Anda di halaman 1dari 41

Perencanaan

Kehamilan Sehat
dr. Wira Hartiti, M.Epid
Ketua Tim Kerja Kesehatan Reproduksi
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelayanan Kesehatan Pada Masa Sebelum Hamil

PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil adalah setiap
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam
rangka menyiapkan perempuan dalam menjalani kehamillan,
persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat
(Permenkes No 97 Tahun 2014)

Ditujukan juga pada laki-laki karena kesehatan


laki-laki juga mempengaruhi kesehatan
reproduksi perempuan

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Permenkes No 21 Tahun 2021
• Setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
PENDAHULUAN • saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan
• dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat

Rem Calon Pasangan


aja Pengantin Usia Subur

Tujuan Tujuan

Mempersiapkan menjadi orang dewasa


yang sehat, produktif, serta terbebas Mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan
dari berbagai gangguan kesehatan dan persalinan yang sehat dan selamat serta
yang dapat menghambat kemampuan
menjalani kesehatan reproduksi
memperoleh bayi yang sehat
secara sehat
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
WHO (2013)

Penyediaan pelayanan kesehatan komprehensif yang meliputi


promotif, preventif, kuratif, dan intervensi sosial sebelum
PENDAHULUAN terjadinya kehamilan

yang bertujuan untuk:


1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
3. Mencegah terjadinya kompilkasi selama kehamilan dan persalinan
4. Mencegah terjadinya kematian bayi dalam kandungan, prematuritas,
BBLR
5. Mencegah kelainan bawaan pada bayi
6. Mencegah infeksi neonatal
7. Mencegah stunting dan KEK
8. Mencegah penularan HIV dan IMS dari ibu ke anak
9. Menurunkan risiko kejadian kanker pada anak
10. Menurunkan risiko Diabetes tipe 2 dan gangguan kardiovaskular di
kemudian hari

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
Peserta mengetahui tentang kondisi layak hamil bagi PUS, pelayanan
kesehatan yang diberikan dan kondisi kesehatan yang perlu
diperhatikan dalam rangka mempersiapkan kehamilan yang sehat.

Tujuan Khusus
a.Peserta mengetahui tentang kondisi layak hamil bagi PUS.
b.Peserta mengetahui pelayanan kesehatan yang diberikan pada PUS
c. Peserta mengetahui kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan pada
PUS

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Materi Pokok 1 : Kondisi Layak Hamil
Pasangan suami dan istri memiliki hak yang sama dalam:
Memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
dan jarak kelahiran

TOPIK 1
Mendapatkan informasi lengkap tentang kesehatan reproduksi

Mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan

Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas berhak mendapatkan dukungan penuh dari
suami dan keluarga serta mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang
dibutuhkan agar sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan dan
nifas.
Suami dan istri harus saling menghargai tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan
kekerasan
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Materi Pokok 1 : Kondisi Layak Hamil
M E N G A PA K E H A M I L A N H A R U S D I R E N C A N A K A N ?

Anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dipenuhi hak
dan kebutuhannya, sehingga sangat dibutuhkan kesiapan orang
tua
Agar ibu dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang
TOPIK 1
aman, sehingga ibu sehat, dan melahirkan bayi yang sehat dan
dapat tumbuh berkembang menjadi anak yang berkualitas
Untuk mendeteksi risiko atau masalah kesehatan yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin sedini mungkin

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Materi Pokok 1 : Kondisi Layak Hamil
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat Layak Hamil
1. UMUR 5. TIDAK ADA RIWAYAT KEHAMILAN DENGAN PENYULIT/KOMPLIKASI
Ideal: 20-35 tahun SEBELUMNYA
Jika: Jika ada riwayat kehamilan dengan penyulit atau
• Usia < 20 tahun : Tunda kehamilan komplikasi sebelumnya, periksa terlebih dahulu
• Usia > 35 tahun : Belum mempunyai anak– boleh hamil dibawah ke fasyanes
pengawasan khusus

TOPIK 1 2. JUMLAH ANAK


6. KONDISI KESEHATAN
Ideal: < 3 orang
Ideal: Tidak mempunyai masalah kesehatan
Jika: ≥ 3 orang : dianjurkan tidak hamil lagi
Jika mempunyai masalah kesehatan:
tunda kehamilan dan anjuran ditatalaksana sampai
3. JARAK KEHAMILAN sembuh atau terkontrol dibawah pengawasan
Ideal: > 2 tahun
Jika: < 2 tahun : tunda kehamilan sampai usia anak KONDISI KESEHATAN YANG DIPERHATIKAN
2 tahun • Kadar Hb
• Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis, TB, malaria, kecacingan
dll)
4. STATUS GIZI • Penyakit tidak menular (DM, Hipertensi, Jantung, auto imun,
Ideal: 18,5 – 24,9 (normal), LiLA>23,5 cm kanker, stroke, dll)
Jika :
• Kesehatan Jiwa
• IMT < 18,5 cm (KEK): tunda kehamilan, rujuk ke fasyankes
• IMT > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan) • Penyakit genetik: Talasemia, Hemofilia
dan > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas):
tunda kehamilan dan rujuk ke fasyankes

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Materi Pokok 2 : Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting

• Bimbingan perkawinan (KUA/Lembaga Agama)


KIE Kesehatan
Reproduksi • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)

