Pendewasaan Usia Perkawinan Dalam Mengurangi Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Banyuwangi
Pendewasaan Usia Perkawinan Dalam Mengurangi Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Banyuwangi
kehidupan keluarga.81
80
http://lampung.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?Artikel=21 (diakses pada senin, 22 April 2019)
81
BKKBN; Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi, Pendewasaan Usia
Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi Bagi Remaja Indonesia Perempuan, (Jakarta: 2010), 19.
52
kehamilan dan kehamilan anak pertama ini dalam istilah
madu.
82
Ibid, 20.
53
mencegah kehamilan. Kerangka ini dapat dilihat
berikut:
1) Keguguran
83
Ibid,. 21-33
54
proteinuria)
vagina)
ke vagina)
sebagai berikut:
55
dan lama.
56
2) Televisi
4) Pameran
5) Film
reproduksi.
57
Perkawinan
Tabel 3.1
Perbandingan Pendewasaan Usia Perkawinan
Tahun 2013-2014 Kabupaten Banyuwangi
85
Rakerja Program KB 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Banyuwangi, 14-15.
58
Grafik 3.1
Perbandingan Pendewasaan Usia Perkawinan
Tahun 2013 – 2014 Kabupaten Banyuwangi
TREND GRAFIK PROPORSI PUP
TAHUN 2013 – 2014
48.83 48.05
23.18 23.82
18.62 17.46
9.37 10.67
2013 2014
< 20 th 20 - 24 th 25 - 29 th > 30 th
59
mengubah perundang-undangan.
60
86
Ibid
61
Usia Dini
Perkawinan.
62
tidak relevan. Pada umumnya untuk ukuran sekarang, 19 tahun bagi laki-
laki berarti lulus Sekolah Menengah Atas, dan 16 tahun bagi wanita baru
63
pertamanya.
sosial, kesiapan ekonomi juga banyak manfaat yang akan diperoleh dari
perkawinan mereka.
64
materi.
sebagaimana hasil ijtihad para ahli hukum Islam. Maka pendapat usia
Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hambal berkisar pada
dan 25 tahun bagi laki-laki. Walaupun dalam al-Quran dan Hadits tidak
ِ عَبا ُِد كم َكإَِماِئ ُكم إِف َي ُكوُنوْا فػَُ َقراَء ُيغنِ ه ُم ٱ لَُّه َ كَأن ِك ُحوْا ََّٰصِل َني ِمن
ٱأ َٰل ِح
يَ َٰى ِمن ُكم َكٱل
ِ من َفضلِۦه َكٱ َّلُه ََٰكِ س ٌع َعِل مي
Artinya:‛Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui‛ (Qs: an-Nur 32)
)لْ َي ْسَت ِط ْع فػَ ع َْليِ ه ب ِال َّْص ِوـ فَاَِّنُه لَُه ِك َجاٌء (متفق عليه
Artinya: ‚Wahai para pemuda, siapa diantaramu telah
mempunyai kemampuan untuk kawin, maka
kawinlah; karena perkawinan itu lebih
menghalangi penglihatan (dari maksiat) dan lebih
menjaga kehormatan (dari kerusakan seksual),
siapa yang belum mampu hendaklah berpuasa;
karena puasa itu baginya akan mengekang
syahwat‛ (HR: Muttafaq ‘alaih)
kawin.