.319 1.551.583 96,13
PERUMAHAN

Cakupan ketersediaan rumah 98,30% 97,25 97,25 97,25 97,43 97,43 99,11
layak huni
Jumlah warga negara korban 100% 0 50 100 100 100 100
bencana yang memperoleh
rumah layak huni
Jumlah warga negara yang 100% 0 5 100 100 100 100
terkena relokasi akibat program
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang
memperoleh fasilitas
penyediaan rumah layak huni
1.04.02.2.01 Pendataan Penyediaan dan 824 0 0 13 637 650 78,87
Rehabilitasi Rumah Korban
Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen penyiapan 1 dokumen 0 1 0 0 1 100
pelaksanaan SPM Bidang
Perumahan sesuai standar

1.04.02.2.01.05 Pendataan dan Verifikasi 824 0 0 13 637 650 78,87


Penerima Rumah bagi Korban
Bencana Alam atau Terkena
Relokasi Program
Kabupaten/Kota

Jumlah dokumen data calon 1 Dokumen 0 1 0 0 1 100


penerima rumah bagi korban
bencana Kabupaten/Kota atau
yang terkena relokasi program
Kabupaten/Kota yang terverifikasi

1.04.02.2.03 Pembangunan dan 15.000 0 0 15.000 0 15.000 100


Rehabilitasi Rumah Korban
Bencana atau Relokasi
Program Kabupaten/Kota

Presentase rehabilitasi rumah 100% 0 20 80 0 100 100


korban bencana atau relokasi
program Kabupaten yang
disediakan
1.04.02.2.03.01 Rehabilitasi Rumah bagi 15.000 0 0 15.000 0 15.000 100
Korban Bencana
Jumlah rumah korban bencana 1 Unit Rumah 0 0 1 0 1 100
Kabupaten/Kota yang
terehabilitasi
1.04.02.2.05 Pembinaan Pengelolaan 1.386.826 269.188 223.830 624.544 233.037 1.350.599 97,39
Rumah Susun Umum
dan/atau Rumah Khusus
Presentase okupansi rusunawa 46,21% 46,46 1,01 0,51 -0,25 47,73 100

1.04.02.2.05.02 Penatausahaan Pemanfaatan 1.386.826 269.188 223.830 624.544 233.037 1.350.599 97,39
Rumah Susun Umum dan/atau
Rumah Khusus

II-353
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah dokumen pemanfaatan 1 Dokumen 0,24 0,16 0,32 0,28 1 100
rumah susun umum dan/atau
rumah khusus
1.04.02.2.06 Penerbitan Izin 211.330 0 519 170 184.645 185.334 87,7
Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan
Presentase pengesahan 100% 1 2 97 0 100 100
siteplan sesuai standar
pelayanan
1.04.02.2.06.03 Koordinasi dan Sinkronisasi 211.330 0 519 170 184.645 185.334 87,7
Pengendalian Pembangunan
dan Pengembangan
Perumahan
Jumlah laporan hasil koordinasi 1 Laporan 0,24 0,16 0,6 0 1 100
dan sinkronisasi pengendalian
pembangunan dan
pengembangan perumahan
1.04.03 PROGRAM KAWASAN 547.629 0 4.190 230.088 201.208 435.486 79,52
PERMUKIMAN
Persentase lingkungan 0,02% 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 100
permukiman kumuh
1.04.03.2.02 Penataan dan Peningkatan 222.629 0 4.190 1.088 195.208 200.486 90,05
Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh dengan
Luas di Bawah 10 (sepuluh)
Ha
Luas kawasan kumuh yang 136,81 Ha 136,81 0 0,01 0 136,82 100
tertangani
1.04.03.2.02.05 Koordinasi dan Sinkronisasi 222.629 0 4.190 1.088 195.208 200.486 90,05
Pengendalian Penataan
Pemugaran/Peremajaan
Permukiman Kumuh
Jumlah laporan hasil koordinasi 1 Laporan 0,24 0,16 0,6 0 1 100
dan sinkronisasi pengendalian
penataan pemugaran/peremajaan
permukiman kumuh

1.04.03.2.03 Peningkatan Kualitas 325.000 0 0 229.000 6.000 235.000 72,31


Kawasan Permukiman
Kumuh dengan Luas di
Bawah 10 (sepuluh) Ha
Presentase RTLH yang 100% 0 20 80 0 100 100
diperbaiki
1.04.03.2.03.02 Perbaikan Rumah Tidak Layak 325.000 0 0 229.000 6.000 235.000 72,31
Huni
Jumlah rumah tidak layak huni 21 Unit 0 0 21 0 21 100
yang diperbaiki Rumah
1.04.05 PROGRAM PENINGKATAN 3.051.712 44.089 552.990 45.373 2.277.020 2.919.472 95,67
PRASARANA, SARANA DAN
UTILITAS UMUM (PSU)
Persentase kawasan 99,14% 99,98 99,98 99,98 99,98 99,98 100
lingkungan permukiman yang
layak

Presentase PSU dalam kondisi 15% 0 15 15 60,87 60,87 100


baik
1.04.05.2.01 Urusan Penyelenggaraan 3.051.712 44.089 552.990 45.373 2.277.020 2.919.472 95,67
PSU Perumahan
Presentase perbaikan PSU 15% 5 10 0 2 17 100

1.04.05.2.01.02 Penyediaan Prasarana, Sarana, 3.051.712 44.089 552.990 45.373 2.277.020 2.919.472 95,67
dan Utilitas Umum di
Perumahan untuk Menunjang
Fungsi Hunian

Jumlah lokasi perumahan yang 7 lokasi 0 2 0 5 7 100


disediakan prasarana, sarana,
dan utilitas umum yang
menunjang fungsi hunian

II-354
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
9. Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan 67,77 54,88 67,77 60,80 60,80 60,80 89,72
keseimbangan Hidup DINAS
pemanfaatan PERUMAHAN,
sumberdaya alam KAWASAN
yang berkelanjutan PERMUKIMAN
DAN
LINGKUNGAN
HIDUP

2.11.02 PROGRAM PERENCANAAN 506.999 7.976 51.660 142.344 290.534 492.513 97,14
LINGKUNGAN HIDUP

Presentase dokumen kebijakan 100% 0 60 75 100 100 100


lingkungan hidup sesuai
standar
2.11.02.2.01 Rencana Perlindungan dan 50.000 1.320 0 6.928 37.835 46.083 92,17
Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH)
Kabupaten/Kota
Presentase dokumen RPPLH 100% 0 30 30 40 100 100
yang disusun sesuai standar
2.11.02.2.01.01 Penyusunan dan Penetapan 50.000 1.320 0 6.928 37.835 46.083 92,17
RPPLH Kabupaten/Kota
Jumlah muatan hasil penyusunan 1 Dokumen 0 0,3 0,3 0,4 1 100
dan penetapan RPPLH
Kabupaten/Kota yang disusun

2.11.02.2.02 Penyelenggaraan Kajian 456.999 6.656 51.660 135.416 252.699 446.430 97,69
Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Kabupaten/Kota
Presentase dokumen KLHS 100% 0 60 15 25 100 100
yang disusun sesuai standar
2.11.02.2.02.01 Pembuatan dan Pelaksanaan 125.000 2.370 27.900 10.919 79.562 120.750 96,6
KLHS Rencana Tata Ruang
Jumlah dokumen KLHS Rencana 1 Dokumen 0 0,8 0,2 0 1 100
Tata Ruang Kabupaten/Kota yang
disusun
2.11.02.2.02.02 Pembuatan dan Pelaksanaan 332.000 4.286 23.760 124.497 173.137 325.680 98,1
KLHS RPJPD/RPJMD
Jumlah dokumen KLHS 1 Dokumen 0 0,5 0,4 0,1 1 100
RPJPD/RPJMD Kabupaten/Kota
yang disusun
2.11.03 PROGRAM PENGENDALIAN 240.632 34.810 20.280 47.806 132.716 235.613 97,91
PENCEMARAN DAN/ATAU
KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP
Indeks Kualitas Lingkungan 67,77 Indeks 54,88 54,88 54,88 60,8 60,8 89,72
Hidup
Indeks kualitas air 50,85 indeks 43,75 43,75 43,75 52,67 52,67 100

Indeks kualitas udara 93,92 indeks 79,63 79,63 79,63 81,92 81,92 87,22

indeks tutupan lahan 60,85 indeks 28,22 28,22 28,22 35,72 35,72 58,7

Persentase dokumen laporan 100% 0 0 60 100 100 100


pengelolaan lingkungan yang
disusun sesuai standar
2.11.03.2.01 Pencegahan Pencemaran 240.632 34.810 20.280 47.806 132.716 235.613 97,91
dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota

Presentase Persentase 100% 0 0 60 40 100 100


dokumen laporan pengelolaan
lingkungan yang disusun
sesuai standar

2.11.03.2.01.01 Koordinasi, Sinkronisasi, dan 79.600 10 0 390 78.054 78.454 98,56


Pelaksanaan Pencegahan
Pencemaran Lingkungan Hidup
Dilaksanakan terhadap Media
Tanah, Air, Udara, dan Laut

II-355
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah dokumen uji kualitas 1 dokumen 0 0,5 0,3 0,2 1 100
lingkungan hidup dilaksanakan
terhadap media tanah, air, udara
dan laut
2.11.03.2.01.02 Koordinasi, Sinkronisasi dan 50.000 17.921 5.242 18.549 8.031 49.743 99,49
Pelaksanaan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca,
Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim

Jumlah dokumen hasil koordinasi 1 Dokumen 0 0 1 0 1 100


dan sinkronisasi inventarisasi gas
rumah kaca dari sektor
lingkungan hidup yang
dilaksanakan

2.11.03.2.01.03 Pengelolaan Laboratorium 111.032 16.879 15.038 28.867 46.631 107.416 96,74
Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota
Jumlah pengambilan contoh uji, 1 Dokumen 0 0 0,6 0,4 1 100
pengujian parameter kualitas
lingkungan dan dokumen mutu
yang dilaksanakan

2.11.04 PROGRAM PENGELOLAAN 6.393.899 450.180 521.407 476.472 4.733.450 6.181.509 96,68
KEANEKARAGAMAN HAYATI
(KEHATI)
Proporsi Ruang Terbuka Hijau 8,20% 8,1074 8,1074 8,1047 9,7098 9,7098 100
(RTH)
2.11.04.2.01 Pengelolaan 6.393.899 450.180 521.407 476.472 4.733.450 6.181.509 96,68
Keanekaragaman Hayati
Kabupaten/Kota
Persentase Keanekaragaman 100% 10 2,5 4,2 83,3 100 100
Hayati (taman kehati+RTH)
dalam kondisi baik
2.11.04.2.01.02 Pengelolaan Taman 10.000 1.231 0 1.542 6.627 9.400 94
Keanekaragaman Hayati di Luar
Kawasan Hutan
Luas taman KEHATI di luar 2,3 Ha 2,3 0 0 0 2,3 100
kawasan hutan yang dikelola
lingkup kewenangan
Kabupaten/Kota

2.11.04.2.01.04 Pengelolaan Ruang Terbuka 6.383.899 448.949 521.407 474.930 4.726.823 6.172.109 96,68
Hijau (RTH)
Luas RTH yang dikelola lingkup 29,2417 Ha 29,2417 0 0 0 29,2417 100
kewenangan Kabupaten/Kota
2.11.05 PROGRAM PENGENDALIAN 5.000 2.289 174 0 0 2.463 49,27
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3) DAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (LIMBAH B3)

Presentase dokumen rincian 48,48% 48,48 67,29 76 80,77 80,77 100


teknis penyimpanan limbah B3,

2.11.05.2.01 Penyimpanan Sementara 5.000 2.289 174 0 0 2.463 49,27


Limbah B3
Presentase dokumen rincian 100% 30 20 50 0 100 100
teknis penyimpanan Limbah B3
yang diterbitkan sesuai standar

2.11.05.2.01.02 Verifikasi Lapangan untuk 5.000 2.289 174 0 0 2.463 49,27


Memastikan Pemenuhan
Persyaratan Administrasi dan
Teknis Penyimpanan
Sementara Limbah B3

II-356
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah laporan kegiatan verifikasi 1 Laporan 0,3 0 0,7 0 1 100
lapangan pemenuhan komitmen
persetujuan/izin penyimpanan
sementara dan pengumpulan
limbah B3

2.11.06 PROGRAM PEMBINAAN DAN 22.500 2.224 979 6.968 8.964 19.135 85,04
PENGAWASAN TERHADAP
IZIN LINGKUNGAN DAN IZIN
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)
Cakupan pembinaan dan 50% 28,57 33,02 41,9 50,16 50,16 100
pengawasan terhadap usaha
dan / atau kegiatan yang
memiliki izin lingkungan dan
izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
2.11.06.2.01 Pembinaan dan Pengawasan 22.500 2.224 979 6.968 8.964 19.135 85,04
Terhadap Usaha dan/atau
Kegiatan yang Izin
Lingkungan dan Izin PPLH
diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota

Persentase ijin lingkungan 50% 28,57 4,45 8,88 6,67 48,57 97,14
yang diawasi
2.11.06.2.01.03 Pengawasan Usaha dan/atau 22.500 2.224 979 6.968 8.964 19.135 85,04
Kegiatan yang Izin Lingkungan
Hidup, Izin PPLH yang
Diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah laporan dari usaha 1 Laporan 0 0 0 1 1 100


dan/atau kegiatan yang diawasi
izin lingkungan, persetujuan
lingkungan, surat kelayakan
operasi oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
2.11.08 PROGRAM PENINGKATAN 37.900 4.783 1.910 10.773 20.108 37.574 99,14
PENDIDIKAN, PELATIHAN
DAN PENYULUHAN
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
MASYARAKAT

Persentase peningkatan 25% 65,96 65,96 65,96 69,23 69,23 100


komunitas pecinta lingkungan
hidup
2.11.08.2.01 Penyelenggaraan Pendidikan, 37.900 4.783 1.910 10.773 20.108 37.574 99,14
Pelatihan, dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup untuk
Lembaga Kemasyarakatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah akumulasi komunitas 48 47 2 2 1 52 100
pecinta lingkungan hidup yang kelompok
terbentuk
2.11.08.2.01.01 Peningkatan Kapasitas dan 30.000 3.070 1.160 13.236 12.282 29.747 99,16
Kompetensi Sumber Daya
Manusia Bidang Lingkungan
Hidup untuk Lembaga
Kemasyarakatan

Jumlah lembaga/kelompok 22 Lembaga 10 0 46 2 58 100


masyarakat/institusi yang terdaftar
yang meningkat kapasitas dan
kompetensinya terkait PPLH

2.11.08.2.01.02 Pendampingan Gerakan Peduli 7.900 1.713 750 -2.463 7.826 7.826 99,07
Lingkungan Hidup

II-357
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah pendampingan 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
pembinaan gerakan peduli dan
berbudaya lingkungan hidup yang
dilaksanakan
2.11.09 PROGRAM PENGHARGAAN 257.825 4.775 740 1.144 247.592 254.251 98,61
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
MASYARAKAT
Presentase penerimaan 50% 20 22 44,29 44,29 44,29 88,58
penghargaan Lingkungan
Hidup oleh
Masyarakat/Lembaga
Masyarakat/Dunia Usaha/Dunia
Pendidikan/Filantropi
2.11.09.2.01 Pemberian Penghargaan 257.825 4.775 740 1.144 247.592 254.251 98,61
Lingkungan Hidup Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah penerimaan 5 kelompok 1 0 5 25 31 100
penghargaan dibidang
lingkungan hidup
2.11.09.2.01.01 Penilaian Kinerja 257.825 4.775 740 1.144 247.592 254.251 98,61
Masyarakat/Lembaga
Masyarakat/Dunia Usaha/Dunia
Pendidikan/ Filantropi dalam
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Jumlah masyarakat/lembaga 10 entitas 0 0 0 70 70 100


masyarakat/dunia
pendidikan/filantrophi yang dinilai
kinerjanya dalam rangka PPLH

2.11.10 PROGRAM PENANGANAN 4.275 551 365 2.121 1.207 4.244 99,28
PENGADUAN LINGKUNGAN
HIDUP
Presentase Pengaduan 100% 35 50 78 100 100 100
masyarakat terkait izin
lingkungan, izin PPLH dan PUU
LH yang di terbitkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten
yang ditindaklanjuti

2.11.10.2.01 Penyelesaian Pengaduan 4.275 551 365 2.121 1.207 4.244 99,28
Masyarakat di Bidang
Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH)
Kabupaten/Kota

Presentase tindaklanjut 100% 35 15 28 22 100 100


pengaduan bidang PPLH
2.11.10.2.01.01 Pengelolaan Pengaduan 4.275 551 365 2.121 1.207 4.244 99,28
Masyarakat terhadap PPLH
Kabupaten/Kota
Jumlah pengaduan masyarakat 1 Dokumen 0 0 0 1 1 100
terhadap PPLH Kabupaten/Kota
yang ditindaklanjuti/ditangani
2.11.11 PROGRAM PENGELOLAAN 7.076.376 1.428.535 1.498.910 1.398.346 2.638.118 6.963.909 98,41
PERSAMPAHAN
Persentase penanganan 72% 41,83 41,89 41,98 58,65 58,65 81,46
volume sampah
2.11.11.2.01 Pengelolaan Sampah 7.076.376 1.428.535 1.498.910 1.398.346 2.638.118 6.963.909 98,41
Persentase timbulan sampah 72% 41,83 0,06 0,09 16,67 58,65 81,46
yang ditangani
2.11.11.2.01.03 Penanganan Sampah dengan 6.911.375 1.428.535 1.498.910 1.388.137 2.483.734 6.799.316 98,38
melakukan Pemilahan,
Pengumpulan, Pengangkutan,
Pengolahan, dan Pemrosesan
Akhir Sampah di
TPA/TPST/SPA
Kabupaten/Kota

II-358
Realisasi
Realisasi Kinerja pada Triwulan Capaian Kinerja
Target RPJMD Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Capaian
Target Kinerja dan dan Anggaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kabupaten Kudus RPJMD Kabupaten Kudus Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Perangkat Daerah
Anggaran Renja OPD Tahun RPJMD
No Sasaran Kode Pemerintahan dan (Outcome) / Kegiatan (Output) / Pada Tahun 2023 sampai dengan RKPD dan Anggaran Renja OPD yang Anggaran RPJMD Penanggung
Berjalan (2023) yang Kabupaten
Program/Kegiatan Sub Kegiatan (Akhir Periode Kabupaten Kudus Tahun Dievaluasi Kabupaten s/d Jawab
Dievaluasi I II III IV Kudus s/d Tahun
RPJMD) 2022 Tahun 2023 (%)
2023 (Akhir
Tahun
6 7 8 9 10 11 12 13 14 = 7 + 13 15 = 14/6 * 100%
1 2 3 4 5 16
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
Jumlah sampah yang dipilah, 121865,69 30466,42 30.466,43 16.101,26 16.256,48 93290,59 76,55
dikumpulkan, diangkut, diolah, ton
diproses akhir di TPA/TPS/SPA
Kabupaten/Kota
2.11.11.2.01.07 Penyediaan Sarana dan 165.001 0 0 10.209 154.384 164.593 99,75
Prasarana Pengelolaan
Persampahan di
TPA/TPST/SPA
Kabupaten/Kota

Jumlah sarana dan prasarana 1 Unit 0 0 1 0 1 100


penanganan sampah untuk
kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan dan pemrosesan
akhir
3.28.04 PROGRAM KONSERVASI 15.000 12.450 0 2.550 0 15.000 100
SUMBER DAYA ALAM
HAYATI DAN
EKOSISTEMNYA
Persentase tutupan lahan 0,48% 26,86 26,86 26,86 26,86 26,86 100

Persentase tutupan lahan 19,90% 26,86 26,86 26,86 26,86 26,86 100
tahura

3.28.04.2.01 Pengelolaan Taman Hutan 15.000 12.450 0 2.550 0 15.000 100


Raya (TAHURA)
Kabupaten/Kota

Jumlah akumulasi tanaman 200 batang 270 0 0 0 270 100


dalam tahura
3.28.04.2.01.07 Kerja Sama Penyelenggaraan 15.000 12.450 0 2.550 0 15.000 100
TAHURA Kabupaten/Kota
Jumlah perjanjian kerjasama 1 Dokumen 1 0 0 0 1 100
penyelenggaraan TAHURA
KAbupaten/Kota

Rata-rata Realisasi Capaian Kinerja (%) 97,86 90,77


Predikat Kinerja Sangat Tinggi Tinggi

II-359
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH


3.1.1 Kondisi Ekonomi Global
Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada tahun 2023 di
tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun dan ketidakpastian
pasar keuangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 tetap
tinggi ditopang oleh permintaaan domestik yang kuat, stabilitas
perekonomian yang terjaga, neraca pembayaran yang baik, stabilitas
nilai tukar rupiah yang terjaga dan inflasi yang terkendali dalam kisaran
sasaran.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari International Monetary Fund
(IMF) dan World Bank (WB) menunjukkan pelemahan. IMF (rilis Oktober
2023) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tahun 2024
Global/Dunia tumbuh sebesar 2,9 persen, negara Amerika Serikat
tumbuh sebesar 1,5 persen, Negara Eropa tumbuh sebesar 1,2 persen,
Jepang tumbuh sebesar 1,0 persen, Tiongkok tumbuh sebesar 4,2
persen, India tumbuh sebesar 6,3 persen dan Indonesia tumbuh
sebesar 5,0 persen. World Bank (WB) (rilis Januari 2024)
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tahun 2024 Global/Dunia
tumbuh sebesar 2,4 persen, negara Amerika Serikat tumbuh sebesar
1,6 persen, negara Eropa tumbuh sebesar 0,7 persen, Jepang tumbuh
sebesar 0,9 persen, Tiongkok tumbuh sebesar 4,5 persen, India tumbuh
sebesar 6,4 persen dan Indonesia tumbuh sebesar 4,9 persen.
Meskipun terdapat perlambatan ekonomi global, masih terdapat
harapan terjadinya perbaikan ekonomi global di Tahun 2024. Tanda-
tanda membaik (upside risks) dapat dilihat dari: (1) Tekanan inflasi telah
mereda namun melambat penurunannya; (2) Perlambatan laju
pengetatan moneter; (3) Potensi sumber pertumbuhan baru (ekonomi
digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru). Disisi lain terdapat beberapa
resiko (downside risk) antara lain: (1) Peningkatan tensi geopolitik; (2)
Geo-economic fragmentation; (3) Pelemahan ekonomi Tiongkok; (4)
Terbatasnya policy space (fiskal); (5) Peningkatan resiko debt distress;
(6) Shock akibat perubahan iklim.

3.1.2 Kondisi Ekonomi Nasional


Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah kondisi
ketidakpastian global. Pemulihan ekonomi menunjukkan tren membaik
seperti sebelum pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2023 tetap tumbuh sebesar
5,05 persen (c-to-c), sedikit melambat dibanding Tahun 2022 sebesar
5,31 persen (c-to-c). Seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif
pada Tahun 2023, kecuali impor yang mengalami kontraksi sebesar
1,65 persen. Komponen Konsumsi LNRT tumbuh tinggi didorong
aktivitas persiapan Pemilu baik dilakukan oleh Peserta Pemilu maupun
III-1
Penyelenggara Pemilu. Kemudian Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB
(Investasi) masih merupakan penyumbang utama PDB pada Tahun
2023 dengan akumulasi kontribusi sebesar 82,51 persen. Sedangkan
menurut lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap PDB
adalah industri pengolahan (18,67 persen), perdagangan (12,94 persen),
pertanian (12,53 persen), pertambangan (10,52 persen), dan konstruksi
(9,92 persen) melanjutkan tren pertumbuhan positif.
Perekonomian Indonesia Tahun 2023 tetap tumbuh baik dan
berdaya tahan, ditengah perlambatan global dan ketidakpastian yang
tinggi. Kondisi perlambatan global dan ketidakpastian yang tinggi
seperti (1) Pertumbuhan ekonomi global yang melemah; (2) Penurunan
inflasi global yang melambat; (3) Suku bunga yang tinggi dalam waktu
yang lama; (4) Perdagangan global tumbuh negatif yang utamanya
disebabkan penurunan nilai perdagangan barang, harga komoditas
unggulan perdagangan Indonesia (Kelapa Sawit, Batubara, Nikel, Gas
Alam, Minyak Mentah) nilainya mengalami penurunan; (5) Prompt
Manufacturing Index (PMI) atau Indeks Manufaktur Global masih
berada di zona ekspansif.
Peningkatan kualitas pemulihan ekonomi juga terlihat dengan
membaiknya kondisi ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan, dan
ketimpangan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 5,32
persen pada tahun 2023 dari 5,86 persen pada tahun 2022. Sementara,
angka kemiskinan nasional pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen,
turun dibandingkan September 2022 sebesar 9,57 persen. Tingkat
ketimpangan pengeluaran yang diukur menggunakan Rasio Gini
meningkat dari sebelumnya 0,381 pada September 2022, menjadi 0,388
pada maret 2023. Berbagai program afirmasi pada pada kelompok
miskin dan rentan serta program-program perlindungan sosial lainnya
terus dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan dan
ketimpangan.
Saat ini ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga
walaupun menghadapi gejolak perekonomian dunia. Pertumbuhan
ekonomi di Tahun 2023 mencapai 5,05 persen (c-to-c). Laju inflasi
dalam tren yang menurun, tercatat sebesar 2,61 persen (yoy) pada
tahun 2023. PDB Perkapita 2023 meningkat sebesar 74,96 juta jiwa.
Dengan mempertimbangkan berbagai resiko, game changers
transformasi ekonomi (Industrialisasi, Transisi Energi, Integrasi
Infrastruktur Konektivitas, Super Platform, Pembangunan IKN, dan
Anggaran IPTEKIN) dan potensi keberlanjutan ekspansi ekonomi
nasional tahun depan, target indikator makro nasional Tahun 2025
adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi : 5,6-6,1 persen;
2. Inflasi : 2,5 + 1 persen;
3. Tingkat Pengangguran Terbuka : 5,0 persen;
4. Angka Kemiskinan : 6,0-7,0 persen;
5. Rasio Gini : 0,379 – 0,382;
6. Indeks Modal Manusia (GNI) Per Kapita : 5.500 USD.
III-2
3.1.3 Kondisi Ekonomi Jawa Tengah
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 tumbuh positif sebesar
5,31 persen (c-to-c). Ekonomi Jawa Tengah terus tumbuh sedikit
melambat pada Tahun 2023 sebesar 4,98 persen (c-to-c), pemulihan
ekonomi di Provinsi Jawa Tengah terus berlanjut ditengah pelambatan
ekonomi global.
Struktur Perekonomian Jawa Tengah didukung oleh sektor-sektor
unggulan seperti industri pengolahan, perdagangan, pertanian,
konstruksi, jasa pendidikan serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dan pariwisata. Tahun 2023 semua sektor dalam lapangan
usaha tumbuh positif dan yang mencatat pertumbuhan tertinggi adalah
sektor akomodasi makan minum sebesar 11,24 persen dan informasi
dan komunikasi sebesar 10,67 persen hal tersebut seiring
meningkatnya kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah dan aktivitas
Pemilu. Sementara itu, dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan
terbesar didukung dari pengeluaran konsumsi LNRT (7,34 persen),
pengeluaran konsumsi rumah tangga (5,68 persen), dan Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) (4,36 persen). Sementara ekspor Jawa
Tengah hanya sebesar 0,87 persen akibat perekonomian di negara mitra
dagang yang mengalami perlambatan.
Laju pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tercatat Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 5,13 persen pada tahun
2023 dibandingkan pada tahun 2022 sebesar 5,57 persen. Angka
kemiskinan Jawa Tengah juga konsisten menurun, dari sebelumnya
10,98 persen di tahun 2022, turun menjadi 10,77 persen pada Maret
2023. Sedangkan inflasi di Jawa Tengah pada tahun 2023 sebesar 2,89
persen (y-o-y), turun dibandingkan pada tahun 2022 sebesar 5,63
persen (y-o-y). Tingkat ketimpangan pengeluaran di Jawa Tengah yang
diukur menggunakan Rasio Gini membaik, dari sebelumnya 0,392
(September 2022) turun menjadi 0,369 (Maret 2023).
Mendasarkan pada kondisi-kondisi tersebut, maka perekonomian
Jawa Tengah tahun 2025 diproyeksikan pada kisaran angka 4,80–5,60
persen. Sedangkan inflasi diproyeksikan terkendali pada kisaran 2,5 +
1 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 diharapkan
dapat berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan tingkat
pengangguran terbuka, serta meningkatnya PDRB per kapita di Jawa
Tengah. Tahun 2025, angka kemiskinan diproyeksikan pada kisaran
angka 9,28-8,08 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka pada
kisaran angka 5,20-4,60 persen. Sedangkan PDRB per kapita
diharapkan akan meningkat pada kisaran angka 47,60 juta
rupiah/kapita/tahun. Penurunan angka kemiskinan dan TPT
diharapkan akan dibarengi dengan menurunnya kesenjangan
pendapatan masyarakat yang diukur dari Indeks/Rasio Gini sebesar
0,362 di tahun 2025.