Calon Pengantin
Layak Persiapan kehamilan sehat
Pemeriksaan
Tatalaksana
Kesehatan/
masalah
Skrining Layak Hamil Berisiko Tinggi kesehatan
Tidak • 4T: Terlalu Muda, Terlalu
Layak Tua, Terlalu Dekat, Terlalu
Banyak
• Masalah kesehatan
Berencana Hamil
Pelayanan KB
Pasangan Usia Tidak Berencana Hamil
Subur • Penyuluhan (Posyandu, Posbindu PTM, K3
KIE Kesehatan Perkantoran)
Reproduksi • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Materi Pokok 2 : Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bagi PUS

hamil

Pelayanan KIE
Kesehatan
Kesehatan Reproduksi

Masa Ideal
3 bulan sebelum
Sebelum kehamilan

Hamil Tujuan
Pemeriksaan
Kesehatan Masalah yang ditemukan dapat
diobati/dikontrol sebelum terjadinya
kehamilan

10
Informasi Kesehatan Reproduksi
yang perlu diketahui oleh PUS

Hak Reproduksi dalam Merencanakan Kehamilan Sehat

Merencanakan Kehamilan Sehat :


- Mengapa kehamilan harus direncanakan
- Hal yang harus diperhatikan sebelum merencanakan
kehamilan
- Kondisi layak hamil
- Menjaga asupan Gizi dan Berat Badan

Kondisi kesehatan & penyakit yang perlu diwaspadai

Kehamilan
- Masa Subur
- Proses Kehamilan
- Tanda tanda kehamilan
- Bagaimana Menjadi orangtua yang Baik

Mangatur Kehamilan dan KB


Media KIE Kesehatan Reproduksi
Buku Saku Bagi Penyuluh
Pernikahan
Tujuan
Lembar Balik dan Buku Saku
• Meningkatkan pengetahuan calon “Merencanakan Kehamilan Sehat”
pengantin dan PUS terkait kesehatan Bagi PUS
dan hak reproduksi, mempersiapkan
kehamilan yang sehat, penyakit-
penyakit yang perlu diwaspadai,
pencegahan KDRT, serta informasi Aplikasi Kescatin
lainnya yang dibutuhkan oleh catin dan
PUS
Buku Saku Kespro dan Kartu
• Meningkatkan kesadaran calon Catin Sehat bagi Catin
pengantin dan PUS dalam menjaga
kesehatan diri dan pasangan serta calon
bayi yang akan dilahirkan

Petunjuk Pelaksanaan KIE Lembar Balik


Kespro dan Seksual Bagi Catin Kespro bagi Catin
Aplikasi Kescatin
”Buku Saku” untuk
membaca buku saku digital
dalam aplikasi tentang
kesehatan reproduksi calon
pengantin dan PUS

”Cek Layak Hamil” fitur aplikasi


yang menyediakan kuesioner interaktif
cek kesiapan hamil, dapat digunakan
baik oleh catin maupun PUS

”Skrining Layak Hamil” fitur


aplikasi kuesioner skrining layak hamil yang
terkirim langsung ke tenaga kesehatan
melalui e kohort
Pemeriksaan Kesehatan

Anamnesis Umum
Riwayat penyakit
Anamnesis Tanda vital
Faktor risiko kesehatan Pemeriksaan
Fisik Status gizi
Deteksi dini
masalah kesehatan
jiwa
Pemeriksaan fisik
lengkap (sesuai indikasi
medis)
KIE & konseling
kesehatan reproduksi
TOPIK 2 Hb, Gol. darah, & rhesus Pelayanan Gizi
Sesuai indikasi: Pelayanan Gizi
Pemeriksaan Tatalaksana
Gula darah; HIV; IMS; Hepatitis; Skrining & imunisasi
Talasemia; Penunjang Tetanus difteri (Td)
TORCH (untuk catin perempuan);
Pelayanan Kontrasepsi
IVA/pap smear (bagi catin
perempuan yang sudah pernah Pengobatan/terapi sesuai
menikah) dll permasalahan kesehatan

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Mengatur Kehamilan
Pilihan Metode Kontrasepsi bagi pasangan suami istri yang ingin mengatur kehamilan

METODE JENIS KONTRASEPSI CONTOH KEMBALINYA MASA SUBUR


Metode Implan Progestin kombinasi Segera setelah implan dicabut
Kontrasepsi
Jangka Panjang AKDR Cu T 380A Segera setelah AKDR dilepas
(MKJP)
Metode Operasi Wanita -
(Tubektomi)
Kontrasepsi Mantap
Metode Operasi Pria -
(Vasektomi)
Non Metode Pil Pil kombinasi Pil kombinasi dan pil
Kontrasepsi progestin: segera kembali bila
Jangka Panjang penggunaan pil dihentikan
(NON MKJP)
Kondom -
Injeksi/suntik Progestin (suntik 3 bulan) Suntik Progestin: maks. 10-12
bulan setelah penghentian
pemakaian

