Anda di halaman 1dari 3

EVIDENCE-BASED CASE REPORT

Tujuan: mendapatkan jawaban pertanyaan dari pencarian bukti ilmiah


Dalam EBM, laporan kasus dilihat menjadi:
- Sumber evidence
- Untuk manajemen kasus

Laporan kasus:
- Kasus umum dengan manifestasi tidak umum
- Hasil yang inkonklusif
- Area abu-abu indikasi tata laksana
- Tantangan manajemen
- Near miss case management

Jenis EBCR:
1. Menjelaskan profil klinis dan mendiagnosis  diagnostic
2. Menjelaskan kenapa penyakit terjadi pada pasien saat ini  etiologi
3. Prediksi perjalanan penyakit berdasarkan etiologi, profil klinis dan non klinis,
berdasarkan tidak adanya tata laksana  prognosis

Problem  ask  acquire  appraisal  apply

EBCR ada PICO, critical appraisal, diskusi terfokus dan konklusi

EBCR:
- Maksimal 1200 kata
- Maksimal 24 referensi
- Maksimal 4 ilustrasi (foto klinis, imaging, gambar, figures, table)
- Ada summary box dengan maks 5 kalimat untuk menghighlight temuan baru atau
menarik

Komponen EBCR
- Skenario kasus
- Pertanyaan klinis  introduksi, justifikasi: manajemen masalah (latar belakang penelitian
disini)
- Metode: strategi pencarian/seleksi, appraisal
- Hasil: hasil pencarian (table/flowchart), hasil appraisal, level of evidence, study results
- Diskusi: interpretasi hasil, kelebihan dan kekurangan artikel yang terpilih, formulasi
rekomendasi
- Konklusi: jawaban pertanyaan tentang pasien
- Referensi

KOMPONEN
1. Case description
a. Harus singkat
b. Menonjolkan problem klinis yang ingin ditanyakan
c. Yang diperlukan: karakteristik relevan, temuan dan keunikan (findings and
particularities)  contohnya kalau untuk terapi tonjolkan terapi yang ingin
dilakukan dibandingkan terapi yang sudah ada
d. Alasan
i. Knowledge gap (education, book, guide)
ii. Why?

2. Pertanyaan klinis
a. Mengacu ke knowledge gap
b. Spesifik
c. Definisi dan deskripsi problem
d. Hindari background question (patofisiologi dll yang basic)
e. PICO
i. Intervention kalau di area diagnostic jadi index test
ii. Intervention kalau di area prognosis jadi faktor predictor
P: neonatus with tetralogy of fallot
I: early primary repair of one stage repair of ToF
C: palliative procedure followed by a later repair
O: mortality, morbidity, reintervensi

Area: intervensi
3. Methods
a. Searching
i. Strategi pencarian
ii. Sumber
1. Pencarian elektronik:
a. Database: pubmed/medline, embase, Cochrane
b. Keywords dan kombinasi search terms: AND, OR, bracket
2. Hand searching
b. Select
i. Pemilihan artikel: mengurangi jumlah artikel caranya bagaimana?
1. Inklusi dan eksklusi kriteria
a. Tipe studi dan desain
b. Merujuk ke PICO  contohnya intervensi antibiotic
dibedakan apakah mau single dose/multiple, patient apakah
mau dibatasi dibedakan perempuan dan laki-laki/dibedakan
sesuai usia
2. Skrining judul dan abstrak
ii. Dilakukan oleh minimal dua reviewer
1. Apabila membuat keputusan yang berbeda harus didokumentasikan di EBCR, contohnya
apakah diperlukan diskusi/pihak ketiga
Catatan:
- Apabila ada dua sysrev 2022 dan 2023, 3 RCT 1 2020 dan 2 2022
o Perlu dilihat apakah sysrev terbaru sama dengan sysrev sebelumnya (PICO sama)
bisa pakai yang terbaru
o Apabila 2 RCT masuk ke sysrev, cukup appraise 1 sysrev (terbaru yang mencakup
semua apabila PICO nya sama, kalau studinya beda berarti kedua sysrev) dan 1
RCT sisanya yang gaada di sysrev
- Apabila ada RCT lebih baru yang dari sysrev berarti sysrev diinclude, RCT lebih baru
diinclude juga

c. Critical appraisals
i. Validity  methods and results
1. Bias seleksi
2. Information bias
3. Confounding
4. RAMMbo
a. Recruitment: random? Consecutive?
b. Allocation: randomization? Inception cohort?
c. Maintenance: masking? Similar treatment? Drop out?
d. Measurement: blinded? Objective?
ii. Important  clinical judgment
iii. Applicability  karakter pasien dalam studi apakah sama dengan pasien
kita
4. Results
a. Search result
i. Search strategy

ii. Selection flowchart

b. Critical appraisal
c. The evidence
5. Discussion

6. Conclusion
a. Apa jawaban dari PICO
b. Rekomendasi terhadap kasus pasien berdasarkan evidence based

Anda mungkin juga menyukai