III-3
3.1.4 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kudus
Indikator makro Kabupaten Kudus dilihat dari 4 indikator utama
yaitu pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran terbuka. Angka
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus pada tahun 2023 telah
kembali menunjukkan perkembangan positif dengan tingkat
pertumbuhan yang sedikit melambat sebesar 2,19 persen setelah pada
tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,21 persen. Beberapa
lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi
antara lain adalah lapangan usaha Informasi dan komunikasi sebesar
13,33 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,07
persen ,lapangan usaha transportasi dan pergudangan dan lapangan
usaha Real Estat masing masing sebesar 8,62 persen. Sedangkan
industri dan pengolahan sebagai penyumbang 78,1 persen dari total
PDRB daerah masih mengalami pertumbuhan yang cukup lambat
sebsar 1,24 persen. Pertumbuhan lapangan usaha industri hasil
tembakau (IHT) masih menjadi faktor utama atas melambatnya
pertumbuhan total PDRB Kabupaten Kudus. Meski demikian pengaruh
pertumbuhan sektor IHT pada PDRB Kabupaten Kudus pada tahun
2023 tetap memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi
pada sektor–sektor selain industri pengolahan sehingga mengalami
pertumbuhan yang positif.
Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus
masih akan bertumpu pada sektor industri pengolahan terutama pada
industri pengolahan tembakau. Perlambatan kondisi perekonomian
nasional secara umum akan berimbas pada tingkat pertumbuhan
daerah terutama pada lapangan usaha industri, perdagangan,
konstruksi dan sektor akomodasi dan restoran, serta sektor lainnya
untuk menggerakkan aktivitas ekonominya kembali. Pada sektor UKM,
sejumlah pelaku usaha sudah memulai kembali aktivitas ekonominya
sehingga omzet produksinya dapat kembali naik sejak terjadinya wabah
Covid-19.
Untuk memperkuat perekonomian Indonesia termasuk
perekonomian Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Kudus dalam
mengantisipasi kemungkinan terjadinya gejolak perekonomian global ke
depan, diperlukan penguatan pada tiga hal yaitu pengeluaran
pemerintah, investasi, dan konsumsi. Perkembangan dan proyeksi
perekonomian Kabupaten Kudus memperlihatkan adanya peningkatan.
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

III-4
Tabel 3.1
Perkembangan dan Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Kudus
Tahun 2019-2025

NO INDIKATOR REALISASI PROYEKSI


2019 2020 2021 2022* 2023** 2024 2025
1. Pertumbuhan 3,10 -3,11 -1,98 2,21 2,19 2,0-2,50 2,05-2,6
ekonomi (%)
2. IPM 74,94 75 75,16 75,89 76,71 76,75 -77,01 76,80 -77,22
3. Tingkat 3,86 5,53 3,77 3,21 3,25 3,19 3,13
Pengangguran
Terbuka (%)
4. Penduduk 6,98 7,31 7,60 7,41 7,24 6,96 6,76
Miskin (%)
Sumber : BPS Kabupaten Kudus Tahun 2024, Bappeda (diolah)

Secara umum, kondisi perekonomian di Kabupaten Kudus untuk


beberapa sektor usaha telah menunjukkan perkembangan yang positif,
namun beberapa kendala terkait dengan terhambatnya rantai pasokan
industri pada sektor basis perindustrian dan pertanian perlu mendapat
perhatian bersama. Selain itu, dari sisi pengeluaran, tingkat ekspor
bersih pada tahun 2019 - 2024 telah mengalami penurunan secara
konsisten sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi daerah
secara total mengalami perlambatan. Pada tahun 2024 dan 2025,
kondisi perekonomian baik skala global maupun nasional akan
mengalami pertumbuhan yang melandai ditandai dengan masih
melemah sisi penawaran akibat pemulihan yang lambat dari korporasi
industri. Selain itu fragmentasi politik di berbagai kawasan dunia
seperti Ukraina - Rusia, Timur Tengah, dan ketegangan USA dengan
Cina memicu terhambatnya pasokan pangan dan energi secara global.
Dari sisi dalam negeri, ketahanan ekonomi nasional terhadap
turbulensi dinamika ekonomi politik dunia meningkatkan kepercayaan
pasar atas proyeksi ekonomi nasional pada tahun - tahun mendatang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih dapat bertahan diatas 5
persen per tahun pasca pandemi Covid-19 menjadi pondasi yang yang
kuat untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus termasuk unik, selain
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan daerah sekitar dan
cenderung mengalami kondisi maturitas atau tingkat kejenuhan
ekonomi tinggi yang ditandai dengan penurunan pertumbuhan ekonomi
atau cenderung stagnan. Mempetimbangkan trend pertumbuhan
ekonomi daerah selama 2019 - 2023, pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Kudus tahun 2024 dan 2025 diprediksi akan tetap pada
jalur pertumbuhan yang moderat pada tingkat yang diharapkan dengan
laju pertumbuhan antara 2,00- 2,5 persen pada tahun 2024 dan antara
2,05 - 2,6 persen pada tahun 2025. Asumsi yang digunakan jika
terdapat stimulan positif dari pasar ekspor industri tembakau dan
produk ekspor lainnya yang diproduksi dengan disertai tingkat
konsumsi masyarakat, kemungkinan prediksi pertumbuhan tersebut
akan yang semakin meningkat.

III-5
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Kudus pada tahun
2023 sebesar 76,71 mengindikasikan bahwa capaian pendidikan,
kesehatan, dan kemampuan ekonomi rata–rata masyarakat Kabupaten
Kudus telah meningkat dari tahun 2022 sebesar 75,89. Perkiraan IPM
Kabupaten Kudus diharapkan tetap meningkat pada tahun 2024
mencapai 76,78. Untuk tahun 2025, target IPM Kabupaten Kudus
ditetapkan sebesar 76,65-77,22 dengan peningkatan upaya dalam
pemenuhan kebutuhan pokok dan peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.
Pada tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Kudus sebesar 3,25 persen setelah pada tahun 2022
sebesar 3,21 persen. TPT diharapkan dapat kembali turun seiring
dengan adanya upaya pemulihan ekonomi serta adanya adaptasi iklim
yang menyesuaikan dengan kondisi ekonomi. Seperti halnya kondisi
perekonomian daerah yang diprediksi sudah mulai pulih pada tahun
2024, maka serapan tenaga kerja pada tahun 2025 akan meningkat
sehingga TPT Kabupaten Kudus juga diharapkan akan kembali
menurun menjadi 3,13 persen.
Perkembangan persentase penduduk miskin Tahun 2019
sebanyak 6,98 persen meningkat menjadi 7,41 persen di Tahun 2022.
Angka kemiskinan mengalami kenaikan sebagai akibat dari munculnya
dampak wabah Covid-19. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Kabupaten Kudus pada tahun 2023 kembali menurun menjadi 7,24
persen atau turun sebesar 0,17. Dampak pasca wabah Covid-19
memang masih dirasakan oleh kelompok rentan kemiskinan, dimana
sebagian kelompok masyarakat dengan berpendapatan rendah atau
sekitar garis kemiskinan akan masih mengalami keterbatasan akses
pada aktivitas ekonomi seperti kehilangan pekerjaan atau penurunan
pendapatan pada sektor informal. Pada tahun 2024, diharapkan
membaiknya kondisi perekonomian daerah dapat menurunkan angka
kemiskinan sehingga dapat kembali berkurang menjadi sekitar 6,96
persen. Sedangkan target penurunan kemiskinan pada tahun 2025
diperkirakan mencapai 6,76 persen.
Proyeksi perekonomian Kabupaten Kudus akan tercapai dengan
asumsi–asumsi sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi sektor industri hasil tembakau mengalami
peningkatan pertumbuhan yang positif.
2. Stabilitas lingkungan global terutama stabilitas geopolitik dan
perubahan iklim yang terkendali.
3. Stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan nasional.
4. Kembali pulihnya sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan
perdagangan.
5. Terkelolanya kemajuan teknologi informasi dalam kebijakan
perundang-undangan.
6. Realisasi investasi dapat dicapai dengan peningkatan pelayanan
perizinan dan kemudahan birokrasi.

III-6
7. Kebijakan rencana tata ruang yang memberikan peluang ruang
investasi lebih baik dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
8. Nilai ekspor komoditi daerah diperkirakan semakin meningkat,
seiring dengan meningkatnya harga komoditas dunia, dan
pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pemasaran produk
ekspor.
9. Stabilnya pertumbuhan lapangan usaha utama yaitu industri
pengolahan, perdagangan dan pertanian.

Target indikator utama pembangunan Kabupaten Kudus pada


tahun 2025 akan dapat dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi,
IPM, angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus Tahun 2025 akan ditunjang
dengan beberapa program prioritas Pemerintah yang terus mendukung
perkuatan perekonomian masyarakat, pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kudus diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,05-2,6 persen.
Target penurunan kemiskinan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai
6,76 persen. Untuk peningkatan IPM Kabupaten Kudus, target yang
ditetapkan untuk capaian pembangunan manusia pada tahun 2025
adalah 76,65-77,22. Sedangkan angka TPT pada tahun 2025 dapat
ditekan pada angka 3,13 persen.

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH


Pengelolaan keuangan daerah meliputi keseluruhan kegiatan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan
keuangan daerah secara umum mengacu pada paket reformasi
keuangan negara, yang dituangkan dalam beberapa peraturan
perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
Sebagai subsistem dari pengelolaan keuangan negara dan
merupakan kewenangan pemerintah daerah, pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 memuat berbagai kebijakan terkait perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban
keuangan daerah. Konsep dasar ditetapkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 adalah supaya APBD disusun sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang menjadi
kewenangan daerah dan kemampuan keuangan daerah. Ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah ini telah dijabarkan secara lebih rinci dan
III-7
teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Permendagri ini
mengamanatkan bahwa penganggaran pendapatan dan belanja daerah
didasarkan pada kemampuan keuangan daerah yang diarahkan dan
dikelola berasaskan fungsi:
1. Fungsi otorisasi yang memiliki arti anggaran daerah menjadi dasar
untuk melaksanakan APBD pada tahun berkenaan.
2. Fungsi perencanaan yang memiliki arti anggaran daerah menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan/sub
kegiatan pada tahun berkenaan.
3. Fungsi pengawasan yang mengandung arti bahwa anggaran daerah
menjadi pedoman untuk menilai kegiatan/sub kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Fungsi alokasi yang mengandung arti bahwa anggaran daerah harus
diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi stabilisasi yang mengandung arti anggaran pemerintah
daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah berdasarkan pada prinsip
pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel yang diimplementasikan dalam sistem
anggaran berbasis kinerja. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah
dalam RKPD Tahun 2025 dimaksudkan untuk mengarahkan
perencanaan pembangunan menuju penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang efektif dan efisien. Arah dan kebijakan keuangan daerah
tersebut akan menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA), dan penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) dalam proses penyusunan APBD Tahun Anggaran
2025. Kebijakan tersebut dirumuskan sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam rangka mewujudkan
pelayanan prima kepada masyarakat.
Penentuan arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah disusun
dengan mempertimbangkan target RPD Tahun 2024-2026 dan kondisi
terkini, mengingat banyak hal yang mempengaruhi prediksi/asumsi
yang telah ditetapkan dalam RPD Tahun 2024-2026. Kondisi yang
mempengaruhi antara lain kondisi perekonomian daerah dan regulasi
yang berdampak pada kebijakan pendapatan, belanja, maupun
pembiayaan.
Kebijakan keuangan daerah dalam RKPD Tahun 2025 diarahkan
pada:
1. Optimalisasi pendapatan secara berkelanjutan melalui pengelolaan
sistem informasi yang handal, terintegrasi, dan berdaya saing;

III-8
2. Pengalokasian belanja dengan memprioritaskan pemenuhan belanja
wajib, mengikat, prioritas dan memberikan manfaat yang signifikan
bagi masyarakat;
3. Penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efisien
dan akuntabel; dan
4. Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan aset untuk mendukung
peningkatan pendapatan.

3.2.1 Neraca Daerah


Informasi tentang keuangan daerah dapat dilihat dari neraca
daerah. Neraca daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah
Daerah yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat
tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting
kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah
maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah serta
masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau
aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Analisis terhadap neraca daerah menunjukkan gambaran mengenai
posisi keuangan daerah yang terdiri dari aset, kewajiban, dan dana
ekuitas. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
keuangan daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio aktivitas. Berikut ini merupakan gambaran
pertumbuhan neraca daerah.

III-9
Tabel 3.2
Neraca Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022

Uraian Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 Unaudit
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah
133.404.168.934,00 160.325.914.110,00 221.287.401.134,00 381.480.222.149,00 315.207.764.746,00
Kas di Bendahara Pengeluaran
5.875.000,00 9.380,00 2.562.378,00 750.000,00 120.000,00
Kas di Bendahara Penerimaan
6.780.499.504,00 81.045.774,00 13.729.352.689,00 11.646.000,00 37.870.576,00
Kas di BLUD
27.905.185.393,00 26.989.804.465,00 48.956.767.944,00 164.113.381.878,00 74.398.164.124,00
Kas di Bendahara FKTP -
- - - -
Kas BOS
1.583.466.181,00 3.547.343.499,00 3.826.611.433,00 959.918.898,00 1.221.351.618,00
Kas Lainnya
- - 511.979.383,00 333.530.770,00 302.031.189,40
Piutang Pajak
22.606.543.784,00 23.516.949.109,00 27.868.142.461,00 30.754.457.789,00 37.156.724.272,00
Penyisihan Piutang Pajak
(13.237.188.202,25) (13.831.639.910,15) (15.077.210.877,15) (16.309.691.535,45) (18.372.472.232,80)
Piutang Pajak Netto
9.369.355.581,75 9.685.309.198,85 12.790.931.583,85 14.444.766.253,55 18.784.252.039,20
Piutang Retribusi
3.222.591.919,64 5.950.540.314,03 4.664.339.713,55 9.848.906.427,78 11.471.624.442,29
Penyisihan Piutang
Retribusi (1.051.186.141,33) (1.794.835.180,49) (1.788.663.228,75) (3.598.525.855,34) (4.558.907.580,23)
Piutang Retribusi
Netto 2.171.405.778,31 4.155.705.133,54 2.875.676.484,80 6.250.380.572,44 6.912.716.862,06
Piutang Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang -
- - - -
Dipisahkan
Penyisihan Piutang Hasil
Pengelolaan Kekayaan -
- - - -
Daerah Yang Dipisahkan

III-10
Uraian Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 Unaudit
Piutang Hasil
Pengelolaan Kekayaan
-
Daerah Yang - - - -
Dipisahkan Netto
Piutang Lain-Lain PAD Yang
Sah 11.271.413.462,00 23.224.183.199,93 15.662.811.593,00 13.844.351.627,00 35.081.496.946,66
Penyisihan Piutang Lain-
Lain PAD Yang Sah (1.043.955.497,50) (1.147.316.104,35) (1.324.518.197,00) (1.669.058.343,50) (2.636.483.510,75)
Piutang Lain-Lain PAD
Yang Sah Netto 10.227.457.964,50 22.076.867.095,58 14.338.293.396,00 12.175.293.283,50 32.445.013.435,91
Piutang Pendapatan Transfer
7.475.942.848,00 16.072.712.661,00 52.261.295.721,00 2.152.434.208,00 2.738.159.375,00
Piutang Pendapatan Lainnya
32.950.000,00 29.950.000,00 1.338.878.325,00 1.074.289.846,00 1.058.029.846,00
Penyisihan Piutang
Pendapatan Lainnya (1.075.289.846,00) (1.061.689.846,00) (1.058.029.846,00)
Piutang Pendapatan
Lainnya Netto 263.588.479,00 12.600.000,00 -
Belanja Dibayar Dimuka
907.364.967,11 1.234.126.632,11 520.489.239,96 511.800.070,37 407.658.643,68
Persediaan
21.819.112.383,83 29.692.215.796,99 40.484.081.702,26 58.073.666.395,20 44.432.622.952,30
Jumlah Aset Lancar
221.682.784.535,50 273.891.003.746,07 411.849.031.567,87 640.520.390.478,06 496.887.725.561,55
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen
Lainnya 353.023.711,00 356.803.711,00 335.486.211,00 335.486.211,00 337.826.211,00
Jumlah Investasi
Non Permanen 353.023.711,00 356.803.711,00 335.486.211,00 335.486.211,00 337.826.211,00
Investasi Permanen
Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah 147.358.457.158,15 163.581.193.298,58 161.904.980.081,39 170.647.348.577,28 175.366.999.475,23
Jumlah Investasi
Permanen 147.358.457.158,15 163.581.193.298,58 161.904.980.081,39 170.647.348.577,28 175.366.999.475,23
Jumlah Investasi
Jangka Panjang 147.711.480.869,15 163.937.997.009,58 162.240.466.292,39 170.982.834.788,28 175.704.825.686,23
ASET TETAP

III-11
Uraian Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 Unaudit

Tanah 1.024.629.145.895,1 1.026.671.215.895,1 1.224.040.490.565,5


1.105.657.881.938,10 1.124.039.405.940,50
0 0 0
Peralatan dan Mesin
641.115.469.483,46 652.736.781.463,46 726.510.749.576,06 809.749.536.999,46 958.842.499.719,64

Gedung dan Bangunan 1.644.546.629.925,2 1.745.727.118.340,2 1.967.472.164.623,2


1.789.921.689.975,28 1.831.554.558.743,28
8 8 8

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.983.975.834.376,7 2.125.390.103.798,7 2.301.443.865.297,7


2.214.430.511.777,76 2.221.257.241.549,76
6 6 6
Aset Tetap Lainnya
67.150.005.091,46 67.603.347.742,64 75.170.154.604,64 69.604.210.544,00 72.898.682.609,01
Konstruksi Dalam Pengerjaan
17.661.179.718,00 7.196.703.502,00 5.918.065.436,00 8.775.060.872,00 3.088.729.984,00

Akumulasi Penyusutan (1.667.807.144.546,4 (1.670.701.005.813,4 (2.051.906.432.780,4 (2.244.463.439.027,6


(1.867.192.035.491,06)
6) 6) 6) 4)

Jumlah Aset Tetap 3.711.271.119.943, 3.954.624.264.928, 4.013.073.581.868,5 4.283.322.993.771,


4.050.417.017.816,78
60 78 4 55
ASET LAINNYA
Tuntutan Ganti Rugi
7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00
Kemitraan dengan Pihak
Ketiga 10.829.648.235,00 10.829.648.235,00 8.959.250.435,00 8.959.250.435,00 7.120.220.000,00
Aset Tidak Berwujud
7.312.358.049,00 7.959.948.549,00 8.642.237.049,00 8.741.941.049,00 8.909.680.049,00
Amortisasi Aset Tak
Berwujud (5.221.915.463,60) (6.265.405.785,40) (7.168.341.607,20) (7.921.065.829,00) (8.344.252.949,00)
Aset Tak Berwujud
Netto 2.090.442.585,40 1.694.542.763,60 1.473.895.441,80 820.875.220,00 565.427.100,00
Aset Lain-lain
148.724.104.722,84 144.180.665.434,59 74.229.921.682,00 42.111.611.232,00 78.578.648.087,00
Akumulasi Penyusutan
Aset Lain-lain (83.103.866.949,00) (80.634.542.073,00) (38.680.981.821,00) (26.299.164.024,00) (35.733.026.600,00)
Aset Lain-lain Netto
65.620.237.773,84 63.546.123.361,59 35.548.939.861,00 15.812.447.208,00 42.845.621.487,00
Jumlah Aset Lainnya
78.548.028.594,24 76.078.014.360,19 45.989.785.737,80 25.600.272.863,00 50.538.968.587,00

III-12
Uraian Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 Unaudit

JUMLAH ASET 4.159.213.413.942, 4.468.531.280.044, 4.850.177.079.997,8 5.006.454.513.606,


4.670.496.301.414,84
49 62 8 33
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak
Ketiga (PFK) 732.962.252,00 276.081.737,00 238.956.891,00 218.375.917,00 261.179.657,00
Bagian lancar Utang Jangka
-
Panjang - - -
Pendapatan Diterima Dimuka
1.423.782.394,42 1.582.436.022,01 1.489.896.996,88 1.424.220.632,47 1.360.672.273,12
Utang Belanja
24.728.064.698,54 43.835.575.525,07 37.797.518.789,00 31.911.821.148,00 17.012.563.029,00
Utang Jangka Pendek Lainnya -
- - - -
Jumlah Kewajiban
Jangka Pendek 26.884.809.344,96 45.694.093.284,08 39.526.372.676,88 33.554.417.697,47 18.634.414.959,12
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri -
- - - -
Utang Jangka Panjang Lainnya -
- - - -
Jumlah Kewajiban
Jangka Panjang - - - - -
JUMLAH
KEWAJIBAN 26.884.809.344,96 45.694.093.284,08 39.526.372.676,88 33.554.417.697,47 18.634.414.959,12
EKUITAS

EKUITAS 4.132.328.604.597, 4.422.837.186.760, 4.816.622.662.300,4 4.987.820.098.647,


4.630.969.928.737,96
53 54 1 21
JUMLAH KEWAJIBAN
4.159.213.413.942, 4.468.531.280.044, 4.850.177.079.997,8 5.006.454.513.606,
DAN EKUITAS DANA 4.670.496.301.414,84
49 62 8 33

III-13
3.2.1.1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Analisis mengenai rasio
likuiditas terdiri dari rasio lancar dan rasio cepat. Berikut merupakan
penjabaran lebih rinci mengenai rasio lancar dan rasio cepat di
Kabupaten Kudus.

3.2.1.1.1 Rasio Lancar (Current Ratio)


Rasio lancar atau mengindikasikan kemampuan pemerintah
daerah dalam membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan
menggunakan aktiva lancar atau aset lancer. Rasio ini dapat
memberikan gambaran mengenai tingkat ketercukupan aset
pemerintah daerah dalam melunasi utang yang dimiliki. Adapun rumus
rasio lancar adalah:

Tabel 3.3
Rasio Lancar Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022

Aktiva Lancar/ Kewajiban Jangka


Tahun Rasio
Aset Lancar Pendek
2018 221.682.784.535,50 26.884.809.344,96 8,25
2019 273.891.003.746,07 45.694.093.284,08 5,99
2020 411.849.031.567,87 39.526.372.676,88 10,42
2021 640.520.390.478,06 33.554.417.697,47 19,09
2022 496.887.725.561,55 18.634.414.959,12 26,67
Sumber: Neraca Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022, diolah

Rasio lancar Kabupaten Kudus cenderung mengalami


peningkatan, penurunan hanya terjadi pada tahun 2019, yaitu
mencapai 5,99 atau turun sebesar 27% dari tahun sebelumnya. Secara
umum, hasil perhitungan rasio lancar yang lebih dari angka satu
menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus memiliki kapasitas yang sangat
memadai untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang dimiliki.

3.2.1.1.2 Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio cepat menunjukkan kapasitas pemerintah daerah dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang lebih likuid atau
mendekati uang tunai. Rasio ini dapat mengindikasikan kekuatan
maupun kelemahan finansial pemerintah daerah. Semakin besar nilai
rasio cepat mengindikasikan kondisi yang semakin baik. Adapun rumus
perhitungan rasio cepat adalah sebagai berikut

Tabel 3.4
Rasio Cepat Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022

III-14
Aktiva Lancar/ Kewajiban Jangka
Tahun Persediaan Rasio
Aset Lancar Pendek
2018 221.682.784.535,50 21.819.112.383,83 26.884.809.344,96 7,43
2019 273.891.003.746,07 29.692.215.796,99 45.694.093.284,08 5,34
2020 411.849.031.567,87 40.484.081.702,26 39.526.372.676,88 9,40
640.520.390.478,06 58.073.666.395,20 33.554.417.697,47 17,3
2021 6
2022 496.887.725.561,55 44.432.622.952,30 18.634.414.959,12 24,2
8
Sumber: Neraca Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2021, diolah

Selaras dengan kondisi rasio lancar, rasio cepat juga cenderung


mengalami peningkatan, penurunan hanya terjadi pada tahun 2019
yaitu turun sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian,
hasil perhitungan rasio cepat yang menunjukkan angka lebih dari satu
menggambarkan bahwa Kabupaten Kudus memiliki aset lancar yang
memadai untuk melunasi kewajiban jangka pendek.

3.2.1.2 Rasio Solvabilitas


Rasio Solvabilitas merupakan indicator yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban yang dimiliki. Rasio solvabilitas terdiri
dari rasio utang terhadap total asset dan rasio utang terhadap modal.
Berikut ini merupakan rincian kedua rasio tersebut di Kabupaten
Kudus.

3.2.1.2.1 Rasio Total Utang Terhadap Total Aset


Rasio total utang terhadap total asset menunjukkan besaran
pendanaan pemerintah yang dibiayai oleh utang dibandingkan dengan
total aktiva yang dimiliki oleh pemerintah. Utang ini meliputi utang
jangka panjang maupun utang jangka pendek. Semakin kecil nilai rasio
menunjukkan kondisi yang semakin baik.

Tabel 3.5
Rasio Total Utang Terhadap Total Aset Pemerintah Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022
Tahun Total Utang Total Aset Rasio
2018 26.884.809.344,96 4.159.213.413.942,49 0,65
2019 45.694.093.284,08 4.468.531.280.044,62 1,02
2020 39.526.372.676,88 4.670.496.301.414,84 0,85
2021 33.554.417.697,47 4.850.177.079.997,88 0,69
2022 18.634.414.959,12 5.006.454.513.606,33 0,37
Sumber: Neraca Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022, Diolah

Rasio total utang terhadap total aset Kabupaten Kudus pada


tahun 2018-2022 mengalami fluktuasi. Nilai rasio paling tinggi terjadi

III-15
pada tahun 2019 yaitu mencapai 1,02%. Meskipun demikian pada
tahun 2022, rasio utang terhadap total asset Kembali mengalami
penurunan hingga mencapai angka 0,37. Secara umum, rasio total
utang terhadap total aset masih dalam kategori sangat kecil atau
menunjukkan kondisi yang cukup baik. Artinya, Pemerintah Kabupaten
Kudus memiliki aset yang lebih banyak dibandingkan dengan utang
yang dimiliki.