Progestin kombinasi (suntik Suntikan kombinasi: rata-rata


1 bulan) 5 bulan setelah penghentian
pemakaian
Kontrasepsi Darurat Tipe Kontrasepsi Hormon
dan Pil
Formulasi
Jumlah Tablet yang
Diminum
Pertama 12 Jam
Kali Kemudia
Kontrasepsi darurat digunakan pasca senggama yang
Progestin
tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten.
Pil Khusus untuk 1,5 mg LNG 1 0
Semakin cepat minum pil kontrasepsi darurat, semakin efektif. Kontrasepsi Darurat berisi
Progestin 0,75 mg LNG 2 0
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Copper untuk Kontrasepsi Darurat (AKDR-Cu)
Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Metode ini dapat dipakai dalam 0,03 mg LNG 50* 0
5 hari pasca senggama yang tidak terlindungi sebagai kontrasepsi darurat. Namun,
Pil Progestin 0,0375 mg LNG 40* 0
Ketika waktu ovulasi dapat diprediksi, AKDR-Cu dapat dimasukkan lebih dari 5 hari
setelah ovulasi. 0,075 mg norgestrel 40* 0

Kriteria kelayakan untuk insersi AKDR-Cu secara umum juga dapat diterapkan untuk Estrogen dan Progestin
insersi AKDR-Cu sebagai kontrasepsi darurat. Pil Khusus untuk 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2
Kontrasepsi Darurat berisi
Estrogen-Progestin

Pil/Obat-obatan (Non-AKDR) 0,02 mg EE + 0,1 mg LNG 5 5

Digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang 0,03 mg EE + 0,15 mg LNG 4 4
tepat dan konsisten. Semakin cepat minum pil kontrasepsi darurat, semakin efektif 0,03 mg EE + 0,125 LNG 4 4
- Tanpa menggunakan kontrasepsi Kontrasepsi Oral
- Penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat dan tidak konsisten Kombinasi 0,05 mg EE + 0,25 LNG 2 2
- Kondom tidak digunakan dengan benar, terlepas atau bocor (Estrogen-Progestin)
0,03 mg EE + 0,3 4 4
- Tidak tepat menggunakan metode alami norgestrel
- Gagal putus senggama karena terlanjur ejakulasi
- Klien tidak minum 3 atau lebih pil kombinasi atau baru mulai 3 hari atau lebih 0,05 mg EE + 0,5 mg 2 2
- AKDR lepas norgestrel
- Klien terlambat suntik DMPA lebih dari 4 minggu atau terlambat suntik NET-EN
lebih dari 2 minggu, atau terlambat suntik kombinasi lebih dari 7 hari Ulipristal acetate
Pil Khusus untuk 30 mg Ulipristal acetate 1 0
Kontrasepsi Darurat berisi
Ulipristal acetate
Materi 3 : Kondisi Kesehatan yang Perlu
Diwaspadai oleh Pasangan Usia Subur

TOPIK 3

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Anemia
Normal Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah kurang dari 12 g/dL

Anemia sering dialami oleh perempuan karena kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang mengandung zat
besi, pengaturan pola makan yang salah, gangguan haid/haid abnormal, dan penyakit lainnya (seperti kecacingan,
Malaria, dan lainnya).

Tanda dan gejala anemia antara lain:


• Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lunglai (5L) Dampak anemia pada ibu hamil
• Sering pusing dan mata berkunang-kunang (TM 1 dan 3:Hb <11 g/dL, TM 2
• Pucat <10,5g/dL), yaitu:
• Hb< 12 g/dL • Pertumbuhan janin terhambat
• Bayi berat lahir rendah (BBLR)
Anemia dapat dicegah dan diatasi dengan: • Bayi lahir sebelum waktunya
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
• Bayi mengalami kelainan bawaan
• Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil
• Jika ada penyakit yang menyertai, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan • Anemia pada bayi yang dilahirkan
• Risiko perdarahan saat melahirkan
Kekurangan Gizi
Kondisi kurang gizi dalam keadaan terus menerus dapat mengakibatkan Kurang Energi Kronik (KEK).

KEK dapat dinilai dengan lingkar lengan atas < 23,5 cm atau IMT< 18,5

Kekurangan gizi pada ibu hamil membahayakan ibu dan janin:


-Anemia pada ibu dan janin
-Perdarahan saat melahirkan
-Keguguran
-Mudah terkena penyakit infeksi
Status Gizi Kategori IMT
-Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sangat kurus Kekurangan BB berat < 17,0
-Bayi lahir mati
-Kelainan bawaan pada janin Kurus Kekurangan BB ringan 17 - < 18,5

Normal 18,5 – 25,0


Pencegahan:
•Mengonsumsi makanan bergizi seimbang Gemuk Kelebihan BB ringan > 25,0 – 27,0

•Jika ada penyakit yang menyertai, Obesitas Kelebihan BB berat > 27,0
segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
Obesitas
Adalah suatu keadaan memiliki kelebihan lemak tubuh , ditentukan dengan 2 indikator yaitu:
• Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥25 kg/m2, dan
• Pengukuran Lingkar Perut (Perempuan > 80 cm dan Laki-laki >90 cm)

