• Metode pelaporan suatu kasus atau beberapa kasus dengan beberapa masalah klinis
tertentu/ spesifik
• Melalui pendekatan berbasis bukti/ evidence base
• Pertama kali diperkenalkan oleh British Medical Journal (BMJ) pada tahun 2003
Ini karakteristiknya, namun tiap jurnal yang berbeda memiliki karakteristik EBCR yang
berbeda, namun secara umum adalah begini.
A. Observational study :
Meta-analysis
B. Interventional study :
Penelitian laboratorium (mis. Studi obat baru untuk pertumbuhan bakteri in vitro)
ANOTHER CLASSIFICATION
Studi klinis (termasuk studi translasi menggunakan hewan atau manusia), penelitian
lapangan, penelitian laboratorium
B. Menurut waktu :
C. Menurut substances :
laporan
Surveys :
Case report – jadi tempat case report yang kita pakai ada disini.
Serial cases
Beberapa ahli berpendapat bahwa survei, laporan kasus dan kasus seri bukan studi
nyata
Hedge, seorang filsuf, mengatakan bahwa: sains/ ilmu adalah filsafat, studi adalah
tindakan untuk mengisi sains → sejauh survei, dll akan mengisi sains, itu bisa disebut
sebagai studi/ penelitian, dengan desain sederhana/ paling simple (studi deskriptif ,
termasuk laporan kasus)
Separuh dari kelompok peneliti mengatakan studi deskriptif itu bukan penelitian
namun laporan, tapi separuhnya lagi menentuang dan mengatakan studi deskriptif
tetap saja suatu studi dan tetap saja penelitian.
menyeebutkan secara eksplisit masalah klinis yang ada Tidak disebutkan/ tidak
Melakukan penilaian kritis untuk bukti medis yang ada → Not doing
cukup kuat untuk diterapkan pada masalah klinis serupa
Cuma 1 masalah saja yang dipilih, misal apakah terapi, uji Jadi membahas dari A
• Table yang warna merah itu adalah kelemahannya. Pada EBCR tidak menulis secara dail
perjalanan penyakit px,dari awal ditemukan sampai akhir, karena dia memanggap itu
tdk perlu. Yang dianggap perlu adalah masalah khusus pasien itu.
• Ilmu dasarnya/ misal patofisiologi gak disebut karena dianggap tdk penting, sehingga
kalau mau tau maka cari referensi sendiri
**
deskriptif.
6. Discussion
7. Conclusion
8. References
**
• Orang orang menganggap case report kan letaknya paling bawah diantara semua
evidence. Yang paling kuat ada systematic review & meta analisis.
• Pada artikel ini, case report yang paling bawah namun kandungannya dia
mengumpulkan berbagai systematic review dan meta analisis yang digunakan untuk
membahas case report, sehingga dia bisa naik tingkat karena di dalamnya dia memakai
1. INTRODUCTION
Kesenjangan masalah atau pengetahuan is listed along with its magnitude, like
seperti jika masih ada kontroversial dalam praktik sehari-hari, baik dalam aspek
menemukan bukti medis yang sahih utk mencari jawaban atas kontroversi tsb.
o Di intro juga ditulis tujuan dari pentinya melakukan penulisan case report.
**
• Ini conto dari jurnal yg tadi, cuplikan dari intro ditemukan masalahnya ➔ untuk waktu
yg lama kombinasi steroid dan intravena cyclophosphamide yg masih digunakan utk
cyclophosphamide.
• Sehingga kasus lupus nefritisnya dia itu, dia ingin cba cari jawabnnya, apakah MMF ini
• Kemudian dia mengemukakan tujuannya bahwa dengan cara membuat EBCR ini
diharapkan wawasan utk terapi lupus nefritis bisa lebih dibuka lagi.
Ditulis secara terperinci, terutama data yang relevan dengan masalah klinis yang
memerlukan bukti
relevan dengan masalah klinisnya saja, disini masalah klinisnya adalah terapi. Jadi
gak perlu menuliskan Panjang lebar. Yg gak terbaik dengan masalah. Misalnya
kalau case report yang dulu itu menyebutkan dari pertamakali terdiagnosis,
perjalanan penyakit pasien, obat obat saja selain MMF, prognosisnya, dll.
**
saja kriterianya utk menegakkan diagnosisnya. Kemudian dia tdk mengerjakan biopsy
ginjal, namun ada gantinya yaitu melihat klinis dan laboratory yang mendukung SLE.
• Cuma itu saja yang dijelaskan, jadi simple, gak perlu bertele tele.
Prioritize questions:
(1) pertanyaan klinis mana yang penting untuk kondisi pasien
masalah klinis yang dirumuskan menjadi pertanyaan yang dapat dijawab dalam
PICO
**
o P= lupus nefritis
o I= MMF
o C= cyclophosphamide
o O= remission
o strategi pencarian (kata kunci) →kalau yang tadi = lupus nefritis, MMF,
cyclophosphamide. Kalau remission ini masih ragu ragu, karena ada yang
menyebutkan juga sebagai relaps, menyembuh/ tdk, side effect, dan ada yg
di internet.