3.2.1.2.2 Rasio Utang Terhadap Modal


Rasio utang terhadap modal menunjukkan tingkat kebutuhan
utang dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki
pemerintah daerah. Rasio ini sangat penting untuk menjaga kesehatan
keuangan daerah terutama pada saat pemeriksaan. Nilai rasio utang
terhadap modal yang semakin kecil menunjukkan tingkat kemandirian
keuangan daerah yang baik. Rumus rasio utang terhadap modal adalah
total utang dibagi dengan modal (Rasio Utang Terhadap Modal = Total
Utang/Modal).
Tabel 3.6
Rasio Utang Terhadap Modal Pemerintah Kabupaten Kudus
Tahun 2018 – 2022
Tahun Total Utang Total Ekuitas Rasio
2018 26.884.809.344,96 4.132.328.604.597,53 0,65
2019 45.694.093.284,08 4.422.837.186.760,54 1,03
2020 39.526.372.676,88 4.630.969.928.737,96 0,85
2021 33.554.417.697,47 4.816.622.662.300,41 0,70
2022 18.634.414.959,12 4.987.820.098.647,21 0,37
Sumber: Neraca Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2018 – 2022, Diolah

Rasio Utang Terhadap Modal Kabupaten Kudus pada tahun 2018-


2022 mengalami fluktuasi. Nilai rasio paling tinggi terjadi pada tahun
2019 yaitu mencapai 1,03%. Peningkatan nilai rasio ini disebabkan oleh
meningkatnya total utang pada tahun 2019. Meskipun demikian pada
tahun 2022, rasio ini mengalami penurunan hingga pada angka 0,37%.
Secara umum, kondisi rasio utang terhadap modal di Kabupaten Kudus
masih menunjukkan kondisi yang cukup aman karena nilai utang yang
jauh lebih kecil dibandingkan dengan total modal atau ekuitas yang
dimiliki.

3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah


Kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Kudus TA 2025
diarahkan pada optimalisasi pendapatan melalui percepatan dan
perluasan digitalisasi daerah guna mendukung pertumbuhan yang
inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kebijakan ini juga didukung
dengan perbaikan pengelolaan sistem informasi pendapatan yang
handal dan terintegrasi.
Dalam periode TA 2019-2023, perkembangan realisasi
pendapatan daerah Kabupaten Kudus dapat dilihat melalui Grafik
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah TA 2019–2023.

III-16
Grafik 3.1
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber: SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Kudus pada periode


2019–2023 secara umum fluktuatif dan cenderung mengalami
kenaikan. Setelah mengalami penurunan pada Tahun 2020 akibat
adanya pandemi Covid-19 sebesar -3,55%, pendapatan daerah
mengalami pemulihan pada TA 2021 dengan pertumbuhan realisasi
pendapatan mencapai sebesar 7,31%, menurun pada TA 2022 sebesar
-3,92%. Realisasi pendapatan daerah menunjukkan kenaikan pada TA
2023 sebesar 8,72% menjadi Rp2.259.948 juta rupiah.

Grafik 3. 2
Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber: SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

III-17
Jika dilihat berdasarkan kontribusi masing-masing komponen
pendapatan daerah, realisasi pendapatan daerah Kabupaten Kudus
didominasi oleh pendapatan transfer. Hal ini menunjukkan
kemandirian keuangan daerah yang belum kuat dengan tingginya
ketergantungan terhadap pendapatan transfer. Namun demikian,
terdapat kecenderungan meningkatnya proporsi PAD terhadap total
pendapatan daerah mulai periode TA 2019-2023. Hal ini menunjukkan
kinerja positif PAD dalam meningkatkan rasio kemandirian keuangan
daerah dari semula 16,45% menjadi 22,23%.
Dalam periode TA 2019-2023, rerata pertumbuhan pendapatan
daerah Kabupaten Kudus adalah sebesar 1,71%. Pertumbuhan ini
didukung oleh pertumbuhan PAD sebesar 9,26% dan pendapatan
transfer sebesar 1,03%. Pertumbuhan PAD mencerminkan kondisi
perekonomian daerah untuk beberapa sektor pengungkit pendapatan
daerah. Adapun pertumbuhan transfer yang lebih rendah salah satunya
dipengaruhi adanya dampak pandemi Covid-19 mulai Tahun 2020.

III-18
Tabel 3.7
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023
Rerata
JENIS PENDAPATAN 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan
PENDAPATAN 2.090.430.364.413 2.016.176.986.239 2.163.634.437.714 2.078.759.801.863 2.259.947.780.041 1,71

PENDAPATAN ASLI DAERAH 343.824.122.868 383.892.971.961 507.167.074.775 418.705.145.589 502.351.327.926 9,26

Pendapatan Pajak Daerah 125.762.587.800 126.240.575.956 148.636.888.496 167.671.284.941 183.793.184.059 8,11

Hasil Retribusi Daerah 20.058.448.046 18.494.546.780 25.982.223.385 24.612.925.153 28.798.958.382 8,89


Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 9.277.166.654 8.704.409.157 8.371.225.490 10.688.535.585 9.971.341.235 2,19
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang 188.725.920.368 230.453.440.068 324.176.737.404 215.732.399.910 279.787.844.250 11,80
Sah
PENDAPATAN TRANSFER 1.676.579.317.018 1.562.392.880.256 1.585.706.602.550 1.658.338.656.274 1.756.360.452.115 1,03

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1.491.203.619.424 1.420.715.034.772 1.415.040.083.126 1.477.044.543.502 1.568.454.660.084 1,09
Dana Bagi Hasil 209.525.165.300 216.676.209.702 266.648.798.149 279.196.280.839 344.830.065.539 10,94
Dana Alokasi Umum 851.036.584.000 757.097.370.000 747.504.503.000 741.118.818.488 773.322.648.815 -1,76

Dana Alokasi Khusus 237.498.255.324 209.816.568.070 225.737.266.177 294.643.410.175 300.288.711.730 5,67

Dana Insentif Daerah 56.420.303.000 89.301.426.000 24.112.366.000 15.963.044.000 13.267.148.000 -13,08

Dana Desa 136.723.311.800 147.823.461.000 151.037.149.800 146.122.990.000 136.746.086.000 0,12

Pendapatan Transfer Antar Daerah 185.375.697.594 141.677.845.484 170.666.519.424 181.294.112.772 187.905.792.031 1,35
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 154.196.848.594 133.004.610.484 166.347.501.424 171.893.652.772 175.731.971.031 3,38

Bantuan Keuangan 31.178.849.000 8.673.235.000 4.319.018.000 9.400.460.000 12.173.821.000 4,95

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH 70.026.924.527 69.891.134.022 70.760.760.389 1.716.000.000 1.236.000.000 -24,90


YANG SAH
Pendapatan Hibah 70.026.924.527 69.891.134.022 70.760.760.389 1.716.000.000 1.236.000.000 -24,90

Sumber: SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

III-19
3.2.2.1 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. PAD meliputi 1) pajak daerah; 2)
retribusi daerah; 3) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan 4) lain-lain PAD yang sah. Rasio PAD terhadap
pendapatan daerah juga menunjukkan derajat desentralisasi fiskal
karena PAD menunjukkan kewenangan yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah
dalam pemungutan pajak daerah sesuai dengan potensi daerah. Grafik
berikut merupakan perkembangan PAD Kabupaten Kudus TA 2019–
2023.

Grafik 3. 3
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber : SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

Realisasi PAD Kabupaten Kudus pada TA 2019–2023 mengalami


rata-rata peningkatan sebesar 9,26% per tahun dengan pertumbuhan
paling tinggi terjadi pada tahun 2021 yaitu mencapai 32,11% dengan
realisasi PAD mencapai lebih dari Rp507 miliar. Jika dilihat
berdasarkan komponen, sebagian besar kontribusi PAD berasal dari
lain-lain PAD yang sah. Adapun capaian masing-masing komponen PAD
Kabupaten Kudus ditunjukkan pada Grafik 3.4.

III-20
Grafik 3. 4
Proporsi Komponen Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber : SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

Komponen penyumbang terbesar PAD Kabupaten Kudus


bersumber dari lain-lain PAD yang sah dan pajak daerah (57,21% dan
35,08%). Sedangkan pendapatan retribusi daerah dan pendapatan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan masing-masing hanya
menyumbang kurang dari 6% (enam persen). Jika dilihat berdasarkan
pertumbuhan realisasinya, semua komponen PAD mengalami rata-rata
pertumbuhan positif.

3.2.2.2 Pendapatan Transfer


Pendapatan transfer menjadi penyumbang terbesar pendapatan
daerah Kabupaten Kudus pada periode TA 2019-2023. Ketergantungan
terhadap pendapatan transfer menunjukkan tingkat kemandirian fiskal
daerah yang relatif rendah. Pendapatan transfer menyumbang sekitar
77,72% terhadap total pendapatan daerah pada Tahun 2023.
Perkembangan pendapatan transfer dapat dilihat pada Grafik 3.5.

III-21
Grafik 3.5
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber : SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

Meskipun menjadi kontributor terbesar terhadap total


pendapatan daerah, capaian pendapatan transfer pada tahun 2019–
2023 mengalami fluktuasi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
2023 dengan nilai pertumbuhan sebesar 5,91% atau mencapai
Rp1.756.360 juta rupiah, sedangkan penurunan paling drastis terjadi
pada tahun 2020 yaitu sebesar 6,81% atau hanya mencapai
Rp1.562.393 juta rupiah akibat adanya pandemi Covid-19 dan
mendorong Pemerintah Pusat mengambil kebijakan refocusing.
Kontributor terbesar pendapatan transfer bersumber dari transfer
pemerintah pusat dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU). Sementara
itu, kontributor terkecil dalam pendapatan transfer adalah bantuan
keuangan pada akun pendapatan transfer antar daerah.

3.2.2.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Komponen pendapatan daerah selanjutnya adalah lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Selama periode TA 2019–2023, komponen
ini menyumbang rata-rata sebesar 2,04%. Adapun perkembangan
capaian lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat dilihat pada Grafik
3.6.

III-22
Grafik 3.6
Pertumbuhan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Kudus
Tahun Anggaran 2019–2023

Sumber : SIMDA Kabupaten Kudus dilihat tanggal 6 Februari 2024 (diolah)

Pada periode TA 2019–2023, perkembangan capaian lain-lain


pendapatan daerah yang sah cenderung mengalami penurunan.
Penurunan ini terjadi karena adanya reklasifikasi dana BOS dari semula
pendapatan hibah pada lain-lain pendapatan daerah yang sah menjadi
DAK nonfisik.
Proyeksi pendapatan daerah TA 2025 diperkirakan sebesar
Rp2.003.002.726.000,00. Target ini 7,29% (Rp157.450.131.742,00)
lebih rendah dibanding APBD TA 2024 yang sebesar
Rp2.160.452.857.742,00. Proyeksi pendapatan daerah TA 2024
disajikan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Perbandingan Pendapatan Daerah APBD TA 2024 dan Proyeksi TA 2025

URAIAN APBD 2024 PROYEKSI 2025 SELISIH


PENDAPATAN 2.160.452.857.742 2.003.002.726.000 (7,29)
Pendapatan Asli Daerah 438.526.613.000 671.089.889.000 53,03
Pajak Daerah 181.448.112.000 307.588.091.000 69,52
Retribusi Daerah 229.537.647.000 342.443.065.000 49,19
Hasil Pengelolaan 8.229.035.000 9.031.519.000 9,75
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli 19.311.819.000 12.027.214.000 (37,72)
Daerah yang Sah
Pendapatan Transfer 1.721.926.244.742 1.331.912.837.000 (22,65)
Pendapatan Transfer 1.496.657.936.742 1.225.504.760.000 (18,12)
Pemerintah Pusat
Dana Bagi Hasil 278.047.464.000 278.047.464.000 -
Dana Alokasi Umum 812.911.805.000 812.911.805.000 -
Dana Alokasi Khusus 262.708.529.742 - (100,00)

III-23
URAIAN APBD 2024 PROYEKSI 2025 SELISIH
Dana Desa 134.545.491.000 134.545.491.000 -
Insentif Fiskal 8.444.647.000 - (100,00)
Pendapatan Transfer 225.268.308.000 106.408.077.000 (52,76)
Antar-Daerah
Pendapatan Bagi Hasil 209.697.499.000 106.408.077.000 (49,26)
Pajak
Bantuan Keuangan 15.570.809.000 - (100,00)
Pemerintah Daerah
Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN - - -
DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah - - -
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

Tabel 3.8 menunjukkan PAD mengalami kenaikan signifikan


sebesar 53,03% kecuali pendapatan dari lain-lain PAD yang sah
mengalami penurunan sebesar 37,72%. Kenaikan disumbang akun
pendapatan pajak daerah yang bersumber dari pengalihan pendapatan
bagi hasil pajak kendaraan bermotor (PKB) dan opsen bea balik nama
kendaraan bermotor (BBNKB). Kenaikan pajak daerah juga
diperkirakan disumbang dari penyesuaian nilai jual obyek pajak,
pengurangan kompensasi pajak, dan intensifikasi penagihan. Selain itu,
kondisi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 juga akan mengalami
kenaikan. Pendapatan pajak daerah memperhitungkan penurunan tarif
pada jenis pajak hiburan dan pajak parkir sesuai UU 1/2022. Kenaikan
retribusi daerah dipengaruhi adanya pengalihan retribusi pelayanan
kesehatan pada BLUD menjadi pendapatan retribusi daerah.
Pendapatan transfer diperkirakan turun sebesar 22,65%.
Pendapatan transfer pemerintah pusat diasumsikan tetap kecuali
untuk DAK dan insentif fiskal yang tidak dialokasikan. DAK tidak
dialokasikan dalam APBD karena adanya mekanisme pengalokasian
berbasis proposal dalam APBN. Insentif fiskal tidak dialokasikan karena
karakteristik alokasinya yang didasarkan atas kinerja Pemda secara
relatif terhadap Pemda-Pemda lain di seluruh Indonesia. Pendapatan
bagi hasil pajak provinsi turun karena adanya pengalihan bagi hasil
PKB dan BBNKB menjadi opsen pajak daerah. Sedangkan bantuan
keuangan pemerintah daerah lainnya tidak dialokasikan karena
mekanisme pengalokasiannya belum dibakukan.
Secara umum, kebijakan optimalisasi pendapatan daerah
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing komponen
pendapatan. Untuk kebijakan pada akun PAD dilaksanakan secara
bijaksana melalui beberapa langkah. Pertama, kebijakan ini
diwujudkan dengan perluasan cakupan penegakan pemungutan pajak
daerah untuk memenuhi harapan atas rasa keadilan wajib pajak.
Kedua, penetapan harga yang wajar terhadap obyek pajak. Ketiga,
pemberian insentif dan apresiasi kepada wajib pajak. Keempat,

III-24
penggunaan teknologi informasi dan perluasan penerapan
elektronifikasi transaksi pendapatan daerah. Kelima, penguatan
kapasitas pemungutan pajak daerah. Dan terakhir yang tidak kalah
pentingnya adalah perbaikan penyediaan layanan publik secara
berkesinambungan kepada masyarakat.
Sedangkan kebijakan pada akun Pendapatan Transfer dan Lain-
lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilakukan dengan meningkatkan
kepatuhan terhadap pemenuhan atas kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan daerah sesuai peraturan perundangan-perundangan. Kedua,
optimalisasi dilakukan dengan meningkatkan efektivitas koordinasi
dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan instansi vertikal.
Ketiga, optimalisasi juga dilakukan dengan menjaga kelancaran arus
data dan komunikasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
dan instansi vertikal.
Secara rinci, kebijakan optimalisasi pendapatan daerah dilakukan
sebagai berikut:
1. Memantapkan dasar hukum pelaksanaan pemungutan pajak
daerah dan retribusi daerah berdasarkan UU Nomor 1 Tahun
2022;
2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran melalui
pengelolaan data yang baik;
3. Meningkatkan kualitas layanan perpajakan daerah melalui
penyediaan sarana prasarana yang memadai dan pengembangan
kapasitas Sumber Daya Manusia;
4. Melakukan pemutakhiran dan penyesuaian data objek pajak
daerah dan retribusi daerah;
5. Melakukan pengelolaan piutang pendapatan daerah secara
efisien dan efektif;
6. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengelolaan pendapatan daerah;
7. Mengembangkan jaringan sistem informasi pendapatan melalui
sinkronisasi dan/atau integrasi antar jenis pendapatan maupun
dengan sistem lain terkait;
8. Mempercepat dan memperluas digitalisasi pendapatan daerah
dalam mewujudkan “Kudus Digital”;
9. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan wajib retribusi melalui
upaya-upaya edukasi, sosialisasi, dan pengembangan skema
pemberian skema insentif PDRD;
10. Melakukan pendampingan pengelolaan keuangan BUMD dan
BLUD guna menghasilkan pendapatan daerah yang optimal;
11. Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dalam memberikan
kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah; dan
12. Meningkatkan koordinasi, konsolidasi, sinergi, dan kolaborasi
dalam rangka optimalisasi pendapatan daerah khususnya
pemungutan opsen PKB dan opsen BBNKB.

III-25
3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah diklasifikasikan menjadi belanja operasi, belanja
modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer. Belanja operasi
merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja
modal digunakan untuk pengeluaran anggaran guna perolehan aset
tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1 (satu) periode
akuntansi. Belanja tidak terduga adalah pengeluaran anggaran atas
beban APBD untuk keperluan darurat termasuk keperluan mendesak
yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Sedangkan belanja transfer
adalah pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah
Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah kepada pemerintah
desa.
Pemerintah telah merubah pendekatan anggaran dengan prinsip
money follow function menjadi money follow programme yaitu
pendekatan anggaran yang lebih fokus pada program atau kegiatan
yang terkait langsung dengan prioritas nasional, prioritas daerah dan
juga prioritas desa, serta memberikan dampak langsung bagi
masyarakat. Melalui pendekatan ini diharapkan prioritas pembangunan
sesuai dengan permasalahan serta situasi dan kondisi yang ada, artinya
hanya program dan kegiatan strategis yang menjadi prioritas dan
mendapatkan alokasi anggaran.
Penyusunan kebijakan belanja daerah diprioritaskan untuk
menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi OPD, dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah darah yang menjadi tanggung
jawabnya. Oleh karena itu, alokasi belanja daerah harus memiliki target
yang jelas, baik output maupun outcome. Arah kebijakan belanja daerah
disusun untuk mendukung tujuan pembangunan daerah yang telah
tertuang didalam RPD Kabupaten Kudus tahun 2024-2026.
Berpijak pada kondisi masyarakat Kabupaten Kudus saat ini,
serta belajar dari dampak pandemi COVID-19, maka arah kebijakan
tahun 2025 sebagaimana tercantum dalam skema tahunan RPD tahun
2024-2026 diarahkan pada memperkokoh struktur ekonomi yang
ditopang dengan perluasan pembangunan infrastruktur. Struktur
ekonomi yang kokoh tidak hanya ditopang oleh sektor industri hasil
tembakau, namun berbagai sektor lain diharapkan mengalami
akselerasi. Sektor ekonomi berbasis masyarakat, yakni pertanian serta
usaha mikro dan kecil diharapkan semakin berdaya. Struktur ekonomi
juga bertumpu pada penciptaan iklim investasi yang kondusif dan
ramah lingkungan. Iklim investasi diharapkan semakin memperluas
lapangan kerja. Kekokohan struktur ekonomi ditopang oleh
pembangunan infrastruktur yang semakin merata. Untuk menciptakan
kondisi tersebut maka kebijakan belanja daerah diarahkan pada :
1. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas Kabupaten
Kudus untuk mendukung pencapaian target sasaran pembangunan

III-26
daerah tahun 2025 yang tercantum dalam Indikator Kinerja Daerah
dan Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah;
2. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah sesuai dengan
urusan pemerintahan yang harus dilakukan;
3. Sinkronisasi pembangunan dengan prioritas nasional dan provinsi.
4. Pemenuhan belanja fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari total belanja daerah, belanja kesehatan sekurang-kurangnya
10% dari total belanja daerah diluar gaji dan tunjangan, belanja
infrastruktur sekurang-kurangnya 40% dari dana transfer yang
bersifat umum, dan belanja DAU yang sudah diatur
penggunaannya. Sedangkan mandatory untuk pelatihan ASN dan
anggaran pengawasan (APIP) akan disesuaikan dengan potensi
anggaran dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah.
5. Kesiapsiagaan terhadap bencana, baik alam maupun non alam.
6. Mengakomodir usulan pembangunan dari pokok-pokok pikiran
DPRD yang disampaikan melalui aplikasi e-pokir dengan tetap
memperhatikan kapasitas kemampuan keuangan daerah,
kewenangan, prioritas pembangunan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Sesuai dengan PP 12 tahun 2019 dan Permendagri 77 tahun 2020
struktur belanja daerah terdiri dari:
1. Belanja Operasi
Merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek, meliputi:
a. Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi
yang diberikan kepada Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah,
pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN yang dianggarkan
pada belanja SKPD bersangkutan serta ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan, termasuk barang/jasa yang akan diserahkan
atau dijual kepada masyarakat/pihak ketiga dalam rangka
melaksanakan Program dan Kegiatan Pemerintahan Daerah;
c. Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran
bunga Utang yang dihitung atas kewajiban pokok Utang
berdasarkan perjanjian pinjaman;
d. Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan belanja
subsidi agar harga jual produksi atau jasa yang dihasilkan oleh
badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
e. Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah lainnya, badan usaha milik negara, BUMD, dan/atau
badan dan lembaga, serta organisasi kemasyarakatan yang

III-27
berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak
mengikat, serta tidak secara terus menerus setiap tahun
anggaran, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang
sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan
untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,
kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan;
2. Belanja Modal
Merupakan belanja yang digunakan untuk menganggarkan
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap
dan aset lainnya. Pengadaan aset tetap tersebut memenuhi kriteria
yaitu mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,
digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah dan mengacu pada
batas minimal kapitalisasi aset yang diatur dengan Peraturan
Kepala Daerah. Belanja modal tersebut meliputi:
a. belanja tanah, digunakan untuk menganggarkan tanah yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai;
b. belanja peralatan dan mesin, digunakan untuk menganggarkan
peralatan dan mesin, mencakup mesin dan kendaraan bermotor,
alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang
nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai;
c. belanja bangunan dan gedung, digunakan untuk
menganggarkan gedung dan bangunan, mencakup seluruh
gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap dipakai;
d. belanja jalan, irigasi, dan jaringan, digunakan untuk
menganggarkan jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan,
irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta
dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai;
e. belanja aset tetap lainnya, digunakan untuk menganggarkan
aset tetap lainnya, mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap sebagaimana
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d, yang diperoleh
dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai; dan
f. belanja aset lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset
tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional
pemerintah, tidak memenuhi definisi aset tetap, dan harus

III-28
disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

3. Belanja Tak Terduga


Belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak
yang tidak dapat diprediksi sebelumnya dan pengembalian atas
kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya serta untuk bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya.
4. Belanja Transfer
Merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah
kepada pemerintah desa. Belanja transfer dirinci atas jenis:
a. Belanja bagi hasil yang dianggarkan dalam APBD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja bagi hasil
terdiri dari bagi hasil pajak dan retribusi daerah.
b. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada daerah lain dalam
rangka kerja sama daerah, pemerataan peningkatan
kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya.
Belanja bantuan keuangan bisa bersifat umum maupun khusus.
Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan dan
pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah
penerima bantuan. Sedangkan yang bersifat khusus
peruntukannya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah pemberi
bantuan dan pengelolaannya diserahkan kepada penerima
bantuan.

Dalam menentukan proyeksi belanja daerah telah diukur dengan


memperhitungkan realisasi belanja daerah dalam 3 tahun terakhir,
belanja mandatory dan sinkronisasi kebijakan dengan pemerintah pusat
dan provinsi. Mengenai realisasi belanja daerah dalam kurun waktu 3
tahun terakhir terlihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.9
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah
Tahun 2021 - 2023
Realisasi Belanja Rata-rata
No Uraian Pertumbu
2021 2022 2023 han (%)

5 BELANJA 1.899.820.614.694 2.231.472.823.692 2.385.090.262.345 12,17

5.1 BELANJA 1.467.847.453.719 1.575.656.016.489 1.683.683.519.535 7,10


OPERASI
5.1.01 Belanja 879.022.600.561 844.829.285.386 842.200.986.908 (2,10)
Pegawai
5.1.02 Belanja 540.082.763.701 651.427.641.913 710.880.718.624 14,87
Barang dan
Jasa

III-29
Realisasi Belanja Rata-rata
No Uraian Pertumbu
2021 2022 2023 han (%)
5.1.05 Belanja 46.073.389.457 77.488.589.187 128.239.732.003 66,84
Hibah
5.1.06 Belanja 2.668.700.000 1.910.500.000 2.362.082.000 (2,39)
Bantuan
Sosial

5.2 BELANJA 155.227.921.015 379.293.142.925 418.856.569.370 77,39


MODAL
5.2.01 Belanja - 87.652.000 - -
Modal Tanah
5.2.02 Belanja 89.144.076.399 174.369.056.329 135.064.768.434 36,53
Modal
Peralatan dan
Mesin
5.2.03 Belanja 45.598.768.763 134.332.247.651 123.908.177.682 36,53
Modal
Gedung dan
Bangunan
5.2.04 Belanja 16.996.052.301 66.491.565.768 156.305.455.174 213,15
Modal Jalan,
Irigasi dan
Jaringan
5.2.05 Belanja 3.489.023.552 4.012.621.177 3.370.631.200 (0,50)
Modal Aset
Tetap
Lainnya
5.2.06 Belanja 27.950.000 207.536.700 371,26
Modal Aset
Lainnya

5.3 BELANJA 2.234.715.700 7.934.031.867 2.366.476.700 92,43


TAK
TERDUGA
5.3.01 Belanja Tak 2.234.715.700 7.934.031.867 2.366.476.700 92,43
Terduga

5.4 BAGI HASIL 274.510.524.260 268.589.632.414 280.183.696.740 1,08


5.4.01 Bagi Hasil 16.257.104.000 18.650.102.000 20.609.592.200 12,61
5.4.02 Belanja 258.253.420.260 249.939.530.414 259.574.104.540 0,32
Bantuan
Keuangan
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

Dengan melakukan perhitungan rata-rata geometrik dapat dilihat


pada tabel diatas rata-rata realisasi pertumbuhan total belanja dalam
kurun waktu tahun 2021-2023 sebesar 12,17. Rata-rata pertumbuhan
terendah terdapat pada belanja bantuan sosial yaitu terjadi penurunan
sebesar 2,39 sementara rata-rata realisasi pertumbuhan belanja tertinggi
terdapat pada belanja modal tanah dan belanja modal aset lainnya dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 371,26. Realisasi belanja tidak terduga
pada tahun 2022 terdapat kenaikan yang sangat signifikan. Hal ini
disebabkan kewajiban pengembalian sisa alokasi belanja yang bersumber
dari DAK Non Fisik dan dana desa.
Dengan melihat tabel rata-rata realisasi pertumbuhan belanja
daerah dalam tiga tahun terakhir, maka belanja daerah tahun 2025
diproyeksikan dalam tabel di bawah ini.