Tanda Dampak pada kehamilan


• Terdapat timbunan lemak di atas dada, leher, muka, lengan, pinggang, • Peningkatan risiko abortus, diabetes
panggul, paha, dan penumpukan lemak visceral perut bagian sentral (tengah) gestasional, preeklampsia,
persalinan dengan bedah sesar
Faktor Risiko • Dampak pada janin: kelainan
• Faktor Genetik: 30 % Pencetus Obesitas karena faktor genetik (keturunan)
• Faktor Lingkungan dan Perilaku
kongenital, makrosomia, dan
• Asupan energi lebih banyak daripada energi yang dikeluarkan, kematian neonatus
• Perilaku makan banyak mengandung lemak, gula, kurang serat, kurang Pencegahan
aktivitas fisik , • Mengatur keseimbangan energi yang
• Perilaku tidur (jumlah jam tidur kurang, berlebihan, dan tidur larut malam)
• Pengelolaan stress yang kurang baik
masuk dengan yang dibutuhkan:
• Faktor Obat-obatan dan Hormonal seperti jenis steroid, terapi hormonal, pengaturan pola makan, pengaturan
dll aktivitas fisik dan latihan fisik,
pengaturan waktu tidur, pengaturan
perilaku mengelola stres
Diabetes Melitus
Adalah penyakit gangguan metabolik yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat lebih dari normal
Tanda/Gejala
• Trias DM (sering haus, banyak makan, sering kencing)
• Mudah lelah dan mengantuk Pencegahan: peningkatan
• Penglihatan kabur aktivitas fisik, peningkatan
• Penurunan berat badan meskipun nafsu makan mengalami peningkatan
• Masalah pada kulit (misalnya gatal-gatal, iritasi dll) pembudayaan konsumsi
• Kesemutan sayur dan buah, serta deteksi
• Bila terdapat luka lebih sulit sembuh
• Gila darah puasa > 126 mg/dL, Gula darah 2 jam pp > 140mg/dL , GDS > dini faktor risiko PTM/skrining
200mg/dL (diukur di 2 waktuyang berbeda) kesehatan berkala
Dampak pada kehamilan
• Wanita penderita diabetes umumnya sulit hamil
• Berat badan bayi lahir di atas normal/ bayi lahir besar
• Bayi berisiko mengalami hiperbilirubinia (kuning)
• Peningkatan risiko komplikasi persalinan
• Peningkatan risiko kelahiran prematur (lahir sebelum
waktunya) atau cacat fisik
• Peningkatan risiko hipertensi dalam kehamilan
• Peningkatan risiko diabetes pada kehamilan berikutnya
• Peningkatan risiko kematian ibu dan bayi
• Bayi berisiko mengidap diabetes tipe 2, kelebihan berat badan
dan obesitas saat menginjak usia anak-anak dan remaja
Dislipidemia
Keadaan dimana kandungan kadar lemak darah yang abnormal (terlalu tinggi atau terlalu rendah) akibat
gangguan metabolisme lemak yang disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan

Tanda
• Tidak menunjukkan gejala, sehingga biasanya tidak disadari dan baru terdeteksi
ketika seseorang melakukan pemeriksaan darah atau sudah terdapat komplikasi.
• Tingginya kadar Trigliserida, tingginya kadar kolesterol total, tingginya kadar LDL
(lemak jahat), dan rendahnya kadar HDL (lemak baik)
Dampak pada kehamilan
• Peningkatan risiko preeklamsia, persalinan prematur, diabetes gestasional

Pencegahan
• Melakukan aktivitas fisik rutin, menurunkan berat badan, tidak merokok, serta
deteksi dini faktor risiko PTM/skrining kesehatan berkala
Gangguan Hiperkoagulasi
Adalah gangguan sistem pembekuan darah yang menyebabkan darah
menjadi cepat membeku
Tanda:
• Riwayat keguguran berulang
• Kelahiran prematur
• Stroke dan penyakit pembuluh darah
koroner pada usia muda

Dampak Gangguan koagulasi pada


Gangguan hiperkoagulasi dapat kehamilan
dikendalikan dengan pemeriksaan
berkala dan minum obat teratur • Keguguran
• Kelahiran prematur
Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
Adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan struktur dan fungsi jantung dan pembuluh darah
Tanda:
• Mudah lelah
• Rasa tidak nyaman di bagian dada kiri menjalar sampai ke lengan kiri
• Detak jantung tidak teratur
• Betis, telapak, pergelangan kaki bengkak
• Berkeringat dingin
• Rasa dingin pada ujung jari tangan dan kaki
• Sesak nafas

Dampak pada kehamilan


• Peningkatan denyut jantung pada ibu hamil menyebabkan jantung ibu mengalami
kelelahan
• Gangguan pertumbuhan janin, keguguran, kelahiran prematur, kematian ibu dan bayi

Pencegahan
• Mengendalikan faktor risiko : berhenti merokok, melakukan aktivitas fisik rutin, konsumsi gizi seimbang,
pertahankan berat badan ideal, kelola stres,
• Mengendalikan penyakit primer seperti hipertiroid, hipertensi, autoimun, gangguan ginjal dll
• deteksi dini faktor risiko PTM/skrining kesehatan berkala
Hipertensi
Atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/
tenang.
Tanda Dampak pada kehamilan
• Seringkali tidak disertai dengan • Peningkatan risiko preeklamsi dan
gejala eklamsi
• Kehilangan keseimbangan dan • Kematian ibu dan janin
kesulitan berjalan karena tengkuk,
leher, dan punggung akan terasa Pencegahan
berat dan pegal • P : Periksa kesehatan secara rutin dan
• Sakit kepala ikuti anjuran dokter
• Gelisah • A : Atasi penyakit dengan pengobatan
• Jantung berdebar-debar yang tepat dan teratur
• Pusing • T : Tetap diet dengan gizi seimbang
• Penglihatan kabur • U : Upayakan aktifitas fisik dengan
• Rasa sakit di dada aman
• mudah lelah, dll • H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat
karsinogenik