• Hasil search nya ditampilkan dalam tabulasi atau flowchart. Sehingga kalau kita
melihat langkah langkah tersebut maka langkah langkat itu bisa diulangi lagi.
Berarti pembaca bisa mengulangi berdasarkan langkah langkah tadi utk menilai
• Karena penyakit lupus ini adalah penyakit lama maka dia meyakini terapinya pasti
sudah banyak yg meneliti, jadi dia cukup mencari penelitian yang case control atau
cohort biasa saja karena dia mau level yang tinggi yaitu systematic review dan
metaanalisis.
• Kemudian dari 10 itu, 1 artikel dikeluarkan karena hanya abstrak saja& fulltext tidak
tersedia.
• Dari 9 yang di dapat itu 3 dikeluarkan, karena mungkin tidak remisi yang
difokuskan, sehingga tdk focus menjawab pertanyaan penelitian.
• Tentukan tingkat tingkat bukti artikel tersebut (dalam tabel) → akan muncul presisi,
derajat evidence dalam bentuk tabel. Kemudian membandingkan tiap artikel yang
diperoleh melalui telaah kritis, dicari yang mana lebih unggul dan lemah.
terfokus/ menulis remisi dan efek samping pada pemakaian MMF dan
cyclophosphamide. Jadi untuk validitasnya terpenuhi.
• Validitas lainnya kita lihat apakah semua menyebutkan dosis. Ini hanya 2 yg tdk
melaporkan dosis yang digunakan. Kalau bisa klinisi menilai, apakah benar dosis
yang digunakan, apakah benar sesuai anjuran secara umum
• Kemudian dilihat followupnya memadai/ tidak utk tau remisinya. Ada yang tdk
• Apakah dilakukan telaah validitas/ tdk, disini setiap artikel melakukan telaah
perbedaan.
o ARR/ absolute risk reduction, itu adalah perbedaan antara case event{?} rate
o NNT 7,6 → artinya butuh 7 pasien yg diberikan MMF utk 1 yang remisi.
Bagus/ tdk? Tergantung konteks penyakit, kalau utk influenza ini jelek,
namun kalau ebola ini bagus {karena ebola gak ada obat}. Untuk lupus
nefritis ini lumayan bagus karena dia sulit disembuhkan & berbahaya sekali.
o RR yang 1,5 tadi itu juga dicari presisinya. Jadi setiap ngeomongin omongi
important maka bukan hanya event value aja yang dinilai tapi juga menilai
presisi. Kalau nilai dari event tadi adalah RR , maka presisinya dilihat dari
95% CI dari RR, jadi rentang risk yang ada di masyarakat adalah 1,1-2,1. Ini
termasuk sempit, artinya presisi, maksudnya adalah persis, jadi RR 1,5 itu
cyclophosphamide
• Namun tambahannya ada side effect juga dibicarakan, kalau kita lihat secara umum
side effectnya, ternyata ditemukan side effetnya lumayan banyak pada
leucopenia, dll. jadi disimpulkan disana yaitu MMF memiliki side effect yg lebih
rendah dibandingkan cyclophosphamide
6. DISCUSSION
• Membahas interpretasi dan relevansi bukti yang tersedia dengan masalah klinis
dalam kasus kami
• Jika bukti sudah kuat, bisa juga ditulis rekomendasi untuk kasus serupa
• Hasil artikel disesuaikan dg kondisi px, diskusikan juga Batasan Batasan pada saat
kita menelaah jurnal tsb, misal tidak melaporkan dosis.
• Kemudian nilai masing masing artikel utk dijadikan evidence, apakah ada
kelemahan atau tidak, yang mana paling bagus itulah yang direkomendasikan utk
• Dia juga membandingkan kekuatan antar studi. Di Ginzler dia memakai sample
yang lebih besar sehingga kita bs lebih percaya pada hasilnya yaitu bahwa MMF
lebih efektif utk remisi.
**
7. CONCLUSION
• Dalam conclusi dinyatakan bahwa dlm jurnal tsb MMF sama efektifnya dg
cyclophosphamide utk mencapai remisi {tadi terlihat sebagian besar tdk ada beda,
kecuali moore yang mengatakan ada perbedaan 1,5x namun sayangnya moore gak
menyebutkan dosis & berapa lama dia followup}, namun melihat efek samping
cyclophosphamide.
8. REFERENCES
SUMMARY OF EBCR
Membuat dokter mudah mengadopsi pengetahuan medis baru (siap pakai) untuk
simple data namun terkait dg masalah klinis. Yang tujuannya adalah memecahkan
klinisi utk mengadopsi misal pada pasien yg sama permasalahnnya, karena dia sudah
melakukan telaah kritis jadi kita tinggal mengambil saran dari dia. Jadi mungkin ini
• [dilia] Tadi di bagian validity dari moor kan no , apakah walau dia tdk valid kita
tetap menggunakan utk cek important dll, kemudian kita include ke metaanalisis
• [dokter] mungkin ada yang penting dari dia misal efek samping yang dia sebut scr
lebih detail jadi itu yg diambil, nilainya yg 1,5 tadi juga mungkin penting. Kalau utk
validitynya kita gak ambil.
***SELAMAT BELAJAR***