III-30
Tabel 3.10
Proyeksi Belanja Daerah
Tahun 2025
Kode Uraian Jumlah
1 Belanja 2.090.971.827.000
5.1 Belanja Operasi dan Modal 1.829.711.960.000
5.3 Belanja Tak Terduga 5.000.000.000
5.4 Belanja Transfer 256.259.867.000

Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

Apabila dibandingkan dengan proyeksi dalam RPD tahun 2025


terdapat penurunan sebesar 8,71% atau Rp.199.464.282.000,00.
Penurunan tersebut terjadi karena proyeksi dalam RKPD tahun 2025
belum mengalokasikan belanja yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah. Belanja tersebut akan
dialokasikan apabila sudah ada informasi resmi baik dari Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Adapun perbandingan antara
proyeksi belanja dalam RPD dan RKPD dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Tabel 3.11
Perbandingan Proyeksi Belanja RPD dan RKPD
Tahun 2025
Kode Uraian RPD RKPD Selisih %
5 BELANJA 2.290.436.109.000 2.090.971.827.000 (199.464.282.000) (8,71)
5.1 Belanja Operasi dan 2.020.885.749.000 1.829.711.960.000 (191.173.789.000) (9,46)
Modal
5.3 Belanja Tak Terduga 4.000.000.000 5.000.000.000 1.000.000.000 25
5.4 Belanja Transfer 265.550.360.000 256.259.867.000 (9.290.493.000) (3,50)
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah


Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa pembiayaan daerah adalah setiap
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan
untuk menutup defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.
Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran disebut sebagai penerimaan
pembiayaan, sedang pembiayaan yang dilakukan untuk memanfaatkan
surplus disebut pengeluaran pembiayaan.
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan. Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah
timbul karena jumlah pengeluaran lebih besar daripada penerimaan
sehingga terdapat defisit. Kebijakan pembiayaan harus terkait dengan

III-31
penyelesaian permasalahan-permasalahan pembangunan daerah
maupun pemanfaatan potensi-potensi daerah.
Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan penerimaan
pembiayaan untuk menutup defisit tersebut diantaranya bersumber dari
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya,
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan, penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali pemberian
pinjaman atau penerimaan piutang.
Analisis pembiayaan dilakukan untuk mengidentifikasi kebijakan
pembiayaan daerah Kabupaten Kudus pada tahun-tahun sebelumnya
terhadap kondisi surplus maupun defisit belanja daerah. Hasil analisis ini
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan
kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang. Berikut ini merupakan
perkembangan pembiayaan di Kabupaten Kudus tahun 2021 – 2023

Tabel 3.12
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi SILPA
Tahun 2021 – 2023

Rata-rata
No Uraian 2021 2022 2023 Pertumbu-
han
6 Pembiayaan 282.749.878.905 543.653.701.925 389.676.730.096 31,98
6.1 Penerimaan 288.290.878.905 546.563.701.925 390.912.730.096 30,55
Pembiayaan
6.1.1 Sisa Lebih 288.290.878.905 546.563.701.925 390.912.730.096 30,55
Perhitungan
Pembiayaan Tahun
Sebelumnya

6.2 Pengeluaran 5.541.000.000 2.910.000.000 1.236.000.000 (52,5)


Pembiayaan
6.2.1 Penyertaan 5.541.000.000 2.910.000.000 1.236.000.000 (52,5)
Modal/Investasi
Pemerintah Daerah
Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa SiLPA dalam kurun waktu 3
tahun terakhir cukup besar jumlahnya. Hal ini menunjukan terdapat
alokasi belanja yang tidak bisa diserap secara maksimal. Alokasi belanja
tersebut terutama pada belanja yang bersumber dari dana yang sudah
diatur penggunaannya. Pada tahun 2024 belanja yang bersumber dari
dana yang sudah diatur penggunaannya diprediksi terserap secara
maksimal. Sehingga Prediksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
tahun 2025 terbatas pada SiLPA yang bersumber dari dana yang tidak
diatur penggunaannya. Mengenai prediksi Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Sebelumnya (SiLPA) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

III-32
Tabel 3.13
Proyeksi Pembiayaan Daerah
Tahun 2025

NO URAIAN JUMLAH
6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 90.969.101.000
6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 90.969.101.000
Sebelumnya

6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.000.000.000


6.2.01 Penyertaan Modal Daerah pada BUMD 3.000.000.000

PEMBIAYAAN NETTO 87.969.101.000


Sumber: BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

Dari uraian tersebut diatas maka kerangka pendanaan untuk


pembangunan daerah tahun 2025 terdapat defisit sebesar
Rp.87.969.101.000. Besaran defisit APBD sebagaimana diatur dalam
peraturan menteri keuangan merupakan defisit yang dibiayai dari
pinjaman daerah. Sedangkan tahun 2025 defisit APBD Kabupaten Kudus
yang diproyeksikan dibiayai dari penghematan belanja tahun sebelumnya.
Selanjutnya mengenai kerangka pendanaan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 3.14
Kerangka Pendanaan Daerah pada RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025

Kode Uraian Jumlah


4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 671.089.889.000

4.1.01 Pajak Daerah 307.588.091.000

4.1.02 Retribusi Daerah 342.443.065.000

4.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 9.031.519.000

4.1.04 Lain-lain PAD yang Sah 12.027.214.000

4.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.331.912.837.000

4.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1.225.504.760.000

4.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 106.408.077.000

Jumlah Pendapatan 2.003.002.726.000

5 BELANJA

5.1& 1.829.711.960.000
BELANJA OPERASI DAN OPERASI
5.2

5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 5.000.000.000

5.4 BELANJA TRANSFER 256.259.867.000

III-33
Kode Uraian Jumlah

Jumlah Belanja 2.090.971.827.000

Total Surplus/(Defisit) (87.969.101.000)

6 PEMBIAYAAN

6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 90.969.101.000

6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 90.969.101.000

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 90.969.101.000

6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.000.000.000


6.2.01 Penyertaan Modal Daerah pada BUMD 3.000.000.000
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 3.000.000.000

Pembiayaan Netto 87.969.101.000

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Daerah Tahun


0
Berkenaan
Sumber : BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

III-34
BAB IV
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Sasaran dan prioritas Pembangunan daerah dirumuskan berdasarkan


hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam rencana pembangunan menengah
daerah, identifikasi permasalahan di tingkat daerah dan nasional, rancangan
kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Kudus Nomor 10
Tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus Tahun
2025-2045, sasaran dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Kudus
Tahun 2025 diarahkan pada Memperkokoh struktur ekonomi yang
ditopang dengan perluasan pembangunan infrastruktur. Arah kebijakan
tahun 2025 yaitu memperkokoh struktur ekonomi yang ditopang dengan
perluasan pembangunan infrastruktur. Struktur ekonomi yang kokoh tidak
hanya ditopang oleh sektor industri hasil tembakau, namun berbagai sektor
lain diharapkan mengalami akselerasi. Sektor ekonomi berbasis masyarakat,
yakni pertanian serta usaha mikro dan kecil diharapkan semakin berdaya.
Struktur ekonomi juga bertumpu pada penciptaan iklim investasi yang
kondusif dan ramah lingkungan. Iklim investasi diharapkan semakin
memperluas lapangan kerja. Kekokohan struktur ekonomi ditopang oleh
pembangunan infrastruktur yang semakin merata.

4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN


Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2025 menjadi tahun
kedua dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten
Kudus 2024-2026 dan tahun terakhir pelaksanaan RPJPD Tahun 2005-
2025 Kabupaten Kudus. Keterkaitan/hubungan tujuan/sasaran
pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPD Kabupaten Kudus
Tahun 2024–2026 dengan apa yang akan dicapai dalam RKPD Tahun
2025 adalah sebagai berikut:

IV-1
Tabel 4.1
Tujuan Sasaran dan Target Capaian sebagaimana tertuang dalam RPD Tahun 2024-2026
Yang akan dicapai pada Tahun 2025
Target
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Capaian
Tahun 2025
Meningkatnya daya Indeks Pembangunan 76,65-77,22
saing Sumber Daya Manusia (IPM) indeks
Manusia (SDM) SDM yang unggul dan berbudaya Indeks Pendidikan 11,60
indeks
Indeks Pembangunan Kesehatan 0,6834 indeks
Masyarakat (IPKM)
Angka Stunting 13,5 persen
Meningkatnya Angka Kemiskinan 6,76-5,75
kesejahteraan persen
masyarakat
Meningkatnya PPKS yang berdaya Persentase PPKS (Pemerlu Pelayanan 10 persen
Kesejahteraan Sosial) yang mandiri
Menurunnya Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,56-3,13
persen
Transformasi ekonomi Pendapatan Per 142,97
yang berdaya saing Kapita Juta Rp
Meningkatnya pertumbuhan Pertumbuhan PDRB tanpa IHT 5,94-6,3
ekonomi sektor non-IHT 1 persen
Terciptanya iklim investasi yang Realisasi Investasi 1114
kondusif Milyar Rp
Terwujudnya Indeks Reformasi 71,9 indeks
tatakelola Birokrasi (IRB)
pemerintahan yang Meningkatnya akuntabilitas dan Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja 71,8 Nilai
baik integritas pemerintahan Instansi Pemerintahan (SAKIP)

IV-2
Target
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Capaian
Tahun 2025
Indeks Pengelolaan Keuangan 69 Indeks
Daerah (IPKD)
Indeks Pelayanan Publik (IPP) 4,35 Indeks
Pembangunan wilayah Indeks Desa 0,7750
berkelanjutan untuk Membangun (IDM) indeks
keberdayaan
Menguatnya keberdayaan Persentase Desa Mandiri 23 persen
masyarakat
masyarakat di perdesaan dan Indeks Pembangunan Kecamatan 89,92 Indeks
perkotaan
Meningkatnya kekondusifan Angka Konflik Sosial 0 Angka
wilayah Indeks Risiko Bencana (IRBI) 100 indeks
Meningkatnya kualitas lingkungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 56,633
hidup (IKLH) Indeks

IV-3
4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2025

Prioritas pembangunan daerah tahun 2025 pada dasarnya


merupakan gambaran prioritas pembangunan pada tahun 2025
sebagaimana tertuang dalam dokumen RPD tahun 2024-2026. Selain
mendasarkan pada gambaran prioritas dalam RPD di tahun 2025,
prioritas pembangunan daerah tahun 2025 juga mengacu pada prioritas
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 sebagaimana tertuang dalam RKPD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 dan prioritas nasional sebagaimana
tertuang dalam RKP Tahun 2025. Untuk memberi keyakinan bahwa
prioritas pembangunan daerah mengacu pada prioritas atasnya, maka
disajikan rumusan prioritas di tingkat Nasional, Regional (Provinsi) dan
Daerah (Kabupaten) sebagai berikut:

a. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2025


Kebijakan Pembangunan Nasional pada tahun 2025 yang
dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025
diarahkan untuk mendukung tema dan arah kebijakan RPJMN
Tahun 2025-2029. Tema RKP Tahun 2025 adalah akselerasi
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan
penekanan kebijakan RKP Tahun 2025 pada :
A. Sumberdaya manusia berkualitas melalui agenda pembangunan:
1. Transformasi Sosial
⮚ Penetapan Wajib Belajar 13 Tahun
⮚ Restrukturisasi Tenaga Guru dan Kesehatan
⮚ Penetapan Pelayanan Primer dan Penuntasan Stunting.
⮚ Penetapan Penggunaan Regsosek dan Pemanfaatannya
untuk Perlindungan Sosial Adaptif
⮚ Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan lulusan
STEAM berkualitas
⮚ Pendidikan dan pelatihan vokasi yang berbasis kebutuhan
dan dual-system
2. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi:
⮚ Penetapan Kebijakan Penguatan Karakter dan Jati Diri
Bangsa (misal: pendidikan budi pekerti)
B. Infrastruktur berkualitas melalui agenda pembangunan
1. Transformasi Ekonomi:
⮚ Penetapan hub. laut dan hub. udara untuk integrasi
infrastruktur konektivitas dengan kawasan pertumbuhan
ekonomi
⮚ Penguatan infrastruktur digital
⮚ Pengembangan infrastruktur transisi energi
⮚ Percepatan infrastruktur IKN
2. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi:
⮚ Penetapan reformasi pengelolaan sampah dari hulu ke
hilir
C. Ekonomi inklusif dan berkelanjutan melalui :
IV-4
⮚ Penguatan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
⮚ Pengembangan skema graduasi bansos
⮚ Peningkatan lingkungan inklusif terhadap anak, lansia,
penyandang disabilitas, perempuan, dan penduduk
rentan lainnya
⮚ Peningkatan keterampilan bekerja dan berwirausaha
sepanjang hayat
⮚ Peningkatan partisipasi perempuan, penyandang
disabilitas, dan kelompok rentan lainnya sebagai
angkatan kerja
⮚ Percepatan investasi dan ekspor non migas produk olahan
⮚ Peningkatan produksi industri pengolahan
⮚ Dukungan regulasi penciptaan iklim investasi yang
kondusif
⮚ Penyediaan Infrastruktur untuk mendukung transisi
energi

Ketiga penekanan kebijakan tersebut, tidak meninggalkan


agenda pembangunan lainnya yaitu transformasi tatakelola, dan
supremasi hukum, stabilitas dan kepemimpinan Indonesia sebagai
pondasi transformasi.

b. Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025


Kebijakan pembangunan daerah Jawa Tengah Tahun 2025
berdasarkan pada RPD Tahun 2024-2026 diarahkan pada
Peningkatan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan
Berkelanjutan Didukung dengan Sumber Daya Manusia yang
Berdaya Saing dan Lebih Berkarakter dengan prioritas Pembangunan
diarahkan pada:
a. Peningkatan kapasitas perekonomian yang berdaya saing dan
berkelanjutan berbasis sektor unggulan didukung dengan
infrastruktur yang merata dan berkualitas;
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih pintar,
sehat, bugar, berkarakter, dan adaptif secara inklusif dan merata;
c. Peningkatan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dalam mendukung perekonomian daerah yang
berkelanjutan; dan
d. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif dan
kolaboratif.
Arah kebijakan dan prioritas daerah Jawa Tengah tahun 2025
merupakan strategi dalam upaya pencapaian target kinerja sasaran
pembangunan daerah dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah
tahun 2025 yaitu sebagai berikut :
1. PDRB per Kapita sebesar 47,60 juta rupiah
2. Angka kemiskinan sebesar 9,28-8,08 persen
3. Rasio Gini sebesar 0,362
4. Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,80-5,60 persen
IV-5
5. Inflasi sebesar 2,5 ± 1 persen
6. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,20-4,60 persen
7. Nilai Tukar Petani sebesar 107,52 persen
8. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 73,99
9. Indeks Pembangunan Kebudayaan sebesar 60,24
10. Indeks Pembangunan Gender sebesar 93,13
11. Indeks Pembangunan Keluarga sebesar 58,50
12. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 67,56;
13. Persentase penurunan Indeks Risiko Bencana sebesar 4,00
persen
14. Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 82,00

c. Prioritas Pembangunan Kabupaten Kudus Tahun 2025


Mengacu pada prioritas pembangunan tingkat nasional,
regional (provinsi) dan dengan tema pembangunan Kabupaten Kudus
tahun 2025 adalah Memperkokoh struktur ekonomi yang
ditopang dengan perluasan pembangunan infrastruktur, maka
dirumuskan prioritas pembangunan sebagai berikut:
Prioritas Daerah 1 : Penguatan daya saing sumberdaya manusia.
Prioritas Daerah 2 : Percepatan penurunan kemiskinan dan
pengangguran
Prioritas Daerah 3 : Percepatan transformasi ekonomi yang merata
dan inklusif didukung infrastruktur
berkualitas.
Prioritas Daerah 4 : Penguatan tata kelola pemerintahan yang
adaptif dan kolaboratif.
Prioritas Daerah 5 : Penciptaan kondisi wilayah yang kondusif dan
berketahanan ekologi.

Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus tahun 2025


tersebut secara rinci dijabarkan ke dalam fokus dan upaya-upaya
dalam pencapaiannya sebagai berikut:

1. Peningkatan daya saing sumberdaya manusia, fokus pada:


a. Peningkatan akses dan kualitas Pendidikan di setiap jenjang
Pendidikan melalui upaya-upaya:
1) Kinerja kolaborasi untuk penanganan anak tidak sekolah
2) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kesetaraan
kepada masyarakat.
3) Pemerataan layanan pendidikan kewenangan kabupaten
dengan penguatan data kualitas dan kapasitas sarana
prasarana PAUD, TK, SD dan SMP.
4) Perbaikan kebijakan distribusi guru dan kebijakan
penyatuan atau penggabungan beberapa sekolah dasar
menjadi satu dalam rangka efisiensi anggaran Pendidikan
dan efektifitasnya untuk peningkatan mutu Pendidikan.

IV-6
5) Pelaksanaan kebijakan penguatan karakter dan jati diri
bangsa pada satuan Pendidikan sesuai amanat regulasi.
6) Pengembangan budaya literasi masyarakat melalui
pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
7) Peningkatan layanan kualitas satuan Pendidikan
utamanya Pendidikan SD agar mampu memiliki dayasaing
yang tinggi.
8) Penguatan data sarana prasaran pendidikan untuk
pemerataan layanan.
b. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
upaya-upaya:
1) Optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal bidang
kesehatan.
2) Penanggulangan gizi buruk pada batita, balita untuk penanganan
stunting secara terpadu.
3) Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana prasarana Kesehatan
di semua tingkat fasilitas pelayanan Kesehatan.
4) Pembudayaan pola hidup sehat masyarakat.
5) Pelaksanaan integrasi layanan primer secara bertahap sesuai
amanat regulasi
c. Peningkatan ketahanan pangan yang berkualitas dengan
upaya:
1) Memastikan ketersediaan pangan utama aman.
2) Gerakan pangan murah untuk stabilisasi pasokan dan harga
pangan.
d. Peningkatan daya saing pemuda melalui keaktifan organisasi
pemudanya.
e. Peningkatan kemampuan kewirausahaan pemuda
f. Peningkatan prestasi olahraga.
g. Peningkatan kualitas pelayanan KB dan pembangunan
keluarga.
h. Peningkatan aktualisasi pemajuan kebudayaan daerah baik
benda maupun tak benda, yang diarahkan pada peningkatan
kualitas kehidupan manusia.
i. Pendampingan keluarga (calon pengantin, pasangan usia
subur, ibu hamil, ibu pasca kelahiran, baduta dan atau balita)
berisiko stunting

2. Percepatan penghapusan kemiskinan dan pengangguran fokus


pada:
a. Perbaikan dan updating data kemiskinan termasuk
penggunaan data regsosek sebagai sumberdata yang
diamanatkan.
b. Optimalisasi pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang
sosial.
c. Pemberian bantuan sosial tepat sasaran dan tepat
administrasi

IV-7
d. Kerjasama dengan sektor swasta untuk pemberian bantuan
rumah layak huni bagi warga miskin.
e. Optimalisasi perlindungan sosial bagi kelompok rentan dan
miskin.
f. Fasilitasi penyediaan dokumen kependudukan bagi
disabilitas, masyarakat miskin dan kelompok rentan.
g. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak.
h. Peningkatan kesetaraan gender.
i. Penguatan monitoring dan evaluasi atas aktivitas-aktivitas
pelatihan ketrampilan tenaga kerja
j. Peningkatan kualitas pelatihan tenaga kerja dan
berwirausaha sesuai tuntutan pasar.
k. Penguatan koordinasi dan kerjasama penanggulangan
kemiskinan
l. Perbaikan perencanaan aktivitas-aktivitas pendukung
penanggulangan kemiskinan sehingga aktivitas yang
dilakukan terkait langsung dengan upaya menanggulangi
kemiskinan.

3. Percepatan transformasi ekonomi yang merata dan inklusif


didukung infrastruktur berkualitas fokus pada:
a. Peningkatan volume perdagangan dengan upaya-upaya:
1) Peningkatan sarana prasarana distribusi perdagangan
sebagai infrastruktur pendukung perekonomian.
2) Peningkatan kapasitas pelaku usaha perdagangan
3) Pemantauan harga dan stok barang penting
4) Penyelenggaraan operasi pasar dalam upaya menjaga
stabilitas harga barang pokok dan mengurangi inflasi
5) Pengawasan pengadaan dan penyaluran pupuk
6) Pengembangan ekspor
b. Peningkatan produksi pertanian dan perikanan dengan
upaya:
1) Peningkatan sarana prasarana pertanian dan produksi
perikanan baik pengadaan maupun pemeliharaan.
2) Pengadaan bibit buah unggulan
3) Penangkaran benih padi bersertifikat
4) Peningkatan kapasitas sumberdaya dan kelembagaan
petani dengan pelatihan mitigasi bencana pertanian,
teknologi budidaya pertanian
c. Peningkatan kunjungan wisatawan dengan upaya:
1) Peningkatan pemasaran pariwisata melalui penguatan
pokdarwis
2) Pengembangan atraksi wisata baru
3) Konten promosi pariwisata yang berdampak
4) Pengembangan ekonomi kreatif
d. Peningkatan omzet usaha mikro

IV-8
e. Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Industri
Hasil Tembakau (IHT)
f. Pengembangan sarana prasarana Kawasan Industri Hasil
Tembakau (KIHT) dan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT)
g. Pengembangan kompetensi pelaku IKM
h. Pengembangan pemasaran melalui expo
i. Penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan terus
meningkatkan daya tarik investasi.
j. Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas infrastruktur
perekonomian dengan upaya:
1) Pengembangan aksesibilitas dan konektivitas antar
wilayah, khususnya untuk penanganan infrastruktur
jalan, jembatan, drainase, dan perlengkapan keselamatan
jalan
2) Peningkatan sarana prasarana perhubungan dan
rekayasa lalulintas untuk memperlancar kegiatan
perekonomian daerah.

4. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan


kolaboratif fokus pada:
a. Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dengan upaya
1) Penyempurnaan peta proses bisnis pemerintahan berbasis
teknologi informasi
2) Peningkatan capaian kinerja yang tepat sasaran dan
berorientasi hasil
3) Efektifitas pemantauan dan pengendalian pelaksanaan
pembangunan
4) Penguatan fungsi consulting dan pengawasan berbasis
risiko untuk pencegahan fraud
b. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan
c. Peningkatan kualitas Pelayanan publik berbasis teknologi
informasi
d. Penguatan sistem inovasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
e. Fasilitasi pengurusan HAKI
f. Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk
program riset dan anggaran riset.
g. Peningkatan kerjasama antar perangkat daerah dalam
mencapai hasil pembangunan yang ditargetkan.
h. Peningkatan kompetensi ASN dengan kreatif sehingga tidak
mengandalkan ketersediaan anggaran yang terbatas.

5. Penciptaan kondisi wilayah yang kondusif dan berketahanan


ekologi fokus pada:
a. Peningkatan tata kelola pemerintahan desa yang efektif
efisien.

IV-9
b. Peningkatan aset sarana dan prasarana desa melalui sinergi
bersama instansi lain.
c. Pengembangan Kawasan Pedesaan dengan peningkatan
peran BUMDes.
d. Pendampingan inovasi untuk meningkatkan keberdayaan
masyarakat.
e. Peningkatan pelayanan di wilayah utamanya dukungan
pemenuhan standar pelayanan minimal bagi warga
masyarakat di wilayah.
f. Pencegahan dan mitigasi terjadinya konflik sosial melalui
kegiatan intelijen untuk kewaspadaan nasional.
g. Pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi, sosial
dan budaya melalui komunikasi, informasi dan edukasi atas
penyikapan masyarakat pada keberagaman.
h. Pembinaan, monitoring dan evaluasi atas aktivitas
masyarakat dalam organisasi kemasyarakatan untuk
penyadaran berpolitik masyarakat.
i. Pelaksanaan patroli, pengamanan dan pengawalan yang
berdampak pada ketenteraman dan ketertiban wilayah.
j. Optimalisasi pelaksanaan standar pelayanan minimal
ketentraman, ketertiban serta perlindungan masyarakat dan
sub urusan bencana.
k. Peningkatan ketahanan ekologi yang merupakan kemampuan
Masyarakat (ekosistem) untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan melestarikan lingkungan dengan upaya:
1) Peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.
2) Optimalisasi pengelolaan persampahan dengan
peningkatan penanganan sampah dan pengurangan
timbulan sampah.
3) Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang memadai.
4) Penguatan mitigasi atas potensi, rehabilitasi dan
rekonstruksi atas kejadian bencana.

Adapun keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Kudus


Tahun 2025 dengan Prioritas Provinsi dan Prioritas Nasional disajikan
pada tabel berikut:

IV-10
Tabel 4.2
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Kudus dengan Prioritas
Provinsi dan Prioritas Nasional Tahun 2025

Prioritas Prioritas Perangkat Daerah


Prioritas
Pembangunan Pembangunan Pendukung
No Pembangunan
Kabupaten Provinsi Jawa Prioritas
Nasional
Kudus Tengah Pembangunan
1 Peningkatan Daya Peningkatan Transformasi 1. Dinas
Saing kualitas sumber Sosial Pendidikan,
Sumberdaya daya manusia yang Kepemudaan dan
Manusia lebih pintar, sehat, Olah Raga
bugar, berkarakter, 2. Dinas Kesehatan
dan adaptif secara 3. RSUD Dr.
inklusif dan merata Loekmono Hadi
4. Dinas Kearsipan
dan
Perpustakaan
5. Dinas Pertanian
dan Pangan
6. Dinas
SosP3AP2KB

Ketahanan Sosial 1. Dinas


Budaya dan Kebudayaan dan
Ekologi Pariwisata
2 Percepatan Peningkatan Transformasi 1. Dinas PUPR
penurunan kapasitas Ekonomi 2. Dinas PKPLH
kemiskinan dan perekonomian yang 3. Dinas Tenaga
pengangguran berdaya saing dan Kerja,
berkelanjutan Perindustrian,
berbasis sektor Koperasi dan
unggulan didukung UKM
dengan 4. Dinas
infrastruktur yang SosP3AP2KB
merata dan
berkualitas
3 Percepatan Peningkatan Transformasi 1. Dinas Tenaga
transformasi kapasitas Ekonomi Kerja,
ekonomi yang perekonomian yang Perindustrian,
merata dan berdaya saing dan Koperasi dan
inklusif didukung berkelanjutan UKM
infrastruktur berbasis sektor 2. Dinas
berkualitas unggulan didukung Perdagangan
dengan 3. Dinas Pertanian
infrastruktur yang dan Pangan
merata dan 4. Dinas
berkualitas Kebudayaan dan
Pariwisata
5. Dinas PUPR
6. Dinas
Perhubungan
7. Dinas PMPTSP
4 Penguatan tata Peningkatan tata Transformasi Tata 1. Sekretariat
kelola kelola Kelola Daerah
pemerintahan pemerintahan yang 2. Inspektorat
yang adaptif dan lebih adaptif dan Daerah
kolaboratif kolaboratif

IV-11
Prioritas Prioritas Perangkat Daerah
Prioritas
Pembangunan Pembangunan Pendukung
No Pembangunan
Kabupaten Provinsi Jawa Prioritas
Nasional
Kudus Tengah Pembangunan
3. Dinas
Komunikasi dan
Informatika
4. Dinas Dukcapil
5. BPPKAD
6. BKPSDM
7. BAPPEDA
8. Sekretariat DPRD

5 Penciptaan Peningkatan Supremasi 1. BPBD


kondisi wilayah keberlanjutan Hukum, Stabilitas 2. Kecamatan
yang kondusif dan pengelolaan sumber dan 3. Badan
berketahanan daya alam dan Kepemimpinan Kesbangpol
ekologi lingkungan hidup Indonesia 4. Satpol PP
dalam mendukung 5. Dinas PMD
perekonomian
daerah yang
berkelanjutan
Ketahanan Sosial 1. Dinas PKPLH
Budaya dan
Ekologi

Adapun keterkaitan Isu Strategis Pembangunan Kabupaten


Kudus dengan Prioritas Pembangunan Kabupaten Kudus Tahun 2025
disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Keterkaitan Isu Strategis dengan Prioritas Kabupaten Kudus Tahun 2025

Prioritas Pembangunan Kabupaten


No Isu Strategis
Kudus Tahun 2025
1 Belum Optimalnya Kualitas dan Peningkatan Daya Saing
Kesejahteraan SDM Sumberdaya Manusia
Percepatan penurunan kemiskinan
dan pengangguran
2 Belum optimalnya transformasi Percepatan transformasi ekonomi
ekonomi yang berdaya saing yang merata dan inklusif didukung
infrastruktur berkualitas
3 Belum optimlanya birokrasi yang Penguatan tata kelola pemerintahan
dinamis dan berintegritas yang adaptif dan kolaboratif
4 Belum optimalnya pembangunan Penciptaan kondisi wilayah yang
secara berkelanjutan di wilayah kondusif dan berketahanan ekologi

Arah kebijakan pembangunan daerah dan prioritas


pembangunan Kabupaten Kudus Tahun 2025 sebagaimana tersebut di
atas merupakan upaya untuk mencapai target tujuan pembangunan
Kabupaten Kudus tahun 2025 yang meliputi:
1. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 76,65–77,22;
2. Angka kemiskinan sebesar 6,76-5,75 persen;
3. Pendapatan per kapita sebesar Rp. 142,97 juta rupiah;
4. Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 71,9; dan
5. Indeks Desa Membangun sebesar 0,7750

IV-12
Dalam rangka percepatan pencapaian target–target daerah
sebagaimana yang telah ditetapkan, diperlukan percepatan melalui
inovasi–inovasi daerah yang dilaksanakan oleh masing–masing
organisasi perangkat daerah dengan mendasarkan pada kebutuhan
pelayanan kepada masyarakat dan dinamika yang berkembang.