Untuk perempuan yang menderita hipertensi perlu perhatian dalam pemberian kontrasepsi hormonal
baik oral, injeksi dan implan.
Penyakit Ginjal Kronik
Adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang mnenyebabkan menurunnya fungsi
sistem pembuangan racun tubuh.
Tanda
• Gangguan menstruasi (tidak mendapatkan menstruasi),
infertilitas, keguguran
• Tekanan darah tinggi
• Perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari
• Adanya darah dalam urin
• Lemah serta sulit tidur
• Kehilangan nafsu makan Pencegahan
• Sakit kepala • Mengendalikan faktor risiko : tidak merokok,
• Tidak dapat berkonsentrasi melakukan aktivitas fisik rutin, konsumsi gizi
• Gatal seimbang, pertahankan berat badan ideal, kelola
• Sesak stres,
• Mual & muntah • Rajin beraktivitas fisik & Berolahraga agar badan
• Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, tetap bugar
serta pada kelopak mata waktu pagi hari • Menjaga kadar gula darah tetap normal
• Menjaga tekanan darah tetap normal
• Menjaga berat badan ideal
Dampak pada kehamilan • Intake cairan sesuai kebutuhan
• Peningkatan risiko abortus, BBLR, bayi berisiko mempunyai • Periksa fungsi ginjal secara berkala
masalah ginjal kronis pada saat dewasa • konsumsi obat dan jamu hanya sesuai anjuran
dokter
Penyakit
Tiroid
Adalah suatu kondisi kelainan pada seseorang akibat adanya gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk
maupun perubahan fungsi baik berlebihan maupun menurun
Hipertiroid Hipotiroid
Tanda • Berkeringat • Kelelahan yang berlebih
• Berdebar debar • Kesulitan konsentrasi dan pelupa
• Cemas berlebihan • Kurang motivasi, depresi
• Peningkatan gairah seks • Penurunan gairah seks
• Kesulitan tidur
• Mudah tersinggung
• Bola mata menonjol
• Tangan gemetar

Dampak pada • Solutio placenta • Penurunan kesuburan


• Preeklamsi • Keguguran
kehamilan dan • Gagal jantung Anemia

janin • Kelahiran premature • Hipertensi pada kehamilan
• Pertumbuhan janin terhambat, • Gangguan kecerdasan pada bayi
• Janin kecil dari masa kehamilan • Berat bayi lahir rendah (BBLR)
• Kematian janin (IUFD) • Solutio placenta
• Gangguan fungsi tiroid pada janin
• Kelainan kongenital

Pencegahan
• Kenali gejala dan tanda
• Lakukan pemeriksaan fungsi tiroid bila ada gejala, dan kontrol secara teratur ke dokter
Asma
Adalah peradangan saluran napas bawah yang ditandai dengan gejala pernapasan seperti
batuk, mengi, sesak nafas, dada terasa terikat yang hilang timbul bila ada faktor pencetus
Tanda
• Batuk, mengi, sesak nafas, dada terasa terikat yang hilang
Pencegahan
timbul
• Menghindari allergen dan faktor pencetus timbulnya
• Gejala tersebut mempunyai ciri khas yaitu sering kali timbul
asma:
bila ada faktor pencetus, dapat berulang dan diantaranya • Berhenti merokok,
ada periode/waktu bebas serangan, sering memburuk pada
• Aktivitas fisik teratur,
malam hari atau dini hari, dapat reda dengan pengobatan
• Menghindari paparan dari pekerjaan,
dan terkadang dapat reda tanpa pengobatan (spontan)
• Menghindari obat-obatan yang memicu asma (aspirin,
Dampak pada kehamilan dan janin NSAID, non selective beta blockers),
• Diet sehat,
• Penderita asma yang terkontrol dapat menjalani kehamilan • Menurunkan berat badan pada pasien dengan obesitas,
dengan sehat. Keadaaan asma sebelum hamil • Latihan pernapasan,
mencerminkan keadaan saat hamil, dan biasanya terjadi
• Mengatasi stres emosional,
perburukan pada minggu ke 29 sd 32.
• Menghindari debu, polutan dalam dan luar ruangan,
• Ibu hamil asma tidak terkontrol dapat menyebabkan bayi • Menghindari makanan yang menyebabkan alergi,
lahir prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), • Vaksinasi influenza dan pneumokokal sangat dianjurkan
pertumbuhan janin terhambat, kelainan bawaan, hipoksia pada penyandang asma untuk mencegah eksaserbasi.
neonatus, kejang
Sindrom Lupus Eriematosus (SLE)
Tanda
• Demam lebih dari 380C dengan sebab yang tidak jelas
Adalah penyakit inflamasi kronis • Rasa lelah dan lemah berlebihan
sistemik yang disebabkan oleh • Sensitif terhadap sinar matahari
sistem kekebalan tubuh yang keliru • Rambut rontok
sehingga mulai menyerang jaringan • Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang melintang dari
dan organ tubuh sendiri hidung ke pipi
• Ruam kemerahan di kulit
Dampak pada kehamilan dan janin
• Sariawan yang tidak kunjung sembuh, terutama di atap rongga
• Gangguan organ yang berat yang berdampak
mulut
menyeluruh, dapat terjadi kegagalan fungsi
pada organ-organ vital terutama otak dan • Nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan
jantung-paru dan mengancam nyawa ibu tungkai, menyerang lebih dari 2 sendi dalam jangka waktu
lama
• Abortus, kelainan janin, eklampsia
• Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan saat
udara dingin
• Nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas
Penderita SLE dianjurkan untuk tidak hamil panjang
• Kejang atau kelainan saraf lainnya19
Keganasan (Kanker)

