Hujan malam ini membuat hatiku terasa sejuk dan tenang.
Memandang hujan deras yang menjatuhkan air butiran-butiran air dalam skala besar. Sebuah ide cemerlang muncul dikepalaku. "Bagaimana jika aku menampung air hujan ini saja untuk kebutuhan lain?", pikir bocah umur 12 tahun itu yang bernama Ziva. Dia pun mengambil beberapa ember dan menaruhnya di beberapa tempat, nah kan lumayan untuk menghemat air dan listrik tegasnya. Selesai melaksanakan ide cemerlang nya, dia masuk kerumah nya dan bergegas untuk membantu ibu nya memasak makanan makan malam. Kakak laki laki nya pun turut serta membantu memasak. Makan malam hari ini terasa berbeda, suasana hujan mendukung keharmonisan keluarga sederhana itu, walaupun Natasya dan saudaranya sempat bertengkar bak kucing dan tikus akibat berebut lauk, namun hal itu justru membuat suasana menjadi lebih hidup. Selesai makan malam, aku pun tertidur lelap. Keesokan harinya, langit terlihat cerah, tanaman hijau nan asri seperti sedang menari akibat terkena terpaan hujan semalam. "Oiyaaa...ember tampungan airku!" seru Natasya bersemangat. Aku akan memberitahu Ayah dan Ibu. Air yang ditampung Natasya pun dimanfaatkan oleh keluarganya. Ayah dan saudaranya memanfaatkannya untuk mencuci motor dan sepeda. Disisi lain, ketika hari sudah mulai terik, Ibu Natasya menyirami tanaman disekitaran rumah menggunakan air tampungan Natasya. Ternyata hal kecil yang dilakukan oleh seorang anak berumur 12 tahun memberi dampak besar yang bermanfaat dilingkungan sekitarnya.