4.3. ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KUDUS


Sebagaimana tertuang dalam RKPD Tahun 2025 Provinsi Jawa
Tengah, Arah kebijakan umum dalam Pembangunan Kabupaten/Kota,
Provinsi Jawa Tengah mengelompokkan kabupaten/kota kedalam 10
wilayah pengembangan (WP) yang ditetapkan dalam Perda Provinsi Jawa
Tengah yang mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-2044 dan daya saing daerah yang
tercermin dalam pemetaan daya saing daerah dari aspek ekosistem
inovasi, aspek factor penguat/enabling environment, aspek sumberdaya
manusia/ Human Capital, dan aspek pasar/ market.
Kabupaten Kudus termasuk dalam wilayah pengembangan (WP)
Jekuti. WP Jekuti terdiri dari 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Jepara,
Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati. WP Jekuti pada Rencana
Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024 – 2026
merupakan bagian dari WP Jekutibanglor bersama dengan WP Banglor.
Analisis Provinsi jawa Tengah, secara umum, WP Jekutibanglor (sesuai
RPD) menghadapi permasalahan di bidang pendidikan, perekonomian,
dan sumber daya lingkungan yang menyebabkan angka kemiskinan
yang masih tinggi yang sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah kecuali Kabupaten
Kudus yang angka kemiskinan, TPT dan IPM lebih baik daripada Provinsi
Jawa Tengah walaupun pertumbuhan ekonomi di bawah Provinsi Jawa
Tengah. Kondisi makro pembangunan wilayah Jekuti saat ini dapat
ditunjukkan dalam empat indikator utama yaitu pertumbuhan ekonomi,
angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan Indeks
Pembangunan Manusia
Mendasarkan kondisi fisiografis dan geografis yang dikaitkan
dengan adaptasi dan mitigasi terhadap ancaman bencana dan
perubahan iklim, maka arahan pengembangan wilayah Provinsi Jawa
Tengah dibagi menjadi 4 (empat ) koridor yaitu :
a. Koridor yang dikembangkan dengan percepatan, pengendalian dan
rehabilitasi sebagai upaya pengurangan resiko bencana di sepanjang
Koridor Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa;
b. Koridor yang dikembangkan dengan memantapkan pembangunan
serta pengendalian di sepanjang koridor Semarang hingga Solo dan
Koridor Jepara Kudus-Rembang;
c. Koridor yang dikembangkan dengan percepatan dengan mitigasi
berada pada koridor Utara-Selatan di bagian barat Jawa Tengah di
sepanjang Koridor Brebes hingga Cilacap dan koridor Rembang-Blora
di bagian timur Jawa Tengah; dan

IV-13
d. Koridor yang dikembangkan dengan percepatan dan upaya
konservasi karena merupakan bagian hulu di Jawa Tengah berada
pada koridor wilayah tengah Jawa Tengah
Kabupaten Kudus berada pada arah yang dikembangkan dengan
memantapkan pembangunan serta pengendalian yang baik untuk
pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif, sesuai dengan potensi dan
karakteristik wilayah, dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk,
sistem perkotaan, dan interaksi dengan wilayah sekitar.

Kawasan Perkotaan Kota Kudus

Gambar 4.1 Arah Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)


di Kabupaten Kudus

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Kudus yaitu


mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang berkualitas berbasis
industri dan pertanian didukung sumber daya alam yang berkelanjutan.
Pengembangan wilayah di Kabupaten Kudus merupakan bagian tidak
terpisahkan dari wilayah pengembangan Jekuti yang diatur dalam
RTRWP dan Kawasan Andalan Wanarakuti yang diatur dalam RTRWN.
Dengan potensi sektor industri pengolahan yang sangat dominan di
Kabupaten Kudus, dan sejalan dengan tujuan penataan ruang di
Kabupaten Kudus untuk mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang
berkualitas berbasis industri dan pertanian didukung sumber daya alam
yang berkelanjutan, maka upaya untuk mengembangkan industri
pengolahan di Kabupaten Kudus diarahkan mulai dari UMKM sampai

IV-14
dengan industri besar. Fokus pengembangan UMKM dilakukan melalui
fasilitasi bagi wirausaha baru dan peningkatan kapasitas produksi dan
pemasaran UMKM.
Selain PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) Perkotaan Kota Kudus, arah
pengembangan wilayah di Kabupaten Kudus meliputi:
▪ PPK Kawasan Perkotaan Mejobo, dimana arah pengembangan
wilayahnya memprioritaskan sektor perekonomian dan pertanian.
Hal ini sesuai tujuan WP Mejobo yaitu mewujudkan kawasan
perkotaan berkelanjutan sebagai pusat perekonomian dan
pendukung aktivitas pertanian.
▪ PPK Kawasan Perkotaan Dawe, dimana arah pengembangan
wilayahnya memprioritaskan pengembangan ekonomi dan
merupakan jalur wisata menuju Colo yang menjadi Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL).
▪ PPK Kawasan Perkotaan Gebog, yang arah pengembangan PPK Gebog
memprioritaskan pengembangan ekonomi, industri pengolahan hasil
tembakau dan home industri/ UMKM.
▪ PPK Kawasan Perkotaan Undaan yang arah pengembangan PPK
Undaan menitikberatkan pada pengembangan ekonomi dan
peningkatan hasil pertanian.
▪ PPK Kawasan Perkotaan Jekulo, dimana tujuannya adalah
mewujudkan Kawasan Perkotaan Jekulo sebagai Kawasan
Peruntukan Industri didukung Pertanian dan Cagar Budaya dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
secara berkelanjutan. Pengembangan kawasan Perkotaan Jekulo
difokuskan pada pengembangan Bendungan Logung sebagai
pendukung pertanian dan pariwisata, Kawasan Peruntukan Industri
yang ramah lingkungan dan pengelolaan cagar budaya di Kawasan
Patiayam.

IV-15
PPK Dawe
PPK
Gebog

PPK Jekulo

PPK Mejobo

PPK Undaan

Gambar 4.2 Arah Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)


di Kabupaten Kudus

Berdasarkan arah pengembangan wilayah Provinsi Jawa Tengah,


peningkatan konektivitas dan aksesibilitas dengan pengembangan
infrastruktur dilakukan dengan meningkatkan konektivitas, sarana dan
prasarana pendukung ekonomi antara wilayah perdesaan dan
perkotaan, melalui peningkatan dan rehabilitasi jalan, pembangunan
talud jalan, pemeliharaan jembatan, rehabilitasi dan pengembangan
pasar dan tempat PKL, pengembangan Kawasan wisata dan desa wisata,
pengembangan perlengkapan LLAJ dan pengembangan UMKM. Terkait
rencana fasilitasi revitalisasi/ reaktivasi jalur rel kereta api non aktif
pada jalur Semarang–Demak–Kudus–Pati–Rembang, upaya yang
dilakukan untuk mendukungnya adalah RTRW disesuaikan dengan
rencana jalur aktivasi rel kereta api, penyesuaian antara jalur aktivasi
rel kereta api dengan rencana trase jalan tol serta exit tol dan fasilitasi
dengan mengadakan pertemuan bersama masyarakat yang akan terkena
dampak aktivasi rel kereta api.
Untuk pemenuhan kebutuhan air baku maka dilakukan dengan
inisiasi pembangunan SPAM Regional Dadi Muria (Grobogan, Kudus,

IV-16
Pati, dan Jepara) yang didukung dengan melakukan sosialisasi ke
masyarakat tentang pemakaian air minum yang layak dan aman dan
pengembangan SPAM perdesaan seperti Pamsimas diarahkan ke wilayah
yang bukan merupakan wilayah rencana pengembangan SPAM Regional
Dadi Muria, serta pemanfaatan air baku dari Bendungan Logung untuk
pemenuhan kebutuhan irigasi pertanian maupun air minum
diantaranya dengan dengan melakukan perbaikan dan pembangunan
Jaringan Irigasi DI. Logung, melalui kegiatan pembangunan,
pengelolaan, rehabilitasi/pemeliharaan dan pendayagunaan sumber
daya air dan jaringan pengairan lainnya serta pembangunan
infrastruktur SPAM Logung. Untuk menjamin ketersediaan sumber air
baku akan dilakukan upaya konservasi DAS Juwana dan penanganan
lahan kritis di kawasan Muria dan Patiayam melalui penanaman
terutama tanaman tahunan, sehingga menambah kemampuan lahan
untuk menampung air hujan, mengurangi erosi, limpasan dan tanah
longsor. Selain itu perlu dilakukan pemanfaatan tanah bawah tegakan
sesuai dengan tingkat kekritisannya, pengembangan desa wisata
terutama wisata hutan, pelatihan masyarakat untuk mengembangkan
usaha sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar lahan
kritis, pengelolaan DAS dilakukan dengan satu kesatuan ekosistem dari
hulu sampai dengan hilir, peningkatan kesadaran masyarakat arti
pentingnya kelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup
manusia serta implementasi kebijakan tentang pemanfaatan air.
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis
potensi lokal maka akan dikembangkan industri pengolahan dan
pariwisata didukung oleh agrominapolitan, melalui pengembangan
sarana dan prasarana pasar untuk menunjang pemasaran industri
pengolahan dan pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif untuk
mendukung pariwisata, peningkatan dan pengembangan destinasi
wisata, promosi destinasi wisata melalui media sosial maupun media
cetak, pelatihan UMKM pendukung wisata, kelompok sadar wisata
(Pokdarwis), peningkatan industri pariwisata seperti restoran,
penginapan, biro perjalanan dan pelatihan pertanian untuk mendukung
industri pengolahan dan pariwisata.
Untuk mendukung pengembangan WP Wanarakuti program/
kegiatan khususnya yang berada pada wilayah Kabupaten Kudus,
pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang akan dilakukan di antaranya
meliputi:
1. Fasilitasi kegiatan pengendalian banjir Sungai Juwana Kabupaten
Pati, dan Sungai Wulan Kabupaten Kudus;
2. Konservasi DAS Muria dan DAS Kendeng.
Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019
tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang
– Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo –
Magelang – Temanggung dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang perlu
dilakukan langkah-langkah strategis dan terintegrasi yang memiliki arah
pembangunan yang merata, terarah, fokus, terukur dan strategi yang

IV-17
tepat agar pembangunan dalam rangka pertumbuhan ekonomi dapat
dilaksanakan secara optimal. Peraturan Presiden tersebut menyebutkan
bahwa Kabupaten Kudus merupakan bagian dari Kawasan Wanarakuti
sebagai pendukung dan memberikan nilai tambah pembangunan
kawasan.

4.4. PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD


Pokok-pokok pikiran DPRD memuat pandangan dan
pertimbangan DPRD mengenai arah prioritas Pembangunan serta
masukan dalam perumusan usulan kebutuhan program/kegiatan.
Pokok-pokok pikiran DPRD merupakan kajian permasalahan
Pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah
rapat dengar pendapat dan atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui
reses. Pokok-pokok pikiran DPRD diselaraskan dengan sasaran dan
prioritas Pembangunan serta ketersediaan kapasitas riil anggaran.
Pokok-pokok pikiran DPRD dalam penyusunan RKPD Tahun
2025 difokuskan pada bidang infrastruktur pelayanan publik,
perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Berkaitan dengan usulan masyarakat dan pokok - pokok pikiran
DPRD, telah disediakan kamus usulan yang diarahkan sebagaimana
prioritas dan fokus pembangunan Kabupaten Kudus. Usulan dalam
proses perencanaan yang berasal dari masyarakat dilakukan melalui
musyawarah perencanaan pembangunan, dan dari anggota DPRD
berupa pokok-pokok pikiran hasil reses disampaikan 1 (satu) minggu
sebelum Musrenbang Kabupaten dilaksanakan, dan selanjutnya
disinkronisasi menyesuaikan kemampuan keuangan. Hal ini telah
diupayakan melalui proses perencanaan terintegrasi penganggaran
sebagaimana amanat KPK guna pencegahan korupsi terkait proses
perencanaan dan penganggaran.

4.5. ARAH PENGEMBANGAN KEBIJAKAN BIDANG URUSAN


Untuk menjamin sinergitas program pembangunan nasional dan
daerah, RKPD Tahun 2025 Kabupaten Kudus memperhatikan prioritas
dan sasaran pembangunan nasional yang tertuang dalam kebijakan
pembangunan sesuai urusan pemerintahan daerah. Selain
memperhatikan prioritas dan sasaran pembangunan nasional tahun
2025, RKPD tahun 2025 memperhatikan kebijakan prioritas nasional.

4.6 INOVASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


Inovasi dalam kebijakan pembangunan adalah upaya untuk
menciptakan strategi, atau metode dalam merancang dan
melaksanakan kebijakan pembangunan yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan dampak positif terhadap
masyarakat. Inovasi berperan penting dalam memperkuat efektivitas
kebijakan pembangunan dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan secara holistik dan inklusif.

IV-18
Tabel 4.4
Daftar Inovasi Yang Mendukung Kebijakan Pembangunan Daerah
No Nama Inovasi Gambaran Inovasi Mendukung Prioritas Pembangunan
1 Si Elang Raja (Sistem Informasi Evaluasi Inovasi yang dirancang untuk memperbaiki proses Penguatan tata kelola pemerintahan
Anggaran dan Kinerja) Kabupaten Kudus evaluasi anggaran dan kinerja di tingkat kabupaten. yang adaptif dan kolaboratif
2 SISWAIPDA : Sistem Informasi Status Aplikasi berbasis web untuk mempercepat proses Penguatan tata kelola pemerintahan
Wajib Pajak Daerah Kabupaten Kudus informasi status wajib pajak. yang adaptif dan kolaboratif
3 247 : Pelayanan masyarakat 24 jam 7 hari Pelayanan masyarakat dalam penerimaan laporan, Penciptaan kondisi wilayah yang
pengaduan, kritik, dan saran di bidang kebencanaan kondusif dan berketahanan ekologi
secara aktif 24/7.
4 Mitigasi Bencana melalui Penguatan Desa Terwujudnya partisipasi dan kesiapsiagaan masyarakat Penciptaan kondisi wilayah yang
Tangguh Bencana di Kabupaten Kudus desa dalam penanggulangan bencana kondusif dan berketahanan ekologi
5 Digitalissai Dokumen Pelaksanaan Audit Aplikasi untuk Meningkatkan kualitas kinerja auditor. Penguatan tata kelola pemerintahan
dan Pedoman Kerja Auditor melalui yang adaptif dan kolaboratif
Aplikasi Android E-MAN
6 KURMA CENTER (Kudus Tourism Inovasi yang membantu dan memudahkan para Percepatan transformasi ekonomi
Information Center) wisatawan dalam mengakses dan menemukan berbagai yang merata dan inklusif didukung
referensi destinasi wisata secara cepat, tepat dan akurat. infrastruktur berkualitas
7 SILKADE : Sistem Informasi Lembaga Sistem informasi yang memudahkan kinerja Dinas Penguatan tata kelola pemerintahan
Kemasyarakatan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam upaya yang adaptif dan kolaboratif
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
8 PAK SEMMOK : Layanan Administrasi Inovasi layanan pengurusan administrasi kependudukan Penguatan tata kelola pemerintahan
Kependudukan Sepenuh Hati Melayani yang dilaksanakan secara daring di Kabupaten Kudus. yang adaptif dan kolaboratif
Masyarakat secara Online
9 Penyediaan Data Base Sarpras Pasar Penyediaan Data Base Sarpras Pasar Rakyat Terintegrasi Percepatan transformasi ekonomi
Rakyat Terintegrasi SIPP dalam Percepatan SIPP dalam Percepatan Revitalisasi Pasar Rakyat yang merata dan inklusif didukung
Revitalisasi Pasar Rakyat infrastruktur berkualitas

10 Helpdesk TIK Memberikan informasi layanan TIK dan alur proses Penguatan tata kelola pemerintahan
layanan TIK yang dapat memudahkan pengguna. yang adaptif dan kolaboratif

IV-19
No Nama Inovasi Gambaran Inovasi Mendukung Prioritas Pembangunan
11 Sistem Informasi Pelayanan Jalan dan Pelayanan perbaikan jalan dan jembatan melalui media Percepatan transformasi ekonomi
Jembatan Terintegrasi Berbasis Data Base sosial masyarakat yang sudah terintegrasi dengan yang merata dan inklusif didukung
Melalui Partisipasi Media Sosial database jalan dan jembatan di Kabupaten Kudus. infrastruktur berkualitas
Masyarakat
12 Klinik Rumah Swadaya Memfasilitasi masyarakat miskin dan berpenghasilan Percepatan penurunan kemiskinan
rendah dengan penyediaan dan pemenuhan rumah layak dan pengangguran
huni.
13 DIGILUH TANI : Digitalisasi Penyuluhan Memudahkan petani dalam mengakses pengetahuan dan Percepatan transformasi ekonomi
Pertanian informasi di era new normal. yang merata dan inklusif didukung
infrastruktur berkualitas

14 SIMPAN BUDI : Sistem Perpanjangan Buku Inovasi perpanjangan waktu peminjaman buku berbasis Penguatan daya saing sumberdaya
Mandiri online. manusia
15 FAST COM DE JURE: Fasilitasi, Inovasi untuk mempermudah akses tamu-tamu DPRD Penguatan tata kelola pemerintahan
Komunikasi, Mendengar, Memperjuangkan Kabupaten Kudus. yang adaptif dan kolaboratif
dan Merealisasikan
16 Teman Bintangku : Bersama Ibu dan Anak Menciptakan kemandirian ibu balita dalam pemantauan Penguatan daya saing sumberdaya
Cegah Stunting Keluarga Unggul pertumbuhan untuk percepatan penurunan stunting di manusia
Kabupaten Kudus.
17 GO DARJA : Go - Daftar Antrian Rawat Inovasi Pelayanan Publik yang Inklusif Berkeadilan Penguatan tata kelola pemerintahan
Jalan dengan pendaftaran antrian rumah sakit secara online yang adaptif dan kolaboratif
18 AKU PUAS / e-SKM Aplikasi untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat Penguatan tata kelola pemerintahan
terhadap layanan yang telah diberikan oleh unit layanan yang adaptif dan kolaboratif
publik secara online.
19 Si-Pepak (Aplikasi Sistem Pelaporan Aplikasi sistem pelaporan perkembangan realisasi Penguatan tata kelola pemerintahan
Perkembangan Kegiatan OPD) keuangan dan realisasi fisik pada perangkat daerah yang adaptif dan kolaboratif
20 Sindokumda Menjamin tersedianya dokumnetasi dan informasi hukum Penguatan tata kelola pemerintahan
yang lengkap dan akurat serta dapat diakses secara cepat yang adaptif dan kolaboratif
dan mudah.
21 SIMPANG KUDUS : Sistem Informasi Mempermudah proses monitoring dan mitigasi. Penguatan tata kelola pemerintahan
Pengadaan Kabupaten Kudus yang adaptif dan kolaboratif

IV-20
No Nama Inovasi Gambaran Inovasi Mendukung Prioritas Pembangunan
22 PAK JADUG Pelayanan Atas Jaminan Administrasi Kependudukan Penguatan tata kelola pemerintahan
yang dapat mengatasi permasalahan di wilayah yang adaptif dan kolaboratif
Kecamatan Gebog.
23 "BAE IYA" Peningkatan kualitas dan informasi pelayanan Penguatan tata kelola pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Bae kepada masyarakat dan yang adaptif dan kolaboratif
sebagai acuan pembangunan dan penyusunan standar
pelayanan.
24 One Day Kota Pelayanan Administrasi Memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan bagi Penguatan tata kelola pemerintahan
Surat Keterangan Waris di Kecamatan Satu pemohon untuk mengajukan dan menerima kembali yang adaptif dan kolaboratif
Hari Jadi surat keterangan waris dalam waktu cepat dan tepat.
25 TRC : Pembentukan Tim Reaksi Cepat Upaya peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Penciptaan kondisi wilayah yang
Siaga sebagai Upaya Peningkatan serta penanggulangan bencana di Kecamatan Kaliwungu kondusif dan berketahanan ekologi
Ketentraman & Ketertiban Umum serta
Penanggulangan Bencana
26 Pelayanan Konsultasi Hukum Layanan konsultasi hukum secara gratis kepada Penguatan tata kelola pemerintahan
masyarakat. yang adaptif dan kolaboratif
27 YANDU TANGUT : Pelayanan Pelayanan masyarakat untuk pengurusan administrasi Penguatan tata kelola pemerintahan
Kependudukan Tanpa Pungutan secara adil tanpa pandang bulu. yang adaptif dan kolaboratif
28 Sripaja : Sistem Informasi Pelayanan Aplikasi pelayanan publik untuk mengelola dan Penguatan tata kelola pemerintahan
Warga Kajeksan mempercepat proses permohonan surat dengan lebih yang adaptif dan kolaboratif
efisien.
29 PROKLIMASARI : Program Kampung Iklim Sarana penanaman bibit tanaman sebagai sarana Penciptaan kondisi wilayah yang
pelatihan edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah kondusif dan berketahanan ekologi
30 PELUMAS : Pelayanan Cepat dan Mudah Pelayanan kelurahan cepat dan mudah. Penguatan tata kelola pemerintahan
yang adaptif dan kolaboratif
31 NANCEP TARUM : Pelayanan Cepat Mempermudah pelayanan atau administrasi Penguatan tata kelola pemerintahan
Pengantar Umum kependudukan warga Panjunan yang adaptif dan kolaboratif
32 SUKET GAMIS : Pelayanan Surat Mempermudah dan mempercepat proses pelayanan surat Percepatan penurunan kemiskinan
Keterangan Warga Miskin 24 jam keterangan warga miskin. dan pengangguran
33 SADAR ADMINDUK Terpeliharanya data kependudukan yang valid. Penguatan tata kelola pemerintahan
yang adaptif dan kolaboratif
34 Pelayanan Online Sunggingan Mempermudah pelayanan publik dalam pengajuan Penguatan tata kelola pemerintahan
permohonan yang mudah, cepat dan murah. yang adaptif dan kolaboratif

IV-21
No Nama Inovasi Gambaran Inovasi Mendukung Prioritas Pembangunan
35 POSHANZIB : Pos Ketahanan Gizi Balita Wadah untuk mendapatkan berbagai informasi serta Penguatan daya saing sumberdaya
memudahkan pemantauan balita mengatasi kurang gizi. manusia
36 Kaderku Laskar SAKINA (STOP Angka Inovasi pemberdayaan dalam rangka menurunkan angka Penguatan daya saing sumberdaya
Kematian Ibu dan Anak) serta Cegah kematian Ibu dan Bayi serta mencegah stunting. manusia
Stunting
37 PERMATA CANTIKKU: Pemberian Makanan Pemberian makanan tambahan pada bayi dan anak Penguatan daya saing sumberdaya
Tambahan pada Bayi dan Anak dengan dengan bahan lokal untuk mencegah stunting dan manusia
Bahan Lokal untuk Mencegah Stunting wasting di Puskesmas Kaliwungu.
dan Wasting di Puskesmas Kaliwungu
38 BESTI BELA DIRI : Bebas Stigma, Bebas Wadah atau sarana pengobatan bagi ODGJ Penguatan daya saing sumberdaya
gejala, Produktif, Mandiri manusia
39 I-KLUNTING SALAM : Ikatan Kader Peduli Kerjasama dalam rangka pencegahan dan penurunan Penguatan daya saing sumberdaya
Stunting Puskesmas Dersalam angka stunting. manusia
40 GERBASTIK : Gerakab Bebas Jentik Kegiatan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit Penguatan daya saing sumberdaya
dan kematian akibat DBD. manusia
41 PKID : Pelayanan Kesehatan Integrasi Desa Melakukan kunjungan pelayanan kesehatan di setiap Penguatan daya saing sumberdaya
keluarga untuk mendukung JKN. manusia
42 GMESH : Gigi Ibu Hamil Indonesia Sehat Meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan gigi Penguatan daya saing sumberdaya
dan mulut pada ibu hamil. manusia
43 KIDUNG SEJIWA : Komunitas Integrasi Program untuk mewujudkan ODGJ yang sehat Penguatan daya saing sumberdaya
Pendukung Kesehatan paripurna, mandiri dan produktif. manusia
44 KEPAK CAPUNG : Kelola Terpadu Balita Program untuk menurunkan angka prevalensi balita gizi Penguatan daya saing sumberdaya
Kita Cegah Dan Pulihkan Stunting buruk dan stunting. manusia
45 KAWAL BIDES : Kunjungan Wajib Lapor Akselerasi upaya program menurunkan angka kematian Penguatan daya saing sumberdaya
Ibu Hamil ke Bidan Desa Setempat ibu dan bayi di daerah yang bersifat promotif, preventif, manusia
kuratif dalam mengatasi masalah dalam 24 jam.
46 KADER PINTAR : Kader Pantau Minum Inovasi kader pantau minum tablet tambah darah dan Penguatan daya saing sumberdaya
Tablet Tambah Darah dan Penyuluhan Asi penyuluhan ASI eksklusif. manusia
Eksklusif
47 KERIPIK PARU : Kita Perangi Penyakit Paru Inovasi Kita Perangi Penyakit Paru untuk mengendalikan Penguatan daya saing sumberdaya
tuberkulosis parunterintegrasi aplikasi SILAKES (Sistem manusia
Informasi Laboratorium Kesehatan).