Adalah penyakit akibat pembelahan sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan disekitarnya. Kanker
terjadi akibat perubahan pertumbuhan sel ditambah dengan adanya faktor pencetus oleh bahan – bahan karsinogen. Kanker
dapat terjadi pada semua orang dan semua golongan umur. Kanker dapat disembuhkan jika ditemukan pada stadium dini
dan dilakukan pengobatan dengan cepat dan tepat.
Dampak pada kehamilan dan janin
• Ibu hamil yang mengidap kanker perlu menjalani terapi kemoterapi, terapi target, dan terapi hormon yang apabila ditunda
dapat mengakibatkan peningkatan stadium keganasan dan kematian
• Kehamilan menyulitkan pemberian terapi yang agresif, mempertahankan kehamilan menimbulkan risiko besar bagi
kesehatan ibu dan janin
Tanda
W Waktu buang air besar atau kecil, apakah ada perubahan Pencegahan
kebiasaan atau gangguan dari kebiasaan sehari – hari?
C Cek Kesehatan Secara Rutin
A Alat pencernaan yang terganggu dan susah menelan
E Enyahkan Asap Rokok
S Suara serak atau batuk yang tak kunjung sembuh
P Payudara terlihat ada benjolan (tumor)
R Rajin Aktivitas Fisik
A Andeng-andeng (tahi lalat), yang berubah sifatnya menjadi makin D Diet Seimbang
besar dan gatal I Istirahat Cukup
D Darah atau lendir yang tidak biasa keluar dari tubuh
K Kelola Stress
A Adanya koreng atau borok yang tidak sembuh-sembuh
Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sekelompok parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah merah.

Penularan Malaria:
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium.
Malaria juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi parasit plasmodium.

Malaria tidak dapat ditularkan secara kontak langsung dari satu manusia ke manusia lainnya.

Dampak Malaria:
Malaria bisa menyebabkan anemia dan kelak dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil
dan janinnya. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran, risiko perdarahan
saat melahirkan, bayi lahir sebelum waktunya, dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Pencegahan Malaria :
•Penggunaan kelambu saat tidur.
•Tutup pintu dan jendela menggunakan kawat/kasa/kelambu nilon.
•Gunakan pakaian pelindung yang menutupi lengan dan kaki saat keluar rumah.
•Gunakan obat/krim anti nyamuk.
TORCH
TORCH adalah penyakit yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan
Herpes simplex virus II (HSV-II).
• Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini seringkali terdapat pada kotoran
kucing atau daging yang belum matang.
• Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Penularan terjadi ketika menghirup percikan air liur yang dikeluarkan
penderita saat batuk atau bersin dan kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur penderita.
• Cytomegalovirus (CMV) adalah kelompok virus herpes yang dapat menginfeksi dan bertahan di tubuh manusia untuk waktu yang lama dalam
keadaan tidak aktif. Namun jika sistem kekebalan tubuh sedang lemah virus ini dapat aktif kembali. Virus ini dapat menular melalui cairan
tubuh, seperti air ludah, darah, urine, air mani, dan air susu ibu.
• Herpes simplex virus II (HSV-II) adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi virus herpes umumnya ditandai
dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. HSV 2 merupakan penyebab utama penyakit herpes genital. Virus HSV 2
menyebar melalui kontak langsung dengan luka yang dimiliki penderita herpes, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat
ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.
Pencegahan TORCH:
Dampak TORCH pada kehamilan: • Vaksinasi MMR (Mumps Measles Rubella) untuk
• Infertilitas mencegah Rubella dilakukan 3-6 bulan dari
• Kelak jika hamil dapat rencana hamil.
mengakibatkan kecacatan pada • Perilaku hidup bersih dan sehat: cuci tangan
janin, misal kelainan saraf, pakai sabun, mencuci bahan makanan (sayuran,
buah, dan lainnya) dengan air bersih yang
mata, telinga, otak, paru-paru,
mengalir, dan memasak makanan sampai
limpa, terganggunya fungsi matang sempurna.
gerak, dll.
Tuberkulosis
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat
menular melalui percikan dahak Tanda:
• Batuk selama 2 minggu atau lebih, batuk berdahak, dahak dapat
bercampur darah, dapat disertai nyeri dada, sesak nafas (utama)
• Mudah lelah, penurunan berat badan, menurunnya nafsu makan,
menggigil, demam, berkeringat di malam hari (tambahan)

Pencegahan
• Perilaku hidup bersih dan sehat
• Peningkatan daya tahan tubuh
• Hindari kontak dekat dalam waktu yang lama dengan orang yang
terinfeksi TB
• Ventilasi dan pencahayaan ruang yang baik
• Imunisasi BCG pada bayi
Dampak pada kehamilan dan janin:
• Peningkatan risiko komplikasi kehamilan
• Peningkatan risiko keguguran, berat bayi lahir rendah (BBLR),
kelahiran prematur, kematian janin, hingga TBC kongenital.
Hepatitis B
Adalah Penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B.
Virus Hepatitis B dapat ditemukan dalam cairan tubuh penderita seperti produk
darah, cairan serebrospinal, cairan vagina dan cairan tubuh lainnya.
Gejala Hepatitis: tidak khas bahkan sering tanpa gejala, ketika
muncul gejala seringkali sudah terlambat, sudah sirosis bahkan
kanker hati sehingga Hepatitis sering disebut sebagai silent killer. Pencegahan
Gejala yang dapat timbul: • Menghindari faktor risiko penularan
• Demam Hepatitis B (Hubungan seksual tidak aman
• Mual dan muntah dengan pengidap Hepatitis B, Transfusi
• Rasa Lelah darah terkontaminasi virus Hepatitis B,
• Kencing berwarna gelap seperti teh Penggunaan jarum suntik bergantian yang
• Mata dan kulit berwarna kuning
terkontaminasi virus Hepatitis B)
• Imunisasi Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B
Dampak pada kehamilan dan Janin diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada bulan
Terjadinya penularan secara vertikal pada janin ke-0, 1 dan 6
(95% penularan), untuk itu setiap bayi yang
dilahirkan dari ibu penderita Hepatitis B harus
mendapatkan HbIg dalam waktu kurang dari 24
jam setelah kelahiran
Sifilis

Adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, dapat ditularkan melalui hubungan seksual

Tanda:
• Adanya luka dan tukak di sekitar anus dan kelamin (Ulkus sifilis primer)
• Bercak merah di telapak kaki, telapak tangan, punggung, vagina, kebotakan (patchy alopecia)
(sekunder)
• Dapat juga terjadi tanpa gejala (laten)
• Benjolan khas (Gumma) di hidung dan/atau langit-langit, gigi Hutchinson, keratitis pada mata, dan
masalah saraf (tersier)
• Nampak ruam pada kulit (interstisial lesi mukokutaneus) pada sifilis kongenital (sifilis pada bayi baru
lahir)
Pencegahan
Dampak pada kehamilan dan janin:
• Melakukan seks aman (setia pada pasangan, gunakan kondom)
• Peningkatan risiko lahir mati dan abortus
• Lakukan skrining IMS dan komunikasikan dengan pasangan
• Peningkatan risiko kematian perinatal
• Semua ibu dilakukan skrining sifilis sedini mungkin
• Peningkatan risiko BBLR
• Peningkatan risiko infeksi neonates

Setiap Klien yang menderita IMS harus dilakukan penapisan HIV


Tanda
HIV AIDS • Orang yang terinfeksi HIV terlihat biasa saja tetapi bisa
menularkan lewat pertukaran cairan tubuh atau jarum
suntik
• HIV (Human Immunodefisiensi Virus) adalah virus yang menyerang dan
• Orang yang terinfeksi HIV terlihat sehat hingga 5 tahun
sejak terinfeksi virus tersebut
melemahkan sistem pertahanan tubuh sehingga tubuh kurang atau tidak
mampu melawan infeksi dan menjadi mudah tertular penyakit. • Tergantung tingkat kekebalan tubuh seseorang dan
• AIDS Adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem pertahanan pengobatan yang diberikan hingga kemudian penderita
tubuh yang timbul akibat infeksi HIV AIDS meninggal karena infeksi oportunistik
• HIV tidak menunjukkan gejala untuk itu lakukan test HIV pada pasangan yang • Setelah lewat masa 5 tahun, mulai tampak gejala akibat
ingin hamil sistem kekebalan tubuh yang turun sehingga penyakit lain
• HIV ditularkan melalui hubungan seksual tidak aman orang dengan HIV, tranfusi yang masuk ke tubuh tidak dapat ditangkis
darah yang tercemar HIV, jarum suntik yang sudah terkontaminasi HIV dan Dampak pada kehamilan dan janin
dipakai secara bergantian, penularan ibu positif HIV kepada bayinya saat • Peningkatan risiko komplikasi kehamilan, persalinan dan
kehamilan, persalinan dan menyusui nifas, terutama infeksi dan anemia
• Minum obat ARV secara teratur dan seumur hidup dapat meningkatkan kualitas
• Peningkatan risiko janin lahir mati, kelahiran premature,
kesehatan orang dengan HIV
dan BBLR
• Pasangan dengan HIV boleh hamil dengan syarat tertentu
• Bayi dapat tertular HIV dari ibunya selama masa
kehamilan, persalinan, atau menyusui
PENULARAN HIV
Pencegahan
• Saling setia dengan pasangan
• Gunakan kondom
• Tidak Menggunakan Narkoba Suntik
• Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
Hubungan Seks Transfusi Darah Penggunaan Narkoba Ibu ke Bayi saat kehamilan,
persalinan dan menyusui
Tidak Aman mengandung Suntik bergantian Setiap Klien yang menderita HIV harus dilakukan
HIV
penapisan IMS
Penyebab Infertilitas dapat ditemukan baik pada
Infertilitas (Kemandulan) Laki-laki maupun Perempuan