IV-22
BAB V
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

5.1. KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2025

Pelaksanaan pembangunan daerah tidak terlepas dari kerangka


pendanaan yang diproyeksikan untuk tahun 2025. Kerangka
pendanaan Kabupaten Kudus tahun 2025 diproyeksikan akan
mengalami peningkatan. Kebijakan belanja diarahkan untuk
mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran daerah terutama
dalam meningkatnya daya saing Sumber Daya Manusia (SDM),
kesejahteraan masyarakat, transformasi ekonomi yang berdaya saing,
terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik dan pembangunan
wilayah berkelanjutan untuk keberdayaan masyarakat. Berdasarkan
hasil analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap tantangan
dan prospek perekonomian daerah sebagaimana diuraikan pada Bab III,
proyeksi kerangka pendanaan daerah tahun 2025 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 5.1
Kerangka Pendanaan Daerah pada RKPD Kabupaten Kudus Tahun 2025

Kode Uraian Jumlah


4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 671.089.889.000

4.1.01 Pajak Daerah 307.588.091.000

4.1.02 Retribusi Daerah 342.443.065.000

4.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 9.031.519.000

4.1.04 Lain-lain PAD yang Sah 12.027.214.000

4.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.331.912.837.000

4.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1.225.504.760.000

4.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 106.408.077.000

Jumlah Pendapatan 2.003.002.726.000

5 BELANJA

5.1 & 1.829.711.960.000


BELANJA OPERASI DAN MODAL
5.2

5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 5.000.000.000

5.4 BELANJA TRANSFER 256.259.867.000

Jumlah Belanja 2.090.971.827.000

Total Surplus/(Defisit) (87.969.101.000)

6 PEMBIAYAAN

V-1
Kode Uraian Jumlah

6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 90.969.101.000

6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 90.969.101.000

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 90.969.101.000


6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.000.000.000
6.2.02 Penyertaan Modal Daerah 3.000.000.000
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 3.000.000.000

Pembiayaan Netto 87.969.101.000

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Daerah Tahun Berkenaan -


Sumber : BPPKAD Kabupaten Kudus Tahun 2024

5.2 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2025


Pada tahun 2025 Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah
Kabupaten Kudus diarahkan pada Memperkokoh struktur ekonomi
yang ditopang dengan perluasan pembangunan infrastruktur.
Selanjutnya Prioritas Pembangunan dituangkan dalam Program
prioritas pembangunan daerah yaitu program yang secara langsung
menopang perwujudan tujuan dan sasaran daerah.
Dalam rangka pengintegrasian perspektif Kesetaraan Gender
dan Inklusi Sosial dalam perencanaan pembangunan diperlukan
identifikasi Rencana Aksi Responsif GESI (Gender, Equality and Social
Inclusion) atas Isu Strategis Kabupaten Kudus ditampilkan dalam tabel
berikut:

V-2
Tabel 5.2
Identifikasi Rencana Aksi Responsif GESI (Gender, Equality and Social
Inclusion) atas Isu Strategis Kabupaten Kudus

No Isu Strategis Kabupaten Rencana Aksi Responsif Gender


1 Belum Optimalnya Kualitas Pendidikan:
dan Kesejahteraan SDM - Meningkatkan sarpras pendidikan
- Meningkatkan mutu kurikulum pendidikan
- Meningkatkan kualitas tenaga pendidik
Kesehatan:
- Meningkatkan kualitas prasarana sarana
kesehatan
- Meningkatkan kualitas tenaga medis dan
paramedik
- Perbaikan sistem pelayanan dengan
memperhatikan keterjangkauan dan
ketersediaan pelayanan untuk seluruh
masyarakat Kudus termasuk masyarakat
miskin dan kelompok masyarakat
berkebutuhan khusus
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
2 Transformasi ekonomi yang - Meningkatkan kualitas dan
berdaya saing profesionalisme aparatur
- Meningkatkan akuntabilitas kinerja
pembangunan, serta pelayanan publik
yang prima
- Memperkuat daya saing ekonomi dan
pembangunan yang berkelanjutan
3 Birokrasi yang dinamis dan - Sinergitas dan kerjasama antar tingkat
berintegritas pemerintahan serta lintas sektor
4 Belum optimalnya - Fasilitasi sarana dan prasarana usaha
pembangunan secara - Meningkatkan Sumber Daya Manusia
berkelanjutan di wilayah (SDM) dan permodalan
- Pelayanan perizinan yang mudah
- Penciptaan iklim penanaman modal yang
kondusif dan akses pemasaran
- Meningkatkan daya saing yang
dikembangkan secara berkesinambungan
- Pembangunan infrastruktur untuk
mitigasi bencana
- Pembangunan infrastruktur yang
menjangkau ke seluruh wilayah guna
menciptakan konektivitas antar wilayah
dengan tujuan untuk memperkecil
ketimpangan wilayah

Rencana program dan kegiatan pembangunan daerah tahun


2025 dijabarkan dalam 6 (enam) urusan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar, 18 (delapan belas) urusan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar, 8 (delapan) urusan pilihan, 2 (dua) unsur
pendukung urusan pemerintahan, 6 (enam) unsur penunjang urusan
pemerintahan, 1 (satu) unsur pengawasan urusan pemerintahan, dan 1
(satu) unsur pemerintahan umum. Program dan kegiatan pembangunan
daerah tahun 2025 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah sebagaimana telah

V-3
dimutakhirkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-
5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah, nomenklatur program dan
kegiatan pada masing-masing uraian dimutakhirkan menyesuaikan
peraturan tersebut. Berikut ini diuraikan program yang akan
dilaksanakan pada tahun 2025.

5.2.1 Urusan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar


1. Pendidikan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan Pendidikan. Program ini dilaksanakan
dengan fokus pada Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar,
Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama,
Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pengelolaan
Non Formal/Pendidikan Kesetaraan. Indikator program ini
adalah:
- Persentase Warga Negara Usia 5-6 tahun yang berpartisipasi
pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (SPM)100%.
- Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 tahun (SPM)100%.
- Persentase warga negara usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar dan atau menengah yang
berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan 100%.
- Anak Tidak Sekolah (ATS) usia 7-18 tahun 0,36 persen.
- Persentase anak usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima
belas) tahun yang berpartisipasi pada pendidikan dasar (APS)
(SPM) 100%.
b. Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada Pemerataan Kuantitas dan
Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Dasar, PAUD dan Pendidikan Nonformal/
Kesetaraan. Indikator program ini adalah: Persentase satuan
pendidikan yang memiliki Pendidik dan Tenaga Kependidikan
yang sesuai standar 82%.
c. Program Pengembangan Kurikulum. Program ini dilaksanakan
dengan fokus pada Penetapan Kurikulum Muatan Lokal pada
Pendidikan Dasar dan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal. Indikator
program ini adalah:
- Rata-Rata kemampuan literasi dan numerasi siswa
berdasarkan hasil asesmen Nasional (SD) 59,78.
- Rata-Rata kemampuan literasi dan numerasi siswa
berdasarkan hasil asesmen Nasional (SMP) 70,28.

V-4
- Rata-Rata kemampuan literasi dan numerasi siswa
berdasarkan hasil asesmen Nasional untuk Pendidikan
kesetaraan 58,67.

2. Kesehatan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penyediaan
Fasilitas Pelayanan dan Layanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Kewenangan/Rujukan Tingkat Daerah Kab/Kota, serta
Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C, D dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota. Indikator program
ini adalah:
- Persentase anak pada usia pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan
100%.
- Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan
100%.
- Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan
kesehatan 100%.
- Persentase Warga Negara terduga tuberkulosis yang
mendapatkan pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase Warga Negara usia produktif yang mendapatkan
pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase Warga Negara penderita hipertensi usia 15 tahun
ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase Warga Negara penderita diabetes melitus usia 15
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
100%.
- Persentase Warga usia lanjut yang mendapatkan pelayanan
kesehatan 100%.
- Persentase Warga Negara dengan gangguan jiwa berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan 100%.
- Persentase sarana prasarana sesuai standar (RSU) 87,50%.
- Rasio daya tampung rumah sakit rujukan 1,50 per 1.000
penduduk.
- Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100%.
- Persentase Desa/ Kelurahan STBM 75%.

V-5
- Persentase fasyankes yang melakukan respons KLB/ wabah
(PE, pemeriksaan laboratorium, tatalaksana kasus) 100%.
- Persentase rumah sakit rujukan yang terakreditasi minimal
strata utama 100%.
- Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan
kesehatan 100%.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Perencanaan
Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM, serta Pengembangan Mutu dan
Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota. Indikator program
ini adalah Persentase faskes dengan SDM Kesehatan sesuai
standar 100%.
c. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan
Minuman
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pemberian Izin
Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal, Usaha
Mikro Obat Tradisional (UMOT); Penerbitan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang
dapat diproduksi oleh Industri Rumah Tangga; Penerbitan
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) antara lain Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran dan Depot
Air Minum (DAM); Penerbitan Stiker Pembinaan pada Makanan
Jajanan dan Sentra Makanan Jajanan; dan Pemeriksaan dan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Post Market pada Produksi dan
Produk Makanan Minuman Industri Rumah Tangga. Indikator
program ini adalah Persentase sarana kefarmasian, Alat
Kesehatan, dan Makanan Minuman yang sesuai standar 100%.
d. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Advokasi,
Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran serta Masyarakat
dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/ Kota;
Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota; dan Pengembangan dan Pelaksanaan
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Tingkat
Daerah Kabupaten/ Kota. Indikator program ini adalah Cakupan
Desa Siaga Aktif 81,73%.

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
a. Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)

V-6
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pengelolaan SDA
dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai (WS)
dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota dan Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada Daerah
Irigasi yang Luasnya di Bawah 1000 Ha dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota. Indikator program ini adalah Persentase
Infrastruktur irigasi kabupaten dalam kondisi baik 93,25%.
b. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Upaya Pengelolaan
dan Pengembangan Sistem Drainase yang Terhubung Langsung
dengan Sungai dalam Daerah Kabupaten. Indikator program ini
adalah Persentase saluran drainase kabupaten dalam kondisi
baik/ Pembuangan Aliran Air tidak tersumbat 68%.
c. Program Penataan Bangunan Gedung.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penyelenggaraan
rekomendasi teknis terkait Penerbitan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), peningkatan peran
Tenaga Ahli Bangunan Gedung (TABG), dan Pendataan
Bangunan Gedung. Indikator program ini adalah Rasio
Bangunan berijin 8%.
d. Program Penyelenggaraan Jalan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada upaya
peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan
dalam rangka mendukung transformasi ekonomi. Indikator
program ini adalah Persentase jalan dan jembatan kabupaten
dalam kondisi Mantap 95,00%.
e. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
kualitas infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),
dan Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis SPAM.
Indikator program ini adalah :
- Persentase rumah tangga berakses air minum perpipaan
41%.
- Persentase pemantauan kualitas SPAM (desa) 100%.
f. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengembangan
dan peningkatan kualitas Sistem Air Limbah Domestik. Indikator
program ini adalah Persentase sistem pengelolaan air limbah
domestik (SPALD) dalam kondisi baik 99,35%.
g. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penyusunan
Rencana Rinci Tata Ruang, Sinkronisasi dan koordinasi serta
Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang dalam rangka
mendukung investasi dan pembangunan daerah. Indikator
program ini adalah :

V-7
- Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang 97%.
- Persentase ketersediaan dokumen regulasi rencana tata
ruang 60%
h. Program Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan
Regional.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pembangunan
TPA/TPST/SPA/TPS-3R/TPS. Indikator program ini adalah
Persentase infrastruktur persampahan yang dibangun 57%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengembangan Jasa Konstruksi. Program ini dilaksanakan
dengan fokus pada Penyelenggaraan Pelatihan guna mendapatkan
Tenaga Terampil Konstruksi. Indikator program ini adalah
Persentase tenaga jasa kontruksi yang memiliki sertifikasi
kompetensi 54%.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Perumahan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pendataan
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau
Relokasi; Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban
Bencana atau Relokasi Program Kabupaten/Kota; Pembinaan
Pengelolaan Rumah Susun Umum; dan Penerbitan Izin
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan. Indikator
program ini adalah:
- Persentase warga negara korban bencana yang memperoleh
rumah layak huni (SPM) 100%.
- Persentase warga negara yang terkena relokasi akibat program
pemerintah daerah/kab/kota yang memperoleh fasilitasi
penyediaan rumah yang layak huni (SPM) 100%.
- Rata-rata persentase pelayanan penyediaan perumahan layak
77,15%.
b. Program Kawasan Permukiman.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penataan dan
Peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh melalui
bantuan sosial kepada individu RTLH. Indikator program ini
adalah:
- Persentase penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat
miskin 11,77%.
- Presentase lingkungan permukiman kumuh yang ditangani
20,91%.
c. Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
(PSU).

V-8
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penyelenggaraan
dan penyediaan PSU Perumahan. Indikator program ini adalah
Presentase PSU dalam kondisi baik 30%.

5. Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan


Masyarakat
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan upaya
pencegahan dan penanganan gangguan ketenteraman dan
ketertiban umum, penguatan upaya penegakan peraturan daerah
serta penguatan dan peningkatan peran dan fungsi Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS), serta penertiban pelanggaran perda
dan perkada. Indikator program ini adalah:
- Persentase ketercapaian SPM Trantibumlinmas 100%.
- Persentase pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah yang terselesaikan 85%.
b. Program Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan Kebakaran
dan Penyelamatan Non Kebakaran.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran,
peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan kebakaran, inspeksi peralatan proteksi kebakaran,
serta peningkatan upaya penyelenggaraan operasi pencarian dan
pertolongan terhadap kondisi membahayakan manusia. Indikator
program ini adalah:
- Persentase ketercapaian SPM Damkar 100%.
- Persentase Penanganan kebakaran yang terlayani dalam
Tingkat waktu tanggap (response time rate) 100%.
c. Program Penanggulangan Bencana.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Penguatan
koordinasi antar pemangku kepentingan terkait kebencanaan,
Peningkatan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana, peningkatan tata kelola perencanaan
dan penyediaan logistik bagi korban bencana, peningkatan
ketersediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap
bencana, penyusunan dokumen terkait penanggulangan
bencana, serta sosialisasi, edukasi dan informasi kebencanaan
kepada masyarakat. Indikator program ini adalah :
- Persentase Desa Tangguh Bencana 18,94%.
- Persentase Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
di Wilayah Rawan Bencana 100%.
- Persentase penanganan darurat kebencanaan 100%.
- Persentase ketercapaian SPM Trantibumlinmas Sub-Urusan
Bencana 100%.

V-9
- Persentase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
100%.

6. Sosial
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan Sosial.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pengembangan
Potensi Sumber Daya Kesejahteraan Sosial. Indikator program
ini adalah persentase PSKS yang aktif dalam penanganan PPKS
85%.
b. Program Rehabilitasi Sosial.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Rehabilitasi Sosial
Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut
Usia Terlantar, serta Gelandangan Pengemis di Luar Panti Sosial;
dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan NAPZA di
Luar Panti Sosial. Indikator program ini adalah persentase
disabilitas terlantar, anak terlantar, lansia terlantar, gepeng
yang mendapat rehabilitasi sosial (SPM) 100%.
c. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pendataan dan
pengelolaan data fakir miskin, serta fasilitasi bantuan
sosialkesejahteraan keluarga. Indikator program ini adalah
persentase PPKS yang memperoleh bantuan sosial 90%.
d. Program Penanganan Bencana.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial, dan Koordinasi,
Sosialisasi dan Pelaksanaan Taruna Siaga Bencana. Indikator
program ini adalah Persentase korban bencana alam sosial yang
menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat (SPM)
100%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengelolaan Taman Makam Pahlawan. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pemeliharaan taman makam
pahlawan nasional. Indikator program ini adalah persentase
pemeliharaan TMP yang sesuai standar 100%.

5.2.2 Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan


Pelayanan Dasar
1. Tenaga Kerja
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Perencanaan Tenaga Kerja
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
jumlah perusahaan yang melaksanakan kegiatan dengan

V-10
mengacu ke Rencana Tenaga Kerja. Indikator program ini adalah
Persentase perusahaan yang melaksanakan kegiatan mengacu
ke rencana tenaga kerja 0,5%.
b. Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pelaksanaan
Pelatihan berdasarkan Unit Kompetensi; dan Pembinaan
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta. Indikator program ini adalah:
- Persentase Kebekerjaan Lulusan Pelatihan 36%.
- Persentase tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi 0,49%.
c. Program Penempatan Tenaga Kerja
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pelayanan
Antarkerja di Daerah Kabupaten/Kota; Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja; dan Pelindungan PMI (PRA dan Purna Penempatan)
di Daerah Kabupaten/Kota. Indikator program ini adalah
persentase pencari kerja yang ditempatkan 51%.
d. Program Hubungan Industrial
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pengesahan
Peraturan Perusahaan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama untuk Perusahaan yang hanya Beroperasi dalam 1
(Satu) Daerah Kabupaten/Kota; dan Pencegahan dan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja
dan Penutupan Perusahaan di Daerah Kabupaten/Kota.
Indikator program ini adalah Persentase perusahaan yang
menerapkan tata Kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit,
Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan) 18%.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pemberdayaan
Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi pada
Organisasi Kemasyarakatan Kewenangan Kabupaten/Kota; dan
Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Lembaga
Pemerintah Kewenangan Kabupaten/Kota. Indikator program ini
adalah:
- Persentase perempuan yang bekerja 93,8%.
- Persentase ARG pada belanja langsung APBD 47%.
b. Program Perlindungan Perempuan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada Pencegahan
Kekerasan Terhadap Perempuan Lingkup Daerah
Kabupaten/Kota Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan
Kebijakan dan Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi
Perempuan Korban Kekerasan yang Memerlukan Koordinasi

V-11
Kewenangan Kabupaten/Kota. Indikator program ini adalah
Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan yang
terselesaikan 100%.
c. Program Perlindungan Khusus Anak
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pencegahan
kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup
daerah kabupaten/kota dan pengembangan KIE (komunikasi,
informasi, dan edukasi) perlindungan khusus anak. Indikator
program ini adalah persentase kasus kekerasan terhadap anak
yang terselesaikan 100%.
d. Program Pemenuhan Hak Anak (PHA)
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelembagaan PHA
pada lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha
kewenangan dan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak kewenangan
kabupaten/kota. Indikator program ini adalah:
- Persentase forum anak yang aktif 64%.
- Persentase fasilitas pelayanan publik ramah anak 25%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak. Program ini
fokus pada kegiatan pengumpulan, pengolahan analisis dan
penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data di tingkat
daerah kabupaten/kota melalui penyediaan data gender dan anak
di kewenangan kabupaten/kota. Indikator program ini adalah
persentase data SIGA yang tervalidasi 100%.

3. Pangan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Masyarakat
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada informasi harga
pangan dan neraca bahan makanan, pemantauan stok, pasokan
dan harga pangan, kelembagaan usaha pangan masyarakat dan
Toko Tani Indonesia yang dikembangkan, cadangan pangan
pemerintah, serta pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya
lokal. Indikator program ini adalah persentase ketersediaan
pangan utama 100%.
b. Program Pengawasan Keamanan Pangan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyediaan sarana
dan prasarana pengujian mutu dan keamanan pangan segar asal
tumbuhan. Indikator program ini adalah persentase pangan
segar aman konsumsi 89%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:

V-12
a. Program Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi untuk Kedaulatan
dan Kemandirian Pangan
Program ini dilaksanakan melalui penyediaan infrastruktur
lumbung pangan, dengan fokus kegiatan pemanfaatan lumbung
pangan. Indikator program ini adalah persentase lumbung
pangan yang berdaya 69,57%.
b. Program Penanganan Kerawanan Pangan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada koordinasi dan
sinkronisasi penanganan kerawanan pangan dan pengadaan,
pengelolaan, serta penyaluran cadangan pangan pada kerawanan
pangan yang mencakup dalam 1 kabupaten. Indikator program
ini adalah persentase daerah rawan pangan 12,10%.

4. Pertanahan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Penyelesaian Ganti Kerugian dan Santunan Tanah
untuk Pembangunan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
penyelesaian permasalahan tanah negara. Indikator program ini
adalah persentase luas tanah terkena pembangunan untuk
kepentingan umum yang terselesaikan dokumen administrasinya
95%.
b. Program Penatagunaan Tanah.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
penyelesaian administrasi dokumen pertanahan untuk kegiatan
pembangunan daerah. Indikator program ini adalah persentase
luas konsolidasi tanah yang terselesaikan 75%.

5. Lingkungan Hidup
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Perencanaan Lingkungan Hidup.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengendalian
pencemaran limbah dengan peningkatan kualitas perencanaan
lingkungan hidup. Indikator program ini adalah persentase
dokumen perencanaan lingkungan hidup yang disusun sesuai
standar 100%.
b. Program Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada upaya pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup. Indikator program ini adalah :
- persentase hasil uji kualitas air yang memenuhi baku mutu
12,50%.

V-13
- persentase hasil uji kualitas udara yang memenuhi baku
mutu 87,56%.
c. Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati)
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyusunan dan
penetapan rencana pengelolaan keanekaragaman hayati dan
peningkatan ketersediaan dan optimalisasi pengelolaan ruang
terbuka hijau. Indikator program ini adalah persentase ruang
terbuka hijau 8,1129%.
d. Program Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan
Dan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH).
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi pelayanan
lingkungan dan/atau Izin PPLH, pengawasan dan pengendalian
izin lingkungan hidup usaha atau kegiatan, penerapan sanksi
upaya dan rencana PPLH, serta menjaga kesinambungan antara
peningkatan aktivitas dan izin investasi dengan kelestarian
lingkungan hidup. Indikator program ini adalah persentase
Pelaku Usaha yang taat terhadap izin lingkungan dan izin PPLH
80,65%.
e. Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup untuk Masyarakat
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia bidang
lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan,
pendampingan gerakan peduli lingkungan hidup,
penyelenggaraan penyuluhan dan kampanye lingkungan hidup,
serta penumbuhan kesadaran keluarga dalam peningkatan
kualitas lingkungan hidup dan kawasan pemukiman yang sehat.
Indikator program ini adalah persentase kelompok masyarakat
aktif melakukan pengelolaan lingkungan hidup 58,43%.
f. Program Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penilaian kinerja
masyarakat atau lembaga dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Indikator program ini adalah persentase
penerimaan penghargaan lingkungan hidup oleh masyarakat/
lembaga masyarakat/ dunia usaha/ dunia pendidikan/ filantropi
88,24%.
g. Program Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan limbah B3 dengan
pemerintah provinsi dalam rangka pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan/atau penimbunan. Indikator program ini adalah
persentase pelaku usaha yang melakukan pengelolaan limbah B3
sesuai aturan 60,47%.
h. Program Pengelolaan Persampahan

V-14
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
pelayanan pengelolaan persampahan, peningkatan peran
masyarakat dalam optimalisasi pengelolaan sampah 3R. Indikator
program ini adalah:
- Persentase penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah)
70%.
- Persentase pengurangan sampah (pembatasan timbulan
sampah/reduce, pemanfaatan sampah/reuse, daur
ulang/recycled) dari sumber sampah 30%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pengelolaan pengaduan
masyarakat, serta peningkatan koordinasi dan sinkronisasi
penerapan sanksi administrasi, penyelesaian sengketa, dan/atau
penyidikan lingkungan hidup. Indikator program ini adalah
persentase pengaduan masyarakat terkait pemerintah daerah
kabupaten yang ditindaklanjuti 100%.

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Rencana program yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
a. Program Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada perluasan cakupan
kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Indikator program ini
adalah persentase rata-rata kepemilikan dokumen pendaftaran
penduduk 85%.
b. Program Pelayanan Pencatatan Sipil
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada perluasan cakupan
kepemilikan akta kelahiran usia 0-18 Tahun. Indikator program
ini adalah persentase rata-rata kepemilikan dokumen pencatatan
sipil 100%.
c. Program Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada perluasan cakupan
pengelolaan database kependudukan utamanya pada
pemutakhirannya. Indikator program ini adalah persentase
update database kependudukan skala kabupaten sesuai standar
100%.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kerja Sama Desa
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan upaya
fasilitasi kerja sama antar desa, dan pengembangan tata kelola
kawasan perdesaan. Indikator program ini adalah persentase

V-15
desa yang meningkat PADesa yang bersumber dari kerjasama
desa 15%.
b. Program Administrasi Pemerintahan Desa
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
kualitas penyelenggaraan pemerintah desa melalui pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan
desa. Indikator program ini adalah nilai rata-rata variabel
penyelengaraan pemerintahan desa dan integritas pemerintah
desa dalam IPPD 205 nilai.
c. Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga
Adat dan Masyarakat Hukum Adat.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan upaya
pemberdayaan masayarakat melalui pengembangan potensi desa
dan peningkatan swadya masyarakat dalam pembangunan.
Indikator program ini adalah Nilai variabel kelembagaan
masyarakat desa sebesar 38.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Penataan Desa. Program ini dilaksanakan dengan fokus
pada peningkatan upaya penyelenggaraan penataan desa, serta
peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana penataan desa.
Indikator program ini adalah persentase desa yang tertata 3%.

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengendalian Penduduk
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pemaduan dan
sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan
pemerintah daerah kabupaten/kota dalam rangka pengendalian
kuantitas penduduk dan penyusunan profil program
pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana
(Bangga Kencana). Indikator program ini adalah:
- Persentase perangkat daerah (Dinas/Badan) yang menyusun
dan memanfaatkan Rancangan Induk Pengendalian
Penduduk 50%.
- Rata-rata usia kawin pertama wanita 20-25 tahun.
b. Program Pembinaan Keluarga Berencana (KB)
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan
advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengendalian
penduduk dan KB sesuai kearifan budaya lokal dan
pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di daerah
kabupaten/kota. Indikator program ini adalah:
- Cakupan PUS yang ber-KB Aktif 73%.
- Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet
need) 13,80%.

V-16
- Persentase penggunaan kontrasepsi jangka panjang 16,45%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS).
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyediaan biaya
operasional bagi kelompok kegiatan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga (BKB, BKR, BKL, PPKS, PIK-R dan Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Indikator program ini
adalah persentase kecamatan yang memiliki UPPKS aktif 100%.

9. Perhubungan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penetapan rencana
induk jaringan LLAJ kabupaten, pengelolaan dan penyediaan
perlengkapan jalan, pengelolaan terminal penumpang tipe C dan
taman parkir, pengelolaan fasilitas parkir, pengujian berkala
kendaraan bermotor, manajemen dan rekayasa lalu lintas,
penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau
barang. Indikator program ini adalah:
- Cakupan rekayasa lalu lintas pada titik kemacetan 100%.
- Persentase terpenuhinya persyaratan teknis dan laik jalan
kendaraan bermotor wajib uji 92,69%.
- Persentase fasilitas perhubungan dalam kondisi baik 83%.
- Persentase perlengkapan jalan dalam kondisi baik 82%.

10. Komunikasi dan Informatika


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengelolaan Aplikasi Informatika. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pembangunan sistem
pemerintahan berbasis elektronik yang terintegrasi. Indikator
program ini adalah nilai SPBE domain tatakelola sebesar 3,3.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pengelolaan isu publik, isu
prioritas, dan isu terindikasi krisis serta layanan
penginformasiannya kepada masyarakat, serta penanganan
terhadap informasi/isu terindikasi krisis untuk kepuasan
masyarakat. Indikator program ini adalah nilai survey kepuasan
publik terhadap konten yang dipublikasikan sebesar 83.

11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah:
a. Program Pendidikan dan Latihan Perkoperasian
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
pemahaman dan pengetahuan perkoperasian serta kapasitas dan
kompetensi SDM koperasi. Indikator program ini adalah

V-17
persentase SDM pengelola koperasi yang mempunyai kompetensi
22%.
b. Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan
Usaha Mikro (UMKM)
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
kemudahan perizinan usaha mikro, pemberdayaan kelembagaan
potensi dan pengembangan usaha mikro dan peningkatan
pemahaman dan pengetahuan UMKM serta kapasitas dan
kompetensi SDM UMKM dan kewirausahaan melalui pendidikan
dan pelatihan. Indikator program ini adalah persentase pelaku
usaha mikro yang meningkat kapasitasnya 36%.
c. Program Pengembangan UMKM
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi usaha
mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan
pengolahan, pemasaran, SDM, serta desain dan teknologi.
Indikator program ini adalah persentase usaha mikro yang
meningkat produksinya 25%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pelayanan Izin Usaha Simpan Pinjam. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi usaha mikro menjadi
usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan,
pemasaran, SDM, serta desain dan teknologi. Indikator program ini
adalah persentase koperasi yang mendapatkan izin usaha simpan
pinjam 6%.

12. Penanaman Modal


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program pengembangan iklim penanaman modal
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada harmonisasi
kebijakan penanaman modal terutama dalam pemberian fasilitas
dan insentif penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah
dengan kegiatan penyusunan rencana umum penanaman modal
dan penyediaan peta potensi dan peluang usaha
kabupaten/kota. Indikator program ini adalah persentase
investor yang mendapat dukungan kemudahan investasi 20%.
b. Program Promosi Penanaman Modal
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyelenggaraan
promosi penanaman modal dengan target sasaran penyusunan
peraturan pedoman promosi penanaman modal dan
penyelenggaraan kegiatan promosi penamanan modal. Indikator
program ini adalah persentase calon investor yang
merealisasikan potensi investasi 20%.
c. Program pengendalian pelaksanaan penanaman modal
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada sinkronisasi dan
koordinasi realisasi investasi penamanan modal dsn kegiatan

V-18
usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha. Indikator program ini
adalah persentase kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban
penanaman modal 60%.
d. Program Pelayanan Penanaman Modal
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyelenggaraan
sistem informasi dan dokumentasi elektronik terkait dengan
urusan penamanan modal. Indikator program ini adalah nilai
IKM atas pelayanan perizinan sebesar 97.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyelenggaraan
pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu satu pintu serta
penyelenggaran pelayanan publik melalui Mal Pelayanan Publik.
Indikator program ini adalah persentase perizinan dan non perizinan
yang berbasis teknologi informasi 80%.

13. Kepemudaan dan Olahraga


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Keolahragaan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pembinaan dan
pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang pendidikan
yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota;
penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat daerah
kabupaten/kota; pembinaan dan pengembangan olahraga
prestasi tingkat daerah provinsi; dan pembinaan dan
pengembangan organisasi olahraga. Indikator program ini adalah
persentase peningkatan prestasi olahraga 4,79%.
b. Program Pengembangan Kapasitas Kepramukaan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pembinaan dan
pengembangan organisasi kepramukaan. Indikator program ini
adalah persentase organisasi Pramuka yang aktif 100%.
c. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Kepemudaan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan pemuda dan kepemudaan
terhadap pemuda pelopor kabupaten/kota, wirausaha muda
pemuda, dan pemuda kader kabupaten/kota; dan pemberdayaan
dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat daerah
kabupaten/kota. Indikator program ini adalah persentase
organisasi pemuda yang aktif 97,97%.

14. Statistik
Rencana program penunjang yang akan dilaksanakan adalah
program Penyelenggaraan Statistik Sektoral. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada koordinasi dan sinkronisasi
pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi data statistik

V-19
sektoral. Indikator program ini adalah Indeks Pembangunan
Statistik sebesar 2,9.

15. Persandian
Rencana program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan
Informasi. Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
kepada perangkat daerah yang melaksanakan keamanan informasi.
Pada era teknologi informasi, penyelenggaraan pemerintahan
daerah akan menghadapi risiko antara lain penyadapan hacking dan
berbagai ancaman lainnya. Indikator program ini adalah Indeks
Keamanan Informasi (KAMI) sebesar 270.

16. Kebudayaan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program pengembangan kebudayaan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelindungan,
pengembangan, pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan.
Indikator program ini adalah persentase objek pemajuan
kebudayaan yang dilestarikan 83%.
b. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pendaftaran objek
diduga cagar budaya, penetapan cagar budaya dan pelindungan
cagar budaya. Indikator program ini adalah persentase cagar
budaya yang dilestarikan 75%.
c. Program Pengelolaan Permuseuman
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyediaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana museum. Indikator program
ini adalah persentase kenaikan jumlah kunjungan museum 10%.

17. Perpustakaan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
Program Pembinaan Perpustakaan. Program ini dilaksanakan
dengan fokus pada peningkatan kualitas perpustakaan agar dapat
memenuhi standar yang ditetapkan. Indikator program ini adalah
Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat sebesar 25,22.

18. Kearsipan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan Arsip
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada upaya Peningkatan
pengelolaan arsip secara baku pada seluruh perangkat daerah.
Indikator program ini adalah persentase perangkat daerah dan

V-20
BUMD yang melaksanakan pengelolaan arsip secara baku
63,16%.
b. Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip
Program ini dilaksanakan dengan fokus perlindungan dan
penyelamatan arsip pada perangkat daerah dan BUMD agar
dapat digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban setiap
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan
negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan
rakyat. Indikator program ini adalah persentase arsip perangkat
daerah dan BUMD yang terselamatkan 34,9%.

5.2.3 Urusan Pilihan


1. Kelautan dan Perikanan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengadaan
prasarana usaha perikanan tangkap, fasilitasi nelayan kecil
pembentukan dan pengembangan kelembagaannya kepada
kelompok nelayan. Indikator program ini adalah persentase
nelayan yang berdaya 98,41%.
b. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pendampingan,
kemudahanan akses llmu pengetahuan, teknologi dan informasi,
serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepada
kelompok usaha, pengadaan prasarana pembudidayaan ikan.
Indikator program ini adalah persentase pembudidaya perikanan
yang berdaya 99,23%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pembinaan terhadap penerapan
persyaratan perizinan berusaha pada usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan sesuai skala usaha dan risiko. Indikator
program ini adalah persentase pengolah hasil perikanan yang
berdaya 99,57%.

2. Pariwisata
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengelolaan
kawasan strategis pariwisata kabupaten/kota. Indikator program
ini adalah destinasi pariwisata yang meningkat jumlah
kunjungan wisatanya 10 objek.
b. Program Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.

V-21
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
pengembangan kompetensi sumber daya manusia ekonomi
kreatif. Indikator program ini adalah persentase subsektor
ekonomi kreatif yang dikembangkan 24%.
c. Program Pemasaran Pariwisata.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penguatan promosi
melalui media cetak, elektronik, dan media lainnya baik dalam
dan luar negeri. Indikator program ini adalah persentase destinasi
wisata yang dipasarkan 86%.

3. Pertanian
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengawasan
penggunaan sarana pendukung pertanian sesuai dengan
komoditas, teknologi dan spesifik lokasi serta pendampingan
penggunaan sarana pendukung pertanian, serta pengadaan bibit
ternak. Indikator program ini adalah persentase penyediaan
sarana pertanian yang memadai 87,95%.
b. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi usaha tani,
pembangunan, rehabilitai dan pemeliharaan jalan usaha tani
yang dibangun, direhabilitasi dan dipelihara, serta
pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana
pertanian lainnya. Indikator program ini adalah persentase
prasarana pertanian kondisi baik 71,16%.
c. Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada luas serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan yang dikendalikan. Indikator
program ini adalah persentase luas lahan pertanian bebas
serangan hama/penyakit 88%.
d. Program Penyuluhan Pertanian
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian di kecamatan dan
desa, peningkatan kapasitas kelembagaan petani di kecamatan
dan desa, pengadaan sarana dan prasarana penyuluhan
pertanian dan sekolah lapang kelompok tani yang terbentuk dan
beroperasi. Indikator program ini adalah:
- persentase kelompok tani yang berdaya 26,67%
- persentase kelompok ternak yang berdaya 21,13%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner. Program ini dilaksanakan dengan fokus pada

V-22
wilayah pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dan
zoonosis, pelayanan jasa laboratorium dan pelayanan jasa medik
veteriner. Indikator program ini adalah persentase hewan terserang
penyakit yang tertangani 100%.

4. Kehutanan
Rencana program yang akan dilaksanakan adalah Program
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya berupa
kegiatan Kerja Sama Penyelenggaraan TAHURA Kabupaten/Kota.
Indikator program ini adalah persentase tutupan lahan Tahura
29,85%.

5. Perdagangan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyediaan sarana
distribusi perdagangan dalam kondisi baik dan pembinaan
pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat. Indikator
program ini adalah persentase sarana distribusi perdagangan
dalam kondisi baik 85%.
b. Program Pengembangan Ekspor
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyelenggaraan
promosi dagang melalui pameran dagang dan misi dagang bagi
produk ekspor unggulan yang terdapat pada 1 (satu) daerah
kabupaten/kota. Indikator program ini adalah persentase
pertumbuhan eskpor 0,20%.
c. Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan
promosi, pemasaran dan peningkatan penggunaan produk dalam
negeri. Indikator program ini adalah persentase produk lokal
yang meningkat kapasitas pemasarannya 5%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan antara
lain:
a. Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi penerbitan
izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan, dan izin usaha
toko swalayan. ditambah dengan fasilitiasi penerbitan tanda
daftar gudang dan fasilitasi penerbitan surat tanda pendaftaran
waralaba (STPW) untuk penerima waralaba dari waralaba dalam
negeri. Indikator program ini adalah persentase pelaku usaha
yang memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP
pusat perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP toko swalayan) 72%.
b. Program Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting

V-23
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada upaya menjamin
ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok dan
barang penting di tingkat daerah. Indikator program ini adalah
persentase bahan pokok penting yang harganya stabil 80%.
c. Program Standardisasi dan Perlindungan Konsumen
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan
metrologi legal berupa tera, tera ulang, dan pengawasan alat-alat
timbang yang digunakan baik dalam usaha perdagangan,
industri, maupun usahanya lainnya. Indikator program ini
adalah persentase peralatan UTTP yang terstandarisasi 97%.

6. Perindustrian
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Perencanaan dan Pembangunan Industri
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyusunan dan
evaluasi rencana pembangunan industri kabupaten/kota.
Indikator program ini adalah persentase usaha industri yang
mempunyai produk dan jasa terstandarisasi 4,8%.
b. Program Pengelolaan Sistem Informasi Industri Nasional.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pemantauan dan
evaluasi kepatuhan perusahaan industri dan perusahaan
kawasan industri lingkup kabupaten/kota dalam penyampaian
data ke SIINas. Indikator program ini adalah persentase
informasi industri yang lengkap dan terkini 4,0%.
c. Program Pengendalian Izin Usaha Industri
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan IKM
yang mempunyai izin usaha industri. Indikator program ini
adalah persentase IKM yang mempunyai izin usaha industri
8,8%.

5.2.4 Unsur Pendukung


1. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan fungsi staf dalam konsep
suatu organisasi. Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris
Daerah dibantu 3 asisten. Dalam menjalankan fungsi staf,
Sekretariat Daerah melaksanakan 3 program meliputi:
a. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengelolaan
organisasi Sekretariat daerah yang meliputi fungsi perencanaan,
administrasi pemerintahan, penyusunan kebijakan daerah,
pengelolaan SDM, pengelolaan sarana prasarana termasuk
pengadaan barang/ jasa pemerintah, pengelolaan organisasi,
serta pendukung kinerja Kepala Daerah. Indikator program ini
adalah:
- Indeks Kepuasan Masyarakat (Setda) sebesar 89,5

V-24
- Persentase ketercapaian IKK outcome Bidang Administrasi
Umum 75%.
b. Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan
kebijakan bidang pemerintahan dan kesra yang diterapkan.
Indikator program ini adalah:
- Persentase ketercapaian IKK outcome Bidang Pemerintahan
dan Kesra 75%.
- Persentase pelaporan penerapan SPM sesuai ketentuan 100%.
c. Program Perekonomian dan Pembangunan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan
kebijakan bidang perekonomian dan pembangunan yang
diterapkan. Indikator program ini adalah:
- Angka Inflasi sebesar 3 +/- 1
- Manajemen Risiko Indeks sebesar 2,85
- Persentase ketercapaian IKK outcome Bidang Perekonomian
dan Pembangunan 75%
- Persentase peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan
produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi pada
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah daerah 67%.

2. Sekretariat DPRD
Rencana program yang akan dilaksanakan adalah Program
Dukungan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi Pelaksanaan Program
Kerja DPRD yang telah disahkan dan dilaksanakan sesuai peraturan
perundangan. Indikator program ini adalah :
- Persentase pelaksanaan program kerja DPRD yang disahkan
100%.
- Persentase Ranperda yang dibahas sesuai standar 100%.

5.2.5 Unsur Penunjang


1. Perencanaan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan
forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah, pelaksanaan
musrenbang kabupaten, penyiapan bahan koordinasi
musrenbang kecamatan, perencanaan pembangunan daerah
kabupaten/kota yang ditetapkan (RPJPD/RPJMD/RKPD),
penyusunan profil pembangunan daerah, serta pengendalian
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Indikator program
ini adalah:

V-25
- Tingkat capaian hasil evaluasi perencanaan pembangunan
daerah 100%
- Tingkat konsistensi perencanaan daerah 100%.
b. Program Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada koordinasi dan
penyusunan perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD
dan RKPD) bidang pemerintahan, bidang pembangunan
manusia, bidang perekonomian, bidang SDA, serta bidang
infrastruktur. Indikator program ini adalah:
- Konsistensi antar dokumen perencanaan perangkat daerah
Bidang Pemsosbud 100%.
- Konsistensi antar dokumen perencanaan perangkat daerah
Bidang Praswileksda 100%.

2. Keuangan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan Keuangan Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyusunan KUA
dan PPAS sebanyak 2 dokumen, penyusunan perubahan KUA
dan perubahan PPAS sebanyak 2 dokumen, penyusunan
peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD sebanyak 2 dokumen, penyusunan
peraturan daerah tentang perubahan APBD dan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran perubahan APBD sebanyak 2
dokumen, koordinasi dan pengelolaan kas daerah, koordinasi,
fasilitasi, asistensi, sinkronisasi, supervisi, monitoring, dan
evaluasi pengelolaan dana perimbangan dan dana transfer
lainnya, penyusunan laporan realisasi penerimaan dan
pengeluaran kas daerah, laporan aliran kas, dan pelaksanaan
pemungutan/pemotongan dan penyetoran perhitungan fihak
ketiga (PFK) dan laporan hasil koordinasi dalam rangka
penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas
daerah, laporan aliran kas, dan pelaksanaan
pemungutan/pemotongan dan penyetoran perhitungan fihak
ketiga (PFK), penyusunan petunjuk teknis administrasi
keuangan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
kas serta penatausahaan dan pertanggungjawaban sub kegiatan,
penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
bulanan, triwulanan dan semesteran, penyusunan laporan
keuangan SKPD, BLUD dan laporan keuangan pemerintah
daerah yang terkonsolidasi, penyusunan rancangan peraturan
daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
kabupaten/kota dan rancangan peraturan kepala daerah tentang
penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

V-26
kabupaten/kota sebanyak 3 dokumen, penyusunan kebijakan
dan panduan teknis operasional penyelenggaraan akuntansi
pemerintah daerah sebanyak 1 dokumen, penyusunan sistem
dan prosedur akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah
daerah 1 dokumen, penyusunan laporan analisis perencanaan
dan penyaluran bantuan keuangan, penyusunan laporan
pengelolaan dana darurat dan mendesak, penyusunan laporan
pengelolaan dana bagi hasil kabupaten/kota. Adapun indikator
program tersebut adalah:
• Budget execution: Deviasi realisasi belanja terhadap belanja
total dalam APBD 2,20%
• Indeks penganggaran daerah sebesar 100
• Selisih laporan keuangan audit dan laporan keuangan
unaudit 1,8%.
b. Program Pengelolaan Barang Milik Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penyajian laporan
barang milik daerah yang sesuai SAP. Indikator program ini
adalah persentase penyajian laporan barang milik daerah sesuai
peraturan yang berlaku 100%.
c. Program Pengelolaan Pendapatan Daerah
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada upaya peningkatan
PAD. Indikator program ini adalah peningkatan PAD sebesar
22.205.972.000 Rupiah.

3. Kepegawaian
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
Program Kepegawaian Daerah. Program ini dilaksanakan dengan
fokus pada koordinasi dan fasilitasi pengadaan PNS dan PPPK,
koordinasi pelaksanaan administrasi pemberhentian; pengelolaan
sistem informasi kepegawaian; pengelolaan data kepegawaian;
pelaksanaan mutasi jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi,
jabatan pelaksana dan mutasi ASN antar daerah; pengelolaan
kenaikan pangkat ASN; pengelolaan promosi ASN; pengelolaan
assessment center; pembinaan jabatan fungsional ASN;
pelaksanaan penilaian dan evaluasi kinerja aparatur; pengelolaan
tanda jasa bagi pegawai; pembinaan disiplin ASN; pengelolaan
penyelesaian pelanggaran disiplin ASN; dan pelayanan proses izin
perceraian pegawai. Indikator program ini adalah:
• Indeks penerapan sistem merit lingkup mutasi dan promosi
sebesar 0,068.
• Indeks penerapan sistem merit lingkup pengadaan,
pemberhentian dan informasi kepegawaian sebesar 0,202.
• Indeks penerapan sistem merit lingkup pengembangan
kompetensi aparatur sebesar 0,068.
• Indeks penerapan sistem merit lingkup penilaian dan evaluasi
kinerja aparatur sebesar 0,227.

V-27
4. Pendidikan dan Pelatihan
Rencana program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Program ini dilaksanakan
dengan fokus pada pengembangan kompetensi bagi ASN;
penyelenggaraan pengembangan kompetensi bagi pimpinan daerah,
jabatan pimpinan tinggi, jabatan fungsional, kepemimpinan, dan
prajabatan. Indikator program ini adalah indeks dimensi
kompetensi pada IP ASN sebesar 20,03.

5. Penelitian dan Pengembangan


Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
Program Penelitian dan Pengembangan Daerah. Program ini
dilaksanakan dengan fokus pada pelaksanaan fasilitasi,
pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan bidang
pemerintahan umum, penelitian dan pengembangan pendidikan
dan kebudayaan, penelitian dan pengembangan perindustrian dan
perdagangan, serta penelitian, pengembangan dan perekayasaan di
bidang teknologi dan inovasi. Indikator program ini adalah
persentase hasil penelitian pengembangan diseminarkan/
dipublikasikan 20%.

5.2.6 Unsur Pengawasan


1. Inspektorat Daerah
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Penyelenggaraan Pengawasan
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pengawasan kinerja
pemerintah daerah, pengawasan keuangan pemerintah daerah,
reviu laporan kinerja, reviu laporan keuangan, pengawasan desa,
monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI
dan tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP, penyelesaian kerugian
negara/daerah yang ditangani, serta pengawasan dengan tujuan
tertentu. Indikator program ini adalah:
• Persentase pengaduan yang ditangani sesuai standar 100%
• Persentase rekomendasi hasil pengawasan bidang
akuntabilitas kinerja yang selesai ditindaklanjuti 71%
• Persentase rekomendasi hasil pengawasan bidang
akuntabilitas keuangan yang selesai ditindaklanjuti 71%
• Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
dengan tujuan tertentu 88%.
b. Program Perumusan Kebijakan, Pendampingan dan Asistensi
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pendampingan dan
asistensi urusan pemerintahan daerah; pendampingan,
asistensi, verifikasi, dan penilaian reformasi birokrasi kepada
perangkat daerah; koordinasi, monitoring dan evaluasi serta

V-28
verifikasi pencegahan dan pemberantasan korupsi;
pendampingan, asistensi dan verifikasi penegakan integritas
kepada perangkat daerah. Indikator program ini adalah:
• Indeks Integritas sebesar 80
• Nilai Monitoring Center of Prevention (MCP) KPK sebesar 94.

5.2.7 Unsur Kewilayahan


1. Kecamatan
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada efektifitas upaya
pelaksanaan urusan pemerintahan yang terkait dengan
pelayanan perizinan non usaha dan urusan pemerintahan yang
terkait dengan non perizinan, serta sinergitas dengan perangkat
daerah dan instansi yang terkait dalam pemeliharaan sarana dan
prasarana pelayanan umum. Indikator program ini adalah
persentase kepuasan layanan kecamatan 87-92,7% dan
persentase dukungan SPM bidang pendidikan, bidang kesehatan,
bidang pekerjaan umum, bidang perumahan rakyat dan bidang
sosial yang terealisasi 76%.
b. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
kapasitas lembaga kemasyarakatan dan fasilitasi pengembangan
usaha ekonomi masyarakat di desa dan kelurahan. Indikator
program ini adalah cakupan layanan pemberdayaan masyarakat
desa 77-96%.
c. Program Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di
kecamatan. Indikator program ini adalah persentase dukungan
SPM bidang ketentraman dan ketertiban umum dan
kebencanaan yang terealisasi 100%.
d. Program Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Desa.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pembenahan
administrasi melalui upaya fasilitasi administrasi tata
pemerintahan desa dan kelurahan. Indikator program ini adalah
cakupan pembinaan dan pengawasan pemerintah desa 97%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum. Program
ini dilaksanakan dengan fokus pada penguatan peran dan fungsi
serta pelaksanaan tugas forum koordinasi pimpinan di kecamatan,
serta pembinaan kerukunan antar dan intra umat beragama dalam
rangka menjaga kohesivitas sosial di wilayah kecamatan. Indikator
program ini adalah persentase konflik yang tertangani 78-95%.

V-29
5.2.8 Unsur Pemerintahan Umum
1. Kesatuan Bangsa dan Politik
Rencana program prioritas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada fasilitasi
paskibraka, fasilitasi pelaksanaan rangkaian peringatan HUT
kemerdekaan RI, hari pahlawan dan hari besar lainnya,
sosialisasi penguatan ideologi negara, pembinaan forum
persaudaraan bangsa Indonesia (FPBI), sosialisasi wasbang dan
pendidikan pendahuluan bela negara serta sosialisasi nilai-nilai
pancasila bagi tokoh agama. Indikator program ini adalah
persentase potensi gangguan keamanan dari kelompok radikal
yang tertangani 100%.
b. Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Peningkatan
Kualitas dan Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
partisipasi masyarakat untuk memelihara stabilitas keamanan
dan ketertiban umum, penguatan koordinasi kelembagaan
bidang kewaspadaan, penanganan konflik di daerah,
optimalisasi peran dan fungsi forum koordinasi pimpinan daerah,
serta pemberian honorarium bagi Forkopimcam dan Forkopimda.
Indikator program ini adalah persentase potensi konflik sosial
yang tertangani 100%.
Adapun program pendukung yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan dan Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada penguatan regulasi
dalam pengawasan organisasi kemasyarakatan, serta
peningkatan upaya pembinaan dan pengawasan terhadap
organisasi kemasyarakatan/LSM. Indikator program ini adalah
persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif 100%.
b. Program Peningkatan Peran Partai Politik dan Lembaga
Pendidikan Melalui Pendidikan Politik dan Pengembangan Etika
serta Budaya Politik.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada hibah bantuan
keuangan kepada partai politik serta sosialisasi pendidikan
politik bagi masyarakat. Indikator program ini adalah persentase
pendidikan politik masyarakat 100%.
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi,
Sosial, dan Budaya
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada peningkatan
cakupan penyuluhan P4GN (Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) pada generasi
muda dan masyarakat, Penguatan rasa tepo seliro dan toleransi

V-30
antar umat beragama khususnya wilayah yang berpotensi
menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar umat
beragama melalui pembinaan FKUB, serta pembinaan
pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dan keagamaan
masyarakat (PAKEM). Indikator program ini adalah persentase
potensi konflik SARA yang tertangani 100%.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan perangkat


daerah, direncanakan program yang bersifat pendukung operasional
perangkat daerah yaitu Program Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota. Indikator program ini adalah nilai
kematangan organisasi perangkat daerah (KOPD) 29,1-49%.

V-31
BAB VI
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau


kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak
yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi panduan dalam
pencapaian kinerja tahunan yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama
(IKU) maupun Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir tahun perencanaan.
Keberhasilan ditunjukkan dari pencapaian target indikator pembangunan daerah
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir tahun perencanaan dapat
dicapai.
Indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan indikator keberhasilan
dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2025. Kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah meliputi indikator kinerja utama daerah
yang menggambarkan kinerja kepala daerah, indikator kinerja utama perangkat
daerah yang menggambarkan kinerja kepala perangkat daerah, dan indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang menggambarkan kinerja
seluruh perangkat daerah.

6.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH


Indikator kinerja utama daerah merupakan tolak ukur keberhasilan
pembangunan daerah yang terdiri atas dua puluh indikator yaitu penjabaran atas
tujuan dan sasaran daerah. Target indikator tujuan utama daerah tahun 2025
merupakan penjabaran atas target yang tercantum pada RPD Kabupaten Kudus
Tahun 2024–2026.
Dalam rangka upaya pencapaian prioritas pembangunan daerah tahun
2025, maka ditetapkan target pada indikator kinerja utama daerah tahun 2025
sebagai berikut:

Tabel 6.1
Indikator Kinerja Utama Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2025

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks 76,65-77,22


2 Indeks Pendidikan Indeks 11,60
3 Angka Stunting Persen 13,5
4 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Indeks 0,6834
5 Angka Kemiskinan Persen 6,76-5,75
6 Persentase PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Persen 10
Sosial) yang mandiri
7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Persen 3,56-3,13
8 Pendapatan Per Kapita Rp. 142,97 Juta
9 Pertumbuhan PDRB Tanpa Industri Hasil Tembakau Persen 5,94-6,31
10 Realisasi Investasi Rp. 1114 Milyar
11 Indeks Desa Membangun (IDM) Indeks 0,7750
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

12 Indeks Pembangunan Kecamatan Indeks 89,92


13 Persentase Desa Mandiri Persen 23
14 Indeks Risiko Bencana (IRBI) Indeks 100
15 Angka Konflik Sosial Angka 0
16 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indeks 56,633
17 Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Indeks 71,9
18 Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Indeks 69
19 Nilai SAKIP Nilai 71,8
20 Indeks Pelayanan Publik (IPP) Indeks 4,35
Sumber : RPD Kabupaten Kudus Tahun 2024-2026

Pencapaian target satu indikator kinerja utama saling mendukung


pencapaian indikator lainnya sehingga upaya untuk yang integral dalam
memenuhi target indikator utama secara simultan. Sehingga program/kegiatan
yang mempunyai dampak berganda dalam pemenuhan target kinerja utama
daerah akan menjadi program prioritas daerah.

6.2 INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kudus Tahun 2025
sebagaimana tertuang pada tabel berikut:
Tabel 6.2
Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Kudus Tahun 2025

URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN

ASPEK PELAYANAN UMUM


A URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
1 PENDIDIKAN Dinas Dikpora
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 32
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengelolaan Pendidikan Angka Anak Tidak Sekolah usia 7 - 18 Tahun (ATS) % 0,36
Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 tahun (SPM) % 100
Persentase anak usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan % 100
15 (lima belas) tahun yang berpartisipasi pada
pendidikan dasar (APS) (SPM)
Persentase warga negara usia 5 (lima) tahun sampai % 100
dengan 6 (enam) tahun yang berpartisipasi pada
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APS PAUD) (SPM)
Persentase warga negara usia 7-18 tahun yang belum % 100
menyelesaikan pendidikan dasar dan atau menengah
yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan (APS
kesetaraan) (SPM)
Program Pengembangan Kurikulum Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa Angka 58,67
berdasarkan hasil Asesmen Nasional (Pendidikan
Kesetaraan) (SPM)
Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa Angka 59,78
berdasarkan hasil Asesmen Nasional (SD) (SPM)
Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa Angka 70,28
berdasarkan hasil Asesmen Nasional (SMP) (SPM)
Program Pendidik Dan Tenaga Persentase satuan pendidikan yang memiliki Pendidik % 82
Kependidikan dan Tenaga Kependidikan yang sesuai standar
2 KESEHATAN Dinas Kesehatan,
dan RSUD
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 42 Dinas Kesehatan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)

VI-3
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 48 RSUD
(KOPD)
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan % 100
Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Persentase anak pada usia pendidikan dasar yang % 100
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase balita yang mendapatkan pelayanan % 100
kesehatan
Persentase bayi baru lahir yang mendapatkan % 100
pelayanan kesehatan,
Persentase Desa/ Kelurahan STBM % 75
Persentase fasyankes yang melakukan respons KLB/ % 100
wabah (PE, pemeriksaan laboratorium, tatalaksana
kasus)
Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan % 100
kesehatan,
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan % 100
kesehatan.
Persentase Pelayanan kesehatan orang dengan risiko % 100
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh
manusia (Human Immunodeficiency Virus)
Persentase rumah sakit rujukan yang terakreditasi % 100
minimal strata utama
Persentase sarana prasarana sesuai standar (RSUD) % 87,50
Persentase Warga Negara dengan gangguan jiwa berat % 100
yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Warga Negara terduga tuberkulosis yang % 100
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Warga Negara usia lanjut yang % 100
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Warga Negara penderita diabetes melitus % 100
usia 15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan
Persentase Warga Negara penderita hipertensi usia 15 % 100
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan
Persentase Warga Negara usia produktif yang % 100

VI-4
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
mendapatkan pelayanan kesehatan
Rasio daya tampung rumah sakit rujukan per 1.000 1.50
penduduk
Program Peningkatan Kapasitas Persentase faskes dengan SDM Kesehatan sesuai % 100
Sumber Daya Manusia Kesehatan standar
Program Sediaan Farmasi, Alat Persentase sarana kefarmasian, Alat Kesehatan, dan % 100
Kesehatan Dan Makanan Minuman Makanan Minuman yang sesuai standar
Program Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif % 81,73
Bidang Kesehatan
3 PEKERJAAN UMUM DAN Dinas PUPR
PENATAAN RUANG
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 44
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengelolaan dan Persentase pemantauan kualitas SPAM (desa) % 100
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum
persentase rumah tangga berakses air minum % 41
perpipaan
Program Pengelolaan dan persentase sistem pengelolaan air limbah domestik % 99,35
Pengembangan Sistem Air Limbah (SPALD) dalam kondisi baik
Program Pengelolaan Sumber Daya Air Presentase Infrastruktur irigasi kabupaten dalam % 93,25
(SDA) kondisi baik
Program Pengelolaan Dan Persentase saluran drainase kabupaten dalam kondisi % 68
Pengembangan Sistem Drainase baik/ Pembuangan Aliran Air tidak tersumbat
Program Penataan Bangunan Gedung Rasio bangunan berijin % 8
Program Penyelenggaraan Jalan Prosentase jalan dan jembatan kabupaten dalam % 95.00
kondisi Mantap
Program Pengembangan Jasa Persentase tenaga jasa kontruksi yang memiliki % 54
Konstruksi sertifikasi kompetensi
Program Penyelenggaraan Penataan persentase kesesuaian pemanfaatan ruang % 97
Ruang
Persentase ketersediaan dokumen regulasi rencana % 60
tata ruang

VI-5
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Pengembangan Sistem dan Persentase infrastruktur persampahan yang dibangun % 57
Pengelolaan Persampahan Regional
4 PERUMAHAN DAN Dinas PKPLH
KAWASAN
PERMUKIMAN
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 32
Pemerintahan Daerah (KOPD)
Program Pengembangan Perumahan Persentase warga negara korban bencana yang % 100
memperoleh rumah layak huni (SPM)
Persentase warga negara yang terkena relokasi akibat % 100
program pemerintah daerah/kab/kota yang
memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang layak
huni (SPM)
rata-rata persentase pelayanan penyediaan % 77,15
perumahan layak
Program Kawasan Permukiman Persentase penyediaan rumah layak huni bagi % 11,77
masyarakat miskin
Presentase lingkungan permukiman kumuh yang % 20,91
ditangani
Program Peningkatan Prasarana, Presentase PSU dalam kondisi baik % 30,00
Sarana Dan Utilitas Umum (PSU)
5 KETENTRAMAN, Satpol PP, BPBD
KETERTIBAN UMUM
DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah (KOPD) Nilai 36 Satpol PP
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah (KOPD) Nilai 37 BPBD
Program Peningkatan Ketenteraman Persentase ketercapaian SPM Trantibumlinmas % 100
dan Ketertiban Umum
Persentase pelanggaran Peraturan Daerah dan % 85
Peraturan Kepala Daerah yang Terselesaikan
Program Penanggulangan Bencana Persentase Ketercapaian SPM Trantibumlinmas % 100
Sub-Urusan Bencana
Persentase Desa Tangguh Bencana % 18,94
Persentase Penanganan Darurat Kebencanaan % 100

VI-6
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Persentase Peningkatan Kapasitas Penanggulangan % 100
Bencana di Wilayah Rawan Bencana
Persentase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca % 100
Bencana
Program Pencegahan, Penanggulangan, Persentase ketercapaian SPM Damkar % 100
Penyelamatan Kebakaran dan
Penyelamatan Non Kebakaran
Persentase penanganan kebakaran yang terlayani % 100
dalam tingkat waktu tanggap (response time rate)
6 SOSIAL Dinas Sos P3AP2KB
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 48
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pemberdayaan Sosial Persentase PSKS yang aktif dalam penanganan PPKS % 85
Program Rehabilitasi Sosial Persentase disabilitas terlantar, anak terlantar, lansia % 100
terlantar, gepeng yang mendapat rehabilitasi sosial
(SPM)
Program Perlindungan Dan Jaminan Persentase PPKS yang memperoleh bantuan sosial % 90
Sosial
Program Penanganan Bencana Persentase warga negara korban bencana % 100
kabupaten/kota yang memperoleh perlindungan dan
jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban bencana kabupaten/kota
Program Pengelolaan Taman Makam Persentase pemeliharaan TMP yang sesuai standar % 100
Pahlawan
B URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
1 TENAGA KERJA Dinas Nakerinkop
UKM
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah (KOPD) Nilai 46
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Program Perencanaan Tenaga Kerja Persentase perusahaan yang melaksanakan kegiatan % 0,5
mengacu ke rencana tenaga kerja
Program Pelatihan Kerja Dan Presentase Kebekerjaan Lulusan Pelatihan % 36
Produktivitas Tenaga Kerja
Presentase tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi % 0,49
Program Penempatan Tenaga Kerja Presentase pencari kerja yang ditempatkan % 51
Program Hubungan Industrial Persentase perusahaan yang menerapkan tata Kelola % 18

VI-7
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur
Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)
2 PEMBERDAYAAN Dinas Sos P3AP2KB
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Program Pengarusutamaan Gender Persentase perempuan yang bekerja % 93,8
Dan Pemberdayaan Perempuan
Persentase ARG pada belanja langsung APBD % 47
Program Perlindungan Perempuan Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan % 100
yang terselesaikan
Program Pengelolaan Sistem Data Persentase data SIGA yang tervalidasi % 100
Gender Dan Anak
Program Pemenuhan Hak Anak (PHA) Persentase forum anak yang aktif % 64
Persentase fasilitas layanan publik ramah anak % 25
Program Perlindungan Khusus Anak Persentase kasus kekerasan terhadap anak yang % 100
terselesaikan
3 PANGAN Distan dan Pangan
Program Pengelolaan Sumber Daya Persentase lumbung pangan yang berdaya % 69,57
Ekonomi Untuk Kedaulatan Dan
Kemandirian Pangan
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Persentase ketersediaan pangan utama % 100
Ketahanan Pangan Masyarakat
Program Penanganan Kerawanan persentase daerah rawan pangan % 12,10
Pangan
Program Pengawasan Keamanan Persentase pangan segar aman konsumsi % 89
Pangan
4 PERTANAHAN Dinas PUPR
Program Penyelesaian Ganti Kerugian Persentase luas tanah terkena pembangunan untuk % 95
Dan Santunan Tanah Untuk kepentingan umum yang terselesaikan dokumen
Pembangunan administrasinya
Program Penatagunaan Tanah Persentase luas konsolidasi tanah yang terselesaikan % 75
5 LINGKUNGAN HIDUP Dinas PKPLH

VI-8
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Perencanaan Lingkungan Presentase dokumen perencanaan Lingkungan hidup % 100
Hidup yang disusun sesuai standar
Program Pengendalian Pencemaran persentase hasil uji kualitas air yang memenuhi baku % 12,50
Dan/Atau Kerusakan Lingkungan mutu
Hidup
persentase hasil uji kualitas udara yang memenuhi % 87,56
baku mutu
Program Pengelolaan Keanekaragaman Persentase ruang terbuka hijau % 8,1129
Hayati (Kehati)
Program Pengendalian Bahan Persentase pelaku usaha yang melakukan pengelolaan % 60,47
Berbahaya Dan Beracun (B3) limbah B3 sesuai aturan
Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (Limbah B3)
Program Pembinaan Dan Pengawasan Persentase Pelaku Usaha yang taat terhadap izin % 80,65
Terhadap Izin Lingkungan Dan Izin lingkungan dan izin PPLH
Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Pendidikan, persentase kelompok masyarakat aktif melakukan % 58,43


Pelatihan Dan Penyuluhan pengelolaan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat

Program Penghargaan Lingkungan Presentase penerimaan penghargaan Lingkungan % 88,24


Hidup Untuk Masyarakat Hidup oleh Masyarakat/Lem baga Masyarakat/Dunia
Usaha/Dunia Pendidikan/Filantropi
Program Penanganan Pengaduan Presentase Pengaduan masyarakat terkait izin % 100
Lingkungan Hidup lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang di terbitkan
oleh Pemerintah daerah Kabupaten yang
ditindaklanjuti
Program Pengelolaan Persampahan Persentase penanganan sampah (Pemilahan, % 70
Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan, dan
Pemrosesan Akhir Sampah)

persentase pengurangan sampah (pembatasan % 30


timbulan sampah/reduce, pemanfaatan
sampah/reuse, daur ulang/recycled) dari sumber

VI-9
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
sampah

6 ADMINISTRASI Dinas Dukcapil


KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 46
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pendaftaran Penduduk Persentase rata - rata kepemilikan dokumen % 85
pendaftaran penduduk
Program Pencatatan Sipil Persentase rata-rata kepemilikan dokumen pencatatan % 100
sipil
Program Pengelolaan Informasi Persentase ketersediaan data kependudukan skala % 100
Administrasi Kependudukan kabupaten yang mutakhir sesuai standar
7 PEMBERDAYAAN Dinas PMD
MASYARAKAT DAN
DESA
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 46
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Penataan Desa Prosentase desa yang tertata % 3
Program Peningkatan Kerjasama Desa Persentase desa yang meningkat pendapatan asli % 15
desanya yang bersumber dari kerjasama desa
Program Administrasi Pemerintahan Nilai rata-rata variabel penyelenggaraan pemerintahan Nilai 205
Desa desa dan integritas pemerintah desa dalam IPPD
Program Pemberdayaan Lembaga Nilai variabel kelembagaan masyarakat desa Nilai 38
Kemasyarakatan, Lembaga Adat Dan
Masyarakat Hukum Adat
8 PENGENDALIAN Dinas Sos P3AP2KB
PENDUDUK DAN KB
Program Pengendalian Penduduk Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang % 50
menyusun dan memanfaatkan Rancangan Induk
Pengendalian Penduduk

Rata-rata usia kawin pertama wanita tahun 20-25


Program Pembinaan Keluarga Cakupan PUS yang ber-KB Aktif % 73
Berencana (KB)

VI-10
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Persentase kebutuhan ber - KB yg tidak terpenuhi % 13,80
(Unmeet need)
Persentase penggunaan kontrasepsi jangka panjang % 16,45
Program Pemberdayaan dan Persentase kecamatan yang memiliki UPPKS aktif % 100
Peningkatan Keluarga
Sejahtera (KS)
9 PERHUBUNGAN Dishub
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 29,1
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Penyelenggaraan Lalu Lintas Cakupan rekayasa lalu lintas pada titik kemacetan % 100
Dan Angkutan Jalan (LLAJ)

Persentase terpenuhinya persyaratan teknis dan laik % 92,69


jalan kendaraan bermotor wajib uji
Persentase fasilitas Perhubungan dalam kondisi baik % 83
Persentase perlengkapan jalan dalam kondisi baik % 82
10 KOMUNIKASI DAN Dinas Kominfo
INFORMATIKA
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 44
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengelolaan Informasi Dan Nilai survey kepuasan publik terhadap konten yang Nilai 83
Komunikasi Publik dipublikasikan
Program Pengelolaan Aplikasi Nilai SPBE domain tatakelola Nilai 3,3
Informatika
11 KOPERASI DAN UKM Dinas
NakerinkopUKM
Program Pelayanan Izin Usaha Simpan Persentase koperasi yang mendapatkan izin usaha % 6
Pinjam simpan pinjam
Program Pendidikan dan Persentase SDM Pengelola Koperasi yang mempunyai % 22
Latihan Perkoperasian kompetensi
Program Pemberdayaan Usaha Persentase pelaku usaha mikro yang meningkat % 36
Menengah, Usaha Kecil, Dan kapasitasnya
Usaha Mikro (UMKM)

VI-11
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Pengembangan UMKM Persentase Usaha mikro yang meningkat produksinya % 25
12 PENANAMAN MODAL DPMPTSP
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 38
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengembangan Iklim Prosentase Investor yang mendapat dukungan % 20
Penanaman Modal kemudahan investasi
Program Promosi Penanaman Modal Persentase calon investor yang merealisasikan potensi % 20
investasi
Program Pelayanan Penanaman Modal IKM atas pelayanan perizinan Nilai 97
Program Pengendalian Pelaksanaan Persentase kepatuhan pelaku usaha terhadap % 60
Penanaman Modal Kewajiban Penanaman Modal
Program Pengelolaan Data Dan Sistem Prosentase perizinan dan non perizinan yang berbasis % 80
Informasi Penanaman Modal teknologi informasi
13 KEPEMUDAAN DAN Dinas Dikpora
OLAHRAGA
Program Pengembangan Kapasitas Presentase organisasi pemuda yang aktif % 97.97
Daya Saing Kepemudaan
Program Pengembangan Kapasitas persentase peningkatan prestasi olahraga % 4.79
Daya Saing Keolahragaan
Program Pengembangan Kapasitas Persentase Organisasi Pramuka yang aktif % 100
Kepramukaan
14 STATISTIK Dinas Kominfo
Program Penyelenggaraan Statistik Indeks Pembangunan Statistik Indeks 2.9
Sektoral
15 PERSANDIAN Dinas Kominfo
Program Penyelenggaraan Persandian Indeks Keamanan Informasi (KAMI) Indeks 270
Untuk Pengamanan Informasi
16 KEBUDAYAAN Dinas Budpar
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 43
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengembangan Kebudayaan Persentase Objek Pemajuan Kebudayaan yang % 83
dilestarikan

VI-12
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Pelestarian dan Pengelolaan Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan % 75
Cagar Budaya
Program Pengelolaan Permuseuman Persentase Kenaikan Jumlah Kunjungan Museum % 10

17 PERPUSTAKAAN Dinas Arpus


Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 39
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pembinaan Perpustakaan Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Nilai 25.22
18 KEARSIPAN Dinas Arpus
Program Pengelolaan Arsip persentase perangkat daerah dan BUMD yang % 63.16
melaksanakan pengelolaan arsip secara baku

Program perlindungan dan Persentase arsip Perangkat Daerah dan BUMD yang % 34.9
penyelamatan arsip terselamatkan
C URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
1 KELAUTAN DAN Distan dan Pangan
PERIKANAN
Program Pengelolaan Perikanan Persentase nelayan yang berdaya % 98.41
Tangkap
Program Pengelolaan Perikanan Persentase pembudidaya perikanan yang berdaya % 99.23
Budidaya
Program Pengolahan Dan Pemasaran Persentase pengolah hasil perikanan yang berdaya % 99.57
Hasil Perikanan
2 PARIWISATA Dinas Budpar
Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata yang Meningkat Jumlah obyek 10
Destinasi Pariwisata Kunjungan Wisatanya
Program Pemasaran Pariwisata Persentase Destinasi Wisata yang dipasarkan % 86
Program Pengembangan Sumber Daya Persentase Subsektor Ekonomi Kreatif yang % 24
Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif dikembangkan

3 PERTANIAN Distan dan Pangan


Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 41
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)

VI-13
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Penyediaan dan Persentase penyediaan sarana pertanian yang %
87.95
Pengembangan Sarana Pertanian memadai
Program Penyediaan dan Persentase prasarana pertanian kondisi baik % 71.16
Pengembangan Prasarana Pertanian
Program Pengendalian Kesehatan Persentase hewan terserang penyakit yang tertangani % 100
Hewan Dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner

Program Pengendalian Dan persentase luas lahan pertanian bebas serangan % 88


Penanggulangan Bencana Pertanian Hama/Penyakit
Program Penyuluhan Pertanian Persentase kelompok tani yang berdaya % 26.67
persentase kelompok ternak yang berdaya % 21.13
4 KEHUTANAN Dinas PKPLH
Program Konservasi Sumber Daya persentase tutupan lahan tahura % 29.85
Alam Hayati Dan Ekosistemnya
5 PERDAGANGAN Dinas
Perdagangan
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 40
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Perizinan dan Pendaftaran Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin sesuai % 72
Perusahaan dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan
IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan)
Program Peningkatan Sarana Distribusi Persentase Sarana Distribusi Perdagangan dalam % 85
Perdagangan kondisi baik
Program Stabilisasi Harga Barang Persentase Bahan Pokok Penting yag harganya stabil % 80
Kebutuhan Pokok Dan Barang Penting
Program Pengembangan Ekspor Persentase Pertumbuhan Eskpor % 0.20
Program Standardisasi Dan Persentase peralatan UTTP yang terstandarisasi % 97
Perlindungan Konsumen
Program Penggunaan dan Pemasaran Persentase produk lokal yang meningkat Kapasitas % 5
Produk Dalam Negeri pemasarannya
6 PERINDUSTRIAN Dinas Nakerinkop
UKM

VI-14
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Perencanaan dan Persentase usaha industri yang mempunyai produk % 4.8
Pembangunan Industri dan jasa terstandarisasi
Program Pengendalian Izin Persentase IKM yang mempunyai izin Usaha industri % 8.8
Usaha Industri Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan Sistem Informasi Persentase informasi industri yang lengkap dan terkini % 4.0
Industri Nasional
D UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN
1 SEKRETARIAT DAERAH Sekretariat Daerah
Program Penunjang Urusan Indeks Kepuasan Masyarakat (Pemda) Nilai 89,5
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Persentase ketercapaian IKK outcome Bidang % 75
Administrasi Umum
Program Pemerintahan dan Persentase ketercapaian IKK outcome bidang % 75
Kesejahteraan Rakyat pemerintahan dan Kesra
Persentase pelaporan penerapan SPM sesuai % 100
ketentuan
Program Perekonomian dan Persentase ketercapaian IKK outcome bidang % 75
Pembangunan perekonomian dan pembangunan
Angka Inflasi % 3 +/- 1
Manajemen Risiko Indeks Nilai 2.85
Persentase peningkatan penggunaan produk dalam % 67
negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil, dan
koperasi pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah daerah
2 SEKRETARIAT DPRD Sekretariat DPRD
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 34
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Dukungan Pelaksanaan Persentase Pelaksanaan Program Kerja DPRD Yang % 100
Tugas dan Fungsi DPRD Disahkan
Persentase Ranperda Yang Dibahas Sesuai Standar % 100
E UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
1 PERENCANAAN BAPPEDA

VI-15
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 49
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Perencanaan, Pengendalian Tingkat capaian hasil evaluasi perencanaan
pembangunan daerah % 100
Dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Tingkat Konsistensi Perencanaan Daerah % 100
Program Koordinasi Dan Sinkronisasi Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan Perangkat % 100
Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Bidang Pemsosbud

Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan Perangkat % 100


Daerah Bidang Praswilekda
2 KEUANGAN BPPKAD
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 45
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Pengelolaan Keuangan Indeks Penganggaran Daerah % 100
Daerah
Budget execution: Deviasi realisasi belanja terhadap % 2.20
belanja total dalam APBD
Selisih Laporan Keuangan Audit dan Laporan % 1.8
Keuangan Unaudit
Program Pengelolaan Barang Milik Persentase Penyajian Laporan Barang Milik Daerah % 100
Daerah yang sesuai Peraturan yang berlaku
Program Pengelolaan Pendapatan Peningkatan PAD Rp. 22.205.97
Daerah 2.000
3 KEPEGAWAIAN BKPSDM
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 48
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Kepegawaian Daerah Indeks Penerapan Sistem Merit lingkup Mutasi dan Indeks 0.068
Promosi
Indeks Penerapan Sistem Merit lingkup Pengadaan, Indeks 0.202
Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian
Indeks Penerapan Sistem Merit lingkup Indeks 0,068
Pengembangan Kompetensi Aparatur
Indeks Penerapan Sistem Merit lingkup Penilaian dan Indeks 0.227
Evaluasi Kinerja Aparatur

VI-16
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
4 PENDIDIKAN DAN BKPSDM
PELATIHAN
Program Pengembangan Sumberdaya Indeks Dimensi Kompetensi pada IP ASN Indeks 20.03
Manusia
5 PENELITIAN DAN BAPPEDA
PENGEMBANGAN
Program Penelitian dan Pengembangan Persentase hasil penelitian pengembangan % 20
Daerah diseminarkan/dipublikasikan
F UNSUR PENGAWASAN URUSAN PEMERINTAHAN
1 INSPEKTORAT DAERAH Inspektorat
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 37
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Program Penyelenggaraan Pengawasan Persentase Pengaduan yang ditangani sesuai standar % 100
Persentase rekomendasi hasil pengawasan bidang % 71
akuntabilitas kinerja yang selesai ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi hasil pengawasan bidang % 71
akuntabilitas keuangan yang selesai ditindaklanjuti
Persentase Tindak lanjut Rekomendasi hasil % 88
pengawasan dengan tujuan tertentu
Program Perumusan Kebijakan, Indeks Integritas Indeks 80
Pendampingan dan Asistensi
Nilai Monitoring Center Prevention (MCP) Nilai 94
F UNSUR KEWILAYAHAN
1 KECAMATAN Kecamatan
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 41 Kec. Kaliwungu
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 40 Kec. Kota
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 46 Kec Jati
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 42 Kec. Mejobo
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 36 Kec. Bae
(KOPD)

VI-17
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 45 Kec. Gebog
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 41 Kec. Undaan
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 45 Kec. Jekulo
(KOPD)
Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Nilai 40 Kec. Dawe
(KOPD)
Program Penyelenggaraan Persentase dukungan SPM bidang Pendidikan, bidang % 76 9 Kecamatan
Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kesehatan, bidang Pekerjaan Umum, bidang
Perumahan Rakyat dan bidang Sosial yang terealisasi
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 92 Kec. Kaliwungu
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 92.7 Kec. Kota
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 87 Kec Jati
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 92.5 Kec. Mejobo
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 88 Kec. Bae
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 87 Kec. Gebog
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 90.4 Kec. Undaan
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 90.7 Kec. Jekulo
Persentase kepuasan layanan kecamatan % 88 Kec. Dawe
Program Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 89 Kec. Kaliwungu
Desa dan Kelurahan dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 91 Kec. Kota
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 93 Kec Jati
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 93 Kec. Mejobo
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 92 Kec. Bae
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 77 Kec. Gebog
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 96 Kec. Undaan
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 93 Kec. Jekulo

VI-18
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
dan kelurahan
Cakupan Layanan pemberdayaan masyarakat desa % 91 Kec. Dawe
dan kelurahan
Program Koordinasi Ketentraman dan Prosentase dukungan SPM bidang trantibum dan % 100 9 Kecamatan
Ketertiban Umum kebencanaan yang terealisasi
Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Konflik yang tertangani % 88 Kec. Kaliwungu
Pemerintahan Umum
Persentase Konflik yang tertangani % 78 Kec. Kota
Persentase Konflik yang tertangani % 93 Kec Jati
Persentase Konflik yang tertangani % 88 Kec. Mejobo
Persentase Konflik yang tertangani % 95 Kec. Bae
Persentase Konflik yang tertangani % 78 Kec. Gebog
Persentase Konflik yang tertangani % 94 Kec. Undaan
Persentase Konflik yang tertangani % 78 Kec. Jekulo
Persentase Konflik yang tertangani % 88 Kec. Dawe
Program Pembinaan dan Pengawasan Cakupan Pembinaan dan Pengawasan Pemdes % 97 9 Kecamatan
Pemerintahan Desa

H UNSUR PEMERINTAHAN UMUM


1 KESATUAN BANGSA Badan Kesbangpol
DAN POLITIK
Program Penunjang Urusan Nilai Kematangan Organisasi Perangkat Daerah (KOPD) Nilai 38
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Program Penguatan Ideologi Pancasila Persentase potensi gangguan keamanan dari kelompok % 100
Dan Karakter kebangsaan radikal yang tertangani
Program Peningkatan Peran Partai Persentase pendidikan politik masyarakat % 100
Politik Dan Lembaga Pendidikan Melalui
Pendidikan Politik Dan Pengembangan
Etika Serta Budaya Politik
Program Pemberdayaan dan Persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif % 100
Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan

VI-19
URUSAN/BIDANG
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KETERANGAN
URUSAN
Program Pembinaan dan Persentase potensi konflik SARA yang tertangani % 100
Pengembangan Ketahanan Ekonomi,
Sosial, dan Budaya
Program Peningkatan Kewaspadaan Persentase potensi konflik sosial yang tertangani % 100
Nasional dan Peningkatan Kualitas
dan Fasilitasi Penanganan Konflik
Sosial

VI-20
BAB VII
PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kudus Tahun


2025 merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Kudus
Tahun 2024-2026. Tahun tersebut menjadi cukup penting karena merupakan
transisi dari RPJPD Tahun 2005-2025 menjadi RPJPD Tahun 2025-2045,
sehingga tahun 2025 juga menjadi tahun awal periode RPJMD Tahun 2025-
2029 sebagai tahapan awal dari RPJPD Tahun 2025-2045. Dengan demikian
keberadaan RKPD ini diharapkan menjadi sebuah dokumen perencanaan
yang mampu memuat program, kegiatan dan subkegiatan pembangunan
daerah dalam rangka pencapaian sasaran dan target pokok pembangunan
sebagaimana tertuang dalam RPD Tahun 2024-2026 dan kebijakan awal
dalam RPJMD Tahun 2025-2029.
RKPD Tahun 2025 disusun secara bertahap, berkesinambungan,
transparan, responsif, kolaboratif, sinergis, efisien, efektif, terukur,
akuntabel, inovatif, kreatif, berorientasi pada hasil (outcome) dengan
pendekatan money follows programme dan programme follows result, berbasis
risiko (risk-based planning), dan berbasis pada riset (research-based planning),
terpadu lintas sektor, serta berprinsip pada pembangunan yang
berkelanjutan.
RKPD Tahun 2025 menjadi acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat,
dunia usaha dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan
daerah tahun 2025 dengan memperhatikan seluruh potensi dan pembiayaan
yang tersedia. Beberapa kaidah pelaksanaan RKPD Tahun 2025 yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. RKPD Tahun 2025 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Perangkat Daerah (Renja PD) Tahun 2025 sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
2. RKPD Tahun 2025 menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun
2025 untuk menyusun Rancangan APBD Tahun Anggaran 2025.
3. Perangkat Daerah dan seluruh pemangku kepentingan termasuk dunia
usaha dan masyarakat berkewajiban melaksanakan program-program
RKPD Tahun 2025 dengan sebaik-baiknya.
Target dan tujuan yang tertuang dalam RKPD Tahun 2025 diharapkan
dapat tercapai sehingga mampu memberikan kebermanfaatan langsung
kepada masyarakat secara adil dan merata serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat terutama peningkatan kesejahteraan dan perekonomian seluruh
masyarakat Kabupaten Kudus. Untuk itu diperlukan komitmen dan
kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk
mewujudkan cita-cita pembangunan Kabupaten Kudus.

VII-1

Anda mungkin juga menyukai