Infertilitas adalah kondisi pada PUS, yang berhubungan seksual secara teratur (2-3 kali/minggu) dan tanpa menggunakan alat
kontrasepsi, yang belum pernah dan belum mampu mempunyai anak paling sedikit dalam kurun waktu 12 bulan (infertilitas
primer).
Faktor Risiko Infertilitas
• Gaya hidup: merokok, gizi buruk, obesitas, defisiensi mikronutrien, konsumsi alkohol, stres dan olahraga berat, misalnya lebih dari 5
jam/minggu pada laki-laki atau 3-5 jam/minggu pada perempuan (yang dianjurkan 150 menit/minggu).
• Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat-obatan yang berpengaruh terhadap produksi testosteron dan sperma (misalnya spironolakton,
sulfasalazin, kolkisin dan allopurinol, antibiotik tertentu, simetidin dan obat-obat herbal tertentu seperti ginkobiloba).
• Keterpaparan terhadap suhu tinggi dan bahan berbahaya bagi fertilitas perempuan dan laki-laki, misalnya panas, radiasi sinar-X, logam dan
pestisida.

Penyebab Infertilitas Pada Perempuan Penyebab Infertilitas Pada Laki-laki


1. Gangguan ovulasi: dapat berupa gangguan siklus haid, yaitu amenore 1. Kelainan urogenital bawaan atau yang didapat.
primer atau sekunder, oligomenorea dan sindrom ovarium polikistik. 2. Infeksi saluran urogenital.
2. Gangguan tuba dan pelvis, yang dapat disebabkan oleh: 3. Suhu skrotum yang meningkat (misalnya akibat adanya varikokel).
∙ infeksi sistem reproduksi, terutama Chlamidia, gonore dan TB; 4. Kelainan endokrin.
∙ endometriosis: ditemukan pada 25%-50% perempuan. Sekitar 30%- 5. Kelainan genetik.
50% di antara penderitanya mengalami infertilitas, akibat 6. Faktor imunologi.
perlekatan dan distrorsi anatomi panggul. 7. Kelainan idiopatik, yang mungkin disebabkan oleh disrupsi endokrin
3. Gangguan uterus, termasuk mioma submukosum, polip endometrium karena polusi lingkungan, radikal bebas, atau kelainan genetik.
dan leiomyoma.
Gangguan Mental Emosional Adalah penyakit yang memengaruhi emosi,
pola pikir, dan perilaku penderitanya
Tanda dan Gejala:
● Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung
memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
● Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur,
serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur. Pencegahan
● Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA. Tidak semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada
● Gangguan mental berat dapat menimbulkan:
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
- Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai
dengan fakta yang sebenarnya. serangan gangguan mental, yaitu:
- Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan  Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang
sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. disenangi.
- Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.  Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi
- Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-
masalah.
bulan.
- Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai  Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan
mengganggu aktivitas sehari-hari. baik.
- Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.  Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap
- Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa harinya.
sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.  Jangan merokok dan menggunakan NAPZA.
 Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein.
Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat
 Konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis
mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.
Gangguan mental dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan, dan kehamilan dapat dan aturan pakai.
memperberat gangguan mental yang sudah ada sebelumnya, sehingga penderita  Segera ke dokter atau psikolog untuk menjalani skrining awal
gangguan mental bila akan hamil harus dalam keadaan terkontrol kesehatan mental, atau bila muncul gejala gangguan mental.
Deteksi awal gangguan mental emosional dapat menggunakan tools SRQ-20
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Hal-hal yang harus dihindari dalam pernikahan Mencegah Kekerasan Dalam


adalah: Rumah Tangga
● Saling memberikan dukungan antar setiap
1. Kekerasan fisik
anggota keluarga
Misal: memukul, menendang, menampar, menjambak rambut, ● Senantiasa menjaga ucapan dan perilaku
menyundut dengan rokok, melukai) guna menghindari salah persepsi antar
2. Kekerasan psikis anggota keluarga
Misal: menghina, mengeluarkan komentar yang merendahkan, ● Kelola stress dengan baik
melarang pasangan mengunjungi saudara atau teman, ● Perbanyak ibadah sesuai dengan agama
mengancam) masing-masing
● Bila mengalami gangguan psikologis dan
3. Kekerasan seksual
cemas dapat mengakses layanan konsultasi
Misal: memaksa dan menuntut berhubungan seksual, psikologis
melakukan hubungan seksual yang tidak aman) ● Komunikasikan kebutuhan keluarga secara
4. Penelantaran bersama-sama
Misal: tidak memberi nafkah lahir/batin) ● Simpan nomor emergency dan hotline
5. Eksploitasi pengaduan kekerasan terhadap
perempuan dan anak jika sewaktu-waktu
Misal: memanfaatkan, memperdagangkan dan memperbudak
dibutuhkan
pasangan)
Penutup
• Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan
pasangan untuk menjalankan proses kehamilan persalinan yang sehat dan melahirkan
anak yang sehat.

• Peningkatan masa sebelum hamil dilaksanakan dengan mempromosikan perilaku hidup


sehat, mendeteksi masalah dan risiko penyakit serta melakukan intervensi terhadap
masalah kesehatan yang ada.

KESIMPULAN/
TAKE HOME • Bila bidan menemukan PUS risiko tinggi daan atau mempunyai msalah kesehatan agar
MESSAGES
dapat dirujuk ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan tatalaksana sebelum
kehamilan
REFERENSI
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
S A L A M S E H AT

TERIMA KASIH
TOPIK 3

MENUJU
KELUARGA
SEHAT

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai